Sejarah Militer Indonesia Tahun 1945-1959

23
Sejarah Militer Indonesia 1945-1959 Drs. Indriyanto, S. H, M. Hum.

description

Sejarah Militer Indonesia Tahun 1945-1959

Transcript of Sejarah Militer Indonesia Tahun 1945-1959

Sejarah Militer Indonesia 1945-1959

Drs. Indriyanto, S. H, M. Hum.

Pengertian tentang Militer Militer: Organ pemerintah yang merupakan

sekelompok orang yang diorganisir dengan disiplin untuk melakukan pertempuran.

Finer: Tugas pokok militer adalah bertempur dan memenangkan peperangan guna mempertahankan dan memelihara eksistensi negara.

Moh Hatta: Hakekat tugas militer ialah melatih diri dan mengadakan perlengkapan untuk menghadapi musuh dari luar…mereka bertanggungjawab dalam berbagai bidang keamanan dan keselamatan umum, terhadap ancaman musuh dari luar.

Sekitar Proklamasi

Adanya situasi vacuum of power. Jepang menyerah, Sekutu belum datang ke Indonesia.

Muncul 2 kelompok di antara pejuang kemerdekaan Indonesia. Pertama kelompok tua, yang cenderung sabar, tidak tergesa-gesa, hati-hati yang diwakili oleh Soekarno dan Hatta. Kedua, kelompok muda yang menggelora, menggebu-gebu, radikal, berani mengambil resiko apapun.

Sejarah Pertumbuhan ABRI/TNI

Sebelum TNI terbentuk ada Heiho, laskar-laskar, Peta, KNIL.

22 Agustus 1945, pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR). Badan ini lebih bersifat kerakyatan bukan militer. Anggotanya pemuda, pelajar, mahasiswa, pegawai dan bekas Heiho, Peta, KNIL

Pada masa awal kemerdekaan, banyak kalangan yang tidak puas dengan strategi diplomasi Soekarno dan Moh Hatta.

Situasi Pada Awal Kemerdekaan

Adanya usaha-usaha penjajah untuk kembali ke Indonesia.

Marsekal Terauchi diperintahkan oleh Mc Arthur untuk mempertahankan status quo di daerah pendudukannya.

Mendaratnya tentara Inggris di Jakarta tanggal 16 September 1945 yang dipimpin Lord Louis Mountbatten.

Tentara Inggris mendarat lagi pada tanggal 29 September 1945 dibawah Letjend Sir Philip Christison bersama Nica (Pemerintahan Sipil Belanda).

Proses Lahirnya TNIProses Lahirnya TNI

Dilatarbelakangi oleh terancamnya Dilatarbelakangi oleh terancamnya Kemerdekaan Indonesia yang baru Kemerdekaan Indonesia yang baru diproklamasikan.diproklamasikan.

Situasi tersebut membuat pimpinan RI sadar Situasi tersebut membuat pimpinan RI sadar bahwa Indonesia membutuhkan sebuah bahwa Indonesia membutuhkan sebuah angkatan perang. Maka pada tanggal 5 Oktober angkatan perang. Maka pada tanggal 5 Oktober 1945, pemerintah melalui sebuah maklumat 1945, pemerintah melalui sebuah maklumat akhirnya resmi membentuk sebuah organisasi akhirnya resmi membentuk sebuah organisasi ketentaraan dengan nama TKR (Tentara ketentaraan dengan nama TKR (Tentara Keamanan Rakyat) yang dikepalai oleh Urip Keamanan Rakyat) yang dikepalai oleh Urip Sumohardjo. Sehari kemudian pemerintah Sumohardjo. Sehari kemudian pemerintah menunjuk Supriyadi sebagai Menteri Keamanan menunjuk Supriyadi sebagai Menteri Keamanan Rakyat.Rakyat.

Perkembangan Awal 1 Januari 1946 pemerintah mengubah Tentara

Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat.

26 Januari 1946, pemerintah mengeluarkan maklumat untuk merubah lagi Tentara Keselamatan Rakyat menjadi Tentara Republik Indonesia.

Tahun 1946 terbentuk Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), kemudian Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).

Tanggal 26 Juni 1946 pemerintah mengangkat Jenderal Sudirman menjadi panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara.

Tanggal 7 Juni 1947 pemerintah mengeluarkan ketetapannya untuk membentuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai penyempurnaan dari TRI. Seluruh laskar yang ada, bekas KNIL dan Peta masuk dalam TNI.

KNIL, Peta, dan Laskar

KNIL singkatan dari Koninklijke Nederlands Indische Leger (KNIL). Sering diterjemahkan menjadi The Royal Netherlands Indies Army. Sejumlah pemuda Indonesia mendapat kesempatan memasuki KNIL. Sampai pada masa Pendudukan Jepang atas Indonesia, mereka berhasil memperoleh pendidikan serta latihan kemiliteran. Beberapan nama tokoh yang pernah mengenyam pendidikan di KNIL: Urip Sumoharjo, Abdul Haris Nasution, TB Simatupang, R. Hidayat, R. Suriadi Suryadarma, M. M. Kartakusumah, Suwarto, Gatot Subroto, Askari, A. J. Mokoginta, dll.

• Peta Peta dibentuk oleh pemerintah Jepang dibentuk oleh pemerintah Jepang sebagai pasukan sukarela untuk sebagai pasukan sukarela untuk menghadapi Sekutu. Peta, singkatan dari menghadapi Sekutu. Peta, singkatan dari Pembela Tanah Air Pembela Tanah Air (Booi Gijugun)(Booi Gijugun). . Kesempatan masuk Peta dibuka luas oleh Kesempatan masuk Peta dibuka luas oleh Pemerintah Jepang bagi pemuda-pemuda Pemerintah Jepang bagi pemuda-pemuda Indonesia. Lahirnya Peta memberikan Indonesia. Lahirnya Peta memberikan pengalaman militer yang sangat berarti pengalaman militer yang sangat berarti bagi pemuda-pemuda Indonesia. Peta bagi pemuda-pemuda Indonesia. Peta dibubarkan pada tanggal 15 Agustus dibubarkan pada tanggal 15 Agustus 1945. Tokoh-tokoh eks Peta, antara lain: 1945. Tokoh-tokoh eks Peta, antara lain: Jenderal Suharto, Jenderal Ahmad Yani, Jenderal Suharto, Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal Sudirman, Letnan Letnan Jenderal Sudirman, Letnan Jenderal Sarbini, Mayor Jenderal Jenderal Sarbini, Mayor Jenderal Bambang Sugeng. Bambang Sugeng.

Laskar dibentuk oleh Jepang, seperti Barisan Pelopor, Barisan Berani Mati, Hisbullah, Barisan Pelajar. Setelah Jepang menyerah laskar ini berafiliasi dengan partai-partai politik dengan dasar kesamaan ideologi.

Peranan TNI Selama Periode Revolusi Peranan TNI Selama Periode Revolusi Kemerdekaan-1949 Kemerdekaan-1949

Dapat dilihat dari dua aspek:Dapat dilihat dari dua aspek:

1.1. Eksternal: Menghadapi ancaman pihak Eksternal: Menghadapi ancaman pihak luar, yaitu Belanda dan Sekutu luar, yaitu Belanda dan Sekutu Pertempuran 10 Nov 1945 di Surabaya, Pertempuran 10 Nov 1945 di Surabaya, Agresi Belanda I (21 Juli 1947), Agresi Agresi Belanda I (21 Juli 1947), Agresi Belanda II (19 Desember 1947).Belanda II (19 Desember 1947).

2.2. Internal: Menghadapi ancaman dari dalam Internal: Menghadapi ancaman dari dalam TNI terlibat dalam pemadaman TNI terlibat dalam pemadaman pemberontakan PKI di Madiun (18 pemberontakan PKI di Madiun (18 September 1948).September 1948).

Ideologi (karakter) militer di negara yang baru merdeka menurut Morris Janowits

Perasaan nasionalisme yang kuat yang menekankan perasaan anti asing.

Perasaan kuat yang menginginkan segala sesuatunya harus bersih dan menekankan anti korupsi serta anti dekadensi.

Penggunaan collective publik enterprise (usaha bersama/gotong royong) sebagai jalan untuk mencapai perubahan sosial, politik dan ekonomi.

Sikap anti politik (politisi sipil).

Lahirnya Konflik TNI-PemerintahLahirnya Konflik TNI-Pemerintah

Sejak proklamasi kemerdekaan, Sejak proklamasi kemerdekaan, antara militer dengan sipil sudah antara militer dengan sipil sudah terjadi perbedaan dari orientasi terjadi perbedaan dari orientasi perjuangan. Militer lebih cenderung perjuangan. Militer lebih cenderung pada perjuangan bersenjata pada perjuangan bersenjata sedangkan para politisi sipil lebih sedangkan para politisi sipil lebih kepada jalur diplomasikepada jalur diplomasi

• Polemik persetujuan Renville• Ancaman pengunduran diri Jenderal

Soedirman dan A.H. Nasution• Lahirnya DI/TII akibat konflik tersebut• Tampilnya Amir Sjarifuddin sebagai

oposisi dengan membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR).

• Lahirnya pemberontakan PKI Madiun pada 18 September 1948.

Menurut Guy J Pauker:Menurut Guy J Pauker:

””Sebagian besar para perwira militer Indonesia, Sebagian besar para perwira militer Indonesia, dalam menanggapi peristiwa (semasa revolusi) dalam menanggapi peristiwa (semasa revolusi) selaku komandan-komandan batalion, tidak selaku komandan-komandan batalion, tidak mengenal pemikiran strategis dan perhitungan mengenal pemikiran strategis dan perhitungan yang kompleks dari pemikiran itu. Mereka tidak yang kompleks dari pemikiran itu. Mereka tidak memahami konstelasi kekuatan-kekuatan politik memahami konstelasi kekuatan-kekuatan politik internasional yang besar sekali yang menentukan internasional yang besar sekali yang menentukan masa depan Republik Indonsia dan (mereka) masa depan Republik Indonsia dan (mereka) menekankan selalu bertindak taktis (untuk jangka menekankan selalu bertindak taktis (untuk jangka pendek) dalam melawan Belanda.pendek) dalam melawan Belanda.

Dinamika TNI dalam PolitikDinamika TNI dalam Politik Sejak kelahirannya tentara Indonesia tidak Sejak kelahirannya tentara Indonesia tidak

pernah membatasi dirinya hanya sebagai pernah membatasi dirinya hanya sebagai kekuatan militer. Antara peranan militer dengan kekuatan militer. Antara peranan militer dengan politik tidak jelas.politik tidak jelas.

Sejak revolusi 1945-1949 ketika mereka Sejak revolusi 1945-1949 ketika mereka terlibat dalam perjuangan kemerdekaan, terlibat dalam perjuangan kemerdekaan, aktivitas militer dan politik sudah terjalin aktivitas militer dan politik sudah terjalin dengan sendirinya. dengan sendirinya.

Kenyataan bahwa pemerintahan sipil dengan Kenyataan bahwa pemerintahan sipil dengan sistem parlementernya hanya berisikan sistem parlementernya hanya berisikan pertentangan dan percekcokan di antara pertentangan dan percekcokan di antara politisi sipil.politisi sipil.

Pada tanggal 17 Agustus 1950, Negara RIS Pada tanggal 17 Agustus 1950, Negara RIS kembali ke bentuk kesatuan lagi. Sejak tahun kembali ke bentuk kesatuan lagi. Sejak tahun 1950 ini, UU yang dipakai adalah UUD 1950. 1950 ini, UU yang dipakai adalah UUD 1950. Dalam masa transisi ini, terjadi pemberontakan-Dalam masa transisi ini, terjadi pemberontakan-pemberontakan. Akan tetapi, pemberontakan ini pemberontakan. Akan tetapi, pemberontakan ini senantiasa dapat diatasi oleh militer di bawah senantiasa dapat diatasi oleh militer di bawah AH. Nasution.AH. Nasution.

Dwi Fungsi Militer

Dilatarbelakangi oleh suasana kelahiran TNI.

Diawali dengan konsep “Jalan Tengah” oleh Nasution.

Kondisi negara yang kacau akibat pertentangan para politisi sipil dan gerakan separatisme.

Konsep “Jalan Tengah”Konsep “Jalan Tengah”

Dirumuskan oleh Nasution.Dirumuskan oleh Nasution. Merupakan dasar bagi legitimasi peran TNI Merupakan dasar bagi legitimasi peran TNI

dalam masalah sosial, politik, ekonomi dll dalam masalah sosial, politik, ekonomi dll (bidang non militer).(bidang non militer).

Konsep ini menegaskan bahwa tentara tidak Konsep ini menegaskan bahwa tentara tidak akan mencari kesempatan untuk mengambil akan mencari kesempatan untuk mengambil alih pemerintahan, tetapi mereka juga tidak alih pemerintahan, tetapi mereka juga tidak akan acuh tak acuh terhadap politik. akan acuh tak acuh terhadap politik.

Proses Lahirnya Dwi FungsiProses Lahirnya Dwi Fungsi

Pada awal pembentukan, TNI Pada awal pembentukan, TNI menerima kedudukan sebagai alat menerima kedudukan sebagai alat pertahanan semata. Dikuatkan oleh pertahanan semata. Dikuatkan oleh Jenderal Soedirman.Jenderal Soedirman.Adanya intervensi politisi sipil Adanya intervensi politisi sipil terhadap TNI.terhadap TNI.TNI resmi terlibat dalam politik ketika TNI resmi terlibat dalam politik ketika Presiden Soekarno membentuk Presiden Soekarno membentuk Dewan Nasional pada bulan Mei Dewan Nasional pada bulan Mei 1957.1957.

Karakteristik Dwi FungsiKarakteristik Dwi Fungsi

Mempunyai dua fungsiMempunyai dua fungsi::1.1.TNI sebagai kekuatan Hankam.TNI sebagai kekuatan Hankam.2.2.TNI sebagai kekuatan sosial TNI sebagai kekuatan sosial

politik.politik. Elemen utamanya adalah Elemen utamanya adalah

Golkar.Golkar.Dwi fungsi memungkinkan ABRI/TNI Dwi fungsi memungkinkan ABRI/TNI memasuki hampir seluruh lapangan memasuki hampir seluruh lapangan kehidupankehidupan..

Peran TNI dalam Demokrasi LiberalPeran TNI dalam Demokrasi Liberal

Sistem yang dianut saat itu adalah Sistem yang dianut saat itu adalah demokrasi liberal/demokrasi demokrasi liberal/demokrasi parlementerparlementer. . ABRI dan presiden tidak ABRI dan presiden tidak memiliki kekuasaan dalam sistem memiliki kekuasaan dalam sistem tersebut. Yang berkuasa adalah tersebut. Yang berkuasa adalah partai-partai politik sebagai partai-partai politik sebagai decicion decicion makermaker..Diwarnai dengan intervensi politisi Diwarnai dengan intervensi politisi sipil terhadap TNI, seperti Amir sipil terhadap TNI, seperti Amir Sjarifudin, Iwa Kusuma Sumantri dll.Sjarifudin, Iwa Kusuma Sumantri dll.Lahir peristiwa 17 Oktober 1952. TNI Lahir peristiwa 17 Oktober 1952. TNI menuntut pembubaran parlemen.menuntut pembubaran parlemen.

Masa Transisi 1957-1959

Diawali dari konsepsi presiden tentang Demokrasi Terpimpin, Dewan Nasional dan kelompok fungsional.

Diberlakukan SOB oleh presiden, yang menjadi jalan militer untuk masuk ke ranah sosial politik.

Militer-AD akhirnya semakin terlibat dalam politik dengan mendukung Dekrit Presiden 5 Juli 1959.