Sedekah Laut

3
NAMA : Devita Putri H NIM : 1002296 KELAS : Kimia C – 2010 “ALKULTURASI ISLAM DENGAN BUDAYA JAWA DALAM UPACARA SEDEKAH LAUT” Hasil pemikiran, cipta, rasa dan karsa manusia merupakan kebudayaan yang berkembang pada masyarakat. Pikiran dan perbuatan dilakukan oleh manusia secara terus-menerus dan pada akhirnya menjadi sebuah tradisi. Sejalan dengan adanya penyebaran agama, tradisi yang ada pada masyarakat dipengaruhi oleh ajaran agama yang berkembang. Hal itu misalnya, terjadi pada masyarakat jawa yang jka memulai suatu pekerjaan senantiasa diawali dengan membaca do’a dan mengingat kepada Tuhan yang Maha Esa, serta meyakini adanya hal-hal yang bersifat ghaib. Dalam sejarhnya, kebudayaan masyarakt Jawa mengalami alkulturisasi dengan berbagai bentuk kultur yang ada. Oleh karena itu corak dan bentuknya diwarnai oleh berbagai unsur budaya yang bermacam-macam. Setiap masyarakat Jawa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan oleh kondisi sosial budaya masyarakat antara yang satu dengan yang lain berbeda. Kebudayaan asli masyarakat jawa yang ada di Indonesia terdiri dari aneka ragam budaya yang mendarah daging di kalangan suku-suku yang tersebar di pulau Jawa. Sebagian dari mereka masih masih menganut dinamisme dan animisme.

Transcript of Sedekah Laut

Page 1: Sedekah Laut

NAMA : Devita Putri H

NIM : 1002296

KELAS : Kimia C – 2010

“ALKULTURASI ISLAM DENGAN BUDAYA JAWA DALAM

UPACARA SEDEKAH LAUT”

Hasil pemikiran, cipta, rasa dan karsa manusia merupakan kebudayaan yang

berkembang pada masyarakat. Pikiran dan perbuatan dilakukan oleh manusia secara terus-

menerus dan pada akhirnya menjadi sebuah tradisi. Sejalan dengan adanya penyebaran

agama, tradisi yang ada pada masyarakat dipengaruhi oleh ajaran agama yang berkembang.

Hal itu misalnya, terjadi pada masyarakat jawa yang jka memulai suatu pekerjaan senantiasa

diawali dengan membaca do’a dan mengingat kepada Tuhan yang Maha Esa, serta meyakini

adanya hal-hal yang bersifat ghaib.

Dalam sejarhnya, kebudayaan masyarakt Jawa mengalami alkulturisasi dengan

berbagai bentuk kultur yang ada. Oleh karena itu corak dan bentuknya diwarnai oleh berbagai

unsur budaya yang bermacam-macam. Setiap masyarakat Jawa memiliki kebudayaan yang

berbeda-beda. Hal ini dikarenakan oleh kondisi sosial budaya masyarakat antara yang satu

dengan yang lain berbeda. Kebudayaan asli masyarakat jawa yang ada di Indonesia terdiri

dari aneka ragam budaya yang mendarah daging di kalangan suku-suku yang tersebar di

pulau Jawa. Sebagian dari mereka masih masih menganut dinamisme dan animisme.

Paham animisme dan dinamisme telah dianut oleh masyarakat Jawa sejak zaman pra-

sejarah. Hal ini hingga sekarang masih melekat dalam pribadi orang sebagian orang Jawa

walaupun ajaran-ajaran religi atau agama yang murni telah diterima berabad-abad lamanya.

Ketika Islam datang ke Indonesia, khususnya pulau Jawa yang disebarkan oleh para wali.

Dalam mendakwahkan agama Islam mereka berusaha memasukkan nilai-nilai ajaran Islam

ke dalam budaya pra-Islam. Hal itu berakibat agama Islam mudah diterima oleh masyarakat

Jawa.

Dalam kehidupan keberagamaan, masyarakat Jawa untuk menyesuaikan nilai-nilai

ajaran Islam dengan budaya Jawa setempat melahirkan kepercayaan-kepercayaan dan

upacara-upacara ritual. Pada umumnya, upacara tradisi mempunyai tujuan untuk

menghormati, memuja, mensyukuri, dan meminta keselamatan kepada leluhur.

Page 2: Sedekah Laut

Penyelenggaraan upacara tradisonal mempunyai arti yang sangat penting bagi masyarakat

Jawa. Hal ini dikarenakan fungsinya sebagai pengokoh norma-norma atau nilai budaya yang

ada dan berlaku dalam kehidupan masyarakat. Salah satu contoh penyelenggaraan upacara

tradisonal oleh masyarakat pesisir pantai ialah upacara Sedekah Laut. Pada awalanya

upacara ini dijalankan dari generasi ke generasi tanpa atu dengan perubahan yang mendasar.

Masyarakat pesisir masih melakukan adat istiadat (tradisi) dan mempunyai kepercayaan

terhadap tempat yang dianggap keramat. Pada upacara sedekah laut ini tempat yang dianggap

keramat adalah laut selatan yang dianggap mempunyai penunggu Nyi Roro Kidul.

Upacara sedekah laut tadinya merupakan ajaran murni Hindu-Budha, tetapi setelah

islam datang banyak sekali unsur-unsur Islam yang dijadiakan bagiam dari ritual upacara

tersebut. Ini semua tidak lepas dari proses Islamisasi yang dilakukan para ulama dalam

menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Proses alkulturasi Islam dan budaya Jawa dalam pelaksanaa Sedekah Laut oleh

masyarakat pesisir pantai dimulai sejak tahun 1975. Berawal dari dakwah oleh Haji Hasan

Manawi dengan keterlibatannya langsung dalam upacara tersebut. Dakwah belaiu

memfokuskan kepada memberikan pengertian kepada masyarakat tentang keistimewaan

Islam dan juga mengajak agar dalam berdo’a menggunakan cara Islam juga.

Nilai-nilai Islam yang terkandung dalam upacara Sedekah Laut ada tiga : Pertama;

nilai aqidah, adanya pembacaan kalimat syahadat merupakan nilai aqidah, karena seorang

yang melafalkan kalimat tersebut telah berikarar menjadi seorang yang berkeyakinan Islam.

Kedua; nilai ibadah, pembacaan doa’a dalam upacara Sedekah Laut merupakan ibadah

sebaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Mukmin ayat 60. Ketiga; nilai akhlak,

adanyakebersamaan masyarakat dalam membersihkan lingkungan sekitar dan menjaga

kebersihan merupakan akhlakul karimah, sebagaimana Islam mengajarkan bahwa kebersihan

adalah sebagian dari iman.