SAP PKNM

download SAP PKNM

of 18

description

SAP PKNM

Transcript of SAP PKNM

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)PENYULUHAN KELAS BALITAPRAKTIK KARYA NYATA MAHASISWA (PKNM)

Oleh:Sabrinadia Hanareta125070107111052Rohbi Visdya A. H.125070107111053Safitri Nindya K. S.125070107111055Hairul Anam125070218113024Vina Sitta Alfiana125070218113042Dhea Ramareta125070307111010Herlina Kartikasari125070407111009Wyat Rinaningesti125070407111010Thalita Puspakencana A.125070507111008Tiara Tanjung T. S.125070607111053

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG, JANUARI 2016

SATUAN ACARA PENYULUHANKELAS BALITA DESA BANJAREJO

Pokok Bahasan: Tumbuh Kembang Kelas BalitaSub Pokok bahasan: 1) Definisi Bayi dan Balita2) Pola Tumbuh Kembang Balita3) Tumpeng Gizi dan Kebutuhan Gizi Balita4) Sanitasi Lingkungan yang Baik5) Pemanfaatan Tanaman TogaSasaran: Masyarakat desa Banjarejo yang memiliki anak usia balita.Tempat: Balai Desa BanjarejoHari/Tanggal: Selasa, 19 Januari 2016Waktu: 09.00 s/d 10.30 WIBPemateri :

I. II. LATAR BELAKANGMasa ketika anak berusia 1-3 tahun yang juga disebut dengan masa batita (bayi tiga tahun) merupakan masa dimana anak dianggap sebagai konsumen pasif. Pada masa ini anak akan cenderung mudah menerima makanan yang disediakan oleh keluarganya, sehingga masa batita ini dianggap sebagai masa yang baik bagi keluarga untuk memperkenalkan beragam jenis bahan makanan pada anak. Ini sangat berbeda dengan anak-anak yang telah memasuki masa prasekolah. Anak-anak pada masa prasekolah merupakan konsumen aktif. Mereka sudah dapat memilih makanan yang disukainya. Perilaku makan sehat dipengaruhi oleh keadaan psikologis, kesehatan, dan sosial anak. Oleh karena itu keadaan lingkungan dan sikap keluarga merupakan hal yang sangat penting dalam pemberian makan (Poeverawati & Wati, 2010).Anak pada masa konsumen aktif akan cenderung lebih menjadi pemilih makanan. Gangguan makan pada anak prasekolah akan lebih banyak terjadi dibanding pada anak usia batita. Badan kesehatan dunia, WHO (2011), memperkerikan bahwa 54% kematian anak disebabkan oleh keadaan gizi yang buruk. Di Indonesia, saat ini tercatat 4,5% dari 22 juta balita atau 900 ribu balita di Indonesia mengalami gizi kurang atau gizi buruk dan mengakibatkan lebih dari 80% kematian anak (Kemenkes, 2012). Padahal untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak diperlukan status gizi yang baik (Poeverawati & Wati, 2010).Perkembangan anak tidak hanya ditunjang dari status gizinya saja, sanitasi lingkungan juga merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Sanitasi, personal hygiene, dan lingkungan yang buruk berkaitan dengan penularan beberapa infeksi, seperti diare, kolera, demam typhoid, disentri, infeksi cacing tambang, hepatits A dan E, penyakit kulit, malnutrisi, dan penyakit yang berhubungan dengan malnutrisi.Berdasarkan dari paparan tersebut kelompok bermaksud untuk mengangkat topik tumbuh kembang balita yang dikaitkan dengan status gizi dan sanitasi sebagai materi yang akan disuluhkan pada masyarakat desa Banjarejo.

III. TUJUAN UMUMDiharapkan setelah dilakukan penyuluhan terkait status gizi balita dan sanitasi lingungan sebagai penunjang tumbuh kembang balita, peserta penyuluhan dapat mendeskripsikan dan memahami pentingnya peran status gizi dan sanitasi lingkungan terhadap tumbuh kembang balita. Sehingga ke depannya masyarakat lebih dapat menerapkan ilmu yang telah disampaikan oleh pemateri.

IV. TUJUAN KHUSUS1. Peserta dapat mendeskripsikan dan memahami definisi bayi dan balita.2. Peserta dapat mendeskripsikan dan memahami pola tumbuh kembang balita.3. Peserta dapat mendeskripsikan dan memahami tumpeng gizi dan kebutuhan nutrisi balita.4. Peserta dapat mendeskripsikan dan memahami snaitasi lingkungan yang baik.

V. STRATEGI PENYULUHANSetiap peserta yang mendatangi tempat penyuluhan, diberi leaflet yang telah dibuat oleh penyuluh terkait peranan status gizi dan sanitasi lingkungan terhadap tumbuh kembang balita. Penyuluh melakukan presentasi materi dengan bantuan slideshow power point dan poster yang telah dibuat sebelumnya. Saat materi dipresentasikan, di antara presentasi disajikan beberapa video yang mendukung materi. Selain itu selama proses penyuluhan berlangsung, peserta diberi konsumsi. Setelah presentasi materi selesai, beberapa peserta yang datang secara acak dipilih untuk terlibat dalam acara lomba ???. Di akhir acara penyuluhan, setiap peserta berhak mendapatkan doorprize sebagai imbalan ketika peserta aktif dan dapat menjawab pertanyaan yang penyuluh ajukan.

VI. METODE1) Presentasi2) Demonstrasi3) Tanya Jawab

VII. MEDIA1) Leaflet2) Poster3) LCD Proyektor4) Laptop

VIII. RINCIAN KEGIATAN PENYULUHANTahap KegiatanWaktuKegiatan PemateriKegiatan PasienKata-kata

Pendahuluan5 menit Persiapan Menampilkan video selayang pandang FKUB Memperkenalkan diri

Menyapa dan menyampaikan tujuan pokok Mendengarkan

Bertanya mengenai perkenalan dan tujuan jika ada yang kurang jelasKata-kata berupa kalimat

Penyajian45 menit Menyajikan materi yang telah disusun

Melakukan diskusi Mendengarkan dengan seksama

Bertanya mengenai hal-hal yang kurang jelas dan belum dimengertiFlip chart dan poster.

Penutup10 menit Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan sederhana

Menyampaikan ringkasan materi dan simpulan Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan terima kasih atas perhatian para peserta Peserta dapat menjelaskan kembali poin-poin materi yang telah dijelaskan MendengarkanKata-kata/kalimat

IX. KRITERIA EVALUASI1. Evaluasi struktura. Kesiapan materib. Kesiapan SAPc. Kesiapan media : Power point, leaflet, poster.d. Jumlah kehadiran peserta.e. Penyelenggaraan dilaksanakan di balai desa Banjarejo.f. Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakukan sebelum kegiatan2. Evaluasi prosesa. Kegiatan dilakukan sesuai dengan waktu yang direncanakanb. Peserta antusias terhadap materi penyuluhanc. Peserta aktif dalam proses diskusid. Suasana penyuluhan tertibe. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum kegiatan berakhir3. Evaluasi hasila. Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan penyuluh.b. Peserta dapat mengisi lembar evaluasi post-test yang diberikan.

X. PENGORGANISASIANPembawa acara: Pembicara: Fasilitator: Kepala Desa: Bapak SukomulyoBidan Desa: Ibu Siti, SST.Observer: Ibu Era Nurisa, SST., M.Kes.

LEMBAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Materi

1) Definisi Bayi dan BalitaBayi merupakan individu berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi (Wong, 2008).Balita adalah anak usia kurang dari lima tahun sehingga bayi di bawah satu tahun juga termasuk golongan ini. Balita dibagi menjadi dua yakni anak usia lebih dari satu tahun sampai tiga tahun yang dikenal dengan batita dan anak usia lebih dari tiga tahun sampai lima tahun yang dikenal dengan usia prasekolah (Proverawati dan Wati, 2010).

2) Pola Tumbuh Kembang BalitaPertumbuhan anak yang normal berdasarkan pada pengukuran antropometri adalah sebagai berikut (Hidayat, 2008):A. Berat BadanB. Tinggi/Panjang BadanC. Lingkar KepalaD. Lingkar Lengan AtasPerkembangan anak ditinjau dari empat kategori, yakni motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan personal sosial. Berikut tahapan perkembangan anak (Hidayat, 2008):A. Motorik KasarB. Motorik HalusC. BahasaD. Personal SosialPerkembangan anak dapat dinilai dengan menggunakan lembar daftar tilik KPSP dan denver II. Selain itu pula dapat dilakukan penilaian untuk menilai ada tidaknya kelainan pada anak dengan menggunakan tes daya lihat, tes daya dengar, tes CHAT, GPPH, dan KMME.

3) Tumpeng Gizi dan Kebutuhan Gizi Balita(Lampiran 3 dan 4)

4) Sanitasi Lingkungan yang BaikWHO (2011) menyebutkan, lingkungan rumah merupakan segala sesuatu yang berada di dalam rumah, terdari dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan rumah yang sehat dapat diartikan sebagai lingkungan yang dapat memberikan tempat untuk berlindung dan tempat untuk beristirahat serta dapat menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, psikologis, spriritual, maupun sosial.Lingkungan rumah merupakan salah satu faktor yang memberikan pengaruh besar terhadap status kesehatan penghuninya (Notoatmodjo, 2003). Depkes RI (2009) menyebutkan beberapa indikator rumah yang memenuhi syarat PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sebagai berikut:A. Persalinan dotolong oleh tenaga kesehatan.B. Memberikan ASI eksklusif pada bayi berusia 0-6 bulan.C. Menimbang balita setiap bulan dan melakukan pencatatan pada buku KIA atau KMS.D. Menggunakan air bersih yang berasal dari air kemasan, air pompa, sumur terlindung, mata air terlindung dan penampungan air hujan yang memenuhi syarat air bersih, yaitu tidak berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna. Jarak sumber air minimal 10 m dari sumber pencemaran.E. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan menggunakan sabun.F. Menggunakan jamban sehat.G. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.H. Makan saayur dan buah setiap hari.I. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.J. Tidak merokok di dalam rumah.

5) Pemanfaatan Tanaman Toga (Kemenkes RI, 2013)A. Kecacingan (gejala: tubuh lemah, letih, lesu, sulit berkonsentrasi) Bahan:Temu giring1 jariTemu hitam1 jariBawang putih siungAir cangkir Cara PembuatanTemu giring, temu hitam dan bawang putih dicuci dengan air bersih kemudian dihaluskan lalu diseduh dengan air panas. Seduhan diperas dan disaring dengan kain bersih di dalam cangkir, kemudian ditambahkan garam dan diaduk hingga larut. Cara pemakaian:Usia 1 2 tahun: 2 kali sehari 1 sendokUsia 3 5 tahun: 2 kali sehari 3 sendokDiminum pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur, selama 3 hari berturut-turut.B. Menambah nafsu makan Bahan:Temulawak3 jari Cara pembuatan:Temulawak dicuci bersih, dibakar sebentar, diparut kemudian diperas dan disaring dengan kain bersih. Cara pemakaian:2 kali sehari pagi dan soreCara lain: Bahan:Daun pepaya segar1 helaiAir matang cangkirGaramsecukupnya Cara pembuatan:Seluruh bahan ditambah sedikit air kemudian ditumbuk sampai halus lalu disaring ke dalam gelas. Cara pemakaian:Usia 1 2 tahun: 1 kali sehari 1 sendok makanUsia 3 5 tahun: 1 kali sehari 2 sendok makanC. Diare Bahan:Pucuk daun jambu biji3 pucukGaram secukupnya Cara pembuatan:Daun dikunyah-kunyah dengan sedikit garam kemudian ditelan, atau daun ditumbuk diberi cangkir air matang kemudian diperas Cara pemakaian:Dilakukan 2 kali sehariD. Sariawan Bahan:Daun sirih segar1 2 lembar Cara pemakaian:Daun sirih dicuci bersih, dikunyah-kunyah, dibiarkan dalama mulut sebelum ditelan, kemudian minum air hangat yang sudah dimasak. Lakukan 3 kali sehariE. Sakit Maag Bahan:Kunyit (tua)2 jariAir matang cangkirMadusecukupnya Cara pembuatan:Kunyit dikupas dan dibersihkan, kemudian diparut dan ditambah air matang, peras dengan kain bersih, diamkan. Hanya bagian beningnya yang diambil Cara pemakain:2 kali sehari seperlunya

F. Batuk-pilek Bahan:Jahe 3 ibu jariSereh3 ibu jariGula jawasecukupnyaAir3 cangkir Cara pembuatan:Campur semua bahan, rebus dengan air hingga tersisa setengahnya Cara pemakaian:Ramuan tersebt diminum untuk 3 kali (pagi, siang, malam).

Lampiran 2: Daftar Hadir Peserta Penyuluhan

DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHANNoNamaAlamat (RT/RW)TTD

Lampiran 3: Tumpeng Gizi Lampiran 4: Leaflet Makanan Sehat Balita

Lampiran 5: Cara Cuci Tangan yang Baik

Lampiran 6: Poster Diare