Sap Ventilator Fix

24
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENGGUNAAN VENTILATOR PADA PASIEN DI RUANG ICU RSUD DR. SOETOMO SURABAYA DISUSUN OLEH : Choirul Anwar 131513143011 Yosephin Nova Eka Irianti 131513143069 Setiawan Arifin 131513143070 Hamzah Waldi 131513143071 Navira Chairunisa 131513143072 Hartono 131513143073 Meilina Azizah Nurhayati 131513143074

description

ventilator

Transcript of Sap Ventilator Fix

Page 1: Sap Ventilator Fix

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENGGUNAAN VENTILATOR PADA PASIEN DI RUANG ICU

RSUD DR. SOETOMO

SURABAYA

DISUSUN OLEH :

Choirul Anwar 131513143011Yosephin Nova Eka Irianti 131513143069Setiawan Arifin 131513143070Hamzah Waldi 131513143071Navira Chairunisa 131513143072Hartono 131513143073Meilina Azizah Nurhayati 131513143074

PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016

Page 2: Sap Ventilator Fix

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Satuan Acara Penyuluhan Penggunaan Ventilator Pada Pasien di

Ruang ICU RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Sasaran : Keluarga pasien di ruang ICU RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Hari/tgl : Kamis, 14 Januari 2016

Tempat : Ruang Tunggu ICU RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Pelaksana : Mahasiswa P3N Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Waktu : 1 x 30 menit (pukul 15:00-15:30 WIB)

TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga pasien mendapat informasi

mengenai penggunaan ventilator pada pasien di ruang ICU.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga

pasien di ruang ICU dapat :

1. Memahami pengertian ventilator yang digunakan oleh pasien di ruang ICU

2. Memahami tujuan penggunaan ventilator pada pasien di ruang ICU

3. Memahami indikasi penggunaan ventilator pada pasien di ruang ICU

4. Memahami peran keluarga dan perawatan pasien di ruang ICU

METODE

Ceramah dan Tanya jawab

MEDIA

Banner dan Leaflet

ISI MATERI

1. Pengertian dari penggunaan ventilator pada pasien di ruang ICU

2. Tujuan dari penggunaan ventilator pada pasien di ruang ICU

3. Indikasi dari penggunaan ventilator pada pasien di ruang ICU

4. Peran keluarga dan perawatan pasien di ruang ICU

Page 3: Sap Ventilator Fix

PENGORGANISASIAN

Penyaji : Hartono

Moderator : Hamzah Waldi

Observer : Navira Chairunisa

Fasilitator : Yosephin Nova Eka Irianti

Setiawan Arifin

Meilina Azizah Nurhayati

Choirul Anwar

Pembimbing : Yulis Setya Dewi, S.Kep., Ns., MN

Ainur Rusdi, S.Kep, Ns

Titin Suprihatin, SST, SPd

JOB DESCRIPTION

1. Moderator

Uraian tugas:

(1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada

peserta.

(2) Mengatur proses dan lama penyuluhan.

(3) Memotivasi peserta untuk bertanya.

(4) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi.

(5) Menutup acara penyuluhan.

2. Penyuluh / Pengajar

Uraian tugas:

(1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang

mudah dipahami oleh peserta.

(2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses

penyuluhan.

(3) Menjawab pertanyaan peserta.

3. Fasilitator

Uraian tugas:

(1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.

(2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.

(3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.

Page 4: Sap Ventilator Fix

(4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas

bagi peserta.

(5) Membagikan leaflet dan lembar evaluasi kepada peserta.

4. Observer

Uraian tugas:

(1) Mencatat nama, alamat, dan jumlah peserta, serta menempatkan diri

sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses

penyuluhan.

(2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.

(3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses

penyuluhan.

(4) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.

(5) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak

sesuai dengan rencana penyuluhan

SETTING TEMPAT

Banner

PenyajiModerator

Fasilitator

Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta

ObserverPembimbing

Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta

Pembimbing

Fasilitator

Fasilitator Fasilitator

Page 5: Sap Ventilator Fix

PELAKSANAAN

No.Tahap dan

WaktuKegiatan Pendidikan Kegiatan Peserta

1. 5 menit

sebelum acara

dimulai

1. Petugas menyiapkan daftar hadir

untuk peserta penyuluhan

1. Peserta

penyuluhan

mengisi daftar

hadir

2. Pendahuluan 5

menit

Pembukaan:

1. Mengucapkan salam dan

memperkenalkan diri

2. Menyampaikan tujuan dan maksud

dari penyuluhan

3. Menjelaskan kontrak waktu dan

mekanisme kegiatan

4. Menyebutkan materi penyuluhan

yang akan diberikan

1. Menjawab salam

dan memfokuskan

perhatian pada

pembawa acara

2. Mendengarkan

tujuan dari

penyuluhan

3. Mendengarkan

kontrak

4. Mendengarkan

materi yang

penyuluhan

diberikan

3. Kegiatan inti

10 menit

Pelaksanaan:

1. Menggali pengetahuan dan

pengalaman sasaran penyuluhan

mengenai ventilator

2. Menjelaskan materi:

a. Pengertian dari penggunaan

ventilator pada pasien di ruang

ICU

b. Tujuan dari penggunaan

ventilator pada pasien di ruang

ICU

1. Memberikan

pendapat

2. Mendengarkan

dan

memperhatikan

Page 6: Sap Ventilator Fix

c. Indikasi dari penggunaan

ventilator pada pasien di ruang

ICU

d. Peran keluarga dan perawatan

pasien di ruang ICU

4. Penutup

5 menit

Evaluasi:

1. Menegaskan kembali materi inti

yang telah disampaikan kepada

peserta

2. Menanyakan kembali hal-hal

yang penting mengenai hipertensi

dan terapi hiperbarik oksigen

3. Menjawab pertanyaan

1. Mendengarkan

2. Menjawab

3. Peserta

mengajukan

pertanyaan

tentang materi

yang kurang

dipahami dan

puas akan

jawaban dari

penyaji.

5. 5 menit Penutup:

1. Penyuluh menyimpulkan materi

yang sudah disampaikan

2. Salam penutup

3. Fasilitator membagikan leaflet

kepada keluarga pasien

1. Peserta antusias

mendengarkan

kesimpulan.

2. Menjawab salam

3. Peserta menerima

leaflet dengan

senang hati dan

menyimpannya

dengan baik.

Page 7: Sap Ventilator Fix

EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Kesiapan SAP dan materi

b. Kesiapan media : banner dan leaflet

c. Peserta hadir di tempat penyuluhan

d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan

e. Jumlah target yang hadir dalam penyuluhan 10 orang.

2. Evaluasi Proses

a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.

b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan dan mendengarkan

c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

d. Suasana penyuluhan tertib

e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

f. Pengorganisasian: kegiatan berjalan sesuai dengan POA

3. Evaluasi Hasil

a. Peserta memahami materi yang telah disampaikan.

b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan

yang diajukan pemateri.

Page 8: Sap Ventilator Fix

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian

Ventilasi mekanik merupakan alat bantu nafas secara mekanik yang

menghasilkan aliran udara terkontrol pada jalan nafas pasien untuk

mempertahankan ventilasi dan pemberian oksigen dalam jangka waktu lama.

Indikasi penggunaannya adalah pada pasien dengan kondisi gagal nafas

yangtidak bisa diperbaiki dengan bantuan nafas biasa. Gagal nafas sendiri dapat

diartikan sebagai ketidakmampuan untuk mempertahankan pH 7,35-7,45, PaO2

<50 mmHg, PaCO2 >50 mmHg (Purnawan, 2010).

B. Tujuan Ventilator

Tujuan pemasagan ventilator mekanik adalah untuk mempertahankan

ventilasi alveolar secara optimal dalam rangka memenuhi kebutuhan

metabolisme, kebutuhan oksigen, dan memaksimal pertukaran oksigen dengan

pengeluaran karbondioksida (Feliciano et al, 2008).

C. Indikasi

Indikasi pemasangan ventilator, dilakukan pada beberapa kondisi penyakit

berikut ini (Mbaubedari, 2011) :

Page 9: Sap Ventilator Fix

1. Pasien dengan respiratory failure (gagal nafas);

2. Respiratory arrest;

3. Pasien dengan post operasi besar (open heart, trepanasi, transplantasi organ,

operasi kembar siam)

Indikasi Klinik (Tanjung, 2003) :

1. Kegagalan Ventilasi

a. Neuromuscular Disease

b. Central Nervous System disease

c. Depresi system saraf pusat

d. Musculosceletal disease

e. Ketidakmampuan thoraks untuk ventilasi

2. Kegagalan pertukaran gas

a. Gagal nafas akut

b. Gagal nafas kronik

c. Henti jantung

d. Penyakit paru-gangguan difusi

e. Penyakit paru-ventilasi / perfusi mismatch

D. Asuhan keperawatan pada pasien dengan ventilasi mekanik membutuhkan teknik

dan keterampilan interpersonal yang unik, antara lain (Tanjung, 2003) :

1. Meningkatkan pertukaran gas

Tujuan menyeluruh ventilasi mekanik adalah untuk mengoptimalkan

pertukaran gas dengan mempertahankan ventilasi alveolar dan pengiriman

oksigen. Perubahan dalam pertukaran gas dapat dikarenakan penyakit yang

mendasari atau factor mekanis yang berhubungan dengan penyesuaian dari

mesin dengan pasien. Tim perawatan kesehatan, termasuk perawat, dokter, dan

Page 10: Sap Ventilator Fix

ahli terapi pernafasan, secara kontinu mengkaji pasien terhadap pertukaran gas

yang adekuat, tanda dan gejala hipoksia, dan respon terhadap tindakan .

Pertukaran gas yang tidak adekuat dapat berhubungan dengan faktor-

faktor yang sangat beragam; tingkat kesadaran, atelektasis, kelebihan cairan,

nyeri insisi, atau penyakit primer seperti pneumonia. Pengisapan jalan nafas

bawah disertai fisioterapi dada ( perkusi,fibrasi ) adalah strategi lain untuk

membersihkan jalan nafas dari kelebihan sekresi karena cukup bukti tentang

kerusakan intima pohon trakeobronkial. Intervensi keperawatan yang penting

pada klien yang mendapat ventilasi mekanik yaitu auskultasi paru dan

interpretasi gas darah arteri. Perawat sering menjadi orang pertama yang

mengetahui perubahan dalam temuan pengkajian fisik atau kecenderungan

signifikan dalam gas darah yang menandakan terjadinya masalah

(pneumotoraks, perubahan letak selang, emboli pulmonal).

2. Penatalaksanaan jalan nafas

Ventilasi tekanan positif kontinu meningkatkan pembentukan sekresi

apapun kondisi pasien yang mendasari. Perawat harus mengidentifikasi adanya

sekresi dengan auskultasi paru sedikitnya 2-4 jam. Tindakan untuk

membersihakn jalan nafas termasuk pengisapan, fisioterapi dada, perubahan

posisi yang sering, dan peningkatan mobilitas secepat mungkin. Humidifikasi

dengan cara ventilator dipertahankan untuk membantu pengenceran sekresi

sehingga sekresi lebih mudahdikeluarkan. Bronkodilator baik intravena

maupun inhalasi, diberikan sesuai dengan resep untuk mendilatasi bronkiolus.

3. Mencegah trauma dan infeksi

Penatalaksanaan jalan nafas harus mencakup pemeliharaan selang

endotrakea atau trakeostomi. Selang ventilator diposisikan sedemikian rupa

sehingga hanya sedikit kemungkinan tertarik atau penyimpangan selang dalam

trakea. Perawatan trakeostomi dilakukan sedikitnya setiap 8 jam jika

diindikasikan karena peningkatan resiko infeksi. Higiene oral sering dilakukan

karena rongga oral merupakan sumber utama kontaminasi paru-paru pada

pasien yang diintubasi pada pasien lemah. Adanya selang nasogastrik dan

penggunaan antasida pada pasien dengan ventilasi mekanik juga telah

Page 11: Sap Ventilator Fix

mempredisposisikan pasien pada pneumonia nosokomial akibat aspirasi.

Pasien juga diposisikan dengan kepala dinaikkan lebih tinggi dari perut

sedapat mungkin untuk mengurangi potensial aspirasi isi lambung.

4. Peningkatan tingkat mobilitas optimal

Mobilitas pasien terbatas karena dihubungkan dengan ventilator.

Mobilitas dan aktivitas otot sangat bermanfaat karena menstimuli pernafasan

dan memperbaiki mental. Latihan rentang gerak pasif/aktif dilakukan tiap 8

jam untuk mencegah atrofi otot, kontraktur dan statis vena.

5. Meningkatkan komunikasi optimal

Metode komunikasi alternatif harus dikembangkan untuk pasien dengan

ventilasi mekanik. Bila keterbatasan pasien diketahui, perawat menggunakan

pendekatan komunikasi; membaca gerak bibir, menggunakan kertas dan

pensil, bahasa gerak tubuh, papan komunikasi, papan pengumuman. Ahli

terapi bahasa dapat membantu dalam menentuka metode yang paling sesuai

untuk pasien.

6. Meningkatkan kemampuan koping.

Dengan memberikan dorongan pada klien untuk mengungkapkan

perasaan mengenai ventilator, kondisi pasien dan lingkungan secara umum

sangat bermanfaat. Memberikan penjelasan prosedur setiap kali dilakukan

untuk mengurangi ansietas dan membiasakan klien dengan rutinitas rumah

sakit. Klien mungkin menjadi menarik diri atau depresi selama ventilasi

mekanik terutama jika berkepanjangan akibatnya perawat harus

menginformasikan tentang kemajuannya pada klien, bila memungkinkan

pengalihan perhatian seperti menonton TV, bermain musik atau berjalan-jalan

jika sesuai dan memungkinkan dilakukan. Teknik penurunan stress (pijatan

punggung, tindakan relaksasi) membantu melepaskan ketegangan dan

memampukan klien untuk menghadapi ansietas dan ketakutan akan kondisi

dan ketergantungan pada ventilator.

Page 12: Sap Ventilator Fix

E. Peran Keluarga

Dukungan keluarga menurut Francis dan Satiadarma (2004) merupakan

bantuan/sokongan yang diterima salah satu anggota keluarga dari anggota

keluarga lainnya dalam rangka menjalankan fungsi - fungsi yang terdapat di

dalam sebuah keluarga. Keberhasilan perawatan di rumah sakit yakni pemberian

obat akan menjadi sia-sia apabila tidak ditunjang oleh peran serta dukungan

keluarga. Penelitian yang dilakukan oleh Jenkins, dkk (2006) menunjukkan

bahwa family caregivers adalah sumber yang sangat potensial untuk menunjang

dalam perawatan pasien dengan ventilator, diantaranya :

a. Keluarga memanfaatkan waktu jam kunjung untuk turut memberi

motivasi pada pasien untuk semangat dalam menjalani perawatan di ICU

b. Laporkan kepada petugas apabila saat berkunjung pasien : sesak nafas,

gelisah, keluar keringat banyak dan pasien berontak

c. Keluarga bersikap tenang pada saat berkunjung

d. Keluarga turut memberikan dukungan sosial dan spiritual kepada pasien

e. Keluarga diharapkan menjaga kenyamanan di ruangan ICU

f.Keluarga dilarang menyentuh tombol pada alat-alat di sekitar pasien

F. Perawatan pasien ICU

a. Mengeluarkan lendir yang mengahalangi jalan nafas dengan pengisapan yang

didahului dengan nebulizer dan fisioterapi nafas yaitu, clapping (ditepuk-

tepuk), fibrating (digetarkan) dan postural drainage (dirubah posisi sesuai

kebutuhan)

b. Menjaga kebersihan mulut pasien (oral hygiene) dengan clorhexidine

c. Memberikan latihan gerak untuk mencegah atropi (pengecilan otot) dan

kontraktur (kekakuan otot)

d. Memberikan nutrisi dengan kebutuhan melalui selang NGT

e. Melakukan perubahan posisi yaitu miring kanan dan miring kiri setiap 2 jam

f. Menjaga kebersihan diri pasien (memandikan, membersihkan BAB dan

BAK)

g. Memberikan pengobatan dan cairan sesuai advice dokter

h. Memenuhi kebutuhan psikososial dan spiritual

Page 13: Sap Ventilator Fix

DAFTAR PUSTAKA

Feliciano DV, Mattox KL, Moore EE. 2008. Trauma Sixth Edition New York:

McGraw Hill

Purnawan,I.,at.all., Mengelola pasien dengan ventilator mekanik, Reka Tama, Jakarta,

2010,hal.21

Tanjung, Dudut.2003.Asuhan Keperawatan Klien Dengan Ventilasi Mekanik. Diakses

dari http://library.usu.ac.id/ pada tanggal 6 Januari 2016

Mbaubedari, Sokrates. 2011. Formula Penilaian Resiko Operasional Ventilator

Mekanik Bagi Perawat. Diakses dari http://lontar.ui.ac.id/ pada tanggal 6

Januari 2016

Page 14: Sap Ventilator Fix

EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA

PROFESI NERS UNIVERSITAS AIRLANGGA

DI RUANG ICU RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA

TANGGAL 14 JANUARI 2016

Kriteria Struktur Kriteria Proses Kriteria Hasil

Kontrak waktu dan

tempat diberikan 3 hari

sebelum acara dilakukan

( )

Pembuatan SAP, leaflet,

dan flipchart dilakukan

3 hari sebelumnya ( )

Peserta di tempat yang

telah ditentukan ( )

Pengorganisasian

penyelenggaraan

penyuluhan dilakukan

sebelum dan saat

penyuluhan

dilaksanakan ( )

Peserta antusias terhadap

materi penyuluhan ( )

Peserta mendengarkan

dan memperhatikan

penyuluhan ( )

Pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan POA ( )

Pengorganisasian

berjalan sesuai dengan

job description ( )

Peserta yang datang

sejumlah 10 orang atau

lebih ( )

Acara yang dimulai

tepat waktu ( )

Audience mengikuti

kegiatan sesuai dengan

aturan yang telah

dijelaskan ( )

Peserta mampu

menjawab dengan

benar 75% dari

pertanyaan penyuluh

( )

Page 15: Sap Ventilator Fix

DAFTAR HADIR MAHASISWA PENYULUHAN VENTILATOR

PROFESI NERS UNIVERSITAS AIRLANGGA

DI RUANG ICU RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA

TANGGAL 14 JANUARI 2016

NO NAMA NIM TTD

Page 16: Sap Ventilator Fix

DAFTAR HADIR PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA

PROFESI NERS UNIVERSITAS AIRLANGGA

DI RUANG ICU RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA

TANGGAL 14 JANUARI 2016

NO NAMA ALAMAT TTD

Page 17: Sap Ventilator Fix

DAFTAR PERTANYAAN PENYULUHAN MAHASISWA

PROFESI NERS UNIVERSITAS AIRLANGGA

DI RUANG ICU RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA TANGGAL

14 JANUARI 2016

NO NAMA PERTANYAAN JAWABAN