Sap Strategi Pembelajaran Siklus
-
Upload
rani-ida-sulastri -
Category
Documents
-
view
9 -
download
0
description
Transcript of Sap Strategi Pembelajaran Siklus
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Bidang Studi : Pendidikan Kesehatan Gigi
Pokok Bahasan : Strategi Pembelajaran Siklus
Sasaran : Mahasiswa JKG Poltekkes Kemenkes Bandung Tingkat 1
Hari/Tanggal : Senin, 8 Juni 2015
Tempat : Ruangan Tingkat 1 JKG Poltekkes Kemenkes Bandung
Waktu : 35 menit
Penyuluh : Rani Ida Sulastri (Mahasiswa JKG Poltekkes Kemenkes Bandung)
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai “Strategi Pembelajaran Siklus” diharapkan
mahasiswa JKG Poltekkes Kemenkes Bandung Tingkat 1 mampu memahami materi tentang
Strategi Pembelajaran Siklus.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit, diharapkan mahasiswa JKG Poltekkes
Kemenkes Bandung Tingkat 1 mampu :
1. Menjelaskan pengertian tentang strategi pembelajaran siklus
2. Menyebutkan fase dari strategi pembelajaran siklus
3. Menyebutkan 3 keuntungan menggunakan strategi pembelajaran siklus
4. Menyebutkan 3 kekurangan menggunakan strategi pembelajaran siklus
5. Menyebutkan 5 upaya yang dilakukan agar strategi pembelajaran siklus berjalan
dengan lancar menurut Hudojo tahun 2001
C. Materi
Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah :
1. Pengertian tentang strategi pembelajaran siklus
2. Fase strategi pembelajaran siklus
3. Keuntungan tentang strategi pembelajaran siklus
4. Kekurangan tentang strategi pembelajaran siklus
5. Upaya yang dilakukan agar strategi pembelajaran siklus berjalan dengan lancar
D. Metode
Metode yang digunakan dalam Penyuluhan Strategi Pembelajaran Siklus ini adalah:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
No Materi Kegiatan Metode Alat peraga
yang
digunakan
Waktu
Penyuluh Sasaran
1. Pendahuluan Mengucapkan
salam
Memperkenal
kan diri
Menyampaika
n maksud dan
tujuan
Mengemukak
an kontrak
waktu
Memberikan
motivasi
Memberikan
Apersepsi
Menjawab
Menyima
Menyimak
Menyimak
dan
Menjawab
Menyimak
Menyimak
Ceramah
dan Tanya
Jawab
Papan Tulis 5 Menit
2. Pelaksanaan Memberikan
Pretest
Menjelaskan
pengertian
strategi
pembelajaran
siklus
Menjelaskan
fase strategi
pembelajaran
siklus
Menjelaskan
keuntungan
strategi
pembelajaran
siklus
Menjelaskan
kerugian
strategi
pembelajaran
siklus
Menjelaskan
upaya yang
dilakukan
agara strategi
pembelajaran
siklus berjalan
dengan lancar
Memberikan
Kesempatan
Menjawab
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Ceramah
dan Tanya
Jawab
Power Point 25 Menit
Bertanya
Melakukan
tanya jawab
Menjawab
Menjawab
3. Penutup Evaluasi
Menyampaika
n kesimpulan
Memberikan
Harapan
Mengucapkan
terimakasih
Memberi
salam
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Menjawab
Menjawab
Ceramah 5 Menit
F. Alat/ Media/ Sumber
a. Alat
Alat yang digunakan dalam Penyuluhan Strategi Pembelajaran Siklus ini adalah:
1. LCD
2. Laptop
3. Layar
4. Mikrofon
5. Meja
6. Kursi
7. Speaker
b. Media
Media yang digunakan dalam Penyuluhan Strategi Pembelajaran Siklus ini adalah:
1. Leaflet
2. Slide
c. Sumber
Yuli Yuliati , 2013. Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.
https://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/20/pembelajaran-dengan-model- siklus-
belajar-learning-cycle/
G. Evaluasi
1. Prosedur : Langsung
2. Bentuk evaluasi : Lisan
3. Waktu : 3 menit
4. Jumlah soal : 5 soal
5. Jenis soal : Essay
Bandung, 8 Juni 2015
Pembimbing Satpel Pembuat Satpel
(Dedeh Ruhibah, S.Si.T, S.Pd) (Rani Ida Sulastri)
PENGEMBANGAN MATERI
A. Pengertian
Siklus Belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan ini disingkat LC adalah suatu model
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered). LC merupakan rangkaian
tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat
menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan
berperanan aktif.
B. Fase Pembelajaran Siklus
LC pada mulanya terdiri dari (Karplus dan Their dalam Renner et al, 1988). Pada tahap
eksplorasi, pebelajar diberi kesempatan untuk memanfaatkan panca inderanya semaksimal
mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum,
menganalisis artikel, mendiskusikan fenomena alam, mengamati fenomena alam atau
perilaku sosial, dan lain-lain. Dari kegiatan ini diharapkan timbul ketidakseimbangan dalam
struktur mentalnya (cognitive disequilibrium) yang ditandai dengan munculnya pertanyaan-
pertanyaan yang mengarah pada berkembangnya daya nalar fase-fase eksplorasi
(exploration), pengenalan konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep (concept
application)tingkat tinggi (high level reasoning) yang diawali dengan kata-kata seperti
mengapa dan bagaimana (Dasna, 2005, Rahayu, 2005). Munculnya pertanyaan-pertanyaan
tersebut sekaligus merupakan indikator kesiapan siswa untuk menempuh fase berikutnya,
fase pengenalan konsep. Pada fase ini diharapkan terjadi proses menuju kesetimbangan antara
konsep-konsep yang telah dimiliki pebelajar dengan konsep-konsep yang baru dipelajari
melalui kegiatan-kegiatan yang membutuhkan daya nalar seperti menelaah sumber pustaka
dan berdiskusi. Pada tahap ini pebelajar mengenal istilah-istilah yang berkaitan dengan
konsep-konsep baru yang sedang dipelajari. Pada fase terakhir, yakni aplikasi konsep,
pebelajar diajak menerapkan pemahaman konsepnya melalui kegiatan-kegiatan seperti
problem solving (menyelesaikan problem-problem nyata yang berkaitan) atau melakukan
percobaan lebih lanjut.. Penerapan konsep dapat meningkatkan pemahaman konsep dan
motivasi belajar, karena pebelajar mengetahui penerapan nyata dari konsep yang mereka
pelajari. Implementasi LC dalam pembelajaran menempatkan guru sebagai fasilitator yang
mengelola berlangsungnya fase-fase tersebut mulai dari perencanaan (terutama
pengembangan perangkat pembelajaran), pelaksanaan (terutama pemberian pertanyaan-
pertanyaan arahan dan proses pembimbingan) sampai evaluasi. Efektifitas implementasi LC
biasanya diukur melalui observasi proses dan pemberian tes. Jika ternyata hasil dan kualitas
pembelajaran tersebut ternyata belum memuaskan, maka dapat dilakukan siklus berikutnya
yang pelaksanaannya harus lebih baik dibanding siklus sebelumnya dengan cara
mengantisipasi kelemahan-kelemahan siklus sebelumnya, sampai hasilnya memuaskan.
C. Keuntungan
1. Meningkatkan motivasi belajar karena pebelajar dilibatkan secara aktif dalam proses
pembelajaran
2. membantu mengembangkan sikap ilmiah pebelajar
3. pembelajaran menjadi lebih bermakna
D. Kekurangan
1. efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-
langkah pembelajaran
2. menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan
proses pembelajaran
3. memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisas
4. memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan
melaksanakan pembelajaran.
E. Upaya
Agar tujuan pembelajaran tercapai, kegiatan-kegiatan dalam setiap fase-fase harus dirangkai
dengan baik. Kompetensi yang bersifat psikomotorik dan afektif misalnya akan lebih efektif
bila dikuasai melalui kegiatan semacam praktikum, lingkungan belajar yang perlu
diupayakan agar siklus belajar berlangsung konstruktivistik menurut Hadojo (2001) adalah :
Tersedianya pengalaman belajar yang berkaitan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki siswa.
Tersedianya berbagai alternatif pengalaman belajar jika memungkinkan.
Terjadinya transmisi sosial, yakni interaksi dan kerja sama individu dengan
lingkungan.
Tersedianya media pembelajaran.
Kaitan konsep yang dipelajari dengan fenomena sedemikian rupa sehingga siswa
terlibat secara emosional dan sosial yang menjadikan pembelajaran berlangsung
menarik dan menyenangkan.
F. Evaluasi
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian tentang strategi pembelajaran siklus!
2. Sebutkan fase dari pembelajaran siklus!
3. Sebutkan 3 keuntungan menggunakan strategi pembelajaran siklus!
4. Sebutkan 3 kekurangan menggunakan strategi pembelajaran siklus!
5. Sebutkan 5 upaya yang dilakukan agar strategi pembelajaran siklus berjalan dengan
lancar menurut Hudojo tahun 2001!
Jawaban :
1. Pengertian
Pembelajaran Siklus adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik (student centered).
2. Fase pembelajaran siklus
Eksplorasi (exploration)
Pengenalan konsep (concept introduction)
Aplikasi konsep (concept application)
3. Keuntungan menggunakan strategi pembelajaran siklus
1. Meningkatkan motivasi belajar karena pebelajar dilibatkan secara aktif dalam
proses pembelajaran
2. membantu mengembangkan sikap ilmiah pebelajar
3. pembelajaran menjadi lebih bermakna
4. Kerugian menggunakan strategi pembelajaran siklus
1. efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan
langkah-langkah pembelajaran
2. menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran
3. memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisas
5. Upaya yang dilakukan agar pembelajaran siklus berjalan dengan lancar
menurut Hudojo tahun 2001
1. Tersedianya pengalaman belajar yang berkaitan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki siswa
2. Tersedianya berbagai alternatif pengalaman belajar jika memungkinkan
3. Terjadinya transmisi sosial, yakni interaksi dan kerja sama individu dengan
lingkungannya
4. Tersedianya media pembelajaran
5. Kaitkan konsep yang dipelajari dengan fenomena sedemikian rupa sehingga siswa
terlibat secara emosional dan sosial yang menjadikan pembelajaran berlangsung
menarik dan menyenangkan.