Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

50

description

SK. 1 Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia KD. 1.1 Menganalisis perkembangan negara tradisional (Hindu-Buddha dan Islam) di Indonesia

Transcript of Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Page 1: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia
Page 2: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

SK. 1Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara tradisional, kolonial,

pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara kebangsaan sampai ProklamasiKemerdekaan Indonesia

KD. 1.1Menganalisis perkembangan negara tradisional (Hindu-Buddha dan Islam) di

Indonesia

Page 3: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia
Page 4: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

A. Perkembangan Negara Tradisional Hindu-Buddha diIndonesia

1. Proses Masuknya Hindu-Budha ke Indonesia

2. Teori WaisyaTeori Waisya menyatakan bahwagolongan Waisya (pedagang)merupakan golongan terbesar yangberperan dalam menyebarkan agamadan kebudyaan Hindu-Budha.

3. Teori KsatriaTeori Ksatria berpendapat bahwapenyebaran kebudayaan Hindu-Budhayang dilakukan oleh golongan ksatria.

4. Teori BrahmanaTeori menyatakan bahwa agamadan kebudayaan Hindu-Budhayang datang ke Indonesia dibawaoleh golongan Brahmana (golonganagama) yang sengaja diundangoleh penguasa Indonesia

5. Teori Arus BalikTeori ini menjelaskan peranaktif orang-orang Indonesiadalam penyebaran kebudayaanHindu-Budha di Indonesia.

1. Teori SudraInti dari teori ini adalah bahwa

masuk dan berkembangnya agamaHindu ke Indonesia dibawa olehorang-orang India yang berkastaSudra.

Page 5: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

2. Proses Berkembangnya Negara Tradisional (Kerajaan) Hindu-Buddha di Indonesia

Masuknya pengaruh tradisi Hindu-Buddha sejak abad ke 5 menyebabkan munculnya kerajaan bercorak Hindu Buddha di Indonesia antara lain:

2. KerajaanTarumanegara

1. Kerajaan Kutai

3. Kerajaan Kalingga(Holing)

4. KerajaanSriwijaya

5. KerajaanMataram Kuno

8. Kerajaan MataramKuno di Jawa Timur

9. Kerajaian Kediri

7. Kerajaan Bali

6. Kerajaan Sunda

10. KerajaanSingasari

11. KerajaanMajapahit

Page 6: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Kutai

Letak : Kalimantan Timur, yaitu di hulu Sungai Mahakam

Sumber Sejarah : 7 buah yupa yang berisikan silsilah Raja Kutai. Selain itu, yupa digunakan untukmengikat hewan korba

Raja-Raja : 1. Kudungga2. Aswawarman3. Mulawarman

Mata Pencaharian: Pertanian, peternakan, pelayaran, danperdagangan

Page 7: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Tarumanegara

Letak : Wilayah Jawa Barat dengan pusatkerajaan terletak disekitar daerahBogor

Sumber Sejarah : Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti MuaraCianten, Prasasti Tugu, Prasasti PasirAwi, dan Prasasti Munjul.

Raja-Raja : Purnawarman

Mata Pencaharian : Pertanian dan peternakan

Page 8: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Kalingga (Holing)

Letak : Sebelah Utara Jawa Tengah

Sumber Sejarah: Berita China

Raja-Raja: Ratu Sima

Mata Pencaharian: Berburu dan pertambangan

Page 9: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Sriwijaya

Letak : Tepian Sungai Musi, Sumatera Selatan

Sumber Sejarah : Berita asing dan prasasti. Prasastitersebut antara lain Prasasti KedukanBukit, Prasasti Telaga Batu, PrasastiTalang Tuwo, Prasasti Kota Kapur,Prasasti Karang Berahi, Prasasti Ligor,dan Prasasti Nalanda.

Raja-Raja : 1. Raja Dapunta Hyang2. Raja Balaputra Dewa3. Raja SanggramaWijayattunggawarman

Mata Pencaharian: Pedagang dan pelayaran

Page 10: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Mataram Kuno

Letak : Jawa Tengah, pusatnya di Bhumi Mataram

Sumber Sejarah: Prasasti Canggal, Prasasti Kedu,Prasasti Balitung, Prasasti Carita Parahyangan, Prasasti Kalasan, PrasastiKelurak, dan Prasasti Ratu Boko.

Raja-Raja:

Mata Pencaharian: Pertanian, perdagangan pertambangan, dan pelayaran.

Dinasti Sanjaya Dinasti Syailendra

1. Rakai Mataram Sang RatuSanjaya

2. Sri Maharaja Rakai Pihitan3. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi4. Sri Maharaja Rakai

Watuhmalang5. Sri Maharaja Watukura Dian

Belitung6. Sri Maharaja Daksa7. Sri Maharaja Rakai Wawa

1. Raja Indra2. Raja Samarottungga

Page 11: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Sunda

Letak : Jawa Barat

Sumber Sejarah : Prasasti dan Kitab Carita. Prasasti antaralain Prasasti Rakryan Suru Pangambat ,Prasasti Horen, Prasasti Citasih, danPrasasti Astanagene. Kitab Carita antaralain Kidung Sundayana, Prahyangan, danSang Hyang Siksakanda.

Raja-Raja : 1. Rahyang Niskala Wastu Kencana2. Rahyang Dewa Niskla3. Sri Baduga Maharaja4. Hyang Wuni Sora5. Ratu Samian (Prabu Surawisesa)6. Prabu Ratu Dewata

Mata Pencaharian: Pelayaran

Page 12: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Bali

Letak : Sebelah timur Kerajaan Kudungga

Sumber Sejarah : Prasasti Sanur, Prasasti Calcuta danCandi Gunung Kawi (Tampak Siring)

Raja-Raja : 1. Sri Kesariwarmadewa2. Ugrasena3. Tabanendra Warmadewa4. Jayasingha Warmadewa5. Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi6. Dharma Udayana Warmadewa7. Marakata8. Anak Wungsu9. Bedahulu

Mata Pencaharian : Pedagang dan pertanian

Page 13: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur

Letak : Jawa Timur

Sumber Sejarah : Prasasti, candi, Kesusasteraan, Arca, Kitab suci Agama Buddha, dan BeritaAsing

Raja-Raja : 1. Raja Mpu Sindok2. Dharmawangsa3. Airlangga

Mata Pencaharian: Perdagangan dan pelayaran

Page 14: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Kediri

Letak : Tepi Sungai Brantas, Jawa Timur

Sumber Sejarah : Berita China dan Prasasti. Prasasti antaralain Prasasti Sirahketting, PrasastiPadiegang, Prasati Hantang, PrasastiJaring, dan Prasasti Kemulan

Raja-Raja : 1. Jaya Warsa2. Jaya Baya3. Sarmeswara4. Argaswara5. Ganara6. Karmeswara7. Kertajaya

Mata Pencaharian: Pedagang

Page 15: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Singasari

Letak : Wilayah Kota Malang, Jawa Timur

Sumber Sejarah : Kitab ( Kitab Paraton dan KitabNegarakertagama), Prasasti, BeritaChina, dan Candi (Candi Kidal, CandiJago, dan Candi Singasari)

Raja-Raja : 1. Ken Arok2. Anusapati3. Tohjaya4. Wisnuwardhana5.Kertanegara

Mata Pencaharian: Pertanian

Page 16: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Majapahit

Letak : Hutan Tarik dekat delta Sungai Berantai, Mojokerto, Jawa Timur

Sumber Sejarah : Prasasti Butak, Kidung Harsawijaya, Kidung Pani Wijayahrama, KitabPararaton, dan Kitab Negarakertagama

Raja-Raja :1. Raden Wijaya2. Jayanegara3. Tribhuwanatunggadewi4. Hayam Wuruk5. Wikrama Wardhana

Mata Pencaharian: Pertanian dan Perdagangan

Page 17: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

B. Perkembangan Negara Tradisional Islam di Indonesia

1. Proses masuknya Agama Islam Ke Indonesia

Islam masuk di Indonesia melalui :

Perdagangan

Perkawinan

Pendidikan

Seni

Tasawuf

Page 18: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Perdagangan

Indonesia dilalui oleh jalur perdagangan laut yang menghubungkanantara China dan daerah lain di Asia. Letak Indonesia yang sangatstrategis ini membuat lalu lintas perdagangan di Indonesia sangat padatkarena dilalui oleh para pedagang dari seluruh dunia termasuk parapedagang muslim. Pada perkembangan selanjutnya, para pedagang muslim inibanyak yang tinggal dan mendirikan perkampungan islam di Nusantara. Parapedagang ini juga tak jarang mengundang para ulama dan mubaligh darinegeri asal mereka ke nusantara. Para ulama dan mubaligh yang datang atasundangan para pedagang inilah yang diduga memiliki salah satu peranpenting dalam upaya penyebaran Islam di Indonesia.

Page 19: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Perkawinan

Bagi masyarakat pribumi, para pedagang muslim dianggap sebagai kelangan yangterpandang. Hal ini menyebabkan banyak penguasa pribumi tertarik untuk menikahkan anakgadis mereka dengan para pedagang ini. Sebelum menikah, sang gadis akan menjadi muslimterlebih dahulu. Pernikahan secara muslim antara para saudagar muslim dengan penguasa lokalini semakin memperlancar penyebaran Islam di Nusantara.

Page 20: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Pendidikan

Pengajaran dan pendidikan Islam mulai dilakukan setelahmasyarakat islam terbentuk. Pendidikan dilakukan di pesantrenataupun di pondok yang dibimbing oleh guru agama, ulama,ataupun kyai. Para santri yang telah lulus akan pulang kekampung halamannya dan akan mendakwahkan Islam di kampungmasing-masing.

Pesantren Tegalsari

Page 21: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kesenian

Wayang adalah salah satu sarana kesenian untuk menyebarkan islam kepadapenduduk lokal. Sunan Kalijaga adalah salah satu tokoh terpandang yangmementaskan wayang untuk mengenalkan agama Islam. Cerita wayang yangdipentaskan biasanya dipetik dari kisah Mahabrata atau Ramayana yang kemudiandisisipi dengan nilai-nilai Islam.

Page 22: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Tasawuf

Secara bahasa tasawuf diartikan sebagai Sufisme (bahasa arab: (تصوف )adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihanakhlaq, serta membangun dhahir dan batin. Dalam aliran ini, Islamdidifusikan lewat pengalaman personal (eksperensial) dalam mendekatiTuhan. Aliran inilah yang paling cepat mendorong konversi pendudukIndonesia ke dalam Islam nusantara.

Page 23: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia
Page 24: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Teori Gujarat

Teori yang dipelopori oleh Snouck Hurgronje ini menyatakan bahwa

agama Islam baru masuk ke Nusantara pada abad ke-13 Masehi yang dibawa

oleh para pedagang dari Kambay (Gujarat), India.

Page 25: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Teori Persia

Teori ini dipelopori oleh P.A HuseinHidayat. Teori Persia ini menyatakan bahwaagama Islam dibawa oleh para pedagang dariPersia (sekarang Iran) karena adanya beberapakesamaan antara kebudayaan masyarakat IslamIndonesia dengan Persia.

Page 26: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Teori Mekkah

Teori ini adalah teori baru yang muncul untuk menyanggah bahwa Islambaru sampai di Indonesia pada abad ke-13 dan dibawa oleh orang Gujarat.Teori ini mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia langsung dariMekkah (arab) sebagai pusat agama Islam sejak abad ke-7. Teori inididasari oleh sebuah berita dari Cina yang menyatakan bahwa pada abad ke-7 sudah terdapat sebuah perkampungan muslim di pantai barat Sumatera.

Page 27: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Ada beberapa pendapat mengenai masuknya Islam ke Indonesia. Pendapat

tersebut dikemukakan berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan. Pendapat yang

menyatakan pengaruh Islam mulai masuk ke Indonesia adalah antara abad ke-7 dan ke-

8. Pendapat ini mendasarkan bukti pada abad tersebut telah terdapat perkampungan

orang ISlam di sekitar Selat Malaka..

Pendapat lain menyatakan pengaruh Islam mulai masuk ke Indonesia abad ke-11.

Pendapat ini mendasarkan bukti pada sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang

dikenal dengan Batu Leran di daerah Tuban Jawa Timur yang berangka tahun 1082

Masehi.

Makam Fatimah binti Maimun

Masuknya Islam ke Indonesia

Page 28: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Ada juga yang berpendapat pengaruh Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-

13. Pendapat ini berdasarkan bukti-bukti sebagai berikut:

1. Batu nisan Sultan Malik al Saleh berangka tahun 1297 Masehi. Sultan Malik al Saleh

adalah raja Samudra Pasai pertama yang masuk Islam. Kerajaan ini adalah kerjaan

Islam pertama di Indonesia.

2. Catatan perjalanan Marco Polo yang pernah singgah di Kerajaan Perlak (1292).

Dalam catatannya menceritakan penduduk kota Perlak telah menganut Islam,

sedangkan di luar kota belum, melainkan masih animisme dan dinamisme.

3. Catatan Ibnu Battuta (12345 - 1346) yang menyatakan bahwa Samudra Pasai

menganut paham Syafi'i. Hal ini membuktikan bahwa Islam sudah berkembang di

kerajaan tersebut.

4. Catatan Ma-Huan musafir Cina ini memberitakan pada awal abad ke-15 Masehi

sebagian besar masyarakat di pantai utara Jawa Timur telah memeluk agama Islam.

Suma Oriental dari Tome Pires musafir Portugis memberitakn tentang penyebaran

Islam antara tahun 1512 sampai tahun 1515 Masehi, yang meliputi Sumatera,

Kalimantan, Jawa hingga kepulauan Maluku.

Page 29: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Faktor-faktor yang mendukung penyebaran Islam di Indonesia

Page 30: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

KesultananSamudrerai Pasai

Kerajaan Demak

Kesultanan Gowa-Tallo

Kesultanan Banjar

Kerajaan MataramIslam

Kesultanan Banten

Kesultanan Cirebon

KesultananTernatedan Tidore

Kesultanan Aceh

Page 31: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Samudra Pasai

1.Kerajaan Samudra Pasai berkembang pada abad Abad 13 yang terletak didaerah Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara.

2.Keberadaan kerajaan Samudra Pasai dibuktikan dengan adanyaCatatan Marcopolo dari Venetia, Catatan Ibnu Batulah dari Maroko, Batu nisanSultan Malik al-Saleh dan Jirat Putri Pasai.

3. Peranan Samudra Pasai dalam bidang perdagangan adalah Dengan letak yangstrategis, maka Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaanmaritim dan memiliki hegemoni atas pelabuhan-pelabuhan yang penting diPesisirPantai Barat Sumatera serta berkembang sebagai Bandar Transito.

4.Raja-raja yang memerintah di Samudra Pasai antara lain:

Sultan Malik al-Saleh (1285 – 1297)

Sultan Muhammad (Malik al-Tahir I)

Sultan Ahmad (Malik al-Tahir II)

Sultan Zaenal Abidin (Malik al-Tahir III)

Page 32: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Demak

Kerajaan Demak secara geografis terletak di Jawa Tengah denganpusat pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai Demak,yangdikelilingi oleh daerah rawa yang luas di perairan Laut Muria. (sekarangLaut Muria sudah merupakan dataran rendah yang dialiri sungai Lusi).

Demak pada masa sebelumnya sebagai suatu daerah yang dikenaldengan nama Bintoroatau Gelagahwangi. Kabupaten Demak dikuasai olehRaden Patah salah seorang keturunan Raja Brawijaya V (BhreKertabumi) yaitu raja Majapahit.

Dengan berkembangnya Islam di Demak, maka Demak dapatberkembang sebagai kota dagang dan pusat penyebaran Islam di pulauJawa. Setelah melakukan penyerangan dan membuat Majapahit hancurmaka Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di pulau Jawadengan rajanya yaitu Raden Patah.

.

Page 33: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Banten

Lokasi kerajaan Banten terletak di wilayah Banten sekarang, yaitu ditepi Timur Selat Sunda sehingga daerahnya strategis dan sangat ramaiuntuk perdagangan nasional.

Setelah Banten diislamkan oleh Fatahillah maka daerah Bantendiserahkan kepada putranya yang bernama Hasannudin, sedangkanFatahillah sendiri menetap di Cirebon, dan lebih menekuni hal keagamaan.

Pada masa pemerintahan Hasannudin, Banten dapat melepaskan diridari kerajaan Demak, sehingga Banten dapat berkembang cukup pesatdalam berbagai bidang kehidupan.

Silsilah Raja-raja Banten

1. Sultan Hasannudin (1552 – 1570)

3. Maulana Muhammad (1580 – 1596)

2. Panembahan Yusuf (1570 – 1580)

4. Abulmufakir (1596 – 1640)

5. Abumaali Achmad (1640 – 1651)6. Sultan Abdul Fatah/Sultan Ageng

Tirtayasa (1651 – 1682)

7. Abdulnasar Abdulkahar/Sultan Haji (1682 – 1687)

Page 34: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Mataram Islam

Berdiri tahun 1586Silsilah Raja :

1. Sutawijaya yang bergelar Panembahans Senopati (1586-1601)2. Mas Jolang (1601 – 1613)

Dalam usahanya mempersatukan kerajaan-kerajaan Islam di Pantai untukmemperkuat kedudukan politik dan ekonomi Mataram. Mas Jolang gugur dalampertempuran di Krapyak sehingga dikenal dengan nama Panembahan Seda Krapyak.

3. Sultan Agungpada masa inilah Mataram mencapai puncakkejayaan. Wilayah Mataram bertambah

luas meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian Jawa Barat kemajuan yangdicapai Sultan Agung meliputi :

Sepeninggal Sultan Agung tahun 1645, kerajaan mataram mengalami kemunduransebab penggantinya cenderung bekerjasama dengan VOC.

Bidang PolitikWalaupun gagal mengusirVOC, Sultan Agung berhasilmenyatukan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa danmenyerang VOC di Batavia.

Bidang EkonomiKerajaan Matarammampu meningkatkanproduksi beras.

Bidang Sosial BudayaMunculnya kebudayaankejawen, Sultan Agungberhasil menyusun TarikhJawa dan mengarang kitasastra Gending Nitisrutidan Astabrata.

Page 35: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

KESULTANAN TERNATE DAN TIDORE

Secara geografis kerajaan Ternate dan Tidore terletak di Kepulauan Maluku, antara Sulawesi dan Papua. Pusatpemerintahan Ternate terdapat di Sampalu. Letak tersebut sangat strategis dan penting dalam dunia perdaganganmasa itu. Pada masa itu, kepulauan Maluku merupakan penghasil rempah-rempah terbesar

Hasil utama Ternate ialah cengkeh dan pala. Keadaan seperti ini telah mempengaruhi aspek-aspek kehidupanmasyarakatnya, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Kerajaan Ternate merupakan kerajaan yang mendapatkan pengaruh Islam dari para pedagang Jawa dan Melayu.

Raja ternate yang pertama ialah Sultan Zainal Abidin (1486-1500). Raja Ternate yang terkenal ialah Sultan Harun.

Page 37: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kesultanan Cirebon adalahsebuah kesultanan pada abadke-15 dan 16 Masehi, danLokasinya di pantai utarapulau Jawa yang merupakanperbatasan antara JawaTengah dan Jawa Barat,membuatnya menjadipelabuhan dan "jembatan"antara kebudayaan Jawa danSunda sehingga tercipta suatukebudayaan yang khas, yaitukebudayaan Cirebon yang tidakdidominasi kebudayaan Jawamaupun kebudayaan Sunda

Pemerintahan:1. Sunan Gunung Jati (1479-1568)2. Fatahillah (1568-1570)3. Panembahan Ratu I atauPangeran Mas (1570-1649)4. Panembahan Ratu II atauPangeran Rasmi (1649-1677

Lukisan Sunan Gunung Jati

Kesultanan Cirebon

Page 38: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kerajaan Banjar adalah sebuah kesultanan , wilayahnya saat ini termasuk ke dalam provinsiKalimantan Selatan, Indonesia.

Menurut Hikayat Banjar, Kesultanan Banjar didirikan oleh Pangeran Samudra setelahmelumpuhkan Negeri Daha sehingga merupakan kelanjutan dari Negeri Daha.

Pangeran Samudra meindahkan ibu kota kesultanan dari Muara Bahan ke Banjarmasin danberkembang menjadi kerajaan yang bercorak Islam.

Raja pertama Kesultanan Banjar ialah Sultan Suriansyah (1520-1546) dan pada tahun 2010, rajanya ialah Sultan Haji Khairul Saleh Al-Mu’tashim Billah yang merupakan raja ke 23.

kraton/istana kenegaraan Kesultanan Banjardi Martapura di tahun 1843.

Kesultanan Banjar

Page 39: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

Kesultanan Aceh Darussalam memulai pemerintahannya ketika Kerajaan Samudera Pasaisedang berada di ambang keruntuhan. Samudera Pasai diserang oleh KerajaanMajapahit hingga mengalami kemunduran pada sekitar abad ke-14, tepatnya pada 1360.Pada masa akhir riwayat kerajaan Islam pertama di nusantara itulah benih-benihKesultanan Aceh Darussalam mulai lahir.

Pendiri sekaligus penguasa pertama Kesultanan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat Syahyang dinobatkan pada Ahad, 1 Jumadil Awal 913 Hijriah atau tanggal 8 September1507 Masehi.

Kejayaan Kesultanan Aceh dicapai pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda(1607-1636 M). Kedudukannya diganti oleh Sultan Iskan Thani. Namun setelah SultanIskandar Thani wafat, Aceh mengalami kemunduran.

Kesultanan Aceh merupakan kesultanan Islam yang bercorak agraris dan Maritim.Kesultanan Aceh menerapkan sistem perdagangan yang bebas dan terbuka.Dalambidang keagamaan, di Kesultanan Aceh berkembang dua aliran agama Islam yaituAliran Syiah dan Aliran Sunnah Waljama’ah.

Page 40: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia
Page 41: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

3. Perbandingan Konsep Kekuasaan di Negara Tradisional Hindu-Budha dan Negara Tradisional Bercorak Islam

A. Konsep Kekuasaan Kerajaan Bercorak Hindu-Budha

Bentuk Pemerintahan Kerajaan Hindu-Budha

1. Raja 2. Yuwaraja atau Kumamararaja

3. RakryanMahamantri Katrini

4. Rakryan Mahamantri ri Pakirankiran

5. Dharmmadhyaksa

Page 42: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

1. Raja

Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia yang memegang otoritas politiktertinggi dan menduduki puncak hirarki kerajaan. Hal tersebut dapat terlaihat padaprasasti Tahanaru (1323M) disebutkan bahwa bahwa kerajaan Majapahit dilambangkansebagai prasada dengan raja sebagai Wisnuawatara. Selain itu, dalam prasati Jayapatra(jayasong) dari Bendosari yang berasal dari zaman Raja Hayam Wuruk, di dalamprasati ini raja diumpamakan sebagai patung siwa. Raja juga memiliki kedudukandalam kelompok yang disebut Battara Sapta Prabu atau semacam Dewan PertimbanganAgung.

Page 43: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

2. Yuwaraja atau Kumamararaja

Jabatan ini biasanya diduduki oleh putra atau putri mahkota.berdasarkan berbagai prasastibahkan dalam kitab Negarakertagama diketahui bahwa sebagai seorang putera mahkota atauraja muda, biasanya ia telah diserahi atau dinobatkan sebagai raja daerah. TribuanatunggadewiJayawisnuwardana pernah mengeluarkan prasati tentang penobatan Hayam Wuruk sebagai rajadi daerah Jiwana.

Page 44: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

3. Rakryan Mahamantri Katrini

Jabatan tersebut telah ada pada zaman Mataram hindu, yakni padamasa Rakai Kayuwangi ,dan tetap ada sampai masa kerajaan Majapahit,pejabat-pejabat ini ada 3 orang yakni:1. Rakryan Mahamantri i Hino2. Rakryan Mahamantri i Halu3. Rakryan Mahamantri i Sirikan

Ketiga pejabat ini memiliki kedudukan penting setelah raja, dan merekainilah yang menerima perintah langsung dari raja, tetapi ketiga pejabat inibukanlah pelaksana dari apa yang diperintahkan raja sebab perintahtersebut akan diteruskan pada pejabat-pejabat lain lain yang adadibawahnya. Diantara ketiga pejabat tersebut Rakryan Mahamantri i Hinoyang terpenting dan tertinggi, ia memiliki hubungan yang paling tepatdengan raja sehingga berhak untuk mengeluarkan prasasti-prasasti. Olehkarena itu para ahli menduga bahwa jabatan itu kebanyakan dipegang olehputra mahkota.

Page 45: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

4. Rakryan Mahamantri ri Pakirankiran

Jabatan ini berupa kelompok pejabat tinggi yang berfungsi semacamDewan Mentri atau sebagai Badan Pelaksana Pemerintahan. Biasanya terdiriatas 5 orang(para tanda rakryan) yakni :

1. Rakryan Mahapatih / Patih Hamangkubhumi

2. Rakryan Tumenggung ( panglima kerajaan)

3. Rakryan Demung ( pengatur rumah tangga kerajaan)

4. Rakryan Rangga ( pembantu panglima)

5. Rakryan Kanuruhan (penghubung dan tugas-tugas protokoler)

Page 46: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

5. Dharmmadhyaksa

Dharmmadhyaksa adalah pejabat tinggi yang bertugas dalam yuridiksikeagamaan, antara lain :1. Dharmmadhyaksa ring Kasaiman, untuk urusan agama Siwa2. Dharmmadhyaksa ring kasogatan, untuk urusan agama Budha

Page 47: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

B. Konsep kekuasaan kerajaan bercorak Islam

Lain dengan pengangkatan seorang raja pada kerajaan bercorak hindu-budha, pada kerajaan bercorak Islam tidak menggunakan sistem garis keturunanmelainkan garis kelanjutan dari ”wahyu”. Siapapun orangnya jika ia diberi wahyuoleh tuhan berupa pulung atau kekuatan suci, ia akan memimpin tanah Jawa.Misalnya seorang raja yang memperoleh ”cahata nurbuat”, yang merupakanwahyu ilahi, yang memiliki kekuasaan magis dan mistik akan berhasil menguasaiseluruh tanah Jawa.

Adapun bentuk dan istilah yang digunakan untuk melambangkan pemerintahakerajaan Islam antara lain :

1. Sultan dan Susuhunan

2. Sunan

Page 48: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia

1. Sultan dan SusuhunanPada zaman kerajaan bercorak Islam, sistem pemerintahan kerajaanbercorak agama Islam dan dipimpin oleh seorang sultan yangmerupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut seorangraja, adapula sebutan-sebutan untuk seorng raja yakni: Susuhunan,Panembahan, dan Maulana. Diluar daerah jawa adapula panggilanmaupun sebutan untuk seorang raja yakni; sombaya (yang di sembah),payunge( yang berpayung), dan masih banyak lagi. Adapula yangmembedakan seorang raja di kerajaan bercorak hindu-budha denganseorang sultan pada kerajaan bercorak Islam adalah sistemkeagamaan yang dianut yang mengarahkan kerajaan tersebut.

2. SunanSunan adalah istilah untuk menyebutkan seorang yang dituakan danberpengalaman luas dalam agama islam. Selain itu pula para sunanadalah sebagian orang yang bertugas untuk mengajarkan danmenerapkan agama islam di masyarakat.

Page 49: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia
Page 50: Sejarah Perkembangan Negara Tradisional di Indonesia