Desain PIO

78
STANDAR MINIMUM “FARMASIS” DI RUMAH SAKIT TERKAIT PELAYANAN INFORMASI OBAT Dra. Sri Hartini Msi ,Apt S2 Farmasi Klinik dan RS 2013

description

pio

Transcript of Desain PIO

Page 1: Desain PIO

STANDAR MINIMUM “FARMASIS” DI RUMAH SAKIT TERKAIT PELAYANAN INFORMASI OBAT

Dra. Sri Hartini Msi ,AptS2 Farmasi Klinik dan RS

2013

Page 2: Desain PIO

Pendahuluan

Farmasis di Rumah Sakit merupakan profesi yang sarat dengan kolaborasi antar profesi kesehatan lain, maka dalam penerapan “Pharmaceutical Care” diperlukan standar praktek farmasi klinik

Elemen program farmasi klinik untuk meningkatkan “performance” 1. Leadership & practice management2. Informasi obat dan edukasi3. Distribusi obat4. Terapi obat yg rasional5. Fasilitas6. Berperan dalam penelitian

Page 3: Desain PIO

Leadership & practice management

Praktek farmasi klinik merupakan suatu kegiatan per individu yg mengukur kemampuan, pengalaman klinis dan penyampaian informasi (komunikasi)

Filosofi praktek kefarmasian“A late day and a dollar short for both

profession and the patient serves”

Page 4: Desain PIO

Tanggung jawab farmasis

Penatalaksanaan pharmakoterapi pasien mencari solusi problem obat (Drug Related Problem)yg terjadi atau akan terjadi

Maka diperlukan suatu pemahaman manajemen resiko terhadap pasien1. Kejadian tidak diinginkan2. Kejadian kematian

Page 5: Desain PIO

Pharmaceutical care

1. Manajemen resiko2. Advokasi pasien3. Manajemen penyakit4. Pemasaran praktek farmasi5. Manajemen bisnis

Medication Therapy Management

Page 6: Desain PIO

Manajemen resiko

1. Pengumpulan data2. Mempertimbangkan evaluasi penggunaan

obat3. Mempelajari dokumen intervensi dan

aktivitas4. Pengambilan sejarah konsumsi obat

pasien5. Kalkulasi dosis dengan indek terapi sempit6. Mempelajari dokumen efek samping obat,

kejadian interaksi obat katagori “mayor”

Page 7: Desain PIO

Advokasi pasien

1. Menghilangkan barier pasien secara sosial, ekonomi dan psikologi terhadap terapi obat

2. Konseling pasien untuk terapi obat baru atau mengulang

3. Empati pada pasien agar merasa lebih baik dan mempunyai hubungan yg bersahabat

4. Membina komunikasi jika ada order per tilfon atau obat yg tidak diambil

Page 8: Desain PIO

Manajemen penyakit

1. Farmasis harus menguasaia. Pedoman diagnosis & terapib. Guideline yg dikeluarkan asosiasi nasional/

internasionalContoh : Perkeni , American Diabetic association Multiple Sclerosis Society dll

c. Farmakoterapi, patofisiologi dll

2. Monitoring hasil dari pengobatan3. Memperhatikan penggunaan sediaan khusus (

inhaler, nebulizer, monitor glukosa dll)4. Memberikan informasi pada pasien atau

kelompok

Page 9: Desain PIO

Pemasaran pelayanan

1. Pertemuan berkala dengan profesi lain pada acara pertemuan tim farmasi terapi, diskusi klinik, visite, “Joint case”

2. Menjadi anggota yg aktif dg profesional yg mendukung konsep “Pharmaceutical Care”

3. Mempunyai tempat pribadi yg memadai untuk menerima konsultasi pasien

4. Jika memungkinkan ada software untuk memfasilitasi “Patient Care”

Page 10: Desain PIO

Manajemen Bisnis

Farmasis harus dapat bekerja sama dengan tenaga teknis kefarmasian untuk mendapatkan waktu dalam praktek farmasi

Page 11: Desain PIO

Alasan adanya PIO

1. Kemajuan terapetik• New product• New presentations• New brand

2. Penyakit iatrogenik• Penyakit baru yg disebabkan oleh

pemakaian obat yg tidak tepat3. Banyaknya informasi4. Meningkatnya biaya kesehatan5. Globalisasi6. Tuntutan kualitas pelayanan

Page 12: Desain PIO

Pentingnya pengelolaan

1. Informasi harus dievaluasi terlebih dahulu, untuk memastikan keamanan dan efektivitas

2. Merupakan sumber acuan bagi dokter dalam terapi obat pasien

3. Jawaban pertanyaan informasi obat memerlukan proses seleksi, interpretasi dan evaluasi

Page 13: Desain PIO

Istilah lama : “ Drug information”

Sekarang “Medication Information”

Informasi obat

Page 14: Desain PIO

Concept Medication Information

1. Pusat informasi obat menjadi pusat praktek kefarmasian

2. Informasi obat dilakukan oleh individual apoteker

3. Diperlukan “skill” • Mengakses informasi• Pencarian informasi sistematis• Menjawab pertanyaan• Komunikasi

Page 15: Desain PIO

Aktivitas informasi pengobatan

1. Mendukung pelayanan klinik2. Menjawab pertanyaan3. Mendukung kegiatan Tim Farmasi Terapi4. Publikasi5. Edukasi6. Evaluasi penggunaan obat7. Obat investigasi8. Pelaporan efek samping obat9. Informasi keracunan

Page 16: Desain PIO

Lanjutan

10. Menjaga keberadaan formularium RS berdasarkan :• Bukti ilmiah• Kemanjuran dan keamanan (” Safety

and efficacy”)• Biaya

11.Pendidikan mahasiswa12.Penelitian mahasiswa13.Pengembangan mahasiswa

Page 17: Desain PIO

Drug Safety in increased focus around the world

Increasing number of drug withdrawals because of harmful effects (recently: Prepulsid, Posicor, Hismanal, Rezulin, Lipobay, etc).

Scientific report on epidemic proportions of serious ADRs in hospitalized patients.

(Lazarou, JAMA 1998)

Medical mistakes (45.000 deaths/annually) and medication errors (28%) are reported, including under-utilization of proven drug therapies. (US Institute of Medicine, 2001)

Page 18: Desain PIO

“ Efficacy”

Dalam menilai suatu efektifitas suatu obat maka akan dipertimbangkan suatu kajian ilmiah ( Audit penggunaan obat)

Audit penggunaan obat :1. Pola penggunaan2. Kualitas

• drug of choice, dose, interaksi dan efek samping

• Karakter obat• Karakter penulis resep ( spesialisasi,

pendidikan keputusan penulisan)• Biaya

Page 19: Desain PIO

Faktor yang mempengaruhi PIO 1. Adanya “Pharmacovigilance”

• Adverse drug reaction (ADRs )• Adverse drug event (ADEs )

2. Perkembangan teknologi informasi 3. Perubahan pandangan yg berfokus

pada Evidance Base Medicine 4. Terapi obat “ sophisticated”5. Pengetahuan pasien yg lebih baik

Page 20: Desain PIO

Pertimbangan pemberian informasi

Medical Related

Problem

Drug Related Problem

Versus

Tugas : cari contoh

Page 21: Desain PIO

Pharmacovilance

Institute of medicine (IOM) th 1999 melaporkan dampak dari ADEs pada pasien secara ekonomi. Estimasi hasil analisa peresepan dari 7000 kasus kematian di USA dan menghabiskan biaya 77 US/tahun.

Yang termasuk ADEs :• Medication error• ADRs

Page 22: Desain PIO

Contoh Efek samping obat

Page 23: Desain PIO

Krim Pemutih

Krim Malam

Salep Pemutih

Sabun Pembersih

Muka

Krim Jamu Lotion Sabun Mandi

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

2

Contoh efek samping kosmetik

Jumlah ESO

Diduga Penyebab Efek Samping

Jum

lah E

SO

Page 24: Desain PIO

Contoh

Rovecoxib(Vioxx) obat di approved FDA 1999 sbg NSAID bagi pasien nyeri geriatri. Obat di tarik 1 Oktober 2004 karena withdrawal heart attack and stroke

Page 25: Desain PIO

Polifarmasi

Polifarmasi adalah penggunaan obat yang banyak untuk terapi pasien sesuai dengan kondisi medis.

Dapat juga dikatakan bahwa penggunaan obat yang banyak melebihi indikasi klinik.

Jumlah obat yang banyak.......

Page 26: Desain PIO

Penerima resiko polifarmasi1. Usia lanjut2. Pasien dengan multi penyakit3. Pasien yang sedang dirawat di

rumah sakit dan diterapi oleh beberapa dokter

4. Pasien membeli obat dari berbagai tempat

Page 27: Desain PIO

Pasien dengan multi penyakit akan menerima obat dengan jumlah banyak sebenarnya bukan suatu masalah, tergantung pada kondisi pasien .

Contoh : seorang pasien DM tipe 2 dengan penyakit jantung koroner dan dilakukan tindakan pemasangan stent untuk infark miokard. Pasien akan menerima 6-9 obat jangka panjang untuk mengurangi resiko komplikasi DM dan MI ulang, hal tersebut tidak rasional.

Page 28: Desain PIO

Polifarmasi akan menjadi masalah apabila terjadi hasil akhir (out come ) negatif.

Akibat polifarmasi1. Meningkatkan resiko interaksi obat2. Meningkatkan resiko ADR’S

Page 29: Desain PIO

Apakah obat diperlukan ?

Kasus :Wanita 85 th mendapat terapi Amitriptilin 50

mg saat akan tidur untuk insomnia. Terapi tersebut terdapat efek samping konstipasi, Incontinence , lemah, mulut kering, dan air mata kering.

Untuk terapi efek sampingKonstipasi : dokusat atau sennaIncontinence : oxybutininTetes mata

Pada akhirnya pasien tersebut mendapatkan terapi 5 obat

Page 30: Desain PIO

Tabel contoh penyebab obat polifarmasi

Efek samping Nama obat penyebab Nama obat untuk efek samping

Konstipasi Trisiklik antidepresanAntihistamin gen 1Verapamil/diltiazemAnalgetik opiatSuplemen kalsium

PsiliumDokusat/sennaLaktulosa

Insomnia Prednison, pseudoefedrinStimulan, antidepresanTheophillin

Antihistamin gen 1BenzodiazepinZolpidem,zaleplon

Diare MetforminAntidepresanPPIAntibiotik

LoperamidDiphenoksilat

Page 31: Desain PIO

Perkembangan teknologi informasi

Penelusuran sumber informasi menjadi hal terpenting dalam tatalaksana pelayanan informasi obat oleh apoteker. Banyaknya sumber informasi dan ketrampilan evaluasi sangat diperlukan.

Telaah jurnal sebagai sumber informasi primer akan dikaitkan dengan siklus Evidance Base Medicine (EBM)

Page 32: Desain PIO

Aspek yg dapat dipertanggung jawabkan

Informasi yang diberikan merupakan hasil dari penelusuran yang terbaik 1. Pustaka primer2. Sekunder 3. Tersier

• Texbook• Selalu “up date “

Page 33: Desain PIO

The Knowledge Filter(H.H. Bauer, 1995)

Primary literature

How much is incorrect?

Correction of errors

Much of it is correct

(adapted)

Page 34: Desain PIO

Evidence Based Medicine (EBM)

Merupakan pertimbangan bukti ilmiah (evidence) yang dapat dipercaya untuk menentukan pengobatan pasien

Merupakan hasil dari penelitian yang terpercaya

Merupakan bukti ilmiah setelah obat dipasarkan

Page 35: Desain PIO

Siklus EBMMenemukan kasus

Mengembangkan pertanya

an

Mencari rujukan

Menelaah

rujukan

Menjawab

pertanyaan

Page 36: Desain PIO

Hirarki EBM untuk pencarian informasi

Page 37: Desain PIO

Level of evidence

Level 1 a. Randomized controlled trial 1b. Meta-analysis Level 2 Retrospective analysis (case-control

studies) Prospective follow-up (cohort studies)Cross-sectional population (prevalence

studies)Previous reviews (position statements)Clinical interventions (non-randomized)

Page 38: Desain PIO

Contoh menjawab pertanyaanApakah ranitidin penyebab

trombositopenia???

Contoh :Pasien di duga menderita Cushing sindrom. Pasien telah dirawat selama 8 hari, diberikan cimetidinsetelah diperiksa darah terjadi penurunan hitung plateletDokter menggantinya dengan ranitidin

Page 39: Desain PIO

Evaluasi1. Latar belakang data pasien

• Sejarah penyakit• Sosial• Alergi & terapi sekarang

2. Pencarian sumber informasi• Review MEDLINE,EMBASE

3. Analisis• Naranjo algoritme : probable, possible

dan unlikely

4. Rekomendasi• Trombositopeni ranitidin terjadi setelah

30 hari

Page 40: Desain PIO

Aspek legalPelayanan informasi obat dapat membantu

praktisi dalam pelayanan setiap hari, perlindungan untuk pemberi informasi dan penerima informasi

Pemberi pelayanan harus sesuai dengan kompetensinya ,terdapat perbedaan antara apoteker (Pharmacist) dan apoteker khusus (DI specialist) terhadap penerima informasi

Apoteker : memberikan informasi obat pada pasien

Apoteker spesialis : memberikan informasi pada profesional kesehatan lain

Page 41: Desain PIO

lanjutan

Standar pelaksanaan :1. Undang undang kesehatan No 36/20092. Undang undang rumah sakit No

44/20093. Standar pelayanan Farmasi RS4. Pedoman pelayanan konseling

Page 42: Desain PIO

Mencegah kelalaian & Malpraktek

Beberapa hal yg dapat mencegah kelalaian1. Menghilangkan situasi yg dapat

menyebabkan kelailaian2. Penjelasan (Informed consent)3. Kebijakan untuk farmasi (Pharmacy by

Law)

Page 43: Desain PIO

Alasan kenapa terjadi kelalaian & Mallpraktek

1. Mungkin tidak ada ilmu yang dapat diketahui

2. Ilmu ada tapi tidak diketahui praktisi3. Ilmu ada tapi tidak mudah untuk

diterapkan pada keadaan klinis yang dihadapi

4. Ilmu diketahui tetapi keliru atau salah dalam penerapannya

Page 44: Desain PIO

Pengelolaan Pelayanan Informasi Obat (PIO) di RS

Page 45: Desain PIO

Visi dan Misi

Dalam pengelolaan harus terdapat misi dan visi agar dalam pelaksanaan terdapat arahan yg jelas

Prinsip utama bahwa obat bekerja pada pasien dengan kondisi terbaik al :1. Efektivitas penggunaan obat

• Terapi obat• Biaya

2. Keamanan3. Rasional

• Tanggung jawab secara ilmiah, dengan indikator obat yg diberikan pada pasien memenuhi kriteria 9 tepat

Page 46: Desain PIO

Komponen Pelayanan Informasi Obat

1. Sumber daya manusia2. Sarana prasarana3. Fasilitas

Page 47: Desain PIO

Sumberdaya manusia

• Apoteker• Apoteker spesialis• Tenaga administrasi• Jumlahnya disesuaikan dengan

kebutuhan Rumah Sakit

Page 48: Desain PIO

Apoteker spesialis

Merupakan apoteker yang telah mengambilan keahlian khusus untuk informasi obat

Apoteker versus apoteker spesialisPasien Dokte

r

Page 49: Desain PIO

Standar apoteker spesialisStandar apoteker spesialis

1. American Society of Health System Pharmacist (ASHP)

2. Join Commission on Accreditation of Health Care Organisation (JCAHO)

3. Tanggung jawab farmasis tertuang dalam Omnibus Budget Reconciliation Act of 1990 (OBRA’90)

Page 50: Desain PIO

Fungsi apoteker spesialis

1. Pencarian sumber informasi secara on line2. Monitoring dan rekomendasi terapi obat

(Drug therapy)3. Konseling pasien4. Partisipasi dalam penelitian (Clinical Trial)5. Terlibat dalam PFT6. Evaluasi penggunaan obat7. Identifikasi, monitoring dan pelaporan

efek samping obat8. Pendidikan

Page 51: Desain PIO

Sarana prasarana

Sarana yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan• Jumlah pelayanan• Kapasitas kegiatan• Target yg ingin dicapai

Secara umumRuang yg memadaiJaringan internetRak/meja/set komputer/scaner/fotokopiAlat bantu konseling

Page 52: Desain PIO

Tata letak

1. Ruangan PIO• Mudah terjangkau oleh penerima

informasi• Tidak tercampur dengan kegiatan lain• Terdiri atas :

Ruang kerja apoteker/apoteker spesialisRuang perpustakaanRuang administrasi/dokumentasiRuang kuliah/diskusi untuk mahasiswa praktek

2. Ruang pelayanan konseling

Page 53: Desain PIO

Lanjutan

2. Ruang pelayanan konseling• Ruang tertutup dan tidak banyak orang

melintas sehingga privasi pasien terjaga• Tersedia meja dan kursi sesuai dengan

konselor dan pasien• Penerangan dan sirkulasi yg cukup• Letak ruang konseling tidak jauh dari

pengambilan obat• Jika jumlah pasien banyak sebaiknya ada

beberapa ruang konseling

Page 54: Desain PIO

Alat bantu konseling

1. Panduan konseling, check list poin penting untuk pengingat apoteker

2. Kartu pasien berisi identitas pasien dan daftar kunjungan

3. Literatur pendukung4. Brosur tentang obat tertentu dan memberi

kesempatan pasien untuk membaca kembali5. Alat peraga (audio visual, gambar,poster

ataupun sediaan yg berisi plasebo)6. Alat komunikasi jika diperlukan untuk

mengingatkan pasien

Page 55: Desain PIO

Alat bantu yang diberikan pd pasien

1. Kartu pengingat pengobatanKartu ini diberikan pada pasien untuk memantau

penggunaan obat. Pasien dapat memberikan tanda setiap hari sesuai dengan dosis yg diterima, isi kartu memuat nama pasien, nama obat, jam minum obat,tanggal pasien harus datang lagi untuk kontrol

2. Pemberian labelLabel diperlukan sebagai alat bantu membaca instruksi

konsumsi obat, misal label hijau untuk pagi, merah untuk siang dan biru untuk malam

3. Medication ChartBerupa bagan minum obat, dibuat untuk pasien dengan

rejimen yg komplek atau pasien sulit memahami rejimen tersebut

Page 56: Desain PIO

Lanjutan

4. Pil dispenserPil dispenser akan membantu pasien

mengingat jadwal konsumsi obat dan menghindari kelupaan jika melakukan perjalanan jauh dari rumah. Wadah pil bisa untuk persediaan harian ataupun mingguan

5. Kemasan penggunaan obatPenggunaan kemasan obat per unit dosis

membutuhkan peralatan yg mahal, dapat terlaksana jika merupakan suatu program pemerintah

Page 57: Desain PIO

Pelanggan

Dokter Perawat Apoteker Profesi lain Pasien dan keluarga Masyarakat

Page 58: Desain PIO

Kebutuhan dokter

1. Segera atau tidak2. Dapat dipertanggung jawabkan3. Merupakan pilihan terbaik untuk

kondisi pasien4. Maksimum efek terapi dan

minimum efek samping 5. Aspek ketersediaan obat6. “Cost”

Page 59: Desain PIO

Kebutuhan perawat

1. Kesetaraan generik & terapi2. Pengenceran3. Incompatibilitas4. Kestabilan5. Efeksamping6. Pembuatan sediaan larutan

Page 60: Desain PIO

Kebutuhan pasien

1. Nama obat2. Kegunaan3. Kapan dikonsumsi4. Bagaimana cara konsumsi5. Hal yg harus diperhatikan ( DRPs)

Page 61: Desain PIO

REFERENSI TERSIER YANG SEBAIKNYA TERSEDIA

1. AHFS Drug Information.2. BNF3. Martindale: The Extra Pharmacopoeia.4. Handbook on Injectable Drugs.5. Drug Facts and Comparisons.6. Drug Interactions.7. Medical Toxicology.8. Harrison’s : Principles of Internal

Medicine.9. Pharmacotherapy

Page 62: Desain PIO

Lanjutan

10. Meyler’s : Side Effects of Drugs11. Herbal Medicine. 12. Pediatric Drug Handbook.13. Geriatric Dosage Handbook.14. Drugs in Pregnancy and Lactation.15. Drug Information Handbook.16. Infectious Diseases Handbook.17. Drug Information Handbook for

Oncology.

Page 63: Desain PIO

Lanjutan

18. USP DI: Volume I. Drug Information for

Health Care Profesional, Volume II. Advice for the Patient, Volume III.

Approved Drug Products and Legal

requirements.19. Therapeutic Guidelines, Antibiotic

Guidelines, Drug Formulary etc.20. Medication Teaching Manuals.21. ISO dan MIMS dll.

Page 64: Desain PIO

Contoh dokumentasi

pengelolaan PIO

Page 65: Desain PIO

Contoh Pertanyaan Dokter BedahNo Pertanyaan Jawaban

1 Regimen FAC Fluorouracil, Adriamycin,cyclophasfamide

2 Frekuensi pemberian meloxicam Sediaan 7,5mg 2 x 1 tab.Sediaan 15 mg 1 x 1 tab.

3 Penggunaan lipofenus, sentral atau perifer

Lipofenus diberikan perifer

4 Frekuensi pemberian seftriakson Single dose atau BID

5 Apakah Albapur 20% dapat disimpan 12 jam dlm suhu kamar

Sesuai brosur, dapat disimpan dalam suhu kamar selama 12 jam

6 Dosis kumulatif Doxorubisin & Epirubisin

Doxo 600 mg dam Epirubisin 900 mg

7 Frekuensi pemberian infus levofloxacin

Pemberian Cukup 1 x 500 mg

8 Kekuatan sediaan Acitretin 25 mg per kapsul

9 Pengaturan konsumsi Ciprofloxacin dan Multivitamin

Jika multivitamin dg valensi 2 atau 3 lebih dulu jarak 4 jam, jika cipro dulu jarak 2 jam

10 Kandungan dari Floxid tablet Ciprofloxacin

Page 66: Desain PIO

Contoh Pertanyaan Dokter Kebidanan & Penyakit Kandungan

No Pertanyaan Jawaban

1 Stabilitas cisplatin jika telah diencerkan

20 jam pada suhu kamar

2 Batuk tidak sembuh walau sudah konsumsi Amox, cefadroxil

Pilihan golongan makrolida : azitromycin

3 Perhitungan untuk dosis Karboplatin Disesuaikan dg klirens ginjal pasien

4 Harga paket kemoterapi PVB Sekitar 2 jt

5 Protokol terapi untuk doxetaxel Dibuat protokol tertulis

6 Kandungan obat Rejuvit Suplemen vitamin

7 Kenapa cisplatin harus ditambah KCl & Mg So4

Efek samping menurunkan kadar elektrolit tsb

8 Dosis klindamysin untuk bayi 15 mg/Kg berat badan/hari terbagi 3x dosis

9 Fraxiparine dituliskan untuk pasien akan operasi

Resiko perdarahan

10 Ketersediaan obat Cek gudang farmasi

Page 67: Desain PIO

CONTOH EVALUASI HASIL PELAKSANAAN DRP

Persentase Jml Kasus yang Masuk berdasarkan Golongan Obat dalam Pelaksanaan DRP

Golongan Obat %

Antibiotik 41,39

Analgesik Antiinflamasi 11,77

Vitamin, Mineral, Multivitamin 10,97

Obat Saluran Cerna 8,21

Obat Sistem Kardiovaskular 7,85

Obat Sistem Saraf Pusat 7,23

Obat Saluran Pernapasan 4,37

Obat Sitotoksik 6,15

Antidiabetik Oral 1,34

Lain-lain 0,71

Page 68: Desain PIO

Contoh evaluasi DRPs

Kasus Dosis Obat Lebih pada Penanganan Penderita ESO (Selama Dirawat)

Nama Obat Indikasi/Diagnosa Dosis Diberikan Dosis Seharusnya

Amlodipin Hipertensi Awal: 30 mg/hari Awal: 5-10 mg/hari

Asam Valproat Kejang Awal (anak): 666 mg/hari

Awal (anak) : 300 mg/hari

Desloratadine Alergi 5 mg/hari (Kerusakan ginjal)

5 mg/48 jam (kerusakan ginjal)

Hidroklortiazid Hipertensi Geriatri (awal): 37,5 mg/hari

Geriatri (awal):12,5 mg/hari

Page 69: Desain PIO

Contoh evaluasi DRPs

Kasus Dosis Obat Kurang pada Penanganan Penderita ESO (Selama Dirawat)

Nama Obat Dosis Diberikan Dosis Seharusnya

Gentamisin 40 mg/hari 136-340 mg/hari

Silostazol 100 mg/hari 200 mg/hari

Lorazepam Gangguan emosi:0,5 mg/hari

Gangguan emosi:2-3 mg/hari

Amitriptilin Awal: 12,5 mg/hari Awal: 25-100 mg/hari

Page 70: Desain PIO

CONTOH EVALUASIBentuk Pelayanan Jenis

Pelayanan informasi obat kepada pasien

1. Aturan pakai2. Pasien pulang3. Pemberian obat baru4. Waktu konsumsi, dosis, harga5. Cara konsumsi, efek samping

Pelayanan informasi obat kepada dokter

1. Dosis, cara pemberian, harga, isi sediaan, regimen obat

2. Standar obat untuk bedah3. Regimen kemoterapi4. Analgetik, antifungi5. Perubahan terapi, jenis

sediaan, ketersediaan BMHP Askes

Pelayanan informasi obat kepada perawat

1. Prosedur pemberian obat, kandungan sediaan

2. Cara pengenceran dan menyuntik obat kemoterapi

3. Informsi BMHP Askes

Page 71: Desain PIO

CONTOH EVALUASI

Bentuk Pelayanan Jenis

Pelayanan informasi obat visite dengan dokter

1. Regimen kemoterapi2. Kandungan sediaan farmasi

Pelayanan informasi obat visite tanpa dokter

1. Info obat yg baru diterima2. Pemantauan terapi3. Cek sisa obat4. Cek obat yg dibawa dari

rumah5. Kepatuhan pasien dalam

konsumsi obat

Page 72: Desain PIO

Data Klasifikasi Informasi

139

42

5 41

75

80

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Series1 13 9 42 5 4 1 75 80

Ketersatukan/Stabili

Peracikan/Formulas

Obat Pilihan/Terta

Metode

Pembe

Interaksi

Obat

Farmakokine

tikDosis

Lain-lain

Page 73: Desain PIO

Data Penerima Informasi Obat

84%

8%

2%1%

3% 2%0%

Dokter

Peraw at

Apoteker

Penderita

Co-Ass

Ass. Apoteker

Sisw a Peraw at

Page 74: Desain PIO

Data Informasi 8 Kelompok Obat Terbanyak

Kelompok Jumlah

Antiinfeksi 66

Sitostatik/Antineoplastik 51

Jantung/Hipertensi/Antikoagulasi

35

Vitamin/Mineral 24

Neuromuskular 23

Cairan, Elektrolit & Nutrisi 21

Hormon 17

Sistem Gastrointestinal 16

Page 75: Desain PIO

Proposal pendirian PIO

1. Mini Workshop2. Analisa kebutuhan3. Pembuatan proposal4. Tindak lanjut (presentasi)

Tugas

Page 76: Desain PIO

Mini Workshop

TujuanMengetahui kebutuhan yg mendasar

PesertaSemua profesi kesehatan di rumah sakit terwakili

HasilDiharapkan “ outcome” positif

Page 77: Desain PIO

DAFTAR PUSTAKA1. Cipolle RJ, Strand LM, Morley PC, “Pharmaceutical care

Practice”, Mc Graw-Hill, 1998

2. Charles, JP Siregar, Prof, Dr, MSc., “Farmasi Klinik, Teori Dan Penerapan”, Cetakan I, EGC, 2004

3. Boh Larry E.,Pharmacy Practice Manual A Guide to Clinical Experience 2 nd ed.,Lippincot and William, Philadelphia 2001

4. Lacy Charles F, Drug Information Handbook .,15th ed., LexiComp.,Ohio.,2007

5. Malone,Patrick et al, Drug information “a guide for pharmacists”, 3 ed, The MC Graw Hill Company,North America,2006

6. Shane P.D,David P.Z, Pharmacy Management Essentials for All Practice SettingsMcGraw-Hill, 2009

Page 78: Desain PIO

Selamat belajar