Sejarah PIO Dan Tokoh-Tokohnya
-
Upload
mishbah-elmusa-al-khawarizmi -
Category
Documents
-
view
614 -
download
83
description
Transcript of Sejarah PIO Dan Tokoh-Tokohnya
SEJARAH PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI DAN TOKOH-TOKOHNYA
Kelompok 1:• Yernia Indriani (933404414)• Alfin Ainun Nuraini (933406714)• Zuliana Halimatus S. (933406914) PIO• Annisa Nuril Fadilla (993407314) Kelas C
Sejarah PIOPeriodesasi menurut Muchinsky: Periode awal sampai Perang Dunia I Periode Perang Dunia I Periode diantara dua Perang Dunia Periode Perang Dunia II Periode setelah Perang Dunia II
Periode Awal – Perang Dunia I 1879, Wilhelm Wundt mendirikan
laboratorium psikologi pertama. Dipelopori Frederick Taylor yang
melakukan penelitian keilmuan dalam peningkatkan efisiensi sehingga menghasilkan apa yang sekarang kita kenal dengan scientific management.
Hugo Münsterberg (dipandang sebagai Bapak Psikologi Industri & Organisasi) mengaplikasikan pengukuran psikologik pada permasalahan praktis dalam dunia industri.
Walter Dill Scott mengaplikasikan prinsip psikologi dalam bidang advertising, juga mengaplikasikan motivasi dan produktivitas pada workplace.
Periode Perang Dunia I PD I memberikan pengaruh yang
signifikan bagi perkembangan PIO. Robert Yerkes membuat tes kelompok
untuk menyeleksi secara cepat para calon prajurit (Army Alpha dan Army Betha).
Walter Dill Scott mengerjakan masalah penempatan (placement) prajurit serta melakukan penilaian terhadap kinerja para perwira (analisa pekerjaan).
Periode Diantara Dua Perang Dunia
Masyarakat menyadari pentingnya Psikologi dalam dunia industri.
Muncul aliran fungsionalisme yang fokusnya mengenai bagaimana manusia dan organisme mengadaptasikan diri terhadap lingkungan. Topiknya tidak lagi struktur pikiran manusia tetapi juga motivasi, emosi, persepsi dan belajar.
Semangat fungsionalisme ini mendorong perkembangan PIO dalam bentuk didirikannya badan-badan riset psikologi.
Mulai dikenal Skala Likert, suatu metode pengukuran yang masih digunakan sampai sekarang.
Penelitian Hawthorne Studies (1927) mengungkap bahwa faktor sosial seperti tekanan teman sekelompok, supervisor yang simpatik, sikap karyawan, dll. tidak kalah penting dalam produktivitas pekerja dibanding dengan faktor struktural seperti manajemen kontrol dan metode kerja.
Teori-teori organisasi tidak banyak berkembang sehingga Classical organization theory tetap mendominasi meski Hawthorne Studies telah menemukan kelemahan dari teori ini.
Periode Perang Dunia II Bila pada masa PD I psikologi baru pada taraf
memperkenalkan, maka pada masa PD II psikologi membuktikan kegunaannya dalam membantu pemecahan masalah-masalah organisasi.
Kegiatan ahli psikologi pada masa ini merupakan awal dari banyak teknik yang kemudian digunakan secara umum.
PIO berkembang pesat dalam pengembangan teknik dan prosedur yang selanjutnya mempengaruhi penggunaan psikologi dalam bidang industri setelah PD II.
Periode Setelah Perang Dunia II
Makin banyak perguruan tinggi yang menawarkan program-program PIO.
Tahun 1950-1960an merupakan perkembangan PIO, terutama menyangkut motivasi kerja.
Teori-teori tentang organisasi mulai tumbuh dan berkembang, bahkan Classical organization theory diperkaya dengan berbagai pendekatan.
Tahun 1970an penelitian diarahkan pada kepuasan dan motivasi karyawan, sehingga banyak teori tentang perilaku karyawan dalam organisasi.
Tahun 1980-1990an, terjadi 3 perubahan dalam PIO: bertambahnya penggunaan teknik analisis dan metode statistik, pengaplikasian psikologi kognitif, dan pengembangan metode seleksi karyawan dengan tes psikologi dan tes kepribadian.
Tahun 2000an, PIO menggunakan pendekatan yang lebih profesional dalam menyeleksi dan menempatkan calon karyawan sesuai dengan potensinya pada jabatan yang sesuai, menggunakan alat-alat ukur tes psikologi yang terstandar.
Tokoh-tokoh PIO Henri Fayol (1841-1925) Frederick Winslow Taylor (1856-1915) Hugo Münsterberg (1863-1916) Walter Dill Scott (1869-1955) Fred Fiedler (1922-2008)
Henri Fayol (1841-1925) Seorang insinyur pertambangan
berkebangsaan Perancis yang mengemukakan teori manajemen bisnis yang sering disebut Fayolism.
Yaitu 5 Fungsi Manajemen (Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling) dan 14 Prinsip Manajemen.
Menerbitkan buku: Industrial and General Administration (1930) dan General and Industrial Management (1944).
Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
Seorang ahli mekanik berkebangsaan Amerika yang memperbaiki teori industrial efficiency.
Penemu scientific manajement. Dipandang sebagai konsultan
manajemen pertama. Menulis buku The Principels of
Scientific Manajement pada tahun 1911.
Hugo Münsterberg (1863-1916)
Seorang psikolog berkebangsaan Jerman-Amerika.
Pendiri Industrial Psychology sehingga dikenal sebagai Bapak PIO.
Menulis buku Psychology and Industrial Efficiency pada tahun 1913.
Mengemukakan bahwa efisiensi diperoleh dari tiga hal: metode seleksi karyawan, metode pelatihan, strategi design kerja & tata letak.
Walter Dill Scott (1869-1955)
Seorang psikolog berkebangsaan Amerika yang juga dipandang sebagai penemu PIO.
Mengaplikasikan prinsip-prinsip psikologi dalam bidang periklanan.
Menerbitkan buku The Theory of Advertising (1903) dan The Psychology of Advertising in Theory and Practice (1908).
Fred Fiedler (1922-2008) Seorang psikolog bisnis dan
manajemen berkebangsaan Amerika yang meneliti tentang leadership style.
Pada tahun 1967, menemukan Contingency Theory atau Fiedler Contingency Model yang mengemukakan bahwa performa sebuah kelompok dipengaruhi oleh sistem motivasi dari pemimpin dan sejauh mana pemimpin mengendalikan dan mempengaruhi suatu situasi tertentu.
Referensi Wijono, Sutarto. (2010). Psikologi Industri
dan Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yuwono, Ino., dkk. (2005). Psikologi Industri & Organisasi. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
http://www.wikipedia.com/ http
://www.prezi.com/m/yfbstdvbxkby/sejarah-psikologi-industri-dan-organisasi/