Seminar Wajib Suruhan anti jerawat

download Seminar Wajib Suruhan anti jerawat

of 16

description

makalah seminar wajib UKIT Tomohon

Transcript of Seminar Wajib Suruhan anti jerawat

BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangKulit merupakan bagian terluar yang menutupi tubuh dan memiliki fungsi pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan dari luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui beberapa mekanisme biologis seperti pembentukan lapisan tanduk, pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet matahari. Kulit wajah yang sehat identik dengan kulit wajah yang mulus dan terbebas dari masalah-masalah kulit seperti jerawat (Rahardja, 2006).Jerawat merupakan penyakit kulit yang sering timbul pada wajah, baik remaja maupun dewasa. Jerawat terjadi karena adanya peradangan yang disertai sumbatan pada saluran kelenjar minyak dalam kulit. Untuk mengatasi jerawa selain menggunakan obat sintetik juga dengan pengobatan tradisional yang berasal dari tumbuhan. Salah satu tanaman yang digunakan oleh masyarakat dalam mengatasi jerawat adalah tanaman suruhan. Tanaman ini tumbuh ditempat lembap yang bagi kebanyakan orang dianggap sebagai tanaman liar, juga mengandung senyawa kimia tanin yang berkhasiat sebagai anti bakteri (Yekti, 2010).Dengan diketahuinya senyawa tanin sebagai anti bakteri maka penulis tertarik untuk melakukan kajian pustaka tentang manfaat tanaman suruhan sebagai salah satu obat berbahan alami untuk mengobati jerawat.

1.2. Batasan masalah

Penelitian ini dibatasi pada mekanisme kerja senyawa kimia Tanin yang terkandung pada tanaman suruhan dalam aktivitasnya mengatasi jerawat.1.3. Tujuan Penulisan

Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui mekanisme kerja senyawa kimia Tanin sebagai antibakteri dalam mengobati jerawat.1.4. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat tanaman suruhan yang dapat mengatasi berbagai jenis jerawat.

1.5. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi kepustakaan atau studi literatur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Tanaman2.1.1. Klasifikasi tanaman

Menurut Anonim1 (2012) dan Gembong (2005), klasifikasi tanaman suruhan sebagai berikut :

Kingdom: Plantae

Divisio: Spermatophyta

Sub divisio: angiospermaeClass: dicotyledoneae

Sub class: monochlamydeae

Ordo: piperales

Genus: peperomia

Species: peperomia pellucida L. Kunth2.1.2. Penamaan

Menurut Hariana(2011), penamaan suruhan sebagai berikut :

a. Nama ilmiah: Peperomia pellucida L. Kunthb. Nama daerah :Tumpangan air(sumatera), Saladaan(Sunda), Rangu-rangu(Jawa), Gofu goroho (Ternate)c. Nama Asing: Ulasiman boto (Filipina), cao hu jiao (Cina)

2.1.3. Deskripsi tanaman

Suruhan bisa ditemukan tumbuh liar di tempat-tempat yang agak lembap atau terlindung, seperti di pinggir selokan, sela-sela bebatuan, celah dinding yang retak, dinding yang curam, dan pekarangan. Tanaman yang berasal dari Amerika ini bisa ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut. (Dalimartha,2006). Ciri-ciri tanaman

1) Akar : Serabut putih

2) Batang : Tegak, lunak, warna hijau muda

3) Daun: Tunggal, letak berseling, bentur bundar telur melebar dengan ujung meruncing, tepi rata, panjang 1-3cm, permukaan atas hijau pucat mengkilap, permukaan bawahnya lebih muda dan agak kelabu.

4) Bunga : Tersusun dalam rangkaian berbentuk bulir yang panjangnya 1-6 cm, warnanya hijau.

5) Buah : Bulat, ujung runcing, kecil dengan diameter kurang dari 1mm tersusun seperti buah lada. Berbentuk bujur dan berwarna hijau ketika muda dan coklat apabila telah matang(Anonim1,2012).

6) Biji : Bulat, kecil, hitam (Anonim1,2012).

Berikut ini adalah gambar dari tanaman suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth)

Gambar 2.1 Tanaman suruhan2.1.4. Kandungan kimia

Kandungan kimia yang terdapat pada tanaman suruhan yaitu alkaloid, tanin, kalsium oksalat, lemak, dan minyak atsiri (Hariana,2011).

2.1.5. Sifat dan khasiat tanamanHerba suruhan bersifat pedas dan sejuk. Herba suruhan berkhasiat untuk abses, bisul, jerawat, radang kulit, luka bakar dan terpukul, penyakit ginjal, sakit kepala pada penderita demam dan sakit perut (Hariana,2011).2.1.6. Cara budidaya suruhanPerbanyakan tanaman dengan biji. Pemeliharaan tanaman ini mudah antara lain membutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembapan tanah dan pemupukan, terutama pupuk dasar. Suruhan menghendaki tempat yang cukup matahari dan sedikit terlindungi (Anonim2,2011).2.2. Kulit

Kulit merupakan selimut yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus, respirasi, pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap tekanan dan infeksi dari luar (Tranggono, R.I. dan Latifah, F., 2007).

2.2.1. Struktur Kulit Menurut Aiache, J.M. dan J. Devissaguet, kulit secara umum dibagi menjadi 3 bagian, (1993), yaitu:

1. Lapisan epidermis Lapisan terluar merupakan lapisan yang paling banyak menerima kontak dari lingkungan luar.

2. Lapisan dermis Lapisan ini tersusun atas pembuluh darah dan pembuluh getah bening. 3. Lapisan Hipodermis Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung syaraf dan lapisan jaringan di bawah kulit yang berlemak.

2.2.2. Fungsi Biologi Kulit Fungsi biologi kulit menurut Mitsui, T. (1997), ada 5 fungsi yaitu:

1. Proteksi Serabut elastis yang terdapat pada dermis serta jaringan lemak subkutan berfungsi mencegah trauma mekanik langsung terhadap interior tubuh. Lapisan tanduk dan mantel lemak kulit menjaga kadar air tubuh dengan cara mencegah masuknya air dari luar tubuh dan mencegah penguapan air, selain itu juga berfungsi sebagai barrier terhadap racun dari luar. Mantel asam kulit dapat mencegah pertumbuhan bakteri di kulit.

2. Thermoregulasi

Kulit mengatur temperatur tubuh melalui mekanisme dilatasi dan konstriksi pembuluh kapiler dan melalui perspirasi, yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Pusat pengatur temperatur tubuh di hipotalamus. Pada saat temperatur badan menurun terjadi vasokonstriksi, sedangkan pada saat temperatur badan meningkat terjadi vasodilatasi untuk meningkatkan pembuangan panas. 3. Persepsi sensoris

Kulit sangat sensitif terhadap rangsangan dari luar berupa tekanan, raba, suhu dan nyeri. Beberapa reseptor pada kulit untuk mendeteksi rangsangan dari luar diantaranya adalah Benda Meissner, Diskus Merkell dan Korpuskulum Golgi sebagai reseptor raba, Korpuskulum Panici sebagai reseptor tekanan, Korpuskulum Ruffini dan Benda Krauss sebagai reseptor suhu dan Nervus End Plate sebagai reseptor nyeri. Rangsangan dari luar diterima oleh reseptor-reseptor tersebut dan diteruskan ke sistem saraf pusat selanjutnya diinterpretasi oleh korteks serebri. 4. Absorbsi

Beberapa bahan dapat diabsorbsi kulit masuk ke dalam tubuh melalui dua jalur yaitu melalui epidermis dan melalui kelenjar sebasea dari folikel rambut. Bahan yang mudah larut dalam lemak lebih mudah diabsorbsi dibandingkan bahan yang larut air. 5. Fungsi Lain Kulit dapat menggambarkan status emosional seseorang dengan memerah ataupun memucat. Kulit dapat juga mensintesa vitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet

2.3. Jerawat2.3.1. Pengertian jerawat

Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan produksi kelenjar minyak (sebaseus gland) sehingga menyebabkan produksi minyak berlebihan. Keadaan inilah yang memicu terjadinya penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit (Yekti,2010).Jerawat (acne vulgaris) merupakan kelainan kronis akibat meningkatnya aktivitas kelenjar lemak yang biasanya menghasilkan zat berminyak yang disebut sebum, pelumas kulit dan rambut. Sebum dan sisa sel kulit menyumbat pori dan memadat, yang kemudian menjadi bermata putih, menghitam dan menjadi jerawat. Sekresi sebum yang berlebihan disebabkan oleh hormon androgen. Penderita jerawat lebih peka pada hormon ini (Richard,1989).2.3.2. Jenis jerawat

Menurut Yekti (2010), jerawat digolongkan ke dalam 2 jenis, yaitu tipe non inflammatory dan tipe inflammatory.

a) Tipe non inflammatory

Tipe non inflammatory adalah tipe jerawat yang tidak membuat sakit dan tidak bertambah besar. Yang termasuk kategori ini ada 2 yaitu komedo putih (whiteheads) dan komedo hitam (blackheads).

Komedo putih dan komedo hitam terjadi akibat pori-pori yang tersumbat. Pori-pori tersumbat tersebut disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit. Jika komedo itu tertutup maka disebut komedo putih, sedangkan komedo yang terbuka disebut komedo hitam. Warna hitam yang terjadi pada komedo hitam bukanlah kotoran tetapi penyumbat pori-pori yang berubah warna karena teroksidasi udara.b) Tipe inflammatory

Jerawat tipe inflammatory merupakan jerawat yang sering menimbulkan rasa sakit dan kemungkinan bisa terus bertambah besar. Jerawat ini biasanya berwarna merah. Berbeda dengan komedo, penyebab jerawat ini tidak hanya karena pori-pori yang tersumbat, tetapi juga karena infeksi bakteri pada pori-pori yang tersumbat. Bakteri penyebab jerawat yakni Propionibacterium acne . Tertutupnya saluran kelenjar sebasea dapat berasal dari kosmetik, debu dan polusi.Jenis jerawat ini ada beberapa macam, yakni :

1) Papule

Jenis ini termasuk jerawat sedang. Papule terjadi ketika dinding folikel rambut mengalami kerusakan sehingga sel darah putih keluar dan terjadi inflamasi di lapisan dalam kulit. Papule berbentuk benjolan-benjolan lunak berwarna kemerahan di kulit. 2) Pustule

Pustule terjadi beberapa hari kemudian setelah sel darah putih keluar ke permukaan kulit. Pustule berbentuk benjolan kemerahan dengan titik putih atau kuning di tengahnya yang mengandung sel darah putih.3) Nodule

Bila folikel pecah di dasarnya maka terjadi benjolan radang yang besar dan sakit bila disentuh. Nodule biasanya terjadi akibat rangsangan fragmen rambut yang berlangsung lama.4) Abses Kadang pembentukan beberapa papule atau pustule mengalami pengelompokan dengan membentuk abses yang berwarna kemerahan, nyeri dan cenderung mengeluarkan bahan berupa campuran darah, nanah, dan sebum. Pada proses penyembuhan kelainan ini meninggalkan jaringan parut. 5) Acne konglobataAcne adalah jenis jerawat yang sangat sulit disembuhkan. Biasanya menyebar ke seluruh wajah dan tubuh (Yekti,2010). Sering terdapat di lekukan samping hidung, hidung, rahang dan leher (anonim3,2009). Kelainan beupa garis linier dengan ukuran panjang bisa mencapai 10 cm dan mengandung beberapa saluran sinus atau fistel yang menghubungkan sinus dengan permukaan kulit. Penyembuhan jerawat jenis ini butuh waktu yang cukup lama dan dapat kambuh lagi bila mengalami proses inflamasi. Sinus harus ditangani dengan pembedahan. 2.3.3. Penanggulangan jerawat Penanggulangan jerawat meliputi usaha untuk mencegah terjadinya jerawat dan usaha untuk mengobati atau menghilangkan jerawat. Usaha pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kulit dari kelebihan minyak, kosmetik, debu, dan polusi lainnya.Usaha pengobatan jerawat menurut Wasitaatmadja (1997) dapat dilakukan dengan cara yakni : a) Terapi non farmakologi

(1) Membersihkan permukaan kulit dengan sabun dan air

(2) Menggosok kulit

(3) Penggunaan zat pembersih yang tidak menyebabkan kering pada permukaan kulitb) Terapi farmakologi menurut ISO farmakoterapi 2:Adapun terapi farmakologi dalam mengatasi akne yaitu dengan

(1) Penggunaan topical

(a) Benzoil peroksida

(b) Tretinoin

(c) Adapalen

(d) Tazaroten

(e) Eitromisin

(f) Kombinasi eritromisin dan tretinoin

(g) Klindamisin

(h) Asam azelat

(i) Asam salisilat(2) Penggunaan Sistemik(a) Isotretinoin

(b) Eritromisin

(c) Azitromisin

(d) Tetrasiklin(e) Doksisiklin

(f) Minosiklin

(g) Klindamisin(h) Ortho tri cylen

(3) Operasi jerawat

BAB III PEMBAHASAN

Jerawat adalah peradangan kronik pada kelenjar minyak di kulit. Jerawat muncul karena ketidakseimbangan antara produksi minyak dengan pengeluarannya ke permukaan kulit. Minyak yang menumpuk, mengeras dan menyumbat permukaan kulit, kemudian terinfeksi bakteri memicu jerawat.Ketidakseimbangan produksi minyak dipacu oleh pembentukan hormon androgen yang berlebih pada usia remaja, sedangkan pada wanita selain hormon androgen juga dipacu oleh hormon luteinizing yang meningkat saat menjelang menstruasi (Mitzui,1997).

Kelebihan sekresi dan hiperkeratosis pada infundibulum rambut menyebabkan terakumulasinya sebum. Sebum yang terakumulasi kemudian menjadi sumber nutrisi bagi pertumbuhan Propionibacterium acne (flora normal kulit wajah). Bakteri ini menghasilkan enzim Lipase yang digunakan untuk menguraikan trigliserida pada sebum menjadi asam lemak bebas, asam lemak ini yang menyebabkan inflamasi dan akhirnya terbentuk jerawat. Sedangkan, bakteri Staphylococus epidermidis dan Staphylococcus aureus dapat menimbulkan infeksi sekunder pada pada jerawat (Anonim4, 2011). Senyawa yang terkandung dalam tanaman suruhan dan yang berkhasiat dalam mengobati jerawat yaitu senyawa Tanin. Senyawa Tanin merupakan senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan yang bersifat antibakteri, memiliki kemampuan menyamak kulit yang dikenal sebagai astringensia . Tanin sebagai antibakteri berpotensi mengobati jerawat. Mekanisme kerja tanin sebagai antibakteri berhubungan dengan kemampuan tanin dalam menginaktivasi adhesin sel mikroba (molekul yang menempel pada sel inang) yang terdapat pada permukaan sel. Tanin yang mempunyai target pada polipeptida dinding sel akan menyebabkan kerusakan pada dinding sel (Anonim5,2012). Tanin dapat merusak membrane sel P. acne, senyawa astringen tanin dapat menginduksi pembentukan kompleks senyawa ikatan terhadap enzim atau substrat bakteri P. acne. Kemampuan tanin dalam membunuh bakteri inilah yang dimanfaatkan dalam pengobatan jerawat. (Anonim6, 2011).Jika dibandingkan mekanisme kerjanya dengan benzoil peroksida sebagai anti bakteri P. acne. Bakteri ini tidak dapat hidup di lingkungan aerobik (kaya oksigen). Benzoil peroksida bekerja dengan cara mengikat oksigen ke dalam pori-pori kulit, sehingga secara tidak langsung mengurangi populasi P. acne pada kulit. Senyawa ini juga memiliki kemampuan dalam membersihkan pori-pori, sehingga resiko terjadi penyumbatan pori-pori semakin kecil (Anonim7,2011).Menurut Hariana (2011), cara penggunaan tanaman suruhan dalam pengobatan jerawat yakni ambil dua tanaman suruhan segar lalu dicuci bersih. Kemudian direbus dengan tiga gelas air hingga tersisa dua gelas, diminum selagi hangat.

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa tanaman suruhan memiliki khasiat mengobati jerawat karena tanaman ini mengandung tanin yang memiliki aktivitas anti bakteri. 4.2. Saran

Sebagai saran kami, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk :

1. Mengetahui toksisitas tanin dalam herba suruhan terhadap jerawat

2. Pembuatan bentuk sediaan herba suruhan sebagai obat jerawat

13