Saraf Kranial&Otonom

7
Saraf Kranial Pada minggu keempat perkembangan, nucleus- nukleus untuk 12 saraf cranial telah ada. Semua kecuali nervus olfaktorius (I) dan nervus optikus (II) berasal dari batang otak, dan dari saraf-saraf ini hanya nervus okulomotorius (III) yang berasal dari luar region otak belakang. Di otak belakang, pusat-pusat proliferasi di neuroepitel membentuk delapan segmen berbeda yang disebut rombomer. Rombomer-rombomer ini membentuk nucleus motorik untuk saraf cranial IV, V, VI, VII, IX, X, XI, dan XII. Pembentukan pola segmental ini tampaknya diarahkan oleh mesoderm yang berkumpul menjadi somitomer di bawah neuroepitel yang terletak di atasnya. Neuron motorik untuk nucleus kranialis terdapat di dalam batang otak, sedangkan ganglion sensorik terletak di luar otak. Karena itu, organisasi saraf- saraf cranial homolog dengan yang terjadi di saraf spinal, meskipun tidak semua saraf cranial mengandung serabut motorik dan sensorik. Ganglion sensorik saraf cranial berasal dari sel Krista nueralis dan plakoda ectoderm. Plakoda ectoderm mencakup plakoda nasalis, plakoda otika dan empat plakoda epibrankialis yang bermanifestasi

description

anatomi

Transcript of Saraf Kranial&Otonom

Page 1: Saraf Kranial&Otonom

Saraf Kranial

Pada minggu keempat perkembangan, nucleus-nukleus untuk 12 saraf

cranial telah ada. Semua kecuali nervus olfaktorius (I) dan nervus optikus (II)

berasal dari batang otak, dan dari saraf-saraf ini hanya nervus okulomotorius

(III) yang berasal dari luar region otak belakang. Di otak belakang, pusat-

pusat proliferasi di neuroepitel membentuk delapan segmen berbeda yang

disebut rombomer. Rombomer-rombomer ini membentuk nucleus motorik

untuk saraf cranial IV, V, VI, VII, IX, X, XI, dan XII. Pembentukan pola

segmental ini tampaknya diarahkan oleh mesoderm yang berkumpul menjadi

somitomer di bawah neuroepitel yang terletak di atasnya.

Neuron motorik untuk nucleus kranialis terdapat di dalam batang otak,

sedangkan ganglion sensorik terletak di luar otak. Karena itu, organisasi saraf-

saraf cranial homolog dengan yang terjadi di saraf spinal, meskipun tidak

semua saraf cranial mengandung serabut motorik dan sensorik.

Ganglion sensorik saraf cranial berasal dari sel Krista nueralis dan

plakoda ectoderm. Plakoda ectoderm mencakup plakoda nasalis, plakoda

otika dan empat plakoda epibrankialis yang bermanifestasi sebagai penebalan

ectoderm dorsal dari arkus faring. Plakoda epibrankialis ikut membentuk

ganglion untuk saraf-saraf arkus faring (V, VII, IX, dan X). Ganglion

parasimpatis (eferen viseralis) berasal dari sel Krista neuralis, dan serabut-

serabutnya dibawa oleh saraf kranial III, VII, IX, dan X.

Saraf trigeminus

Saraf trigeminal bergerak dari bagian anterior pons dimulai dengan

akar motoriknya yang berukuran kecil yang terdiri dari serabut-serabut saraf

yang mempersarafi otot mastikasi, dan akar sensorinya yang berukuran besar

merupakan sistem sensori utama bagi rongga mulut. Serabut sensorinya

berasal dari neuron-neuron yang terletak pada ganglion trigeminal. Serabut

eferen ganglion ini memasuki pons melalui akar sensori, sementara serabut

Page 2: Saraf Kranial&Otonom

aferen berasal Bagian luar ganglion ini, yaitu bagian oftalmik, maksilar, dan

mandibular.

Akar motorik akan bergabung dengan mandilubar ke luar dari formen

ovale dn bersatu menjadi satu rangkaian dengan divisi tersebut yang

kemudian akan berjalan ke arah ferifer. Saraf trigeminal mempunyai ikatan

kuat dengan batang otak.

Page 3: Saraf Kranial&Otonom

Sistem Saraf Otonom

Secara fungsional, sistem saraf otonom dapat dibagi menjadi dua

bagian: bagian simpatis di region toralumbal dan bagian parasimpatis di

region sefalik dan sacral.

a. Sistem Saraf Simpatis

Pada minggu kelima, sel-sel yang berasal dari Krista neuralis region

toraks bermigrasi di kedua sisi korda spinalis menuju regio tepat di belakang

aorta dorsalis. Di sini, sel-sel ini membentuk suatu rantai bilateral ganglion-

ganglion simpatis yang tersusun secara segmental dan saling dihubungkan

oleh serabut saraf longitudinal. Bersama-sama, mereka membentuk trunkus

simpatikus di kedua sisi kolumna vertebralis. Dari posisinya di toraks,

neuroblas bermigrasi kea rah regio servical dan lumbosakral, memperpanjang

trunkus simpatikus untuk mencapai panjang penuhnya. Meskipun pada

awalnya ganglion-ganglion tersusun secara segmental, tatanan ini kemudian

menjadi kabur, terutama di daerah servikal oleh penyatuan ganglion ini.

Beberapa neuroblas simpatis bermigrasi ke depan aorta untuk

membentuk ganglion preaorta, seperti ganglion seliakum dan ganglion

mesenterikum. Sel-sel simpatis lain bermigrasi ke jantung, paru, saluran

cerna, tempat sel-sel tersebut menghasilkan pleksus simpatis organ.

Page 4: Saraf Kranial&Otonom

Setelah trunkus simpatikus terbentuk, serabut-serabut saraf yang

berasal dari kolumna viseroeferen (kornu intermediate) segmen torakolumbal

(T1-L1,L2) korda spinalis menembus ganglion-ganglion trunkus. Sebagian

dari serabut saraf ini bersinaps setinggi trunkus simpatikus atau berjalan

melewati trunkus untuk ke ganglion preaorta atau ganglion kolateral. Serabut-

serabut ini dikenal sebagai serabut preganglion, memiliki selubung myelin,

dan merangsang sel ganglion simpatis. Sel-sel ini dengan berjalan dari saraf

spinal ke ganglion simpatis, membentuk ramus komunikasi alba. Karena

kolumna viseroeferen berjalan hanya dari segmen torakal pertama ke segmen

lumbal kedua atau ketiga, ramus alba hanya ditemukan setinggi segmen-

segmen ini.

Akson dari sel-sel ganglion simpatis, serabut postganglion, tidak

memiliki selubung myelin. Serabut-serabut ini berjalan ke level lain trunkus

simpatikus atau memanjang ke jantung, paru, dan saluran cerna. Serabut lain,

ramus komunikasi grisea, berjalan dari trunkus simpatikus ke saraf spinal dan

dari sini ke pembuluh darah perifer, rambut, dan kelenjar keringat. Ramus

komunikasi grisea ditemukan di semua tingkat korda spinalis.

Page 5: Saraf Kranial&Otonom

b. Sistem Saraf Parasimpatis

Neuron di batang otak dan regio sakral korda spinalis membentuk

serabut parasimpatis preganglion. Serabut dari nukelus di batang otak berjalan

melalui nervus okulomotorius (III), nervus fasialis (VII), nervus

glossofaringeus (IX), dan nervus vagus (X). Serabut postganglion berasal dari

neuron yang berasal dari sel Krista neuralis dan berjalan ke struktur yang

dipersarafinya