SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi...

39
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav 40-42 Jakarta 12190 Tromol Pos 124 Jakarta 10002 Telepon Faksimili Homepage : : : (021) 5250208, 5251609 (021) 5203184 www.pajak.go.id Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah DJP 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak di seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR: SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN, PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBAS KE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DAN PEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBAS SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009 Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 240/PMK.03/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/PMK.03/2009 tentang Tata Cara Pengawasan, Pengadministrasian, Pembayaran, serta Pelunasan Pajak Pertambahan Nilai dan/atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Pengeluaran dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dari Kawasan Bebas ke Tempat Lain Dalam Daerah Pabean dan Pemasukan dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean ke Kawasan Bebas dan diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 426/KMK.03/2010 tentang Penugasan Pejabat/Pegawai Direktorat Jenderal Pajak Dalam Rangka Pengawasan atas Pemasukan Barang dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean ke Kawasan Bebas Batam, Bintan, dan Karimun, maka dalam rangka pelaksanaan Peraturan dan Keputusan Menteri Keuangan tersebut dan meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak di Kawasan Bebas, dengan ini perlu disampaikan dan ditegaskan lebih lanjut mengenai hal-hal sebagai berikut: I. Hal-hal yang perlu ditegaskan dan diperhatikan sehubungan dengan pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan mengenai Kawasan Bebas. 1. Bahwa yang dimaksud dengan: a. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, yang selanjutnya disebut dengan Kawasan Bebas, adalah suatu kawasan yang berada dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah dari Daerah Pabean sehingga

Transcript of SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi...

Page 1: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav 40-42Jakarta 12190Tromol Pos 124 Jakarta 10002

TeleponFaksimiliHomepage

:::

(021) 5250208, 5251609

(021) 5203184

www.pajak.go.id

Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah DJP

2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak

di seluruh Indonesia

SURAT EDARAN

NOMOR: SE-133/PJ/2010

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI

KEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN,

PENGADMINISTRASIAN, PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAK PERTAMBAHAN

NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARAN

DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI

KAWASAN BEBAS KE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DAN PEMASUKAN

DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI

TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBAS SEBAGAIMANA TELAH

DIUBAH DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor

240/PMK.03/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

45/PMK.03/2009 tentang Tata Cara Pengawasan, Pengadministrasian, Pembayaran, serta

Pelunasan Pajak Pertambahan Nilai dan/atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas

Pengeluaran dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dari

Kawasan Bebas ke Tempat Lain Dalam Daerah Pabean dan Pemasukan dan/atau

Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dari Tempat Lain Dalam Daerah

Pabean ke Kawasan Bebas dan diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor

426/KMK.03/2010 tentang Penugasan Pejabat/Pegawai Direktorat Jenderal Pajak Dalam

Rangka Pengawasan atas Pemasukan Barang dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean ke

Kawasan Bebas Batam, Bintan, dan Karimun, maka dalam rangka pelaksanaan Peraturan

dan Keputusan Menteri Keuangan tersebut dan meningkatkan pelayanan kepada Wajib

Pajak di Kawasan Bebas, dengan ini perlu disampaikan dan ditegaskan lebih lanjut

mengenai hal-hal sebagai berikut:

I. Hal-hal yang perlu ditegaskan dan diperhatikan sehubungan dengan pelaksanaan

Peraturan Menteri Keuangan mengenai Kawasan Bebas.

1. Bahwa yang dimaksud dengan:

a. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, yang selanjutnya disebut

dengan Kawasan Bebas, adalah suatu kawasan yang berada dalam wilayah hukum

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah dari Daerah Pabean sehingga

Page 2: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

bebas dari pengenaan bea masuk, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas

Barang Mewah, dan cukai.

b. Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat,

perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat tertentu di Zona Ekonomi

Eksklusif dan Landas Kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang

Kepabeanan.

c. Tempat Lain Dalam Daerah Pabean yang selanjutnya disebut dengan TLDDP

adalah Daerah Pabean selain Kawasan Bebas dan Tempat Penimbunan Berikat.

d. Tempat Penimbunan Sementara adalah bangunan dan/atau lapangan atau tempat

lain yang disamakan dengan itu di Kawasan Pabean untuk menimbun barang,

sementara menunggu pemuatan atau pengeluarannya.

e. Kewajiban Pabean adalah semua kegiatan di bidang kepabeanan yang wajib

dilakukan untuk memenuhi ketentuan dalam Undang - Undang Kepabeanan.

f. Pemberitahuan Pabean adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka

melaksanakan kewajiban pabean dalam bentuk dan syarat yang ditetapkan dalam

Undang-Undang Kepabeanan.

g. Pemberitahuan Pabean Free Trade Zone yang selanjutnya disebut dengan PPFTZ

adalah dokumen Pemberitahuan Pabean yang digunakan dalam rangka pemasukan

barang ke Kawasan Bebas atau pengeluaran barang dari Kawasan Bebas, yang

terdiri dari tiga (3) jenis, yaitu:

1) PPFTZ-01 untuk:

a) pemasukan barang dari Luar Daerah Pabean ke Kawasan Bebas;

b) pengeluaran barang dari Kawasan Bebas Ke Luar Daerah Pabean;

c) pengeluaran barang dari Kawasan Bebas ke Tempat Lain Dalam Daerah

Pabean.

2) PPFTZ-02 untuk:

a) pemasukan barang dari Tempat Penimbunan Berikat Ke Kawasan Bebas;

b) pemasukan barang dari Kawasan Bebas lainnya Ke Kawasan Bebas;

c) pengeluaran barang dari Kawasan Bebas ke Tempat Penimbunan Berikat;

d) pengeluaran barang dari Kawasan Bebas ke Kawasan Bebas Lainnya.

3) PPFTZ-03 untuk pemasukan barang dari TLDDP ke Kawasan Bebas.

h. Inward Manifest adalah Pemberitahuan Pabean atas kedatangan sarana pengangkut

ke Kawasan Bebas.

i. Outward Manifest adalah Pemberitahuan Pabean atas keberangkatan sarana

pengangkut dari Kawasan Bebas.

j. Endorsement adalah pernyataan mengetahui dari pejabat/pegawai Direktorat

Jenderal Pajak pada PP FTZ-03 atas pemasukan Barang Kena Pajak dari Tempat

Lain Dalam Daerah Pabean ke Kawasan Bebas, berdasarkan penelitian formal atas

dokumen yang terkait dengan pemasukan Barang Kena Pajak tersebut.

2. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pemasukan Barang Kena Pajak

Berwujud dari TLDDP ke Kawasan Bebas dan endorsement:

a. Pemasukan Barang Kena Pajak berwujud dari TLDDP ke Kawasan Bebas

melalui pelabuhan atau bandar udara yang ditunjuk, tidak dipungut Pajak

Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas

Barang Mewah.

Page 3: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

b. Penyerahan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari

TLDDP ke Kawasan Bebas, tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai.

c. Fasilitas Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah tidak dipungut atas pemasukan Barang Kena

Pajak dari TLDDP ke Kawasan Bebas diberikan apabila Barang Kena Pajak

tersebut benar-benar telah masuk ke Kawasan Bebas yang dibuktikan dengan

dokumen yang telah didaftarkan pada kantor pabean dan telah diberikan

endorsement yang menyatakan bahwa data dalam dokumen Pemberitahuan

Pabean (PPFTZ-03) dan dokumen pelengkap yang dipersyaratkan telah sesuai

yang dibuktikan dengan cap/stempel “DAPAT DIBERIKAN “FASILITAS PPN

TIDAK DIPUNGUT” oleh Pejabat Endorsement.

d. Dokumen yang harus disampaikan oleh pengusaha/Wajib Pajak di Kawasan

Bebas dalam rangka endorsement adalah:

1) Dokumen PPFTZ-03 yang telah didaftarkan pada kantor pabean;

2) Dokumen pelengkap pabean, yaitu:

a) Fotokopi Faktur Pajak Standar (lembar pembeli) yang telah diberi cap

“PPN TIDAK DIPUNGUT BERDASARKAN PP NOMOR 2 TAHUN

2009”;

b) Fotokopi Bill of Lading, Airway Bill atau Delivery Order;

c) Fotokopi Faktur Penjualan atau Invoice;

d) Asli lembar ke-3 dan ke-4 dokumen Pemberitahuan Pemasukan/

Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu (PPBTT) yang telah disetujui

oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat pengusaha di TLDDP

terdaftar untuk pemasukan/pengeluaran Barang Kena Pajak untuk

transaksi tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2A ayat (1)

huruf a dan huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor:

240/PMK.03/2009; dan

e) Asli surat kuasa pengurusan kepabeanan dari pengusaha kepada

Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) dalam hal

pengurusan kepabeanan dilakukan oleh PPJK.

e. Atas pemasukan Barang Kena Pajak berwujud dari TLDDP ke Kawasan Bebas

sebagaimana dimaksud pada huruf a wajib dibuatkan Faktur Pajak Standar

sesuai peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

f. Saat pembuatan Faktur Pajak Standar sebagaimana dimaksud pada huruf e

adalah paling lama pada saat pengiriman Barang Kena Pajak ke Kawasan

Bebas.

g. Atas penyerahan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak

sebagaimana dimaksud pada huruf b wajib dibuatkan Faktur Pajak Standar

sesuai peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

h. Faktur Pajak Standar sebagaimana dimaksud pada huruf e dan huruf g harus

diberi cap “PPN TIDAK DIPUNGUT BERDASARKAN PP NOMOR 2 TAHUN

2009” oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan.

i. Proses endorsement dokumen Pemberitahuan Pabean dilakukan paling lama

1 (satu) hari kerja sejak dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud pada

huruf d diterima lengkap oleh pejabat/pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang

ditempatkan di kantor pabean atau tempat lain yang ditentukan, yang wilayah

kerjanya meliputi pelabuhan atau bandar udara yang ditunjuk.

Page 4: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

j. Dalam hal Pemberitahuan Pabean tidak sesuai dengan dokumen-dokumen yang

harus dilampirkan dalam rangka endorsement, Barang Kena Pajak tetap dapat

dikeluarkan dari pelabuhan/bandar udara yang ditunjuk, dan atas pemasukan

Barang Kena Pajak tersebut tidak dapat diberikan fasilitas Pajak Pertambahan

Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

Tidak Dipungut.

3. Pejabat/pegawai pelaksana endorsement dan tempat pengadministrasian dan

pengelolaan Kawasan Bebas.

a. Pejabat Endorsement atau Kepala Seksi adalah Kepala Seksi Pengawasan dan

Konsultasi pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Batam yang ditunjuk untuk

mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam rangka endorsement di lingkungan

Kawasan Bebas Batam, Bintan, dan Karimun sebagaimana diatur dalam diktum

KETIGA Keputusan Menteri Keuangan Nomor-426/KMK.03/2010.

b. Kantor Pelayanan Pajak Kawasan Bebas yang selanjutnya disebut dengan KPP

Kawasan Bebas adalah Kantor Pelayanan Pajak Madya Batam tempat Pejabat

Endorsement bertugas.

c. Unit Pelaksana Kawasan Bebas yang selanjutnya disebut dengan UPKB adalah

unit vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang melaksanakan tugas-tugas dalam

rangka endorsement sebagaimana dimaksud pada huruf a yang berada di bawah

dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala KPP Kawasan Bebas.

d. Pelaksana bagian endorsement yang selanjutnya disebut dengan Petugas

Endorsement adalah pegawai Direktorat Jenderal Pajak setingkat pelaksana

di KPP Kawasan Bebas, yang ditempatkan di kantor pabean atau tempat lain

yang ditentukan dan bertugas melakukan endorsement pada dokumen

Pemberitahuan Pabean PPFTZ-03 atas pemasukan Barang Kena Pajak

Berwujud dari TLDDP ke Kawasan Bebas.

e. Pelaksana bagian perekaman yang selanjutnya disebut dengan Pelaksana

Perekaman adalah pegawai Direktorat Jenderal Pajak setingkat pelaksana

di KPP Kawasan Bebas,yang bertugas melakukan perekaman dokumen

Pemberitahuan Pabean.

f. Pelaksana bagian pemberkasan yang selanjutnya disebut dengan Pelaksana

Pemberkasan adalah pegawai Direktorat Jenderal Pajak setingkat pelaksana

di KPP Kawasan Bebas, yang bertugas melakukan pemberkasan dokumen

Pemberitahuan Pabean beserta lampiran-lampirannya.

g. Pelaksana bagian analisis yang selanjutnya disebut dengan Pelaksana Analisis

adalah pegawai Direktorat Jenderal Pajak setingkat pelaksana di KPP Kawasan

Bebas, yang bertugas melakukan analisis dokumen Pemberitahuan Pabean

beserta lampiran-lampirannya.

II. Lampiran-lampiran.

Tata Cara Endorsement atas Penyerahan/PemasukanBarang Kena Pajak Berwujud

dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean (TLDDP) ke Kawasan Bebas dan tata cara

lainnya berkaitan dengan endorsement dan pengelolaaan serta pengawasan Kawasan

Bebas adalah sebagaimana terlampir dalam Surat Edaran ini, yaitu sebagai berikut:

1. Lampiran I : Tata Cara Endorsement atas Pemasukan Barang Kena Pajak

Berwujud dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean (TLDDP)

ke Kawasan Bebas.

Page 5: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

2. Lampiran II

3. Lampiran III

4. Lampiran IV

5. Lampiran V

6. Lampiran VI

7. Lampiran VII

8. Lampiran VIII

9. Lampiran IX

10. Lampiran X

11. Lampiran XI

12. Lampiran XII

13. Lampiran XIII

14. Lampiran XIV

15. Lampiran XV

III. Dengan ditetapkannya Surat Edaran ini,

Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor:

Tata Cara Endorsement

Pemberitahuan Pabean di Kawasan Bebas

IV. Untuk memudahkan pelaksanaannya, penyimpanan Surat Edaran ini agar disatukan

dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor

2010.

Demikian disampaikan untuk

Tembusan:

1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak;

2. Para Direktur dan Tenaga Pengkaji dilingkungan Direktorat Jenderal Pajak

3. Kepala PPDDP

: Tata Cara Pemberian Persetujuan

Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu (PPBTT).

: Tata Cara Pemberkasan Dokumen Pemberitahuan Pabean

(PPFTZ) dan Dokumen Pelengkap Pabean.

: Tata Cara Perekaman Dokumen Pemberitahuan Pabean

(PPFTZ).

: Tata Cara Perekaman Dokumen Pemberitahuan

Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu (PPBTT).

: Tata Cara Pelaksanaan Analisis Arus Barang dari dan ke

Kawasan Bebas.

mpiran VII : Tata Cara Pengelolaan dan Penerusan Laporan Analisis Arus

Barang dari dan ke Kawasan Bebas

Lampiran VIII : Petunjuk Penelitian Kebenaran Dokumen Pemberitahuan

Pabean PPFTZ-03 Dalam Rangka

: Petunjuk Perekaman Dokumen Pemberitahuan Pabean

(PPFTZ) dan Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang

Transaksi Tertentu (PPBTT).

: Petunjuk Analisis Arus Barang d

: Contoh Stempel Endorsement

Pabean (PPFTZ-03) dan Stempel Persetujuan

Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi

Tertentu (PPBTT).

Lampiran XII : Register Harian Penerimaan Dokumen Pemberitahuan Pabean

XIII : Register Harian Perekaman Dokumen Pemberitahuan Pabean.

Lampiran XIV : Laporan Analisis Arus Barang d

Lampiran XV : Daftar Wajib Pajak dan Nilai Transaksi Pemasukan/

Pengeluaran BKP dari/ke Kawasan

Dengan ditetapkannya Surat Edaran ini, ketentuan sebagaimana diatur dalam Surat

Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor: SE-39/PJ/2009 tanggal 30 Maret 2009

Endorsement, Perekaman, Pemberkasan dan Analis

Pemberitahuan Pabean di Kawasan Bebas, dicabut dan dinyatakan tidak

Untuk memudahkan pelaksanaannya, penyimpanan Surat Edaran ini agar disatukan

dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE

Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan sebaik

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal

Direktur Jenderal,

Mochamad TjiptardjoNIP

Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak;

Para Direktur dan Tenaga Pengkaji dilingkungan Direktorat Jenderal Pajak

ara Pemberian Persetujuan atas Pemberitahuan

Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu (PPBTT).

Tata Cara Pemberkasan Dokumen Pemberitahuan Pabean

(PPFTZ) dan Dokumen Pelengkap Pabean.

Perekaman Dokumen Pemberitahuan Pabean

Tata Cara Perekaman Dokumen Pemberitahuan

Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu (PPBTT).

Tata Cara Pelaksanaan Analisis Arus Barang dari dan ke

an Penerusan Laporan Analisis Arus

Barang dari dan ke Kawasan Bebas di Kanwil.

Petunjuk Penelitian Kebenaran Dokumen Pemberitahuan

angka Endorsement.

rekaman Dokumen Pemberitahuan Pabean

(PPFTZ) dan Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang

dari dan ke Kawasan Bebas.

Endorsement atas Dokumen Pemberitahuan

03) dan Stempel Persetujuan atas Dokumen

Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi

Register Harian Penerimaan Dokumen Pemberitahuan Pabean

an Dokumen Pemberitahuan Pabean.

dari dan ke Kawasan Bebas.

an Nilai Transaksi Pemasukan/

ke Kawasan Bebas.

sebagaimana diatur dalam Surat

tanggal 30 Maret 2009 tentang

, Perekaman, Pemberkasan dan Analisa Dokumen

dan dinyatakan tidak berlaku.

Untuk memudahkan pelaksanaannya, penyimpanan Surat Edaran ini agar disatukan

SE-12/PJ/2010 tanggal 1 Februari

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

tetapkan di Jakarta

Pada tanggal

Direktur Jenderal,

Mochamad TjiptardjoNIP 195104281975121002

Para Direktur dan Tenaga Pengkaji dilingkungan Direktorat Jenderal Pajak;

Page 6: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN I

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

TATA CARA ENDORSEMENT ATAS PENYERAHAN/PEMASUKAN

BARANG KENA PAJAK BERWUJUD DARI TEMPAT LAIN DALAM

DAERAH PABEAN (TLDDP) KE KAWASAN BEBAS

I. Umum

1. Prosedur ini berlaku untuk pemasukan Barang Kena Pajak dari Tempat Lain Dalam

Daerah Pabean ke Kawasan Bebas melalui pelabuhan atau bandar udara yang

ditunjuk, yang berdasarkan Pasal 6 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor:

240/PMK.03/2009 tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan

Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

2. Fasilitas Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah tidak dipungut sebagaimana dimaksud pada butir 1

diberikan apabila Barang Kena Pajak tersebut benar-benar telah masuk ke Kawasan

Bebas yang dibuktikan dengan dokumen yang telah didaftarkan pada kantor pabean

dan telah diberikan endorsement oleh pejabat/pegawai Direktorat Jenderal Pajak.

3. Dokumen-dokumen pelengkap pabean yang harus disampaikan oleh pengusaha di

Kawasan Bebas dalam rangka endorsement adalahPemberitahuan Pabean (PP

FTZ-03) yang telah didaftarkan pada kantor pabean, yang dilampiri dengan:

- fotokopi Faktur Pajak Standar (lembar pembeli);

- fotokopi Bill of Lading, Airway Bill atau Delivery Order; dan

- fotokopi Faktur Penjualan atau Invoice,

dengan menunjukkan dokumen-dokumen aslinya.

4. Khusus untuk pemasukan Barang Kena Pajak untuk transaksi tertentu sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2A ayat (1) huruf a dan huruf b Peraturan Menteri Keuangan

Nomor: 240/PMK.03/2009, adalah Pemberitahuan Pabean (PP FTZ-03) yang telah

didaftarkan pada kantor pabean, yang dilampiri dengan:

- asli lembar ke-3 dan lembar ke-4 PPBTT yang telah disetujui oleh Kepala KPP

tempat pengusaha di TLDDP terdaftar beserta lampirannya; dan

- fotokopi Bill of Lading, Airway Bill atau Delivery Order,

dengan menunjukkan dokumen-dokumen aslinya.

5. Penelitian/pencocokan data Inward Manifest, PPFTZ-03 dan dokumen pelengkap

pabean dalam rangka endorsement berpedoman pada Lampiran VIII: Petunjuk

Penelitian Kebenaran Dokumen Pemberitahuan Pabean PPFTZ-03 Dalam Rangka

Endorsement.

Page 7: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

6. Proses endorsement atas dokumen Pemberitahuan Pabean dilakukan paling lama 1

(satu) hari kerja sejak dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud di atas diterima

lengkap oleh pejabat/pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang ditempatkan di kantor

pabean atau tempat lain yang ditentukan yang wilayah kerjanya meliputi pelabuhan

atau bandar udara yang ditunjuk.

7. Yang dimaksud dengan Kepala Seksi dalam tata cara (SOP) dibawah ini dan dalam

tata cara (SOP-SOP) selanjutnya dalam Lampiran Surat Edaran ini adalah Kepala

Seksi Pengawasan dan Konsultasi yang ditunjuk sebagai Pejabat Endorsement,

kecuali disebutkan lain.

II. Tata Cara Endorsement atas Penyerahan/Pemasukan Barang Kena Pajak Berwujud

dari TLDDP ke Kawasan Bebas.

1. Pengusaha/Wajib Pajak menyerahkan dokumen Pemberitahuan Pabean (PPFTZ-

03) yang telah didaftarkan pada kantor pabean dalam bentuk softcopy dan hardcopy

rangkap 6 (enam) yang dilampiri fotokopi dokumen pelengkap pabean yang

dipersyaratkan dengan menunjukkan dokumen aslinya kepada Petugas

Endorsement yang ditempatkan di kantor pabean atau tempat lain yang ditunjuk.

2. Petugas Endorsement menerima dokumen Pemberitahuan Pabean (PPFTZ-03)

dalam bentuk hardcopy dan softcopy beserta dokumen pelengkap pabean dari

pengusaha/Wajib Pajak.

Dalam hal belum tersedia aplikasi PPFTZ-03, Petugas Endorsement memasukkan

data nama pengusaha/Wajib Pajak, NPWP, kode PPFTZ, dan nomor pendaftaran

PPFTZ dari kantor pabean yang tercantum pada dokumen PPFTZ-03 yang

disampaikan oleh pengusaha/Wajib Pajak melalui aplikasi surat masuk untuk

diterbitkan Bukti Penerimaan Surat (BPS).

3. Petugas Endorsement melalui menu viewer pada aplikasi Bea dan Cukai melihat

data Inward Manifest dari pengangkut guna dicocokkan dengan data yang ada pada

PPFTZ-03 dan pelengkap pabean. Dalam hal tidak tersedia aplikasi Inward Manifest,

petugas dapat meminta hardcopy Inward Manifest dari pengusaha/Wajib Pajak.

4. Petugas Endorsemet meneliti dan mencocokkan data antara Inward Manifest,

PPFTZ-03 dan pelengkap pabean, sebagai berikut:

- fotokopi dengan asli dokumen pelengkap pabean;

- softcopy dengan hardcopy PPFTZ-03 (melalui menu viewer);

- PPFTZ-03 dengan dokumen pelengkap pabean; dan

- PPFTZ-03 dengan Inward Manifest (melalui menu viewer) atau PPFTZ-03

dengan hardcopy Inward Manifest dari pengusaha.

a. dalam hal fotokopi dokumen pelengkap pabean tidak cocok dengan aslinya,

yang dipakai adalah dokumen pelengkap pabean asli dan kepada pengusaha

diminta untuk memfotokopi kembali sesuai dengan aslinya dan menyerahkan

kepada Petugas.

b. dalam hal terdapat data yang tidak sesuai, petugas mengembalikan hardcopy

dan softcopy dokumen Pemberitahuan Pabean serta asli dokumen pelengkap

pabean kepada pengusaha untuk diperbaiki dengan terlebih dahulu

menyimpannya (save) ke dalam komputer sebagai temporary file. Sedangkan

fotokopinya disimpan sementara oleh Petugas sampai pengusaha menyerahkan

kembali PPFTZ-03 yang telah diperbaiki.

Page 8: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

c. apabila setelah diperbaiki, data sebagaimana dimaksud pada huruf b tetap tidak

cocok/tidak sesuai, petugas memberikan endorsement dengan catatan “DATA

TIDAK SESUAI dst…..” sebagaimana dimaksud pada butir 6 huruf b.

5. Petugas Endorsement selanjutnya me-load softcopy PPFTZ-03 ke dalam loader

yang tersedia. Dalam hal belum tersedia aplikasi PPFTZ-03 dan loader-nya,

petugas menyimpan (save) softcopy PPFTZ-03 ke dalam komputer yang tersedia.

6. Petugas Endorsement melakukan endorsement dan membubuhkan cap/stempel

pada kolom Catatan Ditjen Pajak dalam lembar PPFTZ-03, sebagai berikut:

a dalam hal data dalam Bill of Lading atau Airway Bill,atau Delivery Order, invoice,

Faktur Pajak Standar dan manifest telah sesuai dengan data dalam hardcopy

PPFTZ-03, Petugas Endorsement membubuhkan cap/stempel: “DAPAT

DIBERIKAN “FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT.”

b dalam hal data dalam Bill of Lading atau Airway Bill atau Delivery Order, invoice,

Faktur Pajak Standar dan manifest tidak sesuai dengan data dalam hardcopy

PPFTZ-03, Petugas Endorsement membubuhkan cap/stempel: “DATA TIDAK

SESUAI, TIDAK DAPAT DIBERIKAN “FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT.”

Untuk pemasukan Barang Kena Pajak untuk transaksi tertentu adalah sebagai

berikut:

a. dalam hal data dalam Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang

Transaksi Tertentu (PPBTT) dan Bill of Lading atau Airway Bill atau Delivery

Order telah sesuai dengan data dalam hardcopy PPFTZ-03, Petugas

Endorsement membubuhkan cap/stempel: “DATA SESUAI, Barang Kena Pajak

yang dimasukkan untuk transaksi tertentu.”

b. dalam hal data dalam Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang

Transaksi Tertentu dan Bill of Lading atau Airway Bill atau Delivery Order tidak

sesuai dengan data dalam hardcopy PPFTZ-03, Petugas Endorsement

membubuhkan cap/stempel: “DATA TIDAK SESUAI, Barang Kena Pajak yang

dimasukkan bukan untuk transaksi tertentu.”

7. Petugas Endorsement menatausahakan dan menyerahkan dokumen hardcopy

PPFTZ-03 dan asli dokumen pelengkap pabean serta Media Penyimpanan

Elektronik (USB/flashdisk) kepada Pengusaha/Wajib Pajak, sedangkan lembar ke-4

PPFTZ dan/atau lembar ke-4 PPBTT (untuk transaksi tertentu) disimpan sebagai

arsip.

8. Proses selesai.

Page 9: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

Bagan Arus (Flow Chart)

Page 10: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN II

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

TATACARA PEMBERIAN PERSETUJUAN ATAS PEMBERITAHUAN

PEMASUKAN/PENGELUARAN BARANG TRANSAKSI TERTENTU (PPBTT)

I. Umum

1. Prosedur ini dilakukan oleh KPP di Tempat Lain Dalam Daerah Pabean (TLDDP)

untuk pemasukan/pengeluaran Barang Kena Pajak untuk transaksi tertentu dari

TLDDP ke Kawasan Bebas atau sebaliknya atas mesin atau peralatan untuk

kepentingan produksi atau pengerjaan proyek infrastruktur, keperluan perbaikan,

pengerjaan, pengujian (kalibrasi), dan/atau keperluan peragaan dan demonstrasi.

2. Dokumen yang wajib dilampirkan pada saat pengajuan permohonan persetujuan

atas pemberitahuan dokumen PPBTT:

a. Fotokopi lembar depan, lembar yang menerangkan tujuan transaksi serta lembar

tanda tangan, atau fotokopi dokumen lain yang menyatakan bahwa pengeluaran/

pemasukan barang tersebut adalah dalam rangka kegiatan produksi atau

pengerjaan infrastruktur atau keperluan perbaikan, atau pengujian atau peragaan

atau demonstrasi;

b. Invoice dalam hal pengeluaran/pengeluaran barang tersebut harus diterbitkan

invoice; dan

c. Foto terbaru barang dalam ukuran 4R.

3. Apabila pengisian formulir PPBTT dan dokumen pelengkap belum sesuai dengan

yang dipersyaratkan, dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak

permohonan diterima, Kepala Kantor Pelayanan Pajak mengirim pemberitahuan

kepada Wajib Pajak untuk melengkapi dokumen tersebut.

4. Jangka waktu penyelesaian persetujuan PPBTT paling lama 5 (lima) hari kerja sejak

permohonan diterima lengkap.

II. Tata Cara Pemberian Persetujuan atas Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran

Barang Transaksi Tertentu (PPBTT)

1. Pengusaha/Wajib Pajak di Tempat Lain Dalam Daerah Pabean (TLDDP)

menyerahkan dokumen PPBTT dalam rangkap 5 (lima) dengan melampirkan

dokumen pelengkap yang dipersyaratkan kepada petugas pelayanan di Tempat

Pelayanan Terpadu (TPT).

2. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima PPBTT, meneliti kelengkapan

PPBTT dan dokumen pelengkapnya, merekam permohonan, dan mencetak Lembar

Page 11: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) dan Bukti Penerimaan Surat (BPS). Setelah

ditandatangani BPS diserahkan kepada pengusaha/Wajib Pajak sedangkan LPAD

bersama PPBTT dan lampirannya diteruskan ke Seksi Pelayanan.

3. Pelaksana Seksi Pelayanan menerima PPBTT dan meneliti kelengkapan dokumen

yang wajib dilampirkan, kebenaran pengisian PPBTT dan kesesuaian data antara

PPBTT dengan lampirannya, sebagai berikut:

a. dalam hal dokumen yang wajib dilampirkan telah lengkap dan PPBTT telah diisi

dengan benar serta terdapat kesesuaian data antara PPBTT dan lampirannya,

pelaksana membubuhkan cap/stempel pada kolom Catatan Ditjen Pajak dalam

lembar PPBTT sebagai berikut: ”Telah sesuai dengan ketentuan persyaratan dan

dokumen pelengkap”.

b. dalam hal dokumen yang wajib dilampirkan belum dilengkapi atau PPBTT belum

diisi dengan benar atau tidak terdapat kesesuaian data antara PPBTT dan

lampirannya, pelaksana membuat surat pemberitahuan kepada pengusaha/

Wajib Pajak guna dilengkapi/diperbaiki.

Selanjutnya PPBTT dan lampirannya diteruskan kepada Kepala Seksi Pelayanan.

5. Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan membubuhkan paraf pada lembar PPBTT atau

surat pemberitahuan dan meneruskan kepada Kepala Kantor.

6. Kepala Kantor menyetujui/menandatangani pada setiap lembar PPBTT atau surat

pemberitahuan dan menyerahkan kembali ke Seksi Pelayanan untuk dilakukan

perekaman sebelum disampaikan kepada pengusaha/Wajib Pajak.

7. Pelaksana Seksi Pelayanan melakukan perekaman data PPBTT sesuai dengan

Lampiran V: Tata Cara Perekaman Dokumen Pemberitahuan Pemasukan/

Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu (PPBTT), dalam hal PPBTT disetujui dan

telah ditandatangani oleh Kepala Kantor.

8. Sebelum diserahkan kepada pengusaha/Wajib Pajak, Pelaksana Seksi Pelayanan

memfotokopi lembar ke-1 PPBTT terlebih dahulu, selanjutnya seluruh dokumen

PPBTT (5 rangkap, termasuk asli lembar-5 PPBTT) atau surat pemberitahuan

bersama PPBTT diserahkan kepada pengusaha/Wajib Pajak atau disampaikan

sesuai dengan SOP/Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP, sedangkan fotokopi

lembar-1 PPBTT disimpan sementara sambil menunggu asli lembar-5 disampaikan

oleh pengusaha/Wajib Pajak setelah batas waktu 6 (enam bulan) berakhir.

9. Proses selesai.

Page 12: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

Bagan Arus (Flow Chart)

Page 13: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN III

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

TATA CARA PEMBERKASAN DOKUMEN PEMBERITAHUAN PABEAN

(PPFTZ) DAN DOKUMEN PELENGKAP PABEAN

I. Umum

1. Prosedur ini dilakukan oleh KPP di Kawasan Bebas tempat dimana Pejabat

Endorsement bertugas melaksanakan endorsement dan tugas-tugas lain dalam

rangka pengelolaan dan pengawasan Kawasan Bebas.

2. Yang dimaksud dengan dokumen Pemberitahuan Pabean dalam prosedur ini adalah

dokumen Pemberitahuan Pabean PPFTZ-01 dan PPFTZ-02 yang diterima dari

kantor pabean serta PPFTZ-03, yang selanjutnya disebut dengan dokumen PPFTZ.

II. Tata Cara Pemberkasan Dokumen Pemberitahuan Pabean (PPFTZ) dan Dokumen

Pelengkap Pabean

1. Petugas Endorsement menerima lembar ke-4 PPFTZ-01, dan PPFTZ-02 dari

Petugas Bea dan Cukai di kantor pabean.

2. Berdasarkan lembar ke-4 PPFTZ-01 dan PPFTZ-02 dari Bea dan Cukai, Petugas

Endorsement selanjutnya memasukkan data nama, NPWP, nomor dan tanggal

pendaftaran PPFTZ pada kantor pabean dan kode dokumen PPFTZ ke dalam

aplikasi yang tersedia, dan pada setiap akhir hari kerja mencetak register harian

penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan fisik

dokumen dan menandatanganinya. Apabila terdapat ketidakcocokan, Petugas

Endorsement harus meneliti kembali antara register harian dengan fisik dokumen

untuk mengetahui letak kekeliruan sampai benar-benar cocok.

3. Kepala Seksi menugaskan Pelaksana Pemberkasan untuk mengambil dokumen

PPFTZ dari Petugas Endorsement di kantor pabean atau tempat lain yang

ditentukan setiap hari kerja atau setiap jangka waktu tertentu yang ditentukan.

4. Pelaksana Pemberkasan mengambil dokumen PPFTZ di kantor pabean atau tempat

lain yang ditentukan untuk diadministrasikan/diolah lebih lanjut.

5. Petugas Endorsement menyerahkan seluruh dokumen PPFTZ yang sudah selesai

dilakukan Endorsement (softcopy dan hardcopy) beserta dokumen pelengkap

pabean kepada Pelaksana Pemberkasan.

Page 14: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

6. Pelaksana Pemberkasan menerima dokumen PPFTZ, mencocokkan register harian

penerimaan dengan fisik dokumen dan meng-copy softcopy data PPFTZ, register

harian penerimaan ke dalam eksternal harddisk, selanjutnya menandatangani

register harian tersebut sebagai berita acara serah terima dokumen. Apabila

terdapat ketidakcocokan, Pelaksana Pemberkasan memberitahukan kepada

Petugas Endorsement dan bersama Petugas Endorsement meneliti kembali antara

register harian dengan fisik dokumen untuk mengetahui letak kekeliruan sampai

benar-benar cocok.

7. Pelaksana Pemberkasan membawa dokumen PPFTZ beserta dokumen pelengkap

pabean dari kantor pabean atau tempat lain yang ditentukan ke KPP dan selanjutnya

memindahkan softcopy data PPFTZ dan register harian penerimaan dari eksternal

harddisk ke server KPP.

8. Pelaksana Pemberkasan menyerahkan dokumen PPFTZ beserta register harian

penerimaan kepada Kepala Seksi untuk ditandatangani.

9. Kepala Seksi menerima, meneliti dan menandatangani register harian penerimaan,

selanjutnya menugaskan Pelaksana Perekaman merekam dokumen PPFTZ.

10. Pelaksana Perekaman menerima dokumen PPFTZ, mencocokkan register harian

penerimaan dengan fisik dokumen, menandatangani register harian tersebut sebagai

berita acara serah terima dokumen dan menyerahkan tindasannya kepada Kepala

Seksi, selanjutnya melakukan perekaman sesuai dengan Lampiran IV: Tata Cara

Perekaman Dokumen Pemberitahuan Pabean (PPFTZ).

11. Pelaksana Perekaman menyerahkan dokumen PPFTZ yang telah direkam beserta

register harian perekaman kepada Kepala Seksi.

12. Kepala Seksi menerima dokumen PPFTZ yang telah direkam dari Pelaksana

perekaman, mencocokkannya dengan fisik dokumen dan menandatangani register

harian perekaman tersebut sebagai berita acara serah terima dokumen.

13. Kepala Seksi menyerahkan dokumen PPFTZ kepada Pelaksana Pemberkasan dan

menugaskannya untuk diarsipkan ke dalam induk berkas Wajib Pajak, selanjutnya

menyimpan tindasan register harian perekaman ke dalam ordner khusus setelah

ditandatangani oleh Pelaksana Pemberkasan sambil menunggu proses

pemberkasan selesai.

14. Pelaksana Pemberkasan menerima dokumen PPFTZ yang telah direkam,

mencocokkan register harian perekaman dengan fisik dokumen dan

menandatangani register harian tersebut sebagai berita acara serah terima

dokumen. Tindasan register harian perekaman diserahkan kepada Kepala Seksi

untuk diarsipkan ke dalam ordner khusus.

15. Pelaksana Pemberkasan mengarsipkan dokumen PPFTZ ke dalam induk berkas

Wajib Pajak. Setelah seluruh dokumen diarsipkan, selanjutnya menandatangani

register harian perekaman pada kolom “diarsipkan” dan menyerahkan kepada

Kepala Seksi untuk ditandatangani, dengan melampirkan register harian penerimaan

sebagai pemberitahuan bahwa proses perekaman dan pemberkasan telah selesai.

16. Kepala Seksi menerima, meneliti, dan menandatangani register harian perekaman,

selanjutnya:

- menyerahkan tindasan register harian penerimaan dan tindasan register harian

perekaman kepada Pelaksana Pemberkasan untuk disimpan ke dalam ordner

khusus Pelaksana Pemberkasan;

Page 15: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

- mengambil asli register harian penerimaan dan asli register harian perekaman,

menggabungkannya dan menyimpannya ke dalam ordner khusus Kepala Seksi.

17. Pelaksana Pemberkasan menerima tindasan register harian penerimaan dan

tindasan register hariam, menggabungkannya dan menyimpannya ke dalam ordner

khusus.

18. Proses selesai.

Bagan Arus (Flow Chart)

Page 16: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN IV

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

TATA CARA PEREKAMAN DOKUMEN PEMBERITAHUAN PABEAN (PPFTZ)

I. Umum

1. Prosedur ini dilakukan oleh KPP di Kawasan Bebas tempat dimana Pejabat

Endorsement bertugas melaksanakan endorsement dan tugas-tugas lain dalam

rangka pengelolaan dan pengawasan Kawasan Bebas.

2. Yang dimaksud dengan dokumen Pemberitahuan Pabean dalam prosedur ini adalah

dokumen Pemberitahuan Pabean PPFTZ-01 dan PPFTZ-02 yang diterima dari

kantor pabean serta PPFTZ-03, yang selanjutnya disebut dengan dokumen PPFTZ.

3. Data yang harus direkam atau dimasukkan adalah sebagaimana yang tercantum

pada Lampiran IX Petunjuk Perekaman Dokumen Pemberitahuan Pabean (PPFTZ)

dan Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu (PPBTT).

II. Tata Cara Perekaman Dokumen Pemberitahuan Pabean (PPFTZ)

1. Kepala Seksi:

a. menyerahkan dokumen PPFTZ kepada Pelaksana Perekaman dan

menugaskannya untuk melakukan perekaman data PPFTZ;

b. menyimpan tindasan register harian penerimaan ke dalam ordner khusus setelah

ditandatangani oleh Pelaksana Perekaman sambil menunggu proses perekaman

selesai.

2. Pelaksana Perekaman menerima dokumen PPFTZ, mencocokkan register harian

penerimaan dengan fisik dokumen, selanjutnya menandatangani register harian

tersebut sebagai berita acara serah terima dokumen. Tindasan register harian

penerimaan diserahkan kepada Kepala Seksi.

3. Pelaksana Perekaman merekam seluruh dokumen PPFTZ menggunakan program

aplikasi yang tersedia.

4. Pelaksana Perekaman mencetak register harian perekaman dalam rangkap 2 (dua),

mencocokkan dengan fisik dokumen dan menandatanganinya. Apabila terdapat

ketidakcocokan, Pelaksana Perekaman harus meneliti kembali antara register harian

dengan fisik dokumen untuk mengetahui letak kekeliruan sampai benar-benar cocok.

5. Pelaksana Perekaman menyerahkan dokumen PPFTZ yang telah direkam dan

register harian perekaman beserta (asli) register harian penerimaan kepada Kepala

Seksi.

6. Proses selesai.

Page 17: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

Bagan Arus (Flow Chart)

Page 18: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN V

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

.

TATA CARA PEREKAMAN DOKUMEN PEMBERITAHUAN PEMASUKAN/PENGELUARAN

BARANG TRANSAKSI TERTENTU (PPBTT)

I. Umum

1. Prosedur ini dilakukan oleh KPP di Tempat Lain Dalam Daerah Pabean (TLDDP)

dan oleh KPP di Kawasan Bebas untuk pemasukan/pengeluaran Barang Kena Pajak

untuk transaksi tertentu yaitu mesin atau peralatan untuk kepentingan produksi atau

pengerjaan proyek infrastruktur, keperluan perbaikan, pengerjaan, pengujian

(kalibrasi), dan/atau keperluan peragaan dan demonstrasi.

2. Data yang harus direkam atau dimasukkan adalah sebagaimana yang tercantum

pada Lampiran IX: Petunjuk Perekaman Dokumen Pemberitahuan Pabean (PPFTZ)

dan Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu (PPBTT).

II. Tata Cara Perekaman Dokumen Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang

Transaksi Tertentu (PPBTT) oleh KPP di TLDDP.

1. Kepala Seksi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan merekam

dokumen PPBTT yang telah ditandatangani oleh Kepala kantor.

2. Pelaksana Seksi pelayanan merekam dokumen PPBTTdengan menggunakan

program aplikasi yang tersedia.

3. Setelah proses perekaman selesai, Pelaksana Seksi Pelayanan memfotokopi lembar

ke-1 PPBTT, menatausahakan dan mengarsipkan hasil fotokopi tersebut beserta

dokumen pendukungnya, sedangkan (asli) PPBTT (5 rangkap) diserahkan kepada

pengusaha/Wajib Pajak.

4. Proses selesai.

III. Tata Cara Perekaman Dokumen Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang

Transaksi Tertentu (PPBTT) oleh KPP di Kawasan Bebas.

1. Kepala Seksi menugaskan Pelaksana Perekaman untuk merekam tanggal

endorsement PPFTZ-03.

2. Pelaksana Perekaman merekam tanggal endorsement PPFTZ-03 ke dalam menu

perekaman PPBTT.

3. Proses selesai.

Page 19: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

Bagan Arus (Flow Chart)

Page 20: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN VI

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

.

TATA CARA PELAKSANAAN ANALISIS ARUS BARANG

DARI DAN KE KAWASAN BEBAS

I. Umum

1. Prosedur ini dilakukan oleh KPP di Kawasan Bebas tempat dimana Pejabat

Endorsement bertugas melaksanakan endorsement dan tugas-tugas lain dalam

rangka pengelolaan dan pengawasan Kawasan Bebas.

2. Analisis arus barang ini dilakukan dalam rangka pengawasan arus (keluar-masuk)

barang dari dan ke Kawasan Bebas, termasuk atas pemasukan/pengeluaran Barang

Kena Pajak untuk transaksi tertentu, atas kegiatan atau transaksi yang dilakukan

oleh pengusaha/Wajib Pajak di Kawasan Bebas maupun oleh pengusaha/Wajib

Pajak di luar Kawasan Bebas.

3. Hasil dari analisis tersebut nantinya akan digunakan/dimanfaatkan sebagai data

masukan, informasi atau keterangan tentang kegiatan atau transaksi yang dilakukan

oleh pengusaha/Wajib Pajak.

II. Tata Cara Pelaksanaan Analisis Arus Barang Dari dan Ke Kawasan Bebas

1. Kepala Seksi pada setiap minggu pertama bulan berikutnya menugaskan Pelaksana

Analisis membuat analisis arus barang dari dan ke Kawasan Bebas atau transaksi

yang dilakukan oleh pengusaha/Wajib Pajak di Kawasan Bebas maupun oleh

pengusaha/Wajib Pajak di luar Kawasan Bebas.

2. Pelaksana Analisis berdasarkan data PPFTZ-01, PPFTZ-02, PPFTZ-03 dan

dokumen pelengkap pabean melakukan analisis arus barang tersebut, selanjutnya

membuat laporan hasil analisis dan menyerahkannya kepada Kepala Seksi.

3. Kepala Seksi menerima dan mempelajari laporan analisis arus barang serta

menandatanganinya. Selanjutnya meneruskannya kepada Kepala KPP untuk

dipelajari. Dalam hal tidak setuju, Kepala Seksi mengembalikan laporan tersebut

kepada Pelaksana Analisis guna diperbaiki.

4. Kepala KPP menerima dan mempelajari laporan analisis arus barang tersebut serta

menandatanganinya. Selanjutnya menyerahkan kembali kepada Kepala Seksi.

Dalam hal tidak setuju, Kepala KPP mengembalikan laporan tersebut kepada Kepala

Seksi guna diperbaiki.

Page 21: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

5. Kepala Seksi menugaskan Pelaksana Analisis meng-upload laporan analisis arus

barang tersebut melalui aplikasi yang tersedia dan mengirimkan hardcopy-nya

kepada Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi (Duktekkon) Kanwil DJP

agar dapat segera dimanfaatkan.

6. Pelaksana Analisis meng-upload laporan analisis arus barang tersebut melalui

aplikasi yang tersedia di KPP, dan paling lambat pada akhir bulan berikutnya

mengirimkan hardcopy laporan analisis arus barang tersebut kepada Kepala Kantor

Wilayah atasannya c.q. Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi (duktekkon)

sesuai dengan SOP/Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP.

7. Proses selesai.

Bagan Arus(Flow Chart):

Page 22: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN VII

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

TATA CARA PENGELOLAAN DAN PENERUSAN LAPORAN ANALISIS

ARUS BARANG DARI DAN KE KAWASAN BEBAS DI KANWIL

I. Umum

1. Prosedur ini dilakukan oleh Kantor Wilayah DJP yang membawahi KPP Madya

Batam tempat dimana Pejabat Endorsement bertugas.

2. Tujuan dari penerusan laporan analisis arus barang ini adalah agar dapat segera

dimanfaatkan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai data masukan, informasi atau

keterangan tentang kegiatan atau transaksi yang dilakukan oleh pengusaha/Wajib

Pajak.

II. Tata Cara Pengelolaan dan Penerusan Laporan Analisis Arus Barang Dari dan Ke

Kawasan Bebas

1. Kepala Bidang Duktekkon Kanwil DJP menerima hardcopy laporan analisis arus

barang dari KPP di Kawasan Bebas sesuai dengan SOP/Tata Cara Penerimaan

Dokumen di Kanwil, selanjutnya mendisposisikan kepada Kepala Seksi Data dan

Potensi Bidang Duktekkon untuk ditindaklanjuti.

2. Kepala Seksi Data dan Potensi pada setiap akhir bulan menugaskan kepada

pelaksana mengkompilasikan laporan analisis arus barang yang diterima dari KPP di

Kawasan Bebas berdasarkan KPP tempat pengusaha/Wajib Pajak terdaftar dan

membuat laporan dalam bentuk daftar/tabel dengan format sebagaimana tercantum

pada Lampiran XV: Daftar Wajib Pajak dan Nilai Transaksi Pemasukan/

Pengeluaran BKP dari/ke Kawasan Bebas.

3. Pelaksana mengkompilasikan laporan analisis arus barang berdasarkan KPP tempat

pengusaha/Wajib Pajak terdaftar dan membuat Daftar Wajib Pajak dan Nilai

Transaksi Pemasukan/Pengeluaran BKP dari/ke Kawasan beserta surat

pengantarnya dan selanjutnya meneruskannya kepada Kepala Seksi Data dan

Potensi untuk diteliti dan disetujui.

4. Kepala Seksi Data dan Potensi meneliti dan memaraf Daftar Wajib Pajak

sebagaimana dimaksud pada angka 3 dan surat pengantarnya serta meneruskannya

kepada Kepala Bidang Duktekkon untuk ditandatangani.

Page 23: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

5. Kepala Bidang Duktekkon menyetujui dan menandatangani Daftar Wajib Pajak

sebagaimana dimaksud pada angka 3 dan surat pengantarnya serta menyerahkan

kembali ke Seksi Data dan Potensi untuk di proses lebih lanjut.

6. Setelah ditandatangani oleh Kepala Bidang Duktekkon, pelaksana menatausahakan

dan mengirimkan Daftar Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada angka 3 ke KPP

tempat pengusaha/Wajib Pajak terdaftar dengan tembusan Direktur Potensi,

Kepatuhan dan Penerimaan c.q. Kepala Subdirektorat Kepatuhan Wajib Pajak dan

Pemantauan sesuai dengan SOP/Tata Cara Penyampaian Dokumen di Kanwil.

7. Proses selesai.

Bagan Arus (Flow Chart):

TATA CARA PENGELOLAAN DAN PENERUSAN LAPORAN ANALISIS ARUS BARANG DARI DAN KE KAWASAN BEBAS DI KANWIL

Direktur PKPKP.DJP

Kepala Bidang DuktekkonKanwil DJP

KPP TerkaitKepala Seksi

Data dan potensiPelaksana SeksiData dan Potensi

Mulai

Membuat kompilasi LaporanAnalisis Arus Barang dan

surat pengantar

Laporan AnalisisArus Barang

Menerima danmendisposisikan untuk

diproses lebih lanjut

Menatausahakan danmenyampaikan Laporan Hasil

Kompilasi dengan suratpengantar ke KPP tempat

WP terdaftar

Daftar WP danNilai TransaksiPemasukan/

Pengeluaran BKPdari/ke KB

SOPTata Cara

PenyampaianDokumendi Kanwil

SOPTata Cara

PenerimaanDokumen di

Kanwil

Menerima disposisi danmenugaskan Pelaksanamemproses lebih lanjut

Daftar WP danNilai TransaksiPemasukan/

Pengeluaran BKPdari/ke KB

Meneliti dan memaraf

Selesai

Daftar WP danNilai TransaksiPemasukan/

Pengeluaran BKPdari/ke KB

Menyetujui danmenandatangani

Daftar WP danNilai TransaksiPemasukan/

Pengeluaran BKPdari/ke KB

Page 24: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN VIII

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

PETUNJUK PENELITIAN KEBENARAN DOKUMEN PEMBERITAHUAN

PABEAN PPFTZ-03 DALAM RANGKA ENDORSEMENT

I. Dokumen Pelengkap Pabean PPFTZ-03

Dokumen pelengkap pabean yang harus dilampirkan oleh pengusaha/Wajib Pajak

dalam rangka endorsement atas dokumen Pemberitahuan Pabean PPFTZ-03 di

Kawasan Bebas adalah:

1. Fotokopi Faktur Pajak Standar (lembar pembeli) yang telah diberi cap “PPN TIDAK

DIPUNGUT BERDASARKAN PP NOMOR 2 TAHUN 2009”;

2. Fotokopi Bill of Lading atau Airway Bil atau Delivery Order;

3. Fotokopi Faktur Penjualan atau Invoice;

4. Asli lembar ke-3 dan ke-4 dokumen Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran

Barang Transaksi Tertentu (PPBTT) yang telah disetujui oleh Kepala Kantor

Pelayanan Pajak tempat pengusaha di TLDDP terdaftar untuk pemasukan Barang

Kena Pajak untuk transaksi tertentu sebagaimana dimaksud pada Pasal 2A huruf a

dan huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor 240/PMK.03/2009; dan

5. Asli surat kuasa pengurusan kepabeanan dari pengusaha kepada Pengusaha

Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) dalam hal pengurusan kepabeanan

dilakukan oleh PPJK.

II. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian dokumen Pemberitahuan Pabean

PPFTZ-03

Sebelum melakukan endorsement, Petugas Endorsement harus dapat

memastikan bahwa data yang tercantum pada dokumen PPFTZ-03, dokumen

pelengkap pabean dan Inward Manifest semuanya telah sesuai.

Tahapan yang perlu diperhatikan dalam penelitian dokumen PPFTZ-03 adalah sebagai

berikut:

1. Mencocokkan fotokopi dengan asli dokumen pelengkap pabean;

2. Mencocokkan softcopy dengan hardcopy PPFTZ-03 (melalui menu viewer);

3. Mencocokkan PPFTZ-03 dengan dokumen pelengkap pabean; dan

4. Mencocokkan PPFTZ-03dengan Inward Manifest (melalui menu viewer) atau

PPFTZ-03 dengan hardcopy Inward Manifest dari pengusaha/Wajib Pajak.

Page 25: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

Untuk memastikan bahwa data dalam dokumen PPFTZ-03 benar-benar telah

sesuai dengan dokumen pelengkap pabean dan Inward Manifest, dilakukan penelitian

data PPFTZ-03 dengan:

1. Data Bill of Lading atau Airway Bill atau Delivery Order;

2. data BCI.1 atau Inward Manifest (dari tampilan program aplikasi manifest di layar

monitor komputer) untuk memastikan PPFTZ-03 telah tercantum di dalam Inward

Manifest. Adapun data yang diteliti adalah:

a) Nomor BCI.1, tanggal, dan Pos, serta Sub Pos;

b) Nama Pengirim barang;

c) Nama Penerima barang (Pengusaha);

d) Nama Sarana Pengangkut, No. Voy/Flight/No.Pol dan bendera;

e) Pelabuhan muat dan Pelabuhan Pemasukan;

f) Merek dan nomor kemasan/petikemas;

g) Uraian barang;

h) Jumlah dan jenis kemasan;

i) Berat/volume barang;

j) data Invoice / Faktur Penjualan; dan

k) data Faktur Pajak Standar (lembar pembeli) yang telah diberi cap “PPN TIDAK

DIPUNGUT BERDASARKAN PP NOMOR 2 TAHUN 2009”, kecuali atas

pemasukanBarang Kena Pajak untuk transaksi tertentu menggunakan dokumen

PPBTT.

III. Pemasukan Barang Kena Pajak untuk trasaksi tertentu

Untuk pemasukan Barang Kena Pajak untuk transaksi tertentu dari TLDDP ke

Kawasan Bebas, selain hal-hal yang telah disebut pada bagian II di atas, Petugas

Endorsement melakukan penelitian untuk memastikan:

1. Pada kolom “Dokumen Pelengkap Pabean Lainnya” dan pada lampiran dokumen

PPFTZ-03 tercantum dokumen PPBTT, yang dibuktikan dengan adanya lembar

dokumen PPBTT yang telah ditandatangani Kepala KPP di TLDDP dalam dokumen

pelengkap pabean yang dilampirkan;

2. Terdapat kesesuaian/kecocokan data antara dokumen PPFTZ-03 dan dokumen

PPBTT; dan

3. Tujuan pemasukan barang adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2A ayat (1)

huruf a dan huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor 240/PMK.03/2009.

Page 26: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN IX

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

PETUNJUK PEREKAMAN DOKUMEN PEMBERITAHUAN PABEAN (PPFTZ) DAN

PEMBERITAHUAN PEMASUKAN/PENGELUARAN BARANG

TRANSAKSI TERTENTU (PPBTT)

I. Dokumen Pemberitahuan Pabean (PPFTZ)

Yang dimaksud dengan dokumen Pemberitahuan Pabean dalam hal ini adalah

dokumen PPFTZ-01 dan PPFTZ-02 yang diterima dari kantor pabean serta PPFTZ-03,

yang selanjutnya disebut dengan dokumen PPFTZ. Data dalam dokumen PPFTZ

tersebut harus direkam agar dapat dimanfaatkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, antara

lain sebagai data masukan, informasi atau keterangan tentang aktivitas atau kegiatan

atau transaksi yang dilakukan oleh pengusaha/Wajib Pajak.

Dokumen PPFTZ direkam oleh Pelaksana Perekaman di KPP Kawasan Bebas

dengan menggunakan aplikasi perekaman PPFTZ yang tersedia. Item data yang harus

direkam adalah sesuai dengan item yang tersedia pada aplikasi perekaman.

II. Dokumen Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu (PPBTT)

Dalam hal terdapat dokumen PPBTT karena pengusaha/Wajib Pajak

melakukan pemasukan/pengeluaran Barang Kena Pajak (BKP) untuk transaksi tertentu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2A ayat (1) huruf a dan huruf b Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 240/PMK.03/2010, terhadap PPBTT tersebut harus dilakukan

perekaman.

Kegiatan perekaman PPBTT dilakukan baik oleh KPP di TLDDP maupun oleh

KPP Kawasan Bebas. Kegiatan perekaman PPBTT oleh KPP Kawasan Bebas

dilakukan pada saat pemberian endorsement, sedangkan perekaman PPBTT oleh KPP

di TLDDP dilakukan pada saat pemberian persetujuan PPBTT.

Data PPBTT yang harus direkam pada aplikasi perekaman PPBTT oleh KPP

Kawasan Bebas adalah tanggal endorsement, sedangkan data PPBTT yang harus

direkam oleh KPP di TLDDP adalah sesuai dengan item yang tersedia pada aplikasi

perekaman.

Page 27: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN X

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

PETUNJUK ANALISIS ARUS BARANG DARI DAN KE KAWASAN BEBAS

Analisis arus barang dari dan ke Kawasan Bebas dilakukan terhadap Wajib Pajak yang

terdaftar atau berada di Kawasan Bebas maupun di luar Kawasan Bebas yang melakukan

transaksi dengan Wajib Pajak di Kawasan Bebas, termasuk transaksi untuk tujuan tertentu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2A ayat (1) huruf a dan huruf b Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 240/PMK.03/2009.

1. Dengan demikian analisis arus barang dari dan ke Kawasan Bebas terdiri dari:

a. Analisis arus barang untuk setiap Wajib Pajak yang terdaftar di Kawasan Bebas.

b. Analisis arus barang untuk setiap Wajib Pajak di luar Kawasan Bebas yang

melakukan transaksi dengan Waib Pajak di Kawasan Bebas.

2. Data sumber yang digunakan dalam membuat laporan analisis arus barang adalah data

yang tercantum dalam dokumen Pemberitahuan Pabean PPFTZ-01, PPFTZ-02, PPFTZ-

03 dan dokumen pelengkap pabean.

3. Pos-pos yang perlu menjadi perhatian antara lain meliputi:

a. Jenis dan jumlah barang yang dimasukkan ke Kawasan Bebas untuk suatu periode;

b. Jenis dan jumlah barang yang dikeluarkan dari Kawasan Bebas untuk suatu periode;

c. Perkiraan jenis usaha WP yang akan dibandingkan dengan KLU WP;

d. Perkiraan jumlah penyerahan barang di Kawasan Bebas;

e. Tujuan pemasukan/pengeluaran barang.

Laporan analisis arus barang dibuat pada setiap minggu pertama bulan berikutnya.

Laporan analisis arus barang yang telah ditandatangani oleh Kepala Kantor selanjutnya

diunggah (di-upload) melalui aplikasi yang tersedia, dan pada setiap akhir bulan

berikutnya hardcopy laporan tersebut dikirimkan ke Kantor Wilayah atasannya c.q.

Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi (Duktekkon).

Page 28: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN XI

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

CONTOH STEMPEL ENDORSEMENT ATAS DOKUMENPEMBERITAHUAN PABEAN (PPFTZ-03) DAN STEMPEL PERSETUJUAN

ATAS DOKUMEN PEMBERITAHUAN PEMASUKAN/PENGELUARANBARANG TRANSAKSI TERTENTU (PPBTT)

1. Stempel endorsement pada dokumen Pemberitahuan Pabean (PPFTZ-03) oleh Petugas

Endorsement di Kawasan Bebas

a. Dalam hal data Bill of Lading, Airway Bill atau Delivery Order, invoice, FakturPajak

dan manifest telah sesuai dengan data pemberitahuan pabean (PPFTZ-03),

pejabat/pegawai membubuhkan cap dan tanda tangan pada pemberitahun pabean

sebagai berikut:

CATATAN DITJEN PAJAKDAPAT DIBERIKAN “FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT”........................... , (tanggal, bulan, tahun)Mengetahui,Pejabat/Pegawai DJP

NamaNIP

b. Dalam hal data Bill of Lading, Airway Bill atau Delivery Order, invoice, Faktur Pajak

dan manifest tidak sesuai dengan data pemberitahuan pabean (PPFTZ-03), maka

pejabat/pegawai membubuhkan cap dan tanda tangan pada pemberitahuan

pabean sebagai berikut:

CATATAN DITJEN PAJAKDATA TIDAK SESUAI, TIDAK DAPAT DIBERIKAN “FASILITASPPN TIDAK DIPUNGUT”........................... , (tanggal, bulan, tahun)Mengetahui,Pejabat/Pegawai DJP

NamaNIP

Page 29: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

c. Atas pemasukan barang untuk transaksi tertentu dalam hal data PPBTT dan Bill of

Lading, Airway Bill atau Delivery Order telah sesuai dengan data pemberitahuan

pabean (PPFTZ-03), pejabat/pegawai membubuhkan cap dan tanda tangan pada

pemberitahuan pabean sebagai berikut:

d. Dalam hal data PPBTT dan Bill of Lading, Airway Bill atau Delivery Order tidak

sesuai dengan data pemberitahuan pabean (PPFTZ-03), pejabat/pegawai

membubuhkan cap dan tanda tangan pada pemberitahun pabean sebagai berikut:

2. Stempel persetujuan pada dokumen Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang

Transaksi Tertentu (PPBTT) oleh KPP di TLDDP.

Dalam hal data dalam dokumen pelengkap yang wajib dilampirkan telah sesuai

dengan data PPBTT, pejabat/pegawai membubuhkan cap dan tanda tangan pada

dokumen PPBTT sebagai berikut:

CATATAN DITJEN PAJAKTelah sesuai dengan ketentuan persyaratan dan dokumen pelengkap..........., (tanggal, bulan, tahun)Mengetahui,Pejabat/Pegawai DJP

NamaNIP

CATATAN DITJEN PAJAKDATA SESUAIBarang Kena Pajak yang dimasukkan untuk transaksi tertentu

........................... , (tanggal, bulan, tahun)Mengetahui,Pejabat/Pegawai DJP

NamaNIP

CATATAN DITJEN PAJAKDATA TIDAK SESUAIBarang Kena Pajak yang dimasukkan bukan untuk transaksi tertentu

........................... , (tanggal, bulan, tahun)Mengetahui,Pejabat/Pegawai DJP

NamaNIP

Page 30: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN XII

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

REGISTER HARIAN PENERIMAAN DOKUMEN PEMBERITAHUAN PABEAN (PPFTZ)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP………………………………….

KPP …………………………………………………………

Kode PPFTZ :

Kantor Pabean : Tanggal :

K P P : H a r i :

NO.

( 1 )

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

*)= Kolom ( 5 ) hanya diisi untuk dokumen Pemberitahuan Pabean dengan kode PPFTZ-03 dengan cara mengisi "Ya" atau "Tidak"

Diserahkan, Diterima, Diterima, Mengetahui,

Petugas Endorsement Pelaksana Pemberkasan Pelaksana Perekaman Kepala Seksi PK IV

Tanggal :

Nama :

NIP :

Td.Tangan/Paraf :

REGISTER HARIAN PENERIMAAN DOKUMEN PEMBERITAHUAN PABEAN

( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )

NPWP NAMA WAJIB PAJAK NOMOR PPFTZ FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT*)

............

Kode PPFTZ :

Kantor Pabean :

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAKKANTOR WILAYAH DJP………………………………KANTOR PELAYAN PAJAK …………………………..

Page 31: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

Petunjuk Pengisian Register Harian Penerimaan Dokumen Pemberitahuan Pabean

1. Kode PPFTZ : Diisi dengan PPFTZ-01, PPFTZ-02 atau PPFTZ-03

2. Kantor Pabean : Diisi dengan nama kantor pabean yang bersangkutan.

3. Hari : Diisi dengan hari diterimanya dokumen Pemberitahuan Pabean.

4. Tanggal : Diisi dengan tanggal diterimanya dokumen Pemberitahuan

Pabean di kantor pabean berada.

5. No. : Cukup jelas.

6. NPWP : Diisi dengan NPWP dari pegusaha/Wajib Pajak di Kawasan

Bebas yang menerima BKP.

7. Nama Wajib Pajak : Diisi dengan nama dari pegusaha/Wajib Pajak di Kawasan

Bebas yang menerima BKP.

8. Nomor PPFTZ : Diisi dengan nomor PPFTZ yaitu nomor pendaftaran yang

diberikan oleh Petugas Bea dan Cukai

9. Fasilitas PPN Tidak

Dipungut: : Diisi dengan “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan endorsement.

Dalam hal dokumen pemberitahuan pabean adalah PPFTZ-01

atau PPFTZ-02 kolom ini tidak perlu diisi (dikosongkan).

10. Diserahkan, Diterima, Diterima, Mengetahui,

- Tanggal : Diisi dengan tanggal diserahkan atau diterimanya

dokumenPemberitahuan Pabean.

- Nama : Cukup jelas.

- NIP : Cukup jelas.

- Tanda tangan/ : Cukup jelas.

Paraf

11. Kepala Seksi ……. : Diisi dengan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi yang

berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan ditunjuk/ditetapkan

sebagai Pejabat Endorsement.

Page 32: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN XIII

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

REGISTER HARIAN PEREKAMAN DOKUMEN PEMBERITAHUAN PABEAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ……………………………… .…………………

KPP ……………………………………………… ..…………………………………...…

Kantor Pabean :

K P P : Tanggal Perekaman :

NO.

( 1 )

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

LEMBAR PENGAWASAN DOKUMEN

Td.Tangan/Paraf Tanggal Td.Tangan/Paraf Tanggal Td.Tangan/Paraf Tanggal

Perekaman

Pemberkasan

*) = Nama dan NIP Pelaksana Perekaman otomatis muncul dalam Lembar Pengawasan Dokumen.

Jenis KegiatanKepala Seksi PK IVBagian PemberkasanBagian Perekaman*

)

( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )

REGISTER HARIAN PEREKAMAN DOKUMEN PEMBERITAHUAN PABEAN

NPWP NAMA WAJIB PAJAK KODE PPFTZ NOMOR PPFTZ

LEMBAR PENGAWASAN DOKUMEN

Td.Tangan/Paraf Tanggal Td.Tangan/Paraf Tanggal Td.Tangan/Paraf Tanggal

Td.Tangan/Paraf Tanggal

Pelaksana Perekaman Pelaksana Pemberkasan

Diarsipkan,

Kepala Seksi …………………

Diserahkan, Mengetahui,Diterima,

Kantor Pabean :

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAKKANTOR WILAYAH DJP………………………………KANTOR PELAYAN PAJAK …………………………..

Page 33: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

Petunjuk Pengisian Register Harian Perekaman Dokumen Pemberitahuan Pabean

1. Tanggal Perekaman : Diisi dengan tanggal dilakukannya perekaman dokumen

Pemberitahuan Pabean.

2. Kantor Pabean : Diisi dengan nama kantor pabean yang bersangkutan.

3. No. : Cukup jelas.

4. NPWP : Diisi dengan NPWP dari pegusaha/Wajib Pajak di Kawasan

Bebas yang menerima BKP.

5. Nama Wajib Pajak : Diisi dengan nama dari pegusaha/Wajib Pajak di Kawasan

Bebas yang menerima BKP.

6. Kode PPFTZ : Diisi dengan PPFTZ-01, PPFTZ-02 atau PPFTZ-03.

7. Nomor PPFTZ : Diisi dengan nomor PPFTZ yaitu nomor pendaftaran yang di-

berikan oleh Petugas Bea dan Cukai

8. Lembar Pengawasan Dokumen

-Td. Tangan/Paraf : Diisi dengan tanda tangan/paraf dari petugas/pejabat yang

bersangkutan disertai nama singkat.

- Tanggal : Diisi dengan tanggal diserahkan atau diterimanya dokumen

Pemberitahuan Pabean.

9. Kepala Seksi ……. : Diisi dengan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi yang

berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan ditunjuk/ditetapkan

sebagai Pejabat Endorsement.

Page 34: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN XIV

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

LAPORAN ANALISIS ARUS BARANG DARI DAN KE KAWASAN BEBAS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP…………………………………………..

KANTOR PELAYANAN PAJAK...………………………………….

I. IDENTITAS WAJIB PAJAK

Nama Wajib Pajak/Pengusaha : ………………………………………………………………

N P W P : ………………………………………………………………

Alamat : ………………………………………………………………

Jenis usaha menurut KLU : ……………………………………………………………… KLU : …………………..

KPP tempat terdaftar : ………………………………………………………………

Lokasi KPP : Kawasan Bebas/Tempat Lain Dalam Daerah Pabean*)

*)= Coret yang tidak perlu

II. DASAR HUKUM

1.

2.

3.

III. SURAT EDARAN TERKAIT

1.

2.

IV. DOKUMEN SUMBER

1. Dokumen Pemberitahuan Pabean PPFTZ-01

2. Dokumen Pemberitahuan Pabean PPFTZ-02

3. Dokumen Pemberitahuan Pabean PPFTZ-03

4 Dokumen pelengkap pabean :

a. Fotokopi Faktur Pajak Standar (lembar pembeli) yang telah diberi cap “PPN TIDAK DIPUNGUT BERDASARKAN PP NOMOR 2 TAHUN 2009”;

b. Fotokopi Bill of Lading /Airway Bill /Delivery Order;

c. Fotokopi Faktur Penjualan atau invoice ;

d.

e. Asli surat kuasa pengurusan kepabeanan dari Pengusaha kepada Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK).

(dalam hal pengurusan kepabeanan dilakukan oleh PPJK).

5. ………………………………………………………………………..

V. DESKRIPSI DAN ANALISIS

A. Gambaran Usaha Wajib Pajak

1. Umum

…............…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

…............…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…............…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…............…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…............…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

…............…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…............…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-12/PJ/2009 tanggal 1 Februari 2010 tentang Penyampaian Peraturan Menteri Keuangan Nomor240/PMK.03/2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/PMK.03/2009 tentang Tata Cara Pengawasan, Pengadministrasian,Pembayaran, serta Pelunasan Pajak Pertambahan Nilai dan/atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Pengeluaran dan/atau Penyerahan Barang

Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dari Kawasan Bebas ke Tempat Lain Dalam Daerah Pabean dan Pemasukan dan/atau Penyerahan Barang KenaPajak dan/atau Jasa Kena Pajak dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean ke Kawasan Bebas.

Asli lembar ke-3 dan ke-4 dokumen Pemberitahuan Pemasukan/ Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu (PPBTT) yang telah disetujui oleh Kepala

Kantor Pelayanan Pajak tempat pengusaha di TLDDP terdaftar;

(dalam hal pemasukan Barang Kena Pajak untuk transaksi tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2A ayat (1) huruf a dan huruf b PeraturanMenteri Keuangan Nomor: 240/PMK.03/2009)

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-133/PJ/2010 tanggal 09 Desember 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri KeuanganNomor 45/PMK.03/2009 tentang Tata Cara Pengawasan, Pengadministrasian, Pembayaran, serta Pelunasan Pajak Pertambahan Nilai dan/atau PajakPenjualan atas Barang Mewah atas Pengeluaran dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dari Kawasan Bebas ke TempatLain Dalam Daerah Pabean dan Pemasukan dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak dan/dtau Jasa Kena Pajak dari Tempat Lain Dalam Daerah

Pabean ke Kawasan Bebas sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 240/PMK.03/2009.

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-50/PJ/2009 tanggal 7 September 2009 tentang Tata Cara Pencabutan Pengukuhan Pengusaha KenaPajak dan Tata Cara Penerbitan Surat Keputusan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang bagi Pengusaha Kena Pajak yang TempatKegiatan Usaha atau Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang di Kawasan Bebas.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 45/PMK.03/2009 tanggal 5 Maret 2009 tentang Tata Cara Pengawasan, Pengadministrasian,Pembayaran, serta Pelunasan Pajak Pertambahan Nilai dan/atau Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Pengeluaran dan/atau Penyerahan BarangKena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dari Kawasan Bebas ke Tempat Lain Dalam Daerah Pabean dan Pemasukan dan/atau Penyerahan Barang KenaPajak dan/atau Jasa Kena Pajak dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean ke Kawasan Bebas sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 240/PMK.03/2009 tanggal 30 Desember 2009.

LAPORAN ANALISIS ARUS BARANGDARI DAN KE KAWASAN BEBAS

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 426/KMK.03/2010 tanggal 2 November 2010 tentang Penugasan Pejabat/Pegawai DirektoratJenderal Pajak Dalam Rangka Pengawasan atas Pemasukan Barang dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean ke Kawasan Bebas Batam, Bintan, danKarimun.

Page 35: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

Catatan:

Bentuk atau format Laporan Analisis Arus Barang Dari dan Ke Kawasan Bebas ini merupakan

specimen/contoh, dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan/kondisi.

2. Pemasukan/Pengeluaran BKP ke/dari Kawasan Bebas

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

B. Daftar Master List Barang

1. Barang Masuk

Nama NPWP

2. Barang Keluar

Nama NPWP

C. ANALISIS ARUS BARANG

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

VI. KESIMPULAN DAN MASUKAN

a. Kesimpulan/pendapat

1. ………………………………………………..2. ………………………………………………..3. ………………………………………………..dst.

b. Masukan/usulan

1 ………………………………………………..2. ………………………………………………..3. ………………………………………………..dst.

……………….,……………….20…..

Meneliti, Dibuat oleh,Kepala Seksi ………………… Pelaksana Analisis

………………………………… ……………………………..NIP …………………………... NIP…………………………

Menyetujui,Kepala KPP …………………..

………………………………….NIP …………………………....

Rincian pemasukkan/pembelian barang atau BKP berdasarkan dokumen Pemberitahuan Pabean (PPFTZ) dan dokumen pelengkap pabean, dari……………ke………….selama periode ……………..s.d……………..tahun……..adalah sebagai berikut :

No. PPFTZKode

PPFTZ

Rincian pengeluaran/penjualan barang atau BKP berdasarkan dokumen Pemberitahuan Pabean (PPFTZ) dan dokumen pelengkap pabean, dari……………ke………….selama periode ……………..s.d……………..tahun……..adalah sebagai berikut :

No.

No.

SpesifikasiTeknis

No. PPFTZKode

PPFTZNo. Faktur

PajakJumlah Satuan Nilai Barang

Nilai BarangSatuan

Penjual/Pemasok Barang

Pembeli/Penerima Barang

Jenis Barang

Jenis BarangNo. Faktur

PajakJumlah

SpesifikasiTeknis

Page 36: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

Petunjuk Pengisian Laporan Analisa Arus Barang Dari dan Ke Kawasan Bebas

1. Nama Wajib Pajak/Pengusaha : Cukup jelas.

2. N P W P : Cukup jelas.

3. Alamat : Cukup jelas.

4. Jenis Usaha menurut KLU : Cukup jelas.

5. K L U : Cukup jelas.

6. KPP Tempat Terdaftar : Diisi nama KPP tempat Wajib Pajak terdaftar

7. Lokasi KPP : Diisi dengan cara mencoret yang tidak perlu.

8. Dokumen Sumber

5. ................................ dst. : Diisi dengan jenis dokumen lainnya apabila

diperlukan.

9. Gambaran Usaha Wajib Pajak

a. Umum : Diisi dengan deskripsi umum dan singkat tentang

perusahaan/Wajib Pajak, antara lain : tanggal

perusahaan didirikan sesuai dengan akta notaris,

status perusahaan, permodalan, tempat kedudukan,

lokasi usaha atau pabrik, jenis dan kegiatan usaha

yang dilakukan dan hal-hal lain yang berkenaan

dengan perusahaan/Wajib Pajak.

b. Terkait dengan Penyerahan : Diisi dengan deskripsi tentang kegiatan atau aktivitas

Wajib Pajak berkenaan dengan atau yang

mempunyai hubungan/kaitan langsung dengan

penyerahan BKP dari dan ke Kawasan Bebas.

10. Daftar Master List Barang : Diisi berdasarkan dokumen Pemberitahuan Pabean

(PPFTZ) dan dokumen pelengkap pabean atau

sumber data.

11. Barang Masuk, Barang Keluar

a. dari ............... ke ............. : Diisi dengan Kawasan Bebas, Tempat Lain Dalam

Daerah Pabean (TLDDP) atau tempat lainnya sesuai

dengan data/dokumen.

b. periode ......... s.d. .......... : Diisi dengan bulan sesuai dengan dokumen

Pemberitahuan Pabean (PPFTZ) yang dianalisa.

c. tahun ............... : Diisi dengan tahun sesuai dengan dokumen

Pemberitahuan Pabean (PPFTZ) yang dianalisa.

12. Analisa Arus Barang : Berisi pemaparan analisa petugas (Pelaksana

Analisa) atas data yang telah disajikan dalam Daftar

Master List Barang, antara lain dengan melakukan

perbandingan antara barang masuk dan barang

keluar, perkiraan jenis usaha WP dengan KLU,

perkiraan jumlah penyerahan barang di Kawasan

Bebas.

13. Kesimpulan/pendapat : Berisi kesimpulan atau pendapat petugas

berdasarkan analisis yang telah dipaparkan atau

dilakukan sebelumnya.

14. Masukan/usulan : Berisi masukan atau usulan petugas (apabila ada)

berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat.

15. ............., .............. 20...... : Diisi dengan tempat (kota) dan saat diselesaikannya

pembuatan laporan atau tanggal; bulan; dan tahun.

16. Dibuat oleh/Meneliti/ : Cukup jelas.

Menyetujui

Page 37: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

17. Kepala Seksi ……………..…. : Diisi dengan Kepala Seksi Pengawasan dan

Konsultasi yang berdasarkan Keputusan Menteri

Keuangan ditunjuk/ditetapkan sebagai Pejabat

Endorsement..

Page 38: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

LAMPIRAN XV

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR:SE-133/PJ/2010 TENTANG PETUNJUK LEBIH LANJUTATAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG TATACARA PENGAWASAN, PENGADMINISTRASIAN,PEMBAYARAN, SERTA PELUNASAN PAJAKPERTAMBAHAN NILAI DAN/ATAU PAJAK PENJUALANATAS BARANG MEWAH ATAS PENGELUARANDAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKDAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI KAWASAN BEBASKE TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN DANPEMASUKAN DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENAPAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI TEMPATLAIN DALAM DAERAH PABEAN KE KAWASAN BEBASSEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 240/PMK.03/2009

DAFTAR WAJIB PAJAK DAN NILAI TRANSAKSI PEMASUKAN/PENGELUARAN BKPDARI/KE KAWASAN BEBAS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP…………………………………………..

1. KPP .......................................

BARANG MASUK*)

BARANG KELUAR*)

1

23

.

.

.

.

.

.

.

.

.dst.

2. KPP .......................................

BARANG MASUK BARANG KELUAR

123

.

.

.

.

.

.

.

.

.dst.

3. dst.

*) =

...............................,..................20.....

Kepala Kantor,

.......................................................

NILAI TRANSAKSI DARI/KE KAWASAN BEBAS (dalam ribuan rupiah)

Diisi dengan total nilai transaksi barang masuk dan/atau barang keluar yangdilakukan oleh Wajib Pajak dalam bulan tersebut dalam ribuan rupiah.

NPWP

DAFTAR WAJIB PAJAK DAN NILAI TRANSAKSI PEMASUKAN/PENGELUARAN BKP DARI/KE KAWASAN BEBASBULAN ......................................

No. Nama Wajib Pajak NPWP

NILAI TRANSAKSI DARI/KE KAWASAN BEBAS (dalam ribuan rupiah)No. Nama Wajib Pajak

Page 39: SE Endorsement 2010 arief netto-II YES - 133 PJ 2010.pdf · Pemasukan/Pengeluaran Barang Transaksi Tertentu ... penerimaan dokumen PPFTZ dalam rangkap 2 (dua), mencocokkannya dengan

Petunjuk Pengisian Daftar Wajib Pajak dan Nilai Transaksi Pemasukan/Pengeluaran BKPdari/ke Kawasan Bebas

1. No. Urut : Cukup jelas.

2. Bulan ............................ : Diisi dengan bulan terjadinya transasksi.

3. Nama Wajib Pajak : Cukup jelas.

4. N P W P : Cukup jelas.

5. Nilai Transaski dari/ke KB : Diisi dengan nilai transaski atas barang masuk ke

dan/atau keluar dari Kawasan Bebas dalam bulan

tersebut dalam ribuan rupiah.

6. KPP........................................ : Diisi dengan KPP tempat Wajib Pajak/pengusaha

yang melakukan transaksi terdaftar.

7. ....................,..................20.... : Diisi dengan kota dan tanggal dibuatnya laporan.