Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

download Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

of 17

Transcript of Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    1/17

    Seorang Laki-laki yang Merasa Khawatir Mempunyai

    Penyakit Jantung

    KELOMPOK X

    03007240 Shisca Purnamasari 03008010 Agra Cesarienne Pradito

    03008030 Anggun Retnita 03008040 Arini Nurlela

    03008060 Billy Susanto 03008070 Christy Suryandari

    03008120 Herliana Widyantari 03008180 Nikita Rizki Arimami

    03008200 Rara Amourra Arviolla 03008210 Ririn Aprilya Anggela

    03008240 Selvi Annisa 03008240 Tiara Rahmawati

    03008250 Vida Rahmi Utami

    1

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    2/17

    JAKARTA

    28 MARET 2011

    I. PENDAHULUAN

    Pada diskusi pertama modul organ endokrin, metabolik, dan gizi dengan judul

    Seorang Laki-laki yang Merasa Khawatir Mempunyai Penyakit Jantung terbagi dalam dua

    sesi. Pada sesi pertama, diskusi dibimbing oleh dr. H. Sajuti Jandifson, MS. selaku tutor.

    Diskusi sesi pertama berlangsung pada hari Rabu, 23 Maret 2011 pada pukul 08.00-10.00.

    Diskusi pada sesi pertama dihadiri oleh 12 anggota kelompok diskusi dari jumplah 13 orang

    peserta, dimana diskusi dipimpin oleh Billy Susanto sebagai ketua dan Ririn Aprilya Anggela

    selaku sekretaris.

    Pada sesi kedua yang berlangsung pada hari Jumat, 17 Maret 2011, diskusi masih tetap

    dibimbing oleh dr. H. Sajuti Jandifson, MS. selaku tutor. Diskusi sesi kedua ini dihadiri oleh

    seluruh anggota kelompok diskusi yang berjumlah 13 orang peserta, dimana diskusi dipimpin

    oleh Agra Cesarienne Pradito sebagai ketua dan Rara Amourra A. selaku sekretaris.

    II. LAPORAN KASUS

    Kasus Tn. Hadi (42 tahun) :

    Tn. Cholid berusia 25 tahun datang ke RS untuk melakukan general check up karena ia

    khawatir mempunyai penyakit jantung. Ia menyangkal mempunyai masalah kesehatan dan

    2

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    3/17

    tidak sedang meminum obat apapun. Ia bekerja sebagai pembuat program computer, berolah

    raga secara teratur di fitness center, tidak merokok. Ia mempunyai kebiasaan meminum bir 2

    hingga 3 gelas tiap akhir minggu. Ini telah berlangsug lebih dari 3 tahun.

    Ayahnya mendapat serangan jantung pada usia 36 tahun dan akhirnya meninggal pada usia 49

    tahun karena omplikasi penyakit jantung. Kakak laki-laki Tn. Cholid beberapa minggu lalu

    sakit dan ole dokternya dokternya dikatakan menderita tinggi kolesterol.

    Pada pemeriksaan awal didapatkan :

    - TD : 150/100 mmHg

    - Nadi : 72x/m

    - TB : 175 cm

    - BB : 82 kg

    - HbA1C : 6,8 %

    Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.

    Kasus Tn. Cholid (25 tahun) lanjutan :

    Pada pemeriksaan fisik Tn. Cholid didapatkan keadaan umum baik, kulit taka da kelainan,

    KGB tidak membesar. Pemeriksaan fisik kepala tak ditemukan kelainan demikian pula

    dengan pemeriksaan jantung dan paru.

    Abdomen lemas, tidak ada nyeri tekan, bising usus normal. Hepar teraba 2 cm di bawah arcus

    costae, tepi tajam, permukaan licin, konsistensi kenyal, tidak nyeri tekan. Tanda Murpgy (-),

    lien tidak teraba, asites tidak ada.

    3

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    4/17

    Ekstremitas tidak ditemukan kelainan.

    Pada pemeriksaan laboratorium ternyata dinyatakan :

    Kolesterol total : 362 mg/dl

    Trigliserida : 300 mg/dl

    HDL : 36 mg%

    LDL : 266 mg%

    Gula darah puasa : 121 mg/dl

    Gula darah 2 jam PP : 164 mg/dl

    4

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    5/17

    PEMBAHASAN KASUS

    Identitas

    Nama : Tn. Cholid

    Usia : 25 Tahun

    Jenis Kelamin : Pria

    Status : -

    Alamat : -

    Keluhan Utama

    Merasa khawatir mempunyai penyakit jantung

    Anamnesis

    1. Riwayat penyakit keluarga

    Ayah mendapat serangan jantung pada usia 36 tahun dan akhirnya meninggal

    pada usia 49 tahun karena komplikasi penyakit jantung.

    Kakak laki-laki menderita tinggi kolesterol

    2. Riwayat kebiasaan

    Berolah raga secara teratur di fitness center

    Tidak merokok

    Sudah 3 tahun mempunyai kebiasaan meminum bir 2 hingga 3 gelas tiap akhir

    minggu.

    5

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    6/17

    Pemeriksaan Fisik

    Keadaan umum : baik

    Kesadaran : compos mentis

    Tanda Vital

    TB : 175 cm

    BB : 82 Kg

    Nadi : 72x/m

    Pemeriksaan fisik

    Inspeksi

    Tidak ditemukan kelainan

    Palpasi

    Hepar teraba 2 cm dibawah arcus costae, tepi tajam, permukaan licin, konsistensi

    kenyal, nyeri tekan ( - ).

    Abdomen : lemas, tidak ada nyeri tekan, bising usus normal, Asites ( - )

    Lien : tidak teraba

    Ekstremitas : tidak ada kelainan

    Auskultasi

    6

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    7/17

    Tidak ada kelainan pada pemeriksaan jantung dan paru.

    Pemeriksaan Tambahan

    Laboratorium:

    Darah : 1. HBA1C : 6,8 %

    2. Gula darah puasa : 121 mg/dl

    3. Gula darah 2 jam pp : 164 mg/dl

    Kolesterol : 1. Kolesterol total : 362 mg/dl

    2. Trigliserida : 300 mg/dl

    3. Kolesterol HDL : 36 mg/dl

    Berdasarkan pada data hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

    penunjang yang didapatkan dari kasus tersebut, didapatkan beberapa masalah yang dialami

    oleh sang pasien :

    MasalahDasar Pemikiran Hipotesis Penyebab

    Hipertesi (Stage II) - TD : 150/100 mmHg

    - Faktor keturunan

    - Dislipidemia

    - Suspect

    Atherosklerosis

    Obesitas (Stage I) - Hasil BMI : 26,7 - Intake berlebih

    - Alkoholisme

    Hiperglikemia - HbA1C : 6,8% - Toleransi Glukosa

    7

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    8/17

    - GDP : 121 mg/dl

    - GDPP 2 jam : 164

    mg/dl

    Terganggu

    Hepatomegali - Hepar teraba 2 cm

    dibawah arcus costae, tepi

    tajam, permukaan licin,

    konsistensi kenyal.

    - Alkoholisme

    Hiperlipidemia - Kolesterol : 362 mg/dl

    - Trigliserida : 300

    mg/dl

    - LDL : 266 mg%

    - Faktor keturunan

    - Alkoholisme

    - Intake berlebih

    Jika meninjau pada data tersebut, dapat dikatakan bahwa yang menjadi keluhan utama

    yang dialami oleh sang pasien adalah merasa khawatir mempunyai penyakit jantung.

    Kekhawatiran pasien ditunjang dengan adanya faktor resiko yaitu riwayat keluarga

    mempunyai penyakit jantung dan hyperlipidemia serta pada pemeriksaan pasien didapati

    obesitas stage 1.

    8

    Insulin +

    Intake kalori

    aktivitas

    KH, Protein,

    lemak

    glikoge

    nglukos

    a

    energiInsulin +

    Glycolysis

    Lipogen

    esis

    -

    Oxidation

    TG

    Glukosa 6

    Phospat

    PPP CO2

    NADPH +

    H+

    Acyl-CoA Glycerol 3 Phospate

    Acetyl Co-

    A

    Sikl

    us

    Asa

    m

    Sitrat

    2 CO2

    esterifikas

    i

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    9/17

    Obesitas adalah ketidakseimbangan intake kalori dengan pemanfaatan kalori sehingga

    terjadi penumpukan lemak berlebih pada jaringan adipose. Hal ini meningkatkan resiko

    penyakit dan masalah kesehatan seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Orang dewasa

    dengan BMI 25 atau lebih tinggi dianggap obesitas. [1]

    Pada pasien ini diduga terjadi ketidakseimbangan intake makanan dan kegiatan yang

    dilakukan. Ketidak seimbangan ini menyebabkan terjadinya penyimpanan cadangan energi.

    Pada proses penyimpanan energi tersebut glukosa yang diperoleh dari makanan masuk ke

    dalam sel dengan bantuan insulin dalam bentuk glukosa 6-phospat yang akan mengalami

    glikolisis menjadi gliserol 3-phospat, dan acetyl CoA, selain itu, glukosa 6-phospat melalui

    pentose phosphate pathway (PPP) akan menghasilkan NADPH + H yang bersama acetyl-CoA

    akan mengalami lipogenesis membentuk acyl CoA yang kemudian mengalami esterifikasi

    bersama gliserol 3-phospat menjadi trigliserida yang disimpan dalam jaringan adiposa. Pada

    pasien ini, dikarenakan adanya intake yang berlebih tanpa diimbangi oleh pemakaian energi

    yang sesuai, proses penyimpanan trigliserida dalam jaringan adiposa akan meningkat dan

    menimbulkan keadaan obesitas.

    9

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    10/17

    Peningkatan sintesa trigliserida ini juga dapat dipengaruhi oleh kebiasaan pasien

    mengkonsumsi alkohol. Didalam hepatosit, acyl CoA yang dihasilkan melalui lipogenesis dan

    konversi free fatty acid atau asam lemak bebas seharusnya dapat mengalami dua proses, yaitu

    proses oksidasi dan sintesis trigliserida. Dengan adanya intervensi alkohol yang menghambat

    proses oksidasi, terjadi proses pembentukan trigliserida yang meningkat. Proses ini tidak akan

    menjadi suatu masalah apabila disertai dengan adanya jumlah phospholipid yang memadai

    sebagai protein pengangkut trigliserida untuk keluar ke jaringan ekstrahepatik dalam bentuk

    VLDL. Pada kasus ini, dimana terjadi ketidakseimbangan antara phospholipid dan trigliserida

    ,penimbunan trigliserida dalam hati akan meningkat yang disebut sebagai perlemakan hati

    atau fatty liver. Fatty liver yang berkelanjutan akan menimbulkan pembesaran pada hepar atau

    hepatomegali seperti yang ditemukan pada pemeriksaan fisik pasien ini. Keadaan hati yang

    mengalami perlemakan ini akan menyebabkan penurunan pada fungsi hati, salah satunya

    gangguan uptake glukosa sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah.

    Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida,

    trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein

    (VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL

    (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah

    menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. Kira-kira dari

    kolesterol total dalam plasma normal manusia mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas

    menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh. Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan

    ke dalam darah, dimana pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density

    Lipoprotein). Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan mengirim

    trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati dan mengirim trigliserid ke sel-

    sel tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan

    10

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    11/17

    pengirim kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa kelebihan kolesterol dari

    dalam sel untuk dibuang. [2]

    Trigliserida yang meningkat juga akan memperngaruhi lipoprotein seperti yang

    terlihat pada hasil pemeriksaan laboratorium dimana terdapat peningkatan kadar kolesterol

    total dan LDL darah yang meningkat disertai penurunan nilai HDL . Trigliserida berperan

    sebagai transporter bagi LDL, jumlah trigliserida yang meningkat akan diiringi dengan

    peningkatan LDL dan penurunan HDL dalam darah.

    Sementara itu, pada pemeriksaan tanda vital pada pasien tersebut didapatkan data

    bahwa pasien menderita hipertensi stage II atau hipertensi sedang berdasarkan JNC VII

    maupun WHO dengan nilai tekanan darah mencapai 150/100 mmHg. Sedangkan untuk nadi

    pasien 72x/m dalam batas normal.

    Klasifikasi Hipertensi menurutJoint National Committee 7[3]

    Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastole (mmHg)

    Normal

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    12/17

    Tingkat 3 (hipertensi berat) 180 110

    Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas

    normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat

    memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak

    diketahui (hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan

    kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah tepi dan

    peningkatan volume aliran darah.

    Faktor gizi yang sangat berhubungan dengan terjadinya hipertensi melalui beberapa

    mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang

    berhubungan dengan diet seseorang, walaupun faktor usia juga berperan, karena pada usia

    lanjut (usila) pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang.

    Pembuluh yang mengalami sklerosis (aterosklerosis), resistensi dinding pembuluh darah

    tersebut akan meningkat. Hal ini akan memicu jantung untuk meningkatkan denyutnya agar

    aliran darah dapat mencapai seluruh bagian tubuh.[5]

    Pada kasus ini jumlah LDL yang melebihi batas normal meningkatkan resiko

    terjadinya aterosklerosis. Hipertensi yang terjadi pada pasien ini kemungkinan besar

    diakibatkan oleh penyempitan lumen pembuluh darah yang disebabkan kadar LDL dan

    kolesterol yang melebihi batas normal.

    Berdasarkan diagnosis tersebut, rencana tata laksana yang akan dilakukan meliputi

    upaya diagnostik lanjutan, serta tindakan terapeutik pada pasien. Untuk upaya diagnostik

    lanjutan, beberapa hal dapat dilakukan untuk menegakkan diagnostik secara pasti. Beberapa

    tindakan pemeriksaan lanjutan yang dapat dianjurkan pada pasien antara lain :

    1. Pemeriksaan faal hati ( SGOT SGPT ) dan USG hati

    12

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    13/17

    Untuk menegakkan kemungkinan terjadinya fatty liver yang diajukan sebagai

    salah satu masalah yang dialami oleh pasien.

    Untuk menilai fungsi hati

    2. Tes asam urat

    Untuk memastikan ada/tidaknya peningkatan asam urat pada orang dengan

    hiperlipidemia

    Sedangkan untuk rencana tata laksana tindakan terpeutik, prinsip dasar dari

    penanganan tersebut adalah simptomatik dan preventif. Untuk penatalaksanaan non-medika

    mentosa, beberapa tindakan yang akan dilakukan antara lain :

    Edukasi mengenai resiko dari kebiasaan hidup dan pola makan yang sekarang.

    Pasien dengan kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan mempunyai riwayat

    keluarga dengan penyakit jantung dan hyperlipidemia perlu diberikan edukasi

    untuk mengubah gaya hidupnya. Yaitu mengurangi konsumsi alkohol agar

    tidak terjadi perburukan atas kondisinya.

    Penurunan berat badan

    Bertujuan untuk memberikan perbaikan profil metabolik

    Perubahan gaya hidup dan aktivitas fisik

    Latihan jasmani dan perubahan gaya hidup sangat diperlukan pada kasus ini

    untuk membantu perbaikan keadaan pasien.

    Terapi gizi medik

    13

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    14/17

    BB ideal = 175 [100-( 175-100x10%)] = 67,5 kg

    Kalori yang dibutuhkan 82x24 = 1968 kal

    Obese 30 % =(-509,4) kal

    Kerja sedang +30 % = 509,4 kal +

    total 1968 kal

    Menu makanan

    Pembagian Makanan Sehari-hari

    Waktu Makanan

    Pagi Kentang rebus

    Telur ayam rebus

    Tahu bacem

    Tumis buncis

    Susu skim

    Jam 10.00 Bubur sumsum

    Siang Kentang rebus

    Empal daging

    Sayur lodeh

    Tempe goreng

    Jam 15.00 Jus jambu biji tanpa gula dan susu

    Malam: Sop telur puyuh

    Pepes ikan mas

    Perkedel kentang

    Jus melon tanpa gula dan susu

    Jam 21.00 Apel

    14

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    15/17

    Sedangkan untuk rencana tata laksana terapi medika mentosa yang dapat dilakukan, antara

    lain :

    Hipertensi

    o ACE inhibitor, (Captopril merupakan obat hipertensi yang indikasi DM)

    o Valsartan sebagai penghambat reseptor angiotensin dapat mengurangi

    mikroalbuminaria sebagai faktor resiko independent penyakit kardiovaskular.

    Dislipidemia

    o Fenofibrat

    Meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kolesterol darah.

    Prognosis:

    Ad vitam : Bonam

    Ad fungsionam : Bonam

    Ad sanationam : Dubia ad bonam

    III. PEMBAHASAN

    Secara umum, pandangan yang dapat diberikan pada kasus diskusi yang disajikan

    adalah sangat baik. Jika ditinjau dari ketersediaan informasi pada kasus yang disajikan,

    namun disayangkan, dalam kasus disajikan data yang kurang lengkap untuk seorang

    mahasiswa kedokteran belajar menegakkan diagnosis dari suatu masalah. Selain dari

    15

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    16/17

    ketersediaan data yang kurang lengkap tersebut, pemilihan tema seorang laki-laki yang

    merasa khawatir mempunyai penyakit jantung dapat memacu berfikir mahasiswa. Hal

    tersebut juga didukung dengan pembagian pemberian data pasien antara sesi I dan sesi II dari

    diskusi yang baik. Tetapi terdapat kekurangan pada proses diskusi kasus tersebut karena data

    dari kasus diskusi tidak diberikan pada sehari sebelum diskusi agar mahasiswa dapat

    mempelajarinya terlebih dahulu. Untuk kesesuaian antara data dalam kasus dengan data

    dalam literature yang digunakan sepertinya sudah sesuai, baik ditinjau dari keluhan subjektif,

    faktor resiko, kelainan fisik yang ditemukan, dan hasil pemeriksaan laboratorium yang

    diberikan.

    16

  • 7/31/2019 Seorang laki-laki merasa takut mempunyai penyakit jantung

    17/17

    V. DAFTAR PUSTAKA

    1. Obesity. [access March 25, 2011]. Available at :

    http://www.mayoclinic.com/health/obesity/DS00314

    2. Smaolin, L. 1997. Nutrition: Science and Applications, 2nd edition, edited by M. B.

    Grosvenor. Saunders College.

    3. Palupi, S.E.E. Kumpulan Kuliah Kardiologi : Tekanan Darah. Bagian Ilmu Penyakit

    Dalam Fakultas Kedokteran Trisakti. p.9.

    4. Klasifikasi hipertensi. Access on: 26th March 2011. Available at :

    http://fkunhas.com/topik/jurnal+hipertensi.html

    5. Kurniawan, A. 2002. Gizi Seimbang untuk Mencegah Hipertensi. Patof hipertensi.

    Available at : Makalah Seminar Hipertensi Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran

    YARSI 2002.

    17

    http://www.mayoclinic.com/health/obesity/DS00314http://www.mayoclinic.com/health/obesity/DS00314