Sejarah

2
Pada bagian jendela dipasang kaca patri dengan gaya eropa. Bangunan ini menggunakan material timah dan besi belgia serta plafon kayu yang menggunakan timah dan besi. Material tersebut didatangkan dari eropa dan di import langsung. Penggunaan timah dan besi dikarenakan pada saat itu di eropa berada pada masa industri. Hal ini terlihat pada penggunaan tralis-tralis di bangunan ini. Bangunan bergaya eroopa mementingkan akan respon terhadap cahaya dan penghawaan yang bagus di setiap bangunannya. Contohnya penggunaan ventilasi dibangunan ini dapat memasukkan cahaya alami dan udara alami. Bangunan ini membuat kita serasa ada didalam istana Bapak Nasir Tamara melakukan riset untuk mendapatkan furnitur yang sesuai dengan bangunan ini. Pada bangunan ini terlihat pola hirarki, contohnya bisa dilihat tamu diterima dibagian luar lalu ke dalem. Kemudian ke dalam. Material pada bangunan ini kebanyakan import dari eropa. Porcelain yang digunakan sebagai ornamen dinding juga dari eropa. Kaca pun juga begitu, hal ini terlihat dari asahan kaca yang sangat detail dan rapi. Besi yang digunakan adalah besi utuh bukan besi tempa. Simbol-simbol Islam juga menjadi salah satu ornamen penghias Ndalem Natan.Pada tralis pintu mencerminkan kebudayaan sufi, yaitu adanya penggunaaan metafora-metafora Islam. Pola kapal-kapal atau Bahtera dan kaligrafi Allah menghiasi ukiran daun pintu dan daun jendela. Lambang kapal atau bahtera dilengkapi dengan pola bulan dan bintang yang melambangkan navigasi sedangkan kapal atu bahtera yang mengarungi samudera melambangkatkan kehidupan manusia yang tidak bertepi. Selain itu ada pola kompas pada daun pintu utama. Eggrate penghias pintu ini juga menggunakan lambang-lambang islam. Pada jaman saat rumah ini didirikan saat itu ornamen buah-buahan, beras dan sayur-sayuran sedang menjadi tren penghias rumah. Ornamen buah-buahan , beras, dan sayuran melambangkan kekayaan dan kemakmuran pemilik rumah. Ornamen buah-buahan yang dipakai seperti manggis dan nanas-nanasan.

description

sejaraH

Transcript of Sejarah

Page 1: Sejarah

Pada bagian jendela dipasang kaca patri dengan gaya eropa.

Bangunan ini menggunakan material timah dan besi belgia serta plafon kayu yang menggunakan timah dan besi. Material tersebut didatangkan dari eropa dan di import langsung. Penggunaan timah dan besi dikarenakan pada saat itu di eropa berada pada masa industri. Hal ini terlihat pada penggunaan tralis-tralis di bangunan ini. Bangunan bergaya eroopa mementingkan akan respon terhadap cahaya dan penghawaan yang bagus di setiap bangunannya. Contohnya penggunaan ventilasi dibangunan ini dapat memasukkan cahaya alami dan udara alami.

Bangunan ini membuat kita serasa ada didalam istana

Bapak Nasir Tamara melakukan riset untuk mendapatkan furnitur yang sesuai dengan bangunan ini.

Pada bangunan ini terlihat pola hirarki, contohnya bisa dilihat tamu diterima dibagian luar lalu ke dalem. Kemudian ke dalam.

Material pada bangunan ini kebanyakan import dari eropa. Porcelain yang digunakan sebagai ornamen dinding juga dari eropa. Kaca pun juga begitu, hal ini terlihat dari asahan kaca yang sangat detail dan rapi.

Besi yang digunakan adalah besi utuh bukan besi tempa.

Simbol-simbol Islam juga menjadi salah satu ornamen penghias Ndalem Natan.Pada tralis pintu mencerminkan kebudayaan sufi, yaitu adanya penggunaaan metafora-metafora Islam. Pola kapal-kapal atau Bahtera dan kaligrafi Allah menghiasi ukiran daun pintu dan daun jendela. Lambang kapal atau bahtera dilengkapi dengan pola bulan dan bintang yang melambangkan navigasi sedangkan kapal atu bahtera yang mengarungi samudera melambangkatkan kehidupan manusia yang tidak bertepi. Selain itu ada pola kompas pada daun pintu utama. Eggrate penghias pintu ini juga menggunakan lambang-lambang islam.

Pada jaman saat rumah ini didirikan saat itu ornamen buah-buahan, beras dan sayur-sayuran sedang menjadi tren penghias rumah. Ornamen buah-buahan , beras, dan sayuran melambangkan kekayaan dan kemakmuran pemilik rumah. Ornamen buah-buahan yang dipakai seperti manggis dan nanas-nanasan.

Bangunan ini mengalami renovasi di bagian depan, bangunan sebelah timur. Bangunan tersebut mengalami modifikasi seperti adanya tambahan mezanin. Penambahan mezanin dilakukan agar langit-langit atap tidak terlihat terlalu tinggi dan untuk menambah ruang yang akan digunakan sebagai art space karenaBapak Nasir Tamara memiliki kertetarikan terhadap seni. Selain itu ruangan ini memiliki suasana yang cocok sebagai art space karena ada kesan damai, teduh dan islami. Balustrade yang lekat akan kesan art nouveau mempercantik bagian mezanin ini dan sengaja diseragamkan dengan pola art noveau yang sudah ada di rumah ini. Balustrade yang ada di rumah ini dipesan khusus oleh Bapak Nasir Tamara. Dulu gording atap terlihat jelas lalu sekarang dilapis dengan kayu agar ruang dalam bangunan terasa lebih bersih dan rapi tanpa menghilangkan estetikanya. Bangunan bagian depan ini diberi penambahan tulang-tulangan untuk memperkuat konstruksi bangunan. Bangunan ini dulunya merupakan kandang kuda karena akan dialih fungsikan sebagai art space dan restoran bangunan ini kemudian dipercantik Bapak Nasir Tamara. Pintu masuk bangunan ini kental dengan art nouveau. Polanya persis dengan pintu masuk stasiun subway di Paris

Page 2: Sejarah

yang juga bergaya art nouveau. Pembenahan juga terjadi dengan menggati keramik yang sudah hancur dengan keramik yang juga bergaya art nouveau.

Bapak Nasir Tamara membeli rumah ini kemudian diperbaiki serta dikembalikan seperti seharusnya melihat bangunan ini sebelum dibeli terlantar dan rusak akibat gempa 27 Mei 2006. Beliau merupakan pemilik ke-2 rumah ini yang sebelumnya dimiliki oleh 6 generasi Orang Kalang.

Sempat terdengar isu bahwa Ndalem Natan ini dulu pernah dijadikan sebagai tempat karaoke tp tenyata semua itu hanyalah isu. Bapak Nasir Tamara sudah melakukan riset dan tidak ada bukti bahwa tempat ini dulunya adalah tempat karaoke. Beliau mengatakan banyak kabar burung atas rumah ini yang menyebar di lingkungan sekitar namun tidak diklarifikasi.

Menurut Bapak Nasir Tamara Ndalem Natan merupakan gedung yang paling lengkap dan kental bergaya art nouveau.