Sejarah Dibalik Lagu Indonesia Raya

2
Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Indonesia yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman dan diperdengarkan untuk pertama kali pada Kongres Pemuda Indonesia Kedua pada 28 Oktober 1928. Lagu yang pada mulanya berjudul “Indonesia” ini adalah perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka, selain itu Indonesia Raya juga menjadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya. B. Sularto dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya” mengisahkan sejarah lagu Indonesia Raya sekaligus kisah perjuangan W.R. Supratman, para pemuda serta seluruh rakyat Indonesia melawan pemerintah kolonial yang ingin menghilangkan pengaruh lagu terhadap bangsa Indonesia dengan cara melarang lagu Indonesia Raya diperdengarkan dan dinyanyikan secara terbuka. Lagu yang pada mulanya bersukat 6/8 ini akhirnya diubah menjadi sukat 4/4 oleh Panitia Indonesia Raya dan ditetapkan menjadi lagu kebangsaan Indonesia mengingat peran historisnya yang begitu besar. Buku ini terbit pada tahun 1982 sehingga dapat dimengerti ketika pemenggalan kalimatnya masih terasa asing dan sedikit membingungkan. Salah satu contohnya yaitu “Tak berapa lama setelah Kongres Pemuda Indonesia Kedua

description

ini adalah refleksi dari buku "sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya" karya B.Sularto. (tugas)

Transcript of Sejarah Dibalik Lagu Indonesia Raya

Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Indonesia yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman dan diperdengarkan untuk pertama kali pada Kongres Pemuda Indonesia Kedua pada 28 Oktober 1928. Lagu yang pada mulanya berjudul Indonesia ini adalah perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka, selain itu Indonesia Raya juga menjadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya. B. Sularto dalam bukunya yang berjudul Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya mengisahkan sejarah lagu Indonesia Raya sekaligus kisah perjuangan W.R. Supratman, para pemuda serta seluruh rakyat Indonesia melawan pemerintah kolonial yang ingin menghilangkan pengaruh lagu terhadap bangsa Indonesia dengan cara melarang lagu Indonesia Raya diperdengarkan dan dinyanyikan secara terbuka. Lagu yang pada mulanya bersukat 6/8 ini akhirnya diubah menjadi sukat 4/4 oleh Panitia Indonesia Raya dan ditetapkan menjadi lagu kebangsaan Indonesia mengingat peran historisnya yang begitu besar.Buku ini terbit pada tahun 1982 sehingga dapat dimengerti ketika pemenggalan kalimatnya masih terasa asing dan sedikit membingungkan. Salah satu contohnya yaitu Tak berapa lama setelah Kongres Pemuda Indonesia Kedua berakhir, para wartawan Indonesia menyiarkan naskah lagu Indonesia ke seluruh Nusantara. Dengan cara memuatnya dalam surat kabar dan majalah. Dari sini pun bisa dimengerti jika kalimat kedua adalah keterangan cara kalimat pertama sehingga seharusnya kedua kalimat tersebut bisa digabung menjadi satu kalimat. Dan contoh yang lainnya yaitu pada kalimat Salah satu dari piringan hitam lagu Indonesia Raya itu, sekarang masih ada. Menjadi milik negara. Dari sini pula bisa dilihat bahwa kalimat kedua juga menerangkan kalimat pertama sehingga tidak perlu dipisah. Di sisi lain, buku ini dapat menjadi pembangun rasa cinta tanah air bagi generasi muda Indonesia sekaligus menjadi sebuah pemacu semangat untuk lebih menghargai pahlawan dan ikut serta berpartisipasi membangun Indonesia agar lebih baik.(Iswi Haniffah C/13208241002)