Seandainya Aku Seorang Sanitarian

3
Nama : Isna Fadlilah NIM : P17433112096 Kelas : 1 C Seandainya Aku Seorang Sanitarian Sanitarian? Apa itu sanitarian? Dulu saya tak pernah ada bayangan akan melanjutkan kuliah di jurusan Kesehatan Lingkungan dan menjadi seorang Sanitarian. Waktu awal mendaftar di Poltekkes Kemenkes Semarang saya hanya iseng- iseng saja dan hanya untuk cadangan apabila saya tidak diterima di jurusan apa yang saya inginkan. Tetapi mungkin memang jalan saya ada disini, daftar dimanapun saya tidak diterima, ketika diterima waktu itu saya sudah daftar ulang Poltekkes Kemenkes Semarang, akhirnya saya tidak mengambilnya. Awal masuk Poltekkes Kemenkes Semarang pun saya agak terpaksa dan malas-malasan, tetapi lama-kelamaan setelah dijalani saya mulai merasa nyaman belum lagi dengan suasana kampus yang sejuk dan didukung juga dengan teman-teman baru yang sangat baik dengan saya. Selain itu mata kuliah yang di ajarkan pun rata-rata masih hampir sama ketika SMA, jadi bagi saya tidak terlalu berat. Karena itulah semangat belajar saya menjadi tumbuh. Saya yakin Allah punya rencana yang indah untuk saya suatu saat nanti. Aamiin. Seandainya saya menjadi seorang sanitarian saya akan memulai dari diri sendiri yaitu menjaga kesehatan diri sendiri, contohnya dengan tidak merokok, selalu rajin sikat

description

Tugas Etika Profesi Sanitarian mengenai harapan-harapan apabila suatu ketika saya menjadi seorang sanitarian.

Transcript of Seandainya Aku Seorang Sanitarian

Nama : Isna FadlilahNIM: P17433112096Kelas: 1 C

Seandainya Aku Seorang Sanitarian

Sanitarian? Apa itu sanitarian? Dulu saya tak pernah ada bayangan akan melanjutkan kuliah di jurusan Kesehatan Lingkungan dan menjadi seorang Sanitarian. Waktu awal mendaftar di Poltekkes Kemenkes Semarang saya hanya iseng-iseng saja dan hanya untuk cadangan apabila saya tidak diterima di jurusan apa yang saya inginkan. Tetapi mungkin memang jalan saya ada disini, daftar dimanapun saya tidak diterima, ketika diterima waktu itu saya sudah daftar ulang Poltekkes Kemenkes Semarang, akhirnya saya tidak mengambilnya. Awal masuk Poltekkes Kemenkes Semarang pun saya agak terpaksa dan malas-malasan, tetapi lama-kelamaan setelah dijalani saya mulai merasa nyaman belum lagi dengan suasana kampus yang sejuk dan didukung juga dengan teman-teman baru yang sangat baik dengan saya. Selain itu mata kuliah yang di ajarkan pun rata-rata masih hampir sama ketika SMA, jadi bagi saya tidak terlalu berat. Karena itulah semangat belajar saya menjadi tumbuh. Saya yakin Allah punya rencana yang indah untuk saya suatu saat nanti. Aamiin.Seandainya saya menjadi seorang sanitarian saya akan memulai dari diri sendiri yaitu menjaga kesehatan diri sendiri, contohnya dengan tidak merokok, selalu rajin sikat gigi, rajin membersihkan kamar mandi, karena kesehatan itu sangat mahal harganya. Jika kita sehat maka kita bisa melakukan semua aktivitas dengan baik. Apalagi aktivitas seorang sanitarian yang menurut saya cukup menguras tenaga karena harus berkutat dengan sampah, air, limbah dllKemudian saya berusaha untuk mencari jalan keluar tentang Sampah, terutama Sampah Plastik. Karena seperti yang kita ketahui sampah plastik itu sangat susah mengurai dan susah diolah juga. Saya akan menyadarkan masyarakat akan pentingnya membuang sampah di tempat sampah. Jika kesadaran masyarakat akan sampah mulai tumbuh, saya akan menggalakkan budaya memilih dan memilah sampah sebelum membuangnya, misalnya sampah organik dibuang ke tempat sampah khusus tempat sampah organik dan sebaliknya. Karena walaupun sudah disediakan tempat sampah anorganik dan organik banyak orang yang membuang sampah sesukanya sendiri tanpa melihat label di tempat sampah yang disediakan.Selain masalah sampah saya akan berusaha mencari jalan keluar masalah limbah, baik limbah Rumah Tangga maupun limbah pabrik. Sekarang masalah limbah sudah menjalar kemana mana bahkan hingga ke pelosok desa. Banyak para ibu-ibu rumah tangga yang tak sadar akan efek setelah penggunaan detergen. Setelah mencuci mereka biasanya mengalirkan air sisa detergennya ke sungai atau ke tanah. Didalam detergen terdapat zat-zat yang bisa dihancurkan dan ada juga yang tak bisa dihancurkan/dilarutkan oleh mikroorganisme sehingga otomatis menyebabkan pencemaran lingkungan. Apabila air yang mengandungi detergen dibuang ke dalam air, tercemarlah air dan pertumbuhan Alga yang sangat cepat. Hal ini akan menyebabkan kandungan oksigen dalam air berkurangan dan otomatis ikan, tumbuhan laut, dan kehidupan air lainnya mati. Selain itu limbah Detergen juga menyebabkan pencemaran tanah yang menurunkan kualitas kesuburan tanah yang mengakibatkan tanaman serta hidupan tanah termasuk cacing mati. Padahal cacing bisa menguraikan limbah organik, non organik & menyuburkan tanah. Itu hanya contoh kecil saja, lalu bagaimana dengan yang lain yang lebih berbahaya?Selain itu saya juga akan mensosialisasikan masalah-masalah kesehatan lingkungan pada masyarakat. Sosialisasi ini bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung contohnya dengan cara mensosialisasikan melalui LSM atau lembaga-lembaga yang lainnya yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan. Secara tidak langsung bisa melalui buku-buku bacaan tentang kesehatan lingkungan. Dan juga saya akan menggalakkan kembali kegiatan-kegiatan di AMDAL.Mungkin hanya secuil saja yang bisa saya tuliskan sebenarnya masih banyak lagi harapan-harapan akan kesehatan lingkungan diluar sana yang tak bisa saya sebutkan satu persatu. Saya berharap suatu saat nanti apa yang saya tuliskan ini benar-benar saya lakukan dengan baik. Aamiin. Sebenarnya pekerjaan seorang sanitarian itu sungguh mulia sekali, karena mereka berusaha untuk mencegah berbagai penyakit yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Sehat itu mahal makanya Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Hidup sanitarian!