s_c5151_0608402_abstract_2.pdf

1
iv ABSTRAK GEOGRAFI DIALEK BAHASA DAERAH DI KABUPATEN CIREBON FITRIA MUTOHAROH 0608402 Penelitian ini berjudul Geografi Dialek Bahasa daerah di Kabupaten Cirebon. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini adalah ditemukannya dialek bahasa Sunda dan bahasa Jawa di Kabupaten Cirebon yang bervariasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah (1) Bagaimana deskripsi bentuk kosakata pokok di lima titik pengamatan di Kabupaten Cirebon; (2) Bagaimanakah deskripsi perbedaan dialek berdasarkan ciri fonologis, morfologis, dan leksikal di Kabupaten Cirebon; (3) Bagaimanakah pemetaan dialek di Kabupaten Cirebon; (4) Berapakah jarak kosakata di Kabupaten Cirebon berdasarkan penghitungan dialektometri. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang deskripsi dialek di Kabupaten Cirebon pada lima titik pengamatan, mendeskripsikan perbedaan kosakata berdasarkan ciri fonologis, morfologis, dan leksikal di Kabupaten Cirebon, memetaan dialek di Kabupaten Cirebon, mendeskripsikan persentase jarak dialek-dialek yang ada di Kabupaten Cirebon berdasarkan penghitungan dialektometri. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif, metode pengumpulan data menggunakan metode pupuan lapangan dengan menetapkan 200 kosakata Swadesh, yang selanjutnya disusun daftar tanyaan untuk diaplikasikan melalui teknik simak-libat-cakap. Pemupu berjumlah 1 orang sedangkan pembahan berjumlah 10 orang. Analisis data dilakukan melalui penganalisisan ke dalam lima tahap pengerjaan, di antaranya adalah: proses transkripsi, klasifikasi, identifikasi, pemetaan,dan penghitungan dialektometri. Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa perbandingan fonologi, leksikal, dan morfologi antara Kecamatan Astanajapura ke Kecamatan Lemahabang, Kecamatan Sedong Kecamatan Greged terjadi perbedaan dialek, sedangkan Kecamatan Lemahabang ke Kecamatan Karangsembung, Kecamatan Sedong, Kecamatan Greged terjadi perbedaan wicara, sedangkan Kecamatan Karangsembung ke Kecamatan Sedong, Kecamatan Greged tidak terjadi perbedaan, sedangkan Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Karangsembung dalam bidang fonologi termasuk perbedaan subdialek, Kecamatan Lemahabang dan Kecamatan Greged dalam bidang leksikal dan morfologi termasuk perbedaan subdialek. Kabupaten Cirebon memiliki wilayah yang luas, sehingga membutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sedikit untuk sebuah penelitian. Oleh karena itu, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak terutama pemerintah setempat sangat diharapkan untuk memudahkan penelitian selanjutnya.

Transcript of s_c5151_0608402_abstract_2.pdf

  • iv

    ABSTRAK GEOGRAFI DIALEK BAHASA DAERAH

    DI KABUPATEN CIREBON FITRIA MUTOHAROH

    0608402

    Penelitian ini berjudul Geografi Dialek Bahasa daerah di Kabupaten Cirebon. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini adalah ditemukannya dialek bahasa Sunda dan bahasa Jawa di Kabupaten Cirebon yang bervariasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah (1) Bagaimana deskripsi bentuk kosakata pokok di lima titik pengamatan di Kabupaten Cirebon; (2) Bagaimanakah deskripsi perbedaan dialek berdasarkan ciri fonologis, morfologis, dan leksikal di Kabupaten Cirebon; (3) Bagaimanakah pemetaan dialek di Kabupaten Cirebon; (4) Berapakah jarak kosakata di Kabupaten Cirebon berdasarkan penghitungan dialektometri. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang deskripsi dialek di Kabupaten Cirebon pada lima titik pengamatan, mendeskripsikan perbedaan kosakata berdasarkan ciri fonologis, morfologis, dan leksikal di Kabupaten Cirebon, memetaan dialek di Kabupaten Cirebon, mendeskripsikan persentase jarak dialek-dialek yang ada di Kabupaten Cirebon berdasarkan penghitungan dialektometri. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif, metode pengumpulan data menggunakan metode pupuan lapangan dengan menetapkan 200 kosakata Swadesh, yang selanjutnya disusun daftar tanyaan untuk diaplikasikan melalui teknik simak-libat-cakap. Pemupu berjumlah 1 orang sedangkan pembahan berjumlah 10 orang. Analisis data dilakukan melalui penganalisisan ke dalam lima tahap pengerjaan, di antaranya adalah: proses transkripsi, klasifikasi, identifikasi, pemetaan,dan penghitungan dialektometri. Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa perbandingan fonologi, leksikal, dan morfologi antara Kecamatan Astanajapura ke Kecamatan Lemahabang, Kecamatan Sedong Kecamatan Greged terjadi perbedaan dialek, sedangkan Kecamatan Lemahabang ke Kecamatan Karangsembung, Kecamatan Sedong, Kecamatan Greged terjadi perbedaan wicara, sedangkan Kecamatan Karangsembung ke Kecamatan Sedong, Kecamatan Greged tidak terjadi perbedaan, sedangkan Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Karangsembung dalam bidang fonologi termasuk perbedaan subdialek, Kecamatan Lemahabang dan Kecamatan Greged dalam bidang leksikal dan morfologi termasuk perbedaan subdialek. Kabupaten Cirebon memiliki wilayah yang luas, sehingga membutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sedikit untuk sebuah penelitian. Oleh karena itu, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak terutama pemerintah setempat sangat diharapkan untuk memudahkan penelitian selanjutnya.