sap PRINT

15
SATUAN ACARA PENYULUHAN DENGAN KASUS TBC Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan Disusun Oleh: Dwi Agustin P07120111009 Murdiyani Agustina P07120111022 Sri Lestari Restu Fitriani P07120111033 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Transcript of sap PRINT

Page 1: sap PRINT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DENGAN KASUS TBC

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan

Disusun Oleh:

Dwi Agustin P07120111009

Murdiyani Agustina P07120111022

Sri Lestari Restu Fitriani P07120111033

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

2012

Page 2: sap PRINT

Rancangan Pembelajaran pada Kasus TBC

dengan Sasaran Masyarakat

1.    Pengkajian

Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta jurusan Keperawatan

melakukan pengkajian terhadap masyarakat Sariharjo. Dalam beberapa bulan

terakhir ini,banyak warga masyarakat Sariharjo datang ke puskesmas dengan

keluhan batuk terus menerus selama 3 minggu dan tidak sembuh sembuh.

Berdasarkan data dari puskesmas tersebut, warga masyarakat tersebut ada

beberapa yang terkena TBC. Warga masyarakat takut karena ada beberapa

warga yang terkena penyakit TBC tetapi belum teridentifikasi. Mahasiswa

bersama sama tokoh masyarakat setempat dan kader kesehatan melakukan

penjajakan terhadap faktor lingkungan dan perilaku masyarakat serta

pelayanan kesehatan yang ada. Sebagian data yang diperoleh mendukung

bahwa terdapat faktor perilaku yang mungkin berpengaruh terhadap kejadian

masalah kesehataan di desa tersebut. Datanya tersaji di bawah ini.

Pengkajian Faktor Predisposisi (Predisposition Factor)

a. Riwayat Kesehatan Komunitas

Desa Sariharjo adalah desa yang jauh dari kota dengan sebagian

penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Penduduk yang mendiami

desa ini kurang lebih 900 jiwa. Kebanyakan warga masyarakatnya memiliki

pola hidup yang kurang sehat. Kejadian kasus TBC mulai marak dalam

beberapa bulan terakhir ini. Dalam 6 bulan terakhir kejadian kasus TBC selalu

ada dan terus menerus meningkat. Selama itu telah ditemukan kasus TBC

sebanyak 15 jiwa. Meningkatnya kasus TBC terkait kemiskinan dan

keburukan sanitasi lingkungan sehingga mudah menularkannya dari si

penderita, apalagi saat daya tubuh seseorang lemah. Penggunaan alat makan

bersama antar anggota keluarga satu dengan yang lain umumnya masih

menjadi kebiasaan dalam masyarakat di desa tersebut.

Dalam pengkajian perilaku didapatkan data bahwa sebagian besar

keluarga mempunyai kebiasaan meludah di sembarang tempat masih menjadi

perilaku di masyarakat tersebut. Masyarakat belum mengetahui sepenuhnya

Page 3: sap PRINT

tentang penularan penyakit TBC. Sebagian besar keluarga di masyarakat

tersebut kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan. Sebagian besar

masyarakat desa Sariharjo adalah perokok, dari para remaja laki-laki sampai

lansia.

b. Keadaan Fisik

Dalam hal faktor lingkungan fisik desa Sariharjo, di desa tersebut

pemukiman terlihat kumuh.Terbukti sebagian besar keluarga mempunyai

tempat pembuangan sampah yang langsung dibuang di pekarangan rumah

mereka dan dibiarkan terbuka. Umumnya warga mempunyai hewan ternak

seperti sapi, kambing. Akan tetapi sampah kotoran kambing dan kotoran

hewan ampak tidak beraturan di sekitar pekarangan rumah dan terlihat kotor

dan kumuh. Umumnya masyarakat belum mempunyai tempat pembuangan

sampah. Masih ada warga yang menggunakan air sungai untuk kebutuhan

sehari hari mereka seperti mencuci , mandi di sungai. Ada beberapa

masyarakat belum mempunyai sumber air bersih, seperti sumur. Umumnya

kondisi bangunan rumah masih seperti ciri khas rumah sederhana. Belum ada

ventilasi yang cukup di dalam ruangan rumah tersebut. Masyarakat belum

sepenuhnya paham tentang arti pentingnya ventilasi di dalam ruangan. Di

desa tersebut masalah kebersihan lingkungan kurang menjadi pusat perhatian.

Ada beberapa warga yang menderita penyakit TBC. Pak Kiswandari

adalah seorang warga yang menderita TBC. Usianya sudah lansia, sering

batuk batuk sudah 3 minggu lebih dan batuknya kadang mengeluarkan darah.

Setelah diperiksakan di Puskesmas terdekat ternyata Pak Kiswandari terkena

TBC. Ada juga Bu Paina yang mempunyai riwayat seperti Pak Kiswandari

terkena penyakit TBC. Selain masih ada warga yang lain yang mempunyai

riwayat serupa terkena TBC. Hal ini membuat takut warga lain jika TBC ini

semakin banyak terjadi di masyarakat desa Sariharjo tersebut.

c. Motivasi Belajar

Warga Desa Sariharjo melalui tokoh masyarakat sepert ketua RT, RW,

kepala desa nya mengatakan bahwa mereka tertarik untuk mengikuti

penyuluhan – penyuluhan, terutama apabila informasi yang diberikan berkaitan

dengan kondisi yang dialami masyarakat di desa tersebut. Motivasi belajar

Warga Desa Sariharjo untuk mengikuti penyuluhan tentang TBC, mereka

tampak bersemangat sekali saat mendengar akan dilakukan penyuluhan di

Page 4: sap PRINT

desa mereka. Mereka mempunyai motivasi untuk membahas informasi

mengenai kesehatan, terutama pembahasan mengenai penyakit TBC yang

sesuai dengan kondisi yang dialami di desa tersebut.

d. Kesiapan Belajar

Sebagian besar masyarakat di desa tersebut bersedia berkumpul dan

mengikuti penyuluhan tentang TBC dan mengenai mekanisme penularan

serta pencegahannya. Warga masyarakat bersedia jika penyuluhan

dilaksanakan secepatnya, mereka mengusulkan supaya penyuluhan

dilaksanakan pada hari libur seperti hari Minggu di sore hari.

e. Kemampuan Membaca

Walaupun warga Desa Sariharjo mempunyai perekonomian rendah,

tetapi mereka mempunyai kemampuan membaca yang cukup baik karena rata

– rata mereka tamat SD. Kurang lebih 90 % warga masyarakat dewasa telah

mengenal huruf dan bisa berbahasa Indonesia. Tokoh masyarakat tersebut

menggambarkan bahwa sebagian besar warga menyukai informasi yang

berupa media visual, seperti gambar.

Pengkajian Faktor Pemungkin (Re-enabling Factor)

Di Desa Sariharjo ini memiliki kemampuan yang dapat digali dan

dikembangkan. Para tokoh masyarakat menyadari akan pentingnya arus

informasi yang masuk ke dalam masyarakatnya, guna menambah pengetahuan

yang baru untuk warga masyarakatnya dan mengubah perilaku yang kurang

tepat menjadi perilaku yang sesuai dan standar. Tokoh masyarakat

menggambarkan bahwa warga masyarakat sadar akan kebutuhan informasi

yang baru terutama mengenai kesehatan. Warga masyarakat berpikiran positif

ingin memiliki perilaku hidup yang sehat. Kesadaran warga masyarakat ini

meningkat bersamaan dengan terdapatnya kasus TBC di desa mereka. Tokoh

masyarakat beserta warga masyarakat berkeinginan supaya rencana

penyuluhan ini bisa mendukung rencana alternatif pemecahan masalah kasus

TBC dan bisa bekerja sama dengan baik. Para kader kesehatan seperti bidan

desa dan perawat Puskesmas terdekat bersedia bekerja sama untuk

pelaksanaan penyuluhan mengenai kasus TBC tersebut. Di desa Sariharjo ini

terdapat balai desa yang dapat dipergunakan untuk tempat penyuluhan,

Page 5: sap PRINT

sehingga warga dapat dikumpulkan di balai desa tersebut guna pelaksanaan

penyuluhan tersebut.

Pengkajian Faktor Penguat (Reinforcing Factor)

Ketua RT ,RW dan kepala desa selaku tokoh masyarakat di desa

Sariharjo tersebut mau bekerja sama dengan penyuluh dalam melaksanakan

penyuluhan. Para tokoh masyarakat bertekad kuat untuk mengajak warga

masyarakat kerja sama melaksanakan rencana penyuluhan ini dengan misi

pemberantasan kasus TBC dengan secepatnya dan segi perubahan perilaku

kesehatan lainnya menuju lebih baik. Kepala desa menyokong dana, yaitu dana

konsumsi dan dana kesekretariatan untuk rencana pelaksanaan penyuluhan

tersebut.

2. Diagnosis Keperawatan

Berdasarkan data hasil pengkajian yang ditemukan. Mahasiswa berusaha

merumuskan diagnosa keperawatan. Adapun diagnosa keperawatan tersebut

dirumuskan adalah :

Kurang pengetahuan masyarakat Desa Sariharjo berhubungan dengan

kurang terpapar informasi tentang penyakit TBC, ditandai dengan warga desa

Sariharjo takut jika kasus TBC akan semakin banyak terjadi di masyarakat

mereka.

3. Perencanaan Tindakan

Tindakan keperawatan yang direncanakan untuk memecahkan diagnosa

keperawatan tersebut adalah penyuluhan kepada warga desa Sariharjo. Berikut

adalah rancangan pembelajaran yang disiapkan.

Page 6: sap PRINT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TBC

Bidang studi : Penyakit Dalam

Topik : Penyakit TBC

Sub Topik : Penatalaksanaan TBC

Sasaran : Warga masyarakat desa Sariharjo

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1) Tujuan Umum

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan tentang

TBC warga Desa Sariharjo mampu memahami pengaruh perilaku

kebiasaan keseharian mereka, kondisi fisik lingkungan terhadap resiko

tingginya kejadian TBC serta cara pencegahan TBC dengan baik.

2) Tujuan Khusus

Setelah menerima pendidikan kesehatan melalui penyuluhan tentang

TBC selama 20 menit warga Desa Sariharjo akan mampu :

a. Menjelaskan pengertian TBC.

b. Menjelaskan proses penularan TBC.

c. Menyebutkan gejala – gejala penyakit TBC

d. Menyebutkan cara pencegahan penyakit TBC.

e. Menyebutkan cara pengobatan pada penyakit TBC

B. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian TBC

2. Proses penularan TBC

3. Gejala – gejala TBC

4. Pencegahan TBC

5. Pengobatan TBC

Page 7: sap PRINT

C. STRATEGI PELAKSANAAN

Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa :

1. Ceramah, dan

2. Tanya jawab.

D.  MEDIA PENYULUHAN

Media Penyuluhan yang digunakan:

1. Materi SAP

2. Power Point Presentation

3. Lembar balik tentang TBC

4. Leaflet tentang TBC

E. DAFTAR RENCANA PROSES PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Jumat, 5 Oktober 2012

Jam : 11.45 WIB

Waktu : 20 menit

Setting Tempat : Balai Desa Sariharjo

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 3 Menit Pembukaan :

a. Memberi Salam

b. Menjelaskan tujuan

Pembelajaran

b. Menyebutkan materi/pokok

bahasan yang akan

disampaikan

Menjawab Salam

Mendengarkan    dan

Memperhatikan

2 10 Menit Pelaksanaan :

Page 8: sap PRINT

 Menjelaskan materi penyuluhan

secara berurutan dan teratur

- Menyimak dan

memperhatikan

Materi :

a. Pengertian TBC

b. Proses penularan TBC

c. Gejala – gejala TBC

d. Pencegahan TBC

e. Pengobatan TBC

-Menyimak dan

memperhatikan

3 5 Menit Evaluasi :

- Meminta saudara menjelaskan

atau menyebutkan kembali :

1.      Pengertian TBC

2.      Gejala – gejala TBC

3. Penularan TBC

4. Pencegahan TBC

- Memberikan pujian atas

keberhasilan ibu menjelaskan

pertanyaan dan memperbaiki

kesalahan,serta menyimpulkan.

-Bertanya,dan

menjawab

pertanyaan

4 2 Menit Penutup :

- Mengucapkan terimakasih dan

mengucapkan salam

Menjawab salam

Page 9: sap PRINT

F. EVALUASI

1. Metode Evaluasi         : Kognitif

2. Jenis Evaluasi              : Lisan

G. MATERI

TBC/Tuberkulosis

1. Pengertian TBC/Tuberkulosis

Tubercolusis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh

kuman Mycobacterium Tubercolusis. Kuman ini biasanya menyerang paru-

paru, tetapi dapat juga menyerang bagian lain dari tubuh seperti ginjal,

tulang, dan otak. Jika tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan

kematian. TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki,

perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Indonesia adalah negara

ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.

2. Proses Penularan TBC

a. Penderita TBC menyebarkan kuman TBC melalui udara yang tercemar oleh kuman TBC.

b. Lewat alat-alat makan yang tercemar bakteri.c. Lewat alat-alat tenun (pakaian, selimut, guling, bantal)d. Jika kuman terhisap, akan menetap di dalam tubuh melalui sistem

pernafasan menunggu turunnya sistem kekebalan tubuh (infeksi).

3. Gejala – gejala TBC

a. Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih

b. Pernah berdahak batuk dengan dahak bercampur darah

c. Terasa sesak dada waktu bernafas dan di sertai nyeri dada

d. Nafsu makan berkurang dan BB menurun

e. Demam meriang lebih dari 1 bulan dan berkeringat malam hari tanpa

sebab

4. Pencegahan Penyakit TBC

a. Menutup mulut pada waktu bersin atau batuk

Page 10: sap PRINT

b. Jangan meludah di sembarang tempatc. Usahakan anak dapat tidur dengan nyenyak atau cukupd. Jika anak batuk berdahak, agar dahak di tampung dalam kaleng.e. Berobat secara teratur dan rutin selama 6 bulanf. Beri makan yang bergizi agar daya tahan tubuh tetap terjagag. Bila ada bayi harus segera mendapat imunisasi BCG

h. Usahakan terkena sinar matahari dan udara segar dapat masuk rumah dengan membuka jendela tiap hari dan bersihkan rumah setiap hari

i. Usahakan menjemur kasur agar tidak lembab

5. Pengobatan Penyakit TBC

a. TBC biasanya diobati antara lain dengan Rifampisin, INH, Pirasinamid,

Streptomisin dan Etambutol. Sedang jenis obat tambahan adalah

Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan Amoksisilin + Asam Klavulanat,

derivat Rifampisin/INH.

b. Konsumsi makanan yang tinggi protein dan tinggi kalori

c. Minum obat secara teratur sampai tuntas (lama pengobatan 6 sampai 8

bulan)

d. Jangan berhenti menelan obat sebelum dinyatakan sembuh oleh

petugas.

Apa yang dilakukan apabila ada anggota keluarga yang terkena tbc ?

1. Jangan dikucilkan

2. Bantu dan kontrol dalam keteraturan minum obat.

3. Berikan nutrisi yang mencukupi dan seimbang .

4. Usahakan tidak tidur sekamar dengan penderita

5. Bersihkan alat makan penderita dengan desinfektan tersendiri

6. Pengawasan terhadap penampungan dahak penderita

7. Jaga kebersihan rumah.

Page 11: sap PRINT

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Penyakit TBC. http://medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.html. Diunduh tanggal 30 September 2012.

Anonim. 2011. Penyakit TBC. http://artikel-tentang-kesehatan.blogspot.com/2011/08/penyakit-tbc.html. Diunduh tanggal 30 September 2012.

Soerya. Kesehatan TBC. http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Peng.Pop/Kesehatan/TBC/all.htm.Diunduh tanggal 30 September 2012.

Anonim.2011.SAPTBC.http://infokesehatandankeperawatan.blogspot.com/2011/12/sap-tbc.html. Diunduh tanggal 30 September 2012.