SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

87
SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA ILIR KECAMATAN MENDAHARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Skripsi Diajukan Untuk melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Sejarah Peradaban Islam Oleh: NUR AZIZAH AS.160971 PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 1441H/2020 M

Transcript of SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

Page 2: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Nama : Nur Azizah

NIM : AS.160971

Pembimbing I :Samsul Huda, S.Ag., M.Ag

Pembimbing II : Mina Zahara, S.Hum. MA

Fakultas : Adab dan Humaniora

Jurusan : Sejarah Peradaban Islam

Judul Skripsi : “Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara

Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur”

Menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi ini adalah asli bukan plagiasi serta

telah diselesaikan dengan ketentuan ilmiah menurut peraturan yang berlaku.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan

apabila dikemudian hari, ternyata telah ditemukan sebuah pelanggaran plagiasi

dalam karya ilmiah/skripsi ini, maka saya siap diproses berdasarkan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku.

Jambi, Maret 2020 Nur Azizah NIM. AS 160971

i

Page 3: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

NOTA DINAS

Pembimbing I : Samsul Huda, S.Ag,. M. Ag

Pembimbing II : Mina Zahara, S. Hum, MA

Alamat : Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Kepada Yth,

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di_

Jambi

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, kami berpendapat

bahwa skripsi saudari Nur Azizah, Nim: AS160971 yang berjudul “SEJARAH DAN

EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA ILIR KECAMATAN

MENDAHARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR” telah dapat diajukan

untuk dimunaqasahkan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat

mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Maka dengan ini kami ajukan skripsi tersebut agar

dapat diterima dengan baik.

Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Dosen Pembimbing I

Samsul Huda, S.Ag,. M. Ag NIP: 1970070320021221002

Dosen Pembimbing II

Mina Zahara, S. Hum, MA NIP: 198504192019032012

Page 4: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dimunaqasyahkan oleh sidang Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada hari Jumat tanggal 8 Maret 2020 dan telah diterima sebagai bagian dari persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Sejarah Peradaban Islam.

Jambi, Mei 2020 Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

Dr. Halimah Dja’far, S.Ag., M.Fil.I

NIP.19700711 199401 2 001

Sekretaris Sidang

Zainur Ali Yutanwah, M. Pd. I NIP.

Ketua Sidang

Agus Fiadi, S. IP., M. Si NIP.197008072003121005

Penguji I

Dr. Ali Muzakir, M.Ag NIP.197107152002121003

PenggujiII

Hendra Gunawan, M. Hum NIP.198906052019031012

PembimbingI

Samsul Huda, S.Ag., M.Ag NIP: 1970070320021221002

Pembimbing II

Mina Zahara, S.Hum., MA NIP:19850419201903201

i

Page 5: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

MOTTO

ا وما لیعبدوا الا امرو ین لـھ مخلصین � لوة ویقیموا حنفاء ◌ الد كوة ویؤتوا الص القیمة دین وذلك الز

Artinya: "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)." (QS. Al-Bayyinah 98: Ayat 5)

Page 6: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

PERSEMBAHAN

حیم بسم � الرحمن الر

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT atas kasih saying dan

karunia-Nya yang telah memberikan kukekuatan serta membekaliku dengan ilmu

pengetahuan sehingga diberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi

ini.Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad

SAW semoga kelak kita mendapatkan syafaat dari beliau. Aamiin..

Teristimewaku persembahkan karya kecil ini kepada cahaya hidup yang

sangat ku sayangi Ayahanda (Abdul Azis) dan Ibunda (Nur Aini ) tercinta,

terkasih, dan yang tersayang sebagai tanda bakti, hormat dan terima kasih yang

setulusnya. Tiada kata yang bias menggantikan segala sayang, usaha, do’a,

semangat dan materi yang telah diberikan untuk penyelesaian tugas akhir ini

dibangku kuliah. Semoga ini menjadi awal untuk membuat Ibunda dan Ayahanda

bahagia.

Seluruh keluarga besarku yang tercinta, untuk Abangku yang tercinta

(Azlan Abdillah & Ambok Assek) terimakasih atas do’a, cinta, kasih saying dan

bantuan kalian selama ini. Serta keponakan-keponakan ku tersayang terima kasih

untuk senyum dan tawanya.Hanya karya kecil ini yang dapat ku persembahkan,

semoga dapat menjadi kebanggaan kalian semua.

Terkhusus untuk Almamater dan kampus biru tercinta.

Tak lupa untuk sahabat dan teman seperjuangan SPI’16. Serta sahabat,

kawan-kawan sehidup, seperjuangan dan sependeritaan dikontrakan, Terima kasih

untuk do’a, nasehat, hiburan, kerjasama, ide, traktiran, tebengan dan semangat

yang kalian berikan selama ini.Sukses untuk kita semua Aaminn..

i

Page 7: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

KATA PENGANTAR

حیم بسم � الرحمن الر

AssalamualaikumWrWb

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya kepada penulis berupa

kesehatan rohani dan jasmani kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan

Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur” serta

teriring sholawat dan salam kepada nabi akhirul kalam yakni nabi besar Nabi

Muhammad SAW.

Dengan keterbatasan ilmu yang penulis miliki, tidak sedikit hambatan dan

Kendala yang penulis hadapi dalam upaya menyelesaikan skripsi ini. Namun,

berkat bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak, akhirnya hambatan dan

kendala tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan kepada penulis yaitu Bapak Samsul Huda,

M.Ag dan Ibu Mina Zahara, M.A. Adapun maksud dan tujuan penulisan skripsi

ini adalah salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di UIN STS Jambi.

Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada semua

pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan demi kesempurnaan

penulisan skripsi ini, terimakasih saya ucapkan kepada:

ii

Page 8: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengaturkan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Yth. Bapak Prof. Dr. H. Sua’idi Asyari, MA, Ph. D, selaku Rektor UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Yth. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M.EI., yth. Bapak Dr. As’ad Isma, M. Pd.

yth. Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA selaku Wakil Rektor I, II, dan III UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Yth. Ibu Dr. Halimah Dja’far, M.Fil selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN SulthanThahaSaifuddin Jambi.

4. Yth. Bapak Dr. Ali Muzakir, M.Ag, yth. Bapak Dr. Alfian,S.Pd., M.Ed ,yth.

Ibu Dr.Roudhoh, S.Ag, SS., M.Pd.I selaku Wakil Dekan I, II, dan III Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Yth. BapakAgus Fiadi, S.IP, M,Si selaku ketua Jurusan Sejarah Peradaban

Islam UIN SulthanThahaSaifuddin Jambi.

6. Yth. Bapak Samsul Huda, M.Ag dan yth. Ibu Mina Zahara, MA. selaku Dosen

Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah membantu dan memberi kritikan

maupun saran serta nasehat dalam penyusunan skripsi ini.

7. Yth. Bapak Drs.Jago Ritonga, M.Fil. I selaku Dosen Pembimbing Akademik.

8. Yth. Kepada Seluruh Dosen Fakultas AdabdanHumaniora UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambiyang telah mengajar dan memberikan ilmu pengetahuan

kepada penulis.

9. Yth. Seluruh karyawan/ti di lingkungan FakultasAdabdanHumaniora UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

iii

Page 9: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

10. Yth. Bapak Saleh selaku Lurah di Kelurahan Mendahara Ilir yang telah

memberikan izin riset di Kelurahan Mendahara dan membantu penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

11. Yth. Bapak Basok Palettei selaku Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia di

Kelurahan Mendahara yang telah memberikan ilmunya dan membantu penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi dan dorongan serta do’a

yang tiada hentinya agar dapat segera menyelesaikan skripsi ini.

13. Sahabat-sahabati SPI’16 yang sama-sama berjuang di Fakultas Adab dan

Humaniora UIN STS Jambi. Khususnya lokal SPI/B yang telah menjadi

partner diskusi yang baik bagi penulis.

14. Kepada masyarakat di Kelurahan Mendahara Kecamatan Mendahara

Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai informan dalam penulisan skripsi

ini.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini, semoga Allah

SWT memberikan keberkahan kepada kita semua. Akhir kata penulis sangat

berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jambi, Maret 2020 Penulis

Nur Azizah AS.160971

iv

Page 10: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

ABSTRAK

Nur Azizah “Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur“, Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sultan Thaha Jambi. Pembimbing (I) Samsul Huda, M.Ag , (II) Mina Zahara, M.A

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya kegelisahan penulis mengenai keberadaan LDII di Kelurahan Mendahara dengan judul “ Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur”.

Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan bagaimana Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Mengapa organisasi LDII ini masih tetap ada dan berkembang sampai sekarang setelah terjadi penolakan pada tahun 1972, dan organisasi LDII ini dapat merubah cara hidup masyarakat Mendahara Ilir.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif, menggambarkan dan menceritakan apa saja yang dialami penulis dengan mendeskripsikan dalam sebuah tulisan, dalam Sejarah dan Eksistensi, data yang diperoleh adalah hasil wawancara mendalam di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sejarah dan eksistensi LDII di Kelurahan mendahara ilir. Yang membawa LDII di Kelurahan Mendahara Ilir ialah H. Mursidin pada tanggal 01-Juli-1972, seperti layaknya keberadaan LDII di Kelurahan Mendahara Ilir, interaksi kelompok LDII dengan masyarakat sekitar berjalan dengan sangat baik dan tidak mengganggu masyarakat sekitar maupun sosial ekonomi masyarakat sekitar. Bahkan ia selalu merespon apapun program baik dari pemerintahan setempat maupun lingkungan setempat pula.

Kata Kunci : LDII, Organisasi keagamaan, Eksistensi

v

Page 11: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

DAFTAR ISI

NOTA DINAS .......................................................................................................... I

PENGESAHAN ......................................................................................................... II

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................. III

MOTTO...................................................................................................................... IV

PERSEMBAHAN ...................................................................................................... V

KATA PENGANTAR ............................................................................................... VI

ABSTRAK ................................................................................................................. IX

DAFTAR ISI .............................................................................................................. X

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... XIII

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 4 D. Batasan Masalah ................................................................................. 4

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 5

BAB II KERANGKA TEORI

1. Difusi ............................................................................................ 8

2. Sejarah Sosial ............................................................................... 10

3. Eksistensi...................................................................................... 11

4. Lembaga Dakwah Islam Indonesia .............................................. 11

BAB III METODE PENELITIAN

A.Heuristik .................................................................................. 28

B. Verifikasi ................................................................................ 32

C. Interprestasi............................................................................. 34

D. Historiografi ........................................................................... 38

vi

Page 12: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum objek penelitian ...................................................... 36

1. Letak Geografis ............................................................................ 37

2. Demografi Kelurahan ................................................................... 38

3. Kondisi Sosial Budaya ................................................................ 39

4. Sistem Mata Pencarian ................................................................. 39

5.Keagamaan ................................................................................... 40

6. Organisasi Sosial .......................................................................... 41

B.Bagaimana Sejarah berdirinya LDII .............................................. 42

C. Bagaimana Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir ............. 46

D. Bagaimana Perkembangan LDII di Kelurahan Mendahara .......... 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 62

B. Saran ................................................................................................... 63

C. Penutup ............................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA

CURRICULUM VITAE

LAMPIRAN

vii

Page 13: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perkembangan Kepemimpinan Kelurahan Mendahara Ilir ................ 37

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Mendahara Ilir...................................... 38

Tabel 3.3 Jumlah Tempat Peribadatan ............................................................... 40

Tabel 3.4 Jumlah Lembaga Pendidikan ............................................................. 41

Tabel 3.5 Susunan Pengurusan Lembaga Dakwah Islam Indonesia .................. 59

viii

Page 14: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi adalah sekelompok orang yang saling berintraksi dan saling

bekerja sama untuk mencapai tujuan mereka, dan dalam organisasi mempunyai

aturan-aturan dan tugas serta tanggung jawab dalam sebuah organisasi. Kehadiran

organisasi-organisasi Islam di Indonesia tersebut membantu para pemuda bangsa

untuk mengolah bakat yang mereka miliki dan juga membuka wawasan mereka

akan arti suatu pencapaian. Sehingga para pemuda tersebut memperoleh hak-hak

bagi bangsanya, bangsa Indonesia. Jadi sangat jelas bahwa organisasi-organisasi

Islam di Indonesia tersebut sangat membantu perkembangan bangsa Indonesia

dalam mencapai Kemerdekaannya.

Organisasi keagamaan1 mempunyai peranan penting dalam kehidupan

manusia. Salah satunya contoh organisasi keagamaan ialah LDII, Lembaga

Dakwah Islam Indonesia (selanjutnya disebut LDII) merupakan sebuah organisasi

kemasyarakatan yang berkembangan pesat saat ini. LDII adalah organisasi yang

banyak mempunyai banyak kegiatan diantaranya membangun masjid, pondok-

pondok pesantren mengadakan grup-grup pengajian, penataan kader-kader serta

aktif terjun ke bidang pendidikan dan berbagai kegiatan sosial. LDII di dirikan

pada tahun 1951 oleh H. Nur Hasan Ubaidillah.2 Jauh sebelum nama LDII

terkenal, di kenal nama-nama seperti: Darul Hadits, Islam Jama’ah, Jajasan

Pendidikan Islam Djama’ah (JPID), Gugus Depan Pramuka Khusus Islam,

LEMKARI dan YAKARI (di Jawa Tengah) lalu LDII untuk seluruh Indonesia.3

1 Organisasi keagamaan adalah suatu pendekatan, kegiatan, atau sistem kehidupan yang irasional atau tidak saitifik. Organisasi keagamaan yang khusus mengurus upacara dan hubungan dengan tuhan yang dinamakan dengan tarekat atau kongredasi adalah organisasi keagamaan yang didirikan atas konsep yang dikotomis,dualis, atau sekular.

2 Ottoman, Asal Usul Perkembangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia(Ldii). (Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam) vol 14 No 2 (2014). Hlm 19

3 Ottoman, Asal Usul Perkembangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia(Ldii). (Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam) vol 14 No 2 (2014). Hlm 20

1

Page 15: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

2

Lembaga Dakwah Islam Indonesia memiliki misi untuk berdakwah kepada

masyarakat luas dimana dakwah mereka ditujukan untuk mengembalikan ajaran

Islam yang menurut mereka sudah bercampur baur dengan kebudayaan nenek

moyang, mereka menjadikan dasar Al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman dari

dakwah mereka sehingga tidak jarang banyak masyarakat yang beranggapan

organisasi ini kaku dan tidak menerima landasan hukum selain al-Qur’an dan

Hadits.4

Keberadaan LDII disinyalir mempunyai akar kesejarahan dengan Darul

Hadits/ Islam Jama’ah yang di dirikan oleh H. Nurhasana al-Ubaidah Lubis pada

tahun 1951. Setelah aliran ini dilarang pada tahun 1971, kemudian berganti nama

dengan Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI) pada tahun 1972, selanjutnya

LEMKARI 1972 tersebut di ganti nama lagi dengan Lembaga Karyawan Dakwah

Islam pada tahun 1981. Kemudian berganti nama lagi dengan Lembaga Dakwah

Islam Indonesia (LDII) pada tahun 1990 sampai sekarang. 5

Organisasi LDII ini sempat mendapat keritikan hangat oleh masyarakat

maupun pemerintah sewaktu bernama Lemkari. Tidak dipungkiri bahwa beberapa

kali organisasi ini dapat serangan dari Lembaga Keagamaan lain karena

keberadannya yang tidak bisa lepas dari Islam Jama’ah / Darul Hadits. Eksistensi

pengikut LDII inipun mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan diberbagai

daerah. Meskipun demikian, LDII tetap berdiri sampai saat ini, bahkan sangat

kokoh dan solid di tengah banyaknya paham keagamaan. LDII semakin berani

dalam menyebar cabang-cabang gerakannya di berbagai daerah.6 Namun ketika

LDII masuk ke Mendahara Ilir pada 1 juli 1972 masyarakat menolak, karena

ajarannya keagamaan LDII berbeda dengan masyarakat sekitar. LDII masuk ke

Mendahara dan memisahkan diri dari masyarakat dan mereka membentuk

kelompok mereka sendiri. Hal ini terjadi karena antara keduanya memiliki

4 Wawancara pak Baso’ sebagai ketua LDII 5 Ottoman, Asal Usul Perkembangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia(Ldii).

(Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam) vol 14 No 2 (2014). Hlm 18 6 Sebagaimana pendapat Setiwan yang dikutip oleh Hidayat dalam bukunya Catatan Para

Ulama Tentang Lembaga Dakwah Islam Indonesia, (Jakarta: pustakaan Nasional RI, 2008). hlm 28

Page 16: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

3

pemahaman dan pemikiran keagamaan yang berbeda. Walaupun demikian, sejak

tahun 2007 intraksi dan hubungan antara keduanya dapat berjalan dengan

harmonis saling menghormati dan menghargai perbedaan, meski ditolak LDII

masih tetap bertahan.

Berdasarkan informasi yang didapat penulis saat melakukan penelitian awal

pada tahun 1975 jumlah anggotanya 30 orang dari jumlah keanggotaan LDII

sekarang, dimana jumlah anggota LDII sekarang 200 orang. Dari sini lah mengapa

organisasi LDII masih tetap eksis dan bertahan sampai sekarang dan dapat

merubah cara beragama dan cara hidup masyarakat.7 maka dari itu, dikarnakan

mendapatkan penolakan dan masih berkembang dan organisasi ini dapat

mengubah cara hidup masyarakat, penulis merasa tertarik untuk membahas

mengenai Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir,

Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah atau sering diistilahkan problematika bagian penting

yang harus ada dalam penulisan suatu karya ilmiah. Oleh karena itu penelitian

sebelim melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan

yang ada.

Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam

penelitian ini adalah tentang sejarah, eksistensi dan faktor pendukung serta

perkembangan LDII yang di rumuskan berikut:

1. Bagaimana Sejarah berdirinya LDII di Kelurahan Mendahara Ilir?

2. Bagaimana Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir?

3. Bagaimana Perkembangan LDII di Kelurahan Mendahara Ilir?

7 Wawancara pak Baso’ sebagai ketua LDII

Page 17: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

4

C. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya membahas tentang Sejarah dan Eksistensi LDII di

Keluruhan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung

Timur. Yang mana penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian yaitu:

1. Sejarah LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara.

2. Tentang Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan

Mendahara.

3. Bagaimana perkembangan LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan

Mendahara.

D. Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui pokok-pokok permasalahan dari penelitian ini maka

tujuan yang ingin penulis capai dari kajian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejarah berdrinya LDII di Kelurahan Mendahara.

2. Untuk mengetahui keberadaan LDII di Kelurahan Mendahara.

3. Untuk mengetahui perkembangan LDIIdi Kelurahan Mendahara.

E. Manfaat Penelitian

Sebagaimana tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, maka manfaat

yang penulis harapkan adalah:

1. Secara teoritis untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang

eksistensi dan perkembangan LDII di Kelurahan Mendahara.

2. Secara praktis

a. Untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi

penulis khususnya serta bagi pembaca.

b. Untuk menambah wawasan referensi pustaka dan dapat di gunakan

dalam penelitian dalam skala yang luas.

Page 18: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

5

F. Tinjauan pustaka

Penelitian ini membutuhkan berbagai kajian sumber tertulis yang berasal

dari buku, hasil penelitian, maupun di luar itu, seperti artikel-artikel, jurnal dan

lainnya sehingga dapat menunjang dan memahami serta menunjukkan kemurnian

kajian penelitian. Penelitian mengenai Sejarah dan Eksistensi LDII sudah banyak

dikaji dalam bentuk buku, jurnal, atau karya ilmuan lain. Meskipun demikian,

penelitian yang fokus mengkaji Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan

Mendahara Ilir belum ada yang mengkaji. Sebagai bahan perbandingan, adapun

beberapa kajian yang bertema Sejarah dan Eksistensi LDII diantaranya:

Pertama “Konstruksi Sosial Jamaah Islam LDII Terhadap Ajaran Agama

Islam LDII Di Desa Wonorejo Kecamatan Tandus Kota Surabaya”. Tulisan

berbentuk Skripsi ini dihasilkan oleh Lukman Setiyawan menurut tulisan ini, LDII

pada awalnya perkembangannya secara fundamental memiliki konsep keagamaan

yang dikaitan dengan Darul Hadits sehingga mengalami pencekalan dan dilarang

untuk beredar. LDII yang dahulunya bernama LEMKARI dapat berdiri kembali

setelah didukung oleh partai politik yaitu GOLKAR. Permasalahan kemudian

muncul ketika ajaran dari Islam LDII masih dikaitan dengan ajaran Darul Hadits,

yang kemudian di bantah oleh anggota jamaah LDII sendiri. Sehingga menarik

untuk mengkaji konstruksi sosial jamaah Islam LDII terhadap ajaran agamanya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konstruksi sosial jamaah islam LDII

terhadap ajaran agamanya beserta hubungan sosialnya di Desa Wonorejo

Kecamatan Tandus Surabaya. Secara teoritis-sosiologis, studi ini hendak mengkaji

makna konstruksi atas ajaran Islam LDII dengan menggunakan teori konstruksi

sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Proses ini berlanjut saat induvidu

mulai memahami dan menyakini ajaran Islam LDII, banyak cara yang di tempuh

antara lain belajar mengaji di masjid LDII dan masuk kedalam pondok pesantren

LDII. Terdapat kekhasan jamaah Islam LDII karena alasan bahwa apa yang

Page 19: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

6

mereka kostruksikan tentang ajaran agamanya sesuai dengan apa yang diajarkan

oleh nabi Muhammad. 8

Kedua “Eksistensi Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Kelurahan

Pematang Sulur Kota Jambi”. Tulisan berbentuk Skripsi ini dihasilkan oleh

Hidayat, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan dari kelompok

Lembaga Dakwah Islam Indonesia merupakan sebagai suatu organisasi

Kemasyarakatan atau Lembaga Swadaya keagamaan yang berhimpun berbagai

dari potensi dan bertujuan memberi peningkatan bagi kualitas SDM Kota Jambi.

Adapun yang dilakukan oleh kelompok LDII dalam tata pengembangan

Organisasinya LDII di Propinsi Jambi. Sesuai dengan fungsi Lembaga Dakwah

Islam Indonesia sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang berhimpun potensi

bangsa dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan peran serta, sesuai

dengan perundangan-undangan yang berlaku.9

Ketiga “Kehidupan Sosial Keagamaan Anggota LDII di Desa Cokroyasan

Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo”. Tulisan berbentuk Skripsi ini

dihasilkan oleh Jauhar Ashfihani menurut tulisan ini menunjukkan bahwa: (1)

LDII merupakan lembaga keislaman sekaligus sebagai organisasi kemasyarakatan

yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits. Tujuan utama dari munculnya LDII

adalah ingin mengembalikan ajaran Islam sesuai Al-qur’an dan Hadits. Mereka

menganggap Islam di Indonesia sekarang ini telah bercampur dengan kebudayaan

nenek moyang. (2) Kehidupan Sosial Keagamaan anggota LDII di Desa

Cokroyasan Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo dalam hal pernikahan,

silaturahmi dan sholat berjama’ah pada dasarnya aturannya sama yaitu

8 Luksam Setiyawan ( Kontruksi Sosial Jamaah Islam Ldii Terhadap Ajaran Agama Islam LDII Di Desa Wonorejo Kecamatn Tandus Kota Surabaya) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

9 Hidayat (Eksitensi Lembaga Dakwah Islam Indonesia Di Kelurahan Pematang Sulur Kota Jambi). Fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan Islam IAIN Kota Jambi

Page 20: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

7

berdasarkan Al-qur’an dan Hadits hanya saja dalam pelaksanaannya ada beberapa

hal yang berbeda.10

10 Jauhar Ashfihani, ( Kehidupan Sosial Keagamaan Anggota LDII Di Desa Cokroyasan Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo). Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Page 21: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

8

BAB II

KERANGKA TEORI

Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang bertujuan untuk

menghasilkan bentuk dan proses pengisahan atas peristiwa-peristiwa manusia

yang telah terjadi pada masa lampau.11 Dalam penelitian ini penulis menggunakan

konsep-konsep untuk menghubungkan antara landasan teori dengan kenyataan

yang terjadi sebagai landasan tempat pengambilan pembahasan yang berdasarkan

kenyataan-kenyataan yang terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dan

eksistensi LDII yaitu mendiskripsikan peristiwa-peristiwa disuatu daerah beserta

perkembangan. Dalam penelitian ini peneliti berharap dapat menyajikan sebuah

penjelasan tentang Sejarah dan Esistensi LDII.

1. Teori diFusi

Sejarah merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau

yang mempunyai bukti atau fakta-fakta sejarah. Sejarah juga terbagi dua bagian

yaitu sejarah sebagai kisah dan sejarah sebagai peristiwa. Sejarah sebagai kisah

adalah sejarah dalam pengertian subyektif karna peristiwa masa lalu itu telah

menjadi pengetahuan manusia sedangkan sejarah sebagai peristiwa merupakan

sejarah secara objektif sebab peristiwa masa lampau itu sebagai kenyataan yang

masih diluar pengetahuan manusia. Sebab lapangan sejarah meliputi segala

pengalaman manusia yang mengungkapkan fakta mengenai apa, siapa, kapan,

dimana, dan sebagai sesuatu yang telah terjadi.12

Di sini penulis menggunakan Teori difusi menurut teori ini kebudayaan

manusia itu pangkalnya satu, dan di satu tempat yang tertentu, yaitu pada waktu

mahluk manusia baru saja muncul di dunia ini. Kemudian kebudayaan induk itu

berkembang, menyebar, dan pecah ke dalam banyak kebudayaan baru, karena

pengaruh keadaan lingkungan dan waktu. Dalam proses memecah itu bangsa-

bangsa pemangku kebudayaan-kebudayaan baru tadi tidak tetap tinggal terpisah.

11 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta : Logos,1999), hlm 17 12 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta : Logos,1999), hlm 1

Page 22: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

9

Sepanjang masa dimuka bumi ini senantiasa terjadi gerak perpindahan bangsa-

bangsa yang saling berhubungan serta pengaruh-mepengaruhi. 13 Jadi organisasi

LDII disinyalir akar kesejarahan dengan Darul Hadits/ islam jamak yang di

dirikan H. Nurhasan al-Ubaidah Lubis pada tahun 1951. Madigol pernah

bersekolah di SR (sekolah rakyat), setelah itu dia belajar dengan kyai al- Ubaidah

dari Batu Ampar kegiatannya mengaji dan melakukan wirid di sebuah kuburan

keramat, nama gurunya itulah kemudian dipakai dibelakang namanya.

Pada tahun 1972 ia berangkat haji, dan sepulang dari itu namanya menjadi

H. Nurhasan al- Ubaidah adapun lubis itu adalah panggilan pada muridnya,

singkatan dari “luar biasa”. Untuk menyatakan kedudukannya, maka di depan

namanya ditambah kata Imam dan di belakangnya di tambah nama Amir. Pada

tahun 1933 dan pendapat lain1937/1983 ia berangkat lagi ke Mekkah, menurut

pendapat pertama ia belajar Hadits Bukhori-Muslim kepada Syeh Abu Umar

Hamdani dari Marokko. Ia juga belajar di Madrasah Darul Hadits yang tidak jauh

dari masjidil haram. Nama darul hadits ini yang kemudian di pakai untuk nama

pesantrennya kelak. Menurut pendapat ini, berdasarkan cerita H. Khoiri yang

bermukim di sana, bahwa Nurhasan tidak jelas kerjanya. Hanya karena sering

muncul di Masjidil Haram, akhirnya ia diizinkan tinggal di asrama yang dipimpin

oleh H. Khoiri. Menurutnya juga, kemungkina besar Nurhasan masuk pondok

perdukunan yang saat itu masih cukup banyak di Saudi Arabiyah. Di kuatkan lagi

dengan konfirmasi Khozin ke Mekkah, maka datanglah berita dari Syekh

Muhammad Abdul Hadi, Direktur Madrasah Darul Hadits di Mekkah dan Syekh

Abdullah bin Muhammad bin Humaid, Direktur Umum Inspeksi Agama di

Masjidil Haram bahwa tidak benar ada orang yang bernama Nurhasan Al-Ubaidah

yang belajar di sana antara tahun 1929-1941. Madrasah itu sendiri baru didirikan

pada tahun 1956. Apabila diperhatikan, pendapat kedua ini lebih identuk dengan

Nurhasan, bila dirunut kepada latar belakang kesenangannya pada masalah-

masalah bid’ah dan perdukunan. Apalagi dengan adanya informasi langsung dari

Mekkah bahwa Madrasah Darul Hadits baru berdiri pada tahun 1956, itu artinya

13 Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi, ( Penerbit Universitas Islam, 1982), hlm 111

Page 23: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

10

beberapa tahun setelah Nurhasan meninggalkan Mekkah, tepatnya pada tahun

1941. Sepulang dari Mekkah ia membuka pengajian di kediri. Pondok yang ia

asuh pada mulanya biasa-biasa saja, baru pada tahun 1951 diproklamasikan

dengan nama Darul Hadits. Dari pondok inilah H. Nurhasan memulai penyebaran

dakwahnya.14 Dari teori ini dapat dijelaskan bahwa Lembaga Dakwah Islam

Indonesia dapat merubah cara atau pola hidup masyarakat dengan adanya

organisasi ini.

2. Sejarah Sosial

Kata sejarah dari bahasa Arab yaitu syaratun yang artinya pohon, sedangkan

dalam Bahasa Inggris sejarah adalah history yang artinya masa lampau. Bahasa

Yunani Historia yang berarti ilmu. Dan Bahasa Jerman Geschicte sesuatu yang

terjadi pada masa lampau umat manusia yang harus berkembang dari tingkat yang

sederhana ketingkat yang lebih maju.15 Selanjutnya menurut Cicero ia

mengatakan bahwa sejarah adalah guru kehidupan (magistra vitae). Selanjutnya ia

mengatakan pula bahwa sejarawan haru menceritakan kebenaran. Penjaga sejarah

harus takut pada kepalsuan dan tidak takut pada kebenaran.16

Menurut Sartono Kartodirdjo mengatakan bahwa sejarah sebagai sebuah

peristiwa kemanusiaan tentunya akan meninggalkannya, selain bukti-bukti

peristiwa juga nilai-nilai kemanusian yang terkandung di dalamnya.17

Sejarah memiliki beberapa bagian di antaranya sejarah sosial. Sejarah sosial

menurut Hobsbwon mengatakan bahwa sejarah sosial menunjuk ke sejarah kelas

miskin dan kelas rendahan, dan lebih khusus menunjuk ke sejarah gerakan sosial.

Dapat di khususkan lagi menujuk sejarah gagasan sosial dan organisasi sosial.18

14 Ottoman, Asal Usul Perkembangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia(Ldii). (Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam) vol 14 No 2 (2014). Hlm 20

15 William H. Frederick, pemahaman sejarah indonesia. (Lembaga Penelitian Pendidikan Ekonomi Dan Sosial). hlm 2

16 M. Dien Madjid, Ilmu Sejarah ( Jakarta: Prenada Media Group, 2014). hlm 15 17 M. Dien Madjid, Ilmu Sejarah ( Jakarta: Prenada Media Group, 2014). hlm 12 18 Harianti, Penulisan Sejarah Sosial No 1 (2000) . hlm 14

Page 24: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

11

3. Eksistensi

Secara etimologi, eksistensialisme berasal dari kata eksistensi, eksistensi

berasal dari bahasa inggris yaitu excitence, dari bahasa latin existere yang berarti

muncul, ada, timbul, memilih keberadaan aktual. Eksitensi dalam kamus besar

indonesia adalah keberadaan, adanya, keadaanya, kehidupan. Menurut ilmiah

eksistensi adalah keberadaan wujud yang nampak adanya suatu yang

membedakan antara sutu benda dengan benda yang lain.19

Dalam penelitian ini yang di maksud dengan eksistensi adalah keberadaan

LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung

Jabung Timur. Guna untuk mengetahui keberadaan LDII serta mengetahui ajaran

yang di lakukan LDII.

4. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Sejarah Indonesia sebelum masa prakemerdekaan sampai kemerdekaan

banyak agama dalam masyarakat ialah MUI, Muhammadiyah, dan NU salah

satunya ialah LDII. LDII di sinyalir mempunyai akar kesejarahan dengan Darul

Hadits/ Islam Jama’ah yang di dirikan oleh H. Nurhasan al-Ubaidah lubis pada

tahun 1951. Jauh sebelum nama LDII terkenal, dikenal dengan nama seperti:

Darul Hadits, Islam Jama’ah, Jajasan Pendidikan Islam Djama’ah (JPID), Gugus

Depan Pramuka Khusus Islam, LEMKARI dan YAKARI (di Jawa Tengah) lalu

LDII untuk seluruh Indonesia. Setelah aliran ini di larang pada tahun 1971,

kemudian berganti menjadi LEMKARI pada tahun 1972, selanjutnya tahun 1981

menjadi Lembaga Karyawan Dakwah Islam kemudian berganti nama lagi dengan

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) tahun 1990 sampai sekarang.20

Lembaga Dakwah Islam Indonesia memiliki misi untuk berdakwah kepada

masyarakat luas dimana dakwah mereka ditujukan untuk mengembalikan ajaran

19 Bimo Mahendra, Eksistensi Sosial Remaja Dalam Instagram ( Jurnal Visi Komunikasi) vol 16 No 01 (2017). Hlm 151

20 Ottoman, Asal Usul Perkembangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia(Ldii). (Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam) vol 14 No 2 (2014). Hlm 18-20

Page 25: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

12

Islam yang menurut mereka sudah bercampur baur dengan kebudayaan nenek

moyang, mereka menjadikan dasar Al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman dari

dakwah mereka sehingga tidak jarang banyak masyarakat yang beranggapan

organisasi ini kaku dan tidak menerima landasan hukum selain al-Qur’an dan

Hadits.21

Perkembangan LDII sekarang, dapat di lihat dari beberapa periode pertama

sekitar tahun 1940-an, ini adalah masa awal H. Nurhasan (Maligol)

menyampaikan ilmu Mangul-Musnad-Musttashi yaitu al-qur’an dan Hadits.

Periode kedua tahun 1951, adalah masa membangun asrama pengajian Darul

Hadits berikut pesantren-pesantren di Jombang dan Kediri. Periode ketiga tahun

1960, adalah masa periode bai’at kepada Madigol. Yaitu ketika ratusan Jama’ah

pengajian Asrama Mangul Qur’an dan Hadits di Desa Gading.22Selanjutnya

periode keempat, penyebaran doktrin bai’at dan mengajak anggota sebanyak-

banyaknya, setelah masa bai’at sang Madigol atau masa LEMKARI sampai

dengan saat LEMKARI dibekukan di seluruh Jawa Timur atas desakan keras

Majelis Ulama Indonesia (MUI). Periode kelima, masa LEMKARI berganti nama

tahun 1990/1991 menjadi LDII hingga sekarang. Masa ini disebut masa

kemenangan, sebab LDII berhasil go-internasional.

Keberadaan LDII sangat berkembangan luas sampai sekarang dan mulai

menyebar ke Jambi. Jambi termasuk salah satu miniaturnya Indonesia, karena

pada saat itu hampir seluruh suku yang ada di indonesia terdapat di Kota Jambi.

Pada dasarnya, belum ada data yang dapat di jadikan acuan untuk mengetahui

secara pasti kapan LDII berdiri di Kota Jambi. Namun, dari beberapa sumber yang

layak mengatakan bahwa lembaga ini telah ada sejak akhir tahun 70-an atau awal

tahun 80-an. Dalam kiprahnya di tengah masyarakat, LDII Kota Jambi memiliki

tempat tersendiri yang terpisah dari masyarakat lingkungan sekitar. Berdasarkan

21 Wawancara pak Baso’ sebagai ketua LDII 22 Ottoman, Asal Usul Perkembangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia(Ldii).

(Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam) vol 14 No 2 (2014). Hlm 21-22

Page 26: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

13

pada pengamatan awal dilokasi dimana LDII berada dalam menjalankan aktivitas

sosial keagamaan, jama’ah LDII terkesan tertutup bagi umat Islam Sekitarnya.23

Menurut K. H. Zainuddin M.Z bahwa LDII adalah aliran yang pernah

dilarang oleh pemerintah, tetapi karna berjanji akan berbenah diri, maka kehadiran

dan gedungnya di Kota Kediri diresmikan Menteri Dalam Negeri Rudini saat itu.

LDII adalah wajah baru dari Darul Hadits, Islam Jama’ah, atau LEMKARI yang

keberadannya perlu di kaji masyarakat dan pemerintah.

Sementara itu, Lembaga Pengkajian dan Penelitian Islam (LPPI) berpendapat

bahwa “LDII adalah penjelmaan atau wajah baru dari paham agama yang berakar

kesejarahan dari Darul-Hadits, Islam Jama’ah yang secara resmi telah dilarang

oleh Pemerintah RI berdasarkan Surat Ketetapan dari Jaksa Agung tahun 1971:

dan LDII adalah nama baru dari LEMKARI pada tahun 1981”.

Memperhatikan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi

Kemasyarakatan, Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1986, Peraturan Mentri

dalam Negeri Nomor, 33 tahun 2012 dan surat dari Ketua Lembaga Dakwah

Islam Indonesia (LDII) Nomor SUM-07/E.5/XI/2014, tanggal 04 November 2014

perihal permohonan izin terdaftar, setelah diadakan penelitian dokumen/berkas

dan penelitian lapangan, dengan ini Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindungan Masyarakat.

Dapat menerima Pernyataan Klarifikasi tingkat Nasional dan Dewan

Pimpinan LDII Pusat, yang menyatakan bahwa:

a) LDII telah mengganut pradigma baru

b) LDII bukan penerus Islam Jama’ah/ Darul Hadits ataupun

mengajarkan ajaran Islam Jama’ah.

c) LDII tidak menggunakan atau menganut sistem ke-amiran.

d) LDII tidak menggagap orang Islam diluar kelompok orang kafir

atau najis.

23 Sya’roni, Jamaah Islam Eksklusif (Studi Terhadap Pola Interaksi Sosial Jammah LDII Kota Jambi) . Vol.20 No.2 . hlm 96

Page 27: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

14

e) LDII bersedia bersama dengan ormas-ormas Islam lainnya,

mengikuti landasan berfikir keagamaan sebagaimana yang di

tetapkan MUI.

1. Mengharuskan agara Klarifikasi dilakukan juga oleh pengurus LDII

tingkat provinsi Kabupaten/ Kota. Sebagaimana yang dilakukan

Dewan Pimpinan Pusat LDII ke Pada MUI Pusat.

2. Menyarankan agar Dewan Pimpinan Pusat sesegera mungkin

melakukan Munas/Rakernas dan membuat keputusan mengenai hal

tersebut sehingga terjadi persamaan persepsi dimana klarifikasi LDII

sampai pada tingkat yang terbawah.

Data ini di ambil dari SK MUI Pusat tentang keberadaan organisasi

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).

SK ini dapat di lihat bagian Lampiran 1

LDII di Mendahara Ilir sendiri berdiri pada tahun 1979 dengan dengan

nama Lemkari. Dan seiring hasil Mubes IV Lemkari di Jakarta, Lemkari berubah

menjadi nama LDII dan dapat diakui MUI Pusat. Di Kelurahan Mendahara Ilir ini

diketuai oleh H. Mursidin dari tahun 1972 dan di lanjutkan H. Dawik dan di

lanjutkan Lagi dengan H. Renreng (Kepala Parit Gantung) setelah H. Renreng

wafat digantikan dengan salah anggota LDII yaitu H. Padang dan di lanjutkan lagi

oleh Baso’ Palettei sampai sekarang. Sesuai dengan Keputusan Terdaftarnya

Lembaga Dakwah Islam Indonesia Oleh Badan Kersatuan Bangsa Dan Politik

Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Lembaga

Dakwah Islam Indonesia yang Berdiri Tanggal 01 Juli 1972 Beralamat Jln.

Petrochina Blok B Desa Pandan Sejahtera Kec. Geragai Kab. Tanjung Jabung

Timur. Telah terdaftar sebagai Organisasi Kemasyarakatan Lembaga Swadaya

Masyarakat surat Keterangan ini berlaku sejak tanggal ditandatangani sampai

dengan tanggal 13 November 2019. SK ini dapat di lihat bagian Lampiran.

Di Kelurahan Mendahara Organisasi LDII mempunyai struktur organisasi

yang sesuai dengan tingkat kepengurusannya.

a. Kepengurusan di tingkat Nasional, selanjutnya di sebut Dewan

Pimpinan Pusat atau di singkat DPP;

Page 28: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

15

b. Kepengurusan ditingkat Provinsi, selanjutnya di sebut Dewan Pimpinan

Wilayah atau disingkat DPW;

c. Kepengurusan di tingkat Kabupaten/ Kota, selanjutnya di sebut

Pimpinan Daerah atau di singkat DPD;

d. Kepengurusan di tingkat Kecamatan, selanjutnya di sebut Pimpinan

Cabang atau di singkat PC; dan

e. Kepengurusan di tingkat Desa/ Kelurahan, selanjutnya di sebut

Pimpinan Anak Cabang di singkat PAC.24

Sedangkan Organisasi LDII berdiri di Kelurahan Mendahara Ilir

Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur menurut Surat

Keputusan. No. KEP-002/E.5/III/2018. DPD LDII membuat keputusan tentang

pengesahan Komposisi dan Personalia Pimpinan Cabang LDII Kecamatan

Mendahara Periode 2018-2023 di tetapkan pada tanggal 01 Maret 2018 dan di

Ketuai oleh Bapak Baso’ Palettei dengan Wakil Sudirman demi untuk

melaksanakan amanat dan tugas organisasi kepada Bangsa dan Negara. SK ini

juga dapat di bagian Lampiran 2

Lembaga Dakwah Islam Indonesia sebagai Organisasi yang bergerak

dibidang dakwah dan pendidikan agama, harus cepat tanggap mengisi setiap

peluang yang dapat meningkatkan peran serta semua unsur dalam Lembaga

Dakwah Islam Indonesia guna mempercepat terwujudnya cita-cita leluhur bangsa

indonesia.

Sebagai organisasi kemasyarakatan yang bernafas Islam, Lembaga Dakwah

Islam Indonesia (LDII) harus menumbuh kembangkan motivasi keagamaan dalam

setiap keadaan dan bertindak proatif sehingga nilai-nilai keagamaan tersebut akan

menjadi dasar dan arah bagi kegiatan organisasi, induvidu pengurus, anggota serta

masyarakat dan bangsa Indonesia, maka disusunlah anggaran dasar Lembaga

Dakwah Islam Indonesia.

24 Berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Nomor: KEP- 06/ MUNAS VII LDII ( Tentang Perubahan AD-ART LDII)

Page 29: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

16

a. Anggaran Dasar Lembaga Dakwah Islam Indonesia

Dalam Anggaran Dasar (AD) ini yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Peraturan organisasi atau disingkat PO adalah atturan pelaksanaan

organisasi yang merinci lebih lanjut ketentuan-ketentuan yang ada

dan/atau belum di atur dalam AD/ART organisasi.

2. Anggota adalah pengurus Organisasi serta anggota tetap Organisasi ini

bernama Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) sebagai kelanjutan

organisasi sosial kemasyarakatan Lembaga Dakwah Islam Indonesia.

3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Lembaga Dakwah

Islam Indonesia atau di singkat dengan AD/ART adalah dasar

tertinggi yang meningkat pengurus organisasi serta anggota tetap

dalam menjalankan hak dan kewajiban dalam organisasi.

4. maupun tidak tetap yang menjalankan hak dan kewajiban Organisasi

sesuai dengan Anggaran Dasar dan ART.

5. Pengurus adalah anggota tetap yang terpilih dalam musyawarah

tertinggi pada tiap tingkat kepengurusan Organisasi untuk mencapai

maksud dan tujuan organisasi.

6. Majelis adalah organ yang dibentuk pengurus untuk melaksanakan

ibadah mahdroh dan ghoiru mahdhoh organisasi serta dapat membuat

keputusan.

7. Badan adalah organ yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pokok

keorganisasian Organisasi serta dapat membuat keputusan.

8. Kelompok kerja atau disingkat Pokja adalah organ yang dibentuk

pengurus untuk melaksanakan tugas khusus Organisasi.

9. Organisasi kepakaran adalah organ yang dibentuk pengurus untuk

menjalankan tugas khusus sesuai kepakarannya dalam bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Page 30: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

17

10. Organisasi Otonom adalah organisasi yang dibentuk oleh pengurus

ditingkat Pusat dan dapat mengatur rumah tangga sendiri dalam

rangka mencapai maksud dan tujuan organisasi.25

b. Anggaran Rumah Tangga (ART) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Disini LDII mempunyai Anggaran Rumah Tangga (ART) sebagai bukti

dari organisasi yang terdiri

1. Keanggotaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia terdiri dari anggota

tetap dan tidak tetap yang biasanya disebut Simpatisang. Berdasarkan

hail wawancara dengan bapak Baso’ Palettei menjelaskan bahwa

anggota tetap LDII berjumlah 200 orang dan anggota tidak tetap 80,

yang mana Anggota tetap adalah anggota yang tercantum dalam

organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia sedangkan anggota

tidak tetap anggota yang di tentukan dalam organisasi lazimnya warga

adalah warga yang ikut dalam kegiatan dakwah keagamaan dan

pendidikan kemasyarakatan yang diselenggarakan oleh Lembaga

Dakwah Islam Indonesia.

2. Kewajiban setiap anggota menghayati dan melaksanakan prinsip-

prinsip yang tertuang dalam pradiqma Lembaga Dakwah Islam

Indonesia.

3. Hak Anggota setiap anggota berhak memperoleh perlakuan yang sama

dari LDII, memperoleh pelayanan, perlindungan pendidikan,

pelatihan, bimbingan, memperoleh penghargaan sesuai dengan

prestasinya, dan menghadiri rapat anggota, mengemukakan pendapat,

mengajukan pertanyaan, memberikan saran atau pendapat. Sesuai

dengan pembangunan, serta melakukan pembela diri terhadap

keputusan yang dikeluarkan Lembaga Dakwah Islam Indonesia.

25 Berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Nomor: KEP- 06/ MUNAS VII LDII ( Tentang Perubahan AD-ART LDII)

Page 31: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

18

4. Pemberhentian Anggota berhenti mengundurkan diri atas permintaan

diri sendiri secara tertulis, diberhentikan, meninggal dunia atau

anggota dapat diberhentikan karena tidak lagi memenuhi syarat

sebagai anggota, melanggar Anggaran Dasar Rumah Tangga,

keputusan Musyawarah Nasional, melaksanakan tindakan atau

perbuatan tercela dan tindak pidana, serta melakukan perbuatan yang

bertentangan dengan keputusan dan kebijakan Pimpinan Lembaga

Dakwah Islam Indonesia.

5. Prosedur tetap ketentuan prosedur tetap atau tata cara menjadi

anggota, perlindungan hak, dan pelaksana kewajiban dan saksi

disiplin.

c. Sistem Keanggotaan Kelompok LDII

Berdasarkan AD sarat untuk menjadi LDII adalah warga Negara Indonesia

RI yang :

1. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945;

3. Menyatakan dengan suka rela menjadi anggota LDII;

4. Menerima dan menyetujui dan taat terhadap AD Dan ART LDII,

serta seluruh keputusan musyawarah / rapat dan peraturan

Organisasi.

5. Bersedia mengikuti segala kegiatan sesuai dengan Program Kerja

Organisasi.

d. Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Setelah berdirinya Organisasi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir

Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Organisasi ini

mempunyai maksud dan tujuan, sifat, visi dan misi, fungsi, tugas, sasaran, upaya,

prinsip, nilai-nilai maupun sasaran dalam menjalankan tata kerja organisasi ini

adalah sebagai berikut:

a. Organisasi

Berdasarkan SK DPD LDII Kabupaten Tanjung Jabung Timur No 05 Maret

2018 tentang Organisasi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kec. Mendahara Kab.

Page 32: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

19

Tanjung Jabung Timur, dengan susunan organisasi Lembaga Dakwah Islam

Indonesia. Dengan susunan organisasi LDII terdiri dari:

PENGURUS HARIAN

1. Kepala

2. Wakil

3. Sekretaris

4. Wakil sekretaris

5. Bendahara

SUBSEKSI-SUBSEKSINYA

1. Seksi Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi

2. Seksi pendidikan agama dan dakwah

3. Seksi pemuda, olahraga dan seni budaya

4. Seksi koperasi wirausaha dan tenaga kerja

5. Seksi peranan wanita dalam kesejahteraan

b. Maksud

Lembaga Dakwah Islam Indonesia bermaksud melakukan atau

melaksanakan, dan berperan serta menghimpun seluruh potensi bangsa, yang

memiliki persamaan cita-cita, wawasan, dan tujuan sehingga memiliki satu visi

dan persepsi dalam menggalang persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

dasar 1945.

c. Tujuan

Sesuai dengan visi, misi, nilai-nilai, tugas pokok dan fungsi LDII maka

tujuan yang akan dicapai adalah:

Meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

yang islam, serta turut dalam pembangunan manusia seutuhnya, yang di landasi

oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, guna mewujudnay

masyarakat madani di Kelurahan Mendahara Ilir yang demokratis dan berkeadilan

sosial berdasarkan pancasila.

d. Sifat

Page 33: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

20

Lembaga Dakwah Islam Indonesia merupakan wahana bagi pendidikan

dakwah keagamaan dan lembaga kemasyarakatan dalam arti luas dan terpadu,

bersifat indenpenden, mandiri, terbuka, moderat, majemuk, dan setara, guna

mewujudkan kebahagian hidup berdasarkan keselarasan, keserasian, serta

keseimbangan dunia dan akhirat.

e. Visi

Untuk mencapai tujuan dan mewujudkan sasaran, Lembaga Dakwah Islam

Indonesia Mempunyai Visi sebagai berikut:

Mewujudkan organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia menjadi

profesional dan berwawasan luas, mampu membangun potensi SDM dalam

mewujudkan masyarakat Kelurahan Mendahara yang melaksanakan ibadah Allah

menjalankan tugas sebagai hamba Allah untuk memakmurkan bumi dan

membangun masyarakat madani dengan kerja giat, rukun, kompak dan dapat

berkerjasama yang baik dilingkungan Kelurahan Mendahara.

f. Misi

Sejalan dengan Visi tersebut diatas, maka misi LDII diatas adalah:

1. Memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat

Kelurahan Mendahara Ilir melalui dakwah, pengajian,

memahaman, dan penerapan ajaran islam yang dilakukan secara

menyeluruh, berkesinambungan dan terintergrasi sesuai peran,

posisi, tanggung jawab profesi sebagai komponen dilingkungan

Kelurahan Mendahara.

2. Meningkatkan SDM agar lebih berkualitas dan berwawasan luas

melalui aktivitas pembinaan serta kaderisasi yang

berkesinambungan.

3. Meningkatkan potensi ekonomi masyarakat dengan membina

berbagai aktivitas ekonomi praktis berbasis koperasi untuk

kebutuhan masyarakat.

Page 34: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

21

g. Fungsi Organisasi LDII

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, LDII melaksanakan fungsi-

fungsi sebagai berikut:

1. Melakukan dakwah secara berkesinambungan, khoprensif, dan

terprogram dengan menggunakan AL-Qur’an dan Hadits sebagai

sumber utama materi agama.

2. Mendorong nilai-nilai agama islam dan nilai-nilai budaya sebagai

sumber etika masyarakat islam dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

3. Mendorong menngkatkan kualitas hidup masyarakat islam dalam

menjadikan pancasila sebagai ideologi negara.

4. Mendorong peningkatan kulitas hidup masyarakat islam secara

merata diseluruh wilayah Indonesia dan Kelurahan Mendahara Ilir

pada khususnya.

5. Mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia islam

melalui peningkatan akan kesumber-sumber pendidikan, pelatihan

dan program pengembangan lainnya.

6. Mendorong partisifasi masyarakat islam dalam pembangunan sosial

ekonomi bangsa dan bernegara.

7. Meningkatkan kerukunan sosial antar pemeluk agama, suku dan

kelompok kelompok masyarakat lain melalui dialog dan kerjasama

dengan prinsip, kebersamaan, kesetaraan, toleransi dam saling

menghormati.

h. Tugas pokok Organisasi LDII

Berdasarkan anggaran dasar LDII, maka LDII mempunyai tugas pokok

sebagai berikut:

Melaksanakan dakwah agama islam dengan berpedoman pada kitab suci

AL-Qur’an dan sunnah rosul dengan segenap aspek pengelamannya dan

penghayatannya beragama agar dapat memberikan hikmah dan dorongan untuk

mewujudkan tujuan organisasi.

i. Sasaran

Page 35: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

22

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai

berikut:

1. Meningkatkan kegiatan dakwah islam secara merata diseluruh

Kelurahan Mendahara.

2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat islam secara merata.

3. Meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai islam yang

berasal dari sumber-sumber ajaran islam yang murni.

4. Meningkatkan partisipasi masyarakat islam dalam berbagai program

pembangunan.

5. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat islam di Kelurahan

Mendahara.

6. Meningkatkan kerukunan beragama dan kesetiakawanan nasional.

j. Prinsip

Lembaga Dakwah Islam Indonesia dalam menjalankan dakwahnya

memiliki prinsip-prinsip dakwah untuk mencapaikan tujuan organisasi. Prinsip-

prinsip dakwah sebaimana di maksud dituangkan ke dalam naskah sendiri yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan oleh Anggaran Dasar.

k. Nilai-Nilai

Dalam menjalankan misi guna mencapai visinya, LDII mengembangkan

nilai-nilai yang menjadi pondasi bagi setiap kegiatan dan menjadi motip utama

atau niat bagi setiap warganya. Nilai-nilai LDII adalah sebagai berikut:

1. atau golongan. Untuk mewujudkan empat cita luhur bangsa indonesia

yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.

2. Memiliki hati yang terbuka untuk bersikap toleran Memiliki sikap dasar

dan faham keagamaan yang bersumberkan pada Al-Qur’an dan Hadits.

3. Memilki jiwa nasionalisme dengan keiklasan untuk menempatkan

tujuan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dalam tenggang

rasa dalam menhadapi perbedaan pandangan.

4. Memilki sifat adil, jujur, lurus dalam menjalani perannya baik sebagai

individu maupun sebagai warga negara.

Page 36: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

23

5. Memiliki kompetensi untuk menyeimbangkan tindakan dan prilaku

dalam menjalankan pengabdian kepada Allah, berintraksi sesama umat

manusia dan memperkuat alam semesta/ lingkungan hidup.

6. Memiliki sifat integrasi, keberanian dan konsistensi dalam

menyuarakan kebenaran meskipun dalam situasi sulit.

7. Memiliki kompetensi utnuk bersifat moderat dalam merumuskan

pendapat, pemikiran dan perbuatan.

8. Memberikan komitmen untuk mendukung dan menjalankan keputusan-

keputusan organisasi.

e. Cara Mencapai Tujuan Dan Sasaran Dalam Menjalankan Kinerja

Organisasi LDIII

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah disusun, di tetapkan

berbagai kebijakan dan program. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-

ketentuan yang telah ditetapkan bersama untuk sebagai pedoman dalam mencapai

tujuan sekumpulan kegiatan yang secara sistematis dan terpadu akan dilaksanakan

oleh satu biro atau lebih yang sesuai dengan kompetensi biro dalam organisasi

LDII dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisai.

1. Kebijakan Kinerja LDII di Kelurahan Mendahara Ilir menurunkan program-

program sebagai berikut:

Berdasarkan kinerja LDII di Kelurahan Mendahara Ilir meliputi sebagai

berikut :

a. Peningkatkan Kinerja Organisasi

Peningkatan kinerja organisasi adalah upaya keorganisasian yang sistematis

dan sinergis, serta diarahkan agar LDII sebagai organisasi kemasyarakatan dapat

memberikan ruang gerak dan ruang- ruang partsipasi, serta suasana kondusif bagi

peran internal LDII sebagai wadah seluruh anggota dan proses untuk mewujudkan

peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas hidup dan peningkatan kualitas

peran serta anggota LDII dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

Page 37: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

24

Secara internal, LDII di Kelurahan Mendahara sendiri diharapkan mampu

mensosialisasikan seluruh peran internalnya dan berupaya seoptimal mungkin

meningkatkan peran serta sosial dan kemasyarakatannya sebagai kontribusi LDII

di Kelurahan Mendahara Ilir untuk mempercepat tercapainya visi Kelurahan

Mendahara Ilir.

b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

Peningkatan kualitas SDM ini merupakan upaya sistematis dan sinergis

yang di arahakan bagi peningkatan kulitas SDM dalam rangka membentuk SDM

sebagai sumber daya pembangunan. Sehingga menjadikan nilai-nilai agama

sebagai landasan motivasi dan inovasi, pembentukan prilaku dan intergrasi secara

pola pikir dan wawasan serta penalaran yang luas.

1. SDM sebagai insan adalah membentuk peningkatan melalui kualitas insan

yang mengutamakan nilai-nilai iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, beraklaq mulia, amanah, sadar akan harga diri pribadi dan bangsa,

memiliki kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. SDM sebagai sumber pembangunan adalah membentuk kualitas melalui

sumber daya manusia sebagai sumber daya pembangunan yang memiliki pola

pikir, pola etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, disiplin, profesional,

memiliki kemampuan memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang berwawasan lingkungan dan kemampuan manajemen.

c. Peran serta sosial dan kemasyarakatan

Peran serta sosial dan kemasyarakatan diarahkan untuk meningkatkan

kualitas peran serta bernegara. Masyarakat islam yang mayoritas memiliki potensi

besar dalam memfasilitasi bahkan mempercepat tercapainnya cita-cita

pembangunan bangsa dan negara. Partisipasi mereka dalam setiap kegiatan

pembangunan merupakan kontribusi nyata dan partisipasi aktiv dalam

memanfaatkan peluang yang telah disediakan oleh pemerintah.

Secara internal anggota LDII terus menerus ditingkatkan pemahaman dan

pelaksanaan penerapan hak dan kewajibannya secara bertanggung jawab sebagai

warga negara, yang secara simultas dan advokasi organisasi untuk menegakkan

penerapan hak dan kewajiban warga negara sebagai bagisan dari fungsi organisasi,

Page 38: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

25

serta membela hak-hak anggotanya. Secara eksternal, kegiatan lembaga dakwah

dan induvidu anggota LDII diarahkan untuk memberikan kontribusi bagi

terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial.

Page 39: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian yang berjudul Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan

Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjunh Jabung Timur peneliti

menggunakan penelitian yang berbentuk Deskriptif Kualitatif (Penelitian

Lapangan). Penelitian Deskriptif ini bermaksud mendeskripsikan atau

menggambarkan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang

diteliti. Dalam penelitian ini penulis telah mendeskripsikan bagaimana sejarah

LDII, eksistensi serta perkembangannya di Kelurahan Mendahara.

Metode penelitian sejarah lazim juga disebut metode sejarah. Metode itu

sendiri berarti cara, jalan, atau petunjuk pelaksana atau petunjuk teknis. Metode

disini dapat dibedakan dari metodologi, sebab metodologi adalah science of

methods yakni ilmu yang membicarakan jalan. Adapun yang dimaksud dengan

penelitian, menurut Florence, adalah penyelidikan yang seksama dan teliti

terhadap suatu subjek untuk menemukan fakta-fakta guna menghasilkan produk

baru, untuk memecahkan suatu masalah, atau untuk menyokong atau menolak

suatu teori. Oleh karena itu, metode sejarah dalam pengertiannya yang umum

adalah penyelidikan atas suatu masalah dengan mengaplikasikan jalan

pemecahnya dari perspektif historik.

Pengetian yang lebih khusus, sebagaimana yang dikemukakan Gilbert J.

Bahwa metode penelitian sejarah adalah secara efektif, menilainya secara keritis,

dan mengajukan sintesis dari hasil yang dicapai dalam bentuk tertulis. Senada

dengan pengertian ini Louis Gottschalk menjelaskan metode sejarah sebagai

proses menguji dan menganalisis kesaksian sejarah guna menemukan data yang

otentik dan dapat di percaya, serta usaha sintesis atas data semacam itu menjadi

kisah sejarah yang dapat di percaya.26

26 Dudung Abdulrahman, Metodologi penelitian sejarah islam, ( Yogyakarta: Ombak, 2011), hlm. 103

26

Page 40: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

27

Berdasarkan pengertian diatas, para ahli ilmu sejarah sepakat untuk

menetapkan empat kegiatan pokok di dalam cara meneliti sejarah. Istilah-istilah

yang digunakan bagi empat langkah itu yaitu : heuristik, kritik atau verifikasi,

interpretasi, dan historiografi.

Salah satu sumber yang dilakukan dalam penelitian sejarah adalah sumber

lisan. Terdapat dua kategori sumber lisan, yakni sejarah lisan (Oral History) dan

tradisi lisan (Oral Tradition). Sejarah Lisan atau disebut juga dengan ingatan lisan

merupakan ingatan tangan pertama yang dituturkan secara lisan. Seorang veteran

perang kemerdekaan Indonesia atau seorang diplomat pada masa perang

kemerdekaan Indonesia yang aktif berunding dengan Belanda merupakan sumber

sejarah lisan.27 Tradisi Lisan disebut juga dengan tradisi tutur atau cerita tutur,

dalam kepentingannya untuk merekonstruksi sejarah yang sudah lampau atau

agak lampau. Tradisi Lisan yang sering dipakai dalam penulisan sejarah biasanya

dalam bentuk cerita karna sejarah sendiri biasa disajikan dalam bentuk narasi. 28

Menurut Ibnu Khaldun dalam muqaddimah mendefisikan, bahwa: sejarah

adalah hasil upaya penemuan kebenaran, eksplanasi kritis tentang sebab dan

genesis kebenaran sesuatu serta kedalaman pengetahuan tentang bagaimana dan

mengapa peristiwa-peristiwa terjadi. Dengan demikian, telah di filosofis dan kritik

informasi adalah langkah-langkah yang cukup menentukan dalam penulisan

sejarah.29

Adapun menurut Sidi Gazalba, sejarah adalah gambaran masa lalu tentang

manusia dan sekitarnya sebagai mahluk sosial yang di susun secara ilmiah dan

lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsirandan penjelasan yang

memberi pengertian dan kepahaman apa yang telah berlalu itu. Dari beberapa

penjelasan diatas bahwa sejarah adalah kejadian masa lampau yang dilakukan

27 Sebagaimana pendapat Muhammad Arif yang di kutip oleh M. Tahpiz. Pengantar Kajian Sejarah, (Bandung: Yrama Widya, 2011), hlm 36

28 Sugeng Priyadi, Sejarah Lisan, ( Yogyakarta : Penerbit Ombak, 2017), hlm 18 29 Dudung Abdulrahman, Metodologi penelitian sejarah islam, ( Yogyakarta: Ombak,

2011), hlm 82

Page 41: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

28

oleh manusia dan di kuatkan oleh fakta-fakta baik secara lisan maupun tulisan

langkah-langkah dalam metode sejarah sebagai berikut :

A. Metode Heuristik (Pengumpulan Data)

Heuristik berasal dari kata Yunani heurishein,artinya memperoleh.

Menurut G. J. Renier yang dikutip Dudung dalam bukunya yang berjudul Metode

Penelitian Sejarah Islam yang menjelaskan bahwa, heuristik adalah suatu teknik,

suatu seni, dan bukan suatu ilmu. Oleh karena itu, heuristik tidak mempunyai

peraturan-peraturan umum. Heuristik seringkali merupakan suatu keterampilan

dalam menemuka, menangani dan memperinci bibliografi, atau mengklarifikasi

dan merawat catatan-catatan.30 Adapun jenis sumber dalam penelitian sejarah ada

dua :

1. Sumber Primer

Menurut Lofland dan Lofland sumber data utama dalam penelitian

kualitatif ialah kata-kata, atau tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya di

bagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik.31

Data Primer dalam data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh peneliti dari

sumber pertama atau utama.32 Sumber Primer merupakan kata-kata dan tindakan

orang-orang.

Sedangkan dalam sumber lisan, primernya ialah wawancara langsung

dengan pelaku atau saksi mata yang dalam hal ini adalah informan. Informan ini

merupakan narasumber tempat bertanya, yang jauh lebih mengetahui atau

menguasai. Dalam hal ini, peneliti telah mewawancarai ketua LDII, wakil,

sekretaris LDII, sahabat, serta anggota dan tokoh masyarakat yang berada di

Kelurahan Mendahara Ilir.

30 30 Dudung Abdulrahman, Metodologi penelitian sejarah islam, ( Yogyakarta: Ombak, 2011), hlm 104

31 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penalitian Sejarah Islam, (Yogjakarta : Ombak, 2011), hlm 103

32 Tim Penyusunan Buku Pedoman Skripsi, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Adab- Sastra dan Kebudayaan Islam (Jambi : UIN STS Jambi, 2011), hlm 42

Page 42: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

29

Sumber Primer yang di maksud untuk dijadikan informan guna keakuratan

data pada penelitian skripsi ini adalah saksi hidup yang hingga saat sekarang ini

masih dapat diketahui keberadannya yang membantu penulis terkait permasalah

Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara.

2. Sumber Sekunder

Sumber sekunder yaitu data pendukung yang di kumpulkan, diolah dan

disajikan oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi atau jurnal. Data

yang dikumpulkan ini sebaiknya disebutkan secara rinci baik jenis, sumber,

maupun jangka waktunya jika memungkinkan. dari beberapa buku bacaan yang

memberikan komentar, analisis, kritik dan sejenisnya yang berkaitan dengan data

primer.33

Dengan demikian heuristik digunakan dalam penelitian ini untuk langkah

awal dalam penelitian yaitu sebagai data awal tentang Sejarah dan Eksitensi LDII

di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung

Timur. Dengan heuristik peneliti bisa menemukan data dengan cara tulisan dan

lisan, dengan cara tulisan peneliti bisa menemukan data dengan adanya dokumen,

seperti arsip-arsip pemerintahan, sedangkan dengan lisan peneliti bisa

menemukan data dengan wawancara langsung dengan informan.

Informan adalah orang yang memberikan informasi. Dalam penelitian

seseorang informan merupakan orang yang nomor satu setelah penelitian. Karena

tanpa informan, penulis mungkin akan buta dan akan kebingungan untuk

mendapatkan informasi yang berkaitan dengan peneliti ini. Dalam penelitian ini

bentuk wawancara yang digunakan yaitu wawancara tidak terstruktur yang

bertujuan untuk subjek penelitian atau narasumber lebih bebas menggunakan

pendapatnya dan tidak terkesan mengajari kepada informan. Bentuk wawancara

ini juga dilakukan dengan santai, informal dan tidak ada terkanan psikologis,

karna wawancara yang mendalam untuk memperoleh data yang menyeluruh. Dan

33 Tim Penyusunan Buku Pedoman Skripsi, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Adab- Sastra dan Kebudayaan Islam (Jambi : UIN STS Jambi, 2011), hlm 42

Page 43: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

30

untuk mempermudah memperoleh data dalam mengadakan wawancara, lebih baik

jika peneliti menggunakan alat bantu perekam suara maupun catatan kecil yang

menjadi alat utama wawancara yang baik. Disamping itu juga peneliti

menggunakan kamera untuk mengabdikan beberapa aktivitas yang berhubungan

dengan Lembaga Dakwah Islam Indonesia.

Catatan-catatan tersebut peneliti bisa dapatkan melalui observasi,

merupakan teknik awal yang peneliti gunakan untuk mendapatkan data yang

akurat berdasarkan permasalahan yang akan penulis teliti.

a. Observasi

Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan

pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau

mengamati induvidu atau kelompok secara langsung.34 Metode observasi di

gunakan untuk mendapat gambaran umum tentang Sejarah dan Eksistensi LDII.

Di samping itu, metode observasi merupakan langkah yang baik untuk berintraksi

dengan masyarakat yang berkaitan dengan penelitian ini. Peneliti mencatat

peristiwa yang terjadi di lapangan dengan melihat hal-hal yang ada di lapangan.

Adapun yang menjadi objek pengamatan ialah Sejarah dan Eksistensi LDII di

Kelurahan Mendahara. Hal ini membantu dan mempermudah peneliti dalam

membuat hasil penelitian.

b. Interview (wawancara)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan. 35

Wawancara di gunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penelitian ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

34 Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008). hlm. 93.

35 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.186

Page 44: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

31

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

mendalam.

Teknik pengumpulan data ini berdasarkan wawancara kepada para tokoh

Agama dan masyarakat yang menjadi Jama’ah Lembaga Dakwah Islam Indonesia

beserta laporan tentang diri sendiri atau self-report, setidak-tidaknya pada

pengetahuan dan atau keyakinan pribadi untuk mendapatkan data-data yang

diperoleh oleh penulis.

Untuk melengkapi data yang di butuhkan penulis, maka kami memberikan

wawancara kepada pihak –pihak yang berwenang:

1) Basok Palettei bertindak sebagai Pimpinan Jama’ah Lembaga Dakwah

Islam Indonesia Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung

Timur. Untuk mendapatkan data sejarah LDII.

2) Amri Ridho dan Agus Setiawan bertindak sebagai Sekretaris dan

Bendahara Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Kelurahan Mendahara

Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Untuk

mendapatkan data dasar hukum dan Hak azasi Manusia.

3) Ibu Susi bertindak sebagai Anggota LDII di Kelurahan Mendahara Ilir

Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Untuk

mendapatkan data desa Kelurahan Mendahara Ilir.

4) Imam Medan sebagai tokoh Agama di Kelurahan Mendahara Ilir

Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Untuk

mendapatkan data sejarah Kelurahan Mendahara Ilir.

5) Bapak Jumadi, Bapak Ramli dan Ibu Mina bertindak sebagai

Masyarakat di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara

Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik akhir yang digunakan untuk pengumpulan

data dalam penelitian ini. Dokumentasi yaitu teknik pencarian data melalui

dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang berhubungan dengan objek penelitian.

Page 45: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

32

Hal ini dapat membantu proses analisis. Dokumentasi ini untuk memperkuat

kepada wawancara dan observasi. Metode dokumentasi sangat perlu untuk

mencari data yang terkait dengan berbagai hubungan atau variabel baik berupa

buku-buku, majalah, jurnal dan lainnya. Dokumentasi ini penulis gunakan untuk

memperoleh data yang berhubungan dengan “ Sejarah dan Eksisteni LDII” di

Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung

Timur.

B. Metode Verifikasi (kritik sumber)

Setelah sumber sejarah dalam berbagai kategorinya terkumpul, tahap yang

berikutnya ialah verifikasi atau lazim disebut juga dengan kritik untuk

memperoleh keabshan sumber. Dalam hal ini yang harus diuji adalah keabsahan

tentang keaslian sumber (otentisitas) yang di lakukan melakukan kritik ekstern,

dan keabsahan tentang kesahihan sumber (kredibilitas) yang di telusuri melalui

kritik intern.36

Selain heuristik yang digunakan dalam penelitian sejarah, peneliti juga

perlu menggunakan verifikasi, dengan menggunakan verifikasi maka data

diketahui keabsahannya dengan sempurna, jadi verifikasi dalam penelitian sejarah

tidak bisa ditinggalkan berikut ini akan dijelaskan tentang teknik verifikasi yang

peneliti gunakan yaitu:

1. Keaslian Sumber

Penelitian melakukan pengujian atas asli dan tidaknya sumber, berarti ia

menyeleksi segi-segi fisik dari sumber yang ditentukan. Bila sumber itu

merupakan dokumen tertulis maka harus diteliti kertasnya, tintanya, gaya

tulisannya, bahasanya, kalimatnya, ungkapannya, kata-katanya, hurufnya, dan

segi penampilan luarnya yang lain.37 Tentang Sejarah dan Eksistensi LDII di

Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung

36 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penalitian Sejarah Islam, (Yogjakarta : Ombak, 2011), hlm 108

37 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penalitian Sejarah Islam, (Yogjakarta : Ombak, 2011), hlm 108

Page 46: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

33

Timur. Pada tahap keaslian sumber ini peneliti melakukan pengujian atas asli

tidaknya sumber, menyeleksi dari segi-segi fisik dari sumber yang ditemukan,

dalam hal keaslian sumber pada Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan

Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

2. Kesahihan sumber

Kesahihan dalam sejarah merupakan faktor paling menentukan sahih dan

tidaknya bukti atau fakta sejarah itu sendiri. Kesahihan sumber yaitu kritik yang

mengacu pada kredibilitas sumber, artinya apakah isi dokumen ini terpercaya,

tidak dimanipulasi, mengandung bias, dikecohkan dan lain-lain. Kesahihan

sumber ini ditujukan untuk memahami isi teks.38 Menurut Gilbert J. Garraghan

dalam bukunya Dudung Abdurrahman yang berjudul metodologi penelitian

sejarah islam, kekeliuran saksi pada umumnya ditimbulkan oleh dua penyebab

utama : pertama, kekeliuran dalam sumber informal yang terjadi dalam usaha

menjelaskan, menginterpretasikan, atau menarik kesimpulan sumber itu. Kedua,

kekeliruan dalam sumber formal. Penyebabnya ialah kekeliruan yang di

sengajakan terhadap kesaksian yang pada mulanya penuh kepercayaan detail

kesaksian tidak dapat di percaya, para sakti terbukti tidak mampu menyampaikan

kesaksian secara sehat, cermat, dan jujur. Oleh karena itu, kritik dilakukan sebagai

alat pengendali dan pengecekan proses-proses itu serta mendeteksi adanya

kekeliruan yang mungkin terjadi.39

Selain disebabkan kekeliruan tersebut, bisa juga terjadi karena persepsi

perasaan, karena ilusi dan halusinasi sintesi dari kenyataan yang dirasakan, dalam

reproduksi dan komunikasi, dan kekeliruan lebih sering terjadi dalam catatan

sejarah.40 Pada Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir

Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

38 Suhartono W Pranoto, Teori Dan Metodologi Sejarah , ( Yogjakarta : Ombak, 2011), hlm 36-37

39 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penalitian Sejarah Islam, (Yogjakarta : Ombak, 2011), hlm 111

40 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penalitian Sejarah Islam, hlm 111

Page 47: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

34

C. Metode Interpretasi (Analisis Fakta Sejarah)

Interpretasi atau penafsiran sejarah sering kali di sebut juga dengan

analisis sejarah. Untuk menghasilakan cerita sejarah, fakta yang sudah harus

diinterpretasi. Analisis sendiri berarti menguraikan dan secara terminologis

berbeda dengan sintesis yang berarti menyatukan. Namun keduanya, analisis dan

sintesis, di pandang sebagai metode-metode utama di dalam interpretasi. Analisis

sejarah itu sendiri bertujuan melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang

diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori di

susunlah fakta itu ke dalam suatu interpretasi yang menyeluruh.41

Interpretasi dalam penelitian sejarah sangat diperlukan, kegunaan dari

interpretasi itu sendiri untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan dan yang

telah dicari keabsahannya tentang data tersebut, analisis data ini digunakan dalam

tahap ketiga untuk penelitian sejarah. yang berkaitan dengan Sejarah dan

Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten

Tanjung Jabung Timur.

D. Historiografi (Penulisan Sejarah)

Historiografi adalah penulisan sejarah yang bertujuan untuk merangkai

fakta-fakta menjadi kisah sejarah. Sebab bagaimanapun juga sejarah itu

merupakan suatu kisah yang kita baca sehingga bahan-bahan mentah itu belum

merupakan suatu kisah sejarah.42 Sebagai fase terakhir dalam metode sejarah,

historiografi yang merupakan cara penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil

penelitian sejarah yang telah dilakukan. Layaknya laporan ilmiah, penulisan hasil

sejarah itu hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses

penelitian sejak dari awal (Fase perencanaan) sampai dengan akhirnya (penarikan

kesimpulan).43

41 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah,. hlm. 114 42 Sebagaimana pendapat Nugroho Notosusanto yang dikutip oleh Kapsun Nazir 43 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penalitian Sejarah Islam, (Yogjakarta : Ombak,

2011), hlm 117

Page 48: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

35

Syarat umum yang harus diperhatikan peneliti di dalam pemaparan sejarah

adalah :

1 Peneliti harus memiliki kemampuan mengungkapkan dengan bahasa

yang baik. Misalnya peneliti harus memperhatikan atauran atau pedoman

bahasa Indonesia yang baik, mengerti bagaimana memilih kata atau gaya

bahasa yang tepat dalam mengungkapkan maksudnya, bahasa yang

mudah dan jelas di pahami, dan data dipaparkan seperti adanya atau

seperti yang dipahami oleh peneliti dan gaya bahasa yang khas.

2 Terpenuhinya kesatuan sejarah, yakni suatu penulisan sejarah disadari

sebagian dari sejarah yang lebih umum, karena ia mendahului oleh masa

dan ikuti oleh masa pula. Dengan perkataan lain, penulisan itu

ditempatkan sesuai dengan perjalanan sejarah.

3 Menjelaskan apa yang ditemukan oleh peneliti dengan menyajikan bukti-

bukti dan membuat garis-garis umum yang akan diikuti secara jelas oleh

pemikiran pembaca.

4 Keseluruhhan pemaparan sejarah haruslah argumentatif, artinya usaha

peneliti dalam mengerahkan ide-idenya dalam merekontruksi masa

lampau itu dilandaskan atas bukti-bukti yang terseleksi, bukti yang cukup

lengkap, detail fakta yang akurat.44

Histiografi didalam penelitian sejarah digunakan untuk menyimpulkan

data yang telah didapatkan oleh peneliti melalui penelitian, setelah data

dikumpulkan maka peneliti perlu menggunakan teknik historiografi sebagai fase

terakhir dalam penulisan sejarah, untuk menulis pembahasan yang berkaitan

dengan Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan

Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

44 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penalitian Sejarah Islam, (Yogjakarta : Ombak, 2011), hlm 116-118

Page 49: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

36

Tabel Jadwal penelitian

Jenis kegiatan Bulan

Kegiatan penelitian Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan judul

Pengajuan dosen pembimbung

X

Bimbingan proposal X X X X

Seminar proposal X

Perbaikan proposal seminar

X X

Pengesahan judul dan izin riset

X

Riset dan penelitian X X X X X

Pengolahan data X X

Bimbingan skripsi X X X X

Page 50: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kelurahan Mendahara Ilir

Nama Kelurahan Mendahara Ilir diambil dari nama suatu kejadian di sungai

Berukuran sedang yang mengatur dari arah Timur ke arah Barat, membelah

Kelurahan Mendahara Ilir menjadi dua bagian, yaitu bagian utara atau disebut

oleh masyarakat setempat hulu. Sungai ini bernama sungai tembikar. Pemukiman

penduduk Kelurahan pertama sekali adalah para pendatang dari pulau malaka

(melayu timur) sekitar tahun 1950, tepatnya di muaro sungai tembikar kelompok

pendatang ini kemudian mendirikan pemukiman disungai dan beberapa tahun

kemudian diikuti dengan kelompok keluarga dari suku Cina, baik secara langsung

dari pulau Sulawasi, Kalimantan, Jawa, Padang, Medan, Melayu Jambi, maupun

suku lainnya yang berdomisili di Kelurahan Mendahara Ilir.

Maksud kedatangan penduduk ke Kelurahan ini pertama kali adalah sebagai

nelayan yang memerlukan lokasi tempat berlabuh bagi kapal yang mereka

gunakan sebagai sarana menangkap ikan. Pada saat menetap ini untuk memenuhi

kebutuhan hidup keluarga akan besar, kemudian mereka memulai mengolah lahan

pertanian dan perkebunan. Hasilnya cukup baik dan berkembang perkembangan

penduduk Kelurahan Mendahara Ilir mengalami arus turun naik dari periode ke

periode seperti tahun 1970 dan tahun-tahun berikutnya mengalami peningkatan

sampai saat sekarang.45 Sesuai perkembangan sistem administrasi pemerintahan di

Indonesia, sebutan desa sewaktu berdiri adalah kampong yang dikepalai oleh

seseorang yang disebut dengan kepala kampung atau lebih populer disebut dengan

panggilan datuk penghulu. Setelah diberlakukan undang-undang no 5 tahun 1979

tentang pemerintahan desa, maka pada tahun 1980 sebutan kampong berubah

menjadi desa yang dikepalai oleh seseorang yang di sebut dengan kepala desa,

namun setelah terjadinya perubahan dari kepala desa kekelurahan pada tahun

2008 sampai sekarang masih dipimpin oleh kelurahan.

45 Arsip Kantor Camat Mendahara

37

Page 51: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

38

Sejak berdirinya desa sampai sekarang telah tercatat 4 orang pemimpin desa

dan 3 kepala kelurahan seperti di sajikan pada tabel 1.1

Tabel 3.1

Perkembangan kemimpinan Kelurahan Mendahara Ilir

No Nama Tahun Menjabat Sebutan

1 Daroel Abdullah 1956-1963 Datuk Penghulu

2 H.Baharudin Daroel 1963-1980 Kepala Desa

3 MS. H. Muhammad

Mutu

1980-2004 Kepada Desa

4 Drs. Jafri 2004-2008 Kepala Desa

5 Muhammad Ridwan 2008-2010 Lurah

6 Ahmad Yani 2010-2012 Lurah

7 Saleh 2012- hingga sekarang Lurah

Sumber: Arsip Kantor Camat Mendahara

Pemimpin pertama desa secara administrasi pada tahun 1963 di pimpin

dengan kepala desa Baharudin Daroel dengan masa jabatan 17 tahun dan

dilanjutkan oleh dua orang pemimpin dengan sebutan yang sama dan selanjutnya

pada tahun 2008 sesuai dengan perkembangan peraturan tentang pemerintahan

kelurahan, diangkatlah seorang kepala kelurahan sampai sekarang.

Kelurahan Mendahara Ilir selain dipimpin oleh seorang lurah yang

didampingi oleh Sekretaris Lurah dalam menjalankan tugasnya, Lurah juga

dibantu oleh beberapa kepala seksi, 6 (enam) Rukun Tangga (RW) dan 34 (tiga

puluh empat) Rukun Tetangga (RT).

1. Letak Geografis Kelurahan Mendahara Ilir

Kelurahan Mendahara Ilir terletak dipesisir pantai timur Provinsi Jambi,

secara geografis Kelurahan ini berada pada muara sungai batang hari (Mendahara

Page 52: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

39

Ilir) dengan koordinasi geografis 10 40 230’ 8’’ BT-10 40 270’ 25’’ BT dan

antara 101 60’ 54’’ LS- 10 210’ 56’’ LS, dan luas wilayah 10.540 ha.

Kelurahan Mendahara Ilir mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

1) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sinar Kalimantan

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lagan Ilir

3) Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Selat Berhala

4) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sungai Tawar

Sebelah Kelurahan yang terletak dipesisir selat berhala dan laut

yang berbatasan dengan kepulauan riau maka kelurahan ini memiliki pantai yang

berlumpur sehingga menjadikan kelurahan ini layak menjadi salah satu kelurahan

yang menjadi konservasi hutan bakau dan cagar alam. Tujuan wisata alam yang

memiliki karakteristik spesifik dan menarik.

2. Demografi Kelurahan Mendahara Ilir

Jumlah penduduk yang besar bisa menjadi modal dasar pembangunan

sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk Kelurahan

Mendahara Ilir data tahun 2013 adalah 7.566 jiwa dengan jumlah kepala keluarga

1.844 kk. Agar dapat menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang

besar harus disertai kualitas SDM yang tinggi. Penanganan kependudukan sangat

penting sehingga potensi yang dimiliki mampu menjadi pendorong dalam

pembangunan, khususnya pembangunan Kelurahan Mendahara Ilir, berkaitan

dengan kependudukan aspek yang penting antara lain perkembangan jumlah

penduduk, kepadatan dan persebaran serta strukturnya.

Tabel 3.2

Jumlah Penduduk Kelurahan Mendahara Ilir

NO Jenis Kelamin Keterangan

1. Laki-laki 3.609 jiwa

2. Perempuan 3.957 jiwa

Jumlah 7.566 jiwa

Sumber: Arsip Kantor Camat Mendahara

Page 53: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

40

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kelurahan

Mendahara Ilir secara keseluruhan 7.566 jiwa yang terdiri dari kaum laki-laki

jumlah 3.609 jiwa dan kaum perempuan dengan jumlah 3.957 jiwa. Jumlah

penduduk Kelurahan Mendahara Ilir dalam hal ini cenderung meningkat karena

tingkat kelahiran lebih besar dari pada kematian serta penduduk yang masuk lebih

besar dari penduduk yang keluar. Dari keseluruhan jumlah penduduk Kelurahan

Mendahara Ilir, ada 200 orang yang termasuk anggota LDII.

3. Kondisi Sosial Budaya

Masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir merupakan masyarakat yang

heterogen, yang terdiri dari berbagai macam suku pendatang. Meskipun demikian

mayoritas penduduk Kelurahan Mendahara Ilir didominasi oleh suku melayu.

Agama mayoritas di Kelurahan Mendahara Ilir adalah islam. Dengan demikian,

islam sangat berpengaruh terhadap kebudayaan masyarakat di Kelurahan

Mendahara Ilir.

Kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan terus berkembang di

Kelurahan Mendahara Ilir, hal ini dapt dilihat dari banyaknya generasi muda yang

sudah melanjutkan pendidikannya sampai tingkat S1, bila dibandingkan dengan

keadaan sebelumnya dimana angka putus sekolah di Kelurahan Mendahara Ilir

cukup tinggi, peran orang tua tidak mau menyekolahkan anaknya, berfikir hanya

untuk mencari uang sehingga dari kecil anak-anak sudah diajarkan mencari uang

sampai-sampai mengabaikan pendidikannya. Dengan kemajuan dan

perkembangan zaman, kesadaran akan pentingnya pendidikan telah difahami oleh

sebagian besar masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir. Sehingga sekarang ini

mayoritas anak-anak Mendahara Ilir telah mengeyam pendidikan minimal sampai

kepada tingkat SLTA bahkan sudah banyak yang sampai strata satu.

Meskipun banyak berdiri Lembaga Pendidikan umum, namun pengetahuan

keagamaan tetap diajarkan oleh masyarakat kepada anak-anaknya, baik itu di

rumah maupun ditempat-tempat ibadah yang dibimbing oleh para ulama dan

tokoh agama setempat.

Page 54: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

41

4. Sistem Mata Pencarian

Dinamika masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir juga dapat dilihat dari

sektor mata pencarian meskipun tidak banyak bekerja sebagai pegawai negeri

sipil, namun tanggung jawab mereka terhadap perekonomian sangat baik. Hal ini

dapat di lihat dari keberagamaan corak mata pencarian masyarakat Kelurahan

Mendahara Ilir. Berikut ini jumlah penduduk menurut mata pencarian masyarakat

Kelurahan Mendahara.46

5. Keagamaan

Keagamaan sebagai seorang muslim tentu menyadari sepenuhnya bahwa

setiap apa yang dikerjakan haruslah sesuai dengan al-qur’an dan hadits. Begitu

pula dengan pelaksaan kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh organisasi

Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Kelurahan Mendahara. Organisasi

keagamaan yang ada ialah LDII, NU, Muhamaddiyah, adapun tujuan dari agama

itu sendiri adalah sebagai tatanan Tuhan yang dapat membimbing manusia yang

berakal untuk berusaha mencari kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.

Selain itu agama mengajarkan para penganutnya untuk mengatur hidupnya

agar mendapatkan kebahagiaan untuk dirinya maupun masyarakat sekitarnya,

selain itu sebagai pembuka jalan kepada sang pencipta manusia. Tuhan yang

Maha Esa ketika telah mati.47

a. Tempat Peribadatan

Tabel 3.3

Jumlah Tempat Peribadatan

No Jenis peribadatan Jumlah Keterangan

1. Masjid 1 Aktiv

2. Surau/Langgar 9 Aktiv

Jumlah 10

Sumber: Kantor Lurah Kecamatan Mendahara

46 Data Monografi Kelurahan Mendahara Ilir 47 Bustanudin Agus,Agama Dalam Kehidupan Masyarakat ( Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2006), hlm 32

Page 55: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

42

b. Sarana Pendidikan

Tabel 3.4

Jumlah Lembaga Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Jumlah Lokasi

1. PAUD 3

2. SD/MI 5

3. SLTP (MTs & SMP) 2

4 SLTA (SMA & MA) 2

Jumlah 12

Sumber : Kantor Lurah Kecamatan Mendahara

6. Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di

Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara

Setelah berdirinya Organisasi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan

Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Organisasi ini mempunyai maksud

dan tujuan, sifat, visi dan misi, fungsi, tugas, sasaran, upaya, prinsip, nilai-nilai

maupun sasaran dalam menjalankan tata kerja organisasi ini adalah sebagai

berikut:

Berdasarkan SK DPD LDII Kabupaten Tanjung Jabung Timur No 05 Maret

2018 tentang organisasi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kec. Mendahara

Kab.Tanjung Jabung Timur, dengan susunan organisasi Lembaga Dakwah Islam

Indonesia terdiri dari:

PENGURUS HARIAN

1. Ketua (Basok Palettei)

2. Wakil (Sudirman)

3. Sekretaris (Amri Ridho)

4. Bendahara (Agus Setiawan)

Page 56: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

43

SUBSEKSI-SUBSEKSINYA

1. Seksi Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi

M. Amin

2. Seksi Pendidikan Agama dan Dakwah

Amri Ridho

3. Seksi Pendidikan Umum dan Pelatihan

M. Faizal

4. Seksi Bantuan Hukum dan Hak Azasi Manusia

Hasanudin

5. Seksi Pemuda, Olah Raga dan Seni Budaya

Adi Lika

6. Seksi Hubungan Antar Lembaga

Nurdin Hamzah

7. Seksi Komunikasi, Informasi dan Media

M. Jakfar

8. Seksi Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat

Burhanudin

9. Bagian Pemberdayaan Wanita dan Kesejahteraan Keluarga

Ida Yanti

SK ini dapat di lihat di Lampiran 3

B. Bagaimana Sejarah berdirinya LDII di Mendahara Ilir

Organisasi adalah Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau disingkat LDII

sebagai kelanjutan organisasi sosial Kemasyarakatan Lembaga Karyawam

Dakwah Islam Indonesia yang didirikan pada tanggal 1 Juli 1972 di Surabaya,

Jawa Timur.48

Lembaga Dakwah Islam Indonesia merupakan wahana bagi pendidikan

dakwah keagamaan dan lembaga pendidikan kemasyarakatan dalam arti luas dan

terpadu, bersifat independen, mandiri, terbuka, moderat, majemuk, dan setara

48 Berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Nomor: KEP- 06/ MUNAS VII LDII ( Tentang Perubahan AD-ART LDII) Pasal 1

Page 57: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

44

(egaliter), guna mewujudkan kebahagiaan hidup berdasarkan keselarasan,

keserasian, serta keseimbangan dunia dan akhirat. Lembaga Dakwah Islam

Indonesia bertugas melaksanakan dakwah Islam dengan berpedoman pada kitab

suci Al-Qur’an dan Hadits dengan segenap aspek pengamalan dan penghayatan

beragama sehingga dapat memberikan hikmah dan dorongan untuk mewujudkan

tujuan Organisasi.

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pertama kali berdiri pada

tanggal 01 Juni 1972 di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara

Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yang membawa LDII ke Mendahara ialah H.

Mursidin. Dari keterangan Bapak Jumadi H. Mursidin adalah seorang yang kaya

dan mempunyai banyak tanah, H. Mursidin ini menawarkan kepada kedua orang

tua dari bapak Jumadi ini untuk masuk organisasi LDII dengan memberikan

sebagian tanah oleh orang tua bapak Jumadi. Tetapi, mereka menolak hal

tersebut.49 Sehingga anggota pada tahun itu hanya sedikit dan tidak sebanyak

sekarang.

“Menurut bapak Baso Palettei degaga makkundrai majilbab seliwena

LDII. Nampi makkundrai maka dari itulah napidangi Islam Jamak. Karna

pakainnya tatutu’ dan Islam Jamak itu artinya perkumpulan”.50

Artinya:

“Menurut bapak Baso Palettei, tidak ada perempuan yang memaki jilbab

selain LDII. Baru sekarang lah orang tau bahwa perempuan harus

memakai jilbab, maka dari itulah di sebut islam jamak. Karna pakainnya

tertutup dan islam jamak artinya perkumpulan”.

Menurut Ibu Susi anggota LDII sekaligus anak dari Bapak Baso’ Palettei

cuman bedanya LDII dengan orang biase kalau LDII tu sudah tau paham aurat itu

tidak boleh nampak dan sehelai rambut pun tidak boleh nampak, orang-orang

49 Hasil Wawancara Bapak Jumadi, Pada Tanggal 15 Agustus 2019 Pukul 10.00 WIB yang bertempat dikediaman Bapak Jumadi di Kelurahan Mendahara.

50 Hasil Wawancara Bapak Baso Palettei, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29 WIB Yang bertempat dikediaman Bapak Baso Palettei di Kelurahan Mendahara.

Page 58: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

45

LDII itu walaupun keluar rumah harus pakai jilbab. Dan yang bukan muhrim juga

tidak boleh bersentuhan laki-laki dan perempuan itu bedanya dengan yang lain,

kan organisasi itu banyak organisasi itu ada 73 golongan salah satunya organisasi

LDII. Cuman bedanya kami ini sudah paham bahwa laki-laki dan perempuan

tidak boleh bersentuhan, dan aurat itu benar-benar dijaga, tidak boleh terlihat yang

bukan muhrim itu bedanya,pengajian tertib, pengajian Qur’an Hadits, sholat tertib

lima waktu itu bedada. Hanya saja cara pangdang atau keyakinan yang mereka

jalankan berbeda Islam Jamak mengkaji Al-Qur’an dan Hadits, karna bagi mereka

jika kita hanya pintar mengaji tetapi tidak tau artinya itu menurut mereka percuma

karna setiap bacaan mengadung arti atau makna yang berbeda pula.51

Adapun nama-nama pengurus LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia)

yaitu:

a. Mursidin

b. H. Dawik

c. H. Renreng

d. H. Padang

e. Basok palette

Setelah membentuk organisasi ini terjadi permasalahan atau konflik antar

masyarakat dengan anggota LDII, Masyarakat ingin membubarkan mereka karena

di anggap agama baru oleh masyarakat dan tidak sesuai dengan ajaran mereka,

sedangkan LDII hanya menganut ajaran Qur-an dan Hadits sebagai pedoman

mereka.

Berdasarkan observasi penulis selama melakukan penelitian dilapangan,

seperti keberadannya di Kaelurahan Mendahara Ilir, berjalan baik dan tidak

mengganggu masyarakat sekitar maupun sosial ekonomi masyarakat sekitar.

51 Hasil wawancara Ibu Susi, Pada Tanggal 15 Agustus 2019 Pukul 20.00 WIB yang bertempat dikediaman orang tuanya yaitu Baso’ Palettei di Kelurahan Mendahara.

Page 59: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

46

Bahkan ia selalu merespon apapun program baik dari pemerintah setempat

maupun lingkungan setempat. Mereka selalu ikut apapun itu seperti gotong

royong, kegiatan sosial agama, serta mau ikut hajatan atau pengajian dirumah

orang yang meninggal apabila di undang karena mereka mempunyai rasa

kebersamaan yang tinggi.52 Hal ini sama apa yang di katakan kelompok LDII

dalam wawancara kepada penulis.

“Baik, Interaksi sosial kelompok kami dengan masyarakat setempat ini berjalan dengan baik dan kami selalu merespon apapun program dari pemerintah setempat atau lingkungan setempat, seperti kegiatan gotong royong kami selalu ikut, Kegiatan tebar qurban setiap Raya Idul Adha kami selalu membagikan daging kurban kepada masyarakat sekitar bagi yang sedang terkena musibah. Dan banyak juga hal yang lain dek. Seperti acara kegiatan sosial keagamaan, di acara tauziahan kami undang untuk bergabung, kami pun selalu ikut”.53

Hal serupa juga sama dengan yang dikatakan Ketua LDII dalam

wawancara kepada penulis.

“ Bahkan Kelompok die ini merupakan organisasi sosial masyarakat yang selalu aktip dalam kebersamaan dan kesatuan dalam sosialisasi masyarakat maupun agama. Interasinnya, dengan masyarakat sekitar berjalan baik dan selalu merespon apapun program baik dari pemerintah setempat maupun lingkungan setempat. Mereka selalu ikut apapun itu karena mereka mempunyai rasa kebersamaan yang tinggi. Seperti gotong royong, kegiatan sosial agama ia bergabung dengan masyarakat sekitar hari besar nabi, Arisan ibu-ibu kelompok mereka ini bergabung dengan ibu-ibu masyarakat sekitar, hajatan atau yasinan orang meninggal masyarakat sekitar kelompok mereka mau bergabung kalau mereka di undang.”54

Dari hasil wawancara ini penulis dapat menyimpulkan, bahwa kelompok

mereka warga LDII dengan masyarakat sekitar berjalan dengan baik intraksi

sosial masyarakatnya, ekonomi maupun sosial agamannya.

Kelompok mereka ini selain interaksi sosialnya dengan masyarakat sekitar

mereka juga mempunyai rasa kebersamaan dan kebersatuan antar sesama

52 Observasi 53 Wawancara pak Baso, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29 WIB yang

bertempat dikediaman Bapak Baso di Kelurahan Mendahara. 54 Hasil Wawancara Pak Baso, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29 WIB yang

bertempat dikediaman Bapak Baso di Kelurahan Mendahara.

Page 60: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

47

Organisasi yang ada di Kelurahan Mendahara Ilir. Mereka juga memiliki

hubungan yang baik dalam menjalankan kegiatannya sesama organisai baik itu

NU maupun Muhammadiyah serta yang lainnya juga. Hal ini di katakan oleh

Bapak Baso’ dalam wawancaranya kepada penulis.

“Organisasi kami ini bukan sekedar mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar, tapi juga sesama organisasi yang ada di jambi baik dalam kegiatan Islam maupun dalam acara keagamaan seperti melakukan rapat atau untuk menetakan AD-ART ataupun yang lain seperti Musyawarah Nasional.”55

Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa

organisasi LDII ini selain memiliki intraksi sosial yang baik dengan massyarakat

sekitar mereka juga mempunyai rasa kebersamaan dan kebersatuan antar sesama

organisasi yang ada di Kelurahan Mendahara Ilir. Cara kelompok LDII mendanai

kegiatannya dari dana sumbangan yang tidak mengikat seperti yang dikatakan

oleh Ketua LDII di Kelurahan Mendahara Ilir dalam hasil wawancaranya kepada

penulis.

“Sesuai dengan ART Pasal 47, LDII mendapatkan dana dari sumbangan

yang diperoleh dari bantuan dan /atau sumbangan sebagaimana dimaksud

dalam pasal 44 huruf b Anggaran Dasar tidak mensyaratkan sesuatu

apapun kepada dan bagi Lembaga Dakwah Islam Indonesia.”56

C. Bagaimana Eksistensi LDII di Mendahara Ilir.

Keberadaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Kelurahan Mendahara

Ilir merupakan sebuah organisasi kemasyarakatan atau Lembaga Swadaya

masyarakat keagamaan yang berhimpun berbagai dari potensi dan bertujuan

memberi peningkatan bagi kualitas SDM, kualitas hidup dan berperan serta warga

negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai bagian

kontribusi untuk mencapai tujuan nasional. Memperhatikan Undang-undang

55 Hasil Wawancara Pak Amri Ridho, Pada Tanggal 14 Januari 2020 Pukul 09.00 WIB yang bertempat dikediaman pak Amri di Kelurahan Mendahara.

56 Hasil Wawancara dengan Bapak Agus, Pada Tanggal 23 Oktober 2019 Pukul 11.00 WIB yang bertempat dikediaman Bapak Agus di Kelurahan Mendahara.

Page 61: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

48

Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan ; Peraturan Pemerintah

Nomor 18 tahun 1986 ; Peraturan dan Menteri dalam Negeri Nomor: 33 Tahun

2012; dan surat dari Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Nomor:

SUM-07/E.5/XI/2014 Tanggal 14 November 2014 Perihal Permohonan Terdaftar.

LDII sebagai Organisasi Kemasyarakatan dan dalam melaksanakan kegiatannya

agar tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Seperti yang di katakan oleh Ketua LDII dalam wawancarannya kepada penulis.

“Di Mendahara sendiri, keberadaan organisasi kita ini adalah sebagai Organisasi Kemasyarakatan yang berperan serta untuk meningkatkan pembangunan masyarakata Mendahara baik sosial ekonomi, sosial agama maupun sosial masyarakat. Organisasi kami ini sudah terdaptar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta perlindungan masyarakat Mendahara Ilir.”57

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Bapak Ramli sebagai masyarakat

Mendahara Ilir dalam wawancara kepada penulis.

“Disini, keberadaannya tu, bahwa kelompok warga LDII ini, tidak mengganggu aktivitas masyarakat maupun lingkungan setempat. Dan die ini sebagai organisasi masyarakat yang betul-betul mempunyai nilai persatuan yang tinggi dengan sesame warganye maupun masyarakat sini, seperti baik dari segi sosial masyarakat , ekonomi maupun sosial agama. Kan ade cerite nye kelompok die ini gak mau bermasyarakat same-same dielah, saye bace di internet banyak yang aneh2 bapak tengok, kelompok die ni keq inilah keq itulah, semenjak saye tahu hal itu, saye rase tidak adelah yang aneh atau pun yang menyimpang dari keberadaan kelompok die ni dek, baik dari segi sari’at agama maupun pengajiannye. Ini kan sepengetahuan saye dek yang telah bapak tengok emang gak ade yang menyimpang.58

Hal yang serupa dijelaskan oleh Ibu Mina sebagai masyarakat Mendahara

Ilir dalam wawancaranya kepada penulis.

“Magelo padana rupata, mereka ni kan merupakan organisasi masyarakat yang memiliki rase kebersamaan yang tinggi baik sosial masyarakat maupun sosial ekonomi seperti die ni, pada alena tania sekedar mabbaca nennia napahangito usena angqurange silaingeng pada idi ekkiya

57Hasil Wawancara Pak Baso Palettei, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29 WIB yang bertempat dikediaman Pak Baso’ di Kelurahan Mendahara.

58 Hasil Wawancara bapak Ramli, Pada Tanggal 08 Agustus 2019 Pukul 15:34 di kediaman bapak Ramli di Kelurahan Mendahara Ilir.

Page 62: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

49

mabbacmi anu mabbiase’e rifugau. Tenni’a ga sunnakna nabi’e mappareko matebbe ada-ada lettu makkeda tau ldii yaro narekko riakkai sessok care-carena riaranginange nasengi najisi bate limatta. Narekko matamaki ribolana kolisuni napacingi bateta, naekkiyya ko ifajanengi demua nafakero rilannai narekko engka asiddi sidingeng fada alena amangmua namelo muto maseddi nacueri arisang ko engka gau tudang sipulung melomua sibawa takappo”.59

Artinya:

‘’Keberadaan die ni baik dengan masyarakat sini, mereka ini kan merupakan organisasi masyarakat yang memiliki rase kebersamaan yang tinggi baik sosial masyarakat maupun sosial ekonomi seperti die ini , die ni kan mampu menjalankan sunnah rosul. Seperti membace Al-qur’an, mereka bukan sekedar membace tapi isi Al-qur’an tu dikajinye, kalau kite ni kan cuma sekedar membace berbeda dengan nye, kan hal yang wajar dilakukannye tu, kan kalau ngikut sunah nabi, emang keq tu. Banyak gosip nye, orang die ni kalau kite angkat jemurnye di anggap najis pakaian yang sudah bekas tangan kite, kalau kite masuk rumah die sudah tu di pel gak ade juge dak ibu tengok. Setelah ibuk tengok- tengok tak adelah die macam tu. Kan ternyate die aman-aman be bermasyarakat dengan kami sekitar mau bergabung, seperti kayak arisan die bergabung dengan kami. Kan itu nunjuk die mau bersosialisasi dengan masyarakat sini’’.

Penulis dapat menyimpulkan, bahwa keberadaan Organisasi LDII ini di

Mendahara Ilir yaitu sebagai organisasi masyarakat yang mempunyai nilai sosial

agama, ekonomi maupun sosial kemasyarakatan yang tinggi serta memiliki nilai

persatuan dan kebersamaan yang baik. Dan secara keberadaanya organisasi LDII

ini resmi terdaftar pada tanggal 01 Juni 1972 dengan peraturan pemerintah Nomor

18 Tahun 1986.

Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART),

didirikan organisasi ini di Mendahara Ilir bertujuan adalah untuk meningkatkan

kualitas hidup, harkat dan martabak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara yang islam serta turut serta dalam pembangunan masyarakat

Indonesia seutuhnya yang di landasi dengan keimanan dan ketakwaan. Hal ini di

ungkapkan Pemimpin dari LDII yang ada di Mendahara Ilir dalam wawancaranya

kepada penulis.

59 Hasil Wawancara dengan Ibu Mina, Pada Tanggal 10 Agustus 2019 Pukul 13:00 di kediaman Ibu Mina di Kelurahan Mendahara Ilir.

Page 63: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

50

“ Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi kita ni dek, kami sebagai pengurus Organisasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang islam, serta turut dalam pembangunan masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir yang sebaiknya, yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera di Kelurahan Mendahara Ilir ini, yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila yang di ridhoi oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.60

Berdasarkan wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa

keberadaan Organisasi LDII bertujuan sebagai Organisasi Kemasyarakatan di

Kelurahan Mendahara Ilir. Guna mewujudkan masyarakat Kelurahan Mendahara

Ilir yang madani, baik dari segi sosial ekonomi, agama maupun sosial masyarakat

dan insani yaitu kehidupan sosial masyarakat yang mempunyai nilai keislaman

yang tinggi, berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits dan dilandasi dengan Keutuhan

Yang Maha Esa.

Sesuai dengan tujuan di atas LDII juga mempunyai sasaran untuk

mewujudkan di Kelurahan Mendahara menjadi kota yang aman, tentram, bersih

berkualitas serta taat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini seperti yang

dikatakan Sekretaris Pimpinan Cabang LDII yang ada di Kelurahan Mendahara

Ilir.

“Berdasarkan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) yang kita miliki, Organisasi kita juga mempunyai sasaran yang begitu baik dan berguna untuk masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir. Seperti, meningkatkan kegiatan Dakwah islam secara merata di seluruh wilayah di Kelurahan Mendahara Ilir, meningkatkan kualitas hidup masyarakat islam secara merata, meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai islam yang berasal dari sumber-sumber ajaran islam yang murni, meningkatkan partisipasi masyarakat islam dalam berbagai kebijakan dan program dalam pembangunan serta meningkatkan kerukunan beragama dan kesetiakawanan antar sesama umat islam, bangsa maupun negara. Inilah sasaran dari organisasi kami dek, yang perlu diketahui oleh dek”.61

60 Hasil wawancara dengan Pak Baso Palettei, Pada Tanggal 18 Januari 2020 Pukul 20.00 yang bertempat dikediaman Baso Palettei.

61 Hasil wawancara pak Amri Ridho, Pada Tanggal 13 Januari 2020 Pukul 09.00 WIB Bertempat dikediaman pak Amri di Kelurahan Mendahara.

Page 64: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

51

Dari hasil wawancara ini penulis dapat menyimpulkan bahwa organisasi

LDII mempunyai sasaran yang begitu baik dan berguna untuk seluruh warganya

maupun seluruh warga maupun seluruh masyarakat di Kelurahan Mendahara Ilir

yang akan mendatang.

Dalam pengamatan penulis selama melakukan penelitian lapangan,

kelompok ini dalam melakukan Sholat Jum’atnya menggunakan Bahasa Arab. Hal

ini juga dijelaskan oleh seorang Sekretaris LDII dalam wawncara kepada

penulis.62

“Emang benar dek, Khutbah Jum’at kelompok kita yang ini menggunakan Bahasa Arab. Karena tidak ada satupun Ulama yang menyatakan bahwa Khutbah Jum’at dengan bahasa Arab itu tidak sah, walaupun berbagai orang tidak seluruhnya bisa memahami isi Khutbah, seperti halnya dek, ketika musim haji di mana Imam Masjid Harom itu menyampaikan Khutbah berbahasa Arab, sedangkan pendengar yang datang dari seluruh belah dunia belum tau bisa mengerti isi Khutbah tersebut. Tapi ada juga yang bisa kok. Tapi gak seluruhnya juga yang bisa”.63

Dalam pengamatan penulis dilapangan. Setiap sudah sembayang sholat

Jum’at kelompok mereka ini selalu ada nasehat agama. Hal ini membuat penulis

ingin bertanya dalam hal seperti ini. 64Tapi alhamdulillah direspon pertanyaan

penulis dalam wawancaara.

“pada dasarnya orang tu dek memberikan nasehat itu kan bisa dilakukan di setiap ada kesempatan. Karena sudah Sholat Jum’at itu orang-orang kan masih berkumpul, kesempatan itu lah diberikan untuk memberi nasehat dan itu bukan rangkaian dari Sholat Jum’at dek, tapi itu sebagai tambahan pengrtahuan dek.”65

Berdasarkan hasil wawancara ini penulis dapat menyimpulkan bahwa

setiap Sholat Jum’at kelompok ini menggunakan bahasa Arab dalam Khutbah

Jum’atnya serta mendapat nasehat agama setiap sesudah Sholat Jum’at untuk

menambah Pengetahuan.

62 Observasi 63 Hasil wawancara Pak Baso Palettei, Pada Tanggal 14 Januari 2020 Pukul 20.00 WIB

bertempat dikediaman Pak Baso Palettei. 64 Observasi 65 Hasil wawancara Pak Baso Palettei, pada Tanggal 14 Januari 2020 Pukul 20.00 WIB

bertempat dikediaman Pak Baso Palettei.

Page 65: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

52

Dalam pengamatan penulis dilapangan organisasi ini, mereka sering

berkumpul untuk melakukan kegiatan pengajian baik dari seluruh tingkat pusat

maupun dari cabangnya saja. 66Hal ini sama dengan yang dikatakan oleh

Pimpinan Cabang (PC) dalam wawancaranya kepada penulis.

“Disini, kegiatan keagamaan yang di lakukan oleh warga kami LDII antara

lain seperti pengajian yang dilaksanakan dari tingkat DPD hingga PAC,

dengan mempelajari materi AL-Qur’an dan Al-Hadits”.67

Ativitas pengajian kelompok meraka ini merupakan aktivitas yang sangat

tinggi karena Al-Qur’an dan Hadits merupakan kajian yang cukup banyak dan

luas. Hal ini dikatakan seorang ibu susi sebagai kelompok LDII kepada penulis

dalam wawancaranya kepada penulis.

“ pada idi biasanna makkebbu acara pengajian sibawa gau makkuae tanre, nasaba Al-qur’an sibawa Haddesee alat apparessangengku ya pura matebbe na masagena, ritingkat PC bawang riadakang angajingeng tacciceng siminggu iyanae nasabari onro konrong angajinge marua nalokkai massae”.68

Artinya:

“ Kami selalu menyelenggarakan pengajian dengan aktivitas yang cukup tinggi karena AL-Qur’an dan Hadits merupakan bahan kajian kami yang cukup banyak dan luas, di tingkat PAC saja umumnya pengajian ini diadakan 2-3 kali dalam seminggu sedangkan di tingkat PC diadakan pengajian seminggu sekali. Inilah yang menyebabkan tempat-tempat pengajian kami inii ramai dikunjungi warga.”

Dalam pengamatan penulis selama di lapangan kelompok mereka ini

mengumpulkan uang untuk Shodaqoh dengan cara melemparkan uang

dikarenakan lebih praktis dan bisa menimbulkan suasana dalam berlomba-lomba

66 Observasi 67 Hasil wawancara Pak Baso Palettei, pada Tanggal 14 Januari 2020 Pukul 20.00 WIB

bertempat dikediaman Pak Baso Palettei. 68 Hasil Wawancara Bapak Amri Ridho, Pada Tanggal 13 Januari 2020 Pukul 09.00 WIB

Bertempat dikediaman Pak Amri di Kelurahan Mendahara.

Page 66: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

53

untuk shodaqoh tapi mereka niat karena Allah.69 Hal ini sama dikatakan Agus

Setiawan kelompok LDII dalam wawancaranya kepada penulis.

“Sebenarnya, banyak cara kami untuk mengumpulkan shodakoh dari warga kami ini seperti di serahkan dan dicatat oleh pengurus, dimasuk ke dalam kotak amal ataupun kami membuat proposal pembangunan Masjid kami, mengenai metode yang pilih sesuai dengan keputusan pengurus setempat.”70

Mendengar isu yang ada seperti pemberitaan di internet maupun

pemberitaan lain yang memperburukan nama Organisasi LDII ini dan dikatakan

masih sebagai penerus Islam Jamak. Mereka sekarang bukan penerus seperti yang

dulu lagi tetapi sebagai Organisasi Kemasyarakatan/ Lembaga Swadaya

Masyarakat untuk mensejaterahkan warganya dan membangun masyarakat yang

baik, jujur, dapat dipercaya, kerja keras dan hemat, rukun, kompak dan kerja sma

yang baik. Hal ini dijelaskan oleh ketua LDII sendiri dalam wawancara kepada

penulis.71

Dalam wawancaranya kepada penulis Ketua Pimpinan Cabang membantah

tuduhan yang ada diberita atau diinformasi dari orang kalau orang yang dikeluar

mereka, apabila memasuki masjid mereka kemudian lantainya di cuci.

“Menurut kelompok LDII tidak benar. Jika isu benar, logikanya adalah dari pada kami membersihkan lantai setelah dimasuki seseorang yang bukan warga LDII, tentunya lebih baik melarang siapa yang bukan warganya untuk masuk kemasjidnya tersebut. Sebab alangkah susahnya setiap dimasukki orang yang bukan warganya selalu mencuci lantai. Kenyataan tidak demikian, banyak sekali mesjid LDII terletak di pinggir jalan besar dan bebas untuk dimasukki siapa saja, baik untuk sekedar sholat maupun untuk mengikuti sholat Jum’at.”72

Hal ini hampir sama dengan yang dikatakan Pimpinan Cabang dalam

wawancaranya kepada penulis tentang berita orang yang diluar kelompok LDII

apabila berjabat tangan dengan warga LDII akan di cuci setelah itu.

69 Observasi 70 Hasil Wawancara Pak Baso Palettei, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29

WIB yang bertempat dikediaman Pak Baso’ di Kelurahan Mendahara. 71 Hasil Wawancara Pak Baso Palettei, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29

WIB yang bertempat dikediaman Pak Baso’ di Kelurahan Mendahara. 72 Hasil wawancara Pak Baso Palettei, pada Tanggal 14 Januari 2020 Pukul 20.00 WIB

bertempat dikediaman Pak Baso Palettei.

Page 67: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

54

“Menurut Pimpinan Cabang juga tidak benar, jika isu itu benar, alangkah sulitnya menjadi anggota LDII karena harus mencuci tangan setiap bersalaman dengan orang yang bukan warganya. Kenyataannya banyak warga anak terpelajar LDII dan profesional yang setiap saat bergaul dengan banyak orang dari berbagai kalangan, serta mengikuti etika dalam pergaulan.”73

Dalam wawancara salah seorang kelompok LDII yaitu Ibu Ida yanti juga

mengatakan tidak benar warga LDII tidak mau sholat dimesjid lain selain masjid

mereka kepada penulis.

“Menurut mereka itu tidak benar, warga LDII selalu berusaha tertib dalam menepati sholat lima waktu, dalam rangka menetapi firman Allah. Untuk menetapi sholat Lima Waktu,warga LDII dapat melaksanakan ibadah sholat di masjid, mushollah, atau temapt ibadah lainnya. Adapun ditempat terdekat ada masjid LDII, tentunya wajar saja jika warga LDII memilih pergi ke masjid LDII. Karena dimasjid LDII tersebut dapat diperoleh informasi-informasi mengenai kegiatan organisasi, sekaligus silaturohmi dan menambah ilmu.”74

Dari berbagai tuduhan diatas penulis dapat menyimpulkan wawancara ini

bahwa kelompok LDII membantah dengan adanya isu pemberitaan itu karena

Lembaga Dakwah Islam Indonesia tidak seperti apa yang dikatakan dengan

pemberitaan itu.

Berdasarkan AD / ART Lembaga Dakwah Islam Indonesia Pasal 11

Tentang Upaya dan Prinsip Dakwah ialah menguatakan dan mengembangkan

fungsi internal dan eksternal Organisasi, termasuk membangun hubungan dan

kerja sama dengan intasi / Lembaga dalam negeri. Kerjasama Hubungan Antar

Lembaga bedasrkan AD / ART Pasal 35 yaitu Lembaga Dakwah Islam Indonesia

dapat menjalin kerjasama hubungan antar lembaga dengan istansi pemerintah

dan/atau nonpemerintah maupun Lembaga independen dan/ atau swasta dalam

rangka memperoleh manfaat oleh ketentuan bagi kedua belah pihak, sepanjang

diperkenalkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

73 Hasil wawancara Pak Baso Palettei, pada Tanggal 14 Januari 2020 Pukul 20.00 WIB bertempat dikediaman Pak Baso Palettei.

74 Hasil Wawancara Pak Baso Palettei, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29 WIB yang bertempat dikediaman Pak Baso’ di Kelurahan Mendahara.

Page 68: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

55

Dari keterangan Baso Palettei ketika masyarakat menolak, dan ingin

membubarkan LDII berita itu langsung terdengar oleh pemerintah pusat dan MUI

langsung mendatangi kediaman Bapak Baso Palettei di Kelurahan Mendahara dan

mengadakan rapat.

Keterangan ini bisa dilihat di Lampiran 4

Berdasarkan AD/ ART LDII pasal 45 tentang pembubaran organisasi yaitu

Lembaga Dakwah Islam Indonesia dapat dibubarkan jika tidak mempunyai

kekuatan hidup lagi atau tidak mempunyai anggota dan pemimpinnya, atau tidak

adanya kemampuan untuk melanjutkan kegiatan. Ketika keputusan untuk

mebubarkan Lembaga Dakwah Islam Indonesia dianggap sah bilamana,

mendapatkan persetujuan sekurang-kurangnya3/4 (tiga per empat) dari jumlah

suara peserta dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa yang diadakan untuk

mereka.

Musyawarah dan Rapat Tingkat Cabang terdiri dari Musyawarah Cabang

dan Rapat pimpinan Cabang, Musyawarah cabang adalah pemegang kekuasaan

tertinggi Organisasi di tingkat Kecamatan yang diselenggarakan sedikitnya sekali

dalam 5 tahun, dengan kewenangan menetapkan program kerja, memilih dan

menetapkan ketua pimpinan cabang dan menilai pertanggungjawaban pempinan

cabang. Rapat pimpinan Cabang adalah rapat pengambilan keputusan tertinggi

setingkat di bawah Musyawarah cabang dan diselenggarakan oleh pemimpin

cabang sesuai kebutuhan.

Menurut informasi yang penulis dapatkan terjadi penolakan pada tahun

80-an ketika LDII ingin membuat masjid sendiri tetapi masyarakat menolak akan

adanya pendapat dari LDII tersebut, tetapi dengan terjadinya penolakan tadi LDII

mendapatkan dari MUI untuk membangun masjid di lingkungan mereka dan

organisasi LDII pun membuat proposal untuk membantu membangunan masjid

mereka.

Page 69: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

56

D. Bagaimana perkembangan LDII di Kelurahan Mendahara Ilir.

Keberadaan organisasi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir itu adalah

sebagai organisasi yang memperhatikan undang-undang No 8 Tahun 1985 tentang

Organisasi Kemasyarakatan, jadi organisasi di sini, yang selalu berupaya

menjadikan warganya maupun masyarakat Indonesia untuk berintraksi sosial yang

baik dalam membangun masyarakat untuk hidup berdampingan kompak dan kerja

sama yang baik.

Berdasarkan Observasi penulis selama melakukan penelitian dilapangan,

seperti keberadaanya di Kelurahan Mendahara Ilir, pada awalnya memang terjadi

penolakan terhadap organisasi LDII ini, namun dengan berjalannya waktu

masyarakat mulai menerima keberadaan organisasi LDII ini dengan baik. Bahkan

ia merespon apapun program baik dari pemerintah setempat maupun lingkungan

setempat. Adapun upaya pengembangan Organisasi LDII di Mendahara Ilir,

sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran rumah tangga. Sejalan dengan

fungsi Lembaga Dakwah Islam Indonesia sebagai organisasi sosial

kemasyarakatan yang berhimpun potensi bangsa dengan tujuan meningkatkan

kualitas sumber daya insani, kualitas hidup dan peran serta, sesuai perundangan-

undangan yang berlaku, serta patuh pada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini di

jelaskan oleh salah satu dari kelompok organisasi LDII di Mendahara Ilir dalam

wawancaranya kepada penulis.

“ upaya yang kami lakukan dalam mengembangan Organisasi ini ialah kami membuat proposal untuk mengelurkan dana untuk pembangunan Masjid, dan kami berkerja sama dengan Lembaga baik dalam maupun Luar, untuk meningkatkan sumber insani yang beriman, bertaqwa, berakhlag mulia, menggerakkan sumber daya insani yang memiliki kopetensi informasi, dan untuk menambah ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong pembangunan masyarakat yang kompetitif, dengan membangun sikap persaudaraan sesama umat manusia, komunitas muslim serta bangsa dan negara, mematuhi perundang-undangan yang berlaku dan patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa.75

75 Hasil Wawancara Pak Amri Ridho, Pada Tanggal 20 Agustus 2019 Pukul 09.00 WIB Yang bertepat dikediaman Pak Amri di Kelurahan Mendahara.

Page 70: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

57

Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Pimpinan Anak Cabang dalam

wawancaranya dengan penulis.

“Bahwa Organisasi LDII ini merupakan suatu organisasi kemasyarakatan yang berupaya mengembangkan organisasinya. Dengan cara melalui pengajian dan dakwah yang sejuk untuk membangun masyarakat yang lebih baik, jujur, mematuhi perundang-undangan, membangun sikap persaudaraan sesama umat manusia, serta patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa.”76

Dari hasil wawancara ini penulis dapat menyimpulkan bahwa kelompok

organisasi ini berupaya untuk mengembangkan organisasinya yang bertujuan agar

masyarakat di Kelurahan Mendahara Ilir menjadi warga yang baik dan

berkualitas.

Dalam suatu lembaga dakwah tentu memiliki objek dakwah mereka

sendiri untuk menyampaikan dakwahnya. Sama halnya seperti lembaga dakwah

islam di Kelurahan Mendahara Ilir. Objek dakwah dalam pelaksanaan kegiatan

dakwah sosial keagamaan mereka yaitu masyarakat umum dan tentunya warga

binaan LDII sendiri serta warga pendatang. Dengan adanya suatu objek dakwah,

maka pelaksanaan kegiatan dakwah sosial keagamaan LDII dapat berjalan dengan

baik. Karena, tanpa adanya suatu objek dakwah, pelaksanaan kegiatan dakwah

sendiri tidak akan dapat berjalan dengan lancar.

Objek dakwah dalam LDII sendiri bukan hanya orang dewasa saja, tetapi

objek dakwah mereka dari anak-anak sampai lansia. Dimulai dari anak-anak

karena penting sekali untuk menumbuhkan jiwa dakwah dan pengetahuan dalam

diri mereka hingga diharapkan dapat berguna dimasa yang akan datang. Dengan

adanya objek dakwah, pelaksanaan kegiatan dakwah sosial keagamaan dapat

berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dan dakwah kepada masyarakat dapat

di tersampaikan dengan baik sesuai dengan tujuan lembaga dakwah islam

Indonesia itu sendiri. Dalam menyampaikan dakwahnya kepada mad’u lembaga

76 Hasil Wawancara Pak Baso Palettei, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29 WIB yang bertempat dikediaman Pak Baso’ di Kelurahan Mendahara.

Page 71: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

58

dakwah islam indonesia mempunyai berbagai cara dalam menyampaikan seperti

dalam rutinitas kegiatan pengajian mereka yaitu:

a. Pengajian bapak-bapak

Pengajian ini di lakukan khusus untuk bapak-bapak setelah melakukan sholat

magrib di hari jum’at, di mana pengajian ini terbuka untuk umum serta materi

yang di kaji adalah tafsir qur’an.

b. Pengajian untuk ibu-ibu dan bapak-bapak

Pengajian ini di laksanakan pada malam rabu, dan malam jum’at untuk

mengkaji Al-qur’an dan hadits. Sama halnya dengan kegiatan yang lain, kegiatan

ini juga terbuka untuk umum.

c. Pengajian Pra remaja

Pengajian untuk pra remaja dilaksanakan pada setiap malam senin dan

malam minggu ini mengkaji tentang tafsir qur’an dan tafsir hadits. Pengajian ini

sendiri terbuka untuk umum bagi siapa saja yang ingin mengikuti pengajian ini

tidak hanya di peruntukan untuk warga LDII saja.

d. Pengajian umum (Simpatisang)

Dalam pengajian umum ini ada beberapa jadwal pelaksanaannya yaitu:

1) Pengajian ini di lakukan pada setiap kamis dan malam sabtu.

Pengajian ini terbuka untuk umum dan tidak terbatas usia bagi yang

ingin mengikutinya. Pada pengajian umum yang di laksanakan setiap

malam kamis dan malam sabtu ini, materi yang akan di kaji yaitu

tafsir qur’an dan tafsir hadist.

2) Pengajian umum ini dilaksanakan setiap minggu dan jum’at. Pada

hari jum’at materi yang akan di kaji yaitu tafsir qur’an dan pada hari

minggu materinya tafsir hadits.

Page 72: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

59

3) Pengajian umum ini dilaksanakan setiap sabtu pada minggu kedua

dan minggu keempat. Pengajian umum ini akan dilaksanakan pada

pukul 13:00 siang sampai waktu ashar. Materi yang akan dikaji pada

pengajian ini yaitu tafsir hadits. Sama halnya dengan pengajian yang

lain. Pengajian ini terbuka untuk umum bagi siapa saja yang ingin

datang.77

4) Adanya pengajian dakwah da’i dan da’iyah yang sering di sebut

dengan istilah mubaligh dan mubalighah yang di laksanakan oleh

seluruh warga lembaga dakwah islam indonesia tingkat PC.

5) Pengajian untuk Anak-Anak

Kelompok kegiatan ini disebut dengan istilah “cabe rawit” mulai dari usia

7-10 tahun. Kegiatan pengajian ini hampir di laksanakan setiap hari di mulai dari

hari senin sampai dengan hari sabtu. Kegiatan pengajian cabe rawit di bagi

menjadi 2 tahap yaitu:

1. Tahap I bagi siswa yang bersekolah siang, pengajian dilaksanakan

pada pagi hari di mulai 08:00-09:00.

2. Tahap II bagi siswa yang bersekolah pagi, pengajian dilaksanakan

pada sore hari di mulai pada pukul 16:00-17:00 senin sampai dengan

hari sabtu.

Adapun materi yang disampaikan dalam pengajian anak-anak ini seperti

tajwid, tilawatih, qiroad serta kegiatan ekstra lainnya seperti adzan, kaligrafi, dan

Asmaul Husna. Dengan diadakannya rutinitas kegiatan yang telah terjadwalkan

dengan baik, maka di harapakan dalam pelaksanaan kegiatan dakwah sosial

keagamaan dapat berjalan dengan lancar. Dan materi yang disampaikan oleh da’i

dan mad’u dapat di mengerti dan di pahami dengan baik.

e. Media Dakwah

77 Hasil Wawacara Pak Baso, Pada Tanggal 13 Januari 2020 Pukul 20.00 WIB Bertempat dikediaman Pak Baso di Kelurahan Mendahara.

Page 73: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

60

Media dakwah adalah factor yang dapat menentukan kelancaran proses

pelaksanaa dakwah. Melihat jaman sekarang yang sudah cukup canggih dan maju,

pasti setiap lembaga dakwah dalam menyampaikan dakwhanya sangatlah aktiv

dan terpacu untuk menyampaikan tentang tujuan dan dakwah mereka. Adapun

alat-alat yang dipakai untuk menyampaikan ajaran islam.

a. Lisan, inilah media dakwah yang paling sederhana yang menggunakan

lidah dan suara. Media ini juga dapat berbentuk pidato, ceramah,

kuliah, bimbingan, penyuluhan, dan sebagainya.

b. Tulisan, seperti buku, majalah, Al-Qur’an dan

c. Akhlak, yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran

islam, yang dapat dinikmati dan di dengar oleh mad’u.

f. Lingkungan

Keberhasilan suatu kegiatan dakwah tentu tidak lepas dari dukungan

lingkungan sekitar. Sama halnya dengan kegiatan dakwah yang diadakan oleh

LDII di Kelurahan Mendahara Ilir sendiri, selama ini dalam pelaksanaan kegiatan

dakwah mereka, lingkungan sangat kondusif. Semenjak keberadaan LDII

Pimpinan anak cabang di Kelurahan Mendahara Ilir, berjalan dengan harmonis

dengan lingkungan dan bersosialisasi dengan diadakannya agenda kegiatan

sebulan sekali yang disebut dengan MINCE (minggu ceria) yaitu bekerja bakti

bersama-sama seluruh warga yang bergabung dengan warga lingkungan rt untuk

bersama-sama membersihkan lingkungan kompleks masjid serta di luar kompleks

masjid.

Susunan Pengurusan Lembaga Dakwah Islam Indonesia:

NO Nama Jabatan Alamat

1. Baso Palettei Ketua Mendahara ilir

2. Umri Ridho Seketaris Mendahara ilir

Page 74: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

61

3. Agus Setiawan Bendahara Mendahara ilir

4. -Heru

-Baso Palettei

Imam Mendahara ilir

5. Bedu Amin Bilal Mendahara ilir

6. -Ustad Faisal

-Ros

Guru Ngaji Mendahara ilir

7. Amri Khatib Mendahara ilir

Lampiran 5

Berdasarkan AD/ART LDII Pasal 1, keanggotaan LDII terdiri dari anggota

tetap dan tidak tetap yang biasanya disebut Simpatisang berdasarkan hasil

wawancara dengan Bapak Baso’ menjelaskan bahwa anggota tetap berjumlah 200

dan anggota tidak tetap 50 yang mana anggota tetap adalah pengurus dan atau

pengurus yang sudah pernah tugas dari kepengurusan organisasi yang memenuhi

ketentuan. Selanjutnya yang disebut anggota tidak tetap adalah anggota yang tidak

termasuk dalam ketentuan organisasi dan yang bersedia mengikuti kegiatan

dakwah keagamaan dan pendidikan kemasyarakatan yang diselenggarakan oleh

organisasi.

Dalam suatu organisasi terdapat Anggota ataupun pengurus, pengurus

adalah Anggota Tetap yang terpilih dalam Musyawarah tertinggi pada tiap tingkat

kepengurusan organisasi untuk mencapai maksud dan tujuan organisasi.

Berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VII Lembaga Dakwah Islam

Indonesia.

Lembaga Dakwah Islam Indonesia didirikan dengan maksud untuk

menghimpun seluruh potensi bangsa yang memilih persamaan cita-cita, wawasan,

dan tujuan, sehingga memiliki satu visi dan persepsi dalam menggalang persatuan

dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Lembaga Dakwah Islam

Page 75: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

62

Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kulitas peradaban, hidup, harkat dan

martabat dalam kehidupan bermasyaraka, berbangsa dan bernegara, serta turut

serta kedalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya berlandaskan

keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka

mewujudkan masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial

berdasarkan Pancasila yang diridhoi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.78

Berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VII Lembaga Dakwah

Islam Indonesia dalam pasal 17 untuk tugas dan wewenang serta kewajiban

pengurus. Untuk dewan pimpinan pusat berwewenang dalam menentukan

kebijakan organisasi di tingkat Nasional sesuai ketentuan Anggaran Dasar, dan

Anggaran Rumah Tangga serta keputusan Musyawarah Nasional/ Musyawarah

Nasional Luar Biasa, serta kewajibannya melaksanakan seluruh kebijakan

organisasi sesuai ketentuan Anggaran Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga dan

memberikan pertanggung jawaban kepada Musyawarag Nasional.

Dari beberapa tingkat kepengurusan dan wewenang organisasi LDII di

Kelurahan Mendahara termasuk dalam tingkat PC ( Pimpinan Cabang) yaitu tugas

dan wewenang serta kepengurusan ialah menentukan kebijakan organisasi di

tingkat Kecamatan sesuai ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,

keputusan-keputusan Musyawarah dan Rapat baik tingkat Pusat, Wilayah, Daerah

maunpun Kecamatan , dan Peraturan organisasi, mengusulkan hasil ketetapan

Musyawarah Cabang/ Musyawarah Cabang Luar Biasa tentang komposisi dan

personalia Pimpinan Cabang untuk mendapatkan persetujuan Dewan Pimpinan

Daerah, mengesahkan komposisi dan personalia Pimpinan Anak Cabang dan

menyelesaikan perselisihan kepengurusan Pimpinan Anak Cabang. Untuk

Pimpinan Cabang berkewajiban untuk melaksanakan seluruh kebijakan organisasi

di tingkat Kecamatan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga, melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah

78 Berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Nomor: KEP-06/ MUNAS VII LDII ( Tentang Perubahan AD-ART LDII) Pasal 6 tentang Asas, Maksud dan Tujuan.

Page 76: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

63

dan memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Cabang/ Musyawarah

Cabang Luar Biasa.79

79 Berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Nomor: KEP-06/ MUNAS VII LDII ( Tentang Perubahan AD-ART LDII) Pasal 17 tentang wewenang dan kewajiban pengurus.

Page 77: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil penelitian “Sejarah dan Eksistensi LDII di

Kelurahan Mendahara Ilir, Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung

Timur” adalah sebagai berikut:

1. Yang membawa LDII di Kelurahan Mendahara Ilir yaitu H. Mursidin yaitu

pada tanggal 01 Juli 1972, Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah

Organisasi keagamaan. Awalnya, organisasi ini di tolak oleh masyarakat

karena menurut mereka organisasi LDII memiliki paham yang berbeda dengan

masyarakat Mendahara. Akan tetapi dengan adanya penolakan terhadap

organisasi ini mereka tetap eksis dan berkembang hingga sekarang. Bahkan

organisasi ini telah terdaftar sebagai Organisasi Kemasyarakatan dan surat

keterangan terdaftar ini berlaku sejak tanggal di tandatangani sampai dengan

13 November 2019.

2. Berdasarkan observasi penulis selama melakukan penelitian dilapangan, seperti

layaknya keberadaan LDII di Kelurahan Mendahara Ilir, interaksi kelompok

LDII dengan masyarakat sekitar berjalan dengan sangat baik dan tidak

mengganggu masyarakat sekitar maupun sosial ekonomi masyarakat sekitar.

Bahkan ia selalu merespon apapun program baik dari pemerintah setempat

maupun lingkungan setempat pula.

3. Adapun upaya yang di lakukan kelompok LDII dalam pengembangan

Organisasinya LDII di Kelurahan Mendahara Ilir, sesuai dengan Anggaran

Dasar dan Anggaran Dalam Rumah Tangga. Sejalan dengan fungsi Lembaga

Dakwah Islam Indonesia sosial kemasyarakatan yang menghimpun potensi

bangsa dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan peran serta, sesuai

dengan perundang-undangan yang berlaku. Membangun hubungan kerjasama

dengan Lembaga baik dalam maupun luar, mungkin sumber daya insani yang

memiliki kompetensi informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, mendorong

pembangunan masayarakat madani yang kompetitif, dengan membangun sikap

persaudaraan sesama umat manusia, komunitas muslim, serta bangsa dan

64

Page 78: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

65

negara, mematuhi perundang-undangan yang berlaku dan patuh kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, penulis ingin menyampaikan beberapa saran

kepada pembaca dan kususnya kepada masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir,

semoga saran ini dapat bermanfaat bagi kita semua, yaitu sebagai berikut:

1. Kepada para pembaca diharapkan agar dapat selalu mengingat H. Mursidin

sebagai pendiri Lembaga Dakwah Islam Indonesia dan dapat mencontoh sikap ia

selama menjadi seorang pemimpin dan untuk mengembangkan organisasi mereka.

2. Kepada kelompok LDII agar dapat menumbuh kembangkan keberadaannya

sebagai Organisasi masyarakat keagamaan yang berhimpun berbagai dari potensi

bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir

yang sejahtera, taat kepada Tuhan Yang Maha Esa, hidup berkulitas dan peran

serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Diharapkan kepada pemerintah agar dapat memperhatikan upaya yang dilakukan

kelompok LDII dalam meningkatkan berbagai dari potensi yang bertujuan untuk

meningkatkan kulitas SDM masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir.

C. PENUTUP

Untuk mengakhiri penulisan skripsi ini, perkenankan penulis untuk

memanjatkan puji syukur Alhamdulillah Kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan taufiq dan hidayahnya berupa kesehatan dan kekuatan serta

semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Menyadari segala kekurangan yang ada pada diri penulis, maka secara

jujur penulis yakin banyak terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan disana

sini untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran bisa mendukung agar demi

perbaikan skripsi ini. Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi

hingga sukses dalam penyusunan skripsi ini, tak lupa penulis ucapkan terima

kasih dan semoga menjadi amalan yang sholeh.

Page 79: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

66

Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis memohon ampunan, petunjuk

dan perlindungan serta hanya kepada Allah SWT juga penulis berserah diri,

semoga skripsi ini yang berisi tentang “ Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan

Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur” ini

dapat bermanfaat penulis dan membacanya.

Page 80: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

67

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Agus Bustanuddin, 2006 Agama Dalam Kehidupan Masyarakat ( Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada

Abdurrahman Dudung, 2011 Metode Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta:

Penerbit Ombak,

Abdurrahman Dudung, 2007 Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-auuz

medi.

Basrowidan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka

Cipta.

Endraswara, Suwandi. 2006 . Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan: Ide

ology,Epistemologi,dan Aplikasi. Jakarta: Pustaka Widyatama.

H.Frederick William. Pemahaman Sejarah Indonesia, Lembaga penelitian

pendidikan ekonomi dan sosial.

Koentjaraningrat, 1982 Sejarah Teori Antropologi, Penerbit: Universitas

Indonesia (UI-Press)

Moleong, Lexy J. 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Priyadi, Sugeng 2017, Sejarah Lisan. Yogjakarta: Penerbit Ombak

Sutiyono. (2010). Benturan Budaya Islam:Puritan dan Sinkretis. Jakarta: Kompas

Sugiyono, (2009) .Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, Bandung:

Alfabet

Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi, 2018 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas

Adab-Sastra Dan Kebudayaan Islam, jambi UIN STS Jambi.

Page 81: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

68

JURNAL

Harianti 2000 . Penulisan Sejarah Sosial No 1 Mahendra Bimo 2017. Eksistensi Sosial Remaja Dalam Instgram, vol 16, No 1

Otoman, 2014. Asal usul dan perkembangan lembaga dakwah indonesia, vol 14,

No 2

Saefrudin 2017. Jurnal Al-Hikmah, Vol. 5 No 2

Sya’roni,2005. Jurnal penelitian sosial keagamaan, vol 20, no 2.

SKRIPSI

Ashfihani Jauhar, Kehidupan Sosial Keagamaan Anggota Ldii Di Desa

Cokroyasan Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo, fakultas

Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Hidayat, Eksistensi Lembaga Dakwah Islam Indonesia Di Kelurahan Pematang

Sulung Kota Jambi, Fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan Islam IAIN

Kota Jambi.

Setiyawan Lukman, Kontruksi Sosial Jamah Islam Ldii Terhadap Ajaran Agama

Islam Ldii Di Desa Wonorejo Kecamatan Tandus Kota Surabaya. Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Septia Ana, Implementasi Kegiatan Dakwah Sosial Keagamaan Di Ldii Cabang

Sukarame Bandar Lampung, Fakultas Dakwah dan Ilmun Komunikasi

UIN Raden Intan Lampung.

Page 82: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

69

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Kunjungan Masyarakat Ke LDII

Silaturahmi Anggota LDII

Page 83: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

70

Wawancara Ketua LDII

Audensi DPP LDII Dengan Presiden RI

Page 84: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

71

Pengajian Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak

Page 85: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

72

Wawancara pak Imam Mdan Sebagai Tokoh Agama

Susunan kepengurusan Mesjid Babussalam

Page 86: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

73

Bukti Terdaftar Organisasi LDII

Kepengurusan Anggota Organisasi LDII

Page 87: SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …

74

CURRICULUM VITAE

Nama : Nur Azizah

Tempat / Tanggal lahir : Simbur Naik, 17 September 1997

NIM : AS 160971

Fakultas : Adab dan Humaniora

Jurusan : Sejarah Peradaban Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Abdul Azis

Nama Ibu : Nur Aini

Anak Ke : Anak Pertama

Alamat Asal : JL. Pertanian, RT 25, Kel. Mendahara Ilir, Kec. Mendahara, Kab. Tanjung Jabung Timur.

Pendidikan : UIN STS Jambi 2016-2020

SMAN 7 Tanjab Timur 2013-2016

MTSN 3 Tanjab Timur 2010-2013

SDN 18 Tanjab Timur 2004-2010