Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

7

Click here to load reader

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DAN

MATERI TENTANG HIPERTENSI

OLEH:

Muhammad Lattiifur Roofii

07.087

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH

KABUPATEN PONOROGO

2010

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hari/tanggal : juni 2010

Tema : Hipertensi

Penyuluh : Muhammad Lattiifur Roofii( Mahasiswa Akper Pemkab.Ponorogo)

Pokok bahasan :

1. Peningkatan pemahaman terhadap hipertensi

2. Tanda dan gejala Hipertensi

3. Cara pencegahan agar tidak terjadi hipertensi

4.Menjelaskan mana makanan yang boleh dikonsumsi untuk

mencegah penyakit hipertensi dan mana yang tidak

Sasaran : Warga Jenangan

Waktu : ±15 menit

Tujuan Umum : Setelah diberikan penyuluhan diharapkan lansia dapat memahami

arti dari hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, cara pencegahan

agar tidak terjadi hipertensi, dan Menjelaskan mana makanan yang

boleh di konsumsi untuk mencegah penyakit hipertensi dan mana

yang tidak.

Tujuan Khusus : Setelah diberikan penyuluhan diharapakan dapat:

1. Menyebutkan arti dari hipertensi.

2. Menyebutkan tanda dan gejala

3. Mengidentifikasi cara mencegah hipertensi

Materi : a. Pengertian hipertensi

b. Penyebab hipertensi

c. Tanda dan gejala hipertensi

d. Komplikasi hipertensi

e. Penatalaksanaan

f. Pencegahan hipertensi

g. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi

h. Makanan yang perlu dihindari

i. Cara membuat jus mentimun untuk penderita hipertensi

Metode : Ceramah dan tanya jawab

Media : Leaflet hypertensi

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

MATERI PENYULUHAN

1. DEFINISI HIPERTENSI

Hipertensi adalah ditetapkannya tekanan darah secara menetap dimana

tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan diastolnya di atas 90 mmHg.

(Bongkman, 2000: 216)

Hipertensi adalah tekanan darah darah persisten dimana tekanan

sistolnya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolnya > 90 mmHg.(Smelzen,

2002: 296)

Hipertensi adalah didefinisikan oleh (JHC) sebagai tekanan yang lebih

tinggi 140/90 mmHg dan diklasifikasikn sesuai derajat keparahannya,

mempunyai rentang dari tekanan darah normal, tinggi sampai hipertensi

maligman.(Doengoes, 1999: 39)

Menurut Departemen Kesehatan RI (1990) Hypertensi didefinisikan

sebagai suatu peninggian yang menetap daripada tekanan darah sistolik di atas

140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Peninggian tekanan darah

yang terus menerus yang merupakan gejala klinis karena hal tersebut dapat

menunjukkan keadaan seperti hypertensi heart disease arteriole nefrosclerosis.

2. PENYEBAB HIPERTENSI

Penyebab dari hipertensi dibagi menjadi 2 golongan :

a. Hipertensi Essensial / Hipertensi Primer

Terdapat sekitar 95% kasus hipertensi yang menyebabkan belum diketahui

secara pasti/idiopatik. Tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi

antara lain : genetik, usia, obesitas, konsumsi alkohol, merokok.

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

b. Hipertensi Sekunder / Hipertensi Renal

Terdapat sekitar 3 % kasus hipertensi, penyebab spesifikasinya telah

diketahui. Hipertensi vaskuler renal, hipertensi yang berhubungan dengan

kehamilan.

(Mansjoer, 1999: 548)

Penyebab hipertensi belum diketahui secara pasti namun para ahli

mengungkapkan ada 2 faktor yang memiliki terjadinya penyakit hipertensi.

a. Faktor yang tidak dapat dikontrol

- Keturunan : Jika dalam satu keluarga ada yang menderita hipertensi

maka anggota keluarga mempunyai resiko lebih besar untuk menderita

hipertensi

- Jenis kelamin: Pria pada umumnya lebih mudah terserang hipertensi

dibandingkan dengan wanita hal ini dapat disebabkan karena kaum pria

lebih banyak mempunyai factor pendorong seperti stres, kelelahan dan

makan tidak terkontrol,

- Umur : Pada umumnya hipertensi pada pria diatas 31 tahun, sedangkan

pada wanita terjadi setelah umur 45 tahun ( setelah masa menopause )

b. Faktor yang dapat dikontrol

Umumnya berkaitan dengan gaya hidup dan pola makan, antara lain :

1.Kegemukan

2.Kurang olah raga

3.Stress

4.Konsumsi kopi,Konsumsi alkohol dan merokok

5.Konsumsi garam yang berlebihan

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

3. TANDA DAN GEJALA

> Sakit kepala

> Pusing

> Lemas

> Rasa berat di tengkuk

> Cepat marah

> Sukar tidur

> Mata berkunang-kunang

> Mudah lelah

4. KOMPLIKASI

>.Penyakit jantung (gagal jantung)

>.Penyakit ginjal (gagal ginjal)

>.Penyakit otak (stroke)

5. PENATALAKSANAAN

a. Penatalaksanaan Keperawatan

- Diit rendah lemak

- Diit rendah garam dapur, soda, baring powder, natrium benzoat,

monosodium glutamat.

- Hindari makanan daging kambing, buah durian, minuman beralkohol

- Lakukan olahraga secara teratur

- Hentikan kebiasan merokok (minum kopi)

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

- Menjaga kestabilan BB tapi penderita hipertensi yang disertai kegemukan

- Menghindari stress dan gaya hidup yang lebih santai.

(Wijaya Kusuma, 2004: 11)

b. Penatalaksanaan Medis

- Pengobatan hipertensi sekunder lebih mengutamakan pengobatan causal

- Pengobatan hipertensi primer ditujukan untuk menurunkan tekanan darah

dengan harapan meperpanjang umur dan mengurangi timbulnya

komplikasi.

- Upaya menurunkan tekanan darah dilakukan dengan mengunakan obat

anti hipertensi selain dengan perubahan gaya hidup.

6. PENCEGAHAN AGAR TIDAK TERJADI KOMPLIKASI HIPERTENSI

a.Kontrol teratur

b.Minum obat teratur

c.Diit rendah garam dan lemak

7. MAKANAN YANG DI ANJURKAN UNTUK PENDERITA HIPERTENSI

a. Sayur-sayuran hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan melinjonya

b. Buah-buahan keculi buah durian

c. Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tuna

d.Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan

putih telurnya saja

e. Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak mengandung

lemak)

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

8. MAKANAN YANG PERLU DIHINDARI

a. Makanan yang diawetkan seperti makanan kaleng, mie instant, minuman

kaleng

b. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing

c. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin

9. PENGOBATAN TRADISIONAL YANG DAPAT DIBUAT DIRUMAH

dengan mengkonsumsi secara teratur jus:

a. Buah mentimun

b. Buah belimbing

c. Daun seledri

Sedangkan cara membuat obat tradisional seperti jus mentimun adalah

d. ½ kg buah mentimun dicuci bersih

e. Dikupas kulitnya kemudian diparut

f. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih

g. Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari

EVALUASI

Setelah dilakukan penyuluhan dengan metode ceramah dan Tanya jawab selama ± 15

menit masyarakat mengerti dan memahami tentang:

1. Pengertian hipertensi

2. Tanda dan gejala Hipertensi

3. Cara pencegahan agar tidak terjadi hipertensi

4. Menjelaskan mana makanan yang boleh dikonsumsi untuk mencegah penyakit

hipertensi dan mana yang tidak.