Sediaan Solid Dan Dd Ppt

54
Pembuatan Sediaan Solid dan Permasalahannya serta Drug Delivery System Disusun oleh : 1. Dhita Harmulita 14344097 2. Elwin Dwiwanti 14344103 3. Rani Rachmawati 14344120 4. Sumiyati 14344121 5. Putri Tiara Sani 14344136

description

farmasi

Transcript of Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Page 1: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Pembuatan Sediaan Solid dan Permasalahannya

serta Drug Delivery System

Disusun oleh : 1. Dhita Harmulita 143440972. Elwin Dwiwanti 143441033. Rani Rachmawati 143441204. Sumiyati 143441215. Putri Tiara Sani 14344136

Page 2: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Sediaan Solid

Sediaan solid adalah sediaan yang mempunyai

bentuk dan tekstur yang padat dan kompak

Macam-macam sediaan solid :

Page 3: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Serbuk

Menurut FI IV, serbuk yaitu campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar

Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu persatu, sedikit demi sedikit dimulai dari obat yang jumlahnya sedikit

Page 4: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Bahan obat kurang dari 50 mg (tidak dapat ditimbang) maka dilakukan pengenceran

Contoh pengenceran :R/ Dexa 0,5 mg 20 x 0,5 mg = 10 mg (tdk bisa ditimbang)

Coffein 100 mgm.f.p.dtd No XX

1050 x 250 = 50 mg (pengenceran 1:5)

Ditimbang Dexa 50 mg ditambahkan dgn SL (+pewarna qs) ad 250 mg, diambil 50 mg (setara 10 mg Dexa)

Page 5: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Alat yang digunakan dalam compounding serbuk

Lampang alu atau mortir dan stamper

a. Mulut dari mortir senantiasa mengarah ke kiri, maksudnya agar ketika stamper dibersihkan stamper senantiasa tetap pada mulut mortir

b. Stamper dipegang seperti memegang pulpen.

c. Stamper diputar berlawanan dengan arah jarum jam.

d. Permukaan stamper dibersihkan dengan cara memutarnya, sementara mika tetap berada dikepala stamper.

e. Diulangi beberapa kali sampai serbuk halus

Page 6: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Lanjutan …

SendokSudipCawan penguapGelas arlojiPengayak CorongBatang pengadukBahan pengemas seperti

kertas perkamenBlender

Page 7: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Cara mengerjakan bahan berikut dalam serbuk

CamphoraDilarutkan dengan spiritus fortior (96%) dalam lumpang, kemudian dikeringkan dengan SL aduk perlahan (jangan mengeringkan dengan zat aktif Stibii penta sulfida Digerus diantara 2 bahan tambahanSL + Stibii + SL aduk dan gerus tanpa ditekan (karena stabii berwarna) Elaeosacchara (gula minyak)Campuran 2 g gula (SL) dengan 1 tetes minyak atsiri (ol.anisi, ol.foeniculi, ol.mentha piperitae)Dibuat dengan tetes-tetes minyak atsiri yang penuh (bukan pecahan) yaitu dibuat dalam jumlah kemudian ditimbang jumlah yang dibutuhkan. Extrak kentalDilarutkan dengan cairan penyarinya (Alkohol 70% atau 90%) dalam lumpang panas supaya alkoholnya cepat menguap, kemudian dikeringkan dengan SL atau zat inert lain (amylum, radix liquiritae, saccharum album) Tingtur-tingtur

Kandungan zat berkhasiatnya tidak menguap atau rusak jika dipanaskanJika jumlahnya kecil digunakan lumpang panas, kemudian keringkan dengan SLJika jumlahnya besar/banyak diuapkan pelarutnya diatas tangas air sampai sisa sedikit (sisa 1/3nya) kemudian dikeringkan dengan SL

Page 8: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Cara mengerjakan bahan berikut dalam serbuk

Garam-garam yang mengandung air kristal diganti dengan senyawa garam yang telah dikeringkan (eksikatus)

Campuran yang mudah mencair.Untuk serbuk tidak terbagi malah menguntungkan karena dapat langsung dicampur, mencair, lalu dikeringkan dengan talk dll Dalam campuran serbuk ditambah/terdapat tablet

◦ Jika tersedia zat aktif yang sesuai dengan kandungan dari tablet itu maka sebaiknya diganti dengan zat aktifnya.

◦ Bila tidak tersedia zat aktifnya, tablet digerus dahulu sampai halus kemudian dicampur dengan serbuk lainnya.

◦ Jika jumlah tabletnya pecahan maka dibuat pengenceran dahulu

◦ Pengenceran dibuat sedemikian rupa.

Page 9: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Penggolongan serbuk

Serbuk terbagi

(pulveres) Serbuk tidak terbagi (pulvis)

Page 10: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Serbuk terbagi (pulveres)

Serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok, untuk sekali minum. Umumnya digunakan untuk penggunaan oral.

Page 11: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Aturan pembuatan serbuk

Jangan mencampur obat berkhasiat keras dalam keadaan tidak diencerkan (lumpang dilapisi dulu dengan SL)

Jika bahan serbuk mempunyai BJ yang berlainan masukkan bahan yang BJ yang besar dahulu baru kemudian bahan yang BJnya lebih rendah

Jangan menggerus bahan serbuk dalam jumlah banyak sekaligus

Bahan-bahan dalam serbuk kering sehingga u/ menggerus Kristal dan bahan higroskopis menggunakan lumpang panas (cthx: untuk bahan higroskopis seperti NaBr)

Untuk bahan-bahan yang mudah menguap atau tidak tahan pemanasan jangan menggunakan lumpang panas

(cthx: peroksida-peroksida, NaHCO3)

Page 12: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Membungkus serbuk

umumnya : dengan kertas perkamenbisa juga : kertas berlilin, kertas perak, dll.bungkus harus. mudah dilipat & tidak

menghisap air.

Page 13: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Cara melipat puyer:

1. Siapkan kertas perkamen2. Susun kertas perkamen dari atas ke bawah3. Melipat sedikit di ujung bagian atas4. Untuk memudahkan dalam pelipatan dan menghindari serbuk berterbangan,

akan lebih baik jika kita membagi 2 sama banyak kertas perkamen yang akan kita lipat. Kemudian disusun secara horizontal. Misal ada 8 kertas perkamen, disusun atas 4 dan bawah 4

5. Isi bagian tengah masing-masing kertas perkamen dengan serbuk yang dikehendaki

6. Kerjakan pelipatan pada salah satu kertas perkamen terlebih dahulu, yaitu yang paling ujung dan yang tidak tertutupi oleh kertas perkamen sebelahnya

7. Lipat bagian bawah kertas perkamen ke atas, masuk ke dalam lipatan yang sudah terbentuk

8. Lipat kembali bagian atas dengan lebar yang sama dengan lipatan yang pertama kali

9. Lipat bagian kanan sedikit ke arah tengah10.Lipat bagian kiri hingga ujungnya tepat menyentuh lipatan yang paling kanan11. Masukkan lipatan kanan ke dalam lubang lipatan kiri12.Lipatan puyer sudah selesai

Page 14: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Cara melipat puyer:

Page 15: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Serbuk tidak terbagi (pulvis)

Pulvis

Adspersorius

• serbuk ringan, bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar. Umumnya dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit.

Pulvis

Dentifriciu

s

• Serbuk gigi , biasanya menggunakan carmin sebagai pewarna yang dilarutkan terlebih dulu dalam chloroform / etanol  90 %

Pulvis Sternutator

ius

• serbuk bersin yang penggunaannya  dihisap melalui hidung, sehingga serbuk tersebut harus halus sekali.

Pulvis

effervescent

• serbuk biasa yang sebelum ditelan dilarutkan terlebih dahulu dalam air dingin atau air hangat dan dari proses pelarutan ini akan mengeluarkan gas CO2, kemudian  membentuk larutan yang pada umumnya jernih.

Page 16: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Derajat halus

Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu atau dua nomor. jika dinyatakan dengan 1 nomor berarti semua serbuk dapat melalui pengayak tersebut. jika dinyatakan dengan 2 nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomer tertinggi.

Derajat kehalusan:Serbuk sangat kasar:

5/8Serbuk Kasar: 10/40Serbuk Agak Kasar:

22/60Serbuk Agak Halus:

44/85Serbuk Halus: 85Serbuk Sangat Halus:

120Serbuk Sangat Halus:

200/300

Page 17: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Cara mencampur bahan-bahan obat dalam serbuk

a. Lapisilah mortir dengan sedikit bahan tambahan terlebih dahulu

b. Dimulai dari bahan yang jumlahnya sedikitc. Bahan-bahan obat yang berwarna diaduk

diantara dua lapisan zat netrald. Bahan obat yang kasar dihaluskan terlebih

dahulue. Bahan obat yang berbobot/bermasa ringan

dimasukkan terakhir, begitu juga dengan bahan obat yang mudah menguap.

Page 18: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Granul

Granul adalah gumpalan-gumpalan dari partikel yang

lebih kecil. Umumnya berbentuk tidak merata dan

menjadi seperti partikel tunggal yang lebih besar. Ukuran

biasanya berkisar antara ayakan 4-12, walaupun demikian

bermacam-macam ukuran lubang ayakan mungkin dapat

dibuat tergantung dari tujuan pemakaiannya.

Page 19: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Lanjutan..

Pemberian granul dapat dilakukan dengan memasukkan

granul ke dalam kapsul gelatin atau dibuat menjadi tablet

yang dapat segera hancur. Granul merupakan hasil dari

proses granulasi yang bertujuan untuk meningkatkan

aliran serbuk dengan jalan membentuknya menjadi

bulatan-bulatan atau agregrat-agregrat dalam bentuk

yang beraturan. Proses granulasi dapat dilakukan dengan

metode granulasi kering dan granulasi basah

Page 20: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Metode pembuatan granul

Granulasi basah

• bahan dilembabkan dengan larutan pengikat yang cocok, sehingga serbuk terikat bersama dan terbentuk massa yang lembab. Pelarut yang digunakan umumnya bersifat volatil sehingga mudah dihilangkan pada saat dikeringkan. Massa lembab kemudian dibagi-bagi sehingga terbentuk butiran granul

Granulasi kering

• obat dan bahan pembantu mula-mula dicetak menjadi tablet yang cukup besar, yang massanya tidak tentu. Selanjutnya tablet yang terbentuk dihancurkan dengan mesin penggranul kering gesekan atau dengan cara sederhana menggunakan alu di atas sebuah ayakan sehingga terbentuk butiran granul

Page 21: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Tablet

Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa

Page 22: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Rute pemberian tablet

1. Tablet oralSaat menelan obat, kita memasukan obat lewat kerongkongan kemudian obat akan masuk kedalam lambung dan dihancurkan menjadi bagian-bagian halus sehingga larut dalam cairan lambung. Kemudian obat akan dikirim ke usus halus, dan diserap lalu masuk kedalam pembuluh darah dan menuju pusat rasa sakit di dalam tubuh. Contoh : Amoxycillin, parasetamol

2. Tablet kunyahCara pemakaian dengan cara di kunyah. Contoh : promag, erysanbe chew

3. Tablet sublingualTablet yang disisipkan di bawah lidah. Contoh : Isosorbiddinitrat

4. Tablet bucalTablet yang disisipkan disekitar selaput lendir pipi. Contoh : tablet progesterone. Tablet sublingual dan bucal berguna untuk penyerapan obat yang di rusak oleh cairan lambung atau sedikit sekali di cerna oleh saluran cerna, kemudian akan langsung di serap melalui pembuluh darah.

5. Tablet hisapTablet yang melarut atau hanur perlahan dalan mulut. Contoh : FG troches, degirol

Page 23: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Rute pemberian tablet

6. Tablet effervescent Tablet berbuih yang dibuat dengan cara kompresi granul uyang mengandung garam effervescent atau bahan lain yang dapat melepaskan gas ketika bercampur4 dengan air.seperti asam sitrat dan natrium carbonat. Contoh : CDR, Redokson

7. Tablet salut Tablet salut bertujuan melindungi zat aktif dari cahaya udara kelembaban,menutupi rasa dan bau yang tidak enak,membuaqt penampilan lebih menarik, mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna.Macam nya tablet salut biasanya disalut dengan gula, Contoh : bisakodil

8. Tablet vaginalDimaksudkan untuk diuletakan di dalam vagina dengan alat penyisip khusus, di dalam vagina obat akan dilepaqskan dan umumnya untuk efek lokal. Contoh : flagistatin tablet vaginal, nystatin tablet vaginal.

Page 24: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Sediaan tablet yang tidak bisa digerus

Sediaan salut enterik

• Tujuannya adalah untuk mencegah iritasi lambung

• penggerusan akan mengakibatkan iritasi lambung atau hilangnya potensi lambung.

Sediaan Lepas Lambat

• Tujuannya adalah agar bahan aktif dilepaskan dari sediaan secara bertahap dan terkendal

• Penggerusan akan membuat efeknya menjadi tidak optimal

Sediaan Sublingual atau

Bukal

• obat diabsorpsi segera melalui aliran darah disekitar bawah lidah atau diantara gusi dan pipi

• penggerusan akan menjadi tidak efektif atau jauh berkurang efektifitasnya.

Page 25: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Sediaan kapsul

Menurut farmakope Indonesia Edisi IV, sediaan kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar

Menurut FI edisi III kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul Keras dan lunak

Page 26: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Macam-macam kapsul

Kapsul cangkang keras

Cara buatnya : Bisa diisi secara manual. Kapsul ini lebih stabil karena diproduksi dengan tujuan single use.

Kapsul cangkang lunak

Kapsul lunak terdiri 1 bagian, lebih kenyal, lunak. Pembuatan kapsul ini lebih sulit dibandingkan kapsul keras karena pembuatannya harus sekaligus. Digunakan untuk anak-anak yang tidak suka minum obat

Page 27: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Cangkang kapsul

1. Kapsul kerasBahan penyusun cangkang kapsul keras Bahan dasar: Gelatin, Gula sebagai pengeras, Air ( 10- 15% ) Bahan tambahan : pewarna , pengawet, pemburam, dan flavoiring

agent

2. Kapsul LunakBahan penyusun cangkang kapsul lunak Bahan dasar: Gelatin, Bahan pelunak, Gula, Air ( 6-13%) Bahan tambahan : pewarna , pengawet, pemburam, dan flavoiring

agent

3. Cangkang kapsulCangkang kapsul pada umunya terbuat dari bahan pembentuk gel berupa gelatin. Gelatin merupakan produk heterogen yang didapat dari ekstraksi hidrolisis dari kolagen hewan. Sumber kolagen umumnya adalah : tulang hewan, kulit babi, dan kulit jangan sapi.

4. Kapsul gelatin lunak dibuat dari gelatin dimana gliserin atau alcohol, polivalen dan sorbitol ditambahkan supaya gelatin bersifat elastis seperti plastik.

Page 28: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

No cangkang kapsul dan bobotnya

Ukuran kapsul menunjukkan ukuran volume dari kapsul. Ukuran kapsul dinyatakan dengan kode. Ukuran terbesar 000 dan terkecil 5.

Ukuran kapsul : 000 00 0 1 2 3 4 5Untuk hewan : 10 11 12

Umumnya no. 00 adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien.

Page 29: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Hubungan jumlah obat dengan ukuran kapsul

No. ukuranAcetosal dalam

gram

Nat-bikarbonat

dalam gram

Nbb* dalam

gram

000 1 1,4 1,7

00 0,6 0,9 1,2

0 0,5 0,7 0,9

1 0,3 0,5 0,6

2 0,25 0,4 0,5

3 0,2 0,3 0,4

4 0,15 0,25 0,25

5 0,1 0,12 0,12

*Nbb = nitrat bismuthi basa

Page 30: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Hubungan jumlah obat dengan ukuran kapsul

Kegunaan No. ukuran Volume dalam miliiter

Untuk

manusia

000 1,7

00 1,2

0 0,85

1 0,62

2 0,52

3 0,36

4 0,27

5 0,19

Untuk hewan

 

10 30

11 15

12 7,5

Page 31: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Cara pengisian kapsul

Dengan tanganCara ini merupakan cara yang paling sederhana arena menggunakan tangan tanpa bantuan alat lain. Cara ini sering digunakan di apotek. Untuk memasukkan obat kedalam kapsul, dapat dilakukan dengan cara membagi serrbuk sesuai dengan jumlah kapsul yang diminta.

Page 32: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Cara pengisian kapsul

Alat bukan mesinAlat yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan manusia. Dengan alat ini, akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan penkerjaannya yang dapat lebih cepat.

Page 33: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Cara pengisian kapsul

Alat mesinUntuk memproduksi kapsul secara besar-besaran dan menjaga keseragaman kapsul, perlu digunakan alat otomatis mulai dari membuka, mengisi, dan menutup kapsul

Page 34: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Menurut FI edisi III ialah suatu sediaan berupa massa bulat mengadung satu atau lebih bahan obat yang di gunakan untuk obat dalam dan bobotnya 50-300 mg per pil (ada juga yang menyebutkan bobot pil adalah 1-5 gram. Boli adalah pil yang bobotnya diatas 300mg ; granula bobot nya 20-60 mg

Sediaan pillulae (Pil)

Page 35: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Formulasi pil

Zat utama berupa bahan obat yang harus memenuhi persyaratan farmakope misalnya KmnO4,asetosal,digitalis folium, garam ferro,dan lain-lain.

Zat tambahan terdiri dari :a. Zat pengisi: fungsinya untuk memperbesar volume

massa pil b. Zat pengikat :fungsinya untuk memperbesar daya

kohesi dan adhesi massa pil c. Zat penabur : fungsinya untuk memperkecil gaya

gesekan antara molekuld. Zat pembasah :fungsinya untuk memperkecil sudut

kontake. Zat penyalut

Page 36: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Cara pembuatan pil

Mencampurkan bahan-bahan, baik obat atau zat utama dan zat tambahan sampai homogen.

Campuran ini ditetesi dengan zat pembasah sampai menjadi massa lembek yang elastis, lalu dibuat bentuk batang dengan cara menekanan sampai sepanjang alat pemotong pil yang dikehendaki, kemudian dipotong dengan alat pemotong pil sesuai dengan jumlah pil yang diminta.

Bahan penabur ditaburkan pada massa pil, pada alat penggulung dan alat pemotong pil agar massa pil tidak melekat pada alat tersebut.

Penyalutan dilakukan jika perlu, namun sebelum penyalutan pil harus kering dahulu atau dikeringkan dalam alat atau ruang pengering dan bahan penabur yang masih menempel pada pil harus dibersihkan.

Page 37: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Suppositoria

Menurut Farmakope Indonesia ed. IV suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh

Suppositoria vaginal (ovula) umumnya berbentuk bulat atau bulat telur dan berbobot lebih kurang 5 g

Page 38: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Syarat basis yang ideal

a. melebur pada temperatur rektalb. tidak toksik, tidak menimbulkan iritasi dan

sensitisasic. dapat bercampur (kompatibel) dengan

berbagai obatd. tidak berbentuk metastabile. mudah dilepas dari cetakanf. memiliki sifat pembasahan dan emulsifikasig. bilangan airnya tinggih. stabil secara fisika dan kimia selama

penyimpanani. dapat dibentuk dengan tangan, mesin,

kompresi atau ekstrusi

Page 39: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Metode pembuatan suppositoria

Pencetakan dengan tangan (manual)

metode paling sederhana, praktis dan ekonomis untuk memproduksi sejumlah kecil suppositoria. Caranya dengan menggerus bahan pembawa / basis

sedikit demi sedikit dengan zat aktif, di dalam mortir hingga homogen.

Kemudian massa suppositoria yang mengandung zat aktif digulung menjadi bentuk silinder lalu dipotong-potong sesuai diameter dan panjangnya.

Zat aktif dicampurkan dalam bentuk serbuk halus atau dilarutkan dalam air. Untuk mencegah melekatnya bahan pembawa pada tangan, dapat digunakan talk

Page 40: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Metode pembuatan suppositoria

Pencetakan dengan kompresi / cetak kempa / cold compressionPada pencetakan dengan kompresi, suppositoria dibuat

dengan mencetak massa yang dingin ke dalam cetakan dengan bentuk yang diinginkan

Alat kompresi ini terdapat dalam berbagai kapasitas yaitu 1,2 dan 5 g. Dengan metode kompresi, dihasilkan suppositoria yang lebih baik dibandingkan cara pertama, karena metode ini dapat mencegah sedimentasi padatan yang larut dalam bahan pembawa suppositoria.

Page 41: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Metode pembuatan suppositoria

Pencetakan dengan penuangan / cetak tuang / fusionTeknik ini sering disebut sebagai teknik pelelehan. Cara ini dapat dipakai untuk membuat suppositoria dengan hampir semua pembawa.a. melelehkan bahan pembawa dalam penangas air

hingga homogen, b. membasahi cetakan dengan lubrikan untuk

mencegah melekatnya suppositoria pada dinding cetakan,

c. menuang hasil leburan menjadi suppo, selanjutnya pendinginan bertahap (pada awalnya di suhu kamar,

d. lalu pada lemari pendingin bersuhu 7-10 0C, lalu melepaskan suppo dari cetakan

Page 42: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Cara menggunakan suppositoria

1. Pergi ke toilet dan jika perlu kosongkan isi perut Anda (BAB).2. Cuci tangan.3. Buang semua foil atau plastik pembungkus suppositoria.4. Lakukan dengan berjongkok atau rebah ke salah satu sisi tubuh

dengan satu kaki ditekuk dan satu kaki lainnya lurus.5. Masukkan obat suppositoria dengan lembut namun tegas ke dalam

anus. Jika perlu basahi ujung suppositoria dengan sedikit air. Lalu dorong cukup jauh sehingga suppositoria tidak keluar kembali.

6. Tahan dan rapatkan kaki dengan duduk atau berbaring diam selama beberapa menit.

7. Cuci kembali tangan8. Usahakan agar tidak BAB selama setidaknya satu jam, kecuali obat

suppositoria tersebut adalah jenis pencahar.9. Setelah berada di rektum, obat suppositoria akan mencair dan

mungkin saja akan merembes dari dubur Anda. Lebih baik masukkan obat suppositoria sebelum tidur malam hari daripada di siang hari, namun tetap harus sesuai dengan jadawal yang diinstruksikan dokter. Jika Anda memasukkan obat suppositoria di siang hari, ketahuilah bahwa beberapa jenis suppositoria dapat menodai pakaian.

Page 43: Sediaan Solid Dan Dd Ppt
Page 44: Sediaan Solid Dan Dd Ppt
Page 45: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Cara pengemasan dan penyimpanan suppositoria

1. Simpanlah obat suppositoria di tempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya, tapi tidak di dalam kulkas kecuali memang diinstruksikan. Jika diletakkan di tempat yang terlalu hangat, obat suppositoria akan meleleh.

2. Selalu jauhkan obat suppositoria dari jangkauan anak-anak.3. Selalu gunakan suppositoria sesuai dengan ketentuan pada label

atau seperti yang telah diperintahkan oleh dokter atau apoteker.4. Jangan pernah menggunakan atau memberikan obat suppositoria

Anda kepada orang lain, meskipun keduanya memiliki gejala atau penyakit yang sama.

5. Jika Anda lupa memasukkan obat suppositoria, segera masukkan di saat Anda ingat, lalu kemudian lakukan sesuai jadwal seperti biasa. Namun jika waktu Anda ingat sudah mendekati waktu pemberian berikutnya, lebih baik tinggalkan.

6. Suppositoria dirancang hanya untuk dimasukkan ke dalam rektum dan tidak boleh diminum. Jika tertelan, segera hubungi dokter.Jangan gunakan suppositoria yang sudah kadaluarsa. Sebalum menggunakannnya, selalulah lihat tanggal kadaluarsa  pada kemasan

Page 46: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

terwujudnya suatu sediaan obat yang ideal atau setidaknya mendekati ideal

a. Cukup diberikan satu kali saja selama masa terapi

b. Langsung dapat didistribusikan ke tempat aksinya dan memiliki adverse effect yang seminimal mungkin

Page 47: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Model pelepasan yang dikenal dalam sistem penghantaran obat cukup banyak, seperti controlled release, sustain release, delayed release, extended-release dosage form, dan lain lain. Istilah baku yang digunakan dalam USP XXIII ada dua, yaitu delayed release dan extendea release

Page 48: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Delayed release atau lepas tunda adalah sediaan bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai sediaan telah melewati lambung,

extended release atau sustained release atau lepas lambat adalah suatu sediaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan tersedia selama jangka waktu tertentu setelah obat diberikan.

extended-release dosage form adalah suatu bentuk sediaan yang dibuat dengan cara khusus, sediaan segera mencapai level obat terapi dan mempertahankannya selama 8-12 jam setelah pemberian satu kali dosis tunggal.

Controlled release dosage form (sediaan dengan pelepasan terkontrol/terkendali adalah suatu bentuk sediaan yang dibuat secara khusus, sediaan dirancang untuk melepas obat dengan kinetic orde nol dalam jumlah yang sesuai untuk mempertahankan level obat terapeutik selama 24 jam atau lebih

Page 49: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Tablet Gastroretentive

pendekatan untuk memperpanjang waktu tinggal di lambung, sehingga menargetkan lokasi pelepasan obat secara spesifik pada saluran pencernaan untuk efek lokal atau sistemik. Bentuk sediaan gastroretentive bisa tetap di wilayah lambung dalam periode yang lama dan secara signifikan memperpanjang waktu tinggal obat di lambung.

Page 50: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Metode GRDDS

Sistem mengapung

•suatu sistem dengan densitas yang kecil, memiliki kemampuan mengambang kemudian mengapung dan tinggal di dalam lambung, obat dilepaskan perlahan pada kecepatan yang dapat ditentukan.

a. Sistem effervescentSistem effervescent ketika kontak dengan asam lambung maka akan membebaskan gas karbon dioksida yang akan terperangkap di dalam senyawa hidrokoloid yang mengembang. Sehingga menyebabkan sediaan akan mengambang

b. Sistem non effervescentMenggunakan pembentuk gel atau senyawa hidrokoloid yang mampu mengambang, polisakarida dan polimer-polimer pembentuk matriks seperti polikarbonat, poliakrilat, polimetakrilat, dan polistirena.

Page 51: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Metode GRDDS

Sistem Bio/Mucoadhesive

•suatu sistem yang menyebabkan tablet dapat terikat pada permukaan sel epitel lambung dan memperpanjang waktu tinggal di dalam lambung dengan peningkatan durasi kontak antara sediaan dan membran biologis

Sistem mengembang(swelling)

•Merupakan suatu sediaan yang apabila berkontak dengan asam lambung maka sediaan akan segera mengembang sehingga ukurannya menjadi lebih besar dan tetap bisa bertahan di dalam lambung

Page 52: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

keuntunga

n

a. Meningkatkan absorpsi obatb. Obat dihantarkan secara terkontrol.c. Penghantaran obat untuk aksi lokal di lambung.d. Meminimalkan iritasi mukosa oleh obat,e. Treatmen gangguan gastrointestinal seperti refluks gastroesofagusf. Mudah diberikan dan pasien merasa lebih nyaman.

Keterbatas

an

a. Diperlukan konsentrasi cairan yang cukup tinggi dalam lambungb. Sistem floating tidak cocok untuk obat-obatan yang memiliki masalah kelarutan atau stabilitas dalam cairan gastrik/lambungc. Obat obatan yang diabsorbsi secara baik sepanjang saluran pencernaand. Obat - obatan yang iritan terhadap mukosa lambung

Page 53: Sediaan Solid Dan Dd Ppt

Kesimpulan

Sediaan solid adalah sediaan yang mempunyai bentuk dan tekstur yang padat dan kompak. Macam-macam sediaan solid pada obat antara lain: serbuk, tablet, kapsul, pil, suppositoria, ovula, dll.

Dalam teknik Compounding terdapat beberapan masalah yang muncul dalam pencampuran sediaan solid

Drug Delivery System pada dasarnya adalah istilah yang menggambarkan bagaimana suatu obat dapat sampai ke tempat target aksinya. Sistem penghantaran obat digunakan untuk memaksimalkan indeks terapi dari obat dan juga untuk mengurangi efek samping.

Page 54: Sediaan Solid Dan Dd Ppt