makalah standar profesi sanitarian

36
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profesionalisme tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan ditunjukkan dengan perilaku tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan yang memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan standar pelayanan, mandiri, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, serta senantiasa mengembangkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era globalisasi, tuntutan mutu pelayanan kesehatan lingkungan tidak dapat dielakkan lagi. Peraturan perundang- undangan sudah mulai diarahkan kepada kesiapan seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong era pasar bebas tersebut. Sanitarian/ahli kesehatan lingkungan harus mampu bersaing dengan profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan dari negara lain. Untuk itu diperlukan adanya standar profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan sebagai pedoman standarisasi bagi profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan. Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah tenaga profesional di bidang kesehatan lingkungan yang memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan lingkungan air, udara, tanah, makanan dan vector penyakit pada kawasan perumahan, tempat-tempat umum, tempat kerja, industri, transportasi dan matra. B. Rumusan Masalah 1

description

kesehatan lingkungan

Transcript of makalah standar profesi sanitarian

Page 1: makalah standar profesi sanitarian

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profesionalisme tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan ditunjukkan dengan perilaku

tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan yang memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan

standar pelayanan, mandiri, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, serta senantiasa

mengembangkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Dalam era globalisasi, tuntutan mutu pelayanan kesehatan lingkungan tidak dapat

dielakkan lagi. Peraturan perundang-undangan sudah mulai diarahkan kepada kesiapan

seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong era pasar bebas tersebut. Sanitarian/ahli

kesehatan lingkungan harus mampu bersaing dengan profesi sanitarian/ahli kesehatan

lingkungan dari negara lain. Untuk itu diperlukan adanya standar profesi sanitarian/ahli

kesehatan lingkungan sebagai pedoman standarisasi bagi profesi sanitarian/ahli kesehatan

lingkungan.

Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah tenaga profesional di bidang

kesehatan lingkungan yang memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan lingkungan air,

udara, tanah, makanan dan vector penyakit pada kawasan perumahan, tempat-tempat umum,

tempat kerja, industri, transportasi dan matra.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah standar kompetensi profesi sanitarian menurut Kepmenkes 373 tahun

2007?

2. Apakah standar syarat baku profesi sanitarian menurut Kepmenkes 32 tahun

2013?

3. Apakah standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan

menurut PP no.66 tahun 2014?

1

Page 2: makalah standar profesi sanitarian

C. Tujuan

1. Tujuan Khusus

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi

2. Tujuan Umum

1. Mengetahui standar kompetensi profesi sanitarian menurut Kepmenkes

373 tahun 2007

2. Mengetahui standar profesi sanitarian menurut Kepmenkes 32 tahun 2013

3. Mengetahui standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan

kesehatan menurut PP no.66 tahun 2014

2

Page 3: makalah standar profesi sanitarian

BAB II

PEMBAHASAN

1. Kepmenkes 373 tahun 2007 Standar Profesi Sanitarian

Standar Profesi Sanitarian adalah suatu standar bagi profesi kesehatan lingkungan

dalam menjalankan tugas profesinya untuk berperan secara aktif, terarah, dan terpadu dalam

pembangunan kesehatan nasional.(Kepmenkes 373 tahun 2007)

A. Standar Profesi Sanitarian

Profesionalisme tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan ditunjukkan dengan

perilaku tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan yang memberikan pelayanan kesehatan

berdasarkan standar pelayanan, mandiri, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, serta

senantiasa mengembangkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

Dalam era globalisasi, tuntutan mutu pelayanan kesehatan lingkungan tidak dapat

dielakkan lagi. Peraturan perundang-undangan sudah mulai diarahkan kepada kesiapan

seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong era pasar bebas tersebut. Sanitarian/ahli

kesehatan lingkungan harus mampu bersaing dengan profesi sanitarian/ahli kesehatan

lingkungan dari negara lain. Untuk itu diperlukan adanya standar profesi sanitarian/ahli

kesehatan lingkungan sebagai pedoman standarisasi bagi profesi sanitarian/ahli kesehatan

lingkungan.

Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah tenaga profesional di bidang

kesehatan lingkungan yang memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan lingkungan air,

udara, tanah, makanan dan vector penyakit pada kawasan perumahan, tempat-tempat umum,

tempat kerja, industri, transportasi dan matra.

B. Kode Etik Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan

Organisasi Profesi Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia [ HAKLI ]

menyusun dan menetapkan kode etik sanitarian atau ahli kesehatan lingkungan sebagai

landasan semangat, moralitas dan tanggung jawab yang berkeadilan dan merupakan

kewajiban baik untuk dirinya sendiri, teman seprofesinya, klien /masyarakat maupun

kewajiban yang sifatnya umum sebagai insan profesidan dalam melaksanakan peran dan

pengabdiannya, dalam melakukan kewajiban profesinya yang terdiri dari Kewajiban Umum,

3

Page 4: makalah standar profesi sanitarian

kewajiban sanitarian terhadap klien / masyarakat, kewajiban sanitarian terhadap teman

seprofesi, kewajiban sanitarian terhadap diri sendiri.

C. Peran dan fungsi sanitarian profesional

1. Peran sebagai pelaksana kegiatan kesehatan lingkungan sebagai pelaksana

Fungsi :

a. Menentukan komponen lingkungan mempengaruhi kesehatan

manusia.

Kompetensi yang harus dimiliki :

1) Mampu mengidentifikasi komponen komponen yang

mempengaruhi kesehatan manusia.

2) Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan prosedur.

b. Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran komponen lingkungan

secara tepat berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan.

Kompetensi yang harus dimiliki :

1) Memilih alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan.

2) Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan prosedur.

c. Menginformasikan hasil pemeriksaan / pengukuran

Kompetensi yang harus dimiliki :

1) Memahami bentuk bentuk penyajian hasil pemeriksaan.

2) Menyajikan hasil pemeriksaan/pengukuran.

d. Menetapkan penyimpangan hasil pemeriksaan terhadap standar baku

mutu sanitasi bersih.

Kompetensi yang harus dimilliki

1) Memahami standar baku mutu sanitasi.

2) Mampu mempergunakan standar sanitasi lingkungan yang

tepat.

3) Mampu menegakkan diagnosa lingkungan

2. Peran sebagai pengelola kesehatan lingkungan

Fungsi:

a. Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang

mempengaruhi kesehatan lingkungan.

Kompetensi yang harus dimiliki :

4

Page 5: makalah standar profesi sanitarian

1) Memahami dampak negatif akibat penyimpangan mutu

lingkungan

2) Menggunakan metode analisis yang tepat

b. Menginterprestasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang

mempengaruhi kesehatan manusia.

Koompetensi yang harus dimiliki :

1) Mebandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu lingkungan

2) Menentukan penyimpangan parameter mutu lingkungan

c. Merancang dan merekayasa penanggulangan masalah lingkungan yang

mempengaruhi kesehatan manusia.

Kompetensi yang harus dimiliki :

1) Memahami cara penanggulangan masalah lingkungan yang

mempengaruhi kesehatan manusia

2) Memilih cara penanggulangan yang tepat

3) Merancang bangun upaya penanggulangan masalah lingkungan

yang berpengaruh terhadap kesehatan manusia

d. Mengorganisir penanggulangan masalah kesehatan lingkungan.

Kompetensi yang harus dimiliki :

1) Memahami tata laksana penangggulangan

2) Mampu menggunakan sumber daya yang ada.

e. Mengevaluasi hasil penanggulangan.

Kompetensi yang harus dimiliki

1) Menentukan kriteia kebersihan penanggulangan

2) Menentukan instrumen/alat evaluasi

3) Menillai kebersihan penanggulangan

3. Peran Sebagai Pengajar, Pelatih, dan Pemberdayaan Masyarakat

Fungsi :

a. Menginventarisasi pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat

tentang kesehatan lingkungan.

Kompetensi yang harus dimiliki :

1) Menyusun instrumen pengumpulan data pengetahuan , sikap

dan perilaku tentang kesehatan lingkungan

2) Mengumpulkan data pengetahuan , sikap dan perilaku tentang

kesehatan lingkungan

5

Page 6: makalah standar profesi sanitarian

b. Menentukan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang kesehatan

lingkungan yang perlu diintervensi.

Kompetensi yang harus dimiliki :

1) Memahami pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat yang

sesuai dengan kaidah kesehatan.

2) Memilih bentuk intervensi pengetahuan, sikap dan perilaku.

c. Merencanakan bentuk intervensi perubahan pengetahuan, sikap, dan

perilaku tentang kesehatan lingkungan.

Kompetensi yang harus dimiliki :

1) Memahami metoda intervensi.

2) Merancang bentuk intervensi yang kuat.

d. Melaksanakan intervensi terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku

masyarakat yang tidak sesuai dengan kaidah kehatan.

Kompetensi yang harus dimiliki :

1) Memahami tata laksana intervensi sikap dan perilaku.

2) Menggali sumber daya di masyarakat.

3) Mengembangkan jaringan kemitraan untuk pemecahan masalah

kesehatan lingkungan.

4) Menggerakan sumber daya.

5) Memberikan alternatif pemecahan masalah.

e. Mengevaluasi hasil intervensi.

Kompetensi yang harus dimiliki :

1) Menentukan kriteria keberhasilan intervensi.

2) Menentukan instrumen evaluasi.

3) Menilai keberhasilan intervensi.

4. Peran sebagai peneliti kesehatan lingkungan

Fungsi:

a. Menentukan masalah kesehatan lingkungan

Kompetensi yang harus dimiliki :

1) Mengumpulkan data kesehatan lingkungan.

2) Merumuskan masalah kesehatan lingkungan.

b. Melaksanakan kegiatan penelitian teknologi tepat.

Kompetensi yang harus dimiliki :

6

Page 7: makalah standar profesi sanitarian

1) Mampu membuat usulan penelitian teknologi tepat dalam

bidang kesehatan lingkungan.

2) Menggerakan sumber daya.

3) Menyusun Laporan penelitian.

D. Daftar Kompetensi Sanitarian/Kesehatan Lingkungan

1) Melakukan pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas fisik air

dan limbah cair

Kompetensi yang harus dimiliki :

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas fisik air

dan limbah cair

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik air dan limbah

cair

2) Melakukan pemeriksaan kualitas kimia air dan limbah cair

a. Melakukan pengambilan sampel kualitas kimia air dan limbah

cair.

b. Melakukan pengiriman sampel kualitas kimia air dan limbah

cair.

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas kimia air dan limbah

cair.

3) Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi air limbah cair

a. Melakukan pengambilan sampel mikrobiologi air limbah cair

b. Melakukan pengiriman sampel mikrobiologi air limbah cair

c. Melakukan pemeriksaan sampel mikrobiologi air limbah cair

4) Melakukan pemeriksaan kualitas fisik udara / kebisingan / getaran /

kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi

a. Melakukan pengambilan sampel kualitas fisik udara /

kebisingan/ getaran / kelembaban udara / kecepatan angin dan

radiasi

b. Melakukan pengiriman sampel kualitas fisik udara /

kebisingan / getaran / kelembaban udara / kecepatan angin dan

radiasi

7

Page 8: makalah standar profesi sanitarian

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik udara /

kebisingan / getaran / kelembaban udara / kecepatan angin dan

radiasi

5) Melakukan pemeriksaan kualitas kimia udara

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia

udara

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas kimia

udara

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas kimia udara

6) Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi udara

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas

mikrobiologi udara

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas

mikrobiologi udara

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi udara

7) Melakukan pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah padat

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas fisik

tanah dan limbah padat

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas fisik tanah

dan limbah padat

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik tanah dan limbah

padat

8) Melakukan pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia

tanah dan limbah padat

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan-pemeriksaan

kualitas kimia tanah dan limbah padat

c. Melakukan pemeriksaan sampel pemeriksaan kualitas kimia

tanah dan limbah padat

d. Melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas kimia tanah dan

limbah padat

9) Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi tanah

dan limbah padat

8

Page 9: makalah standar profesi sanitarian

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas

mikrobiologi dan parasitologi tanah dan limbah padat

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi

dan parasitologi tanah dan limbah padat

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi dan

parasitologi tanah dan limbah padat kualitas kimia tanah dan

limbah padat.

10) Melakukan pemeriksaan kualitas fisik makanan dan minuman

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas fisik

makanan dan minuman

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas fisik

makanan dan minuman

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik makanan dan

minuman

11) Melakukan pemeriksaan kualitas kimia makanan dan minuman

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia

makanan dan minuman

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas kimia

makanan dan minuman

c. Melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas kimia makanan

dan minuman

12) Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi

makanan dan minuman

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas

mikrobiologi dan parasitologi makanan dan minuman

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas

mikrobiologi dan parasitologi makanan dan minuman

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi dan

parasitologi makanan dan minuman

13) Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi sampel

usap alat makanan minuman rectum

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas

mikrobiologi parasitologi sampel usap alat makanan dan

minuman

9

Page 10: makalah standar profesi sanitarian

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas

mikrobiologi parasiologi sampel usap alat makanan dan

minuman

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi

parasitologi sampel usap alat makanan dan minuman

14) Melakukan survai vector dan binatang pengganggu

15) Melakukan pengukuran kuantitas (debit) air dan air limbah.

16) Mengidentifikasi makro dan miro bentos di badan air

a. Melakukan pengambilan sampel makro dan mikro bentos di

badan air.

17) Melakukan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoring

a. Melakukan pengambilan sampel toksikan dan biomonitoring.

b. Melakukan pengiriman sampel toksikan dan biomonitoring.

c. Melakukan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoring.

18) Melakukan analisis dampak kesehatan lingkungan.

19) Mengelola program keselamatan kerja. hygiene industri, kesehatan,

dan

20) Mengoperasikan alat pengeboran air tanah.

21) Melakukan pengeboran air tanah untuk pembangunan sarana air bersih.

22) Melakukan pendugaan air tanah.

23) Mengoperasikan alat-alat aplikasi pengendalian vektor.

24) Mengelola alat-alat pengambil sampel udara.

25) Melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan (komunikasi)

26) Mengawasi sanitasi pengelolaan linen.

27) Melakukan pengelolaan limbah padat sesuai jenisnya.

28) Melakukan pengendalian vektor dan pengganggu.

29) Melakukan pengelolaan pembuangan tinja.

30) Mengawasi sanitasi pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun.

31) Melakukan surveilence penyakit berbasis lingkungan.

32) Berwirausaha di bidang kesehatan pelayanan kesehatan lingkungan.

33) Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan

lingkungan.

34) Menilai kondisi kesehatan perumahaan (kepadatan hunian, lantai,

dinding, atap, ventilasi, jendela, dan penataan ruangan/bangunan).

10

Page 11: makalah standar profesi sanitarian

35) Menerapkan prinsip sanitasi pengelolaan makanan.

36) Mengawasi sanitasi tempat pembuatan, penjualan, penyimpanan,

pengangkutan & penggunaan pestisida.

37) Mengawasi Sanitasi Tempat-tempat Umum, Industri, Pariwisata,

Pemukiman dan Sarana Transportasi.

38) Melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.

39) Melakukan intervensi administratif sesuai hasil analisis sampel air,

tanah, udara, limbah makanan dan minuman, vektor dan binatang

pengganggu.

40) Melakukan intervensi sosial sesuai hasil analisis sampel air, tanah,

udara, limbah makanan dan minuman, vektor, dan binatang

pengganggu.

41) Mengelola klinik snitasi

2. Kepmenkes Nomor 32 Tahun 2013 Pekerjaan Tenaga Sanitarian

Tenaga Sanitarian adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang

kesehatan lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan. Fasilitas Pelayanan

Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan

kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh

Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Surat Tanda Registrasi Tenaga

Sanitarian selanjutnya disingkat STRTS adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah

kepada Tenaga Sanitarian yang telah memiliki sertifikat kompetensi sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan, dan Surat Izin Kerja Tenaga Sanitarian selanjutnya disingkat

SIKTS adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan di bidang

kesehatan lingkungan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

A. Kualifikasi Tenaga Sanitarian

1. Kualifikasi Tenaga Sanitarian ditetapkan berjenjang dan berkelanjutan yang

terdiri dari:

1) Sanitarian;

2) Teknisi Sanitarian Utama (Technical Sanitarian);

3) Teknisi Sanitarian Madya (Junior Technical Sanitarian);

4) Teknisi Sanitarian Pratama (Assistent Technical Sanitarian); dan

11

Page 12: makalah standar profesi sanitarian

5) Asisten Teknisi Sanitarian (Junior Assistent Technical Sanitarian).

2. Sanitarian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan Tenaga

Sanitarian yang memiliki ijazah Profesi Kesehatan Lingkungan.

3. Teknisi Sanitarian Utama merupakan Tenaga Sanitarian yang memiliki ijazah:

1) Diploma Tiga Penilik Kesehatan; atau

2) Diploma Empat/Sarjana Terapan/Sarjana Kesehatan Lingkungan/Ilmu

Lingkungan/Teknologi Lingkungan/Teknik Lingkungan/Teknik

Sanitasi.

4. Teknisi Sanitarian Madya merupakan Tenaga Sanitarian yang memiliki ijazah

Diploma Tiga Ahli Madya Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan/Teknologi

Sanitasi.

5. Teknisi Sanitarian Pratama merupakan Tenaga Sanitarian yang memiliki

ijazah Diploma Satu Kesehatan Lingkungan/Pembantu Penilik Hygiene.

6. Asisten Teknisi Sanitarian merupakan orang yang memilki ijazah SMK

(Sekolah Menengah Kejuruan) Kesehatan Lingkungan/Sanitasi/ Plumbing.

B. Sertifikat Kompetensi dan STRTS

1. Tenaga Sanitarian untuk dapat melakukan pekerjaannya harus memiliki

STRTS.

2. Untuk dapat memperoleh STRTS sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Tenaga Sanitarian harus memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan

3. STRTS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh MTKI dengan

masa berlaku selama 5 (lima) tahun.

4. STRTS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperoleh sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan.

5. Contoh STRTS sebagaimana tercantum dalam Formulir I terlampir yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

STRTS yang telah habis masa berlakunya dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan.

12

Page 13: makalah standar profesi sanitarian

C. SIKTS

1. Tenaga Sanitarian yang melakukan pekerjaan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

wajib memiliki SIKTS.

2. SIKTS diberikan kepada Tenaga Sanitarian yang telah memiliki STRTS.

3. SIKTS dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota.

Tenaga Sanitarian warga negara asing dapat mengajukan permohonan memperoleh SIKTS

setelah:

1. melakukan evaluasi dan memiliki surat izin kerja dan izin tinggal serta

persyaratan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

dan

2. memiliki kemampuan berbahasa Indonesia.

Tenaga Sanitarian Warga Negara Indonesia lulusan luar negeri dapat mengajukan

permohonan memperoleh SIKTS setelah:

1. melakukan evaluasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

D. Pelaksanaan Pekerjaan Tenaga Sanitarian

1. Tenaga Sanitarian yang memiliki SIKTS dapat melakukan pekerjaannya pada

Fasilitas Pelayanan Kesehatan berupa:

1. puskesmas;

2. klinik;

3. rumah sakit; dan

4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.

2. Lingkup pekerjaan Tenaga Sanitarian merupakan pelayanan kesehatan lingkungan

yang meliputi pengelolaan unsur-unsur yang mempengaruhi timbulnya gangguan

kesehatan, antara lain:

1. limbah cair;

2. limbah padat;

3. limbah gas;

4. sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang

ditetapkanpemerintah;

13

Page 14: makalah standar profesi sanitarian

5. binatang pembawa penyakit;

6. zat kimia yang berbahaya;

7. kebisingan yang melebihi ambang batas;

8. radiasi sinar pengion dan non pengion;

9. air yang tercemar;

10.udara yang tercemar; dan

11.makanan yang terkontaminasi.

3. Lingkup pelayanan pengelolaan limbah cair

1. pemeriksaan kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi limbah cair

dan tinja;

2. perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan/atau

pajanan kandungan unsur dari proses pengolahan limbah; dan

3. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan limbah cair dan

tinja.

4. Lingkup pelayanan pengelolaan limbah padat

1. pemeriksaan kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi tanah dan

limbah padat;

2. perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan/atau

pajanan kandungan unsur dari proses pengolahan limbah; dan

3. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan tanah dan

limbah padat.

5. Lingkup pelayanan pengelolaan udara dan limbah gas

1. pemeriksaan kualitas fisik, kebisingan, getaran dan kelembaban, kimia dan

mikrobiologi udara dan limbah gas;

2. perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan/atau pajanan

kandungan unsur dari proses pengolahan limbah;

3. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan udara dan limbah gas.

6. Lingkup pelayanan pengelolaan sampah yang tidak diproses sesuai persyaratan

pemerintah

1. pemeriksaan jenis sampah, sumber timbulan, dan karakteristik;

14

Page 15: makalah standar profesi sanitarian

2. perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan/atau pajanan

kandungan unsur dari proses pengolahan limbah; dan

3. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah yang tidak diproses

sesuai persyaratan pemerintah.

7. Lingkup pelayanan pengendalian binatang pembawa penyakit

1. pemeriksaan tempat perindukan, perilaku binatang pembawa penyakit,

perilaku masyarakat;

2. perlindungan kesehatan masyarakat dari tempat perindukan, perilaku binatang

pembawa penyakit, perilaku masyarakat; dan

3. pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian binatang pembawa penyakit.

8. Lingkup pelayanan pengelolaan zat kimia dan limbah B3 termasuk limbah medik

1. pemeriksaan jumlah, consentrasi dan jenis zat kimia, limbah B3, hygiene

industry, kesehatan kerja;

2. pemeriksaan peralatan dan lingkungan yang terpajan, dan manusia yang

terpajan; dan

3. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan zat kimia dan limbah B3.

9. Lingkup pelayanan pengelolaan kebisingan yang melebihi ambang batas

1. Pemeriksaan intensitas dan tingkat kebisingan yang melebihi ambang batas,

sumber dan sifat, kondisi lingkungan;

2. perlindungan kesehatan masyarakat dari intensitas dan tingkat kebisingan yang

melebihi ambang batas, sumber dan sifat, kondisi lingkungan; dan

3. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan yang terpajan

kebisingan yang melebihi ambang batas.

10. Lingkup pelayanan pengelolaan radiasi sinar pengion dan non pengion

1. Pemeriksaan intensitas dan tingkat radiasi, sumber dan sifat radiasi, kondisi

lingkungan radiasi;

2. perlindungan kesehatan masyarakat dari intensitas dan tingkat radiasi, sumber

dan sifat radiasi, kondisi lingkungan radiasi; dan

3. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan yang terkena

radiasi sinar pengion dan non pengion.

15

Page 16: makalah standar profesi sanitarian

11. Lingkup pelayanan pengelolaan air yang tercemar

1. pemeriksaan kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air;

2. penentuan sumber air, dan perlindungan kesehatan masyarakat dari

pencemaran dan/atau pajanan kandungan unsur dari proses pengolahan air;

dan

3. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan air yang tercemar

12. Lingkup pelayanan pengelolaan udara yang tercemar

1. pemeriksaan kualitas fisik udara/kebisingan/getaran/ kelembaban udara baik

in door maupun outdoor, kecepatan angin dan radiasi, pemeriksaan kimia,

mikrobiologi;

2. perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan/atau pajanan

kandungan unsur dari proses pengolahan udara; dan

3. penggerakan masyarakat dalam pengelolaan udara yang tercemar.

13. Lingkup pelayanan pengelolaan makanan yang terkontaminasi

1. pemeriksaan kualitas fisik , kimia, mikrobiologi dan parasitologi;

2. perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan/atau pajanan

kandungan unsur dari proses pengelolaan makanan; dan

3. penggerakan masyarakat dalam pengelolaan makanan dan minuman yang

terkontaminasi.

E. Kewenangan/kompetensi yang dimiliki Sanitarian meliputi:

1. merencanakan dan mengelola sumber daya di bawah tanggung jawabnya;

2. mengevaluasi secara komprehensif dengan memanfaatkan IPTEK untuk

menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategi organisasi yang

menjadi tanggung jawabnya;

3. memecahkan permasalahan berkaitan dengan bidang sains, teknologi dan

atau seni kesehatan lingkungan melalui pendekatan multidisipliner; dan

4. melakukan riset, mengambil keputusan strategis dan mengomunikasikan atas

semua aspek yang terkait dengan kesehatan lingkungan dan berada di bawah

tanggung jawabnya.

16

Page 17: makalah standar profesi sanitarian

F. Kewenangan/kompetensi yang dimiliki oleh Teknisi Sanitarian Utama

(Technical Sanitarian), meliputi:

1. melakukan pekerjaan dengan memanfaatkan IPTEK di bidang kesehatan

lingkungan dan beradaptasi terhadap situasi dalam menyelesaikan masalah;

2. memformulasi penyelesaian masalah kesehatan lingkungan prosedural

berdasar pengetahuan spesialis;

3. mengambil keputusan strategis di bidang kesehatan lingkungan berdasarkan

analisis informasi berbasis data; dan

4. memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi dan

mengembangkan kreatifitas yang inovatif dalam pengendalian masalah

kesehatan lingkungan.

G. Kewenangan/kompetensi yang dimiliki oleh Teknisi Sanitarian Madya (Junior

Technical Sanitarian), meliputi:

1. melakukan pekerjaan kesehatan lingkungan;

2. memilih metode pemecahan masalah kesehatan lingkungan dari beragam

pilihan yang sudah baku maupun belum baku;

3. melakukan analisis data terkait dengan kesehatan lingkungan;

4. melakukan pekerjaan kesehatan lingkungan sendiri ataupun kelompok di

lingkup tanggung jawab pengawasannya;

5. memformulasi penyelesaian masalah kesehatan lingkungan prosedural dan

inovatif secara komprehensif; dan

6. melakukan kerja sama dan membuat laporan tertulis secara komprehensif.

H. Kewenangan/kompetensi yang dimiliki oleh Teknisi Sanitarian Pratama

(Asisten Technical Sanitarian), meliputi:

1. melaksanakan pekerjaan kesehatan lingkungan berdasar informasi yang

diterima;

2. melaksanakan prosedur kerja kesehatan lingkungan yang tersedia;

3. melaksanakan pekerjaan kesehatan lingkungan spesifik dengan penggunaan

alat berdasar prosedur kerja;

4. melaksanakan pekerjaan kesehatan lingkungan sendiri dengan pengawasan

tidak langsung;

17

Page 18: makalah standar profesi sanitarian

5. memecahkan masalah kesehatan lingkungan berdasar pengetahuan

operasional; dan

6. melaksanakan kerja sama dan komunikasi dalam lingkup kerjanya.

I. Kewenangan/kompetensi yang dimiliki oleh Asisten Teknisi Sanitarian

(Operator Technical Sanitarian), meliputi:

1. melaksanakan satu tugas kesehatan lingkungan spesifik, dengan

menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan,

serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan

langsung atasannya; dan

2. memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang

kerja kesehatan lingkungan yang spesifik, sehingga mampu memilih

pemecahan yang tersedia terhadap masalah yang lazim timbul.

J. Dalam melaksanakan pekerjaannya Tenaga Sanitarian mempunyai kewajiban:

1. meningkatkan profesionalisme sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi;

2. memelihara peralatan yang disediakan oleh pemberi pekerjaan;

3. membantu program Pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat; dan

4. mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur

operasional Tenaga Sanitarian.

DAFTAR PERALATAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGGUNA

NO

NAMA

ATAL/PERALATA

N

PENGGUNA PERALATANAsisten

Teknisi

Sanitarian

Teknisi

Sanitarian

Pratama

Teknisi

Sanitarian

Madya

Teknisi

Sanitarian

Utama

Sanitariam

1.Water Contamination Monitoring Test Kit

v v v

2. Water Quality GPS Multi parameter

v v v

3. Simple Water Test Kit v v v

4. Waste Water Test Kit v v v

18

Page 19: makalah standar profesi sanitarian

5. Water Test Kit for Microbiology

v v v

6. Public Places Inspection Test Kit

v v v

7. Environment Air Quality Monitoring

v v v

8. Indoor Air Inspection Test Kit

v v v

9. Complete Multi Gas Monitor for Ambient

v v v

10. Hospital Air Contamination Test v v v

11. Stack Gas and Dust Sampler

v v v

12. Portable Gas Sampler v v v

13. Radiation Inspection Kit

v v

14. Soil Test Kit v v v

15. Digital Soil Monitoring Test Kit

v v v

16. Kitchen Hygiene Inspection Kit

v v v

17. Microbiology Food Detection Kit

v v v

18. Portable Food Contamination Test Kit

v v v

19. Food Detection Kit v v v

20. Sanitarian Field Kit v v v

21. Surveillance vector kit v v v v

22. Cholinesterase Test Kit

v v

23. Portable Digital System Cholinesterase Test

v v v

24. Visual Inspection Kit v v

19

Page 20: makalah standar profesi sanitarian

3. Peraturan Pemerintah No.66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan

Sebagaimana kita ketahui, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan. Pada Peraturan ini antara lain diatur

tentang Tanggung jawab dan wewenang pemerintah, standar baku mutu kesehatan

lingkungan, persyaratan kesehatan, Penyelenggaraan kesehatan lingkungan, Proses

Pengolahan Limbah, Pengawasan Limbah, juga Pengendalian dan Penyelenggara Kesehatan

Lingkungan.

Kesehatan Lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan

kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat

baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Standar Baku Mutu Kesehatan

Lingkungan adalah spesifikasi teknis atau nilai yang dibakukan pada media lingkungan yang

berhubungan atau berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat. Persyaratan

Kesehatan adalah kriteria dan ketentuan teknis kesehatan pada media lingkungan.

Pada Peraturan Pemerintah ini, pengertian Kesehatan Lingkungan merupakan upaya

pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk

mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun

sosial. Sedangkan Pengaturan Kesehatan Lingkungan bertujuan untuk mewujudkan kualitas

lingkungan yang sehat, baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial, yang

memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Pada pasal 8 PP ini disebutkan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan

Persyaratan Kesehatan ditetapkan pada media lingkungan yang meliputi:

air;udara;tanah;pangan;sarana dan bangunan; dan vektor dan binatang pembawa penyakit.

Sedangkan Media lingkungan yang ditetapkan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan

dan Persyaratan Kesehatan sebagaimana berada pada lingkungan Permukiman;Tempat

Kerja;tempat rekreasi; dan tempat dan fasilitas umum.

Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk media

air (Pasal 9). meliputi standar baku mutu dan Persyaratan Kesehatan air minum; standar baku

mutu dan Persyaratan Kesehatan air untuk keperluan higiene dan sanitasi; dan standar baku

mutu dan Persyaratan Kesehatan air untuk kolam renang, solus per aqua, dan pemandian

umum.

20

Page 21: makalah standar profesi sanitarian

Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk media

udara (pasal 16), terdiri atas standar baku mutu dan Persyaratan Kesehatan udara dalam ruang

dan udara ambien yang memajan langsung pada manusia.

Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media tanah (pasal 19), terdiri atas unsur:

fisik;kimia;biologi; dan radioaktif alam. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk

media pangan (pasal 21),  disusun untuk mempertahankan kondisi pangan yang sehat dan

higienis yang bebas dari bahaya cemaran biologis, kimia, dan benda lain.

Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media sarana dan bangunan (Pasal

23), berupa kadar maksimum yang diperbolehkan paling sedikit bagi: debu total;asbes bebas;

dan timah hitam (Pb) untuk bahan bangunan.

Pada pasal 30 disebutkan bahwa Kesehatan Lingkungan diselenggarakan melalui

upaya Penyehatan, Pengamanan, dan Pengendalian. Upaya Penyehatan, Pengamanan, dan

Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk memenuhi Standar

Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan.

21

Page 22: makalah standar profesi sanitarian

BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

1. Standar Profesi Sanitarian adalah suatu standar bagi profesi kesehatan lingkungan

dalam menjalankan tugas profesinya untuk berperan secara aktif, terarah, dan

terpadu dalam pembangunan kesehatan nasional.(Kepmenkes 373 tahun 2007).

2. Tenaga Sanitarian adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang

kesehatan lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.

(Kepmenkes 373 tahhun 2007)

3. Kesehatan Lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan

kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan

yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Standar Baku

Mutu Kesehatan Lingkungan adalah spesifikasi teknis atau nilai yang dibakukan

pada media lingkungan yang berhubungan atau berdampak langsung terhadap

kesehatan masyarakat. Persyaratan Kesehatan adalah kriteria dan ketentuan teknis

kesehatan pada media lingkungan (PP No. 66 tahun 2014) , disebutkan Standar

Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan ditetapkan pada

media lingkungan yang meliputi: air;udara;tanah;pangan;sarana dan bangunan;

dan vektor dan binatang pembawa penyakit. Sedangkan Media lingkungan yang

ditetapkan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan

sebagaimana berada pada lingkungan Permukiman;Tempat Kerja;tempat rekreasi;

dan tempat dan fasilitas umum.

22

Page 23: makalah standar profesi sanitarian

DAFTAR PUSTAKA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32

TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN TENAGA

SANITARIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN

2014TENTANGKESEHATAN LINGKUNGAN

KEMENKES NO 373 TENTANG STANDAR PROFESI SANITARIAN

http://helpingpeopleideas.com/publichealth/pp-66-tahun-2014-tentang-kesling/

http://www.hukor.depkes.go.id/?art=30

http://tiarapuu.blogspot.com/2012/12/sanitarian.html

http://tiarapuu.blogspot.com/2012/12/sanitarian.html

23