Satuan Acara Penyuluhan Relaksasi Dan Distraksi
-
Upload
agung-subianto -
Category
Documents
-
view
437 -
download
39
Transcript of Satuan Acara Penyuluhan Relaksasi Dan Distraksi
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) LATIHAN TEHNIK
RELAKSASI DAN DISTRAKSI
( disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktek kep. Medikal Bedah)
Disusun Oleh :
AGUNG SUBIANTO
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH ILMU TINGGI KESEHATAN FALETEHAN SERANG
2012
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
1. Pokok Bahasan : Latihan Tehnik relaksasi dan Distraksi
2. Sub pokok bahasan :
a. Pengertian
b. Manfaat Latihan Tehnik relaksasi dan Distraksi
3. Sasaran : Pasien fraktur
4. Waktu : 30 Menit
5. Tempat : BO
6. Hari/Tanggal : Rabu, 31 November 2012
7. Tujuan :
a. Tujuan Intruksional umum (TIU).
Setelah dilakukuan penyuluhan selama 30 menit diharapkan Tn. D dapat
mengetahui manfaat tehnik relaksasi dan distraksi.
b. Tujuan Intruksional khusus (TIK).
Setelah dilakukuan penyuluhan selama 30 ment diharapkan Tn. D dapat :
Mengaplikasikan tehnik relaksasi dan distraksi
8. Kegiatan :
No Langkah – langkah
waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pendahuluan 5 menit a. Memberikan salamb. Memperkenalkan diric. Menjelaskan maksud
dan tujuand. Melakukan evaluasi
validasi
a. Menjawab salam
b. Menjawab pertanyaan
2. Penyajian 15 menit
a. Menjelaskan pengertian tehnik relaksasi dan distraksi
b. Mengajarkan tehnik distraksi dan relaksasi
Memperhatikan, mendengarkan dan memperaktikkan dengan seksama
3. Evaluasi 5 menit Tanya jawab Partisipasi aktif4. Penutup 5 menit a. Meminta /
memberikan masukan
b. Memberikan saranc. Memberikan salam
a. Memberikan masukan
b. Menerima saran
c. Menjawab salam
9. Metode : Ceramah dan tanya jawab.
10. Media : Leaflat, laptop
11. Materi : Terlampir.
12. Evaluasi
Pertanyaan.
a. Bagaimana perasaan bapak saat ini ?
LATIHAN RELAKSASI
1. Pengertian
Latihan relaksasi adalah suatu kegiatan atau latihan untuk mendapatkan
keadaan rileks atau santai sehingga tubuh tidak mengalami gangguan.
2. Manfaat Latihan Relaksasi dan Distraksi
Membuat lebih mampu menghindari stress
Mengurangi bahkan mengatasi masalah yang berhubungan dengan stress
seperti: sakit kepala, pusing, sulit tidur, hipertensi, mual, muntah, nyeri
punggung dan nyeri lainnya.
Menurunkan dan mengatasi kecemasan
Membantu menyembuhkan penyakit tertentu seperti darah tinggi dsb
Meningkatkan penampilan kerja dan social
3. Tips Melakukan Relaksasi dan Distraksi
Dilakukan secara rutin dan teratur atau 2X sehari, sebelum makan, hendak
tidur
Dilakukan dengan santai
Pikiran tidak terfokus pada penyakit atau perasaan anda
Cari tempat yang nyaman se[perti sofa atau tempat tidur
Longgarkan pakaian yang terasa sempit, lepas jam tangan, kaca mata dan
libatkan semua panca indraikat pinggang bila anda amemakainya
Hilangkan pikiran yang mengganggu, kamar diberi penerangan yang
temaram
Siapkan diri anda sesantai-santainya, duduklah atau berbaringlah ditempat
yang anda pilih senyaman-nyamannya.
Libatkan semua panca indera
4. Cara Melakukan Relaksasi Imagery
Tutuplah mata anda secara perlahan dan lembut
Lakukan nafas dalam dan atur nafas senyaman mungkin
Jari telunjuk anda tempelkan dengan ibu jari lalu bayangkan sekuntum
bunga mawar yang indah sekali, dan coba bayangkan wangi mawar itu
Sekarang jari tengah anda menempel di ibu jari lalu bayangkan anda
keluarga anda sedang menemani anda disamping anda, mendukung anda
untuk sembuh
Selanjutnya tempelkan jari manis anda di ibu jari anda, bayangkan air
yang gemericik mengalir ke dalam sungai, serta burung yang berkicau
rasakan semilirnya angina yang bertiup. Lembutnya sentuhan kaib
beludru di lengan anda, lalu rasakan dinginya es krim
Sekarang jari kelilingking anda tempelkan diibu jari anda dan coba
bayangkan diri anda sesdang beristirahat dengan santai diatas tikar
dibawah pohon rindang sekali sehingga anda merasa sejuk dibawahnya,
dapatkah anda membayangkan sebuah pemandangan indah sebagai
matahari terbenam
Sekarang biarkan diri anda dalam keadaan tenang. Janganlah terlalu
menyadari ;perasaan anda dan apa yang sedang terjadi.
Biarkanlah semuanya berjalan apa adanya. Selanjutnya berhitunglah mundur
dengan lambat mulai dari sepuluh sampai dengan satu, mulai berhitung…
Sepuluh..,sembilan…,delapan…, tujuh…, biarkanlah diri anda merasakan
ketenangan dan nyaman…,enam..,lima…,empat…,tiga…,dua…,satu.
Pada menit berikut ini saya akan melatih mengatur pernafasan anda secara halus.
Sekarang aturlah perasaan anda dengan lembut. Tarik nafas sedikit lebih dalam
dari biasanya dan waktu mengeluarkan nafas ucapkanlah dalam hati kata-kata
kalem rileks atau kata-kata Allah/Tuhan. Jadi bersamaan dengan mengeluarkan
nafas sebutkan dalam hati kata-kata kalem..,rileks atau Allah/Tuhan, teruskan
bernafas demikian sampai akhirnya berhenti.
Lalu rasakan bagaimana rasa tenang itu. Rasa tenang secara fisik, rasa ketenangan
itu terasakan sebagai kepercayaan diri yang penuh kedamaian. Sebagai kedamaian
batin buat kita sebagai ketenangan hati. Rsakan terus supaya bertambah maju dan
bertrambah mendalam. Jadi biarkanlah unsur-unsur kimia dalam tubuh yang
merangsang ketenangan bekerja semaksimal dan sebaik mungkin. Usahakanlah
terus menerus supaya merasa teanang seperti yang anda rasakan sekarang.
Selesailah rangkaian latihan untuk memperoleh ketenangan, buka mata anda dan
rentangkan badan anda sedikit. Anda kini merasa dibangunkan, merasa segar dan
tentu saja merasa rileks.
Teknik Relaksasi dan Distraksi
1. Pengertian Tehnik Distraksi menurut Tamsuri adalah :
Pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang lain. Tehnik
distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa aktivasi retikuler
menghambat stimulus nyeri. Jika seseorang menerima input sensori yang
berlebihan dapat menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri
berkurang atau tidak dirasakan oleh klien).
Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang sekresi
endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi
berkurang. Peredaan nyeri secara umum berhubungan langsung dengan
partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori yang digunakan dan
minat individu dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan,
pendengaran dan sentuhan mungkin akan lebih efektif dalam menurunkan
nyeri dibanding stimulasi satu indera saja (Tamsuri, 2007).
2. Jenis Tehnik Distraksi antara lain :
a. Distraksi visual
Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat
pemandangan dan gambar termasuk distraksi visual.
b. Distraksi pendengaran
Diantaranya mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta
gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan
musik tenang seperti musik klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada
lirik dan irama lagu. Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh
mengikuti irama lagu seperti bergoyang, mengetukkan jari atau kaki.
(Tamsuri, 2007).
Musik klasik salah satunya adalah musik Mozart. Dari sekian banyak
karya musik klasik, sebetulnya ciptaan milik Wolfgang Amadeus Mozart
(1756-1791) yang paling dianjurkan. Beberapa penelitian sudah
membuktikan, Mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyeri fisik.
Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis dan Don
Campbell. Mereka mengistilahkan sebagai “Efek Mozart”.
Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada
karya-karya Mozart mampu merangsang dan memberdayakan daerah
kreatif dan motivatif di otak. Yang tak kalah penting adalah kemurnian dan
kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Namun, tidak berarti karya
komposer klasik lainnya tidak dapat digunakan (Andreana, 2006)
c. Distraksi pernafasan
Bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada satu objek
atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung
dengan hitungan satu sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas
melalui mulut secara perlahan dengan menghitung satu sampai empat
(dalam hati). Anjurkan klien untuk berkosentrasi pada sensasi pernafasan
dan terhadap gambar yang memberi ketenangan, lanjutkan tehnik ini
hingga terbentuk pola pernafasan ritmik.
Bernafas ritmik dan massase, instruksi kan klien untuk melakukan
pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamaan lakukan massase pada
bagaian tubuh yang mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau
gerakan memutar di area nyeri.
d. Distraksi intelektual
Antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan
kegemaran (di tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis
cerita.