sc 2
-
Upload
nasrudinscriber -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of sc 2
7/21/2019 sc 2
http://slidepdf.com/reader/full/sc-25695d03a1a28ab9b02918b91 1/8
SIGMUND FREUD DAN SEJARAH PSIKOANALISIS
1. Kisah Masa Kecil dan Perjalanan Si!"nd Fre"d #1$%& ' 1()(*
Secara pribadi, Freud adalah orang yang sensitif, bersemangat, memiliki emosi
yang dominan antara senang dan benci, berbakat sebagai penulis, rasa ingin tahu yang
besar, keberanian moral yang tinggi dengan cara menganalisis diri sendiri,
kecenderungan untuk menyimpan perasaan benci yang berlebihan kepada orang yang
ia anggap melawan dirinya, ambisi tinggi.
+. ,in-a Kehid"/an Menal
Sumbangan besar teori Freud adalah penelusurannya mengenai alam tidak
sadar. Selain itu, Freud meyakini bahwa manusia akan termotivasi oleh dorongan
utama yang belum atau tidak disadari. Freud menyatakan bahwa kehidupan mental
terbagi menjadi dua tingkat, yaitu : Alam Sadar dan Alam Tidak Sadar, yang terbagi
menjadi Alam Tidak Sadar dan Alam awah Sadar.
Ala! ,ida- Sadar . Alam Tidak Sadar menjadi tempat bagi segala dorongan,
desakan, maupun insting yang tidak kita sadari, tetapi menjadi pendorong perkataan,
perasaan, dan tindakan manusia. !eberadaan alam tidak sadar ini dapat diketahui
melalui mimpi, kesalahan ucap, berbagai jenis lupa yang dikenal sebagai represi.
Semua proses tidak sadar ini biasanya muncul dari represi pengalaman masa kanak"
kanak dan peninggalan filogenetis. Alam tidak sadar bukan bersifat tidak aktif, namun
berusaha terus menerus agar dapat disadari, walaupun muncul dalam alam sadar
sebagai wujud yang berbeda. #isalnya, $ memiliki dorongan seksual dalam alam tidak
sadarnya, maka dapat muncul ke alam sadar dengan cara menggoda wanita tertentu.
Ala! 0aah Sadar . Alam awah Sadar ini berisi semua elemen yang tidak
disadari, tetapi dapat muncul dalam kesadaran dengan cepat. Alam awah Sadar ini
berasal dari dua hal yaitu: %&' (ersepsi Sadar, sesuatu yang dipersepsikan orang
secara sadar dalam waktu singkat, namun masuk ke alam bawah sadar ketika fokus
perhatian beralih ke hal lain. (ikiran yang dapat masuk dengan bebas antara alam
sadar dan alam bawah sadar merupakan pikiran yang bebas dari kecemasan) %*' Alam
Tidak Sadar, dorongan yang ada dalam alam tidak sadar dapat masuk ke alam bawah
sadar dalam bentuk yang berbeda.
7/21/2019 sc 2
http://slidepdf.com/reader/full/sc-25695d03a1a28ab9b02918b91 2/8
Ala! Sadar . Alam sadar merupakan elemen mental yang setiap saat berada
dalam kesadaran. Alam Sadar ini tidak memainkan peran penting dalam teori
psikoanalisis. erbagai pikiran dapat masuk ke alam sadar melalui dua hal, yaitu: %&'
sistem kesadaran perseptual, yaitu sebuah sistem yang berfungsi sebagai perantara
bagi persepsi kita tentang stimulus luar. +alam sistem ini, stimulus yang diterima
melalui indera, namun tidak mengancam, akan dapat masuk ke alam sadar) %*'
agasan yang tidak mengancam dari alam bawah sadar dan gagasan yang membuat
cemas dari alam tidak sadar.
). 2ila3ah Pi-iran4Sr"-"r Ke/ri5adian
Selama periode &-*"an, Freud memperkenalkan model struktural yang terdiri
dari tiga bagian. (embagian pikiran ke dalam tiga bagian ini membantu Freud
menjelaskan gambaran mental berdasarkan fungsi atau tujuannya. !etiga bagian
tersebut adalah: %&' das /s atau 0d , adalah inti kepribadian yang sepenuhnya tidak
disadari. 0d tidak memiliki hubungan dengan dunia nyata, tetapi selalu berusaha
meredakan ketegangan dengan memuaskan keinginan dasar. 1al ini disebabkan
karena fungsi id adalah memperoleh kepuasan % pleasure principle'. ayi yang baru lahir
adalah perwujudan id yang bebas dari hambatan ego atau superego. ayi akan
memuaskan kebutuhannya, tanpa peduli apakah hal itu mungkin untuk dilakukan %ego'
atau tepat untuk dilakukan %superego'. Sifat dari id ini adalah tidak realistis, tidak logis,
tidak mampu membedakan baik"buruk) %*' das 0ch atau /go, adalah wilayah pikiran
yang memiliki hubungan dengan realita. /go berkembang dari id masa bayi. /go
memampukan seseorang berkomunikasi dengan dunia luar, sehingga ego merupakan
pengambil keputusan dari kepribadian. /go dikendalikan oleh reality principle. /godapat bersifat sadar, bawah sadar, maupun tidak sadar, sehingga ego mampu membuat
keputusan di tiga wilayah tersebut. #isalnya, keputusan untuk selalu berpakaian rapi
dalam setiap keadaan adalah karena nyaman berpakaian seperti itu %sadar'. 1al itu
dapat disebabkan karena ingat, beberapa hari yang lalu ia dipuji karena
menggunakan pakaian yang selalu rapi %bawah sadar'. Selain itu, mungkin juga
disebabkan karena sejak kecil, orang tua selalu mengajarkan dirinya untuk
melakukan segala sesuatu dengan rapi %tidak sadar'. +alam menjalankan fungsi
kognitif dan intelektualnya, ego seringkali mengalami desakan antara dorongan id dan
superego yang saling berlawanan. !ondisi ini menyebabkan ego akan mengalami
kecemasan. (ada saat cemas, maka ego akan melindungi dirinya dengan
menggunakan mekanisme pertahanan) %2' das 3ber" 0ch atau Superego, adalah aspek
moral dan ideal dari kepribadian, yang dikendalikan oleh moralistic and ideal istic
principle. Sama seperti ego, superego tidak memiliki energi"nya sendiri. 4amun,
berbeda dengan ego, superego tidak memiliki hubungan dengan dunia luar. Super ego
memiliki dua subsistem, yaitu: %a' suara hati, yang muncul dari pengalaman mendapat
hukuman atas perilaku yang tidak pantas dan mengajarkan kita tentang hal"hal yang
7/21/2019 sc 2
http://slidepdf.com/reader/full/sc-25695d03a1a28ab9b02918b91 3/8
sebaiknya tidak dilakukan) %b' ego ideal, yang muncul dari pengalaman mendapat
penguatan atas perilaku yang tepat dan mengarahkan kita pada hal yang sebaiknya
dilakukan.
5ika id dominan, sedangkan ego dan supergo lemah, maka akibatnya adalah
seseorang hanya akan terus menerus menjadi orang yang selalu memuaskan keingin
annya, tanpa mempertimbangkan apa yang mungkin dan tepat bagi orang tersebut.
5ika superego dominan, sedangkan id dan ego lemah, maka seseorang akan menjadi
pribadi yang mudah merasa bersalah dan inferior. 5ika ego dominan dan kuat,
sedangkan id dan superego mampu terintegrasi ke dalam ego yang berfungsi dengan
baik, maka seseorang akan sehat secara psikologis dan mampu memegang kendali
atas prinsip kesenangan dan moralitas.
6. Dina!i-a Ke/ri5adian
Tingkat kehidupan mental dan wilayah pikiran menjelaskan struktur
kepribadian. 4amun, kepribadian itu sendiri juga tidak tinggal diam, namun melakukan
tindakan. 6leh karena itu, Freud mengenalkan konsep dinamika kepribadian, yaitu
prinsip motivasional yang menjelaskan kekuatan yang mendorong tindakan manusia.
Freud berasumsi bahwa manusia termotivasi untuk mencari kesenangan, menurunkan
ketegangan, dan kecemasan. #otivasi ini berasal dari energi fisik, psikis, dan dorongan
dasar yang manusia miliki.
+orongan ini berfungsi sebagai stimulus internal dalam diri seseorang, yang
bersifat konstan. Freud menyatakan bahwa berbagai dorongan yang ada itu dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu dorongan seks dan agresi. !edua dorongan
ini berasal dari id, namun ada di bawah kendali ego. Setiap dorongan memiliki: %&'
+esakan, besarnya kekuatan dari dorongan yang keluar) %*' Sumber, bagian tubuh
yang mengalami ketegangan atau rangsangan) %2' Tujuan dorongan adalah
memperoleh kepuasan) %7' 6bjek dorongan adalah orang atau benda yang dijadikan
alat untuk memperoleh tujuan.
D7r7nan Se-s aa" Er7s. Tujuan dorongan seksual adalah kesenangan,yang mencakup pemuasan genital, mulut, dan anus. +orongan seksual dapat muncul
dalam berbagai bentuk, misalnya: %&' 4arsisisme. 4arsisisme muncul diawali dengan
pemusatan libido pada ego pribadi mereka. 1al ini disebut dengan 4arsisme (rimer,
yang biasa terjadi pada anak"anak. Sejalan dengan berkembangnya ego, maka anak
melepaskan narsisme primernya dan mengembangkan ketertarikan pada orang lain.
4amun, pada masa puber, remaja akan kembali mengarahkan libido ke ego dan
7/21/2019 sc 2
http://slidepdf.com/reader/full/sc-25695d03a1a28ab9b02918b91 4/8
memusatkan perhatian kepada penampilan pribadi. 0ni yang disebut dengan 4arsisme
Sekunder ) %*' 8inta . #anisfestasi eros ini berkembang pada saat orang mengarahkan
libido mereka pada objek atau orang lain) %2' Sadisme , adalah kebutuhan kepuasan
seksual dengan cara menyakiti orang lain) %7' #asokisme adalah kebutuhan kepuasan
seksual yang diperoleh dengan cara menyakiti diri sendiri, atau dipermalukan orang
lain.
D7r7nan Aresi aa" ,hana7s . Tujuan dari dorongan agresi yang merusak
adalah menghancurkan diri. +orongan agresi ini dapat berubah bentuk menjadi
menggoda, bergosip, sarkasme, mempermalukan orang lain, humor, dan menikmati
penderitaan orang lain. !ecenderungan dorongan agresi ini ada pada semua orang.
Kece!asan . !ecemasan adalah situasi afektif yang tidak menyenangkan dan
diikuti oleh sensasi fisik yang memperingatkan seseorang akan bahaya yang
mengancam. +iantara tiga wilayah pikiran, hanya ego yang dapat merasakan adanya
kecemasan ini. Ada tiga jenis kecemasan, yaitu %&' !ecemasan 4eurosis, adalah rasa
cemas karena adanya bahaya yang tidak diketahui. 9asa ini ada pada ego, tetapi
muncul karena dorongan id) %*' !ecemasan #oral, disebabkan karena konflik ego dan
superego. #isalnya, 8 tidak mampu mengurus orangtuanya, namun superego
mengatakan bahwa mengurus orangtua adalah sebuah kewajiban) %2' !ecemasan
9ealistis, ini terkait erat dengan rasa takut, yaitu perasaan tidak menyenangkan dan
tidak spesifik, yang mencakup kemungkinan bahaya itu sendiri. 4amun, ada hal yang
membedakan antara kecemasan realistis dan rasa takut, yaitu terletak pada objek
ketakutan yang spesifik. 8ontoh kecemasan realistis, merasa takut akan menabrak
orang pada saat mengendarai mobilnya . 8ontoh rasa takut, merasa takut ketikamobilnya ditabrak oleh truk dari arah belakang. Fungsi dari kecemasan adalah memberi
tahu ego akan bahaya yang mengintai, sehingga ego dapat melakukan persiapan untuk
waspada dan melindungi dirinya. /go akan mela kukan pertahanan diri supaya ego
bebas dari rasa sakit yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut.
%. Me-anis!e Perahanan Diri
Freud mengembangkan mekanisme pertahanan diri pada tahun &-*. anyak
orang yang menganggap bahwa mekanisme pertahanan diri ini adalah sesuatu yangburuk. 4amun sesungguhnya, mekanisme pertahanan diri ini adalah hal yang normal
dilakukan oleh semua orang. #ekanisme pertahanan diri menjadi sesuatu yang buruk,
jika digunakan secara berlebihan. Akibat buruk yang mungkin muncul adalah adanya
perilaku kompulsif, repetitif, dan neurosis. Ada delapan mekanisme pertahanan diri
yang dikemukakan Freud, yaitu: %&' Re/resi, adalah mekanisme pertahanan yang
paling dasar. !etika ego terancam oleh dorongan id yang tidak diinginkan, maka ego
7/21/2019 sc 2
http://slidepdf.com/reader/full/sc-25695d03a1a28ab9b02918b91 5/8
akan memaksa dorongan atau perasaan mengancam itu ke alam tidak sadar. Tidak ada
satu masyarakat manapun yang mengijinkan dorongan seksual dan agresi
diekspresikan secara total tanpa batas. (ada umumnya, ekspresi yang tanpa batas itu
akan memunculkan hukuman atau tekanan dari masyarakat. 6leh karena itu, jika
seseorang merasakan kedua dorongan tersebut, maka mereka akan merasakan
kecemasan. !edua dorongan tersebut jika ditekan, maka akan mungkin muncul melalui
mimpi, salah ucap, atau bentuk mekanisme pertahanan lainnya) %*' Pe!5en"-an
Rea-si, adalah mekanisme pertahanan yang berbentuk menyembunyikan diri dalam
bentuk yang bertentangan dengan bentuk asalnya. 8iri perilaku ini adalah sifatnya
berlebihan, obsesif, dan kompulsif. #isalnya, ; sangat marah pada ibunya. 4amun, ;
tahu bahwa norma agama dan sosial mengajarkan bahwa manusia harus menghormati
dan menyayangi orangtuanya. 4orma ini menyebabkan ; merasa cemas karena sadar
telah marah pada ibunya. 6leh karena itu, ; akhirnya justru melakukan hal yang
sebaliknya. ; menunjukkan cinta dan perhatian yang berlebih kepada ibunya, walaupun
rasa cintanya tidak tulus. +apat dikatakan, bahwa pembentukkan reaksi ini terbatashanya pada satu objek tunggal) %2' Penalihan, adalah pengalihan dorongan yang
tidak sesuai ini pada sejumlah orang atau objek, sehingga dorongan aslinya
tersembunyi. #isalnya, S marah kepada atasannya yang telah menegur dengan tidak
sopan, namun S tidak mengekspresikan rasa marah kepada atasan, melainkan kepada
istri, anak, atau supirnya) %7' Fi-sasi. (ada umumnya, psikis bertumbuh secara
berkelanjutan melalui serangkaian tahap perkembangan. 4amun, proses pendewasaan
untuk mencapai pertumbuhan psikis tersebut tidak lepas begitu saja dari peristiwa yang
penuh stres dan kecemasan. 5ika ego akan melangkah ke tahap perkembangan
selanjutnya, namun tahap tersebut menyeb abkan kecemasan, maka ego akan tetap
bertahan di tahap perkembangan saat ini yang lebih nyaman. !ondisi ini yang disebutdengan fiksasi. #isalnya, orang yang terus menerus mendapatkan kepuasan lewat
makanan, rokok, dan bicara dapat dikatakan memiliki fiksasi oral. Tahap oral
merupakan tahap yang penuh dengan perjuangan untuk meredakan ketegangan.
Sedangkan orang yang sangat terobsesi pada kerapihan dan keteraturan, maka dapat
dikatakan memiliki fiksasi anal . Tahap anal merupakan tahap dimana anak sangat
patuh kepada orangtuanya) %<' Reresi, adalah suatu langkah mundur ke tahap
sebelumnya, ketika dorongan yang muncul pada masa kini menyebabkan ego
mengalami kecemasan. #isalnya, pada saat T mengalami kondisi stres, maka T akan
melakukan banyak cara untuk berada dalam kondisi nyaman, seperti berbaring dalam
posisi meringkuk seperti bayi dalam kandungan, pulang ke rumah orang tuanya,
berbaring di tempat tidur sepanjang hari, bersembunyi di balik selimut dari lingkungan
yang penuh ancaman) %' Pr73e-si, adalah suatu usaha mengarahkan dorongan yang
tidak diinginkan kepada objek eksternal, yaitu orang lain. #isalnya, 9eta benci kepada
9eti. (erasaan benci ini sebenarnya membuat 9eta merasa cemas dan tidak nyaman.
6leh karena itu, 9eta akan membangun pikiran bahwa 9eti yang membenci dirinya.
9eta meyakini bahwa membenci orang lain merupakan tindakan yang tidak baik dan
7/21/2019 sc 2
http://slidepdf.com/reader/full/sc-25695d03a1a28ab9b02918b91 6/8
menyebabkan perasaan bersalah. +engan melakukan proyeksi, 9eta terbebas dari
perasaan bersalah karena telah membenci orang lain) %=' Inr73e-si, adalah suatu
usaha pertahanan dimana seseorang memasukkan sifat"sifat positif orang lain ke dalam
dirinya sendiri. (ada umumnya, orang melakukan introyeksi agar dapat menghargai diri
sendiri secara berlebihan dan meminimalkan perasaan inferiornya. #isalnya, 8ello
dendam terhadap >iona yang sudah berlaku curang dalam sebuah pertandingan.
4amun, orang tua 8ello adalah orang tua yang selalu mengajarkan nilai"nilai kebajikan
dalam hidupnya. 6leh karena itu, 8ello memasukkan nilai"nilai kebajikan yang dimiliki
orang tuanya menjadi nilai"nilai kebajikan dirinya. +engan demikian, secara otomatis
keinginan dendam tersebut hilang dengan sendirinya) %?' S"5li!asi, adalah usaha
merepresi dorongan yang tidak diinginkan, dan menggantinya menjadi hal "hal yang
dapat diterima oleh lingkungan sosial. #isalnya, seorang pematung yang memiliki
dorongan seksual yang ingin diekspresikan kepada orang lain. (ematung tersebut akan
memilih mengekspresikan dorongan seksual tersebut dengan cara yang dapat diterima
masyarakat, yaitu dengan membuat patung tubuh manusia yang tidak mengenakanpakaian. +i sisi lain, masyarakat tidak melihat ekspresi itu sebagai sesuatu yang tidak
bermoral, melainkan pencapaian sebuah karya seni dari si pematung tersebut. !ondisi
ini merupakan gabungan antara kepuasan dorongan, pencapaian karya seni, dan
pengakuan dari masyarakat.
&. ,aha/ Per-e!5anan
Freud meyakini bahwa usia empat atau lima tahun pertama kehidupan adalahmasa yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian. #asa ini disebut dengan
masa infantil , yang kemudian di ikuti dengan masa laten, pada usia lima hingga && atau
&* tahun. (ada masa laten ini, pertumbuhan seksual sedikit terjadi pada anak"anak.
!emudian dilanjutkan dengan masa genital pada usia puber, dan yang terakhir adalah
masa dewasa.
Peri7de In8anil. Freud berasumsi bahwa pada masa ini, anak" anak memiliki
kehidupan seksual. 4amun, seksualitas anak"anak berbeda dengan seksualitas orang
dewasa. 1al ini disebabkan karena anak"anak tidak memiliki kemampuan reproduksi
dan sepenuhnya autoerotis. Anak" anak menerima rangsangan seksual dan bereaksiterhadap stimulasi seksual yang bersifat erogen. (ada masa ini, anak"anak memiliki
tiga @ona erogen, sehingga Freud membagi tahap infantil ini ke dalam tiga fase, yaitu:
%&' Fase Oral. #ulut merupakan @ona erogen pertama yang memberikan kesenangan
dan kepuasan kepada bayi. 1al ini disebabkan karena bayi mendapat nutrisi untuk
bertahan hidup melalui aktivitas oral, dan memperoleh kesenangan dari perilaku
mengisap. 4amun, seiring waktu, bayi akan mengalami perasaan frustrasi dan cemas
7/21/2019 sc 2
http://slidepdf.com/reader/full/sc-25695d03a1a28ab9b02918b91 7/8
karena jeda waktu menyusui yang panjang, dan adanya penyapihan secara bertahap.
!ondisi ini menyebabkan bayi mengalami perasan ambivalen terhadap ibu. 5ika anak
tidak mampu menyikapi proses penyapihan dengan baik, maka pada masa itu anak
mengalami kecemasan. !ecemasan itu akan berlanjut pada masa dewasa, dimana
orang akan mengalami fiksasi oral, berbentuk mengunyah permen karet, mengisap
permen, merokok, menggigit pensil, makan berlebihan, atau mengeluarkan pernyataan
sarkastik) %*' Fase Anal. Anus merupakan @ona erogen yang kedua. 8iri dari fase ini
adalah kepuasan melalui perilaku agresif dan melakukan ekskresi atau pembuangan.
6leh karena ini, pada masa ini orangtua sering melakukan toilet training kepada anak.
(roses pembuangan ini akan menimbulkan kepuasan seksual dan rasa sakit, yaitu
ketika mereka menahan untuk tidak mengeluarkan feses mereka. !ondisi ini sering
disebut kesenangan narsistik dan masokis. !edua kondisi inilah yang menjadi pondasi
dasar dari -ara-er anal, yaitu kepuasan erotis dengan menyimpan dan memiliki
berbagai objek serta menatanya dengan rapi dan teratur) %2' Fase Fali-. ilayah
genital adalah @ona erogen yang ketiga. Fase ini dimulai ketika anak berusia 2 atau 7tahun. (ada masa ini sering terjadi Oedipus complex , baik pada laki"laki maupun pada
perempuan. Peri7de Laen. (eriode yang terjadi pada usia 7 atau < tahun ini
merupakan periode perkembangan seksual yang nonaktif. 1al ini disebabkan karena
orangtua mencegah aktivitas seksual anak, sehingga anak akan merepresi doronga n
seksualnya dan mengarahkan energi psikisnya ke sekolah, teman, hobi, atau aktivitas
nonseksual lainnya. Peri7de Genial. (eriode ini terjadi ketika seseorang mengalami
pubertas, yang ditandai dengan penyadaran kembali akan dorongan seksual yang
terhambat selama periode laten. Peri7de Deasa. (ada periode ini, seseorang
memiliki struktur pikiran seimbang, yaitu ego mampu mengendalikan id, sedangkan
superego membuka diri terhadap dorongan id yang masuk akal.
Re8le-si dari !aeri Fre"d 9
Fre"d er!as"- / ri5adi 3an !e!ili-i rasa iri: den-i: dan denda! dala!
hain3a. Sehina: ida- heran ji-a Fre"d 5an3a- !enala!i /eri-aian denan
re-an ; re-ann3a. Di sa!/in -ele!ahan /ri5adin 3a: ada sa" hal 3an !enjadi
-e-"aan Fre"d. Ia !e3a-ini 5aha /ri5adi 3an seha secara /si-7l7is: a-an
!a!/" !en"a-an e7: di!ana d7r7nan id dan s"/ere7 erinerasi -e
dala! e7 3an 5er8"nsi denan 5ai-.
Da8ar P"sa-a
Alwisol %*-'. (sikologi !epribadian, /disi 9evisi . #alang : 3## (ress
7/21/2019 sc 2
http://slidepdf.com/reader/full/sc-25695d03a1a28ab9b02918b91 8/8
Feist, 5 B regory Feist %*&'. Teori !epribadian, /disi =, uku & . 5akarta : Salemba
1umanika
Schult@, + %&--&'. (sikologi (ertumbuhan, #odel"model !epribadian Sehat .
;ogyakarta : (enerbit !anisius
Suryabrata, S %*&&'. (sikologi !epribadian . 5akarta : 9ajarafindo (ersada