SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

36
SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN UNTUK DESA) GUNA MENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN Tema: Kebijakan Kementerian PUPR 2015 – 2019 dalam Mendukung Daerah Tertinggal (Membangun Daerah Pinggiran) Oleh: Ir. Rido Matari Ichwan, MCP Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Ekonomi dan Investasi Banten, 14 September 2016

Transcript of SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

Page 1: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN UNTUK DESA) GUNA MENDUKUNG PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR PEDESAAN

Tema:

Kebijakan Kementerian PUPR 2015 – 2019 dalam Mendukung Daerah Tertinggal (MembangunDaerah Pinggiran)

Oleh:Ir. Rido Matari Ichwan, MCP

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Ekonomi dan Investasi

Banten, 14 September 2016

Page 2: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

1

Kebijakan Pembangunan Nasional

Target Dan Pendekatan WPS Dalam PenyelenggaraanInfrastruktur PUPR 2015-2019

Kebijakan Dan Strategi Kementerian PUPR Dalam MendukungKawasan Perbatasan, Tertinggal, Dan Pulau-pulau Kecil Terluar(Kewenangan Pusat Dan Kewenangan Daerah)

Dukungan Anggaran Infrastruktur Pupr Mendukung KawasanPerbatasan 2016 Dan Program Prioritas Ta 2017

OUTLINE

1

2

3

4

Page 3: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

2

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

NASIONAL

1

Page 4: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

3

Berdaulat Secara Politik

Berdikari Secara Ekonomi

Berkepribadian Dalam Kebudayaan

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruhwarga negara

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daaerah-daerah dan desa dalam kerangkanegara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.8. Melakukan revolusi karakter bangsa9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

NAWACITASembilan Agenda Prioritas

TRISAKTITiga Ideologi Pembangunan

NA

WA

CIT

ATR

ISA

KT

I

TRISAKTI (TIGA IDEOLOGI PEMBANGUNAN)

DAN NAWACITA (SEMBILAN AGENDA PRIORITAS)

Page 5: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

4

PDB Indonesia per Pulau tahun 2013

Pemanfaatan sumber daya masih belum optimal terutama mendukung kedaulatan pangan danenergi, serta masih rendahnya nilai tambah SDA

Sumber: BPS, 2014

Urbanisasi yang tinggi (meningkat 6 kali dalam 4 dekade) belum dapat diimbangi pemenuhan infrastruktur pendukungnya

Belum mantapnya konektivitas antara infrastrukturdi darat dan laut, serta pengembangan kota maritimatau pantai

Disparitas antar wilayah, terutama antaraKawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan

Timur Indonesia (KTI)

TANTANGAN NASIONAL

YANG SELARAS NAWACITA

1.

2.

3.

4.

Page 6: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

5

•Menyusun instrumen program berdasarkan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS)

•Membangun kawasan-kawasan pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa dan Sumatera

•Optimalisasi investasi pemerintah dan swasta bagi pembangunan kawasan industri di wilayah untukmemicu terjadinya multiplier effect bagi daerah sekitarnya

•Mempercepat pelaksanaan sektor real bidang PUPR melalui penyerapan anggaran untukpembangunan infrastruktur

PENGURANGANDISPARITAS

• Mempercepat pembangunan 13 bendungan di tahun 2015 (total 65 waduk selama 2015-2019)

• Membangun irigasi seluas 1 juta hektar selama 2015-2019

• Rehabilitasi irigasi seluas 3 juta hektar selama 2015-2019

PENINGKATANKETAHANAN

PANGAN

• Mengintensifkan hilirisasi sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah produk serta membukalapangan pekerjaan

PENGUATANPRODUK

UNGGULAN

• Mendorong kerjasama Triple Helix: Pemerintah-Perguruan Tinggi-Ristek dan Industri, terutama di bidanginfrastruktur

• Mendorong inovasi teknologi untuk industri

PENINGKATANKUALITAS SDM

Seimbangnya pembangunan, tingginya kualitas SDM, pesatnya perkembangan IPTEK, luasnya lapangan

pekerjaan, dan tingginya ekspor barang jadi ataupun setengah jadi, menjadi beberapa tolok ukur yang

mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara dikatakan baik.“STRATEGI PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMIBERBASIS PENGEMBANGAN WILAYAH/KAWASAN

Page 7: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

6

TARGET DAN PENDEKATAN WPS

DALAM PENYELENGGARAAN

INFRASTRUKTUR PUPR 2015-2019

2

Page 8: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

7

ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN PUPR TAHUN 2015-2019

1) Mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air nasional melalui dukungan

konservasi dan pendayagunaan sumber daya air serta pengendalaian daya rusak

air;

2) Mewujudkan penguatan konektivitas nasional melalui dukungan penyediaan

infrastruktur jalan yang memenuhi standar pelayanan;

3) Mewujudkan permukiman yang nyaman dan bekelanjutan melalui dukungan

penyediaan rumah hunian (program 1 juta rumah) , peningkatan cakupan

pelayanan air minum dan sanitasi serta pengurangan kawasan kumuh (program

100, 0, 100);

4) Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan.

perumahan rakyat yang efektif, efisien, dan terpadu melalui dukungan sumber

daya yang akuntabel, transparan, berkualitas dan profesional

Permen PUPR No.31.1 Tahun 2015

Page 9: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

8

SASARAN OUTPUT

• terhadap pembangunan 24 Pelabuhan baru• terhadap pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi• terhadap restrukturisasi jaringan jalan perkotaan• terhadap pembangunan jalan lingkar perkotaan di

Metropolitan dan kota besar

• terhadap 15 kawasan industri prioritas• terhadap kawasan pariwisata pada 25 KSPN

prioritas• terhadap pembangunan 15 Bandara baru• terhadap intermoda dengan jalur KA

DUKUNGAN SEKTOR JALAN

47.017 kmPemeliharaan jalan

nasional

2.650 kmPembangunan jalan nasional

500 kmDukungan jalan

daerah

28.059 mPembangunan

Jembatan

DUKUNGAN SEKTOR CIPTA KARYA

pembangunan

65 waduk

67,52 m3/detik

Air Baku [intake, jaringan, embung]

1 juta Ha

Irigasi Baru

3 juta HaRehabilitasi Irigasi

Pengendalian Banjir[normalisasi sungai, kanal

banjir, bangunanpengendali banjir, dll]

3 ribu Km

Pengamanan

abrasi pantai

500 Km

DUKUNGAN SEKTOR

SUMBER DAYA AIR

SEKTOR PERUMAHAN

INDIKATOR

Akses Air MinumLayak

KONDISI AKHIR THN

2014

70 %

TARGET AKHIR THN

2019

100 %

Kawasan permukimankumuh perkotaan

38.431 Ha 0 ha

Akses Sanitasi Layak 62 % 100 %

• Fasilitasi PSU untuk Pembangunan Rumah Umum Tapak Layak Huni: 676.950 unit

• Pembangunan Rumah Khusus : 50.000 unit

• Pembangunan Rumah Susun : 550.000 unit

• Bantuan Stimulan Pembngnan Rumah Swadaya: 250.000 unit dan Peningkatan Kualitas 1.5 jt

pembangunan

65 waduk

1 juta Ha

Irigasi Baru

1.000 kmKonstruksi jalan bebas hambatan

Page 10: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

9

KEBUTUHAN PENDANAAN

931,5 T1 Kedaulatan Pangan/Ketahanan Air

a. Pembangunan jaringan irigasi 1 juta hab. Rehabilitasi jaringan irigasi 3 juta hac. Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana pengamanan pantai

sepanjang 530 kmd. Pembangunan sarana dan prasarana pengendali banjir sepanjang 3.080 kme. Pembangunan 65 waduk (49 waduk baru dan 16 waduk lanjutan) termasuk

29 waduk selesaif. Pembangunan 1.893 embung/bangunan penampung air lainnyag. Pembangunan/peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air baku

sebesar 67,52 m3/detik

2 Konektivitas

a. Pembangunan jalan baru 2.650 km (perbatasan, trans Sumatera, trans Kalimantan, dan trans Papua)

b. Peningkatan kapasitas jalan nasional 3.073 kmc. Pembangunan jembatan 29.859 md. Peningkatan jembatan 19.951 me. Pembangunan jalan tol 1.000 km (pemerintah dan swasta)

3 Perumahan dan Permukiman

a. Pembangunan rumah susun untuk MBR sebanyak 550.000 unitb. Pembangunan rumah khusus dalam rangka penanganan paska

bencana/konflik, maritim, daerah tertinggal dan perbatasan negara sebanyak 50.000 unit

c. Pembangunan rumah swadaya untuk penurunan backlog dan rumah tidak layak huni sebanyak 1.750.000 unit

d. Penyaluran bantuan pembiayaan untuk pembangunan 900.000 unit rumah umum (rumah tapak dan rusunami, dan sewa beli) dan 450.000 unit rumah swadaya

e. Penyaluran bantuan uang muka untuk MBR sebanyak 476.000 unitf. Pembangunan SPAM 24.544 liter/detik (regional 3.500 ltr/dtk, perkotaan

12.270 ltr/dtk, perdesaan 7.274 ltr/dtk, dan kawasan khusus termasuk di daerah terpencil dan permukiman nelayan 1.500 ltr/dtk)

g. Pembangunan infrastruktur di 38.431 ha permukiman kumuhh. Pembangunan kawasan perbatasan di 87 PLBNi. Pembangunan pengolahan air limbah untuk melayani 3.732.084 KKj. Pembangunan sistem penanganan persampahan untuk melayani

8.431.250 KKk. Revitalisasi kawasan tematik perkotaan di 195 kawasan (45 kawasan

pusaka dan 150 kawasan strategis nasional)

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 – 2019INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Page 11: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

10

2015 2016

1 Ketahanan Pangan

- Pembangunan jaringan irigasi hektar 1,000,000 182,000 52,000 766,000

- Rehabilitasi jaringan irigasi hektar 3,000,000 480,000 348,000 2,172,000

- Pembangunan/peningkatan sarana dan prasarana pengamanan pantai km 530 62 38 430

- Pembangunan sarana dan prasarana pengendali banjir km 3,080 288 288 2,504

- 2 Ketahanan Air

- Pembangunan bendungan bendungan 65 bendungan

(49 baru/16 lanjutan/

29 selesai)

29 bendungan

(13 baru/16 lanjutan)

32 bendungan

(8 baru/24 lanjutan/

2 selesai)

62 bendungan

(35 baru/27 lanjutan/

26 selesai)

- Pembangunan embung/bangunan penampung air buah 1,893 332 388 1,173

- Pembangunan/peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air baku m3/dtk/buah 67.52 8.74 6.27 52.51

- 3 Konektivitas

- Pembangunan jalan baru km 2,650 1,286 663 701

- Peningkatan kapasitas jalan nasional km 3,073 2,045 1,370 (342)

- Pembangunan jembatan meter 29,859 7,221 8,261 14,377

- Penggantian jembatan meter 19,951 8,084 4,747 7,120

- Pembangunan jalan tol (Pemerintah) km 1,000 21 29 950

- 4 Permukiman

- Pembangunan SPAM ltr/dt 24,544 9,286 7,470 7,788

- Penanganan kawasan kumuh hektar 38,431 2,680 2,161 33,590

- Penanganan kawasan perbatasan PLBN 87 7 7 73

- Pelayanan pengolahan air limbah KK 3,732,084 549,000 667,940 2,515,144

- Pelayanan melalui sistem persampahan KK 8,431,250 4,160,440 1,700,000 2,570,810

- Revitalisasi kawasan tematik kawasan 150 - 110 40

- 5 Perumahan

- Pembangunan rumah susun unit 550,000 15,660 11,144 523,196

- Pembangunan rumah khusus unit 50,000 6,713 5,906 37,381

- Pembangunan rumah swadaya unit 1,750,000 83,575 93,229 1,573,196

- Penyaluran bantuan pembiayaan rumah umum untuk MBR unit 900,000 73,416 87,390 739,194

- Penyaluran bantuan uang mukaperumahan untuk MBR unit 476,000 400 106,000 369,600

SATUANSASARAN (OUTPUT) RENSTRA PUPR

2015 - 2019 PROGRAM PRIORITAS / OUTPUTNo

TARGET

SD 2019

CAPAIAN OUTPUT PRIORITAS TA.2015-2016INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Page 12: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

11

ANGGARAN

119, 8 TKetahanan Pangan1

•Pembangunan jaringan irigasi 186 ribuHa

•Rehabilitasi jaringan irigasi 496 ribu Ha

Ketahanan Air2

•Pembangunan 29 bendungan (13 bendungan baru dan 16 bendungan lanjutan)

•Pembangunan 364 embung/bangunan penampung air

Konektivitas3

•Pembangunan jalan baru 1.200 km

•Pembangunan jalan tol 53 km (Pemerintah)

Permukiman4

•Pembangunan SPAM untuk 3.200 Liter/detik

•Pembangunan TPA di 123 kab/kota

•Pembangunan infrastruktur di 2.500 Ha kawasan kumuh

Perumahan5

•Pembangunan Rusunawa 15.700 Unit

•Pembangunan Rumah Khusus 6.700 Unit

Turbinwas6

•Pelatihan tenaga kerja konstruksi, penyusunan strategi pengembangan wilayah, penelitian, pengembangan inovasi, pengawasan kinerja dan keuangan, penyediaan informasi publik

CAPAIAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TAHUN 2015

Page 13: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

12

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR 2015-2019

DENGAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN WILAYAH

Pembangunan infrastruktur PUPR difokuskan pada 35 Wilayah

Pengembangan Strategis (WPS) untuk meningkatkan daya saing dan mengurangi disparitas antar wilayah

Esensi:

1.memadukan antara pengembangan wilayah dengan “market driven”.2.mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan 3.memfokuskan pengembangan infrastruktur menuju wilayah strategis 4.mendukung percepatan pertumbuhan kawasan-kawasan pertumbuhan di WPS5.mengurangi disparitas antar kawasan di dalam WPS.

Untuk itu diperlukan:•Keterpaduan Perencanaan antara Infrastruktur dengan pengembangan kawasan strategis dalam WPS.•Sinkronisasi Program antar infrastruktur (Fungsi, Lokasi, Waktu, Besaran, dan Dana).

Page 14: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

13

KAWASAN INDUSTRI

KSPNKAWASAN INDUSTRI

BANDARA

BANDARA

PUSAT EKONOMI (IBUKOTA PROVINSI)Pusat komersial & perdagangan

KEK

KEK

PUSAT EKONOMI

PUSAT EKONOMI

KAWASAN INDUSTRI

PELABUHAN LAUT

Konektivitas utama

Konektivitas pendukung

Pengembangan listrik, air, dan serat optik

Listrik, air, dan serat optik

PELABUHAN LAUT

Arus pergerakan orang, barang dan jasa

ILUSTRASINetwork Infrastructure Connectivity

Page 15: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

14

Page 16: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

15

KETERPADUAN TERHADAP PENGEMBANGAN10 PKSN PERBATASAN 2015-2019 [PERBATASAN]

Sumber: Rencana Induk Perbatasan 2015-2019

SABANG JAYAPURARANAI

ATAMBUA SAUMLAKI

TAHUNANUNUKANENTIKONG

NANGA BADAU

PALOH - ARUK

PKSN Konsentrasi Pengembangan2015-201910

PKSN Perbatasan PKSN Perbatasan PKSN Perbatasan PKSN Perbatasan

Jagoi Babang Long Pahangai Tanah Merah Kalabahi

Jasa Simanggaris Dumai Ilwaki

Long Nawang Kefamenanu Batam Dobo

Long Midang Merauke Melonguane Daruba

PKSN Tahapan

Persiapan Pengembangan

16

Page 17: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

16

KEBIJAKANDAN STRATEGI

KEMENTERIAN PUPRDALAM MENDUKUNG

KAWASAN PERBATASAN, TERTINGGAL,

DAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR

(KEWENANGAN PUSAT DAN KEWENANGAN DAERAH)

3

Page 18: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

17

TUJUAN PEMBANGUNAN PERBATASAN NEGARA

1. Pengembangan kawasan perbatasan ditujukan untuk mewujudkankawasan perbatasan sebagai halaman depan negara yang berdaulat,berdaya saing, dan aman

2. Pendekatan pembangunan kawasan perbatasan:• pendekatan keamanan (security approach),• pendekatan kesejahteraan masyarakat (prosperity approach)• Pendekatan lingkungan (environment sustainability)

Page 19: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

18

AMANAT RENSTRA PUPR 2015-2019

• Pengembangan kawasan perbatasan mengutamakan pemenuhan pelayanan dasar sertapeningkatan konektivitas sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasanperbatasan.

• Kegiatan Kementerian PUPR yang dilaksanakan di kawasan perbatasan, sesuai denganamanat Renstra PUPR 2015-2019 yaitu :

- Pembangunan jalan baru di perbatasan Kalimantan, Papua, dan lain-lain.

- Pembangunan dan pengembangan kawasan perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar di86 kawasan.

- Pembangunan rumah khusus di daerah perbatasan negara yang dilengkapi PSUpendukung.

Page 20: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

19

Mendukung pembangunan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) melalui infrastruktur permukiman (9 PKSN sampai dengan tahun 2019)

Membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) pada pintu keluar masuk yang telah disepakati oleh kedua negara (7 PLBN prioritas sampai dengan tahun 2019)

Membangun konektivitas paralel perbatasan dan radial dari perbatasan menuju pusat permukiman (PKN dan PKW).

Perencanaan dan pemrograman infrastruktur PUPR pada 4 (empat) Wilayah Pengembangan Strategis (WPS), yaitu:• WPS Temajuk – Sebatik di Pulau Kalimantan;• WPS Kupang – Atambua di Provinsi NTT;• WPS Jayapura – Merauke di Provinsi Papua; dan• WPS Pulau-Pulau Kecil Terluar (92 Pulau)

1

2

3

4

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPRKEWENANGAN PUSAT PADA KAWASAN PERBATASAN

Page 21: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

20

STRATEGI PENANGANAN INFRASTRUKTUR PUPR DI KAWASAN PERBATASAN

Untuk itu, strategi pembangunan infrastruktur pada kawasan perbatasan dilakukan

melalui: 1) Pembangunan konektivitas mendukung pengembangan wilayah yang mencakup:

a. Pembangunan tulang punggung 3 wilayah pertumbuhan (WPS) Perbatasan Darat di Kalimantan untuk mendukung pertahanan keamanan dan pengembangan wilayah.

b. Pembangunan tulang punggung di beberapa wilayah pertumbuhan sedang berkembang dan pertumbuhan baru (WPS) yang berupa konektivitas untuk mengembangkan potensi ekonomi.

2) Pemanfaatan sumber daya dengan membangun:a. Infrastruktur penampung air untuk mendukung ketahanan air;b. Infrastruktur irigasi untuk mendukung kedaulatan pangan;c. Pemanfaatan infrastruktur sumber daya air untuk mendukung kedaulatan energi.

3) Peningkatan kualitas hidup di pusat-pusat pertumbuhan dan permukiman melalui pembangunan:a. Infrastruktur permukiman termasuk infrastruktur perumahan maupun

pengembangan permukiman baru;b. Pembangunan dan perbaikan perumahan terutama untuk MBR.

Page 22: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

21

• Lokasi dukungan Kementerian PUPR di Kawasan Perbatasan, Daerah

Tertinggal, dan Pulau Terluar mengacu pada peraturan dan perundangan

yang berlaku:

a. Perbatasan: Perka BNPP No 1 Tahun 2015 tentang Rencana Induk

Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2015-2019

b. Tertinggal: Perpres No 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah

Tertinggal Tahun 2015-2019

• Pemerataan pembangunan antar wilayah oleh kementerian PUPR melalui

APBN dilaksanakan melalui pendekatan WPS (Wilayah Pengembangan

Strategis).

• Penanganan Infrastruktur kewenangan Pemerintah Daerah di Kab/Kota

Tertinggal dapat dilakukan melalui mekanisme DAK (Reguler,

Penugasan, dan Afirmasi)

LOKUS DAN SUMBER PEMBIAYAAN PENANGANAN INFRASTRUKTUR PUPR DI PERBATASAN, DAERAH TERTINGGAL, PULAU KECIL TERLUAR

Page 23: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

22

Sebaran Program Utama di WPS Pusat Pertumbuhan Baru Pulau-Pulau Kecil Terluar

Peningkatan jalan PusatKota Sabang-COT Damar-Km 0 P.weh (27,32 KM)

Pembangunan PengamanPantai & SID pembangunanInfrastruktur PantaiPembangunan waduk

Rayaseunara

Pembangunan infrastrukturpermukiman di KawasanPelabuhan bebas Sabang

PBL di Kawasan Pelabuhanbebas Sabang

Pelebaran Jalan &rehabilitasi minor diP.Sangihe

Pelebaran jalan Dobo-Dermaga

• Pelebaran jalan di P.Yamdena• Peningkatan Jembatan Wear

Aruibab Besar

Peningkatan kualitas kawasanpermukiman kumuh di RanaiKota, Bunguran Timur

Sanimas & Spam KawasanRawan Air Kec.PagaiSelatan

Peningkatan Struktur Jalan Di Pulau Rote

Pembangunan SPAM IKK Baa dan IKK Rote Barat Laut

Pembangunan SPAM Di Kws Khusus Kep. Mentawai

• Pembangunan Infrastruktur Kws Permukiman Perkotaan Kota Sabang

• Pembangunan TPST/3R

Peningkatan Struktur Jalan Lingkar Pulau Sebatik

Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai Miangas (Lanjutan)

TA 2015-2019

Pembangunan perumahandi Kawasan Pelabuhanbebas Sabang

Page 24: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

23

PERPRES 3 TAHUN 2016

a) Pembangunan Proyek Strategis Nasional dapat dimulai setelah memperoleh izin lokasi, izin lingkungandan/ atau izin mendirikan bangunan.

b) Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dilakukan sesuai dengan RTRW, RDTR Daerah atau RencanaZonasi Wilayah Pesisir dan pulau-pulau kecil, dan jika tidak sesuai, dimungkinkan penyesuaian tataruang.

c) Penyediaan tanah untuk pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dilakukan oleh Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah, dan/ atau Badan Usaha dengan menggunakan waktu minimum.

d) Pemerintah dapat memberikan Jaminan Pemerintah Pusat terhadap Proyek Strategis Nasional yangdilaksanakan oleh Badan Usaha atau Pemerintah Daerah yang bekerja sama dengan Badan Usaha.

e) Percepatan pengadaan barang/ jasa Proyek Strategis Nasional dapat dilakukan dengan cara:

1) Pengadaan langsung Jasa Konsultansi bernilai paling tinggi Rp 500 juta,

2) Penunjukan langsung kepada Penyedia Jasa Konsultansi sejenis dengan kinerja baik padaKementerian,

3) Penunjukan langsung 1 (satu) kali kepada Penyedia Barang/ Jasa Konstruksi yang telahmelaksanakan Kontrak sejenis dengan kinerja baik pada Kementerian.

23

PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL.

Page 25: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

24

LINGKUP PERPRES 3 TAHUN 2016

Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

a. Bidang Sumber Daya Air: Pembangunan Bendungan dan NCICD

b. Bidang Bina Marga: Pembangunan Jalan Tol dan Jalan Nasional/Strategis Nasional Non-Tol,

c. Bidang Cipta Karya: Penyediaan Infrastruktur Air Minum, Sistem Air Limbah Komunal, sertaPembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dan Sarana Penunjang,

d. Bidang Penyediaan Perumahan: Program Satu Juta Rumah.

Page 26: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

25

• Kebijakan bidang DAK tahun 2016 ditentukan berdasarkan:

– Kebutuhan pada dukungan terhadap pencapaian prioritas nasional (Tiga

dimensi pembangunan dan sembilan agenda prioritas (nawacita) sesuai

RPJMN 2015-2019)

– Difokuskan pada kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar

masyarakat (khususnya sesuai SPM)

• Menu (ruang lingkup) DAK didasarkan pada sasaran prioritas dari setiap bidang

dan sesuai pembagian urusan dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah.

• Pemerintah akan lebih memperhatikan pengalokasian DAK kepada daerah-daerah

tertinggal, perbatasan, terluar, terpencil, kepulauan, dan pasca bencana.

• DAK juga diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik dan dapat digunakan

untuk kegiatan nonfisik.

Kegiatan non fisik yang dimaksud adalah kegiatan dalam mendukung pelaksanaan

kegiatan pembangunan fisik di daerah.

ARAH KEBIJAKAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PUPR KEWENANGAN DAERAH MELALUI DAK TA 2016

Page 27: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

26

DAK INFRASTRUKTUR PUBLIK DAERAH

• Besaran Alokasi berkisar ± Rp 100 M per Kab/Kota.

• Penggunaannya diarahkan untuk pembangunan/rehabilitasi infrastruktur

pelayanan publik di daerah yang belum di danai dari DAK Reguler

(sebagai komplementer DAK Reguler)

• Pilihan penggunaan untuk Bidang Infrastruktur Publik disesuaikan dengan

kebutuhan daerah.

• Besaran alokasi mempertimbangkan usulan percepatan pembangunan

infrastruktur dari daerah (proposal based), diluar yang didanai dari DAK

reguler dan belanja murni APBD.

• Tidak ada kewajiban penyediaan dana pendamping.

• Maksimal 5% dari alokasi DAK infrastruktur per daerah dapat digunakan

untuk penunjang kegiatan fisik.

Page 28: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

27

DAK AFFIRMASI DALAM APBN 2016

1. Menggunakan pendekatan wilayah sebagai kebijakan afirmasi untuk

mempercepat pembangunan di daerah perbatasan, tertinggal, terpencil,

terluar, pesisir dan/atau kepulauan.

2. Jumlah daerah yang masuk kategori perbatasan, tertinggal, terpencil,

terluar, pesisir dan/atau kepulauan akan dikoordinasikan dengan Bappenas,

Kemendes PDTT, BNPP, Kemendagri. DAK affirmasi diperuntukkan bagi

Bidang Infrastruktur Dasar:

• Infrastruktur Transportasi (sub bidang jalan dan sub bidang transportasi

perdesaan);

• Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum; dan

• Infrastruktur Irigasi

3. Besaran alokasi DAK didasarkan pada data kebutuhan teknis

Page 29: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

28

DUKUNGAN ANGGARAN INFRASTRUKTUR PUPRMENDUKUNG KAWASAN PERBATASAN 2016 DAN PROGRAM PRIORITAS

TA 2017

4

Page 30: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

29

NO. PROVINSI ALOKASI APBNP 2016 ALOKASI DAK 2016

1 NAD 16,953,116 72,585,296

Aceh Singkil 16,953,116 72,585,296

2 Sumatera Utara 15,829,905 323,650,638

Nias Barat 67,797,245

Nias Utara 86,991,633

Nias 15,829,905 91,684,280

Nias Selatan 77,177,480

3 Sumatera Barat 241,928,056 303,579,891

Kepulauan Mentawai 63,085,785 100,607,076

Pasaman Barat 137,501,575 101,464,610

Solok Selatan 41,340,696 101,508,205

4 Sumatera Selatan 98,047,217 273,338,138

Musi Rawas 91,547,217 142,387,295

Musi Rawas Utara (DOB) 6,500,000 130,950,843

5 Bengkulu 66,478,798 129,070,910

Seluma 66,478,798 129,070,910

6 Lampung 251,592,824 298,826,617

Lampung Barat 174,479,995 164,726,273

Pesisir Barat (DOB) 77,112,829 134,100,344

7 Jawa Timur 169,865,137 575,787,135

Bondowoso 18,920,685 92,102,839

Situbondo 51,613,082 120,976,135

Bangkalan 2,367,063 214,104,122

Sampang 96,964,307 148,604,039

8 Banten 591,717,265 184,813,407

Pandeglang 133,038,479 74,874,217

Lebak 458,678,786 109,939,190

NO. PROVINSI ALOKASI APBNP 2016 ALOKASI DAK 2016

9 Nusa Tenggara Barat 1,653,910,742 1,173,839,045

Lombok Barat 130,662,192 130,719,951

Lombok Tengah 280,295,509 207,490,245

Lombok Timur 49,965,146 191,851,017

Sumbawa 310,238,231 166,001,045

Dompu 377,497,133 67,117,050

Bima 255,452,803 209,283,575

Lombok Utara 40,918,764 142,978,983

Sumbawa Barat 208,880,964 58,397,179

10 Nusa Tenggara Timur 1,197,533,127 2,031,724,476

Sumba Barat 94,380,273 89,988,213

Sumba Timur 67,349,469 145,740,988

Kupang 131,186,007 138,336,071

Timor Tengah Selatan 54,854,631 76,133,683

Timor Tengah Utara 69,675,203 105,627,716

Belu 342,877,961 97,238,578

Alor 28,409,083 148,828,106

Lembata 14,227,518 130,581,978

Ende 107,546,479 185,988,755

Manggarai 28,945,420 103,241,689

Rote Ndao 29,857,323 104,772,820

Manggarai Barat 32,087,592 111,469,276

Sumba Barat Daya 31,573,247 137,422,778

Sumba Tengah 29,117,883 62,977,913

Nagekeo 29,079,999 78,767,084

Manggarai Timur 61,593,554 93,216,673

Sabu Raijua 39,336,564 96,716,982

Malaka (DOB) 5,434,921 124,675,173

(Dalam Rp Ribu)

DUKUNGAN ANGGARAN KEMENTERIAN PUPRMENDUKUNG KAWASAN PERBATASAN(APBN + DAK)

Page 31: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

30

Antara lain:• DI Baliase Kab. Luwu Utara• DI Jabung Kab Lampung Timur• DI Jambo Aye Kanan Kab. Aceh Utara• DI Pitap Kab. Balangan• D.I Batang Alai Kab. Hulu Sungai Tengah• DI Bomberay Kab. Fakfak, • DI Oransbari Kab. Manokwari• DI Malaos Kab. Sorong Papua Barat

Pengembangan dan Perluasan Embung Konservasi di Jakabaring Kota Palembang untuk mendukung Asian Games 2018• Rukoh-Aceh

• Lausimeme-Sumut• Komering II-Sumsel• Bener-Jateng• Sidan-Bali• Temef-NTT• Pamukkulu-Sulsel• Way Apu-Maluku• Baliem-Papua

Antara lain:• DI Pacal Kab. Bojonegoro• DI Colo Kab. Sukoharjo• DI Gondang Kab. Lamongan• DI Rentang Kab. Majalengka,

Cirebon, Indramayu

84 ribu HaPembangunan jaringan irigasi

323 ribu HaRehabilitasi jaringan irigasi

39 bendungan(9 baru dan 30 lanjutan)

105 embung/bangunan penampung air lainnya

Pembangunan Embung Antara lain:• Embung Pangkaran Kab. Kapuas Hulu• Embung Serbaguna Tanjung Agung Kab. Bulungan• Embung Rawasari Kota Tarakan• Embung Batang Dareh Bulakan Kota Payakumbuh

Antara lain:• JUMFP-DKI Jakarta• FMSRB-Banten, Ambon• UFC-Kota Manado• Banjir Kota Jambi • Sudetan Kali Ciliwung-Jakarta• Floodway Cisangkuy-Kab.

Bandung

Antara lain:• NCICD-Jakarta• Bali Beach-Bali• Penaganan Rob Semarang dan

Pekalongan

Antara lain:• Air Baku-Prov. NTB, NTT• Sungai Maro-Merauke• SPAM Regional Kota Sorong• SPAM Regional Kota Bengkulu• Gunung Mentas-Kab. Belitung• Bojong Renged-Kab. Tangerang• SPAM Regional Wososukas-

Kab.Wonogiri

4,45 m3/dtkPembangunan/peningkatan

sarana dan prasarana pengelolaan air baku

154 kmPembangunan sarana

dan prasarana pengendali banjir

21 kmPembangunan dan

peningkatan sarana dan prasarana pengamanan

pantai

1 KEDAULATAN PANGAN/KETAHANAN AIRPROGRAM PRIORITAS 2017

Page 32: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

31

1. Jembatan Teluk Kendari

2. Jembatan Holtekamp

3. Jembatan Pulau Balang

4. Dan lain lain

1. Medan – Kualanamu

2. Akses Tanjung Priok

3. Cisumdawu

4. Solo – Kertosono

5. Balikpapan – Samarinda

6. Manado – Bitung

1. Penanganan Jalan Lintas Pantai Selatan Jawa 158 km

2. Pembangunan Jalan Perbatasan Kalimantan 197,7 km

3. Pembangunan Jalan Perbatasan NTT 176,19

4. Pembangunan Jalan Perbatasan Papua 56,51

5. Pembangunan Jalan Trans Papua176,1 km

2 KONEKTIVITAS

796 kmPembangunan jalan baru (Jalan perbatasan, Jalan Pansela Jawa,

dan Trans Papua)

808 kmPeningkatan kapasitas jalan

nasional

7.898 mPembangunan jembatan

7.787 mPeningkatan jembatan

23 kmPembangunan jalan tol

(Pemerintah)

Pembangunan Jalan di 5 Prioritas KSPN 1. D.Toba2. Bromo3. Mandalika4. Labuan Bajo5. Raja Ampat

PROGRAM PRIORITAS 2017

Page 33: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

32

1. Penyelesaian Rusun Untuk Perkampungan Atlet (Kemayoran)

2. Penyelesaian Rusun Untuk Tingkat Tinggi Untuk MBR Pasar Minggu, Pasar Rumput, Pondok Kelapa

3 PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

11.400 unitPembangunan rumah susun untuk

MBR

1.900 unitPembangunan rumah khusus dalam rangka

penanganan paska bencana/konflik, maritim, daerah tertinggal dan perbatasan negara

109.500 unitPembangunan rumah swadaya untuk penurunan backlog dan rumah tidak

layak huni

375.000 unitRumah umum (rumah tapak dan rusunami) melalui

KPR FLPP

225.000 unitSubsidi selisih bunga

PROGRAM PRIORITAS 2017

Page 34: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

33

Peningkatan kualitas permukiman kumuhperkotaan di 5 Kota/Kabupaten(Banjarmasin, Yogyakarta, BandarLampung, Malang, Pontianak).

1. Entikong, Kalbar

2. Nanga Badau, Kalbar

3. Aruk, Kalbar

4. Mota’ain, NTT

5. Motamassin, NTT

6. Wini, NTT

7. Skouw, Papua

1.431 haPembangunan infrastruktur permukiman

kumuh(kondisi kumuh 45%)

7 PLBNPembangunan kawasan

perbatasan (Inpres 6/2015)

1. Penataan Bangunan Kawasan Strategis, kawasandestinasi wisata di 10 KSPN (Danau Toba,Mandalika, Borobudur, dll), serta DirektifPresiden (Kws Masjid Raya Padang, MonumenKapsul Waktu Merauke, Menara SalibWamena, Sail Sabang);

2. Pemb. Prasarana dan Sarana Asian Games XVIII diGBK dan Palembang;

3. Rehabilitasi/Renovasi Istana Negara, Bogor, danCipanas, Kraton Kasunanan dan PuriMangkunegaran Solo;

4. Peningkatan kualitas kawasan permukimanperdesaan di 36 Kabupaten (agro/minapolitan)termasuk Pembangunan Infrastruktur Wilayah dalamrangka mendukung Pengembangan Sosial EkonomiWilayah untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah di 200 Kecamatan;

5. Penataan Kawasan Kampung Nelayan di 6 Kab/KotaPrioritas (Tegalsari-Kota Tegal, Sumber Jaya-Bengkulu, Kampung Beting-Pontianak,Karangsong-Indramayu, Morodemak-Demak,Kuin-Banjarmasin).

PENGEMBANGAN KAWASAN

PERMUKIMAN

Revitalisasi dan Pengembangan KawasanTematik Perkotaan (Kota Hijau, Pusakadan Cerdas), 20 Pengembangan RuangTerbuka Hijau / Publik, 6 Kawasan Pusaka,pengembangan 14 Kebun RayaPerkotaan/Pedesaan (Baturaden,Cibinong, Cibodas, Wamena,Kuningan, Liwa, Megawati SoekarnoPutri, Purwodadi, Eka Karya,Balikpapan, Banua, Bogor, Kendari,Jompie).

PENATAAN BANGUNAN

LINGKUNGAN

433 haDrainase lingkungan untuk

penanganan genangan

3 PERUMAHAN DAN PERMUKIMANPROGRAM PRIORITAS 2017

Page 35: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

34

1. Pencapaian 100% Akses Aman Air Minum di 11 Kabupaten/Kotayang termasuk Showcase City (Kota Binaan);

2. Pengembangan SPAM untuk mendukung sistem perkotaannasional 2015-2019 yaitu 12 kawasan metropolitan(Mebidangro, Jabodetabek, Cekungan Bandung, KedungSepur, Gerbang Kertasusila, Sarbagita, Maminasata,Kaw. Perkotaan Palapa, Patungraya Agung,Banjarbakula, Mataram Rata, Bimindo), 20 kota sedang,10 kota baru (Sofifi, Pontianak, Maja, dll), dan 39 kawasanpusat pertumbuhan baru;

3. Pembangunan SPAM Regional Baru di 2 kawasan(Mebidangro, Maminasata) dan SPAM Regional Lanjutan di 5kawasan (Keburejo, Petanglong, Kertamantul,Mojolamong, Durolis);

4. Pengembangan SPAM di Kawasan Khusus yaitu kawasanperbatasan (Long Nawan, Long Bawan, Tulin Onsoi,Tahuna Barat, Rote Barat Daya, Molos Oan, Mutis), 1pulau kecil terluar (Werwaru-Maluku), 2 kawasan nelayan(Aceh Besar, Halmahera Timur), dan 8 mendukungoperasional kegiatan RSUD (Sulteng, Jayapura, Nabire,Merauke, Sampit, Banten, Maluku Tengah, Ambon),pengembangan SPAM di 5 Kawasan Permukiman KumuhPerkotaan prioritas;

5. PAMSIMAS dengan target 5.000 desa di 33 provinsi.

4.180 ltr/dtkPembangunan SPAM (regional 350 ltr/dtk, perkotaan 2.020

ltr/dtk, perdesaan 1.530 ltr/dtk, dan kawasan khusus 280 ltr/dtk termasuk di permukiman nelayan)

1. Percepatan pembangunanIPAL Terpusat Skala Regionaldi 2 kab/kota, skala kab/kotadi 7 kab/kota, skala kawasandi 34 kab/kota, skala komunaldi 108 kab/kota (termasukprioritas lokasi penanganankawasan kumuh);

2. Pembangunan InstalasiPengolahan Lumpur Tinja(IPLT) di 53 kab/kotadiprioritaskan untuk kab/kotayang belum memiliki IPLTdengan cakupan aksessanitasi layak lebih dari 50%jumlah penduduk.

130.500 KK

Pembangunan pengolahan air limbah

1. Pembangunan Tempat PengolahanSampah Terpadu (TPST) 3R skalakomunal di 96 Kab/Kota a.l. KotaBanda Aceh, Kab. Bangka Barat,Kota Palangkaraya, KotaMakasar, Kota Denpasar(termasuk mendukung prioritas lokasipenanganan kawasan kumuh);

2. Pembangunan TPA di 52 kab/kotayang diprioritaskan: KotaBalikpapan, Kota Jambi, Kab.Pandeglang, Kb.Bolaangmongondow, KotaSorong, yang disesuaikan denganjumlah timbulan sampah yangdihasilkan untuk menghindari idlecapacity. TPA Skala Regional di 3kab/kota (Legok Nangka, Nambo,Banjar Kuala).

2.905.400 KKPembangunan sistem persampahan

3 PERUMAHAN DAN PERMUKIMANPROGRAM PRIORITAS 2017

Page 36: SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN JUDESA (JEMBATAN …

35