Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

31
MAKALAH ETIKA PROFESI SANITARIAN STANDAR PROFESI, TUGAS, DAN KEWENANGAN SANITARIAN “Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah etika profesi semester ganjil.” Dosen Pengampu: H. Heru Subaris Kasjono, S.K.M., M.Kes. Disusun oleh: Astri Andriani (P07133113005) Dina Anendya Ary (P07133113009) Fitriana Kusumaningsih (P07133113012) Imam Muhsin Mubarok (P07133113015) Mohammad Agung Noviyanto (P07133113022) Mela Fitriani (P07133113023) R. R. Aldoradibety (P07133113030) Rika Nurul Rahmawati (P07133113031) Yunita Amanah Dwi Rahayu (P07133113040) 1

Transcript of Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

Page 1: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

MAKALAH ETIKA PROFESI SANITARIAN

STANDAR PROFESI, TUGAS, DAN

KEWENANGAN SANITARIAN

“Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah etika profesi semester

ganjil.”

Dosen Pengampu: H. Heru Subaris Kasjono, S.K.M., M.Kes.

Disusun oleh:

Astri Andriani (P07133113005)

Dina Anendya Ary (P07133113009)

Fitriana Kusumaningsih (P07133113012)

Imam Muhsin Mubarok (P07133113015)

Mohammad Agung Noviyanto (P07133113022)

Mela Fitriani (P07133113023)

R. R. Aldoradibety (P07133113030)

Rika Nurul Rahmawati (P07133113031)

Yunita Amanah Dwi Rahayu (P07133113040)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2014

1

Page 2: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

limpahan taufik, hidayah, dan inayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah

dengan judul “Standar Profesi, Tugas, dan Kewenangan” dengan baik.

Kami menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, makalah ini

tidak akan selesai. Maka dari itu penyusun ingin menyampaikan terima kasih,

khususnya kepada H. Heru Subaris Kasjono, S.K.M., M.Kes. selaku dosen mata

kuliah Etika Profesi yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah

ini.

Tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Etika

Profesi semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Penyusunan makalah ini

dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai standar profesi, tugas, dan

kewenangan tenaga sanitarian.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak mengalami

kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang membangun

dari para pembaca, guna sempurnanya makalah selanjutnya.

Yogyakarta, 11 Desember 2014

Penyusun

2

Page 3: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

DAFTAR ISI

halaman

Halaman Judul....................................................................................................... i

Kata Pengantar....................................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................................ iii

Bab I Pendahuluan............................................................................................ 1

A. Latar Belakang.................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................. 1

C. Tujuan................................................................................................ 1

Bab II Tinjauan Pustaka..................................................................................... 2

A. Pengertian Tenaga Sanitarian............................................................ 2

B. Pengertian Standar Profesi Tenaga Sanitarian.................................. 2

C. Pengertian Tugas Tenaga Sanitarian................................................. 2

D. Pengertian Kewenangan Tenaga Sanitarian...................................... 3

Bab III Pembahasan............................................................................................. 4

A. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 373 Tahun

2007 tentang Standar Profesi Sanitarian

...........................................................................................................

...........................................................................................................

4

B. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

...........................................................................................................

...........................................................................................................

11

C. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 32 Tahun

2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian

...........................................................................................................

...........................................................................................................

12

3

Page 4: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

D. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan

Lingkungan

...........................................................................................................

...........................................................................................................

16

Bab IV Penutup.................................................................................................... 20

A. Kesimpulan........................................................................................ 20

B. Saran.................................................................................................. 20

Daftar Pustaka....................................................................................................... 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi, tuntutan mutu pelayanan kesehatan lingkungan

tidak dapat dielakkan lagi. Peraturan perundang-undangan sudah mulai

diarahkan kepada kesiapan seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong era

pasar bebas tersebut. Sanitarian harus mampu bersaing dengan profesi

sanitarian dari negara lain. Untuk itu diperlukan adanya standar profesi

sanitarian sebagai pedoman standarisasi bagi profesi sanitarian.

Sanitarian adalah tenaga profesional di bidang kesehatan lingkungan

yang memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan lingkungan air, udara,

tanah, makanan, dan vektor penyakit pada kawasan perumahan, tempat-tempat

umum, tempat kerja, industri, transportasi, dan matra.

Profesionalisme tenaga sanitarian ditunjukkan dengan perilaku tenaga

sanitarian yang memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan standar

pelayanan, mandiri, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, serta

4

Page 5: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

senantiasa mengembangkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja standar profesi tenaga sanitarian?

2. Apa saja tugas tenaga sanitarian?

3. Apa saja kewenangan/kompetensi yang dimiliki tenaga sanitarian?

C. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui standar profesi tenaga sanitarian.

2. Mahasiswa dapat mengetahui tugas tenaga sanitarian.

3. Mahasiswa dapat mengetahui kewenangan/kompetensi yang dimiliki

tenaga sanitarian.

5

Page 6: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tenaga Sanitarian

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian, tenaga

sanitarian adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang kesehatan

lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Sedangkan di dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 373 Tahun 2007 Tentang Standar Profesi Sanitarian

disebutkan bahwa sanitarian adalah tenaga profesional di bidang kesehatan

lingkungan yang memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan lingkungan

air, udara, tanah, makanan, dan vektor penyakit pada kawasan perumahan,

tempat-tempat umum, tempat kerja, industri, transportasi, dan matra.

B. Pengertian Standar Profesi Tenaga Sanitarian

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

32 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian, standar

profesi tenaga sanitarian adalah batasan kemampuan minimal yang harus

dimiliki/dikuasai oleh tenaga sanitarian untuk dapat melaksanakan pekerjaan

sanitarian secara profesional yang diatur oleh organisasi profesi.

Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 373 Tahun 2007 Tentang Standar Profesi Sanitarian, standar

profesi sanitarian adalah suatu standar bagi profesi kesehatan lingkungan

dalam menjalankan tugas profesinya untuk berperan secara aktif, terarah, dan

terpadu dalam pembangunan kesehatan nasional.

C. Pengertian Tugas Tenaga Sanitarian

Tugas tenaga sanitarian adalah sesuatu yang wajib dilakukan sebagai

seorang tenaga sanitarian.

6

Page 7: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

D. Pengertian Kewenangan Tenaga Sanitarian

Kewenangan sanitarian adalah kekuasaan yang dimiliki oleh

sanitarian berdasarkan undang-undang atau peraturan, atau ijin/lisensi yang

diterbitkan oleh suatu badan pemerintah untuk melakukan suatu usaha,

kegiatan, aktivitas.

Surat Izin Kerja Tenaga Sanitarian (SIKTS) adalah bukti tertulis

pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan di bidang kesehatan

lingkungan pada fasilitas pelayanan kesehatan.

7

Page 8: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

BAB III

PEMBAHASAN

Standar Profesi, Tugas, dan Kewenangan Tenaga Sanitarian

A. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 373 Tahun

2007 tentang Standar Profesi Sanitarian.

8

Page 9: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

9

Page 10: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

10

Page 11: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

11

Page 12: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

12

Page 13: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

13

Page 14: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

14

Page 15: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

B. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas

lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang

15

Page 16: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya.

Lingkungan sehat mencakup lingkungan permukiman, tempat kerja,

tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum.

Lingkungan sehat bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan

gangguan kesehatan, antara lain:

1. limbah cair

2. limbah padat

3. limbah gas

4. sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

pemerintah

5. binatang pembawa penyakit

6. zat kimia yang berbahaya

7. kebisinganyang melebihi ambang batas

8. radiasi sinar pengion dan non pengion

9. air yang tercemar

10. udara yang tercemar

11. makanan yang terkontaminasi

Di dalam undang-undang ini tidak dijabarkan secara rinci mengenai

standar profesi, tugas, dan kewenangan sanitarian.

C. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013

tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian.

Standar profesi tenaga sanitarian adalah batasan kemampuan minimal

yang harus dimiliki/dikuasai oleh Tenaga sanitarian untuk dapat melaksanakan

pekerjaan sanitarian secara profesional yang diatur oleh organisasi profesi.

Tenaga sanitarian dalam menjalankan pekerjaannya harus sesuai

dengan kewenangan yang diberikan kepadanya sesuai dengan standar profesi

tenaga sanitarian.

16

Page 17: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 373/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Sanitarian

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Untuk menjalankan pekerjaan di bidang kesehatan lingkungan pada

fasilitas pelayanan kesehatan seorang tenaga sanitarian harus memiliki Surat

Izin Kerja Tenaga Sanitarian (SIKTS). SIKTS merupakan bukti tertulis

pemberian kewenangan kepada tenaga sanitarian (pasal 1).

Lingkup pekerjaan tenaga sanitarian antara lain:

1. limbah cair

2. limbah padat

3. limbah gas

4. sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

pemerintah

5. binatang pembawa penyakit

6. zat kimia yang berbahaya

7. kebisingan yang melebihi ambang batas

8. radiasi sinar pengion dan non pengion

9. air yang tercemar

10. udara yang tercemar

11. makanan yang terkontaminasi.

Secara umum, tugas/kewenangan/kompetensi tenaga sanitarian pada

setiap ruang lingkup di atas adalah sebagai berikut:

1. Pemeriksaan kualitas/kuantitas.

2. Perlindungan kesehatan masyarakat dari paparan.

3. Pemberdayaan masyarakat.

Selain ruang lingkup pekerjaan sebagaimana dimaksud di atas, setiap

tenaga sanitarian yang menjalankan program pemerintah berwenang

melakukan pelayanan kesehatan lingkungan tertentu, meliputi:

1. Melakukan pemantauan dan manajemen risiko pelaksanaan Analisis

Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL).

17

Page 18: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

2. Melakukan pemantauan pelaksanaan Analisis Dampak Kesehatan

Lingkungan (ADKL).

3. Melakukan pemantauan pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan

(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).

4. Melakukan pemantauan pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan

(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

5. Melakukan pemeriksaan dan tindakan sanitasi kapal dan pesawat sesuai

dengan Peraturan Kesehatan Internasional (IHR).

6. Melakukan pemantauan pelaksanaan Klinik Sanitasi dan Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat (STBM).

Pelayanan kesehatan program pemerintah selain tersebut di atas hanya

dapat dilakukan oleh tenaga sanitarian yang dilatih khusus untuk program

pemerintah.

Bagi tenaga sanitarian yang melakukan pekerjaan di luar kewenangan

sebagaimana dimaksud di atas, harus memperoleh kewenangan tertulis dari

yang berwenang.

1. Tugas/kewenangan/kompetensi yang dimiliki Sanitarian meliputi:

a. Merencanakan dan mengelola sumber daya di bawah tanggung

jawabnya.

b. Mengevaluasi secara komprehensif dengan memanfaatkan IPTEK

untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategi

organisasi yang menjadi tanggung jawabnya.

c. Memecahkan permasalahan berkaitan dengan bidang sains, teknologi

dan/atau seni kesehatan lingkungan melalui pendekatan

multidisipliner.

d. Melakukan riset, mengambil keputusan strategis, dan

mengomunikasikan atas semua aspek yang terkait dengan kesehatan

lingkungan dan berada di bawah tanggung jawabnya.

2. Tugas/kewenangan/kompetensi yang dimiliki oleh Teknisi Sanitarian

Utama (Technical Sanitarian), meliputi:

18

Page 19: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

a. Melakukan pekerjaan dengan memanfaatkan IPTEK di bidang

kesehatan lingkungan dan beradaptasi terhadap situasi dalam

menyelesaikan masalah.

b. Memformulasi penyelesaian masalah kesehatan lingkungan prosedural

berdasar pengetahuan spesialis.

c. Mengambil keputusan strategis di bidang kesehatan lingkungan

berdasarkan analisis informasi berbasis data.

d. Memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi dan

mengembangkan kreatifitas yang inovatif dalam pengendalian masalah

kesehatan lingkungan.

3. Tugas/kewenangan/kompetensi yang dimiliki oleh Teknisi Sanitarian

Madya (Junior Technical Sanitarian), meliputi:

a. Melakukan pekerjaan kesehatan lingkungan.

b. Memilih metode pemecahan masalah kesehatan lingkungan dari

beragam pilihan yang sudah baku maupun belum baku.

c. Melakukan analisis data terkait dengan kesehatan lingkungan.

d. Melakukan pekerjaan kesehatan lingkungan sendiri ataupun kelompok

di lingkup tanggung jawab pengawasannya.

e. Memformulasi penyelesaian masalah kesehatan lingkungan prosedural

dan inovatif secara komprehensif.

f. Melakukan kerja sama dan membuat laporan tertulis secara

komprehensif.

4. Tugas/kewenangan/kompetensi yang dimiliki oleh Teknisi Sanitarian

Pratama (Asisten Technical Sanitarian), meliputi:

a. Melaksanakan pekerjaan kesehatan lingkungan berdasar informasi

yang diterima.

b. Melaksanakan prosedur kerja kesehatan lingkungan yang tersedia.

c. Melaksanakan pekerjaan kesehatan lingkungan spesifik dengan

penggunaan alat berdasar prosedur kerja.

d. Melaksanakan pekerjaan kesehatan lingkungan sendiri dengan

pengawasan tidak langsung.

19

Page 20: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

e. Memecahkan masalah kesehatan lingkungan berdasar pengetahuan

operasional.

f. Melaksanakan kerja sama dan komunikasi dalam lingkup kerjanya.

5. Tugas/kewenangan/kompetensi yang dimiliki oleh Asisten Teknisi

Sanitarian (Operator Technical Sanitarian), meliputi:

a. Melaksanakan satu tugas kesehatan lingkungan spesifik, dengan

menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim

dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di

bawah pengawasan langsung atasannya.

b. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual

bidang kerja kesehatan lingkungan yang spesifik, sehingga mampu

memilih pemecahan yang tersedia terhadap masalah yang lazim

timbul.

D. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan

Lingkungan.

Perbedaan yang paling mencolok antara kewenangan tenaga sanitarian

yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang

Kesehatan Lingkungan dengan kewenangan tenaga sanitarian yang disebutkan

dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun

2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian adalah

kewenangan dalam hal pangan. Hal ini berarti kewenangan tenaga sanitarian

kewenangan dalam hal pangan lebih luas jika dibandingkan dengan

kewenangan dalam hal makanan dan minuman.

Setiap pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab lingkungan

permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum

wajib melakukan upaya penyehatan, pengamanan, dan pengendalian.

Penyehatan lingkungan dilakukan terhadap media lingkungan berupa

air, udara, tanah, pangan, serta sarana dan bangunan.

1. Penyehatan air

a. Pengawasan kualitas air dilakukan paling sedikit melalui:

20

Page 21: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

1) Surveilans

2) uji laboratorium

3) Analisis Risiko

4) rekomendasi tindak lanjut

b. Pelindungan kualitas air dilakukan paling sedikit melalui:

1) KIE

2) pengembangan teknologi tepat guna

3) rekayasa lingkungan.

c. Peningkatan kualitas air dilakukan paling sedikit melalui filtrasi,

sedimentasi, aerasi, dekontaminasi, dan/atau disinfeksi.

2. Penyehatan udara

a. Pemantauan kualitas udara dilakukan paling sedikit melalui:

1) Surveilans

2) uji laboratorium

3) Analisis Risiko

4) rekomendasi tindak lanjut.

b. Pencegahan penurunan kualitas udara dilakukan paling sedikit melalui:

1) pengembangan teknologi tepat guna

2) rekayasa lingkungan

3) KIE.

3. Penyehatan tanah

a. Pemantauan kualitas tanah dilakukan paling sedikit melalui:

1) Surveilans

2) uji laboratorium

3) Analisis Risiko

4) rekomendasi tindak lanjut

b. Pencegahan penurunan kualitas tanah dilakukan paling sedikit melalui:

1) KIE

2) pengembangan teknologi tepat guna

3) rekayasa lingkungan.

4. Penyehatan pangan

21

Page 22: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

a. Pengawasan kualitas higiene dan sanitasi pangan dilakukan paling

sedikit melalui:

1) surveilans

2) uji laboratorium

3) Analisis Risiko

4) rekomendasi tindak lanjut

b. Pelindungan kualitas higiene dan sanitasi pangan dilakukan paling

sedikit melalui:

1) KIE

2) pemeriksaan kesehatan penjamah makanan

3) penggunaan alat pelindung diri

4) pengembangan teknologi tepat guna

c. Peningkatan kualitas higiene dan sanitasi pangan dilakukan paling

sedikit melalui:

1) KIE

2) rekayasa teknologi pengolahan pangan

5. Penyehatan sarana dan bangunan

a. Pengawasan kualitas sanitasi sarana dan bangunan dilakukan paling

sedikit melalui:

1) Surveilans

2) Analisis Risiko

3) rekomendasi tindak lanjut.

b. Pelindungan kualitas sanitasi sarana dan bangunan dilakukan paling

sedikit melalui:

1) KIE

2) pengembangan teknologi tepat guna.

c. Peningkatan kualitas sanitasi sarana dan bangunan dilakukan paling

sedikit melalui:

1) KIE

2) pengembangan teknologi tepat guna

22

Page 23: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

Pengamanan dilakukan melalui upaya pelindungan kesehatan

masyarakat, proses pengolahan limbah, dan pengawasan terhadap limbah.

1. Upaya pelindungan kesehatan masyarakat dilakukan untuk mewujudkan

lingkungan sehat yang bebas dari unsur yang menimbulkan gangguan

kesehatan, meliputi:

a. sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan

b. zat kimia yang berbahaya

c. gangguan fisika udara

d. radiasi pengion dan non pengion

e. pestisida.

2. Proses pengolahan limbah dilakukan terhadap limbah cair, padat, dan gas

yang berasal dari permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat

dan fasilitas umum yang dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

3. Pengawasan terhadap limbah dilakukan terhadap limbah cair, padat, dan

gas yang berasal dari lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat

rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum.

Pengendalian dilakukan terhadap vektor dan binatang pembawa

penyakit. Pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit meliputi

pengamatan dan penyelidikan bioekologi, status kevektoran, status resistensi,

efikasi, pemeriksaan spesimen, pengendalian vektor dengan metode fisik,

biologi, kimia, dan pengelolaan lingkungan, serta pengendalian vektor terpadu

terhadap vektor dan binatang pembawa penyakit.

23

Page 24: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Setiap tenaga sanitarian memiliki batasan kemampuan minimal yang harus

dimiliki/dikuasai oleh tenaga sanitarian tersebut, sehingga tenaga

sanitarian dapat melaksanakan pekerjaan sanitarian secara profesional.

2. Tenaga sanitarian bertindak sesuai dengan kewenangannya.

3. Tugas/kewenangan/kompetensi yang dimiliki seorang sanitarian berbeda

beda sesuai dengan jenjangnya.

B. Saran

1. Setiap tenaga sanitarian harus menguasai kemampuan minimal yang harus

dimiliki/dikuasai oleh tenaga sanitarian tersebut, sehingga tenaga

sanitarian dapat melaksanakan pekerjaan sanitarian secara profesional.

2. Dalam menjalankan pekerjaannya, tenaga sanitarian harus bertindak sesuai

dengan kewenangannya.

24

Page 25: Standart profesi, tugas dan kewenangan sanitarian

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 373 Tahun 2007 tentang Standar

Profesi Sanitarian. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian. Jakarta.

Pemerintah Republik Indonesia. (2009). Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan. Jakarta.

Pemerintah Republik Indonesia. (2014). Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun

2014 tentang Kesehatan Lingkungan. Jakarta.

25