SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS

50
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS

description

SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS. SATUAN TERNAK. Satuan Ternak (ST) yaitu ukuran yang digunakan untuk ternak yg konsumsi pakannya setara dengan konsumsi pakan seekor sapi betina dewasa - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS

Page 1: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

SATUAN TERNAKDAN

KOEFISIEN TEKNIS

Page 2: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

SATUAN TERNAK Satuan Ternak (ST) yaitu ukuran yang

digunakan untuk ternak yg konsumsi pakannya setara dengan konsumsi pakan seekor sapi betina dewasa

Mula-mula ST digunakan untuk ternak ruminansia untuk mengetahui daya tampung suatu padang rumput terhadap jumlah ternak yg dipelihara.

Sekarang ST juga digunakan untuk ternak lainnya.

Page 3: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Di Indonesia konsumsi pakan seekor sapi betina dewasa adalah ± 35 kg atau jika dalam bentuk bahan kering (BK) adalah 9,1kg.

Page 4: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Jadi jika anak sapi mengkonsumsi pakan sebanyak 17,5 kg/hari, maka satuan ternak untuk anak sapi tersebut adalah 0,5

Page 5: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Tabel Daftar Satuan TernakJenis ternak Kelompok

umurumur Satuan

TernakSapi Dewasa

MudaAnak

2 tahun 1 - 2 tahun

< 1 tahun

1,000,500,25

Kerbau DewasaMudaAnak

2 tahun 1 - 2 tahun

< 1 tahun

1,000,500,25

Kambing/Domba

DewasaMudaAnak

1 tahun0,5 – 1 tahun< 0,5 tahun

0,140,070,035

Babi DewasaMudaAnak

1 tahun0,5 – 1 tahun< 0,5 tahun

0,400,200,10

Ayam/Itik Dewasa (100 ekor)Muda (100 ekor)Anak (100 ekor)

0,5 tahu2 – 6 bulan< 2 bulan

10,500,25

Page 6: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Kegunaan Satuan Ternak

1. Menghitung daya tampung padangan2. Menghitung luas kandang3. Menghitung hasil pupuk4. Estimasi harga ternak5.Biaya pengobatan6. Tenaga Kerja7. Biaya Breeding 8. Menghitung potensi daerah

Page 7: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Koefisien Teknis

Koefisien Teknis : yaitu angka standar yg mematuhi kaidah-kaidah yg sudah ditentukan.

Koefisien Teknis dapat berbentuk persentase (%), ukuran linier (m, cm), ukuran berat (gr, kg, ton), ukuran volume (ml, l, cc), ukuran luas (m2, ha), ukuran waktu (jam, hari, minggu, bulan, tahun), rasio antara sumber daya (Feed egg Ratio, Gain feed Ratio).

Page 8: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Koefisien Teknis Bidang Peternakan

1. Koefisien Teknis yg berhubungan dengan masukkan :

a. ST b. Tingkat penggunaan sumber

daya

2. Koefisien teknis yg berhubungan dengan reproduksi :

a. Angka kelahiran b. Sevice per conception

Page 9: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

3. Koefisien Teknis yg berhubungan dengan produksi :

a. Pertambahan bobot badan harianb. Produksi susu rataan/ekor/haric. Produksi telur rataan /ekor/hari

4. Koefisien Teknis yg berhubungan dengan

rasio sumber daya :a. Sex ratiob. Feed egg ratioc. Feed gain ratiod. Bull cow ratio

Page 10: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

5. Koefisien Teknis yg berhubungan dengan sifat teknis non biologis :

a. Depresiasi tahunan bangunanb. Umur mesinc. Pemakaian bahan bakar

Page 11: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Nilai Koefisien Teknis

Angka yg digunakan untuk memproyeksikan produksi atau kelahiran ternak serta produksi makanan ternak

Page 12: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

NKT dipengaruhi oleh : 1. Faktor lingkungan (bibit,

pakan, perkawinan, penyakit

2. Faktor Teknologi

Page 13: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Untuk kepentingan praktis menghitung proyeksi kelahiran bersih dalammerencanakan arus kas tunai suatu usaha peternakan, maka koefisien teknis dapat dibagi ke dalam 6 gugus nilai

1. Sangat optimistik2. Optimistik tinggi3. Optimistik4. Pesimistik tinggi5. Pesimistik Rendah6. Sangat pesimistik

Page 14: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Net Calf Crop dan Gugus Nilai Koefisien Teknis Sapi BaliNo Keterangan %1. Angka kelahiran bersih

(rataan)70

2. Sangat optimistik 903. Optimistik tinggi 804. Optimistik 705. Pesimistik tinggi 606. Pesimistik rendah 507. Sangat pesimistik 20

Page 15: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Net Calf Crop dan Gugus Nilai Koefisien Teknis Sapi PONo Keterangan %

1. Angka kelahiran bersih (rataan)

55

2. Sangat optimistik 653. Optimistik tinggi 604. Optimistik 555. Pesimistik tinggi 506. Pesimistik rendah 457. Sangat pesimistik 10

Page 16: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Net Calf Crop dan Gugus Nilai Koefisien Teknis Sapi Madura

No Keterangan %

1. Angka kelahiran bersih (rataan)

60

2. Sangat optimistik 70

3. Optimistik tinggi 65

4. Optimistik 60

5. Pesimistik tinggi 55

6. Pesimistik rendah 50

7. Sangat pesimistik 10

Page 17: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Net Calf Crop dan Gugus Nilai Koefisien Teknis Domba/Kambing

No Keterangan %

1. Angka kelahiran bersih (rataan)

120

2. Sangat optimistik 140

3. Optimistik tinggi 130

4. Optimistik 120

5. Pesimistik tinggi 110

6. Pesimistik rendah 100

7. Sangat pesimistik 20

Page 18: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Net Calf Crop dan Gugus Nilai Koefisien Teknis KerbauNo Keterangan %

1. Angka kelahiran bersih (rataan)

50

2. Sangat optimistik 703. Optimistik tinggi 604. Optimistik 505. Pesimistik tinggi 406. Pesimistik rendah 307. Sangat pesimistik 10

Page 19: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Sebagai Pedoman penggunaan koefisien teknis, perlu mengetahui kondisi lingkungan dinilai dalam tiga keadaan yaitu : baik, sedang, kurang

Baik digunakan nilai optimistik s/d optimistik tinggi

Sedang digunakan nilai pesimistik tinggi s/d optimistik

Kurang digunakan nilai pesimistik rendah s/d sangat pesimistik

Khusus untuk nilai sangat optimistik digunakan pada penerapan teknologi tinggi pada usaha peternakan yg sudah maju

Page 20: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Koefisien Teknis Usaha Ternak Bibit

Diperlukan untuk menyusun : Proyeksi kelahiran Penjualan dan sisa ternak di

akhir masa proyeksi

Page 21: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Koefisien Teknis Usaha Ternak Bibit

1. Umur awal induk dan pejantan2. Umur pasar betina bibit3. Sex rasio (jumlah anak jantan dan

betina)4. Net calf crop Domba net lamb crop Kambing net kid crop Babi net litter crop

Page 22: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Syarat Ternak Bibit

Umur Tinggi pundak Panjang badan Lingkar dada Berat badan Pedigree

Page 23: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Produksi Anak ditentukan oleh :

1. Ternak bibit

2. Perkawinan yang tepat

3. Ransum yang berkualitas

4. Manajemen kesehatan

Page 24: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Faktor pembatas produksi anak

1. Lama masa bunting

2. Lama kering kandang

calving interval

lambing interval

kidding interval

Page 25: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Usaha Ternak Sapi Bibit

Syarat Bibit Umur 2 – 2,5 tahun Sehat tidak cacat

Bangsa T. Gumba (cm) ♂ ♀

P Badan (cm) ♂ ♀

L. Dada (cm) ♂ ♀

B. Badan (kg) ♂ ♀

Ongole 110 105 112 107 140 130 185 180

Bali 105 101 110 105 155 145 160 120

Madura 110 101 115 105 122 120 160 120

Page 26: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Perkembangan :

Siklus Berahi : 21 hari lama berahi 2 – 3 hari Masa bunting : 9 – 10 bulan Masa laktasi : 5 – 6 bulan Masa K kandang : 1 – 2 bulan Umur Afkir : 9 – 10 tahun Umur jual ♂ : 2 tahun Sex ratio : 1 : 1 Masa Produktif : 2- 10 th

(induk)

Page 27: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Mortalitas : Dewasa > 2 tahun : 1- 2 % Muda : 3 – 4% Anak : 5 – 8 %

Calf Crop : S Bali : 60 – 90 %/tahun S Madura : 55 – 70 %/tahun S Ongole : 50 – 65 %/tahun

Komoditi : ♂ muda Induk tua/afkir Jantan tua/afkir Dara Bibit

Page 28: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Usaha Ternak Kerbau Bibit

Syarat Bibit :- Umur 2,5 – 3 tahun (2 – 4 I ganti)- Badan sehat dan normal

Bangsa T. Pundak(cm) ♂ ♀

P Badan (cm) ♂ ♀

L. Dada (cm) ♂ ♀

B. Badan (kg) ♂ ♀

K Lumpur 130 115 130 120 170 155 200 175

K Murah 140 125 141 130 180 170 225 250

Page 29: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Perkembangan : Siklus Berahi : 21 hari lama berahi 2 – 3 hari Masa bunting : 11 bulan Masa laktasi : 5 – 6 bulan Masa K kandang : 1 – 3 bulan Umur Afkir : 10 - 11 tahun Umur jual ♂ : 2 – 2,5 tahun Sex ratio : 1 : 1 Masa Produktif : 2- 11 th

(induk)

Page 30: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Mortalitas : Dewasa > 2 tahun : 0,5 - 1 % Muda : 2 – 3 % Anak : 4 – 6 %

Calf Crop : 40 – 65 % Pakan : 40 kg hijauan

segar/hari 0,2 kg konsentrat

Page 31: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Usaha Trnak Domba/Kambing bibit

Syarat : Umur 1 – 1,5 tahun (2 I ganti) Badan Sehat normal

Bangsa T. Pundak(cm) ♂ ♀

P Badan (cm) ♂ ♀

L. Dada (cm) ♂ ♀

B. Badan (kg) ♂ ♀

Garut 55 45 55 48 74 59 30 25

E. Gemuk

50 40 51 42 70 55 25 20

Lokal 50 40 51 42 70 55 20 15

Page 32: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Perkembangan :

Masa bunting Masa laktasi Siklus Berahi Masa K kandang Umur Afkir Umur jual ♂ Sex ratio Masa Produktif induk

: ± 5 bulan

: 3 bulan

: 17 hari

: 30 hari

: 6 – 7 tahun

: 1 tahun

: 1 : 1

: 1,5 – 6 th

Page 33: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Mortalitas :

Dewasa > 2 tahun : 1 – 2%

Muda : 5 - 8

Anak : 10 – 15 %

Pakan :Kambing dewasa : 6 kg hijauan segar ,

60% rumput, 40% daun

Domba dewasa : 5 kg hijauan sgar, 60% rumput 40% daun

Lamb /kid crop : 100 - 125 %

Page 34: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Koefisien TeknisUsaha Penggemukan

1. Umur Awal 2. Bobot badan awal3. Pertambahan bobot badan harian4. Masa Penggemukan5. Bobot pasar

Page 35: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Penggemukan Sapi Syarat Bakalan :

Sehat

Badan kurus/sedang (BB 150 – 175 kg)

Umur 1,5 tahun Faktor Pengelolaan :

Masa penggemukan : 4 – 8 bln

Bobot akhir : 400 kg

Kastrasi

Ransum : konsentrat, hijauan berkualitas

Umur : 1 – 2,5 tahun Harga jual % karkas S Bali : 57 Ongole : 45 Madura : 47 FH : 57

Page 36: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Penggemukan Kerbau

Syarat :Badan kurus/sedangUmur muda 1,5 tahunPbb harianKerbau murah : 0,4 – 0,7 kh/ekor/hariKerbau lumpur : 0,25 – 0,55 lg/ekor/hari

Page 37: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Faktor Pengelolaan Masa penggemukan : 4 – 8 bulan Ternak tua/sehat : 1 – 3 bulan Bobot jual : 450 kg Kastrasi : pbb harian

perbaikan kualitas

daging

Umur terbaik : 2 – 3 tahun

Pakan : Hijauan 10% BB

atau 2,5 – 3% BK

konsentrat 0,5 -1% BB

% Karkas : 40%

Page 38: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Penggemukan Domba

Syarat Bakalan :SehatBadan kurus – sedangUmur Muda 8 – 10 bulanBB Awal 15 – 25 kg

Bangsa : Pbb harianLokal 0,1 – 0,15Ekor gemuk 0,1 – 0,15Garut 0,15- 0, 25

Page 39: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Faktor pengelolaan Masa penggemukan : 3 – 5 bulan BB jual : 15 – 45 kg/ekor Kastrasi Pakan : Hijauan segar 10%

BB/hari

Konsentrat 1,5%

BB/hari

Lama penggemukan : 5 – 12 bulan

Karkas:

Lokal : 45%

Ekor gemuk : 46%

Garut : 47%

Page 40: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Pertambahan bobot badan harian

Ternak PBB (kg) Ternak PBB (kg

S. Bali 0,30 – 0,40 D. Lokal 0,10 – 0,15

S. Madura 0,30 – 0,40 D. E. Gemuk

0,10 – 0,15

S. Peranakan O.

0,30 – 0,45 D. Garut 0,15 – 0,25

S. Sumba O. 0,35 – 0,60 B. Lokal 0,35 – 0,45

S. Grati 0,35 – 0,50 B. Silangan 0,40 - 0,60

Sapi FH 0,40 – 0,70 Babi Ras 0,40 – 0,70

K. Kacang 0,10 – 0,15 Krb. Lumpur

0,25 – 0,40

K. PE 0,15 – 0,25 Krb. Murah 0,40 – 0,70

Page 41: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Penggemukan Babi (Finishing)

Koefisien Teknis :- Konversi ransum ( Jumlah ransum yg

dibutuhkan untuk meningkatkan bb 1 kg

- Feed efficiency (efisiensi ransum)

Page 42: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Kelas Babi Ras Unggul

StandarUmur

1 2 3 Kurang

Umur pada saat 90 kg (hari)

170 180 190 > 190

PBB harian (kg 0,70 0,65 0,60 <0,60

Efisiensi ransum (kg) 3,2 3,4 3,6 <3,60

Page 43: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Usaha Sapi Perah

Umur awal yg baik : 1,5 – 2 tahun Betina sebagai bibit dan penghasil susu Jantan sebagai bibit dan untuk penggemukan Sapi jantan FH memiliki pbb harian (gain/day) yg

baik

Koefisien Teknis produksi susu :

1. Produksi rataan/hari

2. Masa laktasi

3. Penggunaan susu untuk pembesaran anak, perkiraan susu yg rusak

4. Umur Induk

Page 44: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Rataan Produksi, Masa Laktasi, Penggunaan Susu Bagi Anak Sapi

Ternak Masa Laktasi(bln)

Rataan Produksi /hari

(l)

Umur Akhir (th)

Konsumsi susu

(l/ekor)

♀ ♂

Lokal 9,5 6 - 10 7 150 300

FH 10 12 - 20 7 150 300

Page 45: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Ayam Broiler

Masa pembesaran , mulai dari DOC (day old chiken)sampai siap dipsarkan 1,5 – 2 bulan

Koefisien Teknis terpenting adalah konversi ransum atau efisiensi pakan.

Preferensi konsumen di pasaran adalah broiler dengan bobot potong ringan (1kg) atau sedang (1,5)

Bobot potong (karkas) broiler adalah 75% b hidup

Feed konversi 2,5 - 3

Page 46: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Ayam Ras Petelur (layer)

KT : Konversi Ransum FER (Feed-egg ratio), dipengaruhi

oleg: 1. Hen day percentage (rataan

jumlah ayam yg bertelur setiap hari. Yg baik > 60%

2. Culling dan Replacement Rate 3. Mortalitas ayam dewasa.

Page 47: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

Soal

1. Apa yang dimaksud dengan satuan ternak?

2. Apa yang dimaksud dengan koefisien teknis?

3. Sebutkan apa saja yg merupakan koefisien teknis yang berhubungan dengan sifat teknis non biologis ?

4. Tuliskan dua koefisien teknis pada usaha ternak bibit!

5. Sebutkan syarat ternak bibit

Page 48: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

1. Berapa lama kambing bunting?2. Berapa bulan masa laktasi sapi FH

murni?3. Apa yang dimaksud dengan layer ?4. Koefisien teknis apa saja yg berhubungan

denga reproduksi?5. Apa yg dimaksud dengan Hen day

Percentage?6. Pada dasarnya koefisien teknis

merupakan asumsi berdasarkan pertimbangan faktor …………………………. dan ………………

Page 49: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

7. Sebutkan apa saja koefisien teknis pada usaha penggemukan !

8.Apa yang dimaksud dengan Finishing? Dan digunakan dalam istilah usaha apa?

9 . Apa yg dimaksud dengan feed efficiency?

10. Apa yg dimaksud dengan calf crop, lamb crop dan Kid crop?

Page 50: SATUAN TERNAK DAN  KOEFISIEN   TEKNIS

1. ± 5 bulan 2. 10 bulan 3. Ayam petelur 4. Angka kelahiran,Sevice per conception 5. Rataan jumlah ayam yg bertelur setiap hari 6. Lingkungan dan teknologi 7. Bobot awal, pertambahan bobot badan, lama

penggemukan, bobot pasar8. Penggemukan, pada usaha ternak babi

9. Jumlah ransum yg dibutuhkan untuk meningkatkan 1 kg bobot badan

10. Jumlah anak sapi yg dihasilkan dalam satu tahun Jumlah anak domba yg dihasilkan dalam satu

tahun Jumlah anak kambing yang dihasilkan dalam satu

tahun