Seminar UMKM

17
PERAN PERGURUAN TINGGI UNTUK MENINGKATKAN KONTRIBUSI UMKM DALAM PEREKONOMIAN MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015

Transcript of Seminar UMKM

Page 1: Seminar UMKM

PERAN PERGURUAN TINGGI UNTUK MENINGKATKAN

KONTRIBUSI UMKM DALAM PEREKONOMIAN

MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

2015

Page 2: Seminar UMKM

Pengertian UMKM (Undang no. 20/2008)

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Page 3: Seminar UMKM

Kriteria

No. Uraian Kriteria

Asset (1) Omzet (1) Karyawan (2)

1 Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta ≤ 10 orang

2 Usaha Kecil >50 Juta – 500 Juta > 300 Juta – 2,5 Miliar > 10 – 30 orang

3 Usaha Menengah

>500 Juta – 10 Miliar >2,5 Miliar – 50 Miliar > 30 – 300 orang

Sumber :1. UU No. 20 tahun 2008 tentang UMKM2. Bank Dunia

Page 4: Seminar UMKM

PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM) DAN USAHA BESAR (UB) TAHUN 2011-2012

NO INDIKATOR SATUANTAHUN 2012 *)

JUMLAH PANGSA(%)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 UNIT USAHA (A+B)A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)- Usaha Mikro (UMi)- Usaha Kecil (UK)- Usaha Menengah(UM)B. Usaha Besar (UB)

(Unit)(Unit)(Unit) (Unit) (Unit) (Unit)

56.539.56056.534.59255.856.176

629.41848.997

4.968

99,9998,79

1,110,090,01

2 TENAGA KERJA (A+B)A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)- Usaha Mikro (UMi)- Usaha Kecil (UK)- Usaha Menengah(UM)B. Usaha Besar (UB)

(Orang)(Orang)(Orang)(Orang)(Orang)(Orang)

110.808.154107.657.509

99.859.5174.535.9703.262.0233.150.645

97,1690,12

4,092,942,84

3 PDB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (A+B)A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)- Usaha Mikro (UMi)- Usaha Kecil (UK)- Usaha Menengah(UM)B. Usaha Besar (UB)

(Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar)

2.525.120,41.451.460,2

790.825,6294.260,7366.373,9

1.073.660,1

57,4831,3211,6514,5142,52

Page 5: Seminar UMKM

NO INDIKATOR SATUANTAHUN 2012 *)

JUMLAH PANGSA(%)

(1) (2) (3) (4) (5)

4 TOTAL EKSPOR NON MIGAS (A+B)A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)- Usaha Mikro (UMi)- Usaha Kecil (UK)- Usaha Menengah(UM)B. Usaha Besar (UB)

(Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar)

1.185.391,0

166.626,515.235,232.508,8

118.882,41.018.764,

5

14,061,292,74

10,0385,94

5 INVESTASI ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (A+B)A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)- Usaha Mikro (UMi)- Usaha Kecil (UK)- Usaha Menengah(UM)B. Usaha Besar (UB)

(Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar)

583.426,4300.175,7

44.711,3104.726,4150.738,0283.250,7

51,457,66

17,9525,8448,55

Keterangan : Sumber Data :*) Angka Sementara Kementerian Koperasi dan UKM (diolah)

Page 6: Seminar UMKM

Pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 5 indikator ternyata peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia lebih dominan dalam 4 indikator, dibandingkan dengan Usaha Besar yang hanya dominan dalam 1 indikator, dengan perincian sbb. :

1. Dari aspek unit usaha dan tenaga kerja ternyata kontribusi UMPK masing2 memberi kontribusi yang sangat significant yaitu masing2 99% dan 97% dibandingkan dengan Usaha Besar yang hanya memberikan kontribusi sebesar 1% untuk unit usaha dan 3% untuk tenaga kerja.

2. Sedangkan kontribusi UMKM terhadap PDB dan Investasi berdasarkan harga konstan ternyata juga memberi kontribusi lebih besar yaitu masing2 57% an 51% dibandingkan dengan Usaha Besar yang memberi kontribusi sebesar 43% untuk PDB dan 49% untuk Investasi.

3. Hanya dari aspek ekspor kontribusi UMKM lebih kecil yaitu hanya 14% dibandingkan dengan kontribusi Usaha Besar yang mencapai 86%

Page 7: Seminar UMKM

Dari data diatas dapat disimpulkan sbb. :1. Dari aspek jumlah unit usaha, jumlah tenaga

kerja, nilai PDB dan Investasi ternyata bahwa UMKM memberi kontribusi yang lebih besar daripada Usaha Besar

2. Hanya dari aspek ekspor kontribusi UMKM lebih kecil daripada Usaha Besar. Hal ini antara lain yang menyebabkan UMKM lebih kuat dalam menghadapi gejolak perekonomian global dibandingkan dengan Usaha Besar.

Untuk itu akan lebih tepat bila : Berbagai kebijakan Pemerintah dan peraturan

per-undangan, terutama dibidang Moneter, Fiskal, Proteksi, Subsidi, Perkreditan dll. sebaiknya diprioritaskan untuk mendukung pengembangan dan pertumbuhan UMKM yang ternyata memberikan kontribusi yang lebih besar terutama pada sektor riil

Page 8: Seminar UMKM

PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM) DAN USAHA BESAR (UB) 2012

Dalam perspektif usaha, UMKM diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu: 

1. UKM sektor informal atau dikenal dengan istilah Livelihood Activities, contohnya pedagang kaki lima dan warteg.

2. UKM Mikro atau Micro Enterprise adalah para UKM dengan kemampuan sifat pengrajin namun tidak memiliki jiwa kewirausahaan dalam mengembangkan usahanya.

3. Usaha Kecil Dinamis (Small Dynamic Enterprise)  adalah kelompok UKM yang mampu berwirausaha dengan menjalin kerjasama (menerima pekerjaan subkontrak) dan ekspor.

4. Fast Moving Enterprise adalah UKM-UKM yang mempunyai kewirausahaan yang cakap dan telah siap untuk bertranformasi menjadi usaha besar.

Dengan demikian UMKM sebagai ujung tombak pertumbuhan perekonomian nasional. Pada akhirnya diharapkan akan mampu berkompetisi pada era integrasi ekonomi ASEAN yang dimulai pada tahun 2015 sebagai kawasan yang stabil dan makmur.

Page 9: Seminar UMKM

TANTANGAN ASEAN ECONOMY COMMUNITY ( MEA)

Hampir semua orang pernah mendengar istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Namun hanya sedikit orang yang paham maksud tersebut. MEA adalah komunitas ASEAN (ASEAN Community) di bidang Ekonomi atau ASEAN Economic Community (AEC) yang dicanangkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-9 di Bali pada tahun 2003, atau dikenal sebagai Bali Concord II. Pembentukan komunitas tersebut diprakarsai oleh para Kepala Negara ASEAN pasca krisis ekonomi tahun 1997 dikawasan Asia Tenggara.

Page 10: Seminar UMKM

Kawasan ASEAN dengan jumlah penduduk sebanyak 590,634 juta jiwa merupakan potensi yang besar bagi produk UMKM. Para Pemimpin ASEAN telah sepakat untuk mewujudkan MEA pada tahun 2015 dengan 4 pilar yaitu :

1) Pasar tunggal dan basis produksi 2) Kawasan ekonomi berdaya saing tinggi 3) Kawasan dengan pembangunan ekonomi yang setara, dan 4) Kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global. 

Untuk mewujudkan keempat pilar tersebut, bukan saja pemerintah yang harus bekerja, akan tetapi stakeholder yang lainnya termasuk dunia usaha juga sangatlah penting. Khusus dalam rangka mewujudkan pilar ketiga, yaitu kawasan dengan pembangunan ekonomi yang setara, maka pemberdayaan UMKM menjadi sangat penting, selain masalah mengatasi kesenjangan dan konektivitas.

Page 11: Seminar UMKM

TANTANGAN DAN PERANAN PERGURUAN TINGGI

TANTANGAN UKM

Dalam rangka memperkuat UMKM menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015, beberapa upaya yang perlu dilakukan, diantaranya: 

1. Meningkatkan kualitas dan standarisasi produk UMKM yang setara di kawasan ASEAN.

2. Memperluas dan meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM.

3. Meningkatkan kualitas SDMdan jiwa kewirausahaan terhadap pelaku UMKM.

4. Memperkuat dan meningkatkan akses dan transfer teknologi bagi UMKM untuk pengembangan UMKM inovatif.

5. Fasilitasi UMKM berkaitan akses informasi dan promosi di luar negeri. 

Page 12: Seminar UMKM

Mengapa UMKM sulit berkembang?. Salah satu kelemahannya adalah kurangnya akses pada teknologi.

Inti permasalahan dari ketertinggalan UMKM di bidang teknologi merupakan akibat dari tiga kondisi yang ada dilingkungan UMKM yaitu:

1. Ketidakmampuan usaha membeli atau mengakuisisi teknologi dari perusahaan lain atau luar negeri karena margin profit yang kecil,

2. Lemahnya “self learning” dan atau dalam bahasa lain kelemahan kewirausahaan (enterpreuneurship) dalam adaptasi teknologi baru,

3. Akses untuk memperoleh atau informasi pasar (input dan output) dan teknologi masih kurang.

Page 13: Seminar UMKM

Untuk mengatasi ketiga permasalahan tsb. diatas kiranya Perguruan Tinggi akan dapat berperanan sesuai dengan 3 dimensi Tugas Pokok dan Fungsinya (TUPOKSI) yaitu :

1.Pendidikan dan Pengajaran2.Penelitian dan Publikasi Ilmiah3.Pengabdian pada Masyarakat

 Dalam hal ini Perguruan Tinggi akan sangat berperan melalui 2 aspek pokok yaitu :4. Meningkatan kualitas SDM melalui Pendidikan dan

Pelatihan UMKM5. Memperluas aplikasi Sistem dan Teknologi Informasi

untuk UMKM

Kedua aspek tsb diatas merupakan “kunci sukses UMKM” sebagai suatu unit bisnis melalui skema Value Chain sbb.:

Page 14: Seminar UMKM

VALUE CHAIN OF HUMAN RESOURCE OUTCOME

I. HUMANS RESOURCE OUTCOME :1. ATTITUDE2. BEHAVIOR3. COMMUNICATION

II. ORGANIZATIONAL OUTCOME :

1. PRODUCTIVITY2. EFFICIENCY3. EFFECTIVITY4. QUALITY

III. OPERATIONAL/MARKETING OUTCOME :1. CUSTOMER SATISFACTION2. CUSTOMER LOYALTY3. SALES INCREASE4. MARKET SHARE INCREASE

IV. FINANCIAL/ACCOUNTING OUTCOME 1. REVENUE INCREASE 2. EXPENSES CONTROLLABL3. PROFIT/BENEFIT

V. MARKET BASED OUTCOME :1. STOCK PRICE2. COMPANY VALUE

Page 15: Seminar UMKM

VALUE CHAIN OF SYSTEM & TECHNOLOGY INFORMATION

Page 16: Seminar UMKM

KENDALA PENGELOLAAN UMKM DILIHAT DARI ASPEK MANJERIAL BERDASARKAN KOMBINASI STRATEGY FORMULASI & IMPLEMENTASI

Page 17: Seminar UMKM

SUMBER :

1. UU No. 20 tahun 2008 tentang UMKM2. World Bank / Bank Dunia3. Kementerian Koperasi dan UKM