Sedekah Laut
-
Upload
devita-putri-herwiandani -
Category
Documents
-
view
96 -
download
9
Transcript of Sedekah Laut
NAMA : Devita Putri H
NIM : 1002296
KELAS : Kimia C – 2010
“ALKULTURASI ISLAM DENGAN BUDAYA JAWA DALAM
UPACARA SEDEKAH LAUT”
Hasil pemikiran, cipta, rasa dan karsa manusia merupakan kebudayaan yang
berkembang pada masyarakat. Pikiran dan perbuatan dilakukan oleh manusia secara terus-
menerus dan pada akhirnya menjadi sebuah tradisi. Sejalan dengan adanya penyebaran
agama, tradisi yang ada pada masyarakat dipengaruhi oleh ajaran agama yang berkembang.
Hal itu misalnya, terjadi pada masyarakat jawa yang jka memulai suatu pekerjaan senantiasa
diawali dengan membaca do’a dan mengingat kepada Tuhan yang Maha Esa, serta meyakini
adanya hal-hal yang bersifat ghaib.
Dalam sejarhnya, kebudayaan masyarakt Jawa mengalami alkulturisasi dengan
berbagai bentuk kultur yang ada. Oleh karena itu corak dan bentuknya diwarnai oleh berbagai
unsur budaya yang bermacam-macam. Setiap masyarakat Jawa memiliki kebudayaan yang
berbeda-beda. Hal ini dikarenakan oleh kondisi sosial budaya masyarakat antara yang satu
dengan yang lain berbeda. Kebudayaan asli masyarakat jawa yang ada di Indonesia terdiri
dari aneka ragam budaya yang mendarah daging di kalangan suku-suku yang tersebar di
pulau Jawa. Sebagian dari mereka masih masih menganut dinamisme dan animisme.
Paham animisme dan dinamisme telah dianut oleh masyarakat Jawa sejak zaman pra-
sejarah. Hal ini hingga sekarang masih melekat dalam pribadi orang sebagian orang Jawa
walaupun ajaran-ajaran religi atau agama yang murni telah diterima berabad-abad lamanya.
Ketika Islam datang ke Indonesia, khususnya pulau Jawa yang disebarkan oleh para wali.
Dalam mendakwahkan agama Islam mereka berusaha memasukkan nilai-nilai ajaran Islam
ke dalam budaya pra-Islam. Hal itu berakibat agama Islam mudah diterima oleh masyarakat
Jawa.
Dalam kehidupan keberagamaan, masyarakat Jawa untuk menyesuaikan nilai-nilai
ajaran Islam dengan budaya Jawa setempat melahirkan kepercayaan-kepercayaan dan
upacara-upacara ritual. Pada umumnya, upacara tradisi mempunyai tujuan untuk
menghormati, memuja, mensyukuri, dan meminta keselamatan kepada leluhur.
Penyelenggaraan upacara tradisonal mempunyai arti yang sangat penting bagi masyarakat
Jawa. Hal ini dikarenakan fungsinya sebagai pengokoh norma-norma atau nilai budaya yang
ada dan berlaku dalam kehidupan masyarakat. Salah satu contoh penyelenggaraan upacara
tradisonal oleh masyarakat pesisir pantai ialah upacara Sedekah Laut. Pada awalanya
upacara ini dijalankan dari generasi ke generasi tanpa atu dengan perubahan yang mendasar.
Masyarakat pesisir masih melakukan adat istiadat (tradisi) dan mempunyai kepercayaan
terhadap tempat yang dianggap keramat. Pada upacara sedekah laut ini tempat yang dianggap
keramat adalah laut selatan yang dianggap mempunyai penunggu Nyi Roro Kidul.
Upacara sedekah laut tadinya merupakan ajaran murni Hindu-Budha, tetapi setelah
islam datang banyak sekali unsur-unsur Islam yang dijadiakan bagiam dari ritual upacara
tersebut. Ini semua tidak lepas dari proses Islamisasi yang dilakukan para ulama dalam
menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Proses alkulturasi Islam dan budaya Jawa dalam pelaksanaa Sedekah Laut oleh
masyarakat pesisir pantai dimulai sejak tahun 1975. Berawal dari dakwah oleh Haji Hasan
Manawi dengan keterlibatannya langsung dalam upacara tersebut. Dakwah belaiu
memfokuskan kepada memberikan pengertian kepada masyarakat tentang keistimewaan
Islam dan juga mengajak agar dalam berdo’a menggunakan cara Islam juga.
Nilai-nilai Islam yang terkandung dalam upacara Sedekah Laut ada tiga : Pertama;
nilai aqidah, adanya pembacaan kalimat syahadat merupakan nilai aqidah, karena seorang
yang melafalkan kalimat tersebut telah berikarar menjadi seorang yang berkeyakinan Islam.
Kedua; nilai ibadah, pembacaan doa’a dalam upacara Sedekah Laut merupakan ibadah
sebaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Mukmin ayat 60. Ketiga; nilai akhlak,
adanyakebersamaan masyarakat dalam membersihkan lingkungan sekitar dan menjaga
kebersihan merupakan akhlakul karimah, sebagaimana Islam mengajarkan bahwa kebersihan
adalah sebagian dari iman.