SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …
Transcript of SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA …
SEJARAH DAN EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA ILIR KECAMATAN MENDAHARA
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
Skripsi
Diajukan Untuk melengkapi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Sejarah Peradaban Islam
Oleh: NUR AZIZAH
AS.160971
PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 1441H/2020 M
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Nama : Nur Azizah
NIM : AS.160971
Pembimbing I :Samsul Huda, S.Ag., M.Ag
Pembimbing II : Mina Zahara, S.Hum. MA
Fakultas : Adab dan Humaniora
Jurusan : Sejarah Peradaban Islam
Judul Skripsi : “Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara
Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur”
Menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi ini adalah asli bukan plagiasi serta
telah diselesaikan dengan ketentuan ilmiah menurut peraturan yang berlaku.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan
apabila dikemudian hari, ternyata telah ditemukan sebuah pelanggaran plagiasi
dalam karya ilmiah/skripsi ini, maka saya siap diproses berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Jambi, Maret 2020 Nur Azizah NIM. AS 160971
i
NOTA DINAS
Pembimbing I : Samsul Huda, S.Ag,. M. Ag
Pembimbing II : Mina Zahara, S. Hum, MA
Alamat : Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Kepada Yth,
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di_
Jambi
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, kami berpendapat
bahwa skripsi saudari Nur Azizah, Nim: AS160971 yang berjudul “SEJARAH DAN
EKSISTENSI LDII DI KELURAHAN MENDAHARA ILIR KECAMATAN
MENDAHARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR” telah dapat diajukan
untuk dimunaqasahkan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat
mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Maka dengan ini kami ajukan skripsi tersebut agar
dapat diterima dengan baik.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Dosen Pembimbing I
Samsul Huda, S.Ag,. M. Ag NIP: 1970070320021221002
Dosen Pembimbing II
Mina Zahara, S. Hum, MA NIP: 198504192019032012
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dimunaqasyahkan oleh sidang Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada hari Jumat tanggal 8 Maret 2020 dan telah diterima sebagai bagian dari persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Sejarah Peradaban Islam.
Jambi, Mei 2020 Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
Dr. Halimah Dja’far, S.Ag., M.Fil.I
NIP.19700711 199401 2 001
Sekretaris Sidang
Zainur Ali Yutanwah, M. Pd. I NIP.
Ketua Sidang
Agus Fiadi, S. IP., M. Si NIP.197008072003121005
Penguji I
Dr. Ali Muzakir, M.Ag NIP.197107152002121003
PenggujiII
Hendra Gunawan, M. Hum NIP.198906052019031012
PembimbingI
Samsul Huda, S.Ag., M.Ag NIP: 1970070320021221002
Pembimbing II
Mina Zahara, S.Hum., MA NIP:19850419201903201
i
MOTTO
ا وما لیعبدوا الا امرو ین لـھ مخلصین � لوة ویقیموا حنفاء ◌ الد كوة ویؤتوا الص القیمة دین وذلك الز
Artinya: "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)." (QS. Al-Bayyinah 98: Ayat 5)
PERSEMBAHAN
حیم بسم � الرحمن الر
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT atas kasih saying dan
karunia-Nya yang telah memberikan kukekuatan serta membekaliku dengan ilmu
pengetahuan sehingga diberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi
ini.Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad
SAW semoga kelak kita mendapatkan syafaat dari beliau. Aamiin..
Teristimewaku persembahkan karya kecil ini kepada cahaya hidup yang
sangat ku sayangi Ayahanda (Abdul Azis) dan Ibunda (Nur Aini ) tercinta,
terkasih, dan yang tersayang sebagai tanda bakti, hormat dan terima kasih yang
setulusnya. Tiada kata yang bias menggantikan segala sayang, usaha, do’a,
semangat dan materi yang telah diberikan untuk penyelesaian tugas akhir ini
dibangku kuliah. Semoga ini menjadi awal untuk membuat Ibunda dan Ayahanda
bahagia.
Seluruh keluarga besarku yang tercinta, untuk Abangku yang tercinta
(Azlan Abdillah & Ambok Assek) terimakasih atas do’a, cinta, kasih saying dan
bantuan kalian selama ini. Serta keponakan-keponakan ku tersayang terima kasih
untuk senyum dan tawanya.Hanya karya kecil ini yang dapat ku persembahkan,
semoga dapat menjadi kebanggaan kalian semua.
Terkhusus untuk Almamater dan kampus biru tercinta.
Tak lupa untuk sahabat dan teman seperjuangan SPI’16. Serta sahabat,
kawan-kawan sehidup, seperjuangan dan sependeritaan dikontrakan, Terima kasih
untuk do’a, nasehat, hiburan, kerjasama, ide, traktiran, tebengan dan semangat
yang kalian berikan selama ini.Sukses untuk kita semua Aaminn..
i
KATA PENGANTAR
حیم بسم � الرحمن الر
AssalamualaikumWrWb
Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya kepada penulis berupa
kesehatan rohani dan jasmani kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan
Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur” serta
teriring sholawat dan salam kepada nabi akhirul kalam yakni nabi besar Nabi
Muhammad SAW.
Dengan keterbatasan ilmu yang penulis miliki, tidak sedikit hambatan dan
Kendala yang penulis hadapi dalam upaya menyelesaikan skripsi ini. Namun,
berkat bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak, akhirnya hambatan dan
kendala tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan kepada penulis yaitu Bapak Samsul Huda,
M.Ag dan Ibu Mina Zahara, M.A. Adapun maksud dan tujuan penulisan skripsi
ini adalah salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di UIN STS Jambi.
Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan demi kesempurnaan
penulisan skripsi ini, terimakasih saya ucapkan kepada:
ii
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengaturkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Yth. Bapak Prof. Dr. H. Sua’idi Asyari, MA, Ph. D, selaku Rektor UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Yth. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M.EI., yth. Bapak Dr. As’ad Isma, M. Pd.
yth. Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA selaku Wakil Rektor I, II, dan III UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Yth. Ibu Dr. Halimah Dja’far, M.Fil selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN SulthanThahaSaifuddin Jambi.
4. Yth. Bapak Dr. Ali Muzakir, M.Ag, yth. Bapak Dr. Alfian,S.Pd., M.Ed ,yth.
Ibu Dr.Roudhoh, S.Ag, SS., M.Pd.I selaku Wakil Dekan I, II, dan III Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Yth. BapakAgus Fiadi, S.IP, M,Si selaku ketua Jurusan Sejarah Peradaban
Islam UIN SulthanThahaSaifuddin Jambi.
6. Yth. Bapak Samsul Huda, M.Ag dan yth. Ibu Mina Zahara, MA. selaku Dosen
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah membantu dan memberi kritikan
maupun saran serta nasehat dalam penyusunan skripsi ini.
7. Yth. Bapak Drs.Jago Ritonga, M.Fil. I selaku Dosen Pembimbing Akademik.
8. Yth. Kepada Seluruh Dosen Fakultas AdabdanHumaniora UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambiyang telah mengajar dan memberikan ilmu pengetahuan
kepada penulis.
9. Yth. Seluruh karyawan/ti di lingkungan FakultasAdabdanHumaniora UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
iii
10. Yth. Bapak Saleh selaku Lurah di Kelurahan Mendahara Ilir yang telah
memberikan izin riset di Kelurahan Mendahara dan membantu penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
11. Yth. Bapak Basok Palettei selaku Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia di
Kelurahan Mendahara yang telah memberikan ilmunya dan membantu penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi dan dorongan serta do’a
yang tiada hentinya agar dapat segera menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat-sahabati SPI’16 yang sama-sama berjuang di Fakultas Adab dan
Humaniora UIN STS Jambi. Khususnya lokal SPI/B yang telah menjadi
partner diskusi yang baik bagi penulis.
14. Kepada masyarakat di Kelurahan Mendahara Kecamatan Mendahara
Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai informan dalam penulisan skripsi
ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini, semoga Allah
SWT memberikan keberkahan kepada kita semua. Akhir kata penulis sangat
berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jambi, Maret 2020 Penulis
Nur Azizah AS.160971
iv
ABSTRAK
Nur Azizah “Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur“, Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sultan Thaha Jambi. Pembimbing (I) Samsul Huda, M.Ag , (II) Mina Zahara, M.A
Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya kegelisahan penulis mengenai keberadaan LDII di Kelurahan Mendahara dengan judul “ Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur”.
Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan bagaimana Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Mengapa organisasi LDII ini masih tetap ada dan berkembang sampai sekarang setelah terjadi penolakan pada tahun 1972, dan organisasi LDII ini dapat merubah cara hidup masyarakat Mendahara Ilir.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif, menggambarkan dan menceritakan apa saja yang dialami penulis dengan mendeskripsikan dalam sebuah tulisan, dalam Sejarah dan Eksistensi, data yang diperoleh adalah hasil wawancara mendalam di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sejarah dan eksistensi LDII di Kelurahan mendahara ilir. Yang membawa LDII di Kelurahan Mendahara Ilir ialah H. Mursidin pada tanggal 01-Juli-1972, seperti layaknya keberadaan LDII di Kelurahan Mendahara Ilir, interaksi kelompok LDII dengan masyarakat sekitar berjalan dengan sangat baik dan tidak mengganggu masyarakat sekitar maupun sosial ekonomi masyarakat sekitar. Bahkan ia selalu merespon apapun program baik dari pemerintahan setempat maupun lingkungan setempat pula.
Kata Kunci : LDII, Organisasi keagamaan, Eksistensi
v
DAFTAR ISI
NOTA DINAS .......................................................................................................... I
PENGESAHAN ......................................................................................................... II
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................. III
MOTTO...................................................................................................................... IV
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... V
KATA PENGANTAR ............................................................................................... VI
ABSTRAK ................................................................................................................. IX
DAFTAR ISI .............................................................................................................. X
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... XIII
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 4 D. Batasan Masalah ................................................................................. 4
E. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 5
BAB II KERANGKA TEORI
1. Difusi ............................................................................................ 8
2. Sejarah Sosial ............................................................................... 10
3. Eksistensi...................................................................................... 11
4. Lembaga Dakwah Islam Indonesia .............................................. 11
BAB III METODE PENELITIAN
A.Heuristik .................................................................................. 28
B. Verifikasi ................................................................................ 32
C. Interprestasi............................................................................. 34
D. Historiografi ........................................................................... 38
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum objek penelitian ...................................................... 36
1. Letak Geografis ............................................................................ 37
2. Demografi Kelurahan ................................................................... 38
3. Kondisi Sosial Budaya ................................................................ 39
4. Sistem Mata Pencarian ................................................................. 39
5.Keagamaan ................................................................................... 40
6. Organisasi Sosial .......................................................................... 41
B.Bagaimana Sejarah berdirinya LDII .............................................. 42
C. Bagaimana Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir ............. 46
D. Bagaimana Perkembangan LDII di Kelurahan Mendahara .......... 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 62
B. Saran ................................................................................................... 63
C. Penutup ............................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
CURRICULUM VITAE
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perkembangan Kepemimpinan Kelurahan Mendahara Ilir ................ 37
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Mendahara Ilir...................................... 38
Tabel 3.3 Jumlah Tempat Peribadatan ............................................................... 40
Tabel 3.4 Jumlah Lembaga Pendidikan ............................................................. 41
Tabel 3.5 Susunan Pengurusan Lembaga Dakwah Islam Indonesia .................. 59
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi adalah sekelompok orang yang saling berintraksi dan saling
bekerja sama untuk mencapai tujuan mereka, dan dalam organisasi mempunyai
aturan-aturan dan tugas serta tanggung jawab dalam sebuah organisasi. Kehadiran
organisasi-organisasi Islam di Indonesia tersebut membantu para pemuda bangsa
untuk mengolah bakat yang mereka miliki dan juga membuka wawasan mereka
akan arti suatu pencapaian. Sehingga para pemuda tersebut memperoleh hak-hak
bagi bangsanya, bangsa Indonesia. Jadi sangat jelas bahwa organisasi-organisasi
Islam di Indonesia tersebut sangat membantu perkembangan bangsa Indonesia
dalam mencapai Kemerdekaannya.
Organisasi keagamaan1 mempunyai peranan penting dalam kehidupan
manusia. Salah satunya contoh organisasi keagamaan ialah LDII, Lembaga
Dakwah Islam Indonesia (selanjutnya disebut LDII) merupakan sebuah organisasi
kemasyarakatan yang berkembangan pesat saat ini. LDII adalah organisasi yang
banyak mempunyai banyak kegiatan diantaranya membangun masjid, pondok-
pondok pesantren mengadakan grup-grup pengajian, penataan kader-kader serta
aktif terjun ke bidang pendidikan dan berbagai kegiatan sosial. LDII di dirikan
pada tahun 1951 oleh H. Nur Hasan Ubaidillah.2 Jauh sebelum nama LDII
terkenal, di kenal nama-nama seperti: Darul Hadits, Islam Jama’ah, Jajasan
Pendidikan Islam Djama’ah (JPID), Gugus Depan Pramuka Khusus Islam,
LEMKARI dan YAKARI (di Jawa Tengah) lalu LDII untuk seluruh Indonesia.3
1 Organisasi keagamaan adalah suatu pendekatan, kegiatan, atau sistem kehidupan yang irasional atau tidak saitifik. Organisasi keagamaan yang khusus mengurus upacara dan hubungan dengan tuhan yang dinamakan dengan tarekat atau kongredasi adalah organisasi keagamaan yang didirikan atas konsep yang dikotomis,dualis, atau sekular.
2 Ottoman, Asal Usul Perkembangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia(Ldii). (Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam) vol 14 No 2 (2014). Hlm 19
3 Ottoman, Asal Usul Perkembangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia(Ldii). (Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam) vol 14 No 2 (2014). Hlm 20
1
2
Lembaga Dakwah Islam Indonesia memiliki misi untuk berdakwah kepada
masyarakat luas dimana dakwah mereka ditujukan untuk mengembalikan ajaran
Islam yang menurut mereka sudah bercampur baur dengan kebudayaan nenek
moyang, mereka menjadikan dasar Al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman dari
dakwah mereka sehingga tidak jarang banyak masyarakat yang beranggapan
organisasi ini kaku dan tidak menerima landasan hukum selain al-Qur’an dan
Hadits.4
Keberadaan LDII disinyalir mempunyai akar kesejarahan dengan Darul
Hadits/ Islam Jama’ah yang di dirikan oleh H. Nurhasana al-Ubaidah Lubis pada
tahun 1951. Setelah aliran ini dilarang pada tahun 1971, kemudian berganti nama
dengan Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI) pada tahun 1972, selanjutnya
LEMKARI 1972 tersebut di ganti nama lagi dengan Lembaga Karyawan Dakwah
Islam pada tahun 1981. Kemudian berganti nama lagi dengan Lembaga Dakwah
Islam Indonesia (LDII) pada tahun 1990 sampai sekarang. 5
Organisasi LDII ini sempat mendapat keritikan hangat oleh masyarakat
maupun pemerintah sewaktu bernama Lemkari. Tidak dipungkiri bahwa beberapa
kali organisasi ini dapat serangan dari Lembaga Keagamaan lain karena
keberadannya yang tidak bisa lepas dari Islam Jama’ah / Darul Hadits. Eksistensi
pengikut LDII inipun mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan diberbagai
daerah. Meskipun demikian, LDII tetap berdiri sampai saat ini, bahkan sangat
kokoh dan solid di tengah banyaknya paham keagamaan. LDII semakin berani
dalam menyebar cabang-cabang gerakannya di berbagai daerah.6 Namun ketika
LDII masuk ke Mendahara Ilir pada 1 juli 1972 masyarakat menolak, karena
ajarannya keagamaan LDII berbeda dengan masyarakat sekitar. LDII masuk ke
Mendahara dan memisahkan diri dari masyarakat dan mereka membentuk
kelompok mereka sendiri. Hal ini terjadi karena antara keduanya memiliki
4 Wawancara pak Baso’ sebagai ketua LDII 5 Ottoman, Asal Usul Perkembangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia(Ldii).
(Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam) vol 14 No 2 (2014). Hlm 18 6 Sebagaimana pendapat Setiwan yang dikutip oleh Hidayat dalam bukunya Catatan Para
Ulama Tentang Lembaga Dakwah Islam Indonesia, (Jakarta: pustakaan Nasional RI, 2008). hlm 28
3
pemahaman dan pemikiran keagamaan yang berbeda. Walaupun demikian, sejak
tahun 2007 intraksi dan hubungan antara keduanya dapat berjalan dengan
harmonis saling menghormati dan menghargai perbedaan, meski ditolak LDII
masih tetap bertahan.
Berdasarkan informasi yang didapat penulis saat melakukan penelitian awal
pada tahun 1975 jumlah anggotanya 30 orang dari jumlah keanggotaan LDII
sekarang, dimana jumlah anggota LDII sekarang 200 orang. Dari sini lah mengapa
organisasi LDII masih tetap eksis dan bertahan sampai sekarang dan dapat
merubah cara beragama dan cara hidup masyarakat.7 maka dari itu, dikarnakan
mendapatkan penolakan dan masih berkembang dan organisasi ini dapat
mengubah cara hidup masyarakat, penulis merasa tertarik untuk membahas
mengenai Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir,
Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah atau sering diistilahkan problematika bagian penting
yang harus ada dalam penulisan suatu karya ilmiah. Oleh karena itu penelitian
sebelim melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan
yang ada.
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam
penelitian ini adalah tentang sejarah, eksistensi dan faktor pendukung serta
perkembangan LDII yang di rumuskan berikut:
1. Bagaimana Sejarah berdirinya LDII di Kelurahan Mendahara Ilir?
2. Bagaimana Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir?
3. Bagaimana Perkembangan LDII di Kelurahan Mendahara Ilir?
7 Wawancara pak Baso’ sebagai ketua LDII
4
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya membahas tentang Sejarah dan Eksistensi LDII di
Keluruhan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung
Timur. Yang mana penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian yaitu:
1. Sejarah LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara.
2. Tentang Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan
Mendahara.
3. Bagaimana perkembangan LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan
Mendahara.
D. Tujuan Penelitian
Setelah mengetahui pokok-pokok permasalahan dari penelitian ini maka
tujuan yang ingin penulis capai dari kajian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejarah berdrinya LDII di Kelurahan Mendahara.
2. Untuk mengetahui keberadaan LDII di Kelurahan Mendahara.
3. Untuk mengetahui perkembangan LDIIdi Kelurahan Mendahara.
E. Manfaat Penelitian
Sebagaimana tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, maka manfaat
yang penulis harapkan adalah:
1. Secara teoritis untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang
eksistensi dan perkembangan LDII di Kelurahan Mendahara.
2. Secara praktis
a. Untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi
penulis khususnya serta bagi pembaca.
b. Untuk menambah wawasan referensi pustaka dan dapat di gunakan
dalam penelitian dalam skala yang luas.
5
F. Tinjauan pustaka
Penelitian ini membutuhkan berbagai kajian sumber tertulis yang berasal
dari buku, hasil penelitian, maupun di luar itu, seperti artikel-artikel, jurnal dan
lainnya sehingga dapat menunjang dan memahami serta menunjukkan kemurnian
kajian penelitian. Penelitian mengenai Sejarah dan Eksistensi LDII sudah banyak
dikaji dalam bentuk buku, jurnal, atau karya ilmuan lain. Meskipun demikian,
penelitian yang fokus mengkaji Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan
Mendahara Ilir belum ada yang mengkaji. Sebagai bahan perbandingan, adapun
beberapa kajian yang bertema Sejarah dan Eksistensi LDII diantaranya:
Pertama “Konstruksi Sosial Jamaah Islam LDII Terhadap Ajaran Agama
Islam LDII Di Desa Wonorejo Kecamatan Tandus Kota Surabaya”. Tulisan
berbentuk Skripsi ini dihasilkan oleh Lukman Setiyawan menurut tulisan ini, LDII
pada awalnya perkembangannya secara fundamental memiliki konsep keagamaan
yang dikaitan dengan Darul Hadits sehingga mengalami pencekalan dan dilarang
untuk beredar. LDII yang dahulunya bernama LEMKARI dapat berdiri kembali
setelah didukung oleh partai politik yaitu GOLKAR. Permasalahan kemudian
muncul ketika ajaran dari Islam LDII masih dikaitan dengan ajaran Darul Hadits,
yang kemudian di bantah oleh anggota jamaah LDII sendiri. Sehingga menarik
untuk mengkaji konstruksi sosial jamaah Islam LDII terhadap ajaran agamanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konstruksi sosial jamaah islam LDII
terhadap ajaran agamanya beserta hubungan sosialnya di Desa Wonorejo
Kecamatan Tandus Surabaya. Secara teoritis-sosiologis, studi ini hendak mengkaji
makna konstruksi atas ajaran Islam LDII dengan menggunakan teori konstruksi
sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Proses ini berlanjut saat induvidu
mulai memahami dan menyakini ajaran Islam LDII, banyak cara yang di tempuh
antara lain belajar mengaji di masjid LDII dan masuk kedalam pondok pesantren
LDII. Terdapat kekhasan jamaah Islam LDII karena alasan bahwa apa yang
6
mereka kostruksikan tentang ajaran agamanya sesuai dengan apa yang diajarkan
oleh nabi Muhammad. 8
Kedua “Eksistensi Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Kelurahan
Pematang Sulur Kota Jambi”. Tulisan berbentuk Skripsi ini dihasilkan oleh
Hidayat, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan dari kelompok
Lembaga Dakwah Islam Indonesia merupakan sebagai suatu organisasi
Kemasyarakatan atau Lembaga Swadaya keagamaan yang berhimpun berbagai
dari potensi dan bertujuan memberi peningkatan bagi kualitas SDM Kota Jambi.
Adapun yang dilakukan oleh kelompok LDII dalam tata pengembangan
Organisasinya LDII di Propinsi Jambi. Sesuai dengan fungsi Lembaga Dakwah
Islam Indonesia sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang berhimpun potensi
bangsa dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan peran serta, sesuai
dengan perundangan-undangan yang berlaku.9
Ketiga “Kehidupan Sosial Keagamaan Anggota LDII di Desa Cokroyasan
Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo”. Tulisan berbentuk Skripsi ini
dihasilkan oleh Jauhar Ashfihani menurut tulisan ini menunjukkan bahwa: (1)
LDII merupakan lembaga keislaman sekaligus sebagai organisasi kemasyarakatan
yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits. Tujuan utama dari munculnya LDII
adalah ingin mengembalikan ajaran Islam sesuai Al-qur’an dan Hadits. Mereka
menganggap Islam di Indonesia sekarang ini telah bercampur dengan kebudayaan
nenek moyang. (2) Kehidupan Sosial Keagamaan anggota LDII di Desa
Cokroyasan Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo dalam hal pernikahan,
silaturahmi dan sholat berjama’ah pada dasarnya aturannya sama yaitu
8 Luksam Setiyawan ( Kontruksi Sosial Jamaah Islam Ldii Terhadap Ajaran Agama Islam LDII Di Desa Wonorejo Kecamatn Tandus Kota Surabaya) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
9 Hidayat (Eksitensi Lembaga Dakwah Islam Indonesia Di Kelurahan Pematang Sulur Kota Jambi). Fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan Islam IAIN Kota Jambi
7
berdasarkan Al-qur’an dan Hadits hanya saja dalam pelaksanaannya ada beberapa
hal yang berbeda.10
10 Jauhar Ashfihani, ( Kehidupan Sosial Keagamaan Anggota LDII Di Desa Cokroyasan Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo). Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
8
BAB II
KERANGKA TEORI
Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang bertujuan untuk
menghasilkan bentuk dan proses pengisahan atas peristiwa-peristiwa manusia
yang telah terjadi pada masa lampau.11 Dalam penelitian ini penulis menggunakan
konsep-konsep untuk menghubungkan antara landasan teori dengan kenyataan
yang terjadi sebagai landasan tempat pengambilan pembahasan yang berdasarkan
kenyataan-kenyataan yang terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dan
eksistensi LDII yaitu mendiskripsikan peristiwa-peristiwa disuatu daerah beserta
perkembangan. Dalam penelitian ini peneliti berharap dapat menyajikan sebuah
penjelasan tentang Sejarah dan Esistensi LDII.
1. Teori diFusi
Sejarah merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
yang mempunyai bukti atau fakta-fakta sejarah. Sejarah juga terbagi dua bagian
yaitu sejarah sebagai kisah dan sejarah sebagai peristiwa. Sejarah sebagai kisah
adalah sejarah dalam pengertian subyektif karna peristiwa masa lalu itu telah
menjadi pengetahuan manusia sedangkan sejarah sebagai peristiwa merupakan
sejarah secara objektif sebab peristiwa masa lampau itu sebagai kenyataan yang
masih diluar pengetahuan manusia. Sebab lapangan sejarah meliputi segala
pengalaman manusia yang mengungkapkan fakta mengenai apa, siapa, kapan,
dimana, dan sebagai sesuatu yang telah terjadi.12
Di sini penulis menggunakan Teori difusi menurut teori ini kebudayaan
manusia itu pangkalnya satu, dan di satu tempat yang tertentu, yaitu pada waktu
mahluk manusia baru saja muncul di dunia ini. Kemudian kebudayaan induk itu
berkembang, menyebar, dan pecah ke dalam banyak kebudayaan baru, karena
pengaruh keadaan lingkungan dan waktu. Dalam proses memecah itu bangsa-
bangsa pemangku kebudayaan-kebudayaan baru tadi tidak tetap tinggal terpisah.
11 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta : Logos,1999), hlm 17 12 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta : Logos,1999), hlm 1
9
Sepanjang masa dimuka bumi ini senantiasa terjadi gerak perpindahan bangsa-
bangsa yang saling berhubungan serta pengaruh-mepengaruhi. 13 Jadi organisasi
LDII disinyalir akar kesejarahan dengan Darul Hadits/ islam jamak yang di
dirikan H. Nurhasan al-Ubaidah Lubis pada tahun 1951. Madigol pernah
bersekolah di SR (sekolah rakyat), setelah itu dia belajar dengan kyai al- Ubaidah
dari Batu Ampar kegiatannya mengaji dan melakukan wirid di sebuah kuburan
keramat, nama gurunya itulah kemudian dipakai dibelakang namanya.
Pada tahun 1972 ia berangkat haji, dan sepulang dari itu namanya menjadi
H. Nurhasan al- Ubaidah adapun lubis itu adalah panggilan pada muridnya,
singkatan dari “luar biasa”. Untuk menyatakan kedudukannya, maka di depan
namanya ditambah kata Imam dan di belakangnya di tambah nama Amir. Pada
tahun 1933 dan pendapat lain1937/1983 ia berangkat lagi ke Mekkah, menurut
pendapat pertama ia belajar Hadits Bukhori-Muslim kepada Syeh Abu Umar
Hamdani dari Marokko. Ia juga belajar di Madrasah Darul Hadits yang tidak jauh
dari masjidil haram. Nama darul hadits ini yang kemudian di pakai untuk nama
pesantrennya kelak. Menurut pendapat ini, berdasarkan cerita H. Khoiri yang
bermukim di sana, bahwa Nurhasan tidak jelas kerjanya. Hanya karena sering
muncul di Masjidil Haram, akhirnya ia diizinkan tinggal di asrama yang dipimpin
oleh H. Khoiri. Menurutnya juga, kemungkina besar Nurhasan masuk pondok
perdukunan yang saat itu masih cukup banyak di Saudi Arabiyah. Di kuatkan lagi
dengan konfirmasi Khozin ke Mekkah, maka datanglah berita dari Syekh
Muhammad Abdul Hadi, Direktur Madrasah Darul Hadits di Mekkah dan Syekh
Abdullah bin Muhammad bin Humaid, Direktur Umum Inspeksi Agama di
Masjidil Haram bahwa tidak benar ada orang yang bernama Nurhasan Al-Ubaidah
yang belajar di sana antara tahun 1929-1941. Madrasah itu sendiri baru didirikan
pada tahun 1956. Apabila diperhatikan, pendapat kedua ini lebih identuk dengan
Nurhasan, bila dirunut kepada latar belakang kesenangannya pada masalah-
masalah bid’ah dan perdukunan. Apalagi dengan adanya informasi langsung dari
Mekkah bahwa Madrasah Darul Hadits baru berdiri pada tahun 1956, itu artinya
13 Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi, ( Penerbit Universitas Islam, 1982), hlm 111
10
beberapa tahun setelah Nurhasan meninggalkan Mekkah, tepatnya pada tahun
1941. Sepulang dari Mekkah ia membuka pengajian di kediri. Pondok yang ia
asuh pada mulanya biasa-biasa saja, baru pada tahun 1951 diproklamasikan
dengan nama Darul Hadits. Dari pondok inilah H. Nurhasan memulai penyebaran
dakwahnya.14 Dari teori ini dapat dijelaskan bahwa Lembaga Dakwah Islam
Indonesia dapat merubah cara atau pola hidup masyarakat dengan adanya
organisasi ini.
2. Sejarah Sosial
Kata sejarah dari bahasa Arab yaitu syaratun yang artinya pohon, sedangkan
dalam Bahasa Inggris sejarah adalah history yang artinya masa lampau. Bahasa
Yunani Historia yang berarti ilmu. Dan Bahasa Jerman Geschicte sesuatu yang
terjadi pada masa lampau umat manusia yang harus berkembang dari tingkat yang
sederhana ketingkat yang lebih maju.15 Selanjutnya menurut Cicero ia
mengatakan bahwa sejarah adalah guru kehidupan (magistra vitae). Selanjutnya ia
mengatakan pula bahwa sejarawan haru menceritakan kebenaran. Penjaga sejarah
harus takut pada kepalsuan dan tidak takut pada kebenaran.16
Menurut Sartono Kartodirdjo mengatakan bahwa sejarah sebagai sebuah
peristiwa kemanusiaan tentunya akan meninggalkannya, selain bukti-bukti
peristiwa juga nilai-nilai kemanusian yang terkandung di dalamnya.17
Sejarah memiliki beberapa bagian di antaranya sejarah sosial. Sejarah sosial
menurut Hobsbwon mengatakan bahwa sejarah sosial menunjuk ke sejarah kelas
miskin dan kelas rendahan, dan lebih khusus menunjuk ke sejarah gerakan sosial.
Dapat di khususkan lagi menujuk sejarah gagasan sosial dan organisasi sosial.18
14 Ottoman, Asal Usul Perkembangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia(Ldii). (Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam) vol 14 No 2 (2014). Hlm 20
15 William H. Frederick, pemahaman sejarah indonesia. (Lembaga Penelitian Pendidikan Ekonomi Dan Sosial). hlm 2
16 M. Dien Madjid, Ilmu Sejarah ( Jakarta: Prenada Media Group, 2014). hlm 15 17 M. Dien Madjid, Ilmu Sejarah ( Jakarta: Prenada Media Group, 2014). hlm 12 18 Harianti, Penulisan Sejarah Sosial No 1 (2000) . hlm 14
11
3. Eksistensi
Secara etimologi, eksistensialisme berasal dari kata eksistensi, eksistensi
berasal dari bahasa inggris yaitu excitence, dari bahasa latin existere yang berarti
muncul, ada, timbul, memilih keberadaan aktual. Eksitensi dalam kamus besar
indonesia adalah keberadaan, adanya, keadaanya, kehidupan. Menurut ilmiah
eksistensi adalah keberadaan wujud yang nampak adanya suatu yang
membedakan antara sutu benda dengan benda yang lain.19
Dalam penelitian ini yang di maksud dengan eksistensi adalah keberadaan
LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung
Jabung Timur. Guna untuk mengetahui keberadaan LDII serta mengetahui ajaran
yang di lakukan LDII.
4. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)
Sejarah Indonesia sebelum masa prakemerdekaan sampai kemerdekaan
banyak agama dalam masyarakat ialah MUI, Muhammadiyah, dan NU salah
satunya ialah LDII. LDII di sinyalir mempunyai akar kesejarahan dengan Darul
Hadits/ Islam Jama’ah yang di dirikan oleh H. Nurhasan al-Ubaidah lubis pada
tahun 1951. Jauh sebelum nama LDII terkenal, dikenal dengan nama seperti:
Darul Hadits, Islam Jama’ah, Jajasan Pendidikan Islam Djama’ah (JPID), Gugus
Depan Pramuka Khusus Islam, LEMKARI dan YAKARI (di Jawa Tengah) lalu
LDII untuk seluruh Indonesia. Setelah aliran ini di larang pada tahun 1971,
kemudian berganti menjadi LEMKARI pada tahun 1972, selanjutnya tahun 1981
menjadi Lembaga Karyawan Dakwah Islam kemudian berganti nama lagi dengan
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) tahun 1990 sampai sekarang.20
Lembaga Dakwah Islam Indonesia memiliki misi untuk berdakwah kepada
masyarakat luas dimana dakwah mereka ditujukan untuk mengembalikan ajaran
19 Bimo Mahendra, Eksistensi Sosial Remaja Dalam Instagram ( Jurnal Visi Komunikasi) vol 16 No 01 (2017). Hlm 151
20 Ottoman, Asal Usul Perkembangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia(Ldii). (Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam) vol 14 No 2 (2014). Hlm 18-20
12
Islam yang menurut mereka sudah bercampur baur dengan kebudayaan nenek
moyang, mereka menjadikan dasar Al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman dari
dakwah mereka sehingga tidak jarang banyak masyarakat yang beranggapan
organisasi ini kaku dan tidak menerima landasan hukum selain al-Qur’an dan
Hadits.21
Perkembangan LDII sekarang, dapat di lihat dari beberapa periode pertama
sekitar tahun 1940-an, ini adalah masa awal H. Nurhasan (Maligol)
menyampaikan ilmu Mangul-Musnad-Musttashi yaitu al-qur’an dan Hadits.
Periode kedua tahun 1951, adalah masa membangun asrama pengajian Darul
Hadits berikut pesantren-pesantren di Jombang dan Kediri. Periode ketiga tahun
1960, adalah masa periode bai’at kepada Madigol. Yaitu ketika ratusan Jama’ah
pengajian Asrama Mangul Qur’an dan Hadits di Desa Gading.22Selanjutnya
periode keempat, penyebaran doktrin bai’at dan mengajak anggota sebanyak-
banyaknya, setelah masa bai’at sang Madigol atau masa LEMKARI sampai
dengan saat LEMKARI dibekukan di seluruh Jawa Timur atas desakan keras
Majelis Ulama Indonesia (MUI). Periode kelima, masa LEMKARI berganti nama
tahun 1990/1991 menjadi LDII hingga sekarang. Masa ini disebut masa
kemenangan, sebab LDII berhasil go-internasional.
Keberadaan LDII sangat berkembangan luas sampai sekarang dan mulai
menyebar ke Jambi. Jambi termasuk salah satu miniaturnya Indonesia, karena
pada saat itu hampir seluruh suku yang ada di indonesia terdapat di Kota Jambi.
Pada dasarnya, belum ada data yang dapat di jadikan acuan untuk mengetahui
secara pasti kapan LDII berdiri di Kota Jambi. Namun, dari beberapa sumber yang
layak mengatakan bahwa lembaga ini telah ada sejak akhir tahun 70-an atau awal
tahun 80-an. Dalam kiprahnya di tengah masyarakat, LDII Kota Jambi memiliki
tempat tersendiri yang terpisah dari masyarakat lingkungan sekitar. Berdasarkan
21 Wawancara pak Baso’ sebagai ketua LDII 22 Ottoman, Asal Usul Perkembangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia(Ldii).
(Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam) vol 14 No 2 (2014). Hlm 21-22
13
pada pengamatan awal dilokasi dimana LDII berada dalam menjalankan aktivitas
sosial keagamaan, jama’ah LDII terkesan tertutup bagi umat Islam Sekitarnya.23
Menurut K. H. Zainuddin M.Z bahwa LDII adalah aliran yang pernah
dilarang oleh pemerintah, tetapi karna berjanji akan berbenah diri, maka kehadiran
dan gedungnya di Kota Kediri diresmikan Menteri Dalam Negeri Rudini saat itu.
LDII adalah wajah baru dari Darul Hadits, Islam Jama’ah, atau LEMKARI yang
keberadannya perlu di kaji masyarakat dan pemerintah.
Sementara itu, Lembaga Pengkajian dan Penelitian Islam (LPPI) berpendapat
bahwa “LDII adalah penjelmaan atau wajah baru dari paham agama yang berakar
kesejarahan dari Darul-Hadits, Islam Jama’ah yang secara resmi telah dilarang
oleh Pemerintah RI berdasarkan Surat Ketetapan dari Jaksa Agung tahun 1971:
dan LDII adalah nama baru dari LEMKARI pada tahun 1981”.
Memperhatikan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi
Kemasyarakatan, Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1986, Peraturan Mentri
dalam Negeri Nomor, 33 tahun 2012 dan surat dari Ketua Lembaga Dakwah
Islam Indonesia (LDII) Nomor SUM-07/E.5/XI/2014, tanggal 04 November 2014
perihal permohonan izin terdaftar, setelah diadakan penelitian dokumen/berkas
dan penelitian lapangan, dengan ini Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat.
Dapat menerima Pernyataan Klarifikasi tingkat Nasional dan Dewan
Pimpinan LDII Pusat, yang menyatakan bahwa:
a) LDII telah mengganut pradigma baru
b) LDII bukan penerus Islam Jama’ah/ Darul Hadits ataupun
mengajarkan ajaran Islam Jama’ah.
c) LDII tidak menggunakan atau menganut sistem ke-amiran.
d) LDII tidak menggagap orang Islam diluar kelompok orang kafir
atau najis.
23 Sya’roni, Jamaah Islam Eksklusif (Studi Terhadap Pola Interaksi Sosial Jammah LDII Kota Jambi) . Vol.20 No.2 . hlm 96
14
e) LDII bersedia bersama dengan ormas-ormas Islam lainnya,
mengikuti landasan berfikir keagamaan sebagaimana yang di
tetapkan MUI.
1. Mengharuskan agara Klarifikasi dilakukan juga oleh pengurus LDII
tingkat provinsi Kabupaten/ Kota. Sebagaimana yang dilakukan
Dewan Pimpinan Pusat LDII ke Pada MUI Pusat.
2. Menyarankan agar Dewan Pimpinan Pusat sesegera mungkin
melakukan Munas/Rakernas dan membuat keputusan mengenai hal
tersebut sehingga terjadi persamaan persepsi dimana klarifikasi LDII
sampai pada tingkat yang terbawah.
Data ini di ambil dari SK MUI Pusat tentang keberadaan organisasi
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
SK ini dapat di lihat bagian Lampiran 1
LDII di Mendahara Ilir sendiri berdiri pada tahun 1979 dengan dengan
nama Lemkari. Dan seiring hasil Mubes IV Lemkari di Jakarta, Lemkari berubah
menjadi nama LDII dan dapat diakui MUI Pusat. Di Kelurahan Mendahara Ilir ini
diketuai oleh H. Mursidin dari tahun 1972 dan di lanjutkan H. Dawik dan di
lanjutkan Lagi dengan H. Renreng (Kepala Parit Gantung) setelah H. Renreng
wafat digantikan dengan salah anggota LDII yaitu H. Padang dan di lanjutkan lagi
oleh Baso’ Palettei sampai sekarang. Sesuai dengan Keputusan Terdaftarnya
Lembaga Dakwah Islam Indonesia Oleh Badan Kersatuan Bangsa Dan Politik
Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Lembaga
Dakwah Islam Indonesia yang Berdiri Tanggal 01 Juli 1972 Beralamat Jln.
Petrochina Blok B Desa Pandan Sejahtera Kec. Geragai Kab. Tanjung Jabung
Timur. Telah terdaftar sebagai Organisasi Kemasyarakatan Lembaga Swadaya
Masyarakat surat Keterangan ini berlaku sejak tanggal ditandatangani sampai
dengan tanggal 13 November 2019. SK ini dapat di lihat bagian Lampiran.
Di Kelurahan Mendahara Organisasi LDII mempunyai struktur organisasi
yang sesuai dengan tingkat kepengurusannya.
a. Kepengurusan di tingkat Nasional, selanjutnya di sebut Dewan
Pimpinan Pusat atau di singkat DPP;
15
b. Kepengurusan ditingkat Provinsi, selanjutnya di sebut Dewan Pimpinan
Wilayah atau disingkat DPW;
c. Kepengurusan di tingkat Kabupaten/ Kota, selanjutnya di sebut
Pimpinan Daerah atau di singkat DPD;
d. Kepengurusan di tingkat Kecamatan, selanjutnya di sebut Pimpinan
Cabang atau di singkat PC; dan
e. Kepengurusan di tingkat Desa/ Kelurahan, selanjutnya di sebut
Pimpinan Anak Cabang di singkat PAC.24
Sedangkan Organisasi LDII berdiri di Kelurahan Mendahara Ilir
Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur menurut Surat
Keputusan. No. KEP-002/E.5/III/2018. DPD LDII membuat keputusan tentang
pengesahan Komposisi dan Personalia Pimpinan Cabang LDII Kecamatan
Mendahara Periode 2018-2023 di tetapkan pada tanggal 01 Maret 2018 dan di
Ketuai oleh Bapak Baso’ Palettei dengan Wakil Sudirman demi untuk
melaksanakan amanat dan tugas organisasi kepada Bangsa dan Negara. SK ini
juga dapat di bagian Lampiran 2
Lembaga Dakwah Islam Indonesia sebagai Organisasi yang bergerak
dibidang dakwah dan pendidikan agama, harus cepat tanggap mengisi setiap
peluang yang dapat meningkatkan peran serta semua unsur dalam Lembaga
Dakwah Islam Indonesia guna mempercepat terwujudnya cita-cita leluhur bangsa
indonesia.
Sebagai organisasi kemasyarakatan yang bernafas Islam, Lembaga Dakwah
Islam Indonesia (LDII) harus menumbuh kembangkan motivasi keagamaan dalam
setiap keadaan dan bertindak proatif sehingga nilai-nilai keagamaan tersebut akan
menjadi dasar dan arah bagi kegiatan organisasi, induvidu pengurus, anggota serta
masyarakat dan bangsa Indonesia, maka disusunlah anggaran dasar Lembaga
Dakwah Islam Indonesia.
24 Berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Nomor: KEP- 06/ MUNAS VII LDII ( Tentang Perubahan AD-ART LDII)
16
a. Anggaran Dasar Lembaga Dakwah Islam Indonesia
Dalam Anggaran Dasar (AD) ini yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Peraturan organisasi atau disingkat PO adalah atturan pelaksanaan
organisasi yang merinci lebih lanjut ketentuan-ketentuan yang ada
dan/atau belum di atur dalam AD/ART organisasi.
2. Anggota adalah pengurus Organisasi serta anggota tetap Organisasi ini
bernama Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) sebagai kelanjutan
organisasi sosial kemasyarakatan Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Lembaga Dakwah
Islam Indonesia atau di singkat dengan AD/ART adalah dasar
tertinggi yang meningkat pengurus organisasi serta anggota tetap
dalam menjalankan hak dan kewajiban dalam organisasi.
4. maupun tidak tetap yang menjalankan hak dan kewajiban Organisasi
sesuai dengan Anggaran Dasar dan ART.
5. Pengurus adalah anggota tetap yang terpilih dalam musyawarah
tertinggi pada tiap tingkat kepengurusan Organisasi untuk mencapai
maksud dan tujuan organisasi.
6. Majelis adalah organ yang dibentuk pengurus untuk melaksanakan
ibadah mahdroh dan ghoiru mahdhoh organisasi serta dapat membuat
keputusan.
7. Badan adalah organ yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pokok
keorganisasian Organisasi serta dapat membuat keputusan.
8. Kelompok kerja atau disingkat Pokja adalah organ yang dibentuk
pengurus untuk melaksanakan tugas khusus Organisasi.
9. Organisasi kepakaran adalah organ yang dibentuk pengurus untuk
menjalankan tugas khusus sesuai kepakarannya dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
17
10. Organisasi Otonom adalah organisasi yang dibentuk oleh pengurus
ditingkat Pusat dan dapat mengatur rumah tangga sendiri dalam
rangka mencapai maksud dan tujuan organisasi.25
b. Anggaran Rumah Tangga (ART) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)
Disini LDII mempunyai Anggaran Rumah Tangga (ART) sebagai bukti
dari organisasi yang terdiri
1. Keanggotaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia terdiri dari anggota
tetap dan tidak tetap yang biasanya disebut Simpatisang. Berdasarkan
hail wawancara dengan bapak Baso’ Palettei menjelaskan bahwa
anggota tetap LDII berjumlah 200 orang dan anggota tidak tetap 80,
yang mana Anggota tetap adalah anggota yang tercantum dalam
organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia sedangkan anggota
tidak tetap anggota yang di tentukan dalam organisasi lazimnya warga
adalah warga yang ikut dalam kegiatan dakwah keagamaan dan
pendidikan kemasyarakatan yang diselenggarakan oleh Lembaga
Dakwah Islam Indonesia.
2. Kewajiban setiap anggota menghayati dan melaksanakan prinsip-
prinsip yang tertuang dalam pradiqma Lembaga Dakwah Islam
Indonesia.
3. Hak Anggota setiap anggota berhak memperoleh perlakuan yang sama
dari LDII, memperoleh pelayanan, perlindungan pendidikan,
pelatihan, bimbingan, memperoleh penghargaan sesuai dengan
prestasinya, dan menghadiri rapat anggota, mengemukakan pendapat,
mengajukan pertanyaan, memberikan saran atau pendapat. Sesuai
dengan pembangunan, serta melakukan pembela diri terhadap
keputusan yang dikeluarkan Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
25 Berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Nomor: KEP- 06/ MUNAS VII LDII ( Tentang Perubahan AD-ART LDII)
18
4. Pemberhentian Anggota berhenti mengundurkan diri atas permintaan
diri sendiri secara tertulis, diberhentikan, meninggal dunia atau
anggota dapat diberhentikan karena tidak lagi memenuhi syarat
sebagai anggota, melanggar Anggaran Dasar Rumah Tangga,
keputusan Musyawarah Nasional, melaksanakan tindakan atau
perbuatan tercela dan tindak pidana, serta melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan keputusan dan kebijakan Pimpinan Lembaga
Dakwah Islam Indonesia.
5. Prosedur tetap ketentuan prosedur tetap atau tata cara menjadi
anggota, perlindungan hak, dan pelaksana kewajiban dan saksi
disiplin.
c. Sistem Keanggotaan Kelompok LDII
Berdasarkan AD sarat untuk menjadi LDII adalah warga Negara Indonesia
RI yang :
1. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945;
3. Menyatakan dengan suka rela menjadi anggota LDII;
4. Menerima dan menyetujui dan taat terhadap AD Dan ART LDII,
serta seluruh keputusan musyawarah / rapat dan peraturan
Organisasi.
5. Bersedia mengikuti segala kegiatan sesuai dengan Program Kerja
Organisasi.
d. Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)
Setelah berdirinya Organisasi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir
Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Organisasi ini
mempunyai maksud dan tujuan, sifat, visi dan misi, fungsi, tugas, sasaran, upaya,
prinsip, nilai-nilai maupun sasaran dalam menjalankan tata kerja organisasi ini
adalah sebagai berikut:
a. Organisasi
Berdasarkan SK DPD LDII Kabupaten Tanjung Jabung Timur No 05 Maret
2018 tentang Organisasi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kec. Mendahara Kab.
19
Tanjung Jabung Timur, dengan susunan organisasi Lembaga Dakwah Islam
Indonesia. Dengan susunan organisasi LDII terdiri dari:
PENGURUS HARIAN
1. Kepala
2. Wakil
3. Sekretaris
4. Wakil sekretaris
5. Bendahara
SUBSEKSI-SUBSEKSINYA
1. Seksi Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi
2. Seksi pendidikan agama dan dakwah
3. Seksi pemuda, olahraga dan seni budaya
4. Seksi koperasi wirausaha dan tenaga kerja
5. Seksi peranan wanita dalam kesejahteraan
b. Maksud
Lembaga Dakwah Islam Indonesia bermaksud melakukan atau
melaksanakan, dan berperan serta menghimpun seluruh potensi bangsa, yang
memiliki persamaan cita-cita, wawasan, dan tujuan sehingga memiliki satu visi
dan persepsi dalam menggalang persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
dasar 1945.
c. Tujuan
Sesuai dengan visi, misi, nilai-nilai, tugas pokok dan fungsi LDII maka
tujuan yang akan dicapai adalah:
Meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
yang islam, serta turut dalam pembangunan manusia seutuhnya, yang di landasi
oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, guna mewujudnay
masyarakat madani di Kelurahan Mendahara Ilir yang demokratis dan berkeadilan
sosial berdasarkan pancasila.
d. Sifat
20
Lembaga Dakwah Islam Indonesia merupakan wahana bagi pendidikan
dakwah keagamaan dan lembaga kemasyarakatan dalam arti luas dan terpadu,
bersifat indenpenden, mandiri, terbuka, moderat, majemuk, dan setara, guna
mewujudkan kebahagian hidup berdasarkan keselarasan, keserasian, serta
keseimbangan dunia dan akhirat.
e. Visi
Untuk mencapai tujuan dan mewujudkan sasaran, Lembaga Dakwah Islam
Indonesia Mempunyai Visi sebagai berikut:
Mewujudkan organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia menjadi
profesional dan berwawasan luas, mampu membangun potensi SDM dalam
mewujudkan masyarakat Kelurahan Mendahara yang melaksanakan ibadah Allah
menjalankan tugas sebagai hamba Allah untuk memakmurkan bumi dan
membangun masyarakat madani dengan kerja giat, rukun, kompak dan dapat
berkerjasama yang baik dilingkungan Kelurahan Mendahara.
f. Misi
Sejalan dengan Visi tersebut diatas, maka misi LDII diatas adalah:
1. Memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat
Kelurahan Mendahara Ilir melalui dakwah, pengajian,
memahaman, dan penerapan ajaran islam yang dilakukan secara
menyeluruh, berkesinambungan dan terintergrasi sesuai peran,
posisi, tanggung jawab profesi sebagai komponen dilingkungan
Kelurahan Mendahara.
2. Meningkatkan SDM agar lebih berkualitas dan berwawasan luas
melalui aktivitas pembinaan serta kaderisasi yang
berkesinambungan.
3. Meningkatkan potensi ekonomi masyarakat dengan membina
berbagai aktivitas ekonomi praktis berbasis koperasi untuk
kebutuhan masyarakat.
21
g. Fungsi Organisasi LDII
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, LDII melaksanakan fungsi-
fungsi sebagai berikut:
1. Melakukan dakwah secara berkesinambungan, khoprensif, dan
terprogram dengan menggunakan AL-Qur’an dan Hadits sebagai
sumber utama materi agama.
2. Mendorong nilai-nilai agama islam dan nilai-nilai budaya sebagai
sumber etika masyarakat islam dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
3. Mendorong menngkatkan kualitas hidup masyarakat islam dalam
menjadikan pancasila sebagai ideologi negara.
4. Mendorong peningkatan kulitas hidup masyarakat islam secara
merata diseluruh wilayah Indonesia dan Kelurahan Mendahara Ilir
pada khususnya.
5. Mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia islam
melalui peningkatan akan kesumber-sumber pendidikan, pelatihan
dan program pengembangan lainnya.
6. Mendorong partisifasi masyarakat islam dalam pembangunan sosial
ekonomi bangsa dan bernegara.
7. Meningkatkan kerukunan sosial antar pemeluk agama, suku dan
kelompok kelompok masyarakat lain melalui dialog dan kerjasama
dengan prinsip, kebersamaan, kesetaraan, toleransi dam saling
menghormati.
h. Tugas pokok Organisasi LDII
Berdasarkan anggaran dasar LDII, maka LDII mempunyai tugas pokok
sebagai berikut:
Melaksanakan dakwah agama islam dengan berpedoman pada kitab suci
AL-Qur’an dan sunnah rosul dengan segenap aspek pengelamannya dan
penghayatannya beragama agar dapat memberikan hikmah dan dorongan untuk
mewujudkan tujuan organisasi.
i. Sasaran
22
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kegiatan dakwah islam secara merata diseluruh
Kelurahan Mendahara.
2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat islam secara merata.
3. Meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai islam yang
berasal dari sumber-sumber ajaran islam yang murni.
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat islam dalam berbagai program
pembangunan.
5. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat islam di Kelurahan
Mendahara.
6. Meningkatkan kerukunan beragama dan kesetiakawanan nasional.
j. Prinsip
Lembaga Dakwah Islam Indonesia dalam menjalankan dakwahnya
memiliki prinsip-prinsip dakwah untuk mencapaikan tujuan organisasi. Prinsip-
prinsip dakwah sebaimana di maksud dituangkan ke dalam naskah sendiri yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan oleh Anggaran Dasar.
k. Nilai-Nilai
Dalam menjalankan misi guna mencapai visinya, LDII mengembangkan
nilai-nilai yang menjadi pondasi bagi setiap kegiatan dan menjadi motip utama
atau niat bagi setiap warganya. Nilai-nilai LDII adalah sebagai berikut:
1. atau golongan. Untuk mewujudkan empat cita luhur bangsa indonesia
yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.
2. Memiliki hati yang terbuka untuk bersikap toleran Memiliki sikap dasar
dan faham keagamaan yang bersumberkan pada Al-Qur’an dan Hadits.
3. Memilki jiwa nasionalisme dengan keiklasan untuk menempatkan
tujuan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dalam tenggang
rasa dalam menhadapi perbedaan pandangan.
4. Memilki sifat adil, jujur, lurus dalam menjalani perannya baik sebagai
individu maupun sebagai warga negara.
23
5. Memiliki kompetensi untuk menyeimbangkan tindakan dan prilaku
dalam menjalankan pengabdian kepada Allah, berintraksi sesama umat
manusia dan memperkuat alam semesta/ lingkungan hidup.
6. Memiliki sifat integrasi, keberanian dan konsistensi dalam
menyuarakan kebenaran meskipun dalam situasi sulit.
7. Memiliki kompetensi utnuk bersifat moderat dalam merumuskan
pendapat, pemikiran dan perbuatan.
8. Memberikan komitmen untuk mendukung dan menjalankan keputusan-
keputusan organisasi.
e. Cara Mencapai Tujuan Dan Sasaran Dalam Menjalankan Kinerja
Organisasi LDIII
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah disusun, di tetapkan
berbagai kebijakan dan program. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan bersama untuk sebagai pedoman dalam mencapai
tujuan sekumpulan kegiatan yang secara sistematis dan terpadu akan dilaksanakan
oleh satu biro atau lebih yang sesuai dengan kompetensi biro dalam organisasi
LDII dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisai.
1. Kebijakan Kinerja LDII di Kelurahan Mendahara Ilir menurunkan program-
program sebagai berikut:
Berdasarkan kinerja LDII di Kelurahan Mendahara Ilir meliputi sebagai
berikut :
a. Peningkatkan Kinerja Organisasi
Peningkatan kinerja organisasi adalah upaya keorganisasian yang sistematis
dan sinergis, serta diarahkan agar LDII sebagai organisasi kemasyarakatan dapat
memberikan ruang gerak dan ruang- ruang partsipasi, serta suasana kondusif bagi
peran internal LDII sebagai wadah seluruh anggota dan proses untuk mewujudkan
peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas hidup dan peningkatan kualitas
peran serta anggota LDII dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
24
Secara internal, LDII di Kelurahan Mendahara sendiri diharapkan mampu
mensosialisasikan seluruh peran internalnya dan berupaya seoptimal mungkin
meningkatkan peran serta sosial dan kemasyarakatannya sebagai kontribusi LDII
di Kelurahan Mendahara Ilir untuk mempercepat tercapainya visi Kelurahan
Mendahara Ilir.
b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
Peningkatan kualitas SDM ini merupakan upaya sistematis dan sinergis
yang di arahakan bagi peningkatan kulitas SDM dalam rangka membentuk SDM
sebagai sumber daya pembangunan. Sehingga menjadikan nilai-nilai agama
sebagai landasan motivasi dan inovasi, pembentukan prilaku dan intergrasi secara
pola pikir dan wawasan serta penalaran yang luas.
1. SDM sebagai insan adalah membentuk peningkatan melalui kualitas insan
yang mengutamakan nilai-nilai iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, beraklaq mulia, amanah, sadar akan harga diri pribadi dan bangsa,
memiliki kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. SDM sebagai sumber pembangunan adalah membentuk kualitas melalui
sumber daya manusia sebagai sumber daya pembangunan yang memiliki pola
pikir, pola etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, disiplin, profesional,
memiliki kemampuan memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang berwawasan lingkungan dan kemampuan manajemen.
c. Peran serta sosial dan kemasyarakatan
Peran serta sosial dan kemasyarakatan diarahkan untuk meningkatkan
kualitas peran serta bernegara. Masyarakat islam yang mayoritas memiliki potensi
besar dalam memfasilitasi bahkan mempercepat tercapainnya cita-cita
pembangunan bangsa dan negara. Partisipasi mereka dalam setiap kegiatan
pembangunan merupakan kontribusi nyata dan partisipasi aktiv dalam
memanfaatkan peluang yang telah disediakan oleh pemerintah.
Secara internal anggota LDII terus menerus ditingkatkan pemahaman dan
pelaksanaan penerapan hak dan kewajibannya secara bertanggung jawab sebagai
warga negara, yang secara simultas dan advokasi organisasi untuk menegakkan
penerapan hak dan kewajiban warga negara sebagai bagisan dari fungsi organisasi,
25
serta membela hak-hak anggotanya. Secara eksternal, kegiatan lembaga dakwah
dan induvidu anggota LDII diarahkan untuk memberikan kontribusi bagi
terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian yang berjudul Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan
Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjunh Jabung Timur peneliti
menggunakan penelitian yang berbentuk Deskriptif Kualitatif (Penelitian
Lapangan). Penelitian Deskriptif ini bermaksud mendeskripsikan atau
menggambarkan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang
diteliti. Dalam penelitian ini penulis telah mendeskripsikan bagaimana sejarah
LDII, eksistensi serta perkembangannya di Kelurahan Mendahara.
Metode penelitian sejarah lazim juga disebut metode sejarah. Metode itu
sendiri berarti cara, jalan, atau petunjuk pelaksana atau petunjuk teknis. Metode
disini dapat dibedakan dari metodologi, sebab metodologi adalah science of
methods yakni ilmu yang membicarakan jalan. Adapun yang dimaksud dengan
penelitian, menurut Florence, adalah penyelidikan yang seksama dan teliti
terhadap suatu subjek untuk menemukan fakta-fakta guna menghasilkan produk
baru, untuk memecahkan suatu masalah, atau untuk menyokong atau menolak
suatu teori. Oleh karena itu, metode sejarah dalam pengertiannya yang umum
adalah penyelidikan atas suatu masalah dengan mengaplikasikan jalan
pemecahnya dari perspektif historik.
Pengetian yang lebih khusus, sebagaimana yang dikemukakan Gilbert J.
Bahwa metode penelitian sejarah adalah secara efektif, menilainya secara keritis,
dan mengajukan sintesis dari hasil yang dicapai dalam bentuk tertulis. Senada
dengan pengertian ini Louis Gottschalk menjelaskan metode sejarah sebagai
proses menguji dan menganalisis kesaksian sejarah guna menemukan data yang
otentik dan dapat di percaya, serta usaha sintesis atas data semacam itu menjadi
kisah sejarah yang dapat di percaya.26
26 Dudung Abdulrahman, Metodologi penelitian sejarah islam, ( Yogyakarta: Ombak, 2011), hlm. 103
26
27
Berdasarkan pengertian diatas, para ahli ilmu sejarah sepakat untuk
menetapkan empat kegiatan pokok di dalam cara meneliti sejarah. Istilah-istilah
yang digunakan bagi empat langkah itu yaitu : heuristik, kritik atau verifikasi,
interpretasi, dan historiografi.
Salah satu sumber yang dilakukan dalam penelitian sejarah adalah sumber
lisan. Terdapat dua kategori sumber lisan, yakni sejarah lisan (Oral History) dan
tradisi lisan (Oral Tradition). Sejarah Lisan atau disebut juga dengan ingatan lisan
merupakan ingatan tangan pertama yang dituturkan secara lisan. Seorang veteran
perang kemerdekaan Indonesia atau seorang diplomat pada masa perang
kemerdekaan Indonesia yang aktif berunding dengan Belanda merupakan sumber
sejarah lisan.27 Tradisi Lisan disebut juga dengan tradisi tutur atau cerita tutur,
dalam kepentingannya untuk merekonstruksi sejarah yang sudah lampau atau
agak lampau. Tradisi Lisan yang sering dipakai dalam penulisan sejarah biasanya
dalam bentuk cerita karna sejarah sendiri biasa disajikan dalam bentuk narasi. 28
Menurut Ibnu Khaldun dalam muqaddimah mendefisikan, bahwa: sejarah
adalah hasil upaya penemuan kebenaran, eksplanasi kritis tentang sebab dan
genesis kebenaran sesuatu serta kedalaman pengetahuan tentang bagaimana dan
mengapa peristiwa-peristiwa terjadi. Dengan demikian, telah di filosofis dan kritik
informasi adalah langkah-langkah yang cukup menentukan dalam penulisan
sejarah.29
Adapun menurut Sidi Gazalba, sejarah adalah gambaran masa lalu tentang
manusia dan sekitarnya sebagai mahluk sosial yang di susun secara ilmiah dan
lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsirandan penjelasan yang
memberi pengertian dan kepahaman apa yang telah berlalu itu. Dari beberapa
penjelasan diatas bahwa sejarah adalah kejadian masa lampau yang dilakukan
27 Sebagaimana pendapat Muhammad Arif yang di kutip oleh M. Tahpiz. Pengantar Kajian Sejarah, (Bandung: Yrama Widya, 2011), hlm 36
28 Sugeng Priyadi, Sejarah Lisan, ( Yogyakarta : Penerbit Ombak, 2017), hlm 18 29 Dudung Abdulrahman, Metodologi penelitian sejarah islam, ( Yogyakarta: Ombak,
2011), hlm 82
28
oleh manusia dan di kuatkan oleh fakta-fakta baik secara lisan maupun tulisan
langkah-langkah dalam metode sejarah sebagai berikut :
A. Metode Heuristik (Pengumpulan Data)
Heuristik berasal dari kata Yunani heurishein,artinya memperoleh.
Menurut G. J. Renier yang dikutip Dudung dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian Sejarah Islam yang menjelaskan bahwa, heuristik adalah suatu teknik,
suatu seni, dan bukan suatu ilmu. Oleh karena itu, heuristik tidak mempunyai
peraturan-peraturan umum. Heuristik seringkali merupakan suatu keterampilan
dalam menemuka, menangani dan memperinci bibliografi, atau mengklarifikasi
dan merawat catatan-catatan.30 Adapun jenis sumber dalam penelitian sejarah ada
dua :
1. Sumber Primer
Menurut Lofland dan Lofland sumber data utama dalam penelitian
kualitatif ialah kata-kata, atau tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya di
bagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik.31
Data Primer dalam data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh peneliti dari
sumber pertama atau utama.32 Sumber Primer merupakan kata-kata dan tindakan
orang-orang.
Sedangkan dalam sumber lisan, primernya ialah wawancara langsung
dengan pelaku atau saksi mata yang dalam hal ini adalah informan. Informan ini
merupakan narasumber tempat bertanya, yang jauh lebih mengetahui atau
menguasai. Dalam hal ini, peneliti telah mewawancarai ketua LDII, wakil,
sekretaris LDII, sahabat, serta anggota dan tokoh masyarakat yang berada di
Kelurahan Mendahara Ilir.
30 30 Dudung Abdulrahman, Metodologi penelitian sejarah islam, ( Yogyakarta: Ombak, 2011), hlm 104
31 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penalitian Sejarah Islam, (Yogjakarta : Ombak, 2011), hlm 103
32 Tim Penyusunan Buku Pedoman Skripsi, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Adab- Sastra dan Kebudayaan Islam (Jambi : UIN STS Jambi, 2011), hlm 42
29
Sumber Primer yang di maksud untuk dijadikan informan guna keakuratan
data pada penelitian skripsi ini adalah saksi hidup yang hingga saat sekarang ini
masih dapat diketahui keberadannya yang membantu penulis terkait permasalah
Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara.
2. Sumber Sekunder
Sumber sekunder yaitu data pendukung yang di kumpulkan, diolah dan
disajikan oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi atau jurnal. Data
yang dikumpulkan ini sebaiknya disebutkan secara rinci baik jenis, sumber,
maupun jangka waktunya jika memungkinkan. dari beberapa buku bacaan yang
memberikan komentar, analisis, kritik dan sejenisnya yang berkaitan dengan data
primer.33
Dengan demikian heuristik digunakan dalam penelitian ini untuk langkah
awal dalam penelitian yaitu sebagai data awal tentang Sejarah dan Eksitensi LDII
di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung
Timur. Dengan heuristik peneliti bisa menemukan data dengan cara tulisan dan
lisan, dengan cara tulisan peneliti bisa menemukan data dengan adanya dokumen,
seperti arsip-arsip pemerintahan, sedangkan dengan lisan peneliti bisa
menemukan data dengan wawancara langsung dengan informan.
Informan adalah orang yang memberikan informasi. Dalam penelitian
seseorang informan merupakan orang yang nomor satu setelah penelitian. Karena
tanpa informan, penulis mungkin akan buta dan akan kebingungan untuk
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan peneliti ini. Dalam penelitian ini
bentuk wawancara yang digunakan yaitu wawancara tidak terstruktur yang
bertujuan untuk subjek penelitian atau narasumber lebih bebas menggunakan
pendapatnya dan tidak terkesan mengajari kepada informan. Bentuk wawancara
ini juga dilakukan dengan santai, informal dan tidak ada terkanan psikologis,
karna wawancara yang mendalam untuk memperoleh data yang menyeluruh. Dan
33 Tim Penyusunan Buku Pedoman Skripsi, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Adab- Sastra dan Kebudayaan Islam (Jambi : UIN STS Jambi, 2011), hlm 42
30
untuk mempermudah memperoleh data dalam mengadakan wawancara, lebih baik
jika peneliti menggunakan alat bantu perekam suara maupun catatan kecil yang
menjadi alat utama wawancara yang baik. Disamping itu juga peneliti
menggunakan kamera untuk mengabdikan beberapa aktivitas yang berhubungan
dengan Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Catatan-catatan tersebut peneliti bisa dapatkan melalui observasi,
merupakan teknik awal yang peneliti gunakan untuk mendapatkan data yang
akurat berdasarkan permasalahan yang akan penulis teliti.
a. Observasi
Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati induvidu atau kelompok secara langsung.34 Metode observasi di
gunakan untuk mendapat gambaran umum tentang Sejarah dan Eksistensi LDII.
Di samping itu, metode observasi merupakan langkah yang baik untuk berintraksi
dengan masyarakat yang berkaitan dengan penelitian ini. Peneliti mencatat
peristiwa yang terjadi di lapangan dengan melihat hal-hal yang ada di lapangan.
Adapun yang menjadi objek pengamatan ialah Sejarah dan Eksistensi LDII di
Kelurahan Mendahara. Hal ini membantu dan mempermudah peneliti dalam
membuat hasil penelitian.
b. Interview (wawancara)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan. 35
Wawancara di gunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penelitian ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
34 Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008). hlm. 93.
35 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.186
31
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
mendalam.
Teknik pengumpulan data ini berdasarkan wawancara kepada para tokoh
Agama dan masyarakat yang menjadi Jama’ah Lembaga Dakwah Islam Indonesia
beserta laporan tentang diri sendiri atau self-report, setidak-tidaknya pada
pengetahuan dan atau keyakinan pribadi untuk mendapatkan data-data yang
diperoleh oleh penulis.
Untuk melengkapi data yang di butuhkan penulis, maka kami memberikan
wawancara kepada pihak –pihak yang berwenang:
1) Basok Palettei bertindak sebagai Pimpinan Jama’ah Lembaga Dakwah
Islam Indonesia Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung
Timur. Untuk mendapatkan data sejarah LDII.
2) Amri Ridho dan Agus Setiawan bertindak sebagai Sekretaris dan
Bendahara Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Kelurahan Mendahara
Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Untuk
mendapatkan data dasar hukum dan Hak azasi Manusia.
3) Ibu Susi bertindak sebagai Anggota LDII di Kelurahan Mendahara Ilir
Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Untuk
mendapatkan data desa Kelurahan Mendahara Ilir.
4) Imam Medan sebagai tokoh Agama di Kelurahan Mendahara Ilir
Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Untuk
mendapatkan data sejarah Kelurahan Mendahara Ilir.
5) Bapak Jumadi, Bapak Ramli dan Ibu Mina bertindak sebagai
Masyarakat di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara
Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik akhir yang digunakan untuk pengumpulan
data dalam penelitian ini. Dokumentasi yaitu teknik pencarian data melalui
dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang berhubungan dengan objek penelitian.
32
Hal ini dapat membantu proses analisis. Dokumentasi ini untuk memperkuat
kepada wawancara dan observasi. Metode dokumentasi sangat perlu untuk
mencari data yang terkait dengan berbagai hubungan atau variabel baik berupa
buku-buku, majalah, jurnal dan lainnya. Dokumentasi ini penulis gunakan untuk
memperoleh data yang berhubungan dengan “ Sejarah dan Eksisteni LDII” di
Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung
Timur.
B. Metode Verifikasi (kritik sumber)
Setelah sumber sejarah dalam berbagai kategorinya terkumpul, tahap yang
berikutnya ialah verifikasi atau lazim disebut juga dengan kritik untuk
memperoleh keabshan sumber. Dalam hal ini yang harus diuji adalah keabsahan
tentang keaslian sumber (otentisitas) yang di lakukan melakukan kritik ekstern,
dan keabsahan tentang kesahihan sumber (kredibilitas) yang di telusuri melalui
kritik intern.36
Selain heuristik yang digunakan dalam penelitian sejarah, peneliti juga
perlu menggunakan verifikasi, dengan menggunakan verifikasi maka data
diketahui keabsahannya dengan sempurna, jadi verifikasi dalam penelitian sejarah
tidak bisa ditinggalkan berikut ini akan dijelaskan tentang teknik verifikasi yang
peneliti gunakan yaitu:
1. Keaslian Sumber
Penelitian melakukan pengujian atas asli dan tidaknya sumber, berarti ia
menyeleksi segi-segi fisik dari sumber yang ditentukan. Bila sumber itu
merupakan dokumen tertulis maka harus diteliti kertasnya, tintanya, gaya
tulisannya, bahasanya, kalimatnya, ungkapannya, kata-katanya, hurufnya, dan
segi penampilan luarnya yang lain.37 Tentang Sejarah dan Eksistensi LDII di
Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung
36 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penalitian Sejarah Islam, (Yogjakarta : Ombak, 2011), hlm 108
37 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penalitian Sejarah Islam, (Yogjakarta : Ombak, 2011), hlm 108
33
Timur. Pada tahap keaslian sumber ini peneliti melakukan pengujian atas asli
tidaknya sumber, menyeleksi dari segi-segi fisik dari sumber yang ditemukan,
dalam hal keaslian sumber pada Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan
Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
2. Kesahihan sumber
Kesahihan dalam sejarah merupakan faktor paling menentukan sahih dan
tidaknya bukti atau fakta sejarah itu sendiri. Kesahihan sumber yaitu kritik yang
mengacu pada kredibilitas sumber, artinya apakah isi dokumen ini terpercaya,
tidak dimanipulasi, mengandung bias, dikecohkan dan lain-lain. Kesahihan
sumber ini ditujukan untuk memahami isi teks.38 Menurut Gilbert J. Garraghan
dalam bukunya Dudung Abdurrahman yang berjudul metodologi penelitian
sejarah islam, kekeliuran saksi pada umumnya ditimbulkan oleh dua penyebab
utama : pertama, kekeliuran dalam sumber informal yang terjadi dalam usaha
menjelaskan, menginterpretasikan, atau menarik kesimpulan sumber itu. Kedua,
kekeliruan dalam sumber formal. Penyebabnya ialah kekeliruan yang di
sengajakan terhadap kesaksian yang pada mulanya penuh kepercayaan detail
kesaksian tidak dapat di percaya, para sakti terbukti tidak mampu menyampaikan
kesaksian secara sehat, cermat, dan jujur. Oleh karena itu, kritik dilakukan sebagai
alat pengendali dan pengecekan proses-proses itu serta mendeteksi adanya
kekeliruan yang mungkin terjadi.39
Selain disebabkan kekeliruan tersebut, bisa juga terjadi karena persepsi
perasaan, karena ilusi dan halusinasi sintesi dari kenyataan yang dirasakan, dalam
reproduksi dan komunikasi, dan kekeliruan lebih sering terjadi dalam catatan
sejarah.40 Pada Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir
Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
38 Suhartono W Pranoto, Teori Dan Metodologi Sejarah , ( Yogjakarta : Ombak, 2011), hlm 36-37
39 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penalitian Sejarah Islam, (Yogjakarta : Ombak, 2011), hlm 111
40 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penalitian Sejarah Islam, hlm 111
34
C. Metode Interpretasi (Analisis Fakta Sejarah)
Interpretasi atau penafsiran sejarah sering kali di sebut juga dengan
analisis sejarah. Untuk menghasilakan cerita sejarah, fakta yang sudah harus
diinterpretasi. Analisis sendiri berarti menguraikan dan secara terminologis
berbeda dengan sintesis yang berarti menyatukan. Namun keduanya, analisis dan
sintesis, di pandang sebagai metode-metode utama di dalam interpretasi. Analisis
sejarah itu sendiri bertujuan melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang
diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori di
susunlah fakta itu ke dalam suatu interpretasi yang menyeluruh.41
Interpretasi dalam penelitian sejarah sangat diperlukan, kegunaan dari
interpretasi itu sendiri untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan dan yang
telah dicari keabsahannya tentang data tersebut, analisis data ini digunakan dalam
tahap ketiga untuk penelitian sejarah. yang berkaitan dengan Sejarah dan
Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten
Tanjung Jabung Timur.
D. Historiografi (Penulisan Sejarah)
Historiografi adalah penulisan sejarah yang bertujuan untuk merangkai
fakta-fakta menjadi kisah sejarah. Sebab bagaimanapun juga sejarah itu
merupakan suatu kisah yang kita baca sehingga bahan-bahan mentah itu belum
merupakan suatu kisah sejarah.42 Sebagai fase terakhir dalam metode sejarah,
historiografi yang merupakan cara penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil
penelitian sejarah yang telah dilakukan. Layaknya laporan ilmiah, penulisan hasil
sejarah itu hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses
penelitian sejak dari awal (Fase perencanaan) sampai dengan akhirnya (penarikan
kesimpulan).43
41 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah,. hlm. 114 42 Sebagaimana pendapat Nugroho Notosusanto yang dikutip oleh Kapsun Nazir 43 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penalitian Sejarah Islam, (Yogjakarta : Ombak,
2011), hlm 117
35
Syarat umum yang harus diperhatikan peneliti di dalam pemaparan sejarah
adalah :
1 Peneliti harus memiliki kemampuan mengungkapkan dengan bahasa
yang baik. Misalnya peneliti harus memperhatikan atauran atau pedoman
bahasa Indonesia yang baik, mengerti bagaimana memilih kata atau gaya
bahasa yang tepat dalam mengungkapkan maksudnya, bahasa yang
mudah dan jelas di pahami, dan data dipaparkan seperti adanya atau
seperti yang dipahami oleh peneliti dan gaya bahasa yang khas.
2 Terpenuhinya kesatuan sejarah, yakni suatu penulisan sejarah disadari
sebagian dari sejarah yang lebih umum, karena ia mendahului oleh masa
dan ikuti oleh masa pula. Dengan perkataan lain, penulisan itu
ditempatkan sesuai dengan perjalanan sejarah.
3 Menjelaskan apa yang ditemukan oleh peneliti dengan menyajikan bukti-
bukti dan membuat garis-garis umum yang akan diikuti secara jelas oleh
pemikiran pembaca.
4 Keseluruhhan pemaparan sejarah haruslah argumentatif, artinya usaha
peneliti dalam mengerahkan ide-idenya dalam merekontruksi masa
lampau itu dilandaskan atas bukti-bukti yang terseleksi, bukti yang cukup
lengkap, detail fakta yang akurat.44
Histiografi didalam penelitian sejarah digunakan untuk menyimpulkan
data yang telah didapatkan oleh peneliti melalui penelitian, setelah data
dikumpulkan maka peneliti perlu menggunakan teknik historiografi sebagai fase
terakhir dalam penulisan sejarah, untuk menulis pembahasan yang berkaitan
dengan Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan
Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
44 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penalitian Sejarah Islam, (Yogjakarta : Ombak, 2011), hlm 116-118
36
Tabel Jadwal penelitian
Jenis kegiatan Bulan
Kegiatan penelitian Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan judul
Pengajuan dosen pembimbung
X
Bimbingan proposal X X X X
Seminar proposal X
Perbaikan proposal seminar
X X
Pengesahan judul dan izin riset
X
Riset dan penelitian X X X X X
Pengolahan data X X
Bimbingan skripsi X X X X
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kelurahan Mendahara Ilir
Nama Kelurahan Mendahara Ilir diambil dari nama suatu kejadian di sungai
Berukuran sedang yang mengatur dari arah Timur ke arah Barat, membelah
Kelurahan Mendahara Ilir menjadi dua bagian, yaitu bagian utara atau disebut
oleh masyarakat setempat hulu. Sungai ini bernama sungai tembikar. Pemukiman
penduduk Kelurahan pertama sekali adalah para pendatang dari pulau malaka
(melayu timur) sekitar tahun 1950, tepatnya di muaro sungai tembikar kelompok
pendatang ini kemudian mendirikan pemukiman disungai dan beberapa tahun
kemudian diikuti dengan kelompok keluarga dari suku Cina, baik secara langsung
dari pulau Sulawasi, Kalimantan, Jawa, Padang, Medan, Melayu Jambi, maupun
suku lainnya yang berdomisili di Kelurahan Mendahara Ilir.
Maksud kedatangan penduduk ke Kelurahan ini pertama kali adalah sebagai
nelayan yang memerlukan lokasi tempat berlabuh bagi kapal yang mereka
gunakan sebagai sarana menangkap ikan. Pada saat menetap ini untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarga akan besar, kemudian mereka memulai mengolah lahan
pertanian dan perkebunan. Hasilnya cukup baik dan berkembang perkembangan
penduduk Kelurahan Mendahara Ilir mengalami arus turun naik dari periode ke
periode seperti tahun 1970 dan tahun-tahun berikutnya mengalami peningkatan
sampai saat sekarang.45 Sesuai perkembangan sistem administrasi pemerintahan di
Indonesia, sebutan desa sewaktu berdiri adalah kampong yang dikepalai oleh
seseorang yang disebut dengan kepala kampung atau lebih populer disebut dengan
panggilan datuk penghulu. Setelah diberlakukan undang-undang no 5 tahun 1979
tentang pemerintahan desa, maka pada tahun 1980 sebutan kampong berubah
menjadi desa yang dikepalai oleh seseorang yang di sebut dengan kepala desa,
namun setelah terjadinya perubahan dari kepala desa kekelurahan pada tahun
2008 sampai sekarang masih dipimpin oleh kelurahan.
45 Arsip Kantor Camat Mendahara
37
38
Sejak berdirinya desa sampai sekarang telah tercatat 4 orang pemimpin desa
dan 3 kepala kelurahan seperti di sajikan pada tabel 1.1
Tabel 3.1
Perkembangan kemimpinan Kelurahan Mendahara Ilir
No Nama Tahun Menjabat Sebutan
1 Daroel Abdullah 1956-1963 Datuk Penghulu
2 H.Baharudin Daroel 1963-1980 Kepala Desa
3 MS. H. Muhammad
Mutu
1980-2004 Kepada Desa
4 Drs. Jafri 2004-2008 Kepala Desa
5 Muhammad Ridwan 2008-2010 Lurah
6 Ahmad Yani 2010-2012 Lurah
7 Saleh 2012- hingga sekarang Lurah
Sumber: Arsip Kantor Camat Mendahara
Pemimpin pertama desa secara administrasi pada tahun 1963 di pimpin
dengan kepala desa Baharudin Daroel dengan masa jabatan 17 tahun dan
dilanjutkan oleh dua orang pemimpin dengan sebutan yang sama dan selanjutnya
pada tahun 2008 sesuai dengan perkembangan peraturan tentang pemerintahan
kelurahan, diangkatlah seorang kepala kelurahan sampai sekarang.
Kelurahan Mendahara Ilir selain dipimpin oleh seorang lurah yang
didampingi oleh Sekretaris Lurah dalam menjalankan tugasnya, Lurah juga
dibantu oleh beberapa kepala seksi, 6 (enam) Rukun Tangga (RW) dan 34 (tiga
puluh empat) Rukun Tetangga (RT).
1. Letak Geografis Kelurahan Mendahara Ilir
Kelurahan Mendahara Ilir terletak dipesisir pantai timur Provinsi Jambi,
secara geografis Kelurahan ini berada pada muara sungai batang hari (Mendahara
39
Ilir) dengan koordinasi geografis 10 40 230’ 8’’ BT-10 40 270’ 25’’ BT dan
antara 101 60’ 54’’ LS- 10 210’ 56’’ LS, dan luas wilayah 10.540 ha.
Kelurahan Mendahara Ilir mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
1) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sinar Kalimantan
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lagan Ilir
3) Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Selat Berhala
4) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sungai Tawar
Sebelah Kelurahan yang terletak dipesisir selat berhala dan laut
yang berbatasan dengan kepulauan riau maka kelurahan ini memiliki pantai yang
berlumpur sehingga menjadikan kelurahan ini layak menjadi salah satu kelurahan
yang menjadi konservasi hutan bakau dan cagar alam. Tujuan wisata alam yang
memiliki karakteristik spesifik dan menarik.
2. Demografi Kelurahan Mendahara Ilir
Jumlah penduduk yang besar bisa menjadi modal dasar pembangunan
sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk Kelurahan
Mendahara Ilir data tahun 2013 adalah 7.566 jiwa dengan jumlah kepala keluarga
1.844 kk. Agar dapat menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang
besar harus disertai kualitas SDM yang tinggi. Penanganan kependudukan sangat
penting sehingga potensi yang dimiliki mampu menjadi pendorong dalam
pembangunan, khususnya pembangunan Kelurahan Mendahara Ilir, berkaitan
dengan kependudukan aspek yang penting antara lain perkembangan jumlah
penduduk, kepadatan dan persebaran serta strukturnya.
Tabel 3.2
Jumlah Penduduk Kelurahan Mendahara Ilir
NO Jenis Kelamin Keterangan
1. Laki-laki 3.609 jiwa
2. Perempuan 3.957 jiwa
Jumlah 7.566 jiwa
Sumber: Arsip Kantor Camat Mendahara
40
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kelurahan
Mendahara Ilir secara keseluruhan 7.566 jiwa yang terdiri dari kaum laki-laki
jumlah 3.609 jiwa dan kaum perempuan dengan jumlah 3.957 jiwa. Jumlah
penduduk Kelurahan Mendahara Ilir dalam hal ini cenderung meningkat karena
tingkat kelahiran lebih besar dari pada kematian serta penduduk yang masuk lebih
besar dari penduduk yang keluar. Dari keseluruhan jumlah penduduk Kelurahan
Mendahara Ilir, ada 200 orang yang termasuk anggota LDII.
3. Kondisi Sosial Budaya
Masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir merupakan masyarakat yang
heterogen, yang terdiri dari berbagai macam suku pendatang. Meskipun demikian
mayoritas penduduk Kelurahan Mendahara Ilir didominasi oleh suku melayu.
Agama mayoritas di Kelurahan Mendahara Ilir adalah islam. Dengan demikian,
islam sangat berpengaruh terhadap kebudayaan masyarakat di Kelurahan
Mendahara Ilir.
Kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan terus berkembang di
Kelurahan Mendahara Ilir, hal ini dapt dilihat dari banyaknya generasi muda yang
sudah melanjutkan pendidikannya sampai tingkat S1, bila dibandingkan dengan
keadaan sebelumnya dimana angka putus sekolah di Kelurahan Mendahara Ilir
cukup tinggi, peran orang tua tidak mau menyekolahkan anaknya, berfikir hanya
untuk mencari uang sehingga dari kecil anak-anak sudah diajarkan mencari uang
sampai-sampai mengabaikan pendidikannya. Dengan kemajuan dan
perkembangan zaman, kesadaran akan pentingnya pendidikan telah difahami oleh
sebagian besar masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir. Sehingga sekarang ini
mayoritas anak-anak Mendahara Ilir telah mengeyam pendidikan minimal sampai
kepada tingkat SLTA bahkan sudah banyak yang sampai strata satu.
Meskipun banyak berdiri Lembaga Pendidikan umum, namun pengetahuan
keagamaan tetap diajarkan oleh masyarakat kepada anak-anaknya, baik itu di
rumah maupun ditempat-tempat ibadah yang dibimbing oleh para ulama dan
tokoh agama setempat.
41
4. Sistem Mata Pencarian
Dinamika masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir juga dapat dilihat dari
sektor mata pencarian meskipun tidak banyak bekerja sebagai pegawai negeri
sipil, namun tanggung jawab mereka terhadap perekonomian sangat baik. Hal ini
dapat di lihat dari keberagamaan corak mata pencarian masyarakat Kelurahan
Mendahara Ilir. Berikut ini jumlah penduduk menurut mata pencarian masyarakat
Kelurahan Mendahara.46
5. Keagamaan
Keagamaan sebagai seorang muslim tentu menyadari sepenuhnya bahwa
setiap apa yang dikerjakan haruslah sesuai dengan al-qur’an dan hadits. Begitu
pula dengan pelaksaan kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh organisasi
Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Kelurahan Mendahara. Organisasi
keagamaan yang ada ialah LDII, NU, Muhamaddiyah, adapun tujuan dari agama
itu sendiri adalah sebagai tatanan Tuhan yang dapat membimbing manusia yang
berakal untuk berusaha mencari kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.
Selain itu agama mengajarkan para penganutnya untuk mengatur hidupnya
agar mendapatkan kebahagiaan untuk dirinya maupun masyarakat sekitarnya,
selain itu sebagai pembuka jalan kepada sang pencipta manusia. Tuhan yang
Maha Esa ketika telah mati.47
a. Tempat Peribadatan
Tabel 3.3
Jumlah Tempat Peribadatan
No Jenis peribadatan Jumlah Keterangan
1. Masjid 1 Aktiv
2. Surau/Langgar 9 Aktiv
Jumlah 10
Sumber: Kantor Lurah Kecamatan Mendahara
46 Data Monografi Kelurahan Mendahara Ilir 47 Bustanudin Agus,Agama Dalam Kehidupan Masyarakat ( Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2006), hlm 32
42
b. Sarana Pendidikan
Tabel 3.4
Jumlah Lembaga Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Jumlah Lokasi
1. PAUD 3
2. SD/MI 5
3. SLTP (MTs & SMP) 2
4 SLTA (SMA & MA) 2
Jumlah 12
Sumber : Kantor Lurah Kecamatan Mendahara
6. Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di
Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara
Setelah berdirinya Organisasi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan
Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Organisasi ini mempunyai maksud
dan tujuan, sifat, visi dan misi, fungsi, tugas, sasaran, upaya, prinsip, nilai-nilai
maupun sasaran dalam menjalankan tata kerja organisasi ini adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan SK DPD LDII Kabupaten Tanjung Jabung Timur No 05 Maret
2018 tentang organisasi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir Kec. Mendahara
Kab.Tanjung Jabung Timur, dengan susunan organisasi Lembaga Dakwah Islam
Indonesia terdiri dari:
PENGURUS HARIAN
1. Ketua (Basok Palettei)
2. Wakil (Sudirman)
3. Sekretaris (Amri Ridho)
4. Bendahara (Agus Setiawan)
43
SUBSEKSI-SUBSEKSINYA
1. Seksi Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi
M. Amin
2. Seksi Pendidikan Agama dan Dakwah
Amri Ridho
3. Seksi Pendidikan Umum dan Pelatihan
M. Faizal
4. Seksi Bantuan Hukum dan Hak Azasi Manusia
Hasanudin
5. Seksi Pemuda, Olah Raga dan Seni Budaya
Adi Lika
6. Seksi Hubungan Antar Lembaga
Nurdin Hamzah
7. Seksi Komunikasi, Informasi dan Media
M. Jakfar
8. Seksi Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat
Burhanudin
9. Bagian Pemberdayaan Wanita dan Kesejahteraan Keluarga
Ida Yanti
SK ini dapat di lihat di Lampiran 3
B. Bagaimana Sejarah berdirinya LDII di Mendahara Ilir
Organisasi adalah Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau disingkat LDII
sebagai kelanjutan organisasi sosial Kemasyarakatan Lembaga Karyawam
Dakwah Islam Indonesia yang didirikan pada tanggal 1 Juli 1972 di Surabaya,
Jawa Timur.48
Lembaga Dakwah Islam Indonesia merupakan wahana bagi pendidikan
dakwah keagamaan dan lembaga pendidikan kemasyarakatan dalam arti luas dan
terpadu, bersifat independen, mandiri, terbuka, moderat, majemuk, dan setara
48 Berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Nomor: KEP- 06/ MUNAS VII LDII ( Tentang Perubahan AD-ART LDII) Pasal 1
44
(egaliter), guna mewujudkan kebahagiaan hidup berdasarkan keselarasan,
keserasian, serta keseimbangan dunia dan akhirat. Lembaga Dakwah Islam
Indonesia bertugas melaksanakan dakwah Islam dengan berpedoman pada kitab
suci Al-Qur’an dan Hadits dengan segenap aspek pengamalan dan penghayatan
beragama sehingga dapat memberikan hikmah dan dorongan untuk mewujudkan
tujuan Organisasi.
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pertama kali berdiri pada
tanggal 01 Juni 1972 di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yang membawa LDII ke Mendahara ialah H.
Mursidin. Dari keterangan Bapak Jumadi H. Mursidin adalah seorang yang kaya
dan mempunyai banyak tanah, H. Mursidin ini menawarkan kepada kedua orang
tua dari bapak Jumadi ini untuk masuk organisasi LDII dengan memberikan
sebagian tanah oleh orang tua bapak Jumadi. Tetapi, mereka menolak hal
tersebut.49 Sehingga anggota pada tahun itu hanya sedikit dan tidak sebanyak
sekarang.
“Menurut bapak Baso Palettei degaga makkundrai majilbab seliwena
LDII. Nampi makkundrai maka dari itulah napidangi Islam Jamak. Karna
pakainnya tatutu’ dan Islam Jamak itu artinya perkumpulan”.50
Artinya:
“Menurut bapak Baso Palettei, tidak ada perempuan yang memaki jilbab
selain LDII. Baru sekarang lah orang tau bahwa perempuan harus
memakai jilbab, maka dari itulah di sebut islam jamak. Karna pakainnya
tertutup dan islam jamak artinya perkumpulan”.
Menurut Ibu Susi anggota LDII sekaligus anak dari Bapak Baso’ Palettei
cuman bedanya LDII dengan orang biase kalau LDII tu sudah tau paham aurat itu
tidak boleh nampak dan sehelai rambut pun tidak boleh nampak, orang-orang
49 Hasil Wawancara Bapak Jumadi, Pada Tanggal 15 Agustus 2019 Pukul 10.00 WIB yang bertempat dikediaman Bapak Jumadi di Kelurahan Mendahara.
50 Hasil Wawancara Bapak Baso Palettei, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29 WIB Yang bertempat dikediaman Bapak Baso Palettei di Kelurahan Mendahara.
45
LDII itu walaupun keluar rumah harus pakai jilbab. Dan yang bukan muhrim juga
tidak boleh bersentuhan laki-laki dan perempuan itu bedanya dengan yang lain,
kan organisasi itu banyak organisasi itu ada 73 golongan salah satunya organisasi
LDII. Cuman bedanya kami ini sudah paham bahwa laki-laki dan perempuan
tidak boleh bersentuhan, dan aurat itu benar-benar dijaga, tidak boleh terlihat yang
bukan muhrim itu bedanya,pengajian tertib, pengajian Qur’an Hadits, sholat tertib
lima waktu itu bedada. Hanya saja cara pangdang atau keyakinan yang mereka
jalankan berbeda Islam Jamak mengkaji Al-Qur’an dan Hadits, karna bagi mereka
jika kita hanya pintar mengaji tetapi tidak tau artinya itu menurut mereka percuma
karna setiap bacaan mengadung arti atau makna yang berbeda pula.51
Adapun nama-nama pengurus LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia)
yaitu:
a. Mursidin
b. H. Dawik
c. H. Renreng
d. H. Padang
e. Basok palette
Setelah membentuk organisasi ini terjadi permasalahan atau konflik antar
masyarakat dengan anggota LDII, Masyarakat ingin membubarkan mereka karena
di anggap agama baru oleh masyarakat dan tidak sesuai dengan ajaran mereka,
sedangkan LDII hanya menganut ajaran Qur-an dan Hadits sebagai pedoman
mereka.
Berdasarkan observasi penulis selama melakukan penelitian dilapangan,
seperti keberadannya di Kaelurahan Mendahara Ilir, berjalan baik dan tidak
mengganggu masyarakat sekitar maupun sosial ekonomi masyarakat sekitar.
51 Hasil wawancara Ibu Susi, Pada Tanggal 15 Agustus 2019 Pukul 20.00 WIB yang bertempat dikediaman orang tuanya yaitu Baso’ Palettei di Kelurahan Mendahara.
46
Bahkan ia selalu merespon apapun program baik dari pemerintah setempat
maupun lingkungan setempat. Mereka selalu ikut apapun itu seperti gotong
royong, kegiatan sosial agama, serta mau ikut hajatan atau pengajian dirumah
orang yang meninggal apabila di undang karena mereka mempunyai rasa
kebersamaan yang tinggi.52 Hal ini sama apa yang di katakan kelompok LDII
dalam wawancara kepada penulis.
“Baik, Interaksi sosial kelompok kami dengan masyarakat setempat ini berjalan dengan baik dan kami selalu merespon apapun program dari pemerintah setempat atau lingkungan setempat, seperti kegiatan gotong royong kami selalu ikut, Kegiatan tebar qurban setiap Raya Idul Adha kami selalu membagikan daging kurban kepada masyarakat sekitar bagi yang sedang terkena musibah. Dan banyak juga hal yang lain dek. Seperti acara kegiatan sosial keagamaan, di acara tauziahan kami undang untuk bergabung, kami pun selalu ikut”.53
Hal serupa juga sama dengan yang dikatakan Ketua LDII dalam
wawancara kepada penulis.
“ Bahkan Kelompok die ini merupakan organisasi sosial masyarakat yang selalu aktip dalam kebersamaan dan kesatuan dalam sosialisasi masyarakat maupun agama. Interasinnya, dengan masyarakat sekitar berjalan baik dan selalu merespon apapun program baik dari pemerintah setempat maupun lingkungan setempat. Mereka selalu ikut apapun itu karena mereka mempunyai rasa kebersamaan yang tinggi. Seperti gotong royong, kegiatan sosial agama ia bergabung dengan masyarakat sekitar hari besar nabi, Arisan ibu-ibu kelompok mereka ini bergabung dengan ibu-ibu masyarakat sekitar, hajatan atau yasinan orang meninggal masyarakat sekitar kelompok mereka mau bergabung kalau mereka di undang.”54
Dari hasil wawancara ini penulis dapat menyimpulkan, bahwa kelompok
mereka warga LDII dengan masyarakat sekitar berjalan dengan baik intraksi
sosial masyarakatnya, ekonomi maupun sosial agamannya.
Kelompok mereka ini selain interaksi sosialnya dengan masyarakat sekitar
mereka juga mempunyai rasa kebersamaan dan kebersatuan antar sesama
52 Observasi 53 Wawancara pak Baso, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29 WIB yang
bertempat dikediaman Bapak Baso di Kelurahan Mendahara. 54 Hasil Wawancara Pak Baso, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29 WIB yang
bertempat dikediaman Bapak Baso di Kelurahan Mendahara.
47
Organisasi yang ada di Kelurahan Mendahara Ilir. Mereka juga memiliki
hubungan yang baik dalam menjalankan kegiatannya sesama organisai baik itu
NU maupun Muhammadiyah serta yang lainnya juga. Hal ini di katakan oleh
Bapak Baso’ dalam wawancaranya kepada penulis.
“Organisasi kami ini bukan sekedar mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar, tapi juga sesama organisasi yang ada di jambi baik dalam kegiatan Islam maupun dalam acara keagamaan seperti melakukan rapat atau untuk menetakan AD-ART ataupun yang lain seperti Musyawarah Nasional.”55
Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa
organisasi LDII ini selain memiliki intraksi sosial yang baik dengan massyarakat
sekitar mereka juga mempunyai rasa kebersamaan dan kebersatuan antar sesama
organisasi yang ada di Kelurahan Mendahara Ilir. Cara kelompok LDII mendanai
kegiatannya dari dana sumbangan yang tidak mengikat seperti yang dikatakan
oleh Ketua LDII di Kelurahan Mendahara Ilir dalam hasil wawancaranya kepada
penulis.
“Sesuai dengan ART Pasal 47, LDII mendapatkan dana dari sumbangan
yang diperoleh dari bantuan dan /atau sumbangan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 44 huruf b Anggaran Dasar tidak mensyaratkan sesuatu
apapun kepada dan bagi Lembaga Dakwah Islam Indonesia.”56
C. Bagaimana Eksistensi LDII di Mendahara Ilir.
Keberadaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Kelurahan Mendahara
Ilir merupakan sebuah organisasi kemasyarakatan atau Lembaga Swadaya
masyarakat keagamaan yang berhimpun berbagai dari potensi dan bertujuan
memberi peningkatan bagi kualitas SDM, kualitas hidup dan berperan serta warga
negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai bagian
kontribusi untuk mencapai tujuan nasional. Memperhatikan Undang-undang
55 Hasil Wawancara Pak Amri Ridho, Pada Tanggal 14 Januari 2020 Pukul 09.00 WIB yang bertempat dikediaman pak Amri di Kelurahan Mendahara.
56 Hasil Wawancara dengan Bapak Agus, Pada Tanggal 23 Oktober 2019 Pukul 11.00 WIB yang bertempat dikediaman Bapak Agus di Kelurahan Mendahara.
48
Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan ; Peraturan Pemerintah
Nomor 18 tahun 1986 ; Peraturan dan Menteri dalam Negeri Nomor: 33 Tahun
2012; dan surat dari Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Nomor:
SUM-07/E.5/XI/2014 Tanggal 14 November 2014 Perihal Permohonan Terdaftar.
LDII sebagai Organisasi Kemasyarakatan dan dalam melaksanakan kegiatannya
agar tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Seperti yang di katakan oleh Ketua LDII dalam wawancarannya kepada penulis.
“Di Mendahara sendiri, keberadaan organisasi kita ini adalah sebagai Organisasi Kemasyarakatan yang berperan serta untuk meningkatkan pembangunan masyarakata Mendahara baik sosial ekonomi, sosial agama maupun sosial masyarakat. Organisasi kami ini sudah terdaptar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta perlindungan masyarakat Mendahara Ilir.”57
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Bapak Ramli sebagai masyarakat
Mendahara Ilir dalam wawancara kepada penulis.
“Disini, keberadaannya tu, bahwa kelompok warga LDII ini, tidak mengganggu aktivitas masyarakat maupun lingkungan setempat. Dan die ini sebagai organisasi masyarakat yang betul-betul mempunyai nilai persatuan yang tinggi dengan sesame warganye maupun masyarakat sini, seperti baik dari segi sosial masyarakat , ekonomi maupun sosial agama. Kan ade cerite nye kelompok die ini gak mau bermasyarakat same-same dielah, saye bace di internet banyak yang aneh2 bapak tengok, kelompok die ni keq inilah keq itulah, semenjak saye tahu hal itu, saye rase tidak adelah yang aneh atau pun yang menyimpang dari keberadaan kelompok die ni dek, baik dari segi sari’at agama maupun pengajiannye. Ini kan sepengetahuan saye dek yang telah bapak tengok emang gak ade yang menyimpang.58
Hal yang serupa dijelaskan oleh Ibu Mina sebagai masyarakat Mendahara
Ilir dalam wawancaranya kepada penulis.
“Magelo padana rupata, mereka ni kan merupakan organisasi masyarakat yang memiliki rase kebersamaan yang tinggi baik sosial masyarakat maupun sosial ekonomi seperti die ni, pada alena tania sekedar mabbaca nennia napahangito usena angqurange silaingeng pada idi ekkiya
57Hasil Wawancara Pak Baso Palettei, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29 WIB yang bertempat dikediaman Pak Baso’ di Kelurahan Mendahara.
58 Hasil Wawancara bapak Ramli, Pada Tanggal 08 Agustus 2019 Pukul 15:34 di kediaman bapak Ramli di Kelurahan Mendahara Ilir.
49
mabbacmi anu mabbiase’e rifugau. Tenni’a ga sunnakna nabi’e mappareko matebbe ada-ada lettu makkeda tau ldii yaro narekko riakkai sessok care-carena riaranginange nasengi najisi bate limatta. Narekko matamaki ribolana kolisuni napacingi bateta, naekkiyya ko ifajanengi demua nafakero rilannai narekko engka asiddi sidingeng fada alena amangmua namelo muto maseddi nacueri arisang ko engka gau tudang sipulung melomua sibawa takappo”.59
Artinya:
‘’Keberadaan die ni baik dengan masyarakat sini, mereka ini kan merupakan organisasi masyarakat yang memiliki rase kebersamaan yang tinggi baik sosial masyarakat maupun sosial ekonomi seperti die ini , die ni kan mampu menjalankan sunnah rosul. Seperti membace Al-qur’an, mereka bukan sekedar membace tapi isi Al-qur’an tu dikajinye, kalau kite ni kan cuma sekedar membace berbeda dengan nye, kan hal yang wajar dilakukannye tu, kan kalau ngikut sunah nabi, emang keq tu. Banyak gosip nye, orang die ni kalau kite angkat jemurnye di anggap najis pakaian yang sudah bekas tangan kite, kalau kite masuk rumah die sudah tu di pel gak ade juge dak ibu tengok. Setelah ibuk tengok- tengok tak adelah die macam tu. Kan ternyate die aman-aman be bermasyarakat dengan kami sekitar mau bergabung, seperti kayak arisan die bergabung dengan kami. Kan itu nunjuk die mau bersosialisasi dengan masyarakat sini’’.
Penulis dapat menyimpulkan, bahwa keberadaan Organisasi LDII ini di
Mendahara Ilir yaitu sebagai organisasi masyarakat yang mempunyai nilai sosial
agama, ekonomi maupun sosial kemasyarakatan yang tinggi serta memiliki nilai
persatuan dan kebersamaan yang baik. Dan secara keberadaanya organisasi LDII
ini resmi terdaftar pada tanggal 01 Juni 1972 dengan peraturan pemerintah Nomor
18 Tahun 1986.
Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART),
didirikan organisasi ini di Mendahara Ilir bertujuan adalah untuk meningkatkan
kualitas hidup, harkat dan martabak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara yang islam serta turut serta dalam pembangunan masyarakat
Indonesia seutuhnya yang di landasi dengan keimanan dan ketakwaan. Hal ini di
ungkapkan Pemimpin dari LDII yang ada di Mendahara Ilir dalam wawancaranya
kepada penulis.
59 Hasil Wawancara dengan Ibu Mina, Pada Tanggal 10 Agustus 2019 Pukul 13:00 di kediaman Ibu Mina di Kelurahan Mendahara Ilir.
50
“ Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi kita ni dek, kami sebagai pengurus Organisasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang islam, serta turut dalam pembangunan masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir yang sebaiknya, yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera di Kelurahan Mendahara Ilir ini, yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila yang di ridhoi oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.60
Berdasarkan wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa
keberadaan Organisasi LDII bertujuan sebagai Organisasi Kemasyarakatan di
Kelurahan Mendahara Ilir. Guna mewujudkan masyarakat Kelurahan Mendahara
Ilir yang madani, baik dari segi sosial ekonomi, agama maupun sosial masyarakat
dan insani yaitu kehidupan sosial masyarakat yang mempunyai nilai keislaman
yang tinggi, berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits dan dilandasi dengan Keutuhan
Yang Maha Esa.
Sesuai dengan tujuan di atas LDII juga mempunyai sasaran untuk
mewujudkan di Kelurahan Mendahara menjadi kota yang aman, tentram, bersih
berkualitas serta taat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini seperti yang
dikatakan Sekretaris Pimpinan Cabang LDII yang ada di Kelurahan Mendahara
Ilir.
“Berdasarkan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) yang kita miliki, Organisasi kita juga mempunyai sasaran yang begitu baik dan berguna untuk masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir. Seperti, meningkatkan kegiatan Dakwah islam secara merata di seluruh wilayah di Kelurahan Mendahara Ilir, meningkatkan kualitas hidup masyarakat islam secara merata, meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai islam yang berasal dari sumber-sumber ajaran islam yang murni, meningkatkan partisipasi masyarakat islam dalam berbagai kebijakan dan program dalam pembangunan serta meningkatkan kerukunan beragama dan kesetiakawanan antar sesama umat islam, bangsa maupun negara. Inilah sasaran dari organisasi kami dek, yang perlu diketahui oleh dek”.61
60 Hasil wawancara dengan Pak Baso Palettei, Pada Tanggal 18 Januari 2020 Pukul 20.00 yang bertempat dikediaman Baso Palettei.
61 Hasil wawancara pak Amri Ridho, Pada Tanggal 13 Januari 2020 Pukul 09.00 WIB Bertempat dikediaman pak Amri di Kelurahan Mendahara.
51
Dari hasil wawancara ini penulis dapat menyimpulkan bahwa organisasi
LDII mempunyai sasaran yang begitu baik dan berguna untuk seluruh warganya
maupun seluruh warga maupun seluruh masyarakat di Kelurahan Mendahara Ilir
yang akan mendatang.
Dalam pengamatan penulis selama melakukan penelitian lapangan,
kelompok ini dalam melakukan Sholat Jum’atnya menggunakan Bahasa Arab. Hal
ini juga dijelaskan oleh seorang Sekretaris LDII dalam wawncara kepada
penulis.62
“Emang benar dek, Khutbah Jum’at kelompok kita yang ini menggunakan Bahasa Arab. Karena tidak ada satupun Ulama yang menyatakan bahwa Khutbah Jum’at dengan bahasa Arab itu tidak sah, walaupun berbagai orang tidak seluruhnya bisa memahami isi Khutbah, seperti halnya dek, ketika musim haji di mana Imam Masjid Harom itu menyampaikan Khutbah berbahasa Arab, sedangkan pendengar yang datang dari seluruh belah dunia belum tau bisa mengerti isi Khutbah tersebut. Tapi ada juga yang bisa kok. Tapi gak seluruhnya juga yang bisa”.63
Dalam pengamatan penulis dilapangan. Setiap sudah sembayang sholat
Jum’at kelompok mereka ini selalu ada nasehat agama. Hal ini membuat penulis
ingin bertanya dalam hal seperti ini. 64Tapi alhamdulillah direspon pertanyaan
penulis dalam wawancaara.
“pada dasarnya orang tu dek memberikan nasehat itu kan bisa dilakukan di setiap ada kesempatan. Karena sudah Sholat Jum’at itu orang-orang kan masih berkumpul, kesempatan itu lah diberikan untuk memberi nasehat dan itu bukan rangkaian dari Sholat Jum’at dek, tapi itu sebagai tambahan pengrtahuan dek.”65
Berdasarkan hasil wawancara ini penulis dapat menyimpulkan bahwa
setiap Sholat Jum’at kelompok ini menggunakan bahasa Arab dalam Khutbah
Jum’atnya serta mendapat nasehat agama setiap sesudah Sholat Jum’at untuk
menambah Pengetahuan.
62 Observasi 63 Hasil wawancara Pak Baso Palettei, Pada Tanggal 14 Januari 2020 Pukul 20.00 WIB
bertempat dikediaman Pak Baso Palettei. 64 Observasi 65 Hasil wawancara Pak Baso Palettei, pada Tanggal 14 Januari 2020 Pukul 20.00 WIB
bertempat dikediaman Pak Baso Palettei.
52
Dalam pengamatan penulis dilapangan organisasi ini, mereka sering
berkumpul untuk melakukan kegiatan pengajian baik dari seluruh tingkat pusat
maupun dari cabangnya saja. 66Hal ini sama dengan yang dikatakan oleh
Pimpinan Cabang (PC) dalam wawancaranya kepada penulis.
“Disini, kegiatan keagamaan yang di lakukan oleh warga kami LDII antara
lain seperti pengajian yang dilaksanakan dari tingkat DPD hingga PAC,
dengan mempelajari materi AL-Qur’an dan Al-Hadits”.67
Ativitas pengajian kelompok meraka ini merupakan aktivitas yang sangat
tinggi karena Al-Qur’an dan Hadits merupakan kajian yang cukup banyak dan
luas. Hal ini dikatakan seorang ibu susi sebagai kelompok LDII kepada penulis
dalam wawancaranya kepada penulis.
“ pada idi biasanna makkebbu acara pengajian sibawa gau makkuae tanre, nasaba Al-qur’an sibawa Haddesee alat apparessangengku ya pura matebbe na masagena, ritingkat PC bawang riadakang angajingeng tacciceng siminggu iyanae nasabari onro konrong angajinge marua nalokkai massae”.68
Artinya:
“ Kami selalu menyelenggarakan pengajian dengan aktivitas yang cukup tinggi karena AL-Qur’an dan Hadits merupakan bahan kajian kami yang cukup banyak dan luas, di tingkat PAC saja umumnya pengajian ini diadakan 2-3 kali dalam seminggu sedangkan di tingkat PC diadakan pengajian seminggu sekali. Inilah yang menyebabkan tempat-tempat pengajian kami inii ramai dikunjungi warga.”
Dalam pengamatan penulis selama di lapangan kelompok mereka ini
mengumpulkan uang untuk Shodaqoh dengan cara melemparkan uang
dikarenakan lebih praktis dan bisa menimbulkan suasana dalam berlomba-lomba
66 Observasi 67 Hasil wawancara Pak Baso Palettei, pada Tanggal 14 Januari 2020 Pukul 20.00 WIB
bertempat dikediaman Pak Baso Palettei. 68 Hasil Wawancara Bapak Amri Ridho, Pada Tanggal 13 Januari 2020 Pukul 09.00 WIB
Bertempat dikediaman Pak Amri di Kelurahan Mendahara.
53
untuk shodaqoh tapi mereka niat karena Allah.69 Hal ini sama dikatakan Agus
Setiawan kelompok LDII dalam wawancaranya kepada penulis.
“Sebenarnya, banyak cara kami untuk mengumpulkan shodakoh dari warga kami ini seperti di serahkan dan dicatat oleh pengurus, dimasuk ke dalam kotak amal ataupun kami membuat proposal pembangunan Masjid kami, mengenai metode yang pilih sesuai dengan keputusan pengurus setempat.”70
Mendengar isu yang ada seperti pemberitaan di internet maupun
pemberitaan lain yang memperburukan nama Organisasi LDII ini dan dikatakan
masih sebagai penerus Islam Jamak. Mereka sekarang bukan penerus seperti yang
dulu lagi tetapi sebagai Organisasi Kemasyarakatan/ Lembaga Swadaya
Masyarakat untuk mensejaterahkan warganya dan membangun masyarakat yang
baik, jujur, dapat dipercaya, kerja keras dan hemat, rukun, kompak dan kerja sma
yang baik. Hal ini dijelaskan oleh ketua LDII sendiri dalam wawancara kepada
penulis.71
Dalam wawancaranya kepada penulis Ketua Pimpinan Cabang membantah
tuduhan yang ada diberita atau diinformasi dari orang kalau orang yang dikeluar
mereka, apabila memasuki masjid mereka kemudian lantainya di cuci.
“Menurut kelompok LDII tidak benar. Jika isu benar, logikanya adalah dari pada kami membersihkan lantai setelah dimasuki seseorang yang bukan warga LDII, tentunya lebih baik melarang siapa yang bukan warganya untuk masuk kemasjidnya tersebut. Sebab alangkah susahnya setiap dimasukki orang yang bukan warganya selalu mencuci lantai. Kenyataan tidak demikian, banyak sekali mesjid LDII terletak di pinggir jalan besar dan bebas untuk dimasukki siapa saja, baik untuk sekedar sholat maupun untuk mengikuti sholat Jum’at.”72
Hal ini hampir sama dengan yang dikatakan Pimpinan Cabang dalam
wawancaranya kepada penulis tentang berita orang yang diluar kelompok LDII
apabila berjabat tangan dengan warga LDII akan di cuci setelah itu.
69 Observasi 70 Hasil Wawancara Pak Baso Palettei, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29
WIB yang bertempat dikediaman Pak Baso’ di Kelurahan Mendahara. 71 Hasil Wawancara Pak Baso Palettei, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29
WIB yang bertempat dikediaman Pak Baso’ di Kelurahan Mendahara. 72 Hasil wawancara Pak Baso Palettei, pada Tanggal 14 Januari 2020 Pukul 20.00 WIB
bertempat dikediaman Pak Baso Palettei.
54
“Menurut Pimpinan Cabang juga tidak benar, jika isu itu benar, alangkah sulitnya menjadi anggota LDII karena harus mencuci tangan setiap bersalaman dengan orang yang bukan warganya. Kenyataannya banyak warga anak terpelajar LDII dan profesional yang setiap saat bergaul dengan banyak orang dari berbagai kalangan, serta mengikuti etika dalam pergaulan.”73
Dalam wawancara salah seorang kelompok LDII yaitu Ibu Ida yanti juga
mengatakan tidak benar warga LDII tidak mau sholat dimesjid lain selain masjid
mereka kepada penulis.
“Menurut mereka itu tidak benar, warga LDII selalu berusaha tertib dalam menepati sholat lima waktu, dalam rangka menetapi firman Allah. Untuk menetapi sholat Lima Waktu,warga LDII dapat melaksanakan ibadah sholat di masjid, mushollah, atau temapt ibadah lainnya. Adapun ditempat terdekat ada masjid LDII, tentunya wajar saja jika warga LDII memilih pergi ke masjid LDII. Karena dimasjid LDII tersebut dapat diperoleh informasi-informasi mengenai kegiatan organisasi, sekaligus silaturohmi dan menambah ilmu.”74
Dari berbagai tuduhan diatas penulis dapat menyimpulkan wawancara ini
bahwa kelompok LDII membantah dengan adanya isu pemberitaan itu karena
Lembaga Dakwah Islam Indonesia tidak seperti apa yang dikatakan dengan
pemberitaan itu.
Berdasarkan AD / ART Lembaga Dakwah Islam Indonesia Pasal 11
Tentang Upaya dan Prinsip Dakwah ialah menguatakan dan mengembangkan
fungsi internal dan eksternal Organisasi, termasuk membangun hubungan dan
kerja sama dengan intasi / Lembaga dalam negeri. Kerjasama Hubungan Antar
Lembaga bedasrkan AD / ART Pasal 35 yaitu Lembaga Dakwah Islam Indonesia
dapat menjalin kerjasama hubungan antar lembaga dengan istansi pemerintah
dan/atau nonpemerintah maupun Lembaga independen dan/ atau swasta dalam
rangka memperoleh manfaat oleh ketentuan bagi kedua belah pihak, sepanjang
diperkenalkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
73 Hasil wawancara Pak Baso Palettei, pada Tanggal 14 Januari 2020 Pukul 20.00 WIB bertempat dikediaman Pak Baso Palettei.
74 Hasil Wawancara Pak Baso Palettei, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29 WIB yang bertempat dikediaman Pak Baso’ di Kelurahan Mendahara.
55
Dari keterangan Baso Palettei ketika masyarakat menolak, dan ingin
membubarkan LDII berita itu langsung terdengar oleh pemerintah pusat dan MUI
langsung mendatangi kediaman Bapak Baso Palettei di Kelurahan Mendahara dan
mengadakan rapat.
Keterangan ini bisa dilihat di Lampiran 4
Berdasarkan AD/ ART LDII pasal 45 tentang pembubaran organisasi yaitu
Lembaga Dakwah Islam Indonesia dapat dibubarkan jika tidak mempunyai
kekuatan hidup lagi atau tidak mempunyai anggota dan pemimpinnya, atau tidak
adanya kemampuan untuk melanjutkan kegiatan. Ketika keputusan untuk
mebubarkan Lembaga Dakwah Islam Indonesia dianggap sah bilamana,
mendapatkan persetujuan sekurang-kurangnya3/4 (tiga per empat) dari jumlah
suara peserta dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa yang diadakan untuk
mereka.
Musyawarah dan Rapat Tingkat Cabang terdiri dari Musyawarah Cabang
dan Rapat pimpinan Cabang, Musyawarah cabang adalah pemegang kekuasaan
tertinggi Organisasi di tingkat Kecamatan yang diselenggarakan sedikitnya sekali
dalam 5 tahun, dengan kewenangan menetapkan program kerja, memilih dan
menetapkan ketua pimpinan cabang dan menilai pertanggungjawaban pempinan
cabang. Rapat pimpinan Cabang adalah rapat pengambilan keputusan tertinggi
setingkat di bawah Musyawarah cabang dan diselenggarakan oleh pemimpin
cabang sesuai kebutuhan.
Menurut informasi yang penulis dapatkan terjadi penolakan pada tahun
80-an ketika LDII ingin membuat masjid sendiri tetapi masyarakat menolak akan
adanya pendapat dari LDII tersebut, tetapi dengan terjadinya penolakan tadi LDII
mendapatkan dari MUI untuk membangun masjid di lingkungan mereka dan
organisasi LDII pun membuat proposal untuk membantu membangunan masjid
mereka.
56
D. Bagaimana perkembangan LDII di Kelurahan Mendahara Ilir.
Keberadaan organisasi LDII di Kelurahan Mendahara Ilir itu adalah
sebagai organisasi yang memperhatikan undang-undang No 8 Tahun 1985 tentang
Organisasi Kemasyarakatan, jadi organisasi di sini, yang selalu berupaya
menjadikan warganya maupun masyarakat Indonesia untuk berintraksi sosial yang
baik dalam membangun masyarakat untuk hidup berdampingan kompak dan kerja
sama yang baik.
Berdasarkan Observasi penulis selama melakukan penelitian dilapangan,
seperti keberadaanya di Kelurahan Mendahara Ilir, pada awalnya memang terjadi
penolakan terhadap organisasi LDII ini, namun dengan berjalannya waktu
masyarakat mulai menerima keberadaan organisasi LDII ini dengan baik. Bahkan
ia merespon apapun program baik dari pemerintah setempat maupun lingkungan
setempat. Adapun upaya pengembangan Organisasi LDII di Mendahara Ilir,
sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran rumah tangga. Sejalan dengan
fungsi Lembaga Dakwah Islam Indonesia sebagai organisasi sosial
kemasyarakatan yang berhimpun potensi bangsa dengan tujuan meningkatkan
kualitas sumber daya insani, kualitas hidup dan peran serta, sesuai perundangan-
undangan yang berlaku, serta patuh pada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini di
jelaskan oleh salah satu dari kelompok organisasi LDII di Mendahara Ilir dalam
wawancaranya kepada penulis.
“ upaya yang kami lakukan dalam mengembangan Organisasi ini ialah kami membuat proposal untuk mengelurkan dana untuk pembangunan Masjid, dan kami berkerja sama dengan Lembaga baik dalam maupun Luar, untuk meningkatkan sumber insani yang beriman, bertaqwa, berakhlag mulia, menggerakkan sumber daya insani yang memiliki kopetensi informasi, dan untuk menambah ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong pembangunan masyarakat yang kompetitif, dengan membangun sikap persaudaraan sesama umat manusia, komunitas muslim serta bangsa dan negara, mematuhi perundang-undangan yang berlaku dan patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa.75
75 Hasil Wawancara Pak Amri Ridho, Pada Tanggal 20 Agustus 2019 Pukul 09.00 WIB Yang bertepat dikediaman Pak Amri di Kelurahan Mendahara.
57
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Pimpinan Anak Cabang dalam
wawancaranya dengan penulis.
“Bahwa Organisasi LDII ini merupakan suatu organisasi kemasyarakatan yang berupaya mengembangkan organisasinya. Dengan cara melalui pengajian dan dakwah yang sejuk untuk membangun masyarakat yang lebih baik, jujur, mematuhi perundang-undangan, membangun sikap persaudaraan sesama umat manusia, serta patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa.”76
Dari hasil wawancara ini penulis dapat menyimpulkan bahwa kelompok
organisasi ini berupaya untuk mengembangkan organisasinya yang bertujuan agar
masyarakat di Kelurahan Mendahara Ilir menjadi warga yang baik dan
berkualitas.
Dalam suatu lembaga dakwah tentu memiliki objek dakwah mereka
sendiri untuk menyampaikan dakwahnya. Sama halnya seperti lembaga dakwah
islam di Kelurahan Mendahara Ilir. Objek dakwah dalam pelaksanaan kegiatan
dakwah sosial keagamaan mereka yaitu masyarakat umum dan tentunya warga
binaan LDII sendiri serta warga pendatang. Dengan adanya suatu objek dakwah,
maka pelaksanaan kegiatan dakwah sosial keagamaan LDII dapat berjalan dengan
baik. Karena, tanpa adanya suatu objek dakwah, pelaksanaan kegiatan dakwah
sendiri tidak akan dapat berjalan dengan lancar.
Objek dakwah dalam LDII sendiri bukan hanya orang dewasa saja, tetapi
objek dakwah mereka dari anak-anak sampai lansia. Dimulai dari anak-anak
karena penting sekali untuk menumbuhkan jiwa dakwah dan pengetahuan dalam
diri mereka hingga diharapkan dapat berguna dimasa yang akan datang. Dengan
adanya objek dakwah, pelaksanaan kegiatan dakwah sosial keagamaan dapat
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dan dakwah kepada masyarakat dapat
di tersampaikan dengan baik sesuai dengan tujuan lembaga dakwah islam
Indonesia itu sendiri. Dalam menyampaikan dakwahnya kepada mad’u lembaga
76 Hasil Wawancara Pak Baso Palettei, Pada Tanggal 19 Agustus 2019 Pukul 20.29 WIB yang bertempat dikediaman Pak Baso’ di Kelurahan Mendahara.
58
dakwah islam indonesia mempunyai berbagai cara dalam menyampaikan seperti
dalam rutinitas kegiatan pengajian mereka yaitu:
a. Pengajian bapak-bapak
Pengajian ini di lakukan khusus untuk bapak-bapak setelah melakukan sholat
magrib di hari jum’at, di mana pengajian ini terbuka untuk umum serta materi
yang di kaji adalah tafsir qur’an.
b. Pengajian untuk ibu-ibu dan bapak-bapak
Pengajian ini di laksanakan pada malam rabu, dan malam jum’at untuk
mengkaji Al-qur’an dan hadits. Sama halnya dengan kegiatan yang lain, kegiatan
ini juga terbuka untuk umum.
c. Pengajian Pra remaja
Pengajian untuk pra remaja dilaksanakan pada setiap malam senin dan
malam minggu ini mengkaji tentang tafsir qur’an dan tafsir hadits. Pengajian ini
sendiri terbuka untuk umum bagi siapa saja yang ingin mengikuti pengajian ini
tidak hanya di peruntukan untuk warga LDII saja.
d. Pengajian umum (Simpatisang)
Dalam pengajian umum ini ada beberapa jadwal pelaksanaannya yaitu:
1) Pengajian ini di lakukan pada setiap kamis dan malam sabtu.
Pengajian ini terbuka untuk umum dan tidak terbatas usia bagi yang
ingin mengikutinya. Pada pengajian umum yang di laksanakan setiap
malam kamis dan malam sabtu ini, materi yang akan di kaji yaitu
tafsir qur’an dan tafsir hadist.
2) Pengajian umum ini dilaksanakan setiap minggu dan jum’at. Pada
hari jum’at materi yang akan di kaji yaitu tafsir qur’an dan pada hari
minggu materinya tafsir hadits.
59
3) Pengajian umum ini dilaksanakan setiap sabtu pada minggu kedua
dan minggu keempat. Pengajian umum ini akan dilaksanakan pada
pukul 13:00 siang sampai waktu ashar. Materi yang akan dikaji pada
pengajian ini yaitu tafsir hadits. Sama halnya dengan pengajian yang
lain. Pengajian ini terbuka untuk umum bagi siapa saja yang ingin
datang.77
4) Adanya pengajian dakwah da’i dan da’iyah yang sering di sebut
dengan istilah mubaligh dan mubalighah yang di laksanakan oleh
seluruh warga lembaga dakwah islam indonesia tingkat PC.
5) Pengajian untuk Anak-Anak
Kelompok kegiatan ini disebut dengan istilah “cabe rawit” mulai dari usia
7-10 tahun. Kegiatan pengajian ini hampir di laksanakan setiap hari di mulai dari
hari senin sampai dengan hari sabtu. Kegiatan pengajian cabe rawit di bagi
menjadi 2 tahap yaitu:
1. Tahap I bagi siswa yang bersekolah siang, pengajian dilaksanakan
pada pagi hari di mulai 08:00-09:00.
2. Tahap II bagi siswa yang bersekolah pagi, pengajian dilaksanakan
pada sore hari di mulai pada pukul 16:00-17:00 senin sampai dengan
hari sabtu.
Adapun materi yang disampaikan dalam pengajian anak-anak ini seperti
tajwid, tilawatih, qiroad serta kegiatan ekstra lainnya seperti adzan, kaligrafi, dan
Asmaul Husna. Dengan diadakannya rutinitas kegiatan yang telah terjadwalkan
dengan baik, maka di harapakan dalam pelaksanaan kegiatan dakwah sosial
keagamaan dapat berjalan dengan lancar. Dan materi yang disampaikan oleh da’i
dan mad’u dapat di mengerti dan di pahami dengan baik.
e. Media Dakwah
77 Hasil Wawacara Pak Baso, Pada Tanggal 13 Januari 2020 Pukul 20.00 WIB Bertempat dikediaman Pak Baso di Kelurahan Mendahara.
60
Media dakwah adalah factor yang dapat menentukan kelancaran proses
pelaksanaa dakwah. Melihat jaman sekarang yang sudah cukup canggih dan maju,
pasti setiap lembaga dakwah dalam menyampaikan dakwhanya sangatlah aktiv
dan terpacu untuk menyampaikan tentang tujuan dan dakwah mereka. Adapun
alat-alat yang dipakai untuk menyampaikan ajaran islam.
a. Lisan, inilah media dakwah yang paling sederhana yang menggunakan
lidah dan suara. Media ini juga dapat berbentuk pidato, ceramah,
kuliah, bimbingan, penyuluhan, dan sebagainya.
b. Tulisan, seperti buku, majalah, Al-Qur’an dan
c. Akhlak, yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran
islam, yang dapat dinikmati dan di dengar oleh mad’u.
f. Lingkungan
Keberhasilan suatu kegiatan dakwah tentu tidak lepas dari dukungan
lingkungan sekitar. Sama halnya dengan kegiatan dakwah yang diadakan oleh
LDII di Kelurahan Mendahara Ilir sendiri, selama ini dalam pelaksanaan kegiatan
dakwah mereka, lingkungan sangat kondusif. Semenjak keberadaan LDII
Pimpinan anak cabang di Kelurahan Mendahara Ilir, berjalan dengan harmonis
dengan lingkungan dan bersosialisasi dengan diadakannya agenda kegiatan
sebulan sekali yang disebut dengan MINCE (minggu ceria) yaitu bekerja bakti
bersama-sama seluruh warga yang bergabung dengan warga lingkungan rt untuk
bersama-sama membersihkan lingkungan kompleks masjid serta di luar kompleks
masjid.
Susunan Pengurusan Lembaga Dakwah Islam Indonesia:
NO Nama Jabatan Alamat
1. Baso Palettei Ketua Mendahara ilir
2. Umri Ridho Seketaris Mendahara ilir
61
3. Agus Setiawan Bendahara Mendahara ilir
4. -Heru
-Baso Palettei
Imam Mendahara ilir
5. Bedu Amin Bilal Mendahara ilir
6. -Ustad Faisal
-Ros
Guru Ngaji Mendahara ilir
7. Amri Khatib Mendahara ilir
Lampiran 5
Berdasarkan AD/ART LDII Pasal 1, keanggotaan LDII terdiri dari anggota
tetap dan tidak tetap yang biasanya disebut Simpatisang berdasarkan hasil
wawancara dengan Bapak Baso’ menjelaskan bahwa anggota tetap berjumlah 200
dan anggota tidak tetap 50 yang mana anggota tetap adalah pengurus dan atau
pengurus yang sudah pernah tugas dari kepengurusan organisasi yang memenuhi
ketentuan. Selanjutnya yang disebut anggota tidak tetap adalah anggota yang tidak
termasuk dalam ketentuan organisasi dan yang bersedia mengikuti kegiatan
dakwah keagamaan dan pendidikan kemasyarakatan yang diselenggarakan oleh
organisasi.
Dalam suatu organisasi terdapat Anggota ataupun pengurus, pengurus
adalah Anggota Tetap yang terpilih dalam Musyawarah tertinggi pada tiap tingkat
kepengurusan organisasi untuk mencapai maksud dan tujuan organisasi.
Berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VII Lembaga Dakwah Islam
Indonesia.
Lembaga Dakwah Islam Indonesia didirikan dengan maksud untuk
menghimpun seluruh potensi bangsa yang memilih persamaan cita-cita, wawasan,
dan tujuan, sehingga memiliki satu visi dan persepsi dalam menggalang persatuan
dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Lembaga Dakwah Islam
62
Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kulitas peradaban, hidup, harkat dan
martabat dalam kehidupan bermasyaraka, berbangsa dan bernegara, serta turut
serta kedalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya berlandaskan
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka
mewujudkan masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial
berdasarkan Pancasila yang diridhoi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.78
Berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VII Lembaga Dakwah
Islam Indonesia dalam pasal 17 untuk tugas dan wewenang serta kewajiban
pengurus. Untuk dewan pimpinan pusat berwewenang dalam menentukan
kebijakan organisasi di tingkat Nasional sesuai ketentuan Anggaran Dasar, dan
Anggaran Rumah Tangga serta keputusan Musyawarah Nasional/ Musyawarah
Nasional Luar Biasa, serta kewajibannya melaksanakan seluruh kebijakan
organisasi sesuai ketentuan Anggaran Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga dan
memberikan pertanggung jawaban kepada Musyawarag Nasional.
Dari beberapa tingkat kepengurusan dan wewenang organisasi LDII di
Kelurahan Mendahara termasuk dalam tingkat PC ( Pimpinan Cabang) yaitu tugas
dan wewenang serta kepengurusan ialah menentukan kebijakan organisasi di
tingkat Kecamatan sesuai ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
keputusan-keputusan Musyawarah dan Rapat baik tingkat Pusat, Wilayah, Daerah
maunpun Kecamatan , dan Peraturan organisasi, mengusulkan hasil ketetapan
Musyawarah Cabang/ Musyawarah Cabang Luar Biasa tentang komposisi dan
personalia Pimpinan Cabang untuk mendapatkan persetujuan Dewan Pimpinan
Daerah, mengesahkan komposisi dan personalia Pimpinan Anak Cabang dan
menyelesaikan perselisihan kepengurusan Pimpinan Anak Cabang. Untuk
Pimpinan Cabang berkewajiban untuk melaksanakan seluruh kebijakan organisasi
di tingkat Kecamatan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga, melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah
78 Berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Nomor: KEP-06/ MUNAS VII LDII ( Tentang Perubahan AD-ART LDII) Pasal 6 tentang Asas, Maksud dan Tujuan.
63
dan memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Cabang/ Musyawarah
Cabang Luar Biasa.79
79 Berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Nomor: KEP-06/ MUNAS VII LDII ( Tentang Perubahan AD-ART LDII) Pasal 17 tentang wewenang dan kewajiban pengurus.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian “Sejarah dan Eksistensi LDII di
Kelurahan Mendahara Ilir, Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung
Timur” adalah sebagai berikut:
1. Yang membawa LDII di Kelurahan Mendahara Ilir yaitu H. Mursidin yaitu
pada tanggal 01 Juli 1972, Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah
Organisasi keagamaan. Awalnya, organisasi ini di tolak oleh masyarakat
karena menurut mereka organisasi LDII memiliki paham yang berbeda dengan
masyarakat Mendahara. Akan tetapi dengan adanya penolakan terhadap
organisasi ini mereka tetap eksis dan berkembang hingga sekarang. Bahkan
organisasi ini telah terdaftar sebagai Organisasi Kemasyarakatan dan surat
keterangan terdaftar ini berlaku sejak tanggal di tandatangani sampai dengan
13 November 2019.
2. Berdasarkan observasi penulis selama melakukan penelitian dilapangan, seperti
layaknya keberadaan LDII di Kelurahan Mendahara Ilir, interaksi kelompok
LDII dengan masyarakat sekitar berjalan dengan sangat baik dan tidak
mengganggu masyarakat sekitar maupun sosial ekonomi masyarakat sekitar.
Bahkan ia selalu merespon apapun program baik dari pemerintah setempat
maupun lingkungan setempat pula.
3. Adapun upaya yang di lakukan kelompok LDII dalam pengembangan
Organisasinya LDII di Kelurahan Mendahara Ilir, sesuai dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Dalam Rumah Tangga. Sejalan dengan fungsi Lembaga
Dakwah Islam Indonesia sosial kemasyarakatan yang menghimpun potensi
bangsa dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan peran serta, sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku. Membangun hubungan kerjasama
dengan Lembaga baik dalam maupun luar, mungkin sumber daya insani yang
memiliki kompetensi informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, mendorong
pembangunan masayarakat madani yang kompetitif, dengan membangun sikap
persaudaraan sesama umat manusia, komunitas muslim, serta bangsa dan
64
65
negara, mematuhi perundang-undangan yang berlaku dan patuh kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, penulis ingin menyampaikan beberapa saran
kepada pembaca dan kususnya kepada masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir,
semoga saran ini dapat bermanfaat bagi kita semua, yaitu sebagai berikut:
1. Kepada para pembaca diharapkan agar dapat selalu mengingat H. Mursidin
sebagai pendiri Lembaga Dakwah Islam Indonesia dan dapat mencontoh sikap ia
selama menjadi seorang pemimpin dan untuk mengembangkan organisasi mereka.
2. Kepada kelompok LDII agar dapat menumbuh kembangkan keberadaannya
sebagai Organisasi masyarakat keagamaan yang berhimpun berbagai dari potensi
bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir
yang sejahtera, taat kepada Tuhan Yang Maha Esa, hidup berkulitas dan peran
serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Diharapkan kepada pemerintah agar dapat memperhatikan upaya yang dilakukan
kelompok LDII dalam meningkatkan berbagai dari potensi yang bertujuan untuk
meningkatkan kulitas SDM masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir.
C. PENUTUP
Untuk mengakhiri penulisan skripsi ini, perkenankan penulis untuk
memanjatkan puji syukur Alhamdulillah Kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan taufiq dan hidayahnya berupa kesehatan dan kekuatan serta
semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Menyadari segala kekurangan yang ada pada diri penulis, maka secara
jujur penulis yakin banyak terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan disana
sini untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran bisa mendukung agar demi
perbaikan skripsi ini. Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi
hingga sukses dalam penyusunan skripsi ini, tak lupa penulis ucapkan terima
kasih dan semoga menjadi amalan yang sholeh.
66
Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis memohon ampunan, petunjuk
dan perlindungan serta hanya kepada Allah SWT juga penulis berserah diri,
semoga skripsi ini yang berisi tentang “ Sejarah dan Eksistensi LDII di Kelurahan
Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur” ini
dapat bermanfaat penulis dan membacanya.
67
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Agus Bustanuddin, 2006 Agama Dalam Kehidupan Masyarakat ( Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Abdurrahman Dudung, 2011 Metode Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta:
Penerbit Ombak,
Abdurrahman Dudung, 2007 Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-auuz
medi.
Basrowidan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Endraswara, Suwandi. 2006 . Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan: Ide
ology,Epistemologi,dan Aplikasi. Jakarta: Pustaka Widyatama.
H.Frederick William. Pemahaman Sejarah Indonesia, Lembaga penelitian
pendidikan ekonomi dan sosial.
Koentjaraningrat, 1982 Sejarah Teori Antropologi, Penerbit: Universitas
Indonesia (UI-Press)
Moleong, Lexy J. 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Priyadi, Sugeng 2017, Sejarah Lisan. Yogjakarta: Penerbit Ombak
Sutiyono. (2010). Benturan Budaya Islam:Puritan dan Sinkretis. Jakarta: Kompas
Sugiyono, (2009) .Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, Bandung:
Alfabet
Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi, 2018 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas
Adab-Sastra Dan Kebudayaan Islam, jambi UIN STS Jambi.
68
JURNAL
Harianti 2000 . Penulisan Sejarah Sosial No 1 Mahendra Bimo 2017. Eksistensi Sosial Remaja Dalam Instgram, vol 16, No 1
Otoman, 2014. Asal usul dan perkembangan lembaga dakwah indonesia, vol 14,
No 2
Saefrudin 2017. Jurnal Al-Hikmah, Vol. 5 No 2
Sya’roni,2005. Jurnal penelitian sosial keagamaan, vol 20, no 2.
SKRIPSI
Ashfihani Jauhar, Kehidupan Sosial Keagamaan Anggota Ldii Di Desa
Cokroyasan Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo, fakultas
Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Hidayat, Eksistensi Lembaga Dakwah Islam Indonesia Di Kelurahan Pematang
Sulung Kota Jambi, Fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan Islam IAIN
Kota Jambi.
Setiyawan Lukman, Kontruksi Sosial Jamah Islam Ldii Terhadap Ajaran Agama
Islam Ldii Di Desa Wonorejo Kecamatan Tandus Kota Surabaya. Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Septia Ana, Implementasi Kegiatan Dakwah Sosial Keagamaan Di Ldii Cabang
Sukarame Bandar Lampung, Fakultas Dakwah dan Ilmun Komunikasi
UIN Raden Intan Lampung.
69
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kunjungan Masyarakat Ke LDII
Silaturahmi Anggota LDII
70
Wawancara Ketua LDII
Audensi DPP LDII Dengan Presiden RI
71
Pengajian Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak
72
Wawancara pak Imam Mdan Sebagai Tokoh Agama
Susunan kepengurusan Mesjid Babussalam
73
Bukti Terdaftar Organisasi LDII
Kepengurusan Anggota Organisasi LDII
74
CURRICULUM VITAE
Nama : Nur Azizah
Tempat / Tanggal lahir : Simbur Naik, 17 September 1997
NIM : AS 160971
Fakultas : Adab dan Humaniora
Jurusan : Sejarah Peradaban Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Menikah
Nama Ayah : Abdul Azis
Nama Ibu : Nur Aini
Anak Ke : Anak Pertama
Alamat Asal : JL. Pertanian, RT 25, Kel. Mendahara Ilir, Kec. Mendahara, Kab. Tanjung Jabung Timur.
Pendidikan : UIN STS Jambi 2016-2020
SMAN 7 Tanjab Timur 2013-2016
MTSN 3 Tanjab Timur 2010-2013
SDN 18 Tanjab Timur 2004-2010