Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton Sebagai ...

10
68 © 2018 Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP JURNAL ILMU LINGKUNGAN Volume 16 Issue 1 (2018) : 68-77 ISSN 1829-8907 Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton Sebagai Indikator Kesuburan Ekosistem di Mangrove Tapak Tugurejo Semarang Anik Prihatin 1* , Prabang Setyono 2 , dan Sunarto 3 1) Program Pascasarjana Biosain Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2) Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta (email: [email protected]) 3) Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta (email : [email protected]) *) author correspodence. Phone : 085753360765, E-mail: [email protected] ABSTRAK Ekosistem mangrove merupakan suatu interaksi yang terjadi antara tanaman – tanaman mangrove dengan faktor lingkungan perairan mangrove sehingga dapat menyebabkan terjadinya kesuburan perairan dan sebagai tempat mencari makan alami bagi biota – biota perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran klorofil- a, nitrat dan fosfat serta plankton pada ekosistem mangrove yang berguna untuk kelestarian hidup biota – biota perairan Mangrove. Penelitian ini dilaksanakan bulan Oktober – November 2017 di Mangrove Tapak Tugurejo Semarang. Hasil penelitian ini didapatkan kandungan klorofil a rata – rata 0,165 mg/l, kandungan nitrat rata – rata 2,188 mg/l dan kandungan fosfat rata – rata 0,045 mg/l. Kelimpahan fitoplankton ditemukan sebanyak 23 spesies dan zooplankton ditemukan sebanyak 5 spesies. Berdasarkan status indeks trofik perairan Mangrove Tapak Tugurejo Semarang termasuk dalam kategori perairan mesotrofik, yakni unsur hara dan nutrien dalam perairan mangrove kurang tersedia banyak atau sedang dan belum tercemar. Kondisi kesuburan ekosistem mangrove terpantau cukup baik bila dibandingkan dengan kandungan – kandungan unsur hara, klorofil a dan plankton yang melimpah di perairan penelitian, sehingga memungkinkan banyak terdapat kehidupan biota – bioata perairan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kandungan unsur hara (nitrat dan fosfat) dan klorofil a serta plankton diperairan mangrove sangat mempengaruhi kesuburan ekosistem perairan, serta plankton yang mendominasi tempat penelitian ialah dari kelas Baccilariophyceae sebanyak 21 spesies. Kata kunci: Status trofik, Plankton, Ekosistem Mangrove, Mangrove Tapak Tugurejo Semarang. ABSTRACT Mangrove ecosystem is an interaction that occurs between mangrove plants with environmental factors of mangrove waters that can cause the occurrence of water fertility and as a place of natural foraging for aquatic biota. The purpose of this research is to know the distribution of chlorophyll a, nitrate and phosphate and plankton in mangrove ecosystem which is useful for the preservation of biota life of Mangrove waters. This research was conducted in October - November 2017 at Tapak Mangrove Tugurejo Semarang. The results of this study obtained an average chlorophyll-1 content of 0.165 mg / l, an average nitrate content of 2.188 mg / l and an average phosphate content of 0.045 mg / l. Abundance of phytoplankton found as many as 23 species and zooplankton found as many as 5 species. Based on the trophic index status of Mangrove waters Tapak Tugurejo Semarang included in the category of mesotrophic waters, the nutrients and nutrients in the mangrove waters are less available or moderate and not contaminated. The condition of mangrove ecosystem fertility is observed quite well when compared with nutrient content, chlorophyll-a and plankton abundant in research waters, thus allowing many life biota - bioata waters. The conclusion of this research is the content of nutrients (nitrate and phosphate) and chlorophyll a and plankton in mangrove waters greatly affect the fertility of aquatic ecosystems, and the plankton that dominate the research site is from the Baccilariophyceae class of 21 species. Keywords : Trophic Status, Plankton, Mangrove Ecosystem, Mangrove Tapak Tugurejo Semarang Citation: Prihatin, A, Setyono, P dan Sunarto (2018). Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton Sebagai Indikator Kesuburan Ekosistem di Mangrove Tapak Tugurejo Semarang. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(1), 68-77, doi:10.14710/jil.16.1.68-77 1. PENDAHULUAN Suatu ekositem mangrove terbentuk antara perpaduan ekosistem lautan dan daratan dan berkembang di daerah tropika dan subtropika yaitu pada pantai – pantai yang landai, muara sungai dan teluk yang terlindug dari hempasan gelombang air laut (Harahab, 2010).

Transcript of Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton Sebagai ...

Page 1: Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton Sebagai ...

68

©2018ProgramStudiIlmuLingkunganSekolahPascasarjanaUNDIP

JURNALILMULINGKUNGANVolume16Issue1(2018):68-77 ISSN1829-8907

Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton SebagaiIndikator Kesuburan Ekosistem di Mangrove TapakTugurejoSemarang

AnikPrihatin1*,PrabangSetyono2,danSunarto3

1)ProgramPascasarjanaBiosainUniversitasSebelasMaret,Surakarta2)PascasarjanaUniversitasSebelasMaretSurakarta(email:[email protected])3)PascasarjanaUniversitasSebelasMaretSurakarta(email:[email protected])*)authorcorrespodence.Phone:085753360765,E-mail:anikprihatin663@gmail.comABSTRAKEkosistemmangrovemerupakansuatuinteraksiyangterjadiantaratanaman–tanamanmangrovedenganfaktorlingkunganperairanmangrovesehinggadapatmenyebabkanterjadinyakesuburanperairandansebagaitempatmencarimakanalamibagibiota–biotaperairan.Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuisebaranklorofil-a,nitratdanfosfatsertaplanktonpadaekosistemmangroveyangbergunauntukkelestarianhidupbiota–biotaperairanMangrove.PenelitianinidilaksanakanbulanOktober–November2017diMangroveTapakTugurejoSemarang.Hasilpenelitianinididapatkankandunganklorofilarata–rata0,165mg/l,kandungannitratrata–rata2,188mg/ldankandunganfosfatrata–rata0,045mg/l.Kelimpahanfitoplanktonditemukansebanyak23spesies dan zooplanktonditemukan sebanyak5 spesies. Berdasarkan status indeks trofik perairanMangroveTapakTugurejoSemarang termasukdalamkategoriperairanmesotrofik,yakniunsurharadannutriendalamperairan mangrove kurang tersedia banyak atau sedang dan belum tercemar. Kondisi kesuburan ekosistemmangroveterpantaucukupbaikbiladibandingkandengankandungan–kandunganunsurhara,klorofiladanplankton yangmelimpah di perairan penelitian, sehinggamemungkinkan banyak terdapat kehidupan biota –bioataperairan.Kesimpulandaripenelitian iniadalahkandunganunsurhara(nitratdan fosfat)danklorofilasertaplanktondiperairanmangrovesangatmempengaruhikesuburanekosistemperairan,sertaplanktonyangmendominasitempatpenelitianialahdarikelasBaccilariophyceaesebanyak21spesies.

Katakunci:Statustrofik,Plankton,EkosistemMangrove,MangroveTapakTugurejoSemarang.

ABSTRACTMangrove ecosystem is an interaction that occurs between mangrove plants with environmental factors ofmangrovewatersthatcancausetheoccurrenceofwaterfertilityandasaplaceofnaturalforagingforaquaticbiota.Thepurposeofthisresearchistoknowthedistributionofchlorophylla,nitrateandphosphateandplanktoninmangroveecosystemwhichisusefulforthepreservationofbiotalifeofMangrovewaters.ThisresearchwasconductedinOctober-November2017atTapakMangroveTugurejoSemarang.Theresultsofthisstudyobtainedan average chlorophyll-1 content of 0.165mg / l, an average nitrate content of 2.188mg / l and an averagephosphatecontentof0.045mg/l.Abundanceofphytoplanktonfoundasmanyas23speciesandzooplanktonfoundasmanyas5species.Basedon the trophic indexstatusofMangrovewatersTapakTugurejoSemarangincluded in the category ofmesotrophicwaters, the nutrients and nutrients in themangrovewaters are lessavailableormoderateandnotcontaminated.Theconditionofmangroveecosystemfertilityisobservedquitewellwhencomparedwithnutrientcontent,chlorophyll-aandplanktonabundantinresearchwaters,thusallowingmanylifebiota-bioatawaters.Theconclusionofthisresearchisthecontentofnutrients(nitrateandphosphate)and chlorophyll a andplankton inmangrovewaters greatly affect the fertility of aquatic ecosystems, and theplanktonthatdominatetheresearchsiteisfromtheBaccilariophyceaeclassof21species.

Keywords:TrophicStatus,Plankton,MangroveEcosystem,MangroveTapakTugurejoSemarang

Citation:Prihatin,A,Setyono,PdanSunarto(2018).SebaranKlorofil-a,Nitrat,FosfatdanPlanktonSebagaiIndikatorKesuburanEkosistemdiMangroveTapakTugurejoSemarang.JurnalIlmuLingkungan,16(1),68-77,doi:10.14710/jil.16.1.68-77

1. PENDAHULUANSuatu ekositemmangrove terbentuk antara perpaduanekosistemlautandandaratandanberkembangdidaerah

tropikadansubtropikayaitupadapantai–pantaiyanglandai, muara sungai dan teluk yang terlindug darihempasan gelombang air laut (Harahab, 2010).

Page 2: Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton Sebagai ...

JurnalIlmuLingkungan(2018),16(1):68-77,ISSN1829-8907

©2018,ProgramStudiIlmuLingkunganSekolahPascasarjanaUNDIP

Ekosistem mangrove juga memiliki fungsi diantaranyaialahfungsiekologis,sebagaipenampungdanpengolahlimbah alami yang berguna untuk menanggulangipencemaran lingkungan (Kordi, 2012). Mangrove jugasangat berguna untuk keberlangsungan hidup biota –biotaakuatik,diantaranyaekosistemmangrovebergunauntuk daerah pemijahan (spawning ground), tempatasuhan (nursery ground) dan tempat mencari makan(feedingground),ekosistemlauthanyamenampung10%luas laut akan tetapi menampung 90% kehidupan airlaut(Suryoatmodjo,1996).

Kesuburan suatu ekosistem mangrove sangatdidukungolehadannyafaktor–faktornutrienyangadadi perairan yang biasa disebut dengan status trofikperairan. Status trofik perairan ialah suatu indikatoryang digunakan untukmengukur unsur hara (nutrien)dantingkatkecerahansertaaktvitasbiologiyangterjadidi perairan (Shaw et al., 2004; Leitao, 2012).Penggolongan status trofik antara lain hipertrofik,eutorofik,mesotrofik dan oligorofik (Welcomme, 2001,Wetzel,2001,Jorgensen,1980).Adapunpengertiandarimasing –masing status trofik (PerMenLHNo28 tahun2009), yaitu : oligotrofik, mesotrofik, eutrofik danhipertorfik.

Kesuburansuatuekosistemperairandidukungolehadanya unsur hara (nutrien) dan adanya klorofil-aperairan (Jeffrey, 1980). Unsur hara yang terjadi diMangrove Tugurejo Semarang disebabkan olehpembusukan gulma yang terdapat pada Mangrove itusendiri, selain itu banyaknya unsur hara dapatdisebabkan oleh adanya sisa pakan dan sisa – sisametabolismeikanbudidayayangmasukdalamperairan(Guritno, 2003) dikarenakan Mangrove Tugurejo,Semarang pada salah satu stasiunnya dekat dengantambak ikanbandeng.Prosesdekomposisi yang terjadipada Mangrove tersebut akan menghasilkan unsur –unsuharaseperinitratdanfosfatyangdibutuhkanolehtumbuhan – tumbuhan sekitar Mangrove.Pengklasifikasiaan tingkat kesuburan perairan ialahdengan cara menghitung konsentrasi klorofil-a, fosfatdannitrat.MenurutNybakken(1988),salahsaumetodeyang digunakan untuk mengklasifikasikan tingkatkesuburan adalah dengan caramenghitung kandungannitratdanfosfatsertakelimpahanplanktondiperairan.Nitrat dan fosfat merupakan nutrien utama untukpertumbuhan tanaman dan alga di perairanMangrove.Nitrat dihasilkan oleh adanya proses oksidasi secarasempurnasenyawanitrogendiperairandenganbantuanbakteri (Effendi, 2003). Davis dan Cornwell dalamEffendi (2003), menyatakan bahwa fosfat merupakanbentukfosforyangsangatberfungsiuntukunsuresensialbagi tumbuhan dan alga, sehingga unsur ini dijadikanfaktorpembatasbagitumbuhandanalgaperairan.Selainadanya nitrat dan fosfat, klorofil-a juga sangatberpengaruh terhadap kesuburan perairan karenaklorofil-a merupakan jenis klorofil yang paling banyakterdapat pada fitoplankton (Jeffrey, 1980). Sehinggaunsur hara (nitrat & fosfat) saling keterkaitan denganklorofil-a.

KesuburansuatuekosistemperairanMangrovejugasangat bergantung pada produktivitas primer perairanyang berhubungan sangat erat dengan kandunganplankton,semakintinggipasokanunsurharamakaakansemakin tinggi produktivitas primer plankton, jikaproduktivitas primer plankton rendah maka dayadukung perairan juga rendah (Suedy, 2010).Produtktivitas primer perairan di hasilkan oleh prosesfotosintesis yang dilakukan oleh plankton. MenurutLancar&Krake(2002),menyatakanbahwakelimpahanfitoplanktonsuatuperairandapatmengasimilasizatharadari perairan. Banyaknya plankton di perairandisebabkan oleh adanya faktor lingkungan perairanMangroveyangsangatberpengaruhterhadapkehidupanbiota – biota perairan. Menurut Vithanage (2009),menyatakan bahwa ada tiga faktor utama yangmempengaruhi pertumbuhan plankton yaitu suhu,cahayadannutrien.Bilasuhu,cahayadannutriendalamkondisi yang sangat optimum maka plankton akantumbuhdengansangatpesat.Padadasarnyakomponendasar rantaimakanan ekosistemmangrove terdiri dariserasah(daun,ranting,buah,batangdanlainsebagainya)yang jatuh dan terdekomposisi oleh mikroorganisme(bakteri&jamur)yangmenjadizatharayanglangsungdapat dimanfaatkan oleh fitoplankton, alga atautumbuhan mangrove untuk proses fotosintesis (Kordi,2012). Serasah – serasah yang dihasilkan tumbuhanmangroveantara lainmengandungunsurNdanPyangtinggi dan akan terlarut didalam air dan dimanfaatkanolehfitoplanktonuntukpertumbuhan,sehinggaterdapathubunganyangsangateratantaraNdanPserasahdanNdan P yang ada di dalam perairan (Welch & Lindell,1980).

Sebaranklorofil a, unsurhara (nitrat& fosfat) danplanktonjugasangatdipengaruhiolehprosesalamiyangterjadidiMangroveTapakTugurejo,SemarangkarenadiMangrove tersebut banyak dijumpai kegiatan manusia(seperti pertanian, pemukiman dan pertambakan)terutama pada stasiun penelitian 1 yang dekat denganpemukimandantambakikanbandeng,sehinggamenjadipenyebab terjadinya perubahan status trofik perairan.Status trofik sangat berguna untukmemantau kualitasperairanMangrove (Leitao,2012),melaluipengamatanstatus trofik tersebut terhadap siklus nutrien daninteraksinyadenganjaring–jaringmakananpadasuatuekosistem(Dodds,2007).Pentingnyasebaranklorofil-a,unsur hara (fofat& nitrat) dan plankton yang bergunasebagai indikator kesuburan ekosistem perairanMangrove Tapak Tugurejo Semarang yangmelatarbelakangi penelitian ini. Tujuan dari penelitianiniialahuntukmengetahuisebaranklorofil-a,nitratdanfosfat serta plankton pada ekosistem mangrove yangbergunauntukkelestarianhidupbiota–biotaperairanMangrove. Hasil penelitian ini diharapkan dapatmemberikan informasi mengenai sebaran klorofil a,unsur hara (fosfat & nitrat) dan plankton sebagaiindikatorkesuburanekosistemperairan,sehinggadapatdijadikan sebagai bahan acuan untuk pengelolaan danpelestarianbiota–biotaperairanMangrove.

69

Page 3: Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton Sebagai ...

Prihatin,A,Setyono,PdanSunarto(2018).SebaranKlorofil-a,Nitrat,FosfatdanPlanktonSebagaiIndikatorKesuburanEkosistemdiMangroveTapakTugurejoSemarang.JurnalIlmuLingkungan,16(1),68-77,doi:10.14710/jil.16.1.68-77

©2018,ProgramStudiIlmuLingkunganSekolahPascasarjanaUNDIP

2. METODEPENELITIANPenelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober –

November 2017 di Mangrove Tugurejo Semarang.Stasiunpengambilansampelada3stasiunyangmasing–masingstasiun1dekatdengantambakbandeng,stasiun2dekatdenganmangroveeduparkdanstasiun3dekatdenganpantaimaroon(Gambar1).Penentuanlokasidantitik sampling dilakukan denganmenggunakanmetodepurposive sampling. Metode pengambilan sampel airserta plankton dan parameter perairan (faktorlingkungan) yang meliputi salinitas, suhu, pH, DO,kecerah,kekeruhandanintensitascahayamenggunakanComposite sampling (teknik pengambilan pada tempatyang sama dengan selang waktu tertentu) dan Grabsampling (teknik pengambilan sesaat yang tidakberubah).

Contohpengambilansampelair(klorofila,nitratdanfosfat) pada masing – masing stasiun diambil dipermukaan dengan menggunakan Sampling water.Pengambilan air sampel dimaksudkan untukmendapatkan homogenitas air sampel (Hadi, 2005).Contoh sampel air dimasukkan kedalam botol gelap,tujuan dimasukkan dalam botol gelap yaitu untukmenghindariterjadinyafotosintesisyangdilakukanolehplankton. Contoh sampel plankton di ambil denganmenggunakan jaring plankton net yang berbentukkerucut dengan mata jaring 30 µm. Contoh planktondisimpandalambotolcontohdandiberilarutanformalin4%. Pengukuran faktor lingkungan salinitas denganmenggunakakan refraktometer, suhu diukur dengantermometer, ph diukur menggunakan ph meter, DOdiukur dengan menggunkan titrasi, kecerahan denganmenggunakan secchi disk, kekeruhan denganmenggunakan turbidimeter dan intensitas cahayadenganmeggunakanluxmeter.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalahsampelairmangrove,larutanaseton90%,serbukkalium(KNO3),butirkadmium(Cd),HCL,CuSO4,CHCL3,H2SO4,larutan kalium antimonil tartat, larutan amoniummolibidat, larutan asam askorbat, MnSO4, Na2S2O3,larutanPP,NaOH,dankertassaring.

Analisis klorofil a dengan menggunakan metodeAPHA(2005),analisisnitrat(NO3-N)mengacupadaSNI6989.79:2011 dan analisis fosfat (PO4-P) denganmenggunakan SNI 19-6989.31-2005. Semua metodeyang dianalisis menggunakan alat bantuanspektrofotometer. Plankton akan dianalinis mengacupada buku “PLANKTON” A Guide to Their Ecology andMonitoring for Water Quality (Rissik et al., 2009).Analisiscontohsampelklorofil-adanplanktondilakukanpadaLaboratoriumPusatKimiaUNSdanujinitratdanfosfatdilakukanpadaLaboratroiumLingkunganPerumJasaTirtaI,Mojokerto,JawaTimur.

Status kesuburan perairan dapat diketahui denganmetode Carlson Trophic State Index (TSI). Analisis Tsidilakukan dengan menguji beberapa variabel, yaituklorofil-a,kecerahandantotalfosfat.Perhitunganrata–rataTSI(Carlos,1997)adalah:TSI(SD) =60–14,41In(SD)TSI(CHL) =30,6+9,81In(CHL)TSI(TP) =4,15+14,42In(TP)Rata-rata =$%& %' ($%& )*+ ($%&($-)

/

Keterangan:SD =Secchidisk(m)CHL =Klorofila(µg)TP =TotalFosfor(µg/l).Berdasarkan hasil perhitungan TSI, tingkat kesuburanperairan dikelompokkan menurut Carlson (1977)menjadi : ultraoligotrofik (<30), Oligotrofik (30-40),Mesotrofik(50-60),eutrofik(70–80)danhipereutrofik(>80).AnalisisDataa. IndeksKeanekaragamanShannonWhienner(H’)

H’=∑pilogpi(pi=01)

Keterangan:H’ =KeanekaragamanShannon-WinnerPi =Indekskemelimpahann =JumlahindividutiapspesiesN =Jumlahtotalseluruhjenisb. IndeksKemerataanShannon-Evenness(E)

E= 23456 7

Keterangan:E =IndekskemerataanShannon-EvennesH’ =IndekskeanekaragamanShannon-WinnerS =Jumlahspesies

c. IndeksDominansiSimpson’s(C)

C=∑Pi2(pi=0

1)

Keterangan:D =IndeksdominansiSimpson’sni =JumlahindividusuatujenisN =Jumlahindividuseluruhjenis

70

Page 4: Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton Sebagai ...

JurnalIlmuLingkungan(2018),16(1):68-77,ISSN1829-8907

©2018,ProgramStudiIlmuLingkunganSekolahPascasarjanaUNDIP

Gambar1:LokasiPenelitiandiMangroveTapakTugurejoSemarang

3. HASILDANPEMBAHASAN3.1SebaranKlorofil-a,nitratdanfosfat

Hasilanalisissampelairuntukpengujianklorofil-a,nitratdanfosfatdapatdilihatpadaTabel1.

Tabel1:Kandunganklorofila,nitratdanfosfatParameter Stasiun Mutu

1 2 3Klorofil-a(mg/l)

0.015 0.740 1.092 -

Nitrat(mg/l)

2.566 2.333 1.665 <0.008

Fosfat(mg/l)

1.155 1.149 0.141 <0.015

Gambar 2a : Sebaran klorofil-a pada mangrove Tapak TugurejoSemarang dengan indeks status trofik masuk kategori perairanOligotrofikKeteranganwarna:=Stasiun3=Stasiun2

=Stasiun1=PerairanPantaiKlorofil a memiliki rata – rata pengukuran 0,165

mg/l.Nitratmemilikirata–ratapengukuran2,188mg/l.Fosfat memili rata – rata pengukuran 0,045 mg/l.Perbedaan dari kandungan klorofil a, nitrat dan fosfattiap stasiun berbeda – beda hal tersebut dikarenakan

perbedaan pada faktor fisika dan kimianya. Sebaranklorofiladapatdilihatpadagambar2a.

Terdapatperbedaanhasilklorofilapadatiap–tiapstasiun,stasiun1sebesar0,015mg/l,stasiun2sebesar0,740mg/ldanstasiun3sebesar1,092mg/l.Perbedaantersebutdisebabkanolehletakmasing–masingstasiunpenelitian pada stasiun 3 kandungan klorofil a lebihbanyak dikarenakan dekat dengan perairan laut yaitupantaimaroonyangmanakayaakanunsurfitoplanktonkarena ukuran sel fitoplankton pada daerah tersebutcukup tinggi. Pengambilan sampel juga sangatberpengaruh terhadap kandungan klorofil adikarenakan pengambilan sampel dilakukan antaramusim kemarau–penghujan jadi kandungan klorofil-atiapstasiunberbeda–beda.

Gambar2b:SebarannitratpadamangroveTapakTugurejoSemarangdenganindeksstatustrofikperairanMesotrofikKeteranganwarna:=Stasiun3=Stasiun2

=Stasiun1=PerairanpantaiKadar klorofil a perairanbergantungpadamusim,

bila musim hujan maka kandungan klorofil a tinggikarena curah hujan secara langsung membawa unsurharakeperairandaridaratan(Susanti,2012).Sebarandan rendahnya kandungan klorofil a suatu perairansangatberkaitandengankondisiperairanMangroveitusendiri(Gambar2a).Jikadilihatdarikandunganklorofil

1

2

3

1

2

3

71

Page 5: Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton Sebagai ...

Prihatin,A,Setyono,PdanSunarto(2018).SebaranKlorofil-a,Nitrat,FosfatdanPlanktonSebagaiIndikatorKesuburanEkosistemdiMangroveTapakTugurejoSemarang.JurnalIlmuLingkungan,16(1),68-77,doi:10.14710/jil.16.1.68-77

©2018,ProgramStudiIlmuLingkunganSekolahPascasarjanaUNDIP

a pada Mangrove Tapak Tugurejo tergolong padaperairanoligotorfikyangmanaunsurhararendahdanbelum tercemarunsurNdanP.Perbedaankandunganklorofillajugasangatberpengaruhkarenaadanyafaktorlingkungan, tingkatan faktor lingkungan sangatmempengaruhiproduktivitasprimerperairan.

Nitrat merupakan parameter utama dalampenentuan suatu kualitas perairan. Kandungan nitratpadamasing –masing stasiun penelitian yakni : padastasiun 1 sebesar 2,566, stasiun 2 sebesar 2,333 danstasiun 3 sebesar 1,665. Dilihat dari semua stasiunbahwabesarnyakandungannitrattelahmelewatibatasbakumutu yang ditetapkan <0,008mg/L, keadaan inimengindikasikanbahwaMangroveTapakmasukdalamkondisi yang buruk karena adanya cemaran unsur N.Konsentrasi unsur N yang sangat besar kemungkinandisebabkanolehkegiatan yang terjadi dekatdi daerahtambakbandengdanpemukimampendudukyangmanabanyak terjadi aktivitas yangmenyebabkan sumber Nmasuk ke perairan mangrove sehingga menyebabkanperairaneutrofikasi (Huangetal.,2011). Unsurnitratyang terendah terdapat pada stasiun 3 dikarenakanberadadekatdenganpantai.Hal tersebutdikarenakansebaran nitrat semakin kecil jika mendekati pantaikarenadipengaruhiolehpasangsurutairlaut,menurutMann & Lazier (1991), menyebutkan bahwa pasangsurutairlautdapatmenyebabkanpengaruharuspasut.Sedangkankandungannitrat tertinggiditemukanpadastasiun 1 yakni sebesar 2,566 karena dekat dengardaratan diduga adanya dekomposisi sedimenmaupunsenyawa–senyawaorganikyangberasaldarijasadbiota– biota yang mati dapat mempengaruhi tinginyakandungan nitrat di perairan mangrove (Maslukah,2014). Sebaran unsur nitrat perairanMangrove dapatdilihatpadagambar2b.

Komposisiunsurfosfatjugaterlihatberbeda–bedapada semua stasiun penelitian. Pada stasiun 1kandunganfosfatsebesar1,155mg/l,kandunganfosfatstasiun 2 sebesar 1,149 mg/l dan kandungan fpsfatstasiun 3 sebesar 0,141 mg/l. Dari hasil perbedaankandungan fosfat terlihat bahwa nilai fosfatmenunjukkanmelewatibatasbakumutu<0,015mg/L.

KonsentrasiNdanPsangatmemicukenaikanstatustrofik dan dapat mengalami kondisi perairan menjadieutrofikasiakantetapikonsentrasiunsurNlebihbanyakdibandingkan unsur P (Howarth & Marino, 2006).Pernyataan tersebut terlihat pada Tabel 1 yang manalebih tinggikandunganusurN(NO3)daripadaunsurP(PO4) yang mana kandungan N lebih dominan biladibandingkanunsurP.RasiodariunsurNdanunsurPmemberikan suatu petunjuk untuk penggunaanpenekanan unsur yang lebih dominan (Paerl, 2009).Dapatdilihatbahwakandunganfosfatyangpalingtinggiterdapat pada stasiun 1 karena dekat dengan daratantanpaadagangguandariaktivitaspasangsurutairlaut,sedangkanyangpalingrendahterdapatpadastasiun3karenadekatdenganperairanpantaiyangdibatasioleh

pasangsurutairlaut.SebaranunsurfosfatdapatdilihatpadaGambar2c.

Gambar2c:SebaranfosfatpadamangroveTapakTugurejoSemarangdenganindeksstatustrofikperairanMesotrofikKeteranganwarna:=Stasiun3

=Stasiun2=Stasiun1=Perairanpantai

3.2IndeksstatustrofikMenurut perhitungan yang telah dilakukan dan

mengacu pada rumus perhitungan rata – rata yangmengacu pada Carlos (1997), diperoleh hasil bahwaperairan mangrove tergolong dalam tipe perairanmesotrofik karena mencapai angka 45, penggolonganperairan tersebut sesuai dengan kriteria yangdikemukakan oleh Carlos (1997). Perairan mesotrofikmerupakanstatus trofikberkadar sedangyangartinyaunsurharadalamperairantersebutmasihmasukdalamkategorisedang.3.3KelimpahanPlanktonPadaketigastasiunpenelitianbanyakditemukanmacam–macamplankton,yakni:fitoplanktondanzooplankton.Tetapi yang paling banyak mendominasi perairanMangroveialahfitoplankton,dikarenakanpertumbuhanfitoplankton sangat didukung oleh adanya unsur hara(Nitrat dan fosfat) yang tinggi dalam perairan.Fitoplankton merupakan suatu organisme yangmelayangdi ataspermuakaanperairanyanghidupnyatergantung banyaknya cahaya matahari danpergerakannya dipengaruhi oleh arus air karena tidakmemiliki daya gerak (Odum, 1971). Pada stasiunpenelitian 1, 2 dan 3 diperoleh 23 fitoplankton yangterdiridarikelasBaccilariophyceaesebanyak21genera,Cynophyceae sebanyak 1 genera dan chlorophytasebanyak 1 genera. Jenis fitoplankton yang palingbanyakmendominasiialahdarikelasBaccilariophyceae,dikarenakan pengaruh dari pengambilan sampelplankton itu sendiri dilakukan pada siang hari sampaisorehari.

1

2

3

72

Page 6: Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton Sebagai ...

JurnalIlmuLingkungan(2018),16(1):68-77,ISSN1829-8907

©2018,ProgramStudiIlmuLingkunganSekolahPascasarjanaUNDIP

Gambar3a:DiagramKelimpahanFitoplanktondiMangroveTapakTugurejoSemarang

.Pada waktu tersebut kelas Baccilariophyceae

berperanaktifkarenabersifat fototaksissehinggapadasiang hari komposisinya cenderung lebih banyak(Madinawati, 2010). Serta kelas Baccilariophyceaemerupakan kelompok kelas yang toleran terhadapperubahanlingkungandanbersifatkosmopolitdancepatberkembang (Sachlan, 1972). Kelas Baccilariophyceaemerupakan organisme yang euryhaline, karena kelasBaccilariophyceaedapathiduppadakisaransalinitas5%-30%(Aunurohim,2008).Selainitukelaskelastersebutjuga memiliki perkembangbiakan yang sangat pesatsehingga diperkirakan kelas tersebut paling banyakmendominasi wilayah Mangrove. Pada penelitian inikelasBaccilariophyceaepadaspesiesChaetocerosspyangpaling banyak pada stasiun 2 dan 3, sedangkan padastasiun1yangpalingbanyakialahspesiesClosteriumsp.Akan tetapi fitoplankton yang ditemukan pada tempatpenelitian belum bersifat blooming atau berlebihan(Veronica,2014).Kelimpahanfitoplanktondapatdilihatpadadiagramgambar3a.

Zooplanktonpadamasing–masingtempatpenelitiansedikit ditemukan, dikarenakan keadaan lingkunganyangtidakmendukungpadawaktupengambilansampel,adanya perubahan lingkungan tersebut makamengakibatkan zooplankton tidak mampu beradaptasiterhadapperubahan–perubahantersebut.Olehkarenaitu,zooplanktonhanyaditemukansebanyak5jenisyangterdiridarikelompokCiliataada2genera,Sergestideada1 genera dan kelompok rotifera adan 2 genera.Banyaknya zooplankton pada tempat penelitian dapatdilihat pada gambar 3b. Jumlah zooplankton sedikitdikarenakan beberapa faktor antara lain seperti alirandari sepanjang daratan dan pasang surut air laut jugasangatmempengaruhi (Arinardietal.,1994).Selain ituadanya faktor keterbatasan pergerakan yang dimilikioleh zooplankton mengakibatkan keberadaanzooplankton sangat bergantung pada pola sirkulasi air(Kennish, 1990). Menurut Reynold et al., (1984),menambahkan bahwa perubahan kondisi lingkunganjuga mempengaruhi banyak sedikinta plankton diperairan.

Gambar3b:KomposisiKelimpahanZooplanktondiMangroveTapakTugurejoSemarang

0102030405060708090

Ampiph

orasp

Bacillaria

sp

Bacteriastrumsp

Chaetocerossp

Closteriu

msp

Consinod

iscussp

Dino

pysis

sp

Dytlium

sp

Eucampiasp

Fragillariasp

Gyrosygm

asp

Hemialussp

Laud

erissp

Licomph

orasp

Leptocylindrussp

Navicullasp

Noctilucas

p

Nitzchiasp

Rhizo

solenias

p

Thalassio

nemasp

Spiru

llinasp

Spiro

gyasp

29 2511

85

3419

4831

22 18 15 919

5

37 3221 23

48

25

48

19

Jumlahfitop

lank

ton(In

d/l)

Spesies

34%

20% 7%

39%

JumlahZooplankton

Calpodasp

Colepssp

Acetessp

Keratellasp

73

Page 7: Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton Sebagai ...

Prihatin,A,Setyono,PdanSunarto(2018).SebaranKlorofil-a,Nitrat,FosfatdanPlanktonSebagaiIndikatorKesuburanEkosistemdiMangroveTapakTugurejoSemarang.JurnalIlmuLingkungan,16(1),68-77,doi:10.14710/jil.16.1.68-77

©2018,ProgramStudiIlmuLingkunganSekolahPascasarjanaUNDIP

3.4DistribusifitoplanktondanzooplanktonDarihasilpenelitian terlihatbahwayangpalingbanyakmendominasiperairanpenelitianialahfitoplanktonpadakelas Baccilariophyceae. Melihat banyaknya kelasBaccilariophyceae maka persebaran kelompok ini tidakmerata melainkan hidup secara berkelompok, karenadiakibatkan proses fisik, kimia dan biologi perairanmangrove. Menurut Basmi (2002), menyatakan bahwapengelompokan plankton banyak disebabkan olehpengaruh faktor lingkungan. Kelimpahan zooplanktonpaling banyak mendominasi stasiun 3 karena stasiuntersebutpalingdekatdenganperairanpantaiyaitupantaimaroon, hal ini dimungkinkan karena adanya suatuproses predasi yang telah berjalan (Sutomo, 1987).Kelimpahan zooplankton sangat bergantung padakelimpahan zooplankton akan tetapi produksizooplankton paling lambat daripada produksifitoplankton sehingga puncak produksi zooplanktonselalu akan terjadi setelah produksi dari fitoplankton,maka dari itu banyak dijumpai fitoplankton yang lebihbesar dibandingkan zooplankton di perairan tersebut(Basmi,2002).3.5FaktorLingkungan

Hasil dari penelitian faktor lingkungan dapat dilihatpadaTabel2.Perbedaansalinitaspadatempatpenelitianberbeda – beda yaitu pada stasiun 1 sebesar 14 ppt,stasiun2sebesar21,4pptdanstasiun3sebesar21,6ppt.Berdasarkan baku mutu perairan dapat dilihat bahwasalinitastempatpenelitianberadadalambakumutu(s/d34 ppt). Terlihat bahwa nilai salinitas pada stasiun 1paling rendahyakni14pptdikarenakanpadastasiun1berada paling jauh darimuara sungai sehingga air lauttidak dapat masuk pada tempat penelitian tersebutsehinggasalinitasakanturun.Tabel2:ParameterfaktorlingkunganParameter Stasiun Mutu

1 2 3 Salinitas(ppt) 14 21,4 21,6 s/d34Suhu(oC) 26 26 26 28-32pH 7 7 7 7,0-8,5DO(mg/l) 5,3 6 7,2 >5Kecerahan(m) 26,3 33,9 34 -Kekeruhan(NTU) 31,5 35 33,7 -Intensitascahaya(Lux) 4.54 5.45 5.70 -

Keterangan :Bakumutu faktor fisikadankimia lingkunganperairanmangroveberdasarkanKeputusanMenteriNegaraLingkunganHidupNomor51Tahun2004.

Stasiun2danstasiun3yangmasing–masingsecaraberurutanmemilikinilaisalinitas21,4pptdan21,6ppt,salinitastersebutdikategorikantinggibiladibandingkandengan stasiun1, karena kedua stasiun tersebutberdekatan dengan laut sehingga lebih banyakdipengaruhi oleh air tawar. Perubahan salinitas padaperairanjugasangatmempengaruhibiota–biotaairyangada di ekosistem, pada keadaan tertentu penurunansalinitas akan melawati batas toleransi sehinggaorganisme akan beradaptasi terhadap kekurangansalinitas danmenyebabkan biota – biota perairanmati

(Nybakken, 1988). Penuruan tersebut disebabkan olehpasang–surutairlautdisekitartempatpenelitian.

Suhu pada semua tempat penelitian menunjukkankesamaanyaitu26 oC. Suhu tersebutberadapadabakumutu yang sesuai yaitu antara (28 – 32 oC). Suhu padatempat penelitian sama dikarenakan pengukuran suhudilakukan pada siang hari ketika intensitas cahayamataharinaiksehinggasuhupadazonaepilimnionrelatiftinggi. Kisaran suhu tersebut sangat berpengaruhterhadap kehidupan biota – bioata perairan ekosistem,jika suhu meningkat maka organisme akan mati. Suhudapatturundipengaruhiolehpasang–surutairlaut.

pHtempatpenelitianmenunjukkankesamaanyaitu7.DilihatdaripHperairanmaka tempatpenelitianmasukdalam kategori perairan mesotrof, yaitu perairan yangpalingbanyakmemilikiaktivitasbiologiyangtinggidandan tergolong memiliki kecerahan perairan. Nilai pHperairanpenelitiansangatbergantungpadakonsentrasiion hidrogen yang terdapat pada tempat penelitiantersebut.

Kandungan oksigen terlarut (DO) tempat penelitianmemilikikisaranyangberbeda–bedaantarastasiun1,2dan 3. Pada stasiun 1 nilai DO sebesar 5,3 mg/l, padastasiun2sebesar6danstasiun3sebesar7,3mg/l.DilihatdarihasilDOpadasemuastasiunmakakadarDOmasihmasuk dalam batas baku mutu DO perairan yaitu (>5mg/l),semuastasiunnilaiDO>5mg/lmakakehidupanekosistembiota – biotaperairanmasukdalamkategoribaik. Oksigen terlarut pada stasiun 1 tergolong rendahbiladibandingkandenganstasiun2dan3karenastasiun1dekatdengantambakdandidalamtambaktersebutadakehidupanikanbandengyangmanadalamhidupnyaikanbandeng akan diberikan pakan dan sisa – sisa pakantersebut akan masuk pada perairan penelitian yangmenyebabkan berkurangnya konsentrasi oksigenterlarutpada stasiun1, sedangkankandunganDOyangpalingtinggiterdapatpadastasiun3dikarenakanstasiun3 bila dilihat dari kelimpahan plankton yang palingbanyak terdapat plankton. Konsentrasi kadar oksigenpada tempat penelitian masih layak untuk kehidupanbiota–biotaperairan.

Kecerahan perairan merupakan ukuran yangtransparansiberasaldariairdandapatditentukansecaravisual menggunakan secchi disk (Goldman & Home,1983). Kecerahan perairan pada tempat penelitianberbeda–bedaantarastasiun1,2dan3,karenakeadaantopografimasing–masingstasiunberbeda–beda.Padastasiun1kecerahanrendahkarenapengaruhdaripohon–pohonmangroveyangsudahtumbuhdenganbesardantinggi sehinggamenghalangipenetrasi cahayamataharimasukkeperairanmangrovedanpadastasiun1pohon–pohon mangrove ditanam lebih lama dibandingkanstasiun 2 dan 3. Pada stasiun 3 lebih tinggi karenapengaruh dari pohon – pohon mangrove disekitarperairanyangmasihrendahkarenastasiun3itusendiribaru ditanami oleh tanaman – tanaman mangrove.Tingkatkecerahanperairantempatpenelitiantergolongpadaperairaneutrofikkarenakecerahankurangdari200cm(Effendi,2000).

74

Page 8: Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton Sebagai ...

JurnalIlmuLingkungan(2018),16(1):68-77,ISSN1829-8907

©2018,ProgramStudiIlmuLingkunganSekolahPascasarjanaUNDIP

Kekeruhan pada tempat penelitian disebabkan olehbanyak sedikitnya cahaya matahari yang diserap dandipancarkan oleh bahan – bahan yang terdapat diperairan mangrove. Kekruhan pada stasiun 1, 2 dan 3berbeda–beda.Padastasiun1kekeruhansebesar31,5NTU,stasiun2sebesar35NTUdanstasiun3sebesar33,7NTU.Kekeruhanterendahterdapatpadastasiun1karenapada stasiun 1 struktur tanah perairan tidak banyakmengandungpartikeltanahliat.Kekeruhanyangsangattinggiterdapatpadastasiun2dikarenakanpadastasiun2 tekstrur substart berupa tanah liat sehingga dapatmembatasi penetrasi cahaya matahari yang masuk keperairan sehingga dapat mengurangi produktivitasperairanmangrove.

Intensitas cahaya matahari pada semua stasiunpenelitianberbeda–bedaakantetapi intensitascahayapadasemuastasiuntermasukdalamkategoriyangtinggikarenamangroveitusendiridekatdenganpesisirpantaisehinggapeluangpeluang cahayamatahari yangmasuksangattinggi.Intensitascahayamataharipada1sebesar4.54Lux,stasiun2sebesar5.45Luxdanstasiun3sebesar5.70 Lux. Melihat banyaknya cahaya matahari yangmasukdalamperairanmakadapatmembantuplanktondalamprosesfotosintesisdanmelaluiprosesfotosintesistersebutmakadapatmeningkatkan kandungan oksigenterlarut perairan (Welch, 1952), sehingga kelimpahanplanktonketigastasiunsangatbanyak.

3.6 Pengaruh klorofil-a, nitrat dan fosfat sertaplanktonterhadapkesuburanekosistemmangrove

Ekosistem mangrove memiliki nilai yang pentingdalam budang sosial-ekonomi dan ekologi yang dapatdimanfaatkan oleh biota – biota perairanmaupun olehmasyarakatsekitar(BennettdanReynolds,1993).Fungsiekosistem mangrove dalam bidang sosial-ekonomiberupa:manfaatdaripohonmangroveuntukbahankayubakar,bahanpenangkapikan,kerajinantangandanlain–lain(Hamilton&Snedaker,1984).Ekosistemmangrovebersifat dinamis yang artinya setiap tempat memilikikomposisispesiesbedadenganperairanmangrovelain.Ekosistem mangrove juga dapat dimanfaatkan sebagaiperedam gelombang arus laut yang didukung olehbanyaknya tanaman pohon mangrove di daerahpenelitian.Padapenelitianinitumbuhanmangroveyanghanyateridentifikasiyaitu:kelompokAvicenniamarina,A.Alba,Rhizoporaapiculata,R.MucronatadanSoneratiaalba. Terlihat famili Avicennia dan Rhizophoraceaebanyak mendominasi wilayah mangrove penelitian.Ukuran tanaman mangrove tersebut juga sudahtergolong besar bahkan ada yang mencapai tinggi 5meter. Fungsi lain dari perairan ekosistem mangroveialah adanya kehidupan biota – biota perairan sepertiikan, kelompok krustase, kelompok moluska dankelompokekodermata(Kordi,2012).Selainituekosistemmangrove juga sangat penting berguna untuk obat –obatan.

Kesuburan ekosistem perairan mangrove sangatbergantungpadabanyaknyaunsurhara(nitrat&fosfat)

danklorofil-asertabanyaknaplanktonyangdapattandasebagaipenyuburperairan.Dilihatdari tingkatmanfaatbiologis sebagai tempat peyedia pakan alami (feedingground),fungsihutanmangrovesebagaipenyediapakanuntuk berbagai jenis biota seperti contohnya kepiting.Banyaksedikitnyajenispakanalamidiperairanmagrovesangat didukung oleh banyaknya unsur hara danplanktonyangtersediadidalamnya.Rantaimakanandanjaring makanan di perairan mangrove memegangperanan yang memegang peranan sangat penting ialahfitoplankton (Laimeheriwa et al., 1993). Fitoplanktonmemegang peranan pentig sebagi penghasil bahanorganik dan kemudian dijadikan sebagai sumbermakanan oleh jasad – jasad lainnya dan perananzooplankton serta jasad lainnya akan berkembangapabila cukup tersediamakanan yang dibutuhkan olehfitoplankton(Harabab,2009).

3.7 Indeks Keanekaragaman (H’), Kemerataan (E)danDominansi(C)Tabel 3. Nilai Indeks Keanekaragaman (H’), Kemerataan (E)danDominansi(C)StasiunH’EC11,682,010,3421,761,640,3231,432,040,32Padatabel3terlihatbahwakenanekaragamanplanktonpadatiapstasiunberbeda–beda,semuaplanktonpadaketigastasiunmemilikitingkatkriteriakeanekaragamansedang. Hal ini berarti bahwa komunitas Plankton dimangrove Tapak Tugurejo Semarang memilikikomplektisitas yang sedang karena adanya interaksiyaitu kompetisi dalam mencari tempat hidup. Indekskeanekaragamanpadastasiun2memilikitingkatanyangpaling tinggi dikarenakan pada stasiun tersebutditemukan macam – macam jenis plankton danjumlahnya paling banyak diantara kedua stasiun yangberartibahwafaktorfisikadankimia lingkungansesuaiuntuk kehidupan plankton. Pada stasiun 3 indekskeanekaragaman rendah karena pada stasiun tersebutbanyak terdapat aktivitas-aktivitas lingkungan pantaiyangdapatmenganggukeanekragamanplankton.Indekskeanekaragaman tersebut dapat digunakan sebagaiindikator untuk mengetahui kondisi suatu perairan.MenurutAnggoro (1988), nilai indeks keanekaragaman(H’)<1maka perairan tersebutmengindikasikanmasukkategori tersemar berat, H’ berkisar antara 1-5 makamasuk dalam kategori pencemaran berat, H’ berkisarantara1,5-2,0makamasukdalamkategoripencemaranringanhingga sedangdan jikaH’>2makamasukdalamkategori pencemaran ringan atau perairan belumtercemar. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmakastasiun1danstasiun2masukkategoripencemaranringan hingga sedang dan pada stasiun 3masuk dalamkategori pencemaran sedang-berat.Hal tersebut terjadikarena pada stasiun 3 dekat dengan perairan pantaimaroondandijadikantempatwisatayangterdapattoilet

75

Page 9: Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton Sebagai ...

Prihatin,A,Setyono,PdanSunarto(2018).SebaranKlorofil-a,Nitrat,FosfatdanPlanktonSebagaiIndikatorKesuburanEkosistemdiMangroveTapakTugurejoSemarang.JurnalIlmuLingkungan,16(1),68-77,doi:10.14710/jil.16.1.68-77

©2018,ProgramStudiIlmuLingkunganSekolahPascasarjanaUNDIP

umum sehingga pencemaran perairan sedang-beratdiakibatkanolehpembuanganyangterjadipadaperairanpantai.

Indekskemerataan terlihatbanyakpada stasiun3,kesemuastasiuntergolongpadaindekskemerataanyangtinggi, hal tersebut mengidentifikasikan bahwapenyebaranplanktonditempatpenelitiantersebarsecaramerata.Indekskemerataanpadastasiun2palingrendahkarena jumlah plankton pada tiap spesies tidak sama.PenyebaranplanktonpadaMangroveTugurejoSemarangmeratadantidakadadominansisuatuspesies,sehinggakeseimbanganekosistembaik.Semakinhomogenjumlahindividu dalam spesies maka kemerataannya semakintinggi.

Indeks dominansi pada ketiga stasiun tergolongrendah,haltersebutmengidentifikasikanbahwatiakadaspesies yang mendominasi tempat penelitian tersebutdan tidak ada spesies yang secara nyata mendominasispesiesyanglain,kondisistabilsertatidakterjadiadantatekanan ekologi. Nilai dominansi yang semakin rendahakan menunjukkan bahwa pola dominansi jenis padakomunitastersebutrelatifmenyebar.

4. KESIMPULANKesuburan ekosistem mangrove pada tempat

penelitiantergolongbaikdikarenakanbanyaknyaunsurhara (nitrat dan fosfat) dan klorofil-a serta kelimpahanplankton di perairan tersebut. Kesuburan jugadipengaruhiolehadanya faktor lingkunganyangsangatberperan dalam keberlangsungan hidup biota – biotaperairan yang mana guna dari faktor lingkungan itusendiriialahuntukmemberiruanggerakagarorganismeperairantidakakanmati.

DAFTARPUSTAKAAnggoro S, 1988. Analisis Tropik-Saprobik (Trosap) Untuk Menilai

Kelayakan Lokasi Budidaya Laut. Dalam: Workshop BudidayaLautUniversitasDiponegoro.Jepara.

Arinardi, O. H., trimaningsih, dan Sudirdjo. 1994. Pengantar TentangPlankton dan Kisaran Plankton Predominan di Sekitar PulauJawadanBali.LP3O-LIPI,Jakarta.113hlm.

Aunurohimetal.,(2008).FitoplanktonPenyebabHarmfulAlgaeBlooms(Habs) Di Perairan Sidoarjo. Biologi FMIPA. Surabaya: InstitutTeknologiSepuluhNovemberSurabaya.

Basmi, J. 2000. Plankronologi: Plankton Sebagai Bioindikator KuaitasPerairan.InstitutPertanianBogor.Bogor.

Bengen, M. Hutomo dan S. Sukarjo, GramediaJakarta:459p.DevelopmentsHydrology.Vol14.PergamonPress,Oxford,UK.167p.

Carlson RE. 1977. A trophic state index for lakes. Limnology andOceanography.22(2):361369.

Doods, W. K., 2007. Trophic state, eutrophication andnutrientcriteriainstreams.TRENDS in Ecology and EvolutionVol.22No.12.p.669-676.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber DayaLingkunganPerairan.Kanisius.Yogyakarta.243p.

Goldman,C.R.&A.J.Horn.1983. limnology. McgrawHill Int .Book Comp.,London.464p.

Guritno,B.2003.ProgramPenyelamatanRawaPening.ProsidingPekanIlmiah Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.SenatMahasiswaUniversitasKristenSatyaWacana.Salatiga.p.29-37

Hadi,A.2005.Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan.GramediaPustakaUtama.Jakarta.134p.

Hamilton, L.S. andS.C. Snedaker. 1984.Handbook forMangroveAreaManagement.Honolulu:EnvironmentandPolicyInstitute,East-WestCenter.

Harabab,Nuddin.2009.PengaruhEkosistemHutanMangroveTerhadapProduksi Tangka (Studi Kasus di Kabupaten Pasuruan, JawaTimur).JurnalPerikanan(J.Fish.Sci).XI(1):100-106ISSN:0853-6384.

Howarth,R.W.,&Marino,R.(2006).NitrogenasthelimitingnutrientforEutrophication in coastal marine ecosystems: Evolving viewsoverthreedecades.Limnol.Oceanogr.,51(1part2),164-376.

Huang, Y.C.A., Hsieh, H.J., Huang, S.C., Meng, P.J., Chen, Y.S.,Keshavmurthy, S., Nozawa, Y., & Chen, C.A. (2011). Nutrientenrichmentcausedbymarinecagecultureand its influenceonsubtropical coral communities in turbid waters. J. Marine EcoProgressSeries.,423,83-93.Doi:10.3354/meps08944.

Jeffrey,S.W.1980.Alga Pigment System in P.GFalhowsky (ed) PrimaryProductivityintheSea.PlenumPress.NewYork.p.33-58.

Kennish,M.J. 1990.Ecologyof estuary.BiologycalAspects.Vol:2.CRCPress,Boston.391pp.

Kordi,K.M.2012.EkosistemMangrove:Potensi,FunsgidanPengelolaan,RinekaCiptaJakarta.

Lancar, L & K. Krake. 2002. Aquatic Weeds and Their Management.International Commission on Irrigation and Drainage,France-Australia.65pp.

Laimeheriwa, M.B., E.Latuheru, E. & P. Siegers. 1993. Teknik KultureFitoplankton dan Kemungkinan Pengembangannya. (SuatuAlternatif Bagi Penyediaan Pakan Alami Untuk KelangsunganHidup Benih Budidaya), Fakultas Perikanan, UniversitasPatimura,Ambon.

Leitão, P. C., 2012. Management of the trophic status in Portuguesereservoirs.20p.

Madinawati. 2010. Kelimpahan Dan Keanekaragaman Plankton DiPerairan Laguna Desa Tolongano Kecamatan Banawa SelatanJurnal.VOLIII(2):119123. Universitas Tadulako(UT): SulawesiTenggara.

Mann, K.H. and J.R,N Lazier.1991. Dynamic of Marine Ecosystem.Biological-Physical Interaction in The Oceans. BlackwellScientificPublications.

Maslulah et al., 2014. Sebaran Nitrat dan Fosfat di Perairan MuaraSungaiPorongKabupatenSidoarjo.JurnalOseanografi.Volume3,Nomor3,Tahun2014,Halaman384–391.

Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologi.AlihbahasaolehM.Eidman,Koesoebiono,D.G.

Paerl, H.W. (2009). Controlling eutrophication along the freshwater-marine contiunum: Dual nutrient (N and P) reduction areessential.EstuariesandCoasts.Doi:10.1007/s12237-009-9158-8.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 28 Tahun 2009.TentangStatusTrofikDanau/Waduk.

Rissik,David.2009.PlanktonAGuidetoTheirEcologyandMonitoringforWaterQuality.CSRIOPUBLISHING.

Reynolds, C.S., J.G. Tundisi and K. Hino. 1984. Observation on aMetalimnetic Phytoplankton Population in a Stably StratifiedTropicalLake.Arch.Hydrobyol.Argentina.97:7–17.

Sachlan, M. (1972). Planktonologi correspondence cource centre (pp.103). Direktorat Jenderal Perikanan.Departemen Pertanian.Jakarta.

Suedy, 2010. Status Trofik Danau Rawapening dan SolusiPengelolaannya. Jurnal Sains & Matematika (JSM). Vol 18 (4) :158-169.ISSN0854-0675.UniversitasDiponegoro,Semarang.

Veronica et al., (2014). Effect Of Water Quality On PhytoplanktonAbundanceInHampalamRiverAndFishPondOfBatanjungVillage.Malang: Doctoral Program of Agriculture Science. Faculty OfAgriculture,UniversityOfBrawijaya.

Vithanage,I.C.B,2009.AnalisisofNutrienDynamicsinRoxoCatchmentUsingRemote SensingData andNumericalModeling. Disertasi.InternationalforGeoInformationScienceandEarthObservationEnscede,TheNetherlands.103pp.

Welch,P.S.1952.Limnology.McGrawHill.NewYork.538p.Welcomme, R.L. 2001. Inland Fisheries: Ecology and Management.

Renewable Resources Assessment Group, Imperial College ofScience Technology and Medicine, London, UK. Published

76

Page 10: Sebaran Klorofil-a, Nitrat, Fosfat dan Plankton Sebagai ...

JurnalIlmuLingkungan(2018),16(1):68-77,ISSN1829-8907

©2018,ProgramStudiIlmuLingkunganSekolahPascasarjanaUNDIP

for:FoodandAgricultureOrganizationof theUnitedNationsbyBlackwellScience.358p.

Wetzel R.G., 2001.Limnology Lake and River Ecosystem. ThirdEdition.AcademicPress,California.1006p.

77