Secondary high speed system

3
Secondary High Speed System Primary high speed system bekerja pada saat mesin bekerja pada beban ringan dan jumlah udara yang masuk sedikit. Tetapi bila supply campuran udara bahan bakar ke dalam silinder oleh primary high speed system tidak cukup pada beban yang berat atas pada kecepatan tinggi maka secondary high speed system pada saat ini mulai bekerja. Secondary High Speed System disusun sama seperti primary high speed system, tetepi karena secondary high speed system direncanakan untuk bekerja bila mesin membutuhkan out-put yang besar maka ukuran (diameter) dari pada nosel, venturi dan jet dibuat lebih besar dari pada yang diberikan pada system primary. Mekanisme dari sistem secondary high speed bekerja bila mesin berputar pada kecepatan tinggi dan di bawah beban berat. Mekanisme ini ada 2 tipe yaitu : 1. Tipe Damper valve (bobot) pada tipe ini, bobot dihubungkan dengan poros throttle valve di atas katup seconder (HSV=high speed valve). Tipe ini bekerja berdasarkan kevakuman pada intake manifold. Tipe ini sekarang sudah jarang digunakan.

Transcript of Secondary high speed system

Page 1: Secondary high speed system

Secondary High Speed System

Primary high speed system bekerja pada saat mesin bekerja pada

beban ringan dan jumlah udara yang masuk sedikit. Tetapi bila

supply campuran udara bahan bakar ke dalam silinder oleh primary

high speed system tidak cukup pada beban yang berat atas pada

kecepatan tinggi maka secondary high speed system pada saat ini

mulai bekerja.

Secondary High Speed System disusun sama seperti primary high

speed system, tetepi karena secondary high speed system

direncanakan untuk bekerja bila mesin membutuhkan out-put yang

besar maka ukuran (diameter) dari pada nosel, venturi dan jet dibuat

lebih besar dari pada yang diberikan pada system primary.

Mekanisme dari sistem secondary high speed bekerja bila mesin

berputar pada kecepatan tinggi dan di bawah beban berat.

Mekanisme ini ada 2 tipe yaitu :

1. Tipe Damper valve (bobot)

pada tipe ini, bobot dihubungkan dengan poros throttle valve di atas

katup seconder (HSV=high speed valve). Tipe ini bekerja berdasarkan

kevakuman pada intake manifold. Tipe ini sekarang sudah jarang

digunakan.

Page 2: Secondary high speed system

#Cara kerja :

pada saat primary throttle valve membuka sekitar 55 derajat,

Secondary throttle valve baru mulai membuka. Akibatnya tekanan di

bawah high speed valve menjadi rendah, sehingga udara di atas high

speed valve cenderung untuk membuka high speed valve. Akan

tetapi karena ada high speed valve dilengkapi dengan bobot, maka

high speed valve pun belum dapat membuka. Apabila pada saat itu

petaran mesin ditambah, tekanan dibawah high speed valve akan

semakin rendah dan perbedaan tekanan di atas dan di bawah high

speed valve akan semakin besar pula, sehingga tekanan udara

mampu melawan bobot dan terbukalah high speed valve. Setelah

high speed terbuka, selain melalui primary venturiy, udara juga

mengalir melalui secondary small ventury dan bahan bakar mengalir

ke small ventury melalui secondary main jet, bercampur dengan

udara dari main air bleeder dan keluar ke main nosel.

2. Tipe Vacum diaphragma

Page 3: Secondary high speed system

Pada tipe ini, untuk membuka secondary throttle valve, maka

secondary throttle valve dihubungkan dengan diaphragma dan

diaphragma mengambil kevakuman dari venturi.

#Cara kerja vacum diaphragma

Bila mesin berputar pada putaran rendah, vacum yang dihasilkan

oleh vacum bleeder pada primary masih lemah, sehingga vakum di

dalam rumah diaphragma juga masih lemah, dan secondary throttle

valve belum bisa membuka. Bila secondary throttle valve terbuka,

vacum yang timbul pada rumah diaphragma menjadi kuat dan

secondary throttle valve membuka semakin besar. hal ini

mennyebabkan udara mengalir ke secondary ventury dan bahan

bakar keluar dari secondary nozzle.

Catatan :

Bila gasket diaphragma rusak, vakum yang cukup kuat untuk

membuka secondary throttle valve tidak dihasilkan di dalam rumah

diaphragma, maka tenaga mesin akan turun.