Sejarah Regresi

2
SEJARAH REGRESI Para ilmuwan, ekonom, psikolog, dan sosiolog selalu berkepentingan dengan masalah peramalan. Persamaan matematik yang memungkinkan kita meramalkan nilai- nilai suatu peubah takbebas dari nilai-nilai satu atau lebih peubah bebas disebut persamaan regresi. Istilah ini berasal dari telaah kebakaan yang dilakukan oleh Sir Francis Galton (1822-1911) yang membandingkan tinggi badan anak laki-lakidengan tinggi badan ayahnya. Galton menunjukkan bahwa tinggi badan ank laki8-laki dari ayah yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur (regressed) mendekati nilai tengah populasi. Dengan kata lain, anak laki-laki dari ayah yang badannya sangat tinggi cenderung lebih pendek daripada ayahnya. Sedangkan anak laki-laki dari ayah yang badannya sangat pendek cenderung lebih tinggi daripada ayahnya. Sekarang istilah regresi diterapkan pada semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi mendekati nilai tengah populasi. Sir Galton (1822-1911), seorang antropolog dan ahli meteorology terkenal dari Inggris, memperkenalkan istilah “Regresi:. Mulanya ia menggunakan istilah “reversion” dalam sebuah pidato yang tidak dipublikasikan “Typical Lawys of heredity in man” didepan Royal Institution pada 9 Februari 1877. Istilah “regression” muncul dalam pidatonya didepan Section H of theBritish Associaion di Aberdeen, 1855, yang dimuat dalam majalah Nature, September 1885, 507-510, dan juga dalam sebuah makalah “Regression towards mediocrity in hereditary stature”, yang dimuat dalam Journal of the Anthropological Institue, 15,1885,246-263. Dalam makalah yang kedua ini, Galton melaporkan penemuannya bahwa biji keturunan “tidak cenderung menyerupai biji induknya dalam hal besarnya, namun selalu lebih medioker (lebih mendekati rata-rata) lebih kecil daripada induknyakalau induknya besar;lebih besar dari induknya kalau induknya induknya sangat kecil. Percobaan-percobaannya menunjukkan lebih jauh lagi bahwa rataan regresi keturunan menuju mediokritas berbanding langsung dengan simpangan induk dari rataan itu”. Galton selanjutnya menjelaskan betapa hal yangs ama teramati pada catatan “tinggi badan 930 anak-anak yang sudah dewasa berikut tinggi badan orang tua mereka, yang 205 banyaknya”. Pada ghakekatnya ia menunjukkan bahwa, jika Y=tinggi badan anak dan X= “tinggi badan orang tua” (sesungguhnya rataan terboboti tinggi badan ibu dan ayah “mka berlaku suatu persamaan regresi seperti

description

 

Transcript of Sejarah Regresi

Page 1: Sejarah Regresi

SEJARAH REGRESI

Para ilmuwan, ekonom, psikolog, dan sosiolog selalu berkepentingan dengan

masalah peramalan. Persamaan matematik yang memungkinkan kita meramalkan nilai-

nilai suatu peubah takbebas dari nilai-nilai satu atau lebih peubah bebas disebut

persamaan regresi. Istilah ini berasal dari telaah kebakaan yang dilakukan oleh Sir

Francis Galton (1822-1911) yang membandingkan tinggi badan anak laki-lakidengan

tinggi badan ayahnya. Galton menunjukkan bahwa tinggi badan ank laki8-laki dari ayah

yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur (regressed) mendekati nilai

tengah populasi. Dengan kata lain, anak laki-laki dari ayah yang badannya sangat tinggi

cenderung lebih pendek daripada ayahnya. Sedangkan anak laki-laki dari ayah yang

badannya sangat pendek cenderung lebih tinggi daripada ayahnya. Sekarang istilah

regresi diterapkan pada semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi

mendekati nilai tengah populasi.

Sir Galton (1822-1911), seorang antropolog dan ahli meteorology terkenal dari Inggris,

memperkenalkan istilah “Regresi:. Mulanya ia menggunakan istilah “reversion” dalam

sebuah pidato yang tidak dipublikasikan “Typical Lawys of heredity in man” didepan

Royal Institution pada 9 Februari 1877. Istilah “regression” muncul dalam pidatonya

didepan Section H of theBritish Associaion di Aberdeen, 1855, yang dimuat dalam

majalah Nature, September 1885, 507-510, dan juga dalam sebuah makalah “Regression

towards mediocrity in hereditary stature”, yang dimuat dalam Journal of the

Anthropological Institue, 15,1885,246-263. Dalam makalah yang kedua ini, Galton

melaporkan penemuannya bahwa biji keturunan “tidak cenderung menyerupai biji

induknya dalam hal besarnya, namun selalu lebih medioker (lebih mendekati rata-rata)

lebih kecil daripada induknyakalau induknya besar;lebih besar dari induknya kalau

induknya induknya sangat kecil. Percobaan-percobaannya menunjukkan lebih jauh lagi

bahwa rataan regresi keturunan menuju mediokritas berbanding langsung dengan

simpangan induk dari rataan itu”. Galton selanjutnya menjelaskan betapa hal yangs ama

teramati pada catatan “tinggi badan 930 anak-anak yang sudah dewasa berikut tinggi

badan orang tua mereka, yang 205 banyaknya”. Pada ghakekatnya ia menunjukkan

bahwa, jika Y=tinggi badan anak dan X= “tinggi badan orang tua” (sesungguhnya rataan

terboboti tinggi badan ibu dan ayah “mka berlaku suatu persamaan regresi seperti

Page 2: Sejarah Regresi

…………….walau ia tidak mengucapkannya seperti ini. (Notasi seperti ini akan

dijelaskan dalam pasal 1.1) Makalah Galton sangat menarik untuk dibaca. Sekarang

dianalisis yang dilakukan Galton akan disebut “analisis korelasi” suatu istilah yang juga

berasal dari dirinya. Istilah “regresi” kemudian digunakan pada hubungan-hubungan yang

situasinya berbeda, termasuk situasi yang peubahnya peramalnya tidak acak, dan

pemakaina itu berlangsung terus sampai sekarang. Didalam sebagian besar situasi

pengepasan model sekarang ini, hamper tidak ada unsure “regresi” dalam pengertian

semula. Meskipun begitu, istilah ini sudah begitu terpakai secara meluas sehingga

kitapun akan menggunakannya.