BAB I-UMKM

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencatatan transaksi di akuntansi, terutama di fungsi penjurnalan, selalu melibatkan minimal 2 akun yang berubah (bertambah atau berkurang). Selanjutnya, pencatatan transaksi di akuntansi menuntut bahwa total perubahan nilai moneternya harus seimbang. Sistem pencatatan akuntansi tersebut lazim disebut sistem pencatatan berpasangan (double entry system) yang merupakan konsekuensi untuk menjaga keseimbangan persamaan akuntansi, yaitu penggunaan dana harus selalu sama dengan pemerolehan dana. Sistem pencatatan berpasangan memunculkan mekanisme debet dan kredit. Ketentuan yang berlaku adalah bahwa akun-akun aset, biaya dan pengembalian ekuitas dicatat di debet jika bertambah, dan dicatat di kredit jika berkurang. Sebaliknya, akun-akun utang, ekuitas, dan pendapatan dicatat di kredit jika bertambah, dan dicatat di debet jika berkurang. Menariknya, ternyata ketentuan tersebut berlandas rasionalitas matematika yang logis dengan tujuan menjaga keseimbangan persamaan akuntansi di setiap kondisi. Jadi, dengan mempelajari Bab ini maka Anda sudah dapat mengaplikasikan ketentuan Debet dan 1

description

Mekanisme Logis Debit-Kredit

Transcript of BAB I-UMKM

Page 1: BAB I-UMKM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencatatan transaksi di akuntansi, terutama di fungsi penjurnalan, selalu

melibatkan minimal 2 akun yang berubah (bertambah atau berkurang).

Selanjutnya, pencatatan transaksi di akuntansi menuntut bahwa total

perubahan nilai moneternya harus seimbang. Sistem pencatatan akuntansi

tersebut lazim disebut sistem pencatatan berpasangan (double entry system)

yang merupakan konsekuensi untuk menjaga keseimbangan persamaan

akuntansi, yaitu penggunaan dana harus selalu sama dengan pemerolehan

dana.

Sistem pencatatan berpasangan memunculkan mekanisme debet dan

kredit. Ketentuan yang berlaku adalah bahwa akun-akun aset, biaya dan

pengembalian ekuitas dicatat di debet jika bertambah, dan dicatat di kredit jika

berkurang. Sebaliknya, akun-akun utang, ekuitas, dan pendapatan dicatat di

kredit jika bertambah, dan dicatat di debet jika berkurang. Menariknya,

ternyata ketentuan tersebut berlandas rasionalitas matematika yang logis

dengan tujuan menjaga keseimbangan persamaan akuntansi di setiap kondisi.

Jadi, dengan mempelajari Bab ini maka Anda sudah dapat mengaplikasikan

ketentuan Debet dan Kredit, tidak kalah dengan orang-orang yang mempunyai

latar-belakang akuntansi, atau mungkin malah lebih baik, semoga.

1

Page 2: BAB I-UMKM

BAB II

PEMBAHASAN

A. SISTEM PENCATATAN BERPASANGAN

Setiap kali kita melakukan analisis transaksi berbasis akun sebagaimana

kita telah melakukannya di Bab 3, sebenarnya kita menerapkan sistem

pencatatan berpasangan (double entry systems). Terdapat 2 (dua) ketentuan

yang keduanya harus dipenuhi di sistem pencatatan berpasangan, yaitu:

a. Minimal 2 (dua) akun berubah, dan

b. Total perubahan nilai moneter dilakukan secara seimbang

Mengapa harus minimal 2 akun yang berubah? Pencatatan berpasangan ini

merupakan konsekuensi dalam rangka mempertahankan persamaan akuntansi:

Aset + Biaya + Pengembalian ekuitas = Utang + Ekuitas + Pendapatan). Sadar

atau tidak sadar kita telah mempraktikkan ketentuan ini ketika menganalisis

transaksi berbasis akun. Selanjutnya, mengapa total perubahan nilai moneter

harus dilakukan secara seimbang? Karena akuntansi menggunakan prinsip

satuan uang/moneter (monetary unit) sebagai ukuran kuantitatif.

Sistem pencatatan berpasangan (double-entry system) berperan sangat

penting di akuntansi, terutama dalam kaitannya dengan fungsi penjurnalan

transaksi. Pembahasan lebih lanjut tentang penjurnalan terdapat di Bab 5.

B. APA ITU DEBET & KREDIT?

Persamaan akuntansi terdiri dari sisi kiri dan sisi kanan yang merupakan

cerminan persamaan matematika aljabar. Masing-masing sisi persamaan

akuntansi terdiri dari elemen-elemen yang mana setiap elemen terdiri dari

banyak akun. Selanjutnya setiap akun juga dapat digambarkan sebagai

persamaan matematika aljabar yang berarti bahwa setiap akun juga terdiri dari

sisi kiri dan sisi kanan.

2

Page 3: BAB I-UMKM

Akuntansi menyebut sisi kiri sebagai sisi debet dan sisi kanan sebagai sisi

kredit. Oleh karena itu, terminologi Debet dan Kredit semata-mata adalah

terminologi akuntansi untuk penamaan sisi Kiri dan sisi Kanan. Debet tidak

bermakna sebagai penambahan (+), demikian pula Kredit juga tidak bermakna

sebagai pengurangan(-).

Peraga 4.1:

Terminologi Debet dan Kredit

Ketentuan Debet dan Kredit adalah sebagai berikut:

a. Akun-akun aset, biaya, dan pengembalian ekuitas: di debet jika

bertambah, dan di kredit jika berkurang

b. Akun-akun utang, ekuitas, dan pendapatan: di kredit jika

bertambah, dan di debet jika berkurang

Peraga 4.2:

Ketentuan Debet dan Kredit Persamaan Akuntansi

C. MATEMATIKA DEBET DAN KREDIT

Mengapa akun-akun aset di debet jika bertambah dan di kredit jika

berkurang? Benarkah ketentuan tentang debet dan kredit yang berlaku di

masing-masing elemen/akun persamaan akuntansi adalah berdasar

3

Page 4: BAB I-UMKM

kesepakatan atau ketentuan semata? Kita dapat memperoleh jawaban atas

pertanyaan tersebut dengan mencermati gambar-gambar berikut ini.

Deskripsi:

Gambar 1: Posisi debet dan kredit masing-masing elemen di persamaan

akuntansi.

Gambar 2: Transaksi pembelian secara kredit bahan habis pakai

menyebabkan akun Bahan habis pakai bertambah yang dicatat di debet dan

akun Utang usaha bertambah yang dicatat di kredit. Hal ini sesuai dengan

posisi masing-masing akun di persamaan akuntansi.

Gambar 3: Pembelian tunai bahan habis pakai menyebabkan akun Bahan

habis pakai bertambah yang dicatat di debet dan akun Kas berkurang yang

4

Page 5: BAB I-UMKM

dicatat di kredit. Perlakuan ini sesuai dengan cara berpikir matematika;

akun Bahan habis pakai dan akun Kas adalah elemen Aset yang berada di

sisi debet dan bernilai positif sehingga penambahan dicatat di debet, dan

pengurangan dicatat di kredit.

Gambar 4: Ketentuan tentang debet & kredit di masing-masing

elemen/akun berdasar Gambar 3.

Ketentuan debit dan kredit di akuntansi dapat pula dijelaskan dengan

mendasarkan diri pada the ordered pairs of the group of differences

construction (lihat Ellerman 1985). Anggaplah, Aset = 10, Biaya = 5,

Pengembalian ekuitas = 3, Utang = 2, Ekuitas = 7, dan Pendapatan = 9.

Persamaan akuntansi adalah 10 + 5 + 3 = 2 + 7 + 9. Mendasarkan diri pada the

ordered pairs of the group of differences construction maka aset yang bernilai

10 dapat dituliskan salah satu berikut ini, yaitu alternatif (a) 14 di sisi debet

dan 4 di sisi kredit, atau alternatif (b) 4 di sisi debet dan 14 di sisi kredit.

Secara matematika, alternatif (a) yang harus digunakan karena aset bernilai

positif dan berada di sisi kiri persamaan akuntansi.

Angka 4 di sisi kredit bersifat mengurangi angka 14 yang berada di sisi debet.

Oleh karena itu, penambahan aset dicantumkan di debet, sedangkan

pengurangan aset dicantumkan di kredit. Ketentuan ini juga berlaku di elemen

utang. Misalnya, utang yang bernilai 2 dapat dituliskan salah satu alternatif

berikut ini: alternatif (a) 22 di sisi debit dan 20 di sisi kredit, atau alternatif (b)

20 di sisi debet dan 22 di sisi kredit. Secara matematika, alternatif (b) yang

harus digunakan karena elemen utang bernilai positif dan berada di sisi kanan

persamaan akuntansi. Angka 20 di sisi debet mengurangi angka 20 yang berada

di sisi kredit. Oleh karena itu, penambahan utang dicantumkan di kredit,

sedangkan pengurangan utang dicantumkan di debet.

D. PENTINGKAH DEBET & KREDIT?

5

Page 6: BAB I-UMKM

Setelah mengidentifikasi sifat perubahan (bertambah atau berkurang)

masing-masing akun akibat terjadinya sebuah transaksi, akuntansi

mengidentifikasi penempatan akun tersebut: di debet ataukah di kredit. Jika

kita tidak dapat mengenali secara baik ketentuan debet dan kredit ini maka

secara teknis kita tidak dapat mempraktikkan akuntansi (meliputi penjurnalan

dan pemindah-bukuan) yang merupakan pengetahuan dasar di akuntansi.

Menariknya, ketentuan debet dan kredit ini bukan sekedar konvensi atau

kesepakatan yang dibuat bersama, tetapi justru berlandas pengetahuan

matematika yang logis.

E. APLIKASI KETENTUAN DEBET DAN KREDIT

Berikut ini contoh aplikasi penetapan debet dan kredit di 10 transaksi

UMKM GIATKERJA yang menjadi contoh di Bab 3 di muka.

Transaksi 01

Diketahui : 01 Jan. Ibu AMANAH menyerahkan uang tunai sebesar

Rp10.000.000 sebagai setoran modal ke UMKM GIATKERJA.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun

tersebut?

Jawaban : a. Akun Kas (Aset) dan akun Modal (Ekuitas)

b. Akun Kas bertambah dan akun Modal bertambah

c. Kas di Debet Rp10.000.000, dan akun Modal di Kredit

Rp10.000.000

Transaksi 02

6

Page 7: BAB I-UMKM

Diketahui : 02 Jan. Ibu AMANAH menyerahkan komputer Rp5.000.000

untuk kegiatan bisnis UMKM GIATKERJA sebagai setoran

modal.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun

tersebut?

Jawaban : a. Akun Peralatan kantor (Aset) dan akun Modal (Ekuitas)

b. Akun Peralatan kantor bertambah dan akun Modal

bertambah

c. Akun Peralatan kantor di Debet Rp5.000.000, dan akun

Modal di Kredit Rp5.000.000

Transaksi 03:

Diketahui : 03 Jan. UMKM GIATKERJA membeli bahan habis pakai

(supplies) senilai Rp1.000.000 tunai.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun

tersebut?

Jawaban : a. Akun Bahan habis pakai (Aset) dan akun Kas (Aset)

b. Akun Bahan habis pakai bertambah dan akun Kas berkurang

c. Akun Bahan habis pakai di Debet Rp1.000.000, dan akun Kas

di Kredit Rp1.000.000

7

Page 8: BAB I-UMKM

Transaksi 04

Diketahui : 04 Jan. UMKM GIATKERJA membeli peralatan kantor

senilai Rp4.000.000 secara kredit.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun

tersebut?

Jawaban : a. Akun Peralatan kantor (Aset) dan akun Utang usaha (Utang)

b. Akun Peralatan kantor bertambah dan akun Utang usaha

bertambah

c. Akun Peralatan kantor di Debet Rp4.000.000, dan akun Utang

usaha di Kredit Rp4.000.000

Transaksi 05

Diketahui : 15 Jan. UMKM GIATKERJA melunasi utang senilai

Rp4.000.000.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun

tersebut?

Jawaban : a. Akun Utang usaha (Utang) dan akun Kas (Aset)

8

Page 9: BAB I-UMKM

b. Akun Utang usaha berkurang, dan akun Kas berkurang

c. Akun Utang usaha di Debet Rp4.000.000, dan akun Kas di

Kredit Rp4.000.000

Transaksi 06

Diketahui : 16 Jan. UMKM GIATKERJA membayar tunai biaya

honorarium karyawan senilai Rp1.500.000.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun

tersebut?

Jawaban : a. Akun Biaya gaji (Biaya) dan akun Kas (Aset)

b. Akun Biaya gaji bertambah dan akun Kas berkurang

c. Akun Biaya gaji di Debet Rp1.500.000 dan akun Kas di Kredit

Rp1.500.000.

Transaksi 07

Diketahui : 17 Jan. UMKM GIATKERJA menerima tagihan dari PLN

yang menyebutkan bahwa listrik yang harus dibayar adalah

Rp100.000.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

9

Page 10: BAB I-UMKM

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun

tersebut?

Jawaban : a. Akun Biaya listrik (Biaya) dan akun Utang biaya listrik

(Utang)

b. Akun Biaya listrik bertambah dan akun Utang biaya listrik

bertambah

c. Akun Biaya listrik di Debet Rp100.000, dan akun Utang biaya

listrik di Kredit Rp100.000.

Transaksi 08

Diketahui : 18 Jan. UMKM GIATKERJA memperoleh pendapatan secara

kredit Rp3.000.000 yang berasal dari penyewaan gedung.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun

tersebut?

Jawaban : a. Akun Piutang usaha (Aset) dan akun Pendapatan usaha

(Pendapatan)

b. Akun Piutang usaha bertambah, akun Pendapatan usaha

bertambah

c. Akun Piutang usaha di Debet Rp3.000.000, dan akun

Pendapatan usaha di Kredit Rp3.000.000.

Transaksi 09

10

Page 11: BAB I-UMKM

Diketahui : 19 Jan. UMKM GIATKERJA menyerahkan uang tunai ke Ibu

AMANAH untuk kepentingan pribadi senilai Rp500.000.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun

tersebut?

Jawaban : a. Akun Pribadi (Pengembalian ekuitas) dan akun Kas (Aset)

b. Akun Pribadi bertambah dan akun Kas berkurang

c. Akun Pribadi di Debet Rp500.000, dan akun Kas di Kredit

Rp500.000.

Transaksi 10

Diketahui : 20 Jan. UMKM GIATKERJA memperoleh uang tunai dari

pelunasan dari transaksi pendapatan kredit Rp3.000.000

tertanggal 18 Januari.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun

tersebut?

Jawaban : a. Akun Kas (Aset) dan akun Piutang usaha (Aset)

b. Akun Kas bertambah dan akun Piutang usaha berkurang

c. Akun Kas di Debet Rp3.000.000, dan akun Piutang usaha di

Kredit Rp3.000.000.

11

Page 12: BAB I-UMKM

Pengetahuan tentang ketentuan Debet dan Kredit sangat penting bagi

individu yang ingin mempelajari akuntansi. Untuk lebih memahami dan trampil

dalam penerapan ini maka Kita perlu berlatih. Kata orang bijak ”Practices make

perfect.” Jika Kita ingin berlatih sekaligus memahami akuntansi dengan baik,

silakan membaca buku Akuntansi Pengantar 1 Berbasis Matematika: Siklus

Akuntansi Keuangan (Sony Warsono, Arif Darmawan, dan Muhammad Arsyadi

Ridha, 2009). Atau Kita dapat menggunakan buku-buku Akuntansi yang banyak

tersedia di toko buku.

Hal utama yang perlu kita tegaskan di sini adalah bahwa ketentuan Debet

dan Kredit yang berlaku di Akuntansi selama ini murni berlandas matematika,

bukan hanya kesepakatan sehingga tidak bisa hanya dihafalkan semata. Jika Anda

ingin mendiskusikan lebih lanjut tentang mekanisme matematika dalam ketentuan

Debet dan Kredit, silakan hubungi kami melalui email [email protected],

chatting dengan penulis yang terdapat di website www.cherrycorner.com, atau

mengikuti pendidikan dan pelatihan yang dapat diselenggarakan sesuai kebutuhan

UMKM Anda.

12

Page 13: BAB I-UMKM

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

13