Satuan Acara Konseling Diare

8/17/2019 Satuan Acara Konseling Diare

1/9

SATUAN ACARA KONSELING (SAK)

DIARE

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Clinical Stu ! "

Oleh#

Ma$tina A$ie List!%ning$um

""&' ' ' ""*'+"

,ROGRAM STUDI ILMU KE,ERA-ATAN

.AKULTAS KEDOKTERAN

UNI/ERSITAS 0RA-I1A2A

'"+


2/9

A. Latar Belakang MasalahPada umumnya masalah penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang

berbasis lingkungan yang masih merupakan masalah kesehatan terbesar di

Indonesia baik dikarenakan masih buruknya kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik

maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, dan masihbanyak faktor penyebab munculnya penyakit diare tersebut.

Kebersihan lingkungan merupakan suatu yang sangat berpengaruh terhadap

kesehatan pada umumnya. Banyaknya penyakit-penyakit lingkungan yang

menyerang masyarakat karena kurang bersihnya lingkungan disekitar ataupun

kebiasaan yang buruk yang mencemari lingkungan tersebut. al ini dapat

menyebabkan penyakit yang diba!a oleh kotoran yang ada di lingkungan bebas

tersebut baik secara langsung ataupun tidak langsung yaitu melalui perantara.

Penyakit diare merupakan suatu penyakit yang telah dikenal se"ak "amanippocrates. #ampai saat ini, diare masih merupakan salah satu masalah

kesehatan utama masyarakat Indonesia$iare merupakan penyakit berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian

dan dapat menimbulkan letusan ke"adian luar biasa %KLB&. Penyebab utama

kematian pada diare adalah dehidrasi yaitu sebagai akibat hilangnya cairan dan

garam elektrolit pada tin"a diare.

B. 'u"uan(. 'u"uan )mum

#etelah dilakukan konseling selama *+ menit diharapkan Ibu )mi, mampu

memahami penyakit diare*. 'u"uan Khusus

#etelah dilakukan konseling selama *+ menit diharapkan Ibu )mimampu- memahami tentang pengertian diare- memahami tentang etiologi diare- memahami tentang tanda ge"ala diare- memahami tentang patofisiologi diare- memahami tentang pencegahan diare- memahami tentang pengobatan diare.

. encana Kegiatan(. Metode

Metode yang digunakan dalam konseling ini adalah ceramah dan tanya "a!ab.*. Media $an Alat Bantu

• Media Leaflet• Alat bantu -

/. 0aktu $an 'empat• ari1'anggal 2umat, (3 4ktober *+(5• 0aktu (+.++-(+.*+ 0IB• 'empat umah Bapak #umardi, $inoyo, Malang

5. Materi $an Pemateri• Pokok Bahasan Penyakit $iare


3/9


4/9

Taha3 Kegiatan Al%kasi -aktu Kegiatan ,e$a4at Kegiatan ,ese$ta Me iaPendahuluan- #alam- Perkenalan- 'u"uan- Kontrak

0aktu

6 menit (. #alam pembuka*. Memperkenalkan diri/. Men"elaskan maksud dan tu"uan

dilakukannya konseling5. Melakukan kontrak !aktu6. Menyebutkan materi konseling yang akan

diberikan7. Pretest %secara lisan&

(. Menyambut salam

dan mendengarkan

aktif

*. Men"a!ab

pertanyaan

Komunikasi

dengan pasien

Pen"elasan

Materi

(+ menit (. Menyampaikan materi konseling − Pengertian diare− Penyebab diare− 'anda dan ge"ala penyakit diare− Pencegahan penyakit diare− Pengobatan diare

Mendengarkan aktif dan

memperhatikan apa

yang disampaikan oleh

pera!at.

Leaflet

Penutup- 89aluasi- 'anya 2a!ab- Kesimpulan- #alam

6 menit (. Melakukan tanya "a!ab %post test& dengan

peserta secara lisan*. Menyimpulkan materi yang telah

disampaikan./. Mengucapkan terimakasih5. #alam penutup

(. Men"a!ab

pertanyaan*. Bertanya bila ada

materi yang belum

dipahami

- Leaflet- Komunikasi

dengan pasien


5/9

8. 89aluasi

(. #truktur • Kontrak !aktu sudah dilaksanakan sesuai dengan hasil

kesepakatan antara pera!at dengan keluraga bapak #umardi.• Media yang sudah disiapkan yaitu leaflet*. Proses

#truktur acaranya ber"alan secara urut dan baik sehingga

memenuhi target yang diharapkan• Media dapat digunakan dengan baik $ilakukan dengan menggunakan pertanyaan pada pre dan post

test(& #ebutkan pengertian penyakit diare*& #ebutkan penyebab penyakit diare/& #ebutkan tanda dan ge"ala penyakit diare5& #ebutkan pecegahan penyakit diare6& #ebutkan pengobatan penyakit diare

/. asil• :+; Ibu )mi mampu memahami tentang definisi penyakit diare•


6/9

Menurut 0 4 %*++5& secara klinis diare didefinisikan sebagai

bertambahnya buang air besar lebih dari biasanya1lebih dari tiga kali sehari,

disertai dengan perubahan konsisten tin"a %men"adi cair& dengan atau tanpa

darah. #ecara klinik dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten. #edangkan menurut $epkes I %*++6&,

diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk

dan konsistensi dari tin"a, yang lembek sampai cair dan bertambahnya

frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari .

B. Klasifikasi $iare

$epartemen Kesehatan I %*+++&, mengklasifikasikan diare men"adi 5 yaitu

(& $iare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari empat belas hari

%umumnya kurang dari tu"uh hari&,*& $isentri> yaitu diare yang disertai darah dalam tin"anya,/& $iare persisten> yaitu diare yang berlangsung lebih dari empat belas hari

secara terus menerus,5& $iare dengan masalah lain> anak yang menderita diare %diare akut dan

persisten& mungkin "uga disertai penyakit lain seperti demam, gangguan

gi?i atau penyakit lainnya.

. Penyebab $iare

#ecara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam golongan enam

besar, tetapi yang sering ditemukan di lapangan adalah diare yang

disebabkan infeksi dan keracunan. Penyebab diare secara lengkap adalah

sebagai berikut

(& Infeksi yang dapat disebabkana Bakteri, misal #higella, #almonela, 8. oli, golongan 9ibrio, bacillus

cereus, lostridium perfringens, #taphyiccoccus aureus,

ampylobacter dan aeromonas>b @irus misal ota9irus, or!alk dan nor!alk like agen dan

adeno9irus>c Parasit, misal cacing perut, Ascaris, 'richiuris, #trongyloides,

Blastsistis huminis, proto?oa, 8ntamoeba histolitica, iardia labila,

Belantudium coli dan rypto>*& Alergi,/& Malabsorbsi,5& Keracunan yang dapat disebabkan>

a Keracunan bahan kimia!ib Keracunan oleh bahan yang dikandung dan diproduksi "asat renik,

ikan, buah-buahan dan sayur-sayuran,


7/9

6& Imunodefisiensi dan sebab-sebab lain %0idaya, *++5&.

Beberapa perilaku yang dapat meningkatkan risiko ter"adinya diare pada

balita, yaitu %$epkes I, *++3&

(. 'idak memberikan A#I secara penuh 5-7 bulan pertama pada kehidupan.Pada balita yang tidak diberi A#I resiko menderita diare lebih besar

daripada balita yang diberi A#I penuh, dan kemungkinan menderita

dehidrasi berat lebih besar.*. Menggunakan botol susu, penggunaan botol memudahkan pencemaran

oleh kuman karena botol susah dibersihkan. Penggunaan botol yang tidak

bersih atau sudah dipakai selama ber"am-"am dibiarkan dilingkungan

yang panas, sering menyebabkan infeksi usus yang parah karena botol

dapat tercemar oleh kuman-kuman1bakteri penyebab diare. #ehinggabalita yang menggunakan botol beresiko terinfeksi diare

/. Menyimpan makanan masak pada suhu kamar yang tidak ditutupi, bila

makanan disimpan beberapa "am pada suhu kamar, makanan akan

tercermar dan kuman akan berkembang biak.5. Menggunakan air minum yang tercemar.6. 'idak mencuci tangan sesudah buang air besar dan sesudah membuang

tin"a anak atau sebelum makan dan menyuapi anak7. 'idak membuang tin"a dengan benar, seringnya beranggapan bah!a tin"a

tidak berbahaya, padahal sesungguhnya mengandung 9irus atau bakteri

dalam "umlah besar. #elain itu tin"a binatang "uga dapat menyebabkan

infeksi pada manusia.

$iare dapat mengakibatkan

(& Kehilangan air dan elektrolit serta gangguan asam basa yang

menyebabkan dehidrasi, dan asidosis metabolik dan hipokalemia,.*& angguan sirkulasi darah dapat berupa ren"atan hipo9olemik atau

praren"atan sebagai akibat diare dengan atau tanpa disertai dengan

muntah, perfusi "aringan berkurang sehingga hipoksia dan

asidosismetabolik bertambah berat, kesadaran menurun dan bila tak

cepat diobati penderita dapat meninggal./& angguan gi?i yang ter"adi akibat keluarnya cairan berlebihan karena

diare dan muntah %#oegi"anto, *++*&.

$. 'anda dan e"ala $iaree"ala diare atau mencret adalah tin"a yang encer dengan frekuensi

empat kali atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai muntah, badan

lesu atau lemah, panas, tidak nafsu makan, darah dan lendir dalam kotoran,


8/9

rasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan

oleh infeksi 9irus. Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah,

tin"a berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan. #elain itu,

dapat pula mengalami sakit perut dan ke"ang perut, serta ge"ala-ge"ala lainseperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau ke"ang, dan sakit kepala.

angguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tin"a

mengandung darah atau demam tinggi %Amiruddin, *++3&.Menurut gastisyah %*++6& ge"ala diare yang sering ditemukan mula-mula

pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang,

tin"a mungkin disertai lendir atau darah, ge"ala muntah dapat timbul sebelum

dan sesudah diare. Bila penderita banyak kehilangan cairan dan elektrolit,

ge"ala dehidrasi mulai nampak, yaitu berat badan menurun, turgor berkurang, mata dan ubun-ubun besar men"adi cekung, selaput lendir bibir

dan mulut serta kulit tampak kering.

8. Pencegahan Penyakit $iare(. Pencegahan Primer

Pencegahan primer penyakit diare dapat ditu"ukan pada faktor

penyebab, lingkungan dan faktor pe"amu. )ntuk faktor penyebab

dilakukan berbagai upaya agar mikroorganisme penyebab diare

dihilangkan. Peningkatan air bersih dan sanitasi lingkungan, perbaikan

lingkungan biologis dilakukan untuk memodifikasi lingkungan. )ntuk

meningkatkan daya tahan tubuh dari pe"amu maka dapat dilakukan

peningkatan status gi?i dan pemberian imunisasi.*. Pencegahan #ekunder

Pencegahan tingkat kedua ini ditu"ukan kepada anak yang telah

menderita diare atau yang terancam akan menderita yaitu dengan

menentukan diagnosa dini dan pengobatan yang cepat dan tepat, serta

untuk mencegah ter"adinya akibat samping dan komplikasi. Prinsip

pengobatan diare adalah mencegah dehidrasi dengan pemberian oralit

%rehidrasi& dan mengatasi penyebab diare. Pengobatan yang diberikan

harus disesuaikan dengan klinis pasien./. Pencegahan 'ersier

Pencegahan tingkat ketiga adalah penderita diare "angan sampai

mengalami kecatatan dan kematian akibat dehidrasi. 2adi pada tahap ini

penderita diare diusahakan pengembalian fungsi fisik, psikologis

semaksimal mungkin. Pada tingkat ini "uga dilakukan usaha rehabilitasi

untuk mencegah ter"adinya akibat samping dari penyakit diare. )saha


9/9

yang dapat dilakukan yaitu dengan terus mengkonsumsi makanan

bergi?i dan men"aga keseimbangan cairan. Anak yang menderita diare

selain diperhatikan kebutuhan fisik "uga kebutuhan psikologis harus

dipenuhi dan kebutuhan sosial dalam berinteraksi atau bermain dalampergaulan dengan teman sepermainan dan tetap memberikan

kesempatan dan memberikan dukungan secara mental kepada anak.

=. Penatalaksanaan(. 'erapi A 'erapi di rumah untuk mencegahdehidrasi dan malnutrisi

Anak-anak tanpa tanda-tanda dehidrasi memerlukan tambahan cairan

dan garam untuk mengganti kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare.

2ika ini tidak diberikan, tanda-tanda dehidrasi dapat ter"adi.*. 'erapi B 'erapi rehidrasi oral untuk anak-anak dehidrasi ringan-sedang

2ika berat badan anak diketahui maka hal ini harus digunakan untuk

menentukan "umlah larutan yang tepat. 2umlah larutan ditentukan dari

berat badan %kg& dikalikan 36 ml. 2ika berat badan anak tidak diketahui

maka penentuan "umlah cairan ditentukan berdasarkan usia anak./. 'erapi untuk pasien dengan dehidrasi berat

Pengobatan bagi anak-anak dengan dehidrasi berat adalah rehidrasi

intra9ena cepat, mengikuti encana 'erapi . 2ika mungkin, anak harus

dira!at di rumah sakit.

Satuan Acara Konseling Diare

Documents

Transcript of Satuan Acara Konseling Diare