SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN ...rb.batan.go.id/repo/02sdm/01draft.pdfRencana kerja...

23
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan pembinaan pegawai negeri sipil berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karir yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja, perlu dilakukan penilaian sasaran kerja pegawai negeri sipil; b. c. bahwa dalam rangka penilaian sasaran kerja Pegawai Negeri Sipil diperlukan pedoman penyusunan dan penilaian sasaran kerja Pegawai Negeri Sipil; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional tentang Pedoman Penyusunan dan Penilaian Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil Badan Tenaga Nuklir Nasional . Mengingat : 1. 2. 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676); Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai

Transcript of SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN ...rb.batan.go.id/repo/02sdm/01draft.pdfRencana kerja...

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    NOMOR :

    TENTANG

    PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENILAIAN

    SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

    BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

    Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan pembinaan pegawai negeri sipil berdasarkan

    sistem prestasi kerja dan sistem karir yang dititik beratkan pada sistem

    prestasi kerja, perlu dilakukan penilaian sasaran kerja pegawai negeri

    sipil;

    b.

    c.

    bahwa dalam rangka penilaian sasaran kerja Pegawai Negeri Sipil

    diperlukan pedoman penyusunan dan penilaian sasaran kerja Pegawai

    Negeri Sipil;

    bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a

    dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir

    Nasional tentang Pedoman Penyusunan dan Penilaian Sasaran Kerja

    Pegawai Negeri Sipil Badan Tenaga Nuklir Nasional.

    Mengingat : 1.

    2.

    3.

    Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

    Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor

    55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041),

    sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 43 Tahun

    1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890)

    Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676);

    Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    2

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    13.

    14.

    15.

    Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

    74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135) ;

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 tentang

    Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

    Indonesia tahun 2011 nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 5258);

    Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 2001 tentang Pendirian Sekolah

    Tinggi Teknologi Nuklir;

    Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,

    Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

    Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah

    terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005;

    Keputusan Presiden Nomor 16/M Tahun 2007;

    Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang Organisasi dan

    Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir;

    Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan

    Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional;

    Peraturan Kepala BATAN Nomor 393/KA/XI/2005 tentang Tata Kerja Balai

    Elektromekanik;

    Peraturan Kepala BATAN Nomor 394/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan

    Tata Kerja Balai Instrumentasi dan Elektromekanik;

    Peraturan Kepala BATAN Nomor 395/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan

    Tata Kerja Unit Pemantauan Data Tapak dan Lingkungan Pembangkit

    Listrik Tenaga Nuklir;

    Peraturan Kepala BATAN Nomor 396/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan

    Tata Kerja Balai Iradiasi, Elektromekanik dan Instrumentasi;

    Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 101/KA/VI/2007

    tentang Pedoman Manajemen Penelitian, Pengembangan, Perekayasaan,

    Diseminasi, dan Penguatan Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan

    Teknologi Nuklir;

    Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 093/KA/IV/2009

    tentang Petunjuk Pelaksanaan Manajemen Penelitian, Pengembangan,

    Perekayasaan, Diseminasi, dan Penguatan Kelembagaan Ilmu

    Pengetahuan dan Teknologi Nuklir;

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    316.

    17.

    18.

    19.

    20.

    Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 013/KA/I/2010

    tentang Rencana Strategis Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2010 -

    2014;

    Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 211/KA/XII/2010

    tentang Pedoman Penyusunan, Pelaksanaan, Pelaporan, Pengawasan

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Tenaga Nuklir Nasional;

    Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 212/KA/XII/2010

    tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka

    Kreditnya;

    Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 108/KA/V/2011

    tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun 2010 – 2014 di Badan

    Tenaga Nuklir Nasional ;

    Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 132/KA/VI/2011

    tentang Perubahan Atas Lampiran Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir

    Nasional Nomor 013/KA/I/2010 tentang Rencana Strategis Badan Tenaga

    Nuklir Nasional Tahun 2010 - 2014;

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG PEDOMAN

    PENYUSUNAN DAN PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

    BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    Pasal 1

    Pedoman Penyusunan dan Penilaian Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil (SKP)

    Badan Tenaga Nuklir Nasional sebagaimana tersebut dalam Lampiran,

    merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

    Pasal 2

    Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    4Ditetapkan di Jakarta

    pada tanggal

    KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

    -ttd-

    HUDI HASTOWO

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    - 1 -LAMPIRAN PERATURANKEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONALNOMOR : TANGGAL :

    PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

    BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    I. PENDAHULUAN

    A. UMUM

    1. Berdasarkan Pasal 12 ayat (2) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang

    Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok

    Kepegawaian, dinyatakan bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas

    pemerintahan dan pembangunan diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang profesional,

    bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan

    sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.

    Selanjutnya, pasal 20 dinyatakan bahwa untuk menjamin obyektivitas dalam

    mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat diadakan

    penilaian prestasi kerja.

    2. Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dititikberatkan pada pengukuran

    sasaran kerja pegawai (SKP) atau tingkat capaian hasil kerja (output) yang telah

    direncanakan dan disepakati antara Pejabat Penilai dengan Pegawai Negeri Sipil yang

    dinilai sebagai kontrak kerja.

    3. Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil diarahkan sebagai pengendali

    perilaku kerja produktif yang disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yang disepakati

    dan bukan penilaian atas kepribadian seseorang Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan

    jabatan pegawai yang bersangkutan.

    4. Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan untuk mengevaluasi

    kinerja individu Pegawai Negeri Sipil, yang dapat memberi petunjuk bagi pejabat yang

    berwenang dalam rangka mengevaluasi kinerja unit kerja dan kinerja organisasi. Hasil

    penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    2pertimbangan penetapan keputusan kebijakan pengelolaan karier Pegawai Negeri

    Sipil, yang berkaitan dengan bidang:

    a. Pekerjaan

    Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar

    pertimbangan dalam kebijakan perencanaan kuantitas dan kualitas sumber daya

    manusia Pegawai Negeri Sipil, serta kegiatan perancangan pekerjaan Pegawai

    Negeri Sipil dalam organisasi (job design).

    b. Pengangkatan dan Penempatan

    Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar

    pertimbangan dalam proses pengangkatan dan penempatan Pegawai Negeri Sipil

    dalam jabatan, sesuai dengan kompetensi dan prestasi.

    c. Pengembangan

    Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar

    pertimbangan pengembangan karier dan pengembangan kemampuan serta

    keterampilan Pegawai Negeri Sipil yang berkaitan dengan pola karier dan program

    pendidikan dan pelatihan organisasi.

    d. Penghargaan

    Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar

    pertimbangan pemberian penghargaan dengan berbasis prestasi kerja seperti

    kenaikan pangkat, kenaikan gaji atau tunjangan prestasi kerja, promosi atau

    kompensasi lainnya.

    4. Untuk mencapai obyektivitas penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil, diperlukan

    parameter penilaian sebagai ukuran dan standar penilaian hasil kerja yang nyata dan

    terukur dari tingkat capaian Sasaran Kerja Pegawai. Oleh karena itu, penilaian

    prestasi kerja secara sistemik merupakan gabungan antara penetapan Sasaran Kerja

    Pegawai dengan penilaian proses pelaksanaan pekerjaan yang tercermin dalam

    perilaku kerja produktif, yang hasilnya direkomendasikan sebagai dasar pertimbangan

    tindakan pembinaan dan pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.

    B. TUJUAN

    Pedoman penyusunan dan penilaian Sasaran Kerja Pegawai digunakan sebagai petunjuk

    bagi setiap Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Penilai dalam menyusun Sasaran Kerja

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    3Pegawai sesuai dengan tugas jabatan agar Pejabat Penilai dapat menilai capaian Sasaran

    Kerja Pegawai.

    C. PENGERTIAN

    1. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam

    Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian,

    sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999.

    2. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,

    wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi

    pemerintah.

    3. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan

    target yang akan dicapai oleh seorang pegawai, yang disusun dan disepakati bersama

    antara pegawai dengan atasan pegawai.

    4. Perilaku kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan

    Pegawai Negeri Sipil atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    5. Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap Pegawai Negeri Sipil

    pada suatu satuan organisasi sesuai dengan SKP dan perilaku kerja.

    6. Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap pelaksanaan tugas

    jabatan.

    7. Capaian SKP adalah hasil akhir kegiatan yang diperoleh seorang Pegawai Negeri

    Sipil.

    8. Rencana kerja tahunan adalah rencana yang memuat kegiatan tahunan dan target

    yang akan dicapai sebagai penjabaran sasaran dan program yang telah ditetapkan

    oleh instansi pemerintah.

    9. Pejabat Penilai adalah atasan langsung Pegawai Negeri Sipil yang dinilai, dengan

    ketentuan paling rendah pejabat eselon IV, atau pejabat lain yang ditentukan.

    10. Atasan pejabat penilai adalah atasan langsung pejabat penilai.

    II. TATA CARA PENYUSUNAN SKP

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    4Dalam sistem penilaian prestasi kerja, setiap Pegawai Negeri Sipil wajib menyusun SKP

    sebagai rancangan pelaksanaan kegiatan tugas jabatan, sesuai dengan rincian tugas,

    tanggung jawab dan wewenang, yang secara umum telah ditetapkan dalam struktur dan

    tata kerja organsasi. SKP disusun dan ditetapkan sebagai rencana operasional pelaksanaan

    kegiatan tugas jabatan, dengan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana

    Kerja (Renja) tahunan organisasi, yang berisikan tentang kegiatan yang akan dilakukan,

    hasil yang akan dicapai, jumlah keluaran yang akan dihasilkan, dan waktu yang dibutuhkan.

    Setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dilaksanakan harus ditetapkan :

    1. sasaran kerja yang akan dicapai sebagai indikator keberhasilan

    kerja,

    2. bobot sesuai dengan tingkat kesulitan dan tingkat prioritas

    pekerjaan,

    3. serta target sebagai hasil kerja (output) yang harus

    diwujudkan, dengan mempertimbangkan aspek kuantitas, kualitas, waktu dan biaya.

    A. UNSUR-UNSUR SKP

    1. Kegiatan Tugas Jabatan

    Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 jo Undang-Undang Nomor 43

    Tahun 1999 jabatan terdiri dari jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu, dan

    jabatan fungsional umum.

    Setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus didasarkan pada rincian

    tugas, tanggung jawab dan wewenang jabatan, yang secara umum telah ditetapkan

    dalam struktur dan tata kerja organisasi. Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan

    harus mengacu pada rencana kerja tahunan organisasi, sebagai implementasi

    kebijakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah

    ditetapkan dan harus berorientasi pada hasil secara nyata dan terukur.

    a. Tingkat Eselon I

    Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada rencana

    strategis (Renstra) dan rencana kerja (Renja) tahunan organisasi, dijabarkan

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    5sesuai dengan uraian tugas jabatan, menjadi sasaran kerja unit eselon I yang

    dioperasionalkan menjadi SKP pejabat eselon I, sebagai implementasi kebijakan

    untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

    b. Tingkat Eselon II

    Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada rencana kerja

    tahunan unit eselon I, dijabarkan sesuai dengan uraian tugas jabatan, menjadi

    sasaran kerja unit eselon II yang dioperasionalkan menjadi SKP pejabat eselon II,

    dalam rangka mencapai sasaran kerja eselon I.

    c. Tingkat Eselon III

    Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada rencana kerja

    tahunan unit eselon II, dijabarkan sesuai dengan uraian tugas jabatan, menjadi

    sasaran kerja unit eselon III yang dioperasionalkan menjadi SKP pejabat eselon

    III, dalam rangka mencapai sasaran kerja eselon II.

    d. Tingkat Eselon IV

    Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada rencana kerja

    tahunan unit eselon III atau eselon II atasan langsung, dijabarkan sesuai dengan

    uraian tugas jabatan, menjadi sasaran kerja unit eselon IV yang dioperasionalkan

    menjadi SKP pejabat eselon IV, dalam rangka mencapai sasaran kerja eselon III

    atau eselon II atasan langsung.

    e. Tingkat Jabatan Fungsional Tertentu

    Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada rencana kerja

    tahunan unit kerja eselon yang membawahkan, dijabarkan sesuai dengan uraian

    tugas jabatan, menjadi SKP Pejabat Fungsional Tertentu, dalam rangka mencapai

    sasaran kerja eselon yang membawahkan.

    Setiap PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu diharuskan untuk

    mengumpulkan angka kredit setiap tahun sesuai dengan ketentuan.

    f. Tingkat Jabatan Fungsional Umum

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    6Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada rencana kerja

    tahunan unit eselon IV, dijabarkan sesuai dengan uraian tugas jabatan, menjadi

    SKP Pejabat Fungsional Umum, dalam rangka mencapai sasaran kerja eselon IV.

    2. Target

    Setiap pelaksanaan tugas jabatan harus ditetapkan target yang akan diwujudkan

    secara jelas, sebagai ukuran penilaian prestasi kerja. Target merupakan jumlah

    beban kerja yang akan dicapai oleh setiap PNS dalam kurun waktu tertentu. Target

    bukan merupakan standar prestasi kerja yang ideal, bukan merupakan ukuran

    minimal atau maksimal, tetapi merupakan ukuran atau tolok ukur prestasi kerja yang

    realistis tetapi penuh tantangan. Oleh karena itu, dalam menetapkan target prestasi

    kerja harus mempertimbangkan 4 (empat) aspek yaitu:

    a. Aspek Kuantitas (target output)

    Dalam menentukan target kuantitas/output (TO) dapat berupa dokumen,

    dokumen teknis, konsep, naskah, surat keputusan, laporan, varietas, paten,

    prototipe, paket teknologi, publikasi ilmiah, dan sebagainya.

    Contoh 1

    Penetapan Target Kuantitas/output yang akan diwujudkan untuk setiap kegiatan

    tugas jabatan bagi jabatan struktural/fungsional umum.

    FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

    NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI1 NAMA 1 NAMA Ir. Agoes Soejoedi2 NIP 2 NIP3 PANGKAT/GOL 3 PANGKAT/GOL4 JABATAN Kepala PRSG 4 JABATAN Kepala Bagian Tata Usaha5 UNIT KERJA 5 UNIT KERJANO III. KEGIATAN TUGAS JABATAN

    (diambil dari IJ/ABK)

    ANGKA

    KREDIT

    TARGETKUANTITA

    TIF

    OUTPUT

    KUALITA

    TIF

    MUTU

    WAKTU BIAYA

    1 2 3 4 5 6 71 Merencanakan kebutuhan anggaran 12

    dokumen

    100 12 bulan

    2 Merencanakan analisis kebutuhan 108 surat 100 6 bulan

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    7penetapan formasi

    3 Merumuskan rancangan peraturan

    perundang-undangan

    14 naskah 100 12 bulan

    4 Menetapkan pertimbangan teknis kenaikan

    pangkat PNS

    1000 SK 100 6 bulan

    5 Mengelola dokumen kepegawaian 1000 SK 100 6 bulan6 Menyelesaikan permasalahan kepegawaian 500 surat 100 12 bulan

    ................, ........................

    Pejabat Penilai PNS yang dinilai

    ........................ ...................................

    NIP. NIP.

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    8Contoh 2

    Penetapan Target angka kredit yang akan diwujudkan untuk setiap kegiatan

    tugas jabatan bagi jabatan fungsional tertentu.

    FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

    NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI1 NAMA 1 NAMA2 NIP 2 NIP3 PANGKAT/GOL 3 PANGKAT/GOL4 JABATAN Kepala PATIR 4 JABATAN Pranata Nuklir Utama5 UNIT KERJA PATIR 5 UNIT KERJA PATIRNO IV. KEGIATAN TUGAS JABATAN

    (diambil dari IJ/ABK)

    ANGKA

    KREDIT

    TARGETKUANTITA

    TIF

    OUTPUT

    KUALITA

    TIF

    MUTU

    WAKTU BIAYA

    1 2 3 4 5 6 71 Memeriksa berkas usulan Kenaikan

    pangkat PNS (0,006/berkas

    6 1000

    berkas

    100 12 bulan

    ................, ........................

    Pejabat Penilai PNS yang dinilai

    ........................ ...................................

    NIP. NIP.

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    9

    FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

    NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI1 NAMA 1 NAMA2 NIP 2 NIP3 PANGKAT/GOL 3 PANGKAT/GOL4 JABATAN Kepala PTRKN 4 JABATAN Peneliti Utama5 UNIT KERJA PTRKN 5 UNIT KERJA PTRKNNO V. KEGIATAN TUGAS JABATAN ANGKA

    KREDIT

    TARGETKUANTITA

    TIF

    OUTPUT

    KUALITA

    TIF

    MUTU

    WAKTU BIAYA

    1 2 3 4 5 6 71 Memeriksa berkas usulan Kenaikan

    pangkat PNS (0,006/berkas

    6 1000

    berkas

    100 12 bulan

    ................, ........................

    Pejabat Penilai PNS yang dinilai

    ........................ ...................................

    NIP. NIP.

    b. Aspek Kualitas (target kualitas)

    Dalam menetapkan target kualitas (TK) harus memprediksi pada mutu hasil kerja

    yang terbaik, dalam hal ini nilai yang diberikan adalah 100 dengan sebutan Sangat

    Baik, misalnya target kualitas harus 100.

    c. Aspek Waktu (target waktu)

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    10Dalam menetapkan target waktu (TW) harus memperhitungkan berapa waktu

    yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya satu bulan,

    triwulan, caturwulan, semester, 1 (satu) tahun, dan lain-lain.

    d. Aspek Biaya (target biaya)

    Dalam menetapkan target biaya (TB) harus memperhitungkan jumlah biaya yang

    dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam 1 (satu) tahun, misalnya

    jutaan, ratusan juta, milyaran, dan lain-lain.

    A. TUGAS TAMBAHAN DAN KREATIVITAS

    Selain melakukan kegiatan tugas jabatan, apabila ada tugas tambahan terkait dengan

    jabatan dapat ditetapkan menjadi tugas tambahan. Tugas tambahan pada dasarnya

    merupakan kegiatan pendukung tugas yang oleh pimpinan dibebankan untuk

    dilaksanakan, sedang kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu

    yang baru yang bermanfaat bagi organisasi. Oleh karena tugas tambahan dan kreativitas

    sebagai kegiatan yang tidak atau belum direncanakan sebelumnya, tugas tersebut diberi

    bobot maksimal 20%, dengan rincian 10% untuk tugas tambahan dan 10% untuk tugas

    kreativitas.

    1. Penilaian tugas tambahan/unsur penunjang dilakukan dengan rumus :

    RO

    NTt = _____________ x 100 x 10%

    TO

    Keterangan :

    NTt : Nilai tugas tambahan/unsur penunjang

    RO : Realisasi output

    TO : Target output

    2. Penilaian kreativitas dilakukan dengan rumus:

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    11 RO

    NKr = _____________ x 10 x 10%

    TO

    Keterangan :

    NKr : Nilai kreativitas

    RO : Realisasi output

    TO : Target output

    B. PENETAPAN SKP

    Formulir SKP yang telah diisi dengan rencana pelaksanaan kegiatan tugas jabatan dan

    target, yang secara keseluruhan telah disepakati bersama antara PNS yang bersangkutan

    dengan atasan langsung sebagai pejabat penilai, harus ditandatangani sebagai penetapan

    kontrak kerja, yang selanjutnya pada akhir tahun digunakan sebagai ukuran penilaian

    prestasi kerja PNS yang bersangkutan, menggunakan formulir SKP dan formulir penilaian

    capaian SKP sebagaimana tersebut dalam lampiran 1 dan lampiran 2.

    III. PENILAIAN CAPAIAN SKP

    Penilaian capaian SKP diukur dengan membandingkan antara realisasi dengan target dari

    aspek kuantitas, kualitas, waktu, dan dapat disertai biaya, sebagai berikut:

    A.Penilaian capaian SKP diukur dari aspek kuantitas dilakukan dengan membandingkan

    antara realisasi output (RO) dengan target output (TO) dikalikan 100. Hasil dari

    penghitungan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi realisasi output dari target output

    yang direncanakan, menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau

    sebaliknya semakin rendah realisasi output dari target output yang direncanakan,

    menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk.

    Penghitungan capaian SKP berdasarkan aspek kuantitas, dengan rumus:

    Penilaian capaian Realisasi output (RO)

    SKP (aspek kuantitas) = _____________________ x 100

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    12 Target output (TO)

    14/14X100 = 100

    B. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek kualitas dilakukan dengan membandingkan

    antara realisasi kualitas (RK) dengan target kualitas (TK) dikalikan 100. Hasil

    penghitungan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi realisasi kualitas dari target

    kualitas yang direncanakan, menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin baik, atau

    sebaliknya semakin rendah realisasi kualitas dari target kualitas yang direncanakan,

    menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk.

    Penghitungan capaian SKP berdasarkan aspek kualitas, dengan rumus:

    Penilaian capaian Realisasi Kualitas (RK)

    SKP (Aspek Kualitas) = _____________________ x 100

    Target Kualitas (TK)

    85/100X100 = 85

    Pedoman untuk menetapkan tingkat atau sebutan kualitas output sebagai berikut:

    Nilai Sebutan Keterangan

    91 - 100 Sangat baik

    Hasil kerja sempurna tidak ada kesalahan, tidak

    ada revisi dan pelayanan diatas standar yang

    ditentukan, dan lain-lain

    76 - 90 Baik

    Hasil kerja mempunyai 1 atau 2 kesalahan kecil,

    tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan

    sesuai dengan standar yang telah ditentukan, dan

    lain-lain

    61 - 75 Cukup

    Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil,

    tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan

    cukup memenuhi standar yang telah ditentukan,

    dan lain-lain

    51 - 60 Kurang

    Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil, dan ada

    kesalahan besar, revisi dan pelayanan tidak cukup

    memenuhi standar yang telah ditentukan, dan

    lain-lain

    50 ke bawah Buruk

    Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan

    kecil, dan ada kesalahan besar, kurang

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    13memuaskan, revis, pelayanan dibawah standar

    yang telah ditentukan, dan lain-lain

    C. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek waktu dihitung dari nilai tertimbang (NT=1,76)

    dikalikan dengan Target Waktu (TW) dikurangi Realisasi Waktu (RW) dibagi Target Waktu

    (TW) dikalikan 100. Hasil penghitungan ini dapat diartikan bahwa semakin lama realisasi

    waktu yang dipergunakan dari target waktu yang direncanakan, menunjukkan tingkat

    prestasi kerja yang semakin buruk atau sebaliknya semakin cepat realisasi waktu dari

    target waktu yang direncanakan (maksimal efisiensi waktu sampai dengan 24%)

    menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau sangat baik.

    Penghitungan capaian SKP berdasarkan aspek waktu, dengan rumus:

    Penilaian capaian Nilai Tertimbang (NT) x Target Waktu (TW) - Realisasi Waktu (RW)

    SKP (Aspek Waktu) = _______________________________________________________ x 100

    Target Waktu (TW)

    Jika realisasi waktu 0 (nol), penghitungan capaian SKP menggunakan rumus:

    Penilaian capaian Nilai Tertimbang (NT) x Target Waktu (TW) - Realisasi Waktu (RW)

    SKP (Aspek Waktu) = _______________________________________________________ x n x 100

    Target Waktu (TW)

    n = nilai koefisien = 0

    ((1.76X12-12)/12)X100 = 76

    D. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek biaya dihitung dari nilai tertimbang (NT= 1,76)

    dikalikan dengan Target Biaya (TB) dikurangi Realisasi Biaya (RB) dibagi Target Biaya (TB)

    dikalikan 100. Hasil penghitungan ini dapat diartikan bahwa semakin besar realisasi biaya

    yang dipergunakan dari target biaya yang direncanakan, menunjukkan tingkat prestasi

    kerja yang semakin buruk atau sebaliknya semakin kecil realisasi biaya dari target biaya

    yang direncanakan (maksimal efisiensi biaya sampai dengan 24%), menunjukkan tingkat

    prestasi kerja yang semakin baik atau sangat baik.

    Penghitungan capaian SKP berdasarkan aspek biaya, dengan rumus:

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    14Penilaian capaian Nilai Tertimbang (NT) x Target Biaya (TB) - Realisasi Biaya (RB)

    SKP (Aspek Biaya) = _______________________________________________________ x 100

    Target Biaya (TB)

    Jika realisasi biaya 0 (nol), penghitungan capaian SKP menggunakan rumus:

    Penilaian capaian Nilai Tertimbang (NT) x Taget Biaya (TB) - Realisasi Biaya (RB)

    SKP (Aspek Biaya) = _______________________________________________________ x n x 100

    Target Biaya (TB)

    n = nilai koefisien = 0

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    15Contoh 1

    Penilaian SKP untuk jabatan Struktural/Fungsional Umum :

    PENILAIAN CAPAIAN SASARAN KERJA PNS

    Kepala Bagian Tata Usaha - PRSG

    Jangka waktu penilaian : ...Januari s.d. Desember .....

    NO KEGIATAN TUGAS

    JABATAN

    AK

    TARGET

    AK

    REALISASI

    HASIL

    PENGHI

    TUNGAN

    NILAI

    CAPAIAN

    SKPKUANTIT

    AS/

    OUTPUT

    KUALI

    TAS/

    MUTU

    WAK

    TU

    BIAYA KUANT

    ITAS/

    OUTPU

    T

    KUALI

    TAS/

    MUTU

    WAK

    TU

    BIAYA

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141

    TUGAS TAMBAHAN DAN

    KREATIVITAS/UNSUR

    PENUNJANG1 Menjadi Narasumber 1 1 1/1 x 10 x

    10%

    1

    2 1 1 1/1 x 10 x

    10%

    1

    NILAI CAPAIAN SKP

    ................., 31 Desember ....

    Pejabat Penilai,

    .........................

    NIP. .....

    PENILAIAN CAPAIAN SASARAN KERJA PNS

    Pranata Nuklir Utama - PATIR

    Jangka waktu penilaian : ...Januari s.d. Desember .....

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    16

    NO KEGIATAN TUGAS

    JABATAN

    AK

    TARGET

    AK

    REALISASI

    HASIL

    PENGHI

    TUNGAN

    NILAI

    CAPAIAN

    SKPKUANTIT

    AS/

    OUTPUT

    KUALI

    TAS/

    MUTU

    WAK

    TU

    BIAYA KUANT

    ITAS/

    OUTPU

    T

    KUALI

    TAS/

    MUTU

    WAK

    TU

    BIAYA

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 14 100 12 bln 14 100

    TUGAS TAMBAHAN DAN

    KREATIVITAS/UNSUR

    PENUNJANG1 Menjadi Narasumber 1 1 1/1 x 10 x

    10%

    1

    2 1 1 1/1 x 10 x

    10%

    1

    NILAI CAPAIAN SKP

    ................., 31 Desember ....

    Pejabat Penilai,

    .........................

    NIP. .....

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    17

    IV. STANDAR NILAI PRESTASI KERJA

    Nilai angka terhadap tingkat capaian SKP PNS dinyatakan dengan sebutan dan angka

    sebagai berikut :

    a. Sangat baik : 91 ke atas

    b. Baik : 76 – 90

    c. Cukup : 61 – 75

    d. Kurang : 51 - 60

    e. Buruk : 50 ke bawah

    V. ANAK LAMPIRAN

    1. Formulir SKP dan petunjuk pengisian

    2. Formulir penilaian SKP dan petunjuk pengisian

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    18Anak Lampiran 1

    FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

    NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI1 NAMA 1 NAMA2 NIP 2 NIP3 PANGKAT/GOL 3 PANGKAT/GOL4 JABATAN 4 JABATAN5 UNIT KERJA 5 UNIT KERJANO 2. KEGIATAN TUGAS JABATAN ANGKA

    KREDIT

    TARGETKUANTITA

    TIF

    OUTPUT

    KUALITA

    TIF

    MUTU

    WAKTU BIAYA

    1 2 3 4 5 6 7

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    ................, 1 Januari ........

    Pejabat Penilai PNS yang dinilai

    ........................ ...................................

    NIP. NIP.

    Anak Lampiran 2

    FORMULIR PENILAIAN CAPAIAN SASARAN KERJA PNS

    Jangka waktu penilaian : ...Januari s.d. Desember .....

  • BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    19

    NO KEGIATAN TUGAS

    JABATAN

    AK

    TARGET

    AK

    REALISASI

    PENGHI

    TUNGAN

    NILAI

    CAPAIAN

    SKPOUTPUT MUTU WAK

    TU

    BIAYA OUT

    PUT

    MUTU WAK

    TU

    BIAYA

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    TUGAS TAMBAHAN DAN

    KREATIVITAS/UNSUR

    PENUNJANG

    NILAI CAPAIAN SKP

    ................., 31 Desember.....

    Pejabat Penilai,

    .........................