Sejarah perekonomian indonesia

43
SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA Posted on Juni 6, 2012 by RestyFrisda I. SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA Indonesia adalah negara yang memiliki letak geografis yang sangat strategis, karena berada di antara dua benua (Asia dan Eropa) serta dua samudra (Pasifik dan Hindia), sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran perdagangan antar benua. Perdagangan saat itu mengenal sebutan jalur sutra laut, yaitu jarur dari Tiongkok dan Indonesia yang melalui Selat Malaka menuju ke India. Perdagangan laut antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad pertama sesudah masehi, demikian juga hubungan Indonesia dengan daerah-daerah di Barat (Kekaisaran Romawi). Perdagangan di masa kerajaan-kerajaan tradisional disebut oleh Van Leur mempunyai sifat kapitalisme politik, dimana pengaruh raja-raja dalam perdagangan itu sangat besar. Misalnya di masa Sriwijaya, saat perdagangan internasional dari Asia Timur ke Asia Barat dan Eropa, mencapai zaman keemasannya. Raja-raja dan para bangsawan mendapatkan kekayaannya dari berbagai upeti dan pajak. Tak ada proteksi terhadap jenis produk tertentu, karena mereka justru diuntungkan oleh banyaknya kapal yang lewat di daerah mereka. Sejarah Perekonomian Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 4 masa, yaitu: 1. Masa Sebelum Kemerdekaan Daya tarik Indonesia akan sumber daya alam dan rempah-rempah membuat bangsa-bangsa Eropa berbondong-bondong datang untuk menguasai Indonesia. Sebelum merdeka setidaknya ada 4 negara yang pernah menjajah Indonesia, diantaranya adalah Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Pada masa penjajahan Portugis, perekonomian Indonesia tidak banyak mengalami perubahan dikarenakan waktu Portugis menjajah tidaklah lama disebabkan kekalahannya oleh Belanda untuk menguasai Indonesia, sehingga belum banyak yang dapat diberlakukan kebijakan. Dalam masa penjajahan Belanda selama 350 tahun Belanda melakukan berbagai perubahan kebijakan dalam hal ekonomi, salah satunya dengan dibentuknya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Belanda memberikan wewenang untuk mengatur Hindia Belanda dengan tujuan menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis lain seperti EIC milik Inggris. Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC diberi hak Octrooi, yang antara lain meliputi : a. Hak mencetak uang b. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai c. Hak menyatakan perang dan damai d. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri e. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja

Transcript of Sejarah perekonomian indonesia

Page 1: Sejarah perekonomian indonesia

SEJARAH PEREKONOMIAN

INDONESIA

Posted on Juni 6, 2012 by RestyFrisda I. SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA

Indonesia adalah negara yang memiliki letak geografis yang sangat strategis, karena

berada di antara dua benua (Asia dan Eropa) serta dua samudra (Pasifik dan Hindia), sebuah

posisi yang strategis dalam jalur pelayaran perdagangan antar benua. Perdagangan saat itu

mengenal sebutan jalur sutra laut, yaitu jarur dari Tiongkok dan Indonesia yang melalui Selat

Malaka menuju ke India. Perdagangan laut antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai

pada abad pertama sesudah masehi, demikian juga hubungan Indonesia dengan daerah-daerah

di Barat (Kekaisaran Romawi). Perdagangan di masa kerajaan-kerajaan tradisional disebut

oleh Van Leur mempunyai sifat kapitalisme politik, dimana pengaruh raja-raja dalam

perdagangan itu sangat besar. Misalnya di masa Sriwijaya, saat perdagangan internasional

dari Asia Timur ke Asia Barat dan Eropa, mencapai zaman keemasannya. Raja-raja dan para

bangsawan mendapatkan kekayaannya dari berbagai upeti dan pajak. Tak ada proteksi

terhadap jenis produk tertentu, karena mereka justru diuntungkan oleh banyaknya kapal yang

lewat di daerah mereka.

Sejarah Perekonomian Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 4 masa, yaitu:

1. Masa Sebelum Kemerdekaan

Daya tarik Indonesia akan sumber daya alam dan rempah-rempah membuat bangsa-bangsa

Eropa berbondong-bondong datang untuk menguasai Indonesia. Sebelum merdeka setidaknya

ada 4 negara yang pernah menjajah Indonesia, diantaranya adalah Portugis, Belanda, Inggris,

dan Jepang.

Pada masa penjajahan Portugis, perekonomian Indonesia tidak banyak mengalami perubahan

dikarenakan waktu Portugis menjajah tidaklah lama disebabkan kekalahannya oleh Belanda

untuk menguasai Indonesia, sehingga belum banyak yang dapat diberlakukan kebijakan.

Dalam masa penjajahan Belanda selama 350 tahun Belanda melakukan berbagai perubahan

kebijakan dalam hal ekonomi, salah satunya dengan dibentuknya Vereenigde Oost-Indische

Compagnie (VOC). Belanda memberikan wewenang untuk mengatur Hindia Belanda

dengan tujuan menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk

menyaingi perusahaan imperialis lain seperti EIC milik Inggris.

Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC diberi hak Octrooi, yang antara lain

meliputi :

a. Hak mencetak uang

b. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai

c. Hak menyatakan perang dan damai

d. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri

e. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja

Page 2: Sejarah perekonomian indonesia

Hak-hak itu seakan melegalkan keberadaan VOC sebagai “penguasa” Hindia Belanda.

Namun walau demikian, tidak berarti bahwa seluruh ekonomi Nusantara telah dikuasai VOC.

Kenyataannya, sejak tahun 1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi ekspor sesuai

permintaan pasar di Eropa, yaitu rempah-rempah.

Namun pada tahun 1795, VOC dibubarkan karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi

kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain

disebabkan oleh :

a. Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan biaya besar

b.Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar

c.Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri

d.Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit

Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 atas inisiatif Van

Den Bosch dengan tujuan memproduksi berbagai komoditi yang diminta di pasar dunia.

Sistem tersebut sangat menguntungkan Belanda namun semakin menyiksa pribumi. Sistem

ini merupakan pengganti sistem landrent dalam rangka memperkenalkan penggunaan uang

pada masyarakat pribumi. Masyarakat diwajibkan menanam tanaman komoditas ekspor dan

menjual hasilnya ke gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar dengan harga yang

sudah ditentukan oleh pemerintah. Cultuurstelstel melibatkan para bangsawan dalam

pengumpulannya, antara lain dengan memanfaatkan tatanan politik Mataram–yaitu kewajiban

rakyat untuk melakukan berbagai tugas dengan tidak mendapat imbalan–dan memotivasi para

pejabat Belanda dengan cultuurprocenten (imbalan yang akan diterima sesuai dengan hasil

produksi yang masuk gudang).

Bagi masyarakat pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras keringat dan darah

mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih diberlakukan. Namun segi positifnya adalah,

mereka mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya

bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di pedesaan yang memicu

meningkatnya taraf hidup

Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal) terjadi karena adanya desakkan kaum Humanis

Belanda yang menginginkan perubahan nasib warga pribumi kearah yang lebih baik dengan

mendorong pemerintah Belanda mengubah kebijakkan ekonominya. Dibuatlah peraturan-

peraturan agrarian yang baru, yang antara lain mengatur tentang penyewaan tanah pada pihak

swasta untuk jangka 75 tahun dan aturan tentang tanah yang boleh disewakan dan yang tidak

boleh. Pada akhirnya, sistem ini bukannya meningkatkan kesejahteraan pribumi, tapi malah

menambah penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak yang tidak diperlakukan layak.

Inggris berusaha merubah pola pajak hasil bumi yang telah hampir dua abad diterapkan oleh

Belanda, dengan menerapkan Landrent (pajak tanah). Selain itu, dengan landrent, maka

penduduk pribumi akan memiliki uang untuk membeli barang produk Inggris atau yang

diimpor dari India. Inilah imperialisme modern yang menjadikan tanah jajahan tidak sekedar

untuk dieksplorasi kekayaan alamnya, tapi juga menjadi daerah pemasaran produk dari

negara penjajah.

Pemerintah militer Jepang menerapkan kebijakan pengerahan sumber daya ekonomi untuk

mendukung gerak maju Jepang dalam Perang Pasifik. Akibatknya terjadi perombakan besar-

besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan merosot tajam dan terjadi

Page 3: Sejarah perekonomian indonesia

bencana kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan untuk memasok pasukan

militer dan produksi minyak jarak untuk pelumas pesawat tempur menempati prioritas utama.

2. Masa Orde Lama

a) Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)

Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk karena inflasi yang

disebabkan oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada Oktober

1946 pemerintah RI mengeluarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang

Jepang. Namun adanya blokade ekonomi oleh Belanda dengan menutup pintu perdagangan

luar negeri mengakibatkan kekosongan kas negara.

Dalam menghadapi krisis ekonomi-keuangan, pemerintah menempuh berbagai kegiatan,

diantaranya :

Pinjaman Nasional, menteri keuangan Ir. Soerachman dengan persetujuan Badan

Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) mengadakan pinjaman nasional

yang akan dikembalikan dalam jangka waktu 40 tahun.

Hubungan dengan Amerika, Banking and Trade Coorporation (BTC) berhasil

mendatangkan Kapal Martin Behrman di pelabuhan Ciberon yang mengangkut

kebutuhan rakyat, namun semua muatan dirampas oleh angkatan laut Belanda.

Konferensi Ekonomi, Konferensi yang membahas mengenai peningkatan hasil

produksi pangan, distribusi bahan makanan, sandang, serta status dan administrasi

perkebunan asing.

Rencana Lima Tahunan (Kasimo Plan), memberikan anjuran memperbanyak kebun

bibit dan padi ungul, mencegah penyembelihan hewan-hewan yang membantu dalam

pertanian, menanami tanah terlantar di Sumatra, dan mengadakan transmigrasi.

Keikutsertaan Swasta dalam Pengembangan Ekonomi Nasional, mengaktifkan dan

mengajak partisipasi swasta dalam upaya menegakkan ekonomi pada awal

kemerdekaan.

Nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank Negara Indonesia,

Sistem Ekonomi Gerakan Benteng (Benteng Group)

Sistem Ekonomi Ali-Baba

b) Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)

Perekonomian diserahkan sepenuhnya pada pasar, padahal pengusaha pribumi masih belum

mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi. Pada akhirnya hanya memperburuk kondisi

perekonomian Indonesia.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasinya antara lain:

Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang untuk mengurangi jumlah uang

yang beredar agar tingkat harga turun

Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu menumbuhkan wiraswasta pribumi agar bisa

berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional

Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni Indonesia-

Belanda.

Page 4: Sejarah perekonomian indonesia

c) Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)

Sebagai akibat Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi

terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segalanya diatur

pemerintah). Namun lagi-lagi sistem ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi

Indonesia. Akibatnya adalah :

Devaluasi menurunkan nilai uang dan semua simpanan di bank diatas 25.000

dibekukan

Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis

Indonesia dengan cara terpimpin

Kegagalan dalam berbagai tindakan moneter

3. Masa Orde Baru

Pada awal orde baru, stabilitas ekonomi dan politik menjadi prioritas utama. Program

pemerintah berorintasi pada pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan

pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam

sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha

nonpribumi dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi

campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari

salah satu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara

terbatas.

Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin dalam 8

jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan,

kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran

pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola umum

pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita.

Hasilnya, pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan angka

kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan

dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat. Pemerintah

juga berhasil menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat KB.

Namun dampak negatifnya adalah kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan

sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan dan

antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam, serta penumpukan utang luar negeri.

Disamping itu, pembangunan menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi,

kolusi dan nepotisme. Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa

diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang adil.

Sehingga meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental

pembangunan nasional sangat rapuh. Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas

dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk. Harga-harga

meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat, dan menimbulkan

berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.

4. Masa Orde Reformasi

Page 5: Sejarah perekonomian indonesia

Orde reformasi dimulai saat kepemimpinan presiden BJ.Habibie, namun belum terjadi

peningkatan ekonomi yang cukup signifikan dikarenakan masih adanya persoalan-persoalan

fundamental yang ditinggalkan pada masa orde baru. Kebijakan yang menjadi perhatian

adalah cara mengendalikan stabilitas politik. Sampai pada masa kepemimipinan presiden

Abdurrahman Wahit, Megawati Soekarnoputri, hingga sekarang masa kepemimpinan

presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun masalah-masalah yang diwariskan dari masa orde

baru masih belum dapat diselesaikan secara sepenuhnya. Bisa dilihat dengan masih adanya

KKN, inflasi, pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, dan melemahnya nilai tukar rupiah yang

menjadi masalah polemik bagi perekonomian Indonesia.

Masa Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri

Masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalalah pemulihan ekonomi dan penegakan

hukum. Kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi persoalan ekonomi antara lain :

a. Meminta penundaan utang sebesar US$ 5,8 Milyar pada pertemuan paris Club ke-3 dan

mengalokasikan pemabayaran utang luar negri sebesar 116,3 Trilliun.

b. Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi yaitu menjual perusahaan negara di dalam

periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan

politik dan mengurangi beban negara. Penjaualan tersebut berhasil menaikan partumbuhan

ekonomi Indonesia menajadi 4,1%. Namun kebijakan ini menibulkan kontroversi yaitu

BUMN yang di privatisasikan dijual pada perusahaan asing.

Masa kepemimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono

Kebijakan kontroversial pertama Presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM,

yang dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke

subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan

kesejahteraan masyrakat. Kemudian muncul pula kebijakan kontroversial yang kedua yakni

BLT bantuan langsung tunai bagi masyarakat miskin. Namun kebanyakan BLT tidak sampai

ke tangan yang berhak, dan pembagaiannya juga banyak menimbulkan masalah sosial.

Kebijkan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan

pembangunan infrastruktur summit pada bulan 2006 lalu, yang mempertemukan para investor

dengan kepala-kepala daerah. Dengan semakin banyak investasi asing di Indonesia,

diharapakan jumlah kesempatan kerja juga akan bertambah. Pada pertengahan bulan oktober

2006 Indonesia melunasi seluruh sisa hutang pada IMF sebesar 3,2 Miliar dolar AS. Harapan

kedepannya adalah Indonesia tidak lagi mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan

kebijakan dalam negeri.

Sistem Perekonomian Indonesia Saat Ini :

Sebagian orang berpendapat bahawa sistem yang digunakan sekarang lebih condong ke barat

atau disebut sistem ekonomi liberal/kapitalis, sistem yang membebaskan segala macam

bentuk kegiatan ekonomi. Pemerintah tak ada urusan dengan ekonomi yang dilakukan oleh

rakyat. Mereka semua mendapat hak yang sama untuk berkreatifitas tak ada larangan. Intinya

adalah sistem ini semua bebas melakukan apa saja sehingga tak mengherankan kaum

pemodal atau kapital menjadi kaum yang super power pada sistem ekonomi sehingga

Page 6: Sejarah perekonomian indonesia

membuat yang miskin semakin miskin, eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam,

kesenjangan sosial, itulah yang terjadi pada perekonomian Indonesia. Sistem ekonomi liberal

atau kapitalis yang tidak lama lagi akan menuju neo-liberal. Indikasi sistem perekonomian

Indonesia diarahkan untuk mengikuti mekanisme pasar disamping dominasi kekuatan

korporasi swasta yang semakin menguat. Sistem neo-liberal ini semakin subur manakala bola

salju globalisasi semakin memasuki berbagai sendi-sendi kehidupan. Semula globalisasi

masih terkait dengan bidang informasi dan komunikasi, namun bola salju globalisasi semakin

membesar dan menggulung bidang lainnya termasuk sektor ekonomi,politik. Contohnya saja

Harga BBM sudah didesak agar secara bertahap mengikuti harga internasional. Di Indonesia

sendiri dapat dihitung para konglomerat yang menguasai perekonomian, itu hanya ada

segelintir orang saja. Kondisi ini terjadi sebagai konsekuesi kita menganut sistem kapitalis.

Sebenarnya sistem inilah yang dijalan kan di Indonesia walaupun pemerintah tidak

mengakuinya secara terbuka.

Masuknya Sistem tersebut dapat kita lihat dari beberapa Indikator yaitu :

a. Dihapusnya berbagai subsidi untuk masyarakat secara bertahap, sehingga harga barang

barang strategis ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar.

b. Nilai Kurs rupiah tidak boleh dipatok dengan kurs tetap, sehingga besar kecilnya kurs

rupiah akan ditentukan oleh mekanisme pasar.

c. Perusahaan BUMN mulai beralih ke pihak swasta, sehingga peran pemerintah semakin

berkurang.

d. Keikutsertaan bangsa Indonesai dalam kancah WTO dan perjanjian GATT yang semakin

menunjukan komitmen bangsa Indonesia dalam tata liberalisme dunia.

Dampak positif yang di timbulkan dari sistem kapitalis ini yaitu dari aspek permodalan, kita

dapat dengan mudah mendapatkan modal dengan cepat dari investor asing sedangkan

dampak negatif dari sistem ini banyak terjadi masalah-masalah seperti pengangguran,

kemiskinan, krisis ekonomi dan hutang luar negeri yang tinggi.

Namun meskipun demikian, bagi saya pribadi perekonomian Indonesia bisa dikatakan cukup

memperlihakan peningkatan yang bisa dibanggakan. Terlihat pada saat terjadi krisis global,

dimana banyak negara di dunia mengalami krisis namun tidaklah demikian di Indonesia.

Indonesia masih bisa bertahan dari krisis ekonomi. Walaupun masih dapat bertahan, sudah

seharusnyalah pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia sadar untuk memperbaiki

perekonomian Indonesia yang lebih baik lagi dengan memberantas KKN, memangkas

pengeluaran pemerintah, membuka lapangan pekerjaan, dan lebih memperhatian rakyat demi

terciptanya kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pada intinya kerjasamalah yang dibutuhkan

bangsa ini untuk mewujudkan tujuan tersebut.

II. PARADIGMA PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN INDONESIA

Paradigma pembangunan perekonomian adalah kerangka keyakinan yang digunakan sebagai

pedoman untuk melihat suatu persoalan dan bagaimana melaksanakan pembangunan

perekonomian.

Di awali pada 1997, terjadi peristiwa reformasi yang menyebabkan perekonomian luluh

lantak hingga mencapai titik terendah dalam sejarah perekonomian bangsa. Luluh lantaknya

perekonomian pada masa ini, hampir menyebabkan terpecah Indonesia menjadi negara

Balkan.

Page 7: Sejarah perekonomian indonesia

Sejalan dengan reformasi Indonesia, perekonomian Indonesia pun bereformasi dari sistem

perekonomian otoriter menjadi demokrasi, dari perekonomian sentralisasi menjadi

desentralisasi. Sampai 2004, walaupun belum menunjukkan kepulihan total, perekonomian

Indonesia mulai merangkak perlahan menuju kondisi yang lebih baik. Hampir seluruh

pendapatan negara pada waktu itu digunakan untuk membayar hutang. Tingkat kemiskinan

dan penganguran meningkat tajam. Visi 2025 sebagai paradigma baru perekonomian

Indonesia, akan lebih berkonsentrasi pada perekonomian yang berbasis nasional dan sumber

daya alam.

Masalah Pokok dalam Pembangunan Perekonomian Indonesia :

A. Pengangguran

1. Pengertian Pengangguran

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,

sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang

sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan

karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah

lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi

masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan

pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan

timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran

dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan

menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan

menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan

juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.

Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan

kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per

kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah

“pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan

tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

2. Jenis & Macam Pengangguran

Ø Berdasarkan Jam Kerja

Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:

Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang

tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak

bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja

setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam

selama seminggu.

Page 8: Sejarah perekonomian indonesia

Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-

sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena

memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

Ø Berdasarkan Penyebab Terjadinya

Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:

Pengangguran Friksional (frictional unemployment)

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan

adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka

lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi

persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian

suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki

kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

Pengangguran Konjungtural (cycle unemployment)

Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan

gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.

Pengangguran Struktural (structural unemployment)

Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur

ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan

oleh beberapa kemungkinan, seperti:

1. Akibat permintaan berkurang

2. Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi

3. Akibat kebijakan pemerintah

Pengangguran Musiman (seasonal Unemployment)

Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan

ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya

seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.

Pengangguran Siklikal

Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus

ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

Pengangguran Teknologi

Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau

penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.

Pengangguran Siklus

Page 9: Sejarah perekonomian indonesia

Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan

perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya

permintaan masyarakat (aggrerate demand).

3. Kebijakan Pemerintah Mengatasi Pengangguran

Mengatasi masalah kependudukan dengan mengendalikan pertumbuhan penduduk,

Mendukung terciptanya peningkatan kegiatan ekonomi yang diharapkan membuka

peluang dan kesempatan kerja lebih banyak,

Memperbanyak pusat pelatihan kerja dan memberi kemudahan pengelolahan sekolah

kejuruan,

Membuka kesempatan dan lapangan kerja di daerah yang kurang berkembang

kegiatan ekonominya,

Menggalakkan ekspor jasa berupa tenaga kerja ke luar negeri.

B. Inflasi

1. Pengertian Inflasi

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum

dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh

berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di

pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya

ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses

menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan

tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu

menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap

terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-

memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan

persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

Inflasi terjadi apabila :

- Diwarnai kenaikan harga-harga komoditi secara umum.

- Dapat diketahui dan dihitung jika telah berjalan dalam kurun waktu tertentu dan dalam

wilayah tertentu.

Inflasi dapat dibagi dalam :

- Inflasi ringan jika nilainya berkisar 0% s/d 10%

- Inflasi sedang jika nilainya berkisar 10% s/d 30%

- Inflasi berat jika nilainya berkisar 30% s/d 100%

- Hyperinflasi jika nilainya > 100%

Page 10: Sejarah perekonomian indonesia

Jika dilihat dari sebab-sebab kemuculannya dibagi dalam :

Inflasi karena naiknya permintaan

Inflasi karena naiknya permintaan adalah inflasi yang terjadi karena adanya gejala naiknnya

permintaan secara umum.

Inflasi yang terjadi karena naiknnya biaya produksi

Inflasi ini terjadi jika kecenderungan naiknya harga lebih diakibatkan karena naiknya biaya

produksi.

Inflasi yang berasal dari dalam negeri

Inflasi yang berasal dari dalam negeri adalah inflasi yang terjadi dikarenakan peristiwa-

peristiwa yang terjadi didalam negeri.

Inflasi yang berasal dari luar negeri

Proses terjadinya diawali dengan masuknya komoditi impor yang telah terkena inflasi (harga

naik) dinegara asalnya.

Inflasi memang akan membawa dampak yang kurang baik bagi beberapa aspek kegiatan

ekonomi masyarakat, diantaranya :

- Pertama, inflasi akan menjadikan turunnya pendapatan riil masyarakat yang memiliki

penghasilan tetap.

- Kedua, inflasi menyebabkan turunnya nilai riil kekayaan masyarakat yang berbentuk

kas.

- Ketiga, inflasi akan menyebabkan nilai tabungan masyarakat menjadi turun.

- Keempat, inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi

terhambat.

Beberapa sisi positif dari adanya inflasi :

- Inflasi yang terkendali menggambarkan adanya aktivitas ekonomi dalam suatu negara.

- Inflasi terkendali merangsang masyarakat untuk terus berusaha bekerja keras untuk

meningkatkan kesejahteraannya.

2. Kebijakan Pemerintah Mengatasi Inflasi

Kebijakan Moneter, yaitu kebijakan yang berasal dari bank sentral dalam mengatur

jumlah uang beredar melalui instrument-instrumen moneter yang dimiliki.

Tiga kebijakan moneter yang bisa ditempuh bank sentral:

Page 11: Sejarah perekonomian indonesia

1. Kebijakan Diskonto (discount policy), yaitu kebijakan untuk mempengaruhi

peredaran uang dengan jalan menaikkan atau menurunkan tingkat bunga.

2. Operasi Pasar Terbuka (open market operation), yaitu membeli dan menjual surat-

surat berharga.

3. Kebijakan Persediaan Kas (cash ratio policy), yaitu menaikkan dan menurunkan

persentase persediaan kas dari bank.

Kebijakan Fiskal, yaitu melalui perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah.

Dua jenis kebijakan fiscal yaitu:

1. Pengaturan Pengeluaran Pemerintah, yaitu pemerintah harus menjaga penggunaan

anggaran negara agar sesuai dengan perencanaan agar tidak terjadi pertambahan uang

beredar.

2. Peningkatan Tarif Pajak, yaitu dengan dinaikkannya tarif pajak maka penghasilan

rumah tangga akan diberikan kepada pemerintah sehingga daya beli masyarakat atas

barang dan jasa akan berkurang.

Kebijakan lainnya yaitu:

1. Peningkatan Produksi, yaitu bila produksi meningkat walaupun jumlah uang

bertambah, inflasi tidak terjadi.

2. Kebijakan Upah, yaitu menurunkan pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable

income) masyarakat. Penurunan disposable income dilakukan dengan menaikkan

pajak penghasilan.

3. Pengawasan Harga, yaitu dengan menetapkan harga maksimal oleh pemerintah untuk

menghindari kecenderungan dinaikkannya harga oleh pengusaha.

III. SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN INDONESIA YANG MENUJU INDONESIA EMAS

Negara yang maju adalah negara yang mempunyai sistem ekonomi yang kuat serta memiliki

perencanaan pembangunan ekonomi yang terstruktur agar mencapai pembangunan yang

merata. Pengertian pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan

pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai

dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan

pendapatan bagi penduduk suatu negara. Berikut saya coba menjelaskan strategi-strategi

pembangunan ekonomi.

A. Macam – macam Strategi Pembangunan Ekonomi

Strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor –

faktor (variabel) yang akan dijadikan faktor / variabel utama yang menjadi penentu jalannya

proses pertumbuhan (Surono, 1993). Babarapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat

disampaikan adalah :

1. Strategi Pertumbuhan

Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal,

serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat,

sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya bahwa pertumbuhan

Page 12: Sejarah perekonomian indonesia

ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah ( trickle –

down – effect ) pendistribusian kembali. Jika terjadi ketidak merataan hal tersebut merupakan

prasyarat terciptanya pertumbuhan ekonomi. Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini

adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketidak merataan yang semakin tajam.

2. Strategi Pembangunan dengan Pemerataan

Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui

teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket

program terpadu.

3. Strategi Ketergantungan

Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi

mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama

strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi tergantungan adalah :

Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya

ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya.

Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “Teori

ketergantungan tersebut memang cukup relevan namun sayangnya telah menjadi

semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun

masyarakat sendiri (Self Development).

4. Strategi yang Berwawasan Ruang

Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab-sebab

kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya/maju.

Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju

dikarenakan kemampuan/pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil

daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-

effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya

bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya,

sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.

5. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok

Sasarana dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini

selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975,

dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika

pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh

karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan

kebutuhan pokok dan sejenisnya.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pembangunan Ekonomi

Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang digunakan dalam proses pembangunan sangat

dipengaruhi oleh pertanyaan ‘Apa tujuan yang hendak dicapai?’

Page 13: Sejarah perekonomian indonesia

Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi

ketergantungan yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah

pemerataan pembanguanan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan

dipergunakan.

C. Strategi Pembangunan Indonesia

Sebelum Orde Baru strategi pembangunan di Indonesia secara teori telah diarahkan pada

usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak

adanya kecenderungan lebih menitik beratkan pada tujuan-tujuan politik dan kurang

memperhatikan pembangunan ekonomi. Sedangkan pada awal Orde Baru, strategi

pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi

ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tingi

(Hyper Inflasi).

Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkan sasaran-sasaran dan titik

berat setiap Repelita, yakni:

REPELITA I : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang

mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.

Kebijaksanaan pada periode Pelita I:

v Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 1970, mengenai penyempurnaan tata niaga bidang

eksport dan inport

v Peraturan Agustus 1971, mengenai devaluasi mata uang Rupiah terhadap Dolar dengan

sasaran pokok kestabilan harga bahan pokok, peningkatan nilai ekspor, kelancaran impor,

serta penyebaran barang di dalam negeri.

REPELITA II : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan

industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat

bagi tahap selanjutnya.

Periode ini diisi dengan kebijaksanaan mengenai pengkreditan untuk mendorong para

eksportir kecil dan menengah, disamping mendorong kemajuan pengusaha kecil/ekonomi

lemah dengan produk Kredit Investasi Kecil (KIK).

v Kebijakan Fiskal

v Kebijakan Moneter untuk menaikkan hasil produksi nasional dan menaikkan daya saing

komoditi ekspor

REPELITA III : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju

swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang

jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.

Kebijaksanaan pada periode Pelita III :

v Tata cara pelaksanaan impor dan lalu lintas devisa

Page 14: Sejarah perekonomian indonesia

v Paket kebijaksanaan imbal beli (counter purchase)

v Kebijaksanaan devaluasi dengan menurunkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar

REPELITA IV : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan

usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat

menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus

dikembangkan dalam Repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap

selanjutnya.

Kebijaksanaan pada periode Pelita IV :

v Kebijaksanaan untuk meningkatkan ekspor non-migas (INPRES No.4 Tahun 1985)

v 6 Mei 1986 (PAKEM) mendorong sector swasta di bidang ekspor maupun penanaman

modal

v Devaluasi 1986

v 25 Oktober 1986 deregulasi di bidang perdagangan, moneter, dan penanaman modal

v 15 Januari 1987 peningkatan efisiensi, inovasi, dan produktivitas sektor industry dalam

rangka meningkatkan ekspor non migas

v 24 Desember 1987 (PAKDES) restrukturisasi bidang ekonomi, terutama memperlancar

perijinan (deregulasi)

v 27 Oktober 1988 deregulasi untuk menggairahkan passer modal dan menghimpun dana

masyarakat guna biaya pembangunan

v 21 November 1988 (PAKNOV) deregulasi dan debirokratisasi di bidang perdagangan dan

hubungan laut

v 20 Desember 1988 (PAKDES) memberikan keleluasaan bagi pasar modal dan

perangkatnya untuk melakukan aktivitas yang lebih produktif

REPELITA V : Kebijaksanaan pemerintah diarahkan kepada pengawasan,

pengendalian, dan upaya kondusif guna mempersiapkan proses tinggal landas menuju

rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua.

D. Perencanaan Pembangunan

Adapun definisi perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjokromidjojo, manfaat

perencanaan adalah :

1. Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu persyaratan kegiatan,

adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada

pencapaian tujuan pembangunan.

2. Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam

masa pelaksanaa yang akan dilalui.

Page 15: Sejarah perekonomian indonesia

3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara

yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.

4. Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas.

5. Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu

pengawasan dan evaluasi.

6. Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara

lebih efisien dan efektif.

7. Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan

ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan.

8. Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.

Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia dibagi

dalam beberapa periode, yakni :

Periode Orde Baru, dibagi dalam :

• Periode 1945 – 1950

• Periode 1951 – 1955

• Periode 1956 – 1960

• Periode 1961 – 1966

Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :

• Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi

• Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74

• Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79

• Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84

• Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89

• Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94

PEREKONOMIAN INDONESIA-PEMBANGUNAN NASIONAL PROVINSI PAPUA

Tinggalk

Mata Kuliah Perekonomian Indonesia

Posted on March 18, 2011 by baihaqifahmi

Page 16: Sejarah perekonomian indonesia

SISTEM EKONOMI DAN SEJARAH SISTEM EKONOMI INDONESIA

SISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu

kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Sebagai suatu system,

maka setiap sistem perekonomian harus dapat menjawab masalah ekonomi yaitu what

(barang apa yang harus diproduksi), how (bagaimana caa memproduksi), dan whom (untuk

siapa barang tersebut diproduksi).

Sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai :

1. Sarana pendorong untuk melakukan produksi

2. Cara atau metode untuk mengorganisasi kegiatan individu

3. Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa terlaksana dengan

baik.

Secara garis besar, kita mengenal empat system ekonomi yang tumbuh dan berkambang yang

sesuai dengan situasi kondisi serta ideologi Negara yang bersangkutan. Keempat sistem

ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, system ekonomi terpusat atau sistem

ekonomi komando, sistem ekonomi pasar, dan sistem ekonomi campuran.

Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan perekonomian

yang didasarkan pada kebiasaan scra turun temurun, dimana semua kegiatan produksinya

terbatas hanya untuk keluarga dan kelompoknya saja.

Dari definisi tersebut, dapat diuraikan ciri-ciri sIstem ekonomi tradisional, anatara lain :

Tata cara pengaturan kehidupan perekonomian dilakukan secara turun temurun;

Kegiatan produksi bergantung pada alam dan tenaga kerja;

Hasil produksi terbatas hanya untuk keluarga atau kelompoknya saja;

Modal yang digunakan sedikit;

Transaksi jual beli dilakukan secara barter.

Keunggulan dari sistem ekonomi tradisional, yaitu:

Sumber daya alam terkelola dengan baik, sebab secara langsung muncul kesadaran

dalam melestarikannya;

Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatannya berjalan sesuai dengan kebiasaan.

Kelemahan dari sistem ekonomi tradisional, yaitu:

Page 17: Sejarah perekonomian indonesia

Tidak ada kreativitas produksi;

Kehidupan perekonomian hanya dapat dirasakan oleh keluarga dan kelompok saja;

Tingkat produktivitasnya rendah.

Sistem ekonomi terpusat (Komando)

Sistem ekonomi terpusat merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan perekonomian

yang diatur dan ditentukan oleh pemerintah pusat (sentralistik).

Dari definisi tersebut, dapat diuraikan ciri-ciri sIstem ekonomi terpusat (komando), anatara

lain :

Pemerinta mempunyai kekuasaan yang besar sumber daya dan factor produksi;

Seluruh kegiatan perekonomian diatur dan dikendalikan oleh pemerintah;

Kegiatan pemerintah tidak selalu berorientasi pada keuntungan.

Kelebihan dari sistem ekonomi terpusat (komando), di antaranya:

Tingkat inflasi dan pengangguran dapat ditangani dengan baik karena perekonomian

dikendalikan pemerintah;

Kegiatan produksi dan distribusi dapat dilaksanakan dengan mudah, karena sumber

daya dan factor produksi dimiliki pemerintah;

Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.

Kelemahan dari sistem ekonomi terpusat adalah:

Terjadi monopoli yang merugikan masyarakat;

Mematikan inisiatif individu untuk maju;

Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya.

Sistem ekonomi pasar

Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai

dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.

Dari definisi tersebut, dapat diuraikan ciri-ciri sIstem ekonomi pasar, anatara lain :

Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal

Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya

Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba

Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)

Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar

Page 18: Sejarah perekonomian indonesia

Persaingan dilakukan secara bebas

Peranan modal sangat vital

Kelebihan dari sistem ekonomi pasar di antaranya:

Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan perekonomian, sebab

masyarakat diberi kebebasan dalam manentukan kegiatan perekonomian;

Kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab terjadinya persaingan yang

ketat;

Faktor-faktor produksi dapat tercapai dengan baik, sebab tindakan ekonomi yang

dilakukan kepada motif pencarian keuntungan yang sebesar-besarnya.

Kelemahan dari sistem ekonomi pasar adalah:

Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan, dimana kunci untuk memenangkan

persaingan adalah modal;

Monopoli yang merugikan masyarakat;

Terdapat kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan golongan pekerja.

Sistem ekonomi campuran

Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana

pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Sistem

ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam

sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sector

swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan arah dan perkem bangan

ekonomi. Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara sistem

ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.

Dari definisi tersebut, dapat diuraikan ciri-ciri sistem ekonomi campuran, antara lain :

Hak kepemiikan individu diakui tetapi dibatasi, seperti sumber daya ekonomi yang

menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara;

Pelaku ekonomi terdiri atas individu, pemerintah dan swasta.

SEJARAH SISTEM EKONOMI INDONESIA

1. Pemerintahan Orde Lama

Dumairy (1996) menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia:

Page 19: Sejarah perekonomian indonesia

Periode 1945 – 1950.

Periode demokrasi parlementer/liberal (1950 – 1959)

Banyak partai politik

Sektor formal: pertambangan, pertanian, distribusi, bank, dan transportasi yang padat modal

dan dikuasai oleh asing serta berorientasi ekspor memberikan kontribusi yang lebih besar

terhadap PDB.

8 kali perubahan kabinet:

Kabinet Hatta dengan kebijakan Reformasi moneter via devaluasi mata uang local

(Gulden) dan pemotongan uang sebesar 50% atas uang kertas yang beredar yang

dikeluarkan oleh De Javasche Bank dengan nilai nominal > 2,50 Gulden Indonesia.

Kabinet Natsir dengan kebijakan perumusan perencanaan pembangunan ekonomi

yang disebut dengan Rencana Urgensi Perekonomian (RUP)

Kabinet Sukiman dengan kebijakan nasionalisasi oleh De Javasche Bank menjadi

Bank Indonesia dan penghapusan system kurs berganda

Kabinet Wilopo dengan kebijakan anggaran berimbang dalam APBN, memperketat

impor, merasionalisasi angkatan bersenjata dengan modernisasi dan pengurangan

jumlah personil, serta pengiritan pengeluaran pemerintah

Kabinet Ali I dengan kebijakan pembatasan impor dan kebijakan uang ketat

Kabinet Burhanudin dengan kebijakan liberalisasi impor, kebijakan uang ketat untuk

menekan jumlah uang yang beredar, dan penyempurnaan program benteng (bagian

dari program RUP yakni program diskriminasi rasial untuk mengurangi dominasi

ekonomi), memperkenankan investasi asing masuk ke Indonesia, membantu

pengusaha pribumi, serta menghapus persetujuan meja bundar (menghilangkan

dominasi belanda perekonomian nasional.

Kabinet Ali II dengan kebijakan rencana pembangunan lima tahun 1956 – 1960

Kebinet Djuanda dengan kebijakan stabilitas politik dan nasionalisasi perusahaan

belanda.

Periode demokrasi terpimpin (1959 – 1965)

o Dilakukan nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan belanda.

o Lebih cenderung kepada pemikiran sosialis komunis

o Politik tidak stabil sampai pada puncaknya pada September 1965

2. Pemerintahan Orde Baru

Sejak Maret 1966.

Pemerintah mengarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan

ekonomi dan sosial.

Pemerintah meninggalkan idiologi komunis dan menjalin hubungan dengan Negara barat dan

menjadi anggota PBB, IMF, dan Bank Dunia.

Kondisi perekonomian Indonesia:

Page 20: Sejarah perekonomian indonesia

(a) ketidakmampuan membayar hutang LN US $32 Milyar

(b) Penerimaan ekspor hanya setengah dari pengeluaran untuk impor

(c) Pengendalian anggaran belanja dan pemungutan pajak yang tidak berdaya

(d) Inflasi 30 – 50 persen per bulan

(e) Kondisi prasarana perekonomian yang bururk

(f) Kapasitas produktif sektor industri dan ekspor menurun

Prioritas kebijakan ekonomi:

(a) Memerangi hiperinflasi

(b) Mencukupkan persediaan pangan (beras)

(c) merehabilitasi prasaran perekonomian

(d) Peningkatan ekspor

(e) Penyediaan lapangan kerja

(f) Mengundang investor asing

Program ekonomi orde baru mencakup:

(a)Jangka pendek

Juli – Desember 1966 untuk program pemulihan

Januari – Juni 1967 untuk tahap rehabilitasi

Juli – Desember 1967 untuk tahap konsolidasi

Januari – Juni 1968 untuk tahap stabilisasi

(b)Jangka panjang yang berupa Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) mulai

April tahun 1969.

Dalam rangka mendukung kebijakan jangka pendek, pemerintah:

(a) Memperkenalkan kebijakan anggaran berimbang (balanced budget policy)

(b) Pembentukan IGGI

(c) Melakukan reformasi terhadap sistem perbankan

UU tahun 1967 tentang Perbankan

UU tahun 1968 tentang Bank Sentral

Uu tahun 1968 tentang Bank Asing

Page 21: Sejarah perekonomian indonesia

(d) Menjadi anggota kembali IMF

(e) Pemberian peran yang lebih besar kepada bank bank dan lembaga keuangan lain sebagai

’”agen pembangunan”. Dengan memobilisasi tabungan masyarakat untuk mendukung

pertumbuhan ekonomi dan memainkan peranan penting untuk pembangunan pasar uang dan

pasar modal.

Mulai 1 April 1969, Program pembangunan jangka panjang terdiri dari tahapan-tahapan

REPELITA dengan sasaran:

(a) stabilitas perekonomian

(b) pertumbuhan ekonomi

(c) pemerataan hasil pembangunan

Kondisi utama yang harus dipenuhi untuk pembangunan ekonomi yang baik:

Kemauan politik yang kuat

Stabilitas ekonomi dan politik

SDM yang lebih baik

Sistem politik dan ekonomi yang terbuka yang beroorientasi ke barat

Kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik

3. Pemerintahan Transisi (Habibie)

1. Tanggal 14 dan 15 Mei 1997, kurs bath terhadap US$ mengalami penurunan

(depresiasi) sebagai akibat dari keputusan jual dari para investor yang tidak percaya

lagi thd prospek ekonomi Thailand dalam jk pdk.

Pemerintah Thailand mengintervensi dan didukung oleh bank sentral singapora, tapi tidak

mampu menstabilkan kurs Bath, sehingga bank sentral Thailand mengumumkan kurs bath

diserahkan pada mekanisme pasar.

2 Juli 1997, penurunan nilai kurs bath terhadap US$ antara 15% – 20%

1. Bulan Juli 1997, krisis melanda Indonesia (kurs dari Rp 2.500 menjadi Rp 2.650.) BI

mengintervensi, namun tidak mampu sampai bulan maret 1998 kurs melemah sampai

Rp 10.550 dan bahkan menembus angka Rp 11.000/US$.

Langkah konkrit untuk mengatasi krisis:

Penundaan proyek Rp 39 trilyun untuk mengimbangi keterbatasan anggaran Negara

BI melakukan intervensi ke bursa valas

Meminta bantuan IMF dengan memperoleh paket bantuan keuangan US$ 23 Milyar

pada bulan Nopember 1997.

Mencabut ijin usaha 16 bank swasta yang tidak sehat

Page 22: Sejarah perekonomian indonesia

Januari 1998 pemerintah Indonesia menandatangani nota kesepakatan (LOI) dengan IMF

yang mencakup 50 butir kebijakan yang mencakup:

Kebijakan ekonomi makro (fiscal dan moneter) mencakup: penggunaan prinsip

anggaran berimbang; pengurangan pengeluaran pemerintah seperti pengurangan

subsidi BBM dan listrik; pembatalan proyek besar; dan peningkatan pendapatan

pemerintah dengan mencabut semua fasilitas perpajakan, penangguhan PPN,

pengenaan pajak tambahan terhadap bensin, memperbaiki audit PPN, dan

memperbanyak obyek pajak.

o Restrukturisasi sektor keuangan

o Reformasi struktural

Bantuan gagal diberikan, karena pemerintah Indonesia tidak melaksanakan kesepakatan

dengan IMF yang telah ditandatangani.

Indonesia tidak mempunyai pilihan kecuali harus bekerja sama dengan IMF. Kesepakatan

baru dicapai bulan April 1998 dengan nama “Memorandum Tambahan mengenai

Kebijaksanaan Ekonomi Keuangan” yang merupakan kelanjutan, pelengkapan dan

modifikasi 50 butir kesepakatan.

Tambahan dalam kesepakatan baru ini mencakup:

Program stabilisasi perbankan untuk stabilisasi pasar uang dan mencegah hiperinflasi

o Restrukturisasi perbankan untuk penyehatan system perbankan nasional

o Reformasi structural

o Penyelesaian utang luar negeri dari pihak swasta

o Bantuan untuk masyarakat ekonomi lemah.

4. Pemerintahan Reformasi (Abdurrahman Wahid)

Mulai pertengahan tahun 1999.

Target:

1. Memulihkan perekonomian nasional sesuai dengan harapan masyarakat dan investor

2. Menuntaskan masalah KKN

3. Menegakkan supremasi hukum

4. Penegakkan hak asasi manusia

5. Pengurangan peranan ABRI dalam politik

6. Memperkuat NKRI (Penyelesaian disintegrasi bangsa)

Kondisi:

1. Pada tahun 1999 pertumbuhan ekonomi positif (mendekati 0)

Page 23: Sejarah perekonomian indonesia

2. Tahun 2000 pertumbuhan ekonomi 5%

3. Kondisi moneter stabil ( inflasi dan suku bunga rendah)

4. Tahun 2001, pelaku bisnis dan masyarakat kurang percaya kepada pemerintahan

sebagai akibat dari pernyataan presiden yang controversial, KKN, dictator, dan

perseteruan dengan DPR

5. Bulan maret 2000, cadangan devisa menurun dari US$ 29 milyar menjadi US$ 28,875

milyar

6. Hubungan dengan IMF menjadi tidak baik sebagai akibat dari: penundaan

pelaksanaan amandemen UU No. 23 tahun 1999 mengenai Bank Indonesia;

penerapan otonomi daerah (terutama kebebasan untuk hutang pemerintah daerah dari

LN); dan revisi APBN 2001.

7. Tahun 2001, pertumbuhan ekonomi cenderung negative, IHSG merosot lebih dari 300

poin, dan nilai tukar rupiah melemah dari Rp 7000 menjadi Rp 10.000 per US$.

5. Pemerintahan Gotong Royong (Megawati S)

Mulai pertangahan 2001 dengan kondisi:

1. SBI 17%

2. Bunga deposito 18%

3. Inflasi periode Juli – Juli 2001 13,5% dengan asumsi inflasi 9,4% setelah dilakukan

revisi APBN

4. Pertumbuhan PDB 2002 sebesar 3,66% dibawah target 4% sebagai akibat dari kurang

berkembangnya investasi swasta (PMDN dan PMA)., ketidakstabilan politik, dan

belum ada kepastian

Create a free website or blog at WordPress.com. | The Beach Theme.

mata kuliah perekonomian indonesia

Mata Kuliah Perekonomian Indonesia

Sistem Perekonomian

Pengertian Sistem Perekonomian yaitu cara suatu bangsa atau negara untuk mengatur

kehidupan ekonominya agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya..

Macam – macam Sistem Ekonomi:

Page 24: Sejarah perekonomian indonesia

1.Sistem ekonomi tradisional

yaitu sistem ekonomi yg masih terikat dengan adat istiadat kebiasaan dan nilai budaya

setempat.

Ciri – ciri system ekonomi tradisonal:

Alat produksi sederhana’

Jumlah barang dan jasa rendah

Produktivitas rendah

Masih menggunakan system barter

Kegiatan ekonomi umumnya di bidang pertanian

Masyarakat sulit menerima perubahan

2. Sistem Ekonomi Kapitalis

Yaitu sistem ekonmi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih

dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya.

Ciri – cirri sistem ekonomi kapitalis:

Hak milik perorangan diakui

Indvidu bebas melakukan kegiatan ekonomi

Jenis, jumlah dan harga barang ditentukan kekuatan pasar

Adanya persaingan bebas

Kegiatan ekonomi (produksi, distribusi dan konsumsi) diserahkan kepada swasta.

Contoh : Negara Amaerika dan Negara Eropa

Page 25: Sejarah perekonomian indonesia

3. Sistem Ekonomi Sosial (Etatisme)

Yaitu system Ekonomi yg seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan

dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat.

Ciri – ciri Sistem Ekonomi Sosial (Etatisme) :

Alat – alat dan factor produksi dikuasai Negara

Kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur Negara

Harga barang atau jasa ditentukan pemerintah

Hak milik perorangan tidak diakui

Contoh: Negara Kuba, Korea, Eropa Timur dan RRC

4. Sistem Ekonomi Campuran

Yaitu Gabungan dar system ekonomi liberal dan sosialis

Ciri – cirri nya:

Pemerintah dan swasta bersama dalam melakukan kegiatan ekonomi

Negara menguasai sector usaha vital dan mengendaliakn perekonomian

Swasta atau perorangan diberi kebebasan untuk berusaha diluar sector vital

Pemerintah berperan membina dan mengawasi swasta

Hak milik perorangan diakui dan penggunaanya tidak boleh bertentangan dengan

kepentingan umum

Page 26: Sejarah perekonomian indonesia

Contoh: Negara Afrika, Amerika Latin, Asia

Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia

Tahun 1950 – 1959 à Sistem Ekonomi Liberal ( masa demokrasi liberal)

Tahun 1959 – 1966 à Sistem Ekonomi Etatisme ( Masa demokrasi Terpimpin)

Tahun 1966 – 1998 à Sistem Ekonomi Pancasila ( Demokrasi Ekonomi )

Tahun 1998 – Sekarang à Sistem Ekonomi Pancila ( Demomrasi Ekonomi ) yg dalam

prakteknya cenderung liberal

Buat situs dengan WordPress.com

Perekonomian Indonesia - 1

dowload bahan

1. TUJUAN MATA KULIAH

Tujuan Mata Kuliah Perekonomian Indonesia adalah untuk memperkenalkan mahasiswa pada

pengetahuan tentang tahap-tahap dan permasalahan-permasalahan pembangunan ekonomi di

Indonesia. Pembahasan dimulai dengan beberapa proses yang menyertai pembangunan

ekonomi: proses akumulasi, alokasi, demografi dan distribusi. Kemudian dilanjutkan dengan

strategi, peran serta kebijakan-kebijakan dalam dan luar negeri pemerintah.

Dari rumusan tujuan tersebut di atas, setiap mahasiswa setelah mempelajari Mata Kuliah

Perekonomian Indonesia diharapkan dapat memahami dan menjelaskan :

a. Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi ekonomi Indonesia dan masalah-masalah

ekonomi yang dihadapi sepanjang sejarah kemerdekaan Indonesia.

b. Sistem ekonomi yang dianut Indonesia dan membandingkan sistem-sistem ekonomi yang

dianut dunia.

c. Pelaku-pelaku ekonomi di Indonesia dan peran masing-masing dalam perekonomian

d. Perubahan-perubahan struktural yang dialami ekonomi Indonesia setelah Indonesia

melaksanakan pembangunan ekonomi.

e. Kebijakan pemerintah pada APBN yang berjalan dan pengaruh APBN pada Perekonomian

Indonesia.

Page 27: Sejarah perekonomian indonesia

f. Posisi hubungan ekonomi luar negeri dan saldo transaksi berjalan serta perubahan

cadangan devisa.

g. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju inflasi, jumlah uang beredar (JUB) serta kebijakan

pemerintah di bidang moneter dan perbankan.

h. Kondisi kesejahteraan dan kemiskinan rakyat Indonesia serta kebijakan pemerintah untuk

memberdayakan masyarakat.

i. Posisi dan persiapan Indonesia dalam menghadapi era globalisasi ekonomi serta langkah

strategis apa yang dilakukan.

j. Apa yang terjadi setelah Indonesia dilanda krisis ekonomi tahun 1997/ 1998 dan program

pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah.

2. PEMBAHASAN MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Kerangka pembahasan Perekonomian Indonesia dilihat dalam lingkup politik ekonomi.

Politik ekonomi merupakan bagian dari politik nasional, yang bertujuan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Sedangkan tujuan politik ekonomi yang dilakukan pemerintah

adalah mengarahkan bagaimana tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarkat itu bisa

dicacpai (Suroso, 1994).

Oleh karena itu pembahasan Perekonomian Indonesia di sini ditekankan pada:

a. Mengidentifikasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi Indonesia sebagai negara

kepulauan terbesar yang sedang membangun.

b. Menganalisis masalah-masalah tersebut : latar belakangnya, faktor-faktor penyebabnya dan

dampak serta pengaruhnya.

c. kebijakan-kebijakan apa yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah

tersebut dan mengevaluasi efek hasilnya.

d. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang dibahas terutama yang berkaitan dengan kebijakan

fiskal dalam APBN, kebijakan perdagangan dan pembayaran dalam NERACA

PEMBAYARAN, kebijakan stabilisasi harga (inflasi), nilai tukar (kurs) rupiah, suku bunga,

kredit bank dalam MONETER dan PERBANKAN serta kebijakan penurunan kemiskinan

dalam PENGENTASAN KEMISKINAN dan PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.

Sesuai dengan rumusan tujuan dan materi pembahasan di atas, maka topik-topik yang dibahas

:

a. Sejarah Perekonomian Indonesia

b. Sistem Ekonomi Indonesia

c. Pelaku dan Peran Perekonomian Indonesia

d. Transformasi Struktural Perekonomian Indoensia

Page 28: Sejarah perekonomian indonesia

e. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara

f. Neraca Pembayaran Luar Negeri – Indonesia

g. Sektor Moneter Dan Perbankan, Pendanaan Pembaiayaan

h. Pengentasan Kemiskinan Dan Pemberdayaan Masyarakat

i. Perekonomian Inodnesia Dalam Era Globalisasi

j. Krisis Ekonomi di Indonesia

A. PELAKU-PELAKU EKONOMI

1. Badan usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah usaha yang seluruh modalnya dimiliki negara atau badan

usaha yang tidak seluruh sahamnya dimiliki negara tetapi statusnya disamakan dengan BUMN, yaitu

:

1. BUMN yang merupakan patungan antara pemerintah dengan pemerintah daerah

2. BUMN yang merupakan patungan antara pemerintah dengan BUMN lainnya.

3. BUMN yang merupakan badan-badan usaha patungan dengan swasta nasional/ asing di mana negara memiliki saham mayoritas minimal 51%.

Bahasa Asing BUMN adalah public enterprise. Dengan demikian berisikan dua elemen esensil, yakni

unsur pemerintah (public) dan unsur bisnis (enterprise). Berapa besar presentase masing-masing

elemen itu di suatu BUMn tergantung pada jenis atau tipe BUMN-nya. Untuk eprsero unsur

bisnisnya lebih dominan. PERUM boleh dikatakan fifty-fifty. (Chariuman Armia, 1989). Karena BUMN

diciptakan oleh undang-undang, diusulkan pemerintah dan disetujui DPR, maka jadilah dia suatu

produk politik. Itulah sebabnya dikatakan politik merupakan sifat yang tidak dapat dipisahkan dari

BUMN. Apabila elemen politik sampai ditiadakan maka akan hilanglah relevansi dari keberadaan

BUMN itu. (Pandji Anoraga, 1995.

2. Swasta

Pasal 33 UU 1945 menyatakan tigas sektor kegiata perekonomian, yaitu sektor pemerintah, swsta

dan koperasi. Dewasa ini semakin jelas adanya trikotomi bangun usaha di Indonesia, yaitu BUMN,

Swsata dan Koperasi. Peran swasta dan cara kerja swasta semakin banyak disorot karena memang

Page 29: Sejarah perekonomian indonesia

ada kecenderungan sektor ini bisa bekerja lebih efisien dari pada sektor negara yang terkekang oleh

birokrasi, sedangkan koperasi karena masih lemah belum mampu mengembangkan diri (Mubyarto,

1988).

Umumnya dikonsepsikan bahwa tujuan pendirian perusahaan swasta adalah untuk memperoleh

keuntungan maksimal. Dalam zaman modern ini keuntungan maksimal bukan merupakan satu-

satunya tujuan masih ada tujuan lain yang leibh penting dan kadang-kadang lebih mendesak

misalnya pertumbuhan skala organisasinya, kepentingan sosial dan sebagainya. Pengusaha yang

berpandangan jauh ke depan sangat mementingkan “goodwill” dari masyarkaat (Sudarsono, 1983).

3. Koperasi

Koperasi dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti bekerjasama untuk mencapai

tujuan. Oleh karena itu koperasi adalah suatu perkumpulan yang memberikan orang-orang atau

badan-badan yang memberikan kebebasan untuk masuk dan keluar sebagai anggota, dengan

bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan

Jasmaniah para anggotanya A(rifinal Chaniago, 1984).

Menurut undang-undang koperasi yang lama (Undang-undang Koperasi No. 12 Tahun 1967)

didefinisikan: Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,

beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan

ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.

1. Berdasarkan Besar-kecilnya Aset/ Modal

Biro Pusat Statistik (BPS) menggolongkan perussahaan di Indonesia sebagai berikut :

o Perusahaan Besar : memiliki pekerja 100 orang lebih

o Perusahaan sedang : memiliki pekerja 20 – 99 orang

o Perusahaan kecil : memiliki pekerja 5 – 19 orang

o Kerajinan R. Tangga : memiliki pekerja kurang 5 orang

Istilah-istilah lain yang sering dipergunakan :

o Usaha Skala Besar (USS), Industri Skala Besar (ISB)

o Usaha Skala Menegah (USM), Industri Skala Menengah (ISM)

o Usaha Skala Kecil (USK), Industri Skala Kecil (ISK)

1. PERUSAHAAN KECIL (USK, ISK)

Page 30: Sejarah perekonomian indonesia

1. Definisi : Sebelum lahirnya UU NO. 9 / 1995 tentang usaha kecil tidak ada persamaan definisi USK dari berbagai instansi, seperti :

1. Departemen Perindustrian dan Bank Indonesia

= total aset diluar tanah dan bangunan dibawah Rp 600 juta.

2. Departemen Perdagangan

= modal aktif di bawah Rp 25 juta

Lahirnya UU No. 9/ 1995 yang menetapkan hanya dengan pendekatna jumlah aset yakni di bawah

Rp 200 juta merupakan akhir dari berbedanya definisi antar lembaga selama ini (lukman Hakim,

1996).

2. Kelemahan dan Kelebihan USK

Kelemahannya :

1. Modalnya sangat terbatas

2. Teknologi yang digunakan sangat sederhana

3. Organisasi/ manajemen bersifat informal/ kekeluargaan

4. Lingkup pemasaran terbats (lokal)

5. Produknya bahan makanan atau kebutuhan sehari-hari.

Kelebihan :

1. Lebih cepat dalam mengambil keputusan

2. Lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan

Page 31: Sejarah perekonomian indonesia

3. Pangsa pasar produk makanan dan kebutuhan sehari-hari lebih stabil

3. Perkembangan ISK

Yang sangat menentukan keberadaan atau pertumbuhan ISK, terutama IRT di negara-negara sedang berkembang bukan hanya tingkat pembangunan atau pendapatan riil per kapita, tetapi dan terutama ditentukan oleh distrubsi pendapatan. Selama kelompok masyarakat berpendapatan rendah masih besar, ISK tetap diperlukan.

Ini berarti bahwa ISK masih bisa survive walau ditengah-tengah pertumbuhan Ism dan ISB yang pesat dan menghadapi persaingan yang semakin berart dari kelompok industri tersebut dan dari barang-barang impor. ISK dan ISB, karena ISK mempunyai segmen pasar tersendiri, yakni dari golongan masyarakat berpendapatan rendah (Tulus Tambunan, 1996).

Tabel Peningkatan Output, Nilai Tambah dan Produktivitas ISK menurut Subsektor, 1986 – 1990

ISIC Code

Output (Jut Rp)

Nilai Tb (jt/Rp)

Produktivitas (jt/orang)

1986

1990

1986

1990

1986

1990

31

32

33

47,84

17,70

11,35

48,40

25,05

7,85

37,08

17,01

14,33

25,08

29,84

20,95

3,29

2,91

2,34

4,50

5,52

3,47

Sumber : BPS (dikutip dari Tulus Tambunan, 1996)

Page 32: Sejarah perekonomian indonesia

Keterangan :

31 = makanan, minuman dan tembakau

32 = tekstil, pakaian jadi dan kulit

33 = kayu dan produk dari kayu termasuk alat-alat rumah tangga dari kayu

Kasus di Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam studi Saragih dan Krisnamurthi (1994) menunjukkan bahwa pada tahun 1990 jumlah industri pengolah hasil pertanian tercatata pada 894,000 unit dan 99,7% diantaranya berskala kecil. Fakta ini menunjukkan bahwa di Idnoensia agroindustri pada umumnya masih merupakan kegiatan ISK (catatan: tidak dijelaskan berapa besar nilai produk atau nilai tambah ISK tersebut).

4. Kendala Struktural yang Dihadapi ISK

Perkembangan agroindustri menghadapi banyak kendala, yaitu ;

1. Kegiatan pertanian belum memberikan dukungan optimal, karena pola produksi pertanian belum terpusat.

2. Diersifikasi kegiatan pertanian masih rendah

3. Ketrbatasan dana/ modal (tergantung grosir di kota)

4. Menghadapi kesulitan pemasaran (kurang informasi)

5. Biaya transportasi (output maupun input) relatif masih tinggi.

6. Teknologi, manajemen dan tenaga trampil yang sangat kurang.

2. PERUSAHAAN MENENGAH (USM, ISM)

Page 33: Sejarah perekonomian indonesia

1. Definisi : perusahaan kecil dan menengah ini sering digabung menjadi satu golongan, yaitu golingan Usaka Skala Kecil Menengah (UKM). UKM didefinisikan sebagia usaha-usaha yang memiliki aset sampai dengan Rp 200 juta – meskipun sebenarnya 90% lebih berada jauh di bawah ambang batas kategori itu, yakni memiliki aset kurang atau sama dengan Rp 50 juta.

Dalam perspektif ini maka koperasi dan pra koperasi primer atau koperasi informal pada umumnya

dapat dimasukkan dalam kategori ini.

1. Perkembangan UKM

Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), populasi UKM ini mencapai 33,45 juta unit, dan lebih dari separuhnya bergerak di sektor edesaan. Di pedesaan yang lazimnya diusahakan rakyat seperti kerajinan rakyat, pertanian, perkebunan rakyat, aneka pertambangan rakyat, pertambakan dan penggaraman rakyat.

Sektor-sektor yang lazim bergerak di perkotaan antara lain jasa perdagangan, transportasi rakyat dan industri makanan rakyat. Disamping itu ada sektor lain yang bergerak baik di pedesaan maupun di perkotaan, yaitu perkreditan rakyat.

perkembangan UKM yang khusus bergerak di bidang industri. Sampai akhir PJP-I, jumlah industri kecil dan menengah sekitar 2 juta unit usaha nilai produksi sebesar Rp 20 triliun atau 13,5% dari total produksi industri nasional. Sedang nilai ekspor mencapai US$2,6 miliar atau 10% dari ekspor industri nasional.

2. PERUSAHAAN BESAR (USB, ISB)

1. Sejarah munculnya Pengusaha Besar

Sejarah sektor swasta di Indonesia relatif masih muda, dan hubungan antara sektor swasta dengan pemerintah dan hubungan antara sektor swasta dengan pemerintah sesudah kemerdekaan mengalami pasang surut. Awal tahun 1950-an pemerintah

Page 34: Sejarah perekonomian indonesia

menerapkan kebijaksanaan proteksi, yang dikenal dengan sebutan kebijaksanaan “benteng”.

Dalam masa Orde baru muncul para pengusaha besar keturunan yang berkembang pesat berkat usaha patungannya dengan pemerintah atau BUMN, terutama dalam hubungannya dengan penanaman modal asing. Ada kecenderungan parapengusaha asing – terutama dari Jepang lebih suka bekerja sama dengan para pengusaha keturunan.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada dekade 1970-1980 juga telah memunculkan pengusaha besar pribumi seperti Probosutejdo dan Sukamdani Gitosardjono, tetapi secara keseluruhan jumlah pengusaha keturunan yang menjadi besar jauh lebih banyak.

Munculnya banyak pengusaha keturunan yang besar dan kelompok-kelompok pengusaha lain

termasuk yang pribumi merupakan fenomena baru dalam perekonomian Indonesia. (Mubyarto,

1988).

2. Monopoli, Oligopoli dan Konglomerasi

Setelah masa deregulasi dan debirokratisasi dengan iklim keterbukaan, berbagaiperusahaan swasta

memasuki era “go public”. Dengan makin terbukanya informasi bisnis maka diperolehberbagai peta

struktur pasar, malahan tidak hanya monopolli dan oligopoli, tetapi kiranya telah lama lahir bentuk

konglomerasi. Dalam konglomerasi ini dapat terjadi penguasaan asset nasional yang berintegrasi

secara vertical maupun horisontal. (Nurimansyah Hasibuan, 1995).

1. Perkembangan Konglomerat di Indonesia

Dunia usaha perdagangan, transportasi, konstruksi dan properti, keuangan dan asuransi, mediamasa, pendidikan, kesehatan dan lahan-lahan tambak ikan serta perkebunan serempak dikuasai. Dewasa ini sekitar 200 konglomerat menguasai penjualan barang-barang dan jasa sekitar 57% dari pendapatan nasional Indonesia.

Suatu kenyataan yang menarik adalah bahwa dalam sektor industri pengolahan Indonesia, sekitar 72% nilai tambah diciptakan oleh industri-industri yang mempunyai struktur oligopolistik dengan konsentrasi tinggi (Nurimansyah Hasibuan, 1995).

Page 35: Sejarah perekonomian indonesia

PDBI menyatakan bahwa 300 konglomerat Indonesia memiliki jumlah penjualan (1988) Rp 70 triliun. Dari ruang lingkup nasional memang konglomerrat sudah mendominasi perekonomian Indonesia. Mereka telah mencapai skala kegiatan kira-kira dua kali lipat dari APBN Indonesia 1989-1990, sekitar Rp 36 triliun. (Pandji Anoraga, 1995).

4. Peran BUMN, BUMS sepanjang Sejarah Perekonomian Indonesia :

1. Peran sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi

Sampai awal tahun 1980-an BUMN memegang peranan penting. Sejak akhir tahun 1980-an BUMS

yang pegang peranan penting. BUMN dan BUMS skala USB memiliki modal besar.

2. Peran sebagai Pencipta lapangan kerja

BUMS terutama yang berskala USM dan USK (UKM, UMKM) karena jumlhanya yang besar tersebar

diseluruh Indonesia, bersifat padat karya.

3. Peran sebagai menjaga kelestarian alam/ lingkungan

BUMN, karena milik negara, kepanjangan tangan pemerintah sehingga bisa menjalankan semua

kebijakan pemerintah sesuai UU lingkungan hidup.

5. Perbedaan Sifat BUMN, BUMS dan Koperasi

Perihal

BUMN

BUMS

Koperasi

a. Pendiriannya

Pemerintah + DPR

dengan undang-

undang

Pemilik modal swasta

Para anggota yang

setuju

b. Modal

Dari negara

Dari pemilik modal

perorangan

Dari simpanan para

anggota

Tergantung

Tergantung

Partisipasi anggota

Page 36: Sejarah perekonomian indonesia

c. Daya Tahan keuangan negara perkembangan pasar dan kejujuran

pengurus

d. Kecenderungan

Etatisme, sosialism

Individualisme,

kapitalisme

Bersifat campuran/

kolektivisme +

individualisme

6. Penyebab Inefisiensi pada BUMN

1. Bersumber pada dua elemen esensial pada BUMN

o Tujuan sosial (public) : cenderung banyak pengeluaran, mementingkan efektivitas

o Tujuan bisnis (enterprise) : cednderung mengurangi pengukuran, mementingkan efisiensi

o Sikap manajemen sering ragu-ragu tidak tegas karena dua ukuran tersebut sehingga efeknya inefisiensi

2. Bersumger dari sejarah pendiriannya :

o BUMN adalah produk politik, didirikan oleh pemerintah bersama DPR dengan UU

o Operasi BUMN banyak melibatkan biorkasi dengan pemerintah maupun dengan DPR. Keputusan-keputusan manajemen selalu lambat dan bersifat kompromis, karena itu tidak efektif dan tidak efisien.

7. Alasan Pemerintah melepas saham BUMn (swastanisasi)

Alasan pemerintah melepas saham (swastanisasi) BUMN adalah :

1. Kesulitan mendapatkan dana untuk menutup defisit APBN

2. Untuk menarik investor domestik atau asing dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.

3. Telah terikat pada kesepakatan (perjanjian) dengan IMF sewaktu Indonesia mendapat bantuan hutang.

Page 37: Sejarah perekonomian indonesia

Dampak Positif dan negatif pelepasan saham

a. Bagi Perusahaan

o Positif : mendapat tambahan modal, meningkatkan kinerja dan laba

o Negatif : pengendalian pemerintah berkurang/ hilang, campur tangan swsata / asing sangat kuat.

2. Bagi Perekonomian Indonesia

o Positif : tambahan investasi, pertumbuhan ekonomi meningkat.

o Negatif : sebagian / seluruh laba BUMn di transfer ke Luar Negeri, mengurangi cadangan devisa

8. Kriteria dalam Melaksanakan Privatisasi

1. BUMN yang diprivatisasi sudah sehat

2. BUMN yang diprivatisasi tidak menguasai selumber kebutuhan rakyat banyak

3. Proses privatisasi transsparan, sesuai prosedur dan perundangan yang belraku

B. PERAN DAN FUNGSI BAGI PEREKONOMIAN

Triologi Pembangunan yang meliputi pemerataan pembangunan dan hasil-basilnya, pertumbuhan

ekonomi serta stabilitas nasional yang sehat dan dinamis, ketiganya mengikat keseluruhan pelaku

eknomi yang ada. Jadi, adalah keliru jika beranggapan bahwa tugas-tugas dari koperasi hanyalah

melaksanakan pemertaan, swasta melaksanakan pertumbuhan dan BUMN melaksanakan stabilitas

saja. Baik KOPERASI, SWASTA maupun BUMN ketiganya berkewajiban melaksanakan tugas-tugas

triologi itu (Sri Edi Swasono, 1990).

1. Peran Sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi

Di masa yang lalu, terutama masa ekonomi terpimpin Orde Lama (1959-1965) peran BUMN dalam

perekonomian Indonesia sangat dominan. BUMN melakukan kegiatan dan menguasai hampir di

semua sektor ekkonomi, seperti sektor keuangan/ perbankan, pertambangan, perkebunan,

kehutanan, industri, perdagangan, transportasi dan jasa-jasa lain. Jadi saat itu BUMN berperan

Page 38: Sejarah perekonomian indonesia

sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dimasa Orde Baru peran BUMN sedikit demi sedikit mulai berkurang terutama sejak digulirkan

deregulasi-deregulasi tahun 1980-an. Pemerintah memandang sudah saatnya sektor swasta diberi

peran yang lebih besar dalam kegiatan ekonomi. Hal ini bisa kita pahami seab sejak 1982/1983

(pasca oil boom) penerimaan pemerintah dari sumber migas terus menurun sebagai akibat terus

merosotnya harga minyak di paar internasional dari US$35 per barel (1982) sampai titik terendah

US$ 9 per barel (1986).

Maka pergeseran peran sektor BUMN kepada sektor swasta mulai terjadi sejak awal tahun 1980-an.

Nilai produksi dari industri manufaktur berdasarkan pemilikan (perusahaan) sebagai berikut : sektor

pemerintah menurun dari 25,0% (1975) menjadi 14,4% (1983): sektor swasta meningkat dari 50,7%

(1975) menjadi 56,9% (1983); sedangkan sektor (swasta) asing menurun dari 10,2% 91975) menjadi

1,5% (1983); namun patungan swasta/ asing meningkat dari 10,5% (1975) menjadi 21,1 (1983).

(Gunawan Sumodiningrat, 1990)

Jadi peran sektor swasta dan patungan swasta/ asing sejak awal tahun 1980-an menjadi dominan

dan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi karena memberi sumbangan pada produk industri

manufaktur sebesar 78,0%. Lebih-lebih setelah terjadi proes konsentrasi ekonomi pada kelompok

swasta besar atau parakonglomerat yang menguasai 57% dari pendapatan nasional dan omzet

penjualan mereka mencapai Rp 70 triliun (dua kali lipat APBN 1989/1990).

2. Peran Sebagai Pencipta Lapangan Pekerjaan

Jumlah tenaga kerja di sektor manufaktur menurut skala usaha (dalam prosentase) berturut-turut

sebagai berikut ; ISK (Ik + IRT) sebanyak 86,0% 91974/1975); 80,6% (1979) dan 68,3% (1986), sedang

Ism dan ISB sebanyak 13,5% (1974), 19,4% (1979) dan 31,7% (1986) (Tulus Tambunan, 1996).

Pangsa tenaga kerja pada Isk yang terdiri dari industri kecil (IK) dan Industri Rumah Tangga (IRT)

cenderung makin menurun, meskipun pada tahun 1986 masih tetap lebih besar, yaitu 68,3% di

bandingkan pangsa Ism dan ISB sebesar 31,7%. Hal ini, menurut Anderson, disebabkan karena ada

relasi negatif antar apertumbuhan ekonomi dengan perkembangan daya serap tenaga kerja ISK.

Artinya bila pertumbuhan ekonomi meningkat, maka daya serap tenaga kerja pada ISK akan

menurun. Kasus di Idnoensia adalah bahwa selam amasa Pelita I sampai Pelita III (1969-1983)

pertumbuhan ekonomi meningkat akibat adanya kenaikan harga minyak selama masa oil boom

91973-1982).

3. Fungsi Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Howard R. Bowen dalam bukunya “Social Responsibility of the Businessman” menganjurkan bahwa

perusahaan-perusahaan hendaknya mempertimbangkan dampak-dampak sosial dari keputusan

yang dibuatnya. Konsep “Social Responsibility”, yaitu adanya perusahaan yang memiliki kemampuan

untuk mengaitkan kegiatan-kegiatan dan kebijakan-kebijakannya dengan lingkungan sosial

sedemikian rupa sehingga bermanfaat atau menguntungkan baik bagi perusahaan maupun

Page 39: Sejarah perekonomian indonesia

masyarakat (Asep Hermawan, 1995).

Adnan Putra menjelaskan bahwa pada dasarnya tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia

berkaitan dengan apa yang diamanatkan dalam GBHN, yaitu bahwa pembangunan di Indonesia

berwawasan lingkungan. Yang dimaksud pembangunan berwawasan lingkungan menurut pasal 1

butir 13 UU Lingkungan Hidup tahun 1982 adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan

mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang bekresinambungan untuk

meningkatkan mutu hidup. Dengan demikian lingkungan itu mengandung arti luas, secara

dimensional mencakup lingkungan phisik (ekologi/ekosistem) dan non phisik (budaya/ tradisi/ nilai),

secara struktural organisatorik mencakup lingkungan internal dan eksternal (Asep Hermawan, 1995).

4. Daya Serap Tenaga kerja Setelah Krisis 1997

Melemahnya permintaan domestik dan berbagai kendala yang timbul dalam proses produksi sebagai

akibat dampak krisis moneter menyebabkan sebagian besar perusahaan mengurangi bahkan

menghentikan produksi, sehingga terjadi peningkatan PHK. Berdasarkan laporan Departemen

Tenaga Kerja pada tahun 1997 ada 93 perusahaan yang secara resmi melakukan PHK terhadap

41.716 orang pekerja, 10 perusahaan dalam proses PHK terhadap 2.068 pekerja dan diperkirakan

akan terjadi PHK atas 6.523 pekerja (Laporan tahunan BI 1997/1998).

Disisi pasokan tenaga kerja, jumlah angkatan kerja tahun 1997 diperkirakan mengalami peningkatan

dari 92,8 juta orang (1996) menjadi 95,5 juta orang. Dengan perkembangan tersebut, jumlah

pengangguran terbuka pada tahun 1997 meningkat sampai sekitar 7 juta orang atau 7,5% dari

angkatan kerja.

Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian pada tahun 2000, maka tingkat pengangguran

terbuka (perbandingan jumlah pengangguran terbuka terhadap jumlah angatan kerja) menurun dari

6,0% (1999) menjadi 5,9%.

Indikator Ketengakerjaan :

Indikator

Juta Penduduk

1998

1999

2000

2001

Penduduk usia kerja

Jumlah angkatan kerja

Bekerja

13,5

92,8

87,7

141,1

94,8

88,9

141,3

95,7

89,9

0,,15

0,95

1,04

Page 40: Sejarah perekonomian indonesia

Pengangguran terbuka

Tingkat pengangguran terbuka %

PTAK %

5,1

5,5

66,9

6,0

6,4

67,2

5,9

6,1

67,7

-1,64

-2,60

0,73

Sumber : Badan Pusat Statistik (dalam Laporan BI, 2000) Indikator lain, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yaitu ratio antara jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja, meningkat dari 67,2% (1999) menjadi 67,7%. Hal ini berkaitan dengan menurunnya jumlah pengangguran terbuka dan PHK cenderung menurun. Meskipun angka pengangguran menurun, jumlah orang menganggur cukup tinggi, yaitu 5,9 juta orang. Dilihat dari tingkat pendidikannya: 62,0% SD, 16,0% SMP, 18% SMA, Diploma dan Universitas 4%. C. ANALISIS KEBIJAKAN YANG RELEVAN 1. Kebijakan Peningkatan Kinerja dan Daya Saing Dalam World Competitiveness Report 1996, Indonesia erada di ranking 41 dalam hal tingkat daya saing dari 46 negara (turun dari ranking 33 pada tahun 1995). Sedangkan untuk ASEAN lainnya umumnya naik, yakni ranking tahun 1996 untuk Filipina (31), Thailand (30), malaysia (23) dan Singapura (2). Hal ini sebagai akibat masa PJP-I yang umumnya hampir bersifat total inward looking (IWL) dengan penerapan strategi industrialisasi substitusi import (ISI) secara penuh dengan politik proteksi dan subsidi yang mengiringinya, telah menghasilkan kinerja efisiensi produk industri dan ekonomi yang berbiaya tinggi dengan kualitas rendah diukur oleh harga dan kualitas internasional. Dalam situasi inefisiensi industrialisasi dan kebocoran pembangunan yang tinggi (Sumitro menyebutkan sekitar 30%), pemerintah mengandalkan solusinya dengan langkah deregulasi, swastanisasi dan debirokratisasi secara amat lamban dalam bentuk paket-paket kebijaksanaan yang berlangsung sejak tahun 1983 hingga tahun 1996. 2. Kebijakan Pemberdayaan Perusahaan Kecil Menengah Kebijakan makro antara lain melalui kebijakan kredit diharapkan akan mampu memelihara kestabilan ekonomi dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerj baru. Sedangkan melalui kebijakan mikro antara lain dapat meningkatkan dan memperluas akses usaha kecil dan koperasi kepada lembaga keuangan/ perbankan, akses pasar, berupa pengenalan, pembinaan produk-produk baru yang lebih mendekati selera pasar, atau kegiatan-kegiatan lain yang besifat produktif dari usaha yang bersangkutan. ( Daniel Uphadi, 1995). Pola kredit bersubsidi yang telah diluncurkan pemerintah sejak tahun 1973 antara lain: Kredit Investasi Kecil/ KIK Dan Kredit Modal Kerja Permanen / KMKP, Kredit Bimas Dan Inmas, Kredit Umum Pedesaan/ KUP. Bank Indonesia (BI) selain memberikan bantuan keuangan, juga memberikan bantuan teknis kepada perbankan melaluli Proyek

Page 41: Sejarah perekonomian indonesia

Pengembangan Usaha Kecil (PPUK-BI) antara lain melakukan identifikasi peluang investasi pada semua sektor ekonomi . Pemerintah dalam hal ini telah menjalankan berbagai cara untuk menangani hal itu : a. Januari 1990 Presiden menghimbau agar koperasi hendaknya diberi saham oleh perusahaan-perusahaan besar, sampai 25% dari total saham perusahaan. 15 Mei 1996, pemerintah mencanangkan Gerakan Kemitraan Nasional, yang bertujuan menggalang kekuatan semua pihak agar peduli dengan masalah kemitraan usaha (Lukman Hakim, 1996). b. Selama ini kemitraan usaha lebih banyak didasarkan atas pertimbangan politik dari pada atas dasar pertimbangan ekonomi. Dasar pertimbangan ekonomi untuk melakukan kemitraan usaha adalah adanya keterkaitan produksi, yaitu keterkaitan produksi ke depan (forward production lingkage) atau keterkaitan produksi ke belakang (backward production linkage).

pengertian ekonomi secara umum

Pengertian dan Definisi Ekonomi Menurut

Para Ahli

Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan

sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan

hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya

yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi ekonomi menurut beberapa ahli:

# ADAM SMITH Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara

# MILL J. S Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan

Page 42: Sejarah perekonomian indonesia

# ABRAHAM MASLOW Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah

keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang

ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap

efektif dan efisien

# HERMAWAN KARTAJAYA Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya

# PAUL A. SAMUELSON Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk

memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan

mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat

Bila membicarakan tentang ekonomi, secara otomatis kita juga akan membicarakan mengenai

ilmu ekonomi dimana ilmu ekonomi merupakan sebuah ilmu kajian yang membahsa dan

memperlajari tentang ekonomi itu sendiri. Secara umum, ilmu ekonomi dibagi menjadi 2.

yaitu ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro.

Ilmu ekonomi makro mempelajari perilaku ekonom i sebagai keseluruhan tentang kehidupan

ekonomi dan ilmu ekonomi mikro lebih memfokuskan pada keputusan-keputusan individu

baik sektor rumah tangga maupun perusahaan dalam mengalokasina sumber daya untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya.

(indahf/Carapedia)

Pencarian Terbaru (100)

Pengertian ekonomi. Definisi ekonomi. Pengertian ekonomi menurut para ahli. Definisi

ekonomi menurut para ahli. Pengertian ekonomi menurut ahli. Ekonomi menurut para ahli.

Pengertian perekonomian indonesia.

Defenisi ekonomi. Pengertian perekonomian. Teori ekonomi menurut para ahli. Pengertian

ekonomi mikro. Pengertian ekonomis. Defenisi ilmu ekonomi menurut para ahli. Definisi

perekonomian.

Pengertian kebutuhan menurut para ahli. Pengertian ekonomi menurut beberapa ahli.

Pengertian ekonomi secara umum. Pengertian sistem ekonomi menurut para ahli. Pengertian

sosial ekonomi. Pengertian ekonomi mikro menurut para ahli. Pengertian ekonomi makro

menurut para ahli.

Pengertian ekonomi internasional. Pengertian ekonomi manajemen. Devinisi ekonomi. Ahli

ekonomi. Definisi perekonomian indonesia. Definisi kebutuhan menurut para ahli. Pengertian

sosial ekonomi menurut para ahli.

Definisi ekonomi mikro menurut para ahli. Pengertian ilmu ekonomi makro. Pengertian

ekonomi makro. Pengertian sumber ekonomi. Pengertian ekonomi mikro dan makro.

Pengertian ekonomi masyarakat. Pengertian ilmu ekonomi secara umum.

Page 43: Sejarah perekonomian indonesia

Definisi perekonomian indonesia menurut para ahli. Definisi ilmu ekonomi mikro. Pengertian

ekonomi internasional menurut para ahli. Definisi ekonomi politik menurut para ahli. Definisi

ekonomi menurut ahli. Pengertian perekonomian menurut para ahli. Definisi ekonomis.

Ahli ahli ekonomi. Definisi ekonomi makro. Pengertian ekonomi indonesia. Pengertian

bidang ekonomi. Pengertian dari ekonomi. Pengertian ekonomi menurut. Definisi ekonomi

makro menurut para ahli.

Sumber sumber ekonomi. Pengertian ekonomi menurut para ahli ekonomi dunia. Pengertian

ilmu ekonomi mikro. Definisi ilmu ekonomi menurut paul a samuelson. Definisi teori

ekonomi menurut para ahli. Definisi sosial ekonomi. Definisi ekonomi mikro.

Pengertian ekonomi politik menurut para ahli. Ekonomi makro menurut para ahli. Definisi

sistem ekonomi menurut para ahli. 10 definisi ilmu ekonomi menurut berbagai pakar

ekonomi. Pendapat para ahli tentang ekonomi. Pengertian makro. Pengertian dan definisi

ekonomi.

Pengertian ilmu ekonomi menurut paul samuelson. Definisi perekonomian menurut para ahli.

Definisi ilmu ekonomi makro. Pengertian ekonomi menurut ahli ekonomi. Pengertian tentang

ekonomi. 10 pengertian ilmu ekonomi. Pengertian ekonomi menurut pakar.

Apa pengertian ekonomi. Pengertian ekonomi mikro menurut ahli. Pengertian dan definisi

ilmu ekonomi. Penertian ekonomi. Pendapat para ahli tentang ilmu ekonomi. Definisi

ekonomi menurut pakar ekonomi. Definisi sosial ekonomi menurut para ahli.

Pengertian ekonomi adalah. Pegertian ekonomi. Difinisi ekonomi. Pengertian ekonomi makro

dan mikro menurut para ahli. Penjelasan ekonomi. Pengertian ekonomi umum. Pengertian

ekonomi menurut bahasa.

Defenisi ilmu ekonomi menurut pakar ekonomi. Pengrtian ekonomi. Ekonomi mikro menurut

para ahli. Definisi ekonomi internasional. Pengertian ekonomi menurut bahasa dan ilmu

ekonomi. Teori ekonomi mikro menurut para ahli. Definisi definisi ekonomi.

Sistem ekonomi menurut para ahli. 10 definisi ekonomi menurut para ahli. Pengertian

ekonomi mikro dan ekonomi makro. Teori ekonomi menurut ahli. Perekonomian menurut

para ahli. Pengertian ekonomi para ahli. Ekonomi definisi.

http://carapedia.com/pengertian_definisi_ekonomi_menurut_para_ahli_info501.html

Share this: