Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang...

72

Click here to load reader

Transcript of Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang...

Page 1: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

62

Maret2015

MEMBANGKITKAN IMAN, PENGHARAPAN DAN KASIH

PENY

ULU

H62

CH

AN

GE

- ER

A B

AR

U M

EN

UJU

GB

I MA

NT

AP

Selamat M

elayani

Page 2: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan
Page 3: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

DAFTAR ISIPdt. Dr. JAPARLIN MARBUNMenuju GBI MANTAP02 Pdt. Dr. RUBIN ADI ABRAHAM

Kebenaran yang akanMembawa GBI menjadiLebih Baik

34

Pdt. PAUL R. WIDJAJABersinar Bergerak Berdampak08

Pdt. dr. JOSAFAT MESACH, M.Th.Melayani & Menuai44

Pdt. Ir. SUYAPTO TANDYAWASESA, M.Th.Sistem Baru Semangat Baru12 BERITA FOTO

Retreat - MPL - Rakernas55

Pdt. Dr. dr. DWIJO SAPUTRO, SpKJKeluarga Sehat BerdampakBagi Bangsa & Negara

16 Keputusan SidangMajelis Pekerja Lengkap 1Periode 2014-2018

58

Pdt. MELIANUS KAKIAYPendampingan BPD Sosialisasi ProgramMembangun Jejaring

26 Pdt. DR. PETRUS OCTAVIANUS, DD, Ph.DAlih Generasi60

Pdt. JOSIA ABDISAPUTERA, M.Th.Belajar, Belajar & Belajar30 CLOUD SISTEM GBI

“I am GBI”65

ALAMAT REDAKSI:Jl. Jend. Ahcmad Yani Kav. 65Cempaka Putih TimurJakarta PusatTel. 021-4280 3664Fax. 021-4280 3786email: [email protected]

REKENING:CIMB Niaga, Cab. Melawai402.01.00355.006an. BPH GBI

BCA, Cab. K.S. Tubun526-030018-2an. BPSINODE GBI

PENERBIT

Badan Pekerja HarianGereja Bethel Indonesia

IZIN TERBIT

No. 1004/Ditjen PP.6/STT/1993

PENDIRI

Pdt. DR. H. L. Senduk

PENASIHAT

Pdt. Dr. Japarlin MarbunPdt. Paul R. WidjajaPdt. Ir. Suyapto Tandyawasesa M.ThPdt. Dr. dr. Dwijo Saputro, SpKJPdt. Melianus Kakiay, M.ThPdt. Josia Abdisaputera, M.ThPdt. DR. Rubin Adi AbrahamPdt. dr. Josafat Mesach, M.Th

PEMIMPIN REDAKSI

Pdt. Himawan Leenardo

TIM REDAKSI

Pdm. Rudi Eko TjahjonoDebbie Raprap R.Raymond NelsonCynthia TomasoaPdp. Soelispramboedie, S.Th, S.Pd.k, CBC.

KEUANGAN

Josiana Soerjadi

KORESPONDEN

BPD-BPD se-Indonesia

TEAMPENYULUH

Gaya hidup berubah, cara orang berinteraksi sudah berubah, perkembangan di dunia maya semakin cepat, semua digantikan dengan digital, beli buku tidak perlu lagi ke toko, tinggal klik maka buku didapat. Sebuah produk juga ada masanya, gadget selalu keluar model yang baru dengan spesifikasi yang lebih baik lagi, yang lama sudah abis masanya.

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. (Pkh 3:1)

Tuhan tidak berubah dahulu sekarang dan selamanya! Kita harus berubah, bertumbuh menjadi lebih dewasa, lebih berhikmat dalam menghadapi perubahan jaman. Bukan ikut terbawa oleh arus dunia yang tidak baik, sebaliknya kita harus membawa perubahan kepada dunia agar jiwa-jiwa tidak semakin tertarik kepada yang jahat, tetapi kepada kebenaran. Disinilah gereja ditunggu peranannya, menjadi terang dan garam bagi dunia, mewarnai dunia dengan kebenaran, dengan kuasa Allah dan dengan kasih Kristus.

Edisi Penyuluh kali ini hadir menginformasikan kepada para Pejabat GBI tentang program-program kerja BPH yang baru, agar kita bersama bertumbuh sebagai satu tubuh Kristus menuju GBI MANTAP.

Pembawa Perubahan

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Isi diluar tanggung jawab percetakan.

Page 4: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

MENUJU GBI“M-A-N-T-A-P”

KETUA UMUM SINODE GBI 2014-2018

Pdt. Dr. JAPARLIN MARBUN, M.Pd.

Hati yang Baru, Untuk Era Baru GBI MANTAP

“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu

hati yang taat.” (Yehezkiel 36:26)

Gereja Bethel Indonesia (GBI) terus membenahi diri untuk ‘Menjadi Seperti Kristus’ sesuai dengan visi GBI. Gereja yang sehat, kuat, tertib dan maju serta berdampak positif bagi dunia adalah gol dari GBI MANTAP (Maju, Andalkan Tuhan, Niat Tulus dan Kudus, Tertib, Ayomi, Profesional), periode 2014-2018. Untuk itu, pencanangan 7 Pokok Program GBI harus diimplementasikan bagi kemajuan Gereja Bethel Indonesia sehingga visi dari Pendiri GBI, Pdt. DR. H.L. Senduk yaitu mencapai 10 ribu jemaat, bisa terwujud untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan.

Page 5: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan
Page 6: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Mari bersama-sama kita miliki dan laksanakan nilai-nilai ini, agar GBI bertumbuh menjadi gereja yang sehat, kuat, tertib dan maju serta berdampak.

Menjadi Seperti Kristus

• Memberitakan kabar keselamatan kepada segala bangsa;

• Menjadikan orang percaya murid Kristus;

• Melengkapi orang percaya untuk pekerjaan pelayanan bagi pembangunan Tubuh Kristus;

• Meningkatkan persatuan dan kesatuan Tubuh Kristus.

VISI

MISI

NILAINILAI

M (Maju)

A (Andalkan Tuhan)

N (Niat Tulus dan Kudus)

T (Tertib)

A (Ayomi)

P (Profesional)

4 |

Page 7: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

LATAR BELAKANG:• Visi Umum GBI

• Perbedaan latar belakang dalam pendidikan teologia dan keterampilan memimpin jemaat.

• Tantangan perubahan nilai zaman

• Menjawab tuntutan kebutuhan yang telah berubah

TARGET 1 PERIODE:• Meningkatkan kualitas pejabat dan anggota jemaat dalam bidang rohani, ekonomi, sosial

dan keterampilan pelayanan untuk mewujudkan GBI sebagai gereja yang sehat, kuat dan berdampak bagi bangsa dan negara.

• Tercapainya 10.000 jemaat di seluruh dunia.

• Meningkatkan sistem dan tata kelola organisasi GBI.

1. PEMBERDAYAAN PEJABAT & WARGA JEMAAT• Pemberdayaan pejabat dan warga jemaat adalah usaha menjadikan para pejabat dan

warga jemaat berdayaguna secara tepat dalam pelayanan sehingga menghasilkan dampak yang luas, untuk itu perlu adanya peningkatan kapasitas dari setiap pejabat dan warga jemaat dengan cara diberikan pelatihan-pelatihan, seminar-seminar, kuliah-kuliah pendek dalam bidang teologi, pelayanan gerejawi, psikologi dan sosial kemasyarakatan.

• Yang dimaksud dengan pejabat adalah Pdt, Pdm dan Pdp.

• Yang dimaksud dengan warga jemaat adalah anggota tetap yang telah dibaptis dalam sebuah gereja lokal.

2. PEKABARAN INJIL, MISI DAN PENANAMAN GEREJA• Pekabaran Injil yang berujung pada penanaman jemaat adalah misi yang harus

dijalankan oleh gereja secara massif, terstruktur dan terencana.

• Untuk terlaksananya pekabaran injil yang massif maka warga jemaat perlu mendapat pelatihan-pelatihan tentang metode penginjilan pribadi.

• Warga jemaat yang mendapat panggilan khusus untuk menginjil dapat ditetapkan sebagai penginjil dan harus diperlengkapi dengan kemampuan penginjilan pribadi dan penginjilan konstekstual.

• Penanaman jemaat baru di ladang misi dilakukan oleh para tenaga misi yang terlatih secara holistik setelah mereka mendapatkan pelatihan-pelatihan baik dalam bidang bibilika dan pengembangan masyarakat.

• Untuk mendukung efisiensi pekabaran injil dan penanaman jemaat maka diperlukan pemetaan baik rohani, demografi dan geografi.

7 PROGRAM UTAMA

5

Page 8: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

3. PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN MASYARAKAT.• Keluarga adalah kelompok terkecil dalam masyarakat. Keuarga yang sehat akan

membentuk masyarakat yang sehat dan gereja yang sehat.

• Pembinaan mental dan spiritual seluruh anggota keluarga menjadi hal yang penting karena akan menciptakan karakter unggul akibatnya keluarga menjadi sehat

• Semua bagian dari keluarga yaitu: ayah, ibu dan anak harus mendapat pelatihan keterampilan sehingga menjadi keluarga yang berdaya. Keluarga yang berdaya akan membentuk masyarakat yang berdaya sehingga tercapai kesejahteraan ekonomi, berdaya melakukan transformasi dan berdaya bagi kerajaan Allah.

4. PENGUATAN ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN.• Organisasi harus mengalami pembaruan setiap saat agar tidak tertinggal dari

organisasi-organisasi sejenis.

• Penguatan organisasi terjadi jika para pemangku kepentingan mampu memahami dan menjelaskan visi dan misi organisasi dengan tepat.

• Penguatan organisasi dilakukan dengan melatih pimpinan organisasi sehingga memiliki kemampuan untuk melakukan pembaruan dalam tata nilai, strategi, program serta mampu memanfaatkan media dan jejaring yang ada.

• Penguatan kepemimpinan adalah usaha membangun kapasitas pemimpin dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan kepemimpinan bagi para pemimpin

5. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN AJARAN• Pengembangan pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi adalah usaha untuk

menghasilkan manusia yang unggul, berkualitas berkarakter Kristus.

• Pendidikan Anak Usia Dini merupakan sarana penting dalam membentuk karakter unggul. Karakter unggul akan menciptakan keluarga yang sehat.

• Ajaran GBI harus berkembang mengikuti perubahan zaman, namun perkembangan ajaran tidak boleh meninggalkan fondasi ajaran alkitabiah yang telah diletakkan oleh Kristus dan para pendiri.

• Pengembangan ajaran adalah pengkajian ajaran-ajaran yang berkembang dan sekaligus menetapkan ajaran-ajaran yang diterima dan tidak diterima oleh GBI.

6. PEMBERDAYAAN GEREJA LOKAL• Yang dimaksud dengan pemberdayan gereja lokal adalah usaha memampukan gereja

lokal mengelola gerejanya dengan baik sehingga mampu untuk berkembang secara otonom dan tidak banyak bergantung dari pihak lain.

• Pemimpin dan pekerja Gereja lokal dilatih untuk mampu melakukan pelayanan yang holistik sehingga mampu mewujudkan “shalom” di tengah-tengah jemaatnya dan menghadirkan “shalom” di komunitas dimana ia ditempatkan oleh Tuhan.

6 |

Page 9: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

7. PENINGKATAN PERAN GEREJA BAGI BANGSA & NEGARA • Kehadiran gereja harus berdampak positif dan menjadi berkat bagi komunitas

dimana ia berada.

• Gereja harus mampu membangun komunikasi dengan pemerintah dan tokoh masyarakat serta berperan dan terlibat aktif dalam kegiatan kebangsaan dan kemanusiaan.

• Kader-kader gereja yang berpolitik harus mendapatkan pembekalan rohani yang benar agar mereka mampu berperan dalam menegakkan keadilan dan menjadi sumber inspirasi bagi para pembuat keputusan di negeri ini.

Pdt. Japarlin Marbun, Ketua Umum BPH GBI. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekum BPH GBI (thn. 2000-2014) dan salah satu Ketua BPH GBI (thn. 2004-2014). Hamba Tuhan yang lahir di Parbotihan, Mei 1961 ini dikaruniai 3 orang anak dari pasangan Ellen Deiske T. Tasik yaitu Christa, Christofer & Christy. Karena anugerah Tuhan, Ketum BPH GBI ini berhasil menyelesaikan pendidikan S3 di USA, saat ini selain menggembalakan beberapa jemaat seperti GBI Permata, GBI Duta Permai, GBI Ujung Menteng serta Staff Gembala di GBI Swasembada, saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bamag Nasional, Jakarta. Selain itu sebagai Ketua Persekutuan Sekolah Alkitab dan Theologia Pentakosta Indonesia (PESATPIN) dan mantan Sekum PGPI serta berbagai jabatan lainnya.

PROGRAM UNGGULAN: UNTUK GEMBALA DAN PEJABAT

• Mentraining semua gembala agar mampu mengembangkan gereja secara maksimal.

• Menyediakan mentor dan konsultan bagi para gembala agar dapat mengembangkan jemaat lokalnya.

• Membantu pembangunan gereja di daerah baik dana maupun tenaga melalui dana BPH maupun dana dari gereja yang kuat.

• Mentraining dan sertifikasi para pejabat agar meningkat standar kualitasnya.

UNTUK DAERAH/BPD.

• Membangun kantor-kantor BPD.

• Meningkatkan fungsi kantor BPD yang sudah ada menjadi pusat pelatihan dan mentoring bagi gembala dan pejabat.

• Menyediakan dana operasional untuk BPD dengan mengembalikan persepuluhan ke daerah yang bersangkutan maksimal 30%.

• Memberikan apresiasi kepada BPD yang berprestasi.

Page 10: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

BERSINARBERGERAK

BERDAMPAKSEKRETARIS UMUM

Pdt. PAUL R. WIDJAJA

“Visi, Misi, Value, Program, semuanya sudah dicanangkan dan

tetap hanya sekedar menjadi tulisan jika kita tidak bergerak

melakukannya. Gereja Bethel Indonesia adalah suatu organisme

tubuh Kristus, sebagai pengurus dan pejabat GBI di seluruh

Indonesia, kitalah yang harus bertindak melakukan bagian kita. Di

dalam keterbatasan kita, saya percaya Tuhan yang tidak terbatas

pasti menuntun, pasti membela, pasti mencurahkan kasih dan

kuasa-Nya, agar gereja Tuhan semakin berdampak buat banyak jiwa,

pertobatan besar-besaran terjadi dan kerajaan-Nya ditegakkan di

bumi ini.”

Page 11: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan
Page 12: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Bersinergi Bergerak Menjalankan Program Untuk Mencapai Visi

Untuk mencapai visi GBI, menjadi seperti Kristus, semua departemen yang ada harus bersinergi menjalankan strategi dan program yang sudah dibuat. Tidak mungkin berjalan sendiri-sendiri, harus saling melengkapi satu dengan yang lain. Ingat kita satu tubuh, satu GBI, bersinergi kita melangkah pati kekuatan kita akan lebih besar dan dampak pun akan lebih besar pula.

Menurut Pdt. Paul bahwa salah satu hal yang akan dilakukan untuk mencapai visi-misi GBI tersebut, beliau akan mengupayakan hubungan antara BPH dan BPD GBI (pusat & daerah) bagaikan sebuah keluarga. “Sebagai keluarga kalau ada yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ini merupakan rencana saya ke depan. Seperti dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dilaksanakan di daerah. Andaikata BPD merindukan kehadiran BPH secara keseluruhan, memang tidak bisa dilakukan, tetapi melalui kemajuan teknologi yang luar biasa kita bisa melakukan itu dengan cara teleconference, facetime, atau skype, yang membuat kita menjadi dekat,” jelas suami dari Nonitse Widjaja ini seraya menambahkan, jarak seharusnya sudah tidak menjadi halangan lagi untuk kita berkomunikasi.

Hamba Tuhan yang lahir di Surabaya, Desember 1953 ini berharap, harus ada hubungan dan komunikasi yang baik, bukan sebagai atasan dengan bawahan, tapi seperti kakak dengan adik, orang tua dengan anak. “Disinilah hubungan keluarga yang harus dibangun di GBI ke depan. Saya percaya itu akan memperkuat kita,” katanya lagi. Seperti kerinduan Bapak Pendiri GBI kita, Pdt. H.L. Senduk (Om Ho) untuk GBI bisa mencapai target 10.000 jemaat. Inilah yang harus didoakan dengan sungguh-sungguh. Pdt. Paul percaya bahwa, dengan 6.000 lebih jemaat lokal, kurang lebih terdapat 2,8 jiwa jemaat dan 23.000 pejabat, itu semua harus di equip secara rohani. “Saya percaya kalau semua sudah di equiping maka kehidupan kerohanian akan terjadi satu ledakan yang besar, bukan hanya untuk GBI tetapi juga untuk Kerajaan Allah,” ujarnya.

Penuaian Jiwa

Sekum BPH GBI ini berkeyakinan agar potensi yang ada di GBI, benar-benar dapat menggerakkan suatu gerakan yang besar bukan hanya bagi Negara kita tetapi juga untuk bangsa-bangsa, gerakan yang besar untuk penuaian jiwa-jiwa.

Pejabat GBI harus terus bertumbuh menjadi semakin dewasa, beliau percaya, seperti yang telah disampaikannya pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) GBI pada Januari 2015 lalu, jika kita melakukan 3B, maka hidup kita akan semakin dewasa dan pelayanan semakin berdampak. Berdasar Yesaya 60:1-2, ketiga hal tersebut adalah:

1. Bersinar, menyatakan kehidupan Yesus, Yesaya 60 mengatakan, ‘bangkitlah, kita semua harus bangkit dari segala apa yang selama ini membuat kita tidak bisa bergerak, kita terikat

dengan kebiasaan dan tradisi, kita harus bangkit dan melepas semua’. Menurut Pdt. Paul, saat ini kita harus bertobat, karena seringkali walau kita sudah lama menjadi orang Kristen, tapi masih terikat dengan kebiasaan lama yang tidak baik, seperti pola pikir. Karena itu, bangkitlah dan menjadi terang.

2. Bergerak, bumi ini di penuhi kekelaman dan amamat agung berkata bahwa kita harus pergi, bergerak untuk menjadi saksi, bergerak untuk menyampaikan kabar baik. Aktif bertindak menjadi saluran kasih dan kuasa Tuhan kepada jiwa-jiwa, agar mereka kembali kepada jalan yang benar.

3. Berdampak, jadi garam dan terang, melakukan sesuatu yang mengubah kehidupan orang lain. Kita ada di suatu tempat, karena Tuhan ijinkan disana kita menerangi dan menggarami jiwa-jiwa yang ada agar semakin banyak orang yang berlutut dan mengakui Yesus adalah Tuhan.

Jadi, yang pasti tujuan utama kita bukan supaya jemaat bertambah, populasi GBI bertambah, tetapi lebih kepada memenangkan jiwa serta membawa jiwa-jiwa ini mengenal Yesus dan diselamatkan. Yang paling penting adalah mengerjakan keselamatan dan masuk sorga.

Biro Doa

Biro Doa adalah biro khusus di bawah Sekum BPH GBI dan hamba Tuhan yang menanganinya adalah Pdt. Dora Kansil. Akan dibangun Menara Doa dan disiapkan para pendoa yang siap berdoa, dimulai dari 2 jam hingga 5 jam dan diharapkan mencapai 24 jam dalam 7 hari.

Diharapkan Menara Doa yang ada di BPH GBI menjadi pusat bagi semua para pendoa untuk berdoa bagi Gereja Bethel Indonesia. Dan, akan diperjuangkan supaya Doa ini menjadi satu departemen. Karena doa harus menjadi kehidupan dari GBI. Untuk itu baik pejabat atau jemaat harus berdoa dan doa harus menjadi fokus kita semua.

Ada pokok-pokok doa yang akan disebarluaskan kepada seluruh BPD, pejabat dan jemaat GBI, misalnya bulan ini apa yang akan didoakan, kita berdoa 5 menit untuk jiwa-jiwa yang ada, dll. Dan disebarluaskan melalui media-media GBI, agar ada kebangkitan doa di seluruh GBI, gereja akan menjadi sekedar rutinitas, jika kita melayani tanpa doa.

10 |

Page 13: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Media & Majalah Penyuluh

Kita butuh media untuk berkomunikasi, untuk pembinaan, untuk informasi program-program GBI, dll. Berbagai media ada di GBI, mulai dari majalah, TV, hingga portal GBI. Berita-berita terbaru GBI sekarang akan ditayangkan di portal GBI, www.beritabethel.com, sehingga semakin cepat berita itu sampai kepada pejabat GBI dan kapan pun bisa dilihat. Pemberitaan kebenaran melalui TV ada di beberapa saluran, misalnya...?

Majalah Penyuluh semakin ditingkatkan, bukan sekedar berita, media informasi dan pembinaan yang akan semakin memperlengkapi pejabat agar bisa melayani lebih baik.

“Saya sebagai penangung jawab Majalah Penyuluh mengharapkan Penyuluh berisi pelajaran-pelajaran theologia, materi-materi tentang keahlian, informasi penting, pemaparan program yang ada yang harus

disampaikan kepada semua pejabat dan jemaat. Penyuluh bisa lebih efektif supaya setiap pejabat dan jemaat yang membaca Penyuluh tahu apa visi yang diberikan Tuhan, sejauh mana perkembangan GBI melakukan visi dan kehendak Tuhan juga program-program yang ada,” jelas ayah tiga orang anak ini.

Penyuluh terbit berkala 3-4 bulan sekali, hadir untuk menyegarkan, memberi inspirasi dan mambangkitkan semangat pejabat GBI.

Selain itu, Penyuluh juga diharapkan menjadi satu arahan atau paparan tentang pekerjaan Tuhan, tuntunan serta informasi tentang kegerakan Tuhan yang sedang terjadi dan menjadi salah satu peringatan buat seluruh pejabat & jemaat GBI mengenai kedatangan Tuhan. “Bisa kita konfirmasi dari semua Hamba Tuhan, bahwa sekarang ini pelayanan kita sudah sampai dimana? Bukan hanya sekadar ‘ini bagus.. itu bagus..’ bukan hanya tentang pelajaran, tetapi Penyuluh sebagai pengingat kepada pejabat & jemaat GBI bahwa sampai di mana kegerakan Tuhan itu!” jelas Sekretaris Umum BPH GBI, mengakhiri wawancara.

Pdt. Himawan LeenardoSEKRETARIS 1

Lahir April 1962, menikah dengan Natalie Himawan dan dikaruniai 4 orang anak, Monica, Andy, Devina, Christopher dan seorang cucu, Jemima Eunike Himawan. Bekerja sebagai Proffesional dalam industri textil sejak tahun 1992 sampai sekarang. Menjadi Gembala Jemaat di GBI IKM sejak April 2002, dibawah penggembalaan dari Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo. Pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum dan Wakil Ketua BPD GBI DKI Jakarta. Sejak 2010, menjadi Sekretaris Umum dari Persekutuan & Pelayanan Hamba Tuhan Garis Depan yang beranggotakan 7000 Hamba Tuhan dari sekitar 200 denominasi gereja yang tersebar di seluruh Indonesia. Seorang penyembah yang melahirkan pengajaran WINNER PRINCIPLE yang diberikan Tuhan kepadanya sejak tahun 2008.

Pdt. Naftali Untung, M.Th.SEKRETARIS 2

Pdt. Naftali Untung, M.Th saat ini menjabat sebagai Sekretaris II BPH GBI. Ia melayani sebagai Gembala Jemaat di GBI Citra Grand Cibubur dan Wakil Gembala pada GBI Petamburan dan GBI Sentral Tomang, Jakarta. Pdt. Untung juga mengajar sebagai Dosen STTBI, Jakarta. Hamba Tuhan yang lahir di Banyuwangi, Maret 1968 ini memiliki 3 orang anak dari pasangannya Pdp. Leorince S.PAK., yaitu Sara Litha Michella, Aditya Yahya Saputra, Elitha Sharon G.

Pdt. Paulus Rudyanto Widjaja lebih popular dengan panggilan Pdt. Paul Widjaja, Sekretaris Umum (Sekum) BPH GBI. Saat ini melayani sebagai Wakil Gembala II GBI Gatot Soebroto, Jakarta. Hamba Tuhan yang lahir di Surabaya, Desember 1953 ini memiliki 3 orang anak dari pasangan Nonitse Catherine Widjaja yaitu Donny Widjaja, Sisca Widjaja dan Tommy Widjaja. Selain pernah menjabat selama 2 periode sebagai Ketua Badan Pekerja Daerah (BPD) DKI Jakarta (2004-2014) ia juga merupakan salah satu Pendiri dan Ketua Dewan Penasihat Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia.

11

Page 14: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

SISTEM BARUSEMANGAT

BARUBENDAHARA UMUM

Pdt. Ir. Suyapto Tandyawasesa, M.Th.

Page 15: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan
Page 16: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Menuju GBI MANTAP, yang merupakan visi dari Ketua Umum, maka BPH GBI terus - menerus berbenah. Salah satu yang menonjol dalam pembenahan itu adalah pengelolaan keuangan. Sistem keuangan BPH GBI yang telah berjalan selama ini akan lebih ditingkatkan. Apa dan bagaimana sistem keuangan yang akan diterapkan oleh BPH GBI ini, berikut wawancara singkat dengan Pdt. Ir. Suyapto Tandyawasesa, M.Th (Bendahara Umum BPH GBI).

Darimanakah sumber keuangan BPH GBI?

Keuangan GBI ada dua sumber yaitu dari perpuluhan dari jemaat GBI dan usaha lainnya. Namun Sampai saat ini sumber utama pemasukan dana adalah dari perpuluhan jemaat. Namun masih disayangkan sumber utama pemasukan keuangan atau perpuluhan jemaat itu masih jauh dari harapan. Pasalnya Menurut Pdt. Ir. Suyapto Tandyawasesa, M.Th, Bendaraha Umum mengungkapkan fakta bahwa hanya dua puluh persen (20%) jemaat yang setia memberikan perpuluhan, dan hanya empat puluh persen (40%) jemaat yang memberikan perpuluhan tetapi tidak berkelanjutan (tidak setia), sedangkan empat puluh persen (40%) lainnya jarang sekali memberikan perpuluhan., namun jarang sekali memberikannya.

Lebih jauh beliau mengatakan bahwa jemaat yang tidak memberikan perpuluhan ini sebenarnya melanggar Firman Tuhan, seperti yang kita ketahui bahwa perpuluhan itu adalah persembahan wajib untuk Tuhan seperti yang tertulis dalam Kitab Maleakhi 3:8-10 dan juga melanggar peraturan organisasi, seperti yang tertuang di dalam Tata Gereja GBI Pasal 8 ayat 2, “Jemaat induk, jemaat cabang dan jemaat ranting di lingkungan Gereja Bethel Indonesia setiap bulan wajib mengirim sepersepuluh dari seluruh persembahan jemaat kepada BPH”. Selaku gembala, kita Sebagai gembala seharusnya kita memberi perpuluhan dengan setia, namun kenyataannya kan banyak yang tidak setia.

30 - 70

Untuk meningkatkan perpuluhan dan melatih serta mengajarkan kesetiaan gembala jemaat, dalam periode ini BPH GBI mendelegasikan BPD-BPD Gereja Bethel Indonesia untuk mengingatkan, mengumpulkan dan membantu menagih perpuluhan kepada jemaat-jemaat lokal yang mengalami kesulitan dalam pengiriman perpuluhan kepada BPH GBI. Namun bagi gembala jemaat atau gereja yang selama ini mengirimkan perpuluhan langsung kepada BPH atau tidak mengalami kesulitan dalam pengiriman perpuluhan ke BPH dapat terus melakukan pengiriman secara langsung kepada BPH.

BPH akan menerapkan sistem 30 dan 70. Maksudnya BPH akan mengembalikan maksimum tiga puluh persen (30%) perpuluhan daerah kepada BPD yang telah berusaha dengan baik dan mencapai apa yang sudah disepakati bersama di dalam Sidang MPL I di Cisarua - Bogor. Tetapi, apabila ada BPD yang tidak berusaha dengan baik, BPD tersebut tidak akan diberikan memperoleh bagian yang tiga puluh persen (30%)itu, kata suami dari Evelyn Luciana Goenawan ini dengan tegas.

“Seorang gembala jemaat menyerukan kepada anggota jemaatnya untuk setia memberikan perpuluhan tetapi gembala jemaatnya dia sendiri tidak setia menyerahkan perpuluhan gerejanya, berarti gembala jemaat tersebut tidak menjadi pelaku Firman”, tambahnya.

Pdt. Suyapto juga mengungkapkan bahwa dengan sistem keuangan ini, pos-pos dana untuk operasional BPD yang selama ini diberikan oleh BPH akan dikurangi bahkan akan dihilangkan, mengingat BPD akan menerima tiga puluh persen (30%) hasil dari perpuluhan tersebut.

Untuk itu maka kita melatih, mendidik gembala jemaat sehingga dengan demikian kita sama-sama mendapatkan keuntungannya. Apabila semua jemaat GBI setia memberikan perpuluhan maka banyak program BPH, GBI MANTAP akan terealisasikan, seperti pembekalan-pembekalan dan pelatihan-pelatihan bagi gembala jemaat dan pejabat GBI yang dilakukan baik tatap muka ataupun melalui media internet dan media lainnya. Namun Pdt. Suyapto menekankan bahwa untuk itu setiap gembala jemaat dan pejabat GBI wajib mengikuti Sidang-sidang Majelis Daerah (MD) di daerahnya, karena disanalah banyak pembekalan yang akan diberikan. Kita akan menggunakan dana itu sebaik-baiknya untuk kemuliaan Tuhan, itulah komitmen kita, tambahnya.

14 |

Page 17: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Bagaimana jemaat dapat memberikan perpuluhan ke BPH?

Selama ini jalur pemberian perpuluhan jemaat kepada BPH GBI melalui Banking dan Wesel Pos dan itu tetap berlaku, namun untuk lebih memudahkan jemaat GBI memberikan perpuluhan, Bendahara Umum GBI ini menerangkan akan ada cara lain, yaitu memberikan perpuluhan melalui SMS Banking dan dapat juga dengan cara pembelian pulsa telepon yang selanjutnya dikirimkan ke BPH dengan menuliskan kode-kode yang akan dikirimkan BPH kepada setiap Gembala Jemaat, tetapi dengan syarat nomor telepon haruslah didaftarkan terlebih dahulu. Perlu diketahui dengan sistem ini, para penyetor atau pemberi perpuluhan akan otomatis akan mendapatkan report langsung di ponselnya. Selain itu perpuluhan jemaat juga dapat dilakukan melalui merchant-merchant yang akan bekerjasama dengan BPH. Sistem ini akan segera di-launching dalam Sidang-sidang Majelis Daerah (MD) setiap BPD GBI atau selambat-lambatnya bulan Mei. Dengan Sistem ini akan memudahkan bagian keuangan dan juga mengurangi pengiriman dana yang tidak ada namanya atau NN, karena selama ini banyak penyetor melalui antar Bank dan diterima oleh BPH tanpa membubuhkan nama atau NN, jelasnya.

Selanjutnya Pdt. Suyapto Tandyawasesa mengatakan bagi jemaat GBI yang sudah terbiasa memberikan langsung perpuluhannya ke BPH, BPH tetap menerima karena laporannya juga jadi jelas.

Selain dari perpuluhan jemaat, pemasukan dana ke BPH GBI juga dari usaha-usaha lainnya. Banyak yang kita pikirkan dalam usaha-usaha lainnya, namun ini wacana. Belum kongkrit jadinya kita belum bisa menyampaikan dulu ke media.

Mengakhiri wawancara dengan redaksi dengan Pdt. Ir. Suyapto Tandyawasesa mengharapkan setiap jemaat GBI bertumbuh dan diberkati Tuhan, tentunya setiap gembala jemaat dan pejabat GBI harus setia melakukan Firman Tuhan, di dalamnya termasuk memberikan perpuluhan. Selain itu beliau juga menekankan bahwa semuanya kita bekerja untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk siapa-siapa di BPH ini.

Pdt. Ir. Suyapto Tandywasesa saat ini menjabat sebagai Bendahara Umum BPH GBI. Hamba Tuhan yang lahir di Mojokerto, September 1949 ini memiliki 2 orang anak dari pasangan Pdt. Evelyn Luciana Tandyawasesa, M.Th yaitu Angelia Puspasari, Yosafat T. Ia melayani sebagai Gembala Jemaat di GBI Ruko Victoria Park Blok A2 No. 12, Jl. Imam Bonjol Raya, Karawaci, Tangerang.

Pdt. Budianto TotongBENDAHARA

Pdt. Budyanto Totong saat ini menjabat sebagai Bendahara BPH GBI. Hamba Tuhan yang lahir di Pangkal Pinang, Maret 1952 ini memiliki 4 orang anak dari pasangan Lily Suryana Setiawan. Ia melayani sebagai Gembala Jemaat di GBI AKR Jakarta.

15

Page 18: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Keluarga adalah suatu unit terkecil didalam masyarakat, yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Apabila keluarga itu sehat tentu akan membentuk masyarakat dan gereja yang sehat pula. Keluarga sehat memiliki mental - spiritual yang sehat sehingga mampu menciptakan karakter unggul dalam keluarga, untuk kemudian menjadi keluarga yang berdaya, mampu membentuk masyarakat yang mandiri sehingga tercapai kesejahteraan ekonomi, berdaya melakukan transformasi dan berdaya bagi kerajaan Allah.

Page 19: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

KELUARGA SehatBerdampak Bagi Bangsa & Negara

KETUA I - PEMBINAAN KELUARGA

Pdt. Dr. dr. DWIJO SAPUTRO, SpKJ

Page 20: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Untuk membentuk keluarga sehat yang diharapkan tersebut, diperlukan pembinaan yang baik dan berkesinambungan. Karena itulah, Pengurus BPH GBI periode 2014-2018 telah memasukan masalah pembinaan dan pemberdayaan keluarga sebagai salah satu dari tujuh Pokok Program GBI, dan telah menunjuk Pdt. Dr. dr. Dwidjo Saputro, SpKJ(K) sebagai Ketua Pembinaan Keluarga BPH GBI. Berbekal pengalaman yang luar biasa di bidang kesehatan jiwa, suami dari dr.Noenik D. Saputro yang lahir di Magelang, September 1950 diharapkan mampu menciptakan keluarga GBI yang sehat jasmani dan rohani serta berkarakter unggul.

Dalam perbincangan dengan Penyuluh, Pdt. Dwidjo mengutarakan bahwa program pembinaan keluarga ini akan dimulai dari keluarga para hamba Tuhan/pejabat GBI agar hidupnya lebih berkualitas. “Dengan demikian jemaat yang dipimpinnya akan menjadi kuat, sehat dan berkualitas juga. Dan, visi 10.000 jemaat yang sehat bisa berhasil diwujudkan melalui pengembangan gereja yang sehat & kuat menuju GBI MANTAP,” ujar ayah tiga anak itu.

Survey Berbicara

Lebih jauh, Doktor bidang Ilmu Kedokteran Klinis yang menyelesaikan study doktoralnya tahun 2004 ini, memaparkan hasil penelitian Family Needs Survey di Malaysia, yang menyebutkan kehidupan keluarga jemaat Tuhan, memprihatinkan. Jika diibaratkan traffic light, lampu hijau untuk keluarga yang baik (30%); lampu kuning bagi keluarga yang perlu dibina dan ditolong (50%-an); lampu merah untuk keluarga yang sudah sampai di pintu gerbang kehancuran (sekitar 20%). Jika persentase lampu kuning ditambah lampu merah jumlahnya menjadi 70%-an, artinya lebih banyak keluarga

yang bermasalah dan perlu segera ditolong. Lebih ironi lagi hasil survey menyatakan kemerosotan rohani terjadi pada jemaat yang lanjut usia. Jadi, pada saat ini gereja dengan segala aktifitasnya tidak menghasilkan jemaat dengan rohani yang sehat. Padahal, Rasul Paulus mengatakan ‘walaupun putih rambutku tapi manusia rohaniku makin bertambah’. Fakta membuktikan bahwa gereja tidak menyadari akan apa yang telah dilakukannya selama ini, produknya seperti itu. “Kalau kita berpikir memakai analogi : input-proses-produk, koq outcome atau produk gereja hasilnya seperti itu, jadi mau nyalahin siapa? Wong gembalanya sudah melakukan apa yang terbaik bisa dilakukan. Kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, tapi ada yang belum pas dalam melayani penggembalaan ( pelayanan pastoral ) di dalam gereja, nah tugas saya mencari solusi hal itu. Itu namanya mengobarkan api family ministry,” jelas Pdt. Dwidjo.

Redefinisi Family Ministry

“Pembinaan keluarga adalah dengan mengobarkan family ministry yaitu memenuhi kebutuhan setiap keluarga di jemaat untuk menjadikan keluarga sebagai pusat pembinaan iman Kristen bagi anak-anak. Jadi, family ministry ini harus diredefinisi, jika tidak pasti hasilnya sama saja,” ungkap Ketua Asosiasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja Indonesia (AKESWARI) seraya menambahkan family ministry ini harus terus-menerus dikobarkan apinya untuk mentransformasi keluarga. Memang, semua gereja telah melakukan berbagai pelayanan keluarga mulai dari persiapan pernikahan hingga pemberkatan. Kemudian mengupayakan berbagai kegiatan retreat, seminar, ceramah, family gathering ,konseling dsb, namun tidak menghasilkan keluarga yang kokoh dan sehat.

Ada anggapan bahwa semua sumber daya dalam keluarga dikerahkan untuk gereja sehingga keluarga menjadi kehabisan energi. Dengan demikian Family Ministry harus diubah paradigmanya: ‘Keluarga yang menjadi pusat dan gereja mendukung keluarga.’ “Wacana tersebut, telah saya sampaikan pada beberapa Sidang MD sejak 4

18 |

Page 21: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

tahun lalu, memang banyak tantangan, dimana pendeta-pendeta belum bisa menangkap apa yang saya katakan,” kata pria yang pernah menjabat Kepala Puskesmas Kecamatan Lebatukan, Pulau Lembata, Flores Timur, NTT tahun 1976 hingga 1979.

Peningkatan kualitas gereja, dimulai dengan penguatan dalam keluarga hamba Tuhan/pejabat itu sendiri. Jadi, gereja harus membuat struktur & program yang mampu meningkatkan keterampilan jemaat dengan berfungsi menjadi orang tua, suami/istri. Keluarga adalah kepanjangan tangan Tuhan untuk melakukan proyek keselamatan-Nya sehingga setiap keluarga mampu menyatakan terang kemuliaan Tuhan sampai kedatangan Tuhan Yesus.

“Gereja sekarang agak gak nyambung, keluarga banyak berantakan, sehingga ketika orang melihat kesaksian tersebut, hal ini menjadi kontra-produktif tidak sesuai dengan berita baik yang dikabarkan oleh gereja,” ujarnya.

Solusi Sebagai Program Jangka Pendek

Solusinya? Harus ada perubahan paradigma tentang Family Ministry. “Nah, ini tugas saya dalam waktu satu-dua tahun ke depan, ini fase pemantapan untuk sosialisasi tentang wacana paradigma baru ini,” ujar Ketua Program Pasca Sarjana sebuah Sekolah Tinggi Theologia di Jakarta tersebut. Ia optimis dengan mengatakan tetap harus maju & berubah, seperti kepompong akhirnya menjadi kupu-kupu.

“Sekarang yang ada di bawah koordinasi saya adalah Departemen Wanita & DPA BPH GBI. Untuk menjembatani ini semua, sementara akan dibentuk kelompok kerja (pokja) keluarga. Diharapkan mulai sekarang dapat diwacanakan perubahan paradigma ini terus-menerus agar setiap keluarga melahirkan keturunan Ilahi sebagai generasi penerus.

Bapak yang telah memiliki 3 orang putri ini memiliki beban untuk mengajak semua lelaki menjadi bapak. Karena, menurutnya tidak semua tahu akan hal ini. Lukas 1:17 “…membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar…”. Dijelaskannya, ada urutannya menjadi umat yang layak, yaitu harus dimulai dari pertobatan dan keluarga. Jadi, transformasi keluarga bukan sesuatu yang baru & mengada-ada, tetapi menjawab tuntutan zaman. Pola Allah inilah yang harus kita ikuti, ini tugas gereja yang utama.

Pengertian dan pewahyuan yang seperti ini, yang belum dibukakan. Dalam family ministry nanti orang tua harus terampil untuk menciptakan suasana keluarga yang membuat anak-anaknya itu bertumbuh dalam imannya. Selama ini ‘kan orang tua menganggap yang bertanggung jawab bagi pertumbuhan iman anak-anak mereka adalah gereja ( sekolah minggu ). Jadi, sekarang bagaimana gereja menyesuaikan struktur dan programnya supaya setiap orang tua terampil menumbuhkan iman anak-anaknya dalam keluarga masing-masing.

Gereja harus membina dan memperlengkapi para orang tua, bagaimana mempertahankan hubungan pernikahan, mengelola keuangan, menggunakan talenta dengan baik, mengelola segala sumber yang dipercayakan kepadanya dengan baik yaitu life resources management. Gereja juga harus melayani para lanjut usia, duda/janda, para jomblo (singleness), ada yang suami/istrinya meninggal kemudian nikah lagi, kawin-cerai, semua harus dilayani oleh gereja supaya iman mereka bertumbuh. Jangan terjadi seperti yang dikatakan hasil survey di atas tadi.

“Dalam tahun pertama ini, saya berharap melalui Penyuluh, wacana ini dapat disosialisasikan secara terus menerus kepada seluruh pejabat & jemaat GBI di Indonesia dan luar negeri.

Pdt. DR. dr. Dwidjo Saputro, Sp.KJ. Ketua Pembinaan Keluarga BPH GBI. Saat ini melayani Sebagai Gembala Jemaat di GBI Taman Meruya Ilir, Jakarta dan Ketua Yayasan Patmos, Jakarta. Hamba Tuhan yang lahir di Magelang, September 1950, memiliki 3 orang anak dari pasangan Pdt. dr. Noenik Dwidjo Saputro yaitu, Bona, Nia dan Gea. Dalam kepengurusan BPH GBI, pernah menjabat sebagai Ketua BPH GBI (2004-2014). Selain sebagai Koordinator Bagian Psikiatri RS Graha Mediaka, Jakarta, Dr. Dwidjo juga mendirikan dan mengelola beberapa kilnik Perkembangan Anak & Kesulitan Belajar di Jakarta. Beberapa tahun memimpin beberapa seksi di Direktorat Kesehatan Jiwa Depkes RI. Saat ini ia juga aktif mengajar di Unika Atmajaya dan Universitas Indonesia. Sebagai peneliti di bidang Kesehatan Jiwa khususnya perkembangan Psikososial & Psiko-Patofisiologi Anak serta aktif menjadi pembicara di berbagai seminar.

19

Page 22: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

RAKERNAS DPA

Dari Parapat menjadi BerkatPARAPAT – Departemen Pemuda dan Anak (DPA) Gereja Bethel Indonesia sukses menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II di Parapat, Sumatera Utara pada 23-26 Februari 2015. Rapat Kerja ini dihadiri oleh 130 peserta yang terdiri dari Pengurus Pusat (PP), Pengurus Daerah (PD), Pengurus Luar Negeri (PLN) hingga Pengurus Wilayah (PW). Dari 35 PD di seluruh Indonesia, 32 PD hadir. Sedangkan dari 5 PLN yang ada, 3 PLN hadir yakni PLN Timor Leste, PLN Autralia dan PLN Eropa.

Dalam ibadah pembukaan yang dipimpin langsung Ketua Umum BPH GBI, Pdt. Dr. Japarlin Marbun, menyampaikan Firman mengenai tugas dan tanggung jawab pelayanan yang harus diselesaikan. Lebih lanjut menurut ketua umum, gereja tidak boleh melupakan tugas utamanya, yakni memberitakan injil. Selain itu beliau juga menyampaikan program GBI MANTAP yang akan dilaksanakan pada periode 2014-2018 ini.

Satu setengah hari berikutnya, Rakernas diisi oleh dua acara paralel, yakni GeT Camp dan TFT GeT Camp.

GeT Camp merupakan camp yang di fokuskan untuk mengubah pola pikir generasi muda untuk menemukan panggilan hidup mereka. Dalam Camp ini di sampaikan 4 materi utama yaitu The Vision, Obstacle, Excellence dan Seven Spheres. GeT Camp juga dilakukan dengan simulasi yang menarik mulai dari awal Camp sampai akhir Camp dan semuanya diberikan penilaian, sehingga semua peserta berlomba dan berjuang untuk menjadi pemenang. GeT Camp memang sebelumnya sudah diadakan di 11 Pengurus Daerah yaitu Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa

Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Maluku Utara, NTT, Bekasi, Barito, dan 1 Pengurus Luar Negeri Australia.

Sedangkan untuk daerah yang sudah melaksanakan GeT Camp, mengikuti TFT. Dalam TFT ini, para peserta diajarkan untuk mengadakan GeT Camp sendiri di daerahnya. “Karena ini sebuah kegerakan, maka kita semua harus bekerja dan bergerak bersama. Pengurus Pusat sudah mengadakan GeT Camp di daerah. Berikutnya, teman-teman Pengurus Daerah yang akan langsung melakukan GET Camp sampai ke wilayah dan KPA/gereja lokal,” tegas Ketua PP DPA GBI, Timotius Tan dalam acara TFT.

Dalam TFT juga diajarkan mengenai sistem mentoring yang akan dilakukan pasca mengadakan GeT Camp. Sebab, GeT Camp hanyalah gerbang awal dari kegerakan ‘Generation of Transformers’ yang dilakukan DPA GBI. “Mentoringnya harus jalan, tidak cukup hanya buat event-event. Kita sering lemah di program follow up, karena itu, mentoring menjadi kunci keberhasilan kegerakan ini,” imbuh Timotius Tan.

20 |

Page 23: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Disini juga lahir 12 Program Unggulan DPA. Selain itu di Rakernas II DPA GBI juga melaunching DPA Card, yang merupakan bukti keanggotaan generasi muda GBI. Kartu ini terintegrasi dengan Sistem Informasi DPA GBI yang memuat seluruh data-data generasi muda GBI. Selain sebagai kartu tanda keanggotaan, kartu ini juga dapat dipergunakan sebagai kartu diskon dengan merchant-merchant yang telah menjalin kerja sama dengan DPA GBI.

Dalam Rakernas ini juga dibahas mengenai hubungan antara DPA GBI dengan BPD di daerah dan BPW atau Perwil di tingkat wilayah. Meski DPA GBI, sesuai Tata Kerja pasal 8 merupakan organisasi yang mandiri, namun ketaatan dan hubungan baik dengan pengurus gereja di setiap tingkatan mutlak diperlukan. “Kami di pusat taat dan melakukan komunikasi yang baik dengan BPH. Karena itu saudara-saudara di daerah dan wilayah juga harus menjalin komunikasi yang baik, menunjukkan komitmen dan buah pelayanan kepada senior-senior kita di BPD, BPW, MPL,” tegas Timotius Tan di hadapan seluruh peserta Rakernas.

Dalam acara tahunan ini juga dilakukan pelantikan terhadap beberapa orang yang diangkat menjadi Pengurus Pusat untuk mengisi sejumlah posisi yang kosong dan mempercepat laju organisasi. Selain itu, juga dilantik beberapa Ketua PD DPA hasil pemekaran. Di ibadah penutupan, Rakernas mendapat kunjungan dari sejumlah pemimpin generasi muda, yakni Pdt. Dr. Gideon M Munthe yang merupakan Ketua Sinode GKII. Pendeta Gideon merupakan Ketua Sinode termuda di Indonesia saat ini. Pendeta Gideon didampingi oleh Pdt. Donald M Wakkary (GPdI) dan Pdt. Octavianus Nathanael (GEKI).

Di penghujung Rakernas, digelar pemilihan tuan rumah Rakernas berikutnya. Tiga daerah mencalonkan diri, yakni Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah dan Bekasi, akhirnya NTT terpilih menjadi tuan rumah. “Kami NTT meskipun jauh sangat siap. Kami sudah menjalin kerjasama dengan pemerintah dan mereka mensupport DPA GBI melakukan kegiatan di NTT. Sebab selama 40 tahun GBI ada di NTT, belum ada kegiatan besar skala internasional yang dilakukan di sana. Karena itu, katong tunggu di NTT,” ujar KPD DPA GBI NTT, Imanuel Kase.

Ketua BPD GBI Sumut-Aceh Pdt. Yafet Marbun mengajak generasi muda untuk terus berkobar dan bersemangat melayani di tengah tantangan zaman, ucapnya dalam ibadah penutup Rakernas II DPA GBI. Acara dilanjutkan dengan tur berkeliling Danau Toba. Para peserta melihat Batu Gantung, menjelajah hingga ke Ambarita dan Tomok. “Luar biasa Danau Toba indah sekali, adat Batak juga mengagumkanm,” ucap Wakil Ketua PP DPA GBI, Pdt. Maxi Nesi usai ikut menortor di Ambarita, Pulau Samosir.

Rakernas ini melahirkan kesatuan hati, visi yang tajam dan aksi yang kuat serta kebersamaan terasa dari hari pertama sampai wisata di hari terakhir. Tuhan memberkati generasi ini,” kata Andry Sugandi –Ketua DPA Australia. Senada dengan Andri Sugandi, Suseno -Ketua DPA Jawa Timur juga berkata “ bahwa dalam Rakernas II ini ada kesatuan untuk bergerak bersama-sama sesuai dengan visi yang di sepakati bersama sehingga nantinya akan tampil generasi muda yang berdampak di bidangnya masing-masing untuk bangsa dan Negara bagi kemuliaan Tuhan.” Ketua DPA Jawa Tengah & Yogyakarta, Rhanny Kaniawati juga menyampaikan “ Seluruh peserta menundukan diri dalam satu visi bersama yaitu bersama-sama membangkitkan pemimpin-pemimpin muda yang akan menjadi generasi pengubah bangsa.” Ketua DPA Eropa juga memberikan respons yang sangat baik dan berkata “ Hello everyone! My name is Yoel Manuhutu from Holland, Europe. This was my first time joining the Rakernas and I loved it! It has been great to meet so many people from different places with the same passion for Christ and for youth. It truly was an experience I won’t forget. Get vision, and transform the nation... Not only in Indonesia, but also in European countries! DPA, YES YES YES! God bless us all!

Seluruh peserta kembali ke ladang pelayanan masing-masing pada hari Jumat dari Bandara Kualanamu. Semua kembali untuk bersama melahirkan Generasi Muda yang Mengubah Bangsa. Salam Transformers!

Pdt. Timotius Tan. MA.DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK

Pdt. Timotius Tan saat ini di BPH GBI menjabat sebagai Ketua Departemen Pemuda dan Anak (DPA). Hamba Tuhan yang lahir di Jakarta, Juli 1972 ini dikaruniai 1 orang anak dari pasangan LInasari, S.Si. Ia melayani sebagai Gembala Jemaat di GBI Jl. Kyai Tapa No. 1, Jakarta.

21

Page 24: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

PROGRAM DPAGet Vision Transform Nation adalah awal dari GeT Camp atau Get Training yang sebagai gerbang pembuka wawasan dan pembentukan pola pikir unggul generasi muda GBI. Get Camp ini di design berupa simulasi-simulasi yang kompetitif dan memacu semangat serta mengekplorasi daya kritis, kreatif dan inisiatif yang tinggi. dengan materi pengajarannya fokus pada stimulasi upaya penemuan visi Tuhan sebagai tujuan hidup, pembentukan pola pikir unggul dan pengenalan tujuh bidang kehidupan dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. Sedangkan isi materi dalam trainingnya adalah the vision, obstacle, excellence dan 7 spheres.

Get Emasadalah program pelatihan dari bidang Art, Media, Sport dan Entertainment. Pelatihan dalam bentuk camp dan training ini bertujuan untuk membentuk pola pikir generasi muda GBI menjadi generasi pengubah bangsa, lewat penguasaan Art, Media, Sport dan Enternainment ini menjadikan alat pemberitaan Kerajaan Allah. Dengan modul Maximised your Art Media, maximised your presentation, Maximised your music dan maximized sosmed.

Get Personal Evangelismmerupakan program penginjilan pribadi bagi generasi muda yang tidak hanya berdampak pada mendorong generasi muda agar terbeban dalam menjangkau jiwa-jiwa bagi Kristus, tetapi juga melatih generasi muda dalam mengenal manusia sebagai pribadi ciptaan Tuhan yang istimewa, sekaligus dilatih untuk memiliki kemampuan bersosialisasi dengan baik. Dengan materi Injil bagi semua orang serta metode penginjilan bagi pemuda, best profile dan materi-materi pokok.

Get Powerful Teachingadalah program gerakan berkhotbah di kalangan pemuda sehingga melahirkan pengkhotbah-pengkhotbah muda yang professional.

Get Enterpreneur Campyang bertujuan untuk mengubah paradigm generasi muda GBI untuk memiliki jiwa entrepreneur dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan, membuka wawasan berpikir generasi muda GBI untuk bagaimana memulai dan menciptakan lapangan pekerjaan serta melahirkan entrepreneur baru untuk mentransformasi kota dan bangsa dengan nilai-nilai kebenaran, selain itu strategi mengentaskan kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerja baru dan melatih serta memperlengkapi generasi muda GBI menjadi mahir, mandiri dan memberkati (3 M). dengan isi materi breakthrough entrepreneur, creative entrepreneur, financial entrepreneur solution dan spheres entrepreneur training.

1.2.

5.3.

4.

22 |

Page 25: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

PROGRAM DPA

Family for Generations adalah program Get Spheres Family Departemen Pemuda dan Anak DPA GBI, adapun tujuan dari program ini adalah untuk memperlengkapi orang tua dan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang tepat dalam mengasuh anak mereka (parenting), secara Alkitabiah, memperlengkapi pemuda dan pemudi yang belum menikah dengan rencana dan visi Tuhan atas pasangan hidup, pernikahan dan seksualitas, selain itu bertujuan pula untuk perubahan paradigm pelayanan keluarga oleh gereja.

Get For Kidsadalah program yang dirancang dalam bentuk camp anak untuk membentuk pola piker unggul generasi anak GBI menjadi generasi pengubah bangsa, selain itu untuk melatih dan mengarahkan anak GBI agar memiliki tujuan hidup yang jelas (visi) di tujuh bidang kehidupan (7 Spheres). Adapun materinya adalah My Big Dream, The Vision / Cita-citaku, Obstacle, Self Equipment dan Excellence.

Education Program (E-Pro) adalah program Get Education untuk mendukung visi DPA GBI periode 2013-2017 program ini berfokus kepada pengembangan SDM Unggul dalam hal ini bagaimana membangun guru-guru menjadi tenaga pengajar yang unggul (Knowledge, Skill dan attitude) dalam Amelakukan tugas mulia pendidikan.

Panduan Advokasi Bagi Pemuda GBIadalah buku karya Rolas Tapubolon, tulisan ini didorong oleh semangat mengantisipasi masalah-masalah hukum yang dialami pemuda dalam bingkai GBI, sehingga dipandang perlu menulis sebuah buku yang bersifat edukasi bagi mereka dan bersifat membantu apabila mereka menghadapi masalah-masalah umum seperti pidana, perdata, hubungan industrial, perkawinan, pendirian gereja dan lain-lain.

Be Kidsadalah program pelatihan untuk guru-guru Sekolah Minggu DPA GBI yang bertujuan untuk meningkatkan daya kreatifitas guru-gurunya.

Get Youth Centreatau Rumah KOPI yang disingkat Rumah Komunitas Orang Pengubah Indonesia adalah tempat pertemuan dengan tujuan tempat tersebut menjadi pusat informasi dan pelatihan-pelatihan dari 7 bidang kehidupan.

Get Awardatau Ajang kompetisi pemuda berprestasi adalah puncak dari program-program DPA GBI, acara ini adalah sarana untuk memperlihatkan generasi muda gereja yang mampu berprestasi di tujuh bidang kehidupan, mereika adalah hasil dari pementoran Get di komunitas-komunitas 7 Spheres. Tujuan dari Get Award ini untuk memotivasi generasi muda mengukir prestasi dalam mengubah bangsa.

7.

10.

11.

12.

6.

8.

9.

23

Page 26: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Departemen Wanita Bethel Indonesia (WBI) BPH GBI telah berlangsung dengan baik pada 24-26 Februari 2015 di Bandungan, Jawa Tengah dan diikuti oleh 38 Korda (36 Korda di Indonesia dan 2 BPLN – Australia dan Timor Leste.

Pdt. dr. Eunike S Sadrach selaku Kadeb WBI dalam Firman Tuhan yang disampaikannya pada pembukaan Rakernas tersebut mengatakan, untuk memiliki hati yang baru diperlukan kerelaan hati untuk diperbaharui setiap hari dengan menjaga hati dan perubahan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari sehingga setiap wanita boleh menjadi berkat bagi lingkungan sekitar.

Rakernas diisi dengan Rapat Pleno sebanyak 3 kali dan 5 sesi pembekalan yaitu Pelayanan Gereja dalam Keluarga oleh Pdt. DR.Dr Dwidjo Saputro SpKJ; Seri Manajemen: Membuat Program oleh Pdm. Laura Garchia Mesach; Pengembangan Karakter dan Kepemimpinan oleh Pdt. Jacob Ezra; Pendidikan Sexual Dini pada Anak untuk Para Ibu oleh Pdp. Dr. Anggia Hapsari Sp.KJ dan Mengenal Ajaran yang Ditolak oleh GBI disampaikan Pdt. DR. Pudjo Abednego.

Rakernas ditutup dengan Ibadah dengan Pelayan Firman Pdt. DR. Japarlin Marbun (Ketua Umum BPH GBI) . Hamba Tuhan ini berpesan agar setiap kita melakukan kehendak Tuhan dan menyelesaikan pekerjaan-Nya, pekerjaan yang dimaksud adalah amanat agung Tuhan yaitu memberitakan injil sampai ke seluruh bumi.

Rakernas Departemen Wanita

Gereja Bethel Indonesia

PROGRAM WBI

Program yang akan dijalankan pada periode kerja februari 2015 - februari 2016 adalah:

1. Pembentukan WBI bagi gereja lokal yang belum memiliki WBI di seluruh Indonesia

2. Sosialisasi dan Pelaksanaan modul “ Wanita Cakap Berdampak” ( WCB), bagi yang belum melaksanakan di WBI Lokal maupun yang akan diadakan di Korwil - Korda masing masing.

3. Pembinaan - sharing Isteri Gembala Sidang - Hamba Tuhan di Sidang Majelis Daerah GBI yang akan diadakan ; pembuatan buku Pintar Isteri Hamba Tuhan.

4. Pelatihan untuk Pelatih - Penyuluhan Materi “ Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini bagi Para Ibu”, yang akan diteruskan ke para orang tua dalam Rakerda dan WBI Lokal. Departemen Wanita telah menerbitkan buku “pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini bagi para Ibu” dan Buku cerita bergambar (komik) untuk anak-anak. “Dino, Dina, Waspadalah” untuk mencegah pelecehaan seksual pada anak-anak.

5. Akan melakukan bedah rumah bagi rumah hamba Tuhan yang tidak layak huni. Dep. Wanita dalam waktu ke depan, akan membangun 1 rumah hamba Tuhan di desa Meskolen, NTT.

6. Meneruskan- mengembangkan operasional Asrama Putri di Pontianak, dan Rumah Panti Asuhan di Semarang. Juga rencana pembangunan Asrama Putri di Teluk Cendrawasih.

7. Meneruskan - mengembangkan PAUD yang didirikan oleh Dep. wanita di Naisuti, NTT dan Wakris, Biak- Papua, pembentukan PAUD, yang merupakan program bersama dengan BPH.

8. Doa dan puasa pada bulan April 2015, berkenaan dengan hari kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus.

9. Mengadakan Seminar Doa pada tanggal 2-3 Juli di Jakarta dengan pembicara Rev. Suzette Hatings.

10. Memperhatikan, memberi apresiasi dan melengkapi wanita mandiri dan Lansia.

Pdt. dr. Eunike Stephanie MesachDEPARTEMEN WANITA

Lahir di Sukabumi, Desember 1964 ini dikaruniai 3 orang anak dari pasangan Pdt. Drs. Kiki R. Sadrach, MA, M.Th, yaitu Ezra Ricardo Sadrach, S.Kom, SE; Albert Timothy Sadrach dan Euodr’a Gracielle Sadrach. Ia melayani sebagai Staff Gembala Sidang di GBI Sentral & GBI Petamburan, Jakarta. Selain itu ibu yang merupakan anak Alm. Pdt. S.J. Mesach ini bekerja di lingkungan sekuler sebagai dokter umum.

24 |

Page 27: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

25

Page 28: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

pendampingan BPDsosialisasi programmembangun jejaring

KETUA II - PENGEMBANGAN WILAYAH

Pdt. Melianus Kakiay, M.Th.

Pdt. Melianus Kakiay, lebih populer dengan panggilan Pdt. Ferry Haurissa, Ketua Pembinaan Wilayah BPH GBI. Saat ini melayani sebagai Gembala Jemaat di GBI Kapernaum, Jakarta, Pembina Yayasan Kasih Cenderawasih, Pembina Christian for Israel (C4i) Indonesia. Hamba Tuhan yang lahir di Sorong, Mei 1959 ini memiliki 4 orang anak dari pasangan Eva Tan yaitu, Mia, Dea, Yosua, dan Yesica. Dalam kepengurusan BPH GBI, pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum (Sekum) BPH GBI (2004-2014). Ia juga pernah menjadi Ketua Badan Pekerja Daerah (BPD) DKI Jakarta (1998-2004) dan Ketua Pelayanan Pekebaran Injil Oikumene (PPIO) (1991-1998). Ketua Pelayanan Misi Oikumene Indonesia (PeMoi) (1998-2003), Ketua Badan Pengurus Alumni STT Jaffray Jakarta (2013-2017).

Page 29: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan
Page 30: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Sosialisasi Program BPH dalam Jangka Waktu Dekat

Globalisasi membawa banyak tantangan yang menyangkut semua aspek kehidupan manusia baik positif mapun negatif. Untuk itu, Gereja Bethel Indonesia dalam kepengurusan yang baru ini, terus melakukan berbagai terobosan positif dalam hal pemberitaan injil ke seluruh dunia & meningkatkan kesatuan tubuh Kristus. ‘Menjadi seperti Yesus’ adalah visi GBI, yang diikuti dengan pelaksanaan 7 program GBI., maka Bidang Pembinaan Wilayah yang diketuai oleh Pdt. Melianus Kakiay, M.Th. ini adalah sangat penting untuk menggolkan dengan cepat seluruh program GBI yang telah diamanatkan melalui departemen-departemen yang ada pada badan gereja berskala nasional dan internasional ini.

Menurut Pdt. Ferry (panggilan akrab, -red.) fungsi dari Bidang Pembinaan Wilayah, adalah:

Pertama, untuk pengembangan dan pendampingan BPD-BPD, sehingga pelaksanaan pembinaan para pejabat GBI di daerah, bisa lebih efektif.

Kedua, mensosialisasikan dan mendaratkan program-program BPH GBI dan departemennya.

Ketiga, jejaring, artinya berbagai informasi dan permasalahan dari daerah bisa lebih cepat terdengar dan teratasi.

Keempat, memediasi BPD-BPD GBI yang telah maju supaya bisa menolong atau bekerja sama dengan BPD-BPD yang masih baru atau belum mampu.

“Yang jelas ‘kan GBI kita ini makin maju, maka penanganannya pun harus berbeda mengikuti perkembangan yang ada,” ungkap Gembala GBI Kapernaum, tersebut seraya menambahkan, semua program yang ada disinergikan sehingga tidak ada tumpang-tindih dalam pelaksanaan program.

Pdt. Ferry menekankan bahwa, dalam kepemimpinan saat ini yang memiliki moto ‘GBI MANTAP’, maka pemimpin harus proaktif turun

ke bawah melihat kebutuhan-kebutuhan wilayah yang lebih urgent. “Tidak bisa hanya duduk-duduk saja, semua ketua-ketua yang sudah diangkat harus punya kemauan yang keras untuk mendaratkan semua program,” katanya.

Dijelaskannya, GBI akan semakin berdampak jika kita semua meningkatkan kualitas pelayanan menjadi lebih baik. Untuk itu di daerah-daerah sangat memerlukan dukungan, baik dalam pelatihan-pelatihan keahlian, dukungan sarana dan prasarana, dukungan keuangan dan tentu saja doa, tanpa Tuhan kita tidak bisa apa-apa.

Kerjasama antara BPH, Departemen-Departemen dan BPD-BPD sangat dibutuhkan. Apa yang menjadi kebutuhan utama BPD-BPD diketahui, sehingga bisa diberikan dukungan yang tepat sasaran. Itulah tugas kami sebagai Bidang Pembinaan Wilayah berdiri sebagai pendamping untuk bisa menangani berbagai kebutuhan & permasalahan yang ada, sehingga program-program GBI yang telah dicanangkan bisa berhasil.

Contoh, jika ada pendeta GBI yang merintis di suatu daerah terpencil, maka ia tentu membutuhkan dukungan misalnya pembangunan gedung gereja, agar masyarakat setempat melihat bahwa gereja hadir di daerahnya sungguh-sungguh sebagai penolong. Maka, pasti diperlukan dana, mari kita bersama-sama mendukung, dari pusat, dari gereja yang lebih kuat, atau dari pengusaha-pengusaha setempat, sehingga GBI hadir menjadi berkat bagi lingkungan.

Ditanya mengenai program jangka pendek (satu tahun kerja), hamba Tuhan yang pernah menelurkan album rohani ini mengatakan:

Pertama, dari sisi organisasi akan disosialisasikan Tata Gereja (TG) yang telah disempurnakan kepada seluruh pejabat GBI, supaya mereka mengerti cara berorganisasi dengan baik dan mengerti akan hak dan kewajibannya di GBI. Juga akan sosialisasikan program pembinaan dan sertifikasi yang telah dibuat oleh Pdt. Rubin Adi.

Kedua, melaksanakan berbagai pembinaan teologia & latihan-latihan pelayanan, sehingga para pejabat GBI bisa meningkatkan kemampuan diri dalam melayani.

“Di samping itu, kami ada juga untuk mendampingi BPD-BPD dalam berhubungan dengan Pemerintah,” ungkapnya. Agar gereja punya peranan bagi bangsa dan negara melalui BPD-BPD GBI yang ada. Dan juga, dengan adanya kerja sama tersebut diharapkan pemerintah bisa lebih terbuka pada GBI.

Di akhir wawancara, Ketua Bidang Pembinaan Wilayah ini mengajak seluruh pejabat GBI untuk giat dalam melayani Tuhan. Presiden RI, Joko Widodo mengatakan, ‘kerja-kerja-kerja’ tapi kalau kita, ‘melayani-melayani-melayani’, membangun kebersamaan dan sinergi semua.

28 |

Page 31: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Pdt. Steve Retraubun, SHDEPARTEMEN PEMBINAAN REGIONAL III

Pdt. Dr. Ec. M. Sudhi DharmaDEPARTEMEN PEMBINAAN REGIONAL II

Pdt. Heru Cahyono, MTh.DEPARTEMEN PEMBINAAN REGIONAL I

Melayani sebagai Gembala Jemaat di GBI Diaspora , Jl. Gajah Mada 18, Malang - Jawa Timur, Pdt. Dr. Ec. M. Sudhi Dharma saat ini di BPH GBI menjabat sebagai Ketua Departemen Pembinaan Regional II. Departemen wilayahnya meliputi BPD Jateng, Jatim, Surabaya, Bali-NTB, NTT, Sumba dan Kalimantan). Hamba Tuhan yang lahir di Jember, Mei 1950 ini memiliki 2 orang anak dari pasangannya, Prof. Dr. Mieke Sylvia Margaretha, SPOrt (K).

Pdt. Steve Retraubun saat ini di BPH GBI menjabat sebagai Ketua Departemen Pembinaan Regional III. Departemen ini meliputi BPD Sulawesi, Ambon dan Papua. Hamba Tuhan yang lahir di Sather, Desember 1951 ini memiliki 5 orang anak dari pasangannya, Ir. Juliana Retraubun. Ia melayani sebagai Gembala Jemaat di GBI ROCK Ministries, Jl. Puncak Pisga/Kuda Laut, Sorong.

Pdt. Heru Cahyono saat ini di BPH GBI menjabat sebagai Ketua Departemen Pembinaan Regional I, wilayahnya meliputi BPD Sumatra, DKI, Banten, Jabar dan Bekasi. Hamba Tuhan yang lahir di Bondowoso, Oktober 1965 ini memiliki pasangan Pdt. Damaris Vina Tadi. Beliau melayani sebagai Gembala Jemaat di GBI Cilamaya, Jl. Muara No. 73, Cilamaya, Karawang.

29

Page 32: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

BELAJAR... BELAJAR...& BELAJAR...

KETUA III - LITBANG & NETWORKING

Pdt. JOSIA ABDISAPUTERA, M.Th.

Page 33: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan
Page 34: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

GBI Harus Mau Belajar

Perkembangan dunia sangat cepat, perkembangan teknologi bertumbuh pesat, komunikasi dan informasi sudah berubah, gaya hidup masyarakat sudah berubah. Jika gereja tidak mewaspadai hal tersebut, kita akan ditinggalkan, terutama oleh generasi muda yang ada di perkotaan.

Untuk itulah, Gereja Bethel Indonesia melalui Ketua IV, Pdt. Josia Adbisaputera, M.Th membawahi bidang Networking dan Litbang, ada dan hadir untuk menyikapi hal tersebut.

Menurut Gembala GBI Nafiri Allah ini, GBI bukan lagi gereja kecil, tetapi sudah menjadi gereja nomor dua di Indonesia. “GBI seperti kapal besar sehingga jika ingin melakukan perubahan itu tidak semudah melakukannya pada kapal kecil,” papar Pdt. Josia.

Di tengah perkembangan yang sedemikian cepat, ada gereja-gereja di dalam dan di luar negeri yang bertumbuh juga dengan cepat, dalam waktu singkat mereka bertumbuh dengan sangat cepat, peningkatan jumlah jemaat berlipat ganda, ribuan bahkan ada yang puluhan ribu. Tetapi ada juga gereja yang tidak bertumbuh, seakan berjalan di tempat, bagaikan hidup segan mati tak mau. Bahkan ada yang mengalami kemerosotan yang tajam.

Mari belajar dari gereja yang bertumbuh dengan baik di dalam dan di luar negeri, Pdt. Josia ingin mendorong para gembala & pemimpin gereja untuk membuka mata dan berbuat sesuatu meresponi perkembangan ini. Menurut Gembala GBI Nafiri Allah ini, banyak gereja-gereja konvensional dalam GBI, yang tertinggal dari perubahan yang terjadi di gereja-gereja sekarang ini. GBI kurang mengikutinya perkembangan gereja yang terjadi.

GBI harus mau berubah mengikuti perkembangan yang terjadi saat ini, namun tidak hanya asal mengikuti perubahan yang ada, GBI juga dapat menjaga arah perubahan, bahkan GBI bisa menjadi trend setter bagi gereja-gereja di seluruh dunia.

Litbang dan Networking BPH GBI ini membawahi satu departemen dan dua biro yaitu Departemen Litbang dan Jaringan, dipimpin oleh Pdt. Juan Mogi. Biro Networking diketuai oleh Pdt. Andy Tjokro dan Biro Litbang yang diketuai oleh Pdm. Yosua Supit.

Seminar “Connect”

Untuk mewujudkan GBI yang MANTAP, akan melakukan Seminar “Connect” pada bulan April 2015. Tujuannya adalah mengajak para gembala dan pemimpin gereja untuk lebih peka terhadap laju perkembangan zaman sehingga harus mewaspadainya. Mereka harus ‘connect’ dengan market yang ada, mereka harus mengerti kondisi jemaat dan jiwa-jiwa yang sudah memiliki gaya hidup yang berubah karena kemajuan jaman.

Seminar yang ditujukan kepada gembala-gembala dan tim intinya ini, akan dikemas secara modern dan dalam seminar ini akan membahas bagaimana gereja yang belum berkembang dapat berkoneksi dengan gereja lain yang telah maju, serta bagaimana gereja bisa relevan dengan dunia yang semakin berkembang.

Dengan demikian, para gembala dan pemimpin gereja bisa saling membangun dan melengkapi dalam menghadapi perubahan dunia yang semakin pesat tersebut.

Riset Gereja Modern yang Berkembang Pesat

Selain dari Seminar Connect, juga akan melakukan riset terhadap gereja-gereja yang berkembang pesat, bagaimana dan apa yang mereka perbuat, dan agar riset ini menjadi acuan pembelajaran untuk GBI semakin bertumbuh. Riset ini bukanlah satu-satunya, namun juga akan mempelajari riset-riset yang dilakukan oleh Departemen Wanita Bethel Indonesia (WBI) dan Departemen Pemuda dan Anak (DPA).

Pdt. Josia Abdisaputra, Ketua Litbang dan Networking BPH GBI. Saat ini melayani sebagai Gembala Jemaat di GBI Nafiri Allah Greenville Maisonette Lt. 3, Jakarta. Hamba Tuhan yang lahir di Bangkalan, Juli 1966 ini memiliki 2 orang anak dari pasangan Pdp. Widya Wimandjaja yaitu Jeremi Jason Abdisaputera, Jeselyn Janice Abdisaputera. Dalam kepengurusan BPH GBI, pernah menjabat sebagai Ketua BPH GBI (2004-2014). Ia juga seorang Pendiri Yayasan Suara Nafiri Kemenangan, Yayasan Suara Nafiri Pengharapan, Yayasan Suara Nafiri Sejahtera dan Suara Nafiri School.

Pdt. Juan Mogi, MADEPARTEMEN LITBANG DAN JARINGAN

Pdt. Juan Mogi, saat ini di BPH GBI menjabat sebagai Ketua Departemen Litbang & Jaringan. Departemen ini membawahi 2 Biro yaitu, Biro Litbang (Pdt. Andy Tjokro) dan Biro Jaringan (Pdt. M. Josua Supit). Hamba Tuhan yang lahir di Jakarta, April 1973 ini memiliki pasangan Lusiawati Karim. Ia melayani sebagai Gembala Jemaat di Plasa Central Lt. 7, Jakarta.

32 |

Page 35: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan
Page 36: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

KEBENARANAKAN MEMBAWA GBIMENJADI LEBIH BAIK

KETUA IV - TEOLOGIA & PENDIDIKAN

Pdt. DR. RUBIN ADI ABRAHAM

Perkembangan jaman tidak bisa dicegah, ajaran GBI harus berkembang mengikuti perubahan jaman, namun perkembangan ajaran tidak boleh meninggalkan fondasi ajaran alkitabiah yang telah diletakan oleh Kristus dan para pendiri. Melalui bidang ini, akan dilakukan pengembangan pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, pendidikan umum sampai pendidikan teologia, pendidikan anak juga salah satu yang penting dalam membentuk karakter unggul agar kita menjadi seperti Kristus.

Page 37: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan
Page 38: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

d. Merintis Universitas Bethel dengan kampus di beberapa tempat guna mensinergikan GBI lokal yang mau terlibat.

2. Biro Pendidikan Teologia a. Mengembangkan Seminari Bethel Petamburan dan

juga STT lain yang tergabung dalam APB b. Membuat diktat dan DVD program studi S1 PAK

dan meng up date diktat dan DVD program studi S1 Teologi.

3. Biro Diklat dan Sertifikasi Pejabat a. Melakukan sertifikasi Pdp, Pdm, Pdt yang ada apakah

sudah sesuai dengan tata gereja dan tata tertib GBI b. Mengkordinir diklat untuk para pejabat yang akan

dilantik c. Membuat diklat untuk para gembala per angkatan di

kantor sinode: Graha Bethel, agar mereka dilengkapi soal: ajaran GBI, kepemimpinan dan manajemen gereja yang baik dan misi penanaman jemaat baru.

VISIMelihat GBI yang lebih baik melalui terciptanya pemahaman teologis yang benar di kalangan pejabat dan jemaatnya sesuai pengakuan iman GBI, sehingga mereka bertumbuh dewasa rohani sebagai murid Kristus sejati.

Melihat GBI yang lebih baik melalui terciptanya Sekolah Teologi dan Sekolah Umum yang unggul di lingkungan GBI di berbagai daerah yang saling bersinergi satu sama lain.

CAKUPAN TUGAS Bidang pendidikan & teologiaDEPARTEMEN TEOLOGI, yang membawahi:

1. Biro Ajarana. mensosialisasikan ajaran GBI melalui seminar,

penerbitan literatur/buklet dan melalui website. b. mengkaji beragam ajaran yang muncul dan sikap GBI

terhadap ajaran tersebut. 2. Biro Pemberdayaan Jemaat (dulu: Bethel Empowering

Center)a Melakukan pembinaan warga gereja dan

pendampingan gereja agar bertumbuh melalui program Saya Pengikut Yesus, Doulos Camp, dll.

b Membuat model dan bahan pemuridan yang berkesinambungan dengan penekanan pada mentoring individu.

3. Biro Konselinga. Membentuk tim konselor untuk menangani konseling

bagi pejabat GBI di tiap BPD. b. Sosialisasi pentingnya konseling dan membentuk tim

konselor di gereja lokal. DEPARTEMEN PENDIDIKAN dan LATIHAN1. Biro Pendidikan Umum

a. Mendorong pendirian PAUD di berbagai tempat, dilanjutkan ke SD dst.

b. Menjadi pelaksana Asosiasi Pendidikan Bethel (keanggotaan, sosialisasi via website dll.).

c. Membentuk kursus pengembangan generasi muda misalnya dengan ketrampilan IT dan kewirausahaan di berbagai daerah

MISIMemberikan pendidikan dan latihan untuk para pejabat dan jemaat GBI khususnya di bidang teologi, perintisan dan pengembangan jemaat.

Membentuk tim konselor bagi para pejabat dan jemaat lokal di tiap BPD dan membuat pola dan bahan pemuridan yang berkesinambungan dengan penekanan pada mentoring.

Mengkoordinasikan dan memajukan Sekolah Teologi dan Sekolah Umum di lingkungan GBI.

HAL YANG SEGERA DIBUAT1. Petunjuk pelaksanaan konseling pra nikah dan bahan

bimbing an pra nikah.2. Pedoman pelayanan pastoral: pemberkatan pernikahan,

baptisan air, perjamuan kudus, dll. 3. Mencetak (ulang) buklet teologi: a) Ajaran yang diterima

dan ditolak GBI dan penjabarannya b) Pernikahan, Perceraian dan Pernikahan Kembali + tanya jawab. c) Kontroversi penggunaan nama Allah vs Yahweh.

4. Surat tugas untuk bidang teologi BPD untuk memanggil, mengklarifikasi (dan menindak) pejabat GBI yang mengajarkan ajaran yang berbeda dengan pengakuan iman GBI sehingga menimbulkan banyak tanda tanya dan meresahkan.

5. Sosialisasi program Saya Pengikut Yesus, Doulos Camp dan “training for trainers” agar ada pembinaan pemuridan di setiap gereja lokal GBI.

6. Model dan bahan pemuridan yang berkesinambungan, dengan penekanan pada mentoring.

7. Buklet tentang Konseling: manfaatnya dalam gereja lokal, berbagai bentuknya dan cara melakukannya, termasuk topik konseling yang dibutuhkan misalnya: Mengatasi masalah hidup, keharmonisan pernikahan, parenting, dll.

8. Pelatihan PAUD di berbagai tempat dengan buku pedoman membuat PAUD dan kurikulum PAUD yang telah diterbitkan GBI.

9. Diktat dan DVD S1 PAK dan mendistribusikan ke STT dibawah APB - GBI.

10. Menertibkan para pejabat GBI yang memiliki gelar-gelar “kilat” dari STT yang tidak terakreditasi, termasuk menindak pejabat GBI yang mendirikan STT “abal-abal” itu.

11. Merenovasi gedung Seminari Bethel Petamburan dengan biaya sekitar Rp 25 milyar.

36 |

Page 39: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

SERTIFIKASI ULANG PEJABAT LAMA GBISeluruh pejabat GBI (Pdp, Pdm, Pdt) akan disertifikasi ulang khususnya dengan melihat buah pelayanan dan loyalitasnya pada GBI. Ini dilakukan di tiap BPD (dibantu oleh Perwil). Data yang diperlukan untuk lulus sertifikasi (Pdt, Pdm, Pdp) berupa bukti tertulis berupa:

1. a. Surat pengangkatan sebagai Gembala dari BPD, atau

b. Surat dari Gembala bahwa yang bersangkutan adalah Wakil Gembala-nya. [Catatan: Wakil gembala di gereja besar kriterianya ditetapkan: Di kota minimal 400 orang anggota jemaat dewasa, sedangkan di tingkat kabupaten atau yang lebih rendah, minimal 200 orang anggota dewasa yang beribadah tiap minggu], atau

c. Surat bahwa yang bersangkutan adalah Dosen Tetap yang telah mengabdi minimal 3 tahun di Sekolah Teologi dalam naungan GBI (cq. Asosiasi Pendidikan Bethel), atau Surat dari instansi pemerintah bahwa yang bersangkutan adalah Pembina Rohani di lembaga pemerintahan minimal 3 tahun, atau

d. Surat Gembala yang ditandatangani juga oleh ketua BPD bahwa yang bersangkutan adalah seorang Penginjil yang dikenal secara luas minimal di tingkat regional.

e. Khusus untuk Pdp, bukti tertulis boleh berupa: Surat dari Gembala bahwa pelayanannya sangat dibutuhkan di gereja lokal dalam kedudukannya sebagai pengurus struktural di gereja, sambil melampirkan bagan kepengurusan dan nama-nama lengkap pengurus, khususnya yang bersangkutan.

2. Surat BPD bahwa yang bersangkutan mengikuti sidang MD minimal 2 kali dalam periode kepengurusan sinode sebelumnya, cantumkan juga lokasi dan waktu penyelenggaraan sidang MD yang dihadirinya itu. Ybs harus mengikuti minimal 50% dari seluruh acara MD itu.

3. Surat dari bendahara BPH atau lampiran bukti laporan keuangan BPH bahwa yang bersangkutan atau gereja lokalnya setia membayar persepuluhan minimal 2 tahun terakhir.

4. Surat dari bendahara BPD atau lampiran bukti laporan keuangan BPD bahwa yang bersangkutan setia membayar iuran bulanan ke BPD minimal 2 tahun terakhir.

Pejabat yang tidak bisa memenuhi persyaratan yang diminta akan terdegradasi ke tingkat di bawahnya (Pdt jadi Pdm, Pdm jadi Pdp) atau bahkan tidak lagi menjadi pejabat GBI. Bila dia aktif di gereja lokal, sebaiknya menjadi Diaken/Diakones saja. Ini demi peningkatan kualitas pelayan dan fokus pada penanaman gereja baru.

MORATORIUM PENGANGKATAN PEJABAT BARU GBI1. Pada periode tahun 2015-2016 dilakukan moratorium

(penghentian sementara) pengangkatan pejabat baru dan kenaikan jenjang jabatan (Pdp, Pdm), kecuali bagi mereka yang merintis gereja baru atau menjadi staf inti dari gereja baru yang dirintis itu. Kebijakan ini perlu diambil karena jumlah pejabat GBI (Pdp, Pdm, Pdt) kini ada sekitar 23.000 orang sedangkan jumlah gereja hanya sekitar 5.300. Dalam 10 tahun terakhir jumlah pejabat GBI yang dilantik sekitar 8.000 orang (Pdt, Pdm, Pdp) sedangkan gereja baru yang dirintis hanya 630 saja.

2. Kini kenaikan jenjang jabatan tidak hanya ditentukan oleh periode waktu 4 tahun sekali, tapi apakah yang bersangkutan memenuhi persyaratan yang diminta oleh Tata Gereja khususnya berkaitan dengan apakah gereja tersebut berkembang pesat atau merintis gereja baru. Ini demi segera terwujudnya pencapaian target 10.000 jemaat GBI.

3. Gembala sidang yang melihat ada pelayan Tuhan yang setia di gereja lokalnya tidak perlu mengangkatnya menjadi Pdp jika tidak berkaitan langsung dengan perintisan jemaat yang membutuhkan pelayan khusus misalnya untuk melakukan sakramen (memimpin baptisan air dan perjamuan kudus). Di gereja lokal pelayan yang setia itu sebaiknya dilantik sebagai Diaken dan Diakones saja (istilah Alkitab PB dalam Bahasa Yunani yang artinya: pelayan).

4. Pengusulan Pendeta (Pdt) Wanita, harus disetujui oleh BPH setelah menerima surat tertulis dari gembala sidang dan ketua BPD beserta alasan pengusulannya. Tentu harus sesuai dengan persyaratan Tata Gereja khususnya yang berkaitan dengan pelayanannya sebagai Gembala atau Wakil Gembala dari gereja besar. Yang bersangkutan juga memiliki buah pelayanan yang memberkati banyak orang bukan hanya di gereja lokal tapi minimal di tingkat regional (misalnya dia adalah pengurus Korda WBI di daerahnya).

Pdt. Rubin Adi Abraham lebih popular dengan panggilan Pdt. Rubin Adi, Ketua Teologia dan Pendidikan BPH GBI. Saat ini melayani sebagai Gembala Sidang GBI “Bethel” Bandung & Jakarta, Ketua STT Kharisma Bandung Program S-1, Pendiri Pelayanan Misi Berkat (PMB), mensponsori church planting dan hamba Tuhan desa di seluruh Indonesia, dan Ketua Asosiasi Pendidikan Bethel (Pendidikan Umum & Teologi se-Indonesia). Hamba Tuhan yang lahir di Surabaya, Juni 1964 ini memiliki 3 orang anak dari pasangan Lenawati Tanudjaja, S.PAK yaitu Jessica, Jovita dan Joy. Ia juga menjadi Pembicara KKR & seminar baik di Indonesia maupun Luar Negeri, penulis buku-buku rohani, pembicara tetap di radio & televisi. Dalam kepengurusan BPH GBI, pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Pemuda & Anak (1998-2001), Pengurus Pusat PGI dan PGLII (2006-2011) dan Ketua Departemen Teologi & Pendidikan (2008-2014).

37

Page 40: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Agar ada kesehatian dan kesepahaman bagi seluruh pejabat Gereja Bethel Indonesia (GBI) di dalam memahami konsep ajaran Theologi GBI, maka Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Sinode GBI merasa perlu untuk merumuskan Pokok-pokok Ajaran Theologi GBI. Karena itulah, lewat Sidang MPL GBI VII tahun 2013, telah menugaskan Departemen Theologia dan Pendidikan melakukan kajian-kajian terhadap ajaran dalam Theologi GBI.

Selanjutnya dalam Sidang MPL VIII-B di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada 23 hingga 25 Oktober 2014 lalu, lewat Pleno II Sidang MPL tersebut, telah dibahas pokok-pokok dalam ajaran Theologi GBI. Selanjutnya untuk kelancaran sosialisasi pokok-pokok ajaran dalam Theologi GBI itu, Sidang MPL VIII-B telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 005/MPLVIII-B GBI/2014 tertanggal 24 Oktober 2014 tentang Pengesahan Pokok-Pokok Ajaran Dalam Theologi GBI.

Adapun Pokok-Pokok Pengajaran Dalam Theologi GBI yang patut disosialisasikan untuk diketahui dan dipahami oleh seluruh pejabat GBI itu berbicara tentang Theologi Keselamatan, Theologi Baptisan Roh Kudus, Theologi Kedatangan Kristus Kembali dan Theologi Pastoral.

Teologi Keselamatan1. GBI percaya bahwa keselamatan adalah anugerah Allah yang diterima oleh iman dan menolak

pandangan bahwa keselamatan itu merupakan hasil pekerjaan baik atau amal yang dilakukan manusia (Ef. 2:8-10). Keselamatan adalah hasil kelahiran baru yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam hidup setiap orang yang percaya kepada Kristus (Titus 3:4-7, Yoh. 3:5-8). GBI juga percaya bahwa jalan keselamatan satu-satunya adalah melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus (Yoh. 14:6, Kis. 4:12). Dengan demikian GBI menolak pandangan yang menyatakan ada jalan keselamatan lain, misalnya karena melakukan hukum Taurat (Gal. 2:16), karena melakukan perbuatan baik, karena melakukan hukum hati nurani, atau karena yang bersangkutan belum atau tidak mengetahui kebenaran.

2. GBI percaya bahwa orang yang telah beriman kepada Kristus (lahir baru) memiliki jaminan/kepastian keselamatan (I Yoh 5:13), serta menolak pandangan “sekali selamat tetap selamat”. Karena ini bisa mengakibatkan: fatalisme (manusia dianggap boneka), kelalaian dalam perilaku (perbuatan dosa apapun tidak menghilangkan keselamatan), dan mengurangi semangat penginjilan (percuma menginjili orang yang tidak dipilih Allah).

Pokok-Pokok Ajaran Dalam

Theologi GBI

38 |

Page 41: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

3. GBI percaya bahwa jaminan keselamatan itu selalu kita miliki ketika kita tetap tinggal di dalam Kristus (Yoh. 15:4-6). Dalam kedaulatan dan kemahatahuan-Nya, Allah telah memilih orang-orang yang diselamatkan yaitu mereka yang percaya (mencakup: setia – Yunani: pistis) kepada Tuhan Yesus sampai akhir hidup mereka (Why. 17:4). Selama tinggal di dalam Kristus kita tidak akan menghujat Roh Kudus (Luk. 12:10, Ibr. 6:4-6) sehingga nama kita tidak dihapus dari kitab kehidupan (Why. 3:5). Sebaliknya kita akan mendapat pahala dari Tuhan karena kita melayani Dia dengan motivasi yang tulus (I Kor. 3:10-15).

4. GBI percaya bahwa setelah diselamatkan, orang percaya harus mengerjakan keselamatan itu hingga kita mencapai keserupaan dengan Kristus, karena Allah yang mengerjakan hal itu di dalam kita baik kemauan maupun pekerjaan itu (Rom 8:29, Fil. 2:12-13). Ini nyata dalam wujud perbuatan baik, hidup dalam kebenaran dan kekudusan, sebagai rasa syukur orang percaya yang telah diselamatkan oleh kasih karunia Kristus (Ef. 2:8-10, Tit. 3:8).

5. GBI percaya tidak ada kesempatan keselamatan setelah kematian, karena orang mati akan dihakimi bukan diinjili (Ibr. 9:27), dan menolak dengan tegas ajaran tentang penginjilan kepada arwah orang mati. Selain tidak Alkitabiah, ini akan menyebabkan kesesatan lain, misalnya: berdoa di kuburan dan meminta keselamatan bagi anggota keluarga yang belum percaya.

Teologi Baptisan Roh KudusPengakuan iman GBI mencatat: Baptisan Roh Kudus adalah karunia Tuhan untuk semua orang yang telah disucikan hatinya. Tanda awal baptisan Roh Kudus adalah berkata-kata dengan bahasa roh sebagaimana diilhamkan oleh Roh Kudus.

1. GBI percaya ada perbedaan antara kelahiran baru dan baptisan Roh Kudus (Kis. 1:8). Roh Kudus yang mendiami orang percaya selamanya pada saat kelahiran baru (Yoh. 14:16-17). Tidak seorang pun mengaku “Yesus Tuhan” selain oleh Roh Kudus (I Kor. 12:3). Setelah kelahiran baru kita harus mengalami baptisan Roh Kudus agar menerima kuasa untuk melayani dan menjadi saksi (Kis. 1:8). Perbedaan kedua peristiwa itu nampak misalnya dalam diri: para murid Kristus (Mat. 16:16, Luk. 24:49, Kis. 2:1-4), orang Samaria yang bertobat (Kis. 8:14-17), para murid di Efesus (Kis. 19:1-7). Dengan demikian GBI menolak pandangan yang menyamakan antara kelahiran baru dan baptisan Roh Kudus.

2. GBI percaya bahwa tanda awal yang menyertai orang yang dibaptis dengan Roh Kudus ialah berkata-kata dalam bahasa roh. Ini nampak pada hari Pentakosta (Kis. 2:4), di rumah Kornelius (Kis. 10:44-48), murid di Samaria (Kis. 8:14-19), murid di Efesus (Kis. 19:5-6). GBI percaya juga bahwa bahasa roh yang asli masih ada pada masa kini. Bahasa roh memang akan berhenti jika yang sempurna tiba (I Kor. 13:8-12), yakni saat kedatangan Kristus kembali, pada saat kita akan melihat Dia dalam keadaan yang sebenarnya (I Yoh. 3:2). GBI menolak pandangan bahwa bahasa roh telah berhenti setelah zaman para rasul, atau pun sejak Alkitab telah dikanonkan menjadi satu, yang dianggap sebagai kesempurnaan yang telah tiba oleh kelompok tertentu.

39

Page 42: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

3. GBI percaya bahwa bahasa roh adalah tanda awal baptisan Roh Kudus. Ini tidak berarti bahwa bahasa roh adalah satu-satunya tanda baptisan Roh Kudus, sehingga orang yang tidak berbahasa roh dianggap belum dibaptis dengan Roh Kudus. GBI juga tidak mengatakan bahwa bahasa roh adalah salah satu tanda baptisan Roh Kudus, sehingga berbahasa roh ataupun tidak, tak terlalu masalah karena itu hanyalah salah satu tanda saja. GBI mengakui bahasa roh sebagai tanda awal artinya walaupun bukan satu-satunya tanda namun ini penting sehingga orang percaya didorong untuk memintanya kepada Tuhan. Karena semua pemberian yang baik berasal dari Allah (Yak. 1:17), dan tentu Tuhan memberikan bahasa roh itu dengan tujuan yang baik untuk membangun kerohanian kita (I Kor. 14:2,4).

4. GBI percaya dalam ibadah bersama boleh digunakan bahasa roh beramai-ramai, bila itu adalah bahasa roh sebagai tanda awal baptisan Roh Kudus seperti yang dialami 120 orang percaya dalam Kisah 2:1-4 atau 12 orang dalam Kisah 19:6-7. Ini adalah bahasa roh untuk tujuan penyembahan. Itu berbeda dengan karunia bahasa roh yang harus ditafsirkan untuk membangun jemaat, yakni bahasa roh untuk tujuan nubuatan, yang dibahas Paulus dalam I Kor. 14:27-28, dimana hanya 2-3 orang saja yang boleh berbahasa roh, seorang demi seorang, dan harus ada yang menafsirkannya.

5. Sehubungan dengan adanya hamba Tuhan tertentu (di dalam dan di luar GBI) yang mengaku menerima pesan-pesan khusus dari Tuhan, maka GBI percaya bahwa Allah yang Mahakuasa masih bisa berbicara pada masa kini, dan menolak klaim bahwa ada wahyu (inspiration) baru yang ditambahkan kepada Alkitab. Yang ada hanyalah suatu peningkatan pemahaman akan Firman itu (illumination), sehingga rhema (firman yang hidup, yang berbicara kuat dalam hati orang percaya yang membaca Alkitab) tidak bertentangan dengan logos (firman yang tertulis).

Penafsiran Alkitab bisa meleset karena:

a) Merancukan rohnya sendiri dengan Roh Kudus. Karena itu kita harus menguji roh (I Yoh 4:1). Jangan menafsirkan Alkitab sesuai keinginan sendiri (2 Pet. 2:21), tapi harus mempertanggung jawabkannya pada komunitas iman, yaitu para hamba-hamba Tuhan lain yang juga diurapi Roh Kudus.

b) Melihat keseluruhan dari sebagian. Alkitab itu membahas beragam ajaran yang luas dan komprehensif, karenanya jangan meneropongnya dari satu sudut saja. Hal itu akan menyebabkan sikap berat sebelah dan ekstrim. Yang sebagian itu harus dilihat dalam terang keseluruhan Alkitab.

c) Membuat pengalaman pribadi menjadi titik tolak penafsiran Alkitab. Penafsiran Alkitab dan khotbah/pengajaran harus berasal dari studi/penggalian Alkitab, bukan pengalaman pribadi.

Dengan dasar itu GBI menolak ajaran yang diklaim sebagai berasal dari “ilham roh” tapi tidak sesuai dengan prinsip kebenaran Alkitab, antara lain:

a) Perkawinan dalam roh dimana seseorang dinikahkan secara rohani dengan orang lain yang dianggap lebih rohani dari suami atau istrinya sendiri supaya maksud Allah tergenapi melalui mereka.

b) Penggunaan benda-benda rohani dengan kekuatan mistik/klenik yang diyakini membawa berkat Tuhan bila digunakan seperti: menabur garam, tepung, memasang patok-patok, dll. Kita percaya bahwa Yesus saja cukup, karena Dia penggenapan yang sempurna untuk semua gambaran yang ada dalam Perjanjian Lama.

c) Pengagum nama Yahweh yang melarang penyebutan kata Allah karena dianggap identik dengan dewa Arab atau Tuhannya Islam. Kata itu sudah digunakan orang Arab Kristen sebelum Islam muncul (Kis. 2:11), dan kata “Allah” berasal dari kata Elohim dalam Alkitab PL bahasa Ibrani (Kej. 1:1).

40 |

Page 43: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Teologi Kedatangan Kristus KembaliPengakuan iman GBI mencatat: “Tuhan Yesus akan turun dari sorga untuk membangkitkan semua umat-Nya yang telah mati dan mengangkat semua umat-Nya yang masih hidup lalu bersama-sama bertemu dengan Dia di udara, kemudian ia akan datang kembali bersama orang kudus-Nya untuk mendirikan kerajaan seribu tahun di bumi ini.”

1. GBI percaya bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali ke bumi (I Yoh.14:1-3). Tapi tentang saat kedatangan-Nya tak seorang pun yang tahu, kecuali Bapa di Surga (Mat. 24:36). Karena itu GBI menolak ramalan yang menyebutkan Yesus akan datang pada tahun tertentu. GBI juga percaya bahwa kedatangan Kristus kembali itu akan terdiri dari dua tahap yang berbeda. Tahap pertama adalah pengangkatan orang percaya ke awan-awan (I Tes. 4:15-17). Ini adalah kedatangan Kristus untuk menjemput umat-Nya. Sedangkan tahap kedua Yesus akan menjejakkan kami di bumi. Ini adalah kedatangannya dengan orang-orang kudus-Nya (Yudas 1:14). GBI tidak menekankan teori pengangkatan manapun, apakah di awal (pre-tribulation), di tengah (mid-tribulation) atau pun di akhir (mid-tribulation) masa aniaya Antikristus. Yang penting kita harus siap menyambut kedatangan-Nya setiap saat.

2. GBI percaya bahwa kebangkitan orang mati yang mendahului peristiwa pengangkatan itu adalah kebangkitan orang-orang benar, yang disebut dengan istilah: Kebangkitan Pertama (Luk. 14:13-14, Why. 20:4-6). Mereka akan memperoleh tubuh kebangkitan (kemuliaan) yang sama seperti yang dimiliki oleh Tuhan Yesus sesudah kebangkitan-Nya. Orang percaya yang masih hidup pun akan diubah mengenakan tubuh kemuliaan, karena darah dan daging tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (I Kor. 15:50). Sedangkan Kebangkitan Kedua adalah kebangkitan bagi orang yang tidak benar/tidak percaya Yesus, yang namanya tidak tercantum dalam kitab kehidupan, yang akan dihukum selamanya di lautan api (Why. 20:11-15).

3. GBI percaya bahwa Yesus akan datang kembali untuk mendirikan kerajaan seribu tahun damai di bumi ini. Ada tiga pandangan tentang kerajaan seribu tahun ini: 1) Pre-millenium (Yesus datang sebelum masa kerajaan seribu tahun, karena Dia yang akan memerintah sebagai raja di kerajaan itu). 2) Post-millenium (Kristus datang setelah dunia ditransformasikan oleh berita Injil sehingga mayoritas penduduk bumi menjadi Kristen. Itulah yang dimaksud “kerajaan 1000 tahun”). 3) A-millenium (Tidak ada pemerintahan Kristus di bumi secara nyata. Kerajaan 1000 tahun hanya bersifat rohani dan bukan duniawi, dan sudah hadir kini melalui gereja, firman dan Roh-Nya. Sampai akhir zaman, kejahatan dan kebaikan akan berlangsung secara pararel). GBI menerima pandangan pre-millenium, bukan post-millenium ataupun a-millenium.

4. GBI percaya pada akhirnya langit dan bumi yang sekarang ini akan lenyap, lalu muncul langit dan bumi baru yang diciptakan Tuhan (2 Pet. 3:10-13, Why. 21-22). Di dalamnya tidak ada yang najis, semua suci. Dosa, penyakit dan air mata tidak ada lagi. Yerusalem Baru akan turun dari sorga, ke bumi baru. Allah diam di Yerusalem Baru bersama dengan manusia yang telah ditebus-Nya (Why. 21:2-3). Orang percaya akan beribadah dan melayani Allah serta memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya (Why. 7:15, 22:3).

41

Page 44: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

A. Pernikahan, Perceraian dan Pernikahan Kembali1. GBI percaya bahwa pernikahan Kristen bersifat monogami dan heteroseksual, dan menolak

pernikahan poligami/poliandri atau pernikahan sesama jenis/homoseksual (Kej. 1:27). Selanjutnya apa yang telah disatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia (Mat. 19:6), karena Allah membenci perceraian (Mal. 2:16).

Mengenai tempat dimana upacara pernikahan itu dilangsungkan, tidak menjadi masalah secara teologis, apakah di gedung gereja, di tempat pesta (restoran, hotel), dll. Itu diserahkan kepada kebijakan gereja lokal. Ada pula GBI yang membedakan antara “pemberkatan” di gereja antara pasangan yang masih suci dan “peneguhan” bukan di gereja bagi yang sudah tidak suci. Pembedaan semacam itu yang berdasar pada buku “Pedoman Pelayan Pendeta” yang ditulis oleh Pdt. Dr. H.L. Senduk, juga diserahkan kepada kebijakan gereja lokal.

2. GBI percaya bahwa perceraian terjadi karena dosa dan kekerasan hati manusia (Mat. 19:8), karena itu harus dihindarkan. Perceraian hanya dapat dipertimbangkan jika:

a. Ada perzinahan (Mat. 5:32, 19:9.) yakni perzinahan sebagai pola hidup, ketagihan, habit dan tidak ada niat untuk bertobat. Solusi utamanya adalah pengampunan 70x7 kali, walaupun terjadi perzinahan. Pikirkan efek negatifnya secara spiritual, psikologikal, sosial, ekonomi, terhadap anak, bila perceraian terjadi. Disarankan gugatan cerai tidak berasal dari pihak yang “tidak bersalah” tapi dari pihak yang bersalah, yaitu yang berzinah. Bila bukan karena perzinahan, seorang pria/wanita dianggap berzinah bila menikah lagi.

b. Seorang beriman diceraikan oleh pasangannya yang tidak beriman kepada Kristus, karena dia tetap memilih setia kepada Kristus walaupun diancam. Perceraian harus datang dari pihak yang tidak beriman. Setelah perceraian, orang itu tidak terikat, dan dia boleh menikah lagi (I Kor. 7:10-16).

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (Mal. 2:16) tidak dibenarkan bercerai. Dalam situasi abusif-pun hanya dianjurkan perpisahan. Buat perjanjian dengan para saksi, bila terjadi kekerasan lagi maka akan dilaporkan kepada pihak berwajib yang berhak untuk menahan orang dalam penjara. Rujuk disarankan setelah ada perubahan kepribadian (I Kor. 7:11), walaupun hal itu biasanya sangat sulit. Kasus lain seperti: ketidakcocokan karakter, ribut terus, sakit penyakit, masalah keuangan, kebiasaan buruk, tidak punya anak, tidak dibenarkan bercerai.

3. GBI percaya pernikahan kembali bisa dilaksanakan bilamana pasangan telah meninggal dunia (Roma 7:2-3). Bilamana seseorang bercerai, dan pasangan masih hidup maka sedapat mungkin tidak menikah lagi atau rujuk dengan pasangannya itu (I Kor. 7:11). Rujuk tidak diperkenankan lagi bila yang bercerai sudah pernah menikah lagi dengan orang lain (Ul. 24:1-4).

Teologi Pastoral

42 |

Page 45: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Kasus pernikahan kembali selagi pasangan semula masih hidup dapat dipertimbangkan (walaupun ini bukan hal terbaik dan sedapat mungkin dihindarkan) bilamana:

a. Orang itu diceraikan resmi oleh pasangan yang tidak seiman (I Kor. 7:15).

b. Orang itu bercerai resmi karena pasangannya hidup terus menerus dalam perzinahan (Mat. 5:32, 19:9), apalagi bila pasangan telah menikah dengan orang lain.

c. Pernikahan dan perceraian terjadi sebelum kedua orang itu mengenal Yesus, ketika dia masih dalam agama/kepercayaan lain.

B. Dikubur atau Dikremasi.GBI percaya bahwa orang yang telah meninggal dunia harus dikuburkan seperti teladan para tokoh Alkitab seperti: Abraham, Yusuf, Daud, Yesus. Kremasi tidak dicatat dalam Alkitab. Namun GBI menolak pandangan bahwa orang yang dikremasi itu pasti masuk neraka. Keselamatan kekal seseorang terjadi ketika seseorang percaya kepada Yesus ketika dia hidup. Perlakuan terhadap jasadnya setelah meninggal (misalnya: dikremasi) tidak mempengaruhi keselamatannya. Karena itu bilamana terpaksa, kremasi bisa ditolelir bilamana pemerintah mengharuskannya karena kelangkaan tanah dan mahalnya biaya penguburan (ini bisa dialami oleh jemaat GBI misalnya di: Singapura, Hong Kong, Amerika Serikat). Namun sedapat mungkin tetap penguburan adalah cara utama yang dipilih. Bilamana pihak keluarga mendesak untuk jenazah dikremasi, maka bisa saja upacara penghiburan dilakukan di rumah duka, namun tidak harus dilaksanakan krematorium.

Pdt. Purin MarbunDEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN LATIHAN

Departemen ini membawahi 3 Biro yaitu, Biro Pendidikan Umum (Pdm. Dr. Bob Foster Sinaga), Pendidikan Theologi (Pdt. Dr. Gernaida Pakpahan), Diklat dan Sertifikasi Pejabat (Pdt. Dongani Sitanggang, M.Th.). Hamba Tuhan yang lahir di Parbotihan, September 1971 memiliki 1 orang anak dari pasangan Desima Equalita Siahaan. Ia melayani sebagai Gembala Jemaat di GBI Taman Anggrek Tower II No. 7, Jakarta.

Departemen ini membawahi 3 Biro, yaitu Biro Pengembangan & Sosialisasi Ajaran (Pdt. Dr. Jonathan Trisna), Biro Pembinaan Warga Gereja/Pemuridan (Pdt. Lukas Tahir), Pendewasaan Warga Jemaat/Pelatihan (Pdt. Joel Manalu, M.Th). Hamba Tuhan yang lahir di Makassar, Oktober 1962 ini memiliki 2 orang anak dari pasangan Pdm. Silfani So. Ia melayani sebagai Gembala Jemaat di GBI Ecclesia Taman Semanan Indah Blok NA/I, Jakarta.

Pdt. Hengky So, S.ThDEPARTEMEN TEOLOGIA

43

Page 46: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

melayani &menuai

KETUA V - MISI & PELAYANAN MASYARAKAT

Pdt. dr. JOSAFAT MESACH, M.Th.

Page 47: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Kita harus melakukan pelayanan yang holistik karena saat Tuhan Yesus di bumi, ia melakukan pelayanan holistik.

Page 48: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Gereja Bethel Indonesia (GBI) harus melakukan pelayanan holistik, baik dari segi 7 tugas pelayanan gereja yang tercantum dalam Tata Gereja GBI yang meliputi, Marturia, Koinonia, Diakonia, Didaskalia, Liturgia, Poimenoia dan Oikonomia, maupun 2 misi Allah yang penting yaitu Misi Sosial dan Misi Penginjilan. Oleh sebab itulah Departemen Pelayanan Masyarakat, Departemen PI-Misi dan Bethel World Mission dijadikan satu cluster karena mereka ada hubungannya dalam melaksanakan Misi Penginjilan dan Misi Sosial. BPH GBI selaku organ pusat harus bisa memotivasi dan mementor BPD-BPD, bahkan sampai gereja-gereja lokal untuk dapat melakukan pelayanan yang holistik. Demikian dijelaskan Ketua Misi dan Pengembangan Masyarakat (MPM) BPH GBI, Pdt. dr. Josafat S. Mesach, M.Th. kepada Penyuluh beberapa waktu lalu.

Pelayanan HolistikDepartemen Pelayanan Masyarakat (Pelmas), Departemen Pekabaran Injil – Misi (PI-Misi) dan Bethel World Mission (BWM) BPH GBI, sebetulnya adalah bagian yang melakukan pelayanan yang holistik atau pelayanan yang utuh, pelayanan yang tidak terpisah-pisah baik misi sosial maupun misi penginjilan, seperti koin yang tidak bisa dipisah,” jelas Ketua MPM tersebut.

Menurut Pendeta yang akrab dipanggil Pdt. Jossy ini, “kita melakukan pelayanan yang holistik karena saat Tuhan Yesus di bumi, Ia juga melakukan pelayanan holistik. Dan menurut saya itu adalah pelayanan yang Alkitabiah, karena mencakup semua aspek dalam hidup manusia, yang meliputi roh (pneuma), jiwa (psiko) dan tubuh (somatic). Tuhan Yesuspun memberikan pelayanan kepada jasmani, contohnya ketika Ia memberi makan 5.000 orang yang lapar. Dia juga melayani jiwa, contohnya saat Ia melepaskan seorang gila di Gadara dari gangguan jiwanya, sehingga orang itu sembuh bahkan menjadi penginjil di sepuluh kota di daerah Dekapolis. Tuhan Yesus juga memperbaharui, menguatkan dan melayani roh,” papar Pdt. Jossy.

Tugas ke Tengah Masyarakat“Misi sosial bisa saja dipakai sebagai jembatan atau entry point untuk masuknya penginjilan. Kami punya satu teori baru yaitu mengubah orang-orang yang anti menjadi

netral dengan pelayanan sosial, kemudian membangun hubungan sehingga orang yang anti itu akan melihat bahwa ternyata orang Kristen mempunyai pelayanan yang baik yaitu menolong orang. Tetapi kita jangan lalu memanfaatkan hal itu sebagai satu-satunya alat. Artinya kalau orang itu tidak mau terima Tuhan, kita tidak boleh kecewa lalu meninggalkan daerah tersebut, tetapi harus terus melayani karena itu tugas kita. Kalau konteksnya GBI, pelayanan holistik itu mencakup tujuh aspek tugas pelayanan gereja yang tercantum di dalam Tata Gereja GBI, meliputi Marturia, Koinonia, Diakonia, Didaskalia, Liturgia, Poimenoia, dan Oikonomia,” ujar Ketua MPM lagi.

Menurutnya, semuanya pelayanan itu harus seimbang di dalam satu gereja, tidak bisa dalam satu gereja hanya ada Liturgi saja, Diakonianya tidak ada. Atau gereja itu kuat di Diakonia, Liturgia dan Poimenoia, tapi Oikonomia, penatalayanannya kacau, tidak pernah ditata dengan baik, manajemen gereja amburadul. Ini berarti pelayanannya belum lengkap, belum holistik. GBI harus melakukan pelayanan holistik, baik dari segi tujuh tugas gereja maupun dua misi Allah yang penting yaitu misi penginjilan dan misi sosial.

Paham Pietisme yang RadikalTugas BPH adalah mendorong BPD-BPD sampai gereja lokal, dengan cara merubah paradigma dari yang sifatnya hanya menunggu dan menadahkan tangan untuk meminta bantuan, menjadi orang yang memberi dan menolong. “Saya melihat kemungkinan theologia kita menjadi salah satu penyebab kemiskinan itu, karena kita kenal Indonesia dipengaruhi dengan kuat oleh paham Pietisme, yang sejarah asalnya dari Eropa ketika mereka mengalami revolusi industri abad 17, yang membuat orang lebih tertarik pada teknologi daripada Tuhan,” papar Pdt. dr. Josafat S.Mesach, M.Th.

Jadi ada sekelompok orang yang melihat hal ini berbahaya karena mulai men-tuhan-kan teknologi, mereka memisahkan diri dan membentuk kelompok yang menamakan diri Pietis yang menekankan pada kekudusan hidup tidak peduli dengan teknologi, tidak peduli pada kemajuan zaman, istilahnya nge-roh berat. Kalau di Amerika contohnya itu orang Amish. Pietisme sendiri masuk ke Indonesia pada zaman penjajahan Belanda. Penjajah mempunyai prinsip tidak ingin daerah jajahannya itu pintar, maju, dan memiliki kekayaan, karena kalau mereka memiliki itu, mereka bisa berontak.

Jadi ajaran Pietisme ini yang mementingkan kekudusan hidup, tidak penting harta di dunia, tidak apa-apa miskin

46 |

Page 49: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

didunia, rupanya klop dengan paham penjajah. Banyak orang zending mengajarkan hal ini, maka kita lihat sekarang daerah-daerah kantong Kristen kita itu juga merupakan daerah kantong kemiskinan. Dalam hal ini kita perlu meneliti apakah hal itu merupakan pengaruh dari teologi tersebut. Pietisme sering diungkapkan dalam lagu-lagu seperti: “biar miskin di dunia tapi kaya di surga” dan ayat yang sering dipakai misalkan: “Lebih mudah seekor unta masuk ke lubang jarum daripada seorang kaya”. Seakan-akan ayat tersebut dipakai untuk melegalkan bahwa nggak pentinglah harta itu, padahal manusia butuh uang juga untuk hidup. “Inilah yang menjadi pikiran saya bahwa salah satu tugas bagian diklat dan pengajaran adalah melakukan perubahahan mindset (cara pandang), bahwa Tuhan tidak ingin membiarkan orang menjadi miskin. Dalam Yohanes 10:10 malahan dikatakan bahwa kita akan hidup dalam kelimpahan. Untuk itulah kita membutuhkan pelayanan yang holistik”, ujar mantan Kadep Misi-Pelmas BPH GBI tersebut.

Pelatihan DiakoniaPelatihan diakonia di gereja mengajar bahwa diakonia bisa dipakai Tuhan untuk mendatangkan kemakmuran. Untuk itu ada beberapa tingkatan: Diakonia karitatif , yang bersifat sementara, insidentil. Diakonia jenis ini sifatnya hanya memberi saja misalnya memberi makan, pakaian, pengobatan secara gratis , kalau ada bencana turun. Ia tidak mengharapkan apa-apa dan setelah selesai membantu mereka pergi.

Jenis kedua adalah Diakonia Development, diakonia yang memandirikan orang, melatih orang untuk punya keterampilan sehingga ia bisa hidup, bekerja dan sebagainya. Yang ketiga adalah Diakonia advokasi, diakonia yang sifatnya pendampingan, misalnya mendampingi suatu kelompok masyarakat yang ditekan oleh penguasa, misalnya menghadapi perusahaan HPH yang merebut lahan masyarakat. Disini gereja harus berani melakukan pendampingan untuk menegakkan keadilan. Dalam kegiatan ini tentunya kita tidak perlu memakai bendera gereja tetapi bisa dengan bendera lembaga bantuan hukum.

Ada juga istilah diakonia yang lain, diakonia Reformatif yang sama dengan diakonia Development. Lalu ada

diakonia Transformatif, yaitu mentransformasi keadaan masyarakat yang sebelumnya pra sejahtera menjadi sejahtera.

Mencapai Target Melalui PelatihanMelalui Departemen Pelayanan Masyarakat (Pelmas) yang diketuai Pdt. Wiryohadi, akan ada pelatihan-pelatihan, dimulai dengan training KDC (Kingdom Driven Church) untuk merubah mindset pelayanan, diikuti pelatihan untuk pendamping sosial masyarakat, pelatihan yang bersifat meningkatkan keterampilan dan hal-hal yang mudah dilaksanakan, misalnya orang sederhana dilatih membuat kue, latihan pertanian, pertukangan, listrik dan lain-lain. Dalam hal ini kita bisa bekerja sama dengan BLK-BLK dan UKM, tentunya setelah kita melatih orang, kita juga harus memberi modal.

Target yang ingin kita capai dalam diakonia karitatif yaitu dengan mengembangkan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Rajawali yang penekanannya pada usaha pencegahan bencana, mitigasi, menolong korban bencana alam, bencana sosial, bencana penyakit yang jadi epidemi. Pelatihan ini selain bertujuan memberikan keterampilan soal penanganan bencana, juga bertujuan untuk merubah mindset seorang relawan, membentuk jiwa relawan sehingga mereka mau dan bisa menolong orang tanpa pamrih.

Penanaman Gereja BaruDepartemen PI – Misi yang dipimpin oleh Pdt Ronni Daud Simeon, juga punya program utama, yaitu progam penanaman gereja baru. Targetnya adalah setiap kecamatan di Indonesia harus ada satu atau dua GBI. Sekarang GBI tidak merata bahkan banyak kecamatan yang nol sama sekali, oleh sebab itu untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya maka harus dilakukan pemetaan baik demografi, budaya, sosial ekonomi, keamanan dan politiknya. Kami mengharapkan BPD mempunyai peranan dalam melakukan pemetaan tersebut, sehingga setiap Kecamatan yang tidak ada GBI, bisa menjadi target utama untuk penanaman gereja baru. Mengenai sumber tenaganya, kalau di Kota Kecamatan masih bisa kita usahakan lulusan STT-STT, kalau ke desa-desa kita mempersiapkan orang-orang yang bisa bertahan didesa, idealnya orang dari daerah tersebut dilatih di SMPD (Sekolah Misi Pembangunan Daerah).

SMPD dibawah Departemen Misi, melakukan penanaman gereja melalui pemetaan, rekruitmen dan pelatihan orang-orang untuk dijadikan tenaga misi dalam merintis gereja baru. “Kami berharap di setiap BPD ada jaringan

salah satu penyebab

kemiskinan itu, karena

Indonesia dipengaruhi dengan

kuat oleh paham Pietisme

47

Page 50: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

atau network yang kita sebut Bethel Mission Network (BMN). Disitulah gereja yang punya hati misi berkumpul melakukan mapping, membagi tugas sehingga tidak terjadi duplikasi di satu kecamatan,” kata Pdt. Jossy seraya menambahkan, akan efisien kalau setiap gereja yang punya hati misi menargetkan penanaman gereja baru di tiap kecamatan. Di pusat sudah ada Bethel Misson Network, terutama gereja-gereja di DKI, hal yang sama juga akan dibentuk di daerah sehingga ada jejaring misi antara gereja-gereja di daerah dan daerah dengan pusat. Mungkin di daerah punya tenaganya tetapi tidak ada dananya, di pusat yang punya dana bisa support.

Target ProgramTarget tahun ini ada kurang lebih 200 gereja baru, sebab itu mesti dibuat semacam Seminar Misi agar setiap orang, baik para hamba Tuhan, gembala sidang, pikirannya bisa terbuka dan mau serta berani untuk bergerak. Karena, jika tidak ada motivasi dan berada di zona nyaman terus, merasa sudah cukup hidup dengan satu jemaat saja, maka dia tidak terdorong untuk membuka jemaat baru, akibatnya Amanat Agung Kristus tidak berjalan.

Diharapkan di setiap Sidang MD ada satu sesi untuk membuka wawasan misi. Harus dibangun sense of belonging akan program penanaman gereja baru. Selama ini hubungan antara pusat dengan daerah sudah ada, tetapi belum maksimal. Sehingga tidak semua orang daerah mengerti dan menikmati semua program BPH.

Menurut Ketua MPM ini, BPH harus punya program yang bisa dinikmati sampai di jemaat lokal, dan jemaat lokal akan merasa ada gunanya memberi perpuluhan ke pusat, mereka akan merasa menerima pelayanan. Mungkin selama ini hanya Penyuluh yang sampai, atau kehadiran di Sidang MD saja. Harus ada program pendewasaan jemaat, contohnya kita bisa pakai SPY Pemenang yang bisa menjadi pelajaran dasar penanaman iman Kristen.

Hal ini yang harus kita coba bangun agar program-program BPH bisa sampai ke jemaat lokal. BPD diharapkan bisa membantu memetakan kebutuhan daerah, karena mereka yang tahu persis daerahnya serta menemukan real needs wilayah tersebut. Sebetulnya kalau bisa ada program dari bawah, minimal dari Perwil, mulai dengan menemukan masalah, kemudian dipilah lagi antara masalah yang sebenarnya dengan masalah yang dirasakan. Jika ada masalah, bisa dibuat prioritasnya, dilanjutkan dengan pembuatan program, sehingga dari situ dapat terwujud program yang bottom up.

Menjangkau Luar NegeriBethel World Mission dibawah pimpinan Pdt. Johan Handoyo, sasaran utamanya saat ini menjangkau orang Indonesia yang ada di luar negeri, membentuk gereja Indonesia diluar negeri, tetapi harapannya kedepan bukan itu saja, harapannya adalah GBI di luar negeri bisa menjangkau penduduk asli negeri itu, khususnya di Amerika dan Eropa, dimana kekristenan mulai turun. GBI harus bisa menjadi motor untuk revival. GBI bahkan bisa menjadi gereja dunia, bukan hanya gereja untuk orang Indonesia. GBI di luar negeri akan menjadi pelopor berdirinya menara doa-menara doa kota bagi bangsa-bangsa.

Oleh sebab itu semua pejabat GBI harus melakukan pelayanan holistik. Jangan lupa bahwa ada Amanat Agung, orang Kristen harus menyampaikan kabar baik, kabar baik bahwa ada keselamatan kekal, kabar baik untuk lingkungan hidup yang sudah rusak, kabar baik untuk yang tertindas, kabar baik untuk si miskin, kabar baik untuk yang diperlakukan tidak adil. Untuk itu kita harus terbuka dan mau dilatih bagaimana menyampaikan kabar baik dengan pendekatan yang holistik. “Saya berharap semua pejabat jangan ada yang merasa sudah hebat, sudah lebih tahu. Mungkin kalau ada yang sudah banyak tahu, tetaplah terbuka untuk hal-hal yang baru,” ujar Pdt. Jossy menutup wawancara. [RT/deb].

Pdt. dr. Josafat Stephanus Mesach lebih populer dengan panggilan Pdt. Yosi Mesach, Ketua Misi dan Pengembangan Masyarakat BPH GBI. Saat ini melayani sebagai Gembala Jemaat GBI Petamburan, Jakarta. Hamba Tuhan yang lahir di Jakarta, Juni 1963 ini memiliki 2 orang anak dari pasangan Pdm. Laura Garchia yaitu Kezia dan Kefas. Dalam kepengurusan BPH GBI, pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Pelayanan Masyarakat (Pelmas) (2000-2004) dan Ketua Departemen Misi-Pelmas (2008-2014).

48 |

Page 51: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

mengembangkan sumber daya agar setiap jemaat lokal melakukan tugas panggilan-nya

Departemen Pelayanan Masyarakat (Pelmas) adalah departemen dibawah BPH GBI yang bersinggungan langsung kepada gereja & masyarakat. Departemen ini dalam periode 2014-2018 diketuai oleh Pdt. Dr. Wiryohadi, M.Th.

“Mimpi saya adalah untuk mengembangkan sumber daya jemaat lokal, jadi kami ingin setiap jemaat lokal melakukan tugas panggilan-Nya. Tuhan telah memilih jemaat-Nya dan pasti punya tujuan, karena itu jemaat harus tahu apa rencana Tuhan dalam kehidupannya. Oleh karena itu saya akan melakukan seminar pemberdayaan jemaat dan para gembala untuk bisa memberdayakan jemaat sesuai dengan panggilan jemaat menjadi pelayan masyarakat,” ujar Pdt. Wiryohadi seraya menambahkan, “Kami di Pusat (BPH) nanti bukan turun langsung, tetapi akan meng-encourage jemaat sehingga jemaat bangkit, jika ada bencana mereka yang siap turun. Itulah sebenarnya fungsi dari BPH”, katanya.

Untuk menuju GBI MANTAP, Departemen Pelmas akan mengadakan dan melantik Persekutuan Dokter Gereja Bethel Indonesia (PD GBI), Tagana, dan bidang-bidang yang akan menjadi perpanjangan tangan BPH di setiap BPD. Sebab, apabila di setiap BPD belum ada PD GBI maupun Tagana, maka Pelmas menjadi kurang efektif. Oleh karena Pdt. Wiryohadi menargetkan tahun 2015, sudah ada Tagana di BPD Riau, Papua Barat 1 & 2 serta NTT, untuk BPD-BPD lainnya akan menyusul.

Bayangkan, jika jemaat lokal bangkit, pasti semua persoalan yang ada di kota itu, selesai. Dan masalah kota menjadi semakin ringan karena semua bergerak dan masing-masing persoalan tersebut ada yang menanganinya. “Makanya, saya punya mimpi, ke depan semua gereja lokal bangkit dan ini tidak mudah. Saya mulai menerapkan ini juga selama 10 tahun ini, saya melihat persoalan apa saja, bukan hanya persoalan bencana, anak jalanan,

orang-orang yang terbuang, saya juga memperhatikan masalah kehidupan mereka, bagaimana mencari nafkah, dll. Sekarang di tempat saya, gereja bersama-sama jemaat juga bergerak membuat panti asuhan, klinik, rumah sakit, penanganan orang gila, anak asuh, dll.” ujar Pdt. Wiryo.

Untuk membuat jemaat bangkit, harus dimulai dari pemimpinnya yang memiliki kasih dan teladan. Kebanyakan pendeta hanya pandai bicara tetapi tidak melakukan, itulah yang menjadi masalah. “Saya sendiri untuk mengajar mereka bergerak itu perlu 2,5 tahun. Menjadi pemimpin harus jadi teladan berdiri di depan, memberikan pertolongan di kala ada persoalan. Namun, apabila jemaat sudah dapat berdiri dan berjalan sendiri, mereka akan bekerja sama untuk lakukan pekerjaan-pekerjaan Tuhan, kita tinggal support saja. Ini yang saya mau inspirasikan ke semua gereja lokal,” jelasnya.

Program Jangka Waktu Dekat - Mengubah Pola Pikir

Menurutnya, anak Tuhan punya potensi dan kompetensi yang sama dengan pihak luar, tetapi masalahnya mereka itu tidak mau rajin, sedangkan orang dunia rajin. Tuhan bilang, ada hukum yang general yang harus ditaati dulu, baru hukum khusus. Hukum general misalnya ‘kalau kamu

PELAYANAN MASYARAKAT

jika jemaat lokal bangkit, persoalan

yang ada di kota tersebut teratasi.

49

Page 52: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

rajin, diberkati, kalau malas gak makan, pencuri datang, kemiskinan datang menyerbu’. Jadi, ayat-ayat itu harus dihidupi, baru ayat selanjutnya, Roh Kudus akan memperlengkapi kamu.

Kenapa kebanyakan orang Kristen di PHK? Karena penerapan Firman Tuhan salah, jadi mereka tidak hidup dalam hukum yang general, nah itu yang harus di-’cuci otak’. Tidak mudah memang merubah pola pikir, karena itu, Pendetanya harus memberi teladan. Contoh, kalau kita hanya bicara “mari tolong orang miskin” tapi tidak action, maka tidak akan ada yang mengikuti. Lain halnya, jika kita bicara “saya akan keluarkan sekian puluh juta untuk menolong orang miskin” dan bertindak, maka nanti akan banyak jemaat yang mengikuti. Karena itu, Pendeta harus mengalami Fiman terlebih dahulu, baru bisa meng-encourage orang lain.

“Saya dari sekuler saya mengerti gimana persaingan di dunia luar dan sayang sekali anak-anak Tuhan malas. Padahal, ikut Tuhan itu kerja keras dan memaksimalkan kemampuan kita, karena Roh Kudus itu bekerja lebih dashyat daripada kemampuan kita. Kita kadang berpikir nanti Roh Kudus yang mengerjakan, no, no, no... Jika kamu bisa dengan kemampuanmu menghasilkan seratus, maka dengan pertolongan Roh Kudus bisa menghasilkan seribu,” jelas Kadep Pelmas tersebut seraya mengungkapkan bahwa, penyebab rata-rata daerah miskin adalah karena malas. Contoh di Israel, bukankah lebih sulit daripada di Indonesia? Dimana tanahnya jauh lebih kering. Tetapi karena mereka rajin, maka ada jalan keluarnya.

Sekarang, dari puluhan ribu yang pernah kita tolong, ada hampir dua ribu yang bertobat masuk gereja, sebelumnya mereka malas dan semua tidak bekerja. Kok bisa? “Nah, saya ‘cuci otak’. Selama ini mereka bilang banyak anak banyak rejeki, pokoknya punya anak pasti ada yang kasih makan. Mental pengemis itu yang membuat orang tidak bisa bertumbuh,” tegasnya lagi.

Setelah di-’cuci otak’ ternyata ada satu orang berubah dan dijadikan kesaksian di depan jemaat. “Saya senang membuat video-video orang yang berhasil. Dari yang hanya tukang jahit, kita tolong jadi pengusaha jahit, kita belikan mesin jahit dan banyak yang berhasil di bidang itu. Lalu setelah dia berhasil, saya sewakan satu rumah yang lebih besar, dibelikan mesin lebih banyak, tetapi harus dikembalikan dan harus tolong jemaat yang lain yang tidak bekerja,” jelas nya.

Mereka dilatih terlebih dahulu sebelum mereka kerja, ditingkatkan keahliannya; kemudian disiapkan lapangan pekerjaannya dan mereka harus rajin bekerja dan berkarya. Jemaat yang sudah berhasil, itu karena Tuhan yang memberi hikmat, namun bagi yang belum berhasil bukan karena mereka bodoh tetapi belum tahu jalannya.

Menurut Pdt. Wiryohadi, jika ia ditanya berapa banyak yang berhasil dalam setahun? Zero. Dua tahun? Masih zero, tetapi dalam tahun ke 3 ada 5% berhasil, 4 tahun 10%, 6 tahun 30%. Sekarang yang terlibat di gereja Pdt. Wiryohadi dalam hal ini sudah lebih dari 70% setelah sepuluh tahun. Selanjutnya, jemaat terus bergerak menolong, kisah sukses yang ada yang menginspirasi banyak orang untuk melakukan, bukan lagi dirinya sendiri yang harus memotivasi jemaat. Sekarang, yang kuat menolong yang lemah, itu terjadi di gereja kami.

Pdt. Wiryohadi menegaskan bahwa, ini bukan pekerjaan jangka pendek, kalau sekedar mejalankan diklat, dalam waktu singkat bisa diseledaikan,

tetapi untuk mengimplementasikan perlu waktu. Kita percaya Tuhan akan berikan hikmat, agar GBI bergerak menjadi kepanjangan tangan Tuhan kepada jiwa-jiwa yang membutuhkan pertolongan.

bagi yang belum berhasil, bukan karena mereka bodoh tetapi belum tahu

jalannya

50 |

Page 53: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Biro Departemen Pelayanan Masyarakat

Pdt. Wiryohadi dalam kepemimpinannya sebagai Kadep Pelmas BPH GBI mengatakan, prioritas utama dalam kepemimpinannya dalam tahun pertama ini akan mengubah pola pikir dan membuat sistem, yang mana sistem ini bisa dipakai oleh BPD atau gereja-gereja untuk meningkatkan pelayanan masyarakat di daerahnya masing-masing. Dan tidak semua bisa mendapatkannya, hanya mereka yang serius akan dilatih dan dipersiapkan agar menghasilkan dampak yang maksimal.

Departemen Pelayanan Masyarakat membawahi beberapa biro, yaitu: Biro Pelayanan Sosial, Pengembangan Masyarakat, dan Hukum & Advokasi.

Biro Pelayanan Sosial

Biro ini diketuai oleh Pdt. Didimus Fingkreuw, M.Th, membawahi bidang Tagana, Persekutuan Dokter GBI dan juga OTA (Orang Tua Asuh), masing-masing bidang memiliki tugas dan pekerjaan yang langsung berkenaan dengan masyarakat luas, khususnya masyarakat yang tergabung dalam jemaat GBI.

1. Tagana Rajawali Be Voulenteers

Tagana (Taruna Siaga Bencana) adalah suatu wadah berhimpun personal terlatih penanggulangan bencana berbasis masyarakat di bawah pembinaan Kementrian Sosial Republik Indonesia Dirjen Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, sedangkan Rajawali Be Voulenteers adalah unsur dari Tagana yang beranggotakan relawan Kristiani. Berdiri sejak tahun 2010, Tagana Rajawali Be Voulenteers (RBVI) hadir untuk menjadi berkat bagi bangsa dan terbuka untuk semua pihak yang ingin mengambil bagian dalam penanggulangan bencana.

Tagana Rajawali Be Voulenteers juga telah ada hampir disemua BPD-BPD GBI dan sebagai Koordinator Nasionalnya Drg. Kristina Hutagaol, MARS sedangkan untuk Koordinator Lapangannya Melky Siletty.

2. OTA (Orang Tua Asuh)

OTA telah menjadi berkat bagi masyarakat luas yang tidak mampu membayar biaya pendidikan. Sejak tahun 2004, OTA ada di BPH GBI dibawah Departemen Pelmas dan pengelolaannya langsung oleh BPH GBI. Sampai saat ini OTA telah memberi bantuan kepada anak-anak kurang mampu untuk menempuh pendidikan dan OTA juga membutuhkan peran dan dana dari seluruh Jemaat GBI.

3. Persekutuan Dokter Gereja Bethel Indonesia (PD GBI)

Persekutuan Dokter GBI ini lahir dari kerinduan Pdt. dr. Deddy Goandys (Ketua PD GBI) melihat banyak profesi dokter dari jemaat GBI dan banyaknya gereja lokal yang membuka pelayanan kesehatan. Pada tahun 2009 PD GBI resmi dibawah Departemen Pelmas. Tujuan dari PD GBI ini untuk menghimpun dokter-dokter yang berjemaat di GBI untuk dapat melayani Kesehatan kepada masyarakat, dengan mottonya “Kami melayani dengan kasih” PD GBI telah berperan dalam pelayanan kesehatan di Aceh, NTT dan wilayah-wilayah lainnya. Menjadi tabib bagi mereka yang terikat adalah Visi dari PD GBI dengan program utamanya adalah penanganan gizi buruk dan seminar serta pelatihan kesehatan. Saat ini PD GBI sedang mengupayakan Mobil Klinik untuk masyarakat, tujuan mobil klinik ini untuk masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.

51

Page 54: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Biro Pengembangan Masyarakat

Biro Pengembangan Masyarakat dipimpin oleh Pdt. Dr. Shepard Supit, biro ini memiliki tujuan untuk mengembangkan Sumber Daya Gereja dan Masyarakat, dengan langkah awal memberikan seminar-seminar untuk merubah mindset atau pola pikir gereja dan masyarakat. Dengan demikian sistem diakonia dirubah dari kuratif menjadi transformatif, artinya biro ini mendidik, melatih dan memberdayakan masyarakat untuk bisa memberdayakan potensi kekayaan alam di wilayah masing-masing. Dengan demikian masyarakat akan dapat bertahan hidup dan sejahtera dan gereja dapat menolong gereja. Adapun program dari Biro Pengembangan Masyarakat dibagi menjadi tiga program besar yaitu:

1. Pelayanan dan Pembinaan

Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pembinaan serta pelayanan yang efisien dan kena sasaran. Pelayanan dan Pembinaan memiliki program kerja yaitu membangun Graha Asuh di Mentawai, Pelayanan anak jalanan, Pembinaan Panti-panti Asuhan, dan Rumah Singgah.

2. Pengembangan SDM melalui Pendidikan dan Kesehatan

Program ini bertujuan mengembangkan dan memberdayakan jemaat dan masyarakat. Pelatihan guru misionaris untuk pengembang pendidikan di daerah, pelatihan tenaga medis dan pengembang kesehatan masyarakat serta kursus motivator dan pembangunan desa (MPD) adalah program-program unggulannya. Program ini juga akan bekerja sama dengan Universitas-universitas Kristen, seperti Satya Wacana, UKI dan UPH.

3. Pengembangan Ekonomi Jemaat dan Rakyat

Program ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi gembala, jemaat dan masyarakat. Adapun Proyek percontohan pertanian, peternakan dan perikanan serta kelompok usaha bersama (KUB) yang bisa jadi koperasi dan Pondok Iman Jonggol adalah program utamanya.

Saat ini melalui Biro Pengembangan Masyarakat, Departemen Pelayanan Masyarakat telah menjadikan Soe menjadi proyek percontohan dengan menanam lebih dari enam ribu pohon Strawberry dan Tomat di tanah milik BPD GBI NTT seluas dua hektare. Dari proyek ini pendeta dan jemaat serta masyarakat sekitar akan diberdayakan sehingga mereka memiliki pendapatan yang baik. Selain itu gereja juga dapat berternak, dengan demikian gereja tidak hanya tergantung dari perpuluhan jemaat, tetapi bisa menyejahterakan masyarakat dengan sistem bagi hasil.

Selain itu Biro Pengembangan Masyarakat, Departemen Pelmas juga akan menjadi proyek percontohan di Pontianak dengan tanah seluas tujuh hektare dan di Papua serta Aceh. Namun, sebelumnya Departemen Pelmas akan mengadakan seminar untuk mengubah pola pikir dan pentingnya integritas.

52 |

Page 55: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Pdt. Dr. Wiryohadi, M.Th.DEPARTEMEN PELAYANAN MASYARAKAT

Pdt. DR. Yonathan Wiryohadi saat ini di BPH GBI menjabat sebagai Ketua Departemen Pelayanan Masyarakat (Pelmas). Departemen ini membawahi 3 Biro yaitu, Biro Hukum & Advokasi (Pdt. Dr. Hanan Suharto, M.Hum), Pelayanan Sosial (Pdt. Didimus Fingkreuw, M.Th), Pengembangan Masyarakat (Pdt. Dr. Sheperd Supit). Hamba Tuhan yang lahir di Pati, Januari 1963 ini memiliki 1 orang anak dari pasangan Swissa Flora. Ia melayani sebagai Gembala Jemaat di GBI WTC Matahari, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang.

Pdt. Ronny Daud Simeon saat ini di BPH menjabat sebagai Ketua Departemen PI/Misi. Departemen ini membawahi 2 Biro yaitu, Biro PI (Pdt. Pondang Hasibuan, S.Th), Biro Misi (Pdt. Henoch Budiyanto, M.Th). Hamba Tuhan yang lahir di Malang, Juli 1964 memiliki 3 orang anak dari pasangan Pdm. Nancy Limantono. Ia melayani sebagai Gembala Je-maat di GBI Hotel Grand Tropic, S. Parman dan GBI Hope Asia, Jl. Sutopo, Jakarta serta di GBI ROCK Palembang sebagai Pendeta Pembina.

Pdt. Dr. Ronny Daud Simeon, SE, MPMDEPARTEMEN PI/MISI

Biro Hukum dan Advokasi

Biro ini bertujuan untuk membantu gereja, jemaat serta masyarakat luas mendapatkan bantuan hukum. Biro yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Hanan Suharto, M.Hum ini memiliki program yaitu:

• Pembentukan LBH Pusat di Graha Bethel dan Pembentukan LBH di setiap BPD-BPD yang berpusat di Graha Bethel. Tujuannya untuk merekrut sarjana-sarjana hukum dalam memberdayakan dan membantu warga jemaat GBI.

• Membangun Jaringan dengan perusahaan-perusahaan milik jemaat sebagai Legal Konsultan. Tujuannya membantu semua permasalahan hukum, pemerintah, perizinan, perburuhan, perpajakan dan lain-lain. Biro hukum akan membangun jaringan dengan LBH-LBH yang sudah ada, seperti LBH dari GBI Mawar Saron, GBI Gatot Subroto dan GBI WTC. Sedangkan sasarannya adalah mendapatkan dana retainer free untuk subsidi silang dalam menangani jemaat miskin dan membantu program Pelmas lainnya.

• Membantu LBH-LBH di Setiap BPDTujuannya memberdayakan dan membantu jemaat dalam segala permasalahan hukum dan memberdayakan BPD di bidang Pelayanan Masyarakat. Dengan sasaran memandirikan LBH di setiap BPD.

• Menjaring kader-kader muda GBI untuk berpolitik praktisTujuannya menempatkan jemaat-jemaat potensial GBI di parlemen. Sasarannya memperkuat kekristenan di Indonesia dan mengikuti serta memperjuangkan perkembangan hukum yang berkaitan dengan kehidupan bergereja.

• Seminar Hukum Praktis Bagi Para Gembala dan Pejabat GBITujuannya memberi pengertian tentang hukum yang sering terjadi dan dihadapi dalam kehiduapn jemaat. Dengan sasaran, gembala dapat memahami hukum praktis dan bisa mencegah serta mengatasi masalah yang terjadi di jemaat.

53

Page 56: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Kisah Sukses Bpk. TimotiusDari TUKANG JAHIT MENJADI PENGUsaha Garmen

Kemiskinan telah menjangkiti jutaan orang di Indonesia yang merupakan akumulasi dari banyak faktor utama seperti tertutupnya kesempatan bekerja, tidak tersedianya modal untuk membuka usaha sampai kepada kemalasan untuk bekerja keras. Timotius adalah satu dari sekian banyak orang yang ikut terseret

dalam pusaran problema sosial yang menggelembung ini.

Kemiskinan mengikat kuat keseharian Keluarga Timotius, bahkan ketika sang buah hati jatuh sakit, Timotius tidak mampu untuk membawanya berobat. Beruntung, Tim Diakonia GBI WTC dipakai Tuhan dan bergerak cepat untuk menolong dan menopang keluarga ini. Timotius mendapat bantuan sembako

yang diberikan GBI WTC setiap minggunya.

Sampai satu hari, Roh Kudus membuka pengertian yang mengubah paradigma Timotius untuk bangkit dari keterpurukan dan memulai suatu usaha garmen dengan sumber yang ia miliki. Doa dan harapan Timotius

seolah menemukan jalan menuju kenyataan. Melalui bantuan dana pinjaman yang diberikan Tim Diakonia GBI WTC, Ibu Margaret selaku ketua Distrik 7a, kini Timotius bisa mengontrak rumah yang lebih besar dan

tekad Timotius untuk memiliki usaha garmen yang lebih besar, mulai terwujud.

Kejujuran dan kegigihan yang ada di dalam diri Timotius, ketulusan hati untuk berdampak dan memberkati lingkungan melalui usaha yang dijalankannya pun Tuhan lihat dan perhitungkan. Usaha yang dirintis dari

nol itu semakin besar, kini sudah mengalami pelipatgandaan dengan memiliki 5 unit mesin jahit.

Ketika kita berjalan dalam arahan dan tuntunan Tuhan, dan menjadi orang-orang yang bisa dipercaya oleh Tuhan, maka kita akan menikmati pelipatgandaan mujizat dan hidup diberkati . Dan setiap jerih lelah dan

pengorbanan yang kita berikan di dalam ketaatan kepada Tuhan tidak akan pernah sia-sia.

Tuhan Yesus memberkati.

Retreat dan Raker BPH GBI Januari 2015

Guna memperlengkapi para pelayan Tuhan menuju GBI Mantap (2014-2018), BPH GBI mengadakan retreat dan rapat kerja staf lengkap BPH GBI di kawasan Cisarua, Jawa Barat (13-15 Januari 2015). Pdt. Japarlin Marbun (Ketua Umum BPH GBI) mengatakan tujuan kegiatan ini yaitu mengawali kegiatan dan melakukan program kerja dengan doa, pengurapan Kuasa Roh Kudus dan kesatuan hati . Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo dalam khotbah singkatnya menyampaikan tahun 2015 adalah pelipatgandaan mujizat dan sesuai dengan kalender Yahudi 5775 (tahun sabbath). Ia yakin GBI senanti asa dituntun Tuhan.

Ia menguti p Mazmur 33:18, Efesus 3:20, KIS 2:19-20. Langkah-langkah pembaruan organisasi dipaparkan oleh Drs. Sigit Triyono, MM (Sukses Holisti k Indonesia Consulti ng). Dari paparan tersebut, ia menjelaskan 5 poin yaitu: (1) Seti ap organisasi membutuhkan pembaruan agar tetap mampu bertumbuh; (2) Faktor-faktor yang mendorong kinerja organisasi terdiri atas: arahan organisasi, strategi dan tata-nilai serta teknik implementasi; (3) Empat penghalang implementasi strategi organisasi: visi, SDM, pimpinan dan sumber daya lainnya; (4) Tiga K (Kunci) pembaruan organisasi: komitmen, kompetensi, dan koordinasi; (5) Tiga tahapan siklus pembaruan organisasi: anti sipasi, disain dan integrasi.

54 |

Page 57: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Retreat dan Raker BPH GBI Januari 2015

Guna memperlengkapi para pelayan Tuhan menuju GBI Mantap (2014-2018), BPH GBI mengadakan retreat dan rapat kerja staf lengkap BPH GBI di kawasan Cisarua, Jawa Barat (13-15 Januari 2015). Pdt. Japarlin Marbun (Ketua Umum BPH GBI) mengatakan tujuan kegiatan ini yaitu mengawali kegiatan dan melakukan program kerja dengan doa, pengurapan Kuasa Roh Kudus dan kesatuan hati . Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo dalam khotbah singkatnya menyampaikan tahun 2015 adalah pelipatgandaan mujizat dan sesuai dengan kalender Yahudi 5775 (tahun sabbath). Ia yakin GBI senanti asa dituntun Tuhan.

Ia menguti p Mazmur 33:18, Efesus 3:20, KIS 2:19-20. Langkah-langkah pembaruan organisasi dipaparkan oleh Drs. Sigit Triyono, MM (Sukses Holisti k Indonesia Consulti ng). Dari paparan tersebut, ia menjelaskan 5 poin yaitu: (1) Seti ap organisasi membutuhkan pembaruan agar tetap mampu bertumbuh; (2) Faktor-faktor yang mendorong kinerja organisasi terdiri atas: arahan organisasi, strategi dan tata-nilai serta teknik implementasi; (3) Empat penghalang implementasi strategi organisasi: visi, SDM, pimpinan dan sumber daya lainnya; (4) Tiga K (Kunci) pembaruan organisasi: komitmen, kompetensi, dan koordinasi; (5) Tiga tahapan siklus pembaruan organisasi: anti sipasi, disain dan integrasi.

Page 58: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Sidang Majelis Pekerja Lengkap 1 BPH GBI

Tuhan memberikan janji melalui Firman-Nya untuk memberikan hati yang baru dan roh yang baru. Hal ini disampaikan Pdt. Dr. Japarlin Marbun saat khotbah sebelum membuka persidangan MPL (Majelis Pekerja Lengkap) I di Cisarua, Bogor, 26 Januari 2015. Persidangan ini mengangkat tema utama “Pandanglah Sekelilingmu, Ladang Sudah Menguning Tuailah Bersama”. Sub tema “Era Baru Menuju GBI Semakin Mantap”. Beliau

menguti p nats Yehezkiel 36:26-27 dan Yesaya 45:9. Usai Firman Tuhan MPL I dibuka dengan pemukulan gong oleh Pdt. Soehandoko Wirhaspati , MA (MP) dengan didampingi Ketum BPH GBI, jajaran MP GBI. Selanjutnya, acara diisi dengan sambutan Ketua Umum BPH GBI. Pdt. Dr. Japarlin Marbun dengan memaparkan secara ringkas GBI M.A.N.T.A.P. Langkah manajerial untuk mewujudkan gereja sehat, terti b, maju sehingga Tuhan dipermuliakan yaitu Pertama, pelati han semua gembala agar mampu mengembangkan gereja secara maksimal. Kedua, penyediaan mentor,konsultan bagi para gembala agar dapat mengembangkan gereja lokal. Keti ga, membantu pembangunan gereja di daerah dengan dana, tenaga. Keempat, mentoring, serti fi kasi pejabat. Pdt. Dr. Japarlin Marbun menekankan BPH GBI akan melaksanakan pembangunan manusia melalui pembekalan-pembekalan dan program-program pemberdayaan.

Persidangan mencapai kuorum dengan kehadiran 110 orang anggota MPL dari 130 orang anggota MPL. Majelis Ketua persidangan Pdt. Dr. dr. Dwidjo Saputro, SpKJ. MPL I ini menghasilkan keputusan untuk melanti k para anggota MPL BPH GBI yang baru yaitu Pdt. Justus Waluyo, Pdt. Ishak F Erawadi, Pdt. David Yamor, Pdt. Malden Hasibuan, Pdt. Markus Sudarji, Pdt. Samuel Gunawan, Pdt. Wisnu Tri Oka. Sementara itu, Pdm. Himawan Leenardo dilanti k menjadi Pendeta (Pdt). Pdt. Eben Haezer dilanti k sebagai Ketua BPD Papua Barat II.

Portal berita BPH GBI yaitu www.beritabethel.com diluncurkan dan menghimbau agar BPD-BPD di daerah dan anggota MPL berkenan membantu mengisi konten-konten yang ada. Acara selanjutnya, Perjamuan Kudus dipimpin oleh Pdt. Soehandoko Wirhaspati , MA dan pelanti kan pengurus INISEL Sekolah Tinggi Theologia Bethel Indonesia (STTBI). Selamat dan sukses.

Rakernas BPD GBIse-Indonesia

Para pengurus BPD GBI (Ketua, Sekretaris, Bendahara) GBI se Indonesia dan BPLN Eropa, Eropa Selatan, Australia menghadiri Rakernas BPH GBI di Cisarua, Jawa Barat, 28-30 Januari 2015. “Semua jawatan (pengurus BPD) adalah berasal dari Tuhan dan bertujuan untuk memperlengkapi orang kudus bagi pekerjaan Tuhan,” ujar Pdt. Dr. Japarlin Marbun saat kotbah dalam sesi pembukaan Rakernas. Ia menguti p Efesus 4:11-16.Selain menguti p nats, ia juga membacakan pandangan Lord Mount Gomery soal kepemimpinan yaitu kemampuan dan kehendak untuk mengerahkan sekelompok manusia untuk mencapai satu tujuan bersama. Untuk mencapai visi, misi GBI diarahkan ti ndakan sesuai dengan Mati us 28:19-20 dan membutuhkan Kuasa Roh Kudus untuk pencapaiannya (Kis 1:8) dan 2 Tim 3:16. Ia bersyukur bahwa GBI saat ini bisa berkembang ke segala bangsa.

Dengan nada prihati n, ia mengatakan saat ini banyak gereja lokal GBI “berbaju” GBI namun dalamnya (ajaran) bukan GBI. Target orang percaya, hamba Tuhan yaitu bertumbuh secara rohani, membangun karakter hamba dan hidup berkekan, serupa dengan Kristus. Ketum BPH GBI menyatakan keprihati nan saat menjumpai gereja tertentu yang dikelola dengan semangat industri. “Jika gereja itu ti dak menghasilkan keuntungan maka gereja itu ditutup. Jangan andalkan segala cara yang ti dak Alkitabiah,” ujarnya.

Pdt. Japarlin menyampaikan secara singkat 7 pokok program BPH GBI (2014-2018) yaitu pemberdayaan pejabat dan warga jemaat, PI, Misi dan church planti ng, pemberdayaan keluarga dan masyarakat, Penguatan organisasi dan kepemimpinan, pengembangan pendidikan dan pengajaran, penguatan jemaat lokal, peningkatan peran gereja bagi bangsa dan negara.

Atas anugerah-Nya, GBI tumbuh menjadi gereja terbesar di Indonesia pada urutan ke-2 setelah HKBP. Pencapaian ini disampaikan oleh Pdt. Japarlin saat audiensi dengan Ketua DPR, Ketua MPR dan Ketua DPD di Gedung DPR/MPR RI beberapa waktu lalu. “Mereka kagum dengan besarnya jemaat GBI,” katanya.

Page 59: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Sidang Majelis Pekerja Lengkap 1 BPH GBI

Tuhan memberikan janji melalui Firman-Nya untuk memberikan hati yang baru dan roh yang baru. Hal ini disampaikan Pdt. Dr. Japarlin Marbun saat khotbah sebelum membuka persidangan MPL (Majelis Pekerja Lengkap) I di Cisarua, Bogor, 26 Januari 2015. Persidangan ini mengangkat tema utama “Pandanglah Sekelilingmu, Ladang Sudah Menguning Tuailah Bersama”. Sub tema “Era Baru Menuju GBI Semakin Mantap”. Beliau

menguti p nats Yehezkiel 36:26-27 dan Yesaya 45:9. Usai Firman Tuhan MPL I dibuka dengan pemukulan gong oleh Pdt. Soehandoko Wirhaspati , MA (MP) dengan didampingi Ketum BPH GBI, jajaran MP GBI. Selanjutnya, acara diisi dengan sambutan Ketua Umum BPH GBI. Pdt. Dr. Japarlin Marbun dengan memaparkan secara ringkas GBI M.A.N.T.A.P. Langkah manajerial untuk mewujudkan gereja sehat, terti b, maju sehingga Tuhan dipermuliakan yaitu Pertama, pelati han semua gembala agar mampu mengembangkan gereja secara maksimal. Kedua, penyediaan mentor,konsultan bagi para gembala agar dapat mengembangkan gereja lokal. Keti ga, membantu pembangunan gereja di daerah dengan dana, tenaga. Keempat, mentoring, serti fi kasi pejabat. Pdt. Dr. Japarlin Marbun menekankan BPH GBI akan melaksanakan pembangunan manusia melalui pembekalan-pembekalan dan program-program pemberdayaan.

Persidangan mencapai kuorum dengan kehadiran 110 orang anggota MPL dari 130 orang anggota MPL. Majelis Ketua persidangan Pdt. Dr. dr. Dwidjo Saputro, SpKJ. MPL I ini menghasilkan keputusan untuk melanti k para anggota MPL BPH GBI yang baru yaitu Pdt. Justus Waluyo, Pdt. Ishak F Erawadi, Pdt. David Yamor, Pdt. Malden Hasibuan, Pdt. Markus Sudarji, Pdt. Samuel Gunawan, Pdt. Wisnu Tri Oka. Sementara itu, Pdm. Himawan Leenardo dilanti k menjadi Pendeta (Pdt). Pdt. Eben Haezer dilanti k sebagai Ketua BPD Papua Barat II.

Portal berita BPH GBI yaitu www.beritabethel.com diluncurkan dan menghimbau agar BPD-BPD di daerah dan anggota MPL berkenan membantu mengisi konten-konten yang ada. Acara selanjutnya, Perjamuan Kudus dipimpin oleh Pdt. Soehandoko Wirhaspati , MA dan pelanti kan pengurus INISEL Sekolah Tinggi Theologia Bethel Indonesia (STTBI). Selamat dan sukses.

Rakernas BPD GBIse-Indonesia

Para pengurus BPD GBI (Ketua, Sekretaris, Bendahara) GBI se Indonesia dan BPLN Eropa, Eropa Selatan, Australia menghadiri Rakernas BPH GBI di Cisarua, Jawa Barat, 28-30 Januari 2015. “Semua jawatan (pengurus BPD) adalah berasal dari Tuhan dan bertujuan untuk memperlengkapi orang kudus bagi pekerjaan Tuhan,” ujar Pdt. Dr. Japarlin Marbun saat kotbah dalam sesi pembukaan Rakernas. Ia menguti p Efesus 4:11-16.Selain menguti p nats, ia juga membacakan pandangan Lord Mount Gomery soal kepemimpinan yaitu kemampuan dan kehendak untuk mengerahkan sekelompok manusia untuk mencapai satu tujuan bersama. Untuk mencapai visi, misi GBI diarahkan ti ndakan sesuai dengan Mati us 28:19-20 dan membutuhkan Kuasa Roh Kudus untuk pencapaiannya (Kis 1:8) dan 2 Tim 3:16. Ia bersyukur bahwa GBI saat ini bisa berkembang ke segala bangsa.

Dengan nada prihati n, ia mengatakan saat ini banyak gereja lokal GBI “berbaju” GBI namun dalamnya (ajaran) bukan GBI. Target orang percaya, hamba Tuhan yaitu bertumbuh secara rohani, membangun karakter hamba dan hidup berkekan, serupa dengan Kristus. Ketum BPH GBI menyatakan keprihati nan saat menjumpai gereja tertentu yang dikelola dengan semangat industri. “Jika gereja itu ti dak menghasilkan keuntungan maka gereja itu ditutup. Jangan andalkan segala cara yang ti dak Alkitabiah,” ujarnya.

Pdt. Japarlin menyampaikan secara singkat 7 pokok program BPH GBI (2014-2018) yaitu pemberdayaan pejabat dan warga jemaat, PI, Misi dan church planti ng, pemberdayaan keluarga dan masyarakat, Penguatan organisasi dan kepemimpinan, pengembangan pendidikan dan pengajaran, penguatan jemaat lokal, peningkatan peran gereja bagi bangsa dan negara.

Atas anugerah-Nya, GBI tumbuh menjadi gereja terbesar di Indonesia pada urutan ke-2 setelah HKBP. Pencapaian ini disampaikan oleh Pdt. Japarlin saat audiensi dengan Ketua DPR, Ketua MPR dan Ketua DPD di Gedung DPR/MPR RI beberapa waktu lalu. “Mereka kagum dengan besarnya jemaat GBI,” katanya.

Page 60: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

KEPUTUSANSIDANG MAJELIS PEKERJA LENGKAP I PERIODE 2014 -2018

GEREJA BETHEL INDONESIA

1. SK No. 001/MPL I GBI/2015. Sidang Majelis Pekerja Lengkap I Gereja Bethel Indonesia yang diselenggarakan tanggal 26–28 Januari 2015 dinyatakan quorum dan sah karena dihadiri oleh 110 orang yang terdiri dari anggota Majelis Pekerja Lengkap, Majelis Perti mbangan dan Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia.

2. SK. No. 002/MPL I GBI/2015. Mengesahkan Tata Terti b Umum dan Tata Terti b Persidangan Majelis Pekerja Lengkap I Gereja Bethel Indonesia.

3. SK No. 003/MPL I GBI/2015. Mengesahkan Agenda acara Persidangan Majelis Peketja Lengkap I Gereja Bethel Indonesia.4. SK No. 004/MPL I GBI/2015. Mengangkat dan mengesahkan Personalia Pimpinan Persidangan Majelis Pekerja Lengkap I

Gereja Bethel Indonesia 2015 yang terdiri dari: a. Majelis Ketua : i. Pdt. Dr. dr. Dwidjo Saputro, Sp.KJ (Ketua) ii. Pdt. dr. Josafat Mesach, M.Th. (Anggota) iii. Pdt. Hengky Immanuel (Banten) - (Anggota) iv. Pdt. Robin Arief Kosasih(Bali-NTB) -(Anggota) v. Pdt. Freddy Simon Pitna (Maluku) – (Anggota) b. Sekretaris : Pdt. Paulus Rudyanto Widjaja c. Notulis : i. Pdt. Dra. Evelyn Tandyawasesa, MTh ii. Ibu Debbie Runtunuwu iii. Sdri. Rode Rini5. SK No. 005/MPL I GBI/2015. Pertama, menyetujui & mengesahkan pengganti an dan penambahan Anggota MPL GBI periode

2014-2018. Kedua, mensahkan nama-nama yang disebutkan di bawah ini sebagai Anggota MPL GBI periode 2014-2018:1. Pdt. Malden Hasibuan – BPD DKI Jakarta2. Pdt. Markus Sudardji – BPD DKI Jakarta3. Pdt. Samuel Gunawan – BPD DKI Jakarta4. Pdt. Wisnu Tri Oka, MBA – BPD Banten5. Pdt. Zeth Wabdaron – BPD Papua Barat6. Pdt. Dr. Daniel Yanuar – BPD Surabaya7. Pdt. Ishak Vivid Erawadi, M. Th – BPD Surabaya8. Pdt. Gideon Liang Sugiarto – BPD Jati m9. Pdt. Yustus Waluyo, S.Th – BPD Sulawesi Selatan10. Pdt. Abraham Uniplaita – BPD Teluk Cendrawasih11. Pdt. Gerson Sirwa – BPD Teluk Cendrawasih

Keti ga, keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan perbaikan seperlunya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan di dalamnya.6. SK No. 006/MPL I GBI/2015. Pertama, mensahkan pemekaran Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia di Provinsi

Papua Barat. Kedua, Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia hasil pemekaran di Provinsi Papua Barat dirobah penyebutan namanya menjadi:

a. Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia Papua Barat I, berkedudukan di Sorong dengan wilayah pelayanan meliputi BPW Kota Sorong, BPW Kabupaten Sorong, BPW Kabupaten Sorong Selatan, BPW Kabupaten Fakfak, BPW Kabupaten Kaimana, dan BPW Raja Ampat.

b. Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia Papua Barat II berkedudukan di Manokwari dengan wilayah pelayanan meliputi BPW Kabupaten Manokwari, BPW Teluk Wondama, BPW Teluk Bintuni, BPW Manokwari Selatan

Keti ga, Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.7. SK No. 007/MPL I GBI/2015. Pertama, mensahkan Pdt. Ebenhaezer Sasea sebagai Ketua Badan Pekerja Daerah Gereja

Bethel Indonesia Papua Barat II periode 2014-2018. Kedua, keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan perbaikan seperlunya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan didalamnya.

8. SK No. 008/MPL I GBI/2015. Pertama, mensahkan penggabungan Pdt. Bambang Koti ti Risti adi bersama jemaat ke dalam organisasi Gereja Bethel Indonesia. Kedua, mensahkan Pdt. Bambang Koti ti Risti adi sebagai Pejabat Gereja Bethel Indonesia dengan jenjang PENDETA. Keti ga, kKeputusan ini berlaku sejak diputuskan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mesti nya.

9. SK No. 009/MPL I GBI/2015. Menyetujui program kerja Harian Gereja Bethel Indonesia periode 2014-2015.10. SK No. 010/MPL I GBI/2015. Mensahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia

periode November 2014-Oktober 2015.11. SK No. 010/MPL I GBI/2015. Mensahkan Pdm. Himawan Leenardo sebagai Pejabat Gereja Bethel Indonesia dengan

jenjang PENDETA (Pdt).12. SK. No. 011/MPL I GBI/2015. Pertama, melakukan pembatasan pengangkatan pejabat baru dan atau kenaikan jenjang

kependetaan (Pdp, Pdm dan Pdt) selama periode tahun 2015 dan tahun 2016 kecuali bagi mereka yang merinti s jemaat baru dan atau mereka yang menggembalakan jemaat Gereja Bethel Indonesia. Kedua, serti fi kasi ulang Pejabat akan diberlakukan terhadap seti ap pejabat Gereja Bethel Indonesia dari segala jenjang kependetaan mulai dari Pdp, Pdm dan Pdt. Keti ga, keputusan ini berlaku sejak tanggal diputuskan dan akan dilakukan perbaikan seperlunya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan di dalamnya.

13. SK. No. 012/MPL I GBI/2015. Pertama, menugaskan Badan Pekerja Harian cq Yayasan Bethel Indonesia untuk melaksanakan pembenahan terhadap Sekolah Tinggi Teologia Bethel Banjarbaru, Kalimantan Selatan dalam waktu 2 (dua) tahun. Kedua, pembenahan tersebut meliputi :

• Evaluasi dan dan pembenahan seluruh kelembagaan agar memenuhi Standar Pendidikan Nasional. • Mengalihkan mahasiswa-mahasiswi yang ada ke Sekolah Tinggi Teologia Kharisma di Bandung.• Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila ditemukan kekeliruan di kemudian hari akan

dilakukan perbaikan sebagaimana mesti nya.

Ditetapkan di : Cisarua, Bogor – Jawa BaratPada tanggal : 27 Januari 2015

Majelis Ketua

tt d. tt d.Pdt.Dr. dr. Dwidjo Saputro, Sp.KJ Pdt. dr. Josafat Mesach, M.Th (Ketua) (Anggota)

tt d. tt d. Pdt. Hengky Immanuel Pdt. Robin Arief Kosasih (Anggota) (Anggota)

tt d. tt d. Pdt. Freddy Simon Pitna Pdt. Paulus Rudyanto Widjaja (Anggota) (Sekretaris)

Page 61: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

KEPUTUSANSIDANG MAJELIS PEKERJA LENGKAP I PERIODE 2014 -2018

GEREJA BETHEL INDONESIA

1. SK No. 001/MPL I GBI/2015. Sidang Majelis Pekerja Lengkap I Gereja Bethel Indonesia yang diselenggarakan tanggal 26–28 Januari 2015 dinyatakan quorum dan sah karena dihadiri oleh 110 orang yang terdiri dari anggota Majelis Pekerja Lengkap, Majelis Perti mbangan dan Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia.

2. SK. No. 002/MPL I GBI/2015. Mengesahkan Tata Terti b Umum dan Tata Terti b Persidangan Majelis Pekerja Lengkap I Gereja Bethel Indonesia.

3. SK No. 003/MPL I GBI/2015. Mengesahkan Agenda acara Persidangan Majelis Peketja Lengkap I Gereja Bethel Indonesia.4. SK No. 004/MPL I GBI/2015. Mengangkat dan mengesahkan Personalia Pimpinan Persidangan Majelis Pekerja Lengkap I

Gereja Bethel Indonesia 2015 yang terdiri dari: a. Majelis Ketua : i. Pdt. Dr. dr. Dwidjo Saputro, Sp.KJ (Ketua) ii. Pdt. dr. Josafat Mesach, M.Th. (Anggota) iii. Pdt. Hengky Immanuel (Banten) - (Anggota) iv. Pdt. Robin Arief Kosasih(Bali-NTB) -(Anggota) v. Pdt. Freddy Simon Pitna (Maluku) – (Anggota) b. Sekretaris : Pdt. Paulus Rudyanto Widjaja c. Notulis : i. Pdt. Dra. Evelyn Tandyawasesa, MTh ii. Ibu Debbie Runtunuwu iii. Sdri. Rode Rini5. SK No. 005/MPL I GBI/2015. Pertama, menyetujui & mengesahkan pengganti an dan penambahan Anggota MPL GBI periode

2014-2018. Kedua, mensahkan nama-nama yang disebutkan di bawah ini sebagai Anggota MPL GBI periode 2014-2018:1. Pdt. Malden Hasibuan – BPD DKI Jakarta2. Pdt. Markus Sudardji – BPD DKI Jakarta3. Pdt. Samuel Gunawan – BPD DKI Jakarta4. Pdt. Wisnu Tri Oka, MBA – BPD Banten5. Pdt. Zeth Wabdaron – BPD Papua Barat6. Pdt. Dr. Daniel Yanuar – BPD Surabaya7. Pdt. Ishak Vivid Erawadi, M. Th – BPD Surabaya8. Pdt. Gideon Liang Sugiarto – BPD Jati m9. Pdt. Yustus Waluyo, S.Th – BPD Sulawesi Selatan10. Pdt. Abraham Uniplaita – BPD Teluk Cendrawasih11. Pdt. Gerson Sirwa – BPD Teluk Cendrawasih

Keti ga, keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan perbaikan seperlunya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan di dalamnya.6. SK No. 006/MPL I GBI/2015. Pertama, mensahkan pemekaran Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia di Provinsi

Papua Barat. Kedua, Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia hasil pemekaran di Provinsi Papua Barat dirobah penyebutan namanya menjadi:

a. Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia Papua Barat I, berkedudukan di Sorong dengan wilayah pelayanan meliputi BPW Kota Sorong, BPW Kabupaten Sorong, BPW Kabupaten Sorong Selatan, BPW Kabupaten Fakfak, BPW Kabupaten Kaimana, dan BPW Raja Ampat.

b. Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia Papua Barat II berkedudukan di Manokwari dengan wilayah pelayanan meliputi BPW Kabupaten Manokwari, BPW Teluk Wondama, BPW Teluk Bintuni, BPW Manokwari Selatan

Keti ga, Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.7. SK No. 007/MPL I GBI/2015. Pertama, mensahkan Pdt. Ebenhaezer Sasea sebagai Ketua Badan Pekerja Daerah Gereja

Bethel Indonesia Papua Barat II periode 2014-2018. Kedua, keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan perbaikan seperlunya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan didalamnya.

8. SK No. 008/MPL I GBI/2015. Pertama, mensahkan penggabungan Pdt. Bambang Koti ti Risti adi bersama jemaat ke dalam organisasi Gereja Bethel Indonesia. Kedua, mensahkan Pdt. Bambang Koti ti Risti adi sebagai Pejabat Gereja Bethel Indonesia dengan jenjang PENDETA. Keti ga, kKeputusan ini berlaku sejak diputuskan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mesti nya.

9. SK No. 009/MPL I GBI/2015. Menyetujui program kerja Harian Gereja Bethel Indonesia periode 2014-2015.10. SK No. 010/MPL I GBI/2015. Mensahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia

periode November 2014-Oktober 2015.11. SK No. 010/MPL I GBI/2015. Mensahkan Pdm. Himawan Leenardo sebagai Pejabat Gereja Bethel Indonesia dengan

jenjang PENDETA (Pdt).12. SK. No. 011/MPL I GBI/2015. Pertama, melakukan pembatasan pengangkatan pejabat baru dan atau kenaikan jenjang

kependetaan (Pdp, Pdm dan Pdt) selama periode tahun 2015 dan tahun 2016 kecuali bagi mereka yang merinti s jemaat baru dan atau mereka yang menggembalakan jemaat Gereja Bethel Indonesia. Kedua, serti fi kasi ulang Pejabat akan diberlakukan terhadap seti ap pejabat Gereja Bethel Indonesia dari segala jenjang kependetaan mulai dari Pdp, Pdm dan Pdt. Keti ga, keputusan ini berlaku sejak tanggal diputuskan dan akan dilakukan perbaikan seperlunya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan di dalamnya.

13. SK. No. 012/MPL I GBI/2015. Pertama, menugaskan Badan Pekerja Harian cq Yayasan Bethel Indonesia untuk melaksanakan pembenahan terhadap Sekolah Tinggi Teologia Bethel Banjarbaru, Kalimantan Selatan dalam waktu 2 (dua) tahun. Kedua, pembenahan tersebut meliputi :

• Evaluasi dan dan pembenahan seluruh kelembagaan agar memenuhi Standar Pendidikan Nasional. • Mengalihkan mahasiswa-mahasiswi yang ada ke Sekolah Tinggi Teologia Kharisma di Bandung.• Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila ditemukan kekeliruan di kemudian hari akan

dilakukan perbaikan sebagaimana mesti nya.

Ditetapkan di : Cisarua, Bogor – Jawa BaratPada tanggal : 27 Januari 2015

Majelis Ketua

tt d. tt d.Pdt.Dr. dr. Dwidjo Saputro, Sp.KJ Pdt. dr. Josafat Mesach, M.Th (Ketua) (Anggota)

tt d. tt d. Pdt. Hengky Immanuel Pdt. Robin Arief Kosasih (Anggota) (Anggota)

tt d. tt d. Pdt. Freddy Simon Pitna Pdt. Paulus Rudyanto Widjaja (Anggota) (Sekretaris)

Page 62: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Dalam dunia kepemimpinan, seti ap orang pasti menyadari bahwa, untuk segala sesuatu ada masanya, dan untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktunya untuk lahir, ada waktunya untuk mati ... (Pengkhotbah 3:1-8). Itu berarti , jika ada waktu untuk memulai, ada waktu pula untuk mengakhiri. Ada saat untuk naik takhta, ada saat untuk turun takhta.

Peralihan kepemimpinan dalam garis alih generasi, dari seorang senior kepada pengganti nya adalah sesuatu yang wajar, baik dalam kepemimpinan perusahaan, bisnis sehari-hari maupun dalam kepemimpinan rohani. Alkitab mencatat bahwa Tuhan Yesus Kristus sendiri melaksanakan peralihan kepemimpinan kepada para murid-Nya menjelang kenaikan-Nya ke sorga (Kisah Rasul 1:8). Dan kuasa yang diwariskan kepada para murid-Nya, adalah kuasa yang diterima oleh Tuhan Yesus dari Bapa-Nya, yakni kuasa atas bumi dan sorga (Mati us 28:18-20). Paulus juga melaksanakan alih kepemimpinan, dari dia kepada Timoti us.

Kenyataan ini membukti kan bahwa dalam pekerjaan Allah yang bersifat rohani sekali pun tetap menuntut adanya peralihan kepemimpinan. Jarang ada pemimpin yang tetap memimpin sampai berusia senja atau uzur tanpa mengalihkan tugas kepada bawahannya. Tidak peduli bagaimana cara kita

“Dalam pekerjaan Allah yang bersifat rohani sekali pun tetap menuntut

adanya peralihan kepemimpinan.”

ALIHGENERASIPdt. DR. PETRUS OCTAVIANUS, DD, Ph.D

mempertahankan suatu posisi kepemimpinan rohani. Namun, bila waktu Tuhan telah ti ba bagi seorang pemimpin untuk beranjak pergi, maka ti dak ada satu pun yang dapat menentangnya.

Dalam Perjanjian Lama (PL) dapat ditemukan beberapa fakta alih kepemimpinan, misalnya antara lain, alih kepemimpinan secara iman dari Abraham kepada Isak atau bangsa-bangsa, alih kepemimpinan secara struktural dari Musa kepada Yosua; alih kepemimpinan secara rohani dari Elia kepada Elisa; dan secara geneti ka dari Daud kepada Salomo.

Defi nisi Alih Kepemimpinan

Alkitab ti dak secara eksplisit mempresentasikan suatu defi nisi atau penjelasan khusus tentang alih kepemimpinan. Tetapi, Alkitab secara umum mengungkapkan fakta alih kepemimpinan. Meskipun demikian, defi nisi alih kepemimpinan haruslah ditemukan dan dirumuskan dalam tulisan ini. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, kata alih memiliki makna yang sepadan dengan ganti , pindah, dan tukar¹. Sedangkan isti lah kepemimpinan memiliki ratusan defi nisi. Dalam buku Peran dan Pemikiran2, saya menguti p rumusan kepemimpinan dari Dr J. Robert Clinton sebagai berikut,

“Leadership is a dynamic process over an extended period of ti me in various situati ons in which a leader uti lizing leadership resources, and by specifi c leadership behaviors, infl uences the thoughts and acti vity of followers, toward accomplishment of person/task aims mutually benefi cial for leaders, followers, and the macro context of which of they are a part.”3

Rumusan tersebut menunjukkan betapa terikatnya ilmu kepemimpinan dengan si pemimpin itu sendiri, bagaikan mata uang yang mempunyai dua sisi.

Sedangkan menurut James Mac.Gregor Burns, kepemimpinan ti dak hanya berbicara tentang sumber-sumber kekuasaan, tetapi juga berbicara tentang ti pe-ti pe kepemimpinan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus, antara lain: kepemimpinan politi k, kepemimpinan sosial, kepemimpinan kolekti f, kepemimpinan intelektual, kepemimpinan reformasi dan sebagainya4.

Dr Robert J. Clinton lebih banyak membahas kepemimpinan Kristen yang berbasiskan pada defi nisi Alkitab, sehingga ia membuat rumusan tentang pemimpin Kristen itu sebagai berikut,

“A leader in the Biblical context for which we are interested in studying leadership selecti on and training, is a person,

1. with God-given capacity

2. with God-given responsibility to INFLUENCE

3. a spesifi c group of God’s people

4. toward God’s purpose for the group.”5

1 Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya: Apollo, 1997), 32.2 Petrus Octavianus, Peran dan Pemikiran (Batu, Jawa Timur: Departemen Literatur YPPII,

1998), 207.3 Robert J. Clinton, “Basic Leadership Defi niti on” in the Introducti on to Leadership Theory,

edited by Edgar J. Elliston (Pasadena: Fuller Theological Seminary, 1986), 2.4 James MacGregor Burns, Leadership (New York, Cambridge, Philadelphia, San Francisco,

London, Mexico City, Sao Paulo, Sydney Harper & Row Publisher, 1979), 105-201.5 Clinton, “Basic Leadership Defi niti on,” 3.

60 |

Page 63: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Dalam dunia kepemimpinan, seti ap orang pasti menyadari bahwa, untuk segala sesuatu ada masanya, dan untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktunya untuk lahir, ada waktunya untuk mati ... (Pengkhotbah 3:1-8). Itu berarti , jika ada waktu untuk memulai, ada waktu pula untuk mengakhiri. Ada saat untuk naik takhta, ada saat untuk turun takhta.

Peralihan kepemimpinan dalam garis alih generasi, dari seorang senior kepada pengganti nya adalah sesuatu yang wajar, baik dalam kepemimpinan perusahaan, bisnis sehari-hari maupun dalam kepemimpinan rohani. Alkitab mencatat bahwa Tuhan Yesus Kristus sendiri melaksanakan peralihan kepemimpinan kepada para murid-Nya menjelang kenaikan-Nya ke sorga (Kisah Rasul 1:8). Dan kuasa yang diwariskan kepada para murid-Nya, adalah kuasa yang diterima oleh Tuhan Yesus dari Bapa-Nya, yakni kuasa atas bumi dan sorga (Mati us 28:18-20). Paulus juga melaksanakan alih kepemimpinan, dari dia kepada Timoti us.

Kenyataan ini membukti kan bahwa dalam pekerjaan Allah yang bersifat rohani sekali pun tetap menuntut adanya peralihan kepemimpinan. Jarang ada pemimpin yang tetap memimpin sampai berusia senja atau uzur tanpa mengalihkan tugas kepada bawahannya. Tidak peduli bagaimana cara kita

“Dalam pekerjaan Allah yang bersifat rohani sekali pun tetap menuntut

adanya peralihan kepemimpinan.”

ALIHGENERASIPdt. DR. PETRUS OCTAVIANUS, DD, Ph.D

mempertahankan suatu posisi kepemimpinan rohani. Namun, bila waktu Tuhan telah ti ba bagi seorang pemimpin untuk beranjak pergi, maka ti dak ada satu pun yang dapat menentangnya.

Dalam Perjanjian Lama (PL) dapat ditemukan beberapa fakta alih kepemimpinan, misalnya antara lain, alih kepemimpinan secara iman dari Abraham kepada Isak atau bangsa-bangsa, alih kepemimpinan secara struktural dari Musa kepada Yosua; alih kepemimpinan secara rohani dari Elia kepada Elisa; dan secara geneti ka dari Daud kepada Salomo.

Defi nisi Alih Kepemimpinan

Alkitab ti dak secara eksplisit mempresentasikan suatu defi nisi atau penjelasan khusus tentang alih kepemimpinan. Tetapi, Alkitab secara umum mengungkapkan fakta alih kepemimpinan. Meskipun demikian, defi nisi alih kepemimpinan haruslah ditemukan dan dirumuskan dalam tulisan ini. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, kata alih memiliki makna yang sepadan dengan ganti , pindah, dan tukar¹. Sedangkan isti lah kepemimpinan memiliki ratusan defi nisi. Dalam buku Peran dan Pemikiran2, saya menguti p rumusan kepemimpinan dari Dr J. Robert Clinton sebagai berikut,

“Leadership is a dynamic process over an extended period of ti me in various situati ons in which a leader uti lizing leadership resources, and by specifi c leadership behaviors, infl uences the thoughts and acti vity of followers, toward accomplishment of person/task aims mutually benefi cial for leaders, followers, and the macro context of which of they are a part.”3

Rumusan tersebut menunjukkan betapa terikatnya ilmu kepemimpinan dengan si pemimpin itu sendiri, bagaikan mata uang yang mempunyai dua sisi.

Sedangkan menurut James Mac.Gregor Burns, kepemimpinan ti dak hanya berbicara tentang sumber-sumber kekuasaan, tetapi juga berbicara tentang ti pe-ti pe kepemimpinan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus, antara lain: kepemimpinan politi k, kepemimpinan sosial, kepemimpinan kolekti f, kepemimpinan intelektual, kepemimpinan reformasi dan sebagainya4.

Dr Robert J. Clinton lebih banyak membahas kepemimpinan Kristen yang berbasiskan pada defi nisi Alkitab, sehingga ia membuat rumusan tentang pemimpin Kristen itu sebagai berikut,

“A leader in the Biblical context for which we are interested in studying leadership selecti on and training, is a person,

1. with God-given capacity

2. with God-given responsibility to INFLUENCE

3. a spesifi c group of God’s people

4. toward God’s purpose for the group.”5

1 Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya: Apollo, 1997), 32.2 Petrus Octavianus, Peran dan Pemikiran (Batu, Jawa Timur: Departemen Literatur YPPII,

1998), 207.3 Robert J. Clinton, “Basic Leadership Defi niti on” in the Introducti on to Leadership Theory,

edited by Edgar J. Elliston (Pasadena: Fuller Theological Seminary, 1986), 2.4 James MacGregor Burns, Leadership (New York, Cambridge, Philadelphia, San Francisco,

London, Mexico City, Sao Paulo, Sydney Harper & Row Publisher, 1979), 105-201.5 Clinton, “Basic Leadership Defi niti on,” 3.

61

Page 64: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Faktor utama yang menentukan keabsahan atau legiti masi serta efekti fi tas dan efi siensi kepemimpinan ialah kuasa kepemimpinan.8 Apabila seseorang memiliki kuasa kepemimpinan yang lengkap, maka ia adalah pemimpin yang dengan sendirinya memiliki kewenangan atau otoritas kepemimpinan.9

Di dalam Perjanjian Lama (PL), amatlah jelas bahwa ‘kekuasaan manusia atas manusia’ ti daklah termasuk di dalam karya awal penciptaan Allah. Keti ka Tuhan menempatkan Adam dan Hawa di Taman Eden, keadaan sorgawilah yang menguasai kehidupan Adam dan Hawa.

Sejak Kejadian 1, inheren dalam ordo penciptaan, Allah memberikan kekuasaan kepada manusia. Namun, terlihat adanya hierarki kekuasaan kepemimpinan yang amat jelas: Allah memberikan kekuasaan kepada manusia, dan berdasar pada kekuasaan yang diberikan Allah itu, manusia berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi (Kejadian 1:26, 28). Arti nya: Kekuasaan untuk memimpin yang ada pada manusia ia terima dari Allah, bukan inheren pada kemanusiaannya, sebab itu harus senanti asa dilaksanakan dalam ketaatan kepada Sumber Kekuasaan itu!

Mandat kekuasan yang diberikan oleh Allah berlaku atas makhluk-makhluk ciptaan yang lain, sedang dalam hubungan antar manusia, yang dikehendaki oleh Allah adalah relasi yang sepadan dan saling menolong (Kejadian 2:18).

Tetapi kemudian suasana Firdaus ini hilang, karena pemberontakan Hawa dan Adam. Mereka jatuh ke dalam dosa. Maka terjadi perubahan hierarki kekuasaan kepemimpinan. Dari kekuasaan di bawah Allah berubah menjadi kekuasaan kepemimpinan yang bersifat ditaktor, egoisti s, demonis, dan destrukti f. Karena dosa maka manusia mengklaim kekuasaan bagi dirinya sendiri, tanpa taat kepada kekuasaan Allah. Manusia memakai kekuasaan itu untuk

8 Bernard M. Bass, Stogdill’s Handbook of Leadership (New York: The Free Press, 1981), 169-239.

9 Isti lah kepemimpinan merupakan terjemahan dari leadership. Penggunaan kata leader baru muncul pada awal tahun 1300.

Sedangkan kata leadership baru digunakan sekitar tahun 1800.

“Apabila seseorang memiliki kuasa kepemimpinan yang

lengkap maka dengan sendirinya memiliki otoritas kepemimpinan.”

Bagi Clinton, pemimpin Kristen adalah seorang yang telah dipanggil Allah sebagai pemimpin. Jadi, seorang pemimpin Kristen harus memiliki kesadaran diri dan kualifi kasi penti ng yang ada pada dirinya sebagai pemimpin.6

Dr Yakob Tomatala dalam bukunya Kepemimpinan Kristen: Mencari Format Kepemimpinan Gereja Yang Kontekstual Di Indonesia, merumuskan kepemimpinan Kristen sebagai,

“Suatu proses terencana yang dinamis dalam konteks pelayanan Kristen (yang menyangkut faktor waktu, tempat, dan situasi khusus) yang di dalamnya oleh campur tangan Allah, Ia memanggil bagi diri-Nya seorang pemimpin (dengan kapasitas penuh) untuk memimpin umat-Nya (yang mengelompokkan diri dalam suatu insti tusi/ organisasi) guna mencapai tujuan Allah (yang membawa keuntungan bagi pemimpin, bawahan, dan lingkungan hidup) bagi serta melalui umat-Nya untuk kejayaan kerajaan-Nya.”7

Pemimpin dan kepemimpinan ti dak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Apabila menyinggung tentang kepemimpinan hal itu berkaitan dengan mendiskusikan suatu proses. Tetapi berbicara tentang pemimpin Kristen berarti berbicara tentang individu atau pribadi yang dipanggil oleh Tuhan untuk melaksanakan tugas kepemimpinan. Kepribadian dan kerohanian pemimpin Kristen adalah syarat yang akan menentukan keberhasilan kepemimpinannya. Dari pemaparan di atas, maka, alih kepemimpinan dalam lembaga Kristen dapat didefi nisikan sebagai intervensi Allah dalam perganti an atau pertukaran seorang pemimpin melalui suatu proses terencana yang dinamis pada satu lembaga atau organisasi Kristen.

Hakikat Alih Kepemimpinan

Pada hakikatnya alih kepemimpinan rohani atau Kristen bersumber pada kesaksian Alkitab sendiri. Bahwa salah satu maksud utama Tuhan menciptakan umat manusia ialah menciptakan suatu kepemimpinan bersama di bawah kuasa ilahi-Nya. Kepemimpinan dan kuasa saling terkait.

“Kepribadian dan Kerohanian

pemimpin Kristen adalah syarat

yang menentukan keberhasilan

kepemimpinannya”

6 Robert J. Clinton, Leader (Pasadena: Fuller Theological Seminary,1989), 36.

7 Yakob Tomatala, Kepemimpinan Kristen: Mencari Format Kepemimpinan Gereja Yang Kontekstual Di Indonesia (Jakarta: YT Leadership Foundati on, 2002), 12-13.

10 Daniel Maedjaya, Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1995), 7-9.

11 Herbert Lockyer, All the Divine Names and Titles of the Bible (Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 1975), 229.

menguasai sesamanya. Dorongan naluriah untuk hidup itu adalah sumber kreati vitas manusia, tetapi dorongan untuk berkuasa adalah sumber destrukti vitas manusia.

Sejak kejatuhan itu, manusia sudah lalai menaati rencana awal Tuhan mengenai kepemimpinan, bahkan sudah mengganti -kannya dengan pola kepemimpinan yang bersifat sesat, ganas dan kejam.10

Herbert Lokyer mengatakan bahwa melalui keti daktaatan manusia, Adam dan Hawa telah menukarkan sampai habis warisan ilahi mereka (Kejadian 3:23-24), bahkan sudah menempatkan diri mereka terjual di bawah kuasa dosa (Roma 7:14). Di bawah kuasa dosa manusia ti dak berdaya sama sekali untuk menebus kehidupan pribadinya, maupun kehidupan orang lain (Mazmur 49:7-8).11

Tetapi Yesus Kristus telah datang ke dalam dunia untuk memperbaiki kembali pola ilahi kepemimpinan manusia sesuai dengan keadaan aslinya, kepemimpinan yang beralaskan kasih dan penuh tanggungjawab kepada Allah. Kristus datang ke dalam dunia ini untuk menemukan kembali maksud tujuan Allah menciptakan dunia. Dia juga datang untuk memperbaiki kembali tujuan kepemimpinan manusia.

Kepemimpinan manusia menurut Kejadian 1:26, adalah sekaligus merupakan hakikat, mandat, dan berkat Allah. Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada hakikat manusia yang bersumber dari Allah. Karenanya, hakikat kemanusiaan seseorang tercermin melalui kepemimpinannya. Kepemimpinan adalah mandat. Kepemimpinan adalah penugasan Allah, karena itu mesti dilaksanakan sesuai dengan kehendak Tuhan.

Presuposisi teologis bagi hakikat kepemimpinan Kristen adalah bahwa menjadi pemimpin adalah karunia ilahi yang sangat unik. Pemberian Allah. Bersumber dari Allah kepada manusia. Sesuatu yang ti dak dimiliki oleh makhluk lain.

Sebab itu, luhur dan mulia. Namun ti dak ada manusia yang memegang kekuasaan kepemimpinan seumur hidupnya. Alkitab mencatat adanya alih kepemimpinan.

Tuhan menghendaki alih kepemimpinan harus diatur, dipersiapkan, dan dilaksanakan sebaik-baiknya. Karena itu, Allah mempersiapkan Yosua untuk mengganti kan Musa; Elisa untuk mengganti kan Elia, Salomo untuk mengganti kan Daud, dan seterusnya.

Individu yang mengambil alih tugas dari pendahulunya, biasanya cukup berbeda dengan pendahulu mereka namun mereka ditunjuk Tuhan untuk melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan. Seringkali Tuhan memakai mereka untuk mengubah arah suatu kelompok atau organisasi, yang merupakan suatu tugas yang ti dak mudah dan menyenangkan. Alih kepemimpinan ti dak berarti segala sesuatu mesti berganti . Ada yang usang dan lapuk yang memang harus diganti . Ada yang salah yang mesti dikoreksi. Tetapi juga ada yang baik yang mesti terus dilestarikan. Sebab itu, ada pembaruan, ada pembetulan, ada peningkatan, tetapi juga ada kesinambungan. Begitulah semesti nya sejarah mesti bergulir. Dan alih kepemimpinan mesti berjalan!

Urgensitas Alih Kepemimpinan

Program alih kepemimpinan merupakan salah satu kebutuh-an yang urgen demi berlangsung suatu lembaga secara dinamis. Namun peralihan kepemimpinan dalam sebuah lembaga tentulah harus melalui berbagai proses dan sistem yang tepat serta efekti f.

Eka Darmaputera pernah menulis dalam bukunya Kepemimpinan dalam Perspekti f Alkitab, bahwa seti ap pemimpin pasti memiliki tendensi naluriah untuk mempertahankan dan terus memperpanjang kepemimpinannya. Sekali duduk, lupa berdiri.12 Ini adalah ekspresi dari naluri manusia untuk terus berkuasa,

“Presuposisi teologis bagi hakikat kepemimpinan adalah

bahwa menjadi pemimpin merupakan karunia ilahi yang

sangat unik.”

“Tuhan menghendaki alih

kepemimpinan harus diatur, dipersiapkan,

dan dilaksanakan sebaik-baiknya.”

12 Eka Darmaputera, Kepemimpinan dalam Perspekti f Alkitab (Yogyakarta: Kairos Books, 2005), 134.

62 |

Page 65: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Faktor utama yang menentukan keabsahan atau legiti masi serta efekti fi tas dan efi siensi kepemimpinan ialah kuasa kepemimpinan.8 Apabila seseorang memiliki kuasa kepemimpinan yang lengkap, maka ia adalah pemimpin yang dengan sendirinya memiliki kewenangan atau otoritas kepemimpinan.9

Di dalam Perjanjian Lama (PL), amatlah jelas bahwa ‘kekuasaan manusia atas manusia’ ti daklah termasuk di dalam karya awal penciptaan Allah. Keti ka Tuhan menempatkan Adam dan Hawa di Taman Eden, keadaan sorgawilah yang menguasai kehidupan Adam dan Hawa.

Sejak Kejadian 1, inheren dalam ordo penciptaan, Allah memberikan kekuasaan kepada manusia. Namun, terlihat adanya hierarki kekuasaan kepemimpinan yang amat jelas: Allah memberikan kekuasaan kepada manusia, dan berdasar pada kekuasaan yang diberikan Allah itu, manusia berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi (Kejadian 1:26, 28). Arti nya: Kekuasaan untuk memimpin yang ada pada manusia ia terima dari Allah, bukan inheren pada kemanusiaannya, sebab itu harus senanti asa dilaksanakan dalam ketaatan kepada Sumber Kekuasaan itu!

Mandat kekuasan yang diberikan oleh Allah berlaku atas makhluk-makhluk ciptaan yang lain, sedang dalam hubungan antar manusia, yang dikehendaki oleh Allah adalah relasi yang sepadan dan saling menolong (Kejadian 2:18).

Tetapi kemudian suasana Firdaus ini hilang, karena pemberontakan Hawa dan Adam. Mereka jatuh ke dalam dosa. Maka terjadi perubahan hierarki kekuasaan kepemimpinan. Dari kekuasaan di bawah Allah berubah menjadi kekuasaan kepemimpinan yang bersifat ditaktor, egoisti s, demonis, dan destrukti f. Karena dosa maka manusia mengklaim kekuasaan bagi dirinya sendiri, tanpa taat kepada kekuasaan Allah. Manusia memakai kekuasaan itu untuk

8 Bernard M. Bass, Stogdill’s Handbook of Leadership (New York: The Free Press, 1981), 169-239.

9 Isti lah kepemimpinan merupakan terjemahan dari leadership. Penggunaan kata leader baru muncul pada awal tahun 1300.

Sedangkan kata leadership baru digunakan sekitar tahun 1800.

“Apabila seseorang memiliki kuasa kepemimpinan yang

lengkap maka dengan sendirinya memiliki otoritas kepemimpinan.”

Bagi Clinton, pemimpin Kristen adalah seorang yang telah dipanggil Allah sebagai pemimpin. Jadi, seorang pemimpin Kristen harus memiliki kesadaran diri dan kualifi kasi penti ng yang ada pada dirinya sebagai pemimpin.6

Dr Yakob Tomatala dalam bukunya Kepemimpinan Kristen: Mencari Format Kepemimpinan Gereja Yang Kontekstual Di Indonesia, merumuskan kepemimpinan Kristen sebagai,

“Suatu proses terencana yang dinamis dalam konteks pelayanan Kristen (yang menyangkut faktor waktu, tempat, dan situasi khusus) yang di dalamnya oleh campur tangan Allah, Ia memanggil bagi diri-Nya seorang pemimpin (dengan kapasitas penuh) untuk memimpin umat-Nya (yang mengelompokkan diri dalam suatu insti tusi/ organisasi) guna mencapai tujuan Allah (yang membawa keuntungan bagi pemimpin, bawahan, dan lingkungan hidup) bagi serta melalui umat-Nya untuk kejayaan kerajaan-Nya.”7

Pemimpin dan kepemimpinan ti dak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Apabila menyinggung tentang kepemimpinan hal itu berkaitan dengan mendiskusikan suatu proses. Tetapi berbicara tentang pemimpin Kristen berarti berbicara tentang individu atau pribadi yang dipanggil oleh Tuhan untuk melaksanakan tugas kepemimpinan. Kepribadian dan kerohanian pemimpin Kristen adalah syarat yang akan menentukan keberhasilan kepemimpinannya. Dari pemaparan di atas, maka, alih kepemimpinan dalam lembaga Kristen dapat didefi nisikan sebagai intervensi Allah dalam perganti an atau pertukaran seorang pemimpin melalui suatu proses terencana yang dinamis pada satu lembaga atau organisasi Kristen.

Hakikat Alih Kepemimpinan

Pada hakikatnya alih kepemimpinan rohani atau Kristen bersumber pada kesaksian Alkitab sendiri. Bahwa salah satu maksud utama Tuhan menciptakan umat manusia ialah menciptakan suatu kepemimpinan bersama di bawah kuasa ilahi-Nya. Kepemimpinan dan kuasa saling terkait.

“Kepribadian dan Kerohanian

pemimpin Kristen adalah syarat

yang menentukan keberhasilan

kepemimpinannya”

6 Robert J. Clinton, Leader (Pasadena: Fuller Theological Seminary,1989), 36.

7 Yakob Tomatala, Kepemimpinan Kristen: Mencari Format Kepemimpinan Gereja Yang Kontekstual Di Indonesia (Jakarta: YT Leadership Foundati on, 2002), 12-13.

10 Daniel Maedjaya, Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1995), 7-9.

11 Herbert Lockyer, All the Divine Names and Titles of the Bible (Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 1975), 229.

menguasai sesamanya. Dorongan naluriah untuk hidup itu adalah sumber kreati vitas manusia, tetapi dorongan untuk berkuasa adalah sumber destrukti vitas manusia.

Sejak kejatuhan itu, manusia sudah lalai menaati rencana awal Tuhan mengenai kepemimpinan, bahkan sudah mengganti -kannya dengan pola kepemimpinan yang bersifat sesat, ganas dan kejam.10

Herbert Lokyer mengatakan bahwa melalui keti daktaatan manusia, Adam dan Hawa telah menukarkan sampai habis warisan ilahi mereka (Kejadian 3:23-24), bahkan sudah menempatkan diri mereka terjual di bawah kuasa dosa (Roma 7:14). Di bawah kuasa dosa manusia ti dak berdaya sama sekali untuk menebus kehidupan pribadinya, maupun kehidupan orang lain (Mazmur 49:7-8).11

Tetapi Yesus Kristus telah datang ke dalam dunia untuk memperbaiki kembali pola ilahi kepemimpinan manusia sesuai dengan keadaan aslinya, kepemimpinan yang beralaskan kasih dan penuh tanggungjawab kepada Allah. Kristus datang ke dalam dunia ini untuk menemukan kembali maksud tujuan Allah menciptakan dunia. Dia juga datang untuk memperbaiki kembali tujuan kepemimpinan manusia.

Kepemimpinan manusia menurut Kejadian 1:26, adalah sekaligus merupakan hakikat, mandat, dan berkat Allah. Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada hakikat manusia yang bersumber dari Allah. Karenanya, hakikat kemanusiaan seseorang tercermin melalui kepemimpinannya. Kepemimpinan adalah mandat. Kepemimpinan adalah penugasan Allah, karena itu mesti dilaksanakan sesuai dengan kehendak Tuhan.

Presuposisi teologis bagi hakikat kepemimpinan Kristen adalah bahwa menjadi pemimpin adalah karunia ilahi yang sangat unik. Pemberian Allah. Bersumber dari Allah kepada manusia. Sesuatu yang ti dak dimiliki oleh makhluk lain.

Sebab itu, luhur dan mulia. Namun ti dak ada manusia yang memegang kekuasaan kepemimpinan seumur hidupnya. Alkitab mencatat adanya alih kepemimpinan.

Tuhan menghendaki alih kepemimpinan harus diatur, dipersiapkan, dan dilaksanakan sebaik-baiknya. Karena itu, Allah mempersiapkan Yosua untuk mengganti kan Musa; Elisa untuk mengganti kan Elia, Salomo untuk mengganti kan Daud, dan seterusnya.

Individu yang mengambil alih tugas dari pendahulunya, biasanya cukup berbeda dengan pendahulu mereka namun mereka ditunjuk Tuhan untuk melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan. Seringkali Tuhan memakai mereka untuk mengubah arah suatu kelompok atau organisasi, yang merupakan suatu tugas yang ti dak mudah dan menyenangkan. Alih kepemimpinan ti dak berarti segala sesuatu mesti berganti . Ada yang usang dan lapuk yang memang harus diganti . Ada yang salah yang mesti dikoreksi. Tetapi juga ada yang baik yang mesti terus dilestarikan. Sebab itu, ada pembaruan, ada pembetulan, ada peningkatan, tetapi juga ada kesinambungan. Begitulah semesti nya sejarah mesti bergulir. Dan alih kepemimpinan mesti berjalan!

Urgensitas Alih Kepemimpinan

Program alih kepemimpinan merupakan salah satu kebutuh-an yang urgen demi berlangsung suatu lembaga secara dinamis. Namun peralihan kepemimpinan dalam sebuah lembaga tentulah harus melalui berbagai proses dan sistem yang tepat serta efekti f.

Eka Darmaputera pernah menulis dalam bukunya Kepemimpinan dalam Perspekti f Alkitab, bahwa seti ap pemimpin pasti memiliki tendensi naluriah untuk mempertahankan dan terus memperpanjang kepemimpinannya. Sekali duduk, lupa berdiri.12 Ini adalah ekspresi dari naluri manusia untuk terus berkuasa,

“Presuposisi teologis bagi hakikat kepemimpinan adalah

bahwa menjadi pemimpin merupakan karunia ilahi yang

sangat unik.”

“Tuhan menghendaki alih

kepemimpinan harus diatur, dipersiapkan,

dan dilaksanakan sebaik-baiknya.”

12 Eka Darmaputera, Kepemimpinan dalam Perspekti f Alkitab (Yogyakarta: Kairos Books, 2005), 134.

63

Page 66: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

menerobos kefanaan, melawan kesementaraan, dan terus menggeser batas. Salah satu karakter atau sifat kekuasaan adalah membuat orang kecanduan. Sekali orang merasakan nikmatnya kekuasaan, sulit sekali ia bisa melepaskan diri dari padanya. Machiavelli mengamati dengan benar kenyataan ini. Inti ajarannya adalah bahwa kekuasaan itu untuk direbut dan dipertahankan–bagaimana pun caranya. Karenanya tepat sekali ungkapan yang mengatakan bahwa kekuasaan harus dibatasi, sebab ia tak pernah mau dan mampu membatasi dirinya sendiri. Sebagaimana Eka Darmaputera menulis,

“Kekuasaan harus dipaksa berhenti . Jangan pernah berilusi bahwa kekuasaan akan bersikap seperti ‘anak baik-baik.’ Arti nya, patuh dan penurut, hasil kesadaran sendiri atau akibat imbauan moral semata! Tidak! Lebih tepatlah menggambarkannya sebagai ‘harimau liar’ atau ‘kuda binal’!” 13

Untuk mengendalikannya, mutlak dibutuhkan sebuah sistem yang tepat dan efekti f. Sebuah sistem yang cukup ampuh untuk mengatur dan memaksa terjadinya alih kepemimpinan. Sebab naluri kedagingan yang ada pada manusia, terbukti ti dak kondusif untuk mewujudnyatakan.

Adalah sangat keliru bila ada pemimpin yang berpikir bahwa sekiranya alih kepemimpinan ti dak dipersiapkan, maka proses itu tak akan terjadi. Tidak! Bagaimana pun, bila telah genap waktunya, alih kepemimpinan pasti terjadi. Dari perspekti f Allah, alih kepemimpinan adalah sesuatu yang mustahil dapat dihindari. Hanya terdapat dua alternati f: alih kepemimpinan yang terti b, damai, dan teratur atau alih kepemimpinan yang kacau-balau, bergejolak, dan berdarah. Tanpa dipersiapkan, alih kepemimpinan akan datang dengan menelan banyak korban. Tetapi, tak mungkin ti dak, alih kepemimpinan pasti terjadi!

Proses alih kepemimpinan ti dak boleh dan ti dak akan terhenti hanya karena keti daksiapan si pengganti . Tuhan mau agar generasi penerus senanti asa siap memikul tanggungjawab ini. Kenyataan yang sederhana bahwa semua pemimpin besar pada akhirnya akan diganti kan, bahkan orang seperti Abraham, Musa, Elia, Daud, Paulus, Lincoln, Roosevelt, McArthur, Walvoord, atau Billy Graham.

Semua kepergian itu mungkin mengejutkan manusia, namun ti dak pernah mengejutkan Tuhan. Dalam kepemimpinan rohani, keti ka orang pilihan Allah menghilang dari panggung kepemimpinan, orang-orang yang pernah dipimpinnya merasa kehilangan, namun secara substansi, ti dak ada sesuatu pun dari Allah yang menghilang. Dia selalu memiliki pengganti -pengganti yang telah menunggu di balik panggung.

Allah selalu memakai seorang pengganti di belakang pendahulu yang sukses untuk melakukan semua pekerjaan baru. Allah mengajarkan kepada kita pada Bilangan 27 bahwa keti ka Dia mengganti orang pilihan-Nya, seperti Musa, dan menguburnya di gunung, ti dak satu pun dari Allah yang dikubur. Tuhan masih mempunyai banyak pekerjaan; rencana-Nya berjalan terus, urusan-Nya mampu ditangani orang lain.

Keti ka C.T. Studd meninggal, ti dak ada sesuatu pun dari Allah yang mati dalam hal pekerjaan dan pelayanan di Worldwide Evangelizati on Crusade (WEC). Tidak suatu pun di Navigators yang mati keti ka Trotman mati . Tidak ada sedikit pun Misi Pedalaman China yang berakhir keti ka Hudson Taylor dipanggil pulang. Karena Allah terus hidup. Tanpa terkecuali, salah seorang pelayan-Nya mengambil alih obor dan membawanya terus maju ke depan.

Salah satu karakter kekuasaan adalah membuat orang kecanduan. Sekali orang merasakan nikmatnya, sulit

sekali ia bisa melepaskan diri dari padanya.

13 Ibid., 135.

64 |

Page 67: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

menerobos kefanaan, melawan kesementaraan, dan terus menggeser batas. Salah satu karakter atau sifat kekuasaan adalah membuat orang kecanduan. Sekali orang merasakan nikmatnya kekuasaan, sulit sekali ia bisa melepaskan diri dari padanya. Machiavelli mengamati dengan benar kenyataan ini. Inti ajarannya adalah bahwa kekuasaan itu untuk direbut dan dipertahankan–bagaimana pun caranya. Karenanya tepat sekali ungkapan yang mengatakan bahwa kekuasaan harus dibatasi, sebab ia tak pernah mau dan mampu membatasi dirinya sendiri. Sebagaimana Eka Darmaputera menulis,

“Kekuasaan harus dipaksa berhenti . Jangan pernah berilusi bahwa kekuasaan akan bersikap seperti ‘anak baik-baik.’ Arti nya, patuh dan penurut, hasil kesadaran sendiri atau akibat imbauan moral semata! Tidak! Lebih tepatlah menggambarkannya sebagai ‘harimau liar’ atau ‘kuda binal’!” 13

Untuk mengendalikannya, mutlak dibutuhkan sebuah sistem yang tepat dan efekti f. Sebuah sistem yang cukup ampuh untuk mengatur dan memaksa terjadinya alih kepemimpinan. Sebab naluri kedagingan yang ada pada manusia, terbukti ti dak kondusif untuk mewujudnyatakan.

Adalah sangat keliru bila ada pemimpin yang berpikir bahwa sekiranya alih kepemimpinan ti dak dipersiapkan, maka proses itu tak akan terjadi. Tidak! Bagaimana pun, bila telah genap waktunya, alih kepemimpinan pasti terjadi. Dari perspekti f Allah, alih kepemimpinan adalah sesuatu yang mustahil dapat dihindari. Hanya terdapat dua alternati f: alih kepemimpinan yang terti b, damai, dan teratur atau alih kepemimpinan yang kacau-balau, bergejolak, dan berdarah. Tanpa dipersiapkan, alih kepemimpinan akan datang dengan menelan banyak korban. Tetapi, tak mungkin ti dak, alih kepemimpinan pasti terjadi!

Proses alih kepemimpinan ti dak boleh dan ti dak akan terhenti hanya karena keti daksiapan si pengganti . Tuhan mau agar generasi penerus senanti asa siap memikul tanggungjawab ini. Kenyataan yang sederhana bahwa semua pemimpin besar pada akhirnya akan diganti kan, bahkan orang seperti Abraham, Musa, Elia, Daud, Paulus, Lincoln, Roosevelt, McArthur, Walvoord, atau Billy Graham.

Semua kepergian itu mungkin mengejutkan manusia, namun ti dak pernah mengejutkan Tuhan. Dalam kepemimpinan rohani, keti ka orang pilihan Allah menghilang dari panggung kepemimpinan, orang-orang yang pernah dipimpinnya merasa kehilangan, namun secara substansi, ti dak ada sesuatu pun dari Allah yang menghilang. Dia selalu memiliki pengganti -pengganti yang telah menunggu di balik panggung.

Allah selalu memakai seorang pengganti di belakang pendahulu yang sukses untuk melakukan semua pekerjaan baru. Allah mengajarkan kepada kita pada Bilangan 27 bahwa keti ka Dia mengganti orang pilihan-Nya, seperti Musa, dan menguburnya di gunung, ti dak satu pun dari Allah yang dikubur. Tuhan masih mempunyai banyak pekerjaan; rencana-Nya berjalan terus, urusan-Nya mampu ditangani orang lain.

Keti ka C.T. Studd meninggal, ti dak ada sesuatu pun dari Allah yang mati dalam hal pekerjaan dan pelayanan di Worldwide Evangelizati on Crusade (WEC). Tidak suatu pun di Navigators yang mati keti ka Trotman mati . Tidak ada sedikit pun Misi Pedalaman China yang berakhir keti ka Hudson Taylor dipanggil pulang. Karena Allah terus hidup. Tanpa terkecuali, salah seorang pelayan-Nya mengambil alih obor dan membawanya terus maju ke depan.

Salah satu karakter kekuasaan adalah membuat orang kecanduan. Sekali orang merasakan nikmatnya, sulit

sekali ia bisa melepaskan diri dari padanya.

13 Ibid., 135.

Database merupakan suatu hal yang penting dalam sebuah organisasi, juga di dalam sebuah gereja. Berdasarkan info yang ada, jumlah Pejabat GBI sekarang ada sekitar 23.000 orang dan ada sekitar 5.500 jemaat lokal yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Tetapi jika ditanya angka yang pasti mengenai jumlah tersebut, tidak ada seorang pun yang sanggup mengatakannya dengan tepat. Selain itu data yang ada sekarang sudah cukup lama tidak diperbaharui.

Kita akan melakukan pendataan ulang Pejabat dan Jemaat Lokal GBI. Ini bukan sekedar sensus, tetapi kita sedang mengukur kekuatan agar GBI semakin berdampak bagi dunia. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? (Luk 14:31)

Sistem ‘cloud database’ dibangun agar kita sebagai gereja yang besar memiliki data yang akurat, karena dengan sistem ini mudah dilakukan pembaharuan data. Untuk itu kami meminta kesediaan para Pejabat GBI untuk melakukan pendataan ulang ke BPD-BPD masing-masing. Isilah form yang sudah disiapkan dan sudah dikirim ke BPD-BPD. Jika Anda belum mendapatkan, form yang ada di halaman selanjutnya boleh dipakai/difotokopi. Para Gembala harap mengkoordinasi pada Pejabat yang ada di gerejanya untuk mengisi form, juga form data Jemaat Lokal (gereja) dan mengembalikan ke BPD. Diharapkan dalam MD-MD yang akan segera berlangsung pendataan ini bisa diselesaikan.

Melalui sistem ini BPD-BPD bisa mengakses server yang ada, sehingga BPD secara otomatis juga memiliki database yang sama untuk wilayahnya masing-masing. Meskipun BPD bisa menginput langsung data-data yang baru melalui internet, salinan form pendataan yang baru harap dikirim ke BPH, karena kami akan melakukan periksaan ulang berdasarkan form tersebut, agar setiap data yang masuk, akurat.

Ada manfaat lain selain database, yaitu kita bisa mengirimkan informasi kepada seluruh Pejabat yang ada melalui email atau sms. Setiap BPD akan memiliki akses ini, sehingga manfaat ini bisa mendukung pelayanan di wilayah masing-masing.

Mari bersama kita lakukan pendataan ulang agar GBI semakin MANTAP.

“I am GBI”NOTED AS A MEMBER AND YOU WILL BE REMEMBER

CLOUD DATABASE GBI MANTAP

Page 68: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

Status Keluarga Menikah Belum Menikah Duda / Janda Jumlah Anak:

Nama Pasangan:

Tempat & Tgl. Lahir:

Tgl. Menikah:

FORMULIR PENDATAAN ULANGGEREJA BETHEL INDONESIA PEJABAT

ID Pejabat:

Nama Pejabat:

Jabatan Pejabat: Pdt. Pdm Pdp. Jenis Kelamin: Pria Wanita

Tempat & Tgl. Lahir:

Alamat Rumah:

Kode Pos:

Kelurahan: RT: RW:

Kecamatan:

Propinsi:

Negara:

Email:

Melayani di Jemaat: ID Jemaat:

Nama Gembala:

*

*

* diisi oleh BPH GBI

Dibuat oleh,

( _________________________ )Pejabat GBI

Diketahui oleh,

( _________________________ )Gembala Jemaat GBI

Disetujui oleh,

( _________________________ )Ketua BPD GBI

_____________________Stempel BPD GBI

Telepon Rumah:

Telepon Kantor:

Handphone:

MELAYANI SEBAGAI (bisa lebih dari satu): Menurut Anda:

Apa TALENTA yang Anda miliki:

Apa KARUNIA yang Anda miliki:

Gembala Jemaat

Wakil Gembala Jemaat

Koordinator Ibadah

Sekolah Minggu

Pemuda Remaja

Dewasa Muda

Kaum Wanita

Kaum Pria

Lansia

Media

Pendoa

Imam Musik

Misi

Pengajaran

Diakonia

Ketua Kelompok Sel

Sekretariat

Lain-lain (sebutkan):

PENDIDIKAN & KEPEJABATAN

Pendidikan Formal Terakhir:

Pendidikan Teologia:

Riwayat Kepejabatan:

Pdp. - Tgl. di: No. SK BPD:

Pdm. - Tgl. di: No. SK BPD:

Pdt. - Tgl. di: No. SK BPH:

Baptis Selam Tanggal: di:

Page 69: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

FORMULIR PENDATAAN ULANGGEREJA BETHEL INDONESIA

JEMAAT LOKAL(GEREJA)

ID Jemaat:

Nama Jemaat:(Alamat Gereja)

Tgl berdiri :

Tgl Bergabung dengan Sinode:

Nama Gembala:

Status Jemaat:

Jemaat Induk

Jemaat Cabang --- Nama Gembala Jemaat Induk:

Jemaat Ranting --- Nama Gembala Jemaat Cabang:

--- Nama Gembala Jemaat Induk:

Nama Pendeta Pembina

Jumlah Pejabat: Pdt. orang; Pdm. orang; Pdp. orang

Jumlah Jemaat: orang dewasa orang anak-anak (Sekolah Minggu)

ALAMAT JEMAAT

Nama Jalan:

Kode Pos:

Kelurahan: RT: RW:

Kecamatan:

Propinsi:

Negara:

Email:

Website:

KEGIATAN IBADAH ( beri tanda X jika ada dan tulisan rata-rata jumlah kehadiran jemaat)

Ibadah Raya Sekolah Minggu

Ibadah Wanita Ibadah Remaja

Ibadah Pria Ibadah Pemuda (Youth)

Ibadah Manula Ibadah Dewasa Muda

Ibadah Tengah Minggu Kelompok Sel

Ibadah lainnya, sebutkan:

rata-rata kehadiran: rata-rata kehadiran:

Dibuat oleh,

( _______________________________ )Gembala Jemaat GBI

( _______________________________ )Ketua BPD GBI

_____________________Stempel BPD GBI

Disetujui oleh,

*

* diisi oleh BPH GBI

Telepon Gereja:

Fax Gereja:

Handphone:

Page 70: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan
Page 71: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan
Page 72: Selamat Melayani - penyuluh.orgpenyuluh.org/content/uploads/2015/06/PENYULUH-62_small.pdf · yang punya masalah atau persoalan harus kita perhatikan, ... Sekum BPH GBI ini berkeyakinan

62

Maret2015

MEMBANGKITKAN IMAN, PENGHARAPAN DAN KASIH

PENY

ULU

H62

CH

AN

GE

- ER

A B

AR

U M

EN

UJU

GB

I MA

NT

AP

Selamat M

elayani