Sasaran Dan Tujuan Retorika

14
SASARAN DAN TUJUAN RETORIKA DALAM PIDATO A. Pendahuluan Berbicara yang akan dapat meningkatkan kualitas eksistensi (keberadaan) di tengah-tengah orang lain, bukanlah sekadar berbicara, tetapi berbicara yang menar ik (atr aktif ), berni lai infor masi (inf ormat if), menghi bur (rekr eatif), dan  berpengaruh (persuasif). Dengan kata lain, manusia mesti berbicara berdasarkan seni berb icara yang dikena l deng an is til ah retorika. Retori ka adalah se ni  berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang sec ara lan gsung ber tat ap muka. Ole h kar ena itu , is til ah ret ori ka ser ing kal i disamakan dengan istilah pidato. Agar lebi h jelas maka dalam ulasan berikut ini akan didalami secara bersama beberapa pemahaman dasar tentang retorika. Retor ika adalah sebuah tekni k pembuj uk-rayu an secar a persu asi untuk men ghas ilk an buj uka n dengan mel alui kar akt er pembic ara, emosio nal ata u arg ume n (lo go). Pla to secara umum memberikan defenisi ter hadap ret ori ka sebaga i suatu seni manipu latif yang bersi fat trans aksion al dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui pidato, dan yang dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan dan  pengharapan mereka. Ini yang dikatakan Kenneth Burke (1969) sebag ai substansi dengan penggunaan media oral atau tertulis. Ret ori ka member ika n suatu kas us lewat bertutur (me nur ut kaum sof is yang terdiri dari Gorgias, Lysias, Phidias, Protagoras dan Socrates akhir abad ke 5 SM), yang mengaja rkan orang tentang keter ampil an berbicara dan menemu kan 1

Transcript of Sasaran Dan Tujuan Retorika

Page 1: Sasaran Dan Tujuan Retorika

7/16/2019 Sasaran Dan Tujuan Retorika

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-dan-tujuan-retorika 1/14

SASARAN DAN TUJUAN RETORIKA DALAM PIDATO

A. Pendahuluan

Berbicara yang akan dapat meningkatkan kualitas eksistensi (keberadaan)

di tengah-tengah orang lain, bukanlah sekadar berbicara, tetapi berbicara yang

menarik (atraktif), bernilai informasi (informatif), menghibur (rekreatif), dan

 berpengaruh (persuasif). Dengan kata lain, manusia mesti berbicara berdasarkan

seni berbicara yang dikenal dengan istilah retorika. Retorika adalah seni

 berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang

secara langsung bertatap muka. Oleh karena itu, istilah retorika seringkali

disamakan dengan istilah pidato. Agar lebih jelas maka dalam ulasan berikut ini

akan didalami secara bersama beberapa pemahaman dasar tentang retorika.

Retorika adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk 

menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional atau

argumen (logo). Plato secara umum memberikan defenisi terhadap retorika

sebagai suatu seni manipulatif yang bersifat transaksional dengan menggunakan

lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui pidato, dan

yang dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan dan

 pengharapan mereka. Ini yang dikatakan Kenneth Burke (1969) sebagai substansi

dengan penggunaan media oral atau tertulis.

Retorika memberikan suatu kasus lewat bertutur (menurut kaum sofis

yang terdiri dari Gorgias, Lysias, Phidias, Protagoras dan Socrates akhir abad ke 5

SM), yang mengajarkan orang tentang keterampilan berbicara dan menemukan

1

Page 2: Sasaran Dan Tujuan Retorika

7/16/2019 Sasaran Dan Tujuan Retorika

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-dan-tujuan-retorika 2/14

sarana persuasif yang objectif dari suatu kasus. Studi yang mempelajari

kesalahpahaman serta penemuan saran dan pengobatannya. Retorika juga

mengajarkan tindak dan usaha yang efektif dalam persiapan, penetaan dan

 penampilan tutur untuk membina saling pengertian dan kerjasama serta

kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam ajaran retorika Aristoteles, terdapat tiga teknis alat persuasi

(mempengaruhi) politik yaitu deliberatif, forensik dan demonstratif.  Retorika 

deliberatif  memfokuskan diri pada apa yang akan terjadi dikemudian bila

diterapkan sebuah kebijakan saat sekarang.  Retorika forensik lebih memfokuskan

 pada sifat yuridis dan berfokus pada apa yang terjadi pada masa lalu untuk 

menunjukkan bersalah atau tidak, pertanggungjawaban atau ganjaran.  Retorika 

demonstartif memfokuskan pada wacana memuji dengan tujuan memperkuat sifat

 baik atau sifat buruk seseorang, lembaga maupun gagasan.

B. Pengertian Retorika

Retorika atau dalam bahasa Inggris rhetoric bersumber dari perkataan

Latin rhetorica yang berarti ilmu bicara. Cleanth Brooks dan Robert Penn Warren

dalam bukunya, Modern Rhetoric, mendefinisikan retorika sebagi the art of using 

language effectively atau seni penggunaan bahasa secara efektif.1

1Kustadi Suhandang,  Retorika, Strategi, Teknik, dan Taktik Pidato, (Bandung : Nuansa,

2009), hlm. 5.

 

2

Page 3: Sasaran Dan Tujuan Retorika

7/16/2019 Sasaran Dan Tujuan Retorika

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-dan-tujuan-retorika 3/14

Kedua pengertian tersebut menunjukkan bahwa retorika mempunyai

 pengertian sempit: Mengenai bicara, dan pengertian luas: penggunaan bahasa,

 bisa lisan, dapat juga tulisan. Oleh karena itu, ada sementara orang yang

mengartikan retorika sebagai Public speaking atau pidato di depan umum, banyak 

 juga yang beranggapan bahwa retorika tidah hanya berarti pidato didepan umum,

tetapi juga termasuk seni menulis.

Kedua pengertian atau anggapan tersebut benar sebab kedua-duanya

 berkisar pada penggunaan bahasa. Misalnya ialah bagaimana menggunakan

 bahasa sebagai lambang komunikasi itu, apakah komunikasi tatap muka atau

komunikasi media.

Pada akhirnya, apabila ditinjau dari ilmu komunikasi, bahasa sebagai

lambang dalam proses komunikasi itu tidak berdiri sendiri, tetapi bertautan

dengan komponen-komponen komuniksi lainnya: komunikator yang

menggunakan bahasa itu, pesan yang dibawakan oleh bahasa itu, yang akan

meneruskan bahasa itu, komunikan yang dituju oleh bahasa itu, dan efek yang

diharapkan dari komunikan dengan menggunakan bahasa itu.2

Sebagai cikal bakal ilmu komunikasi, retorika mempunyai sejarah yang

 panjang. Para ahli berpendapat bahwa retorika sudah ada sejak manusia ada. Akan

tetapi, retorika sebagai seni bicara yang dipelajari dimulai pada abad ke 5 SM.

Ketika kaum Sofis di Yunani mengembara dari tempat yang satu ke tempat yang

lain untuk mengajarkan pengetahuan mengenai politik dan pemerintahan dengan

2 Ibid.,

3

Page 4: Sasaran Dan Tujuan Retorika

7/16/2019 Sasaran Dan Tujuan Retorika

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-dan-tujuan-retorika 4/14

 penekanan terutama pada kemampuan berpidato. Pemerintah, menurut kau Sofis,

harus berdasarkan suara terbanyak atau demokrasi sehingga perlu adanya usaha

membujuk rakyat demi kemenangan dalam pemilihan-pemilihan. Maka

 berkembanglah seni pidato yang membenarkan pemutarbalikan kenyataan demi

tercapainya tujuan. Yang penting khalayak bisa tertarik perhatiannya dan

terbujuk.

C. Sasaran dan Tujuan Retorika Pada Masa Klasik 

Kaum Sofis berpendapat bahwa manusia adalah “makhluk yang

 berpengetahuan dan berkemauan”. Manusia mempunyai penilaian sendiri

mengenai baik buruknya sesuatu, mempunyai nilai-nilai etikanya sendiri, karena

itu kebenaran suatu pendapat hanya dicapai apabila sesorang dapat memenangkan

 pendapatnya terhadap pendapat-pendapat orang-orang lain yang berbedap dengan

norma-normanya. Tidak mengherankan bila pada masa itu orang-orang melatih

diri untuk memperoleh kemahiran dalam berbicara sehingga inti pembicaraan

 beralih dari mencari kebenaran kepada mencari kemenangan.3

Tokoh aliran Sofisme ini adalah Georgias (480-370) yang dianggap

sebagai guru retorika yang pertama dalam sejarah manusia. Filsafat mazhab

Sofisme ini dicerminkan oleh Georgias yang menyatakan bahwa kebenaran suatu

 pendapat hanya dapat dibuktikan jika tercapai kemenangan dalam pembicaraan.

3Lathief Rousydiy,  Dasar-dasar Rhetorica Komunikasi dan dan Informasi, (Jakarta: Firma

Rimbow Medan, 1989), hlm. 77.

 

4

Page 5: Sasaran Dan Tujuan Retorika

7/16/2019 Sasaran Dan Tujuan Retorika

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-dan-tujuan-retorika 5/14

Pendapat Georgias ini berlawanan dengan pendapat Protagoras (500-432)

dan Socrates (469-399). Protagoras mengatakn bahwa kemhiran berbicara bukan

demi kemenangan, melainkan demi keindahan bahasa. Sedangkan bagi Socrates,

retorika adalah demi kebenaran dengan dialog sebagai tekniknya karena dengan

dialog kebenaran akan timbul dengan sendirinya.

Seorang yang sangat dipengaruhi oleh Socrates dan Georgias adalh

Isocrates yang yang pada tahun 392 SM mendirikan sekolah retorika dengan

menitikberatkan pendidikannya pada pidato-pidato politik. Filsafat Isocrates ialah

 bahwa hakikat pendidikan adalah kemampuan membentuk pendapat-pendapat

yang tepat mengenai masyarakat. Dengan sekolah itu, Isocrates selama 50 tahun

 berhasil mendidik murid-muridnya menjadi pemimpin yang baik.

Yang sama pendapatnya dengan Isocrates, yaitu bahwa retorika

memegang peranan penting bagi persiapan seseorang untuk menjadi pemimpin,

adalah Plato. Plato adalah murid Socrates. Namun menurrut Plato, retorika sangat

 penting sebagai metode pendidikan, sebagai sarana untuk mencapai kedudukan

dalam pemerintahan dan sebagai sarana untuk mempengaruhi rakyat. Plato

mengatakan bahwa retorika bertujuan memberikan kemampuan menggunakan

 bahasa yang sempurna dan merupakan jalan bagi seseorang untuk memperoleh

 pengetahuan yang luas dan dalam, terutama dalam bidang politik.

Betapa pentingnya retorika dapat dilihat dari peranan retorika dalam

demokrasi. Dalam hubungan ini terkenal seorang orator bernama Demosthenes

(384-322) yang pada zaman Yunani sangat termasyhur karena kegigihannya

5

Page 6: Sasaran Dan Tujuan Retorika

7/16/2019 Sasaran Dan Tujuan Retorika

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-dan-tujuan-retorika 6/14

mempertahankan kemerdekaan Athena dari ancaman Raja Philippus dari

Macedonia. Pada waktu itu telah menjadi anggapan umum bahwa di mana

terdapat system pemerintahan yang berkedaulatan rakyat, di situ harus ada

 pemimpin berkala dari rakyat dan oleh rakyat untuk memilih pemimpin-

 pemimpinnya. Di mana demokrasi menjadi system pemerintah, di situ dengan

sendirinya masyarakat memerlukan orang-orang yang mahir berbicara di depan

umum.

Demosthenes pada masa jayanya itu meningkatkan kebiasaan retorika

yang berlaku pada zamanya, dan lebih menekankan pada:4

1. Semangat yang berkobar-kobar.

2. Kecerdasaan pikiran

3. Kelainan dari yang lain.

Ada 61 naskah pidato Demosthenes yang sampai sekarang masih

tersimpan diantarnya yang terindah ialah naskah pidato yang bila diterjemahkan

ke dalam bahas Indonesia berjudul “Tentang Karangan Bunga”, Sebuah sambutan

terhadap pemujaan rakyat kepadanya ketika ia berhasi menyingkirkan lawannya,

Aischines.

Tokoh Retorika lain pada zaman Yunani itu adalah Aristoteles yang

sampai kini pendapatnya banyak dikutip. Berlainan dengan tokoh-tokoh lainnya

yang memandang retorika sebagai suatu seni, Aristoteles memasukannya sebagai

4Alo Liliweri, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1991), hlm. 3.

 

6

Page 7: Sasaran Dan Tujuan Retorika

7/16/2019 Sasaran Dan Tujuan Retorika

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-dan-tujuan-retorika 7/14

 bagian dari filsafat. Dalam bukunya, Retorika, Ia mengatakan, “Anda, Para

 penulis retorika, terutama menggelorakan emosi. Ini memang baik, tapi ucapan-

ucapan anda lalu tidak dapat dipertanggung jawabkan. Tujuan retorika yang

sebenarnya adalah membuktikan maksud pembicaraan atau menampakkan

 pembuktiannya. Ini terdapat pada logika. Retorika hanya menimbulkan perasaan

 pada suatu ketika kendatipun lebih efektif dari pada silogisme. Pernyataan yang

menjadi pokok bagi logika dan juga bagi retorika akan benar bila telah diuji oleh

dasar-dasar logika.”. demikan Aristoteles. Selanjutnya dia berkata keindahan

 bahasa hanya dipergunakan untuk empat hal yaitu yang bersifat:

1. Membenarkan ( corrective ),

2. Memerintah (instructive)

3. Mendorong (suggestive)

4. Mempertahankan (defensive)

Dalam membedakan bagian-bagian struktur pidato, Aristoteles hanya

membaginya menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Pendahuluan

2. Badan

3. Kesimpulan

Bagi Aristoteles, retorika adalah the art of persuasion lalu ia mengajarkan

 bahwa dalam retorika suatu uraian harus:

1. Singkat

2. Jelas

7

Page 8: Sasaran Dan Tujuan Retorika

7/16/2019 Sasaran Dan Tujuan Retorika

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-dan-tujuan-retorika 8/14

3. Meyakinkan

Di romawi yang mengembangkan retorika adalah Marcus Tulius Cicero

( 106-43 SM ) yang menjadi termasyhur karena suaranya dan bukunya yang

 berjudul antara lain de Oratore. Sebagai sorang yang orator yang ulung, Cicero

mempunyai suara yang berat mengalun pada suatu saat menggema, pada waktu

lain halus merayu, bahkan kadang-kadang pidatonya itu di sertai cucuran air mata.

Buku de Oratore yang telah di tulis nya terdiri dari 3 jilid. Jilid I

menguraikan pelajaran yang diperlukan oleh seorang orator, jilid II menjelaskan

hal pengaruh, dan jilid III menerangkan bentuk-bentuk pidato nya. Sebagai

seorang tokoh retorika Cicero meningkatkan kecakapan retorika menjadi suatu

ilmu berkenaan dengan sistematika dalam retorika, Cicero berpendapat bahwa

retorika mempunya 2 tujuan pokok yang bersifat:5

1. Suasio (anjuran)

2. Dissuasion (penolakan).

Paduan dari kedua sifat itu di jumpai terutama dalam pidato-pidato

 peradilan di muka senat Roma.

Pada saat itu tujuan pidato di muka pengadilan adalah untuk menyadarkan

 public tentang hal-hal yang menyangkut kepentingan rakyat, perundang-undangan

 Negara, dan keputusan yang akan di ambil. Hal ini, menurut Cicero, hanya dapat

di capai dengan menggunakan teknik  Dissuasio apabila terdapat kekeliruan atau

5Astrid S. Susanto, Filsafat Komunikasi  , (Bandung: Bina Cipta, 1984), hlm. 46.

 

8

Page 9: Sasaran Dan Tujuan Retorika

7/16/2019 Sasaran Dan Tujuan Retorika

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-dan-tujuan-retorika 9/14

 pelanggaran dalam hubungannya dengan undang-undang atau Suasio jika akan

mengajak masyarakat untuk mematuhi undang-undang dan keadilan.

Cicero mengajarkan bahwa dalam mempengaruhi pendengar-pendengar 

nya seorang arator harus meyakinkan mereka dengan mencerminkan kebenaran

dan kesusilaan. Dalam pelaksanaan nya, retorika meliputi:6

1. Investio

Ini berarti mencari bahan dan tema yang akan di bahas pada tahap ini

 bahan-bahan dan bukti-bukti harus di bahas secara singkatdengan

memperhatikan keharusan pembicara:

a. Membidik 

 b. Membangkitkan kepercayaan

c. Menggerakkan hati

2. Ordo Collocatio

Ini mengandung arti menyusun pidato yang meminta kecakapan si

 pembicara dalam memilih yang mana yang lebih penting, mana yang kurang

 penting. Penyusun pidato juga meminta perhatian terhadap:

a.  Exordium (pendahuluan)

 b.  Naratio (pemaparan)

c. Confirmatio (pembuktian)

d.  Reputatio (pertimbangan)

6Satria Sanjaya,  Retorika dari Masa ke Masa, (Semarang: Sinar Grafika Indah, 1995), hlm.

45.

9

Page 10: Sasaran Dan Tujuan Retorika

7/16/2019 Sasaran Dan Tujuan Retorika

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-dan-tujuan-retorika 10/14

e. Peroratio (penutup)

Demikianlah sasaran dan tujuan retorika di Romawi yang banyak 

 persamaan nya yang banyak persamaan nya dengan retorika di Yunani.

D. Sasaran dan Tujuan Retorika Pada Masa Modern

Setelah Perang Dunia II, pada waktu mana muncul Negara-negara

 berkembang yang menganut system demokrasi, retorika memegang peranan yang

lebih penting dari yang sudah-sudah. Karenanya banyak yang mempelajarinya.

Dan sesuai dengan perkembangan ilmu, retorika masa ini dikenal sebagai

 scientific rhetorics atau retorika ilmiah yang merupakan paduan antara ilmu

komunikasi dan ilmu jiwa. Hakikat retorika bahwa retorika adalah the art of 

 persuasion. Persuasion didefinisikan oleh Herbert W.Simons dalam bukunya,

 Persuasion Understanding, Practice and Analysis, sebagai “komunikasi manusia

yang direncanakan untuk mempengaruhi orang-orang lain dengan mengubah

kepercayaan, nilai, atau sikap mereka (human communication designed to

ingluence others by modifying their beliefs, value. Or attitudes)”. Jika seorang

 perampok memukul Anda, ini akan mengubah perilaku anda, tetapi tidak 

mengubah kepercayaan, nilai, dan sikap anda. Kepercayaan, nilai, dan sikap,

kesemuanya itu tersembunyi, gejala di dalam benak yang keberadaannya itu oleh

orang lain hanya bias diduga”. Demikian kata Simons.7

7Abdullah Hanafi,  Memahami Komunikasi Antar Manusia, (Surabaya: Usaha Nasional,

1984), hlm. 61.

 

10

Page 11: Sasaran Dan Tujuan Retorika

7/16/2019 Sasaran Dan Tujuan Retorika

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-dan-tujuan-retorika 11/14

Sikap sebagai suatu aspek psikis yang merupakan kecenderungan untuk 

melakukan tindakan tertentu dipengaruhi oleh kepercayaan dan nilai diri

sesorang. Sikap bersifat inwardly held, bersemi di dalam hati, tak tampak oleh

orang lain; baru diketahui orang lain apabila outwardly expressed , diekspresikan

secara verbal dalam bentuk pendapat (opinion) atau dinyatakan dalam bentuk 

 prilaku (behavior), kegiatan, atau tindakan secara jasmaniah. Mestinya, sikap

selaku kecendrungan seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan tertentu akan

sama dengan kata kata yang diucapkan. Dan harus sama dengan tindakan yang

dilakukan. Akan tetapi, kenyataannya tidak selalu demikian. Kenyataannya, kata

dan perbuatan tidak selalu sama dengan sikap, bahkan sering bertentangan.

Sesorang yang mengatakn bahwa ia Pancasilis belum tentu dalam lubuk hatinya

demikian. Seseorang yang tingkah lakunya terpuji, bukan tidak mungkin dalam

lubuk hatinya bersemi maksud yang buruk.

Dalam dunia politik yang kegiatannya memperjuangkan kekuasaan dalam

 pemerintahan untuk melaksanakan ideology, tidak jarang hanya diperlukan

 perubahan perilaku sejumlah orang untuk seketika saja, bukan perubahan sikap

yang asli. Sebagai contoh, pada zaman jayanya PKI pernah terjadi suatu peristiwa

 pada saat Pemilihan Umum 1955, yaitu sebuah desa di Jawa Barat yang mayoritas

 penduduknya menjadi salah satu partai agama, digarap dengan sangat berhasi.

Sehari sebelum Pemilu dilaksanakan, penduduk diintimidasi secara gelap agar 

 pada hari yang penting itu mereka mencoblos tanda gambar palu-arit. Orang

orang PKI berhasil mengubah perilaku penduduk untuk hari itu. Bahwa penduduk 

11

Page 12: Sasaran Dan Tujuan Retorika

7/16/2019 Sasaran Dan Tujuan Retorika

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-dan-tujuan-retorika 12/14

sesudah penusukan tanda gambar itu kembali ke sikap asli, tidak terlalu

dihiraukan. Karenanya, bagi PKI yang terpenting, khusus utnu hari itu, ialah

dapat mengumpulkan tanda gambar sebanyak banyaknya.

Efek persuasi bersumber pada perubahan sikap (attitude changes) yang

kemudian mengarah kepada perubahan-perubahan pendapat (opinion changes)

yang kemudian mengarah kepada perubahan-perubahan persepsi ( perception

changes), perubahan-perubahan efek (effect changes). Dengan rumusan lain yang

lebih singkat, perubahan sikap dapat dipandang sebagai konseptualisasi yang

mendasari setiap jenis perubahan yang dapat diamati.

Penelitian banyak dilakukan terhadap aspek-aspek kejiwaan karena,

sebagai akibat perubahan masyarakat yang disebabkan oleh kemajuan teknologi,

timbul berbagai sifat pada diri manusia, baik sebagai individual maupun dalam

hubungan social – dibandingkan dengan sebelum inovasi teknologi. Media surut

kabar, radio, televise, film, video tape recorde, dan lain-lain produk teknologi

mutakhir menimbulkan sifat-sifat tertentu pada khalayak.

Retorika masa ini tidak seperti pada zaman Demostnenes atau Cicero yang

terbatas pada sekumpulan orang yang berada di sebuah lapangan. Sekarang bias

meliputi seluruh negeri. Gaya orator pada rapat raksasa yang tertuju pada emosi

khalayak tidak sama dengan gaya orator yang menghadapi kamera televise atau

mikrofon radio siaran yang tertuju kepada rasio khalayak.

E. Kesimpulan

12

Page 13: Sasaran Dan Tujuan Retorika

7/16/2019 Sasaran Dan Tujuan Retorika

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-dan-tujuan-retorika 13/14

Retorika sebagai Public speaking atau pidato di depan umum, banyak juga

yang beranggapan bahwa retorika tidah hanya berarti pidato didepan umum, tetapi

 juga termasuk seni menulis.

Retorika adalah demi kebenaran dengan dialog sebagai tekniknya karena

dengan dialog kebenaran akan timbul dengan sendirinya.

Retorika masa modern dikenal sebagai  scientific rhetorics atau retorika

ilmiah yang merupakan paduan antara ilmu komunikasi dan ilmu jiwa. Hakikat

retorika bahwa retorika adalah the art of persuasion. Persuasion didefinisikan

oleh Herbert W.Simons dalam bukunya,  Persuasion Understanding, Practice and 

 Analysis, sebagai “komunikasi manusia yang direncanakan untuk mempengaruhi

orang-orang lain dengan mengubah kepercayaan, nilai, atau sikap mereka (human

communication designed to ingluence others by modifying their beliefs, value. Or 

attitudes)”.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

13

Page 14: Sasaran Dan Tujuan Retorika

7/16/2019 Sasaran Dan Tujuan Retorika

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-dan-tujuan-retorika 14/14

Hanafi, Abdullah.   Memahami Komunikasi Antar Manusia, Surabaya: Usaha

 Nasional, 1984.

Liliweri, Alo. Pengantar Ilmu Komunikasi, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1991.

Rousydiy, Lathief.  Dasar-dasar Rhetorica Komunikasi dan dan Informasi,Jakarta: Firma Rimbow Medan, 1989.

Sanjaya, Satria.  Retorika dari Masa ke Masa, Semarang: Sinar Grafika Indah,

1995.

Suhandang, Kustadi.  Retorika, Strategi, Teknik, dan Taktik Pidato, Bandung:

 Nuansa, 2009.

Susanto, Astrid S. Filsafat Komunikasi  , Bandung: Bina Cipta, 1984.

 

14