sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

23
RIWAYAT HIDUP NABI MUHAMMAD SAW Dibuat sebagai tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam Dosen Pengampu: Dr. Saleh Ending, MA. Oleh : i

description

sejarah

Transcript of sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

Page 1: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

RIWAYAT HIDUP NABI MUHAMMAD SAW

Dibuat sebagai tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu:Dr. Saleh Ending, MA.

Oleh :

PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS TARBIYAH IAIN MATARAM

2012

i

Page 2: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. atas limpahan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan revisi makalah ini untuk

memenuhi tugas pada mata kuliah Studi Hadits I.

Shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk junjungan kita Nabi

Muhammad saw.sebagai “ Uswatun Hasanah”, yang telah meletakan dasar-dasar

keimanan dan keislaman dipersada bumi ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Saleh Ending,

MA. selaku dosen pengampu pada mata kuliah ini, yang telah memberikan

petunjuk-petunjuk serta saran-saran dalam penyusunan makalah ini, sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas ini sekalipun dalam bentuk yang sangat

sederhana. Demikian pula ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua

pihak yang telah terlibat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran demi

penyusunan makalah ini.

Kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi

penyempurnaan penyusunan makalah ini untuk selanjutnya. Mohon ma’af atas

segala kekurangan, dan terima kasih atas segala perhatian.

penyusun

ii

Page 3: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

iii

Page 4: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ahli sejarah menuturkan, bahwa Nabi Muhammad saw. sejak kecil hingga dewasa

tidak pernah menyembah berhala, dan tidak pernah pula makan daging hewan yang di

sembelih untuk korban berhala-berhala seperti lazimnya orang Arab Jahiliyah pada waktu

itu. Nabi Muhammad saw. sangat benci kepada berhala itu dan menjauhkan diri dari

keramaian dan upacara-upacara pemujaan kepada berhala itu.1

Nabi Muhammad SAW. merupakan perwujudan semua kebajikan. Dia tidak hanya

orang terbaik tetapi juga Nabi terbesar. Akhlak beliau adalah Al-Quran. Kehidupan sehari-

harinya merupakan gambaran yang benar dari ajaran-ajaran Al-Quran. Beliau adalah

perwujudan dari semua yang diperntahkan da dalam Al-Quran. Kitab Allah adalah kitab

undang-undang yang mengandung moral yang tinggi bagi mengembangan berbagai

kemampuan manusia yang berbeda-beda, maka kehidupan nabi memperlihatkan semua

moral itu dalam kenyataan.

Sebagai seorang manusia yang akan menjadi pembimbing umat manusia, Nabi

Muhammad saw. mempunyai bakat-bakat dan jiwa besar, kecerdasan fikirannya,

ketajaman otaknya, kehalusan perasaannya, kekuatan ingatannya, kecepatan tanggapannya,

keras kemauannya. Segala pengalaman hidupnya mendapat pengolahan yang sempurna

dalam jiwanya. Dia mengetahui babak-babak sejarah negrinya, kesedihan masyarakat dan

keruntuhan agama bangsanya. Pemandangan itu tidak dapat hilang dari pikirannya.

Nabi Muhammad saw. mendapat tempat yang paling baik guna mendalami fikiran

dan renungan yang berkecamuk dalam jiwanya, yaitu di puncak Gunung Hira, sejauh dua

farsakh 2sebelah utara Mekkah, terdapat sebuah gua yang baik sekali untuk

bertahannus/tahannuf3. Sepanjang bulan ramadhan tiap tahun dia pergi kesana dan

berdiam di tempat itu, cukup hanya dengan bekal sedikit yang dibawanya. Ia bertekun

dalam renungan dan ibadat, jauh dari segala kesibukan hidup dan keramaian manusia. Ia

mencari kebenaran demi kebenaran semata.4

Walaupun Nabi Muhammad saw. Dengan daya fikirnya yang jauh jernih itu

berusaha merenungkan tentang pencipta alam raya ini, namun sebelum kenabiannya dia

1.Mata, M. Anis, Model Manusia Muslim Abad XXI, Progresio, Bandung, 2006, hal.442 Mujamma’Almalik Fahd, Al- Quran dan terjemah, Madinah, 1418 H, hal. 533 Tahannus atau tahannasa, beribadat dan menjauhi dosa.4Muhammad Husein Haikal, Sejarah hidup Muhammad, Litera antarnusa, Jakarta, hal.77

1

Page 5: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

tidak sampai kepada hakikat penciptanya, sebagaimana diisyaratkan oleh Allah

SWT.dalam Al-Qur’an surat As-Syuura[42] ayat 52 :

“Dan Demikianlah kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”5

Dan surat Adh-Dhuha[93]ayat 7 :

“Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu dia memberikan

petunju”.

Selanjutnya dalam perjalanan sejarah, Nabi berperan dalam banyak fungsi, antara lain, sebagai rasulullah, kepala negara, pemimpin masyarakat, panglima perang, hakim dan mufti serta sebagi pribadi. Dengan demikian hadits yang merupakan sesuatu yang berasal dari Nabi mengandung petunjuk pemahaman dan penerapannya perlu dikaitkan juga dengan peran nabi tatkala hadits itu terjadi6.

Pengetahuan tentang segi-segi yang berkaitan dengan diri Nabi SAW. dan suasana yang melatarbelakangi atau menyebabkan terjadinya suatu hadits memiliki kedudukan penting dalam upaya memahami maksud dan kandungan suatu hadits secara benar dan tepat, sebab bisa jadi suatu hadits tertentu lebih tepat dipahami denagn pendekatan tekstual sedangkan hadits tertentu lainnya lebih tepat dipahami dengan pendekatan kontekstual7

B. Perumusan masalah. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dalam

makalah ini penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :a. Bagaimanakah sejarah hidup Nabi Muhammad SAW ?

5 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Pen. Jaya Sakti, Surabaya, 1989, hal. 791 6 Ilyas Husti, Al-Fikra Jurnal Ilmiyah Keislaman, Pekan Baru, PPs IAIN Susqa Press, 2003, hal. 3 7 Ibid.

2

Page 6: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

b. Apakah pokok-pokok ajaran yang menjadi Risalah Nabi Muhammad SAW ?

3

Page 7: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

BAB IIPEMBAHASAN

A. Periode Makkah Pada malam 17 Ramadhan, bertepatan dengan 6 agustus 610 M, diwaktu Nabi Muhammad saw.sedang bertahannuts digua Hira, datanglah Malaikat Jibril a.s. membawa tulisan dan menyuruh Nabi Muhammad saw. untuk membacanya, katanya : “Bacalah”. Dengan terperanjat Nabi Muhammad saw. Menjawab: “Aku tidak dapat membaca ”. Beliau lalu direngkuh beberapa kali oleh Malaikat Jibril as,sehingga nafasnya sesak, lalu dilepaskan olehnya seraya disuruhnya membaca sekali lagi : “Bacalah”.Tetapi Nabi Muhammad saw. masih tetap menjawab :”Aku tidak dapat membaca”. Begitulah keadaan berulang sampai tiga kali, dan akhirnya Nabi Muhammad saw. Berkata : “apa yang ku baca”8, kata Jibril ,dalam Al-Qur’an surat [96] Al-‘Alaq ayat 1-5:

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.9

Inilah wahyu yang pertama yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada Nabi Muhammad saw. Dan inilah pula saat penobatan beliau sebagai Rasulullah, Atau utusan Allah kepada seluruh umat manusia, untuk menyampaikan risalah-Nya.

Pada saat menerima pengangkatan menjadi Rasul ini, umur beliau mencapai 40 tahun 6 bulan 8 hari menurut tahun bulan (qamariyah) atau 39 tahun 3 bulan 8 hari menurut tahun mata hari ( syamsiyah).10

Menurut riwayat, selama lebih kurang dua setengah tahun lamanya sesudah menerima wahyu pertama, barulah Rasulullah

8.Departemen Agama RI, op cit. hal. 59 9.Ibid.10 Ibid.

4

Page 8: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

menerima wahyu yang kedua. Dikala menunggu-nunggu kedatangan wahyu kedua itu, Rasulullah diliputi perasaan cemas, dan khawatir kalau-kalau itu terputus, malahan hampir saja beliau berputus asa, akan tetapi ditetapkannya hatinya dan beliau terus bertahannus sebagaimana biasa di gua Hira.Tiba-tiba terdengarlah suara dari langit, beliau menengadah, nampaklah malaikat Jibril a.s. Sehingga beliau menggigil ketakutan dan segera pulang kerumah, kemudian minta kepada Sitti Khadijah supaya menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu, datanglah Jibril a.s. menyampaikan wahyu Allah yang kedua kepada beliau, yaitu surat Mudatstsir ayat 1-7 yang berbunyi :

1. Hai orang yang berkemul (berselimut),2. Bangunlah, lalu berilah peringatan!3. Dan Tuhanmu agungkanlah!4. Dan pakaianmu bersihkanlah,5. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah,6. Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang

lebih banyak.7. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.11

Sesudah Rasulullah saw. menerima wahyu yang kedua ini yang menjelaskan tugas atas dirinya, mulailah beliau secara sembunyi-sembunyi menyeru keluarganya yang tinggal dalam satu rumah dan sahabat-sahabat beliau yang terdekat, seorang demi seorang, agar mereka meninggalkan agama berhala dan hanya menyembah Allah Yang Maha Esa. Maka yang mula-mula iman kepadanya ialah isteri beliau sendiri Stti Khadijah, di susul oleh putera pamannya yang masih amat muda Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Harisah, budak beliau yang kemudian menjadi anak angkat beliau.12

Setelah itu beliau menyeru Abu Bakar Siddik, seorang sahabat karib yang telah lama bergaul dan Abu Bakar pun segea beriman dan memeluk agama Islam .Dengan perantaraan Abu Bakar, banyak orang yang memeluk agama Islam, antara lain, Utsman bin ‘Affan, Zubeir bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqas,Abdurrahman bin ‘Auf, Thalhah bin ‘Ubaidillah, Abu ‘Ubaidillah bin Jarrah, Arqam bin Abi Arqam, Fatimah

11 Departemen Agama RI, op cit. hal. 99212 Muhammad Husein Haikal, op cit, hal. 86

5

Page 9: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

binti Khattab (adik Umar bin Khattab) beserta suaminya Said bin Zaid Al-Adawi dan beberapa orang penduduk Makkah lainnya dari kabilah Quraisy mereka itu diberi gelar “Assabiquunal awwaluun” artinya :orang yang terdahulu yang pertama-tama masuk agama Islam13.

Mereka ini dapat gemblengan dan pelajaran tentang agama Islam oleh Rasul sendiri di tempat yang tersembunyi di rumah Arqam bin Abil Arqam dalam kota Makkah.Tiga tahun lamanya Rasulullah saw.melakukan da’watul afraad ini yaitu : ajakan masuk Islam seorang demi seorang secara diam-diam atau secara sembuyi-sembunyi dari satu rumah ke rumah lain.14

Dengan turunnya wahyu ini, maka jelas sudah apa yang harus beliau kerjakan dalam menyampaikan risalah-Nya, yaitu mengajak umat manusia untuk 1. Menyembah Allah Yang Maha Esa.

Sebagaimana yang Beliau lakukan kepada Kisra Persia, Sabdanya :

عن ابن عباس رضي الله عنهما ان رسول الله صلعم بعث بكتابه الي كسرى مع عبد الله بن حذافة السهي فامره

صلعم ا ن يرفعه الي البحرين فرفعه عظيم البحرين الي كسرى فلما قراه مزقه فحسبت ا ن ابن المسيب قال فدعا

عليهم رسول الله صلعم ان يمزقوا كل ممزق رواه البخارى “Dari

Ibnu Abbas, Bahwasnya Rasulullah saw., mengutus (untukmembawa surat) beliau kepada Kisra. Abdullah bin Huzaifah as-Sahmi di utus Rasul untuk menyampaikannya ke Bahrain maka pembesar Bahrain menyampaikannya kepada Kisra. Ketika Kisra membacanya, maka surat itu dia robek. Saya menduga bahwa Ibnu Musayyab berkata, maka Rasulullah , mendo’akan agar mereka dirobek dengan benar-benar dirobek”.(HR. Bukhari)

Surat Nabi saw. Kepada Kisra Persi berbunyi : بسم الله الرحمن الرحيم. من محمد رسول الله الي كسرى عظيم

فارس سالم على من اتبع الهدى وامن بالله ورسوله واشهد ان الاله اال الله وحده الشريك له وان محمدا عبده ورسوله ادوك بدعاية الله فاني انا رسول

13 Ibid14 Ibid

6

Page 10: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

الله الى الناس كافة لينزر من كان حيا ويحق القول على الكافرين اسلم تسلم فان ابيت فعليك تم المجوس. رواه البخارى

“ Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad utusan Allah kepada Kisra pembesar Persi. Kesejahteraan atas orang yang mengikuti petunjuk dengan iman kepada Allah dan utusan-Nya. Saya bersaksi bahwa tidak Tuhan kecuali Allah sendirian tidak ada sekutu bagi-Nya, dan ssesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Saya mengajakmu dengan ajakan Allah dan sesungguhnya diri saya adalah utusan kepada seluruh manusia untuk memberi peringatan kepada orang yang hidup dan membenarkan perkataan atas orang kafir. Masuk Islamlah, maka kamu selamat. Jika tidak kamu enggan maka atasmu dosa Majusi”.15

2. Beribadah. Salah satu corak hadits tentang beribadah adalah Nabi Muhammad saw. Sangat menganjurkan untuk melakukan shalat di awal waktu dan tuntunan bagi seseorang yang menjadi imam dalam shalat berjama’ah. Sabda Beliau yang berbunyi :

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال سالت النبي صلى الله عليه

وسلم اى العمل احب الى الله قال الصالة على وقتها قال ثم اي قال برالوالدين, قال ثم اى قال الجهاد في سبيل الله. رواه البخاري

“ Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata, saya bertanya kepada Nabi saw.:” Apakah amal yang paling di sukai oleh Allah?” Beliau bersabda : “ shalat pada waktunya”. Ia bertanya : Kemudian apa? Beliau bersabda : “berbuat baik kepada kedua orang tua”. Ia bertanya : “ Kemudian apa?” Beliau bersabda : “berjuang di jalan Allah”.( HR. Bukhari).

احدكم صلي اذا ال وسلم عليه الله صلي الله رسو ان هريرة ابي عن

احدكم صلي واذا والكبير والسقيم الضعيف فيهم فان فليخفف للناس

البخارى رواه ماشاء فليطول لنفسه

“Dari Abu Hurairah; bahwa Rasulullah saw. bersabda : jika bershalat salah seorang diantaramu untuk orang banyak ( menjadi imam), maka ringankanlah (tidak terlalu lama)karena di sana ada orang lemah, orang sakit, orang tua renta. Dan jika kamu bershalat sendirian, maka panjangkanlah (waktunya) sebagaimana dikehendaki”.(HR.Bukhari)16.

15 Musthafa Muhammad Imarah, Terjemah Jawahirul Bukhari,Al-Qana’ah, Semarang, 1979.16 Husein Bahrrisy, Hadits Shahih Bukhari, Al-Ikhlas, Surabaya, 1999, hal. 36.

7

Page 11: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

3. Akhlak.

Di bawah ini adalah salah satu contoh corak hadits yang berkenaan dengan akhlak

yaitu untuk berbuat baik kepada tetangga dan menghormati tamu, dan larangan mencaci

maki, seperti sabda Beliau yang berbunyi :

اليوم و بالله يؤمن كان من صلعم الله رسول قال قال هريرة ابي عن

يؤمن كان ومن جاره يؤذ فال ومن االخر ضيفه فليكرم االخر واليوم بالله

البخارى رواه ليصمت او خيرا فليقل االخر واليوم بالله يؤمن كان“Dari Abi Hurairah berkata : Rasulullah saw.bersabda : barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah menyakiti tetangga. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tamu. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka berkatalah yang baik atau diam”.(HR.Bukhari).

الرجل يلعن ان الكباءر اكبر من ان صلعم الله رسول قال عمر ابن عن

الرجل يسب قال والديه الرجل يلعن وكيف الله رسول يا قيل والديه

ابخارى رواه امه ويسب اباه فيسب ابالرجل “Dari Ibnu Umar : Rasulullah saw.bersabda : Sesunggunya dosa paling besar

ialah mengutuk seseorang akan ayah-ibunya. Di tanyakan, Ya Rasulullah, bagaimana mengutuk seseorang pada ayah dan ibunya? Nabi bersabda : Seseorang memaki ayah dari seseorang , maka ia membalas lalu memaki ayahnya dan memaki ibunya”.(HR.Al-Bukhari)17

Mereka ini dapat gemblengan dan pelajaran tentang agama Islam oleh Rasul sendiri di tempat yang tersembunyi di rumah Arqam bin Abil Arqam dalam kota Makkah.Tiga tahun lamanya Rasulullah saw.melakukan da’watul afraad ini yaitu : ajakan masuk Islam seorang demi seorang secara diam-diam atau secara sembuyi-sembunyi dari satu rumah ke rumah lain.18

Kemudian sesudah ini, turunlah firman Allah swt. Surat Al-Hijr ayat 94 yang berbunyi :94.

“ Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala yangdiperintahkan kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik”.

Ayat ini memerintahkan kepada Rasul agar menyiarkan Islam dengan terang-terangan dan meninggalkan cara sembunyi-sembunyi

17 Ibid 18 Ibid

8

Page 12: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

itu. Maka mulailah Nabi Muhammad saw. Menyeru kaumnya secara umum di tempat-tempat terbuka untuk menyembah Allah dan mengesakan-Nya. Pertama kali seruanyang bersifat umum ini beliau tujukan kepada kerabatnya sendiri, lalu kepada penduduk Makkah pada umumnya yang terdiri dari bermacam-macam lapisan masyarakat ,baik golongan bangsawan, hartawan maupun hamba sahaya, kemudian kepada kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke Makkah untuk mengerjakan haji.

Dengan seruan yang bersifat umum dan terang-terangan ini,maka nabi Muhammad saw.dan agama baru (Islam) yang dibawanya, menjadi perhatian dan pembicaraan ramai di kalangan masyarakat kota Mekkah.

Pada mulanya mereka anggap gerakan Nabi Muhammad saw. Itu adalah suatu gerakan yang tidak mempunyai dasar dan tujuan dan bertaha hidup hanya sebentar saja .Oleh karena itu sikap mereka terhadap Nabi acuh tak acuh dan mereka membiarkannya.Gerakan Nabi Muhammad saw. Semakin meluas dan pengikut-pengikutnya bertambah banyak dan seruan Nabi semakin tegas dan lantang. Beliaupun mulai mengecam agama berhala kaumnya dengan mencela sembahan mereka serta membodohkan pula nenek moyang mereka yang menyembah berhala-berhala itu.

Ketika orang-orang Quraisy melihat gerakan Islam serta mendengar bahwa mereka dengan nenek moyang mereka dibodoh-bodohkan dan berhala-berhala mereka di hina-bina, bangkitlah kemarahan mereka dan mulailah mereka melancarkan permusuhan terhadap nabi dan pengikut-pengikutnya. Banyaklah pengikut Nabi yang kena siksa diluar prikemanusiaa, terutama sekali pengikut dari golongan rendah. Terhadap Nabi sendiri, mereka tidak berani melakukan gangguan badan, karena beliau masih dilindungi paman beliau Abu Thalib dan disamping itu beliau adalah leturunan Bani Hasyim yang mempunyai kedudukan dan martabat yang tinggi dalam pandangan masyarakat Quraisy sehingga beliau di segani.

Menurut analisa penulis, semenjak turunnya wahyu pertama perjuangan Nabi semakin berat, karena akan menyampaikan ajaran

9

Page 13: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

agama Allah kepada umat yang selama ini, telah mendarah daging ajaran-ajaran nenek moyang mereka dalam kehidupan sehari-hari,seperti menyembah berhala, minum-minuman keras , namun dengan kesabaran dan ketabahan beliau itu dan juga bimbingan dari Allah swt, semua itu dapat diatasi dengan baik walaupun ada tantangan dan rintangan dari kaum quraisy.

B. Periode MadinahSetelah tiga belas tahun lamanya, Nabi Muhammad saw

melakukan dakwah di Mekkah dengan tanpa lelah, Nabi memerintahkan kaum muslimin agar Hijrah ke Yastrib (Madinah sekarang), kemudian disusul oleh beliau bersama Abu Bakar, keduanya tiba di kota tersebut tanggal 16 Rabiul Awal/20 September 622 M.

Peristiwa hijrah tersebut bukan semata-mata sebagai pelarian

atas kegagalan dakwah Nabi di Makkah, tetapi suatu perpindahan yang

selama dua tahun terlebih dahulu telah di pertimbangkan secara

matang. Hal ini nampak dengan adanya perjanjian ‘Aqabah pertama

dan kedua. Pelaksanaan hijrah itu sendiri di dorong oleh beberapa faktor

: pertama, atas perintah wahyu. Kedua sebagai pemimpin ingin

menyelamatkan pengikutnya dari intimidasi kaum Quraisy yang

semakin hari semakin kejam. Ketiga, Nabi yakin bahwa para

pengikutnya di Yastrib akan memberikan perlindungan kepada saudara-

saudara seagama dari Makkah.19

Peristiwa Hijrah merupakan fase baru dalam sejarah perkembangan Islam. Dengan peristiwa tersebut, Nabi saw. Memulai suatu fase yang mengukuhkannya menjadi pemimpin yang paripurna, karena mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai pemimpin agama dan pemimpin pemerintahan.20

19 Philip K.Hitti, Histotory of Arab, London, Macmillan, 1970, hal. 11620 Harun Nasution, Teolog Islam, Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan, Jakarta, UI Press,

1986, hal. 3.

10

Page 14: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

Di Madinah, Nabi saw mulai meletakan dasar-dasar pembentukan masyarakat Islam secara bertahap. Langkah pertama yang beliau lakukan adalah konsolidasi internal ummat Islam dengan cara pempersaudarakan antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin, menegakan persaudaraan sesama muslim dengan tidak memandang suku atau jabatan Semua orang Arab menjadi sejajar dalam kehidupan masyarakat.

Kemudian menurut sebagian ahli sejarah,belum cukup dua tahun di Madinah, Nabi saw mempermaklumkan suatu perjanjian dengan orang Yahudi Isinya menjamin kebebasan beragama orang-orang Yahudi sebagai suatu komunitas(kelompok orang yang seagama). Setiap golongan masyarakat memiliki hak tertentu dalam bidang politik dan keagamaan, kemerdekaan beragama dijamin dan seluruh anggota masyarakat berkewajiban mempertahankan keagamaan negeri itu dari serangan luar.

Dalam perjanjian itu jelas, disebutkan bahwa Rasulullah saw. Sendiri menjadi kepala pemerintahan Madinah sejauh menyangkut peraturan dan tata tertib umum, otoritas (kekuasaan dan wewenang) mutlak diberikan kepada Nabi. Perjanjian ini dalam tatakenegaraan dewasa ini sering disebut dengan konstitusi (undang-undang ) Madinah/Piagam Madinah.21

“Kelahiran Piagam Madinah tersebut merupakan bukti kemampuan Nabi melakuka konsolidasi dan negosiasi dengan berbagai kabilah dan kelompok yang ada di Madinah. Oleh karena itu Watt menyebut Nabi Muhammadsaw. Sebagai negarawan dengan mengemukakan empat alasan, Pertama,Muhammad saw. Mempunyai bakat sebagai seorang yang mampu melihat sesuatu sebelum terjadi karena dukungan wahyu dan kejeniusannya.Kedua, kearifan sebagai negarawan beliau tunjukan dalam menerapkan struktur ajaran Al-Aqur’an yang global secaara kongkrit melalui kebijaksanaannya yang tepat. Ketiga, reformasinya di bidang sosial yang berwawasan jauh dan di tunjang oleh strategi politiknya yang akurat. Keempat, beliau mempunyai kemampuan sebagai administrator dan arif dalam menunjuk para pembantunya untuk melaksanakan tugas administrasi.”22

21 Munawir Sadjali, Islam dan Tatanegara, Ajaran Islam dan Pemikiran Islam, Jakarta, UI Press, 1990, Hal. 10.

22 Ibid

11

Page 15: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

Piagam Madinah telah mengubah eksistensi kebersamaan orang-orang mukmin dan warga lainnya dari sekadar komunitas keagamaan menjadi komunitas yang memiliki kedaulatan dan otoritas politik dalam wilayah Madinah sebagai tempat hidup bersama, bekerja sama dalam kebaikan atas dasar kesadaran sosial mereka yang bebas dari pengaruh dan penguasaan masyarakat lainnya, dan mampu mewujudkan kehendak mereka sendiri.

Begitulah keadaan Madinah setelah hijrah, Nabi Muhammad saw. menjadi pemimpin masyarakat. Beliau adalah Rasul Allah dengan otoritas yang berlandaskan kenabian sekaligus memimpin masyarakat dan kepala Negara. Dalam beberpa literatur lain, posisi Nabi Muhammad saw. sebagai kepala Negara tersebut mendapat perhatian serius para sejarawan terutama jika dikaitkan dengan polemik kaum muslimin tentang apakah ada atau tidak adanya konsep negar dalam Islam.

“Kenyataan tidak adanya penyelesaian tuntas dalam Al-Quran dan Hadits dalam masalah politik (negara), telah menjadikan hubungan agama dan poloti senantiasa syarat dengan nuansa-nuansa pemikiran dan perdebatan panjang. Persoalan utama antara Islam dan politik, atau dalam batasan sederhana prototype manakah yang dirumuskan Islam berkenaan dengan negara Islam. Sebenarnya berakar pada kendala upaya mengidentifikasi apakah system negara Islam merupakan suatu negara pilitik keagamaan atau keduniawian, atau apakah keniscayaan adalah lembaga negara bersandarkan pada wahyu atau tuntutan akal dan konsensus umat.23

Kepemimpinan Nabi Muhammad saw. Dalam komunitas agama di sepakati sebagai suatu implementasi dari visi kenabian. Sedangkan kepemimpinannya dalam komunitas masyarakat polotik sebagai kepala negara menjadi wacana perdebatan panjang. Salah satu perdebatan penyebutan Nabi Muhammad saw. Sebagai kepala negara disebabkan terbatasnya wilayah geografis negara, sehingga seperti bermakna bahwa risalah Nabi terbatas pada wilayah tertentu daan bertentangan dengan prinsip rahmatal lil’alamin, dapat dijelaskan dari tahapan perkembangan penyebaran Islam. Artinya Madinah sebagai sebuah negara harus di pahami sebagai tipe awal negara saat itu. Ia tidak

23 M.Sirojuddin Syamsuddin, Pemikir Politik, Jakarta, LSAF, 1989, hal .251.

12

Page 16: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

hanya berhenti sebatas teritorial itu, pada perkembangannya, kekuasaan Madinah sebagai negara akhirnya menembus teritorial Makkah dalam peristiwa Futh Makkah.

Nabi Muhammad saw. Tidak hanya menjadi pendiri agama baru, pencipta suatu bangsa baru, tetapi juga sebagai pembaharu (reformasi), bagi suatu tatanan sosial yang besar. Sejak permulaan sejarah, sejarah telah melihat banyak pembaharuan pada setiap dan disetiap tempat, tetapi tak seorangpun yang dapat menyamai Nabi Muhammad saw. Dalam melaksanakan perubahan-perubahan dan revolusioner dalam suatu masyarakat yang hampir mati dan dungu. Dengan kata lain, Nabi Muhammad saw. disamping sebagai pembangun agama, beliau juga merupakan pembaharu sosial dan pembaharu bangsa.24

Selanjutnya hampir tidak dapat disangkal bahwa Nabi Muhammad saw. adalah pemimpin negara saat itu, jika kita lihat bukti yang beliau lakukan. Sebagai pemimpin negara, Nabi Muhammad saw. Telah membuat undang-undang tertulis, mempersatukan penduduk Madinah, mengadakan perjanjian damai, menjamin kebebasan bagi semua golongan, mengorganisir militer dan memimpin peperangan, menerima delegasi-delegasi, mengirim surat dan delegasi, menunjuk para wali, dan lain sebagainya. Oleh karena itu tidak disangsikan lagi, bahwa benar Nabi Muhamad saw., selain sebagai pemimpin agama (Nabi/Rasul), ia juga merupakan pemimpin negara.

BAB III

KESIMPULAN

Seorang Nabi dalam sejarah kehidupan manusia sesungguhnya sosok yang

mempunyai kecerdasan yang amat tinggi. Kecerdasannya telah memungkinkan untuk

melihat kebenaran dari berbagai sisi dan mampu melintasi dimensinya yang ghaib,

sehingga membawanya pada kesadaran kepada kebenaran tertinggi, untuk berhubungan

dengan sumber kebenaran yakni Allah SWT. karena itulah seorang Nabi beranai

menghadapi tantangan dariresiko yang besar, sebagai akibat dari perjuangannya

menegakan kebenaran. Kecerdasan Nabi menjadi peletak dasar bagi kesadaran untuk 24 Syed Muhammadun Nasir, Islam,itsConcept and History, Terj. Adang Afandi, cet II, 1993, hal.

119 .

13

Page 17: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

melakukan revolusi akal budi umatnya, seperti diperlihatkan Nabi Muhammad SAW.

yang berani mengubah konsep teologi yang dianut masyarakat Jahiliyah dari banyak

Tuhan, menyembah kepada Tuhan yang Esa.

Kehidupan Rasulullah memberikan kepada kita contoh-contoh yang sangat mulia,

baik sebagi pribadi yang agung dan mulia, pemuda yang terpecaya dan pekerja keras,

sebagai Rasul tidak henti-hentinya menyampaikan risalah-Nya, sebagai kepala negara yang

mengatur segala urusan dengan cerdas dan bijaksana, sebagi suami teladan dan seorang

ayah yang penuh kasih sayang, sebagai panglima yang mahir, sebagi negarawan yang

pandai dan jujur, dan sebagi seorang muslim secara keseluruhan yang dapat melakukan

secara seimbang antara kewajiban beribadah kepada Allah dan bergaul dengan keluarga

dan sahabat dengan baik, serta tidak pernah selama dalam hidupnya sebelum menjadi

Rasul menyembah berhala dan makanan yang haram.

14

Page 18: sejarah hidup Nabi Muhammad.doc

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Muhammad-M.Muzakkir, Ulumul Hadits, Pustaka setia, Bandung, 2000.

Al –Quran dan Terjemahnya, Depertemen Agam RI, Jaya Sakti, Surabaya, 1971 Al-Quran

dan Terjemahnya, Mujamma’ Al-Malik Fahd, Madinah, 1418 H.

Ash Shiddiqy, M.Hasby, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, Bulan Bintang, Jakarta,

1945

Fuad Abdul Baqi, Muhammad, Mutiara Hadits Shahih Bukhari Muslim, terjemahan. PT.

Bina Ilmu, Surabaya, 2005.

Husein Haekal, Muhammad, Sejarah Hidup Muhammad, Litera Antarnusa Jakarta, cet.31,

2006

Husti, Ilyas, Al-Fikra Jurnal Ilmiyah Keislaman, Pekan Baru, Susqa Press, 2003.

K.Hitti, Philip, History of Arab, London, Macmillan, 1970

Khalil Yasin, Asy-Syaikh, Muhammad di Mata Cendikiawan Barat, terj.Gema Insani

Press, Jakarta, cet.6, 1995

Labib,MZ dan Mulkan Hamid, Koleksi Hadits Nabi yang disepakati Bukhari-Muslim,

Amanah, Tuban, 1997Mata,M-Anis, Model Manusia Muslim, progesio, Bandung,

2006.

Muhammadunnasir, Syed, Islam :its Concep and History, terj.Adang Affandi, cet.II, 1993

Nasution Harun,teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan, Jakarta, UI

Press, 1986.

Rahman Fathur, Ikhtisar Musthalah Hadits, PT.Al-Ma’arif, Bandung, 1974

Sadjali, Munawar, Islam dan Tata Negara, Ajaran Islam dan Pemikiran Islam, Jakarta, UI

Press, 1990.

Syamsuddin, M.Sirojuddin, Pemikir Politik, Jakarta, LSAF, 1989.

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyah II ), Raja Grafindo Persada,

cet.14, Jakarta,2003.

15