SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN...

80
SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA CIPAYUNG JAYA KOTA DEPOK (1996-2016) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Disusun Oleh : Nur Muhamad Zaky 1113022000048 PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Transcript of SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN...

Page 1: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN

QOTRUN NADA CIPAYUNG JAYA KOTA DEPOK

(1996-2016)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Disusun Oleh :

Nur Muhamad Zaky

1113022000048

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 2: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

SEJARAⅡ PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA

CIPAYUNG JAYA KOTA DEPOK

(1996…2016)

SKRIPSI

Dittukan Ke pada Fakultas Adab dan Hulnaniora

untuk Mellncnuhi Persyaratan NIlemperoleh

Gelar Sttana Hulnaniora(S.Huln)

Olch

Nur Muhalllad Zaky

NIPI:1113022000048

Pembimbing

PROGRAM STUDISEJAR‐ AⅡ DAN PERADABAN ISLAⅣ I

` FAKULTAS ADAB DAN ⅡUⅣIANIORA

UNIVERSITAS ISLttI NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAⅡ

JAKARTA

1439Ⅱ /2017■71

Drs.Ⅱo AttLr Shaleh`

NIP:19581012199203

Page 3: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

031001

Dr.H.Abdul Wahid Ⅱasvim.M.ANIP:195608171986031006

PENGESAIIAN PANIrIA UJIAN

SlしわSi 検)ゴudul sEJARAH PERICMBANGAN PONDOK PESANTREN

QOTRIIIN NADA CIPAYUNG J証 へ DEPOK 1996‐ 2016 telah dittikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Adab danHumaniora UIN SyarifHidayatullah Jakampada 7 Desembcr

2017 Skripsiinitelahditerima scbagd sdah satu syaratmemperolchgdar Sttana Hmaniora

(S.則 padaprogram studi Sttarah danKebudayaan lslaln.

Jakac 7 DesembeF 2017

SIDANG MUNAQASYAH

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Anggota

Penguji I

MDrs.Ho Ma'ruf Misbaho M.ANIP:195912221991031003

Pembimbing

197504172005012007

NIP:195810121992031004

Page 4: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

LEMBARAN PERNYATAAN

Delllgan ini saya menyatakan bahwa:

1.Skripd ini merupakan hasil k〔 町 a asli saya yang dittukan und mernenuhi sdah satu

persyaratan memperoleh gelar strata satu di Universitas lslaln Negn Syarlf

Hidayatullah Jakarta.

2. SeIIIlua sumber yang saya gunakan dalaln penulisan ini telah saya cantumkan sesllal

dellgan ketentuan yang berlaku di Universitas lslam Neg7ri Syanf Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika di kernudian harl terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain,maka saya bersedia mcne五 mas錮魅i

yang bcrlaku di Univcrsitas lslam Negn SyanfHidayatullah Jakarta

Ciputat, 3 November 2017

Nur Muhamad Zaky

Page 5: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

iv

ABSTRAK

Pondok Pesantren adalah lembaga yang mewujudkan perkembangan sistem

pendidikan nasional. Dari segi historis pesantren tidak hanya mengandung makna keIslaman

tapi juga keaslian (indigenous) Indonesia. Sejak akhir abad ke-20 keadaan pondok pesantren

berubah menjadi modern, pendidikan pesantren tidak hanya dalam bidang ilmu pengetahuan

agama Islam saja melainkan juga ilmu pengetahuan umum dan penguasaan bahasa asing

terutama bahasa Arab dan Inggris. Pondok Pesantren Qotrun Nada merupakan salah satu

pondok yang menerapkan sistem modern tapi tidak terlepas dari sistem asli pondok pesantren

biasanya yakni tradisioanl (salaf). Dalam skripsi ini penulis akan menjelaskan hal pokok

mengenai profil wilayah dan Pondok Pesantren Qotrun Nada secara menyeluruh, serta upaya-

upaya yang dilakukan pondok pesantren dalam memajukan Pondok Pesantren Qotrun Nada

dalam berbagai bidang seperti bidang pendidikan, dakwah, dan sosial keagamaan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu

merekontruksi kembali sosok sejarah dan perkembangan Pesantren Qotrun Nada, melalui

tahapan heuristik, kritik, interprertasi, histografi, sedangkan teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data ialah melalui telaah pustaka, wawancara, dan observasi langsung di

lokasi. Dan hasil penelitian ini menyatakan bahwa Pondok Pesantren Qotrun Nada adalah

sebuah lembaga keagamaan yang terletak di Kota Depok yang didirikan pada tahun 1996,

hingga saat ini Qotrun Nada melakukan perkembangan baik dibidang Pendidikan yang tidak

hanya menyelenggarakan pendidikan agama saja tetapi juga menyelenggarakan pendidikan

yang modern, dan dibidang dakwah dengan menggunakan dakwah bil lisan dan bil hal serta

bidang sosial keagamaan yang berupa santunan kepada anak yatim piatu, pembagian zakat

dan juga pemotongan hewan qurban.

Kata kunci: Sejarah, Perkembangan, dan Pondok Pesantren Qotrun Nada.

Page 6: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah tiada kata yang paling indah yang dapat penulis ungkapkan selain rasa

syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta

kekuatan dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan

salam penulis haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Dalam menulis skripsi ini penulis banyak mendapatkan hambatan dan tantangan.

Namun, berkat usaha dan bantuan serta kerja sama dari berbagai pihak, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, penulis berterimakasih kepada mereka yang telah

membantu, membimbing, dan menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyetujui skripsi ini.

2. Bapak H. Nurhasan M.A, selaku ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu memproses demi kelancaran skripsi

ini.

3. Ibu Sholikhatu sa’diyah, M.Pd, selaku sekretaris Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu memproses demi kelancaran

skripsi ini.

4. Bapak Drs. H. Azhar Sholeh, M.A, selaku pembimbing skripsi yang selalu

memberikan nasihat, petunjuk, dan bimbingan yang berharga di tengah-tengah

kesibukan beliau dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

5. Para Bapak dan Ibu dosen Fakultas Adab dan Humaniora, terutama dosen Jurusan

Sejarah dan Peradaban Islam yang telah banyak memberikan ilmunya selama penulis

mengikuti kuliah.

6. Drs. K. H Burhanuddin Marzuki, selaku pimpinan Pondok Pesantren Qotrun Nada

yang telah mengizinkan kepada penulis untuk melakukan penelitian serta seluruh

pengurus pesantren Qotrun Nada yang telah berkenan memberikan informasi yang

penulis butuhkan untuk menulis skripsi ini.

7. Staf pemerintahan Kecamatan Cipayung dan staf Kelurahan Cipayung Jaya yang telah

mengizinkan penulis untuk menulis skripsi di daerah setempat.

8. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Fakultas Adab dan Humaniora yang telah

menyediakan fasilitas dalam penulisan skripsi ini.

Page 7: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

vi

9. Orang tuaku tercinta Ibu Siti Nurhayati, almarhum Ayahanda H. Muhasyim Zein dan

kakak-kakakku yang telah mendidik, mengasuh, membimbing dengan kasih sayang

yang tulus dan suci sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya sampai ke

perguruan tinggi.

10. Sahabat-sahabat Angkatan 2013 Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sejarah dan

Peradaban Islam yang telah menemani selama perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Demikian penulis ucapan terimakasih, semoga amal baik semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini, mendapat imbalan dan pahala sebesar-besarnya

dari Allah SWT. Akhirnya, jika ada kesalahan dan kekurangan penulis mohon dibukakan

pintu maaf yang sebesar-besarnya. Semoga skripsi ini menjadi manfaat bagi almamater

khususnya bagi pembaca pada umumnya.

Page 8: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

vii

DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN ............................................................................................... i

LEMBARAN PENGESAHAN UJIAN ................................................................................ ii

LEMBARAN PERNYATAAN ............................................................................................ iii

ABSTRAK ............................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ v

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ viii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ........................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................................... 5

D. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 6

E. Metode Penelitian ....................................................................................... 7

F. Kerangka Teori ......................................................................................... 10

G. Sistematik Penulisan ............................................................................... 11

BAB II : GAMBARAN UMUM WILAYAH KOTA DEPOK

A. Profil Kota Depok .................................................................................... 13

B. Letak Geografis ........................................................................................ 16

1. Kondisi Topografi ........................................................................ 17

2. Kondisi Demografi ....................................................................... 17

3. Kondisi Iklim ................................................................................ 18

C. Gambaran Umum Kecamatan Cipayung ................................................. 19

1. Kondisi Geografi .......................................................................... 19

2. Kondisi Demografi ....................................................................... 20

3. Mata Pencaharian ......................................................................... 20

D. Kondisi Keagamaan Cipayung ................................................................ 22

E. Kondisi Pendidikan Masyarakat Cipayung ..………..................……….. 23

BAB III : PROFIL PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Qotrun Nada ................................ 24

Page 9: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

viii

1. Struktur Organisasi ....................................................................... 26

2. Sarana dan Prasarana .................................................................... 27

3. Sistem Pendidikan ........................................................................ 29

4. Program Qotrun Nada .................................................................. 29

B. Tokoh Pendiri Pondok Pesantren Qotrun Nada ....................................... 30

C. Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren Qotrun Nada ................................. 31

D. Visi, Misi Pondok Pesantren Qotrun Nada .............................................. 33

BAB IV : PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA

A. Dalam Bidang Pendidikan ...................................................................... 35

B. Dalam Bidang Dakwah ........................................................................... 39

C. Dalam Bidang Sosial Keagamaan ........................................................... 41

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 44

B. Saran ………............................................................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 46

LAMPIRAN .......................................................................................................................... 49

Page 10: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesantren atau pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam

yang menjadi basis cabang ilmu pengetahuan agama Islam. Pesantren lembaga

tradisioanl asli Indonesia.1 Pesantren yang merupakan institusi pendidikan yang

berada di tengah-tengah masyarakat luas Indonesia mempunyai peranan yang

cukup penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pesantren

tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan (sekolah memiliki

berbagai macam kegiatan yang berada di luar jam sekolah, sama halnya dengan

pesantren, misalnya: nasyid, kesenian musik dan lain sebagainya), tetapi juga

menanamkan nilai-nilai moral dan agama.2

Pondok pesantren merupakan rangkaian kata yang disusun terdiri dari

suku kata Pondok dan Pesantren. Kata pondok berasal dari bahasa Arab funduk

yang artinya ruang tempat tidur atau wisma sederhana. Pada umumnya pondok

merupakan suatu tempat untuk menampung atau penampungan sederhana bagi

para pelajar atau pengembara yang dari jauh asalnya. Sedangkan kata pesantren

berasal dari kata santri yang diberikan imbuhan awalan pe dan akhiran an yang

berarti tempat tinggal para santri atau pelajar.3 Pondok pesantren ini dapat

diartikan sebagai wadah bagi para santri untuk menimba ilmu agama dari seorang

kiai atau ulama yang kompoten dalam bidangnya. Di samping sebagai tempat

menuntut ilmu, pondok pesantren juga sebagai salah satu wadah untuk

pemberdayaan masyarakat.

1 Amin Haidar, Masa Depan Pesantren, (Jakarta:IRD Press,2004), h. 2

2 Mastuki HS, Intelektualisme Pesantren, (Jakarta: Diva Pustak, 2006), h. 7

3 Manfred Ziemek, Pesantren dalam Perubahan Sosial, (Jakarta: P3M, 1986) Cet, ke-1,

h. 98-99

Page 11: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

2

Dilihat dari aspek pendidikan yang diterapkan, pesantren di Indonesia

setidak-tidaknya dapat diketahui dalam bentuk salaf murni, yaitu pesantren yang

semata-mata hanya mengajarkan pengajian kitab kuning, dengan menggunakan

sistem Sorogan dan Bandongan.4

Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan

zaman di negara-negara yang mayoritas beragama Islam. Pesantren ini mendidik

generasi-generasi yang Islami, yang mampu menghadapi perubahan sosial.5

Pondok pesantren yang berkembang di Indonesia terus mengalami

transformasi di berbagai sisi, baik dari segi pengelolaan pondok pesantren,

kurikulum yang ditawarkan, metode pengajaran yang diberikan, maupun fasilitas-

fasilitas yang disediakan agar dapat memenuhi kebutuhan pendidikan yang

dibutuhkan para santri, baik kebutuhan pendidikan kepesantrenan maupun

pendidikan nasional yang ditetapkan pemerintah.

Kehadiran pesantren di tengah masyarakat tidak hanya sebagai lembaga

pendidikan, tetapi juga sebagai lembaga dakwah. Pesantren memiliki integrasi

yang tinggi dengan masyarakat sekitarnya dan menjadikan rujukan moral bagi

kehidupan umum. Masyarakat umum memandang pesantren sebagai komunitas

khusus yang ideal terutama kehidupan moral keagamaan.6

Pada umumnya berdirinya pondok pesantren diawali dari adanya

pengakuan masyarakat akan keunggulan dan ketinggian ilmu seorang guru atau

kiai ataupun ulama.7 Pondok Pesantren Qotrun Nada Depok merupakan salah satu

pondok pesantren yang berdiri di Indonesia. Pondok Pesantren Qotrun Nada

sebagai pondok pesantren yang mulai terwujud sejak tahun 1996. Pada awalnya

Qotrun Nada adalah sebuah Majlis Ta’lim yang hanya digunakan oleh masyarakat

Cipayung untuk kegiatan belajar Al Qur’an yang dipimpin oleh seorang alumnus

4 Sorogan merupakan system pengajian yang dilakukan oleh santri secara perorangan.

sistem ini memungkinkan seorang guru mengawasi, menilai, dan membimbing secara maksimal

kemampuan seorang santri secara bersama-sama. Biasanya di maksudkan untuk santri-santi tingkat

menengah, tinggi. Lihat Zamahsyari, Tradisi Pesantren, h.29-30. 5 Mohamad Said dan Junimar Affan, Mendidik Dari Zaman ke Zaman, (Bandung:

Jemmars, 1978), h. 7. 6 Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Suatu Kajian Tentang Unsur Dan

Nilai Sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta: INIS, 1994), h 60. 7 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1996), h. 128

Page 12: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

3

Darurrahman, bernama K.H. Burhanudin Marzuki. Namun, tanpa disangka lambat

laun Majlis Ta’lim ini semakin diminati oleh masyarakat Cipayung dan

sekitarnya, hingga akhirnya atas dorongan dan keyakinan yang kuat mulailah

diadakan penerapan pendidikan Islam yang dikembangkan melalui pengajian

kitab di luar jam sekolah atau sebutan masyarakat Cipayung adalah santri kalong.

Santri kalong adalah santri yang mengikuti kegiatan pengajian kitab kuning8 pada

waktu-waktu tertentu dan setelah selesai pengajian santri pulang ke rumah

masing-masing. Seiring berjalannya waktu peminat santri kalong semakin banyak

dan permintaan wali santri agar pengajian yang selama ini diadakan lebih

dimaksimalkan lagi, maka pada saat itulah para santri diwajibkan untuk bermukim

di Majlis Ta’lim.9.

Pesantren Qotrun Nada sama hal dengan pesantren lainnya, pada tahap

awal berdirinya, pesantren hanya menerapkan sistem salafy (metodologi

pendidikan tradisional), yang melestarikan pesantren dahulu. Namun seiring

berjalannya waktu, setelah santri atau siswa yang belajar setiap tahunnya

mengalami peningkatan, maka pesantren Qotrun Nada dalam waktu singkat, mulai

menerapkan klasikal. Para santri belajar di kelas-kelas menurut tingkatan

pendidikannya.

Suatu keharusan, pendidikan melakukan perubahan-perubahan dan

penyesuaian dengan arus modern, sebab pendidikan itu sendiri tidak ubahnya

sebagainya suatu “social thing” (ikhtiar social). Prolog tersebut terkupas secara

panjang lebar di dalam teori-teori pendidikan modern, di antaranya tokoh yang

tajam mendiagnosis masalah pendidikan adalah Emile Duerkheim (1858-1917). Ia

menyatakan bahwa masyarakat secara keseluruhan beserta masing-masing

lingkungan di dalamnya, merupakan penentu cita-cita dilaksanakan pendidikan.

8 Kitab kuning adalah kitab keagamaan berbahasa Arab yang ditulis oleh ulama dan

pemikiran masa lampau (al salaf) dari Timur Tengah dan Indonesia dengan penulisan format

khusus, yaitu matan (teks inti) dan syarah (teks penjelas), warna kertasnya kuning, kitab kuning

disebut juga dengan kitab gundul atau kitab kuno. Azyumardy Azra, Pendidikan Islam Tradisional

& Modernisasi Menuju Milenium Baru, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu 2000). 9 Wawancara Pribadi Dengan KH. Burhanudin, Pengasuh Pondok Pesantren Qotrun

Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30). .

Page 13: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

4

Dengan terujinya teori bahwa pendidikan adalah suatu social thing atau

the individual dengan self dan sosial self, maka dengan bijak para tokoh

pendidikan pondok pesantren Qotrun Nada membuat langkah baru yang

diharapkan cukup mengena dalam membuat metode pendidikan yang baik.

Program pendidikan yang dikembangkan oleh pendiri pondok pesantren

Qotrun Nada adalah program terpadu yaitu belajar selama enam tahun yang

meliputi Madrasah Tsanawiyah (MTS), Madrasah Aliyah (MA). Namun, Pondok

Pesantren Qotrun Nada juga membuka program pendidikan yang agak singkat

meliputi program Takhassus/intensif, setingkat Aliyah yaitu hanya tiga tahun

bagi para lulusan MTS dan SLTP yang ingin melanjutkan studinya di Pondok

Pesantren Qotrun Nada ini.

Qotrun Nada ingin mengembangkan berbagai macam organisasi, baik

organisasi dalam lingkup besar (Majlis Guru) maupun dalam lingkup yang masih

kecil seperti ISQN (Ikatan Santri Qotrun Nada), GPQN ( Gerakan Pramuka

Qotrun Nada) dan CBIL ( Central Basic Improving Of Language ). Organisasi-

organisasi tersebut saling bekerja sama dalam melaksanakan kewajibannya demi

terwujudnya sebuah kedisiplinan yang senantiasa dijaga oleh para santrinya.

Pondok pesantren Qotrun Nada mengembangkan kolaborasi pendidikan

salafy dan modern di satu sisi sebagai respon terhadap perkembangan zaman dan

di sisi lain juga mempunyai tujuan untuk dapat mempertahankan dan

mengembangkan ide-ide ulama terdahulu. Tradisi kajian kitab-kitab kuning, karya

para ulama adalah satu sisi yang harus dipertahankan.10

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan

kajian tentang sejarah perkembangan pondok pesantren Qotrun Nada. Disamping

itu, sebagai suatu lembaga pendidikan dan dakwah Islam, pondok pesantren juga

mempunyai peranan bagi pengembangan ajaran agama Islam, khususnya pada

masyarakat sekitar pondok pesantren.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

10

Wawancara Pribadi Dengan Ustd Anwar Zainuddin, sekretaris Pondok Pesantren

Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30). .

Page 14: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

5

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang tertuang pada latar belakang di atas, penulis

merasa perlu untuk memberikan batasan kajian dan merumuskan terlebih dahulu

masalah yang akan dibahas agar arah tujuan dan sasaran yang hendak

disampaikan lebih jelas dan terarah. Dengan demikian, penelitian masalah hanya

difokuskan pada sejarah perkembangan Pondok Pesantren Qotrun Nada di Kota

Depok.

Penulis menyadari bahwa kajian tentang Podok Pesantren Qotrun Nada

tidak akan dibahas secara keseluruhan, sebab Pondok Pesantren Qotrun Nada

merupakan yayasan pendidikan yang memiliki ruang lingkup yang luas untuk

dibahas, antara lain: mengenai awal berdirinya, tujuan berdirinya,

perkembangannya baik dalam bidang pendidikan, bidang dakwah, dan bidang

sosial keagamaan.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat

dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Qotrun Nada ?

b. Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Qotrun Nada ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut, maka tujuan yang hendak

dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Pondok Pesantren Qotrun Nada.

2. Untuk mengetahui perkembangan pondok pesantren Qotrun Nada

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan menjadi pemikiran bagi wahana keilmuan,

terutama dalam hal deskriptif analitis atau gambaran serta menjadi tambahan

referensi mengenai pondok pesantren. Selain itu penelitian ini merupakan suatu

Page 15: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

6

penelitian yang hasilnya dapat dijadikan sebagai pelengkap referensi untuk studi-

studi selanjutnya.

b. Manfaat praktis

Data yang di dapat dari penelitian ini di harapkan akan dapat memberikan

manfaat dan menambah khazanah pengetahuan yang pada akhirnya menjadi

dokumentasi mengenai pondok pesantren. Selain itu, untuk mendapatkan atau

mencapai gelar Sarjanah Humaniora di Fakultas Adab dan Humaniora jurusan

Sejarah dan Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Tinjauan Pustaka

Sebelum mengadakan dan meneliti sebuah penelitian, peneliti melihat

tinjauan terdahulu, agar tidak terjadi kesamaan yang konkrit. Untuk melihat

tinjaun tersebut, peneliti mengunjungi ke Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun maksud

dari penelitian ini untuk mengetahui bahwa permasalahan yang penulis teliti

berbeda dengan yang diteliti sebelumnya.

Setelah penulis mengadakan kajian pustaka, penulis akhirnya menemukan

beberapa skripsi yang memiliki judul yang hampir sama dengan yang akan penulis

teliti. Skripsi tersebut antara lain adalah skripsi karya Nurmaniyah Tahun 2006

berjudul “Penerapan Retorika KH. Burhanuddin Marzuki Dalam Dakwah Di

Pondok Pesantren Qotrun Nada Depok”. Penelitian pada skripsi karya

Nurmaniyah memfokuskan pada penerapan retorika seorang KH. Burhanuddin

Marzuki dalam dakwahnya di pondok pesantren Qotrun Nada.11

Selanjutnya apa yang ditulis oleh saudari Sri Rahayu, Jurusan KPI, lulusan

tahun 2011 yang mengangkat tentang “Aktivitas Dakwah Santri Di Pondok

Pesantren Qotrun Nada Cipayung Jaya Depok”. Penelitian yang dilakukan

saudari Sri Rahayu adalah menguraikan aktivitas yang dilakukan santri di pondok

pesantren Qotrun Nada dalam berdakwah.12

11

Nurmaniyah, “Penerapan Retorika KH. Burhanuddin Marzuki Dalam Dakwah Di

Pondok Pesantren)antren Qotrun Nada Depok”. ( Jakarta: UIN Jakarta, 2006). 12

Sri Rahayu, “Aktivitas Dakwah Santri Di Pondok Pesantren Qotrun Nada Cipayung

Jaya Depok”. (Jakarta: UIN Jakarta, 2011).

Page 16: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

7

Di dalam tulisan-tulisan di atas berbeda dengan apa yang akan penulis

teliti, peneliti akan membahas sejarah perkembangan pondok pesantren Qotrun

Nada. Dalam penelitian ini, diuraikan mengenai gambaran umum gambaran

umum letak Geografis Pondok Pesantren Qotrun Nada di wilayah Kota Depok,

sejarah berdirinya pondok pesantren Qotrun Nada, serta perkembangan pondok

pesantren Qotrun Nada yang meliputi bidang pendidikan, dakwah, dan sosial

keagamaan.

E. Metode Penelitan

Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini merupakan penelitian

sejarah, yang meliputi proses menganalisis secara kritis informasi peristiwa

sejarah. Yang dinamakan metode sejarah disini adalah proses menguji dan

menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau.13

Berdasarkan pengertian diatas, para ahli ilmu sejarah sepakat untuk

menetapkan empat kegiatan pokok didalam cara meneliti sejarah. istilah-istilah

yang dipergunakan bagi keempat langkah itu berbeda-beda, tetapi makna serta

maksudnya sama. Secara lebih ringkas, setiap langkah ini berturut-turut biasa juga

diistilahkan dengan: heuristik (pengumpulan data), verifikasi (kritik sumber),

interpretasi atau (analisis fakta sejarah), dan historiografi (penulisan).14

1. Heuristik (Tahapan Pencarian Sumber)

Heuristik merupakan tahapan pertama, yaitu tahapan pengumpulan

sumber. Pengumpulan sumber dilakukan oleh penulis melalui survei lapangan

dari data tertulis berupa dokumen, arsip Pondok Pesantren Qotrun Nada dan

wawancara langsung. Untuk itu penulis dalam melakukan penelitian ini

menggunakan suatu alat pengumpulan data penelitian berupa:

Library Research ( Penelitian Kepustakaan) adalah penulis mengadakan

penelusuran terhadap data-data tertulis, berupa buku-buku dan skripsi-skripsi

13

Luis Gottschalk, Mengerti Sejarah Ter. Nugroho Notosusanto (Jakarta: Logoso

Wacana Ilmu, 1995). h. 39. 14

Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logoso Wacana Ilmu,

1999). h. 103

Page 17: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

8

yang berhubungan dengan tema skripsi, terkait dengan pencarian sumber penulis

mencarinya di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Perpustakaan Adab dan Humaniora dan dokumen-dokumen pribadi milik

Pondok Pesantren Qotrun Nada Cipayung Jaya Depok.

Field Research (Penelitian Lapangan) yaitu, dengan mengunjungi kantor

Kecamatan Cipayung, kantor Kelurahan Cipayung Jaya dan sekretariat Pondok

Pesantren Qotrun Nada Cipayung Jaya. Untuk memperoleh data dilapangan

dilakukan dengan wawancara (iinterview) dengan empat narasumber, di

antaranya yaitu, KH. Burhanudin Marzuki (pengasuh Pondok Pesantren Qotrun

Nada), Ustd. Anwar Zainuddin (Sekretaris Pondok Pesantren Qotrun Nada),

Ustd. Achyanudin Syakier dan Ustd. Bahrudin Marzuki (kepala sekolah MTS

dan MA Pondok Pesantren Qotrun Nada).

a. Observasi

Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan, pencatatan dengan

sistematis terhadap fenomena yang diselidiki. Pada tahap ini penulis melakukan

pengamatan dengan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang ada.

Setelah itu penulis menyimpulkan ringkasan sejarah yang terjadi di Pondok

Pesantren Qotrun Nada.

b. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik yang dilakukan peneliti dalam

mengumpulkan data dengan melakukan wawancara secara langsung ke beberapa

informasi. Wawancara langsung dengan saksi atau pelaku peristiwa dapat

dianggap sebagai sumber primer manakala sama sekali tidak dijumpai data

tertulis. Namun begitu, wawancara itu sebagai bahan penjelas atas kesamaran

data atau apa yang diamati oleh peneliti dirasa belum lengkap.15

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen yang ada pada benda-benda tertulis. Benda-benda tertulis dapat berupa

buku-buku, surat-surat, majalah, dan sebagainya.

15

Ibid. h.107.

Page 18: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

9

2. Verifikasi (Kritik Sumber)

Pada tahapan ini dilakukan verifikasi terhadap data yang ada untuk diuji

keabsahan data dan kebenarannya. Sumber yang dikritik secara eksteren dan

intern melalui langkah sebagai berikut:

a. Kritik Ekstren (Otentisitas)

Kritik ekstern digunakan untuk membuktikan keaslian dan kebenaran

sumber sejarah, asli atau tidak. Kritik ekstern yang peneliti lakukan adalah

dengan melihat sumber tersebut baik buku dan arsip maupun dokumen

tertulis yang diterbitkan oleh pihak-pihak yang dapat dipercaya dan dapat

memberikan keterangan sesuai dengan permasalahan yang dikaji.

b. Kritik Intern (Kredibilitas)

Langkah ini dilakukan guna menguji sumber yang dapat dipercaya atau

yang tidak dapat dipercaya untuk sumber tertulis, peneliti membandingkan

isi sumber tersebut dengan karya lain, untuk data yang diperoleh dari hasil

wawancara atau sumber lisan peneliti membandingkan dari kondisi fisik

dan informasi yang diungkapkan oleh responden terkait hubungannya

dengan Pondok Pesantren Qotrun Nada.

3. Interpretasi (penafsiran sejarah)

Interpretasi adalah penafsiran sejarah dan sering disebut dengan analisis

sejarah.16

Interpretasi atau penafsiran sejarah adalah menguraikan data yang saling

berhubungan dengan pokok persoalan yang diteliti melalui kajian ilmiah sehingga

menjadi sebuah kesimpulan. Tahapan pertama yaitu analisis terdapat fakta-fakta

sejarah yang tercerai-berai. Tahapan ini bertujuan untuk memperoleh fakta yang

menyeluruh secara obyektif dari data sejarah dengan menggunakan teori sosiologi

tentang perubahan sosial.

4. Historiografi (penulisan sejarah)

Historiografi merupakan langkah perumusan cerita sejarah ilmiah, yang

disusun secara logis menurut urutan kronologis dan tematis yang jelas dan mudah

dimengerti, pengaturan bab atau bagian-bagian yang dapat menggabungkan urutan

16

Ibid., h. 114.

Page 19: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

10

kronologis dan tematis.17

Hal ini disebabkan penelitian sejarah sekurang

kurangnya harus memenuhi empat hal yaitu, fakta yang akurat, struktur yang logis

dan penyajian yang terang dan halus.

Tahapan ini merupakan bagian terakhir dari metode sejarah. Apabila

peneliti sudah membangun ide-ide tentang hubungan fakta satu dengan fakta lain

melalui proses interpretasi, maka langkah akhir dari penelitian adalah penulisan

atau menyusun cerita sejarah

F. Kerangka Teori

Setiap masyarakat mengalami apa yang dimaksud dengan perubahan.

Adanya perubahan tersebut dapat dilihat apabila melakukan suatu perbandingan

dengan meneliti suatu masyarakat pada masa tertentu dan kemudian dibandingkan

dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lain. Proses perubahan yang terjadi

secara terus menerus oleh Sartono Kartodirjo dinamakan gejala sejarah. Di dalam

pemikiran analitis lazimnya suatu gejala sejarah hendak didefinisikan tempatnya

dalam suatu proses sejarah serta sekaligus melihat hubungan kausalnya dengan

gejala sejarah yang lain, yaitu yang terjadi sebelumnya atau sesudahnya atau ada

hubungan fungsional dalam konteks suatu sistem.18

Dilihat dari perspektif di atas, maka gejala sejarah dapat diartikan sebagai

suatu momentum gerakan historis atau lazim disebut dengan perubahan sosial.

Menurut Sartono konsep perubahan sosial terdiri dari dua referensi, yaitu.

1. Dinamika masyarakat memajukan pergerakan dari tingkat perkembangan

yang terdahulu ke yang lebih maju, unsur-unsur mana yang berubah dan

faktor-faktor apakah yang menyebabkan perubahan.

2. Dalam berbagai teori, perubahan sosial mempunyai arah, yaitu dari yang

sederhana bentuknya ke yang lebih kompleks, berarti yang lebih baik

fungsinya. Artinya perubahan sosial yang terjadi sering kali mengarah ke

arah yang lebih baik.19

17

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Seajarah, (Yogyakarta: Tiawa Wacana, 2013), h. 78. 18

Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Sejarah (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 99. 19

Ibid.

Page 20: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

11

Pondok pesantren yang berdiri sejak tahun 1996, tetap memiliki perannya

sebagai lembaga pendidikan, yang mencetak kader-kader, memiliki andil dan

peran besar di Depok, khususnya dalam dunia pendidikan Islam, sosial

keagamaan, dan dakwah.

Untuk melihat berbagai perubahan yang terjadi di pondok pesantren

Qotrun Nada, di bidang pendidikan khususnya, maka pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini ialah pendekatan sosiologi. Pendekatan sosiologi maksudnya

yaitu menggunakan teori-teori sosiologi, untuk melihat perubahan masyarakat

Cipayung Jaya dan Pondok Pesantren Qotrun Nada. Berkaitan dengan teori

perubahan sosial tersebut, peneliti menggunakan teori fungsionalisme struktural

yang dikembangkan oleh Talcot Parson dari Emile Durkheim.

Menurut teori ini masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri

atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan menyatu dalam

keseimbangan. perubahan yang terjadi pada satu bagian akan membawa

perubahan pula terhadap bagian lain. Asumsi dasarnya adalah dalam setiap

struktur sistem sosial, fungsional terhadap yang lain. Sebaliknya kalau tidak

berfungsi maka struktur itu tidak akan ada atau hilang dengan sendirinya.20

Teori fungsionalisme struktural dipakai oleh peneliti untuk menganalisis

dan memaparkan keberadaan Pondok Pesantren Qotrun Nada sesuai dengan

fungsi yang dijalankan dan dipenuhinya. Permasalahan ini dapat dimulai dari

adanya sebuah adaptasi atau penyesuaian diri yang mengarahkan pada satu tujuan

yang sama dalam perkembangan dan kemajuan pendidikan di Cipayung Jaya ini.

G. Sistematik Penulisan

Untuk lebih mempermudah penulisan, penulis mebagi skripsi ini dalam 5

bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan,

20

George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2011), h. 21.

Page 21: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

12

tinjauan pustaka, metode penelitian, kerangka teori,dan sistematika

penulis.

BAB II Membahas gambaran umum wilayah Kota Depok yang meliputi:

profil Kota Depok, letak geografis, gambaran umu Kecamatan

Cipayung, kondisi keagamaan dan kondisi pendidikan masyarakat

Cipayung

BAB III Membahas tentang profil Pondok Pesantren Qotrun Nada yang

meliputi: sejarah berdirinya, tokoh pendiri, tujuan, serta visi-misi

Pondok Pesantren Qotrun Nada.

BAB IV Membahas tentang perkembangan Pondok Pesantern Qotrun Nada:

membahas tentang bentuk perkembangan Pondok Pesantren baik

bidang pendidikan, bidang dakwah dan bidang sosial keagamaan.

BAB V Penutup meliputi kesimpulan dan sarana.

Page 22: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

13

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH KOTA DEPOK

A. Profil Kota Depok

Depok bermula dari sebuah Kecamatan yang ada di lingkungan Keradenan

(pembantu Bupati) wilayah Parung Kabupaten Bogor. Kemudian pada tahun 1976

perumahan mulai dibangun baik oleh Perum Perumnas maupun pengembang yang

kemudian diikuti dengan dibangunnya kampus Universitas Indonesia (UI), serta

meningkatnya perdagangan dan jasa yang semakin pesat, sehingga diperlukan

kecepatan pelayanan.

Pada tahun 1981 pemerintah membentuk Kota Administratif Depok

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981 yang peresmiannya pada

tanggal 18 Maret 1982, status Pemerintahannya semula Kecamatan menjadi Kota

Administrative Depok Kabupaten Bogor yang terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan dan 17

(tuju belas) Desa, yaitu: Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan Beji, Kecamatan

Sukmajaya.21

Selama kurun waktu 17 tahun Kota Administratif Depok berkembang pesat

dalam bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan. Khusus bidang

pemerintahan, semua Desa berganti menjadi Kelurahan dan adanya pemekaran

Kelurahan, Depok akhirnya terdiri dari 3 (Kecamatan) dan 23 (dua puluh tiga)

Kelurahan, sebagai baerikut:

1. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 (enam) Desa, yaitu, Desa Depok Jaya,

Desa Pancoran Mas, Desa Mampang, Desa Rangkapan Jaya, Desa Rangkapan

Jaya Baru.

2. Kecamatan Beji, terdiri dari 6 (enam) Desa, yaitu: Desa Beji, Desa Beji Timur,

Desa Kemiri Muka, Desa Pondok Cina, Desa Tanah Baru, Desa Kukusan.

21

Muhsin,Mumuh, Depok Masa Pendudukan Jepang Hingga Masa Orde Baru,

(Depok:Kantor Arsip Dan Perpustakaan, 2015), h. 107.

Page 23: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

14

3. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 11 (sebelas) Desa, yaitu: Desa Mekar jaya,

Desa Sukmajaya, Desa Sukamaju, Desa Mekarjaya, Desa Abadi Jaya, Desa

Baktijaya, Desa Cisalak, Desa Kalibaru, Desa Kalimulya, Desa Kali Jaya, Desa

Cilodong22

Dengan semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan masyarakat yang

mendesak agar Kota Administratif Depok diangkat menjadi Kotamadya dengan

harapan pelayanan menjadi maksimal, sisi lain pemerintah Kabupaten Bogor

bersama-sama pemerintah Provinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan

tersebut, maka di usulkannya kepada pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakya

agar Depok menjadi Kota Administratif. Kemudian berdasarkan Undang-Undang No.

15 tahun 1999, tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tk. II Depok yang

ditetapkan pada tanggal 20 April 1999, dan diresmikan tanggal 27 April 1999

berbarengan dengan pelantikan Pejabat Walikotamadya Kepala Daerah Tk. II Depok

yang dipercayakan kepada Drs. H. Badrul Kamal yang pada waktu itu menjabat

sebagai Walikota Kota Administratif Depok yang membawahi enam wilayah

Kecamatan meliputi 63 kelurahan.23

Kemudian pemerintah membuat Pemekaran Kecamatan di Kota Depok dari 6

(enam) manjadi 11 (sebelas) Kecamatan yang merupakan implementasi dari perda

Kota Depok Nomor 8 Tahun 2008 tentang pembentukan Kecamatan di Kota Depok

yang diharapkan akan berdampak positif bagi masyakarat.24

Dengan bertambahnya

jumlah Kecamatan tersebut, maka semakin mendekatkan pelayanan, sehingga

memudahkan masyarakat mengurus berbagai keperluannya yang membutuhkan

layanan aparatur pemerintah di Kecamatan.

Di samping itu, dengan pemekaran ini menjadikan setiap Kecamatan hanya

akan membawahi empat hingga tujuh Kelurahan saja, dimana sebelumnya 6 hingga

22

Wahidin R. Bulan, Depok Merajut Asa Membangun Kota, (Depok: Pokja Wartawan Depok,

2005), h. 8. 23

Bunga Rampai Kota Depok, (Depok: Pamdu Karya,2002), h. 10. 24

Profil Kota Depok, Sejarah Singkat Kota Depok 2006 ( Perpustakaan Umum Kota Depok,

Dilihat 26 Juli 2017 Pukul, 12:38 Wib), h. 5.

Page 24: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

15

14 Kelurahan. Adapun nama-nama Kecamatan dan Kelurahan hasil pemekaran

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

1) Kecamatan Beji Meliputi: Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur, Kelurahan

Kemiri Muka, Kelurahan Pondok Cina, Kelurahan Kukusan, dan Kelurahan

Tanah Baru.

2) Kecamatan Pancoran Mas meliputi: Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan

Depok, Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kelurahan

Rangkapan Jaya Baru, dan Kelurahan Mampang.

3) Kecamatan Cipayung meliputi: Kelurahan Cipayung, Kelurahan Cipayung

Jaya, Kelurahan Ratu Jaya, Kelurahan Bojong Pondok Terong, dan Kelurahan

Pondok Jaya.

4) Kecamatan Sukma jaya meliputi: Kelurahan Sukma jaya, Kelurahan Mekar

jaya, Kelurahan Bakti jaya, Kelurahan Abadi jaya, Kelurahan Tirta jaya, dan

Kelurahan Cisalak.

5) Kecamatan Cilodong meliputi: Kelurahan Sukma jaya, Kelurahan Cilodong,

Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya dan Kelurahan Jatimulya.

6) Kecamatan Limo meliputi: Kelurahan Limo, Kelurahan Meruyung, Kelurahan

Grogol, dan Kelurahan Krukut.

7) Kecamatan Cinere meliputi: Kelurahan Cinere, Kelurahan Gandul, Kelurahan

Pangkal Jati Lama, dan Kelurahan Pangkal Jati Baru.

8) Kecamatan Cimanggis meliputi: Kelurahan Cisalak Pasar, Kelurahan

Mekarsari, Kelurahan Tugu, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kelurahan

Harjamukti dan Kelurahan Curug.

9) Kecamatan Tapos meliputi: Kelurahan Tapos, Kelurahan Leuwinanggung,

Kelurahan Sukatani, Kelurahan Sukma Jaya Baru, Kelurahan Jati jajar,

Kelurahan Cilangkap, dan Kelurahan Cimpaeun.

10) Kecamatan Sawangan meliputi: Kelurahan Sawangan, Kelurahan Kedung,

Kelurahan Cinangka, Kelurahan Sawangan Baru, Kelurahan Bedahan,

Kelurahan Pengasinan, dan Kelurahan Pasir Putih.

Page 25: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

16

11) Kecamatan Bojongsari meliputi: Kelurahan Bojongsari, Kelurahan Bojongsari

Baru, Kelurahan Serua, Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan

Duren Mekar, dan Kelurahan Duren Seribu.

Kota Depok selain merupakan pusat pemerintahan yang berbatasan langsung

dengan wilayah khusus Ibu Kota Jakarta juga merupakan wilayah penopang

Ibu Kota Negara yang diarahkan untuk Kota pemukiman, Kota pendidikan,

pusat pelayanan perdagangan dan jasa, Kota pariwisata dan Kota resapan

air.25

B. Letak Geografis

Wilayah Kota Depok yang memiliki luas sekitar 20.50,54 ha atau 200,29 km2

dan berada tepat di Selatan Kota Jakarta secara geografis, terletak pada koordinat 60

19’ 00” sampai 60

28’ 00” LS dan 1060 43’ 00” sampai 106 55’33’’ BT. Dilihat

bentang alamnya dari Selatan ke Utara, wilayah Kota Depok berupa dataran rendah

sampai perbukitan bergelombang lemah dengan elevasi antara 50 sampai 140 meter

di atas permukaan laut dan kemiringan lereng kurang dari 15%. Selain itu, wilayah

Kota Depok juga memiliki puluhan setu (danau kecil) yang letaknya tersebar hampir

di seluruh Kecamatan, serta dibelah oleh beberapa sungai besar yang mengalirkan air

dari Selatan ke Utara, diantaranya yang sangat terkenal adalah sungai Ciliwung. Dari

11 Kecamatan di Kota Depok, Kecamatan Tapos memiliki wilayah terluas 32,24 km2,

sedangkan Kecamatan yang luas wilayahnya tersempit adalah Cinere dengan luas

10,68 km2.

Secara keseluruhan, wilayah Kota Depok dikelilingi dan berbatasan langsung

dengan wilayah-wilayah sebagai berikut: di sebelah Utara berbatasan dengan

Kecamatan Ciputat Kotamadya Tangerang Selatan Provinsi Banten dan Kota

Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta. Di sebelah Timur berbatasan

dengan Kecamatan Pondok Gede Kotamadya Bekasi dan Kecamatan Gunung Putri

Kabupaten Bogor. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan

25

www.depok.go.id (diakses, 26 juli 2017 pukul, 12:38 Wib).

Page 26: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

17

Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor, dan di sebelah Barat berbatasan dengan

Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor.

Letak Kota Depok sangat strategis, diapit oleh Jakarta dan Kota Bogor. Hal

ini menyebabkan Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat seiring dengan

meningkatnya perkembangan jaringan transportasi yang tersinkronisasi secara

regional dengan Kota-Kota lainnya.26

1. Kondisi Topografi

secara umum topografi wilayah Kota Depok di bagian Utara merupakan

dataran rendah antara 50-80 mdpl meliputi Kecamatan Beji, Kecamatan Bojongsari,

Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Cinere, Kecamatan Limo, Kecamtana Sukma

jaya, Kecamatan Pancoran mas, dan Kecamatan Sawangan. Sedangkan di bagian

Tengah memiliki ketinggian 80-110 mdpl berada di Kecamatan Tapos, Kecamatan

Beji, Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Cinere, Kecamatan Cipayung, Kecamatan

Limo, Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan Sawangan, dan Kecamatan Sukma jaya

dan di bagian Selatan merupakan perbukitan, bergelombang lemah dengan elevasi

110 mdpl meliputi Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Cilodong, Kecamatan

Cipayung, Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Sukma jaya

dan Kecamatan Tapos.

2. Kondisi Demografis

Sebagai Kota yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Negara, Kota Depok

menghadapi berbagai permasalahan perkotaan, termasuk masalah kependudukan.

Sebagai penopang Kota Jakarta, Kota Depok memperoleh dampak penekanan migrasi

penduduk yang cukup tinggi sebagai akibat dari meningkatnya jumlah kawasan

permukiman, pendidikan, perdagangan dan jasa.27

26

Kota Depok Dalam Angka 2015, (Depok: Badan Pusat Statistik), 2015.h. 3. 27

www.depokkota.bps.go.id (diakses, 26 Juli 2017 pukul, 12:38 Wib).

Page 27: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

18

Jumlah penduduk Kota Depok pada Tahun 2016 sebanyak 1.803.708 jiwa,

yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 913.359 jiwa (50,63%) dan penduduk

perempuan sebesar 890.349 jiwa (49,36%). Kecamatan Sukma jaya merupakan

Kecamatan yang paling banyak penduduknya dibandingkan dengan Kecamatan di

Kota Depok, yaitu (15.063 jiwa). Kecamatan Pancoran Mas merupakan kecamatan

terpadat dengan tingkat kepadatan (13.522 jiwa), sedangkan kepadatan terendah

adalah Kecamatan Sawangan (5.580 jiwa).

Kota Depok termasuk Kota terpadat sehingga tidak heran apabila tiap tahun

penduduk di Kota Depok terus bertambah, dari angka sebelumnya hingga tahun 2016

terus bertambah 2.142.464.28

Begitu juga dengan pembangunan fisik, kian

berkembang mengikuti arus perubahan dan perkembangan zaman. Jumlah penduduk

disetiap kecamatan cukup padat walaupun wilayah kecamatannya cukup luas.

Pertumbuhan penduduk yang demikian tinggi ini dipengaruhi oleh tingginya arus

imigrasi yang masuk ke Kota Depok, mengingat Kota Depok dinilai sebagai daerah

yang sangat strategis dilihat dari seluruh fungsi Kota, terutama jasa, perdagangan, dan

permukiman.

3. Kondisi Iklim

Wilayah Depok termasuk dalam daerah beriklim tropis dengan perbedaan

curah hujan yang cukup kecil dan dipengaruhi oleh iklim musim. Secara umum

musim kemarau anatar bulan April-September dan musim hujan antara bulan

Oktober-Maret.

Iklim Depok yang trofis mendukung pemanfaatan lahan pertanian, apalagi

ditambah dengan kadar curah hujan yang cukup tinggi di sepanjang tahun.

Permasalahan mendasar, walaupun di satu sisi didukung oleh iklim tropis yang baik

akan tetapi disisi lain lokasi tata guna lahan harus mempertimbangkan sektor

permukiman.29

28

www.Metro.Tempo.co (diakses, 26 juli 2017 pukul, 12:38 Wib). 29

www.Depok.go.id (diakses, 26 juli 2017 pukul, 12:38 Wib).

Page 28: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

19

C. Gambaran Umum Kecamatan Cipayung

Kecamatan Cipayung merupakan salah satu Kecamatan di Depok yang

berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor, tepatnya dengan Kelurahan Pabuaran,

Kecamatan Bojong Gede. Kecamatan Cipayung adalah satu dari 11 Kecamatan di

Depok yang dibentuk pada tanggal 30 oktober 2009, berdasarkan peraturan Daerah

Nomor 08 tahun 2007, tentang pembentukan Kecamatan di Depok. Adapun Visi

pemerintahan Kecamatan Cipayung adalah “profesional dalam pelayanan serta

mewujudkan masyarakat Cipayung yang bermartabat”. Sedangkan Misi yang

dijalankan dalam rangka mencapai Visi tersebut adalah

a. Meningkatkan mutu pelayanan dengan mengembangkan iklim melayani.

b. Mengupayakan terbangunnya hubungan yang makin sinergis antara

pemerintah Kecamatan Cipayung dengan masyarakat dalam kegiatan

pembangunan di Kecamatan Cipayung.

c. Mengupayakan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Adapun struktur organisasi Kecamatan Cipayung terdiri dari Camat,

Sekretaris Camat, Kasi Pemerintah, Kasi Trantibum dan Kasi PM. Adapun struktur

tersebut yaitu:

Camat : Drs. Asep Rahmat, M.Si

Sekretaris Camat : H. Ade Effendi, S.Sos

Kasi Pemerintah : Muhti Wahyudi, SE

Kasi Trantibum : Nurakhadiat, SE

Kasi PM : Rm. Haryadi, S.Sos

1. Kondisi Geografis

Batas Kecamatan Cipayung adalah sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan

dengan Kecamatan Pancoran Mas, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan

Cilodong dan Kecamatan Sukma jaya, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan

Bojong Gede Kabupaten Bogor dan sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan

Sawangan. Kecamatan Cipayung mempunyai 5 Kelurahan, yaitu terdiri dari 5 Lurah,

53 Rukun Warga (RW), dan 337 Rukun Tetangga (RT).

Page 29: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

20

2. Kondisi Demografis

Jumlah Penduduk Kecamatan Cipayung sampai dengan Desember 2016

sebanyak 117.725 Jiwa, terdiri dari laki-laki 60.189 Jiwa, perempuan 57.536 Jiwa

dengan jumlah KK sebanyak 30.722. wilayah Kecamatan Cipayung sama halnya

dengan Kecamatan lainnya. Sehingga tidak heran apabila tiap tahun jumlah penduduk

di Kecamatan Cipayung terus bertambah, begitu juga dengan pembangunan fisik pun

kian berkembang sebagaimana mengikuti arus perubahan dan perkembangan zaman.

3. Luas Penggunaan Tanah

Luas wilayah Kecamatan Cipayung adalah l1.091,718 Ha. Penggunaanya

terdiri atas perumahan atau permukiman 730,810 Ha, pertanian 112,300 Ha, setu atau

danau 7 Ha, sungai 12,96 Ha, sarana olah raga 3,240 Ha, sarana ibadah 5,520 Ha,

sarana umum 101,540 Ha.30

4. Mata Pencaharian

Mata pencarian masyarakat Kecamatan Cipayung adalah petani dan pengrajin

konveksi. Namun dalam bidang pertanian, masyarakat Cipayung sudah mulai

berkurang, dikarenakan sebagian lahan pertanian berganti fungsi dan penggunaan,

sejalan dengan berdirinya bangunan perumahan, bahkan hampir diseluruh Kelurahan

menjamur penjualan kavling atau rumah yang dikelola secara tradisional. Di bidang

konveksi terdapat pengrajin konveksi pakaian anak di Kelurahan Cipayung dan

Bojong Pondok Terong, usaha konveksi pakaian dalam, di Kelurahan Cipayung Jaya.

Tercatat lebih dari 255 pengusaha konveksi di Kecamatan Cipayung, hal ini menjadi

mata pencaharian masyarakat Cipayung, yang dikenal sebagai Kecamatan pengusaha

konveksi di Depok.31

30

Laporan tahunan 2016, Kecamatan Cipayung, h. 5. 31

Ibid., h. 9.

Page 30: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

21

Berdasarkan data di kantor Kecamatan Cipayung, saat ini petani berjumlah

5.432 jiwa, wiraswasta 38.241 jiwa, pengrajin industri kecil 2.782 jiwa, buruh 38.104

jiwa, pedagang 35.271 jiwa, pegawai negeri sipil 4.072 jiwa, TNI/POLRI 2.027 jiwa,

pensiunan purnawirawan 1.276 jiwa, dan lain-lain 35.899 jiwa. Total pekerja di

Kecamatan Cipayung dari semua profesi berjumlah 163.149 jiwa.

D. Kondisi Keagamaan Cipayung

Hubungan antara umat beragama di Depok sangat baik antara satu dengan

yang lainnya, saling menghormati dan menghargai adanya perbedaan tersebut. Uka

Tjandrasasmita, mengatakan bahwa kerukunan antara umat beragama diupayakan

agar senantiasa terbina dengan baik demi terlaksananya kesinambungan

pembangunan serta kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa. sehinggadapatsebagai

membentengi diri seseorang dari dampak buruk perkembangan modernisasi dan

globalisasi.32

Pemeluk agama di Kecamatan Cipayung, mayoritas beragama Islam dan

selebihnya penganut Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu. Kehidupan beragama di

tengah- tengah masyarakat sangat penting, karena agama merupakan unsur mutlak

dalam mencapai keadaan masyarakat yang aman dan nyaman serta damai dan tentram

dalam membina masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. kehidupan beragama di

Kecamatan Cipayung dapat berjalan lancar dan baik sebagai mana mestinya. Hal ini

dikarenakan penduduk setempat mayoritas beragama Islam. Dalam menunjang

pendidikan di bidang keagamaan telah diupayakan pembinaan melalui pengajian,

baik untuk anak-anak dan remaja, maupun orang dewasa yang diadakan di musholla-

musholla, masjid dan majlis ta’lim yang diadakan setiap minggu atau sebulan sekali.

Hampir di seluruh Depok kegiatan pengajian dilaksanakan secara merata.

Dampaknya, hubungan antara umat beragama di Depok berjalan dengan baik

32

Uka Tjandrasasmita, Pertumbuhan dan Perkembangan Kota-kota Nuslim di Indonesi,

(Kudus: Menara Kudus, 2000), h. 1-2.

Page 31: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

22

sehingga tercipta suasana yang kondusif terjalinnya hubungan yang harmonis antara

Ulama dan Umaro.

Berikut rincian pendududuk menurut agama sebagai berikut: Islam berjumlah

112.075 jiwa, Protestan 2.359 jiwa, Katolik 1.628 jiwa, Hindu 644 jiwa, Budha 373

jiwa, Konghuchu 197 jiwa, dan lain-lain 4 jiwa. Total jumlah penduduk beragama di

Kecamatan Cipayung 117.664 jiwa. Jumlah tempat ibadah di Kecamatan Cipayung

sebanyak 166 terdiri dari masjid berjumlah 48 unit dan musholla 118 unit.33

E. Kondisi Pendidikan Masyarakat Cipayung

Sarana pendidikan di Kecamatan Cipayung tumbuh dan berkembang pesat.

Berikut lembaga pendidikan di Kecamatan Cipayung Sekolah Dasar Negeri

berjumlah 15 unit, Sekolah Dasar Swasta 10 unit, Madrasah Ibtidaiyah 14 unit,

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 unit, Sekolah Menengah Pertama Swasta 13

unit, Madrasah Tsanawiyah 6 unit Sekolah, Sekolah Menengah Atas Swasta 7 unit,

Madrasah Aliyah 3 unit, Perguruan Tinggi 2 unit, dan Pondok Pesantren 8 unit.34

Peningkatan pendidikan Islam di Cipayung meningkat terlihat dari munculnya

beberapa pesantren dan tempat-tempat pendidikan agama, seperti pondok pesantren.

Secara umum pondok pesantren mempunyai tujuan dan fungsi sebagai lembaga

pendidikan dan penyiaran agama Islam, serta membentuk manusia yang mempunyai

kesadaran tinggi akan pentingnya ajaran-ajaran agama Islam.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa sarana pendidikan di Kecamatan

Cipayung cukup memadai bagi perkembangan intelektual masyarakat, lantaran di

Kecamatan Cipayung terdapat sarana pendidikan dari jenjang pendidikan Madrasah

Ibtidaiyah sebanyak 14, Perguruan Tinggi 2 buah, dan pondok pesantren 8 buah. Jadi

pembinaan spiritual dan sosial keagamaan di wilayah Kecamatan Cipayung sangat

terpelihara dan maju.

33

Ibid., h. 15. 34

Ibid., h. 14.

Page 32: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

23

BAB III

PROFIL PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA

Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan tradisional Islam yang

berperan untuk memahami, menghayati dan mengamalkan pentingnya moral

agama Islam sebagai pedoman hidup. Secara umum, pondok pesantren

mempunyai tujuan dan fungsi sebagai lembaga pendidikan dan penyiaran agama

Islam, untuk membentuk manusia yang mempunyai kesadaran tinggi akan

pentingnya ajaran-ajaran agama Islam, untuk memajukan umat Islam sebagai

umat yang berpengetahuan luas dan untuk melestarikan ajaran-ajaran agama Islam

guna diwariskan, diajarkan dan disebarkan lagi oleh generasi berikutnya.

Keberhasilan pesantren telah diakui sebagai lembaga pendidikan yang telah ikut

serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya pada zaman kolonial,

pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sangat berjasa bagi umat Islam

dalam kemajuannya.30

Pada masa perkembangan Islam di Indonesia, pesantren menjadi basis

sentral dalam penyebaran agama Islam di Nusantara dan menjadikan pusat

masyarakat dalam menentang penjajahan pada masa pra-kemerdekaan. Akan

tetapi esensi dari berdirinya pesantren adalah sebagai sebuah lembaga yang

berorientasi pada pendidikan dan pengajaran agama Islam, bukan lembaga

pergerakan sosial dan politik.

Sejarah mencatat bahwa pesantren adalah benteng pertahanan terakhir

dari Negara Kesatuan Republik Indonesia atau basis umat Islam di negeri ini pada

era sebelum, dan sesudah kemerdekaan. Bagaimanapun juga, berdirinya Republik

ini tidak bisa dilepaskan dari peranan serta jasa para ulama.31

Dewasa ini, pesantren terbagi ke dalam dua jenis, yaitu pesantren Salaf

(masih menggunakan sistem pendidikan sederhana tradisional) dan pesantren

Modern (sudah mengadopsi sistem pendidikan modern atau umum). Nurcholish

30

Mastuhu,Op,Cit. h. 7. 31

Saefullah Ma’shum, ed, Dinamika Pesantren: Telaah Kritis Keberadaan Pesantren

saat ini, Cet. I, (Jakarta: Yayasan Islam al-Hamidiyah), 1998, h. 25.

Page 33: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

24

Madjid mensinyalir bahwa pesantren mengandung makna Islam sekaligus

keaslian masyarakat Islam Indonesia.32

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Qotrun Nada

Pondok Pesantren Qotrun Nada adalah sebuah lembaga keagamaan yang

terletak di Kelurahan Cipayung Jaya Kecamatan Cipayung Kota Depok.

Kelurahan Cipayung Jaya, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pabuaran,

sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cipayung, sebelah Barat berbatasan

dengan Desa Pasir Putih, dan sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bojong

Pondok Terong.

Pondok pesantren Qotrun Nada merupakan salah satu sarana pendidikan

agama yang sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat luas. Sampai saat ini,

pesantren yang dipimpin oleh KH.Burhanuddin Marzuki berupaya melebarkan

sayapnya di berbagai tempat untuk memelihara dan mensyi’arkan Islam.

Sejarah terbentuknya pondok pesantren Qotrun Nada terjadi pada tahun

1996. Pada awalnya Qotrun Nada adala sebuah majlis Ta’lim yang hanya

digunakan masyarakat Cipayung untuk kegiatan belajar Al-Qur’an yang dipimpin

oleh KH.Burhanuddin Marzuki di sekitar tempat beliau tinggal. Namun, tanpa

disangka lambat laun majlis ta’lim ini semakin diminati masyarakat Cipayung dan

sekitarnya, hingga akhirnya atas dorongan dan keyakinan yang kuat, maka pada

tahun 1996 mulailah diadakan penerapan pendidikan Islam yang dikembangkan

melalui pengajian kitab di luar jam sekolah atau masyarakat Cipayung menyebut

dengan santri kalong.33

Santri kalong adalah santri yang mengikuti kegiatan

pengajian kitab kuning pada waktu-waktu tertentu saja dan setelah selesai

pengajian santri pulang ke rumahnya masing-masing. Seiring berjalannya waktu,

peminat santri kalong semakin banyak dan atas permintaan wali santri, maka

pengajian yang selama ini diadakan lebih dimaksimalkan lagi, sehingga sejak saat

itu santri diwajibkan untuk bermukim di teras dekat rumah orang tua KH.

32

Nurcholis Madjid, Bilik-bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan, (Jakarta:

Paramadina, 1997), h. 31. 33

Wawancara Pribadi Dengan KH. Burhanuddin Marzuki, Pengasuh Pondok Pesantren

Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30).

Page 34: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

25

Burhanuddin, santri putri ditempatkan di sebelah Timur dan santri putra

ditempatkan di sebelah Barat.34

Dari pengajian itu, kemudian berkembang pemikiran untuk mendirikan

pendidikan formal guna menolong masyarakat yang terbelengguh oleh kebodohan

dalam bidang ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum. Oleh karena

itu, pada tanggal 09 September 1996 KH. Burhanuddin mengajak Jama’ah majlis

ta’lim dan kerabat dekatnya untuk meelakukan peletakan batu pertama bangunan

gedung sekolah permanen di atas tanah milik pribadi orang tuanya, yang berlokasi

di jalan Cipayung Jaya dengan luas tanah 1500 m2.

Dengan dibangunnya gedung tersebut, maka KH. Ahmad Zaini

meresmikan Majlis Ta’lim dan memberikan nama Qotrun Nada. Qotrun Nada

adalah nama sebuah kitab Nahwu (Gramatikal Bahasa Arab) yang disusun oleh

seorang muallif kitab yang bernama Imam Abu Roja Muhammad Yuhyiddin Bin

Syaikh Abdul Hamid Bin Syaikh Ibrohim. Qotrun Nada merupakan gabungan dua

kata “Qotrun” dan “Nada” yang keduanya mempunyai arti (Tetesan Embun Pagi)

sedangkan makna filosofinya adalah “Tetesan embun di pagi hari yang

menyegarkan dan menyejukkan dalam upaya melestarikan nilai-nilai ajaran Islam

Ahlussunah Wal Jamaah melalui peran khidmatnya untuk ummat.35

Pada akhir tahun 1996 telah selesai di bangun sebanyak 3 local, yang

kemudian menjadi cikal bakal dan titik permulaan perjalanan Qotrun Nada. Pada

tahun 1997/1998 mulai menerima murid baru untuk Madrasah Tsanawiyah (MTS)

sebanyak 25 orang dan 25 orang untuk Madrasah Aliyah (MA), mereka semua

merupakan santri mukim.36

Pada tahun 1998 dibangun kembali 1 blok bangunan terdiri dari 3 ruangan

di area yang sama seluas + 2000 m2, untuk ruang kelas, karena animo wali santri

pada tahun kedua ternyata begitu besar, terbukti dengan bertambahnya jumlah

santri pada tahun pelajaran baru 1998/1999, sebanyak 100 santri putra/ putri.

34

Ibid. 35

Wawancara Pribadi Dengan KH. Burhanudi Marzuki, Pengasuh Pondok Pesantren

Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30). 36

Arsip Pondok Pesantren Qotrun Nada, Profil Pondok Pesantren Qotrun Nada, (Dilihat

15 Agustus 2017).

Page 35: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

26

Dari tahun ke tahun, Pondok Pesantren Qotrun Nada semakin berkembang

dan semakin pesat, yang hingga saat ini tercatat lebih dari 1600 santri yang

menimba ilmu di pondok pesantren Qotrun Nada, mereka seluruhnya mukim di

pondok. Mereka berasal dari berbagai daerah antara lain Jambi, Padang,

Pekalongan, Gresik, Tangerang, Jakarta, Bogor, Bekasi, Medan dan masyarakat

sekitar pondok pesantren itu sendiri.

Sejak itulah kegiatan di pesantren berjalan secara rutin untuk membentuk

pribadi santri yang memiliki kecakapan mental, spritual dan intelektual.

Disamping itu para santri dengan beberapa keterampilan baik dalam bidang

teknologi, keorganisasian dan ketangkasan dalam menyampaikan gagasan yang

semuanya itu dibutuhkan kelak ketika terjun kemasyarakat. Dimana dengan

harapan supaya santri dikemudian hari dapat menjadi kader-kader di tengah-

tengah masyarakat yang melanjutkan perjuangan para ulama terdahulu dalam

mensyiarkan Islam.

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu pranata yang tidak dapat diabaikan

dalam suatu kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama pula.

Susunan ini dibentuk supaya terdapat pembagian kerja, pelimpahan wewenang

dan kewajiban yang jelas antara individu yang satu dengan yang lainnya. Adapun

struktur organisasi Pondok Pesantren Qotrun Nada adalah sebagai berikut:

Pengasuh : Drs. KH. Burhanuddin Marzuki

Direktur : Drs. H. Syamwari

Kepala Sekolah MTS : Drs. Bahrudin Marzuki

Kepala Sekolah MA : Ust. Achyanuddin Syakier

Sekretaris : Ust. Anwaz Zainuddin

Straf Sekretaris : Ust Humaidi Mufa

Ust Ahmad Fauzi B, S.Pd.I

Ust Musthofa Fadhil

Bendahara : Hj. Yayah Ummu Adiya, S.Ag

Staf Bendahara : Ustdz Raudhatul Milla, S.Pd.I

Ustdz Nilam Purnama Sari

Page 36: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

27

Ustdz Melatussa’adah

Pembina ISQN : Ust Sandy Meylaz S.Pd.I

Ust Wisnu Pranoto

Ustdz Farida

Ust Muhamad Fahmi

Pembina Pramuka : Ust. Jemi Sidrotul Muntaha

Ust Nisyfa Rahmada

Ustdz Siti Sa’diyah

Pembina Bahasa : Ust Andi Sofyan

Ust Ready Gunawan

Ustdz Ulfah Nauriyah

Koor Komputer : Ust. Saipul Hidayat

Koor Tahfiz : Ust. Willy Albert F

Ust Habibi Hasan

Ust Ummi Kultsum

Koor Sarana : Ust. Adussahlan

Ust Juli Iskandar

Ustdz Alfiyah

Ustdz Syifa Fauziah

Koor Kutubuturros : Ust Ayub Solihin

Ust Nadhirul Fata

Ust Alfiyan Haikal

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di pondok pesantren Qotrun Nada hingga saat ini

banyak mengalami kemajuan. Pada awal berdirinya, pada tahun 1996, pesantren

ini belum memiliki sarana yang memadai untuk proses belajar dan mengajar. KH.

Burhanuddin hanya mengajarkan ilmu agama Islam di Majelis taklim yang

dibangunnya.

Kemudian pada tahun 1996 didirikan bangunan sekolah di atas tanah

wakaf orang tuanya bernama KH. Marzuki. Sarana dan prasarana di Pondok

Pesantren Qotrun Nada adalah sebagai berikut:

Page 37: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

28

1. 3 Blok bangunan untuk asrama putra dan fasilitas MCKnya.

2. 3 Blok bangunan untuk asrama putri dan fasilitas MCKnya

3. 3 Ruang Kantor

4. 2 Masjid untuk kegiatan ibadah khusus santri putra dan putri

5. 4 Ruang untuk laboratorium komputer

6. 2 ruang asrama ustadza

7. 2 ruang asrama ustad

8. 1 ruang dapur umum

9. 30 ruang kelas permanen

10. 11 ruang kelas semu permanen/ darurat

11. 2 ruang kantor organisasi santri plus asrama pengurus

12. 2 ruang kantin santri

13. 1 aula serba guna

14. 1 kantor administrasi keuangan

15. Lapangan futsal

Adapun Kegiatan-kegiatan Pondok Pesantren Qotrun Nada anatara lain:

1. Pendidikan Formal memakai kurikulum departemen agama dan

kementrian pendidikan nasional.

a. Madrasah Tsanawiyah

b. Madrasah Aliyah

2. Pendidikan Pesantren

a. Menekankan pada kitab kuning

b. dan juga bahasa Arab dan Inggris.

3. Extra kulikuler

a. Pramuka

b. Olah raga

c. Marawis, hadrah, dan rabana

d. Beladiri

e. Muhadhoro (latihan pidato)

f. Kaligrafi

g. Nasyid

Page 38: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

29

h. Tari saman

i. Angklung (Putri).37

3. Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan di Pondok Pesantren Qotrun Nada merupakan

perpaduan antara kurikulum dari Kementerian Agama (MTS dan MA) sesuai

Sisdiknas dengan kurikulum pondok modern dan Pesantren salaf. Sistem

pendidikan modern terutama terkait kemampuan bahasa Asing yaitu bahasa Arab

dan bahasa Inggris, sementara sistem pendidikan salaf adalah terkait masalah

ibadah dan pengkajian kitab-kitab klasik/ kitab kuning. Materi-materi yang

dipelajari di Pondok Pesantren Qotrun Nada terbagi menjadi dua, yaitu materi

umum yang mencakup bahas Indonesia, Matematika, Ips, Fisika, Biologi, Bahasa

Inggris, Ekonomi, Geografi, dan Seni. Sedangkan materi pondok mencangkup

Nahwu, Shorof, Fiqih, Mustholahul Hadits, Tauhid, Balagoh, Akhlaq, Mantiq,

Tarikh Islam, Ulumul Qur’an, dan Qiroat. Dengan sistem pendidikan yang

diterapkan, diharapkan santri dapat menjadi pribadi yang menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi yang mulia dan kepribadian tangguh dan mandiri.38

4. Program Qotrun Nada

Program khas yang ada pada Qotrun Nada adalah:

a. Praktek Mengajar (Amaliyah Tadris) Khusus santri tingkat akhir

b. Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM) khusus santri tingkat akhir

c. Program pemberdayaan alumni dalam manajemen Pondok Pesantren Qotrun

Nada

d. Program beasiswa kuliah bagi alumni berprestasi

e. Program pengalaman organisasi santri

f. Program cepat penguasaan kitab kuning metode amtsilaty

g. Penempatan Alumni dalam Masa Pengabdiannya Pada Tenaga Teknis dan

Penunjang

37

Brosur, Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Qotrun Nada T.A 2016/2017

Tsanawiyah dan Aliyah (dilihat 16 Agustus 2017). 38

Wawancara Pribadi Dengan Ustdz Achyanudin Syakir, Kepala Sekolah Pondok

Pesantren Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30).

Page 39: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

30

h. Dan lain sebagainya yang terumuskan dalam rencana strategis pengembangan

Qotrun Nada.39

B. Tokoh Pendiri Pondok Pesantren Qotrun Nada

Berdirinya sebuah pesantren tidak terlepas oleh pemimpin pondok yaitu

kiai yang mengatur, mengendalikan, menggerakkan dan menggiatkan keseluruhan

kehidupan pondok, baik keluar maupun ke dalam. Kepemimpinan kiai menjadikan

penentu keberhasilan tujuan yang ingin dicapai dalam kelembagaan sebuah

organisasi. Seorang pemimpin dalam sebuah organisasi merupakan faktor penentu

produktifitas dan efektifitas, serta keberhasilan lembaga tersebut secara

keseluruhan.40

Perkembangan pondok pesantren Qotrun Nada tidak terlepas dari seorang

pimpinan dan jajarannya yang dengan gigih memajukan pendidikan dan

mengembangkan dunia pendidikan, sosial kemasyarakatan. Tokoh pendiri Qotrun

Nada adalah KH. Burhanuddin Marzuki Bin KH. Marzuki.

KH. Dr. Burhanuddin Marzuki, dilahirkan di Bogor 1 Februari 1970.

Namanya disandarkan kepada ayahnya KH. Marzuki. Ia tumbuh berkembang dari

keluarga yang religius dan cinta kepada para alim ulama. Namanya sangat dikenal

oleh masyarakat Depok, khusunya Cipayung Jaya, karena perannya dalam dunia

pendidikan dan kemasyarakatan. Ia adalah putra dari KH. Marzuki dan Ibu Hj.

Hasanah. KH. Burhanuddin Marzuki memiliki 10 saudara kandung, yaitu: H.

Bahrudin, H. Komarudin (kakak), Hj Azizah, Bahriyah, Tuti Alawiyah,

Nursaidah, Marwiyah, Ahmad Safari, dan Syamsul Rizal (adik).41

Latar belakang pendidikan KH. Burhanuddin Marzuki dimulai di Sekolah

Dasar pada pagi hari dan setelah selesai dilanjutkan di sekolah diniyah untuk

mendalamkan ilmu agama pada siang hari. Tidak hanya di sekolah diniyah ia

mendalami ilmu pengetahuan agama bersama ayahnya KH. Burhanuddin dengan

39

Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Achyanudin Syakir, Kepala sekolah Pondok

Pesantren Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30). 40

Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren: Pengalaman Pondok Modern

Gontor Cet. 2, (Ponorogo: Trimurti Press, 2005) h. 199. 41

Wawancara Pribadi Dengan Ustd. Bahrudin Marzuki, Kepala Sekolah Pondok

Pesantren Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30).

Page 40: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

31

mengaji kitab di majelis ta’lim yang dipimpin para Habaib dan Alim Ulama yang

berada di Jakatra dan Bogor.

Setelah lulus Sekolah Dasar, pada tahun 1984 KH. Burhanuddin

melanjutkan sekolahnya ke pondok pesantren Darurrahman Jakarta yang dipimpin

oleh KH. Syukron Ma’mun. Ia belajar di Darurrahman selama 7 tahun, enam

tahun untuk belajar dan satu tahun untuk mengabdi di pondok Darurrahman 2

Leuwiliyang Bogor.42

Setelah tujuh tahun lamanya menuntut ilmu dan mengabdikan diri di

Darurrahman, K.H. Burhanuddin kemudian meminta izin kepada pimpinan

pondok pesantren Darurrahman untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi.

Pada tahun 1990 KH. Burhanuddin mendaftarkan diri ke IAIN yang sekarang

sekarang menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil Jurusan

Penerangan dan Penyiaran Agama (PPA) Fakultas Dakwah. Walaupun sudah

masuk perguruan tinggi, ia tidak lepas untuk mengkaji kitab-kitab kepada Habaib

dan Alim Ulama seperti kepada KH. Zaini, KH. Syafi’i Azami, Habib

Abdurrahman, Habib Umar, Habib Ali, Habib Abu Bakar, dan KH. Ahmad Zaini.

Di samping menuntut ilmu IA juga berdakwah pada hari-hari besar Islam dan

mengisi Khutbah Jum’at di daerah Depok dan Cileduk Tangerang.43

Pada tahun 1994 KH. Burhanuddin menyelesaikan pendidikannya di

perguruan tinggi. Dari bekal belajar di perguruan tinggi dan kepada para guru-

guru yang mengajarkan kitab, kini ia kembali memberikan ilmunya kepada

masyarakat luas dengan menjadi pengajar di sekolah dan di majlis ta’lim wilayah

Depok.

C. Tujuan Didirikan Pondok Pesantren Qotrun Nada

Adapun tujuan pendiri lembaga pendidikan pesantren adalah untuk

mempertahankan tradisi Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dan tujuan lain didasarkan

42

Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Achyanudin Syakir, Kepala sekolah Pondok

Pesantren Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30). 43

Wawancara Pribadi Dengan Ustd. Bahrudin Marzuki, Kepala Sekolah Pondok

Pesantren Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30).

Page 41: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

32

pada ucapan yang sering diungkapkannya secara lisan pada setiap kesempatan.

Pemikiran K.H Burhanudin Marzuki didasarkan pada wahyu Allah.44

K.H Burhanudin Marzuki di dalam ungkapannya tidak menghendaki santri

menjadi seorang muslim yang semata-mata hanya mengejar kenikmatan akhirat

atau sebaliknya, hanya menikmati kenikmatan dunia saja, tetapi menghendaki

agar santri menjadi seorang muslim yang seimbang hidupnya dalam mengejar

kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Ungkapannya didasarkan pada wahyu

Allah bahwa dalam menjalani hidup, manusia yang diciptakan untuk menjadi

khalifah di bumi harus dapat menciptakan, membina dan menjalani tiga derajat

hubungan secara harmonis, yakni hablun min al-allah (hubungan dengan Allah)

hablun min an-naas (hubungan dengan manusia) dan hablun min al-alam

(hubungan dengan alam).

Ketiga komponen hubungan tersebut harus terintegrasi dalam kesatuan

yang sangat utuh. Hal ini berarti bahwa setiap anak didik dalam konsep

pendidikan Islam harus dipersiapkan dan diarahkan untuk mencapai tiga

komponen tersebut. Ketiga komponen tersebut, bila diuraikan dalam subyek mata

pelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut: komponen hablun min al-allah, adalah

subyek-subyek yang mengungkapkan pengenalan kepada Allah melalui ayat-ayat

tanziliyah. penjabarannya dalam bentuk mata pelajaran meliputi Tauhid, Fiqih,

Tafsir, Hadits, Akhlaq, dan Tasawuf.

Adapun komponen hablun min an-naas adalah subyek-subyek yang masuk

ke dalam kelompok ilmu-ilmu sosial, sedangkan hablun min al-alam adalah

subyek-subyek mata pelajaran yang menguraikan hubungan manusia dengan

alam, termasuk ke dalam kelompok ini adalah Fisika, Kimia, Biologi dan

Matematika.

Begitu juga tujuan yang ditanamkan tertuang di dalam panca jiwa Pondok

Pesantren Qotrun Nada sebagai berikut:

1. Keikhlasan

44

Wawancara Pribadi Dengan KH. Burhanuddin Marzuki, Kepala Sekolah Pondok

Pesantren Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30)

Page 42: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

33

Jiwa ini berarti melakukan segala perbuatan tanpa pamrih atau tanpa

mengharapkan imbalan sesuatu dari manusia. Segala pekerjaan dilakukan semata-

mata dengan niat ibadah Lillah. Guru ikhlas dalam mendidik, murid ikhlas

dididik, orang tua ikhlas menitipkan anaknya di pesantren. Faktor keikhlasanlah

yang menjadi salah satu wasilah ilmu mudah untuk disampaikan.

2. Kesederhanaan

Kehidupan di dalam Pondok diliputi oleh suasana kesederhanaan.

Sederhana tidak berarti pasif tidak juga miskin. Kesederhanaan itu berarti sesuai

dengan kebutuhan dan kewajaran. Kesederhanaan mengandung nilai-nilai

kekuatan, kesanggupan, ketabahan, penguasaan diri dalam menghadapi

perjuangan hidup.

3. Berdikari

Berdikari atau kesanggupan menolong diri sendiri tidak saja dalam arti

santri sanggup belajar dan berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri,

secara tidak langsung Qotrun Nada melatih para santri untuk lebih mandiri

sehingga tidak menyandarkan hidupnya kepada bantuan dari orang lain.

4. Ukhuwah Islamiyah

Kehidupan di pondok diliputi suasana persaudaraan yang akrab, segala

suka dan duka dirasakan bersama dalam jalinan persaudaraan sesama muslim.

5. Bejiwa Bebas

Bebas didalam berfikir dan berbuat selama semua itu tidak menyalahi

koridor kesopanan dan keagamaan. Yakni bebas dalam menentukan masa depan,

bebas dalam memilih jalan hidup, dan bahkan bebas dari berbagai pengaruh

negative dari luar. Kebebasan ini tidak boleh disalah gunakan menjadi terlalu

bebas sehingga kehilangan arah dan tujuan atau prinsip.45

D. Visi dan Misi Pondok Pesantren Qotrun Nada

Adapun visi dan misi pondok pesantren Qotrun Nada yaitu:

Visi : Menyiapkan generasi yang berakhlakul karimah serta menguasai

berbagai disiplin ilmu untuk peran khidmadnya di masyarakat.

45

Arsip Pondok Pesantren Qotrun Nada, Profil Pondok Pesantren Qotrun Nada, (Dilihat

15 Agustus 2017).

Page 43: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

34

Misi: المـحافظة على القديم الصالح واألخذ بالـجديد األصلح

(Melestarikan nilai-nilai klasik yang baik dan mengambil nilai-nilai

baru yang lebih baik).46

Visi misi tersebut di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari para

santri Qotrun Nada, seperti kegiatan belajar mengajar dengan tujuan tercapainya

visi Pondok Pesantren Qotrun Nada. Kemudian dalam Pondok Pesantren

melestarikan nilai-nilai klasikal, tetapi melestarikan pembelajaran tentang kitab-

kitab salafy, serta mempelajari nilai-nilai yang baik seperti pembelajaran Bahasa

Inggris, komputer dan ekstrakulikuler yang dapat diikuti oleh seluruh santri.

46

Ibid.

Page 44: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

35

BAB IV

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA KOTA

DEPOK

A. Dalam Bidang Pendidikan

Menurut pendapat Atiyah al-Ibrasyi pendidikan adalah mempersiapkan

manusia supaya hidup dengan sempurna dan berbahagia mencintai tanah air, tegap

jasmaninya, sempurna budi pekertinya, teratur pikirannya, halus perasaannya,

mahir dalam pekerjaannya, bertolong menolong dengan orang lain, manis tutur

bahasanya, baik dengan lisan atau tulisannya. Sementara Al-Attas mendefinisikan

pendidikan sebagai proses menanamkan adab kepada manusia.45

Lembaga pendidikan pesantren di Indonesia memiliki sejarah yang

panjang sama halnya dengan pendidikan nasional. Keduanya memiliki ciri khas

sistem pendidikan pengajaran sendiri-sendiri. Pendidikan pesantren memulainya

dengan sorogan, namun dalam perkembangan selanjutnya, tampaknya pendidikan

di pesantren mulai mengikuti perkembangan zaman, dengan melakukan

pembaharuan dalam sistem dan metode pendidikannya, sehingga berdirilah

lembaga pendidikan madrasah di lingkungan pondok pesantren, dengan

menggunakan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum.

Pondok pesantren Qotrun Nada sebagai lembaga pendidikan Islam, dalam

kiprahnya tidak hanya menyelenggarakan pendidikan agama saja, tetapi juga

menyelenggarakan pendidikan umum dan agama dalam menghadapi masa depan.

Dengan pendirian pondok pesantren ini, secara tidak langsung pesantren Qotrun

Nada telah memainkan peran dalam bidang pendidikan dan lambat laun

berkembang menjadi pesantren yang terorganisir dengan didirikannya sekolah di

lingkungan pesantren.46

Untuk itu, pondok pesantren Qotrun Nada telah

menyediakan sarana dan fasilitas guna menunjang keberhasilan program

pembinaan tersebut. Pondok pesantren Qotrun Nada menerapkan dua jenis

pendidikan yaitu pendidikan Pesantren dan pendidikan formal. Pendidikan

45

Abdullah Syukri Zarkasyi,Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada,2005), h. 21. 46

Wawancara Pribadi Dengan Ustdz H. Bahrudin Marzuki , Kepala Ssekolah Pondok

Pesantren Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30).

Page 45: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

36

pesantren meliputi kegiatan pengajian kitab kuning dan muhadhoroh, sedangkan

pendidikan formal mengikuti sisdiknas Kementerian Agama.

Tenaga pengajar yang ada di pondok pesantren Qotrun Nada, hampir

semuanya alumni pondok pesantren yang mengabdikan dirinya kepada pondok

pesantren dan alumni juga berpengaruh dalam pengembangan awal berdirinya

pondok pesantren. Selain itu, tenaga pengajar di pondok pesantren Qotrun Nada

juga lulusan dari berbagai Universitas di Indonesia dan Luar Negri.

Perkembangan pembangunan infastruktur di Pondok pesantren Qotrun

Nada mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari

meningkatnya bangunan dari tahun ke tahun. Artinya peran pondok pesantren

memberikan pengaruh yang cukup besar bila ditinjau dari infrastruktur lembaga

pendidikan di Kota Depok. Bila ditinjau dari output (alumni) pondok pesantren

Qotrun Nada tiap tahunnya mengalami peningkatan yang sangat pesat sangat

secara kuantitas dengan banyaknya alumni yang keluar tiap tahunnya.47

Pondok pesantren Qotrun Nada adalah lembaga terstruktur mempunyai

bentuk perkembangan pertama di bidang pendidikan, pendidikan formal.

pendidikan pesantren, pendidikan ekstrakulikuler, kedua bidang dakwah dan

ketigabidang sosial keagamaan. Organisasi yang ada di pondok pesantren Qotrun

Nada meliputi Ikatan Santri Qotrun Nada (ISQN) dan di kenal di sekolahan

umum dengan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Organisasi ISQN ini

menerapkan peraturan dan disiplin sebagai rambu dan batas dalam proses

pembiasaan kepada santri agar disiplin dan mentaati peraturan yang ada di pondok

pesantren Qotrun Nada. CBIL (Central Basic Improving Language) adalah

organisasi yang mengurusi tentang bahasa yang di pondok pesantren Qotrun

Nada, sedangkan GPQN (Gerakan Pramuka Pondok Pesantren Qotrun Nada)

adalah organisasi yang mengurusi tentang kepramukaan yang ada di pondok

47

Wawancara Pribadi Dengan Ustdz Achyanuddin Syakir, Kepala Sekolah Pondok

Pesantren Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30)

Page 46: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

37

peantren Qotrun Nada. Ketiga organisasi tersebut berada di bawah bimbingan

dewan majlis guru.48

Pondok pesantren Qotrun Nada yang dirintis oleh Abuya KH.

Burhanuddin Marzuki banyak mencetak para generasi penerus yang dapat

mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu yang didapat di pesantren, terbukti

para alumninya menjadi orang-orang yang berguna di masyarakat. Kegiatan

pendidikan pondok pesantren Qotrun Nada dapat diklasifikasikan menjadi tiga:

1. Pendidikan Formal

Pendidikan sekolah yang dilaksanakan pondok pesantren Qotrun Nada

menggunakan kurikulum Kementerian Agama dan lembaga pendidikan yang ada

di pondok pesantren Qotrun Nada terdiri dari Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan

Madrasah Aliyah (MA).49

Madrasah Tsanawiyah dan Madrsah Aliyah Qotrun Nada mempunyai

kegiatan yang sama seperti sekolah-sekolah pada umumnya dan telah lama

dikembangkan metode pengajaran kepada murid secara variatif. Artinya bahwa

sistem yang digunakan adalah pendekatan kepada murid dalam mengantarkan

pada suatu materi yang benar-benar yang sesuai dengan cara belajar yang baik.

Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya fenomena atau suasana berbeda yang

dihadapi lembaga pendidikan Pondok Pesantren Qotrun Nada, maka para guru

diberikan kelonggaran dalam menerapkan metode-metode mengajar sesuai yang

diperlukan, diantaranya diskusi kelas atau kelompok, dan metode pemberian

tugas.

Mata pelajaran yang diajarkan mengikuti kurikulum Kementrian Agama

dan Sisdiknas yakni Al Qur’an hadits, Aqidah Ahlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan

Islam, Ppkn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Biologi, Ekonomi,

Sosiologi, Geografi, Matematika.

48

Wawancara Pribadi Dengan Ustdz Achyanuddin Syakir, Kepala Sekolah Pondok

Pesantren Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30) 49

Wawancara Pribadi Dengan Ustd Anwar Zainudin, sekretaris Pondok Pesantren Qotrun Nada,

(Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30).

Page 47: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

38

Pondok pesantren Qotrun Nada didirikan untuk mendidik murid agar

memperoleh tambahan ilmu agama dan pengetahuan umum sebagai bekal untuk

memainkan perannya di dalam masyarakat. Pendidikan yang diterapkan pondok

pesantren Qotrun Nada selain untuk menjamin penguasaan materi yang disajikan

juga mempertahankan tradisi Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.

2. Pendidikan Pesantren

Pada mulanya pendidikan pesantren memakai sistem pendidikan salaf.

Pendidikan salaf adalah sistem pendidikan yang tetap mempertahankan materi

pembelajaran yang bersumber dari kitab-kitab Islam klasik. sistem pengajaran

yang dilakukan dipesantren menggunakan metode sorogan dan bondongan. Tinggi

rendahnya ilmu seseorang diukur dari penguasaannya kepada kitab-kitab

tersebut.50

Pondok Pesantren Qotrun Nada dalam menggunakan kitab pelajarannya

sama dengan pesantren yang lainnya menggunakan kitab-kitab klasik, hasil karya

dari ulama-ulama terdahulu berbagai disiplin ilmu seperti: Nahwu, Shorof, Tafsir,

Fiqih, Mustholahul Hadits, Tauhid, Aqidah, Ushul Fiqh dan lain-lain. Biasanya

pengajian kitab ini dilakukan mulai dari setelah sholat subuh hingga sampai

malem hari dengan diselingi waktu istirahat.

Adapun sistem pengajaran dan penyampaian materi pelajaran adalah

sebagai berikut: a). Mengulang dan mengulas kembali pelajaran yang lalu terlebih

dahulu disetiap memulai pengajian atau pelajaran, b). Memberi arti pada setiap

kata di bawah kalimat sehingga melalui cara ini diharapkan santri mengetahui tata

bahasa Arab secara benar, c). Memberi terjemahan bebas terhadap kalimat yang

telah diterjemahkan, d). Menjelaskan materi dalam bentuk ceramah dengan

menguraikan materinya dengan sumber lain yang ada relevensinya dengan materi

pembahasan tersebut.

3. Ekstrakulikuler

Pondok pesantren Qotrun Nada dalam mengantisipasi persaingan bebas

khususnya dalam pendidikan formal mengadakan berbagai kegiatan extrakulikuler

50

Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di

Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2007), h. 50

Page 48: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

39

sebagai wadah dalam mengembangkan bakat dan minat santri dalam hal

pendidikan keterampilan.

Ada beberapa kegiatan yang ada di pondok pesantren Qotrun Nada yaitu:

pramuka, marawis, hadrah, kaligerafi, letter, dekorasi, latihan pidato memakai tiga

bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris, olahraga (Futsal,Tenis meja,volly dll),

angklung, tari, rabana, nasyid, beladiri dan komputer. Program komputer

dilakukan pesantren dengan mewajibkan santrinya mengikuti kegiatan komputer

agar dapat menguasai mengoperasikannya karena memang sudah menjadi

kebutuhan dasar di masa sekarang dan akan datang. Hampir semua lembaga

pendidikan maupun non pendidikan memanfaatkan layanan komputer.

Kemampuan komputer sudah menjadi kebutuhan yang harus dimiliki oleh semua

santri dan menghadapi teknologi yang semakin berkembang.

B. Dalam Bidang Dakwah

Pondok pesantren Qotrun Nada selain berperan sebagai lembaga

pendidikan, juga berperan sebagai pusat dakwah Islam. Kedua lembaga disatukan

untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Secara bahasa

(etimologi) kata dakwah berasal dari bahasa Arab, dari kata da’a-yad’u-da’watan,

artinya mengajak, memanggil.51

Sedangkan menurut Toha Yahya, dakwah adalah

mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan

perintah Allah swt untuk kebaikan di dunia dan di akhirat.52

Tujuan utama dakwah adalah menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan

hidup di dunia maupun akhirat dengan selalu mejaga syariat yang telah digariskan

oleh Allah swt, terutama ketaqwaan manusia terhadap Tuhan-Nya.

Dari ungkapa di atas dapat dipahami bahwa dakwah pada hakikatnya

adalah segala aktifitas dan kegiatan yang mengajak orang untuk berubah dari satu

situasi yang mengandung nilai kehidupan yang bukan Islam kepada nilai

kehidupan yang Islami. Aktifitas kegiatan tersebut dilakukan dengan mengajak,

menyeru, tanpa tekanan, paksaan dan provokasi, dan bukan pula dengan bujukan

51

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al- Ikhlas, 1983) , h.

17. 52

Toha Yahya Oemar, Ilmu Da’wah, (Jakarta, Widjaya, 1983), h. 1.

Page 49: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

40

dan rayuan pemberian sembako.53

Selain sebagai lembaga pendidikan, Pesantren

juga sebagai pusat dakwah. Dalam bidang dakwah ponndok pesantren Qotrun

Nada berperan sangat aktif, kegiatan dakwah yang ada dipondok pesantren Qotrun

Nada anatara lain:

a. Dakwah Bil Lisan

Dakwah bil lisan adalah penyampaian informasi atau pesan melalui lisan (

Ceramah).54

Dakwah bi lisan mempunyai beberapa cara seperti: khutbah,

ceramah, pidato. Dakwah bi lisan yang dikembangkan oleh pimpinan Pondok

Pesantren Qotrun Nada yaitu melalui pengajian atau Majlis ta’lim dan pada hari-

hari besar Islam.

Kegiatan ta’lim yang dilakukan pondok pesantren Qotrun Nada pada

setiap bulan sekali. Dalam pengajian bulanan ini dihadiri oleh wali santri para

masyarakat sekitar daerah Cipayung Jaya. pengajian ini dilaksanakan pada hari

minggu pertama pada pukul 09:00 sampai dengan 12:00 WIB. Dalam pengajian

bulanan pembahasan mengenai tentang masalah fiqih dalam pengajian kitab ini

dipimpin oleh KH. Burhanuddin Marzuki (Pimpinan Pondok Pesantren Qotrun

Nada). 55

Sebelum pengajian dimulai, pengajian diisi dengan membaca Sholawat

Nabi SAW diteruskan dengan pembacaan Dzikir, pembacaan maulid Simtudduror

dan di selingi dengan hadrah untuk menunggu wali murid dan masyarakat

Cipayung berdatangan untuk dimulainya pengajian tersebut. Dengan adanya

sebuah pengajian yang diadakan sebulan sekali oleh pondok pesantren Qotrun

Nada ini banyak sekali yang didapat oleh para jamaah yang hadir salah satunya

mendapatkan wawasan ilmu agama yang mereka dapat terutama dalam masalah-

masalah ilmu fiqih.

b. Dakwah bil Hal

53

Munzir Suparta, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet ke-3, h .xi. 54

Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 215. 55

Wawancara Pribadi Dengan Ustdz Bahrudin Marzuki, Kepala Sekolah Pondok

Pesantren Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30)

Page 50: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

41

Dakwah bil hal adalah dakwah dengan perbuatan nyata, Dakwah dalam

bentuk ini dapat dilakukan oleh setiap orang dimanapun berada dengan profesi

apapun. merupakan usaha merintis dan memperaktekan ajaran Islam dalam

kehidupan sehari-hari.56

Dakwah bil hal yang dikembangkan oleh KH. Burhanuddin Marzuki

adalah mendirikan pondok pesantren. Adanya pondok pesantren yang didirikan

oleh beliau telah memberikan kontribusi terhadap masyarakat setempat dan

khusunya masyarakat Kota Depok. Tidak hanya itu saja, pondok pesantren dalam

menjalankan dakwah bil hal dengan cara memberikan santunan kepada anak

yatim dan janda yang berada di sekitar pondok pesantren Qotrun Nada pada

malam Nuzulul Qur’an. Selain itu Qotrun Nada juga memberikan hewan qurban

pada setiap bulan Dzulhijjah. Dalam dakwah bil hal lainnya Qotrun Nada

memberikan keringanan biaya pendidikan bagi para santri dengan tujuan untuk

membantu yang kurang mampu agar tetap bisa melanjutkan pendidikan.

C. Dalam Bidang Sosial Keagamaan

Hubungan pondok pesantren dengan masyarakat sekitar sangat berbeda-

beda, sesuai dengan fungsi dan peranan pondok pesantren tersebut serta kegiatan-

kegiatan yang dilakukan. Pondok pesantren Qotrun Nada tidak berfungsi sebagai

lembaga agama saja tetapi juga sebagai lembaga sosial yang berusaha

memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan. Untuk itu pondok pesantren

Qotrun Nada sangat menanggapi akan persoalan-persoalan yang ada

dimasyarakat, pondok pesantren yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman

warga. Sebagai mahluk sosial pastilah saling membutuhkan antara satu dengan

yang lainnya, maka pesantren berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat

yang serta merta ditunjukkan untuk mencari ridho Allah SWT, dan untuk

meningkatkan kerukunan antara sesama masyarakat.57

Peran pondok di dalam masyarakat tidak hanya sebagai lembaga

pendidikan, melainkan juga sebagai lembaga mebawa paham-paham tentang

56

Munir, Op. Cit, h. 216. 57

Wawancara Pribadi Dengan Ustdz H. Bahrudin Marzuki , Kepala Ssekolah Pondok

Pesantren Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30).

Page 51: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

42

agama Islam.58

Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam

yang tertua di Indonesia, keberadaannya hingga kini masih terus memperlihatkan

perkembangan dan berusaha untuk memenuhi serta meningkatkan fungsi dan

perannya sebagai wadah untuk membina umat Islam sekitarnya. Dalam usaha ini,

pondok pesantren telah melakukan segala tindakan dan perbuatan yang membawa

aktivitas secara intensif, sebagai suatu pembinaan yang dilakukan untuk mencapai

hasil memuaskan.

Kebanyakan pondok pesantren di samping memaikan peran atau fungsi

tradisionalnya, juga memaikan peran atau fungsi sosial. Dengan fungsi ini

pesantren diharapkan lebih berkompeten terhadap fenomena-fenomena yang ada

di masyarakat. Hubungan pesantren dengan masyarakat sekitarnya tentu sangat

bervariasi, sesuai dengan kebutuhan fungsi dan peranan pesantren-pesantren itu

sendiri serta kegiatan yang dilakukan. Untuk itu, peran pondok pesantren Qotrun

Nada dalam masyarakat, dilakukannya mengadakan suatu kegiatan yang ada

hubungannya dengan keagamaan yaitu:

a. Pemotongan dan pembagian hewan qurban

Kegiatan ini dilakukan setiap hari raya idul adha. Pondok pesantren

Qotrun Nada mengadakan pembagian hewan qurban kemasyarakat khususnya

kalangan menengah kebawah dan panitia sosial lainnya. Pembinaan yang

dilakukan pondok pesantren Qotrun Nada adalah adanya kepedulian sosial rasa

tanggung jawab dari orang-orang yang mampu untuk menyisihkan sebagian

hartanya dengan memberikan hewan qurban kepada orang-orang yang lebih

membutuhkan sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Dengan pemberiaan hewan

qurban ini diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup rukun, tidak

membeda-bedakan kelas atau kedudukan akan tercipta serta harmonis sebagai

wujud pengalaman ajaran agama setiap individu masyarakat.59

58

Hasbullah, Kapital Selekta Pendidikan Islam, Cet. I, Jakarta: Rajawali Press, 1996. h.

42 59

Wawancara Pribadi Dengan Ustdz H. Bahrudin Marzuki , Kepala Ssekolah Pondok

Pesantren Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30).

Page 52: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

43

Dalam teknisi pembagian daging qurban, biasanya pembagian ini dibantu

oleh beberapa panitia yakni para ustad yang ada di pondok pesantren Qotrun Nada

agar dalam pelaksanaan pembagian daging qurban berjalan dengan tertib. Sistem

pembagiannya dengan cara memberikan kupon kepada masyarakat, yang mana

kupon itu sudah diberikan oleh panitia yang ada di pondok Pesantren Qotrun Nada

kepada masyarakat setempat. Selain dibagikan untuk masyarakat setempat, santri

Qotrun Nada juga berhak untuk menicipi hasil dari penyembelihan hewan qurban

tersebut karena dari penyembelihan tersebut ada sebagian hak para santri Qotrun

Nada.

b. Santunan kepada anak yatim piatu

Dalam kegiatan ini pemberdayaan anak yatim piatu merupakan salah satu

kegiatan sosial Pondok Psantren Qotrun Nada yang dilakukan untuk meringankan

beban anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya, serta hidup yang tidak

mencukupi dari segi materil. Dengan harapan agar santri pondok pesantren Qotrun

Nada terus belajar walaupun mereka yatim dan piatu.

Kegiatan santunan yang dilakukan pondok pesantren Qotrun Nada pada

anak yatim yaitu ketika pada malam Nuzulul Qur’an. acara diisi dengan

pembacaan dzikir, maulid, sholawat dan ceramah agama. Pondok pesantren

Qotrun Nada memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak yatim piatu atau

anak-anak yang kurang mampu yang membutuhkan dan ingin belajar dipondok

pesantren Qotrun Nada.

c. Menerima titipan zakat, infaq, shodaqoh

Adapun zakat fitrah dilakukan setahun sekali bertepatan dengan bulan suci

Ramadhan. Zakat, infaq, dan shodaqoh ini kemudian disalurkan kepada

masyarakat yang berhak menerimanya. Dalam hal ini pondok pesantren hanya

bertindak sebagai koordinator.

Page 53: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

44

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan, mempelajari, meneliti, berbagai macam

permasalahan dalam penulisan skripsi ini yang berjudul “ Perkembangan Pondok

Pesantren Qotrun Nada Cipayung Jaya Kota Depok 1996-2016”. Akhirnya penulis

pada tahapan kesimpulan dari seluruh pembahasan dalam bab sebelumnya, maka

penulis menyimpulkan sebagai berikut:

1. Pondok pesantren Qotrun Nada dalam sejarahnya telah mengalami

perkembangan yang sangat pesat bahkan sejak berdirinya tahun 1996-2016.

Pondok Pesantren Qotrun Nada adalah sebuah lembaga keagamaan yang

terletak di Keluraha Cipayung Jaya Kecamatan Cipayung Kota Depok.

Pondok pesantren Qotrun Nada yang mempunyai luas tanah 2000 M2. Peran

pondok pesantren Qotrun Nada dan KH. Burhanuddin Marzuki dapat

dikatakan berhasil bahkan berkembang dengan pesat di Kota Depok.

Keberhasilan pondok pesantren Qotrun Nada dilihat dari semakin

bertambahnya jumlah infrastruktur lembaga pendidikan dan juga input dan

output santri yang semakin bertambah.

2. Perkembangan tersebut terletak dalam bidang pendidikan yang tidak hanya

menyelenggarakan pendidikan agama saja tetapi juga menyelenggarakan

pendidikan yang modern yaitu agama dan umum untuk menghadapi masa

depan, dalam bidang dakwah dengan menggunakan dakwah bil lisan dan bil

hal, dan dalam bidang sosial agama berupa santunan yatim piatu, pembagian

zakat dan juga pemotongan hewan qurban.

B. Saran

Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pondok pesantren Qotrun

Nada penulis memberikan saran-saran sebagai berikit:

a. Diharapkan ada peneliti yang meneruskan penelitian lebih lanjut terkait

dengan perkembangan pondok pesantren Qotrun Nada.

Page 54: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

45

b. Diharapkan kepada seluruh santri baik laki-laki maupun perempuan mutlak

mengikuti peraturan atau tata tertib dan program yang sudah disusun oleh

pengurus pondok pesantren.

Page 55: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

46

DAFTAR PUSTAKA

Data Tertulis

Azra, Azyumardy. Pendidikan Islam Tradisional & Modernisasi Menuju

Milenium Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu 2000.

Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logoso Wacana

Ilmu, 1999.

Arsip, Pondok Pesantren Qotrun Nada. Profil Pondok Pesantren Qotrun Nada,

Dilihat 15 Agustus 2017.

Brosur, Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Qotrun Nada T.A 2016/2017

Tsanawiyah dan Aliyah. dilihat 16 Agustus 2017.

Bunga Rampai Kota Depok. Depok: Pamdu Karya,2002.

Daulay, Haidar Putra. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di

Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2007.

Dhofier, Zamaksyari. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES, 1982.

Gottschalk, Luis. Mengerti Sejarah Ter. Nugroho Notosusanto. Jakarta: UI Press,

1985.

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1996.

Hasbullah, Kapital Selekta Pendidikan Islam, Cet. I, Jakarta: Rajawali Press,

1996.

Haidar, Amin. Masa Depan Pesantren. Jakarta: IRD Press, 2004

Kartodirdjo, Sartono. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Sejarah. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Kota Depok Dalam Angka 2015, Depok: Badan Pusat Statistik, 2015.

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Seajarah. Yogyakarta: Tiawa Wacana, 2013.

Laporan tahunan 2016, Kecamatan Cipayung,

Madjid, Nurcholis. Bilik-bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta:

Paramadina, 1997.

Page 56: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

47

Mastuhu. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Suatu Kajian Tentang Unsur

Dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS, 1994.

Mastuki HS, Intelektualisme Pesantre. Jakarta: Diva Pustak, 2006.

Ma’shum, Saefullah. ed, Dinamika Pesantren: Telaah Kritis Keberadaan

Pesantren

saat ini, Cet. I. Jakarta: Yayasan Islam al-Hamidiyah,1998.

Munir, Metode Dakwah. Jakarta: Kencana, 2006.

Mumuh, Muhsin. Depok Masa Pendudukan Jepang Hingga Masa Orde Baru.

Depok:Kantor Arsip Dan Perpustakaan, 2015.

Oemar, Toha Yahya. Ilmu Da’wah. Jakarta, Widjaya, 1983.

Profil Kota Depok, Sejarah Singkat Kota Depok 2006. Perpustakaan Umum Kota

Depok, Dilihat 26 Juli 2017 Pukul, 12:38 Wib.

R. Bulan, Wahidin. Depok Merajut Asa Membangun Kota. Depok: Pokja

Wartawan Depok, 2005.

Ritzer, George. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2011.

Said, Mohamad dan Junimar Affan. Mendidik Dari Zaman ke Zaman. Bandung:

Jemmars, 1978.

Suparta, Munzir. Metode Dakwah. Jakarta: Kencana, 2009.

Syukir, Asmuni. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al- Ikhlas,

1983.

Tjandrasasmita, Uka. Pertumbuhan dan Perkembangan Kota-kota Nuslim di

Indonesi. Kudus: Menara Kudus, 2000.

Zarkasyi, Abdullah Syukri. Manajemen Pesantren: Pengalaman Pondok Modern

Gontor Cet. 2. Ponorogo: Trimurti Press, 2005.

Zarkasyi, Abdullah Syukri. Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2005.

Ziemek, Manfred. Pesantren Dalam Perubahan Sosial. Jakarta: P3M, 1986.

Page 57: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

48

Data Elektronik

www.depok.go.id (diakses, 26 juli 2017 pukul, 12:38 Wib).

www.depokkota.bps.go.id (diakses, 26 Juli 2017 pukul, 12:38 Wib).

www.Metro.Tempo.co (diakses, 26 juli 2017 pukul, 12:38 Wib).

Data Wawancara

Wawancara Pribadi Dengan KH. Burhanudin, Pengasuh Pondok Pesantren Qotrun

Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30).

Wawancara Pribadi Dengan Ustd Anwar Zainuddin, sekretaris Pondok Pesantren

Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30).

Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Achyanudin Syakir, Kepala sekolah Pondok

Pesantren Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30).

Wawancara Pribadi Dengan Ustd. Bahrudin Marzuki, Kepala Sekolah Pondok

Pesantren Qotrun Nada, (Cipayung Jaya, 15 Agustus 2017 pukul 09:30).

Page 58: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

49

LAMPIRAN

DOKUMENTASI PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA

Foto bersama KH. Burhanudin Marzuki Pengasuh Pondok Pesantren Qotrun Nada

Foto Bersama Ustd Anwar Zainudin Sekretaris Pondok Pesantren Qotrun Nada

Page 59: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

50

Ustad & Ustadzah Pondok Pesantern Qotrun Nada

Kantor guru Pondok Pesantren Qotrun Nada

Page 60: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

51

Acara Upacara 17 agustus santri dan santriwati PPQN

Pasukan khusus gerakan Pramuka Pondok Pesantren Qotrun Nada

Pelepasan Praktek Pengabdian Masyarakat santri akhir sanah (PPM)

Page 61: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

52

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pondok Pesantren Qotrun Nada

Peringatan Malam Isra’ Mi’raj

Peringatan Malem Nuzulul Qur’an PPQN

Page 62: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

53

Masjid Putri PPQN

Masjid Putra PPQN sebelum di renovasi

Bangunan Baru Masjid Putra dalam tahap renovasi

Page 63: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

54

Belajar Formal santriwati Pondok Pesantren Qotrun Nada

Belajara Non formal santri Pondok Pesantren Qotrun

Penyembelihan Hewan Qurban Pondok Pesantren Qotrun Nada

Page 64: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

55

Pembukaan LDK Pondok Pesantren Qotrun Nada

Peserta LDK santri Putra Pondok Pesantren Qotrun Nada

Page 65: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

56

DATA PENGAJAR PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA

NO NAMA GURU PROGRAM STUDI

1 Ust. Drs. H. Abdillah Hasani, MM Ilmu hadits

2 Ust. H. Mahfuzin Noor, Lc Dirasah Arabiyah I

3 Ustzh. Yayah Ummu Adiyah, S.Ag, MM Dirasah Arabiyah II

4 Ust. Ahmad Suja'i, S.Pd. Bahasa Indonesia

5 Ust. Drs. Mukri Ilmu pengetahuan sosial

6 Ustzh. Hj. Oon Haeronah, S.Pd.I Ilmu pengetahuan Alam

7 Ust. H. Zaenal Arifin, S.Ag Aqidah Ahklaq

8 Ustzh. Nani Prihatini, S.Pd.I Dirasah Arabiyah I

9

Ust. H. Abdul Choir, S.Ag

Sejarah Kebudayaan

Islam

10 Ust. H. Samulloh, S.Ag, M.Pd. fiqih & Ilmu Tafsir

11 Ust. Musa Abadi Wahab, S.Pd.I Aqidah Ahklaq

12 Ust. Komaruddin, S.Pd.I Aqidah Ahklaq

13

Ust. Ayub Sholihin, S.Pd.I

Fiqih & Alfiyah Ibnu

malik

14

Ust. Muhammad Ali, S.Pd.I

Sejarah Kebudayaan

Islam

15 Ustzh. Rostiawati, S.Pd. Matematika

16

Ustzh. Raudhatul Millah, S.Pd.I

Insya & Dirasah

Arabiyah I

17

Ust. Hendra Hidayat, S.H.I, M.Pd.

Pendidikan Pancasila dan

Kewargaan

18 Ust. Mulyadi, SS Bahasa Inggris

19 Ust. Pepen Apendi, M.Hum Pendidikan Pancasila dan

Page 66: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

57

Kewargaan

20 Ust. Saipul Hidayat, S.H.I Insya

21 Ust. Andi Shofian Efendi, S.H.I Bahasa Inggris

23 Ust. Muhammad Fitri Yadi, S.H.I Al Qur’an Hadits

25

Ust. Ahmad Fauzi Bahtiar, S.Pd.I

Sejarah Kebudayaan

Islam

26 Ustzh. Eni Fitriyah, S.Pd.I Al Qur’an Hadits

27

Ust. Ahmad Tobari, S.Pd

Pendidikan Pancasila &

Kewargaan

29 Ust. Sandy Meylaz, S.Pd.I Dirasah Arabiyah

30 Ust. Habibi Hasan, S.Pd. Bahasa Indonesia

31

Ust. Humaidi Mufa, S.Pd.I

Bahasa Indonesia dan

Ilmu Tafsir

32

Ustzh. Liana Sari, S.Pd.I

Sejarah Kebudayaan

Islam & Tarikh Khulafah

33

Ust. Alfian Haikal, S.Pd.I

Al Qur’an Hadits &

Jurumiyah

34

Ustzh. Nilam Purnama Sari, S.Pd.I

Grammar, Bahasa

Inggris, & Jurumiyah

35 Ustzh. Maswanih, S.Pd. Matematika

36

Ustzh. Farida, S.Pd.I

Dirasah Arabiyah &

Insya

37 Ust. Muhammad Fahmi, S.Pd.I Siroh Nabawiyah

38 Ustzh. Alfiyah, S.Pd.I Bahasa Indonesia

39 Ust. H. Redi Gunawan, S.Pd.I Dirasah Arabiyah I

40 Ust. Juli Iskandar, S.Pd.I Fikih

41 Ust. Ryan Darusman, S.Sy. Grammar

Page 67: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

58

42

Ustzh. Nur Jannah

Matematika & Dirasah

Arabiyah II

43 Ust. Willy Albert Fauzi, S.Pd.I Ilmu Kalam & Tassawuf

44 Ustzh. Ade Subarkah, S.Pd Bahasa Inggris

45 Ust. Rizki Hermawan, S.Sos.I Ilmu Pengetahuan Sosial

46

Ustzh. Hani Zakiyah

Siroh Nabawiyah &

Jurumiyah

47 Ustzh. Melatussa'adah Matan Jurumiyah

48 Ust. Iqbal Fikri Maulana Insya

49 Ust. Miftah Abdul Latif Ilmu Pengetahuan Alam

50 Ustzh. Elisa Nurahmah, S.Pd Matematika

51 Ust. Abdussahlan Bahasa Inggris

52 Ustzh. Siti Labibah, S.Pd. Matematika & Jurumiyah

53

Ustzh. Neni Nafisatunnisa

Jurumiyah & Dirasah

Arabiyah II

54 Ust. Muhammad Imaduddin Balagho

55 Ust. Hoirul Umam Jurumiyah

56

Ust. M. Luthfy Hidayat

Pendidikan Pancasila dan

Kewargaan

57 Ust. Muhammad Syada'i Dirasah Arabiyah II

58

Ustzh. Aniyatur Rohmah

Dirasah Arabiyah II &

Alfiyah Ibn Malik

59

Ustzh. Hani Sa'id

Ushul Fiqih & Alfiyah

Ibn Malik

60

Ustzh. Baqiyyatus Sholihah

Dirasah Arabiyah II &

Imrithi

61 Ustzh. Sulaihatunnuroh Ilmu Hadits

Page 68: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

59

62 Ustzh. Iffatul Maula Faroidh

63 Ustzh. Siti Maryam Imrithi

64 Ust. Faizal Rizki Ilmu Tafsir & Jurumiyah

65 Ustzh. Kholifatun Nisa Fiqih

66

Ust. Muhammad Wildan

Ilmu Kalam, Fiqih, &

Ilmu Hadits

67 Ustzh. Mutmainnah Fiqih

68 Ust. Ahmad Satibi Matan Jurumiyah

69

Ust. Dirham Muhammad

Bahasa Indonesia &

Mtana Jurumiyah

70 Ust. Ibnu Ruslan Abdul Ghani Matan Jurumiyah

71

Ust. Syahru Robbi'ul Awwal

Bahasa Inggris &

Grammar

72 Ustzh. Halimatussadiyah Matan Jurumiyah

73

Ustzh. Robiah

Bahasa Inggris &

Grammar (English

Structure)

74 Ustzh. Siti Khoerunnisa Insya

75 Ustzh. Siti Sofiah Dirasah Arabiyah

76

Ustzh. Titin Nurjanah

Bahasa Inggris &

Grammar (English

Structure

77

Ustzh. Ifah Zulaifah, S.Pd.

Ilmu Pengetahuan Alam

& Matan Jurumiyah

78

Ust. Ahmad Junaidi

Imrithi &Dirasah

Arabiyah II

79 Ust. Nurul Ambiya

Ushul Fiqih, Dirasah

Arabiyah II, & Tarbiyah

Page 69: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

60

WaTa’lim

80 Ust. Alamsyah Matan Jurumiyah

81 Ust. Bilal Mushab Dirasah Arabiyah I

82 Ust. Muspik Amrulloh Matan Jurumiyah

83 Ust. Muhammad Yusuf Abdul Aziz Aqidah Ahklaq

84 Ustzh. Apriyanti Insya

85 Ustzh. Ayu Wandira Insya

86 Ustzh. Laila Anjani Insya

87 Ust. Haikal Fikri Dirasah Arabiyah

88

Ust. Badruzzaman

Faroidh, Alfiyah Ibn

Malik & Imrithi

89

Ust. Agus Riyadi

Tarikh Khulafah &

Tasawwuf

90

Ustzh. Farhatun Mardiyah

Dirasah Arabiyah II &

Imrithi

91

Ustzh. Nur Azizah

Ilmu Hadits & Dirasah

Arabiyah II

92 Ust. Ansori Muftri Sahara, S.Pd.I imrithi & Ushul Fiih

93

Ust. Fahmi Rizqi

Dirasah Arabiyah II, Ilmu

Hadits, Tasawwuf, &

Jurumiyah

94

Ustzh. Zulfatul Achfadz

Alqur’an Hadits &

Aqidah Ahklaq

95 Ustzh. Yayah Umi Masfiyah Jurumiyah

96

Ustzh. Iim Himmayah

Aqidah Ahklaq & Bahasa

Indonesia

97 Ustzh. Lisa Ameliani Balaghoh, Jurumiyah &

Page 70: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

61

Ushul Fiqih

98 Ustzh. Siti Syuaibah, S.Pd.I Insya

99 Ustzh. Nurul Bahiyah Siroh Nabawiyah

100 Ust. Syamsuddin, S.H.I Tarbiyah Amaliyah

101 Ust. Ryan Darusman, S.H.I Insya

Page 71: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

62

Tanskip Wawancara

Berikut ini adalah daftara pertanyaan dan jawaban hasil wawancara antara penulis

dengan pihak internal yaitu pengurus pondok pesantren Qotrun Nada.

Wawancara Pertama

Nama : KH. Burahanudin Marzuki, Selaku Pimpinan Pondok Pesantren Qotrun

Nada.

Hari, Tanggal Wawancara : 15 Agustus 2017

T: pada tanggal dan tahun brapakah pondok pesantren Qotrun Nada Berdiri?

J: pada tanggal 9 September 1996.

T: Bagaimana sejarah awal berdirinya pondok pesantren Qotun Nada?

J: pada walnya hanyalah sebuah majlis ta’alim yang belajar iqra dan Al Qur’an

tidak disangka pengajian ini banyak diminati masyarakat cipayung dan sekitarnya

akhirnya pada tahun 1996 mulailah diadakan penerapan pendidikan Islam yang

dikembangkan melalui pengajian kitab pada luar jam sekolah atau pada bahasa

masyarakat cipayung santri kalong. Pada waktu-waktu tertentu dan selesai

pengajian santri pulang kerumahnya masing-masing. Dengan seiring berjalannya

waktu peminat santri kalong semakin banyak, kemudian wali santri meminta agar

pengajian yang selama ini diadakan agar lebih dimaksimalkan lagi, maka pada

saat itulah santri diwajibkan untuk bermukim dimajlis taklim.

T: Kenapa dinamakan Qotrun Nada?

J: Qotrun Nada ini adalah pemberian nama dari guru saya Alm. KH. Ahmad

Zaini yang pada saat itu saya ingin mendirikan pesantren dan sowan kerumah

beliau. “ Qotrun Nada “ yang memiliki arti “ Tetesan Embun Pagi”, dengan nama

Qotrun Nada-lah kami selalu berharap bahwa nantinya santri kami akan menjadi

generasi penerus yang memiliki pemikiran kreatif, Inovatif, Serta Positif dan

dengan landasan yang berdasarkan Al- Quran dan Hadits, seperti halnya tetesan

Page 72: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

63

embun yang senantiasa Allah turunkan dari langit yang membawa pencerahan

untuk alam disekelilingnya.

T: apa tujuan didirikan lembaga pendidikan pondok pesantren Qotrun Nada?

J: adapun tujuan didirikannya lembaga pendidikan pondok pesantren Qotrun Nada

adalah untuk menjaga dan mempertahannkan tradisi Ahlus Sunnah Wal Jama’ah

dan juga tujuan lainnya tidak menghendaki santri menjadi seorang muslim yang

semata-mata hanya mngejar kenikmatan akhira atau sebaliknya, atau menikmati

kenikmatan dunia saja. Tetapi menghendaki agar seorang muslim itu seimbang

hidupnya `dalam `mengejar kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.

T: apa yang menjadi problem utama dari pengembangan pesantren ?

J: Masalah yang di hadapi adalah tentu saya sadari pembiayaan, karena maaf saya

termasuk orang yang tidak mau mudah membuat proposal untuk pembangunan

pesantren, saya yakin dengan prinsip keberkahan yang diajarkan oleh guru-guru

saya, dan juga dalam al-Quran di jelaskan siapa yang menolong agama Allah,

Allah akan menolongnya, jadi itu yang saya pegang secara Itiqomah.

T: mnurut abuya, apa yang menjadi rahasia sehingga pesantren tetap survive

dalam menerapkan sistem salafy dan modern?

J: itu yang td saya bilang keberkahan dan juga saya tanamkan kepada guru-guru

disini untuk menambahkan keikhlasan dalam menanamkan ilmu, tetapi bukan

berarti kami mengabaikan apa yang menjadi hak guru, dan juga saya yakin berkah

dari doa orang tua saya dan guru-guru saya.

Page 73: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

64

Wawancara ke -2

Nama : Ustd Achyanudin Syakir, Selaku Kepala Sekolah Pondok Pesantren

Qotrun Nada.

Hari, Tanggal Wawancara : 15 Agustus 2017

T: Bagaimana kurikulum pondok pesantren Qotrun Nada ?

J: kurikulum yang digunakan pondok pesantren Qotrun Nada yaitu perpaduan

antara kurikulum dari kementrian agama sesuai dengan sisdiknas dengan

kurikulum pondok modern dan pesantren salafiyah yang diselaraskan dengan satu

kesatuan menjadi kurikulum PPQN.

T: metode apakah yang diterapkan dipondok pesantren Qotrun Nada?

J: biasanya pesantren menerapkan metode yang sering dipakai atau yang dikenal

adalah metod sorogan, wetonan dan bandongan tetapi yang diterapkan selain

beberapa metode tersebut, Qotrun Nada juga menerapkan metode keteladanan. Ini

adalah metode yang paling efektif dan efesien.

T: bagaimana perkembangan organisasi Qotrun Nada?

J: Pondok pesantren Qotrun Nada mempunyai 3 organisasi yaitu terdiri dari

ISQN, CBIL, dan GPQN. ISQN ini menerapkan peraturan dan disiplin sebagai

rambu dan batas dalam proses pembiasaan kepada santri agar berdisiplin dan

mentaati peraturan yang ada di pondok pesantren Qotrun Nada, CBIL adalah

organisasi yang mengurus tentang basa yang berada dipondok pesantren Qotrun

Nada, sedangkan GPQN adalah organisasi yang mengurus tentang kepramukaan

yang berada di pondok peantren Qotrun Nada.

T: Apa yang menjadi program atau kegiatan unggulan pondok pesantren Qotrun

Nada sehingga menjadi beda dengan pondok lain?

J: Praktek Pengabdian terhadap masyarakat program ini adalah yang menjadi

pembeda pondok pesantren Qotrun Nada dengan pesantren-pesantren lain.

Page 74: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

65

Praktek pengabdian masyarak ini (PPM) di khususkan bagi santri akhir untuk

mengamalkan ilmunya yang telah didapat selama berajar dipondok pesantren

kepada masyarakat.

Page 75: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

66

Wawancara ke-3

Nama : Ustd Bahrudin Marzuki, Selaku Kepala Sekolah MTS Pondok Pesantren

Qotrun Nada.

Hari, Tanggal Wawancara : 15 Agustus 2017

T: KH. Burhannudin keturunan siapa dan berapa saudara?

J: KH. Burhanuddin Marzuki adalah anak dari pasangan KH. Marzuki dan Ibu Hj.

Hasanah. Beliau memiliki 10 keluarga

T: Waktu Muda KH. Burhannudin Belajar dimana dan siapa Guru-Gurunya?

J: Pada waktu muda KH. Burhanuddin belajr di Pondok Pesantren Darurrahman

Jakarta yang di pimpin oleh KH. Syukron Ma’mun selama 7 tahun setelah selesai

beliau meneruskan keperguruan tinggil dan mendalami ilmu agama kepada para

Habaib dan Ulama-ulam yang berada di jakarta Bogor dan Depok

T: sejak kapan KH. Burhanuddin mulai berdakwah ?

J: Beliau mulai berdakwah setelah selesai belajar dari perguruan tinggi yang pada

saat itu beliau membuka majlis taklim di daerah ciayung dan juga diberikan

jadwal kepada KH. Manarul untuk mengantikan jadwalnya pada acara-acara Hari

Besar Islam dan juga Khutbah di Masjid.

T: Bagaimana Perkembangan Pesantren Qotrun dalam bidang pendidikan. Bidang

dakwah dan bidang sosial?

J: Perkembangan Qotrun Nada dalam bidang pendidikan yang pada awalnya

sebuah pondok pesantren yang mengajarkan ilmu non formal saja dan blum

terorganisasi, kemudian dengan lambat laun pendidikan pesantren ini mulai

berkembang menjadi terorganisasi dan juga didirikannya sekolah dilingkungan

pesantren. Dalam bidang dakwah Qotrun Nada berperan aktif dalam

mengembangkan pesantren dengan Dakwah Bil Lisan dan Dakwah Bil Hal.

dakwah bil lisan yang diterapkan oleh Qotrun Nada yaitu KH. Burhanuddin

Page 76: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

67

Mengadakan pengajian untuk walisantri dan masyarakat setempat dengan

ceramah dan juga pengajian kitab. Dakwah bil hal yang dilakukan KH.

Burhanuddin yaitu mendirikan pondok pesantren dengan didirikan pondok

pesantren yaitu sebagai kontribusi untuk masyarakat setempat dan juga

masyarakat depok. Dalam bidang sosial Qotrun Nada memberikan keringanan

bagi masyarakat yang tidak mampu untuk belajar di pesantren, memeberikan

daging hewan qurban kepada masyarakat setempat pada hari raya idhul adha dan

memberika santunan kepada yatim piatu dan juga janda yang berada dilingkungan

pondok pesantren Qotrun Nada.

Page 77: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

68

Wawancara ke-4

Nama : Ustd Anwar Zaenuddin, S. Kom, Selaku Sekretaris Pondok Pesantren

Qotrun Nada.

Hari, Tanggal Wawancara : 15 Agustus 2017

T: Apa yang anda ketahui tentang pondok pesantren Qotrun Nada?

J: saya disini sebagai alumni yang kebetulan diangkat oleh pimpinan, Qotrun

Nada yang saya ketahui adalah pondok yang menerapkan sistem pendidikan

modern dan salafy juga dengan kedisiplinannya.

T: bagaimana pandangan anda terhadap penerapan yang dilakukan pondok

pesantren Qotrun Nada Salafy dan Modern?

J: pandangan saya penerapan ini bagus sekali buat santri, karena tidak hanya

agamayang mereka ketahui begitu juga umum. Sehingga mereka dapat

menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.

T: berapa jumlah santri pada saat ini ?

Jumlah santri pada saat ini berjumlah 1600 santri putra putri dengan unit Mts dan

MA.

T: menurut ustd bagaimana cara mengetahui gambaran dan rahasia agar pesantren

tetap surveive pendidikan Modern dan Salafy?

J: Dengan cara kurikulum pendidikan yang bisa dilihat dari muatan mata

pelajatran yang tidak hanya menekankan dari mata pelajaran nasional, akan tetapi

terdapat muatan pelajaran-pelajaran salafy seperti kitab-kitab kuning, sedangkan

dipesantren tidak mengembangkan daya hafal. Dan ukuran untuk dapat naik kelas

atau tidaknya, sentric cukup menghafal materi yang diajarkan sesuai dengan apa

yang ditulis didalam kitab. Sehingga dengan adanya integrasi pendidikansalafy

dan modern, secara relatif mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Antara lain

secara sosiologis minat dari masyarakat yang begitu banyak untuk memasukan

Page 78: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman

69

anak-anaknya kepesantren Qotun Nada dengan harapan menjadi manusia yang

mampu mengamalkan syariat Islam secara lebih baik, disamping intu santri tidak

hanya mampu didalamnya menguasai kitab kuning saja akan tetapi mampu juga

menguasai ilmu umum terbukti dari alumni yang bisa bersaing di pesantren-

pesantren lain khususnya di kota depok.

T: apa yang ustd ketahui tentang upaya Kyai Burhanuddin dalam upaya

pengembangan pendidikan Islam dan pesantren?

J: Beliau istiqomah dalam melakukannya dan secara sabar beliau melakukannya,

dan juga beliau suka melakukan dakwah-dakwa.

T: Ide atau hal apaka saja yaang dilakukan dalam upaya mengembangkan pondok

pesantre?

J: terus meningkatkan kualitas guru-guru dan menyalurkan para alumni kepada

jenjang pendidikan selanjutnya, karena besarnya pesantren juga dipegang oleh

para alumninya, menggabungkan dua kurikulum yang digunakan dipesantren,

yakni kurikulum dinas dan kurikulum pesantren itu sendiri.

Page 79: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman
Page 80: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37779/1/NUR... · Pesantren di Indonesia mulai berkembang sejalan dengan perkembangan zaman