· Selain instruksi pemerintah, per-seroan juga menimbang beberapa aspek pembukaan kembali ritel...

4

Transcript of  · Selain instruksi pemerintah, per-seroan juga menimbang beberapa aspek pembukaan kembali ritel...

Page 1:  · Selain instruksi pemerintah, per-seroan juga menimbang beberapa aspek pembukaan kembali ritel bioskopnya di seluruh Indonesia, termasuk pengoperasian industri sejenis seperti
Page 2:  · Selain instruksi pemerintah, per-seroan juga menimbang beberapa aspek pembukaan kembali ritel bioskopnya di seluruh Indonesia, termasuk pengoperasian industri sejenis seperti
Page 3:  · Selain instruksi pemerintah, per-seroan juga menimbang beberapa aspek pembukaan kembali ritel bioskopnya di seluruh Indonesia, termasuk pengoperasian industri sejenis seperti
Page 4:  · Selain instruksi pemerintah, per-seroan juga menimbang beberapa aspek pembukaan kembali ritel bioskopnya di seluruh Indonesia, termasuk pengoperasian industri sejenis seperti

9Kamis, 28 Mei 2020

RENCANA OPERASIONAL PUSAT BELANJA

EMITEN RITEL ANTUSIASBisnis, JAKARTA — Berembusnya kabar tentang rencana pembukaan kembali pusat perbelanjaan atau mal di Jabodetabek disambut

antusias oleh sejumlah emiten peritel yang menyatakan siap mengoperasikan gerai sesuai protokol kenormalan baru.

Ria Theresia Situmorang

[email protected]

Emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) atau MAP Group menyatakan sudah bersiap untuk membuka kembali ke-

giatan operasional toko-tokonya di sejumlah pusat perbelanjaan.

Vice President Investor Relations & Corporate Communications MAP Grup Ratih D. Gianda mengatakan faktor penentu dari pembukaan tenant MAP Grup yang berada di dalam pusat perbelanjaan akan sangat bergantung pada aturan pemerintah pusat dan daerah.

“Karena MAP Group merupakan tenant, bahkan merupakan anc-hor tenant di beberapa mal besar, maka jadwal buka toko-toko kami mengikuti mal-mal tersebut,” ujar Ratih kepada Bisnis, Rabu (27/5).

Senada, PT Erajaya Swasemba-da Tbk. (ERAA) pun menyambut baik rencana pengoperasian kem-bali beberapa mal. Namun, hal itu bergantung pada keputusan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Director of Marketing & Commu-nications Erajaya Djatmiko Wardoyo mengatakan pihaknya akan beru-saha semaksimal mungkin untuk

mengikuti aturan yang ditetapkan oleh otoritas terkait.

“Erajaya Retail Group siap me-nyambut reopening mal-mal yang sebelumnya tutup karena PSBB. Kami akan beroperasi mengikuti jadwal pembukaan mal di mana toko kami berada,” ujar Djatmiko kepada Bisnis, Selasa (26/5).

Perseroan yang mengoperasikan gerai Erafone tersebut juga mene-kankan akan menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 sesuai arahan pemerintah, terma-suk dalam hal pembatasan jumlah pengunjung di dalam toko untuk memastikan anjuran menjaga jarak.

“Kalau memang PSBB sudah diperlonggar dan outlet street level [di luar mal] sudah diperboleh-kan buka, kami akan beroperasi,” sambungnya.

Kendati demikian, antusiasme yang sama tidak bisa dikecap oleh emiten bioskop PT Graha Prima Layar Tbk. (BLTZ), pemegang li-sensi jaringan CGV Cinemas di Indonesia.

“Mal dibuka tidak otomatis bi-oskop juga boleh dibuka. Sampai ada instruksi lebih lanjut oleh pe-merintah yang mengatakan bioskop boleh beroperasi kembali, kami baru akan membuka bioskop kami,”

ungkap Public Relations Manager CGV Cinemas Hariman Chalid.

Selain instruksi pemerintah, per-seroan juga menimbang beberapa aspek pembukaan kembali ritel bioskopnya di seluruh Indonesia, termasuk pengoperasian industri sejenis seperti bisnis pertunjukan, kesenian dan budaya, serta faktor ekonomi daerah pascapenyebaran Covid-19. Jika pun dibuka kembali, menurut Hariman, CGV Cinemas akan beroperasi secara bertahap.

TIDAK SIGNIFIKANAnalis FAC Sekuritas Wisnu

Prambudi Wibowo menuturkan

pembukaan sejumlah pusat perbe-lanjaan setelah berakhirnya masa PSBB adalah angin segar untuk emiten terdampak yang bisnisnya ditopang oleh penjualan toko fi sik.

“Pelonggaran tersebut berpotensi mendongkrak penjualan, jika di-bandingkan ketika tutup, ya. Tapi tetap kalau kita lihat dampaknya harusnya tidak begitu signifi kan karena masyarakat cenderung berhati-hati atau menahan ketika hendak belanja di luar kebutuhan primernya,” ujar Wisnu kepada Bisnis, Rabu (27/5).

Menurutnya, ERAA dan MAPI adalah dua emiten ritel besar yang sama-sama diuntungkan dalam hal ini. Meskipun begitu, dia belum mau banyak berkomentar menge-nai omzet kuartal ini mengingat belum ada data yang menunjuk-kan peningkatan penjualan daring dan dampaknya terhadap performa fi nansial perseroan.

“Kalau dari pergerakan harga sa-ham ERAA [menarik]. Ada potensial upside ke level Rp1.500. resistant terdekat di level Rp1.230,” katanya.

Setali tiga uang, analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas pun mengungkapkan dampak pem-bukaan emiten ritel yang mayo-ritas beroperasi di beberapa pusat perbelanjaan akan lebih terasa pada kuartal ketiga.

Sukarno juga memfavoritkan saham ERAA karena pergerakan saham dan valuasi emiten terse-but cukup menarik dibandingkan dengan emiten ritel lain. Sukarno mengestimasi harga saham ERAA bisa menguji level Rp1.300 dalam waktu dekat. Hingga kemarin, ERAA parkir di level Rp1.230, menguat 2,5% dalam sebulan.

STRATEGI PEMBIAYAAN

MTF Incar Penurunan DPBisnis, JAKARTA — PT

Mandiri Tunas Finance te-ngah mengajukan permo-honan ke induk usaha Bank Mandiri agar syarat uang muka atau down payment (DP) pembiayaan dapat ditu-runkan. Hal itu untuk dapat menyalurkan pembiayaan secara optimal.

Direktur Sales dan Distribusi MTF Harjanto Tjitohardjojo menjelaskan saat ini keten-tuan DP masih ditetapkan sebesar minimal 40% dari harga kendaraan.

“Untuk Juni nanti kami sedang dalam proses menga-jukan ke Bank Mandiri agar verifi kasi [pembiayaan] di-bolehkan dari ketentuan saat ini minimal DP 40% bisa turun menjadi minimal 25% sampai dengan 30%,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (26/5).

Selain itu pihaknya juga berharap pengajuan restruk-

turisasi pada bulan depan akan berkurang, menyusul pelonggaran PSBB yang sudah dijalankan oleh pemerintah di sejumlah daerah.

Dengan kondisi demikian, pihaknya meyakini pengajuan pembiayaan baru dan proses penawarannya kepada masya-rakat dapat optimal.

Adapun kinerja penyaluran kredit perseroan saat ini ha-nya sekitar 20% dari kondi-si normal sebelum pandemi Covid-19.

Sampai akhir April lalu kinerja MTF hanya senilai Rp560 miliar, atau turun se-kitar 80% dari rerata kinerja bulanan di kuartal pertama 2020 yang mencapai Rp2,5 triliun tiap bulan.

Sementara itu sampai akhir kuartal I/2020 lalu, MTF telah menyalurkan kredit senilai Rp7,28 triliun atau masih naik 5% dari periode sama tahun lalu yang senilai

Rp6,93 triliun.Jumlah unit kendaraan yang

dibiayai di kuartal pertama tahun ini juga meningkat menjadi sebanyak 29.032 unit dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebanyak 28.211 unit.

Sementara itu, perseroan menghitung perkiraan bisnis pembiayaan di kuartal II/2020 akan turun sekitar 30% bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Harjanto menjelaskan ku-artal dua tahun lalu kinerja bisnis perseroan mencapai Rp12,4 triliun. “Untuk pem-biayaan baru di kuartal II ini perhitungan saya sampai dengan Juni 2020 nanti sekitar Rp8,5 triliun.”

Prediksi ini dilakukan MTF dengan berdasarkan pada kon-disi ekonomi dan kebijakan pemerintah terkait dengan status pembatasan sosial skala besar (PSBB). (Arif Gunawan)

“Kalau memang PSBB sudah diperlonggar dan outlet street level [di luar mal] sudah diperbolehkan buka, kami akan beroperasi.

Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Di Jakarta, Rabu (27/5). Bank Mandiri saat ini telah menerapkan serangkaian protokol khusus untuk memulai skenario New Normal di masa pandemi

Covid-19 sesuai dengan surat Menteri BUMN dalam surat edaran Nomor S-336/MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara.

�PERSIAPAN PERBANKAN MENGHADAPI NEW NORMAL

PEMANGGILANRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.4682/KS.08.02/SUP/00002000/2000/05.2020

Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (“Perseroan”) dengan ini mengundang Pemegang Saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2019 (“Rapat”) yang akan diselenggarakan pada:

Hari, Tanggal : Jumat, 19 Juni 2020Waktu : 14.00 WIB s.d. SelesaiTempat : Kantor Perseroan - South Quarter Tower A, Lt. 20,

Dengan Mata Acara sebagai berikut:1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2019, termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun

Buku 2019, dan pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2019, sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan

telah dijalankan selama Tahun Buku 2019.2. Pengesahan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2019, sekaligus pemberian pelunasan

kemitraan dan bina lingkungan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2019.3. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku 2019.4.

lainnya untuk tahun 2020.5. Persetujuan Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan termasuk audit Laporan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2020 dan periode lainnya dalam Tahun Buku 2020.6. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.

Dengan penjelasan sebagai berikut:1.

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi Perseroan.2. Mata Acara 6 dilaksanakan berdasarkan (i) Pasal 14 ayat (25) AD Perseroan, (ii) Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 tentang

Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, dan (iii) Peraturan Menteri BUMN No.PER-02/MBU/02/2015

Catatan:1.

Pemegang Saham.2.

pada tanggal 27 Mei 2020, pukul 16.15 WIB.3.

Berskala Besar yang ditetapkan Pemerintah, Perseroan menghimbau kepada Pemegang Saham agar menghadiri Rapat dengan

4.

5. 6.

- Menggunakan masker.-

- Mengisi dan menandatangani Surat Pernyataan Kesehatan yang tersedia pada situs web Perseroan untuk diserahkan saat

- -

-

Jakarta, 28 Mei 2020PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Direksi

Bisnis/Himawan L Nugraha

Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.

K O R P O R A S I