Senyawa Antikolinergik

3
Senyawa Antikolinergik Ipratropium Bromida Tiotropium Bromida Mekanisme Kerja Menghambat refleks vagal dengan mengantagonis kerja asetilkolin . Menghambat sekresi kelenjar serosa dan seromukus mukosa hidung. Menghambat reseptor M3 pada otot polos sehingga terjadi bronkodilatasi Indikasi Digunakan dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan bronkodilator lain (terutama beta adrenergik) sebagai bronkodilator dalam Perawatan bronkospasmus yang berhubungan dengan penyakit paru obstruksi kronis

Transcript of Senyawa Antikolinergik

Page 1: Senyawa Antikolinergik

Senyawa Antikolinergik

Ipratropium Bromida Tiotropium Bromida

Mekanisme Kerja Menghambat refleks vagal dengan mengantagonis kerja asetilkolin .Menghambat sekresi kelenjar serosa dan seromukus mukosa hidung.

Menghambat reseptor M3 pada otot polos sehingga terjadi bronkodilatasi

Indikasi Digunakan dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan bronkodilator lain (terutama beta adrenergik) sebagai bronkodilator dalam pengobatan bronkospasmus

Perawatan bronkospasmus yang berhubungan dengan penyakit paru obstruksi kronis termasuk bronkitis kronis dan emfisema.

Page 2: Senyawa Antikolinergik

Ipratropium Bromida Tiotropium Bromida

Dosis dan Cara Penggunaan

Aerosol: 2 inhalasi (36 mcg) empat kali sehari. Pasien boleh menggunakan dosis tambahan tetapi tidak boleh melebihi 12 inhalasi dalam sehari .Larutan : Dosis yang umum adalah 500 mcg (1 unit dosis dalam vial), digunakan dalam 3 sampai 4 kali sehari dengan menggunakan nebulizer oral, dengan interval pemberian 6-8 jam. Larutan dapat dicampurkan dalam nebulizer jika digunakan dalam waktu satu jam.

1 kapsul dihirup, satu kali sehari dengan alat inhalasi Handihaler

Efek Samping Sakit punggung, sakit dada, bronkhitis, batuk, penyakit paru obstruksi kronik yang semakin parah, rasa lelah berlebihan, mulut kering, dispepsia, dipsnea, epistaksis, gangguan pada saluran pencernaan, sakit kepala, gejala seperti influenza, mual, cemas, faringitis, rinitis, sinusitis, infeksi saluran pernapasan atas dan infeksi saluran urin.

3% pasien atau lebih, terdiri dari sakit perut, nyeri dada (tidak spesifik), konstipasi, mulut kering, dispepsia, edema, epistaksis, infeksi, moniliasis, myalgia, faringitis, ruam, rhinitis, sinusitis, infeksi pada saluran pernapasan atas, infeksi saluran urin dan muntah.

Page 3: Senyawa Antikolinergik

Ipratropium Bromida Tiotropium Bromida

Kontarindikasi Hipersensitif terhadap ipratropium bromida, atropin dan turunannya.

Riwayat hipersensitif terhadap atropin atau turunannya, termasuk ipratropium atau komponen sediaan