saraf

167
Kejang Metabolik Disusun oleh : Pande Putu Bagus Premana (08700022) I Wayan Mahendra (08700019) PEMBIMBING : Dr. UTOYO SUNARYO Sp.S FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA RSUD Dr. MOH. SALEH KOTA PROBOLINGGO

description

sfadfD

Transcript of saraf

Page 1: saraf

Kejang Metabolik

Disusun oleh :

Pande Putu Bagus Premana (08700022)

I Wayan Mahendra (08700019)

PEMBIMBING : Dr. UTOYO SUNARYO Sp.S

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

RSUD Dr. MOH. SALEH KOTA PROBOLINGGO

TAHUN AKADEMIK 2012-2013

Page 2: saraf

S.M.F ILMU PENYAKIT SARAF

FK UWKS/ RSUD DR. M SALEH PROBOLINGGO

Nama Dokter Muda :

- Pande Putu Bagus Premana

- I Wayan Mahendra

Dokter penguji/Pembimbing : Dr. Utoyo Sunaryo, Sp.S

DOKUMEN MEDIK UNTUK DOKTER MUDA

IDENTITAS PENDERITA

Nama pasien : Bpk.Marzuki

Jenis kelamin : laki-laki

Umur : 60 tahun

Alamat : Probolinggo

Agama : Islam

Status marital : Menikah

Pekerjaan : Pensiunan

Page 3: saraf

SUBJEKTIF (S)

DATA DASAR

AUTO/HETEROANAMNESA

Keluhan utama : Kejang

Riwayat penyakit sekarang :

Kejang mulai dari 2 hari yang lalu,dalam sehari kejang nya cuma 1 kali saja,lama kejang nya

sekitar 2 menit,muncul kejang nya secara tiba-tiba,pada saat kejang mulut mengeluarkan

busa,tangan dan kaki kaku saat kejang,dan terdapat luka lecet di kepala serta terdapat

demam tapi tidak tinggi(sumer-sumer) juga terdapat sakit kepala.

Riwayat penyakit dahulu

Pasien dahulu nya tidak pernah mengalami keluhan seperti ini,tidak ada riwayat

jatuh/trauma,riwayat hipertensi tidak ada,tetapi mempunyai riwayat kencing manis yang

tidak terkontrol.

Riwayat penyakit keluarga :

tidak ada sakit yang sama.

Riwayat pengobatan :

Pernah minum obat diabetes

Riwayat psikososial :

Hubungan dengan keluarga baik, riwayat merokok(+)

Page 4: saraf

IDENTITAS

Nama pasien : Bpk.Marzuki

Jenis kelamin : laki-laki

Umur : 60 th

Alamat : probolinggo

Agama : islam

Status marital : menikah

Pekerjaan : pensiunan

KELUHAN UTAMA : Kejang

RPS

Keluhan utama : Kejang

Mulai kapan? Dari 2 hari yang lalu

mengapa:

Agar dapat mengetahui seberapa lama dan sudah berapa jauh perjalanan

penyakitnya.

Untuk mengetahui apakah bersifat akut atau kronis

Frekuensi kejang nya? Sekali dalam sehari

mengapa: untuk dapat membedakan jenis kejang nya,

Durasi atau lama kejang nya? Lama kejang nya sekitar 2 menit

mengapa: untuk dapat membedakan jenis kejang nya

Page 5: saraf

Saat kejang terjadi secara mendadak atau sebelum ny sudah pernah kejang? Mendadak

mengapa: Pada kejang karena diabetes biasa nya terjadi secara mendadak saat sebelum

atau sesudah minum obat.

Bagaimana posisi tangan saat kejang? Tangan dan kaki kaku

mengapa: untuk mengetahui tipe kejang nya

Apakah setelah kejang terdapat luka-luka? Terdapat luka lecet dikepala

mengapa:agar bisa dibedakan dengan kejang konversi

Apakah disertai demam? Hanya sumer-sumer saja

mengapa:untuk mengetahui asal atau sumber kejang nya apakah intracranial atau ada

factor pemicu nya

Apakah ada sakit kepala? Ada

Mengapa:untuk menghilangkan difrensial diagnosa

Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)

Ada mempunyai penyakit darah tinggi? Tidak ada

mengapa: untuk mengetahui apakah diabetes yang diderita telah menimbulkan hipertensi

atau belum.

Apakah pernah jatuh dari motor atau mengalami kecelakaan? Tidak pernah

mengapa: untuk mengetahui apakah ada trauma otak

Ada mempunyai riwayat kencing manis? Ada

mengapa: karena diabetes yang tidak terkontrol merupakan factor resiko yang bisa

menyebabkan kejang

Page 6: saraf

Pernah diobati? Pernah tapi tidak rutin

Menderita kencing manis sejak kapan? Kira-kira 1 tahun

Mengapa: untuk mengetahui perjalanan penyakit, kronik atau akut.

Pernah minum obat kencing manis apa? Pernah minum, tapi tidak ingat.

Mengapa : karena untuk mengetahui efek obat tersebut

Kejang setelah minum obat apa sebelum? Setelah minum obat

Mengapa: untuk mengetahui penyebab kejang, apakah hiperglikemia atau hipoglikemia.

Setelah minum obat pernah lupa makan? Iya

Mengapa? Karena obat tersebut dapat menurunkan kadar glukosa secara cepat,

sehingga menyebabkan hipoglikemia.

Riwayat Penyakit Keluarga (RPK)

Apakah keluarga pernah menderita sakit yang sama atau pernah kejang? Tidak pernah

mengapa: untuk menghilangkan kejang yang disebabkan karena factor genetik

Riwayat Sosial-Ekonomi

Bagaimana hubungan dengan keluarga, istri dan anak? Hubungan keluarga baik2 saja

Merokok dahulu? Merokok

mengapa: karena rokok factor resiko yang bisa menyebabkan diabetes

Alkohol? Tidak

Page 7: saraf

Diagnosis mengarah ke Kejang Metabolik

Difrensial diagnosis :

1.Epilepsi

2.Kejang konversi

3.Meningitis

4.Todds paralysis

Page 8: saraf

Tinjauan pustaka

Kejang dikelompokkan dalam 2 golongan besar tergantung pada sumber lepas muatan listrik:

kejang fokal atau parsial dan kejang umum atau sentroensefalik. Pada kejang fokal lepas muatan

listrik dimulai dari daerah fokus kejang di otak unilateral: lobus temporalis, lobus frontalis,

korteks motorik dan lain-lain. Jadi kejang pada penderita yang dimulai dengan kejang lengan

kanan disertai aura berupa perasaan seperti mengecap permen merupakan kejang parsial,

menanndakan adanya lesi pada lobus frontalis atau lobus temporalis. Kejang parsial yang disertai

gangguan kesadaran dikenal sebagai kejang parsial kompleks dan harus dibedakan dengan

kejang parsial sederhana yang tidak disertai oleh gangguan kesadaran. Kejang motorik utama

dapat terjadi pada individu normal sekunder akibat lepas obat atau faktor metabolik, seperti

uremia, hipoglikemia. (buku saku neurologi, howard L. Weiner & Lawrence P. Levitt, edisi 5,

halaman 92)

Pada penderita diabetes mellitus dapat terjadi HHNK (hyperosmolar hiperglikemik non

ketotik) yang merupakan komplikasi akut/emergensi diabetes mellitus. Factor yang memulai

timbulnya HHNK adalah diuresis. Glukosuria mengakibatkan kegagalan pada kemampuan ginjal

dalam mengkonsentrasikan urine, yang akan semakin memperberat derajat kehilangan air. Pada

keadaan normal ginjal akan mengeliminasi glikosa diatas ambang tertentu. Keadaan DM

menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus, sehingga glukosa akan semakin meningkat.

Hilangnya air yang lebih banyak dibanding natrium menyebabkan keadaan hyperosmolar. Jika

osmolaritas lebih dari 350mOsm per kg, maka akan terjadi kejang dapat berupa kejang umum,

local, maupun myoklonik. (Ilmu penyakit dalam, jilid III, halaman 1913)

Page 9: saraf

DAFTAR PUSTAKA

Howard L. Weiner & Lawrence P. Levitt, Buku saku neurologi.edisi 5, halaman 92

Ilmu penyakit dalam, jilid III. EGC : 2007. jakarta

Page 10: saraf

S.M.F ILMU PENYAKIT SARAF

FK UWKS/ RSUD DR. M SALEH PROBOLINGGO

Nama Dokter Muda : - Rizal Trianto (08700150)- Ditto Dwi Laksono S.U (07700141)

Dokter penguji/Pembimbing : Dr. Utoyo Sunaryo, Sp.S

DOKUMEN MEDIK UNTUK DOKTER MUDA

IDENTITAS PENDERITA

Nama pasien : Tn. Hadi Jenis kelamin : laki-laki

Umur : 61 thn. Alamat : Probolinggo

Agama : Islam Status marital : menikah

Pekerjaan : Pensiunan PNS

SUBJEKTIF (S)

DATA DASAR

AUTO/HETEROANAMNESA

Keluhan utama : kesadaran menurun

Riwayat penyakit sekarang : px datang diantar oleh keluarganya dan anamnesa berdasarkan keterangan keluarga. Keluarga masuk ke kamar px di rumah jam 7 pagi dan menemukan px sudah tidak sadarkan diri, diikuti ada busa keluar dari mulutnya, Bibir ada luka, dan disertai demam. Px juga mengeluh sakit kepala td mlm dan berbulan-bulan yg lalu. Nafsu makan px menurun sejak 1 thn yg lalu, dan makin kurus. Setelah px tidak sadarkan diri, px oleh pihak

Page 11: saraf

keluarga tidak langsung diantarkan ke rumah sakit, kira-kira sekitar 5 jam px baru diantar ke rumah sakit.

Riwayat penyakit dahulu

(-) sebelumnya belum pernah seperti ini, diabetes (-), hipertensi (-)

Riwayat penyakit keluarga :

(-) tidak ada yang seperti ini

Riwayat pengobatan : pasien pernah minum obat jangka panjang sejak 1 tahun yang lalu, tetapi pihak keluarga tidak mengetahui penyakit px dan obat itu untuk apa.

Riwayat psikososial :

Pasien Merokok 2 pak sehari, dan tidak suka olahraga

KELUHAN UTAMA :

RPS

Keluhan utama

Mulai kapan keluhan utama? Mulai tadi pagi jam 7, keluarga menemukan px tidak sadarkan diri.

Mengapa? :

- untuk mengetahui berapa lama dan seberapa jauh perjalanan penyakitnya dan prognosisnya

- Untuk mengetahui akut atau kronis, karena meningitis tuberkulosa merupakan sub akut

Apakah px mengalami demam? Ya

Mengapa: untuk sekedar menyingkirkan DD (epilepsi), karena pada px epilepsi tidak mengalami demam

Apakah kencingnya berbau alkohol? tidak

Page 12: saraf

Mengapa : untuk menyingkirkan DD (koma uremikum)

Apakah kencingnya sperti teh dan disertai perut kembung? Tidak

Mengapa : untuk menyingkirkan DD (koma hepatikum)

Apakah bapak sempat diare atau mencret?

Mengapa : karena ditakutkan sang bapak tidak sadarkan diri karena dehidrasi yang salah satu sebabnya oleh diare atau mencret.

Apakah bapak muntah? Muntahnya bagaimana? Apakah seperti proyektil? Ya muntah, biasa saja

Mengapa : untuk menyingkirkan DD (neoplasma)

Apakah ada kekakuan leher? Iya

Mengapa : untuk menyingkirkan DD selain meningitis tuberculosa

Apakah ada batuk darah akhir-akhir ini? Ya

Mengapa : untuk menyingkirkan DD selain meningitis tuberculosa

Apakah ada sesak napas? Iya

Mengapa : untuk menyingkirkan DD selain meningitis tuberculosa

Apakah ada nyeri otot? Iya

Mengapa : untuk menyingkirkan DD selain meningitis tuberculosa

Apakah ada gangguan BAB ? BAB tidak teratur

Mengapa : untuk menyingkirkan DD selain meningitis tuberculosa

Apakah suaranya agak pelo akhir-akhir ini? Suara Agak serak

Mengapa : untuk menyingkirkan DD selain meningitis tuberculosa

Apakah akhir-akhir ini ada kekakuan otot tangan dan kaki sebelah? Iya, di sebelah kiri

Mengapa: untuk sekedar menyingkirkan DD (stroke)

Page 13: saraf

Apakah ada sakit kepala? Ada cenat cenut, tadi malam dan beberapa bulan sebelumnya

Mengapa: untuk menyingkirkan DD selain daripada Meningintis Tuberkulosa

Bagaimana dengan nafsu makan? Menurun dan menjadi lebih kurus

Mengapa : untuk menyingkirkan DD

Apa ada trauma pada kepala? Tidak

Untuk menyingkirkan DD (Trauma Kapitis)

Apakah ada penurunan kemampuan berpikir dan mengingat? Tidak ada, normal2 saja

Untuk menyingkirkan DD selain Meningitis Tuberkulosa

RPD

Apa dulu pernah sakit seperti ini? Tidak pernah

Apakah ada penyakit gula?tidak

Apakah ada darah tinggi? tidak

Untuk mengetahui kemungkinan berulangnya penyakit dan kesehatan sebelumnya.

RPK

Apa di keluarga ada yang pernah sakit seperti ini? Tidak ada

Untuk menyingkirkan DD, karena penyakit2 yg termasuk dalam DD ada yang berhubungan dengan genetik

RIWAYAT PENGOBATAN

Apa sudah sempat minum obat? Sudah, selama 1 tahun tapi pihak keluarga tidak tahu obat itu untuk apa dan px sakit apa

- untuk mengetahui lebih mendalam apakah ada pengaruh obat2an terhadap keadaan px yang sekarang ini.

- Untuk mengetahui sebenarnya px pernah menderita penyakit apa dari obat2an yg dikonsumsi seperti TB mungkin yang pengobatannya memang jangka panjang dan obat2annya khas

Page 14: saraf

- Untuk menyingkirkan DD (koma karena drug)

RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Apa suka olahraga? Tidak suka olahraga

Untuk mengetahui px mengalami malaise atau tidak, karena px dengan TB biasanya mengalaminya sehingga malas beraktifitas

Apakah bapak merokok? Ya, 2 pak sehari

Untuk mengetahui resiko terjadinya kerusakan di paru karena asap rokok yang mengandung nikotin dan tar dapat merusak paru sehingga memperparah penyakit TB yang diderita.

MENINGITIS TUBERKULOSA

BATASAN

Adalah reaksi keradangan yang mengenai salah satu atau semua selaput meningen disekeliling otak dan medula spinalis yang disebabkan oleh kuman tuberkulosa.

PATOFISIOLOGI

Akibat rangsangan yang diduga oleh karena proses imunologik, menyebabkan tuberkelyang kecil-kecil (Rich’s Focii) pecah masuk ke dalam aliran serebrospinal ke dalam ruangan subarachnoid atau ke dalam sistem ventrikel menyebabkan terjadinya Meningitis

GEJALA KLINIS

Gejala-gejala seperti pada Meningitis pada umumnya dan dapat dibagi dalam 3 stadium :

1. Keluhan non spesifik

Kelemahan umum, apatis, anorexia, subfebril, nyeri kepala yang kumat-kumatan dan nyeri otot. Pada tahap ini kesadaran masih baik.

Pada bayi : rewel, nyeri perut, fontanelia yang ce3mbung lebih sering dijumpai dan kaku kuduk.

Page 15: saraf

Pada orang dewasa : panas mungkin tidak dijumpai, kebingungan yang kumat-kumatan dan kaku kuduk biasanya terjadi 1-3 minggu sesudah keluhan.

2. Stadium Rangsang Meningeal (Stadium Intermediate):

- Nyeri kepala, Muntah, irritable, kebingungan bertambah.

- Kelumpuhan saraf otak.

- Hidrosephalus

- Penurunan kesadaran

- Papil edema yang ringan

- Terjadinya fsculitis dan gangguan fokal

- Kejang-kejang

3. Stadium Lanjut :

Kebingungan bertambah, delirium yang berfluktuasi dan gejala fokal makin menghebat dan nyata. Pada tahap ini penderita sudah mengalami koma, disertai tanda-tanda toksisitas sistemik, juga didapatkan tanpa paresis/ paralysis.

DIAGNOSIS

1. Anamnesis : mulai subacute, ada fokus infeksi, didapatkan kontak person.2. Gejala klinis : tanda-tanda tersebut diatas.

3. Pemeriksaan tambahan :

- Pemeriksaan laboratoruim rutin

- Tuberkulin skin test

- Pemeriksaan sputum dan kukltur sputum

- Funduskopi

- Pemeriksaan radiologik : ex – foto thorax

- Pemeriksaan liquor cerebro spinalis

Pemeriksaan liquor rutin : tekanan meningkat, jumlah sel meningkat terutama sel mononuklear, kadar protein meningkat, kadar glukosa menurun.

Page 16: saraf

Pemeriksaan dengan :

^ smear : pengecatan ziehl nielsen / Tth bahan diambil dari pellicle

^ penentuan TBSA = tuberculo stearic acid di dalam liquor.

^ kultur

Pemeriksaan liquor dilakukan 10 hari sekali sampai sel 30/3 dan dipulangkan bila 2x pemeriksaan jumlah sel tetap 30/3 atau kurang.

Jangan melakukan pungsi lumbal pada penderita dengan kesadaran meurun, lebih baik dilakukan pemeriksaan CT scan terlebih dahulu.

CT scan kepala + contrast / MRI kepala, dikerjakan sebelum pelaksanaan pungsi lumbal.

DIAGNOSIS BANDING

1. Meningoenchepalitis oleh karena virus.2. Partially treated bacterial meningitis

3. Meningitis pyogen oleh karena organisme yang tidak lazim

4. Meningitis oleh karena jamur

5. Abses otak dan / karena radang bernanah pada meningeal

6. Sarkoidosis ssp

PENYULIT

1. Hidrocephalus 2. Kelumpuhan saraf otak

3. Iskemia dan infark pada otak, myelum

4. Blockade di myelum dengan kerusakan di myelum dan akar saraf

5. Enchelopati tuberculosa

6. SIADH (Syndroma Inappropiate Anti diuretik Hormone)

PENATALAKSANAAN TERAPI

Page 17: saraf

I. UMUMII. KHUSUS

1. Tergantung dari :

a. Umur

b. Penyebab

c. Penyulit

2. Terutama pada peningkatan tekanan intrakranial yang meningkat, yaitu :

- perubahan pada retina,

- respon pupil,

- kenaikan tekanan darah yang disertai dengan bradikardia,

- tanda-tanda defisit neurologis fokal dan/ atau tanda lateralisasi.

Sebaiknya dilakukan pemeriksaan CT scan, bila didapatkan tanda-tanda

tersebut.

3. Obat-obat tuberculostatik :

Digunakan quadripel drug yaitu INH, Rifampicin, Pyrazinamid per oral dan Streptomycin sulfat IM. Bila terdapat kelainan faal hepar digunakan INH, Streptomicin, Ethambutol (15mg/kg BB).

4. Pemberian Kortikesteroid :

Kortikosteroid diberikan bila :

Penderita dalam keadaan Syok-renjatan. Penderita dengan Peningkatan TIK

Ada tanda-tanda Arachnoiditis

Timbul tanda-tanda fokal yang progresif di hemisphere, batang otak, myelum atau akar saraf.

Tabel obat-obat tuberkulostatik.

Obat Dosis Dosis maksimal Interval pemberian

ESO

Page 18: saraf

INH Anak :

10-20mg/kgBB/hr per os

Dewasa :

5-10 mg/kgBB/hr

Per os

Anak :

50 mg/hr

Dewasa :

400 mg/hr

24 jam Hepatotoksik

Neuropati

Perifer

Reaksi

Hematogen

alergiRifampicine Anak :

10-15 mg/kgBB/hr

po.

Dewasa :

15-20 mg/kgBB/hr

p.o

600 mg/hr 24 jam Hepatotoksik

Pyranzinamide Anak :

15-30 mg/kgBB/hr

p.o

Dewasa :

30-35 mg/kgBB/hr

p.o

2 gr/hr p.o 6-8 jam Hepatotoksik

Hiperurisemia

Streptomycin sulfat

Anak-anak :

20-40mg/kg/hari

Dewasa : 15mg/kg/hari im

1 g/hari im 12-24jam Alergi

Dewasa : gangguan vestibuler

Page 19: saraf

Lama pemberian obat-obat ini :

- Pada penderita yang masuk pada penderita stadium 1 dan 2 diberikan selama 9-12 bulan.- Pada penderita yang masuk pada stadium 3 pengobatan diberikan selama 12 sampai 18

bulan.

- Pada penderita dengan tuberkuloma pengobatan diberikan selama 24 bulan

Page 20: saraf

DAFTAR PUSTAKA

1. Berger JR : Clinical Aproach to Stupor and Koma. In bradley WG, et al : Neurologi in Clinical Practice. Principles of Diagnosis and Management 2nd edition. Boston, Butterworth-Heinemann, 1996 : 39-60.

2. Chandra B. : Meningitis Purulenta dalam Neurolig Klinik, Surabaya, PT. Bina Indra Karya, 1987 : 114.

3. Zuger A, lowy FD : Tuberkulosis of the Brain, Meninges and Spinal Cord. In Rom WN, Garay S : Tuberkulosis. Boston, Little Brown and Company, 1996 : 541-565.

4. Vascon R. E, Wilkowski Cl : Tuberkuloius Meningitis. Mayoclinic Proc. 62, 1987., 1129-1136.

5. Karen L. Roos : Meningitis, New York, Oxford University Press, Inc. 1996.

Page 21: saraf

TUMOR OTAK

Disusun oleh :

NI MADE DESI SUZIKA DEWI (08700005)

PUTU SHINE AMANDA MEGAYANA (08700298)

PEMBIMBING : Dr. UTOYO SUNARYO Sp.S

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

RSUD Dr. MOH. SALEH KOTA PROBOLINGGO

TAHUN AKADEMIK 2012-2013

S.M.F ILMU PENYAKIT SARAF

FK UWKS/ RSUD DR. M SALEH PROBOLINGGO

Page 22: saraf

IDENTITAS PENDERITA

Nama pasien : Ibu Sukemi

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 60 tahun

Alamat : Probolinggo

Agama : Islam

Status marital : menikah

Pekerjaan : Guru

SUBJEKTIF (S)

DATA DASAR

AUTO/HETEROANAMNESA

Keluhan utama : Pusing

Riwayat penyakit sekarang :Pusing sejak setahun yang lalu, cekot-cekot diseluruh kepala tidak

bisa ditunjuk, pusing menghilang saat istirahatdan minum antalgin tapi timbul lagi, pusing nya

menetap sejak awal keluhan ,disertai mata kabur sejak 2-3 bulan yang lalu dikedua matanya

mengganggu aktivitas,ada masalah dengan suami, demam (-), batuk (-),pilek (-),nyeri dada (-),

sesak napas(-),gangguan pendengar (+), mual(-) muntah (+)berkali-kali tanpa mual, kejang (+)

berkali-kali sejak pertama keluhan , BAB dan BAK kadang ada kadang tidak, perubahan emosi

lebih cepat marah, kadang lupa, nafsu makan menurun berat badan menurun sedikit.

Page 23: saraf

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat DM (-)

Riwayat Hipertensi (-)

Riwayat Hiperkolesterol (-)

Riwayat penyakit keluarga :

Keluarga tidak ada sakit seperti ini

Riwayat pengobatan :

Pernah minum obat antalgin tapi pusing timbul lagi

Tidak ada riwayat alergi obat

Riwayat psikososial :

Nafsu makan menurun

Berat badan menurun

Olah raga kadang-kadang

KELUHAN UTAMA :

RPS

Keluhan utama : Pusing

Mulai kapan pusing? Sejak setahun yang lalu

Mengapa :

Untuk mengetahui perjalanan penyakitnya apakah tergolong penyakit yang akut atau

kronis.

Tumor otak merupakan penyakit yang sulit di dideteksi secara dini karena gejala awalnya

menyerupai gangguan neurologi pada umumnya sehingga kebanyakan kasus baru dapat

terdeteksi jika terdapat keluhan yang spesifik.

Page 24: saraf

Pusingnya di bagian mana ? di seluruh kepala, tidak bisa ditunjuk

Mengapa :

Untuk mengetahui lokasi penyakitnya.Kalau pada kasus tumor otak lokasi sakitnya tidak

dapat dilokalisir dan merasa sakit di seluruh bagian kepala karena volume otak orang

dewasa sutura tidak dapat meregang sehingga jika terdapat massa di otak sehingga timbul

rasa nyeri yang tidak dapat di lokalisir.Kalau cluster headache lokasi nyeri kepalanya

nyeri unilateral di orbita, supraorbita, temporal atau kombinasi, tension headache lokasi

nyerinya bilateral biasanya sampai keleher bagian belakang , kalau migrane nyeri kepala

biasanya unilateral separuh bagian kepala.

Pusingnya seperti apa? Cekot-cekot (berdenyut)

Mengapa :

Untuk mengetahui kualitas nyerinya.Pada tumor otak sifat nyeri kepala bervariasi dari

ringan dan episodik sampai berat dan berdenyut, umumnya bertambah berat pada malam

hari dan pada saat bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana terjadi peninggian

tekanan tinggi intrakranial.Untuk menyingkirkan diagnose banding penyakit lain seperti

vertigo (pusingnya seperti berputar/melayang)., cluster headache nyeri supraorbita

temporal daerah sekitar orbita.

Berapa kali pusing dalam sehari?sepanjang hari pusing

Mengapa :

Untuk mengetahui kuantitas serangan penyakitnya.Pada kasus tumor otak biasanya nyeri

kepala bersifat episodik.

Pusingnya berkurang saat apa?Saat istirahat tapi pusing lagi dan setelah minum obat antalgin

Mengapa :

Untuk mengetahui faktor yang dapat meringankan keluhannya

Page 25: saraf

Apakah Pusing nya dari awal keluhan makin bertambah ? Pusingnya menetap

Mengapa :

Untuk mengetahui nyeri kepalanya apakah progresif atau tidak.Biasanya pada tumor otak

pusingnya makin bertambah seiring dengan pembesaran sel tumornya, sehingga terjadi

peningkatan tekanan intrakranial yang semakin memperberat keliuhannya.

Keluhan penyerta

Matanya gimana pak mungkin ada keluhan? Mata kabur sejak 2 atau 3 bulan lalu

Mata kaburnya sebelah mana?kedua-duanya

Mata kaburnya mengganggu aktivitas sehari-hari?Mengganggu aktivitas

Matanya kabur bersamaan dengan pusingnya? Tidak, pusingnya terlebih dahulu baru disertai

mata kabur

Mengapa :

Untuk mengetahui keluhan lainnya yang menyertai pusingnya dan bagaimana kaitan mata

kaburnya dengan keluhan pusingnya.Dalam kasus tumor otak dapat terjadi deficit atau

gangguan penglihatan yang disebabkan tergantung dari lokasi tumornya sebagai contoh

apabila terjadi lesi penekanan pada serabut-serabut radiatiooptika dapat terputus juga,

dapat terjadi hemianopsia kuadran bawah homonym yang kontralateral.dapat juga

mengetahui lokasi terjadinya tumor.

Apa ada mual muntah? Berapa kali? Muntah tidak berbarengan dengan mual berkali-kali

Mengapa :

Untuk mengetahui keluhan mual muntahnya, dan intensitas nya karena pada kasus tumor

otak biasanya muntah bersifat proyektil dan tak disertai dengan mual juga gejala muntah

sering timbul pada pagi hari setelah bangun tidur.hal ini disebabkan oleh tekanan

Page 26: saraf

intrakranial yang menjadi lebih tinggi selama tidur malam,karena PCO2 cerebral

meningkat.

Apakah pernah kejang?berapa lama?kejangnya seperti apa?kejang berkali-kali sejak mulai dari

sakit setahun yang lalu

Mengapa :

Untuk menanyakan adanya riwayat kejang dan intensitasnya, karena pada tumor otak

kejang merupakan manifestasi utama penyakit ini.Meningioma pada konveksitas otak

sering menimbulkan kejang fokal sebagai gejala dini.kejang umum dapat timbul sebagai

manifestasi tekanan intrakranial yang melonjak secara cepat.Menyingkirkan kejang

akibat penyakit lain seperti meningitis, pada mengitis kejangnya disertai demam terlebih

dahulu.

Apakah terdapat gangguan emosi atau perilaku sebelum atau seteah sakit?menjadi cepat marah

Apakah ada gangguan ingatan sebelum setelah sakit? Ada kadang-kadang

Mengapa :

Untuk mengetahui adanya gangguan mental atau perilaku yang terjadi, karena pada tumor

otak dapat menyebabkan terjadinya demensia, apatia, gangguan watak dan intellegensi,

bahkan psikosis, tidak perduli lokasinya.Untuk menyingkirkan diagnose bading terhadap

penyakit psikogenik.

Sebelumnya di dahului dengan panas? Tidak ada panas

Mengapa :

Untuk menyingkirkan adanya resiko infeksi, untuk menyingkirkan diagnose banding

penyakit peningkatan tekanan intracranial lainnya yang disertai demam, contohnya

meningitis, encephalitis, abses cerebri, dll.

Page 27: saraf

Sebelumnya ada batuk pilek? Tidak ada, tapi kalau makan kerupuk batuk.

Mengapa :

Untuk menyingkirkan diagnose penyakit sinusitis,karena pada penyakit sinusitis

keluhannya pusing yang disertai dengan batuk pilek.

Apakah disertai sesak napas?Tidak ada sesak napas

Mengapa :

Untuk menanyakan adanya perubahan irama dan frekuensi napas , karena pada tumor

otak terdapat lonjakan tekanan intrakranial.Kompresi batang otak dari luar mempercepat

pernafasan yang diselingi dengan nafas cheyne stokes.Kompresi sentral terhadap batang

otak menimbulkan pernafasan yang lambat namun dalam.Menyingkirkan diagnose

banding penyakit pada organ paru dan jantung

Apakah diserti nyeri dada?Tidak ada nyeri dada

Mengapa :

Untuk menanyakan adanya keluhan pada organ jantungnya.Karena pada tumor otak dapat

terjadi hipertensi intrakranial yang mengakibatkan iskemia dan gangguan pada pusat-

pusat vasomotorik serebral, sehingga menimbulkan bradikardia dan tekanan darah

sistemik yang meningkat secara progresif.Fenomena tersebut dapat dianggap sebagai

mekanisme kompensatorik untuk menanggulangi keadaan iskemia.

Apakah ada ketakutan melihat cahaya?Tidak ada Apakah ada ketakutan mendengarkan suara

keras?Tidak ada

Mengapa :

Untuk menyingkirkan adanya fotofobia dan fonofobia, untuk menyingkirkan diagnose

banding migraine karena pada migraine terdapat fotofobia dan fonofobia

Apakah ada kelumpuhan? Tidak ada

Page 28: saraf

Mengapa :

Untuk mengetahui apakah ada gangguan pada traktus piramidalis pada otaknya yang

akan menyebabkan gangguan pada anggota gerak pada tubuh pasien tumor otak.

Sekarang ada gangguan buang air kecil atau pada saat buang air besar? Kadang lancar kadang

tidak.

Mengapa :

Untuk mengetahui adanya gangguan pada saraf otonom akibat dari tumor otaknya.

RPD

Apa dulu pernah sakit seperti ini? Tidak pernah

Apa dulu pernah menderita hipertensi?Tidak pernah

Apa dulu pernah menderita Diabetes Mellitus?tidak pernah

RPK

Apa di keluarga ada yang pernah sakit seperti ini? Tidak ada

Mengapa :

Untuk mengetahui riwayat penyakit yang ada dikeluarga

RIWAYAT PENGOBATAN

Apa sudah sempat minum obat? Sudah, minum obat antalgin pusingnya berkurang tapi kambuh

lagi

Page 29: saraf

Mengapa :

Untuk mengetahui apakah keluhan sudah ditangani dan melihat apakah aanya perubahan

dari keluhan penyakit.

Berarti sebelumnya belum pernah ke dokter? belum

Apa ada alergi obat? Tidak ada

Mengapa :

Untuk mengetahui pasien tersebut memilikki sesitivitas terhadap obat tertentu, yang akan

berpengaruh pada pemberian terapi obat selanjutnya

RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Apa suka olahraga? Kadang

Nafsu makannya bagaimana? Nafsu makan menurun

Bagaimana berat badannya?Berat badannya menurun

Mengapa :

Untuk mengetahui apakah keluhan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari atau tidak,

dan apakah terdapat gangguang pada pusat makan paa otaknya seperti adaya gangguan

pada hipotalamus

DIAGNOSIS MENGARAH KE TUMOR OTAK

Page 30: saraf

TUMOR OTAK

Tumor susunan saraf pusat ditemukan sebanyak ± 10% dari neoplasma seluruh tubuh, dengan

frekwensi 80% terletak pada intrakranial dan 20% di dalam kanalis spinalis. Di Amerika di dapat

35.000 kasus baru dari tumor otak setiap tahun, sedang menurut Bertelone, tumor primer susunan

saraf pusat dijumpai 10% dari seluruh penyakit neurologi yang ditemukan di Rumah Sakit

Umum. Di Indonesia data tentang tumor susunan saraf pusat belum dilaporkan.Insiden tumor

otak pada anak-anak terbanyak dekade 1, sedang pada dewasa pada usia 30-70 dengan puncak

usia 40-65 tahun.

—-Diagnosa tumor otak ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang

yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi. Dengan pemeriksaan klinis kadang sulit

menegakkan diagnosa tumor otak apalagi membedakan yang benigna dan yang maligna, karena

gejala klinis yang ditemukan tergantung dari lokasi tumor, kecepatan pertumbuhan masa tumor

dan cepatnya timbul gejala tekanan tinggi intrakranial serta efek dari masa tumor kejaringan otak

yang dapat menyebabkan kompresi, infasi dan destruksi dari jaringan otak. Walaupun demikian

ada bebrapa jenis tumor yang mempunyai predileksi lokasi sehingga memberikan gejala yang

spesifik dari tumor otak. Dengan pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi hampir pasti dapat

dibedakan tumor benigna dan maligna.

—-Penderita tumor otak lebih banyak pada laki-laki (60,74 persen) dibanding perempuan (39,26

persen) dengan kelompok usia terbanyak 51 sampai ≥60 tahun (31,85 persen); selebihnya terdiri

dari berbagai kelompok usia yang bervariasi dari 3 bulan sampai usia 50 tahun. Dari 135

penderita tumor otak, hanya 100 penderita (74,1 persen) yang dioperasi penuli,s dan lainnya

(26,9 persen) tidak dilakukan operasi karena berbagai alasan, seperti; inoperable atau tumor

metastase (sekunder). Lokasi tumor terbanyak berada di lobus parietalis (18,2 persen),

sedangkan tumor-tumor lainnya tersebar di beberapa lobus otak, suprasellar, medulla spinalis,

cerebellum, brainstem, cerebellopontine angle dan multiple. Dari hasil pemeriksaan Patologi

Page 31: saraf

Anatomi (PA), jenis tumor terbanyak yang dijumpai adalah; Meningioma (39,26 persen), sisanya

terdiri dari berbagai jenis tumor dan lain-lain yang tak dapat ditentukan

Definisi

—-Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas

(maligna), membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum

tulang belakang (medulla spinalis). Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa

tumor primer maupun metastase. Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri,

disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ lain (metastase) seperti ; kanker

paru, payudara, prostate, ginjal dan lain-lain, disebut tumor otak sekunder. –

Etiologi

—-Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti, walaupun telah banyak

penyelidikan yang dilakukan. Adapun faktor-faktor yang perlu ditinjau, yaitu :

a. Herediter

Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali pada

meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggota-anggota

sekeluarga. Sklerosis tuberose atau penyakit Sturge-Weber yang dapat dianggap sebagai

manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor familial yang jelas. Selain jenis-jenis

neoplasma tersebut tidak ada bukti-buakti yang kuat untuk memikirkan adanya faktor-faktor

hereditas yang kuat pada neoplasma.

b. Degenerasi atau perubahan neoplasmik /Sisa-sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest)

Bangunan-bangunan embrional berkembang menjadi bangunan-bangunan yang

mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh. Tetapi ada kalanya sebagian

dari bangunan embrional tertinggal dalam tubuh, menjadi ganas dan merusak bangunan di

sekitarnya. Perkembangan abnormal itu dapat terjadi pada kraniofaringioma, teratoma

intrakranial dan kordoma.

Page 32: saraf

c. Radiasi

Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami

perubahan degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat memicu terjadinya suatu glioma.

Pernah dilaporkan bahwa meningioma terjadi setelah timbulnya suatu radiasi.

d. Virus

Banyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang kecil dan besar yang

dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran infeksi virus dalam proses terjadinya

neoplasma, tetapi hingga saat ini belum ditemukan hubungan antara infeksi virus dengan

perkembangan tumor pada sistem saraf pusat.

e. Substansi-substansi Karsinogenik

Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. Kini telah

diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik seperti methylcholanthrone, nitroso-ethyl-

urea. Ini berdasarkan percobaan yang dilakukan pada hewan

klasifikasi

Terdapat macam-macam klasifikasi, baik atas dasar jarigan asal tumor maupun atas dasar lokasi

tumor Samuels (1986) mngemukakan klasifikasi tumor yang paling sering dijumpai berdasarkan

lokasi tumor , yaitu

1. tumor supra tentorial

a. hemisphare otak

glioma:

- glioblastoma multiforme

- gastrositoma

- oligodendroglioma

Meningioma

Page 33: saraf

Tumor metastasis

b. tumor struktur median

adenoma hipofise

tumor glandula pinealis

craniofaringioma

2. tumor infratentorial

a) Schwanoma akustkus

b) Tumor metastasis

c) Meningioma

d) Hemangioblastoma

3. Tumor medulla spinalis

a) Ekstradural : metastasis

b) Intradural :

c) Ekstramedular :

- Meningioma

- neurofibroma

d. Intramedular :

Ependinoma

astrositoma

Page 34: saraf

TUMOR OTAK PADA ORANG DEWASA

Jenis-jenis tumor otak pada orang dewasa cukup beragam, antara lain.

1. Glioblastoma multiforme

Glioblastoma multiforme adalah tumor primer yang paling serig dijumpai.Disebut juga

sebagai glioma maligna dan astrositoma tingkat 3 dan 4.Lebih sering timbul di lobus

frontalis dan temporalis.Pertumbuhannya sangat cepat dan prognosisnya sangat fatal

2. Astrositoma dan Oligodendroglioma

Astrositoma tingakat 1 dan 2, dan oligodedroglioma ini didapat tidak sesering

glioblastoma multiforme.Pertumbuhannya biasanya lambat sehingga beberapa penderita

bertahun-tahun hanya didiagnosis sebagai epilepsy, yang kemudian ternyata penderita

tumor.Tumor ini histologik adalah benigna tetapi setelah bertahun-tahun bisa menjadi

maligna.

3. Meningioma

Meningioma adalah tumor benigna yang timbul dari sel arakhnoid.Pada orang dewasa

menempati urutan kedua terbanyak.Djumpai 50% pada konveksitas dan 40% pada

kranii.Selebihnya pada foramen magnum, fosa posterior, da system ventrikulus.

4. Tumor Metastasis

Metastasis pada otak dn meningan adalah kmplikasi yang sering terjadi dari neoplasma

sistemik.Sekitar 15-20% penderita yang mati oleh karena karsinoma, pada autopsi

dijumpai metastasis pada otak.

Setiap neoplasma maligna dapat member metastasis pada otak, te tapi yang paling sering adalah

karsinoma bonkus, karsinoma payudara dan melanoma maligna

5. Adenoma Hipofisis

Adenoma hipofisis dapat diklasifikasikan atas dasar fungsi dan anatominya.

Klasifikasi fungsi

1. Adenoma non-fungsional

Page 35: saraf

2. Adenoma dengan hipersekresi (prolaktin, ACTH, hormone pertumbuhan)

Klasifikasi anatomi

1. Adenoma mikro (diameter kurang dari 10mm)

2. Adenoma difus

3. Adoma invansif

Adenoma mikro tidak member gejala kecuali ada hipersekresi.Hiperprolaktinemia diukur

dengan mengukur kadarprolakin pagi hari.Adenoma yang besar dapa menekan bagian lain

dar hiposfisis yang menyebabkan defisiensi gonadotropin dan kortikotropin.Pembesaran

tumor keatas menekan chiasma optikum yang dapat meyebabkan anopsia bitemporal kuadran

ats, yang selanjutnya menyebabkan kebutaan.

Tumor juga dapat meua ke sinus kavernosis,ventrikulus ke III, hipotalamus dan lobus

temporalis.Antara 50-60% dari penderit tumor yang meluas ini datang dengan gangguan

visus dan cephalgia.Tumor yang memacu sekresi ACTH dan hormone pertumbuhan

walaupun masih kecil selalu mudah diketahui karea timbulnya pnyakit cushing dan

akromegali.

6. Tumor glandula pinealis

Glandula pinealis terletak pada sentru otak, dikelilingi oleh ventrikulus ke III,

mesensefalon, akuaduktus sylvii dan vena galen.Tumor ini dapat mennyebababkan

peningkatan tekanan intracranial dan hidrbkan peningkatan tekanan intracranial dan

hidrosefalus.

7. Kraniofaringoma

Lebih sering terdapat pada anak, biasanya supraselar dan meluas ke khiasma optikum, k

bawah lobus frontalis dan temporalis menutup foramen monroi menyebabkan

hidrocefalus obstruktif.Dapat menyebabkan gangguan visual, disfungsi endokrin seperti

diabetes insipidus, hiperfungsi hipofisis dan lain-lain.Pada aak dijumpai hambatan

pertumbuhan dan obesitas.

Page 36: saraf

8. Schwanoma akustikus

Schwanoma akustkus adalah ttumor yag beraasal dari sel schwan saraf perifer.Gejala

awal adalah gangguan nervus ktavus ( tuli, tinnitus, vertigo).Disfungsinervus trigeminus,

nervus fascialis, dan ataksia adalah gejala lanjut.

—-Berdasarkan gambaran histopatologi,klasifikasi tumor otak yang penting dari segi klinis

seperti tabel dibawah ini.

Page 38: saraf

Gambaran klinis

—-Tumor otak merupakan penyakit yang sukar terdiagnosa secara dini, karena pada awalnya

menunjukkan berbagai gejala yang menyesatkan dan meragukan tapi umumnya berjalan

progresif. Penderita dengan tumor serebri dating dengan keluhan yang dapat dibagi menjadi dua

kelompok, yaitu: (1) gejala umum, yang merupakan manifestasi dari peningkatan tekanan

intracranial; dan (2) gejala spesifik, yang menunjukan lokasi tumor.

—-Manifestasi klinis tumor otak dapat berupa:

Gejala serebral umum

—-Dapat berupa perubahan mental yang ringan (Psikomotor asthenia), yang dapat dirasakan

oleh keluarga dekat penderita berupa: mudah tersinggung, emosi, labil, pelupa, perlambatan

aktivitas mental dan sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitas, mungkin diketemukan ansietas

dan depresi. Gejala ini berjalan progresif dan dapat dijumpai pada 2/3 kasus. Berikut ini adalah

gejala-gejala tumor otak yang sering timbul. Tiap orang bisa menunjukan gejala yang berbeda-

beda. Gejala tergantung dari besar dan lokasi tumor. Banyak gejala berhubungan dengan

peningkatan di dalam atau di sekitar otak, karena tidak ada lagi ruanganan yang tersisa selain

jaringan lunak dan cairan otak. Peningkatan tekanan intracranial menyebabkan :

1. Nyeri Kepala

—-Diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan 30% gejala awal tumor otak

adalah nyeri kepala. Sedangkan gejala lanjut diketemukan 70% kasus. Sifat nyeri kepala

bervariasi dari ringan dan episodik sampai berat dan berdenyut, umumnya bertambah berat pada

malam hari dan pada saat bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana terjadi peninggian

tekanan tinggi intrakranial. Adanya nyeri kepala dengan psikomotor asthenia perlu dicurigai

tumor otak.

2. Muntah

Terdapat pada 30% kasus dan umumnya meyertai nyeri kepala. Lebih sering dijumpai pada

tumor di fossa posterior, umumnya muntah bersifat proyektif dan tak disertai dengan mual.

Page 39: saraf

muntah sering timbul pada pagi hari setelah bangun tidur.hal ini disebabkan oleh tekanan

intrakranial yang menjadi lebih tinggi selama tidur malam,karena PCO2 cerebral meningkat.

3. Kejang

—-Bangkitan kejang dapat merupakan gejala awal dari tumor otak pada 25% kasus, dan lebih

dari 35% kasus pada stadium lanjut. Diperkirakan 2% penyebab bangkitan kejang adalah tumor

otak. Perlu dicurigai penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak bila:

Bagkitan kejang pertama kali pada usia lebih dari 25 tahun

Mengalami post iktal paralisis

Mengalami status epilepsi

Resisten terhadap obat-obat epilepsi

Bangkitan disertai dengan gejala TTIK lain

Bangkitan kejang ditemui pada 70% tumor otak dikorteks, 50% pasen dengan

astrositoma, 40% pada pasen meningioma, dan 25% pada glioblastoma.

4. Gejala Tekanan Tinggi Intrakranial

—-Berupa keluhan nyeri kepala di daerah frontal dan oksipital yang timbul pada pagi hari dan

malam hari, muntah proyektil dan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan diketemukan papil

udem. Keadaan ini perlu tindakan segera karena setiap saat dapat timbul ancaman herniasi.

Selain itu dapat dijumpai parese N.VI akibat teregangnya N.VI oleh TTIK. Tumor-tumor yang

sering memberikan gejala TTIK tanpa gejala-gejala fokal maupun lateralisasi adalah

meduloblatoma, spendimoma dari ventrikel III, haemangioblastoma serebelum dan

craniopharingioma.

5. Papiledema

6. Peningkatan fungsi jantung, pernafasan dan bila tidak ditangani bisa menyebabkan koma.

Page 40: saraf

Gejala spesifik tumor otak yang berhubungan dengan lokasi:

1. Lobus frontal

Menimbulkan gejala perubahan kepribadian

Bila tumor menekan jaras motorik menimbulkan hemiparese kontra lateral, kejang fokal

Bila menekan permukaan media dapat menyebabkan inkontinentia

Bila tumor terletak pada basis frontal menimbulkan sindrom foster kennedy

(Bradipsikisme,Gangguan nervus olfaktorius (pembauan) ipsilateral,Gangguan nervus

optikus (papil atrofi sisi ipsilateral, papiledema sisi kontralateral)

Pada lobus dominan menimbulkan gejala afasia

Afasia, ada beberapa kelompok:

a. Afasia ekspresif (non-fluent) :

Gangguan di girus frontalis III kiri (Broca). Penderita mengert, tetapi tidak dapat

mengeluarkan kata-kata. Penderita masih dapat disuruh melakukan sesuatu, misalnya

pegang hidung dsb.

b. Afasia receptive (fluent)

Gangguan di girus temporalis I kiri (Wernicke).

Penderita dapat bicara spontan, tetapi tidak dapat menangkap pertanyaan atau

pembicaraan orang lain.

c. Afasia konduksi

Gangguan di fasikulus arkuatus (yang menghubungkan area Wernicke dan Broca).

Penderita tidak dapat mengulangi kata-kata.

d. Afasia anomik

Gangguan di girus angularis kiri. Penderita tidak dapat menyebutkan nama benda.

e. Afasia global

Kombinasi dari afasia Broca dan Wernicke

Page 41: saraf

2. Lobus parietal

Dapat menimbulkan gejala modalitas sensori kortikal hemianopsia homonym

Bila terletak dekat area motorik dapat timbul kejang fokal dan pada girus angularis     

3. Lobus temporal

Akan menimbulkan gejala hemianopsi, bangkitan psikomotor, yang didahului dengan

aura atau halusinasi

Bila letak tumor lebih dalam menimbulkan gejala afasia dan hemiparese

Pada tumor yang terletak sekitar basal ganglia dapat diketemukan gejala choreoathetosis,

parkinsonism.

4. Lobus oksipital

Menimbulkan bangkitan kejang yang dahului dengan gangguan penglihatan

Gangguan penglihatan yang permulaan bersifat quadranopia berkembang menjadi

hemianopsia, objeckagnosia

Gangguan visus (cortical blindness)

Halusinasi optic

5. Tumor di ventrikel ke III

Tumor biasanya bertangkai sehingga pada pergerakan kepala menimbulkan obstruksi dari

cairan serebrospinal dan terjadi peninggian tekanan intrakranial mendadak, pasen tiba-

tiba nyeri kepala, penglihatan kabur, dan penurunan kesadaran

6. Tumor di cerebello pontin angie

Tersering berasal dari N VIII yaitu acustic neurinoma

Dapat dibedakan dengan tumor jenis lain karena gejala awalnya berupa gangguan fungsi

pendengaran

Page 42: saraf

Gejala lain timbul bila tumor telah membesar dan keluar dari daerah pontin angel

7. Tumor Hipotalamus

Menyebabkan gejala TTIK akibat oklusi dari foramen Monroe

Gangguan fungsi hipotalamus menyebabkan gejala: gangguan perkembangan seksuil

pada anak-anak, amenorrhoe,dwarfism, gangguan cairan dan elektrolit, bangkitan

8. Tumor di cerebelum

Umumnya didapat gangguan berjalan dan gejala TTIK akan cepat erjadi disertai dengan

papil udem

Nyeri kepala khas didaerah oksipital yang menjalar keleher dan spasme dari otot-otot

servikal

Ataksia

Dismetria

Disdiadokokinesis

Intention tremor

Hipotonia

9. Tumor fossa posterior

Diketemukan gangguan berjalan, nyeri kepala dan muntah disertai dengan nystagmus,

biasanya merupakan gejala awal dari medulloblastoma—-

Diagnosis

—-Untuk menegakkan diagnosis tumor otak adalah dengan mengetahui informasi jenis tumor,

karakteristiknya, lokasinya, batasnya, hubungannya dengan system ventrikel, dan hubungannya

dengan struktur vital otak misalnya sirrkulus willisi dan hipotalamus. Selain itu juga diperlukan

periksaan radiologist canggih yang invasive maupun non invasive. Pemeriksaan non invasive

Page 43: saraf

mencakup ct scan dan mri bila perlu diberikan kontras agar dapat mengetahui batas-batas

tumor.Pemeriksaan invasive seperti angiografi serebral yang dapat memberikan gambaran

system pendarahan tumor, dan hungannya dengan system pembuluh darah sirkulus willisy selain

itu dapat mengetahui hubungan massa tumor dengan vena otak dan sinus duramatrisnya yang

vital itu.

—-Untuk menegakkan diagnosis pada penderita yang dicurigai menderita tumor otak yaitu

melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik neurologik yang teliti, adapun pemeriksaan penunjang

yang dapat membantu yaitu foto rontgen,CT-Scan dan MRI, Tomografi.Dari anamnesis kita

dapat mengetahui gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita yang mungkin sesuai dengan

gejala-gejala yang telah diuraikan di atas. Misalnya ada tidaknya nyeri kepala, muntah dan

kejang. Sedangkan melalui pemeriksaan fisik neurologik mungkin ditemukan adanya gejala

seperti edema papil dan deficit lapangan pandang.

Pemeriksaan penunjang

—-Setelah diagnosa klinik ditentukan, harus dilakukan pemeriksaan yang spesifik untuk

memperkuat diagnosa dan mengetahui letak tumor.

Elektroensefalografi (EEG)

Foto polos kepala

Arteriografi

Computerized Tomografi (CT Scan)

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Penilaian CT Scan pada tumor otak:

Tanda proses desak ruang:

Pendorongan struktur garis tengah itak

Penekanan dan perubahan bentuk ventrikel

Page 44: saraf

Kelainan densitas pada lesi:

hipodens

hiperdens atau kombinasi

kalsifikasi, perdarahan

Odema perifokal

—-

Diagnosa banding

—-Gejala yang paling sering dari tumor otak adalah peningkatan tekanan intrakranial, kejang

dan tanda deficit neurologik fokal yang progresif. Setiap proses desak ruang di otak dapat

menimbulkan gejala di atas, sehingga agak sukar membedakan tumor otak dengan beberapa hal

berikut :

Peningkatan teanan intracranial (hipertensi arterial, meningitis kronis, dan hiperensi

intracranial benigna

Abses intraserebral

Epidural hematom

Hipertensi intrakranial benigna

Meningitis kronik. —-

Terapi

—-Pemilihan jenis terapi pada tumor otak tergantung pada beberapa faktor, antara lain  :kondisi

umum penderita

tersedianya alat yang lengkap

Page 45: saraf

pengertian penderita dan keluarganya

luasnya metastasis.

—-Adapun terapi yang dilakukan, meliputi Terapi Steroid, pembedahan, radioterapi dan

kemoterapi.

Page 46: saraf

Terapi Steroid

—-Steroid secara dramatis mengurangi edema sekeliling tumor intrakranial, namun tidak berefek

langsung terhadap tumor.

Pembedahan

—-Pembedahan dilaksanakan untuk menegakkan diagnosis histologik dan untuk mengurangi

efek akibat massa tumor. Kecuali pada tipe-tipe tumor tertentu yang tidak dapat direseksi. (12)

—-Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu pembedahan tumor otak yakni:

diagnosis yang tepat, rinci dan seksama, perencanaan dan persiapan pra bedah yang lengkap,

teknik neuroanastesi yang baik, kecermatan dan keterampilan dalam pengangkatan tumor, serta

perawatan pasca bedah yang baik, Berbagai cara dan teknik operasi dengan menggunakan

kemajuan teknologi seperti mikroskop, sinar laser, ultrasound aspirator, bipolar coagulator,

realtime ultrasound yang membantu ahli bedah saraf mengeluarkan massa tumor otak dengan

aman.

Radioterapi

—-Tumor diterapi melalui radioterapi konvensional dengan radiasi total sebesar 5000-6000 cGy

tiap fraksi dalam beberapa arah. Kegunaan dari radioterapi hiperfraksi ini didasarkan pada alasan

bahwa sel-sel normal lebih mampu memperbaiki kerusakan subletal dibandingkan sel-sel tumor

dengan dosis tersebut. Radioterapi akan lebih efisien jika dikombinasikan dengan kemoterapi

intensif. (12)

Kemoterapi

—-Jika tumor tersebut tidak dapat disembuhkan dengan pembedahan, kemoterapi tetap

diperlukan sebagai terapi tambahan dengan metode yang beragam. Pada tumor-tumor tertentu

seperti meduloblastoma dan astrositoma stadium tinggi yang meluas ke batang otak, terapi

tambahan berupa kemoterapi dan regimen radioterapi dapat membantu sebagai terapi paliatif.

Page 47: saraf

Hormoterapy

Immunoterapy

Terapi rehabilitasi —

-Prognosis

—-Prognosisnya tergantung jenis tumor spesifik. Berdasarkan data di Negara-negara maju,

dengan diagnosis dini dan juga penanganan yang tepat melalui pembedahan dilanjutkan dengan

radioterapi, angka ketahanan hidup 5 tahun (5 years survival) berkisar 50-60% dan angka

ketahanan hidup 10 tahaun (10 years survival) berkisar 30-40%. Terapi tumor otak di Indonesia

secara umum prognosisnya masih sangat buruk.

Page 48: saraf

DAFTAR PUSTAKA

1. Prof.Dr.dr.B.Chandra,1994.Tumor Otak,dalam : Neurologi Klinis, Edisi Revisi 78-

84,SMF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran UNAIR, Surabaya.

2. Sidharta, P, 1992,Proses Neoplasmik, dalam : Neurologi Klinis Dasar: ha; 396-402, PT

Dian Rakyat, Jakarta.

3. Harsono, 1996, Tumor Otak, dalam : Neurologi Klinis, edisi I : hal 201-207, Gadjah

Mada University Press, Yogyakarta.

4. Mahar, M., Proses Neoplasmatik di Susunan Saraf dalam Neurologi Klinis Dasar edisi 5, Dian

Rakyat, Jakarta, 2000 : 390 – 402.

5. Tumor Otak dalam Buku Ajar Neurologi Klinis edisi I, Gajah Mada University Press,

Yogyakarta, 1999 : 201 – 207.

Page 49: saraf

POLINEUROPATI

Disusun oleh :

BRIGITTA NATALIA L.S.A.M.M ( 06700223 )

ALMIRA FATHIN N ( 07700148 )

PEMBIMBING : Dr. UTOYO SUNARYO Sp.S

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

RSUD Dr. MOH. SALEH KOTA PROBOLINGGO

TAHUN AKADEMIK 2012-2013

Page 50: saraf

S.M.F ILMU PENYAKIT SARAF

FK UWKS/ RSUD DR. M SALEH PROBOLINGGO

Nama Dokter Muda :

- Brigitta Natalia L.S.A.M.M ( 06700223 )

- Almira Fathin N. (07700148)

Dokter penguji/Pembimbing : Dr. Utoyo Sunaryo, Sp.S

DOKUMEN MEDIK UNTUK DOKTER MUDA

IDENTITAS PENDERITA

Nama pasien : Samsudin

Jenis kelamin : laki-laki

Umur : 28 thn

Alamat : Probolinggo

Agama : Islam

Status marital : menikah

Pekerjaan : Kuli bangunan

Page 51: saraf

SUBJEKTIF (S)

DATA DASAR

AUTO/HETEROANAMNESA

Keluhan utama : lemah kaki

Riwayat penyakit sekarang :

Kaki merasa lemah dibuat jalan sudah satu minggu. Awalnya bangun tidur kakinya terasa

lemah, tidak bisa dibuat jalan. Makin lama makin terasa lemah. Pasien juga merasa kesemutan di

tangan dan kaki. Telapak kaki terasa menebal. Dan kalau di cubit tidak terasa sakit atau nyeri.

Pasien sudah tidak kuat untuk jalan jauh, jalan dengan jarak 10m sudah terasa lemah kedua

kakinya dan tidak sanggup lagi untuk berjalan. Pekerjaan pasien sebagai kuli bangunan

mengharuskan pasien untuk tetap sehat dan kuat.

Pada malam hari pasien sering merasa pegal linu.

Pasien juga merasa berat badannya menurun dari biasanya. Hal ini dikarenakan nafsu

makan menurun. Pasien tidak merasa mual, muntah, demam.

Pasien tidak pernah mengalami kejang sebelumnya.

Riwayat penyakit dahulu

Tidak pernah sakit seperti ini, dan sebelumnya aktiv tidak sakit-sakitan

Tidak ada DM

Tidak ada hipertensi

Riwayat penyakit keluarga :

Keluarga tidak ada yang seperti ini

Page 52: saraf

Riwayat pengobatan :

Pasien sudah minum hemaviton tetapi tidak memperingan sakit pasien.

Riwayat psikososial :

Pasien merokok aktif.

Riwayat alergi :

Tidak ada alergi obat-obatan

IDENTITAS

Nama pasien : Samsudin

Jenis kelamin : laki-laki

Umur : 28 thn

Alamat : Probolinggo

Agama : Islam

Status marital : Menikah

Pekerjaan : Kuli Bangunan

KELUHAN UTAMA : Lemah Kaki

RPS

Keluhan utama

Mulai kapan? Sudah 1 minggu ini

mengapa:

untuk mengetahui berapa lama dan seberapa jauh perjalanan penyakitnya

Page 53: saraf

untuk mengetahui Akut atau Kronik, gangguan saraf perifer yang meliputi

kelemahan motorik, gangguan sensorik, otonom dan melemahnya refleks tendon,

dapat akut atau kronik

Lemah bersaman di kiri dan kanan? iya kiri dan kanan bersamaan

mengapa :

Pada Polineuropati keluhan dapat dimulai dari yang paling ringan sampai dengan

yang paling berat. Gangguan bersifat simetris pada kedua sisi. Tungkai lebih dulu

menderita dibanding lengan. Gangguan sensorik berupa parestesia, anestesia dan

perasaan baal pada ujung-ujung jari kaki yang dapat menyebar ke arah proksimal

sesuai dengan penyebaran saraf tepi, ini disebut sebagai gangguan sensorik dengan

pola kaus kaki

Di mulai dr bawah atau keempat-empatnya? Di mulai dari jari-jari kaki dan tangan dulu,

kemudian keseluruhan ikut lemah

mengapa :

Kelemahan otot pertama-tama dijumpai pada bagian distal kemudian menyebar ke arah

proksimal. Atrofi otot, hipotoni dan menurunnya refleks tendon terutama tendon Achilles, dapat

dijumpai pada fase dini sebelum kelemahan otot dijumpai.

Lemahnya seperti apa? Atau sampai tidak bisa berjalan? Bisa berjalan,tapi hanya sejauh

10m setelah itu tidak sanggup lagi berjalan.

mengapa :

untuk mengetahui apakah ini merupakan kelumpuhan anggota gerak atau masih

dalam batas lemah.

Sekarang dari pertama kali lemah, apa tambah parah? Iya, lemahnya tambah parah

mengapa :

untuk mengetahui tingkat keparahan penyakitnya

Page 54: saraf

Langsung lemah? Ada nyeri? iya lemah, ada nyeri pada malam hari

mengapa :

untuk mengetahui sebab kelumpuhan. pertanyan nyeri untuk mengarahkan

diagnosis polineuropati, biasanya Nyeri ini dapat mengganggu penderita pada waktu

malam hari, terutama pada waktu penderita sedang tidur.

Sebelumnya apa ada jatuh? tidak ada, tiba-tiba saja lemahnya

mengapa :

meyakinkan penyebabnya bukan trauma

Mati rasa? Iya, kulit kaki terasa menebal

mengapa :

Polineuropati mengenai sistem saraf tepi, sistem konduksi terhalang terutama

motorik. selain itu serabut saraf besar lebih terkena yaitu penghantar rangsang raba,

getar dan posisi dibanding serabut saraf kecil penghantar suhu. jadi Polineuropati

mengalami penurunan sensitivitas nyeri dan beberapa sensitivitas terhadap suhu

kalau cubit terasa sakit? Tidak terasa

mengapa :

Meyakinkan seberapa parah mati rasa tadi

Apa ada rasa kesemutan? Ada

mengapa :

Page 55: saraf

Kesemutan pada tangan dan kaki adalah suatu polineuropati. Polineuropati adalah suatu

gangguan pada saraf tepi. Penyebab paling banyak adalah diabetes (kencing manis), tetapi dapat

juga disebabkan oleh hal lain seperti infeksi, zat toksin dan obat - obatan.

Keluhan penyerta : tidak ada

RPD

Apa dulu pernah sakit seperti ini?

Tidak pernah sakit seperti ini, Tidak ada riwayat DM, darah tinggi maupun kejang.

Mengapa :

Mengetahui riwayat penyakit yang sebelumnya dialami. Penyakit-penyakit yang pernah

diderita pasien dahulu dapat berkaitan dengan timbulnya penyakit sekarang atau malah menjadi

pemberat atau pemicu timbulnya penyakit sekarang. Misal Pengendalian gula darah yang buruk

pada penderita diabetes bisa menyebabkan beberapa jenis polineuropati.

RPK

Apa di keluarga ada yang pernah sakit seperti ini? Tidak ada

Keluarga tidak ada yang seperti ini

Mengapa:

Untuk mengetahui adanya penyakit genetik.

RIWAYAT PENGOBATAN

Belum pernah berobat ke dokter dan juga pasien belum pernah memeriksakan kadar gula darah,

tetapi Pasien sudah minum hemaviton dan tidak ada perubahan apa-apa setelahnya.

Page 56: saraf

Mengapa:

Mengetahui macam obat yang pernah dikonsumsi sehingga dapat diberikan terapi

farmakologis yang tepat,efek yang didapat setelah mengkonsumsi obat tersebut dan Mencegah

resiko terjadinya pemberian obat jangka panjang.

Apa ada alergi obat? Tidak ada

Selain untuk mengetahui riwayat pengobatan juga dapat mengetahui sumber pencetus

infeksi yang kemudian terjadi reaksi imunologi. Pada riwayat obat juga wajib untuk

mengetahui apa ada alergi obat.

RIWAYAT PSIKOSOSIAL

nafsu makan menurun

merokok bisa sampai 1 pak /hari, sekarang masih merokok

jarang mengkonsumsi vitamin

mengapa;

Mengetahui hal-hal penting yang menyangkut kehidupan pasien serta kebiasaan yang

mungkin berpengaruh terhadap timbulnya penyakit sekarang.

Diagnosa :

Polineuropati causa defisiensi Nutrisi

Page 57: saraf

POLINEUROPATI

Definisi

Polineuropati adalah kelainan fungsi yang berkesinambungan pada beberapa saraf perifer

di seluruh tubuh dan merupakan Kelemahan otot-otot anggota gerak yang berkembang sedikit

demi sedikit dan disertai gangguan sensibilitas dapat timbul akibat defisiensi makanan,

intoksikasi obat dan autotoksin. Para penderitanya dapat menyajikan keluhan ‘letih-lemah’ kedua

tungkai sebagai keluhan dini. Sebagian kecil dari mereka mengunjungi dokter karena parastesia

atau disestesia pada telapak kaki dan tungkai bawah. Tergantung pada gejala motorik atau

sensorik yang lebih menonjol.

Lesi utama pada polineuropati adalah neuron sehingga dapat juga disebut neuronopati.

Gejala yang mula-mula mencolok adalah ujung saraf yang terpanjang. Disini didapat degenerasi

aksonal sehingga penyembuhan dapat terjadi jika ada regenerasi aksonal. Proses di sini lambat

dan sering tidak semua saraf terkena lesi tersebut.

Etiologi

1. nutrisi

Di Indonesia banyaknya kasus polineuropati dijumpai orang-orang yang makan

makanan yang tidak bergizi. Orang yang makan nasi dan sayur-sayuran saja tidak terkena

penyakit tersebut jika mereka menggunakan sambal terasi. Diantara orang tahanan ada

yang terkena walaupun makanan untuk orang tahanan tidak berbeda. Hal ini merupakan

problema yang belum dipecahkan. Di negara-negara barat polineuropati akibat defisiensi

makanan dijumpai pada pecandu alkohol yang sudah dikenal sebagai orang yang jarang

makan. Penyelidikan pada mereka mengungkapkan adanya kekurangan thiamine,

pyridoxin,panthodenic acid dan vitamin B12.

Defisiensi vitamin terutama vitamin B1,B6,B12,asam nikotinat,asam pantotenat

mempengaruhi metabolisme neuronal dengan menghalangi oksidasi glukosa. Defisiensi

seperti ini dapat karena malnutrisi, muntah-muntah, kebutuhan yang meningkat seperti

pada kehamilan atau pada alkoholisme. Defisiensi tiamin dapat menyebabkan

Page 58: saraf

kardiomiopati dan gangguan pada mesensefalon (Wernicke’s encephalopaty), ini akan

menyebakan paralisis otot-otot okular, nistagmus, ataksia, dan demensia.

Neuritis alkoholik disebabkan oleh defisiensi tiamin dan bukan karena efek toksik

alkohol yang biasanya disertai rasa nyeri yang sangat pada daerah betis. Defisiensi asam

nikotinat akan menyebabkan penyakit pellagra. Pada polineuropati yang disebabkan

defisiensi asam nikotinat, penderita-penderita akan mengalami demensia ringan,

dermatitis pada daerah tubuh yang terkena matahari, kadang-kadang disertai glositis dan

diare.

Defisiensi piridoksin (vitamin B6) dapat disebabkan karena pengobatan jangka

panjang dengan isoniazid. Pada keadaan ini dapat terjadi kejang-kejang. Defisiensi

sianokobalamin (vitamin B12) biasanya pada kebanyakan penderita akan menyebabkan

anemia megaloblastik dan disertai gejala-gejala ringan neuropati perifer. Neuropati di sini

dapat terjadi lebih dahulu daripada anemia.

2. Gangguan metabolisme

Lebih sering timbul pada penderita diabetes yang berusia 50 tahun keatas. Tetapi

tidak semuanya polineuropatia, adapun manifestasi neuropati pada penderita diabetes

melitus ialah oftalmoplegia, b.mononeuropatia akut, c.polineuropatia sensorik dan

motorik pada kedua tungkai terutama kaki dan tungkai bawah. Gambaran klinik

neuropati terlihat pada 20% penderita diabetes melitus, tetapi dengan pemeriksaan

elektrofisiologi pada dibetes melitus asimptomatik tampak bahwa penderita sudah

mengalami neuropati subklinik.

Pada kasus yang jarang, neuropati merupakan tanda awal suatu diabetes melitus.

Neuropati terjadi biasanya pada diabetes melitus yang lama dan tidak terkontrol pada

orang usia lanjut. Gejala yang sering terjadi yaitu menyerupai lesi pada ganglion radiks

posterior. Disini dijumpai hipestesia perifer dengan disertai hilangnya sensasi getar. Rasa

nyeri tidak selalu dijumpai, kadang-kadang dijumpai artropati tanpa rasa nyeri dan ulkus

pada kaki. Dapat terjadi gangguan otonom seperti diare, hipotensi postural, gangguan

sekresi keringat dan impotensi.

Neuropati merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap meningkatnya

kerentanan pasien diabetes melitus terhadap infeksi, dimana akibat neuropati sensorik

Page 59: saraf

akan menyebabkan berkurangnya rasa nyeri setempat sehingga luka kurang disadari dan

diabaikan oleh pasien, serta berakibat terlambatnya pengobatan. Neuropati motorik dapat

berakibat deformitas bentuk kaki dan gangguan titik-titik tekan pada telapak kaki. Lebih

lanjut neuropati autonomik dapat menyebabkan atoni kandung kemih serta gangguan

mekanisme kelenjar keringat. Atoni kandung kemih menyebabkan timbulnya stasis residu

urin dalam kandung kemih yang merupakan faktor predisposisi infeksi yang sering

kambuh.

3. Keracunan

Neuropati karena keracunan jarang dijumpai. Timah dan logam berat akan

menghambat aktifasi enzim dalam proses aktifitas oksidasi glukosa sehingga

mengakibatkan neuropati yang sukar dibedakan dengan defisiensi vitamin B. Keracunan

timah menyebabkan neuropati motorik, khususnya mempengaruhi nervus radialis,

medianus dan poplitea lateralis. Terkulainya tangan dan kaki (drop wrist dan drop foot)

merupakan gejala yang sering ditemukan. Cat yang mengandung timah jarang digunakan

tapi anak-anak bisa menderita neuropati dari boneka atau perabot yang dicat dengan

senyawa timah.

Penisilamin dan BAL digunakan pada pengobatan keracunan logam berat. Kedua

obat ini mengikat logam dalam bentuk nontonsik sampai diekskresikan dalam urin.

4. Manifestasi alergi

Gangguan motorik pada sindrom Guillain-Bare biasanya timbul lebih awal daripada

gangguan sensorik. Biasanya terdapat gangguan sensasi perifer dengan distribusi sarung

tangan dan kaus kaki tetapi kadang-kadang gangguan tampak segmental. Otot proksimal

dan distal terganggu dan refleks tendon menghilang. Nyeri bahu dan punggung biasanya

ditemukan. Otot fasial dan otot okular kadang-kadang terganggu. Perluasan dan

kelemahan otot-otot batang tubuh menuju toraks akan menganggu pernapasan.

Page 60: saraf

Selama penyakit berlanjut, perlu dibuat kontrol fungsi pernafasan penderita.

Perkiraan kasar dapat dibuat dengan menyuruh penderita menarik nafas panjang atau

sedalam-dalamnya dan kemudian dihitung.

5. Infeksi

Lepra merupakan salah satu infeksi yang mempengaruhi saraf-saraf secara langsung,

terjadi penebalan lokal saraf pada sisi infeksi dan kulit daerah yang diinervasi mengalami

pigmentasi dan anestesik. Lepra disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang mempunyai

sifat neurotropis, yang bisa ditemukan intraneural dan ekstraneural yang akan

mengakibatkan kerusakan saraf. Bahkan Fite menyatakan bahwa semua kusta merupakan

penyakit saraf. Berdasarkan perlangsungan klinisnya, kerusakan saraf pada lepra dibagi

atas :

Neuropati akut : terjadi nyeri spontan

Neuropati sub akut : timbul nyeri bila dirangsang/palpasi

Neuropati kronis : tidak memberikan keluhan nyeri

Patofisiologi

Terjadi kerusakan mielin dan akson dari saraf tepi, tergantung berat-ringan dan lama saraf tepi

terpapar oleh faktor penyebab.

Penyebab

Infeksi bisa menyebabkan polineuropati, kadang karena racun yang disebabkan oleh

bakteri (misal difteri) atau karena reaksi autoimun (pada sindrom Guillian Barr). Bahan racun

bisa melukai saraf perifer dan menyebabkan polineuropati. Kanker juga bisa menyebabkan

polineuropati dengan menyusup langsung ke dalam saraf menekan saraf atau melepaskan bahan

racun. Kekurangan gizi dan kelainan metabolik juga bisa menyebabkan polineuropati,

kekurangan vitamin B bisa mengenai saraf perifer di seluruh tubuh.

Penyakit yang menyebabkan polineuropati kronik adalah diabetes,gagal ginjal, dan

kekurangan gizi (malnutrisi) yang berat, polineuropati kronik cenderung berkembang secara

Page 61: saraf

lambat (sampai beberapa bulan maupun tahun) dan biasanya dimulai di kaki (kadang di tangan).

Pengendalian gula darah yang buruk pada penderita diabetes bisa menyebabkan beberapa jenis

polineuropati, yang paling sering ditemukan adalah neuropati diabetik yang merupakan

polineuropati distalis yang menyebabkan rasa kesemutan dan terbakar di bagian kaki dan tangan.

Manifestasi klinis

Gangguan bersifat simetris pada kedua sisi, tungkai lebih dulu menderita dibanding

lengan.

Pada awal penyakit timbul rasa kesemutan pada ujung-ujung kaki dan kemudian

mengenai ujung-ujung tangan (pola “stocking and glove”). Kadang-kadang parastesi

dapat berupa perasaan-perasaan aneh yang tidak menyenangkan, rasa seperti terbakar.

Nyeri pada otot dan sepanjang saraf tepi jarang dijumpai.

Kelemahan otot pertama-tama dijumpai pada bagian distal kemudian menyebar ke arah

proksimal. Atrofi otot, hipotoni dan menurunnya refleks tendon dapat dijumpai pada fase

dini, sebelum kelemahan otot dijumpai.

Pada tahap selanjutnya : hipo/anastesi pada jari-jari tangan/kaki, menimbulkan banyak

luka yang tidak disadari, kelumpuhan otot.

Kelumpuhan ekstremitas tipe “lower motor neuron”, sisi distal lebih berat.

Karena tidak dapat merasakan nyeri, maka sendi sering mengalami cedera,

ketidakmampuan untuk merasakan posisi sendi menyebabkan ketidakstabilan ketika

berdiri dan berjalan.

ketidakmampuan untuk merasakan getaran atau posisi lengan,tungkai, dan sendi

merupakan gejala utama polineuropati kronik.

Nyeri sering kali bertambah buruk di malam hari dan bisa timbul jika menyentuh daerah

yang peka atau perubahan suhu.

Banyak penderita yang juga memiliki kelainan pada sistem saraf otonom yang

mengendalikan fungsi otomatis di dalam tubuh, seperti denyut jantung, fungsi pencernaan,

Page 62: saraf

kandung kemih, dan tekanan darah. Jika neuropati perifer mengenai saraf otonom , maka bisa

terjadi gejala berikut :

Diare atau sembelit

Impotensi

Tekanan darah tinggi atau rendah

Tekanan darah rendah atau ketika dalam posisi berdiri

Kulit tampak lebih pucat dan kering

Keringat berlebihan

Pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan laboratorium skrining pada polineuropati distal yang simetrik dapat mencakup

pemeriksaan gula puasa, vitamin B12, HbA1c,pemeriksaan fungsi ginjal dan tiroid dan skrining

urine untuk logam berat.

Penatalaksanaan

Terapi sesuai penyebab seperti Melakukan koreksi abnormalitas yang terjadi seperti nutrisi,

suplementasi vitamin yang kurang, pengobatan diabetes melitus (bila pasien menderita

diabetes),menghilangkan kompresi dan sebagainya. Jika neuropati diperkirakan sebagai reaksi

sistem imun yang terganggu, steroid dapat digunakan. Pengobatan umum selama fase akut dan

lanjut meliputi rehat baring, penyanggahan bagian yang paralisis (jika perlu menggunakan

splint).

Terapi kelainan yang mendasari penatalaksanaan nyeri bila ada nyeri perawatan suportif

untuk melindungi rehabilitas jaringan yang mengalami kerusakan semuanya perlu di

pertimbangkan, pemeliharaan nutrisi yang baik. Setelah fase penyembuhan ahli fisioterapi dapat

mengarahkan rehabilitasi penderita.

Page 63: saraf

Daftar Pustaka

DSS, Harsono, dr.2009.Kapita Selekta Neurologi.Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Kosasih, Adrianus, SpJP,dr.dkk.2012.Harrison Manual Kedokteran Jilid Dua.Karisma

Publishing Group : Tangerang Selatan.

Machfoed,Hasan Moh,dkk.2011.Buku Ajar Ilmu Penyakit Saraf.Pusat Penerbitan dan

Percetakan Unair : Surabaya.

Sidharta, P.2010.Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi.Dian Rakyat : Jakarta.

Page 64: saraf

Todd’s Paralysis

Disusun oleh :

Luluk Nurul F ( 08700264 )

Thuaibatul Islamia ( 08700053 )

PEMBIMBING : Dr. UTOYO SUNARYO Sp.S

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

RSUD Dr. MOH. SALEH KOTA PROBOLINGGO

Page 65: saraf

TAHUN AKADEMIK 2012-2013

S.M.F ILMU PENYAKIT SARAF

FK UWKS/ RSUD DR. M SALEH PROBOLINGGO

Nama Dokter Muda :

- Luluk Nurul F ( 08700264 )

- Thuaibatul Islamia ( 08700053 )

Dokter penguji/Pembimbing : Dr. Utoyo Sunaryo, Sp.S

DOKUMEN MEDIK UNTUK DOKTER MUDA

IDENTITAS PENDERITA

Nama pasien : Anak Fredi

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 14 tahun

Alamat : Probolinggo

Agama : Islam

Status marital : belum menikah

Pekerjaan : Pelajar

Page 66: saraf

SUBJEKTIF (S)

DATA DASAR

AUTO/HETEROANAMNESA

Keluhan utama :

Lumpuh separuh

Riwayat penyakit sekarang :

Tangan kanan dan kaki kanan lumpuh sejak kemarin . Tangan dan kaki kanan lumpuh

secara mendadak , tidak dapat digerakkan sama sekali . Sebelum lumpuh ada kejang 1

kali dalam sehari disertai dengan keadaan bingung . kejang pertama kali , sebelum kejang

tangan gerak-gerak, saat kejang pasien tidak sadar , kejang di tempat tidur, kejang pada

tangan dan kaki . tidak ada panas mual muntah .

Riwayat penyakit dahulu

tidak pernah seperti ini sebelumnya . tidak ada riwayat epilepsi. Tidak pernah ada

riwayat trauma , tidak ada luka , belum pernah berobat sebelumnya . pernah sakit batuk

pilek

Riwayat penyakit keluarga :

Tidak ada keluarga yang menderita penyakit ini

Riwayat pengobatan :

Belum pernah berobat

Riwayat psikososial :

Page 67: saraf

Nafsu makan ( + ) ,

IDENTITAS

Nama pasien : Anak Fredi

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 14 tahun

Alamat : Probolinggo

Agama : Islam

Status marital : belum menikah

Pekerjaan : Pelajar

KELUHAN UTAMA :

Lumpuh separuh

RPS

Sejak kapan tangan dan kakinya lumpuh ? Sejak kemarin

Mengapa :

Untuk mengetahui berapa lama penjalaran penyakitnya

Untuk mengetahui apakah kronis atau akut.

Bisa dijelaskan awalnya bisa sampai lumpuh seperti ini ? gak tau dok , tiba tiba saya lihat

anak saya lumpuh .

Mengapa :

Untuk mengetahui kronologi terjadinya lumpuh tersebut . Apa ada faktor yang pemicu

seperti jatuh atau trauma seperti pada stroke .

Page 68: saraf

Lumpuhnya dimulai bersamaan tangan dan kaki atau kaki dulu yang lemah baru diikuti

tangan ? Tangan dan kaki kanan bersamaan

Mengapa :

Untuk menghilangkan kemungkinan lemah otot akibat GBS (ascending paralysis) ,

pada GBS kelemahan otot dimulai dari bagian distal kemudian proximal.

Apa sebelum lumpuh ada kejang ? iya , ada

Mengapa :

Pada kasus Todd’s Paralysis lumpuh terjadi setelah kejang , dan biasanya terjadi

pada salah satu sisi.

Kejangnya berulang atau tidak ? tidak , kejangnya hanya sekali dan baru pertama kali.

Mengapa :

Pada epilepsi kejang terjadi berulang minimal 2 kali dalam 24 jam . Sedangkan

pada kasus ini , kejang hanya terjadi 1 kali saja .

Apa yang di lakukan anak sebelum kejang ? tangan gerak-gerak

Mengapa :

Untuk mengetahui apakah ada aura atau tidak sebelum kejang

Geraknya pada tangan salah satu tangan atau kedua tangan ? tangan kanan aja

Mengapa :

Untuk mengetahui kejang partial atau general , pada kejang partial terjadi pada salah satu

sisi

Bagaimana kesadaran saat kejang ? tidak sadar

Page 69: saraf

Mengapa:

Untuk mengetahui kejang partial sederhana atau komplek , pada kejang partial komplek

disertai gangguan kesadaran

Setelah kejang apa yang anak rasakan ? bingung

Mengapa :

Pada todd’s paralysis, meskipun kejang telah berhenti pasien tetap kurang responsif dari

biasanya, mereka mungkin mengantuk, atau bingung.

Keluhan penyerta

Ada keluhan lain ? Demam(-), mual(-), muntah(-)

Mengapa :

Untuk mengetahui apakah lumpuhnya berhubungan dengan infeksi atau tidak .

RPD

Sebelumnya pernah seperti ini ? Tidak, ini baru pertama kali.

Mengapa :

Untuk mengetahui kemungkinan berulangnya penyakit yang mungkin berulang seperti

epilepsi .

Apa ada riwayat epilepsi sebelumnya ? Tidak ada ,

Mengapa :

Untuk lebih memastikan apakah kasus ini termasuk epilepsi berulang atau tidak

Apa mungkin pernah jatuh sebelumnya ? Tidak pernah ada jatuh atau trauma sebelumnya

Mengapa :

Page 70: saraf

Untuk menyingkirkan dugaan kelemahan otot akibat trauma.

Pernah berobat sebelumnya ? tidak pernah .

Mengetahui apakah anak fredi pernah melakukan terapi sebelumnya , serta bagaimana

hasil jika anak tersebut telah melakukan terapi.

RPK

Apakah ada keluarga yang sakit seperti ini ? Tidak ada ,

Kemungkinan adanya penyakit herediter atau keturunan.

RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Apakah ada penurunan nafsu makan ? tidak

Anaknya pernah merokok ? Tidak

Kalau olahraga sering ? Kadang-kadang , ya biasa .

Untuk mengetahui pola hidup pasien yang mungkin bisa memicu penyakit tersebut

Diagnosa mengarah ke : Todd’s Paralysis

Page 71: saraf

TODD’S PARALYSIS

Definisi

Paresis Todd atau kelumpuhan Todd (atau postictal paresis / kelumpuhan, "setelah kejang")

adalah kelemahan fokal di bagian tubuh setelah kejang. Kelemahan ini biasanya terlokalisir ke

salah satu sisi kiri atau kanan tubuh.

Penyebab dan gejala todd paralysis

Kejang merupakan peristiwa abnormal dari aktivitas listrik pada bagian tertentu dari otak.

Ada beberapa bentuk kejang yaitu kejang sederhana , komplek serta gabungan sederhana dan

komplek . Perilaku seseorang saat mengalami kejang dapat bervariasi , dapat disertai dengan

gangguan kesadaran (kejang komplek) atau tanpa gangguan kesadaran (kejang sederhana) .

Selama periode postictal, meskipun kejang itu sendiri telah berhenti, otak berusaha untuk pulih

dari muatan listrik yang telah diendapkan saat aktivitas kejang. Selama periode ini orang dapat

tetap kurang responsif dari biasanya, mereka mungkin mengantuk, atau bingung.

Gejala-gejala kelumpuhan Todd tergantung pada area otak seseorang di mana kejang terjadi.

Misalnya, jika kejang terjadi pada korteks motorik yaitu bagian dari otak yang bertanggung

jawab untuk gerakan , kelumpuhan Todd dapat mengakibatkan hemiparesi atau hemiplegi .

Gejala-gejala kelumpuhan Todd sering menghilang dalam beberapa menit sampai beberapa jam

setelah onset awal mereka. Pada sebagian kasus yang gejala dapat berlangsung hingga 36-48 jam

namun hal ini jarang terjadi.

Diagnosis

Secara umum, kelumpuhan Todd dapat dengan mudah didiagnosis ketika itu terjadi setelah

seseorang mengalami kejang. Untuk membedakan kelumpuhan todd dan stroke ketika diagnosis

masih belum jelas ialah dengan electroencephalogram atau EEG, tes yang mencatat informasi

tentang aktivitas listrik otak seseorang. Magnetic Resonance Imaging atau MRI scan juga

mungkin dilakukan. Orang yang mengalami kejang akan hadir dengan EEG yang abnormal,

Page 72: saraf

sementara mereka yang telah mengalami stroke dan memiliki MRI scan mungkin hadir dengan

gambar yang memperlihatkan area kerusakan.

Pengobatan

Kelumpuhan Todd merupakan salah satu indikasi bahwa seseorang telah mengalami kejang,

berpotensi berhubungan dengan epilepsi .Tidak ada pengobatan khusus yang diperlukan untuk

kelumpuhan Todd Orang-orang perlu beristirahat senyaman mereka mungkin bisa sampai gejala

kelumpuhan menghilang. Gejala sering menyelesaikan dalam beberapa menit sampai berjam-

jam, walaupun dapat berlangsung selama satu atau dua hari. Pengobatan untuk kelumpuhan Todd

adalah baik simtomatik dan suportif didasarkan pada kenyataan bahwa kelumpuhan menghilang

dengan cepat. Karena hilangnya cepat dan lengkap gejala kelumpuhan Todd, rehabilitasi tidak

diperlukan.

Page 73: saraf

VERTIGO PSIKOGENIK

Disusun oleh :

CITTA ADWITIYA ARIFIANI (08700034)

SITI NAIMAH (08700176)

PEMBIMBING : Dr. UTOYO SUNARYO Sp.S

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

RSUD Dr. MOH. SALEH KOTA PROBOLINGGO

TAHUN AKADEMIK 2012-2013

S.M.F ILMU PENYAKIT SARAF

FK UWKS/ RSUD DR. M SALEH PROBOLINGGO

Page 74: saraf

Nama Dokter Muda :

- Citta adwitiya arifiani ( 08700034 )

- Siti naimah ( 08700176 )

Dokter penguji/Pembimbing : Dr. Utoyo Sunaryo, Sp.S

DOKUMEN MEDIK UNTUK DOKTER MUDA

IDENTITAS PENDERITA

Nama pasien : Ny.Santi

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 29 tahun

Alamat : Probolinggo

Agama : Islam

Status marital : Menikah

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

SUBJEKTIF (S)

DATA DASAR

AUTO/HETEROANAMNESA

Keluhan utama : Kepala nggiliyeng

Riwayat penyakit sekarang :

Page 75: saraf

Kepala nggiliyeng (terasa berputar-putar) sejak 1 bulan yang lalu, terasa di seluruh

kepala sampai bahu, dalam sehari pusing timbul berulang kali, kadang berkurang jika istirahat,

sulit tidur pada malam hari, mata kadang-kadang kabur, demam (-) , mual muntah (+), nafsu

makan menurun.

Riwayat penyakit dahulu :

Pernah sakit seperti ini 1-2 tahun yang lalu , DM (-), kolesterol (-), Hipertensi (-)

Riwayat penyakit keluarga :

Keluarga tidak ada yang sakit seperti ini

Riwayat pengobatan :

minum bodrex tapi tidak sembuh

Riwayat psikososial :

Hubungan dengan suami kurang baik, sering olahraga, merokok (-), alcohol (-)

IDENTITAS PENDERITA

Nama pasien : Ny.Santi

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 29 tahun

Alamat : Probolinggo

Agama : Islam

Status marital : Menikah

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

KELUHAN UTAMA :

Kepala nggiliyeng

Page 76: saraf

Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

Keluhan utama : kepala nggiliyeng

Pusingnya seperti apa ? berputar-putar

mengapa:

untuk mengetahui perbedaan vertigo atau non-vertigo

Mulai kapan ? 1 bulan yang lalu

mengapa:

untuk mengetahui lama serta bagaimana perjalanan penyakitnya

untuk mengetahui apakah bersifat akut atau khronis

Pusingnya di kepala sebelah mana ? Di seluruh kepala sampai bahu

mengapa:

untuk menyingkirkan DD migren

Pusingnya timbul berapa kali sehari ? Berkali-kali

mengapa:

untuk mengetahui keparahan penyakit

Apa yang ibu perbuat untuk mengurangi rasa pusingnya ? Istirahat, akan tetapi kadang

hilang kadang tidak hilang

Malam hari bisa tidur nyenyak ? tidak

mengapa:

untuk mengetahui seberapa besar nyeri yang dirasakan

Page 77: saraf

Kalo kepala digerakkan bertambah pusing atau tidak? Tidak

Mengapa :

Pada vertigo tipe central, bangkitan vertigo lebih lambat, tidak

dipengaruhi gerakan kepala,

Pada vertigo tipe perifer, bangkitan vertigo lebih mendadak, dipengaruhi

gerakan kepala

Saat pusing apakah mata terasa kabur ? iya

Jika pusingnya hilang, pandangan kaburnya menghilang atau tidak ? iya

Sudah diperiksakan ke dokter ? belum

Apakah ada demam ? tidak

mengapa :

untuk mengetahui adanya infeksi atau tidak

Ada mual dan muntah ? ada

Pada saat kapan ? setelah makan mual kemudian muntah

Pada pagi/siang/malam hari ? tidak tentu

mengapa :

Untuk mengetahui apakah muntah proyektil ( tanpa adanya rangsangan)

atau bukan

Pada tumor otak tekanan intra cranial meningkat, yang menyebabkan

muntah proyektil

Nafsu makan nya bagaimana ? menurun

Apakah pernah jatuh sebelumnya ? tidak

mengapa :

untuk menyingkirkan DD vertigo pasca trauma

Kalau banyak orang apakah kepala menjadi pusing ? merasa tidak nyaman saja

Kalau mencium bau yang menyengat apakah kepala menjadi pusing ? tidak

mengapa :

untuk mengetahui pencetus pusing

Page 78: saraf

Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)

Apakah dulu pernah sakit seperti ini ? 1- 2 tahun lalu pernah sakit seperti ini

mengapa :

Untuk mengetahui kemungkinan berulangnya penyakit

Apakah pernah mengalami darah tinggi ? Tidak

Apakah ada kencing manis? Tidak ada

Apakah menderita kolesterol ? tidak

Mengapa :

Untuk mengetahui faktor penyebab, faktor resiko yang berhubungan atau

memperberat keluhan pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga (RPK)

Apakah keluarga ada yang sakit seperti ini ? tidak

mengapa :

Untuk mengetahui adanya faktor keturunan, resiko penularan, dan

lifestyle dalam lingkungan keluarga

Riwayat Pengobatan

Pada saat pusing apakah ibu minum obat ? iya

Minum obat apa ? bodrex

Apakah semakin membaik ? tidak

mengapa :

Untuk mengetahui apakah obat yang telah di minum pasien terbukti efektif

atau malah memperburuk keadaan pasien

Riwayat Psikososial

Apakah ada masalah keluarga ? ada

Setelah itu apakah langsung timbul pusing ? iya

Page 79: saraf

mengapa :

untuk mengetahui pencetus pusing

Page 80: saraf

VERTIGO

Definisi

Vertigo adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam telinga bagian dalam

sehingga menyebabkan penderita merasa pusing dalam artian keadaan atau ruang di

sekelilingnya menjadi serasa 'berputar' ataupun melayang. Vertigo menunjukkan

ketidakseimbangan dalam tonus vestibular. Hal ini dapat terjadi akibat hilangnya masukan

perifer yang disebabkan oleh kerusakan pada labirin dan saraf vestibular atau juga dapat

disebabkan oleh kerusakan unilateral dari sel inti vestibular atau aktivitas vestibulocerebellar.

Epidemiologi

Vertigo merupakan gejala yang sering didapatkan pada individu dengan prevalensi

sebesar 7 %. Beberapa studi telah mencoba untuk menyelidiki epidemiologi dizziness, yang

meliputi vertigo vestibular dan Non vestibular dizziness. Dizziness telah ditemukan menjadi keluhan

yang paling sering diutarakan oleh pasien, yaitu sebesar 20-30% dari populasi umum. Dari

keempat jenis dizziness vertigo merupakan yang paling sering yaitu sekitar 54%. Pada sebuah

studi mengemukakan vertigo lebih banyak ditemukan pada wanita disbanding pria (2:1),sekitar

88% pasien mengalami episode rekuren.

Gejala

Penderita merasa seolah-olah dirinya bergerak atau berputar; atau penderita merasakan

seolah-olah benda di sekitarnya bergerak atau berputar.

Penyebab dan Diagnosa

Page 81: saraf

Vertigo patologis bisa bermacam-macam jenis. Ada yang sementara atau persisten,

fungsional atau struktural penurunan nilai vestibular atau nilai visual, atau sistem proprioseptif

sistem atau dari pusat integratif mealui suatu mekanisme juga menyebabkan "ketidakcocokan".

Dengan kata lain banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum menentukan diagnosis

vertigo.Evaluasi vertigo memiliki dua tujuan mendasar yakni: menentukan lokalisasi sumber

asalnya dan menentukan etiologinya/penyebabnya.

Sebelum memulai pengobatan, harus ditentukan sifat dan penyebab dari vertigo. Gerakan mata

yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi di telinga bagian dalam atau saraf yang

menghubungkannya dengan otak. Nistagmus adalah gerakan mata yang cepat dari kiri ke kanan

atau dari atas ke bawah. Arah dari gerakan tersebut bisa membantu dalam menegakkan diagnosa.

Nistagmus bisa dirangsang dengan menggerakkan kepala penderita secara tiba-tiba atau dengan

meneteskan air dingin ke dalam telinga. Untuk menguji keseimbangan, penderita diminta berdiri

dan kemudian berjalan dalam satu garis lurus, awalnya dengan mata terbuka, kemudian dengan

mata tertutup.Tes pendengaran seringkali bisa menentukan adanya kelainan telinga yang

memengaruhi keseimbangan dan pendengaran.Pemeriksaan lainnya adalah CT scan atau MRI

kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf. Jika diduga

suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari tulang belakang. Jika

diduga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka dilakukan pemeriksaan angiogram, untuk

melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak.

Etiologi

Vertigo merupakan suatu gejala, sederet penyebabnya antara lain akibat kecelakaan,

stres, gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau banyak aliran darah

ke otak dan lain-lain. Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ

keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam. Organ ini memiliki saraf yang

berhubungan dengan area tertentu di otak. Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam

telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan didalam otaknya sendiri.

Keseimbangan dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi tentang posisi tubuh dari

organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. Penyebab umum dari vertigo:

1. Keadaan lingkungan : mabuk darat, mabuk laut.

Page 82: saraf

2. Obat-obatan : alkohol, gentamisin

3. Kelainan telinga : endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di

dalam telinga bagian dalam yang menyebabkan benign paroxysmal positional.

4. vertigo, infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis, penyakit maniere.

5. peradangan saraf vestibuler, herpes zoster

6. Kelainan Neurologis : Tumor otak, tumor yang menekan saraf vestibularis,

sklerosis multipel, dan patah tulang otak yang disertai cedera pada labirin,

persyarafannya atau keduanya.

7. Kelainan sirkularis : Gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya

alirandarah ke salah satu bagian otak ( transient ischemic attack ) pada arteri

vertebral danarteri basiler.

8. Psikogenik : merupakan ve r t igo yang t imb ul ak iba t p rob lema

ps iko log ik , t anpa d id asa r i kerusakan/penyakit organic.Vertigo psikogenik

biasanya memiliki ciri – ciri :

muncul saa t be rada d i t empa t ke ramaian

seolah-olah dibuat-buat (sebenarnya bukan dibuat-buat)

t e rkesan ke luhan /ge ja lany a be r leb iha n

Patofisiologi

Vertigo timbul jika terdapat gangguan alat keseimbangan tubuh yang

mengakibatkanketidakcocokan antara posisi tubuh (informasi aferen) yang sebenarnya dengan

apa yangdipersepsi oleh susunan saraf pusat (pusat kesadaran). Susunan aferen yang terpenting

dalamsistem ini adalah susunan vestibuler atau keseimbangan, yang secara terus

menerusmenyampaikan impulsnya ke pusat keseimbangan. Susunan lain yang berperan ialah

sistemoptik dan pro-prioseptik, jaras-jaras yang menghubungkan nuklei vestibularis dengan

nukleiN. III, IV dan VI, susunan vestibuloretikularis, dan vestibulospinalis. Informasi yang

bergunauntuk keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor vestibuler, visual, dan

proprioseptik;reseptor vestibuler memberikan kontribusi paling besar, yaitu lebih dari 50 %

disusulkemudian reseptor visual dan yang paling kecil kontribusinya adalah proprioseptik.

Dalam kondisi fisiologis/normal, informasi yang tiba di pusat integrasi alatkeseimbangan tubuh

berasal dari reseptor vestibuler, visual dan proprioseptik kanan dan kiriakan diperbandingkan,

jika semuanya dalam keadaan sinkron dan wajar, akan diproses lebihlanjut. Respons yang

Page 83: saraf

muncul berupa penyesuaian otot-otot mata dan penggerak tubuh dalamkeadaan bergerak. Di

samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubuhnya terhadaplingkungan sekitar. Jika fungsi

alat keseimbangan tubuh di perifer atau sentral dalam kondisitidak normal/ tidak fisiologis, atau

ada rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan, makaproses pengolahan informasi akan

terganggu, akibatnya muncul gejala vertigo dan gejalaotonom. Di samping itu, respons

penyesuaian otot menjadi tidak adekuat sehingga munculgerakan abnormal yang dapat berupa

nistagmus, unsteadiness, ataksia saat berdiri/ berjalandan gejala lainnya.

Jenis

Vertigo terbagi menjadi beberapa jenis namun secara umum berdasarkan keterlibatan

vestibulum, Vertigo terbagi menjadi 2 jenis yakni vertigo direk/vestibuler dan vertigo

indirek/non-vestibuler.

1. Vertigo vestibuler

Vertigo vestibular dibedakan menjadi tipe sentral, gangguan terjadi pada batang otak sampai

otak besar. Yang kedua adalah tipe perifer, gangguan terletak pada batang otak sampai labirin di

telinga bagian dalam.

Penyebab vertigo vestibular antara lain trauma kepala, infeksi otak, tumor, infeksi sekitar

sinus atau lainnya (flu, pilek, diare), remote efek (flu, pilek, diare), remote efek (reaksi terhadap

infeksi yang menyebabkan vertigo).

Situs Neurologychannel menyebutkan, gejala vertigo vestibular perifer adalah pandangan

kabur, letih, lesu, sakit kepala, detak jantung cepat, kehilangan keseimbangan, kehilangan

konsentrasi, nyeri otot terutama di leher dan punggung, mual, muntah, kemampuan kognitif

menurun, serta sensitif terhadap cahaya dan bunyi.

Adapula gejala vertigo vestibular sentral, antara lain diplopia (pandangan ganda), sakit

kepala hebat, gangguan kesadaran, koordinasi tubuh menurun, mual dan muntah serta lemas.

Memiliki karakteristik: lesi di bagian perifer dari apparatus vestibuler seperti: organ

vestibuler atau saraf vestibulokoklear. Pasien merasa lingkungan sekitarnya berputar

Page 84: saraf

(oscillopsia),rasanya naik turun seperti berada di atas kapal. Vertigo vestibuler seringkali diikuti

dengan gejala otonom seperti nausea dan muntah serta nistagmus. Lesi vestibuler juga ada yang

di bagian sentral contohnya lesi pada nukleus vestibuler di batang otak. Lesi sentral vestibuler

juga bisa menyebabkan vertigo direk, akan tetapi secara umum lebih ringan dibandingkan lesi

perifer. Gejala otonom juga cenderung lebih minim atau bahkan tidak ada.

Vertigo perifer

a. Vertigo posisi jinak (benign paroksismal positional vertigo)

BPV sejauh ini merupakan penyebab paling umum dari vertigo. Merupakan hasil dari

kristal kalsium karbonat yang mengambang bebas yang secara tidak sengaja memasuki lengan

panjang kanalis semisirkularis posterior. Normalnya kristal ini melekat pada makula utricular.

Dengan adanya perubahan posisi, kristal bergerak dalam endolymph dan menggantikan cupula

sehingga menyebabkan vertigo.

b. vestibulopathy perifer akut (neuritis vestibular)

Merupakan jenis pemnyakit epidem dan dapat mempengaruhi beberapa anggota keluarga

yang sama sekaligus. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada musim semi atau awal musim

panas. Faktor-faktor resiko ini menunjukkan bahwa penyakit ini merupakan infeksi virus dan

studi patologis menunjukkan atrofi dari satu atau lebih dari batang saraf vestibular, yang paling

sesuai dengan proses infeksi atau pascainfeksi.

c. Sindrom Meniere

Berdasarkan Temuan patologis, prinsip dari penyakit ini adalah peningkatan volume

endolimfe yang berhubungan dengan distensi seluruh sistem endolimfatik (hidrops

endolymphatic). Pecahnya membran labirin mungkin dapat menjelaskan karakteristik mendadak

dari episode-episode pada sindrom ini.

Vertigo central

Page 85: saraf

Vertigo sentral ( central vertigo ) melibatkan proses penyakit yang memengaruhi batang otak

(brain stem)atau cerebellum

Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan vertigo sentral antara lain:

a. Acoustic schwannomas atau meningiomas

b. Cerebellar pontine angle tumors

c. Cerebellar infarction

d. Cerebellar hemorrhage

e. Vertebrobasilar insufficiency 

 

Vertigo sentral adalah vertigo yang disebabkan oleh penyakit yang berasal dari system

saraf  pusat (SSP). Pada praktek klinis, penyakit ini sering disertai dengan lesi pada nervus

kranialisXIII.seseorang dengan vertigo akan mengalami perasaan seperti halusinasi

gerakandisekelingnya.

 

Vertigo sentral mungkin disebabkan oleh perdarahan hemoragik atau iskemik pada

cerebellum,vestibular nuclei, dan hubungannya ke batang otak. Penyebab yang lain termasuk

tumor SSP,infeksi, trauma dan multiple sclerosis.Vertigo yang disebabkan neuroma akustik juga

termasuk kategori vertigo sentral yang lebih luas.Sebuah neuroma akustik terbentuk di dalam

nervus kranialis ke 8 biasanya di dalam aliran kanalauditory internal sebelum ekspansi ke fossa

posterior dengan efek sekunder pada batang otak dannervus cranialis yang lain.

Page 86: saraf

2. Vertigo nonvestibuler

Vertigo nonvestibuler seringkli sulit dideskripsikan secara jelas oleh pasien. Pasien

biasanya mengeluhkan rasa pusing, kekosongan di kepala, dan gelap pada mata. Kondisi

oscillopsia dan gejala otonom tidak pernah ditemukan. Lesi pada bagian saraf pusat dapat

menyebabkan nistagmus patologis Vertigo nonvestibuler bisa disebabkan lesi pada bagian

nonvestibuler dari sistem regulator keseimbangan atau bisa juga disebabkan kesalahan proses

informasi di sistem saraf pusat(misal karena lesi cerebelar). Hipotensi ortostatik dan stenosis

aorta dapat menjadi penyebab vertigo nonvestibuler.

a. Migrain

Vertigo yang disebabkan karena migrain dikarenakan Vasospasme atau cacat metabolik

yang diturunkan.

b. Insufisiensi Vertebrobasilar

Biasanya disebabkan oleh aterosklerosis pada arteri subklavia, tulang belakang, dan

basilar. Vertigo juga umum dihubungkan dengan infark batang otak lateral atau otak kecil.

c. Tumor sudut cerebellar-pontine

Tumor ini tumbuh lambat, memungkinkan sistem vestibular untuk mengakomodasi

perubahan yang terjadi. Sehingga manifestasi klinis yang dihasilkan biasanya berupa sensasi

samar ketidakseimbangan bukan vertigo akut.

d. Vertigo Psikogenik

Vertigo merupakan vertigo yang timbulakibat problema psikologik, tanpa didasari 

kerusakan/penyakit organic.

Vertigo psikogenik biasanya memiliki ciri – ciri muncul saat berada ditempat keramaian-

seolah - olah dibuat – buat (sebenarnya bukan dibuat-buat), terkesan keluhan/gejalanya

berlebihan

Page 87: saraf

Vertigo Psikogenik biasanya dijumpai pada gangguan-gangguan psikiatrik :

Gangguan fobia (Agorafobia)

Gangguan Panik (Panic Disorders)

Gangguan Cemas Menyeluruh (General Anxiety Disorders)

Gangguan Psikosomati (Psychomatic Disorders)

Gangguan Depresi (Depressive Disorders)

Pengobatan

Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.Obat untuk mengurangi vertigo yang ringan

adalah meklizin, dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin. Skopolamin terutama berfungsi

untuk mencegah motion sickness, yang terdapat dalam bentuk plester kulit dengan lama kerja

selama beberapa hari. Semua obat di atas bisa menyebabkan kantuk, terutama pada usia lanjut.

Skopolamin dalam bentuk plester menimbulkan efek kantuk yang paling sedikit.

Obat anti cemas (penenang) dapat diberikan pada vertigo psikogenik untuk mengatasi

rasa cemasnya sehingga gejala yang ditimbulkan pun bisa berkurang.

Page 88: saraf

DAFTAR PUSTAKA

FKUI, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Gesapius.

FK UNAIR, Buku Ajar Ilmu Penyakit Saraf.

Sidharta, P, 1992, Neurologi Klinis dalam praktek Umum : hal 55-62, PT Dian Rakyat

Jakarta.

Maramis, F. Willi, 2009, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa edisi dua, Surabaya : Airlangga

University press.

Page 89: saraf

S.M.F ILMU PENYAKIT SARAF

FK UWKS/ RSUD DR. M SALEH PROBOLINGGO

Nama Dokter Muda :

- Fenty Sulistio Ertanti (08700109)

- Lukas Anjar K (07700180)

Dokter penguji/Pembimbing : dr. Utoyo Sunaryo, Sp.S

DOKUMEN MEDIK UNTUK DOKTER MUDA

IDENTITAS PENDERITA

Nama pasien : Sumitro

Jenis kelamin : laki-laki

Umur : 20 tahun

Alamat : Probolinggo

Agama : Islam

Status marital : Belum menikah

Pekerjaan : Tukang Listrik

Page 90: saraf

SUBJEKTIF (S)

DATA DASAR

AUTO/HETEROANAMNESA

KELUHAN UTAMA : Tangan sebelah kiri gemetaran

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :

Pasien mengeluh tangan sebelah kiri gemetaran sejak 1 tahun yang lalu. Gemetaran

timbulnya terus menerus. Gemetarannya timbul dengan waktu yang tidak menentu, terutama

waktu kerja. Gemetaran tersebut berhenti saat tidur. Cara berjalan agak sempoyongan. Kalau

gemetaran tidak bisa dibuat kerja.

Selain mengeluh tangan kiri gemetaran, juga mengeluh nyeri kepala dibagian belakang,

dan terasa berputar-putar dan cenut-cenut.

Setiap pagi hari setelah bangun tidur mengeluh muntah , 1 hari sekali tanpa mual dan

tidak terdapat darah. Mengeluh susah menelan dan bicara gagap.

Kedua mata kabur sejak tangan gemetaran, dan melihat pandangan ganda tanpa disertai

kelumpuhan wajah, tanpa kejang, dan tanpa gangguan BAK dan BAB.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :

Tidak pernah sakit seperti ini, dan sebelumnya aktif tidak sakit-sakitan.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :

Di keluarga tidak ada yang pernah sakit seperti ini. Riwayat darah tinggi dan kencing manis tidak

ada.

RIWAYAT PENGOBATAN :

Sebelumnya belum pernah berobat dan tidak ada alergi obat.

Page 91: saraf

RIWAYAT PSIKOSOSIAL :

Merokok 1 hari menghabiskan 2 batang , tidak meminum alcohol

Makanan sehari-hari biasa saja.

Tidak nafsu makan sering muntah

IDENTITAS PENDERITA

Nama pasien : Sumitro

Jenis kelamin : laki-laki

Umur : 20 tahun

Alamat : Probolinggo

Agama : Islam

Status marital : Belum Menikah

Pekerjaan : Tukang Listrik

KELUHAN UTAMA : Tangan sebelah kiri gemetaran

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

KELUHAN UTAMA

1. Mulai kapan ? Sejak lama dan pasien lupa

Mengapa :

Untuk mengetahui berapa lama dan seberapa jauh perjalanan penyakitnya

Untuk mengetahui apakah penyakit tersebut bersifat akut atau kronis.

Page 92: saraf

2. Gemetarannya sebelah mana ? tangan sebelah kiri

Mengapa :

Pada tumor cerebellum terjadi tremor unilateral (satu sisi)

3. Gemetarannya terus menerus atau sekali kali ? Terus menerus

Mengapa :

Pada tumor otak perjalanan penyakit lambat, karena tumor awalnya kecil

kemudian akan bertambah besar.

4. Gemetarannya pada saat aktifitas atau pada saat istirahat ? Pada saat aktifitas

Mengapa :

Untuk membedakan antara tremor striatal atau tremor intensional

Tremor Striatal : tremor pada saat istirahat

Tremor intensional : tremor pada saat bergerak atau aktifitas

KELUHAN PENYERTA

1. Disertai Muntah? iya

a. Muntahnya bagaimana ? Muntah sebelum makan atau sesudah makan ? Siang,

pagi, malam ?

Pagi hari setelah bangun tidur.

Mengapa :

Untuk mengetahui apakah muntah proyektil ( tidak ada rangsangan atau

didahului dengan rangsangan)

Pada tumor otak tekanan intra cranial meningkat, yang menyebabkan muntah

tanpa rangsangan

2. Disertai Nyeri kepala ? Nyerinya disebelah mana ? Nyeri di kepala bagian belakang

Mengapa :

Pada gangguan serebellum nyeri kepala khas didaerah oksipital yang menjalar

keleher dan spasme dari otot-otot servikal

3. Mata kabur sebelah mana ?

Page 93: saraf

Kabur ? Kedua mata atau salah satu mata ? kedua mata kabur

Mengapa :

Pada tumor otak, terjadi papil bendung dengan gangguan visus yang

menetap,gangguan lapang pandang

4. Pengecapan → susah berbicara? Susah menelan ? Bicara pelo ? Susah menelan dan

bicara agak gagap

Mengapa :

Pada tumor serebellum terjadi penekanan pada nervus glosofaringeus dan

nervus vagus

5. Susah menulis ? Tidak bagian tangan kanan

Mengapa :

Untuk mengetahui gemetaran tangannya mempengaruhi tangan sebelahnya

atau tidak

6. Mudah tersinggung ? Emosi ? Pelupa ? Cemas ? Iya, kadang2 emosi karena tangannya

gemeteran

Mengapa :

Karena mengganggu aktifitas sehari-hari, sehingga pasien tidak nyaman dengan

kondisi tangannya.

7. Berjalannya gimana ? sempoyongan ? Sempoyongan

Mengapa :

Karena cerebellum merupakan pusat keseimbangan pada tubuh

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

1. Apa dulu pernah sakit seperti ini ? Tidak pernah

Mengapa :

Untuk mengetahui kemungkinan berulangnya penyakit dan kesehatan

sebelumnya atau ketahan tubuh

2. Apakah pernah mengalami darah tinggi, kencing manis, atau penyakit lainnya ?

Tidak Ada

Mengapa :

Untuk mengetahui faktor penyebab, faktor resiko yang berhubungan atau

Page 94: saraf

memperberat keluhan pasien

Pada tumor otak mengakibatkan TIK meningkat yang menimbulkan salah satu

gangguan tanda vital, diantaranya trias chusing (bradikardia, hipertensi sistolik,

frekuensi pernafasan menurun)

untuk mengetahui faktor penyebab, faktor resiko yang berhubungan atau

memperberat keluhan pasien

RIWAYAT KELUARGA

1. Apakah ada keluarga menderita seperti ini ? Tidak ada

2. Apakah ada keluarga yang menderita kanker atau tumor ? Tidak Ada

Mengapa :

untuk mengetahui adanya faktor keturunan, resiko penularan, dan lifestyle

dalam lingkungan keluarga

RIWAYAT SOSIAL

1. apakah ada hal yang menggangu pikiran ? Stress ? Tidak Ada

2. Bapak merokok ? Iya, 1 hari 2 batang

3. Minum kopi ? Tidak

4. Makanannya gimana pak ? Ya biasa aja gitu pak

5. Kalau ditempat kerja atau di rumah gimana pak ? Tidak ada masalah

6. Kalau tidur malam hari gimana pak ? Susah

7. Sering emosi atau marah pak ? Iya kadang kadang

8. Bagaimana dengan pola makan ? Teratur ? Suka makanan instan ? Berlemak ? Nafsu

makan menurun

Mengapa :

Pertanyaan diatas untuk mengetahui aspek psikososial dari pasien.

RIWAYAT PENGOBATAN

1. Pernah berobat ke dokter sebelumnya ? Tidak pernah

Page 95: saraf

Mengapa :

untuk mengetahui riwayat pengobatan dan membantu dokter dalam rencana

terapi selanjutnya

2. Saat gemeteran dan nyeri kepala diminumi obat apa ? Belum minum obat apa-apa

Mengapa :

untuk mengetahui apakah obat yang telah di minum pasien terbukti efektif atau

malah memperburuk keadaan pasien

3. Apa ada alergi obat? Seperti gatal-gatal biduran ? Kulit kemerahan ? Tidak ada

Mengapa :

untuk mengetahui riwayat pengobatan dan membantu dokter dalam rencana

terapi selanjutnya

Diagnosa : Tumor Cerebellum

Page 96: saraf

TUMOR OTAK

I. DEFINISI

Tumor otak adalah neoplasma padat intrakranial, tumor di dalam otak atau di pusat kanal

tulang belakang. Tumor otak termasuk semua tumor di dalam tengkorak atau di kanal tulang

belakang pusat. Muncul oleh pembelahan sel yang abnormal dan tidak terkendali, biasanya

baik dalam otak itu sendiri (neuron, sel-sel glial (astrocytes, oligodendrocytes, sel ependymal,

mielin-yang memproduksi sel Schwann), limfatik jaringan, pembuluh darah), di saraf kranial,

diselaput otak (meningen), tengkorak, kelenjar di bawah otak dan pineal, atau penyebaran dari

kanker terutama yang terletak di organ lain (metastasis tumor). Namun, tumor otak (bahkan

yang ganas) tidak secara otomatis menyebabkan kematian. Tumor otak atau

neoplasmaintrakranial dapat bersifat kanker (ganas) atau non-kanker (jinak), namun definisi

neoplasma ganas atau jinak berbeda dari yang umum digunakan pada jenis kanker atau non-

neoplasma kanker dalam tubuh. Tingkat ancaman tergantung pada faktor seperti jenis tumor,

lokasi, dan ukuran..

Serebelum adalah bagian terbesar dari otak belakang. Serebelum menempati fosa kranialis

posterior dan diatapi tentorium-serebeli, yang merupakan lipatan dura mater yang

memisahkannya dart lobus oksipitalis serebri.

Serebelum terdiri dari tiga bagian yang secara fungsional berbeda, yang diperkirakan

terbentuk secara berurutan selama. Bagian-bagian ini memiliki sendiri rangkaian masukan dan

keluaran dan dengan demikian masing-masing memiliki fungsi yang berbeda.

1. Vestibuloserebelum

Penting untuk mempertahankan keseimbangan dan mengintrol gerakan mata

2. Spinoserebelum

Mengantur tonus otot dan gerakan volunteer yang terampil dan terkoordinasi. Sewaktu

daerah-daerah motorik korteks mengirim pesan-pesan2 ke otot-otot untuk melaksanakan

gerakan tertentu, spinoserebelum juga diberi informasi mengenai perintah motorik yang

diinginkan. Selain itu, daerah menerima masukan dari reseptor-reseptor perifer yang

Page 97: saraf

memberitahui mengenai apa yang sebenarnya terjadi berkaitan dengan gerakan dan posisi

tubuh. Peran spinoserebelum dalam mengkoordinasikan aktivitas motorik fasik-cepat

spinoserebelum membandingkan “maksud” dari pusat-pusat motorik yang leih tinggi

dengan “kinerja” otot-otot dan mengoreksi setiap “kesalahan” dengan melakukan

penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan untuk melaksanakan gerakan yang didinginkan.

3. Serebroserebelum

Berperan dalam perencanaan atau inisiasi aktivitas volunteer dengan memberikan masukan

ke daerah-daerah motorik korteks. Bagian ini juga merupakan daerah serebelum yang

terlibat dalam ingatan procedural.

Cerebellum danggap sebagai Head Ganglion dari system proprioseptif, karenanya dia

berfungsi :

1. Mengatur tonus otot skelet

2. Mengontrol aktivitas otot sadar

3. Mengatur postur dan keseimbangan tubuh

Secara filogenetik, serebelum dibagi atas 3 bagian besar :

1. Archiserebelum (lobus flokulonodular) secara filogenetis merupakan bagian tertua

2. Paleoserebelum (Spinocerebelum)

3. Neocerebelum (Lobus posterior)

II. KLASIFIKASI

1. Tumor Primer

Neoplasma primer adalah tumor otak yang berasal dalam lingkup intrakranial atau pusat

kanal tulang belakang, berdasarkan jaringan organik yang membentuk otak dan tulang

belakang. Otak itu sendiri terdiri dari neuron dan glia. Neuron itu sendiri jarang menjadi

dasar untuk tumor, walaupun tumor dari sel glial adalah glioma dan merupakan tipe

kanker tersering.

2. Tumor Sekunder

Tumor otak sekunder adalah tumor metastatik yang menyerang wilayah intrakranialdari

Page 98: saraf

kanker terutama yang terletak di organ lainnya. Ini berarti bahwa neoplasma ganas

(kanker) telah berkembang di organ lain dan sel kanker tersebut lolos dari tumor

primer tersebut . Sel-sel yang lolos masuk ke dalam sistem limfatik dan pembuluh darah,

beredar melalui aliran darah, dan disimpan didalam jaringan normal tempat lain di dalam

tubuh, dalam hal ini di dalam otak. Lalu sel-sel tersebut terus tumbuh & membagi diri

dan menjadi neoplasma invasif lain dari jaringan kanker primer. Tumor otak sekunder

sangat umum dalam fase terminal pasien dengan kanker metastase yang tidak dapat

tersembuhkan, Jenis kanker paling umum dari tumor sekunder dari otak adalah kanker

paru-paru, kanker payudara dan melanoma ganas (kanker kulit), kanker ginjal dan kanker

usus besar. Struktur tulang tengkorak juga dapat dikenakan neoplasma yang sifatnya

sangat mengurangi volume rongga intrakranial, dan dapat merusak otak.

Tumor otak dapat diklasifikasikan menurut lokasi, asal sel dan WHO.

Page 99: saraf

Berdasarkan lokasi

Tumor

Supratentorial

Cerebral lobe and deep

hemispheric tumor

Gliomas

(astrocytoma &

glioblastoma)

Sel

la

tur

cic

a

tu

mo

r

Me

nin

gio

ma

Me

tast

ase

Pit

uta

ry

ade

no

ma

Cra

nio

pha

ryn

gio

ma

Tu

mo

de

wa

Cer

ebe

Ac

ous

Page 100: saraf

r

Infr

ate

nto

rial

sa

ana

k-

ana

k

llo

pon

tine

ang

le

tu

mo

r

Ba

gia

n

ota

k

lain

Mi

dli

ne

tu

mo

r

Tu

mo

r

lob

tic

sch

wa

nno

ma

Bra

inst

em

gli

om

a

Me

tast

ase

s

He

ma

ngi

obl

ast

om

a

Me

nin

gio

ma

Me

dul

Page 101: saraf

us

cer

ebe

llu

m

lob

last

om

a

Ep

end

ym

om

a

Ast

roc

yto

ma

Page 102: saraf

As

al

Sta

tus

Ke

gan

asa

n

Per

sen

tas

e

Dar

i

Se

mu

a

Tu

mo

r

Ota

k

Ya

ng

Ser

ing

Ter

ken

a

Ko

rdo

ma

Sel

sar

af

dar

i

kol

um

na

spi

nali

s

Jin

ak

teta

pi

inv

asif

Ku

ran

g

dar

i

1%

De

wa

sa

Tu Sel Ga 1% An

Page 103: saraf

mo

r

sel

ger

m

-sel

em

bri

oni

k

nas

ata

u

jina

k

ak-

ana

k

Glioma (glioblastoma multiformis,

astrositoma, oligodendtrositoma)

Sel-sel

penyokong

otak,

termasuk

astrosit &

oligodendrosi

t

Ganas

atau

relatif

jinak

65%Anak-anak &

dewasa

HemangioblastomaPembuluh

darah

Jinak1-

2%

Anak-

anak &

dewasa

Me

dul

obl

ast

om

a

Sel

-sel

em

bri

oni

k

Ga

nas

An

ak-

ana

k

MeningiomaSel-sel dari selaput

yg membungkus otakJinak 20% Dewasa

Osteoma Tulang tengkorak Jinak 2&Anak-anak &

dewasa

Page 104: saraf

Osteosarkoma Tulang tengkorak GanasKurang

dari 1%

Anak-anak &

dewasa

Pinealom

a

Sel-sel

di

kelenja

r

pinealis

Jina

k

1% Anak

-anak

Ad

eno

ma

hip

ofis

a

Sel

-sel

epit

el

hip

ofis

a

Jin

ak

2% An

ak-

ana

k

&

de

wa

sa

Schwannoma Sel Schwann yg membungkus persarafan Jinak 3% Dewasa

III. EPIDEMIOLOGI

Insidens tumor otak primer terjadi pada sekitar enam kasus per 100.000 populasi

per tahun. Dimana tumor otak primer tersebut kira-kira 41% adalah glioma, 17%

meningioma, 13% adenoma hipofisis dan 12% neurilemoma. Pada orang dewasa 60%

terletak supratentorial sedang pada anak 70% terletak infratentorial. Pada anak yang paling

sering ditemukan adalah tumor serebellum yaitu meduloblastoma dan

astrositoma,sedangkan pada dewasa adalah glioblastoma multiforme.

 IV. ETIOLOGI

Page 105: saraf

Faktor etiologi yang berperan dalam timbulnya tumor otak adalah  :

1. Laki-laki : secara umum, tumor otak lebih sering terjadi pada laki-laki daripada

perempuan. Namun, meningioma lebih sering terjadi pada wanita.

2. Ras: brain tumor/tumor otak lebih sering terjadi pada orang kulit putih daripada ras

berwarna

3. Usia : Tumor otak kebanyakan terdeteksi pada manula (diatas 70 tahun) ataupun pada

anak-anak usia 8 tahun atau lebih.

4. Riwayat keluarga : Orang-orang dengan anggota keluarga yang terkena glioma lebih

mungkin mengembangkan penyakitnya

5. Terpapar radiasi atau bahan kimia tertentu di tempat kerja:

- Radiasi: pekerja di industri nuklir memiliki peningkatan risiko tumor otak

- Formaldehida: patolog dan pembalsem yang bekerja dengan formaldehid memiliki

risiko terkena kanker otak

- Vinyl chloride: para pekerja industri plastik dapat terpapar vinil klorida yang dapat

meningkatkan risiko tumor otak

- Akrilonitril: para pekerja tekstil dan industri plastik mungkin terkena akrilonitril yang

dapat meningkatkan risiko kanker otak

V. PATOFISIOLOGI

Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis. Gejala-gejala terjadi berurutan. Hal ini

menekankan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan klien. Gejala-gejalanya sebaiknya

dibicarakan dalam suatu perspektif waktu.

Gejala neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh 2 faktor

gangguan fokal, disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial. Gangguan fokal terjadi

apabila penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi/invasi langsung pada parenkim otak

dengan kerusakan jaringan neuron. Tentu saja disfungsi yang paling besar terjadi pada tumor

yang tumbuh paling cepat.

Page 106: saraf

Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh

menyebabkan nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya

bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan

gangguan cerebrovaskuler primer. Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan

neuro dihubungkan dengan kompresi invasi dan perubahan suplai darah ke jaringan otak.

Beberapa tumor membentuk kista yang juga menekan parenkim otak sekitarnya sehingga

memperberat gangguan neurologis fokal.

VI. TANDA DAN GEJALA

Menurut lokasi tumor :

Cerebulum

- Umumnya di dapatkan gangguan berjalan dan gejala TIK akan cepat terjadi disertai

dengan papil

- Nyeri kepala khas didaerah oksipital yang menjalar keleher dan spasme dari otot-otot

servikal

Gangguan Gerak Pada Tumor Serebelum

Ga

ng

gu

an

Ke

ter

an

ga

n

Tre

mo

r

inte

nsi

ona

Tre

mo

r

osil

asi

yan

Page 107: saraf

l g

pali

ng

jela

s

pad

a

akh

ir

ger

aka

n

hal

us

Asinergia Kurangnya kerjasama antara otot-otot

Dekomposisi gerakan Gerakan dilakukan secara terpisah-

pisah bukan sebagai satu gerakan yang

utuh

DismetriaKesalahan

dalam

mengarahkan

gerakan

De

via

si

dar

i

jalu

Sal

ah

tuj

uan

ger

aka

Page 108: saraf

r

ger

aka

n

n

Disdiadokokinesis Tidak dapat melakukan gerkan yang bergantian

Nistagmus Osilasi mata yang cepat saat memandang atau

meilah suatu benda

LESI CEREBELLUM

A. Lesi di neocerebellum dapat memberikan gejala-gejala sebagai berikut :

1. Hipotonia : otot kehilangan kemampuan untuk melawan jika otot dimanipulasi secara

pasif. Pasien akan berjalan sempoyongan. Disebabkan oleh karena hilangnya pengaruh

fasilitas cerebellum terhadap stretch reflex. 2.

Disequilibrium :kehilangan keseimbangan oleh karena tak ada kordinasi kontraksi otot

skelet.

3. Dissynergia :kehilangan koordinasi kontraksi otot, meliputi :

- Disarthria : bicara cadel

- Distaxia : tak bisa mengkoordinasikan kontraksi otot skelet

- Dismetria : salah menafsir jarak, disebabkan karena kontraksi otot tidak di rem oleh

otot-otot antagonis. Tak mampu menghentikan gerakan pada titik yang

diinginkan.

- Disdiadokokinesis : tak mampu mengubah gerakan dengan cepat, disebabkan karena

adanya kontraksi dan relaksasi yang lambat atau berlebihan.(ex: dari fleksi ke

extensi)

- Intentio Tremor : tremor di tangan bila hendak melakukan sesuatu gerakan

bertujuan. Tremor ini terjadi karena ada gangguan dalam koordinasi gerakan,

penderita sadar dan berusaha untuk mengoreksinya. Tremor ini lebih tepat disebut

sebagai tremor ataksik.

Page 109: saraf

- Titubasi : tremor yang ritmis pada kepala dengan kecepatan 3-4 kali per menit dapat

menyertai lesi cerebellum bagian tengah.

- Nystagmus : bola mata distaxia kiri dan kanan, karena suatu iritasi vestibuler fiber

atau oleh karena penekanan nucleus vestibuler.

- Gangguan pada mata : bisa berupa skew deviation dimana terjadi deviasi ke atas dan

keluar dari bola mata pada sisi yang berlawanan dengan lesi dan deviasi ke bawah

dan ke dalam dari bola mata pada sisi lesi.

- Gerakan Rebound : ketidakmampuan mengontrol gerakan. Contoh: kalau lengan

bawah difleksikan dengan pasif, kalau dilepas lengan tersebut akan memukul

dada.

4. Sindroma Hemisphaerum cerebellaris : rusak satu hemisphaerum cerebella

Gejala : Distaxia dan hipotonia anggota badan ipsilateral

Etiologi : Neoplasma dan infark

5. Sindroma vermis rostralis : rusak lobus anterior

Gejala : Distaxia kaki dan truncus

Etiologi : Keracunan alkohol, terjadinya degenerasi bagian anterior vermis

6. Sindroma vermis caudalis : rusak lobus posterior dan flocculonodularis

Gejala : Distaxia truncus sehingga tak mampu berdiri tegak dan nystagmus

Etiologi : Tumor

7. Sindroma pancerebellaris : rusak pada kedua hemisphaerum cerebellaris

Gejala : Bilateral distaxia, Disarthria, Nystagmus, Hipotonia

Etiologi : Degenerasi, Multiple sclerosis, Keracunan alkohol

B. Lesi di paleocerebellum dapat memberikan gejala-gejala gangguan sikap tubuh dan tonus otot.

C. Lesi di archicerebellum dapat memberikan gejala-gejala berupa ataksia trunkal, yaitu dimana

penderita bila disuruh duduk tampak badannya bergoyang. Disamping itu dapat juga

memberikan gejala berupa vertigo dimana penderita merasa sekitarnya atau badannya

bergoyang.

Tanda dan Gejala Umum :

Page 110: saraf

Tumor otak bisa mengenai segala.usia, tapi umumnya pada usia dewasa muda atau

pertengahan, jarang di bawah usia 10 tahun atau di alas 70 tahun. Sebagian ahli menyatakan

insidens pada laki-laki lebih banyak dibanding wanita, tapi sebagian lagi menyatakan tak ada

perbedaan insidens antara pria dan wanita. Gejala umum yang terjadi disebabkan karena

gangguan fungsi serebral akibat edema otak dan tekanan intrakranial yang meningkat. Gejala

spesifik terjadi akibat destruksi dan kompresi jaringan saraf, bisa berupa :

Nyeri Kepala (Headache)

Nyeri kepala biasanya terlokalisir, tapi bisa juga menyeluruh. Biasanya muncul pada pagi

hari setelah bangun tidur dan berlangsung beberapa waktu, datang pergi (rekuren)

dengan interval tak teratur beberapa menit sampai beberapa jam. Serangan semakin lama

semakin sering dengan interval semakin pendek. Nyeri kepala ini bertambah hebat pada

waktu penderita batuk, bersin atau mengejan (misalnya waktu buang air besar atau koitus).

Nyeri kepaia juga bertambah berat waktu posisi berbaring, dan berkurang bila

duduk. Penyebab nyeri kepala ini diduga akibat tarikan (traksi) pada pain sensitive structure

seperti dura, pembuluh darah atau serabut saraf. Nyeri kepala merupakan gejala permulaan

dari tumor otak yang berlokasi di daerah lobus oksipitalis.

Muntah

Lebih jarang dibanding dengan nyeri kepala. Muntah biasanya proyektil (menyemprot) tanpa

didahului rasa mual, dan jarang terjadi tanpa disertai nyeri kepala.

Page 111: saraf

Edema Papil

Keadaan ini bisa terlihat dengan pemeriksaan funduskopi menggunakan oftalmoskop.

Gambarannya berupa kaburnya batas papil, warna papil berubah menjadi lebih kemerahan

dan pucat, pembuluh darah melebar atau kadang-kadang tampak terputus-putus. Untuk

mengetahui gambaran edema papil seharusnya kita sudah mengetahui gambaran papil normal

terlcbih dahulu. Penyebab edema papil ini masih diperdebatkan, tapi diduga

akibat penekanan terhadap vena sentralis retinae. Biasanya terjadi bila tumor yang lokasi atau

pembesarannya menckan jalan aliran likuor sehingga mengakibatkan bendungan dan terjadi

hidrocepallus.

Kejang

Ini terjadi bila tumor berada di hemisfer serebri serta merangsang korteks motorik. Kejang

yang sifatnya lokal sukar dibedakan dengan kejang akibat lesi otak lainnya, sedang

kejang yang sifatnya umum atau general sukar dibedakan dengan kejang karena epilepsi.

Tapi bila kejang terjadi pertama kali pada usia dekade III dari kehidupan harus diwaspadai

kemungkinan adanya tumor otak.

Lemah

satu bagian tubuh lemah.

Perubahan tingkah laku

beberapa contoh termasuk kecacatan dalam penilaian, penalaran, hilang ingatan, perubahan

suasana hati cepat dan kebingungan.

Neurologis

mengantuk, perubahan penglihatan, gangguan bicara, masalah keseimbangan, jalan limbung

kaku, pusing dan muntah.

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Elektroensefalografi (EEG)

2. Foto polos kepala

Page 112: saraf

3. Angiografi

4. Computerized Tomografi (CT Scan)

5. Magnetic Resonance Imaging (MRI

IX. PILIHAN PENATALAKSANAAN

Tujuan pengobatan tergantung pada pasien atau faktor lainnya. Tujuannya mungkin

menyembuhkan atau meringankan gejala.

Operasi

Ini mungkin berbentuk:

1. Biopsi: pengangkatan bagian kecil tumor untuk memastikan jenis pasti tumor atau untuk

membantu diagnosa kanker primer jika belum ditentukan. 

2. Reseksi: ini disarankan jika kondisi kesehatan pasien baik, tidak terdapat  metastasis lainnya di

bagian tubuh lainnya, kanker utama tidak bereaksi secara positif terhadap terapi radiasi, dan

terdapat metastasis tunggal yang dapat didekati secara bedah tanpa menyebabkan kerusakan

neurologis yang tidak semestinya. Reseksi bisanya diikuti dengan radiasi otak keseluruhan.

Terapi Radiasi

Radiasi membunuh sel kanker langsung atau mengganggu pertumbuhan mereka. Dua tipe

terapi radiasi tersedia.

1. Terapi radiasi konvensional: Keseluruhan otak diradiasi selama 1-2 minggu. Ini mungkin

merupakan pengobatan satu-satunya yang digunakan untuk pasien dengan limfoma atau sel

kecil kanker paru-paru karena kanker ini sangat radiosensitif. Radiasi keseluruhan otak sering

diikuti dengan reseksi bedah. 60-80% dari semua pasien bereaksi terhadap terapi radiasi

mengalami keringanan gejala.

2. Bedah radiasi: Mesin Gamma Knife menggunakan 201 pancaran sempit sinar gama, secara

akurat ditujukan pada tumor dari banyak arah mengelilingi kepala. Setiap bagian otak yang

dilalui pancaran menerima hanya jumlah kecil dosis total, yang memungkinkan dosis besar

dihantarkan ke tumor. Metode ini membutuhkan lokasi pasti tumor, dan ini dicapai dengan

Page 113: saraf

memasang cincin spesial (bingkai stereotaktik Leksel) pada kepala dibawah bius lokal dan

melakukan scan MRI dengan rangka stereotaktik di tempat.  Bedah radiasi cocok untuk

metastasis berdiameter 3 cm atau kurang. Itu tidak memerlukan rawat inap dan tidak terdapat

resiko infeksi atau komplikasi bedah. Namun, bedah radiasi tidak menawarkan kesempatan

untuk histologis konfirmasi diagnosis, hasil pengobatan tidak segera.

Kemoterapi

Kemoterapi disarankan untuk metastasis cairan tulang belakang dan tetap dibawah

investigasi untuk digunakan melawan tumor otak metastatik. Jika tumor primer bergantung

hormon, hormon atau obat penghalang hormon mungkin digunakan. Kanker payudara yang

merupakan reseptor-esterogen positif diobati dengan tamoxifen yang mungkin juga

mengecilkan tumor metastatik. Metastasis kanker prostat juga diobati dengan hormone.

Steroid mungkin efektif pada pasien dengan limfoma.

Steroid

Steroid seperti Dexamethasone, berindak cepat untuk mengurangi gejala peningkatan tekanan

intrakranial disebabkan pembengkakan otak yang menyertai tumor otak metastatik tetapi

tidak membunuh sel tumor. Peningkatan diketahui dalam enam hingga dua-puluh jam. Terapi

ini efektif pada enam puluh hingga delapan puluh persen pasien dengan tumor otak

metastatik. Steroid seringkali ditentukan selama terapi radiasi untuk mengurangi

pembengkakan akibat radiasi. Penggunaan steroid dipantau oleh dokter karena potensi efek

sampingnya seperti nyeri lambung dan ambeyen, keadaan penyakit gula memburuk,

kemampuan tubuh melawan infeksi menurun dll.     

XI. DIFFERENTIAL DIAGNOSA

1. HIPERTIROID

2. PARKINSON

XII. PROGNOSIS

Page 114: saraf

Meskipun diobati, hanya sekitar 25% penderita kanker otak yang bertahan hidup setelah 2

tahun. Prognosis yang lebih baik ditemukan pada astrositoma dan oligodendroglioma,

dimana kanker biasanya tidak kambuh dalam waktu 3-5 tahun setelah pengobatan. Sekitar

50% penderita meduloblastoma yang diobati bertahan hidup lebih dari 5 tahun. Pengobatan

untuk kanker otak lebih efektif dilakukan pada:

1. Penderita yang berusia dibawah 45 tahun.

2. Penderita astrositoma anaplastik.

3. Penderita yang sebagian atau hampir seluruh tumornya telah diangkat melalui

pembedahan.

Page 115: saraf

DAFTAR PUSTAKA

1. FKUI, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Gesapius

2. Ganong, WF, (1996), Fisiologi Kedokteran, Jakarta, EGC

3. Mardjono M, 1989, Neurologi Klinis Dasar, edisi V : hal 41-43, PT Dian Rakyat, Jakarta.

4. Sidharta, P, 1992, Neurologi Klinis dalam praktek Umum : ha; 160-162, PT Dian

Rakyat, Jakarta.