Sejarah Notaris

5
BAB I. SEJARAH NOTARIS Lembaga Notariat berasal dari negeri Belanda dan dibawa ke Indonesia oleh usahawan Belanda pada permulaan abad XVII pada tanggal 17 Agustus 1620. Hal tersebut berhubungan erat dengan semakin meningkatnya dan semakin berkembangnya usaha yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Belanda, yang biasa dikenal dengan VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) di Indonesia. Maka oleh Gubernur Jenderal JAN PIETERZOON COEN diangkatlah Jenderal MELCHIOR KERCHEM sebagai Notaris I di Indonesia. Maksud dan tujuan Lembaga Notariat tersebut di Indonesia adalah untuk memenuhi kebutuhan akan alat bukti yang otentik bagi para usahawan untuk menggunakan hak dan kepentingannya yang timbul karena adanya transaksi-transaksi dagang yang mereka lakukan. Pada tanggal 12 Nopember 1620, Gubernur Jenderal JAN PIETERZOON COEN mengeluarkan Surat Keputusan tentang jabatan Notaris, yang pada pokoknya memuat : “Jabatan Notaris adalah jabatan mandiri terlepas dari kepaniteraan pengadilan”. Pada tanggal 16 Juni 1925, keluar instruksi pertama untuk para Notaris yang berpraktek di Indonesia. Instruksi tersebut berisi 10 pasal, yang satu diantaranya memuat ketentuan bahwa Notaris sebelum berpraktek terlebih dahulu diambil sumpahnya.

description

hukum

Transcript of Sejarah Notaris

Page 1: Sejarah Notaris

BAB I. SEJARAH NOTARIS

Lembaga Notariat berasal dari negeri Belanda dan dibawa ke Indonesia oleh usahawan Belanda pada permulaan abad XVII pada tanggal 17 Agustus 1620.Hal tersebut berhubungan erat dengan semakin meningkatnya dan semakin berkembangnya usaha yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Belanda, yang biasa dikenal dengan VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) di Indonesia.Maka oleh Gubernur Jenderal JAN PIETERZOON COEN diangkatlah Jenderal MELCHIOR KERCHEM sebagai Notaris I di Indonesia.

Maksud dan tujuan Lembaga Notariat tersebut di Indonesia adalah untuk memenuhi kebutuhan akan alat bukti yang otentik bagi para usahawan untuk menggunakan hak dan kepentingannya yang timbul karena adanya transaksi-transaksi dagang yang mereka lakukan.

Pada tanggal 12 Nopember 1620, Gubernur Jenderal JAN PIETERZOON COEN mengeluarkan Surat Keputusan tentang jabatan Notaris, yang pada pokoknya memuat :

“Jabatan Notaris adalah jabatan mandiri terlepas dari kepaniteraan pengadilan”.

Pada tanggal 16 Juni 1925, keluar instruksi pertama untuk para Notaris yang berpraktek di Indonesia.Instruksi tersebut berisi 10 pasal, yang satu diantaranya memuat ketentuan bahwa Notaris sebelum berpraktek terlebih dahulu diambil sumpahnya.

Lembaga Notariat di Belanda pada dasarnya berasal dari Notariat Perancis.VENTOSE WET atau Undang-Undang Perancis yang berlaku sekitar 1803 berlaku pula di negeri Belanda yang pada waktu itu masih menjadi jajahan Perancis.

Pada tanggal 8 Nopember 1810, Raja Belanda mengeluarkan Dekrit, bahwa Undang-undang 25 Ventose An XI berlaku dan memuat peraturan Notariat, dengan begitu menjadi peraturan umum tentang Notariat di Belanda dan menjadi dasar perundang-undangan di Indonesia.

I.1

Page 2: Sejarah Notaris

Pada tahun 1813, Nederland merdeka dari jajahan Perancis, Peraturan Ventose Wet masih berlaku.

Pada tahun 1822, di Indonesia berlaku De Instructie voor de Notarissen in Indonesia.

Pada tanggal 9 Juli 1942, Perundangan Notaris di negeri Belanda berhasil dibentuk dengan diberlakukan De wet op het NotarisAmbt Stb No.20.Atas dasar konkordansi dilahirkan Reglement op het Notarisambt in Nederlandsch Indie atau Peraturan Jabatan Notaris (PJN) yang dengan ordonansi 11 Januari 1860 dan Stb 1860-3 mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 1860 dalam konsiderans terkandung asas konkordansi, sehingga PJN dari tahun 1860 disesuaikan dengan peraturan yang sama di Nederland yaitu De wet op het Notarisambt in Nederland = PJN di Indonesia.PJN mengalami beberapa perubahan dan terakhir dengan dikeluarkannya Undang-undang tentang Wakil Notaris dan Wakil Notaris sementara yaitu Undang-undang tahun 1954 nomor : 33 tanggal 13 Nopember 1954 LN 1954 – 101, yang mulai berlaku 20 Nopember 1954.

SIFAT PERATURAN JABATAN NOTARIS

PJN termasuk dalam hukum publik, karena Undang-undang dan peraturan-peraturan organiknya mengatur tentang jabatan Notaris.Materi yang diatur dalam PJN termasuk di dalam hukum publik sehingga ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalamnya adalah peraturan yang memaksa (DWINGEN RECHT).

PJN terdiri dari 66 pasal dan mengandung 39 ketentuan hukum dan disamping itu dengan tidak mengurangi banyak ancaman-ancaman untuk membayar ongkos, kerugian, dan bunga.Ketentuan-ketentuan tersebut menyangkut 3 (tiga) hal tentang hilangnya jabatan, 5 (lima) tentang pemecatan, 9 (sembilan) tentang pemecatan sementara dan 22 tentang denda.

Lembaga Notariat di Indonesia berada di dalam lingkungan Departemen Kehakiman (Stb. 1870 – 42 Pasal 1).

Pada tanggal 6 Oktober 2004 terbit Undang-Undang No. 20 tahun 2004 yang mengatur mengenai Jabatan Notaris karena Reglement op Het Notaries Ambt in Indonesia sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat Hukum

I.2

Page 3: Sejarah Notaris

PEDOMAN SEORANG NOTARIS DALAM MENJALANKAN JABATANNYA

1. Undang-Undang Jabatan Notaris No. 30/2004, mulai berlaku 6 Oktober 2004;

2. Undang-undang tentang Wakil Notaris dan Wakil Notaris Sementara, Undang-undang nomor : 33 tanggal 13 Nopember 1954 – 101111 berlaku 20 Nopember 1954;

3. Sumpah Jabatan Notaris, pasal 17 PJN, bunyi Sumpah diubah dengan Ketetapan Menteri Kehakiman RI tanggal 22 Mei 1950 nomor : JZ/171/4 (BN-RI 1950 – 35).

4. Kode Etik Notaris (Konggres INI ke XIII di Bandung tahun 1987 dan ke XIV di Denpasar tahun 1990)

5. Anggaran Dasar INI;6. Perundang-undangan atau peraturan hukum lain yang berlaku di

Indonesia, misalnya UU Bea Meterai.

I.3