SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia....

33
REALISASI DANA ASPIRASI; UNTUK PERTAHANAN KEAMANAN ATAU DISELEWENGKAN? Karya Ilmiah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan oleh : Adinda Aurellya (03) Aulia Madina F KH (08) Evira Candra Devy (12) Fitri Nurjanah (14) Khaerun Setya O. (17) Nadia Khairunisa Agustin (22) Prada Ari Pangestu (28) XI IPA 6 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI Jalan Panglima Sudirman 24 Pati – Kode Pos 59163 Telp : (0295) 381454 Faksimile : (0295) 381491 Web : http://smansapati.sch.id 2015

Transcript of SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia....

Page 1: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

REALISASI DANA ASPIRASI; UNTUK

PERTAHANAN KEAMANAN ATAU

DISELEWENGKAN?

Karya Ilmiah

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

oleh :

Adinda Aurellya (03)

Aulia Madina F KH (08)

Evira Candra Devy (12)

Fitri Nurjanah (14)

Khaerun Setya O. (17)

Nadia Khairunisa Agustin (22)

Prada Ari Pangestu (28)

XI IPA 6

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI

Jalan Panglima Sudirman 24 Pati – Kode Pos 59163

Telp : (0295) 381454 Faksimile : (0295) 381491

Web : http://smansapati.sch.id

2015

Page 2: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

i

REALISASI DANA ASPIRASI; UNTUK

PERTAHANAN KEAMANAN ATAU

DISELEWENGKAN?

Karya Ilmiah

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

oleh :

Adinda Aurellya (03)

Aulia Madina F KH (08)

Evira Candra Devy (12)

Fitri Nurjanah (14)

Khaerun Setya O. (17)

Nadia Khairunisa Agustin (22)

Prada Ari Pangestu (28)

XI IPA 6

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI

Jalan Panglima Sudirman 24 Pati – Kode Pos 59163

Telp : (0295) 381454 Faksimile : (0295) 381491

Web : http://smansapati.sch.id

2015

Page 3: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Makalah hasil penelitian dengan judul “Realisasi Dana Aspirasi; untuk Pertahanan

Keamanan atau Diselewengkan?” telah disahkan dan disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Disetujui oleh :

Kepala Sekolah

Drs. Sumaryo, M.Pd.

NIP. 196303121992031006

Pembimbing

Nurwijayanti, S.Pd.,M.Pd.

NIP. 196308271987032004

Page 4: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

iii

MOTTO

“Gantungkan cita-cita mu setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit. Jika

engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang.”─Ir. Soekarno

“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat

berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang.”─Ir. Soekarno

“Apapun yang terjadi hari ini, jagalah harapanmu tetap tinggi, karena disanalah

Tuhan akan menemuimu. Bersabarlah, jangan menyerah. Pertolongan Tuhan

selalu dekat.”─Mario Teguh

“Kebodohan yang yakin akan selalu mengalahkan kepandaian yang ragu-

ragu.”─Mario Teguh

“Perbedaan antara apa yang kita lakukan dan apa yang mampu kita lakukan sudah

cukup untuk menyelesaikan kebanyakan persoalan yang ada di dunia

ini”─Mahatma Gandhi

Page 5: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

iv

PERSEMBAHAN

Karya tulis ilmiah ini dipersembahkan penulis kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat sehat jasmani dan

rohani,

2. Ayah dan ibu tercinta yang selalu mendukung dan mengarahkan yang terbaik

untuk kami,

3. Ibu Nurwijayanti, S.Pd.,M.Pd. selaku guru bidang studi yang selalu sabar

membimbing kami,

4. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan motivasinya,

5. Kepada SMA Negeri 1 Pati dan para guru yang telah mengamalkan ilmu-

ilmunya kepada kami,

6. Para responden yang bersedia mengisi angket kami,

7. Dan para pembaca yang budiman.

Page 6: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas

segala rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah

ini dengan baik dan lancar. Makalah yang berjudul “Realisasi Dana Aspirasi;

untuk Pertahanan Keamanan atau Diselewengkan?” ini disusun dalam rangka

memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Penulis

menyampaikan banyak terimakasih terhadap semua pihak yang telah membantu

terselesaikannya Makalah ini, yaitu:

1. Bapak Drs. Sumaryo, M.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 1 Pati.

2. Ibu Nurwijayanti, S.Pd.,M.Pd. yang telah membimbing penulis dalam

menyusun Karya Ilmiah ini.

3. Pihak–pihak lain yang telah membantu dalam menyelesaikan Makalah ini.

Penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun Makalah ini, tetapi

penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

penulis berharap pembaca bersedia menyampaikan kritik dan sarannya, demi

penyempurnaan laporan ini.

Pati, 19 November 2015

Penulis

Page 7: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii

MOTTO ...................................................................................................... iii

PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2

1.3 Batasan Istilah ............................................................................ 2

1.4 Tujuan Masalah .......................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 4

2.1 Pengertian Dana Aspirasi ........................................................... 4

2.2 Korelasi Dana Aspirasi dan Pertahanan Keamanan Daerah ....... 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................... 6

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................. 6

3.2 Subyek Penelitian ...................................................................... 6

3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................... 7

3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 7

3.5 Teknik Analisa Data ................................................................... 8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 9

4.1 Reaksi Masyarakat Mengenai Dana Aspirasi ............................. 9

4.2 Dampak Ketidakmerataan Dana Aspirasi................................... 13

4.3 Alokasi Dana Aspirasi pada Pertahanan Keamana..................... 13

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 15

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 15

5.2 Kritik ........................................................................................... 15

Page 8: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

vii

5.3 Saran ........................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 17

LAMPIRAN

Page 9: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

viii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1-1 ................................................................................................. 9

Grafik 4.1-2 ................................................................................................. 9

Grafik 4.1-3 ................................................................................................. 10

Grafik 4.1-4 ................................................................................................. 12

Grafik 4.1-5 ................................................................................................. 12

Grafik 4.1-6 ................................................................................................. 13

Page 10: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1-1 .................................................................................................. 9

Page 11: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana kabut asap yang terjadi di Riau menjadi fenomena paling

memprihatinkan di Indonesia saat ini. Kabut asap tahun ini disebut sebagai

terburuk di sepanjang sejarah. Berbagai dampaknya meluas kemana-mana.

Berbagai aktivitas terganggu akibat asap yang mengahalangi jarak pandang.

Sekolah-sekolah diliburkan, ribuan penerbangan dibatalkan, kesehatan

masyarakat mulai menurun, bahkan kabut asap mulai mengganggu aktivitas

ekonomi masyarakat.

Akibat yang paling buruk, bencana kabut asap ini dapat mengancam

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau

ini menjadi ujian bagi pemerintah, salah satunya di bidang usaha pertahanan

dan keamanan. Pemerintah harus bekerja ekstra untuk menangani masalah ini

dari berbagai segi. Tidak selalu pemerintah yang harus dibebankan, sekarang

masyarakat Indonesia turut serta berpartisipasi dalam memberikan bantuan

sosial untuk masyarakat di Riau. Sudah seharusnya, pemerintah dan rakyat

bergabung bersama untuk menyelesaikan bencana ini.

Di bidang usaha pertahanan dan keamanan, pemerintah tentu segera

menata kembali pembangunan dari berbagai segi di Riau. APBN yang telah

dipersiapkan untuk mengatasi belanja tidak terduga diperkirakan tidak cukup.

Pendapatan negara juga bukan hanya digunakan untuk bencana kabut asap

ini. Berbagai daerah juga memerlukan dana untuk membangun daerahnya

masing-masing. Ditambah lagi, pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun ini

mengalami penurunan. Oleh karena itu diperlukan dana khusus untuk

menunjang pembangunan di daerah.

Ditetapkannya peraturan mengenai dana aspirasi DPR diharapkan

mampu menjawab segala tantangan yang hingga kini belum terselesaikan

oleh pemerintah. Tujuan awal disahkannya dana ini yaitu mendorong

pertumbuhan ekonomi di daerah dan pemerataan pembangunan. Harapan

yang selama ini dijanjikan seolah menemukan titik terang dengan adanya

Page 12: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

2

kucuran dana ke daerah sejumlah 11,2 triliun setiap tahunnya. Hal ini

merupakan awal yang tepat dan bermanfaat, sebab dengan adanya dana

aspirasi, rakyat dituntut untuk menyempurnakan serta memperbaiki kondisi

daerah yang dianggap memprihatinkan dan meminimalkan terjadinya

kerusakan-kerusakan pada fasilitas umum di daerah di masa mendatang.

Mulai dari perbaikan infrastruktur daerah seperti jembatan, jalan, tempat

ibadah, sekolah dan fasilitas-fasilitas lainya. Dengan demikian, penggunaan

dan pemanfaatan dana tersebut harus tepat sasaran dan tepat guna.

Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur di suatu daerah dapat

meningkatkan pertahanan dan keamanan di daerah tersebut. Jika suatu daerah

fasilitasnya telah cukup memadai, kemiskinan dan pengangguran berkurang

drastis, maka keamanan di wilayah tersebut akan terjaga. Sebaliknya, jika di

suatu daerah tersebut fasilitasnya memprihatinkan, rakyatnya hidup dalam

kemiskinan dan menganggur, pastinya menimbulkan keadaan tidak nyaman

karena angka pengangguran yang tinggi juga mampu meninggikan angka

kriminalitas di daerah.

1.2 Rumusan Masalah

Sejalan dengan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan

masalah sebagai berikut.

1.2.1 Bagaimana reaksi masyarakat umum mengenai adanya dana aspirasi

yang diajukan oleh DPR ?

1.2.2 Bagaimana dampak ketidakmerataan yang terjadi pada alokasi dana

aspirasi?

1.2.3 Bagaimana pemanfaatan dana aspirasi DPR dalam usaha pertahanan

keamanan?

1.3 Batasan Istilah

Agar penulisan makalah ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan

yang semula direncanakan sehingga mempermudah mendapatkan data dan

informasi yang diperlukan, maka penulis menetapkan batasan-batasan sebagai

berikut:

Page 13: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

3

1.3.1 Dana aspirasi merupakan dana yang diusulkan DPR untuk

memfasilitasi pembangunan daerah pemilihannya sebesar 11,2 trilliun

per tahun.

1.3.2 Alokasi dana adalah penentuan banyaknya uang (biaya) yang

disediakan untuk suatu keperluan atau bisa juga diartikan pembagian

biaya pembangunan yang dilakukan pemerintah berdasarkan prinsip

"prioritas" bagi bidang pembangunan yang telah ditetapkan pemerintah

dl jangka waktu tertentu

1.3.3 Transparansi seperti yang digunakan dalam istilah politik berarti

keterbukaan dan pertanggungjawaban.

1.4 Tujuan Masalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan

untuk mengetahui:

1.4.1 Menggali reaksi masyarakat umum mengenai adanya dana aspirasi

yang diajukan oleh DPR.

1.4.2 Menelaah dampak ketidakmerataan realisasi dana aspirasi di daerah

1.4.3 Menganalisis pemanfaatan dana aspirasi DPR dalam usaha pertahanan

keamanan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan makalah “Transparansi Dana Aspirasi” antara lain :

1.5.1 Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan

memperluas wawasan mengenai keadaan konstitusi di Indonesia

khususnya di tubuh DPR sehingga dapat membantu memperluas

wawasan penulis serta masyarakat umum.

1.5.2 Penelitian yang kami lakukan dapat membantu masyarakat memahami

dana aspirasi yang diajukan oleh dewan rakyat sehingga mereka akan

mengetahui kinerja pemerintah secara transparan.

Page 14: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Dana Aspirasi

Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) atau dikenal

sebagai dana aspirasi. Dana aspirasi merupakan dana yang akan disalurkan

masyarakat dengan tujuan untuk mewujudkan aspirasi rakyat. Melalui

anggota dewan dana aspirasi ini deberikan dan diteruskan kepada pemerintah

daerah, yang selanjutnya direalisasikan ke daerah-daerah untuk meningkatkan

pembangunan dan kesejahteraan di daerah tersebut.

2.2 Korelasi Dana Aspirasi dan Pertahanan Keamanan Daerah

Kedaulatan wilayah dan kewibawaan suatu negara tidak terlepas dari

usaha pertahanan dan keamanan. Sudah semestinya pemerintah selalu

meninjau strategi pertahanan dan keamanan negara. Adapun wilayah-wilayah

seperti di perbatasan, menjadi salah satu unsur utama dalam pertahanan dan

keamanan suatu negara. Wilayah perbatasan merupakan wilayah yang sangat

penting karena menjadi pintu gerbang bagi negara Indonesia terhadap asing.

Peran wilayah perbatasan akan sangat krusial di dalam taktik dan strategi

pertahanan negara.

Selain dalam bentuk militer, pertahanan dan keamanan dapat

dilakukan dalam bentuk nonmiliter pula. Meskipun, dalam UUD 1945 pasal

30 ayat 1 disebutkan bahwasannya setiap warga negara di Indonesia dituntut

supaya bisa ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Kemudian, dilanjutkan dalam pasal 30 ayat 2 yang menjelaskan bahwa sistem

pertahanan dan keamanan di Indonesia menggunakan sistem pertahanan dan

keamanan rakyat semesta. Dimana dalam sistem ini terdiri dari TNI yang

berfungsi sebagai kekuatan utama sistem pertahanan, POLRI sebagai

kekuatan utama sistem keamanan, serta rakyat sebagai kekuatan pendukung.

Tentunya dalam pertahanan dan keamanan negara ini, pemerintah

turut memiliki peranan penting sebagai fasilitator. Namun, juga tidak salah

apabila pemerintah dan segala instansi yang ada baik negeri ataupun swasta

Page 15: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

5

bekerja sama untuk mempertahankan kedaulatan wilayah negara. Salah satu

hal yang akan ditonjolkan disini adalah di daerah perbatasan. Tindakan

nonmiliter yang dapat dilakukan pemerintah untuk mempertahankan daerah

adalah dengan pembangunan dari berbagai segi dan aspek di suatu daerah.

Baru-baru ini menurut Marwan Jafar, pembangunan kawasan transmigrasi di

perbatasan desa yang akan dilakukan diharapkan mampu menjadi pos-pos

terdepan dalam sistem pertahanan dan keamanan. Pembangunan ini dapat

dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan

dengan negara tetangga di daerah perbatasan. Sehingga dapat memunculkan

peluang kesempatan kerja dan kesempatan untuk menyejahterakan

masyarakat.

Dari segi pembangunan infrastruktur pun tidak kalah penting. Karena

pembangunan menjadi tonggak dasar terciptanya kesejahteraan dan

kemakmuran masyarakat. Apalagi di daerah perbatasan yang tentunya masih

sangat membutuhkan pembangunan tersebut. Fasilitas-fasilitas umum seperti,

jalan raya, jembatan, rumah sakit, sekolah merupakan contoh-contoh

pembangunan yang harus pemerintah tekankan lagi. Jadi, dapat dikatakan

pembangunan ini menjadi unsur penting dalam pertahanan dan keamanan

suatu daerah.

Untuk mewujudkan usaha-usaha tersebut, sudah barang tentu

pemerintah membutuhkan suatu dana. Disinilah DPR mengambil peranannya.

Sebagai wakil rakyat sudah pasti anggota DPR mendengar,

mempertimbangkan serta mewujudkan aspirasi-aspirasi rakyat. Sebagaimana

dalam UU No 17 tahun 2014 tentang MD3 bahwa anggota DPR berhak

mengusulkan dan memperjuangkan program daerah pemilihan. Hal inilah

yang menjadi acuan DPR untuk mengusulkan diadakannya dana aspirasi

sebesar 20 Milyar tiap anggota. Melalui dana ini, akan difasilitasi berbagai

program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan awal,

pembangunan ini diharapkan sebagai tonggak dalam pertahanan dan

keamanan daerah.

Page 16: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana reaksi

masyarakat umum mengenai adanya dana aspirasi yang diajukan oleh DPR.

Memahami bagaimana pemanfaatan dana aspirasi DPR dalam kehidupan

bermasyarakat.

Sedang jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah jenis

deskriptif kualitatif yang mempelajari masalah-masalah yang ada serta tata

cara kerja yang berlaku.

1Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan

apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya ada upaya mendeskripsikan,

mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi

atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif ini bertujuan untuk

memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan yang ada.

2Bahwasanya penelitian deskriptif kualitatif dirancang untuk

mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang yang

sementara berlangsung.

3.2 Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ngablak, Kedungmulyo,

Klecoregonang, Puri, Jepura, Plangitan, Gabus dan SMA N 1 Pati.

Kesemuanya barada dalam lingkup wilayah Kabupaten Pati yang terletak di

daerah Pantai Utara Jawa. Alasan penulis memilih beberapa desa secara acak

karena ingin mengambil sampel dari beberapa desa tempat tinggal penulis,

dan SMA N 1 PATI sebagai tempat penulis bersekolah. Wilayah Kabupaten

Pati dipilih sebab belum ada yang mengadakan penelitian sejenis di daerah

ini. Domisili penulis yang berada di Pati juga memudahkan jalannya

penelitian.

1 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara, 1999), 26 2 Convelo G. Cevilla, dkk., Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta : Universitas Indonesia, 1993), 71

Page 17: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

7

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan adalam penelitian ini adalah

data kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka-angka,

3melainkan diuraikan dalam bentuk kalimat4. Adapun data kualitatif meliputi:

1. Data tentang gambaran umum mengenai objek penelitian

2. Data lain yang tidak berupa angka

Adapun jenis-jenis dengan sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini dibagi menjadi dua macam, yaitu sumber data primer dan

sumber data sekunder.

Sumber data primer dalam penelitian ini merupakan data yang

diperoleh dari informan yaitu orang yang berpengaruh dalam proses

perolehan data atau bisa disebut key member, yaitu warga Desa Ngablak,

Kedungmulyo, Klecoregonang, Puri, Jepura, Plangitan, Gabus dan guru SMA

N 1 Pati. Penetapan responden ini dengan mengambil orang yang telah

terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel

atau memilih yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hal tersebut dinamakan

teknik purposive sampling yaitu sampel yang dipilih dengan cermat hingga

relevan dengan design penelitian. Penulis akan berusaha agar dalam sampel

itu terdapat wakil-wakil dari segala lapisan populasi sehingga dapat dianggap

cukup representatif.5

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap penelitian ini agar diperoleh data yang valid dan bisa

dipertanggungjawabkan, maka data diperoleh melalui angket.

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data

secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan

responden). Instrumen atau alat pengumpulan data yang juga disebut angket

berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh

3 Sutrisno Hadi, Metedologi Researc, (Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM, 1987), 66 4 Burhan Bungin, Metedologi Penelitian Sosial : Format-format Kualitatif dan Kuantitatif, 124 5 S. Nasution, Metode Research, (Jakarta : Bumi Aksara 1996), 99

Page 18: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

8

responden6. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban

atau respon sesuai dengan persepsinya.

Dalam penelitian ini, penulis menyusun angket sebagai berikut:

3.5 Teknik Analisa Data

Tahap menganalisa data adalah tahap yang paling penting dan

menentukan dalam suatu penelitian. Data yang diperoleh selanjutnya

dianalisa dengan tujuan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diinterpretasikan. Selain itu data diterjunkan dan

dimanfaatkan agar dapat dipakai untuk menjawab masalah yang diajukan

dalam penelitian.

6 (Sutopo, 2006 : 82)

Angket Reaksi Masyarakat mengenai Usulan Dana Aspirasi

Kami mengadakan survey dalam rangka menuyusun penelitian ilmiah berjudul

“Menunggu Janji Wakil Rakyat; Transparansi Dana Aspirasi” sebagai tugas mata

pelajaran PKn.

Dengan disahkannya revisi UU No. 30 tahun 2002 mengenai KPK dan Usulan

Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP); serta disahkannya Undang-

Undang No. 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, anggota DPR

berhak mengusulkan dan memperjuangkan program pembangunan daerah

pemilihan. Berdasarkan latar belakang ini, DPR mengusulkan Dana Aspirasi

sebesar 20 miliar per anggota dalam satu tahun.

1. Setujukah anda dengan adanya dana aspirasi?

a. Ya b. Tidak

2. Sebutkan alasan anda.

3. Menurut anda bagaimana cara terbaik mempergunakan dana aspirasi

tersebut?

Page 19: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Reaksi Masyarakat Mengenai Dana Aspirasi

Dari 100 angket yang kami sebarkan, kami mendapatkan hasil yang disajikan

dalam tabel berikut :

Tabel 4.1-1.

Setuju 38

Tidak Setuju 62

Grafik 4.1-1

Grafik 4.1-2

Setuju

Tidak Setuju

0

10

20

30

40

50

60

70

Setuju Tidak Setuju

Page 20: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

10

Grafik 4.1-3

Sebanyak 38 responden (38%) menyatakan setuju dengan adanya

usulan dana aspirasi. Sedangkan 62 responden (62%) menyatakan tidak setuju

dengan usulan dana aspirasi.

Responden yang setuju akan usulan ini berasumsi bahwa DPR benar-

benar akan mempergunakan dana ini dengan penuh tanggung jawab kepada

daerah pemilihannya. Hal ini dapat dilihat banyaknya harapan akan

peningkatan pembangunan daerah dari reponden yang menyatakan setuju.

Berdasarkan analisis latar belakang responden, sebagian responden yang

menyatakan setuju telah memiliki pengertian yang baik mengenai usulan ini.

Meski begitu, mereka menghendaki penyaluran dana langsung ke desa-desa

agar realisasinya lebih transparan dan akuntabel.

Adapun presentase penolakan dana aspirasi yang besar disebabkan

karena tingkat kepercayaan masyarakat yang rendah terhadap anggota DPR.

Menurut survey Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Saiful Mujani Research

and Consulting (SMRC) sejak 2004, secara konsisten ditemukan fakta bahwa

masyarakat cenderung berpandangan negatif terhadap institusi parpol dan

para politisi. Karena para politisilah yang mengisi lembaga DPR, persepsi

terhadap DPR pun secara konsisten cenderung negatif. Menurut LSI, di awal

tahun ini, tingkat kepercayaan masyarakat kepada parpol dan DPR berada di

kisaran 50 persen. (Djayadi Hanan, 2015). Selain itu, faktor lingkungan juga

berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Lingkungan yang berpikiran

0

10

20

30

40

50

60

70

Setuju Tidak Setuju

Page 21: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

11

cenderung negatif akan menolak dana aspirasi. Pemberitaan media yang

gencar juga mempengaruhi stigma masyarakat akan dana aspirasi.

Alasan yang dikemukakan tiap responden bermacam-macam. 14

responden menyatakan bahwa dana sebaiknya dialokasikan ke daerah yang

lebih membutuhkan. 28 responden menyatakan potensi korupsi dana besar. 14

responden berpendapatn besaran dana terlalu besar sehingga akan menjadikan

pemborosan APBN. 12 responden menyatakan setuju jika ada pengawasan.

Kemudian ada 10 respoden yang menyatakan alasan yang berbeda,

diantaranya tidak pro rakyat, bahkan ada yang belum tahu mengenai adanya

kebijakan ini.

Divergenitas yang mucul dalam mengemukakan masalah ini

disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah perbedaan status sosial

dan tingkat pendidikan. Sebagian responden yang menyatakan persetujuan

sudah memiliki persepsi awal berdasarkan berita yang beredar di media.

Dengan pengertian yang benar, masyarakat terbukti dapat mengerti dan

setuju. Perbedaan alasan dapat dimengerti dengan lokasi pengambilan sampel

yang beragam. Hampir separuh dari respoden yang setuju menyampaikan

bahwa perlu ada pengawasan dalam penyelenggaraan dana. Ini memang

diperlukan untuk menjaga kinerja dan mencegah penyalahgunaan.

Responden yang menyatakan potensi korupsi dana tersebut amat besar

didukung oleh fakta bahwa banyak sekali penyelenggara pemerintahan yang

menyelewengkan dana. Meskipun belum ada data statistik yang menunjukkan

tingkat korupsi anggota DPR yang tinggi, persepsi masyarakat mengenai

politik sangat buruk seiring dengan pemberitaan yang gencar di media (Indra

Akuntono, 2014).

Sedangkan responden yang menyatakan dana sebesar itu akan

menyebabkan pemborosan juga beralasan. Pasalnya, melihat keadaan

ekonomi Indonesia pada 2015, inflasi mencapai 7,6% pada bulan Juli (Bank

Indonesia) dan pertumbuhan hanya 4,67% pada bulan Juli (Badan Pusat

Statistik). Hal ini menimbulkan melambatnya perekonomian dan terjadi krisis

mata uang rupiah terhadap dollar.

Page 22: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

12

Responden yang berpendapat dana lebih baik disalurkan ke daerah

melihat pada keadaan daerah-daerah di ujung Indonesia yang masih

tertinggal. Pembangunan seolah hanya terpusat di Jawa sedangkan daerah lain

terutama perbatasan seringkali tertinggal.

Berikut kami sajikan grafik proporsi alasan masayarakat menolak atau

menerima dana aspirasi.

Grafik 4.1-4

Grafik 4.1-5

Daerah Lebih Membutuhkan

Korupsi

Pemborosan

Ada Pengawasan

Lainnya

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Daerah Lebih Membutuhkan

Korupsi Pemborosan Ada Pengawasan

Page 23: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

13

Grafik 4.1-6

4.2 Dampak Ketidakmerataan Dana Aspirasi

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa jumlah anggota DPR pada tiap

provinsi berbeda-beda. Hal ini menimbulkan problematika baru bahwa daerah

satu menerima dana lebih banyak daripada daerah yang lain. Sebagai contoh,

DKI Jakarta yang memiliki angka kemiskinan terendah yakni 3,62% akan

memperoleh dana aspirasi Rp. 315 Milyar, sementara Maluku yang angka

kemiskinannya 28,3% hanya mendapat dana aspirasi Rp. 90 Milyar.

Akibatnya, jurang kesenjangan antar daerah di Indonesia semakin lebar.

Daerah yang sudah berkecukupan akan semakin kaya, sedangkan daerah yang

masih kekurangan tidak akan lebih maju. Hal ini tidak sesuai dengan logika

pemerataan bahwa daerah dengan angka kemiskinan tinggi harus mendapat

kucuran dana lebih besar.

4.3 Alokasi Dana Aspirasi pada Pertahanan Keamanan

Seperti yang sudah dipaparkan pada bagian latar belakang, dana

aspirasi dapat dialokasikan pada fenomena yang sedang aktual saat ini.

Bencana yang sedang mendapat perhatian penuh saat ini adalah kabut asap di

Riau. Sangat dibutuhkan real action untuk mengatasi krisis lingkungan ini.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Daerah Lebih Membutuhkan

Korupsi Pemborosan Ada Pengawasan

Page 24: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

14

Dampak kabut asap sangat merugikan berbagai pihak dari berbagai aspek.

Mengutip selasar.com, setidaknya ada lima dampak yang ditimbulkan

bencana ini. Pertama, infeksi paru-paru dan saluran napas. Asap mengandung

zat kimia seperti karbon monoksida yang dapat menyebabkan sesak napas.

Kedua, kabut asap mengancam keberadaan satwa liar yang dilindungi. Seperti

yang sudah kita ketahui, Pulau Sumatera menjadi rumah bagi berbagai spesies

endemik yang dilindungi. Ketiga, kabut asap mengancam lingkungan laut.

Belum banyak yang mengeksplorasi dampak kabut asap terhadap biota laut.

Padahal konsetrasi zat kimia terlarut di air sangat dipengaruh oleh konsentrasi

zat kimia di udara. Keempat, angka kemiskinan bertambah. Dampak kabut

asap teradap perekonomian sangat besar terutama pada kekeringan wilayah

persawahan dan perkebunan yang merupakan lahan nafkah sebagian besar

masyarakat Riau. Terakhir, dampak budaya juga dihasilkan dari bencana ini.

Sejauh ini sudah dua bulan anak-anak di Riau tidak mendapat pendidikan

yang layak. Sekolah-sekolah diliburkan oleh pemerintah.

Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa salah satu daerah di

Indonesia, Provinsi Riau, sedang darurat bantuan. Alokasi dana aspirasi dapat

digunakan untuk menangulangi bencana ini. Bencana ini tidak kalah penting

dari proyek-proyek pembangunan. Sebab pembangunan tidak akan dapat

berjalan dengan baik apabila keadaan negara sedang kisruh dan tertimpa

bencana.

Maka dapat dilihat dengan jelas peran dana aspirasi dalam konteks

pertahanan keamanan. Negara perlu meningkatkan kemanan negara dalam

kondisi apapun, menstabilkan perekonomian, mengatasi bencana, dan

menutup kesenjangan. Dengan kondisi keamanan negara yang lebih baik,

hasil akhir yang diharapkkan tentu saja adalah pembangunan yang lebih nyata

dan terlaksana untuk Indonesia sejahtera.

Page 25: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

15

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sebanyak 38% masyarakat menyatakan setuju dengan adanya dana

aspirasi Sedangkan sebanyak 62% masyarakat menyatakan tidak setuju

dengan adanya dana aspirasi. Alasan yang dikemukakan masyarakat dalam

menolak dan menyetujui dana aspirasi beragam. Proporsi paling besar

ditempati kekhawatiran masyarakat mengenai korupsi. Selanjutnya, jika bisa

dialihkan masyarakat paling banyak memilih agar dana aspirasi digunakan

untuk pembangunan. Pembangunan hanya dapat dilakukan saat keadaan

negara aman . Maka dari itu, alokasi dana aspirasi di bidang pertahanan dan

kemanan sungguh diperlukan. Lebih lanjut, kasus paling riil yang dapat

diatasi dengan adanya dan aspirasi adalah kabut asap di Riau. Perlu

diperhatikan pula bahwa aliran dana perlu mendapat pengawasan yang ketat.

5.2 Kritik

Tidak adanya sosialisasi UU. No 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR,

DPD, dan DPRD terhadap masyarakat di daerah menyebabkan penolakan

keras usulan dana aspirasi dari DPR. Kemudian pemberitaan negatif

mengenai aparat pemerintahan di media memperburuk citra pemerintah dan

menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat. Selain itu, lambatnya respons

pemerintah pusat terhadap bencana nasional ini juga memicu kemarahan

rakyat. Sehingga kebijakan apapun yang diusulkan oleh DPR, terutama

menyangkut alokasi dana, mayoritas akan ditentang oleh rakyat.

5.3 Saran

Dana aspirasi hendaknya disalurkan ke daerah melaui APBD sesuai

alokasinya. Selanjutnya proyek yang nantinya mendapat alokasi dari dana

aspirasi hendaknya dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Adapun

Badan Pengawas Keuangan mengawal aliran dana aspirasi ke APBD.

Page 26: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

16

Disamping itu, perlu diadakan sosialisasi mengenai dana ini agar masyarakat

mengerti mekanisme penyaluran dana ini dan peruntukannya.

Page 27: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

17

DAFTAR PUSTAKA

_________ . “The Headlines: Heboh Dana Aspirasi DPR #1”. 1 September

2015. Error! Hyperlink reference not valid..

_________ . “The Headlines: Heboh Dana Aspirasi DPR #2”. 1 September 2015.

https: //www.youtube.com/watch?v=hbAImU6eM94.

_________ . “The Headlines: Heboh Dana Aspirasi DPR #3”. 1 September 2015.

https: //www.youtube.com/watch?v=j7s8b3iBh9A.

_________ . “The Headlines: Heboh Dana Aspirasi DPR #4”. 1 September 2015.

https: //www.youtube.com/watch?v=j7s8b3iBh9A.

_________ . 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA Kelas

XI Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

_________ . 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014

Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah.

Farhan, Yuna. “10 Alasan Menolak 8,4 Trilyun Dana Aspirasi: Suburkan Calo

Anggaran dan Kesenjangan Daerah”. 12 Agustus 2015. http://seknas

fitra.org/pressrelease/ 10-alasan-menolak-84-trilyun-dana-aspirasi-

suburkan-calo-anggaran-dan-kesenjangan-daerah/.

Wahyuni, Tri. “Dana Aspirasi Bakal Perlebar Kesenjangan Jawa – Luar Jawa”.

12 Agustus 2015. http://www.cnnindonesia.com/politik /201506151

63928-32-60117/dana-aspirasi- bakal-perlebar-kesenjangan-jawa--

luar-jawa/.

Wirawan, Jerome. “Walau Dikecam, DPR Sahkan Dana Aspirasi”. 12 Agustus

2015. http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/ 2015/06 /15

0623_indonesia_dpr_aspirasi.

Page 28: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

NO YA TIDAK NO.2 NO.3

1 n penyaluran ke daerah diturunkan ke desa-desa

2 n meningkatkan kualitas daerah masyarakat pembangunan daerah, fasilitas

3 n memakmurkan daerah pemilihan pembangunan infrastruktur daerah tertinggal dan daerah perbatasan

4 n belum tahu program ini untuk membangun rakyat, dan tidak diselewengkan

5 n jangan berlebihan buktikan kerjanya dulu

6 n terlalu pemborosan digunakan untuk kemakmuran rakyat secara tepat sasaran

7 n menguras uang negara direalisasikan dengan pembangunan di Indonesia

8 n jika tidak ada pengawasan rentan korupsi digunakan untuk rakyat, dan diawasi oleh pemerintah

9 n karena sangat penting untuk modal rakyat pembangunan fasilitas umum, seperti jalan

10 n membantu peran anggota dewan dalam pemilihan disalurkan di tiap daerah, dan setiap daerah berhak atas dana aspirasi

11 n jika diawasi dan DPR bertanggung jawab membuka lapangan pekerjaan

12 n karena pembangunan daerah membutuhkan dana disalurkan secara transparan untuk pembangunan

13 n takut diselewengkan, dana terlalu besar disalurkan ke daerah secara langsung

14 n uangnya dikorupsi disalurkan secara langsung ke daerah

15 n peluang korupsi langsung diberikan ke rakyat

16 n kurang efektif dialokasikan lewat program yang dikelola secara langsung oleh masyarakat

17 n beresiko terhadap penyalahgunaan dana sebaiknya diberikan ke lembaga tertentu dan diawasi penggunaannya

18 n karena DPR tidak bisa menjamin tersalurkannya dana tersebut diberikan secara langsung kepada rakyat yang membutuhkan

19 n pemborosan uang negara sebaiknya tidak ada dana aspirasi

20 n terlalu tinggi untuk tingkat keilmuan normal dialihkan untuk biaya kesehatan dan pendidikan

21 n terlalu banyak, rawan korupsi diberikan langsung ke rakyat

22 n menghambur-hamburkan uang negara digunakan sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini

23 n berpotensi dikorupsi diberikan langsung ke rakyat

24 n

rakyat memerlukan dana tersebut, dengan catatan diguanakan

sesuai alokasi

mengembangkan pertanian, sarana prasarana, pekerjaan, dan pembinaan

kepada remaja

25 n belum tentu dana tersebut benar-benar disalurkan ke daerah dana tersebut disalurkan terutama ke daerah terpencil.

26 n banyak pembangunan daerah yang masih tertinggal digunakan untuk kepentingan masyarakat di semua bidang

27 n rentan penyalahgunaan membentuk Badan Pengawas Dana Aspirasi

Page 29: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

28 n membantu pembangunan daerah pedesaan adanya pengawasan yang tepat

29 n dana terlalu banyak. Peran anggota DPR diragukan disalurkan langsung ke rakyat

30 n dana tidak tepat sasaran disalurkan langsung tanpa melalui anggota dewan

31 n menguras uang negara ditiadakan saja

32 n

sebab akan terjadi ketidakmerataan pembagian anggaran anara

kota besar dan kota kecil

sebaiknya dana dibagi rata ke semua daerah untuk pembanguna jalan dan

fasilitas umum

33 n karena bisa saja dikorupsi langsung disalurkan kepada rakyat

34 n

DPR sudah punya banyak uang. Sebaiknya dana langsung

diberikan ke masyarakat pembangunan sarana dan prasarana di daerah pemilihan

35 n untuk membangun daerah saya setuju memperbaiki jalan, membantu orang tidak mampu

36 n rawan dikorupsi digunakan untuk subsidi rakyat dalam arti pembangunan secara langsung

37 n terlalu besar untuk setiap anggota masyarakat penggunaan disesuaikan dengan APBN supaya tidak terjadi defisit

38 n bisa disalahgunakan untuk kepentingan anggota langsung diberikan kepada rakyat

39 n

karena secara faktual, anggota DPR banyak yang tidak jujur.

Sebenarnya saya setuju jika penggunaan dana tersebut tepat

sasaran ?

40 n rawan korupsi dana tersebut harus diawasi KPK

41 n

berhak pada DPR dengan catatan harus digunakan untuk

kepentingan rakyat

dpr mendata kekurangan di daerah pemilihannya dan mempergunakan dana

tersebut secara bijaksana

42 n belum tahu apa nanti benar-benar disalurkan ke daerah disalurkan ke daerah untuk pembangunan secara nyata

43 n untuk mensejahterakan rakyat dibagi rata sesuai porsinya

44 n karena sejalan dengan pemerintah untuk membangun daerah

45 n

sebab rawan penyalahgunaan. Dan proporsi tiap daerah tidak

merata dibagikan ke desa secara langsung

46 n hanya untuk kepentingan partai mensupply perekoomian, menstabilkan harga

47 n dialurkan sesuai alokasi dana langsung diberikan ke desa

48 n dana terpotong sampai bawah beasiswa pendidikan

49 n dana diselewengkan

untuk pembangunan, menciptakan lapangan pekerjaan, memperbaiki jalan,

membangun desa

50 n alokasi dananya tidak efektif untuk membangun sarana dan prasarana

51 n karena dana untuk kebutuhan rakyat membangun infrastruktur di daerah terpencil

52 n hanya untuk kepentingan partai untuk pembangunan, denagn pengawasan yang ketat

53 n banyak dana yang diselewengkan langsung disalurkan ke lembaga daerah

Page 30: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

54 n rawan korupsi tunjangan rakyat miskin

55 n dana tidak tepat sasaran disalurkan ke usaha-usaha kecil yang berpotensi

56 n karena untuk memajukan daerah pemilihan untuk pembangunan dan kebaikan daerah pemilihan

57 n rawan penyelewengan membuat program selain dana aspirasi

58 n dapat membantu rakyat miskin mendorong kepemilikan usaha

59 n kurang tepat diperuntukkan rakyat di daerah tertinggal dan perbatasan

60 n banyak terjadi pemangkasan dana langsung disalurkan ke desa

61 n memboroskan anggaran negara dana disalurkan ke instansi langsung

62 n penggunaan dana tidak transparan dibagikan ke daerah secara langsung

63 n pemborosan anggaran ?

64 n potensi korupsi disalurkan langsung ke desa

65 n bangsa indonesia masih terpuruk perekonmiannya langsung disalurkan ke desa

66 n hak anggota DPR untuk menunjang kinerja anggota DPR

67 n sebab jika tidak ada dana, pembangunan tidak berjalan dengan jujur, berani, tekun, ulet, dan tanggung jawab

68 n dana itu penting dengan bijak dan tanggung jawab

69 n menambah kesempatan anggota DPR untuk korupsi

sebaiknya disalurkan lewat dana alokasi umum sehingga pengawasannya

lebih mudah dan pemakainnya lebih terencana

70 n dana aspirasi sangat diperlukan untuk membantu perekonomian

diharapkan pihak yang mengelola dana aspirasi dapat mempergunakan dana

dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab

71 n untuk kepentingan rakyat dibagikan langsung ke rakyat

72 n

sebab memang dana tersebut sangat diperlukan untuk menunjang

kesejahteraan masyarakat, asal tidak diselewengkan

digunakan sesuai alokasi, tidak ada niat menyelewengkan, dan ada

pengawasan jalannya dana oleh KPK

73 n perlu ada dana aspirasi untuk memperbaiki kehidupan masyarakat

tidak disalahgunakan, digunakan untuk kepentingan masyarakat, seperti

pembangunan jalan di daerah terpencil

74 n berpotensi penyalahgunaan mengawasi penggunaan dana yang diperantarai DPR

75 n

dana tersebut sangat dibutuhkan untuk pembangunan saran dan

prasarana digunakan dengan penuh tanggung jawab untuk kesejahteraan masyarakat

76 n

sebab sudah terlalu banyak penyelewengan yang dilakukan oleh

anggota DPR

digunakan untuk membangun jalan yang rusak. Dan hendaknya ada

pengawasan langsung dari KPK

77 n dapat menimbulkan kisruh antara DPR dan masyarakat digunakan untuk kepentingan masyarakat

78 n sebab merugikan negara dan berpotensi diselewengkan digunakan untuk kepentingan masyarakat

Page 31: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

79 n

sebab Indonesia memang memerlukan dana tersebut. Pada

realisasinya mohon ada pengawasan

digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat. DPR tidak berhak

atas satu rupiah-pun

80 n

dana aspirasi memang sangat diperlukan untuk membantu

pertumbuhan ekonomi daerah perlu adanya pengawasan dari anggota KPK

81 n

memajukan daerah tertinggal, mengatasi kemiskinan, dan

kesejahteraan rakyat daerah harus diawasi penggunannya agar tidak terjadi pengeluaran dan yang sia-sia

82 n setuju bila administrasinya transparan

sebaiknya dana disesuaikan dengan kebutuhan rakyat terutama sektor bahan

pangan

83 n menghabiskan dana pemerintah pusat

gunakan untuk kepentingan rakyat dan untuk pembangunan Indonesia

kedepannya

84 n

karena bnyak rakyat yang masih kesusahan dan anggota DPR

sudah mapan hidupnya

pembangunan perumahan murah, membangun jalan di daerah terpencil,

mengaliri listrik di pulau-pulau terluar Indonesia

85 n untuk membangun desa

disalurkan untuk membangun desa, membantu siswa berprestasi, dan

perumahan murah untuk rakyat miskin

86 n

untuk pengadaan pompa air agar tidak terjadi kelangkaan air

bersih terutama saat musim kemarau dana tersebut harus tepat sasaran

87 n

dana aspirasi ini hanya akla-akalan anggota DPR. Ujung-ujungnya

pasti dibuat korupsi pengajuan proyek melalui pengajuan proposal diketahui bupati

88 n

untuk pembangunan daerah agar daerah lebih maju dan lebih

sejahtera

untuk rakyat, utuk pembangunan rumah, selokan, sekolah, dan kebutuhan

rakyat lainnya

89 n tidak setuju sebab gaji DPR sudah banyak

untuk daerah-daerah yang pendidikannya kurang, membanguan sekolah,

buku, memperbaiki jalan

90 n

sebab banyak daerah tertinggal sulit untuk dibenahi karena

infrastruktur belum memadai dan agar memajukan pemasaran

hasil ekonomi di daerah

pembuatan PDAM di daerah terpencil, saluran air agar tidak terjadi banjir,

dan hendaknya ada pengawasan aliran dana

91 n untuk menyejahterakan rakyat kecil tanpa pandang bulu membenahi dan membangun fasilitas negara

92 n bisa menjembatani wilayah desa meningkatkan perekonomian

93 n belum tentu DPR benar-benar menyalurkannya pada rakyat diberikan kepada rakyat yang memang membutuhkan

94 n membantu APBD digunakan untuk kepentingan daerah

95 n meningkatkan peran anggota dewan di daerah pemilihan menggunakan tepat sasaran dan tidak pilih kasih

96 n tidak pro rakyat membuat program yang terencana

97 n pemborosan uang negara alokasi ke pembangunan fasilitas umum

98 n kurang adil dalam pemilihan anggota DPR yang ada perbaikan infrastruktur desa

Page 32: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

99 n karena dana aspirasi untuk mengembalikan modal DPR

100 n negara masih membutuhkan untuk masyarakat banyak membangun infrastruktur di daerah terpencil

38 62 0

Page 33: SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI · PDF filekeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bencana kabut asap di Riau ... program pembangunan di daerah. Tentunya kembali ke permasalahan

100