Seminar Nasional - Universitas Pendidikan...
Transcript of Seminar Nasional - Universitas Pendidikan...
Aristanti [email protected] / 082116661825
Forum Keuangan dan Bisnis IndonesiaHotel Sukajadi, 7 Agustus 2019
Seminar Nasional
Good Governance: Phenomenon, Research, & Best Practise
Kasus-Kasus GCGPelanggaran yang terjadi:•Obstruction of Justice•Conflict of Interest•Misleading information•Insider transaction /self dealing
Pelanggaran anti fraud yang terjadi:•Kegagalan mengungkapkan informasi pada pemegang saham mengenai pinjaman dengan bunga rendah dan pinjaman tanpa bunga (low-interest and interest-free loans)•Tidak ada keterbukaan terhadap kompensasi bagi BOD atau BOC•Adanya transaksi dengan pihak terafiliasi yang tidak diungkapkan
Kasus Pelanggaran Public Governance
Terdapat sedikitnya 12 (dua belas) pola
korupsi di Perguruan Tinggi. Ke-12 pola
tersebut, antara lain: korupsi dalam
pengadaan barang dan jasa; korupsi
dana hibah pendidikan dan CSR; korupsi
anggaran internal Perguruan Tinggi;
korupsi dana penelitian; korupsi dana
beasiswa mahasiswa; dan korupsi
penjualan asset milik Perguruan Tinggi.
NegaraVoice and
Accountability
Political Stability No
Violence
Government Effectiveness
Regulatory Quality
Rule of Law
Control of Corruption
Brunei Darussalam 22.66 91.43 84.13 75.48 74.52 75.00
China 7.88 36.67 68.27 48.56 44.71 46.63
Indonesia 50.74 29.05 54.81 51.92 40.87 48.08
India 60.10 17.14 56.73 42.31 52.88 48.56
Japan 80.30 89.05 93.27 89.90 89.90 90.38
Korea, Rep. 71.43 58.57 82.21 82.21 85.58 67.79
Myanmar 23.65 13.33 13.46 19.23 16.83 32.21
Malaysia 34.48 52.38 76.44 74.52 64.90 58.17
Philippines 48.77 10.95 51.92 55.77 37.02 39.90
Papua New Guinea 51.23 26.19 25.00 27.88 20.67 16.83
Singapore 41.38 98.57 100.00 99.52 96.63 97.60
Thailand 21.18 19.05 66.83 59.62 54.81 42.79
Vietnam 10.84 59.52 52.88 36.54 55.77 31.73
Worldwide Governance Indicators (WGI) Tahun 2017
Worldwide Governance Indicators (WGI) (2018)
Governance Index Indonesia
Indicator 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Voice and Accountability 47.12 47.87 48.34 48.83 52.58 50.23 51.72 53.69 51.72 50.74Political Stability No Violence 15.87 21.33 20.38 20.85 25.59 28.44 30.00 24.76 32.38 29.05
Government Effectiveness 46.12 46.41 46.89 46.45 45.50 47.39 53.85 45.67 52.88 54.81Regulatory Quality 42.72 39.23 36.84 39.34 43.60 46.45 50.00 46.63 50.00 51.92
Rule of Law 31.25 33.18 31.28 31.46 34.27 37.09 42.79 39.42 40.38 40.87Control of Corruption 33.98 21.05 24.76 25.12 31.28 32.70 33.65 39.42 41.83 48.08
0,00
20,00
40,00
60,00
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Governance Index Indonesia
Voice and Accountability Political Stability No Violence
Government Effectiveness Regulatory Quality
Rule of Law Control of Corruption
GCG: OVERVIEW
Good Corporate Governance
Perusahaan
Stakeholders
Perusahaan
Stakeholders
Bad Corporate Governance
Corporate Governance is…Holding the balance between economic and social goals and between individual and communal goals
(Sir Adrian Cadbury 1999)
Apa itu GCG?Diterjemahkan sebagai:TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
Bertujuan untuk:
Menciptakan nilai tambah bagi seluruh
pemegang kepentingan (stakeholders)
Agency Theory
Diawasi & dikendalikan
COMPLIANCE
AGENCY COST
Need Cost
- Biaya pengawasan- Biaya yang dikeluarkan oleh
manajemen utk menghasilkanLaporan yg transparan
- Biaya audit & pengendalianinternal
AGENCY PROBLEM
Adanya pemisahan antarakepengurusan dengan
kepemilikan perusahaan(publik)
Corporate Governance
Corporate management
Aspek pengawasandan akuntabilitas
Keputusan-keputusandan pengendalian
eksekutif sertamanajemenoperasional
SIFAT DASAR MANUSIA OPPORTUNIST
Definisi Good Corporate Governance
SISTEM :
Mengatur bagaimana korporasi diarahkan dan dikendalikanuntuk meningkatkan kemakmuran bisnis secara accountable untuk mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangkapanjang dengan tidak mengabaikan kepentingan stakeholder lainnya.
STRUKTUR :
Memberikan kejelasan fungsi, hak, kewajiban dantanggungjawab antara pihak-pihak yang berkepentingan ataskorporasi, mencakup proses kontrol internal dan eksternalyang efektif serta menciptakan keseimbangan internal (antarorgan perusahaan) dan keseimbangan eksternal (antarstakeholders)
(diadaptasi dari OECD)
GCG IN SIMPLE TERMS
In the right wayAt the right timeIn the right placeBy the right people
Doing the right thing Doing the thing right
For the balanced interestsof shareholders
and other stakeholders
Based on the principles: Transparency Accountability
Fairness Responsibility Indepedency
MELAKUKAN APA YANG DITULIS DAN MENULISKAN APA YANG DILAKUKAN
GCG
WTPP
Good Corporate Governance (GCG)
CompanyCompany
Bad Corporate Governance (BCG)
Why GCG must be implemented ?
PEDOMAN PENERAPAN GCG
CORPORATE
GOVERNANCE
Kebijakan
Manajemen
Standar
Prosedur Kerja
Panduan GCG
Panduan Organ
Pendukung
Risk
Management
Manual
Risk Policies:
• Financial
• Operasional
Operational
Procedure
Financial
Procedures
HR
Management
Manual
Operations
Management
Manuals
Information
Management
Manuals
Other
Policy
Manuals
Sumber: Mas Achmad Daniri
GOVERNANCE PRINCIPLES
Transparansi
Akuntabilitas
Responsibilitas
Independensi
Fairness
Keterbukaan informasi dalam pengambilan keputusan,
pengungkapan & penyediaan informasi material & relevan.
Kejelasan fungsi, struktur, sistem & prosedur pertanggung
jawaban organ agar pengelolaan perusahaan terlaksana
secara efektif.
Kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip
korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.
Pengelolaan secara profesional, menghindari benturan
kepentingan dan tekanan pihak manapun sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
Perlakuan yang wajar dan setara di dalam memenuhi hak-hak
stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundangan yang berlaku.
Penguatan GCG Framework
1. Penguatan Governance Structure
Membangun inisiatif GCG untuk lebih menguatkan efektivitas organ danstruktur organisasi Perusahaan dalam menghindari potensi terjadinya agencyproblem dan benturan kepentingan, merujuk pada check & ballancemechanism, dan dengan tetap bercirikan kecepatan dan keakuratan dalampengambilan kebijakan.
2. Penguatan Governance Process
Membangun inisiatif GCG untuk lebih menguatkan proses pengambilankebijakan pengelolaan perusahaan yang efektif dan efisien berlandaskanprinsip GCG (TARIF).
3. Penguatan Governance Outcome
Membangun inisiatif GCG dalam rangka menyeimbangkan kepentinganperusahaan dengan kepentingan stakeholder, berlandaskan prinsip dan polakerjasama saling memberi manfaat guna menjamin pengembangan bisnisperusahaan yang berkelanjutan.
GOVERNANCE STRUCTURE
Struktur Pendukung Organ:
• Fungsi pengendalian internal
• Fungsi manajemen risiko
• Fungsi sekretaris
perusahaan
• Fungsi compliance.
Sumber : Pedoman GCG KNKG
Kebijakan Perusahaan:
• Rencana Jangka Panjang dan
Anggaran Tahunan
• Kebijakan Bisnis
• Kebijakan Pengawasan
• Kebijakan Keterbukaan
Informasi dan Pelaporan
GOVERNANCE PROCESSImplementasi TARIF dalam mekanisme pengambilan kebijakan
• RUPS diselenggarakan sesuai tata cara yang ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan Pedoman GCG.
• Fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab Dekom/Direksi
dilaksanakan atas dasar itikad baik, pruden dan profesional.
• Kegiatan usaha harus dilakukan merujuk pada visi, misi, values,
pedoman GCG dan rencana strategis Perusahaan.
• Pengembangan SDM dilakukan sesuai kebutuhan strategis
Perusahaan, berdasarkan merit system.
• Program CSR diintegrasikan dengan strategi bisnis Perusahaan.
• Pedoman GCG disosialisasikan kepada jajaran Perusahaan secara
kontinyu.
Sumber : Pedoman GCG KNKG
Perusahaan
Dikelola
Dengan
Baik/Amanah
• Efficient
• Competitive
• Sustainable Growth
• High Return
• Optimum Value
Value Added•Happy Employees
•Happy Management
•Happy Owner
•Happy Community
GCG MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH
Economic Growth
Environmental Stewardship
Social Progress
Socio-Economic
Eco -Eficiency
Socio-Environment
al
Sustainability
InovasiEfisiensi modal
Manajemen risikoPeningkatan margin
Peningkatanpertumbuhan
Total Shareholder Return
Efisiensi sumberdayaProduct Stewardship
Life-Cycle ManagementProducts to services
Clea Air, Water & LandEmissions ReductionsZero Waste, Releases
& SpillsBio Diversity
Safety & HelthEnvironmental
RegulationsGlobal Climate Change
Manajemen krisisKeadilan Lingkungan
Diversity (keragaman)Human Right
Dommunity OutreechIndigenous Community
Labor Relations
Job CreationSkills Enhancement
Local Economic ImpactSocial InvesmentBusiness Ethics
Security
TRIPLE BOTTOM
LINE APPROACH
KEBERHASILAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Dalam rangka mencapai keunggulan daya saing berkelanjutan, Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) menghendaki adanya:
1. Komitmen kuat dari Pengambil Keputusan (Board) yaitu Direksi dan DewanKomisaris dalam menerapkan GCG secara terencana, sistemik, danberkesinambungan (Governance Commitment);
2. Struktur yang menjamin adanya mekanisme check & balance dalampengambilan keputusan dan pengelolaan serta pengawasan perusahaan(Governance Structure);
3. Mekanisme yang menjadi landasan dalam melaksanakan proses bisnis secaraproper dan prudence dan mendatangkan nilai tambah (Governance Mechanism);
4. Hubungan erat antara komitmen dan penerapan GCG terhadap kinerja dan dayasaing perusahaan (Governance Outcome) baik dalam jangka pendek maupunjangka panjang.
GovernanceCommitment
Governance Structure
Governance Mechanism
Governance Outcome
Better Decision Making
Operational Excellence
Business & Performance
Growth
Trust & Reputation
Commitment System Culture
CGCCORPORATE GOVERNANCE
COMMITMENT
GGCGOOD GOVERNED COMPANY
GCCGOOD CORPORATE CITIZEN
PENCIPTAAN NILAI TAMBAH & PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN
Taat terhadap pedoman
GCG baik yang wajib
maupun bersifat
kebijakan
Operasional yang baik
melalui kontrol internal,
pengendalian resiko, dan
penerapan WBS
Korporasi diterima
sebagai bagian dari
Masyarakat melalui
Pendekatan CSR
Source: Road Map GCG, Komite Nasional Kebijakan Governance
STRATEGI IMPLEMENTASI GCG:
Migrasi dari Komitmen – Sistem - Kultur
CULTURAL & ETHICAL DRIVEN
COMPLIANCE & MARKET DRIVEN
REGULATORY DRIVEN
INDIKATOR
153 PARAMETER
Komitmen
7%
Direksi
35%
Dewan Komisaris/
Pengawas 35%
BOBOT PAR 153
SK-16
Pengungkapan Informasi
Dan Transparansi 9%
Pemegang Saham dan
RUPS/Pemilik
Modal 9%
Aspek Lainnya
5%
Per-01/MBU/2011 Parameter sesuai Keputusan Sekretaris
Menteri BUMN No. SK-16/S.MBU/2012
2012
• Scoring dilakukan berdasarkan tingkat pemenuhan pencapaian kriteria-kriteria sesuaikeputusan Sekretaris BUMN Nomor SK-16/S.MBU.2012 tanggal 6 Juni tentangindikator/parameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN. Scoringdilakukan berdasarkan atas pembobotan pada masinng-masing bagian denganketentuan pembobotan sebagai berikut
No Jumlah Aspek Bobot Jumlah
Indikato
r
Jumlah
Parameter
Jumlah FUK
1 Komitmen 7% 6 15 47
2 Pemegang Saham 9% 6 25 68
3 Dewan Komisaris 35% 12 43 167
4 Direksi 35% 13 52 201
5 Pengungkapan
Informasi dan
Transparansi
9% 4 16 78
6 Lainnya 5% 2 2 7
Jumlah 100% 43 153 568
Dari 43 Indikator dan 153 Parameter terdapat “Faktor yang Diuji Kesesuaiannya”
untuk membantu penentuan tingkat pemenuhan
SCORECARD GCG BUMN - 153 PARAMETER
Pemegang Saham
atau RUPS
9%
Dewan
Komisaris
Informasi &
Transparansi
9%
Lainnya
5%
Komitmen
7%
Sangat Baik 85 < X
Baik 75 < X ≤ 85
Cukup Baik 65 < X ≤ 75
Kurang Baik50 < X ≤ 65
Tidak Baik X ≤ 50
35
%
Direksi
35%
17
KATEGORI SKOR
ASEAN CG Scorecard Principles of Scorecard Praktek-praktek baik yang diakui secara global dan
internasional
Mendorong Perusahaan Publik Terdaftar (PLC) untuk
mengadopsi standar dan aspirasi yang lebih tinggi
Bersikap komprehensif dalam cakupan, catat elemen-elemen
penting dari tata kelola perusahaan
Memungkinkan kesenjangan dalam praktik tata kelola
perusahaan untuk diidentifikasi dan harus menarik perhatian
praktik tata kelola perusahaan
Bersifat universal dan berlaku untuk berbagai pasar di ASEAN
Jadilah kuat untuk memungkinkan penilaian yang akurat dari
tata kelola perusahaan di luar kepatuhan minimum
Menjadi proses jaminan kualitas yang luas dan kuat
METODOLOGI ASSESSMENT
Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian menggunakan ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) yang
dikembangkan oleh ASEAN Capital Markets Forum (ACMF) tahun 2009 dan telah dimutakhirkan di
tahun 2017. ACGS meliputi 5 (lima) area sebagai berikut:
a. Rights of Shareholders/Hak-hak Pemegang Saham
b. Equitable Treatment of Shareholders/Perlakuan Yang Sama Terhadap Pemegang Saham
c. Role of Stakeholders/Peran Pemangku Kepentingan
d. Disclosure and Transparency/Pengungkapan dan Transparansi
e. Responsibilities of the Board/Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi
Penilaian ACGS meliputi 2 (dua) tingkat (level) yaitu tingkat 1 (satu) yang meliputi penilaian
terhadap pemenuhan 5 (lima) area ACGS dengan pembobotan yang telah ditentukan dan
tingkat 2 (dua) yang meliputi bonus dan penalti terkait dengan penerapan dan pelanggaran 5
(lima) area ACGS.
METODOLOGI ASSESSMENT
Pembobotan area pada tingkat 1 (satu) adalah sebagai berikut.
Area Jumlah Indikator Bobot (%)Hak-hak Pemegang Saham 21 10Perlakuan Yang Sama Terhadap Pemegang Saham 15 15Peran Pemangku Kepentingan 13 10Pengungkapan dan Transparansi 32 25Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi 65 40
Total 146 100
Sedangkan tingkat 2 (dua) sebagai berikut:
Bonus terdiri dari 12 (dua belas) indikator dengan total nilai 30 (tiga puluh)
Penalti terdiri dari 25 (dua puluh lima) indikator dengan total nilai -65 (minus enam puluh lima)
Dengan demikian, total indikator untuk bonus dan penalti adalah sebanyak 37 (tiga puluh tujuh)
indikator. Nilai tingkat 2 (dua) ditambahkan (jika terdapat bonus) atau dikurangkan (jika terdapat
penalti) terhadap total skor yang diperoleh pada tingkat 1.