SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

30
SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER MOULDING Penulis : drg. I Gst Ayu Fienna Novianthi Sidiartha, Sp.KG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA BALI 2018

Transcript of SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

Page 1: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER

MOULDING

Penulis :

drg. I Gst Ayu Fienna Novianthi Sidiartha, Sp.KG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

BALI

2018

Page 2: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa k a r e n a

atas berkat dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan kajian pustaka ini. Penulis

menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan, dan masukan dari berbagai pihak

pada penyusunan kajian pustaka ini, sangatlah sulit untuk dirampungkan. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu pembuatan kajian pustaka ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dari kajian pustaka

ini, maka dari itu penulis memohon maaf apabila ada kesalahan maupun kekurangan

dari penulisan kajian pustaka ini. Semoga kajian pustaka ini dapat memberikaan

manfaat bagi setiap orang yang membacanya.

Denpasar, 10 Mei 2018

Penulis

Page 3: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Bab I Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penulisan 2

1.4 Manfaat Penulisan 2

Bab II Tinjauan Pustakan 3

2.1 Sendok Cetak Individu 3

2.1.1 Pengertian Sendok Cetak Individu 3

2.1.2 Bahan-Bahan yang Digunakan untuk Membuat Sendok Cetak

Individu 4

2.1.3 Desain Sendok Cetak Individu 5

2.1.4 Tahap Pembuatan Sendok Cetak Individu 5

2.1.5 Syarat-Syarat dari Sendok Cetak Individu 10

2.2 Border Moulding 11

2.2.1 Pengertian Border Moulding 11

2.2.2 Hubungan antara Sendok Cetak Individu dan Border Moulding 12

2.2.3 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Border

Moulding 13

2.2.4 Tahapan Kerja Border Moulding 13

Bab III Simpulan dan Saran 20

3.1 Simpulan 20

3.2 Saran 20

Daftar Pustaka 21

Page 4: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Edentulism adalah masalah umum yang sering dialami oleh populasi

geriatri 65 tahun ke atas. Untuk mengembalikan fungsi dan estetika pada pasien

edentulous bisa dilakukan dengan pembuatan gigi tiruan lengkap.1 Pembuatan

complete denture atau gigi tiruan lengkap merupakan salah satu bagian yang

dianggap penting dalam pendidikan dan praktik kedokteran gigi. Hal ini dianggap

penting sejak kehilangan gigi menyebabkan kerusakan dan kecacatan, dan

restorasi pada gigi meningkatkan kualitas hidup terkait dengan peningkatan

kesehatan mulut.2

Pembuatan cetakan model kerja merupakan salah satu prosedur atau

tahap penting dalam pembuatan gigi tiruan lengkap. Kebutuhan untuk membuat

cetakan yang akurat adalah dasar dalam praktek prostodonsia. Hal ini

mengharuskan dokter gigi untuk berhati-hati dalam menilai jaringan yang akan

dicetak dalam cetakan, jenis sendok cetak, bahan cetak dan teknik yang akan

digunakan.3

Dalam pembuata cetakan akhir erat kaitannya dengan teknik border

molding. Border moulding dianggap sebagai langkah penting dalam pembuatan

gigi tiruan lengkap, karena retensi gigi tiruan lengkap bergantung pada beberapa

faktor, seperti faktor biologis, fisik dan mekanik, faktor-faktor ini dapat dicapai

dengan border moulding yang akurat dan diikuti oleh cetakan akhir yang akurat.2

Pembuatan sendok cetak individu dan border moulding merupakan

tahapan yang saling berkaitan satu sama lain. Untuk itu, pada student project ini

akan membahas mengenai sendok cetak individu dan border moulding

berdasarkan literatur dan artikel-artikel pada jurnal.

Page 5: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka

permasalahan yang akan dibahas pada student project ini adalah sebagai berikut :

a Bagaimana tahapan pembuatan sendok cetak individu ?

b Bagaimana hubungan antara sendok cetak individu dan border moulding ?

c Bagaimana tahapan kerja border moulding ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan student project ini ada tiga, yaitu :

1. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam pembuatan sendok cetak individu.

2. Untuk memahami hubungan antara sendok cetak individu dan border moulding.

3. Untuk mengetahui tahapan kerja border moulding yang tepat.

1.4 Manfaat

Manfaat dari pembuatan student project ini ada tiga, yaitu :

1. Mahasiswa/i dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam pembuatan sendok

cetak individu.

2. Mahasiswa/i dapat memahami hubungan antara sendok cetak individu dan

border moulding.

3. Mahasiswa/i dapat mengetahui tahapan kerja boder moulding yang tepat.

Page 6: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sendok Cetak Individu

2.1.1 Pengertian Sendok Cetak Individu

Dalam pembuatan gigi tiruan lengkap ada dua macam cetakan yang

diperlukan yaitu cetak anatomi (preliminary impression) dan cetak fungsional

(final impression). Untuk membuat suatu cetakan kita memerlukan sebuah

sendok cetak, dimana terdapat dua macam sendok cetak yaitu sendok cetak

prefabrikasi (stock tray) dan sendok cetak individu (custom trays). Untuk

fungsi dari sendok cetak itu sendiri berbeda, dimana sendok cetak prefabrikasi

(stock tray) yang terbuat dari logam, biasanya tersedia dalam berbagai ukuran

dan digunakan untuk membuat cetakan awal (cetak anatomi), sedangkan

sendok cetak individu (custom tray) yang dibuat dari pengecoran hasil cetakan

awal dan digunakan untuk membuat cetakan akhir (cetakan fungsional).4

Sendok cetak individu ini merupakan sendok cetak yang dibuat sendiri

menyesuaikan ukuran dan bentuk dari rahang pasien. Sendok cetak individu

(custom tray) dibuat dari pengecoran hasil cetakan awal dan digunakan untuk

membuat cetakan akhir (cetakan fungsional). Tujuan dari pembuatan sendok

cetak individu yaitu : (1) untuk menahan dan mengontrol bahan cetak, (2) untuk

mendapatkan detail catatan daerah bantalan gigi tiruan, (3) meningkatkan

border seal, (4) memastikan distribusi bahan cetak yang beraturan, dan (5)

memastikan distribusi tekanan pada residual ridge sesuai dengan ketentuan.5

Sendok cetak individu digunakan ketika, (1) sendok cetak prefabrikasi

(stock tray) tidak mampu menutupi daerah bantalan gigi tiruan lengkap, (2)

sendok cetak prefabrikasi tidak sesuai dengan bentuk rahang pasien, (3) tepi

sendok cetak prefabrikasi bertabrakan dengan jaringan rongga mulut, (4)

distribusi kehilangan gigi tidak normal, (5) gigi terakhir dalam rahang harus

dicetak juga, (6) dan pergerakan gigi harus dicetak dengan bahan cetak yang

Page 7: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

4

memiliki viskositas rendah, yang jika menggunakan sendok cetak prefabrikasi

lebih sulit untuk menahan bahan cetak. Sendok cetak ini juga memiliki

kelebihan yaitu, menggunakan bahan cetak lebih sedikit, lebih akurat,

memberikan ketebalan yang cukup pada bahan cetak sehingga mengurangi

perpindahan jaringan dan perubahan dimensi dari bahan cetak, lebih cepat dan

mudah digunakan, dan hasil cetakan pada daerah vestibulum lebih baik

sehingga menghasilkan retensi yang baik pada pembuatan gigi tiruan lengkap.3

2.1.2 Bahan- Bahan yang Digunakan untuk Membuat Sendok Cetak Individu

Sendok cetak individu biasanya dibuat dari bahan resin akrilik

autopolymerizing (self-cured) atau light-activated (light-cured). Jika

menggunakan resin akrilik light-activated, hanya membutuhkan selembar resin

untuk disesuaikan dengan model diagnostik, yang telah dimodifikasi dengan

relief dan block out wax. Pegangan sendok cetak dibuat menggunakan sisa

bahan, dan sendok cetak dimasukkan ke dalam unit light-curing untuk

dipolimerisasi, mengikuti aturan pabrik. Jika menggunakan resin akrilik

autopolymerizing, secara umum rasio yang digunakan 3 perbanding 1 untuk

polimer terhadap monomer dan dicampur, disesuaikan dengan model

diagnostik, dan mengalami polimerisasi secara kimiawi. Pegangan sendok

cetak dapat ditambahkan sesuai keinginan dengan menggunakan bahan

tambahan. Sendok cetak bisa dipotong sesuai dengan panjang yang diinginkan,

seperti yang sudah ditandai pada model diagnostik, dirapikan dan lakukan

finishing.(6)

Kedua bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga menjadi

suatu pertimbangan dalam penggunaanya. Resin akrilik autopolymerizing

memiliki kelebihan bersifat kaku, mudah untuk dibentuk, mudah untuk

dipotong atau dirapikan dan diatur, juga tidak mahal. Kekurangan bahan ini

adalah mengalami perubahan dimensi selama 24 jam setelah dibuat, untuk itu

sebaiknya digunakan setelah waktu tersebut, dan dapat menimbulkan alergi.

Kemudian, untuk resin akrilik light-activated memiliki kelebihan dimana

Page 8: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

5

mudah untuk dibentuk dan dimensinya stabil sehingga bisa langsung

digunakan. Kekurangannya adalah bersifat brittle, menghasilkan partikel halus

pada saat diasah, dan membutuhkan tempat curing khusus. Selain itu ada

beberapa bahan yang juga bisa digunakan untuk membuat sendok cetak

individu yaitu shellac dan impression compound. Shellac telah digunakan

sebelumnya. Bahan ini memiliki sifat brittle dan mudah mengalami distorsi.

Oleh sebab itu, bahan ini tidak disarankan untuk digunakan. Impression

compound telah digunakan untuk membentuk cetakan awal pada sendok cetak

prefabrikasi. Cetakan tersebut dipotong untuk diubah menjadi sendok cetak

individu dan cetakan akhir dibuat dengan bahan yang sesuai.5

2.1.3 Desain Sendok Cetak Individu

Ada beberapa spesifikasi dari desain sendok cetak yang dianjurkan,

yaitu : (1) perpanjang sendok cetak yang adekuat, (2) desain spacer dan

ketebalan yang diperlukan, (3) teknik pencetakan selective pressure, (4)

letak stopper, (5) pegangan sendok cetak, dan (6) waktu polimerisasi. Tebal

spacer malam untuk edentulous lengkap dan edentulous sebagian masing-

masing 1 mm dan 2-3 mm. Penempatan empat stopper jaringan dengan lebar

2 mm di daerah cuspid dan molar yang membentang dari ridge palatal

sampai lipatan muco bukal. Pegangan sendok cetak berfungsi untuk orientasi

dan penempatan sendok cetak di mulut pasien. Panjang pegangan sendok

cetak 25 mm dari tepi labial sendok cetak dan lebarnya 12 mm. Pegangan

tersebut diposisikan kira-kira pada posisi gigi anterior atas sehingga tidak

mendistorsi bibir atas saat sendok cetak berada pada posisinya.3

2.1.4 Tahap Pembuatan Sendok Cetak Individu

Tahap-tahap dalam membuat sendok cetak individu adalah sebagai

berikut :

Page 9: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

6

A. Dengan bahan resin akrilik light-cured :

1) Evaluasi model diagnostik terhadap undercut dan desain bentuk dan

dimensi sendok cetak. Gambar dengan pensil batas lilin spacer, batas

dari sendok cetak individu, dan stop oklusal (gambar 1).

2) Panaskan dan atur lapisan base plate wax ke model diagnostik untuk

mendapatkan ketebalan 2 sampai 4 mm mengikuti garis panduan yang

telah ditentukan. Stopper oklusal dibuat dengan menggunakan scalpel

blade dan diposisikan untuk memberikan stabilitas seperti tripod

(gambar 2).

3) Bahan light-cured diletakkan di atas spacer dan dengan hati-hati

disesuaikan dengan desain yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah

adaptasi bahan ke batas yang diharapkan, kelebihan materialnya

dipotong dengan menggunakan scalpel blade. Pegangan sentral dan

sayap dikontur dan dibentuk (Gambar 3a-3b). Sayap lateral posterior ini

memberikan daya tarik aksial untuk pemindahan sendok cetak yang seragam

(gambar 3c).

4) Setelah lapisan penghalang udara diaplikasikan di atas bahan sendok

cetak, sendok cetak individu ditempatkan di unit light-curing dan

dipolimerisasi selama 5 menit (gambar 4a-4b).

5) Sendok cetak individu yang dipolimerisasi, saat masih di model

diagnostik, direndam dalam air mendidih (gambar 5a) selama beberapa

menit. Lilin spacer dilepas dan penghalang udara diaplikasikan pada

permukaan internal sendok cetak dan ditempatkan di unit light-cured

selamat 5 menit untuk curing permukaan interior. Setelah tekanan uap

mengenai permukaan internal, wax remover diaplikasikan pada

permukaan internal sendok cetak untuk menghilangkan sisa residu lilin

(gambar 5b).

6) Sendok cetak dievaluasi pada model diagnostik dan setiap tepi yang

tajam dan tidak rata diratakan dengan bur karbida tungsten. Untuk

Page 10: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

7

meningkatkan retensi bahan cetak, perforasi dibuat dengan

menggunakan bur karbida (gambar 6).

7) Sendok cetak individu dengan bahan resin akrilik light-cured telah jadi

(gambar 7).

8) Evaluasi sendok cetak individu pada mulut pasien untuk perpanjangan,

stabilitas dan orientasi yang tepat (gambar 8).

9) Lapisan tipis bahan adhesive dioleskan ke permukaan internal sendok

cetak dan harus diperpanjang beberapa milimeter di luar batas sedok

cetak. Bahan adhesive dibiarkan kering paling tidak 15 menit sebelum

prosedur pencetakan (gambar 9).7

Gambar 1. Batas lilin spacer (hijau), batas dari sendok cetak individu (biru) dan stop

oklusal (merah)

Page 11: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

8

Gambar 2. Lapisan base pate wax diletakkan di atas model diagnostik

(a)

Page 12: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

9

(b)

(c)

Gambar (3a-3b) Pegangan sentral dan sayap dikontur dan dibentuk (3c) Sayap lateral

posterior memberikan daya tarik aksial untuk pemindahan sendok cetak yang seragam.

Page 13: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

10

Gambar 4. Pemberian lapisan penghalang udara

Gambar 5. Sendok cetak dimasukkan ke dalam unit curing

Page 14: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

11

Gambar 6. Sendok cetak direndam di dalam air mendidih

Gambar 7. Lilin spacer dilepas

Page 15: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

12

(a) (b)

Gambar (8a) Pembuatan perforasi (8b) Sendok cetak individu sudah selesai

Gambar 9. Evaluasi sendok cetak di dalam rongga mulut

Page 16: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

13

Gambar 10. Pemberian lapisan bahan adhesive

B. Dengan bahan resin akrilik autopolymerizing :

1) Gambar batas sendok cetak individu pada model studi dan lapisi model

diagnostik dengan malam kurang lebih 2 mm. Tahap ini dilakukan

sesuai dengan pada tahap ke-1 dan ke-2 pada tahap pembuatan sendok

cetak individu dengan bahan resin akrilik light-cured (gambar 1 dan 2).

2) Lapisi permukaan dengan cold mold seal (CMS).

3) Siapkan adonan akrilik self-curing sesuai aturan pabrik dan tunggu

sampai dough stage (gambar 10)

4) Kemudian di atas adonan diberi plastik selofan dan diratakan dengan

botol.

5) Bentuk adoanan sesuai bentuk rahang (ketebalan 2 mm) dengan jari

(gambar 11).

6) Sebelum akrilik benar-benar keras, angkat sendok cetak individu, dan

kembalikan pada model lagi.

7) Kurangi kira-kira 2 mm dari batas sendok cetak individu dan frenulum

harus bebas.

Page 17: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

14

8) Bentuk pegangan sendok cetak individu.10

Gambar 11. Adonan resin akrilik self-cured (autopolymirizing) pada

dought stage.

Gambar 12. Pembentukan adonan sesuai bentuk rahang.

Page 18: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

15

2.1.5 Syarat – Syarat dari Sendok Cetak Individu

Ada beberapa syarat-syarat dari hasil pembuatan sendok cetak

individu, yaitu : (1) kaku, (2) dimensinya stabil (2) mudah diatur, (3) mudah

untuk disusun, dan (4) halus tanpa ujung yang tajam. Selain itu pertimbangan

desain dari sendok cetak individu juga harus diperhatikan dimana harus

mencakup seluruh daerah bantalan gigi tiruan, periphery harus sedemikian

rupa sehingga bahan cetak dapat mengalir tanpa perpindahan jaringan lunak,

pegangannya dirancang untuk menghindari bergesernya bibir,

memungkinkan otot bergerak bebas.5

Sendok cetak inidividu yang telah selesai harus kaku dan halus,

dengan ketebalan 2 sampai 3 mm. Sendok cetak diperpanjang sekitar 3

sampai 5 mm dari servikal ke margin gingiva dan dibentuk untuk

memungkinkan otot melekat. Sendok cetak harus stabil pada cetakan dengan

stopper yang dapat menjaga ketebalan cetakan 2 sampai 3 mm. Pada

akhirnya, pegangannya harus kuat dan dibentuk agar sesuai dengan bibir

pasien. Bila sendok cetak diperlukan dalam keadaan mendesak, dapat

diletakan di dalam air mendidih selama 5 menit dan dibiarkan sampai dingin

sesuai dengan suhu ruangan.8 Jika menggunakan bahan resin akrilik light-

activated, untuk menghindari distorsi dari polimerisasi polimer yang terus

menerus, sendok cetak harus dibuat paling tidak 24 jam sebelum

digunakan.(5)

2.2 Border Moulding

2.2.1 Pengertian Border Moulding

Border moulding merupakan teknik pembentukan daerah tepi bahan

cetak dengan manipulasi fungsional atau manual pada jaringan lunak yang

berdekatan dengan tepi untuk mengikuti kontur dan ukuran vestibulum

sehingga dapat mempertahankan peripherial seal selama berfungsi. Tujuan

dari border moulding adalah untuk mendapatkan batas mukosa bergerak dan

tidak bergerak dari rahang atas dan rahang bawah penderita dalam keadaan

Page 19: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

16

berfungsi.Batas dasar gigi tiruan yang telah dilakukan finishing dan

polishing harus mensimulasikan batas gigi tiruan akhir, dan salah satu faktor

penting dalam retensi gigi tiruan lengkap adalah border seal, yang

merupakan faktor biologis yang melibatkan kontak batas gigi tiruan dengan

jaringan lunak mulut di sekitarnya.

Border moulding juga digunakan untuk menentukan perpanjangan

protesa dengan menggunakan fungsi jaringan atau manipulasi jaringan

secara manual untuk membentuk daerah tepi dari bahan cetak. Tepi sendok

cetak pada umunya dibuat 2 – 3 mm lebih rendah dibandingkan tepi yang

pada proses pencetakan akhir yang berguna sebagai tempat pelekatan bahan

border moulding. Bahan border moulding yang digunakan ialah bahan yang

halus dan memiliki viskositas rendah yang berubah bentuk menjadi semi-

rigid setelah mengalami proses polimerisasi. Material border moulding

nantinya diharapkan agar meluas sekitar 3-4 mm atau setidaknya

menjangkau semua jaringan yang berfungsi.5

Beberapa bahan telah digunakan untuk border moulding pada sendok

cetak fisiologis, antara lain modeling compound, heavy bodied vinyl

polysiloxane dan polyether. Greenstick compound merupakan bahan yang

paling bagus digunakan karena memiliki beberapa keuntungan antara lain

setting cepat, dapat digunakan kembali apabila dilakukan pengulangan

prosedur border moulding, karena kekakuannya dapat digunakan untuk

memperpanjang sendok cetak yang terlalu pendek sekitar 3-4 mm, umumnya

bahan cukup kental untuk mempertahankan bentuknya bila dalam keadaan

lunak sehingga memberikan lebar yang ideal (2-3 mm) pada tepi sendok

cetak, tidak menyebabkan perubahan dimensi yang signifikan setelah

pengerasan serta menghasilkan detail jaringan secara halus. Bahan ini juga

memiliki kelemahan yaitu dapat menyebabkan distorsi ketika dikeluarkan

dari daerah undercut dan dapat mengiritasi mukosa palatal.6

Page 20: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

17

2.2.2 Hubungan antara Sendok Cetak Individu dan Border Moulding

Sendok cetak individu yang telah kita buat harus mampu mencetak

jaringan di dalam rongga mulut secara detail karena akan mempengaruhi

retensi dari gigi tiruan lengkap. Selain itu kerapatan antara tepi gigi tiruan

dengan jaringan juga perlu diperhatikan. Retensi dan kestabilan gigi tiruan

amat penting untuk keberhasilan pemakaian gigi tiruan lengkap. Pasien

sering mengeluhkan gigi tiruan lengkap yang dipakainya longgar, terutama

pada rahang bawah. Hal ini biasanya terjadi karena kontak antara mukosa

dan gigi tiruan penuh tidak maksimal, sehingga retensinya tidak maksimal.

Untuk mendapatkan hubungan yang rapat antara tepi gigi tiruan dengan

jaringan di sekitarnya, harus dilakukan pencetakan secara mukofungsional

dengan melakukan border moulding. Pencetakan secara mukofungsional ini

dilakukan pada tepi sendok cetak individu yang telah dibuat sebelumnya

untuk mendapatkan peripheral seal.11

2.2.3 Hal-Hal yang Harus diperhatikan Sebelum Melakukan Border

Moulding

Sebelum melakukan border moulding, sendok cetak diletakkan di

dalam mulut dan periksa hal-hal berikut dan lakukan trimming jika

diperlukan :

1. Tepi dari sendok cetak harus lebih pendek 2 mm dari sulkus dan

harus memberikan jarak ruang frenulum yang adekuat.

2. Perpanjangan posterior pada maksila harus menutupi hamular

notch dan diperpanjang sampai vibrating line.

3. Sendok cetak mandibula harus menutupi daerah retromolar pad.

4. Jika ada spacer, hanya boleh diambil setelah dilakukannya border

moulding.5

Selain itu modeling compound harus dipanaskan dan diletakkan pada

tepi sendok cetak secara bertahap dan didinginkan sedikit demi sedikit

sebelum dimasukkan ke mulut.6

Page 21: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

18

2.2.4 Tahapan Border Moulding

Lilin spacer masih berada pada sendok cetak selama prosedur border

moulding berlangsung dan sebelum melakukan prosedur border moulding,

tepi sendok cetak dikurangi terlebih dahulu 2 mm dari batas jaringan yang

harus dicetak. Apabila menggunakan greenstick compound sebagai bahan

border moulding, secara bertahap compound dipanaskan dengan lampu

spiritus dan didinginkan dengan cara direndam di dalam air selama

beberapa detik hingga mencapai suhu kerja sekitar 490 C (1200 F) sampai

600 C (1400 F), agar pasien tidak merasakan panas dari greenstick yang

sudah dilunakkan dan agar greenstick tidak terlalu cair. Greenstick

ditambahkan sedikit demi sedikit pada tepi luar sendok cetak individu,

kemudian dimasukkan ke dalam rongga mulut pasien untuk membentuk

tepi yang cocok dengan gerakan fisiologis dari struktur anatomi pembatas

gigi tiruan. Prosedur border moulding dilakukan secara berurutan dimulai

dari vestibulum bukal, kemudian vestibulum labial, daerah posterior

palatum pada rahang atas dan bagian lingual dari rahang bawah. Setelah

prosedur border moulding selesai, lilin spacer dibuang dari permukaan

dalam sendok cetak fisiologis.6, 9

Ada 2 metode dalam melakukan border moulding yaitu :

1. Incremental / sectional border moulding

Pada metode ini bagian luar dari sendok cetak disempurnakan secara

terpisah, sesuai dengan anatomi landmark pada daerah tersebut. Material

yang digunakan pada metode ini adalah greenstick compound. Putty dan

heavy body elastomer juga dapat digunakan.

A. Border Moulding Rahang Atas

Moulding dapat dilakukan dengancara mengikuti bagian dan urutan

sebagai berikut:

Page 22: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

19

1. Labial flange :

a Pasif : bibir diangkat lalu ditarik ke arah luar dan ke bawah,

lalu baru ditekan ke gingiva.

b Aktif : pasien diinstruksikan untuk mengerutkan bibir dan

menghisap jari sang dokter (gambar 12).

Gambar 13. Sendok cetak individu yang telah dibentuk bagian

labial flange.

2. Bukal flange :

a Pasif : pipi diangkat lalu ditarik ke arah luar, ke bawah, dan ke

dalam lalu digerakkan mundur dan maju.

b Aktif : pasien diinstruksikan untuk mengerutkan bibir dan

tersenyum (gambar 13).

Page 23: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

20

Gambar 14. Sendok cetak individu dengan daerah frenulum

bukal pada pembentukan bukal flange.

3. Daerah distobukal :

a Pasif : pipi ditarik ke arah luar, ke bawah, dan ke dalam.

b Aktif : pasien diinstruksikan untuk membuka mulut dengan

lebar, tutup dan gerakkan mandibula dari sisi ke sisi. Membuka

mulut dengan lebar menggambarkan kedalaman dan lebar dari

distobukal flange seperti yang diatur oleh otot, sementara

mandibula bergerak dari sisi ke sisi, disediakan untuk pergerakan

dari prosesus koronoid (gambar 14).

Page 24: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

21

Gambar 15. Sendok cetak individu dengan daerah distobukal

pada pembentukan bukal flange.

4. Daerah posterior palatal :

a Aktif : pasien diinstruksikan untuk mengatakan “AH” dengan

singkat (gambar 15).

Gambar 16. Sendok cetak individu dengan pembentukan pada

daerah posterior seal.

Page 25: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

22

B. Border Moulding Rahang Bawah

1. Labial flange :

a Pasif : bibir sedikit terangkat ke arah luar, ke bawah, dan ke

dalam (gambar 16).

Gambar 17. Pembentukan daerah labial flange.

2. Bukal flange :

a Pasif : pipi diangkat ke arah luar, ke atas, dan ke dalam dan

digerakkan mundur dan maju.

b Aktif : pasien diinstruksikan untuk mengerutkan bibir dan

tersenyum (gambar 17).

Page 26: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

23

Gambar 18. Pembentukan daerah bukal flange.

3. Bukal flange ( daerah distobukal) :

a Pasif : pipi ditarik ke bukal untuk memastikan agar tidak

terjebak pada sendok cetak lalu digerakkan ke atas dan ke dalam.

b Aktif & pasif : masseteric notch dicatat dengan cara interview

dengan pasien, sementara dokter gigi menekan sendok cetak ke

bawah (gambar 18).

Gambar 19. Pembentukan daerah distobukal.

Page 27: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

24

4. Anterior lingual flange :

a Aktif : pasien diinstruksikan untuk menjulurkan lidah dan

mendorong lidah kearah palatal anterior. Panjang dan ketebalan

masing-masing tepi dari area tersebut dapat bertambah (gambar

19).

Gambar 20. Pembentukan bagian anterior dari lingual flange.

5. Middle portion dari lingual flange :

a Aktif : pasien diinstruksikan untuk menjulurkan lidah dan

menjilat bibir bagian atas dari sisi ke sisi (gambar 20).

Gambar 21. Pembentukan bagian tengan dari lingual flange.

Page 28: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

25

6. Distolingual flange :

a Aktif : pasien diinstruksikan untuk menjulurkan lidah

kemudian letakkan lidah pada bagian distal palatal pada kanan

dan kiri vestibulum distal (gambar 21).(5)

Gambar 22. Pembentukan bagian distolingual dari lingual

flange.

2. Single-step/simultaneous border moulding

Pada metode ini seluruh pinggiran pada sendok cetak dihaluskan pada

setiap tahapan. Material border moulding diletakkan disekeliling tepi

dengan single step dan dicetak dengan teknik sectional secara

bersamaan. Putty dan heavy body elastomer ideal untuk metode ini.

Greenstick compound tidak dianjurkan untuk metode ini, selama

material tersebut tidak memungkinkan untuk menghaluskannya melalui

keseluruhan panjang tepi.(5)

Page 29: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

26

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Penggunaan sendok cetak individu pada pembuatan gigi tiruan lengkap

sangat dibutuhkan untuk membuat cetakan fisiologis. Sendok cetak individu ini

penting untuk dibuat karena dapat menahan dan mengontrol bahan cetak dengan

baik, dapat mencetak daerah bantalan gigi tiruan secara detail, dapat

meningkatkan border seal, memastikan distribusi bahan cetak yang beraturan,

dan memastikan distribusi tekanan pada residual ridge sesuai dengan ketentuan.

Untuk menyesuaikan sendok cetak individu dengan keadaan rongga mulut kita

perlu dilakukannya border moulding. Border moulding penting untuk

menentukan perpanjangan protesa dengan menggunakan fungsi jaringan atau

manipulasi jaringan secara manual untuk membentuk daerah tepi dari bahan

cetak. Selain itu perlu dilakukan border moulding pada tepi sendok cetak

individu untuk mendapatkan peripheral seal agar gigi tiruan lengkap yang dibuat

memiliki retensi yang baik ketika digunakan.

3.2 Saran

Saran untuk kedepannya agar lebih banyak lagi penelitian-penelitian yang

membahas mengenai sendok cetak individu, dan hubungannya dengan teknik

border moulding.

Page 30: SENDOK CETAK INDIVIDU DAN TAHAPAN KERJA BORDER …

27

DAFTAR PUSTAKA

1. Alqattan WA, Alalawi HA, Khan ZA. 2016. Impression Techniques and

Materials for Complete Denture Construction. Dental Health: Current

Research.

2. Al-Judy HJ. 2015. Comparison Of The Effect Of Sectional Border moulding

Using Different Molding And Final Impression Material On The Retention Of

Maxillary Complete Denture Bases. IOSR Journal of Dental and Medical

Sciences. Vol. 14.

3. Kinra M, Kalra A, Nagpal A, Kapoor V. 2012. Custom Impression Trays In

Prosthodontics -Clinical Guidelines. Indian Journal of Dental Sciences. Vol. 4.

4. Ferro KJ, Chairman. 2017. The Glossary of Prosthodontic Terms. 9th ed.

Academy of Prosthodontics.

5. Rangarajan V, Padmanabhan TV. 2017. Textbook of Prostodontic. 2nd ed. India

: Elsevier. p. 65-75

6. Rahn AO, Ivanhoe JR, Plummer KD. 2009. Textbook of Complete Denture. 6th

ed. Shelton, Connecticut : People’s Medical Publishing House. p. 97-119

7. Terry DA, Tric O, Blatz MB, Burgess JO. The Custom Impression Tray:

Fabrication And Utilization. International Dentistry SA Vol. 12, No. 3. Clinical.

8. Rosenstiel SF, Land MF, Fujimoto J. 2006. Contemporary Fixed

Prosthodontic. 4th ed. Philadelphia : Mosby Elsevier. p. 368.

9. Madhav VNV, Prabhudesai. 2012. Elastomeric Impression Technique for

Complete Denture Impressions. Journal of International Dental and Medical

Research. Vol. 5.

10. Soeprapto A. 2017. Buku Pedoman dan Tatalaksana Praktik Kedokteran Gigi.

2nd ed. Yogyakarta : STPI Bina Insan Mulia. p. 252.

11. Kusmawati FN, Taher P, Dewi SRP. 2013. Luas Kontak Permukaan Hasil

Cetakan Anatomis Basis Gigi Tiruan Penuh Dengan Bahan Cetak Polyvinyl

Siloxane. Jurnal PDGI. Vol. 64, No 2. p. 31-34.