SAP Penyakit Degeneratif

18
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan tentang penyakit degenerative (Osteortritis, DM, asamurat) dan penatalaksanaannya b/d Kurang informasi. Topik : Penyakit Hipertensi, Rheumatoid Atritis, Diabetes Melitus Sasaran : Lansia Tunggul Wulung Tempat : Rumah Bu Yanti RT 10 RW 01 Tunggul Wulung Hari / tanggal : Selasa Waktu : 18.00-19.30 WIB A. Tujuan 1. Tujuan Intruksional Umum (TIU) Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan 1x45 menit diharapkan pasien dapat mengerti tentang penyakit Hipertensi, Rheumatoid Atritis, Diabetes Melitus serta dapat melakukan perawatan secara mandiri di rumah.. 2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan 1x30 menit diharapkan pasien dapat: - Menjelaskan tentang pengertian Hipertensi, penyebab, tanda dan gejalanya. - Menjelaskan tentang pengertian rheumatoid atritis, penyebab, tanda dan gejalanya.

description

gjcjhzsxjgcxmkhbv

Transcript of SAP Penyakit Degeneratif

Page 1: SAP Penyakit Degeneratif

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan tentang penyakit degenerative

(Osteortritis, DM, asamurat) dan penatalaksanaannya

b/d Kurang informasi.

Topik : Penyakit Hipertensi, Rheumatoid Atritis, Diabetes Melitus

Sasaran : Lansia Tunggul Wulung

Tempat : Rumah Bu Yanti RT 10 RW 01 Tunggul Wulung

Hari / tanggal : Selasa

Waktu : 18.00-19.30 WIB

A. Tujuan

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan 1x45 menit diharapkan pasien dapat mengerti

tentang penyakit Hipertensi, Rheumatoid Atritis, Diabetes Melitus serta dapat

melakukan perawatan secara mandiri di rumah..

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan 1x30 menit diharapkan pasien dapat:

- Menjelaskan tentang pengertian Hipertensi, penyebab, tanda dan gejalanya.

- Menjelaskan tentang pengertian rheumatoid atritis, penyebab, tanda dan gejalanya.

- Menjelaskan tentang pengertian Diabetes Melitus, Penyebab, tanda dan gejalanya.

- Menjelaskan pencegahan Hipertensi, Rheumatoid Atritis, Diabetes Melitus.

- Menjelaskan penatalaksanaan pada Hipertensi, Rheumatoid Atritis, Diabetes

Melitus.

- Menjelaskan tentang diet pada penderita Hipertensi, Rheumatoid Atritis, Diabetes

Melitus.

B. MateriPenyuluhan

1. Pengertian Hipertensi, penyebab, tanda dan gejalanya.

2. Pengertian Rheumatoid atritis, penyebab, tanda dan gejalanya.

3. Pengertian Diabetes Melitus, Penyebab, tanda dan gejalanya.

Page 2: SAP Penyakit Degeneratif

4. Pencegahan Hipertensi, Rheumatoid Atritis, Diabetes Melitus.

5. Penatalaksanaan pada Hipertensi, Rheumatoid Atritis, Diabetes Melitus.

6. Diet pada penderita Hipertensi, Rheumatoid Atritis, Diabetes Melitus.

C. Metode

a. Penyuluhan

b. Diskusi

c. Tanya jawab

D. Media

a. Leaflet

b. Lembar balik

c. SAP

E. Kegiatan Penyuluhan

No. Tahap Wkt Kegiatanpengajar Kegiatanpeserta

1. Pembukaan 5’ 1. Memberi salam

2. Perkenalan.

3. Menjelaskan tujuan penyuluhan.

4. Menyebutkan materi/ pokok bahasan

yang akan di sampaikan.

Menjawab salam

Mendengarkan dan

Memperhatikan

2. Penyuluhan 10’ Menjelaskan tentang:

1. Pengertian Hipertensi, penyebab,

tanda dan gejalanya.

2. Pengertian Rematik, penyebab, tanda

dan gejalanya.

3. Pengertian Diabetes Melitus,

Penyebab, tanda dan gejalanya.

4. Pencegahan Hipertensi, Rheumatoid

Atritis, Diabetes Melitus

5. Penatalaksanaan pada Hipertensi,

Rheumatoid Atritis, Diabetes Melitus.

6. Diet pada penderita Hipertensi,

Rheumatoid Atritis, Diabetes Melitus.

Mendengarkan dan

memperhatikan.

Page 3: SAP Penyakit Degeneratif

3. Evaluasi 5’ 1. Menyimpulkan materi yang telah

diberikan.

2. Memberikan kesempatan kepada

keluarga untuk bertanya.

3. Memberikan kesempatan kepada ibu

untuk menjawab pertanyaan yang

lontarkan.

Memperhatikan.

Mengajukan

pertanyaan

Menjawab

pertanyaan.

4. Penutup Mengucapkan salam Menjawab salam

F. Evaluasi

Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

Peserta hadir di tempat penyuluhan.

Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah pasien.

b. Evaluasi Proses

Pasien antusias terhadap materi penyuluhan.

Pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

Pasien aktif selama jalannya penyuluhan dan mengajukan pertanyaan dan

menjawab pertanyaan secara benar.

c. Kriteria Hasil

Pasien dapat:

- Menjelaskan tentang pengertian Hipertensi, penyebab, tanda dan gejalanya.

- Menjelaskan tentang pengertian Rematik, penyebab, tandadangejalanya.

- Menjelaskan tentang pengertian DM, Penyebab, tanda dan gejalanya.

- Menjelaskan pencegahan Hipertensi, Rheumatoid Atritis, Diabetes Melitus.

- Menjelaskan penatalaksanaan pada Hipertensi, Rheumatoid Atritis, Diabetes

Melitus.

- Menjelaskan tentang diet pada penderita Hipertensi, Rheumatoid Atritis, Diabetes

Melitus.

Page 4: SAP Penyakit Degeneratif

MATERI PENYULUHAN

ASAM URAT

1. Pengertian asam urat.

Penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah (akibat

gangguan metabolisme dari makanan yang mengandung protein purin). Normalnya, Nilai

asam urat bagi wanita 2,4 – 6 mg/dl, untuk pria 3,0 – 7 mg/dl.

2. Penyebabterjadinyaasamurat.

a. Primer

Faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang

dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat.

b. Sekunder

Sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena

nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi.

c. Penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia)

d. Obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12).

e. Obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi.

3. TandadanGejala

a. Kesemutan dan linu.

b. Nyeri terutama pada malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.

c. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa

pada malam dan pagi.

4. Cara mengatasiasamurat

a. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya

adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.

b. Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu

membuang purin yang ada dalam tubuh.

5. Bahan makanan yang dihindari

a. Laukpauksepertijeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, parudanotak.

b. Makananlautsepertiudang, kerang, cumi, kepiting.

c. Makanankalengseperikornetdansarden.

Page 5: SAP Penyakit Degeneratif

d. Daging, telur, kalduataukuahdaging yang kental.

e. Kacang-kacangansepertikacangkedelai (termasukhasilolahannyasepertitempe, tauco,

oncom, susukedelai), kacangtanah, kacanghijau.

f. Sayuransepertidaunbayam, kangkung, daunsingkong, asparagus, kembangkol, buncis.

g. Buah-buahanseperti durian, alpukat, air kelapa, empingmelinjo

h. Minumandanmakanan yang mengandungalkoholsepertibir, wiski, anggur, tape, tuak.

6. BahanMakanan yang di anjurkan

a. Keju, susu, telur (maksimal 1 butir/ hari).

b. Makanansumberkarbohidratsepertiberas, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkwe,

makaroni, mi, bihun, roti, danbiskuit. Tetapi,

karbohidratsederhanagolonganfruktosasepertigula, permen, arum manis, gulali,

dansiropsebaiknyadihindarikarenafruktosadapatmeningkatkankadarasamurat.

c. Buah-buahansepertisemangka, melon, nanas, belimbingmanis, danjambu air. Buah-

buahan lain jugabolehdimakankecuali durian danalpokat.

MATERI PENYULUHAN

DIABETES MELITUS

Page 6: SAP Penyakit Degeneratif

A. Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes melitusadalahkelainanheterogen yang

ditandaiolehkenaikankadarglukosadalamdarahatauhiperglikemia( Brunner&Suddarth,

2002 ) .

Klasifikasi Diabetes Melitus :

TipeI  : Diabetes Melitustergantung insulin.

TipeII : Diabetes Melitustidaktergantung insulin

B. Penyebab Diabetes Melitus

1.  TipeI :

a. Genetik

b. Imunologi

c. Faktor-faktorlingkungan : misalnya virus atautoksintertentu

2. Tipe II :

a. Usia> 45 Tahun(resistensi insulin cenderungmeningkatpadausiadiatas 65 tahun)

b. Obesitas/kegemukan

c. Riwayatkeluarga/keturunan

d. Gaya hidup

C. TandadanGejala Diabetes Melitus

a. Poliuria /seringbuang air kecil (peningkatanpengeluaranurin)

b. Polidipsia/cepat haus (peningkatan rasa haus)

c. Polifagia/cepatlapar (peningkatan rasa lapar)

d. Cepatlelah, mengantukdankelemahanotot

e. Kesemutan

D. Menejement Diabetes Melitus

1. Pemberian Insulin

Seluruhtipe DM memilikitatalaksana yang relatifsama, namunpenekananpada DM

tipe 1 ialahpenggunaan insulin untukbertahanhidup, sementara insulin pada DM tipe 2

lebihditujukanuntukkontrolpenyakit. Tata laksanauntuk DM tipe 1

ialahmengaturseminimalmungkinkadarglukosadalamdarah, makatatalaksanapada DM tipe

Page 7: SAP Penyakit Degeneratif

2 lebihditujukanpadapengubahangayahidupdankomplikasinya. Insulin su-

dahmenjadipenggunaansehari-hari yang mutlakbagipenderitaDM

2. PerencanaanMakan/Mengatur Menu makanan.

3. LatihanJasmani/Olahraga.

4. Farmakologi

E. Manfaat dari Diet bagi penderita DM

1. Untuk menurunkan kadar gula dalam darah

2. Menurunkan kadar gula dalam air kencing

3. Menstabilkan aktivitas system tubuh

F. Diit – diit yang penting bagi penderita DM

1. Diit rendah garam

2. Diit Rendah Gula

3. Diit Rendah Lemak

Diit Rendah Garam

Syarat nya :

o Cukup kalori

o Bentuk makanan disesuikan dengan keadaan penyakit

o Jumlah garam disesuaikan dengan beratnya pembengkakan pada kaki dan tangan dan

tekanan darah.

Contoh menu : ( memberikan garam ½ sendok teh )

o Beras 70 gr = 1 gls

o Telur 50 gr = 1 btr

o Minyak 5 gr = 1 ½ sdm

o Tempe 2 ptg sdg

Diit Rendah Gula

Contoh menu :

o Beras 100 gr = 1 gls

o Ayam tanpa kulit 40 gr = 1 ptg sdg

o Kacang hijau 20 gr = 2 sdm

Page 8: SAP Penyakit Degeneratif

o Jeruk 2 buah

Diit Rendah Lemak

Contoh menu makanan :

o Beras 100 gr = 1 gls

o Telur 50 gr = 1 btr

o Minyak 5 gr = 1 ½ sdm

o Tempe 2 ptg sdg

o Tomat/timun/jeruk 2 buah sdg

Syarat diit rendah lemak

o Tinggi vitamin

o Protein dan karbohidrat cukup

o Mengandung mineral yang tinggi

o Makanan diberikan dalam porsi kecil

Page 9: SAP Penyakit Degeneratif

MATERI PENYULUHAN

OSTEOARTRITIS

Page 10: SAP Penyakit Degeneratif

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito. Lynda Juall. (2000), Diagnosa Keperawatan. EGC.Jakarta

Doenges. Marillyn. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. EGC. Jakarta

Mansjoer, Arif. (2001). Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga Jilid 2. FKUI, Jakarta

Sylvia A.Price (1995), Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. EGC: Jakarta

Brunner&Suddarth (2000), Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta

Page 11: SAP Penyakit Degeneratif
Page 12: SAP Penyakit Degeneratif
Page 13: SAP Penyakit Degeneratif