SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan...

36
KONGHUCU DI NTT Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara Be rn as Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45, Nopember 2017 ISSN 2252-360X SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan Akhir Tahun 2017 [email protected]. @KanwilKemenagProvNTT @KemenagNTT

Transcript of SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan...

Page 1: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

SOSIALISASI AGAMA KONGHUCU DI NTT

Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara

BernasEdisi

10 Tah

un VI,

Nomo

r 45, N

opemb

er 2017

ISSN 2252-360X

SELAMAT DATANG PTSP!Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan Akhir Tahun 2017

[email protected].@KanwilKemenagProvNTT @KemenagNTT

Page 2: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

KELUARGA BESARKANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMURBERSAMA

DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Mengucapkan

Drs. Sarman MarselinusKakanwil

DIRGAHAYUHARI PAHLAWAN 2017

“Perkokoh Persatuan, Membangun Negeri ”

Jadilah Pahlawan yang Memiliki Kepedulian Terhadap Sesama

Page 3: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

1

Membangun Masyarakat Beragama NTT Beriman, Cerdas, Rukun, dan Sejahtera

Pelindung :Kepala Kantor Wilayah

Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Penanggungjawab :Kepala Bagian Tata Usaha

Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Pemimpin Umum :Drs. Sarman Marselinus

Wakil Pemimpin Umum:H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd

Pemimpin Redaksi./Redaktur Pelaksana :

John. B. Seja

Dewan Redaksi :Yohanes F. G.M. Wassa

Bobby BabaputraYakobus Sabon IgorGenoveva Menggol

Patris Wea, S.FilDaniel H. N. Ngaji, S.Kom

Sirkulasi :Genoveva Menggol; Gabriel Were

Design Grafis/Layout/ Foto :Daniel H. N. Ngaji, S.Kom

Kontributor Daerah :Kantor Kementerian Agama Kabupaten/

Kota dan Madrasah Negeri se-NTT

ALAMAT REDAKSI/ SIRKULASI :Subbag Informasi dan Humas

Kanwil Kementerian Agama NTTJl. Frans Seda Kupang,

Telp/Fax [email protected]

Diterbitkan sebagai Media Komunikasi dan Informasi

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

PERCETAKAN :CV. INARA

Jl. Amabi, Samping Gereja Maranatha OebufuHP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT

Redaksi menerima berita, opini, baik dari kalangan internal maupun dari penulis di luar lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai dengan misi penerbitan majalah ini. Redaksi berhak melakukan editing tanpa mengubah isi dan struktur naskah. Naskah yang tidak dimuat tidak dikembalikan

DITERBITKAN OLEH SUB BAGIAN INFORMASI DAN HUMAS

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Salam Redaksi

1

Salam sejahtera,

Bersua kembali dengan Bernas edisi November 2017, kiranya perjumpaan ini dapat menjadikan kita semakin baik dari waktu ke waktu. Waktu bergulir begitu cepat dan kita pun sudah berada di penghujung tahun 2017. Tentu ada beragam kisah yang telah mewarnai perjalanan kita, baik itu kisah menyenangkan maupun kisah menyedihkan. Namun apapun kisahnya, patut kita naikkan syukur untuk segala hal yang telah kita peroleh dan lalui sepanjang tahun 2017 ini, termasuk tentu saja Bernas yang kembali hadir ditangan pembaca nan budiman sekaligus menjadi suguhan terakhir di tahun 2017.

Di edisi pamungkas tahun 2017 ini, kami telah menyiapkan beberapa suguhan menarik yang dikemas ala Bernas seperti Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang kami pilihkan untuk dinikmati para pembaca nan budiman pada rubrik Fokus Utama. Harapan kami, gambaran mengenai PTSP dapat merangsang dan memberikan nutrisi yang cukup bagi para ASN Kemenag secara khusus di NTT sehingga mampu mengembangkan dan menerapkannya di tahun 2018 nanti.

Selain itu, kabar mengenai pelaksanaan rakor pimpinan akhir tahun 2017 menjadi kisah yang tidak boleh dilewatkan begitu saja untuk para pembaca nikmati pada rubrik Liputan Khusus. Melalui cerita ini, diharapkan kita sekalian secara khusus ASN di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT dapat menyadari sekaligus bergerak bersama untuk ikut mensukseskan segala program dengan bahu membahu bekerja sama demi kemajuan masyarakat beragama di Nusa Tenggara Timur.

Ragam kisah lainnya adalah berbagai kegiatan yang terjadi di Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT dalam rubrik Seputar Kanwil; Antara lain : Pelaksanaan Asesmen, Tatap Muka dengan Anggota DPD asal Bali, Pertemuan Pengurus LP3K, serta Penyerahan Bantuan Buku Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT kepada Yonif 743. Selain itu, beberapa kabar menarik terkait pelaksanaan kegiatan dari berbagai satker di daerah juga dapat pembaca nikmati pada rubrik Lintas Flobamora. Diantaranya : Penyuluh Agama Islam Masuk Lokalisasi, Menko Kemaritiman Meresmikan Taman Doa Fatima Larantuka, serta Pelayanan Kesehatan Gratis Ala Kemenag Nagekeo.

Redaksi juga telah memilih aneka rupa kegiatan yang terbidik dalam lensa Bernas dan dapat para pembaca sekalian ikuti pada rubrik Bidik Lensa. Semoga apa yang kami sajikan menjadikan pertemuan kita memiliki makna mendalam bukan sekedar rutinitas belaka.

Di penghujung pertemuan kita, kami mengajak pembaca sekalian untuk belajar mengurangi sekat dengan mengenal lebih dekat seorang tokoh yang dengan caranya mampu membuat para Tentara di perbatasan pun terkesima. Kiranya mampu menginspirasi kita untuk menghidupi sikap toleransi bahwa perbedaan itu sesuatu yang terberi. Sudah ada dan tak akan berakhir. Karena itu, tidak boleh dipaksakan harus sama.***

Redaksi

Page 4: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

2

DAFTAR ISI

Salam Redaksi 1

Daftar Isi 2

Editorial 3

Fokus Utama 4-7

Ssst, Ini Bukan SARA 8

Liputan Khusus 9-13

Bidik Lensa 14-16

Seputar Kanwil 17-24

Lintas Flobamora 25-29

Sahabat BERNAS 30-31

Bianglala 32

Fokus Utama Hal. 4 - 7

Liputan Khusus Hal. 9 - 13

Sahabat BERNAS Hal. 30 - 31

Belajar Mengurangi Sekat

Menyiapkan Pelayanan Terpadu Satu PintuDi Kanwil Kemenag NTT

Secuil Cerita Dari RakorPelaksanaan Program Pimpinan 2017

Page 5: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

3

Editorial

Selamat Datang PTSP

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan wujud mempermudah akses public terhadap layanan yang ada di Kementerian Agama sekaligus merupakan wujud komitmen Kementerian Agama lebih dekat melayani

umat. Itu berarti kelahiran PTSP menjadi kebutuhan mendesak yang mesti segera dieksekusi sebagai bagian dari upaya Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT memberikan pelayanan kepada masyarakat beragama di Nusa Tenggara Timur.

Tahun 2018 sudah ditetapkan sebagai tahun kelahiran PTSP di Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT oleh Kakanwil. Langkah pertama tentu perlu menyiapkan segala kebutuhan seperti perangkat infrastuktur, sumber daya manusia, termasuk sistem. Namun hal utama dan mendesak yang bisa disiapkan sejak dini oleh masing-masing unit kerja adalah mengidentifikasi layanan yang diberikan kepada umat beragama. Bila sudah teridentifikasi, langkah selanjutnya unit-unit kerja mesti segera menyusun SOP (Bila layanan belum memiliki SOP) termasuk membuat daftar persyaratan apabila layanan tersebut mesti membutuhkan persyaratan yang harus dipenuhi. Hal ini terasa penting dan mendesak agar pada waktunya ketika segala kebutuhan PTSP telah siap dan terpenuhi, tidak ada lagi layanan yang belum disiapkan.

Satu yang penting dan tak boleh dilupakan adalah ketika berbicara pelayanan, maka wajib hukumnya seluruh ASN Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT memiliki mentalitas pelayan untuk melayani. Mentalitas pelayan yang baik terwujud manakala jiwa melayani tertanam dalam setiap penyelenggara pelayanan publik. Bukan saatnya lagi bermental feodal dan berorientasi pada kekuasaan. Syarat utama tentu merubah dan meninggalkan mentalitas priyayi atau penguasa menjadi pelayan. Melayani dengan hati yang tulus ikhlas menjadi prioritas pembenahan. Ini sejalan dengan apa yang dicanangkan oleh Presden, Joko Widodo terkait Revolusi Mental.

Tidak sampai disitu, PTSP harus mengandung karakter efisien dalam pembiayaan dan sederhana prosesnya. Dengan demikian, PTSP mesti memperlihatkan efisiensi tanpa kehilangan efektivitasnya sehingga penyelenggaraan pemerintahan terhindar dari pengeluaran yang tidak perlu dan mengakibatkan pemborosan keuangan Negara. Akan terlihat elok, manakala kelahiran PTSP mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Bila perlu, masyarakat sebagai penerima layanan diberikan ruang untuk memberikan masukan dan saran terkait berbagai pelayanan yang disediakan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT sehingga berbagai program dan kegiatan merupakan jawaban atas apa yang menjadi kebutuhan masyarakat beragama.

Akhirnya, mari kita sambut dan sukseskan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kanwil Kemenag Provinsi NTT dengan semangat pelayanan prima. Selamat datang PTSP!***(Gerald)

Page 6: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

4

Fokus Utama

PTSP Sudah Ada Di Kemenag PusatPada kesempatan apel kesadaran 17 Oktober

2017, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus mengajak setiap unit kerja di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi NTT untuk mendesain wujud PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) sehingga dapat diwujudkan di tahun 2018.

Hal yang sama kemudian ditegaskan lagi pada moment Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Pimpinan Satker Kemenag Prov. NTT Tahun 2017, (6-8/11/2017)) di Sasando International Hotel Kupang.

Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau yang dikenal dengan PTSP pada Kementerian Agama telah dimulai sejak Januari 2017. Ketika meresmikan PTSP Kementerian Agama di Jakarta, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap kehadiran PTSP ini akan

mempermudah akses publik terhadap layanan yang ada di Kementerian Agama. PTSP merupakan upaya transformasi pelayanan publik guna mewujudkan Kementerian Agama sebagai instansi yang bersih melayani. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden terkait reformasi birokrasi melalui program Satgas Saber Pungli. Di samping itu, PTSP juga menjadi bagian wujud komitmen Kementerian Agama di Hari Amal Bakti (HAB) yang ke-71 untuk lebih dekat melayani umat.

PMA Nomor 65 Tahun 2016Dasar hukum terbentuknya PTSP di Kementerian

Agama adalah Peraturan Menteri Agama nomor 65 tahun 2016 yang diundangkan pada tanggal 30 Desember 2016. Dalam PMA tersebut dijelaskan bahwa Pelayanan Terpadu adalah pemberian pelayanan

Menyiapkan Pelayanan Terpadu Satu PintuDi Kanwil Kemenag NTT

Page 7: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

5

terhadap satu atau beberapa jenis pelayanan yang diselenggarakan secara terintegrasi dalam satu tempat dan dikontrol oleh sistem pengendalian manajemen. Pelayanan terpadu diselenggarakan dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, memperpendek proses pelayanan, mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti, akuntabel, dan terjangkau, juga memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan.

Pelayanan terpadu satu pintu dilakukan dengan cara memadukan beberapa jenis pelayanan untuk menyelenggarakan pelayanan secara terintegrasi dalam satu kesatuan proses, dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap penyelesaian produk pelayanan melalui satu pintu. Juga dikenal istilah Pelayanan Terpadu secara virtual yakni pelayanan terpadu yang dilakukan dengan mendayagunakan sistem informasi manajemen dan/atau mengintegrasikan pelayanan secara elektronik.

Jenis pelayanan publik pada Kementerian Agama terdiri atas Pelayanan Barang Publik meliputi pengadaan dan penyaluran barang publik kepada masyarakat; Pelayanan Jasa Publik meliputi penyediaan jasa publik bukan berupa barang; dan Pelayanan Administratif meliputi pelayanan oleh organisasi penyelenggara yang menghasilkan berbagi bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bentuk pelayanan publik meliputi perizinan, pendaftaran, pengesahan, pencatatan, rekomendasi, persetujuan, penunjukan, konsultasi, informasi dan pelayanan lain yang diperlukan.

Semua Kanwil Kemenag Harus Bangun PTSPSekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur

Syam pada kesempatan Launching PTSP Kemenag menegaskan bahwa PTSP ini akan terus dikembangkan. Ke depan tidak hanya tersedia di pusat tapi juga di tingkat Kantor Wilayah (Kanwil) Provinsi, Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), dan Kantor Kemenag Kabupaten/Kota. Dalam rancangan peta jalan e-government dan layanan publik Kemenag, PTSP adalah wujud awal pengintegrasian layanan yang selama ini terkotak-kotak dan tidak saling mendukung.

Pada bulan Agustus 2017, Menag RI,Lukman Hakim Saifuddin telah melaunching PTSP pada Kanwil Kemenag Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta. Kanwil Kemenag DIY menjadi pilot project sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di tingkat Kanwil Kemenag Provinsi se - Indonesia. “Program PTSP ini untuk mengintegrasikan teknologi dan informasi. Semua pelayanan akan dilakukan secara terbuka dan dilayani dalam satu ruang. Layanan ini nantinya akan dilaksanakan di seluruh Kanwil di Indonesia. Ini harus dicontoh di Kanwil lain untuk melayani publik,” tutur Lukman Hakim Saifuddin.

Kanwil Kemenag NTT Belajar PTSP di JogyakartaSebagai jawaban atas imbauan Menteri Agama

untuk semakin mendekatkan pelayanan Kementerian Agama kepada masyarakat dan rekomendasi Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Pimpinan Satker Kemenag Prov. NTT Tahun 2017, maka rombongan yang terdiri dari Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang Bimas Kristen, Pembimas Buddha, Kasubbag

Page 8: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

6

Umum, Kasubbag Perkeu, Kasubbag Inmas, Kasi Urusan Agama Islam Bidang Haji dan Bimais, Kasi Sistem Informasi Bidang Pendidikan Islam dan staf Bidang Urusan Agama Katolik melakukan studi banding PTSP di Kanwil Kemenag Prov. DIY pada tanggal 14 hingga 17 November 2017.

Kesan pertama ketika memasuki ruang PTSP Kanwil Kemenag DIY adalah kekaguman. Semuanya tampak sudah lengkap, serasa berada bukan di Kantor pemerintahan. Secara umum terdapat tiga ruangan utama yakni ruangan tamu yang disatukan dengan enam loket petugas front office, kemudian ruangan back office yang memproses semua layanan yang akan disampaikan ke publik, sebagai penghubung PTSP dengan setiap bidang teknis di Kanwil Kemenag, dan ruangan rapat yang sekaligus menjadi ruangan konsultasi atau layanan customer service PTSP.

Kepala Kanwil Kemenag Prov. DIY, Drs. H. Muhammad Lutfi Hamid, M.Ag. bersama Kabag TU, Edhi Gunawan ketika menerima rombongan studi banding PTSP dari Kanwil Kemenag Prov. NTT, memaparkan bahwa PTSP ini diluncurkan untuk mendukung p e r c e p a t a n i m p e l e m e n t a s i e-government. “PTSP yang kami lakukan disini sebenarnya untuk menghindari layanan face to face, karena layanan itu berpotensi terjadinya negosiasi negatif dalam layanan," tegas Kakanwil DIY. Dijelaskan pula bahwa di Kanwil Kemenag DIY telah tersedia 23 jenis layanan yang secara umum terdiri atas layanan persuratan, rekomendasi, keterangan, izin, konsultasi dan legalisasi dokumen.

Dengan hadirnya PTSP yang terletak persis di pintu masuk kantor, maka setiap tamu kantor tidak perlu lagi masuk keluar dari ruangan ke ruangan untuk memperoleh layanan dari Kementerian Agama, semuanya hanya berhenti di ruangan PTSP. “Sekarang dengan PTSP, tamu duduk manis di ruangan PTSP, pegawai yang

mondar-mandir mempersiapkan semua bahan yang akan diberikan kepada masyarakat,” jelas Kakanwil Kemenag DIY. Dalam mempersiapkan PTSP terdapat tiga hal pokok yakni pertama, jenis dan bentuk layanan yang akan diberikan sesuai dengan standar pelayanan (internal proses organisasi); kedua, sarana dan prasana berupa ruangan, inventaris ruangan, jaringan internet, perangkat TIK, dan ketiga, SDM atau pegawai yang secara khusus dilatih untuk menjadi public relation

Page 9: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

7

dan penyedia layanan sesuai standar pelayanan Kementerian Agama. Tiga hal ini menjadi penentu keberhasilan PTSP.

Keberadaan PTSP akan membawa angin segar bagi standar kerja dan kinerja di internal Kementerian Agama. Sistem kerja akan menjadi lebih rapi, produktifitasnya terukur, dan semua aktivitas proses layanan juga tercatat. Dengan pengelolaan data digital, dokumen-dokumen perizinan akan lebih mudah diverifikasi,

diolah sesuai peruntukannya, dan lebih minim risiko.Kanwil Kemenag Prov. NTT sudah berkomitmen

untuk menyiapkan PTSP di Kantor Wilayah Kemenag Prov. NTT pada tahun 2018. Tentu saja, tiga hal utama yakni jenis dan bentuk layanan, sarana prasarana, dan SDM yang harus menjadi perhatian serius. Untuk itu, butuh komitmen yang kuat dan kemauan yang teguh untuk memulainya. Selamat datang PTSP Kanwil Kemenag Prov. NTT. ***(JohnSeja)

Page 10: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

88

Sssttt...Ini Bukan SARA

Suatu hari Mias datang dari Pantai Kolbano ke Kupang untuk beli HP. Sampai di Counter HP, tak pakai lama Mias langsung membeli HP yang sudah diincarnya langsung

tancap gas pulang.Pas sampai rumah, Mias bingung mau aktifkan kartu HP. Dia tekan tombol di HP tetap tak bisa.Akhirnya, dia tanya kawannya Yadi yang di kampung sudah punya HP duluan.Mias : Bro tolong dolo…Kermana cara kasi aktif ini kartu

Hp ni..?Yadi : Aduh kawan. Beta punya itu hari orang counter

yang ajar kasi aktifkan. Dong sonde ajar lu ko?Mias : Dong ajar ju ma beta buru-buru to. Beta su

tekan sonde bisa.Yadi : Dong ajar suruh tekan apa sa..??Mias : Bilang tekan pagar dan bintang.Yadi : Aduh kawan itu dong su tipu lu tu. HP sonde

ada pagar apalagi bintang. Lebih bae lu pi kasi kembali itu HP. Bintang tu hanya di langit hang.

Mias : Mati su beta.***

Motor Baru

Mias ada motor baru jadi dia tiap sore pesiar dan main gas didepan Yadi. Yadi pun tak

mau kalah lantas membeli motor baru yang lebih keren. Suatu sore, pas Mias lagi double gas di depan nona-nona tiba-tiba Yadi dari belakang dengan motornya dekati Mias.Yadi : Mias lu lihat b pung motor ni.Mias : Ho beta su lihat. (Sambil tancap gas meninggalkan

Yadi)Yadi : (Kembali mendekat)…Mias lu lihat b pung motor dolo.Mias : Beta su bilang tadi beta su lihat. (Tancap gas kesal karena dianggap Yadi memamerkan

motor barunya).Tiba-tiba….praaaak. Mias pun menghentikan laju motor dan menengok apa yang terjadi. Ternyata Yadi sudah tersungkur di aspal. Karena kasihan Mias pun datang membantu.Mias : Aduh bro…sonde apa-apa ko? Kenapa bisa jatuh?Yadi : (Meringis menahan sakit). Ini semua gara-gara lu. Tadi b Tanya tu… untuk lihat b pung

motor ni rem dimana.***

Daftar Kartu HP Baru

Page 11: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

9

Liputan Khusus

Di awal bulan November 2017 Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT kembali menyelenggarakan rapat koordinasi akhir tahun yang menghadirkan para pimpinan satker, yaitu para Kakanmenag Kab/Kota, para Kepala Bidang dan Pembimbing Kanwil Kemenag Prov. NTT, para Kepala Madrasah (MAN dan MTsN), para Kasubbag TU Kemenag Kab./Kota, Kepala seksi atau operator yang menangani perencanaan pada bidang dan Penyelenggara di Kanwil. Rapat yang bertajuk ‘Rakor Pelaksanaan Program Pimpinan Satker Kemenag Prov. NTT Tahun 2017’ digelar selama tiga hari, 06-08 November 2017, di Sasando Internasional Hotel Kupang dan dihadiri 95 peserta ini membicarakan banyak hal penting, diantaranya terkait penyerapan anggaran akhir tahun dan reformasi birokrasi yang merupakan agenda prioritas Kementerian Agama. Liputan Khusus BERNAS kali ini akan mereviu pelaksanaan rakor tersebut.

Buka Kegiatan, Kakanwil Ingatkan Dua Agenda Utama

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, Drs. Sarman Marselinus, di hadapan 95 peserta yang mengikuti pembukaan Rakor Pelaksanaan Program Pimpinan Satker Kemenag Prov. NTT Tahun 2017, Senin malam (06/11), di aula Hotel Sasando Kupang, mengingatkan dua agenda utama yang harus diingat dan dituntaskan oleh para pimpinan satker Kemenag Prov. NTT di sisa tahun 2017 ini. Dua agenda tersebut adalah, pertama, terkait dengan koordinasi pelaksanaan program dan realisasi penyerapan anggaran, dan yang kedua terkait penuntasan reformasi birokrasi yang merupakan agenda prioritas Kemenag.

Te r ka i t p e ny e ra p a n a n g ga ra n Ka ka n w i l menginformasikan bahwa per 31 Oktober 2017, total realisasi penyerapan anggaran satker Kemenag Prov.

NTT baru mencapai 67,47% dari total PAGU sebesar Rp.813.011.912.000. Dikatakannya untuk realisasi program capaian tertinggi hingga saat ini berada pada program Bimas Buddha (77,57%) dan terendah pada program Bimas Islam (60,33%). Sementara untuk realisasi DIPA per satker, realisasi serapan anggaran tertinggi ada pada MAN Kalabahi (86,70%) dan terendah pada Kemenag Sabu Raijua (37,94%).

Meski tingkat penyerapan menjelang akhir triwulan IV tersebut tergolong rendah dari ideal yang seyogyanya sudah mencapai kisaran 75%-80%, Kakanwil tetap mengajak para pimpinan satker untuk tidak perlu malu dan tetap mensyukuri kerja keras yang telah dilakukan

selama ini. Apalagi, lanjutnya, capaian penyerapan Kemenag NTT masih berada di atas capaian nasional saat ini yang berada di posisi 65,88%. Selain itu penyerapan rendah bisa disebabkan pula oleh hal-hal yang berada di luar kuasa dan wewenang pengelola anggaran.

Memanfaatkan sisa waktu di akhir 2017 ini, ia pun

Secuil Cerita Dari RakorPelaksanaan Program Pimpinan 2017

Page 12: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

10

mengajak para pimpinan satker untuk mengadakan beberapa langkah penting terkait mempercepat penyerapan anggaran, di antaranya: memperketat jadwal kegiatan; menyesuaikan Rencana Penarikan Dana (RPD) agar tidak terjadi deviasi yang mengakibatkan rendahnya kinerja pelaksanaan anggaran; menyusun kembali jadwal pelaksanaan kegiatan yang lebih realistis jelang akhir tahun; mengoptimalkan peran pengelola keuangan melalui mekanisme pembayaran UP, TUP dan LS. "Berikanlah fasilitas yang memadai terhadap pegawai yang diberi tugas membuat pelaporan pelaksanaan anggaran sebagai bagian dari upaya memperoleh dan mempertahankan opini WTP atas Laporan Keuangan Kementerian Agama tahun 2017," tegasnya.

Berkaitan dengan agenda kedua tentang penuntasan pelaksanaan reformasi birokrasi, Kakanwil mengingatkan bahwa RB masih menjadi primadona ke depan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih menuju birokrasi kelas dunia. Karenanya, ia menjelaskan lagi tujuh langkah strategis sebagai upaya meningkatkan indeks RB di tahun 2017.

Ketujuh langkah strategis tersebut meliputi: Pertama, menuntaskan seluruh rekomendasi evaluasi RB Tahun 2016 pada setiap area perubahan RB; Kedua, membentuk Tim/Pokja RB untuk menyusun langkah-langkah pelaksanaan RB Tahap II di satker masing-masing; Ketiga, sinergitas program RB Kemenag Pusat dan Daerah melalui aplikasi e-POKJA; Keempat, mengusulkan satker kita untuk penilaian WBK-WBBM; Kelima, optimalisasi penggunaan e-Government terhadap kinerja dan layanan publik; keenam, menerapkan Transasksi Pembayaran Keuangan Non-Tunai; dan Ketujuh, penyediaan ruangan konsultasi pelayanan publik.

Piagam Penghargaan untuk Satker TerbaikDi sela-sela acara pembukaan Rapat Koordinasi

Pelaksanaan Program Pimpinan Satker tersebut, Kepala

Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, juga menyerahkan piagam penghargaan kepada satker dengan kategori penyerapan anggaran terbaik Triwulan III Tahun 2017 berdasarkan rekapan yang dibuat oleh subbag Perencanaan dan Keuangan Kanwil Kemenag Prov. NTT, per 31 Oktober 2017. Untuk kategori Kantor Kemenag, tingkat penyerapan anggaran tertinggi dicapai oleh Kantor Kemenag Kab. Ngada dengan prosentase penyerapan sebesar 76,49% dari pagu alokasi anggaran. Tempat kedua dan ketiga berturut-turut dicapai oleh Kantor Kemenag Kab. Lembata dan Kantor Kemenag Kab. Manggarai. Penyerapan terendah dicapai oleh Kantor Kemenag Kab. Sabu Raijua, sebesar 37,94%. Untuk kategori Madrasah

Aliyah, penyerapan tertinggi per 31 Oktober 2017, dicapai oleh MAN Kalabahi sebesar 86,70% dan terendah oleh MAN Kota Kupang. Untuk tingkat Tsanawiyah, tertinggi dicapai oleh MTsN Nangalili, dan terendah oleh MTsN Mbay. Dan untuk tingkat Ibtidayah, tertinggi dicapai oleh MIN Kabir Alor, dan terendah oleh MIN Baranusa.

Sementara untuk realisasi per program, capaian tertinggi ada pada program Bimas Buddha, yaitu sebesar 77,57%, dan terendah yaitu pada program Bimas Islam sebesar 60,33%.

Sementara Kepala Bagian Tata Usaha, H. Hasan Manuk, S.Pd.,M.Pd., mengatakan bahwa satker yang meraih penyerapan tertinggi dan terendah jangan dulu cepat berpuas diri atau berputus asa dengan tingkat serapan tersebut. "Tertinggi belum tentu terbaik, terendah belum tentu terburuk. Nanti setelah audit baru terlihat mana yang terbaik," ujarnya.

Selain penyerahan piagam penghargaan penyerapan anggaran terbaik, pada kesempatan itu juga diserahkan piagam penghargaan kepada Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang meraih peringkat terbaik Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) se-Prov. NTT Tapel 2016/2017..

Beberapa Topik Jadi PerhatianPada hari kedua rakor, Selasa (07/11), Kepada

Kabag Tata Usaha, H. Hasan Manuk, S.Pd.,M.Pd., yang tampil sebagai narasumber pada materi "Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Tahun 2017 dan Perencanaan 2018", menyampaikan dua hal penting: pertama terkait sertifikasi bendahara, dan kedua terkait sistem pembayaran non tunai.

Khusus terkait penerapan transaksi keuangan non tunai yang merupakan salah satu dari tujuh langkah strategis Kementerian Agama dalam meningkatkan indeks Reformasi Birokrasi, cukup mendapat perhatian

Page 13: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

11

serius seluruh peserta rakor. Selain berbagai manfaat positif, ada pula beberapa kekhawatiran terkait dinamika penerapan transaksi non tunai ini.

"Perlu dikaji tentang transaksi non tunai ini. Efektivitasnya seperti apa, dan kelemahan apa yang dapat muncul. Jangan sampai ke t i d a kc e r m a ta n k i ta a ta u hanya karena sekedar mengikuti perkembangan IT, justru akan berdampak pada kinerja kita sendiri," demikian salah satu suara dari Kabid Haji dan Bimas Islam, Drs. Syamsul Ma’arif.

Te r h a d a p ke k h awat i ra n tersebut, Kabag TU meminta agar ditengah kekurangan yang nanti mungkin timbul, maka untuk saat ini sebaiknya fokus pada aspek manfaat dari penerapan transaksi non tunai ini. "Untuk saat ini sebaiknya kita fokus pada aspek manfaat dari transaksi pembayaran non tunai, yaitu meminimalisir kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi bila menggunakan transaksi tunai. Dengan transaksi non tunai, apa yang kita terima itulah yang riil dibayar, tidak ada lebih atau kurangnya," ujarnya.

Sementara itu Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, yang saat itu duduk pula di bangku peserta mengatakan bahwa transaksi non tunai yang mulai berlaku 2018 nanti merupakan kebijakan nasional yang berlaku menyeluruh di instansi Kemenag RI.

"Ada trend bahwa ke depan akan selalu ada inovasi-inovasi, seperti Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan transaksi pembayaran non tunai ini. Oleh karena itu, diharapkan ada cara pandang positif terhadap tuntutan-tuntutan perubahan. Beberapa tantangan tentu ada terkait hal-hal baru tersebut, tapi kita tidak boleh menyerah, dan harus berkomitmen untuk menjalankannya," ujar Kakanwil.

Hal lain yang juga disampaikan adalah terkait temuan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) yang dilakukan tiga lembaga auditor, yaitu oleh Itjen Kemenag RI sebesar 206 juta rupiah lebih, oleh BPKP NTT sebesar 401 juta rupiah lebih, dan oleh BPK sebesar 271 juta rupiah. NTT Irjen Rp. 206.juta lebih, BPKP Rp. 401.juta lebih, BPK Rp. 271.juta lebih. Terhadap temuan-temuan itu, Kabag pun meminta agar para pimpinan satker untuk menindaklanjuti dan menyelesaikan semua hasil temuan tersebut.

Pada sesi diskusi dan tanya jawab, peserta juga mengungkapkan beberapa persoalan yang dihadapi di masing-masing satker mereka, seperti keterbatasan SDM dan kekurangan/kelebihan anggaran pada unit-unit teknis mereka. Di Kemenag Malaka misalnya, di tengah

keterbatasan SDM dan sarana prasarana yang dihadapi, mereka tetap berupaya untuk bekerja secara optimal sehingga berhasil menduduki posisi keempat satker dengan penyerapan anggaran terbaik. Demikian pun menyangkut alokasi anggaran. Di Kemenag Sumba Tengah misalnya terjadi kelebihan belanja pegawai dikarenakan pagunya sangat besar sementara pegawainya sedikit. Sementara di Kemenag Belu justru sebaliknya, sehingga terjadi keterlambatan pembayaran uang makan guru pendidikan Katolik. Terhadap kelebihan/kekurangan anggaran tersebut, Kabag berharap untuk tetap bersabar sebab relokasi anggaran masih berproses.

Selain berbicara tentang transaksi non tunai dan sertifikasi bendahara, Kabag juga memberikan kesempatan kepada Kasubbag Perencanaan dan Keuangan, Marianus Keo, S.Fil., M.Ed.,terkait penyerapan anggaran dan kepada Kasubbag Ortala dan Kepegawaian, Siprianus Muda Hondo, S.Fil. Marianus menyebutkan tiga hal penting yang harus dilakukan untuk mendorong percepatan penyerapan anggaran, yaitu taat pada Rencana Penarikan Dana (RPD) sesuai DIPA halaman 3, menghindari conflict of interest, dan meningkatkan fungsi pengawasan. Ia juga meminta kepada masing-masing satker untuk melakukan pembenahan data-data yang berhubungan dengan penganggaran. Sementara Sipri Muda berbicara hal-hal terkait penyusunan Laporan Kinerja Harian untuk pembayaran Tukin 2017, Penyusunan Capaian Kinerja dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai 2017, Penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Tahun 2018, dan Penyusunan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 nanti.

Materi kedua di hari kedua diisi oleh Nurwedi Cahyono dari KPPN Kupang, dimoderatori Kasubbag Inmas, Yohanes Baptiste Seja, S.Fil. Terkait pengelolaan anggaran, dikatakannya bahwa KPPN senantiasa siap melakukan syering dengan pelayanan 24 jam. Ia juga meminta agar satker patuh pada langkah-langkah

Page 14: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

12

strategis Pelaksanaan Anggaran Tahun 2017 di antaranya: memastikan ketepatan waktu penyelesaian tagihan, serta pengendalian pengelolaan UP/TUP. Secara umum, ia katakan bahwa serapan anggaran Satker Kemenag dalam wilayah KPPN Kupang sudah cukup baik. Lalu terkait pelaksanaan anggaran, kewajiban pertanggungjawaban (LPJ) secara umum masih sangat minim. Batas tanggal 10 dalam bulan, Kemenag baru sekitar 40 % yang patuh. Untuk e-rekon Kemenag sudah melakukannya dengan sangat baik dan tepat waktu. Kemudian terkait dengan UP/TUP ada sekitar lima satker yang belum bisa menyelesaikan kewajibannya dalam pengelolaan UP/TUP (terlambat TUP). Untuk UP ada tiga satker yang terlambat, satu satker terpaksa dipotong UP-nya dan dua lainnya kena teguran.

Materi ketiga diisi dengan diskusi panel yang menghadirkan para Kepala Bidang/Pembimbing lingkup Kanwil Kemenag Prov. NTT. Dimoderatori Kasubbag Hukum dan KUB, Yakobis Oktavianus, S.Sos., MM., mereka memaparkan isu-isu dan program utama di masing-masing bidang teknisnya. Kabid Urakat, misalnya, berbicara tentang rencana penyelenggaraan Pesparani di tahun 2018. Kabid Bimas Islam dan PHU berbicara tentang suksesnya penyelenggaraan ibadah haji 2017 berkat kerjasama dari berbagai pihak. Kabid Pendidikan Islam berbicara tentang perlunya mempertahankan UNBK dan penegerian madrasah, di mana dari 24 yang diusulkan, enam telah terealisasi.

Kemudian Kabid Bimas Kristen berbicara tentang penyebab terhambatnya realisasi anggaran akibat kendala SDM dan data yang tidak akurat. Ia juga berbicara tentang persiapan UN 2018 dan kendala pembayaran TPG melalui aplikasi Simpatika. Pembimas Buddha berbicara tentang pembangunan Vihara yang masih berlangsung di atas tanah yang dihibahkan Pemkot Kupang. Dan terakhir, Pembimas Hindu antara lain berbicara tentang keterbatasan SDM pada Pembimas Hindu dan masalah rekrutmen penyuluh non PNS Hindu di daerah yang mesti tetap memperhatikan kualitas SDMnya.

Mestinya ada begitu banyak tanggapan berupa pertanyaan dan masukan dari seluruh peserta rakor atas isu-isu yang yang dilontarkan para Kepala Bidang/Pembimbing tersebut, namun karena keterbatasan alokasi waktu yang disiapkan maka tanggapan dan diskusi harus dibatasi oleh moderator.

Materi terakhir dengan tema “Kebijakan Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran Kementerian Agama Tahun 2018” dibawakan oleh Kepala Biro Perencanaan Kementerian Agama RI, Dr. H. Ali Rokhmad, M.Pd. Dalam pemaparannya, beliau menyebutkan salah satu kelemahan di Kementerian Agama, yaitu jarang melakukan

evaluasi. Padahal, katanya, untuk sukses diperlukan kemauan dan kesediaan untuk melihat dan belajar dari masa lalu. Ia juga mengingatkan kepada para pemimpin satker untuk memanfaatkan secara maksimal anggaran yang telah diperjuangkan oleh Kementerian Agama tersebut. Hal lain yang juga mendapat penekanan Kabiro adalah menyangkut pentingnya koordinasi lintas sektoral sebagaimana yang dituangkan dalam Instruksi Menteri Agama Nomor 01 Tahun 2017 tentang Peningkatan Koordinasi Lintas Sektoral.

Pada sesi diskusi dan tanya jawab, peserta rapat menyampaikan banyak hal terutama terkait alokasi anggaran di tahun-tahun mendatang. Kakanmenag Malaka, misalnya, meminta penambahan alokasi tenaga pegawai dan sarana prasarana seperti gedung dan kendaraan untuk Kemenag Malaka yang tidak lain

merupakan satker baru dan berbatasan langsung dengan negara Timor Leste. Atau juga Kakanmenag Nagekeo, yang menekankan pentingnya menambah alokasi anggaran untuk urusan agama, terutama terkait dengan pembinaan kerukunan sebagai salah satu strategi untuk mencapai visi dan misi Kementerian Agama. Sesi tanya jawab dan diskusi ini kemudian ditutup tepat pada pukul 23.00 Wita.

Rakor Pimpinan Satker Hasilkan Lima KesepakatanSetelah berproses selama tiga hari, para peserta Rapat

Koordinasi Pimpinan Satuan Kerja Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT akhirnya menghasilkan lima butir kesepakatan. Butir-butir kesepakatan yang antara lain berkaitan dengan upaya percepatan penyerapan anggaran 2017 dan tindak lanjut TLHP ini, dirumuskan dan disepakati sesaat sebelum acara penutupan, Rabu (08/11).

Lima butir kesepakatan tersebut adalah: Pertama, Segera mengambil langkah konkrit untuk mendorong percepatan anggaran 2017 dengan tetap memegang teguh asas kehati-hatian sehingga tidak menimbulkan persoalan pada laporan keuangan Kementerian Agama tahun 2017; Kedua, segera menyelesaikan/merealisasikan kegiatan yang belum terlaksana pada belanja pegawai,

Page 15: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

13

belanja barang belanja modal, dan belanja bantuan serta berusaha semaksimal mungkin mengikuti seluruh jadwal yang ditetapkan sesuai langkah-langkah akhir tahun yang dikeluarkan oleh Dirjen Perbendaharaan Negara; Ketiga, memastikan revisi RKAKL dapat diselesaikan sampai dengan akhir tahun sehingga tidak menyebabkan permasalahan pada laporan keuangan tahun 2017; Keempat, menindaklanjuti secara serius seluruh rekomendasi hasil TLHP dengan melunasi seluruh tagihan temuan secara tuntas paling lambat pada triwulan pertama tahun 2018; dan Kelima, melaksanakan instruksi menteri agama nomor 1 tahun 2017 tentang Peningkatan Koordinasi Perencanaan dan Penganggaran.

Lima kesepakatan ini kemudian ditandatangani oleh lima peserta sebagai perwakilan seluruh peserta Rakor, yaitu Yosef Nganggo, S.Ag (Kakanmenag Kab. Nagekeo), Drs. Husein Anwar (Kebid. Pendis), Drs. Yorhans S. Lopis, M.Si (Kabid Bimas Kristen), Drs. Dominikus Wora (KTU Kemenag Kab. Manggarai), Nuraini Wahid, S.Pd.,MM (Kepala MAN Lembata), dan Muhamad Wahidin, S.Ag.(Kepala MTs.N Nangalili). Usai penandatanganan, hasil kesepakatan kemudian diserahkan kepada Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prov. NTT.

Tindaklanjuti Hasil Kesepakatan dan Sampaikan Salam Perpisahan

Pada acara penutupan Rakor, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, kembali berpesan kepada seluruh peserta untuk berkomitmen dan menindaklanjuti hasil kesepakatan yang telah dibuat. Komitmen tersebut berkaitan dengan penyerapan realisasi anggaran di penghujung tahun 2017 ini.

Mengulangi pesan Menteri Agama, sebagaimana ditegaskan Kepala Biro Perencanaan dalam materi pada hari sebelumnya, Kakanwil mengingatkan bahwa Kemenag telah berjuang maksimal untuk mendapat alokasi anggaran 2017, sebagaimana yang sekarang tersebar di DIPA seluruh satker. Karena itu di waktu yang tersisa ini, agar seluruh satker dapat sungguh-sungguh berjuang menghabiskan anggaran tersebut. Apalagi, ungkapnya,

penyerapan anggaran tersebut sangat berpengaruh pada opini WTP Kemenag secara keseluruhan.

"Mari jadikan satker kita sebagai penyumbang tercapai serapan nasional yang tinggi dan predikat WTP," ajak Kakanwil sembari mengingatkan bahwa percepatan penyerapan anggaran harus dibarengi dengan tetap fokus pada regulasi yang ada.

Kakanwil juga mengingatkan poin penting lainnya, diantaranya tentang perhatian dan kerjasama setiap lini agar pembayaran TPG efektif, mengikuti jadwal-jadwal penyelesaian anggaran akhir tahun yang telah ditetapkan KPPN, dan persiapan penerapan transaksi pembayaran non tunai pada 2018.

"Mohon memikirkan bentuk-bentuk pelayanan yang baik, melakukan pemetaan SDM, pelatihan keterampilan IT kepada karyawan, serta menyiapkan bendahara untuk mengikuti sertifikasi bendahara," tambahnya.

Di akhir arahan, Kakanwil menyampaikan salam dan terima kasih khusus kepada Kakanmenag Lembata, Ibu Dorthia Nahak, dan Kakanmenag Ende, Bapak Petrus Pedo Beke, yang tidak lama lagi akan memasuki masa pensiun dan berpisah dari Kementerian Agama.

"Semoga perjalanan karir anda menjadi suri teladan bagi kami. Semoga kalian tetap sehat dan aktif dalam pelayanan kepada masyarakat, serta membantu tugas-tugas Kementerian Agama di tengah masyarakat," ucapnya.

Pesan dan Harapan PesertaSebelum sambutan dan penutupan kegiatan oleh

Kakanwil, diberikan pula kesempatan menyampaian kesan-pesan peserta yang disuarakan oleh Kakankemenag Ende, Petrus Pedo Beke, S.Ag., peserta memberikan apresiasi kepada Kakanwil, Kabag TU, dan panitia kegiatan karena telah mengadakan dan merancang kegiatan Rakor ini dengan baik. Sedangkan yang menjadi catatan untuk diperhatikan adalah terkait keterbatasan waktu panel diskusi yang melibatkan para Kabid dan seluruh peserta.

"Hendaknya diberi kesempatan yang lebih banyak untuk berefleksi dan melihat bersama poin-poin penting terkait keberhasilan dan kegagalan dalam

menjalankan tusi kami masing-masing. Ada banyak hal yang mau dibicarakan tetapi waktu sangat terbatas," ujar Pit.

K i t a d o a k a n a g a r rekomendasi hasil kesepakatan dan harapan-harapan, baik dari Kakanwil maupun dari seluruh peserta Rakor, dapat tercapai demi terwujudnya Kementerian Agama yang lebih baik lagi.*** (patrix/jose)

Page 16: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

14

A S N K a n w i l K e m e n t e r i a n A g a m a P r o v i n s i NTT tampak sedang mengikuti Upacara memperingati Hari Pa h l awa n Ta h u n 2017, bertempat di halaman Kanwil Kemenag Provinsi NTT pada Jumat, (10/12/2017).

Bidik Lensa

Para PPK, Operator, dan Bendahara di l ingkungan Kanwil Kemenag Provinsi NTT saat mengikuti gelar hasi l pendampingan dan konsultasi laporan keuangan tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, di aula II Kanwil Kemenag Provinsi NTT Kamis, (23/11/2017).

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Prov. NTT, H. Hasan Manuk pose bersama tim Itjen Kemenag RI serta para operator dan bendahara usai gelar hasil pendampingan dan konsultasi laporan keuangan, bertempat di aula II Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Kamis (23/11/2017).

Page 17: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

15

Kepala Bagian Asesmen Biro Kepegawaian Kementerian Agama RI, Iwan Kurniawan, S.Pd, M.Si saat memberikan a ra h a n p a d a p e m b u ka a n kegiatan asesmen kompetensi jabatan struktural Eselon IV dan Calon Kepala Madrasah lingkup Kanwil Kemenag Provinsi NTT, di Asrama Haji Transit Kupang Senin, (27/11/2017)

Tampak para peserta asesmen kompetensi jabatan struktural Eselon IV dan Calon Kepala Madrasah lingkup Kanwil Kemenag Provinsi NTT sedang mengikuti acara pembukaan kegiatan dimaksud, bertempat di Asrama Haji Transit K u p a n g , S e n i n , (27/11/2017).

Ketua Panitia kegiatan a s e s m e n ko m p e t e n s i jabatan struktural Eselon IV dan Calon Kepala Madrasah lingkup Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Fransisko B. Nunes saat membacakan l a p o ra n p a n i t i a p a d a a c a r a p e m b u k a a n kegiatan tersebut, Senin, (27/11/2017).

Page 18: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

16

Tampak dari k ir i ke kanan : Pembimas Hindu, Dra. Ni Wayan Sunarsih, Anggota DPD Komite I I I bidang Agama Hindu asal Provinsi Bali, Dr. Arya Wedakarna, Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus dan Drs. I Gusti Made Putra Kusuma, M.Si dalam acara kunjungan kerja dan rapat dengar pendapat anggota komite III DPD RI B.65 di aula utama Kanwil Kemenag Prov. NTT, Rabu (29/11/2017).

Pembimas Hindu Kanwi l Kemenag Provinsi NTT, Dra. Ni Wayan Sunarsih menyerahkan profil Provinsi NTT kepada Anggota DPD Komite III bidang Agama Hindu asal Provinsi Bali, Dr. Arya Wedakarna usai acara tatap muka dan rapat dengar pendapat di aula utama Kanwil Kemenag Prov. NTT, Rabu, (29/11/2017).

Kepala Bagian Kepala Bagian Asesmen Biro Kepegawaian Kementerian Agama RI, Iwan Kurniawan, S.Pd, M.Si menyerahkan secara simbolis soal asesmen kompetensi kepada Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus, Senin, (27/11/2017) bertempat di Asrama Haji Transit Kupang.

Page 19: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

17

Seputar Kanwil

Kupang (Bernas) - Acara Serah Terima Jabatan Pelaksana Tugas, Rabu (08/11/2017), bertempat di Aula Utama Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, menempatkan Kepala Bidang Urusan Agama Katolik, Drs. Yakobus Beda Kleden, MM dan Kepala Bidang Haji & Bimas Islam, Drs. H. Syamsul Ma'arif, pada jabatan baru sebagai Pelaksana Tugas pada unit kerja berbeda.

Yakobus B. Kleden pada acara serah terima dimaksud menggantikan posisi mantan Kepala Bidang Pendidikan Katolik, Drs. Djata Dominikus, yang telah mengakhiri tugas sebagai ASN pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT karena pensiun, sedangkan Drs. H. Syamsul Ma'arif mengambil alih posisi Pembimbing Syariah Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT karena mantan Pembimbing Syariah yang lama, Hj. Ening Murtiningsih, telah beralih tugas dalam jabatan yang baru sebagai guru pada MAN Kupang. Acara serah terima jabatan dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus.

Dalam sambutan, Sarman Marselinus mengucapkan limpah terima kasih kepada Drs. Djata Dominikus yang telah memberikan banyak sumbangsih kepada Kementerian Agama Prov. NTT semasa kepemimpinannya sebagai Kepala Bidang Pendidikan Katolik. Tak lupa pula Sarman

Marselinus mengucapkan permohonan maaf apabila dalam kebersamaan selama bertugas di Kementerian Agama Prov. NTT, banyak hal yang tidak berkenan.

"Terima kasih atas dedikasi dan pengabdian serta sumbangsih Pak Domi, semoga menjadi teladan baik bagi kami dan mohon maaf atas hal-hal yang tidak berkenan di hati Pak Domi dan keluarga," ungkap Sarman Marselinus.

Sarman Marselinus juga menyampaikan proficiat kepada Pak Jack dan Pak Haji Syamsul yang telah menerima SK Pelaksana Tugas dari Menteri Agama.

"Selamat melaksankan tugas. Kami sadari bahwa hal ini berat karena harus menahkodai 2 (dua) unit berbeda. Namun kami percaya bahwa dengan kemampuan yang bapak-bapak miliki, meski berat pasti dapat dijalani dengan baik. Perhatikan penyerapan anggaran pada unit kerja baru yang bapak tangani agar dapat mencapai target yang diharapkan. Maaf karena tugas tambahan ini tidak disertakan dengan tambahan tunjangan bagi bapak-bapak," ungkap Kakanwil yang disambut dengan senyum oleh 2 (dua) pejabat terpilih dan seluruh undangan yang hadir.

Pada kesempatan yang sama, Sarmana Marselinus menyerahkan SK Pensiun kepada Drs. Djata Dominikus, yang telah purna tugas TMT 01/11/2017.***(Prily/Jose/yen)

Jack Kleden dan Syamsul MaarifTerima Tugas Tambahan

Page 20: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

18

Kupang (Bernas) - Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama NTT, Hasan Manuk mengatakan bahwa ada beberapa syarat atau kriteria jika seseorang ingin dipromosikan dalam jabatan tertentu. Di lingkungan birokrasi pemerintah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh ASN untuk mendapatkan promosi jabatan telah ditetapkan melalui beberapa ketentuan diantaranya seperti Keputusan Menteri Agama Nomor 207 tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Asesmen di lingkungan Kementerian Agama. Hal ini disampaikannya saat mebuka kegiatan asesmen Calon Penghulu dan Kepala KUA di Asrama Haji, Kamis (23/11/2017).

Menurutnya, berbeda dengan masa silam, pengangkatan dan promosi PNS dewasa ini harus melalui empat syarat. Empat syarat itu adalah harus memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan, memiliki penilaian kinerja yang baik, sudah mengikuti asesmen kompetensi dan tentu mempunyai rekam jejak yang baik pula. Namun menurut Hasan, rekam jejak memiliki keunggulan tersendiri yang kadang sulit disadari oleh PNS. Memiliki ketiga syarat belum dapat dipastikan seseorang dipromosi jika rekam jejaknya tidak dapat mendukung.

"Kita bukan hanya butuh pejabat yang cerdas dan terampil, tetapi juga harus baik. Mungkin kemarin ada yang mempertanyakan kenapa orang tersebut dipromosikan sementara yang bersangkutan tidak pernah pernah omong di depan publik. Oleh karena itu, bekerjalah secara baik, berpikirlah tidak secara ekstrim, hargai sesame, dan jangan caplok pekerjaan orang lain.

Melaksanakan pekerjaan yang bukan tugasnya itu kurang amanah," kata Hasan.

Di depan peserta asesmen calon Penghulu dan Kepala KUA, Hasan mengajak untuk serius dan tekun dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan oleh negara. Semua PNS memiliki sasaran kinerjanya masing-masing, karena itu lakukan menurut tugas yang telah ditetapkan sehingga laporan kinerja setiap bulan tidak sekedarnya saja. "Tahun 2018 kita akan diaudit kinerja. Karena itu, tulislah apa yang dikerjakan. Awal Maret 2018, ada sekitar enam sampai delapan Kabupaten/Kota yang akan diaudit," ungkap Kabag TU.

Sebelumnya, Ketua panitia kegiatan asesmen calon Penghulu dan Kepala KUA, Muhammad Moa menjelaskan asesmen kompetensi menjadi syarat utama untuk menjamin objektifitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengembangan, promosi, rotasi, dan mutasi PNS di lingkungan Kanwil Kementerian Agama NTT. Moa menambahkan dengan ada perubahan aturan, maka status jabatan Kepala KUA yang sebelumnya merupakan jabatan struktural kini Kepala KUA dijabat oleh Penghulu dengan tugas tambahan. (*)

Kabag TU : Ingin Dipromosi, Penuhi Syarat

Kupang (Bernas) - Bunyi sirene ‘mengaum’ di halaman Kanwil Kementerian Agama Provinsi

Sirene Mengaum di Kanwil Kemenag NTT NTT saat pelaksanaan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tingkat Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Jumat, (10/11/2017).

Bunyi sirene tersebut sesaat sebelum mengheningkan cipta selama 60 detik untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang telah berkorban nyawa demi bangsa dan Negara. Pada upacara ini juga dibacakan pesan-pesan pahlawan nasional yang dibacakan secara bergantian oleh Ibu Agustina Leodora, S.Sos dan Florianus M. Pededu, SH.

Dihadiri oleh seluruh ASN dan PTT di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi

NTT, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus yang bertindak selaku Pembina upacara

Page 21: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

19

Kupang (Bernas) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, Senin (27/11/2017), re s m i m e m b u ka ke g i ata n Asesmen Kompetensi Jabatan Struktural Eselon IV dan Calon Kepala Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, bertempat di Asrama Haji Transit Kupang.

Mengawal i sambutan, S a r m a n M a r s e l i n u s menghaturkan terima kasih atas kehadiran para calon pemimpin (para peserta asesmen) yang telah merelakan dirinya menghadiri kegiatan asesmen yang telah dilaksanakan sebanyak 7 (tujuh) kali di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT.

Lebih lanjut disampaikan Sarman Marselinus, bahwa sejak lahirnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tantang Aparatur Sipil Negara menjadi wujud nyata dari reformasi birokrasi dalam rangka mencapai good governance. Secara garis besar, reformasi birokrasi sebagaimana dimaksud mengarah pada tiga sasaran utama yakni pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi; pemerintahan yang efektif dan efisien; serta terwujudnya pelayanan publik yang baik dan berkualitas. "Mengingat tugas yang diemban demikian penting maka penempatan dan pengangkatan ASN seyogyanya sesuai dengan prinsip the right man in the

right place melalui sebuah mekanisme penilaian kompetensi yang obyektif. Bapak/ibu yang hadir disini adalah calon pemimpin dan inilah kesempatan untuk mengungkapkan kemampuan kita sehingga semua instrumen yang digunakan untuk mengungkapkan potensi diri kita dapat menemukan data riil diri kita sebagai proses lanjut rekrutmen," ungkap Sarman Marselinus.

Kementerian Agama, jelas Sarman Marselinus, terus berupaya menyesuaikan diri dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi melalui delapan (8) area perubahan dan diharapkan kepada para pesera asesmen mengetahui delapan area perubahan tersebut. Delapan area perubahan dimaksud bermuara pada peningkatan pelayanan publik.

“Catatan reformasi birokrasi pada Kementerian Agama dari tahun ke tahun terus mengalami trend positif dimana pada tahun 2014 memperoleh nilai 54,83 (CC), tahun 2015 dengan nilai 62,28 (B) dan tahun 2016 menjadi 69,14 (B). Berdasarkan hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Kemenag menunjukkan bahwa nilai reformasi birokrasi Kemenag tahun 2017 mencapai 78,82 (BB). Bila itu terjadi maka tukin kita akan naik diangka 78%,” jelas Sarman Marselinus.

Sarman Marselinus mengharapkan kepada para peserta dapat mengekspos seluruh kemampuan yang ada sehingga seluruh pelaksanaan asesmen dapat berjalan dengan baik dan menjadi indikasi apakah kita mampu memangku sebuah jabatan atau tidak. Asesmen adalah bagian dalam manajemen kepegawaian dan kepada peserta yang sudah pernah mengikuti pasti telah memiliki strategi menghadapai para asesor. “Tetap semangat dan bersyukur atas segala niat baik agar berkenan kepada Yang Kuasa,” tutup Sarman Marselinus dalam sambutannya. Peserta pada kegiatan Asesmen Kompetensi kali ini berjumlah 80 orang terdiri dari Pejabat Eselon IV sebanyak 46 orang dan dari Madrasah sebanyak 34 orang. Kegitan ini akan berlangsung selama 3 (tiga) hari terhitung dari tanggal 27 s.d 29/11/2017 bertempat di Asrama Haji Transit Kupang.***(Prily/Bbp/yen)

Asesmen Kompetensi Jabatan Struktural Eselon IV dan Calon Kepala Madrasah

saat membacakan sambutan Menteri Sosial mengajak untuk menjaga persatuan bangsa sehingga dapat maju secara bersama-sama dan mendistribusikan berkah kemerdekaan bagi masyarakat Indonesia.

“Persatuan Indonesia bukan hanya sebuah imperatif yang harus kita rawat sebagai suatu bangsa namun lebih dari itu persatuan Indonesia adalah sebuah prasyarat bagi kita menjadi bagian dari kekuatan yang tengah tumbuh, the rising force bersama bangsa-bangsa lain yang saat ini menjadi sorotan kemajuan seperti China, Korsel, dan India untuk menjadi menara-menara baru pembawa obor kemanusiaan,” ujar Kakanwil Sarman.

Mengakhiri sambutan, Kakanwil Sarman mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus berjuang, bekerja, berkarya menjadi pahlawan bagi diri sendiri, pahlawan bagi lingkungan, pahlawan bagi masyarakat maupun pahlawan bagi negeri ini. Selamat Hari Pahlawan Tahun 2017.***(JW/Prily/yen)

Page 22: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

20

Kupang (Bernas) - Dalam kesempatan tatap muka dengan Anggota DPD Komite III bidang Agama Hindu asal Provinsi Bali, Dr. Arya Wedakarna, Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus, Rabu (29/11/2017) mengeluhkan beberapa hal yang selama ini mengganjal hati dan pikirannya sebagai pimpinan instansi Kemenag di NTT. Keluhan yang diutarakan itu dengan maksud dapat menjadi masukan untuk dibahas di tingkat

nasional.Kakanwil Sarman merinci antara lain kondisi anggaran yang

tidak proporsional. Menurutnya, fungsi Pendidikan memiliki alokasi anggaran yang sangat besar jika dibandingkan dengan fungsi agama. Dirinya menjelaskan, selama ini begitu banyak permohonan proposal dari lembaga dan masyarakat agama terkait pembinaan iman umat ataupun bantuan pembangunan fisik tempat ibadah tidak bisa ditindaklanjuti karena keterbatasan

dana."Saya sangat merasakan kondisi ini, ketika begitu banyak

proposal yang masuk tidak bisa kami layani," ungkap Kakanwil.Selain soal anggaran yang tidak seimbang, Kakanwil

Sarman juga mengeluhkan ketiadaan beberapa struktur teknis di daerah yang sebelumnya sudah ada. Struktur teknis itu, kata Kakanwil yakni Seksi Bimas Katolik di Rote Ndao dan Seksi Bimas Kristen di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nagekeo.

"Dua struktur ini sebelumnya sudah ada tetapi kemudian terbitnya PMA Nomor 13 tahun 2012, strukturnya hilang," kata Kakanwil

Kakanwil juga mengungkapkan soal proses penegerian SMAK dan SMTK yang hingga kini belum terealisir, padahal semua persyaratan sudah dipenuhi. Terkait Bimas Hindu di NTT, Kakanwil juga menganjurkan agar ditambah struktur teknis Bimas Hindu di daerah karena yang ada sekarang hanya terdapat di Kota Kupang dan Kabupaten Lembata serta perlu peningkatan eselon Bimas Hindu di Struktur Kanwil Kemenag NTT dari Eselon IIIb menjadi IIIa.

Terhadap keluhan dan usul yang disampaikan Kakanwil Sarman, Anggota DPD, Arya Wedakarna memastikan akan menyampaikan hal-hal itu bukan hanya dalam rapat di DPD tetapi juga ketika berkomunikasi dengan MenPAN RB dan Menteri Agama sehingga usul tersebut dapat diakomodir dan menjawabi situasi yang tengah dialami di NTT.

"Kondisi ini harus diperjuangkan melalui parlemen kalau mau agar usul itu dijawabi. Karena itu harus dekat dan komunikasikan terus dengan anggota parlemen," kata Arya Wedakarna. ***(bobby/prily/yen)

Kupang (Bernas) - Kantor Wi layah Kementerian Agama Provinsi NTT mendukung kesiapan tugas Yonif 743/PSY dalam rangka Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan RI-RDTL TA. 2018 pada Bidang Teritorial. Hal ini terwujud melalui penyerahan buku-buku dan majalah keagamaan yang diserahkan oleh Kasubag Informasi & Humas, Yohanes B. Seja, S.Fil kepada anggota Yonif 743/PSY, Sulistiyono.

Penyerahan buku dan majalah keagamaan ini berlangsung di ruangan Subbag Informasi dan Humas, Kamis (30/11/2017).

Kasubag Informasi dan Humas, Yohanes B. Seja, S.Fil saat dikonfirmasi mengatakan bahwa penyerahan buku dan majalah keagamaan tersebut merupakan respon Kanwil Kemenag Provinsi NTT terhadap surat dari Komandan Batalyon

Tatap Muka Dengan Anggota DPD Asal Bali,Kakanwil Keluhkan Beberapa Hal

Amankan Perbatasan, Kanwil Kemenag NTTSerahkan Bantuan Buku Keagamaan

Page 23: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

21

Kupang (Bernas) - Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI yang berjumlah enam orang, sejak Kamis (16/11) hingga Jumat (24/11), melakukan pendampingan dan konsultasi laporan keuangan kepada para PPK, operator, dan bendahara pada unit-unit kerja di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur bertujuan untuk mempertahankan opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Tim yang diketuai oleh Luli Achriyani ini akan memeriksa dan memberikan masukan-masukan yang perlu kepada para operator dan bendahara sebagai persiapan audit oleh auditor eksternal.

"Maksud kedatangan kami adalah untuk melakukan pendampingan dan konsultasi laporan keuangan tahun 2017 pada Kanwil Kemenag Prov. NTT. Hal ini penting sebagai persiapan audit oleh auditor eksternal, yaitu BPK, yang bisa saja Kanwil NTT pun dipilih sebagai sampel. Jadi jangan sampai Kanwil NTT ikut menyumbang terhadap turunnya penilaian BPK terhadap Kemenag secara keselurahan," ujar pengendali teknis tim, Dwi Cahyaning Tiasworo, saat menyampaikan sepatah kata di hadapan Kakanwil, para PPK, bendahara, dan operator Kanwil Kemenag Prov. NTT, yang berlangsung di aula II Kanwil Kemenag NTT, Kamis (16/11).

Terhadap maksud dan tujuan kedatangan tim Itjen tersebut, Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, mengharapkan para operator dan bendahara baik dari Subbag Perkeu maupun dari unit-unit kerja untuk tetap berada di tempat, kooperatif, mempersiapkan, dan memberikan dokumen-dokumen yang diminta oleh tim.

"Kiranya dengan pendampingan ini penyerapan anggaran di Kanwil Kemenag NTT pun dapat tercapai sesuai dengan target,

sehingga dengan demikian pelayanan kami kepada masyarakat pun dapat tercapai dengan baik. Saya minta agar para bendahara dan operator selama beberapa hari tetap berada di tempat, menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, serta mengikuti masukan-masukan yang diberikan tim Itjen," ujar Kakanwil.

Dan pada kamis (23/11/2017), tim Itjen Kementerian Agama melakukan gelar hasil pendampingan Tim selama kurang lebih satu minggu di Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT .

“Hasil pendampingan Tim Itjen Kementerian Agama RI selama kurang lebih satu minggu di Kanwil Kementerian Agama NTT tidak lain bertujuan untuk mempertahankan opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).”

Hal itu dikatakan Kabag TU kanwil Kemenag NTT, Hasan Manuk, pada pembukaan gelar hasil pendampingan Tim Itjen Kemenag RI. Kabag Hasan menjelaskan karena kegiatan tersebut adalah pendampingan maka segala catatan yang menjadi temuan harus diperhatikan untuk segera ditindaklajuti.

Hal senada juga dikatakan pengendali teknis tim, Dwi Cahyaning Tiasworo, bahwa pendampingan tersebut mempunyai tujuan utama agar opini WTP yang telah diraih Kementerian Agama dipertahankan. Karena itu, dirinya juga meminta hal yang sama agar segera ditindaklajuti. “Beberapa catatan harus segera ditindaklanjuti atau diperbaiki. Kami yakin hal ini akan segera dilakukan. Ini bukan audit, kalau audit maka akan ada penilaian. Jadi tolong diperbaiki, tentu dibawa kendali pak Kabag,” katanya.

Dwi juga meminta perhatian para pejabat untuk terus memantau pekerjaan yang dilakukan operator dan koordinator wilayah. “Para operator sangat disadari bekerja tanpa henti. Lengah sedikit akan terlewati. Para pejabat harus terus pantau. Satu hal lagi, menugaskan pegawai ke pusat tolong sesuaikan dengan tupoksinya,” katanya.***(phw/prilly/bobby/yeni)

Pendampingan Tim Itjen Bertujuan untuk Pertahankan Opini WTP

Infanteri 743/PSY perihal permohonan dukungan buku-buku keagamaan sebelumnya.

“Ada 210 eksemplar buku dan majalah keagamaan yang kita serahkan sebagai bentuk dukungan. Semuanya sudah kami packing secara baik didalam kardus sebelum diserahkan. Buku dan majalah keagamaan yang diserahkan pun sudah kami buat daftar berisi judul buku/majalah serta jumlahnya. Subbag Inmas hanya menghimpun dari Bidang Teknis,” jelas Jhon Seja.

Jhon Seja menambahkan, buku dan majalah keagamaan tersebut merupakan hasil sumbangan dari Bidang Teknis di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain itu, ada beberapa buku dan majalah dari perpustakaan Subbag Informasi & Humas turut diserahkan sebagai bentuk dukungan pengamanan perbatasan RI-RDTL TA. 2018.

Sementara itu, Anggota Yonif 743/PSY, Sulitiyono yang ditemui di ruangan Subbag Informasi & Humas mengaku gembira atas respon positif yang ditunjukkan Kanwil Kemenag Provinsi NTT.

“Terima kasih atas dukungannya,” pungkas Sulistiyono singkat.***(JW/Bbp/yen)

Page 24: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

22

Pengurus LP3K NTT Bertemu Uskup Agung Kupang, Ini Kata Mgr. Turang

Kupang (Bernas) - Pengurus Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) atau yang disingkat LP3K tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Senin (27/11/2017), menemui Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang di Istana Keuskupan Agung Kupang, Oepoi Kupang.

Uskup Turang menyambut baik terbentuknya Pengurus LP3K Provinsi NTT dan menyampaikan selamat kepada pengurus dengan harapan pengurus dapat bekerja dengan baik.

“Selamat bekerja. Semoga apa yang anda kerjakan bukan terutama mengupayakan untuk kemenangan tetapi membawa berkat dengan memberikan sumbangan kerukunan bagi seluruh bangsa ini,” kata Uskup Turang.

Untuk itu, Uskup berpesan agar pengurus dalam setiap tingkatan menjalin komunikasi dengan para Pastor. Karena menurutnya, para Pastor melayani orang-orang yang pada saatnya akan tampil menjadi anggota koor. Uskup Turang mengatakan melalui suara yang dinyanyikan oleh anggota koor nanti dapat menghadirkan rasa damai dan memberikan kegembiraan bersama. Melalui kegiatan Pesparani nanti , tambahnya, diharapkan terbangunnya kebersamaan sehingga terbentuk kesatuan hati yang menjangkau seluruh umat Katolik Indonesia sekaligus melalui lagu-lagu juga, manusia boleh menghayati kebaikan Tuhan di dunia ini.

Uskup Kupang juga berharap ke depan, Kementerian Agama dalam kegiatan Pesparani nanti menyesuaikan dengan

keterwakilan semua Keuskupan di Indonesia bukan hanya berdasarkan Provinsi. Karena menurutnya, jika keterwakilan hanya berdasarkan Provinsi, maka dapat dipastikan ada beberapa Keuskupan bakal tidak dapat mewakilkan kelompok paduan suaranya di kancah Pesparani Nasional.

Ketua Umum LP3K NTT, Frans Salem pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan direncanakan acara pengukuhan badan pengurus LP3K NTT. Karena itu, dirinya selaku ketua memohon kesediaan Uskup Turang untuk acara pengukuhan nanti. Sesuai kesepakatan, Uskup Turang akan bersedia hadir dalam pengukuhan yang akan terjadi pada tanggal 17 Desember 2017 mendatang yang dipadukan dalam perayaan Ekaristi. Selain itu, dalam rencana semua Kabupaten/Kota di NTT akan diundang untuk bertemu guna memantapkan persiapan menyambut Pesparani Nasional yang akan digelar tahun 2018 nanti.

Menindaklanjuti hasil audiensi LP3K dengan Yang Mulia Uskup Agung Kupang tentang rencana pengukuhan atau pelantikan pengurus LP3K Provinsi Nusa Tenggara Timur, pengurus LP3K tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur pada hari Rabu (29/11/2017) kembali menggelar rapat koordinasi bertempat di Aula Utama Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jalan Frans Seda, Kota Kupang pada pukul 17.00 Wita.

Ketua Umum LP3K Provinsi NTT, Fransiskus Salem, SH, M.Si pada awal pertemuan menyampaikan harapannya kepada segenap anggota pengurus untuk tetap kompak,

solid, dan kokoh dalam mengemban tugas yang terbilang baru dan khusus ini di wilayah yang dikenal juga sebagai Vatikan-nya Indonesia, Nusa Tenggara Timur.

“Kita ingin lembaga ini mesti kompak, apalagi ini lembaga baru. Perlu dipastikan kesediaan dan kehadiran setiap anggota pengurus LP3K. Dan hal ini harus sudah dapat diperoleh sebelum acara pengukuhan nanti,” tegas mantan Sekda Pemprov. NTT yang dengan gembira menerima tugas selaku Ketua Umum LP3K di masa purnabaktinya selaku PNS.

Sesuai dengan hasil audiensi dengan Yang Mulia Uskup Agung Kupang , Mgr. Petrus Turang , direncanakan pengukuhan atau

Page 25: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

23

Pengurus LP3K NTT Bertemu Uskup Agung Kupang, Ini Kata Mgr. Turang

pelantikan pengurus LP3K akan dikukuhkan oleh Uskup Agung Kupang dalam sebuah perayaan ekaristi meriah di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta Kupang pada hari Minggu, 17 Desember 2017. Diputuskan pula dalam rapat koordinasi yang dihadiri oleh segenap pengurus LP3K yang merupakan pejabat pada Pemprov NTT, pada Kanwil Kemenag Prov. NTT, para pastor, praktisi seni, pengusaha dan jurnalis serta serba profesi lainnya, bahwa acara pengukuhan ini akan dilakukan bersamaan dengan pengukuhan pengurus LP3K Kabupaten Kupang dan pengurus LP3K Kota Kupang.

“Sesuai dengan permintaan Uskup Agung Kupang dan telah dikomunikasikan dengan pihak LP3K Kota Kupang dan LP3K Kabupaten Kupang, acara pengukuhan akan disatukan dalam perayan ekaristi meriah yang dipimpin oleh Uskup Agung Kupang. Hal teknis akan diatur dalam sebuah kepanitiaan kecil,” jelas Drs. Jack Beda Kleden, MM, Kepala Bidang Urusan Agama Katolik Kanwil Kemenag Prov. NTT yang menjabat sebagai Sekretaris Umum LP3K Provinsi NTT.

Dalam rapat koordinasi ini disepakati pula kepanitiaan kecil yang akan menangani hal teknis terkait pengukuhan 3 lembaga LP3K pada hari Minggu (17/12/2017) yang diketuai oleh Bartholomeus Badar, SH, MM yang juga adalah Karo Kesra Pemprov. NTT selaku Ketua I dan Wakil Ketua panitia, Romo Rudolf Tjung Lake, Pr, Pastor Paroki St. Maria Assumpta Kupang yang juga adalah Bendahara LP3K. Acara pengukuhan yang rencananya akan dihadiri pula oleh Gubernur NTT, Wali Kota Kupang, dan Bupati Kab. Kupang ini akan dimeriahkan oleh aneka paduan suara.

Dalam rapat tersebut juga dibicarakan mengenai gedung sekretariat LP3K Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk memudahkan koordinasi dan menghimpun segenap anggota pengurus LP3K yang berasal dari serba profesi ini. Hal ini semakin mendesak karena se - Indonesia, hanya NTT saja yang memiliki lembaga LP3K selain di tingkat Provinsi, juga di setiap Kabupaten/Kota se NTT.

“Kita butuh sekretariat untuk memudahkan koordinasi baik internal pengurus LP3K Provinsi Nusa Tenggara Timur,

maupun dengan LP3K kabupaten/kota se NTT,” kata Drs. Sinun Petrus Manuk, selaku Ketua II LP3K Prov. NTT.

Lebih lanjut, Simon Petrus Manuk mengimbau kepada segenap pengurus

LP3K untuk dengan cara masing-masing dapat mengupayakan tersedianya asset berupa tanah dan gedung untuk kelancaran urusan LP3K Prov. NTT. Hal ini disetujui oleh segenap peserta rapat dan diamini oleh Ketua Umum LP3K Prov. NTT.

“NTT adalah Vatikannya Indonesia, karena ciri khas Katoliknya. Karena itu, sekarang adalah saat yang tepat untuk meletakkan fondasi yang kuat bagi kelancaran perjalanan LP3K ke depan. Karena itu, niat baik untuk memiliki asset berupa tanah dan bangunan ini akan kami sikapi secara bijaksana, kami akan melakukan pendekatan kepada pihak-pihak terkait. Mohon dukungan agar dapat segera terwujud,” demikian kata Ketua Umum LP3K Prov. NTT, Fransiskus Salem, SH, M.Si.

Penegasan Ketua Umum LP3K NTT ini disepakati oleh segenap peserta rapat. Apalagi dari sudut pandang agama Katolik, struktur hierarki Gereja Katolik unik, berbeda dengan strukur pada agama lainnya yang selaras dengan struktur wilayah pemerintahan, misalnya ada lembaga agama di tingkat Provinsi dan diikuti dengan lembaga dibawahnya pada setiap Kabupaten/Kota. Struktur Gereja Katolik tidak selalu sinkron dengan struktur wilayah pemerintahan.

Pada Gereja Katolik, terdapat struktur wilayah yang dimulai dari Stasi, kemudian Paroki, dan berpuncak pada Keuskupan. Wilayah Paroki dan Keuskupan tidak sama dengan wilayah Kecamatan dan Kabupaten, bahkan ada beberapa Paroki yang meliputi beberapa kecamatan dan ada beberapa Keuskupan yang meliputi beberapa Kabupaten. Di NTT, terdapat tujuh keuskupan yakni Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Ruteng, Keuskupan Maumere, Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Atambua, dan Keuskupan Weetebula. Secara pemerintahan, terdapat 22 Kabupaten/Kota. Untuk sementara, sekretariat LP3K berada pada ruang Bidang Urusan Agama Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, karena melekat dengan tugas sekretaris umum yang adalah Kepala Bidang Urusan Agama Katolik Kanwil Kemenag Prov. NTT.***(Jose/JW/bobby/prily/yen)

Page 26: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

24

Kupang (Bernas) - Tahun 2018 nanti Kanwil Kemenag NTT akan memberlakukan dua hal yang belum pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Kedua hal itu yakni berkenaan dengan pemberlakuan sistem pembayaran non tunai untuk semua kegiatan dan pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

"2018, harus jalan, baik itu Pembayaran Non Tunai maupun Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)," kata Kakanwil Sarman Marselinus, Selasa (28/11/2017).

Kedua program itu secara nasional di Kementerian Agama sudah diluncurkan karena itu semua satker yang

berada dibawahnya wajib mengikuti dan melaksanakannya. PTSP misalnya merupakan program unggulan yang didorong oleh Menteri Agama agar diberlakukan di dalam lingkungan Kementerian Agama.

"Dulu, PTSP mulai di Sekretaris Jenderal Kemenag RI kemudian diikuti oleh Kanwil Kemenag DIY. Pelaksanaan PTSP akan seperti pelayanan di Bank atau Rumah Sakit. Hasil dari Studi Banding di DIY kemarin dapat menjadi masukan untuk melaksanakan PTSP di satker kita," jelas Kakanwil.

Untuk diketahui Kepala Bagian tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, H. Hasan Manuk, S.Pd. M.Pd bersama delapan pejabat lainnya dari Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT, pada tanggal 14 hingga 17 November 2017 bertolak menuju Daerah Istimewa Yogyakarta guna mempelajari secara langsung

PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi D.I. Yogyakarta.

Rombongan studi banding yang terdiri dari Kepala Bidang Bimas Kristen, Pembimas Buddha, Kepala Seksi Urusan Agama Islam Bidang Haji dan Bimais, Kepala Seksi Sistem Informasi Bidang Pendidikan Islam, JFU pada Bidang Urusan Agama Katolik, Kepala Subbagian Perencanaan dan Keuangan, Kepala Subbagian Umum dan Kepala Subbagian Informasi dan Humas.

Dengan melihat secara langsung dan mewawancarai pengelola PTSP pada Kanwil Kemenag Yogyakarta diharapkan

t a h u n 2 0 1 8 , Ka n w i l Kemenag Prov. NTT akan juga membentuk PTSP.

D . I . Yo g y a k a r t a m e r u p a k a n s a t k e r pertama tingkat Kanwil Kemenag Provinsi yang te lah memi l ik i PTSP, setelah beberapa bulan sebelumnya diluncurkan secara resmi oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim

Saifuddin.Untuk mempersiapkan pelaksanaan PTSP dan

pembayaran nontunai tersebut, Kakanwil mengajak semua aparatur merapatkan barisan dan bekerja sama sehingga ketika pelaksanaannya nanti dapat berjalan dengan baik dan lancar. Diakuinya, untuk PTSP, pekerjaan pertama adalah menyiapkan ruangan sementara tidak ada anggaran untuk membangun ruang baru. Karena itu, ruangan yang sudah ada yang akan modifikasi terutama di lobby. Sementara dalam rencana juga, ruangan Bimas Hindu akan dipindahkan ke ruangan Subbag Inmas sekarang. Subbag Inmas akan berpindah ke ruangan simpadu. Pekerjaan untuk memindahkan semua berkas dan peralatan dari masing-masig ruangan akan dilakukan pada awal bulan januari nanti.***(Jose/bobby/yen)

Tahun 2018, Ini Yang Akan TerjadiDi Kanwil Kemenag NTT

Page 27: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

25

Tambolaka (Bernas) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Waikabubak memberi peluang pinjaman untuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat Daya.

Kakankemenag SBD, Drs. Fransiskus, ketika ditemui

di ruang kerjanya, Kamis (23/11/2017), membenarkan informasi tersebut. Menurut beliau, sudah ada informasi lisan dari pihak Bank BRI produk pinjaman/kredit tersebut.

Pria murah senyum ini menambahkan, seperti telah diketahui bersama proses pengajuan pinjaman yang

berhak mengajukan dalam Instansi Pemerintah hanya PNS saja, tapi kali ini berbeda karena pihak BRI telah membuka produk yang ingin ditawarkan kepada PTT.

Dikatakan, proses peminjaman yang diberikan kepada PTT tidak jauh berbeda dengan proses bagi PNS. Tentunya, disposisi pertimbangan pimpinan tetap berlaku karena pembaharuan SK PTT setiap tahun yang berdasarkan ketersediaan honor PTT dalam DIPA.

Manajemen BRI Waikabubak berdasarkan informasi akan segera melakukan sosialisasi secara resmi di Kantor Kemenag SBD dalam waktu dekat.***(Fridz Moff/Prily)

Ruteng (Bernas) - Revolusi mental sebagai sebuah gerakan sosial yang digagas Presiden Jokowi diharapkan dapat mengatasi gangguan mental yang menggerogoti ASN dalam organisasi pemerintah. Hal itu mengemuka dalam sosialisasi hasil diklat revolusi mental di Aula Kantor kemenang Kabupaten Manggarai.

Kegiatan sosialisasi bertema Revolusi Mental ini sebagai tindak lanjut dari Diklat Revolusi Mental yang diikuti oleh Kasi Pendidikan Katolik Kemenag Kabupaten Manggarai, Marselinus Jebarus, SS, selama 6 hari terhitung tanggal 23 s.d 28 Oktober 2017 di Kampus Balai Diklat Keagamaan Denpasar.

Marsel Jebarus, pembicara tunggal dalam sosialisasi itu, mengemukakan bahwa banyak gangguan mental yang dapat dijumpai dalam tubuh organisasi pemerintah. Seringkali visi dan misi yang dimiliki oleh organisasi pemerintah hanya berupa pajangan yang terpampang didepan dengan tulisan besar dan dibuat indah, namun pegawai jarang memaknainya sebagai tujuan yang akan dicapai oleh organisasi tersebut dan apa yang harus dilakukan oleh pegawai suatu organisasi untuk mencapai tujuan. "Saat kita kurang menghayati visi-misi dan khususnya tugas dan fungsi kita maka pekerjaan kita hanya

bersifat rutinitas saja," ujarnya.Lebih lanjut, Marsel Jebarus menyebutkan

beberapa ganggugan mental para ASN antara lain banyak aparatur yang integritas, loyalitas dan profesionalitasnya rendah, terjadi arogansi pejabat dan penyalahgunaan wewenang, kepekaan terhadap keluhan masyarakat dinilai masih rendah, sifat individualisme lebih menonjol dibandingkan dengan kebersamaan, korupsi, kolusi dan nepotisme semakin menjiwai sebagian aparat.

Sosialisasi revolusi mental ini, kata Marsel, ingin membangkitkan kembali kesadaran ASN Kemenag Manggarai untuk kembali menjiwai dan menjalankan Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama di lingkungan tempat dia bekerja.***(JohanS/Prily)

Revolusi Mental Atasi Gangguan Mental Organisasi

Lintas FLOBAMORA

BRI Waikabubak Beri Peluang Pinjaman untuk PTT

Page 28: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

26

Mbay (Bernas) - Setelah Rabu malam (22/11/2017), bertempat di aula Desa Nangadhero, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo digelar nonton bareng film tentang program KB, kesehatan dan bencana penyakit

lainnya sebagai bentuk kerjasama lintas sektoral antara Kementerian Agama Kabupaten Nagekeo bersama Dinas Kesehatan, BKKBN, dan Badan Penggulangan Bencana Daerah kabupaten Nagekeo dalam menyongsong perayaan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI ke-72, kembali Kantor Kemenag Kab. Nagekeo selenggarakan bakti sosial pelayanan kesehatan gratis.

Kegiatan pelayanan kesehatan gratis berlangsung di Balai Desa Nangadhero usai melaksanakan pemungutan sampah bersama warga Desa pada Kamis (23/11/2017).

Tampak antusias warga mendatangi pos pelayanan kesehatan gratis di Balai Desa Nangadhero untuk memeriksakan kesehatan. Adapun jenis pelayanan gratis yang diberikan adalah pengambilan sampel darah untuk mendeteksi penyakit malaria, dan deteksi dini penyebaran virus HIV/AIDS serta penyakit ringan lainnya yang bisa dilayani tanpa perlu ke Puskesmas atau Rumah Sakit.

Jelang pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat Desa Nangadhero, Kakankemenag Kab. Nagekeo, Yosef Nganggo, S.Ag, menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo yang telah meluangkan waktu untuk turut terlibat dalam aksi Amal Bhakti Kementerian agama untuk memberikan pelayanan

kesehatan gratis."Ini adalah amal bhakti kami dari Kementerian

Agama Kabupaten Nagekeo menyongsong HUT Kemenag RI ke-72 pada tiga Januari 2018 mendatang. Semoga

dapat bermanfaat bag i masyarakat beragama di Desa Nangadhero ini," kata Kepala Kemenag Kab. Nagekeo.

S e m e n t a r a i t u m a s y a r a k a t Desa Nangadhero yang merasakan pelayanan kesehatan g r a t i s t e r s e b u t m e n g u n g ka p ka n k e g e m b i r a a n y a d e n g a n m e n g u c a p k a n terima kasih untuk segenap keluarga besar Kemenag Kab. Nagekeo yang telah

mendekatkan pelayanan kesehatan ini walau untuk sehari saja, tetapi sangat bermanfaat.***(Vall N/Jose)

Ba’a (Bernas) - Kakankemenag Rote Ndao, Abnela Fobia, SE, mengumumkan alamat pengaduan masyarakat atas pelayanan dan informasi Kementerian

Pelayanan Kesehatan Gratis Kado HAB Kemenag Kab. Nagekeo

Page 29: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

27

Agama Kabupaten Rote Ndao, pada saat Apel Kesadaran Nasional (17/11/2017), di halaman Kantor. Alamat pengaduan masyarakat tersebut adalah nomor HP. 0822-3781-4216.

Melalui nomor ini, masyarakat dapat melakukan panggilan, SMS, dan WA untuk mendapatkan informasi maupun menyampaikan keluhan-keluhan yang terkait dengan pelaksanaan pelayanan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rote Ndao.

Fobia mengatakan, dengan diumumkannya nomor pengaduan masyarakat ini, berarti masyarakat siapa saja baik yang berada di Rote Ndao maupun yang berada di luar Rote Ndao, melalui layanan ini dapat menyampaikan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan pelayanan Kantor Kemenag di tengah masyarakat. Selain itu, masyarakat juga dapat memberi kritik, masukan, dan saran yang membangun sehingga pelayanan Kantor

Larantuka (Bernas) – Menteri Koordinatir Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Panjaitan, hadir dan meresmikan Taman Doa Bukit Fatima San Dominggo Larantuka yang diawali dengan perayaan misa yang dipimpin oleh Uskup Agung Ende, Mgr Vinsensius Sensi Potokota, Pr bersama 3 uskup lainnya yakni Uskup Larantuka, Mgr. Frans Kopong Kung, Pr; Uskup Bandung yang juga Sekjen Komisi Wali Gereja Indonesia (KWI), Mgr. Anton Subianto Bunyamin, OSC dan Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM.

Bukit Doa Fatima Sandominggo Larantuka, Selasa (31/10/2017), benar-benar menjadi saksi bisu betapa kebesaran Tuhan nyata bagi umat Katolik di Larantuka. Bukit yang dulunya gersang tersebut kini telah disulap menjadi

taman doa Fatima melalui program Sister City Kota Ourem Portugal dan Kota Larantuka Indonesia. Proses panjang tersebut akhirnya dapat berhasil dengan baik dan kini saatnya semua umat Katolik di Larantuka dan sekitarnya dapat memanfaatkan Taman Doa Fatima menjadi destinasi baru untuk wisata rohani.

U s a i p e r e s m i a n M e n k o Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan s e c a r a j u j u r m e n y a m p a i k a n

kebahagiaannya untuk bisa hadir di Larantuka Kabupaten Flores Timur ditengah jadwal kerja yang sangat tinggi.

“Saya bahagia bisa berada disini, di NTT dan di Larantuka, sebab tidak ada dalam hidup ini yang kebetulan karena Tuhan telah mengatur semuanya ini. Hari ini saya ada disini itu sudah diatur oleh Tuhan,” ungkapnya.

Beliau juga mengatakan bahwa Taman Doa Bukit Fatima ini dapat membuat hati tenang dan berharap tempat ini dikelola dengan baik sehingga dapat menjadi salah satu objek wisata religius di Kota Larantuka.

“Saya berdoa tadi dengan mata berkaca-kaca, karena Tuhan itu Maha Besar. Saya berharap Taman Doa ini dikelola dengan baik sehingga menjadi salah satu objek wisata religius di Kota ini,” ungkapnya.***(peter/prily)

Menko Kemaritiman ResmikanTaman Doa Fatima Larantuka

Kemenag semakin hari semakin baik.Bagi ASN dalam lingkup Kankemenag Kab. Rote

Ndao, Fobia mengingatkan bahwa dengan adanya layanan pengaduan masyarakat ini, maka ASN senantiasa harus siap menerima kritik dan saran dari masyarakat terkait pelayanan di tengah-tengah masyarakat Rote Ndao.

Pengumuman nomor pengaduan masyarakat ini dilakukan dihadapan seluruh ASN, para Penyuluh Non PNS Multi Agama, dan para Guru Agama. Fobia mengimbau para peserta apel agar membantu menyebarkan informasi tentang nomor layanan pengaduan masyarakat Kankemenag Rote Ndao.

"Semakin banyak yang mengetahui, maka semakin banyak digunakan. Semakin banyak informasi dari masyarakat yang dihimpun, pelayanan pun berjalan semakin baik," kata Fobia.***(Frederich Amsikan/bbp)

Fobia Umumkan Call Center Dumas Kemenag Ronda

Page 30: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

28

Waikabubak (Bernas) – Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semba Barat, Oktifianus Bobsuni, S.Pd, Kamis (23/11/2017), menerima 2 (dua) Anggota Pramuka Luar Biasa Penyandang Tuna Netra yang berasal dari Makasar – Sulawesi Selatan yang datang ke Sumba Barat sebagai tempat persinggahan sementara dalam perjalanan keliling Indonesia dan Mancanegara.

Pramuka merupakan salah satu sarana pembentuk karakter generasi penerus Bangsa. Tidak hanya Pramuka Biasa, Pramuka juga berkembang pesat untuk penyandang kebutuhan Khusus (Luar Biasa). Dalam Pramuka Luar biasa ada beberapa kategori yang membedakan

antara satu dengan yang la innya tergantung ketunaannya yaitu Kelompok A (Tunanetra), Kelompok B (Tunarungu), Kelompok C (Tunagrahita), Kelompok D (Tunadaksa) dan Kelompok E (Tuna Laras).

Dalam bincang-bincang singkat antara Plh. Kepala, Penyuluh Agama Katolik, dan Kontributor Inmas, Muh. Juli Agus menyampaikan bahwa beliau bersama dengan temannya memulai perjalanan keliling Nusa Tenggara Timur ini sejak Bulan Agustus 2017 lalu dan tiba di Pulau

Sumba sejak awal November lalu dengan menggunakan sepeda motor untuk menunjukkan kecintaan pada Pramuka serta ingin menunjukkan semangat Pramuka walau dalam keterbatasan fisik.

Oktofianus Bobsuni yang menerima langsung kedatangan Muh. Juli Agus dan Anwar Mansur Nai mengungkapkan ucapan syukur dan memberikan dorongan semangat kepada kedua Anggota Pramuka ini sehingga mampu dan sukses dalam menjalani program luar biasa ini dalam segala keterbatasan dan berharap keterbatasan yang dimiliki tidak menghambat proses dalam perjalanan keliling Indonesia Ini.***(Aty/Jose)

MAN Ende (Bernas) - Setelah sukses melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017, MAN Ende kembali bersiap mengikuti simulasi untuk tahun 2018.

Dengan kerjasama tim proktor dan teknisi atau yang sering dikenal dengan protek, persiapan demi persiapan dilakukan jelang simulasi tahap 1 yang dijadwalkan bulan

ini. Dimulai dengan menyediakan tempat yang nyaman, melakukan instalasi, dan diteruskan dengan pembaharuan aplikasi server.

Pembaharuan aplikasi diawali dengan mengunduh virtual box versi 5.1.30 dan exam brow admin pada website resmi puspendik yang kemudian diinstal pada masing-masing server.

Setelah terinstal virtual box dan exam brow, proktor kemudian melakukan instalasi virtual hard drive (VHD) terbaru versi v12.0.0, Jumat (03/11/2017). Instalasi dilakukan pada 5 server utama dan 1 server cadangan yang kemudian akan digunakan untuk simulasi dan pelaksanaan UNBK.

Menurut Mahmud Mohamad, proktor utama persiapan simulasi dan UNBK hanya menunggu waktu untuk melakukan sinkronisasi yang dijadwalkan minggu depan.

"Sekarang persiapan sudah 80% hanya menunggu waktu sinkronisasi yang dijadwalkan tanggal 10, dan 11 bulan ini," ujarnya pada kontributor Inmas.

***(Syaiful Liga/bbp)

Pramuka Luar Biasa SambangiKemenag Sumba Barat

MAN Ende Sukses Perbaharui Aplikasi Server UNBK

Page 31: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

29

Atambua (Inmas) - Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Dr. Rr. Suhartini, M.Si, menyatakan pilihan jatuh ke Kabupaten Belu sebagai lokasi dalam membangun kerja sama dan tempat melaksanakan FGD (Dikusi Terpimpin) karena dinilai sebagai kota perbatasan yang damai dan rukun.

Hal ini dikatakannya saat memberikan sambutan

pada acara pembukaan kegiatan peluang kerja sama dan Focus Group Discussion (FGD) perumusan lokasi pelaksanaan PPL Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Selain itu, menurutnya, Kabupaten Belu juga dipilih dalam kegiatan ini karena Belu sebagai Kabupaten terjauh berbatasan langsung dengan Negara Demokratik Timor

Leste.“Di samping itu Belu juga kaya akan beragam

suku/etnis dan budaya yang dapat dijadikan potensi dalam membangun kerja sama dalam segala bidang pembangunan,” jelasnya.

Suhartini menambahkan, masyarakat Belu mempunyai empat suku berdasarkan bahasa yang

dituturkan yaitu Tetun/Tetum, Bunak/Bunaq, Kemak, dan Dawan, dan suku pendatang seperti Bajo, Bugis, Alor, Jawa, dan Tionghoa. Selain suku, Belu juga memiliki tradisi toleransi Lintas Batas.

“Kami berterima kasih sekali karena kami diterima dengan baik dan ramah. Dan kami tidak menyangka akan terjadi seperti ini. Dan untuk itu atas nama teman-teman sekali lagi kami sampaikan terima kasih,” katanya.

Acara pembukaan in i d iwarnai dengan penyerahan cinderamata kepada

Kankemenag Kab. Belu dan empat orang Ketua Suku yang hadir pada saat itu masing-masing dari suku tetun, kemak, bunaq, dan dawan.

Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan acara diskusi terpimpin dengan menghadirkan peserta dari para Kepala KUA, Kepala Madrasah, Kepala Pontren dan empat orang Ketua Suku.***(deky/JW)

Kota Kupang (Bernas) - Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Kupang secara tim mengunjungi Lokalisasi Karang Dempel, Selasa (07/11/2017), dalam rangka memberikan penyuluhan bagi para wanita-wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) di Musholla Albarokah Karang Dempel (KD) Tenau - Kupang.

"Mereka semua seperti kita, sama-sama ciptaan Tuhan. Mereka hadir sebagai makluk Tuhan, memiliki hak untuk dihargai, diberikan motivasi dalam bentuk bimbingan penyuluhan melalui bahasa agama sehingga pada suatu waktu nanti mereka ini sadar untuk kembali menata hidup mereka dengan jalan lain bukan seperti ini," ungkap Marhaban Adhang, S.HI, salah satu Penyuluh Agama Islam.

Para wanita penghuni lokalisasi ini dibagi dalam beberapa kelompok sesuai jumlah tim Penyuluh yang ada. Masing-masing kelompok dengan diberi penyuluhan

sekaligus melayani konsultasi keagamaan bagi mereka yang membutuhkannya. Masih dalam kesempatan yang sama, tampak kurang lebih 37 (tiga puluh tujuh) wanita penghuni lokalisasi ini begitu antusias mengikuti setiap lafalan ayat-ayat Suci Al-Qur'an yang dilantunkan oleh para Penyuluh Agama. "Allah SWT senantiasa hadir dalam diri kami sehingga kami selalu mendapat rezeki hidup setiap hari," ungkap salah seorang wanita penghuni lokalisasi.***(SN/Prily)

Penyuluh Agama Islam Masuk Lokalisasi

Suhartini: Belu Dipilih karena Kota Perbatasan yang Rukun

Page 32: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

30

Sahabat BERNAS

30

Bernas - Kalimat yang keluar dari pikirannya ini menjadi kesimpulan pendek ketika berjumpa dan berbincang tentang kesehariannya bertugas sebagai aparatur negara di lapangan. Dia tidak menampik dan juga menolak ketika dihubungi. Bahkan sangkanya dalam hati, “kenapa dan ada apa dengan saya, sehingga

saya dihubungi langsung by phone?” Dia berpikir positif saja, pasti ada hal baik sehingga ia dihubungi. Kami pun tidak perlu berlelah untuk menjumpainya. “Siap, kae,” kata itu meluncur cepat dari seberang. Selang beberapa hari kemudian, dia sendiri muncul di Kanwil, bak anak kampung yang datang, penampilan sederhana, jabatan tangan bergilir di ruangan. Dan kami pun bercengkrama santai duduk di atas sofa empuk di sudut ruangan. Ini awal perjumpaan, moment pertama bersua dengannya. Selama ini hanya berpandang dari jauh tak sempat sampai bertegur sapa. Belakangan sudah terasa akrab lama karena sudah saling like dan comment di medsos ketika mengupload tema-tema tentang bagaimana hidup bersama dalam persaudaraan sebangsa dan setanah air.

Sekilas tegur sapanya begitu halus, suaranya pun terdengar pelan terkesan hati-hati. Mungkin sangkanya, orang yang mendengarnya akan tersinggung. No bro! Kita bicara tentang kebaikan, tentang kemanusiaan, tentang solidaritas lintas batas, jadi tenang sa. Dan kami pun hanyut dalam perbincangan panjang tentang pesona perilaku manusia-manusia kampoeng, atau tentang Pastor yang heran karena disangka salah satu dari umat

kegembalaannya, atau tentang prajurit muslim di tapal batas yang heran, koq bisa bertandang berjam-jam dengan tokoh Katolik atau tentang buku-buku perpustakaan keliling yang dilahap masyarakat dari berbagai generasi di pinggir perhentian jalan Desa meski kebanyakan judulnya berasal dari aliran kepercayaan atau agama yang lain.

Pemikiran dasarnya adalah meski kita berbeda, kita adalah sesama bersaudara. Hidup di atas tanah yang sama. Bumi nusantara. Perbedaan itu sesuatu yang terberi. Sudah ada dan tak akan berakhir karena itu tidak boleh dipaksakan harus sama. Perbedaan tidaklah boleh menjadi penghalang untuk mengalami perjumpaan dengan sesama dari berbagai lintas. Lintas agama, suku, ras, budaya bahkan lintas pandangan atau pemikiran. Perbedaan justru mendorong dan menarik untuk keluar berjumpa dengan yang berbeda. Toleransi bukan dipandang dari jauh. Toleransi justru harus dihidupi dalam kebersamaan serba lintas.

Dia pun berbicara, lebih tepat bercerita tentang pengalaman hidupnya. Tentang perjumpaan dengan sesama dari berbagai lintas.

Mula-mula, ia bercerita ketika saat pertama berada di KUA Fatuleu. Letak Gedung KUA yang berdiri di tengah masyarakat mayoritas menurutnya terkesan asing. Seolah-olah berdiri dalam kesendirian. “Coba bayangkan, KUA itu ada di tengah saudara-saudara saya Kristen, lalu kita

Belajar Mengurangi Sekat

Page 33: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

31

BIODATANama : Usman Bin Affan EK, S.HI, M.PdITempat Tgl. Lahir : Ende, 18 Oktober 1977Istri : Aida Chomsah, S.Pd. M.AgAnak : 1. Ahmad Aqila Daeng Patindo EK 2. Muhammad Nuh Daeng Patindo EK 3. Fatima Daeng Patindo EK

31

merasa terasing,” katanya. Karena itu, dia harus turun. Apapun bentuk kegiatan masyarakat yang terjadi di tempat itu sejauh tidak ada halangan yang menggagalkan, dia hadir. Setiap hajatan, syukuran, atau peristiwa duka

kematian, dia berusaha ada di tengah-tengah mereka. Ini tanda untuk memperlihatkan kepada masyarakat di sekitar bahwa KUA dan perangkat yang ada tidak mau terkesan asing.

Dia berpendapat, KUA adalah representasi Kementerian Agama di tingkat Kecamatan. Kepala KUA melaksanakan sebagaian tugas Kepala Kantor di tingkat Kecamatan. Karena pemahaman demikian, menurutnya, KUA harus terbuka kepada siapa saja, kepada penganut agama apa pun, pintu KUA terbuka.

“Sekarang sudah mulai sering, banyak yang singgah dan istirahat sebentar di KUA, biar sekedar minum air,” terangnya.

Dia berkisah pula, pernah ada pasangan yang datang nikah di KUA, mereka bertanya atau minta pendapat, kira-kira apa yang tepat mereka buat setelah akad nikah. “Saya minta mereka keluar dari KUA dan melihat siapa-siapa yang jadi tetangga di sekitar KUA. Kalau mau, undang mereka hadir,”katanya. Dan ketika gelar akad nikah, masyarakat yang berbeda keyakinan sekitar KUA turut hadir disana.

Lain lagi kisah perjumpaannya dengan Pastor. Bertemu dan berbincang kesana kemari dengan Pastor. Begitu akrab bersenda gurau. Setelah bercengkrama

begitu lama, sang Pastor kemudian bertanya,”Kamu umat wilayah mana?” “Maaf Bapak, Saya Muslim,” jawabnya. Sang Pastor tidak bisa menyembunyikan rasa herannya namun kemudian perjalinan itu makin akrab.

Hingga anggota pasukan penjaga perbatasan juga kagum terhadap kepiawaiannya dalam melebur bersama saudara bukan seiman. “Koq kamu bisa ya? Sesekali ajak juga kita,” pinta salah satu anggota TNI muslim yang lain.

Dunianya memang hidup diantara perbedaan. Disyukurinya sebagai sebuah anugerah. “Masa kecil saya, biasa masuk keluar bermain di kamar Pastor. Bersyukur karena pengalaman demikian. Ilmu agama, saya perdalami kemudian meneguhkan keimanan saya sebagai seorang muslim. Lain sikap dengan mereka yang belajar ilmu agama, baru berbaur dengan yang beda keyakinan,” dia menegaskan sikapnya.

Atas dasar sikapnya demikian, dia ingin agar selain perjumpaan dengan yang beda keyakinan dalam keseharian nyata tetapi juga

pengetahuan tentang agama-agama lain. ”Saya undang mama Suster dong ikut beri pelajaran di Ponpes,” kisahnya tentang Ponpes yang diasuhnya di Kupang Barat. Tidak lupa, ia berbuat lebih untuk masyarakat sekitar atau pun yang ia jumpai di tengah jalan. Mungkin itulah, dia berkeliling sambil berbuat baik. Maktabah Keliling, sebuah oase, perpustakaan tempat perjumpaan beradaban di tengah kesunyian memenuhi kerinduan pengetahuan masyarakat kecil. Dia itulah yang kita kenal. Affan Ebbo, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Fatuleu. ***(Bobby Babaputra)

Page 34: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Edisi 10 Tahun VI, Nomor 45 Nopember 2017

32

Bianglala

Salah satu kado akhir tahun 2017 bagi Kementerian Agama ialah launching sejumlah aplikasi yang dilakukan oleh Biro Kepegawaian dan Biro

Perencanaan Kementerian Agama. Tanggal 28 Desember 2017 menjadi saksi atas diluncurkannya e-government untuk menandai semakin banyaknya aplikasi yang dimiliki oleh Kemenag. Acara launching ini dihadiri Menteri Agama RI, Bapak Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Komisi VIII DPR RI, Dr. Ali Taher Parasong, semua pejabat eselon I Kemenag dan pejabat eselon 2 Pusat., para Kakanwil Kemenag se - Indonesia, para Rektor, Ketua PTKN, dan sejumlah pejabat lainnya, khususnya dari Biro Kepegawaian dan Perencanaan Kemenag.

Ada dua hal yang diluncurkan oleh Menteri Agama yaitu aplikasi pada Biro Kepegawaian, aplikasi pada Biro Perencanaan dan Buku Pohon Perencanaan pada Kemenag. Sebanyak 7 (tujuh) aplikasi yang diluncurkan pada hari itu yakni: Sistem Elektronik Kinerja ASN Kemenag, Aplikasi izin belajar dan tugas belajar, Aplikasi Sistem Presensi Terpadu, Aplikasi Kenaikan Gaji Berkala, Aplikasi Kenaikan Pangkat Otomatis, Aplikasi System Informasi Perencanaan, dan Buku Pohon Perencanaan Kemenag. Kedepan, buku pohon perencanaan tersebut harus dijadikan aplikasi sehingga akan dengan sangat mudah dijadikan sebagai referensi di dalam menyusun perencanaan.

Pada kesempatan melaporkan kegiatan launching kepada Menteri Agama dan para audience, saya sampaikan bahwa kita semua layak berterima kasih kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang sudah menghibahkan Aplikasi Sistem Pelaporan Kinerja ASN –yang di Kemenag RI disebut sebagai SI-EKA—sehingga dengan lebih simple kita dapat menggunakannya. System yang dikembangkan oleh BKN ini tentu sudah sangat teruji dan sudah digunakan oleh banyak Kementerian/Lembaga. Dengan SI-EKA ini, maka akan dapat dipastikan siapa mengerjakan apa pada setiap hari, dan siapa mendapatkan apa pada setiap bulannya. Jadi dengan system ini akan bisa menjamin bahwa setiap ASN akan bekerja sesuai dengan tupoksinya. Dengan adanya launching 7 (tujuh) aplikasi system elektronik ini, maka akan memastikan bahwa ke depan akan terjadi percepatan di dalam pelayanan public. Tidak hanya bagi customer dari dalam tetapi juga customer dari luar (public). Dengan system KGB, maka secara otomatis akan terjadi kenaikan gaji berkala bagi ASN tanpa harus membuat permohonan dan sebagainya. Demikian pula dengan system elektronik ijin dan tugas belajar, maka juga dipastikan akan terjadi percepatan dalam pelayanan.

Jika kita mengembangkan sistem e-government, sesungguhnya diinspirasikan oleh instruksi Menteri Agama

Mengembangkan E-GovernmentOleh : Prof. DR. Nur Syam, M.Si

bahwa pada tahun 2017 harus dikembangkan e-government. Dan semua ini dalam kerangka untuk menapaki suatu era baru yang sudah dicanangkan oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo, tentang Birokrasi Kelas Dunia atau World Class Bureaucracy (WCB). Kita tentu selalu ingat pernyataan Pak Jokowi bahwa bangsa yang hebat itu bukan yang besar mengalahkan yang kecil, bukan yang kuat mengalahkan yang lemah, akan tetapi bangsa yang cepat merespon terhadap perkembangan dan perubahan zaman. Siapa yang cepat dialah yang akan menjadi pemenangnya. Dalam kesempatan ini, Ketua Komisi VIII DPR RI, Dr. Ali Taher Parasong juga mengungkapkan kegembiraan dengan launching aplikasi kepegawaian dan perencanaan ini. Semua ini tentu menjadi penanda bahwa Kementerian Agama sudah memasuki suatu era baru pemerintahan berbasis elektronik. “Kita semua berharap bahwa dengan penggunaan aplikasi ini akan semakin cepat pelayanan public pada Kementerian Agama.” Beliau juga menyatakan,“saya ini terus mendukung terhadap Kementerian Agama. Dalam hal anggaran berapa pun, permintaannya akan saya turuti sesuai dengan regulasi. Pokoknya untuk Kementerian Agama, semuanya harus diberikan.”

Pada kesempatan tersebut, Pak Menag juga menyatakan apresiasinya atas peluncuran system aplikasi di Biro Kepegawaian dan pada Biro Perencanaan. Kita semua tentu berharap bahwa Kementerian Agama harus menjadi contoh karena Kementerian Agama adalah satu-satunya Kementerian dan menyandang kata agama. Beliau menyatakan,“dengan menyandang kata agama, maka kita semua harus dapat mengamalkan lima nilai budaya kerja secara baik dan konsekuen dan melalui system elektronik tersebut, maka akan dapat dipastikan pelayanan akan menjadi transparan dan akuntabel. Tidak ada lagi meja-meja yang banyak yang harus dilalui oleh public kita, tidak banyak lagi hambatan dalam aplikasi kebutuhan pelayanan public, karena semuanya sudah menggunakan pelayanan berbasis elektronik, sehingga akan terjamin transparansi dan akuntabilitasnya.”

“Kita akan memasuki tahun politik 2018 dan 2019, maka saya meminta agar semua aparat sipil negara pada Kemenag dapat lebih arif menyikapi tahun politik yang biasanya memang terjadi eskalasi konflik dan benturan kepentingan. Disinilah letak kenapa kita menggunakan jargon “Tebarkan Kedamaian” sebab kita memang harus terus menerus untuk menebarkan kedamaian sebagaimana pesan semua agama bagi manusia,” jelas Menag, Lukman Hakim Saifuddin.

Sungguh kita merasakan bahwa inovasi-inovasi terus kita galakkan dalam kerangka untuk memasuki masa depan World Class Bureaucracy yang sebentar lagi akan menjadi keniscayaan bagi kita semua. Wallahu a’lam bi al shawab. ***(Tulisan ini disadur dari http://nursyam.uinsby.ac.id)

Page 35: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Tingkatkan Kualitas Pendidikan Agama

dan Keagamaan”Seseorang memiliki

karakter yang baik buah dari penanaman

nilai-nilai agama yang baik.”

Page 36: SELAMAT DATANG PTSP! Secuil Kisah dari Rakor Pimpinan ...ntt.kemenag.go.id/file/majalah/476ea6875d635acb137595e0a662d4d8.pdf · DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

ISSN 2252-360X