Sawaludin aseptis dan antiseptik

21
ASEPTIS DAN ANTISEPTIK Sumardin Hasan

Transcript of Sawaludin aseptis dan antiseptik

Page 1: Sawaludin aseptis dan antiseptik

ASEPTIS DAN ANTISEPTIK

Sumardin Hasan

Page 2: Sawaludin aseptis dan antiseptik

ASEPSIS dan TEKHNIK ASEPTIK

Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang sering menyebabkan infeksi

Tujuan asepsis adalah : membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati (alat-alat bedah dan barang-barang yang lain)

Page 3: Sawaludin aseptis dan antiseptik

ANTISEPSIS

Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir atau jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial (antiseptik)

Page 4: Sawaludin aseptis dan antiseptik

KRITERIA PEMILIHAN ANTISEPTIK :

1. Aksi yang luas (menghambat mikroorganisme secara luas gram positif. Negatif, Tb, fungi, endospora)

2. Efektivitas3. Kecepatan aktivitas awal4. Efek residu

Aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan

5. Tidak mengakibatkan iritasi kulit6. Tidak menyebabkan alergi7. Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang.

Page 5: Sawaludin aseptis dan antiseptik

Contoh larutan antiseptik :

• Alkohol (60%- 90%)

• Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%)

contoh : Hibiscrub, Hibitane

• Klorheksidin Glukonat (2%)

Contoh : Savlon

• Heksaklorofen (3%)

Contoh : pHisoHex tidak boleh digunakan pada selaput lendir seperti mukosa vagina

• Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX)

Contoh : Dettol tidak bisa digunakan untuk antisepsis vagina karena dapat membuat iritasi pada selaput lendir yang akan mempercepat pertumbuhan mikroorganisme dan tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir

• Iodofor (7,5-10%)

Contoh : Betadine

• Larutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) seperti iodin

Contoh : Yodium tinktur

• Triklosan (0,2-2%)

Page 6: Sawaludin aseptis dan antiseptik

Mikroorganisme :

• Agen penyebab infeksi

• Termasuk didalamnya :bakteri, virus, fungi, parasit

• Untuk tujuan pencegahan infeksi bakteri dibagi menjadi 3 kategori :

1. Vegetatif contoh : stafilokokus

2. Mikobakteria, contoh : tuberkolosis

3. Endospora, contoh : tetanus

• Endospora paling sulit dibunuh disebabkan oleh lapisan pelindungnya

Page 7: Sawaludin aseptis dan antiseptik

Sterilisasi

Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :

Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan kimiawi

Page 8: Sawaludin aseptis dan antiseptik

DESINFEKTAN :Adalah bahan kimia yang membunuh atau

menginaktivasi mikroorganismeContoh larutan desinfektan :Klorin pemutih 0,5%

untuk dekontaminasi permukaan yang lebar

Klorin 0,1%Untuk DTT kimia

Glutaraldehida 2%mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia atau sterilisasi kimia

Fenol, klorin tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir

Page 9: Sawaludin aseptis dan antiseptik

DEKONTAMINASI : Proses yang membuat objek mati lebih

aman ditangani staf sebelum dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi)

Peralatan medis dan permukaan harus di dekontaminasi segera setelah terpapar darah atau cairan tubuh

PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) : Tindakan yang dilakukan untuk

menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing dari kulit atau instrumen.

Page 10: Sawaludin aseptis dan antiseptik

DEKONTAMINASIRendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit

CUCI DAN BILASGunakan deterjen dan sikat

Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam

Metode yang dipilih Metode alternatif

Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI

OTOKLAF PANAS KERING KIMIAWI REBUS / KUKUS KIMIAWI106 kPa 170 ˚C Rendam Panci tertutup Rendam121 ˚C 60 menit 10-24 jam 20 menit 20 menit30 menit jikaTerbungkus20 menit jika Tidak terbungkus

DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKANPeralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi

Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka

Page 11: Sawaludin aseptis dan antiseptik

STERILISASI :

1. STERILISASI UAP 121 ˚C , tekanan pada 106 kPa 20 ' untuk alat tidak terbungkus 30 ' untuk alat yang dibungkus2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN) 170 ˚C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai

setelah suhu yang diinginkan tercapai 160 ˚C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2 jam3. STERILISASI KIMIA Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-

kurangnya 10 jam Formaldehid 8 %, direndam 24 jam Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali atau

sebelum disimpan

Page 12: Sawaludin aseptis dan antiseptik

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :

1. DTT dengan merebus Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih Merebus 20‘ dalam panci tertutup Seluruh alat harus terendam Jangan menambah alat apapun ke air mendidih Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah

tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1 minggu

2. DTT dengan mengukus Selalu kukus 20‘ dalam kukusan Kecilkan api sehingga air tetap mendidih Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap Jangan pakai lebih dari 3 panci uap Keringkan dalam kontainer DTT

Page 13: Sawaludin aseptis dan antiseptik

3. DTT dengan kimia :

Desinfektan kimia untuk DTT

klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid 2%

Langkah-langkah DTT Kimia :

DEkontaminasi Cuci+bilas keringkan

Rendam semua alat dalam larutan desinfektan selama 20‘

Bilas dengan air yang telah direbus dan dikeringkan di udara

Segera dipakai atau disimpan dalam kontainer yang kering dan telah di DTT

Page 14: Sawaludin aseptis dan antiseptik

CARA MEMBUAT LARUTAN KLORIN :• Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat – 1

% larutan yang diinginkan

• JB air = 5,0% - 1 = 10 – 1 = 9

0,5%

• Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu dimasak) kedalam 1 bagian larutan klorin konsentrat

• Terdapat rumus 9 : 1

Air : Klorin

Contoh soal :

1. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 500 cc

2. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 1 liter

Page 15: Sawaludin aseptis dan antiseptik

Jawab :

1. Air = 9 x 500 cc = 450 cc

10

Klorin = 1 x 500 cc = 50 cc

10 500 cc

2. 1 liter = 1000 cc

Air = 9 x 1000 cc = 900 cc

10

Klorin = 1 x 1000 cc = 100 cc

10 1000 cc

Page 16: Sawaludin aseptis dan antiseptik

PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH

Tujuan :

Melindungi petugas pembuangan sampah dari perlukaan

Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan

Mencegah penularan infeksi terhadap para petugas kesehatan

Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya

Membuang bahanbahan berbahaya (bahan toksik dan radioaktif) dengan aman

Page 17: Sawaludin aseptis dan antiseptik

Sampah medis terbagi 2 :1. Tidak terkontaminasi Tidak memberikan resiko infeksi Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik

yang digunakan didalam klinik Dapat dibuang ditempat sampah umum2. Terkontaminasi Membawa mikroorganisme yang mempunyai

potensi menularkan infeksi kepada orang yang kontak baik nakes maupun masyarakat

Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa, kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja, nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai (jarum suntik, pisau)

Page 18: Sawaludin aseptis dan antiseptik

3. Sampah lain yang tidak mengandung bahaninfeksius tetapi digolongkan berbahaya karenamempunyai potensi berbahaya pada lingkungan

Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng ataubotol yang mengandung obat kadaluwarsa, vaksin, reagen desinfektan)

Sampah sitotoksik (misal obat-obat untukkemoterapi)

Sampah yang mengandung logam berat (misalair raksa dari termometer yang pecah, bahanbekas gigi,dll)

Wadah bekas berisi gas dan tidak dapatdidaur ulang (misal kaleng penyembur) yang dapat meledak bila dibakar.

Page 19: Sawaludin aseptis dan antiseptik

SAMPAH KERING SAMPAH BASAHJarum, kapas, kasa, pembalut Darah,

Pisau skapel, botol obat, dll jaringan plasenta, bagianjanin

DIBAKAR DALAM Dirumah sakitINSINERATOR dikumpulkan

dalam wadahterpisah

Abunya (berisi gelas / benda Dibuang dalam lubang

Yang tidak terbakar) ditanam yang dalam dan tertutup

Dalam lubang tertutup

Page 20: Sawaludin aseptis dan antiseptik

PENGGUNAAN PERAALATAN TAJAM SECARA AMAN

Hati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak tertusuk jarum secara tidak sengaja

Jangan menutup kembali, memelengkungkan, mematahkan atau melepaskan jarum yang akan dibuang

Buang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dan segel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh wadah benda tajam tadi harus dibakar dalam insinerator

Jika tidak dapat dibakar dalam insinerator maka jarum harus dibilas 3x dengan larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi. Tutup lagi ujung jarum dengan penutupnya menggunakan tehnik satu tangan (one hand tehnik) lalu ditanam dalam tanah.

Tempat sampah hitam sampah tidak kontaminasi

Tempat sampah kuning sampah terkontaminasi

Page 21: Sawaludin aseptis dan antiseptik

TERIMA KASIH