Semisolid A

7
Semisolida Sediaan semipadat meliputi salep, pasta , emulsi krim, gel dan busa yang kaku. Sifat umum sediaan ini adalah mampu melekat pada permukaan tempat pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan ini dicuci atau dihilangkan. Kulit merupakan suatu organ besar yang berlapis- lapis, dimana pada orang dewasa beratnya kira-kira 8 pon, tidak termasuk lemak. Kulit menutupi permukaan lebih dari 20.000 cm2 dan mempunyai bermacam-macam fungsi dan kegunaan. Kulit berfungsi sebagai pembatas terhadap serangan fisika dan kimia. Secara anatomi kulit terdiri dari banyak lapisan jaringan, tetapi pada umumnya kulit dibagi dalam tiga lapisan jaringan, yaitu epidermis, dermis dan lapisan lemak di bawah kulit. Bila suatu sistem obat digunakan secara topikal maka obat akan keluar dari pembawanya dan berdifusi ke permukaan jaringan kulit. Ada tiga jalan masuk yang utama yaitu melalui daerah kantung rambut, melalui kelenjar keringat, atau melalui stratum korneum yang terletak diantara kelenjar keringat dan kantung rambut. Bahan-bahan dapat

Transcript of Semisolid A

Page 1: Semisolid A

Semisolida

Sediaan semipadat meliputi salep, pasta , emulsi krim, gel dan busa yang kaku.

Sifat umum sediaan ini adalah mampu melekat pada permukaan tempat

pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan ini dicuci atau

dihilangkan.

Kulit merupakan suatu organ besar yang berlapis-lapis, dimana pada orang

dewasa beratnya kira-kira 8 pon, tidak termasuk lemak. Kulit menutupi

permukaan lebih dari 20.000 cm2 dan mempunyai bermacam-macam fungsi dan

kegunaan. Kulit berfungsi sebagai pembatas terhadap serangan fisika dan kimia.

Secara anatomi kulit terdiri dari banyak lapisan jaringan, tetapi pada umumnya

kulit dibagi dalam tiga lapisan jaringan, yaitu epidermis, dermis dan lapisan

lemak di bawah kulit. Bila suatu sistem obat digunakan secara topikal maka

obat akan keluar dari pembawanya dan berdifusi ke permukaan jaringan kulit.

Ada tiga jalan masuk yang utama yaitu melalui daerah kantung rambut, melalui

kelenjar keringat, atau melalui stratum korneum yang terletak diantara kelenjar

keringat dan kantung rambut. Bahan-bahan dapat memasuki pembuluh-

pembuluh dan bahkan kelenjar-kelenjar, tetapi tidak ada penetrasi dari daerah

ini ke epidermis.

Gel didefinisikan sebagai sustu sistem setengah padat yang terdiri dari uatu

dispersi yang tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil atau molekul

organik yang besar atau saling diserapi cairan. Gel satu fase merupakan gel

dalam amna makro molekulnya disebarkan keseluruh cairan sampai tidak

terlihat ada batas diantaranya. Dalamm hal dimana massa gel terdiri dari

kelompok-kelompok partikel kicil yang berbeda, maka gel dikelompokkan

sebagai sistim dua fase dan sering disebut magma atau susu. Gel dan magma

Page 2: Semisolid A

dianggap sebagai dispersi koloidal oleh karena masing-masing mengandung

partikel-partikel dengan ukuran koloidal. ( Ansel,C. H. 2005. Pengantar Bentuk

Sediaan Farmasi. Jakarta: UI Press).

Gel adalah sistem semipadat dimana fase cairnya dibentuk dalam suatu matriks

polimer tiga dimensi(terdiri dari gom alam atau gom sintesis) yang tingkat

ikayan silang fisik(atau kadang-kadang kinmia)-nya yang tinggi. Polimer-

polimer yang biasa digunakan untuk membuat gel-gel farmasetik meliputigo

alam tragacamth, pektin, carraggen, agar, asan alginat, serta bahan sintesis dan

semi sintesis seperti metil selulosa, hidroksiselulosa, karboksi metilselulosa dan

carbapol yang merupakam polimer vinil sintesis dengan gugus karboksil yang

terionisasi. Gel dibuat dengan cara peleburan, atau diperlukan suatu prosedur

khusus berkenaan dengan sifat pengembang dari gel.

Gel (dari bahasa Latin gelu — membeku, dingin, es atau gelatus — membeku)

adalah campuran koloidal antara dua zat berbeda fase: padat dan cair.

Penampilan gel seperti zat padat yang lunak dan kenyal (seperti jelly), namun

pada rentang suhu tertentu dapat berperilaku seperti fluida (mengalir).

Berdasarkan berat, kebanyakan gel seharusnya tergolong zat cair, namun

mereka juga memiliki sifat seperti benda padat. Contoh gel adalah gelatin, agar-

agar, dan gel rambut.Biasanya gel memiliki sifat tiksotropi (Ing.: thyxotropy) :

menjadi cairan ketika digoyang, tetapi kembali memadat ketika dibiarkan

tenang. Beberapa gel juga menunjukkan gejala histeresis.Dengan mengganti

cairan dengan gas dimungkinkan pula untuk membentuk aerogel (‘gel udara’),

yang merupakan bahan dengan sifat-sifat yang khusus, seperti massa jenis

rendah, luas permukaan yang sangat besar, dan isolator panas yang sangat

baik.Pada 2005 sebuah efek sound induced gelation didemonstrasikanBanyak

Page 3: Semisolid A

zat dapat membentuk gel apabila ditambah bahan pembentuk gel (gelling agent)

yang sesuai. Teknik ini umum digunakan dalam produksi berbagai macam

produk industri, dari makanan sampai cat serta perekat.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Gel)

Penggolongan gel

Organik atau Anorganik.

hydrogels, atau satu bahan pelarut organik (organogels).

koloidal.

Suatu ‘gel’ agar-agar yang kaku, selai-selai elastis, dan ‘gel’ agar-agar.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Gel)

Gel juga dapat dibentuk oleh selulosa seperti hidroksipropilselulosa dan

hidroksipropilmetilselulosa. Sediaan semipadat digunakan pada kulit, dimana

umumnya sediaan tersebut berfungsi sebagai pembawa pada obat-obat topikal,

sebagai pelunak kulit, atau sebagai pembalut pelindung atau pembalut

penyumbat (okklusif) sejumlah kecil bentuk sediaan semi padat topikal ini

digunakan pada membran mukosa, seperti jaringan rektal, jaringan buccal (di

bawah lidah), mukosa vagina, membran uretra, saluran telinga luar, mukosa

hidung dan kornea. Membran mukosa memungkinkan penyerapan yang lebih

baik ke sirkulasi sistemik, karena kulit normal bersifat relatif tidak dapat

ditembus.

Page 4: Semisolid A

Gel Polietilenglikol

Polietilenglikol (PEG), polietilenoksida (PEO), makrogol, karboexe, poliwachse

dengan tingkat polimerisasi kurang dari 10 menunjukkan struktur PEG yang

berkelok-kelok, rantai pendek yang bentuk zig-zagnya berkarakteristik untuk

asam lemak. Pembuatannya berlangsung melalui polimerisasi dari etilen oksida

dalam adanya katalisator-katalisator asam atau basa. Tergantung pada pemilihan

persyaratan reaksinya yang diperoleh produk-produk dengan tingkat

polimerisasi yang berbeda-beda, yang dinyatakan melalui keterangan molekul-

molekul rata-rata.

Dengan naiknya molekul konsistensinya meningkat. Sedang PEG sampai massa

molekul 600 menggambarkan cairan kental, maka produk-produk sampai massa

molekul 20.000 bersifat sejenis malam. PEG tergantung ukuran molekulnya

memiliki lebih atau kurang suatu kelarutan air yang baik, yang mudah

dimengerti melalui adanya 2 golongan alkoholis tetapi terutama melalui

hidratisasinya dari oksigeneter. Mereka mudah larut dalam etanol, chloroform,

aseton dan benzen, hampir tidak larut dalam eter atau eter minyak tanah. Dasar

PEG mengenai sifat dermatologisnya dinilai tidak cocok, penggunaannya

menawarkan khusus untuk seboroiker. PEG tidak merangsang, memiliki suatu

kemampuan lekat dan distribusi yang baik pada kulit dan tidak mencegah

pertukaran gas pada produksi keringat.