Sedative Hypnotic Drugs - · PDF filekemampuan kerja, hubungan sosial dan ... akan memacu...
Transcript of Sedative Hypnotic Drugs - · PDF filekemampuan kerja, hubungan sosial dan ... akan memacu...
1
Sedative Hypnotic Drugs
dr. Annisa Fitria/dr. H.M. Bakhriansyah, M.Kes, M.Med.Ed
Department of Pharmacology
Medical Faculty
Lambung Mangkurat University
Terminology
Sedative state Hypnotic state
2
NREM (fase awal)
• Terdiri 4 stadium
• Berlangsung 70-100 menit
• Mulai dari fase terjaga sampai
sukar dibangunkan
• Untuk memulihkan kelelahan
fisik
• Fase NREM-REM berlangsung
4-5 kali dalam semalam
• Tidak dapat mengingat mimpi
secara mendetail
REM
• Terdiri 1 stadium
• Tonus otot rendah
• Apabila dibangunkan akan dpt
menceritakan mimpi
mendetail,tidak logis
• Pada laki-laki terjadi ereksi
penis
• Untuk memulihkan kelelahan
mental
Sleeping
Wakefulness
• Diatur oleh aktivitas sistem di formasio
retikularis batang otak dan hipotalamus
• Neurotransmitters:
– Excitation: NE, dopamine, histamine
– Inhibition: 5HT, GABA, adenosine
3
Insomnia
kesulitan untuk jatuhtertidur atau ketidakutuhan siklus tiduryang mengakibatkankeluhan dangangguan hidupsehari-hari, penurunankemampuan kerja, hubungan sosial dankegiatan rutin
• Classification:
– Transient insomnia : 2-3 days
– Short term insomnia : ≤ 3 weeks
– Long term insomnia : > 3 weeks
• Initial insomnia : sulit untuk memulai tidur
• Delayed insomnia : bisa tidur, tetapi cepatterbangun dan sulit tidur lagi
• Broken insomnia : sering terbangun
4
Short acting benzodiazepine
Initial insomniaInitial insomnia
AnxietyAnxiety Depression syndromeDepression syndrome Psychosocial stressPsychosocial stress
Tricyclic and tetracyclic anti depressants agents
• Long acting benzodiazepine• Phenobarbital
Delayed insomniaDelayed insomnia Broken insomniaBroken insomnia
Consideration
• Sedativa-hipnotika diberikan dalam 15-30
menit sebelum tidur.
• Dosis awal perlahan-lahan ditingkatkan
sampai mencapai dosis efektif
• Dipertahankan selama 1-2 minggu, lalu di-
tapering-off
• Pada usia lanjut, dosis dikurangi atau
diberikan 2-3 kali dalam seminggu
5
SEDATIVE – HYPNOTIC
AGENTS• BENZODIAZEPIN DERIVATES
• BARBITURATE DERIVATES
• OTHERS:
– CHLORALHIDRATE
– PARALDEHIDE
– ANTIHISTAMINE: Diphenhidramine, doxylamine
– NEWER DRUGS: zolpidem, zaleplon, zolpiklon
MEKANISME BENZODIAZEPIN DAN BARBITURAT
• Agonis allosterik reseptor GABAA
• Melibatkan neurotransmitter GABA di otak
• Benzodiazepin dan barbiturat menimbulkan efek sedatif-hipnotik-nya dengan berikatan dengan lokasi allosterikpada reseptor GABAA
• Meningkatkan kerja inhibitorik GABA.
• Karena ini terjadi di SSP, maka akan terjadi depresiSSP, salah satunya adalah terjadi sedasi-hipnosi.
• Benzodiazepin dan barbiturat berikatan pada reseptorGABAA pada lokasi yang berbeda
• benzodiazepin jauh lebih aman daripada barbiturat
6
Derivat Benzodiazepin
• Alprazolam
• Bromazepam
• Chlorazepate
• Chlordiazepoxide
• Diazepam
• Estazolam
• Flurazepam
• Halazepam
• Lorazepam
• Midazolam
• Nitrazepam
• Oxazepam
• Prazepam
• Temazepam
• Triazolam
Pharmacodynamic
• Depression the CNS
– Low therapeutic dose
• Menghilangkan rasa cemas/ansietas, kelesuan dan rasa mengantuk
– Increased dose
• Muscle relaxation, hypnosis
• Relatif aman
• Side effects: minimal
7
Clinical Uses
• Anxiety– Menggunakan dosis efektif terendah dan durasi
terpendek : Alprazolam
• Insomnia
– Mengubah distribusi normal fase NREM dan REM.
• Epilepsy and seizures (clonazepam, diazepam)
• Sedation, retrograde amnesia and anesthesia
• Muscle relaxant (diazepam)
• Alcohol and sedative hypnotic withdrawal (diazepam and chlordiazepoxide)
Clinical Problems
• Drug abuse
• Withdrawal syndrome particularly for barbiturate � rebound insomnia, anxiety
• Efek samping berhubungan dengankemampuannya mendepresi SSP : sedasiberlebihan, kebingungan, gang.koordinsimotorik, menekan pusat pernafasan, alergi, kematian
8
BARBITURATES
• Amobarbital, aprobarbital, barbital, butabarbital,
heksobarbital, kemital, fenobarbital, sekobarbital,
tiopental, mefobarbital, pentobarbital
• Depressing CNS: sedation – general anesthesia
• Clinical use: insomnia, anxiety, epilepsy, seizure,
anesthesia.
• Side effects : laryngospasm, rebound REM dengan
adanya recall mimpi yang jelas dan nightmare.
Status Epilepticus
• SE : – kejang terus menerus
selama 30 menit(epilepsi foundation)
– Kejang berkelanjutanselam lebih dari 30 menit atau 2 atau lebihkejang secaraberurutan tanpapemulihan kesadaranantar kejang(Dodson, 1993).
9
• Penghambatan neuron yang tidak normal atau ketidakseimbangan
antara neurotransmiter eksitatori dan inhibitori
– Defisiensi neurotransmiter inhibitori seperti GABA
– Peningkatan neurotransmiter eksitatori seperti glutamat
menyebabkan aktivitas neuron tidak normal.
– Neurotransmiter eksitatori (aktivitas pemicu kejang) yaitu,
glutamat, aspartat, asetil kolin, norepinefrin, histamin, faktor
pelepas kortikotripin, purin, peptida, sitokin dan hormon steroid.
– Neurotransmiter inhibitori (aktivitas menghambat neuron) yaitu,
dopamin dan Gamma Amino Butyric Acid (GABA).
– Serangan kejang juga diakibatkan oleh abnormalitas konduksi
kalium, kerusakan kanal ion, dan defisiensi ATPase yang
berkaitan dengan transport ion
Medications
BarbituratBenzodiazepinAsam valproatGabapentin
Lamotrigin
FenitoinKarbamazepinAsam valproatEtosuksimid
FenitoinKarbamazepin
GABA
Glutamate
Ca
Na
STATUS EPILEPTICUS
10
• Goal of therapy: to treat the epilepsy and to minimalise the side effects
Principal therapy:
• Monotherapy lebih baik dari polypharmacy
• Dosis ditingkatkan sampai efek yang diinginkantercapai atau sampai toksisitas mencegahpeningkatan dosis.
• Obat kedua bisa ditambahkan bila dosismaksimal obat pertama tidak berhasil.
• Obat tidak boleh dihentikan mendadak karenaakan memacu status epileptikus.
Parkinson disease
• Sebuah gangguan neurodegenerative progresif yang terkait dengan hilangnya neuron dopaminergik nigrostriatal
• Distinctive features:
– Resting tremor, rigidity, bradikinetia, and postural instability
11
• Secara anatomis, terjadi degradasi neuron dopaminergik
pada lintasan nigrostriatal (sehingga terjadi penurunan
dopamin)
• terjadi penurunan transmisi inhibitorik dopaminergik
pada lintasan tersebut
• transmisi eksitatorik (kolinergik) pada jalur tersebut tidak
terpengaruh
• terjadi keseimbangan lebih berat ke fungsi kolinergik
Principle therapy
• meningkatkan sintesis
dan pelepasan dopamin,
mis L-dopa + karbidopa,
amantadin
• nhibisi metabolisme
dopamin, mis selegilin
• aktivasi reseptor
dopamin, mis
bromokriptin, pergolid
• Memblokade reseptorkolinergik muskarinik, mistriheksifenidil, benzatropin, difenhidramin
To facilitate action of dopaminergic To suppress action of cholinergic
12
Anti cholinergicAmantadine
L-dopa+karbidopa
Dopamine agonists drugsMAO B inhibitors
Protocol of therapy
Levodova• Levodopa (L-dihidroksifenilalanin) merupakan prekursor
dopamin
• sifatnya inaktif
• untuk menimbulkan efek terapi, harus diangkut dulu ke otakdan mengalami konversi menjadi dopamin oleh enzimdekarboksilase
• enzim dekarboksilase ternyata juga ditemukan pada hati danginjal, sehingga dekarboksilasi terjadi di jaringan perifer dansangat mengurangi bioavailabilitas levodopa, karenadopamin tidak mampu menyeberangi blood-brain barrieruntuk masuk ke otak.
• Masalah ini diatasi dengan pemberian levodopa bersamaandengan inhibitor dekarboksilase DOPA (yaitu karbidopa) atau benserazid yang mampu menyeberangi blood-brain barrier.
13
• Keuntungan pemberian bersama-sama iniadalah karena dosis levodopa dapat dikurangi, waktu paruh levodopa meningkat, dan efeksampingnya berkurang.
• Kombinasi ini akan dengan segera mengurangitremor, rigiditas, dan bradikinesia.
Seleginin
• Selegilin (deprenil) adalah inhibitor spesifik untuk
monoamin oksidase (MAO) B. MAO-A dan MAO-B
adalah enzim yang memetabolisme dopamin menjadi
DOPAC (3,4-dihidroksifenil asetat)
• Mengurangi metabolisme dopamin, sehingga dosis
levodopa yang diberikan bersamaan dapat dikurangi.
• Mekanisme lain :
– meningkatkan pelepasan dopamin, karena metabolit selegilin,
yaitu amfetamin, dapat memicu pelepasan dopamin dari ujung
saraf dopaminergik.
– efek neuroprotektif dengan membatasi kerusakan karena radikal
bebas.
14
Bromokriptin dan Pergolid
• Bromokriptin dan pergolid adalah agonis dopamin
• Bekerja langsung pada reseptor dopamin di postsinaps
• Tidak seefektif levodopa, karena efeknya yang berbeda-beda pada berbagai tipe reseptor dopamin diotak (terutama mengaktivasi reseptor dopamin D2), sedangkan dopamin yang terbentuk dari levodopadapat mengaktivasi semua tipe reseptor dopamindengan efektivitas yang sama.
• Diberikan dalam kombinasi dengan levodopa
Triheksifenidil dan Benzotropin
• Triheksifenidil dan benztropin adalah antagonis
reseptor kolinergik muskarinik
• Pengendalian sirkuit saraf dalam striatum : hasil
keseimbangan antara sisten saraf dopaminergik dan
kolinergik.
• Hilangnya fungsi dopaminergik pada penyakit Parkinson
akan mengakibatkan ketidakseimbangan antara kedua
sistem ini dan terjadi kelebihan fungsi kolinergik.
• Manfaat terapi antikolinergik ini adalah pengembalian
keseimbangan kedua sistem ini dalam striatum.